Newsletter Edisi 106
1
2 - Donasi Rumah Kepemimpinan
Direktur Eksekutif: Bachtiar Firdaus ST., MPP
3 - Salam Redaksi
3
Direktur Pembinaan Peserta & Pemberdayaan Alumni: Adi Wahyu Adji, S.Si, MSM Direktur Sumber Daya Manusia & Administrasi Keuangan: Muhammad Ichsan SE., ME Direktur Kemitraan & Fundraising: Fachriadi Tanjung SE., M.Si Manajer Pembinaan Peserta & Pemberdayaan Alumni: Aqil Wilda Arief Manajer Sumber Daya Manusia & Administrasi Keuangan: Andi Junasa A. Imanuddin Manajer Kemitraan & Fundraising: Nur Ihsan Robbiyanto Asisten Manajer Marketing & Komunikasi: Ibrahim Irsyad
Melepas Kupu-kupu Peradaban Setelah 22 bulan lamanya dibina di bawah langit asrama, kini para peserta Rumah Kepemimpinan angkatan 8 telah resmi menjadi alumni muda. Dipenghujung masa pembinaannya, seluruh peserta Rumah Kepemimpinan angkatan 8 mengikuti Indonesia Youth Contributor Summit yang sekaligus menjadi momen pengukuhan sebagai alumni muda Rumah Kepemimpinan. Dengan dikukuhkannya peserta Rumah Kepemimpinan angkatan 8 menjadi Alumni, maka terhitung sejak Mei 2018 Alumni Rumah Kepemimpinan telah mencapai angka 1315 orang yang tersebar di berbagai wilayah di dunia. Insya Allah jumlah ini akan terus bertambah dan dampak manfaatnya akan terus tersebar demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Pembuktian dari keberhasilan pembinaan asrama Rumah Kepemimpinan baru bisa dilihat setelah masa pembinaan berakhir. Alumni muda Rumah Kepemimpinan diharuskan mampu mendesain kehidupan sejak dini. Dengan mendesain jalan hidup, setidaknya mereka mampu memperjelas puncak prestasi yang ingin dalam kehidupan sesungguhnya. Dalam program asrama serta kewajiban yang dijalani peserta ketika masa pembinaan, secara tidak langsung para peserta mem-filing dan memperkuat usaha untuk mencapai prestasi-prestasi selanjutnya. Bang Bachtiar Firdaus selaku Direktur Rumah Kepemimpinan menyampaikan, bahwa sebagai calon pemimpin masa depan, mereka para peserta akan memasuki era paska kampus dimana penuh dengan tantangan. Oleh karena itu mereka harus menyiapkan diri agar benar-benar menjadi “kupu – kupu peradaban” yang indah dan bermanfaat bagi masyarakat. - Salam Redaksi
Staf Bidang Pembinaan Peserta & Pemberdayaan Alumni: Enung Azizah Muliawati Arya Adiansyah Huditami Ajeng Widanti Adlul Hamidi Zanur Rizky Yudo Atmaja Staf Bidang Sumber Daya Manusia & Administrasi Keuangan: Lusi Cahya Pertiwi Fithratun Nuha Tsabita Yogi Yanto Staf Bidang Kemitraan & Fundraising: Yessy Nur Handayani Diamy Arta Marhani Staf Bidang Marketing & Komunikasi: Maghfira Puteri Almira Muhammad Nabil Kerumahtanggaan : Suhendar Ariyati Nugie Regional 1 Jakarta Pembina Regional: Dr. Hamid Chalid SH. LLM Manajer Regional: M. Fathan Mubina Supervisor Pembinaan: Bob Aditya Hidayat, Eka P. Kusumawardhani Regional 2 Bandung Pembina Regional: Endra Susila, S.T., M.T., Ph.D Supervisor Pembinaan: Azzam M. Hafidz Regional 3 Yogyakarta Pembina Regional: Dr. M. Wazis Wildan M. Sc Supervisor Pembinaan: Mujahid Al Fadhlullah, Mughnifia P. Sabrina Regional 4 Surabaya Pembina Regional: Dr. Arief Basuki, Sp An Manajer Regional: Amron Basuki Supervisor Pembinaan: Alfian Nur Wahyudi Regional 5 Bogor Pembina Regional: Dr. Abdul Munif M. Sc, Agr Manajer Regional: Pauzi Supervisor Pembinaan: Ainuz Zaim Hamami Regional 6 Medan Pembina Regional: Dr. Rudi Hartono Manajer Regional: Andi Pranata Supervisor Pembinaan: Agus Susanto Regional 7 Makassar Pembina Regional: Dr. Yusran Manajer Regional: M. Mushaddiq Asri Supervisor Pembinaan: Andi Khalil Gibran Basir Regional 8 Samarinda Supervisor Pembinaan: Dwi Luthfi Regional 9 Solo Supervisor Pembinaan: Afif Muchlisin
4 - Mitra & Daftar Isi
Inspirasi Pemimpin
“Persatuan, Syarat Kemajuan”
Oleh Drs Musoli Ketua Pembina Yayasan Nurul Fikri
Hal 6
6
Inspirasi Pemimpin muda
“Era Digital : Peluang dan Tantangan Toleransi Beragama” oleh Dhita Mutiara Nabella peserta RK regional 1 Jakarta Hal 8
10
8
RK utama
Kontribusi Pemimpin Muda Angkatan 8 Rumah Kepemimpinan Hal 14
14
RK ALUMNI
“Melanjutkan Estafet Kebaikan” Ikatan Alumni Rumah kepemimpinan Hal 24
24
Profil Peserta Terbaik Nasional Rumah Kepemimpinan ROYYAN ABDULLAH DZAKIY
18
RK Regional
20
Galeri Aktifitas
22
Highlight Capaian Peserta
23
Kemitraan
26
Dibawah Langit Asrama
28
Laporan Keuangan
Donasi Program - 5
DONASI PROGRAM
66 - Inspirasi Pemimpin
Persatuan, Syarat Kemajuan Oleh Drs. Musoli Ketua Pembina Yayasan Nurul Fikri Perpecahan di antara umat Islam menjadi masalah yang semakin kusut dan melelahkan. Waktu dan tenaga kita sudah habis untuk saling sikut di antara saudara sendiri. Kita masih jalan di tempat, atau mungkin justru mundur, dengan topik-topik bicara kita yang masih seputar menyalahkan orang lain pada hal-hal yang tidak prinsip bagi akidah dan keimanan kita sebagai muslim. Kita masih sibuk berdebat apakah fotografi haram atau halal, padahal orang barat sudah mampu memotret isi perut kita. Kita masih sikut-sikutan membahas hukumnya obat-obatan kimiawi, padahal orang barat sudah mampu menyediakan obat bagi TBC, Malaria, HIV, Kanker dan penyakit berat lainnya. Kita sudah sangat lelah membahas penentuan awal dan akhir puasa ramadhan yang selalu berbeda setiap tahun, padahal orang-orang di luar sana sudah mampu merancang dengan yakin visi dan program kerja organisasi mereka sampai 25 tahun ke depan. Kita sibuk berdebat tentang hukumnya membuat dan menonton film atau tontonan lain, padahal orangorang barat sudah masuk ke kamar-kamar rumah kita, mencuci otak anak-anak kita dengan tayangan televisi yang mengguncang iman atau juga merusak moral.Kita masih repot sekali membicarakan qunut dan masalah-masalah cabang lainnya, padahal Singapura, negara tetangga dekat kita saja berulang kali menyiarkan prestasi penting, seperti penemuan obatobatan, teknologi baru, pertumbuhan ekonomi yang meningkat, hingga kualitas universitas yang terus menaik.
Inspirasi Pemimpin - 77
Persatuan semakin sulit Dalam beberapa tahun terakhir, situasi menjadi lebih buruk. Berapa juta saudara-saudara muslim meninggal dunia dan berapa juta lainnya menjadi pengungsi, hidup dalam rasa takut dan sulit, imbas dari peperangan sesama orang Islam sendiri. Jauh sekali untuk bisa mengatakan bahwa perang ini semua karena Islam, karena justru tidak ada satupun ajaran-ajaran Islam yang termanifestasi dalam konflik itu. Islam melindungi anak-anak, wanita, dan orang lemah walau dalam situasi perang sekalipun. Islam sebagaimana namanya adalah pembangunan, peradaban, akhlak, dan juga kerendahan hati. Perpecahan, perseteruan, olok-olok benar-benar menguras energi kita dan menjauhkan kita dari aktivitas-aktivitas penting bagi manusia. Persatuan adalah agenda penting umat Islam. Pemuda-pemuda perlulah melatih diri untuk menjadi pribadi yang religius, teknokrat, terbuka, dan moderat. Mereka akan memiliki pemahaman yang baik tentang halhal mana yang penting dan mana yang perlu dikesampingkan dalam hubungan antar sesama muslim. Mereka akan sangat bijak dalam menyikapi perbedaan. Perbedaan-perbedaan pendapat hanya akan dianggap sebagai bunga rampai ilmu pengetahuan dan tidak sampai membawanya kepada tataran emosional apalagi pengelompokan. Mereka akan merangkul orang-orang yang tidak sefaham dengan sentuhan yang
lembut. Mereka akan berusaha keras mencari titik temu karena persamaan-persamaan yang dimiliki sebenarnya jauh lebih banyak dan lebih berharga dibanding perbedaan yang ada. Mereka juga faham bahwa masalah-masalah umat Islam yang ada tidak bisa diselesaikan sendirian. Masalah yang kompleks dan multidimensi itu memerlukan gabungan para ahli, para pakar, para pemikir, dan para profesional dari berbagai bidang. Oleh karenanya, mereka akan merangkul semua pihak dan bersungguh-sungguh membangun kekompakan bagi kemajuan Islam dan ummat manusia. Maka para pemimpin yang dikehendaki adalah pemimpin yang menggunakan agama sebagai sumber inspirasi, nilai, dan keteladanan, bukan pemimpin yang menjadikan agama sebagai komoditas dan propaganda untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Pemimpin adalah akal bagi masyarakat, maka pemimpin harus menjadi akal yang jernih, lurus, dan mencerahkan untuk masyarakat yang lebih baik. Maka dari itu sebagai Muslim/muslimah yang syarat akan kemajuan, kita harus berfikir akan seberapa baiknya langkah dan perbuatan yang kita lakukan. Salam persatuan.
8 - Inspirasi Pemimpin Muda
T
idak dapat dipungkiri bahwa teknologi dapat mengubah peradaban suatu bangsa. Teknologi di era modern seperti sekarang ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Di samping memberikan manfaat, teknologi juga menjadi tantangan bagi manusia untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan tujuan yang baik dan bermanfaat. Penyebaran informasi antarwilayah, nasional, maupun internasional dapat dengan mudah tersebar seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya melalui media sosial. Hanya dalam hitungan detik, informasi dalam bentuk tulisan, foto, atau video dapat tersebar luas di jejaring media sosial. Generasi saat ini dilahirkan pada era digital, ketika poster digital dapat dengan mudah dibuat dan disebarluaskan. Sudah jarang sekali ditemui poster non-digital, pun sekalinya ada, sangat sedikit orang yang tertarik untuk membacanya. Lain halnya ketika poster tersebut disebarkan melalui media sosial, seperti facebook, twitter, instagram, line, dan sebagainya, masyarakat khususnya para remaja cenderung lebih tertarik untuk membacanya, karena saat ini handphone dan gadget sejenisnya selalu ada dalam genggaman mereka. Segala informasi dapat dengan mudahnya tersebar, baik itu berita benar ataupun hoax. Oleh sebab itu, kita sebagai pembaca yang baik,
seharusnya tidak dengan sembarangan menyebarkan informasi-informasi yang belum diketahui dengan pasti kebenarannya. Pastikan darimana sumber berita tersebut berasal, jika dirasa benar, baik, dan bermanfaat, silakan kita share ke media sosial yang kita miliki. Dengan banyaknya share berita-berita tersebut, kita sebagai pembaca ataupun pengamat, juga perlu memiliki sikap toleransi terhadap berita yang sedang kita baca. Tidak bisa dengan mudahnya kita mengambil kesimpulan atau menilai sesuatu dengan hanya sekali membaca tanpa mencari lebih dalam mengenai hal tersebut. Ketika kita menilai secara langsung, tanpa melakukan observasi terlebih dahulu, dapat memunculkan benih-benih sekat dalam masyarakat, khususnya ketika menyinggung masalah agama. Ketika agama A misalnya menyatakan suatu hal di media sosial, tetapi seseorang dengan agama B mencaci maki atau melakukan hate
Inspirasi Pemimpin Muda - 9 speech karena hal tersebut, sehingga banyak netizen yang mengikutinya, hingga akhirnya timbul perpecahan di antara kedua agama tersebut. Padahal telah kita ketahui bahwa setiap agama mengharapkan perdamaian, bukan perpecahan seperti sekarang ini. Oleh sebab itu, sikap untuk saling menghargai antar umat beragama perlu ditanamkan sejak dini. Menanamkan nilai tersebut juga tidak bisa dilakukan degan cara konvensional seperti pada zaman dahulu, penanaman nilai tersebut seharusnya dilakukan seiring dengan perkemangan zaman, yaitu melalui media sosial.
Perlunya banyak pengguna internet yang baik Perlu adanya pasrtisipasi aktif dari masyarakat, khususnya pemuda untuk menyadari pentingnya bersikap toleransi antar umat beragama. Penyampaian pesan harus dilakukan dengan caracara kreatif, seperti melalui poster digital, tulisan di website, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, pemuda sekarang seakan menjadi ujung tombak bagi generasi selanjutnya dalam menghadapi era digital, karena seperti yang telah kita ketahui, kondisi zaman orang tua kita, sudah berbeda jauh dengan kondisi saat ini. Pemberdayaan pemuda diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul di media sosial, pemberdayaan dapat dimulai dengan mengedukasi para pemuda akan pentingnya toleransi dan bahayanya sikap intoleransi.
da telah sadar akan pentingnya toleransi dalam umat beragama pada khususnya, generasi selanjutnya akan mencontoh generasi saat ini yang pada akhirnya memiliki sikap toleransi terhadap sesama. Setelah memahami akan pentingnya toleransi, tugas selanjutnya adalah memelihara sikap tersebut supaya terus terjaga kepada generasi selanjutnya sehingga diharapkan tidak ada lagi kasus intoleransi umat beragama yang terjadi seperti saat ini. Memelihara sikap toleransi juga memerlukan strategi dalam jangka panjang. Salah satu bentuk strateginya adalah dengan membangun suatu sistem yang dapat memblokir akun-akun di media sosial apabila mengancam kerukunan umat beragama sehingga tidak tersebarluaskan ke masyarakat umum. Hal seperti ini diperlukan pengawasan dan kerjasama dari pihak-pihak terkait sehingga apabila terdapat kasus ancaman kerukunan umat beragama, dapat segera dilaporkan dan ditangani dengan baik. Diharapkan dengan adanya kesadaran sikap toleransi dalam setiap individu, akan terwujudnya negara Indonesia yang aman dan tenteram, sebagimana tujuan dari Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dhita Mutiara Nabella
Biologi UI 2015 | Rumah Kepemimpinan Angkatan 8 | CEO GreAction Community
Tulisan ini dibuat oleh saya dan untuk kita semua
Edukasi dapat dilakukan dengan mengadakan seminar, talkshow, short movie, atau melalui infografis digital yang dapat dengan mudah diakses di manapun dan kapanpun. Ketika pemu-
Like
Comment
Share
10 - Profil Pemimpin Muda
ROYYAN ABDULLAH DZAKIY Peserta Terbaik Nasional Angkatan 8 Rumah kepemimpinan
Awalan – Mengukuhkan kecintaan atas tanah air di negeri asing Royyan adalah seorang putra bungsu kelahiran Bogor, 18 November 1996. Ia lahir dari Bapak Hamim, seorang dosen FMIPA Insititut Pertanian Bogor (IPB) dan Ibu Luluk Setyaningsih, seorang dosen Kehutanan dari Universitas Nusa Bangsa (UNB), Bogor. Menjalani hidup berpindah-pindah dan telah menjajaki lebih dari 10 negara menganugerahinya wawasan dan pandangan tersendiri mengenai hidup dan bagaimana menjadi seorang penduduk dunia. Salah satu negara yang paling lama ia tinggali adalah Belanda, tepatnya di kota Wassenaar. Disana ia menjalani kehidupan SMP serta SMA-nya dan sempat juga menjadi ketua OSIS di Sekolah Indonesia Nederland (SIN) sekaligus perwakilan untuk memimpin PPI Wassenaar. Melaksanakan berbagai agenda kultural pengenalan budaya Indonesia, menampilkan musik tradisional gamelan jawa di hadapan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, hingga turut menyukseskan agenda International Confer-
ence on Indonesia Development (ICID) 2013 yang dimotori oleh PPI Belanda. Tinggal di luar negeri sekian lama tidak membuatnya lupa akan negara asalnya, ia justru makin cinta, dan rindu untuk benar-benar menjajak dan kembali ke tanah airnya. Di tahun terakhirnya, ia kembali ke Bogor dan melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Bogor. Sehari-hari dihabiskannya dengan jarak perjalanan ke sekolah yang belasan kilometer jauhnya untuk menuju SMA. Baginya, hal itu merupakan suatu keharusan sebagai langkah awal merangkai mimpi dalam rangka memperbaiki pendidikan yang ada di Indonesia. Menghabiskan waktu belajar di sekolah dan rumah belajar adalah wujud ikhtiarnya untuk bisa menggapai mimpi terdekatnya, masuk ITB.
Profil Pemimpin Muda - 11
Pengabdian – Investasi Rasa Masuk kuliah dan diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), menjadi momen penting dalam hidupnya. Kala itu, ia mulai bertemu dengan tipe orang serta lingkungan yang benar-benar berbeda. Pola belajar serta pola hidup yang begitu cepat dan baru membuatnya harus menyesuaikan diri. Ia mulai merancang peta pengembangan dirinya selama di kampus dan membangun mimpi besarnya kedepan. Nekat, ia mendaftar ke 10 unit dan mencobanya satu-satu, hingga pada titik ia menemukan hal yang betul-betul ingin ia pelajari, yaitu belajar untuk menjadi masyarakat seutuhnya. Ketika itu, tempat yang ia dapati sebagai tempat terbaik adalah di Kabinet KM-ITB, di Kementrian Community Empowerment. Pernah hampir tiap minggu ia habiskan waktunya untuk pergi ke desa Ponggang yang ada di Kabupaten Subang untuk mengajar atau sekedar bercengkerama bersama masyarakat yang ada disana. Perjalanan dua jam menaiki motor dan menyusuri jalan yang sulit ditempuh tak menjadi halangan baginya. Berbagai kegiatan pengabdian masyarakat lain juga dilakoninya, mulai dari menjadi ketua divisi Bakti Sosial di ajang Panitia Pelaksana Program Ramadhan (P3R) 1437H Salman ITB, memberi sembako kepada 700an penyapu jalan yang ada di Kota Bandung. Juga membuat science fair dan kompetisi roket air di berbagai tempat diantaranya SDN Sekeloa 01/02 Bandung, dan Rumah Cita-cita Bangsa Desa Ponggang Kab. Subang. Banyak mencemplungkan diri di masyarakat tidak serta merta dilakoninya tanpa alasan. Baginya, memberi dan belajar mengabdi adalah bentuk “investasi rasa�, dimana rasa atau empati itu ditabung. Harapannya kelak seperti apapun masa depan yang kelak akan dilakoni, tangannya sudah lebih terlatih untuk ringan dalam memberi dan mendidik.
Rumah Kepemimpinan – Memimpin dan Persaudaraan Pada akhir semester 2 perkuliahan, ia mencoba peluang untuk mendaftar di 2 beasiswa asrama, yaitu asrama Salman ITB dan asrama Rumah Kepemimpinan Bandung. Ketika itu salah satu motivasi dasarnya berasrama adalah agar bisa lebih konsisten bangun shubuh. Rupanya, pendaftaran tidak bisa dilangsungkan sekaligus, ia akhirnya harus memilih salah satu dan bertekad untuk melanjutkan pendaftaran seleksi masuk Rumah Kepemimpinan. Singkat cerita, setelah diterima, ia akhirnya menemukan narasi yang selama ini ia cari. Narasi soal kolaborasi jangka panjang untuk membangun bangsa serta membangun sebuah tali persaudaraan yang tak akan lekang sampai surga. National Leadership Camp (NLC) 2016 menjadi ajang pertama yang betul-betul menggelorakan semangatnya. Kala itu, ia melihat para penerima beasiswa dari seluruh Indonesia baik dari Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi begitu semangat untuk berkumpul dan belajar. Kini, mereka sudah resmi tergabung dalam satu wadah, sama-sama belajar dan memulai langkah-langkah untuk belajar memimpin, mengikhlaskan diri untuk disempurnakan, merangkai mimpi-mimpi serta kolaborasi besar di kemudian hari.
Setelah sebelumnya aktif di pengabdian masyarakat, ia diminta untuk mengetuai sebuah kepanitiaan bertajuk karya, yaitu menjadi ketua pelaksana dari program Teknologi Untuk Indonesia. Kegiatan ini memiliki mimpi untuk menciptakan teknologi-teknologi yang tepat guna, memasyarakat, dan mampu meningkatkan indeks melek teknologi di tengah masyarakat. Adapun tema teknologi yang dikembangkan adalah seputar teknologi agrikultur. Namun, ditengah keberlangsungan kepanitiaan, terjadi beberapa turbulensi dan evaluasi yang memaksanya untuk merombak ulang berbagai konsep utama yang hendak dihidangkan. Akhirnya acara yang diusung berubah menjadi Forum Nasional Teknologi Untuk Indonesia, ajang forum komunikasi antar universitas se-Nasional untuk berkonsolidasi dan mengawal perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. Acara sukses terlaksana dengan undangan yang dihadiri dari 3 universitas lain yaitu UGM, UB, dan IPB. Kegiatan ditutup dengan pengukuhan dan penandatanganan piagam Teknologi Untuk Indonesia.
12 - Profil Pemimpin Muda
Jepang – International Leadership and Cultural Festival 2018 Salah satu mimpi yang diwacanakan semenjak tahun pertama oleh teman-teman asrama Bandung adalah untuk melakukan perjalanan jauh bersama-sama, baik keluar negeri atau keluar pulau. Kala itu, perdebatan seolah tak pernah berakhir, sedangkan progres merincikan mimpi tersebut tidak nampak. Alhasil, ia dan beberapa teman berinisiatif memulai untuk betul-betul menjadikan mimpi itu jadi kenyataan. Ketika itu, ada wacana dari beberapa teman yang hendak merencakan perjalanan ke Jepang untuk diri mereka sendiri, sekitar 5 orang saja. Iapun menyampaikan maksudnya, menawarkan untuk menjadikan rencana kelompok kecil itu agar sekaligus dilakukan bersama-sama seluruh personil Rumah Kepemimpinan Bandung angkatan 8. Tim pun didapat, masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mempersiapkan rencana keuangan yang masih dapat ditanggung oleh masing-masing orang yang hendak berangkat. Nyatanya, tidak sedikit juga dari mereka yang untuk kuliahpun sangat bergantung pada beasiswa. Keuangan menjadi faktor yang sangat penting dan menen-
tukan dalam keberjalanan kegiatan ini. Setelah melihat beberapa referensi perjalanan yang sudah pernah dilakukan oleh angkatan sebelumnya serta dilakukan oleh kelompok-kelompok lain, dirancanglah suatu konsep acara yang sekiranya dapat mengakomodir semangat dari perjalanan yang hendak dilakukan namun dengan konten yang dapat juga diterima oleh sponsor atau perusahaan yang mungkin mendanai. Maka lahirlah kegiatan International Leadership and Cultural Festival (ILCF) 2018. Program ini adalah sebuah kegiatan pengenalan serta pertukaran budaya dan wajah kepemimpinan antara Indonesia dengan Jepang. Sponsor akhirnya didapatkan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Setelah melalui berbagai
Profil Pemimpin Muda - 13 persiapan akomodasi, latihan tari tradisional pukat Aceh, serta berlatih memainkan alat musik tradisional angklung, terjadilah perjalanan luar biasa itu selama total 16 hari. Bertemu beragam tokoh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo yang mengajari mengenai etika berkomunikasi di tingkat dunia serta peran dan posisi agrikultur Indonesia di mata dunia. Memberikan penampilan tarian tradisional pukat dari Aceh, serta berkeliling ke berbagai pusat peradaban islam yang tersebar di Jepang. Perjalanan itu menjadi perjalanan penuh makna yang harapannya dapat menjadi pendobrak ketakutan bahwa kelak di masa depan, jarak dan sulitnya permasalahan yang ada tidak akan menjadi penghalang bagi rencana-rencana kolaborasi. Kolaborasi lintas negara, entitas, dan lembaga yang akan diakomodir para Prabu-prabu Bandung dan juga Rumah Kepemimpinan.
Karya – Nafas karya sang Inventor Royyan tergabung di komunitas Google Developers Student Club (DSC) yang aktif mengeksplorasi dan mengajarkan berbagai teknologi Google di kampusnya, ITB. Ia juga aktif di komunitas Google Developers, Indonesia Android Kejar (IAK) sebagai seorang fasilitator dan tenaga pengajar. IAK adalah suatu kegiatan yang dibuat oleh Google. IAK mengelola sebuah komunitas non-profit berisikan Android Developers dari seluruh Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk mendidik dan menuangkan ilmunya kepada siapapun demi menciptakan lebih banyak orang yang terampil dalam pemrograman Android. Selama berkemahasiswaan, Royyan sangat senang sekali bereksplorasi dan menciptakan karya. Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang inventor yang harus siap dan dapat menciptakan karya-karya sebagai solusi berbagai permasalahan bangsa dan kemanusiaan. Maka ia memutuskan untuk berkecimpung di berbagai perlombaan dan ajang kompetisi untuk mengasah ketajaman intuisinya itu. Memenangkan Hackathon tingkat Nasional di ajang “Indonesia Android Kejar”, ajang kompetisi yang diadakan oleh Google. Kala itu dengan karya “Verti-Go!”, sebuah device Internet of Things (IoT) cerdas yang terintegrasi dengan aplikasi smartphone untuk membantu mengurangi angka kematian akibat jatuh bagi orang yang menderita vertigo. Ia dan timnya berhasil menyabet Juara 2. Tak berhenti disitu, ia lanjut berlomba di “Impulse National Innovation Competition” yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektro ITB. Bersama kawan asramanya, ia menyabet juara 3 dengan karyanya “The
Sentinel” yang kemudian berlanjut didanai di ajang Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Kemudian ia juga menjadi Grand Finalist di ajang “Telkom Hackathon” yang diikuti oleh berbagai startup tingkat nasional dengan jumlah peserta 393 tim dari seluruh Indonesia. Ia dan timnya membuat “CardioPP”, sebuah device IoT cerdas yang mampu mengenali berbagai penyakit jantung yang diidap seseorang melalui pengenalan pola Electrocardiogram yang diolah di Artificial Intelligence (AI) yang mereka bangun di cloud. Satu amanah berakhir, muncul tempat baru untuk beramanah, ia menjadi Menteri Cipta Karya di Kabinet KM-ITB. Meningkatkan kualitas dan kuantitas karya ciptaan mahasiswa ITB adalah dasar semangat yang hendak ia galakkan. Ia berharap kelak mahasiswa-mahasiswa ITB dapat menjadi problem solver yang siap menghasilkan banyak solusi atas bagi permasalahan-permasalahan bangsa dan dunia.
Penutup Pembelajaran yang tak pernah berhenti dan idealisme yang terkadang menggelikan dan terdengar seperti delusi. Satu hal yang ia ingat pernah digaungkan oleh seorang pembina di Rumah Kepemimpinan, “Disini kalian adalah orang-orang yang ikhlas untuk disempurnakan”. Baginya, memang berat betul, memaksa diri mempelajari banyak hal, membenturkan diri pada banyak masalah baik personal maupun komunal, mencoba untuk selalu bisa jadi lebih baik dan cepat mengevaluasi diri dikala futur. Rasanya sesederhana itulah kunci yang ia pegang selama menjalani 2 tahun pembinaannya di Rumah Kepemimpinan. Rasanya itu pula yang ia pegang pada dirinya hingga menghantarkannya menjadi peserta terbaik nasional Rumah Kepemimpinan angkatan 8.
“Ketika kita telah ikhlas untuk dididik, baik kau yang mendidik dirimu sendiri, atau kau yang menerima pendidikan dari orang lain. Ia akan kian mengamplifikasi pengembangan dirimu dan ilmu yang kau dapat. Prestasi hanyalah wujud kristalisasi dari pengabdian dan keikhlasan yang telah kita tuangkan dalam apapun peran dan wadah yang kita punya. Sadarlah untuk tidak berhenti ikhlas dalam belajar dan memberi.”
14 14 - RK Utama
RK Utama - 15
16 16 - RK Utama
RK Leadership RKProject Utama- -17 17
INFOGRAFIS
18 - RK Regional
Aksi Ramadhan Inspirasi dari Regional 6 Medan
Rangkaian acara EDUKASI anak yatim PT Innalum bersama RK Medan berjalan khidmat,sukses Dan penuh kebersyukuran. Sambutan hangat dari Inalum begitu terasa bagi sultan Medan, mulai transportasi, mess vip, santapan bergizi dan Masih banyak lagi yang disyukuri. Acara edukasi bersama anak yatim ini berlangsung pada tanggal 10 juni 2018 bertmpt di mesjid Nurul Huda Innalum. Sultan usu berksempatan memberi inspirasi kepada anak yatim taraf sekolah menengah atas kabupaten Batu bara sekitar nya. Antusiasme siswa sangat tinggi, Jefri salah satu peserta mengaku bahwa acara seperti sangat memotivasi dia dan merasa nilai yang disampaikan akan berguna untuk dirinya. Rangkaian acara mulai dari materi, games outdoor, challenge, penghargaan dan foto bersama. Pihak Innalum yg acara kali ini diselenggarakan oleh ikatan warga Islam Innalum mengaku sangat mengapresiasi dan puas dengan acara, baik konten maupun output yang di capai. Pihak Inalum semakin antusias dan tertarik dengan Rumah Kepemimpinan.Kedepan Akan Ada banyak kolaborasi kebaikan yang akan dibuat oleh Inalum dan rumah kepemimpinan. Sesi foto bersama panitia, instruktur dan pemangku kepentingan ikatan warga Inalum menjadi rangkaian acara akhir dari agenda Yang InsyaAllah berkah ini.
Berbagi Kebaikan di Regional 4 Surabaya (2) Alhamdulillah, berlangsung lancar acara tim Ramadhan Rumah Kepemimpinan Surabaya yang bekerjasama dengan LDK JMMI ITS melaksanakan program “Muda Berbagi� Sembako Murah. Kegiatan ini memberikan sembako dengan harga sangat murah untuk masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan kali ini dilaksanakan di dua tempat, asrama Rumah Kepemimpinan Surabaya dengan penerima manfaat adalah warga Manyar kartika, dan di Kampus ITS untuk warga keputih dan gebang. Program ini dapat berlangsung atas kelapangan hati para donatur dan lembaga yang ikut menyumbangkan hartanya. Terima kasih kepada para donatur, PT. Indochito Internasional, Inisiatif Zakat Indonesia Jawa Timur, dan Rabbani. “Terima kasih banyak, semoga bermanfaat. Tahun depan semoga lebih banyak lagi�, ungkap salah seorang warga sambil tersenyum bahagia membawa paket sembako murah.
RK Regional - 19
Guyub Rukun Alumni Rumah Kepemimpinan regional 4 Surabaya Pada tanggal 07 Juni 2018 telah terlaksana silaturahmi dan buka bersama alumni Rumah Kepemimpinan Surabaya lintas angkatan, Hadir pula dalam acara ini, dr. Arief Basuki, Sp. An. Selaku pembina Regional. Beliau menyampaikan rasa bahagianya karena bisa Membersamai anak anak muda uang selalu bersemangat ini. Cak Jilul yang saat ini juga ambil bagian sebagai pengurus inti IA RK hadir dan berpesan kepada alumni muda khususnya, untuk terus menjaga komunikasi dan interaksi. Kemudian, cak Dalu juga menyampaikan pesan kepada segenap alumni yang hadir tentang kondisi bangsa akhir akhir ini. Khususnya bagaimana kita bersikap dalam menghadapi ragam kasus di mayarakat. “Jangan jadi orang yang sumbu pendek�, pesan beliau.
Penyambutan Angkatan Baru Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta Telah berlangsung agenda Penyambutan Peserta Rumah Kepemimpinan Angkatan 9 Regional Jakarta berupa Buka Bersama Peserta Angkatan 9, pada hari Minggu tanggal 27 Mei 2018 pukul 16.00 - 19.00. Buka bersama tersebut diselenggarakan oleh Eksekutif Regional Jakarta beserta beberapa alumni muda angkatan 8. Buka bersama tersebut sebagai agenda untuk merekatkan sesama peserta angkatan 9 sekaligus sebagai langkah pertama dalam proses pembentukan superteam di angkatan 9. Pada buka bersama tersebut juga diadakan sesi sharing dari perwakilan alumni muda angkatan 8 mengenai kehidupan di asrama pembinaan. Dimana disampaikan bahwa setiap peserta RK memiliki keunggulan dan potensinnya masing-masing.
Untuk itu, maka inilah saatnya ketika kita berada di RK untuk terus mengembangkan potensi dalam setiap pribadi masing-masing kita.
20 - Galeri Aktifitas
Galeri Aktifitas - 21
22 - Highlight Capaian Pemimpin Muda
Highlight Capaian
Pemimpin Muda Angkatan 8 Haekal Akbar Siap Bermanfaat dan Menggelorakan Aksi KM ITS untuk Indonesia Mahasiswa yang suka menulis puisi ini merasa bersyukur atas amanah barunya. Amanah yang juga hasil kerja keras tim sukses, simpatisan dan pihak lain yang menurutnya ikut berjuang dalam kontestasi tersebut. Ia pun bersemangat karena bisa langsung mulai kepengurusan, bekerja untuk KM ITS. “Perasaannya sih senang dan semangat untuk bisa kerja buat temen-temen Keluarga Mahasiswa ITS”, ungkapnya. Salah satu kunci kemenangan itu adalah senantiasa menyertakan Tuhan dalam setiap proses kampanye. Sedangkan perihal persaingan antar sesama anak RK (Rumah Kepemimpinan), menurut Haekal memang itu hal yang menarik sekaligus membuat bingung sesama peserta RK, mau dukung yang mana. “Walaupun begitu karena semangat yang dibawa adalah fastabiqul khoirot, dari kami pun sama berlomba untuk berbuat baik bagi semua” tutur Haekal. Haekal juga menyampaikan latar belakangnya maju dalam kontestasi pemilihan Presiden BEM ITS ini. Alasan utamanya adalah kegelisahan. “Kegelisahan akan kondisi yang ada, juga rasa ingin balas budi kepada ITS yang sudah kasih banyak banget pembelajaran. Dan sekarang waktunya untuk ganti imbalan ke ITS, laku baik apa yang bisa diberikan sebagai imbal baliknya”, imbuh Haekal. Semangat yang ia bawa dalam kepengurusannya kini
dan sudah didengungkan semenjak kampanye adalah Gelora Aksi KM ITS. Katanya, semangatnya adalah untuk mengembalikan kembali kejayaan pergerakan Mahasiswa ITS di berbagai bidangnya. Mengajak banyak orang turun tangan bergerak sesuai porsi dan kemampuan masingmasing untuk ITS dan Indonesia. Semoga Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan ini juga berpesan agar kita tetap berpegang pada kalimat “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain”. “Dengan mendalami dan menghayati itu, kita bakal terpacu untuk bisa berbuat baik terus bagi orang lain”, imbuhnya. Selain itu, kata dia, kita harus ingat juga, kebaikan yang kita dapatkan adalah hasil dari investasi kebaikan kita ke orang lain, jadi kalau mau hidup tentram terus aja berbuat baik dan berkontribusi untuk sesama. “Tetep jaga semangat Mastatho’tum, berusaha sampai Allah sendiri yang menghentikan”, pungkasnya.
Muhammad Akbar Buana Tafsili, Mapres Kepemimpinan FT UI Salah satu pesera Rumah Kepemimpinan Jakarta kembali menorehkan prestasi. Kali ini Muhammad Akbar Buana Tafsili yang merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UI angkatan 2015 mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi Kategori Kepemimpinan. Saat ini Akbar aktif sebagai Koordinator Bidang Adkesma BEM FT UI. Sebelumnya Akbar menjabat sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia (IMTK) UI. Penghargaan ini diterima Akbar dalam acara Apresiasi Prestasi Teknik (APT) 2018. Acara diselenggarakan oleh Dekanat FT UI Bersama BEM FT UI di Balai Sidang Universitas Indonesia pada Jumat, 23 Maret 2018. Ajang penghargaan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa aktif FT UI. “Mapres Kepemimpinan adalah amanah untuk terus bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua saya, kedua kakak saya, para donatur ‘Sahabat Pemimpin’, keluarga besar Rumah Kepemimpinan, rekan-rekan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FTUI 2018 dan Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia (IMTK) FTUI 2017 yang saya yakin ini semua berkat doa-doa dari mereka”, ucap Akbar setelah mendapatkan penghargaan tersebut.
Kemitraan - 23
OORTH dan Rumah Kepemimpinan Berbagi Knowledge, Berbagi Inspirasi Kamis (24/5), Rumah Kepemimpin (RK) dan OORTH mengadakan diskusi strategis di Kantor Pusat Rumah Kepemimpinan. RK diwakilkan oleh Adlul (Staf Bidang Pembinaan Peserta dan Pemberdayaan Alumni) dan Fira (Staf Marketing dan Komunikasi). Sedangkan OORTH diwakilkan oleh Dika (Product Marketing OORTH).
dari awal pertemuan hingga penggunaan dana dapat transparan.” jelas Dika. OORTH saat ini sudah menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai Lembaga Zakat dan sedang menjajaki hubungan dengan Islamic Development Bank (IDB) untuk meningkatkan penggunaan dana syariah dalam berbagai project kebaikan yang ada.
Oorth adalah aplikasi media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk berinteraksi dengan komunitasnya baik komunitas sosial maupun bisnis dalam memaksimalkan internet. Pertemuan ini bertujuan untuk saling berbagi informasi tentang pola komunikasi, penggunaan aplikasi massanger dan pola pendanaan di Rumah Kepemimpinan.
“Setiap kita punya kelebihan dan kekurangan oleh karena itu penting adanya kolaboraksi agar saling melengkapi dan semakin melesat. Sangat mungkin RK dan OORTH berkolaboraksi.” ungkap Adlul. Bisa saja penggunaan aplikasi OORTH mempermudah sistem komunikasi organisasi baik ke internal maupun ke eksternal. Karena RK juga meyakini bahwa dengan kemajuan teknologi perlu terus berinovasi dan membuka diri dengan setiap potensi kolaboraksi. Saat ini pendaftar OORTH kurang lebih 50.000 orang dengan user aktif 800 orang. Target tahun ini terdapat 100.000 user aktif setelah perbaikan beberapa fitur OORTH. [AHZ]
“Salah satu unggulan dari aplikasi ini adalah dapat mempertemukan Investor Project dengan Project yang mau di danai, setelah sebelum dilakukan penilaian atas Project tersebut. Selain itu semua fitur komunikasi tergabung menjadi satu kanal. Sehingga
24 - RK Alumni
MelanjutkanEstafet Kebaikan
Ikatan Alumni Sabtu, 28 April 2018 acara serah terima jabatan (sertijab) Rumah Kepemimpinan dilaksanakan di auditorium STTNF. Acara diawali dengan diakusi terkait kealumnian bersama beberapa alumni Rumah Kepemimpinan, yaitu Bang Aad (Ketua IARK 2016-2018) Bang Faldo Maldini, bang Reza Zaki, dan Kak Afra. Bang Jilun, Bang Dasril, Mba Nisa Salsabila, dan Kak Septi. Pada kesempatan tersebut Bang Aad menyampaikan mengenai ‘hidup adalah pilihan’ serta mengenai collaboraction. Collaboraction sejatinya dibagi menjadi level mikro (kolaborasi yng terjadi antar individu), level meso (individu dengan institusi), dan level makro (institusi dengan institusi). Colaboraction terjadi dari ‘small talk’ atau percakapan ringan yang terjadi ntar individu, sehingga di-
harapkan setiap individu alumni harus percaya diri memperkenalkan kemampuan ataupun passionnya.
Bang Reza Zaki menyampaikan paling tidak ada dua isu yang amat erat dengan rumah kepemimpinan, yaitu isu ekonomi dan politik. Kedua isu ini mau tidak mau akan terus digodog dalam rumah ini. Inilah yang menyebabkan pentingnya sebuah posis/ jabatan. Posisi merupakan salah satu alat utk men-scale up alumni-alumni rumah kepemimpinan. Lain halnya dengan Bang Faldo Maldini yang menyampaikan bahwa setiap individu yang telah lulus menjadi alumni selayaknya menjadi yang terbaik. Beliau juga mengingatkan untuk jngan lupa ‘pulang’ sejauh apapun kita telah mengembara, yaitu pulang ke rumah kepemimpinan. Dalam rekaman video Bang Jilul yang jug merupakan alumni
rumah kepemimoinan juga turut menyampaikan sepatah kata untuk membakar semangat alumni muda malam tersebut. Beliau menyampaikan makna keluarga sejatinyabukan soal siapa yang paling sukses, melainkan keluarga adalah tidak ada yg terlinggal di belakang. Mari bersinar dan sukses bersama. Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolik estafet kepengurusan ikatan alumni IARK dari bang Aad selaku perwakilan pengurus IARK 2016-2018 kepada Bang Faldo dan Bag Reza Zaki sebagai perwakilan pengurus IARK selanjutnya. Tak lupa pula setelah itu Kak Afra menambahkan point penting mengenai kealumnian terutama ditujukn kepada alumni perempuan, beliau mengatakan “jangan pernah ragu mendefinisikan peran kita. Meski nantinya kita berperan lingkup domestik sekalipun jangan pernah takut dan ragu. Jadilah yang terbaik di manapun ranah kita berada, karena di situlah medan gerak kita”.
RK Alumni - 25
Hangatnya Persaudaraan
Saat Menjalani Puasa di Belanda Kabar Alumni Rumah Kepemimpinan Tahun 2005 kemarin, saya alhamdulillah merasakan salah satu puasa terpendek dalam hidup saya. Kala itu saya sahur jam 5.30 pagi dan sudah bisa berbuka jam 16.30 sore, kurang dari 11 jam waktu puasa disana. Menikmati Ramadhan di Maryland, Amerika Serikat saat musim dingin merupakan karunia tersendiri bagi saya, yang baru pertama kali mendapatkan pengalaman berpuasa di negeri orang. Di Indonesia, waktu puasa sekitar 14-14.5 jam (04.1518.45), relatif stabil dari tahun ke tahun karena kita berada sangat dekat dengan garis khatulistiwa. Kala menempuh program master di Seoul, Korea Selatan, waktu Ramadhan bertepatan dengan bulan Agustus, sekitar puncak musim panas, sehingga pukul 20.00 malam baru bisa berbuka di sebagian hari-hari Ramadhan.
Oleh : Ahmad Nasikun Alumni RK Yogyakarta angkatan 4 PhD candidate di TUDelft
berbuka puasa dan sahur bersama, menjadi kenangan yang kembali terngiang. Itulah salah satu kenikmatan sebagai seorang Muslim. Kita syukuri saat mendapat kemudahan, dan kita bersabar saat menerima cobaan. Panjang pendeknya waktu puasa bukanlah hal yang paling utama, tapi sikap kita terhadapnya-lah yang lebih penting.
Tahun ini alhamdulillah bisa merasakan puasa yg relatif lebih panjang, dimana jam 3.15 harus sudah berhenti makan sahur dan perlu menunggu matahari terbenam pukul 22.00 untuk bisa mulai berbuka puasa. Hampir 19 jam waktu puasa kami--para muslim/muslimah--di Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya. Rekan-rekan yang berada di belahan bumi Selatan (Australia, Selandia Baru, Brazil, Argentina dll), alhamdulillah sekarang sedang mendapat kenikmatan untuk berpuasa di musim dingin, sehingga lebih pendek. Kondisi ini akan berbalik secara pelan-pelan. Dengan perbedaan 11-12 hari setiap tahun (antara kalender Hijriah dan Masehi), maka sekitar 16 tahun lagi bumi selatan akan mengalami puasa yang lebih panjang dan muslim di Eropa bisa berbuka pukul 16.15 sore. Hangatnya persaudaraan disini mengantarkan saya mengenang saat dahulu berpuasa bersama rekan-rekan di asrama Rumah Kepemimpinan. Kenikmatan saat bisa
Foto: Buka puasa bersama kawan-kawan Keluarga Muslim Delft (KMD), Delft, Belanda.
SEKILAS INFO Alumni (1) Alhamdulillaah.. Barakallaahu fiil mauhuub.. Telah lahir anak pertama dari bang Faisal Arief Kamil (alumni RK Yogyakarta angkatan 5), pada tanggal 25 Mei 2018. Semoga Alaric Kaisu Faisal menjadi anak yang shalih, berbakti dan menjadi teladan bagi orang-orang disekitarnya...
(2) Alhamdulillaah Kabar bahagia hadir dari salah satu alumni RK Bandung angkatan 5. Telah lahir putra pertama dari Adam Habibie pada tanggal 31 Mei 2018. Barakallaahu fiil mauhuub.. Semoga kelak ananda menjadi putra yang shalih lagi berbakti...
26 - Dibawah Langit Asrama
Di atas Samudera cita, di bawah langit asrama :
Masuk dalam "Sangkar" baru bersama Macan-Macan hebat oleh : Yunaz Karaman Kehidupan masa muda memang mengasyikkan. Banyak hal yang dapat dilakukan pada masa ini, karena masih memiliki tenaga yang lebih banyak daripada masa kanak-kanan ataupun masa tua. Hal tersebut seperti halnya menuntut ilmu, berkarya, ataupun bekerja. Semua hal dicoba dan dilakukan demi mencari jati diri. Cita-cita dan harapan hidup menghiasi hari-hari, masa transisi ini. Idealisme dan semangat yang tinggi merupakan harta kekayaan pada masa ini. Tawa dan canda bersamha kawan-kawan seusia yang tak terasa banyak memakan waktu. Bahkan menghabiskan waktu bersama kawan diluar rumah lebih asyik dilakukan daripada dengan keluarga di rumah sendiri. Pengalaman menjadi barang berharga yang paling dicari selain kawan baru pada masa ini. Bagi pemuda yang beruntung dapat menimba ilmu lanjutan adalah suatu anugerah terindah yang diberikan Allah SWT dan suatu kebanggaan serta lambang kebahagiaan kedua orangtua. Menimba ilmu pada masa muda banyak sekali amanah yang didapatkan selain murninya ilmu itu. Kawan baru, pengalaman baru, masalah baru, bahkan harapan baru semua hal akan dapat didapatkan dibangku-bangku kelas. Tak hanya didalam kelas yang penuh dengan bangku dan diktat, diskusi luar kelas bahkan pengembangan diri dengan masuk ke dalam organisasi membuka pintu selebar-lebarnya untuk menggodok diri. Tentu hal itu sudah banyak dilakukan oleh sebagian besar pemuda yang beruntung dapat memakai jas almamater dan mendengarkan ceramah dosen. Saat menimba ilmu inilah terkadang seorang pemuda harus meninggalkan sangkarnya untuk merantau. Di tanah rantau itu kemudian segala hal yang dilakukan tidak lagi dapat pengawasan secara langsung oleh kedua orangtua. Hanya rasa tanggung jawab dan kejujuran diri yang dapat menyelamatkan pemuda di tanah rantau ini. Kedua hal inilah yang saya rasakan kini. Menjadi pemuda yang beruntung untuk dapat menimba ilmu lanjutan dengan memilih untuk merantau untuk membuat sangkar baru dan keluar dari zona nyaman saya untuk menaruhkan cita-cita. Awalnya memang berat harus berlatih memanajemen diri, mulai dari manajemen waktu, uang, bahkan jadwal makan, namun apa salahnya jika dicoba untuk survival di tengah hutan rimba ini.
Saat merantau ini perlu adanya sangkar atau rumah baru yang nyaman dan dapat memicu diri kita agar lebih baik. Namanya juga rumah, yang pasti di dalamnya saya harus mendapatkan keluarga baru dan suasana di dalamnya yang membuat saya tenang untuk berkarya. Awalnya saya hanya lah seekor kucing rumahan yang sulit untuk mencari rumah baru itu bahkan saya sering berganti rumah baru. Ketidakcocokan lah yang sering menjadi alasan saya memilih untuk sering berpindah rumah baru itu. Petualangan saya untuk mencari rumah baru itu kemudian terhenti di dalam suatu waktu saya terbang untuk memilih masuk kedalam rumah “angker� yang didalamnya juga terdapat macan-macan hebat lainnya. Saya sebelumnya telah banyak mendengar cerita hebat yang berlatar belakang rumah itu, banyak yang menjadi elang atau rajawali hebat saat berproses dan berhasil keluar dari sana. Memang saat pembukaan seleksi awal angkatan baru di rumah itu saya tidak dapat mengikuti meskipun telah ada kemauan, namun keinginan yang terus menggebu dalam hati agar dapat masuk dalam rumah yang memiliki sebutan “Kawah Candradimuka� itu. Saya merasa menjadi macan yang beruntung, dipertengahan proses tempaan di rumah itu, ada macan hebat yang memilih untuk menempa diri di sangkar lain dan memutuskan untuk keluar dari sana. Akhirnya saya mencoba untuk mendaftarkan diri di rumah itu. Tahapan tes saya lalui dengan optimis dapat mengalahkan macan hebat yang juga ingin masuk di sangkar ini. Jam berganti hari, semakin penasaran dengan hasil tesnya apakah saya memang termasuk macan yang sejenis dengan teman-teman yang lebih dulu bertarung disana?. Yaa pertanyaan itu terjawab sudah. Alhamdulillah atas izin Allah SWT, saya dinyatakan lolos masuk peserta pengganti dan siap terbang bersama macan-macan hebat lainnya. Pada awalnya saya merasa asing terbang di sangkar ini. Pertama saya melihat di dinding terpasang foto lengkap dari angkatan sebelumnya, kompetensi dasar , ROOM PK yang terbingkai rapi didinding aula. Tumpukan buku rapi dihiasi dengan pelbagai cindera mata dari berbagai belahan dunia harus bersanding dengan kehidupan ikan di dalam akuarium. Foto pres-
Dibawah Langit Asrama - 27 iden beserta wakilnya juga turut mewarnai pandangan saya pertama masuk di sangkar ini. Saat itu saya langsung saja ikut dalam suatu kegiatan dialog tokoh. Formasi lengkap semua peserta yang lebih dulu masuk disini cepat saja berkumpul dan bersila di aula. Satu persatu saya salami dan mulai mengawali perbincangan untuk perkenalan. Pertama-tama memang sulit mengahafal nama teman baru, apalagi belum pernah satupun bertemu sebelumnya. Jas hitam dengan bordir logo “Rumah Kepemimpinan” di dada melengkapi atribut macan-macan asrama itu. Meskipun saya menjadi macan baru disini, tak ada yang memandangku sebelah mata atau merendahkan saya sebagai kucing rumahan yang salah masuk sangkar. Malah mereka yang banyak bertanya tentang diri saya. Kemudian saat ending agenda pertama saya itu, sang pemateri menanyai kami satu persatu cita-cita atau harapan terbesar nanti. Wah telinga dan hati saya bergetar mendengarkan impian dari macan-macan hebat ini. Mulai dari jajaran Menteri, kepala di BUMN, hingga founder LSM, semuanya mulia sekali. Saat itu saya mengungkapkan cita-cita saya yaitu untuk menjadi ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) . Sedikit saya ceritakan alasan saya memilih cita-cita saya tersebut adalah fokus dan latar belakang saya yang menyukai kegiatan kepada anakanak. Juga dikarenakan saya prihatin atas kejahatan dengan anak menjadi sasaran , begitupun kasus eksploitasi anak dengan memperkejakannya sehingga waktu untuk berimajinasi dan berkreasinya menjadi tersita.Terakhir adalah karena pendidikan anak yang sampai saat ini belum merata, padahal dengan pendidikanlah seorang anak dapat memilih cita-cita stinggi langit dan dapat merubah lingkungan sekitarnya. Saya mengawali untuk meraih cita-cita saya ini pada saat sebelum masuk sangkar Rumah Kepemimpinan ini, yaitu dengan menulis buku Cerita Rakyat dan Budaya Tradisi Nusantara yang berisi empat belas cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia yang pada awalnya buku itu saya bagikan saat program pengabdian saya di Desa Pota Wangka, Labuan Bajo yang memang membutuhkan perhatian khusus. Kegiatan itu saya tulis lengkap dalam laman blog saya yunaz-
karaman.blogspot.com dan telah dimuat di Harian Surya. Itulah kenapa saya memilih pada bidang ini, untuk selanjutnya bersama macan lainnya menaruhkan cita-citanya di sangkar baru ini. Hampir semua cita-cita macan muda sudah saya dengar. Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, saya yakin dengan usaha semua di sangkar ini pasti suatu saat tongkat estafet kepemimpinan bangsa akan dipegang oleh macan-macan ini. Siang itulah secara resmi saya menjadi macan dibawah langit sangkar baru “Rumah Kepemimpian” dan diatas samudera cita bersama 34 macan hebat lainnya saya menempa diri di dalam kawah ini. Syukuran sederhana menyambut saya dengan tumpeng diatas karpet cita itu. Tawa dan canda macan-macan lain saat itu membawai pandangan pertama saya, dengan cara sederhana kemudian kami berbagi segala hal, mulai dari makanan hingga pengalaman larut didalamnya. Hari demi hari saya melatih diri dalam sangkar ini. Memang awalnya perlu adanya adaptasi dengan lingkungan baru, yang awalnya saya menjadi macan yang bebas kesana-kemari tiada peraturan. Pertama-tama saya tertatih–tatih jatuh ke sana kemari, jadwal agenda asrama dan organisasi lain yang bertabrakan dan halangan lain yang membuat saya mengharuskan memiliki suatu strategi. Manajemen diri, waktu, dan barang dituntut secara tidak langsung dalam sangkar ini. Tidak hanya masalah duniawi saja, perihal hubungan vertikal dengan Allah SWT juga dilatih dalam sangkar Rumah Kepemimpinan ini. Memang faktor ini merupakan landasan dalam setiap menentukan langkah berikutnya, agar selamat di dunia dan di akhirat nanti. Saling mengingatkan setiap hari agar selalu ingat untuk beribadah dan berdoa, semakin meyakinkan saya dengan textline “Sahabat Sampai Surga” disini. Tak ada senioritas, hanya rasa ukhuwah yang terjalin melilit keseharian baru ini. Kini saya sudah siap menjadi macan yang dilatih untuk menjadi kuat dan siap menghadapi halang rintang di masa depan nanti, serta untuk mewujudkan cita-cita mulia kami.
28 - Laporan Keuangan
Laporan Keuangan - 29
30 - Laporan Keuangan
31
32