Kolom Redaksi
Umat MENCARI
PEMIMPIN
2
|
Edisi 96 Okt 2016
K
ota Jakarta akhir-akhir ini disibukkan dengan isu penistaan agama. Ribuan umat turun ke jalan untuk menuntut penegakan hukum atas pelaku yang kebetulan orang nomor satu di provinsi Ibukota Negara Republik Indonesia. Aparat Kepolisian RI sebenarnya sudah berusaha untuk bekerja secara profesional, namun sebagian umat sudah terlanjur hilang kepercayaan, sehingga mendesak tindakan yang lebih tegas. Jika hal itu dipenuhi, maka kemungkinan akan muncul ketegangan baru berskala nasional. Tekanan massa yang pro penegakan hukum cepat akan ditandingi oleh kelompok massa lain yang kontra. Mengapa umat Islam yang biasa bersabar (dalam menghadapi musibah atau tantangan) dan terlatih mengendalikan diri (misalnya, saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan), kini tersulut emosinya dan berunjuk rasa massal? Mengapa bangsa Indonesia yang dikenal ramah dan toleran, kini bergejolak di berbagai daerah? Apakah benar hanya karena ucapan seseorang yang dianggap melecehkan kitab suci al-Qur’an, maka umat tak kuasa menahan amarahnya? Peristiwa penistaan ayat al-Qur’an hanyalah pemicu (trigger factor), bukan sebab utama kemarahan umat. Dalam dua tahun terakhir, rakyat Jakarta menyaksikan arogansi penguasa yang berwajah populis. Itu semacam kontradiksi, sosok pemimpin yang tampil ke panggung kekuasaan dengan mendekati rakyat saat pemilihan umum kepala daerah. Namun, setelah terpilih dan duduk di kursi empuk, sang penguasa melupakan janji-janjinya kepada rakyat yang memilih. Dalam laporan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, sepanjang 2015 terjadi 113 kasus penggusuran paksa di seluruh DKI Jakarta, dengan 8.145 kepala keluarga dan 6.283 unit usaha terdampak. Pembangunan fisik yang mengabaikan eksistensi warga sebagai manusia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beralasan warga yang tergusur sudah disediakan tempat di rumah susun. Tapi, faktanya tak semua warga gusuran tertampung dan kondisi rusun juga tak manusiawi. Bahkan, warga cuma mendapat subsidi sementara, karena setelah habis masa subsidi, warga harus membayar sewa, sementara lapangan kerja sangat terbatas dan penghasilan keluarga tak tentu. Hal itu direkam oleh para aktivis kemanusiaan yang membuat film dokumenter Jakarta Unfair. Relokasi (baca: penggusuran paksa) tidak direncanakan secara matang dan mengabaikan prinsip dialog
Kolom Redaksi dengan warga yang telah mendiami kampung kumuh itu puluhan tahun lamanya. Beberapa tahun lalu, Kementerian Sosial RI sebenarnya telah memulai inisiasi program pembenahan kampung dan pemulangan warga pendatang secara partisipatif, namun pendekatan itu dipandang terlalu menyita waktu. Akibatnya, warga mengalami proses ketersingkiran dan tercerabut dari hak-hak sosialekonomi (relative deprivation). Sementara mereka menyaksikan pembangunan apartemen mewah dan reklamasi pulau dilakukan sewenang-wenang, menabrak sejumlah peraturan perundang-undangan. Kondisi itu meletup dengan munculnya kasus penistaan agama. Warga yang frustasi bertemu dengan umat yang marah akibat arogansi. Sebenarnya ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melanda penguasa, namun aparat penegak hukum seperti tidak berdaya. Peserta dan Alumni Rumah Kepemimpinan menyaksikan fenomena sosial dengan rasa prihatin. Sebagian Peserta atau Alumni ada yang terlibat dengan Leadership Project membina warga miskin kota atau anak-anak jalanan. Sehingga, kami tahu betul bagaimana perasaan warga yang dilecehkan hak-hak dasarnya. Tapi, kita tidak ingin terjadi konflik sosial yang luas, apalagi berbasiskan perbedaan etnik dan agama. Bangsa
Indonesia sudah pernah mengalami trauma sejarah yang panjang akibat konflik sosial di masa lalu. Kita ingin mencegah agar konflik serupa tidak terulang di masa kini dan mendatang. Salah satu upaya mencegah konflik itu adalah menampilkan sosok kepemimpinan baru (new lesdership) yang benar-benar memahami denyut nadi penderitaan rakyat. Sosok pemimpin yang sanggup berdialog dengan umat, dalam situasi krisis apapun. Pemimpin yang menyapa rakyat dengan hati tulus dan mengabdi sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Umat merindukan dan mencari pemimpin yang didambakan.
Kolom Redaksi 2 Berita Pusat 4 Gagasan Pemimpin Muda 6 Liputan Utama 8 Kabar Alumni 12 Kabar Mitra 14 Prestasi Pemimpin Muda 16 Leader Of The Month 17 Laporan Keuangan 18
Edisi 96 Okt 2016
|
Daftar Isi
3
Kabar Pusat
Bedah Buku
PROPHETIC LEADERSHIP Pada periode SeptemberOktober 2016, Rumah Kepemimpinan mengadakan roadshow bedah buku Prophetic Leadership karya Bachtiar Firdaus ST., MPP. Diikuti oleh peserta para peserta Rumah Kepemimpinan seluruh regional dan audiens ekseternal yang notabennya para mahasiswa. Bedah buku Prophetic Leadership atau “Kepemimpinan Kenabian� ini langsung disampaikan 4
|
Edisi 96 Okt 2016
oleh penulisnya Bachtiar Firdaus yang merupakan Direktur Beasiswa Pemimpin Muda Rumah Kepemimpinan. Sesi pertama ditekankan pada seminar kepemimpinan tentang bagaimana seorang muslim menjadi pemimpin. Sedangkan sesi dua adalah bedah buku prophetic leadership dengan penulis bukunya dan dimoderatori salah para alumni Rumah Kepemimpinan. Dalam sesi Bedah Buku ini, Pak
Kabar Pusat
Bachtiar Firdaus menyampaikan bahwa seorang muslim itu harus meraksasa dengan pemikiranpemikiran besar dan jangan sampai menjadi kurcaci-kurcaci yang kerdil. “Kurcaci itu berpikirnya ‘sedikit-sedikit’. Sedikit-sedikit ngantuk, sedikit-sedikit capek, sedikit-sedikit malas, dan sedikit-sedikit lainnya. Sementara para raksasa berpikirnya ‘banyakbanyak’. Banyak-banyak membaca, banyakbanyak menulis, banyak-banyak berkaraya, dan banyak yang lainnya”, itu adalah sedikit pesan dari sang penulis. Dalam bedah buku ini disampaikan bahwa Kepemimpinan Profetik adalah kepemimpinan yang membebaskan penghambaan kepada manusia hanya kepada Allah semata. Gaya kepemimpinan ini dipelajari dan dianalisis dari kisah-kisah kepemimpinan para Nabi dalam Al Qur’an, baik yang revolusioner, reformis maupun transformator. Dengan adanya seminar dan bedah buku ini, menjadikan para peserta tersadar agar menempa diri sejak dini hingga di masa yang akan datng nanti bisa menjadi pemimpinpemimpin besar muslim yang meraksasa.
Edisi 96 Okt 2016
|
5
Gagasan Pemimpin Muda
TAX AMNESTY
DAN TARGET PEMBANGUNAN “Ini adalah kesempatan terbaik. Untuk anda, untuk bangsa dan Negara�. Tagline yang akan sering kita temui apabila kita melintasi kantor pelayanan pajak, merupakan slogan agar para wajib pajak untuk segera menggunakan momentum tax amnesty (pengampuan pajak) untuk merepatriasi, tebusan harta dan mendeklarasikan asset yang ia miliki. Sudah dua bulan semenjak Undang-Undnag No.11 tahun 2016 tentang pengampunan pajak yang sejak awal pembahasanya banyak di bumbui masalah dan penolakan bahkan hingga hari ini pelaksanaanya masih tertatih dengan capain yang masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.165 T. Permasalahan pertama bermula pada saat pembahasan RUU pengampunan pajak yang sudah terseok-seok karena ketidakpastian serta pembahasan yang cenderung bersifat ekslusif dan elitis menyebabkan kurangnya perhatian dan pemahaman publik pada UU pengampunan pajak ini ketika di sahkan per 1 juli yang lalu. Permasalahan kedua, ketika UU ini di sahkan timbul lagi permasalahan dilapangan yaitu diterapkannya peraturan menteri keuangan (permenkeu) sebagai peraturan pelaksana undangundang memberikan pedoman teknis yang dalam beberapa hal kurang sejalan dan mempersempit maksud UU. Permasalahan ketiga yaitu kesenjangan pemahaman antara pusat dan lapangan terkait konsep dan tujuan pengampunan pajak, bahkan hal-hal mendasar yang ada di lapangan seperti subjek pengampunan, cakupan harta, definisi nilai wajar, penghapusan kewajiban dan hak, perhitungan tunggakan dan penggunaan dana untuk biaya hidup menjadi hal yang kabur dan tidak pasti bahkan menyasar wajib pajak menegah yang belum melaporkan harta jenis tabungan, warisan, hibah, surat 6
|
Edisi 96 Okt 2016
Penulis :
Arif Hidayat
Gagasan Pemimpin Muda pemberitahuan bulanan karena semata-mata ketidaktahuan bukan sengaja tidak atau kurang membayar pajak. Ada 4 tujuan yang ingin dicapai pemerintah dengan adanya tax amnesty, yang pertama adalah untuk merepatriasi atau menarik ulang dana warga Negara Indonesia yang ada di luar negeri. Yang kedua adalah dengan adanya pemasukan Negara melalui dana segar yang masuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan arah pembangunan ekonomi lebih terarah. Yang ketiga dana yang masuk melalui tax amnesty dapat meningkatkan penerimaan pajak Negara pada tahun ini. Yang keempat adalah meningkatkan basis perpajakan nasional atau menambah wajib pajak yang dapat dimanfaatkan untuk pemajakan yang akan datang. Tujuan baik tak selalu berbuah baik jika pelaksanaannya tidak disertai dengan cara yang baik pula. Mungkin inilah kata-kata yang paling tepat untuk medeskripsikan program pengampunan pajak yang di laksanakan oleh pemerintah saat ini. Kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak) yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah semenjak bulan juli 2016 masih saja mengalami kedala hingga pada saat ini. Dimulai dari banyaknya penolakan masyarakat terhadap kebijakan ini seperti yang di lakukan yayasan satu keadilan, serikat perjuangan rakyat, Muhamdiyah, forum Indonesia untuk transparansi dana (FITRA), konfedarsi serikat pejerja Indonesia (KSPI) dan beberapa diantaranya sudah melakukan uji materi UU pengampunan pajak karena UU No 11 2016 Pengampunan pajak bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 23 dan 23 A di mana pemungutan pajak dalam APBN bersifat memaksa, bukan mengampuni. Hal lain yang juga harus dipertanyakan yaitu sejauh mana kebijakan pengampunan pajak efektif membawa kembali dana dari luar negeri untuk memenuhi pembiayaan pembangunan di dalam negeri sehingga memberikan keuntungan luar biasa bagi para pengemplang pajak. Selain itu UU pengampunan pajak dapat dikatakan salah sasaran karena juga menyasar UMKM yang cenderung di sama ratakan tanpa membedakan kapasitsas usaha tersebut dari sisi asset, omzet, keuntungan maupun keadaan usaha tersebut karean usaha yang baru dibangun dan usaha yang sudah eksis berbeda kapasitasnya. Beberapa hal yang harus nya menjadi perhatian pemerintah dalam penerapan UU pengampunan pajak terlepas dari sekian banyaknya kritik dan penolakan adalah memperhatikan sektor UMKM dengan penerapan yang berbasis keuntungan dan bukan sekedar asset. Niat baik untuk menarik kembali dana yang ada di luar negeri dan meningkatakan pendapatan pajak negara untuk mempercepat pertumbuhan dan rekonstruksi ekonomi, peningkatan likuiditas domsetik, perbaikan nilai tukar uang, penuruanan suku bunga dan peningkatan investasi haruslah dilakukan dengan cara-cara yang sistematis dan terukur seperti adanya tim khusus untuk melakukan supervisi, mencari terobosan dan mengurai penyebab terseok-seoknya program ini, memulai sosisalisasi yang lebih massif dengan target dan segmen yang jelas , inklusif dan terukur. Disediakannya FAQ (frequently asked questions) yang terus dikembangkang sesuai dengan dinamika di lapangan, dijawab lugas dan tegas dan mudah diakses oleh masyarakat serta di sediakan SOP yang jelas terkait tata laksana pengampunan pajak termasuk aduan dan penaganan kasus. Edisi 96 Okt 2016
|
7
Liputan Utama
Bedah Buku Regional Jogja
Sabtu, 17 September 2016 – Bedah Buku “Prophetic Leadership” atau “Kepemimpinan Kenabian” ini langsung disampaikan oleh penulisnya Bachtiar Firdaus yang merupakan Direktur Beasiswa Pemimpin Muda Rumah Kepemimpinan. Acara ini dipersembahkan oleh Rumah Kepemimpinan Regional 3 Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa KM Fakultas Teknik UGM. Acara dibuka dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an kemudian dilanjutkan dengan sambutan perwakilan panitia dan pengurus. Sebelum memasuki acara utama, penonton disuguhi penampilan Nasyid Peserta Beasiswa Pemimpin Muda Rumah Kepemimpinan. Kemudian dilanjutkan pemaparan dari Bang Bach, sapaan akrab dari Bachtiar Firdaus mengenai kepemimpinan kenabian. Beliau menyampaikan bahwa poin penting dari kepemimpinan ialah kepemimpinan kenabian adalah kepemimpinan yang menghilangkan tuhan-tuhan kecil dalam hidup serta mentauhidkan Allah SWT semata. Setelah membebaskan individu, pembebasan atas suatu kaum yang tertindas dapat dilaksanakan dengan sempurna. Kepemimpinan profetik tidak bersifat ekslusif, kebaikan kebaikan ada dari setiap golongan, tinggal bagaimana kita menciptakan holy line diantaranya. Kepemimpinan ini percaya bahwa agama adalah jawaban bagi setiap permasalahan yang terjadi di dunia dan menjadi pemersatu akan perbedaan yang ada, sehingga kepemimpinannya dapat dirasakan semua orang dan kebermanfaatan akan kehadirannya dapat dirasakan oleh semua golongan. Setelah selesai pemaparan mengenai Kepemimpinan Kenabian ini, dibukalah beberapa termin tanya jawab, peserta terlihat antusias menanyakan berbagai hal kepada Bang Bach, beberapa peserta menyatakan baru mengenal model kepemimpinan seperti ini. Peserta yang mendapatkan door prize berupa buku Prophetic Leadership menyatakan rasa keingintahuan yang besar akan kepemimpinan ini dan sangat menunggu acara Bedah Buku atau kegiatan semacam ini. Setelahnya dilanjutkan dengan foto bersama Bang Bach dan penyerahan kenang – kenangan baik kepada moderator maupun kepada Bang Bachtiar. Bedah Buku Prophetic Leadership sendiri diadakan di seluruh Regional Rumah Kepemimpinan yang diikuti oleh para peserta Rumah Kepemimpinan dan audiens eksternal yang notabennya para mahasiswa.
8
|
Edisi 96 Okt 2016
Liputan Utama
Global Education Seminar Membangun Pendidikan Berbasis Teknologi Beasiswa Pemimpin Muda Rumah Kepemimpinan Bogor, Glect Jepang, dan Pondok Syahir menggelar sebuah ‘‘Global Education Seminar; Membangun Pendidikan berbasis teknologi” dengan narasumber Mr. Toshinari Fuchino, CEO Glect Jepang. Seminar yang dilaksanakan pada 1 Oktober 2016 ini memperkenalkan sistem pendidikan berbasis teknologi di Jepang yang disebut Glecty. Mr. Fuchino menuturkan bahwa sistem yang dibangun tersebut dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa baik kognitif, psikomotor, maupun akhlak. Metode pendidikan tersebut berbasis aplikasi. Jadi semua pembelajaran terkoneksi dengan internet. Meskipun demikian masih ada beberapa tolls yang based on paper. Narasumber juga menjelaskan bahwa dengan sistem berbasis teknologi ini, siswa yang biasanya mendapat nilai suatau mata pelajaran di bawah angka 50 dapat ditingkatkan menjadi 90 dalam waktu yang relatif singkat. Selain memperkenalkan sistem pendidikan berbasis teknologi, Mr. Fuchino juga mengatakan bahwa beliau bertekad untuk tinggal di Indonesia, berkontribusi memajukan pendidikan Indonesia. “Saat ini di Jepang, ketika di sebut Indonesia, yang terpikir adalah negara dengan penduduk terbanyak ke empat di dunia. Orang-orang Indonesia harus dapat mengubah hal itu sampai ketika di sebut kata Indonesia di luar negeri, yang terpikir adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke empat di dunia.” Itulah pesan Mr, Fuchino di akhir sesi seminar. Global Education Seminar dihadiri oleh guru-guru SD, SMA di Bogor, pejabat daerah, UMKM Bogor, perwakilan peserta Beasiswa Pemimpin Muda Rumah Kepemimpinan, dan siswa-siswi SMA. Turut hadir pula, atase bidang perdagangan kedutaan besar Indonesia di Jepang. (Supriatna) Edisi 96 Okt 2016
|
9
Liputan Utama
Sharing Alumni
The Power Of Habbit Asrama Beasiswa Pemimpin Muda Rumah Kepemimpinan Regional Bogor kembali kadatangan alumni Inspiratif yang mengisi acara Sharing Alumni pada bulan Oktober ini. Dialah Junasa Andhika yang merupakan alumni Ankatan 4 dan supervisior angkatan 6 Rumah Kepemimpinan Regional Bogor. “The Power of Habit� karangan penulis ternama Charles Duhig dikupas dalam acara malam ini. Acara Sharing alumni ini dihadiri oleh 27 peserta Rumah Kepemimpinan angkatan 8 dan alumni angkatan 6. Sharing alumni diawali dengan cerita mengenai latar belakang penulis menemukan inspirasi untuk menulis buku dengan judul The Power of Habit ini. Inspirasi penulis seperti yang dituturkan oleh Bang junasa berasal dari kisah perkelahian di alun-alun suatu kota di Irak yang pada akhirnya menyimpulkan bahwa tukang kebablah
10
|
Edisi 96 Okt 2016
Liputan Utama
penyebab terjadinya pertikaian hingga ke cerita dari Lisa Allen yang berhasil memupuskan rasa ingin bunuh dirinya karena terjerat rokok dan narkotika dengan menciptakan good habit untuk merubah semua bad habit yang dideritanya. Menurut Buku The Power of Habit yang dipaparkan oleh bang Junasa ada tiga kunci dari sebuah habit yaitu tanda, rutinitas dan ganjaran. Sebagai seorang pemimpin kita harus mampu untuk menempatkan setiap kegiatan kita pada sesuatu yang bermanfaat, sehingga perlu adanya keistiqomahan dalam menjalankan setiap kegiatan menjadi suatu good habit dan meminimalisir terjadinya perilaku bad habit. Berdasrkan tiga kunci utama dari sebuah habit tersebut kita harus mampu mengidentifikasi setiap kunci sehingga kita akan mengetahui tindakan apa yang sebaiknya diambil. Karena menurut buku The Power of Habit sebanyak 40% keputusan akan setiap tindakan dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang dalam melakukan suatu hal. Berdasrkan 3 kunci sebuah habit bang Junasa memberikan tips-tips untuk memudahkan kami melakukan perubahan dari bad habit menjadi good habit. Tips yang pertama adalah hati-hati dalam mengidentifikasi tanda, rutinitas dan ganjaran, jangan sampai keliru terhadap suatu identifikasi yang semu. Tips yang kedua adalah identifikasi hal yang paling mudah pertama kali yaitu rutinitas, kemudian ganjaran dan terakhir adalah tanda. Tips yang ketiga adalah tentukan ganjaran secara pasti higga suatu kepuasan menghadirkan rasa “mengidam� untuk suatu rutinitas bad habit. Tips yang keempat adalah menyusun rencana kegiatan yang telah diatur berdasarkan kriteria sertiap kunci. Tips terakhir adalah ketika tanda untuk melakukan suatu bad habit dirasakan maka rutinitas setelah tanda harus diganti dengan kegiatan yang menghasilkan ganjaran atau utilitas yang sama. Selain memberikan tips tersebut Bang Junasa juga memberikan pelatihan penulisan log book untuk memantau setiap kegiatan guna merubah suatu bad habit menjadi good habit. Sesi materi ditutup oleh bang Junasa dengan memberikan kesempatan kepada peserta Sharing Alumni untuk bertanya. Pertanyaan berasal dari dua orang yaitu Hazmy dan Ainuz Zaim. Inti dari pertanyaan dan jawabannya yaitu tetang bagaimana cara merubah bad habit yang diakibatkan oleh dinamisnya waktu, aktivitas yang padat dan kurangnya waktu tidur sehigga sering tidur pada saat kuliah yang mengakibatkan nilai Indeks Prestasi menurun. Kemudian Bang Junasa menjawabnya dengan cara merunutkan setiap masalah berdasarkan 3 kunci sebuah habit dan melakukan breakdown hingga pada tingkat bad habit yang terkecil hingga solusi dapat ditemukan dan memulainya kembali sebagai good habit. Kemudian Bang Junasa pula menegasakan bahwa tidak semua solusi memiliki sisi baik untuk semua hal. Maka akan selalu ada hal yang perlu dikorbankan dalam menciptakan suatu good habit. Jurnalis Kegiatan : Hazmy
Edisi 96 Okt 2016
|
11
Putra Si Kutu Buku
Kabar Alumni
Penulis : Fauzi
Putra Agung Prabowo Angkatan VI - Regional V Bogor Tegas dalam mengambil keputusan, selalu memprioritaskan kepentingan bersama, dan detil dalam perencanaan. Tiga hal yang mewakili sosok pribadi seorang Putra Agung Prabowo, alumni Rumah Kepemimpinan Regional V Bogor Angkatan 6. Sosok pemuda inspiratif yang dilahirkan di sebuah kota seorang pahlawan nasional (R.A. Kartini), yaitu Kabupaten Jepara. Tepatnya pada tanggal 28 Mei 1993 silam. Di angkatan 6 Bogor, siapa yang tidak kenal pemuda ini, pemuda kutu buku yang katanya ‘Lebih baik jadi kutu buku daripada jadi kutu busuk’. Sosok pemuda yang tidak pernah lepas dari aktivitas membaca buku. Hampir saja seluruh waktunya selama menjadi peserta di PPSDMS (yang saat ini lebih dikenal dengan Rumah Kepemimpinan) digunakan untuk membaca, mulai dari buku materi kuliah, biografi tokoh nasional maupun tokoh internasional, buku-buku kepemimpinan, novel islami, dan lain sebagainya telah habis dilahap satu per satu oleh Putra, sekedar memenuhi hasrat otaknya untuk terus berpikir. Ada satu kata yang paling istimewa yang menyebabkan Putra senang membaca buku, yaitu kata iqra’ dalam Al-qur’an yang menyeru manusia untuk terus belajar hingga akhir hayatnya. Tak khayal sebab hobi membacanya ini, ia menjadi salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultasnya. 12
|
Edisi 96 Okt 2016
Kabar Alumni Selama perkuliahannya ia mencatat berbagai torehan prestasi yang membanggakan antara lain: Accepted Paper In 2nd International Conference On Economics And Social Science Thailand 2014, Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Bina Mapres Fakultas Ekonomi Dan Menejemen Tahun 2013, Accepted Paper In World Conference On Intregration Of Knowledge Malaysia Tahun 2013, Nominasi Karya Tulis Ilmiah Agb Day Award 2013, Penerima Dana Hibah Dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian Tahun 2013 dll. Selain itu Putra juga aktif berorganisasi sebagai pengurus Sharia Economics Student Club (SESC) IPB 2013, koordinator Kebijakan Nasional KAMMI Komisariat IPB, Staf Eksternal AIESEC IPB, dan Komandan Kerohanian Islam Agribisnis 48 (REGe 48). Bagi Putra, Rumah Kepemimpinan ibarat lautan yang ganas, tempat menempa diri untuk lebih siap menghadapi masa depan. “Pelaut yang handal tidak diciptakan dari lautan yang tenang.
Dan bagi saya, RK adalah lautan yang ganas, yang menempa, mempersiapkan, dan membentuk para pelaut handal di masa depan.” ungkap Putra saat dimintai testimoni tentang RK. Pada Desember 2015 lalu, Putra baru saja menyelesaikan studi S1 nya di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB dan saat ini ia sedang memulai karirnya di PT.Nutrifood Indonesia bagian Marketing Promotion. Dalam meniti karirnya, ia menyampaikan bahwa nilai-nilai yang diajarkan di Rumah Kepemimpinan sangat applicable dan ia sangat terbantu serta bisa lebih sigap saat menghadapi dunia kerja. Putra juga menyampaikan rasa syukur dan bangganya tergabung sebagai alumni RK. Sebagai seorang alumni RK dan sebagai seorang pemuda yang diharapkan mampu berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat, Putra menekankan betapa pentingnya menjaga idealisme untuk mewujudkan visi tersebut, kapan pun, dimana pun dan bersama siapa pun kita. Sebab ia menyadari bahwa kemewahan terbesar seorang pemuda adalah idealisme. “Tetap pertahankan nilai-nilai religius, objektif, moderat, dan open mind serta mewujudkan Idealisme Kami,” harap Putra untuk Rumah Kepemimpinan. Bravo bro Putra!!
Edisi 96 Okt 2016
|
13
Kabar Mitra
TERSAMBUNG KEMBALI, PERSIAPKAN SINERGI Jakarta – Alhamdulillahi ‘alaa kulli hal. Siang ini (Rabu, 12 Okt 2016) perwakilan dari Rumah Kepemimpinan (RK) berkesempatan untuk silaturrahim dengan Forum Silaturahim Masjid Perkantoran Jakarta (Forsimpta). Perwakilan dari RK disambut hangat langsung oleh Ketua Harian Forsimpta – Ustadz Abudzar. Forsimpta merupakan forum komunikasi dan silaturrahim yang digagas untuk menggairahkan dakwah islam di perkantoran. Telah banyak masjidmasjid dan rohis-rohis perkantoran yang bergabung 14
|
Edisi 96 Okt 2016
didalamnya. Jika menengok sejarah, Forsimpta juga memiliki peran dalam membidani lahirnya PPSDMS (RK -red). Seakan-akan pertemuan siang ini menyambung kembali silaturrahim diantara dua lembaga yang sempat vacuum. Ranah aktivitas Forsimpta di dunia dakwah di kalangan profesional agaknya selaras dengan misi yang senantiasa digaungkan oleh Ustadz Musholi kepada para peserta dan alumni agar menjadi seorang yang profesional dan berintegritas dimanapun mereka berkiprah, termasuk di dunia perkantoran. Mencoba untuk membangun bi’ah yang baik di kantor masing-masing dengan
Kabar Mitra
meneladankan hal-hal baik. Dari kesamaan misi tadi, setidaknya ada beberapa poin peluang kemitraan yang dapat selanjutnya ditindaklanjuti oleh kedua-belah pihak. Pertama, Forsimpta dalam hal ini siap memperantarai para muwajjih dan atau alumni RK untuk dapat mengisi ceramah di perkantoran. Tentu dengan tema yang spesifik disesuaikan dengan value RK yakni kepemimpinan profetik atau manajemen islami. Ada banyak slot-slot yang dapat dipakai oleh muwajjih dan atau alumni-alumni RK, seperti khutbah jumat, ceramah dhuhur, ceramah tematik, dsb. Kedua, Forsimpta akan membantu dalam aktivitas kemitraan RK untuk membuka jejaring ke beberapa lembaga dkm atau rohis perusahaan yang terkorespondensi oleh Forsimpta. Beberapa lembaga yang akan coba dibantu untuk dibuka jalannya bagi RK seperti, DKM Baitul Ihsan (BI), BPZis Mandiri, MTXL, dsb. Harapannya dari lembagalembaga yang terkorespondensi dengan Forsimpta ada yang turut serta bergabung menjadi mitra setia RK. Hal ini menjadi kabar gembira bagi RK yang tengah melebarkan sayap untuk memperluas jejaring sekaligus memperluas kebermanfaatan tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga kepada para profesional. Kedepannya akan menjadi hal yang patut ditindaklanjuti oleh kedua-belah institusi. Sehingga pada akhirnya tercipta kolaborasi strategis untuk wujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermatabat. (Aq)
Edisi 96 Okt 2016
|
15
Prestasi Pemimpin Muda
PRESTASI
PEMIMPIN MUDA Fatchurrahman Geigy Haryutama Hukum FH UI 2015 PO Serambi Muda 2016
Ade Hilmy Maulana Achzab
Delegasi Terpilih Environment Cluster Future Leader Summit 2016 Semarang, Artikel opini terpilih bidang budaya_selasar.com
Kinanti Indah Safitri
Stage Manager, September M, Hima Teknik Mesin ITB, Wakil tim AdHoc, Kongres KM ITB, Koordinator wilayah barat, Survei tim Adhoc,
Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Politik UGM 2014 Juara 1 Lomba Goresan Pena Sosial 2016 tingkat nasional di Universitas Brawijaya Malang
Dio Mukti Kuncoro
Irsyad Al Ghifari
Sistem Transportasi Laut FTK ITS 2014 Diterima dalam Magang Ormawa ITS di Thailand 2016
16
Dhita Mutiara Nabella
|
Edisi 96 Okt 2016
Ekonomi Syariah, FEM, IPB, 2015 Terpilih sebagai Duta IPB 2016, Delegate of Bogor Agricultural university at United Nation Social Good Summit 2016 di Jakarta
LEADER OF THE MONTH
Leaders Of The Month
Angkatan VIII Periode September 2016
NATIONAL YOUNG LEADER OF THE MONTH Rumah Kepemimpinan Periode September 2016
Kinanti Indah Safitri
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL, UGM, 2014 Regional 3 Yogyakarta
Andini Ika Saskia
Farmasi, Farmasi, UI, 2014 Regional 1 Jakarta (Putri)
Muhammad Fahmi Mubarak
Arsitektur dan Perencanaan, Teknik, UGM, 2015 Regional 3 Yogyakarta
Abdullah Aljabir
Teknik Material dan Metalurgi, FTI, ITS, 2014 Regional 4 Surabaya
Danu Mandra Pratama
Manajemen Sumberdaya Lahan, Faperta, IPB, 2014 Regional 5 Bogor
Fiqhi Fauzi
Fisika, FMIPA, USU,2014 Regional 6 Medan Edisi 96 Okt 2016
|
17
LAPORAN KEUANGAN SEPTEMBER 2016
Laporan Keuangan NO
URAIAN
A
SALDO AWAL BULAN
B
PENERIMAAN
SEPTEMBER 5.755.870
ZISWAF INSTITUSI
367.110.000
ZISWAF INDIVIDU
213.088.346
PENDAPATAN JASA
33.517.500
PENDAPATAN LAINNYA
8.843.662
JUMLAH PENERIMAAN C
D E F
622.559.508
JUMLAH SUMBER DANA ( A + B ) PENDAYAGUNAAN C1. BIAYA PUSAT BIAYA PERSONALIA BIAYA OPERASIONAL BIAYA KEMITRAAN BIAYA SDM BIAYA PROGRAM BIAYA KEGIATAN ALUMNI C2. BIAYA REGIONAL BIAYA UANG SAKU BIAYA PROGRAM PEMBINAAN & NLC BIAYA REKRUTMEN BIAYA OPERASIONAL REGIONAL BIAYA PELATIHAN SDM BIAYA RENOVASI ASRAMA REGIONAL BIAYA SEWA ASRAMA REGIONAL JUMLAH PENDAYAGUNAAN PENAMBAHAN HUTANG PEMBAYARAN HUTANG SALDO AKHIR (A+B-C+D-E)
PERUNTUKAN Pembelian Asrama Regional 4 Surabaya (depan) Pembelian Asrama Regional 4 Surabaya (belakang) Operasional PPSDMS TOTAL
628.315.378 212.809.249 62.735.425 17.915.500 4.219.580 105.434.444 22.400.800 103.500 240.538.035 104.500.000 5.905.000 60.133.035 70.000.000 453.347.284 22.827.977 152.140.117
Rp Rp Rp Rp
SISA HUTANG 1.304.704.276 517.642.754 25.000.000 1.847.347.030
*untuk laporan keuangan lengkap hubungi rumahkepemimpinan .org atau hubungi kami di :021 7888 3828 / 0816 141 3000
18
|
Edisi 96 Okt 2016
Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN OKTOBER 2016 NO
URAIAN
A
SALDO AWAL BULAN
B
PENERIMAAN
D E F
152.140.117
ZISWAF INSTITUSI
62.500.000
ZISWAF INDIVIDU
215.549.523
PENDAPATAN JASA
C
OKTOBER
-
PENDAPATAN LAINNYA
7.000.495
JUMLAH PENERIMAAN
278.049.523
JUMLAH SUMBER DANA ( A + B ) PENDAYAGUNAAN C1. BIAYA PUSAT BIAYA PERSONALIA BIAYA OPERASIONAL BIAYA KEMITRAAN BIAYA SDM BIAYA PROGRAM BIAYA KEGIATAN ALUMNI C2. BIAYA REGIONAL BIAYA UANG SAKU BIAYA PROGRAM PEMBINAAN & NLC BIAYA REKRUTMEN BIAYA OPERASIONAL REGIONAL BIAYA PELATIHAN SDM BIAYA RENOVASI ASRAMA REGIONAL BIAYA SEWA ASRAMA REGIONAL JUMLAH PENDAYAGUNAAN PENAMBAHAN HUTANG PEMBAYARAN HUTANG SALDO AKHIR (A+B-C+D-E)
430.189.640
PERUNTUKAN Pembelian Asrama Regional 4 Surabaya (depan) Pembelian Asrama Regional 4 Surabaya (belakang) Operasional PPSDMS TOTAL
148.023.139 1.312.500 15.492.181 1.095.000 117.399.828 12.341.630 382.000 126.272.680 43.161.300 30.611.380 52.500.000 274.295.819 22.827.977 133.065.844
SISA HUTANG 1.288.189.032 511.330.021 25.000.000 1.824.519.053
*untuk laporan keuangan lengkap hubungi rumahkepemimpinan .org atau hubungi kami di : 021 7888 3828 / 0816 141 3000 Edisi 96 Okt 2016
|
19
Keluarga besar Rumah Kepemimpinan mengucapkan :
Selamat Kepada Dalu Nuzlul Kirom Peringkat II Bidang Sosial Budaya Pariwisata dan Bela Negara
Nur Agis Aulia Peringkat II Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam & Lingkungan
Nur Agis Aulia Peringkat I Bidang Pangan Prestasi yang membanggakan sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2016
‘ʼ
Semoga semakin bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
ʼ‘
Rekening Donasi
Rumah Kepemimpinan Call Center : 021 7888 3828 | 0816 141 3000 |
20 rumahkepemimpinan.org
Edisi 96 Okt 2016
Rumah Kepemimpinan
@ppsdms
Rumah_Kepemimpinan
Rumah Kepemiminan