Newsletter Rumah Kepemimpinan 114

Page 1

Beasiswa Pemimpin Indonesia Edisi 114 | September 2019

magazine

Putra Keluarga Petani yang menjadi Duta Pertanian Jawa Barat


Ruang

2

www.inews.id

DENGAN APA INDONESIA TERPECAH? Beberapa bulan atau tahun belakangan, kita disibukkan oleh perpecahan yang terjadi karena perbedaan politik dan pandangan, mulai dari skala nasional hingga bahkan kampus. Lantas apakah memang perbedaanlah yang memecah belah kita? Telah kita saksikan pada sejarah penjajahan Indonesia oleh Belanda yang menggunakan politik pecah belah (devide et impera), Belanda berhasil menguasai Indonesia. Dengan latar belakang masyarakat Indonesia yang heterogen yang suku, bahasa, ras, dan budayanya berbeda-beda, Belanda memanfaatkannya untuk memecah belah suatu kelompok dengan cara memihak ke pihak yang berpotensi dapat menggulingkan penguasa. Ketika penguasa setempat sudah jatuh, Belanda pun masuk dan memberikan pengaruhnya pada daerah serta memonopoli perdagangan daerah tersebut. Dari sejarah kisah tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa justru dengan perbedaan yang terjadi akan mempersatukan kita ketika perbedaan tersebut dikemas dengan tujuan kebaikan yang sama dan dilakukan proses-proses yang baik. Akan tetapi, ketika masuk sebuah kepentingan yang memecah belah, perbedaan-perbedaan yang terjadi pada umumnya disertai dengan hawa nafsu akan harta dan kekuasaan, hingga kita menjadi lemah.

Ketika kita melihat panasnya politik dan sosial saat ini, dari skala nasional atau bahkan kampus mulai perbedaan kelompok atau gerakan keagamaan, perlu diyakini bahwa penyebabnya adalah adanya hawa nafsu pribadi atau golongan yang memaksa dan merasa keputusannya adalah lebih baik dari kelompok lainnya, sehingga menghiraukan kedewasaan dan kebaikan proses pengambilan keputusannya. Sudah seharusnya kita sepakat bahwa kontestasi politik yang ada bertujuan untuk kemaslahatan bersama, menghasilkan kepemimpin dan keputusan yang terbaik yang dalam perjalanannya juga perlu dijaga kebaikan prosesnya. Jadi, dalam hidup bersosial dan bermasyarakat ini yang kita lihat adalah kesamaan tujuannya dan proses kita dalam mengedepankan kebaikan, bukan malah sibuk dengan perbedaannya yang akhirnya memecah belah kita.

Oleh: Madani Mahendratama Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Indonesia 2017 Peserta Rumah Kepemimpinan Angkatan IX Regional 1 Jakarta


Opini

Kata Leader Seputar Program & Isu Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN BANGSA

3 Oleh: Canggih Hawari Widyas Kencono Utomo Mahasiswa FTSL ITB 2016 Peserta Rumah Kepemimpinan Regional Bandung Angkatan IX Kepala Divisi Kajian Strategis MWA WM ITB 2019-2020

Q : Akhir-akhir ini, persatuan masyarakat Indonesia sedang banyak diuji, mulai dari terbelahnya masyarakat karena kontestasi Pilkada & Pilpres sampai kejadian terakhir terkait Papua. Bagaimana pandangan kamu?

A : Saya merasa sedih. Saya Kembali mempertanyakan mengapa kita semua begitu angkuh dan menjadi sekeras batu. Kita mendebat tanpa ujung saudara-saudara kita sendiri. Kita Tidak sadar bahwa pada akhirnya yang tersakiti adalah diri sendiri. Anehnya perdebatan kita bukanlah suatu perdebatan yang menghasilkan solusi. Saya tidak melihat adanya kebaikan didalamnya. Q : Pelajaran apa yang dapat kita ambil sebagai sebuah bangsa dari kejadian-kejadian tersebut?

A : . Untuk mempertahankan keberadaan Indonesia, Kita membutuhkan energi yang besar dan kebersamaan. Soekarno pun mengakuinya. Energi kita selama ini banyak digunakan untuk mengurusi kandidat yang dijagokan, seharusnya alokasikan untuk membangun kebangsaan bersama-sama. Dalam konteks papua, selama ini kita cenderung menganaktirikan mereka.

Q : Apa yang dibutuhkan saat ini agar bangsa Indonesia dapat tetap bersatu?

A : Indonesia itu begitu luas dan sangat beragam, kita harus menyadari bahwa Jawa, Papua, Aceh, dan nusantara ini adalah bagian dari diri ini sendiri. Seorang manusia Indonesia. Duduk bersama, berkomunikasi satu sama lainnya dengan pemikiran terbuka adalah hal yang harus dilakukan. Kita hanya perlu berkomunikasi, tabayyun, agar prasangka dan arogansi itu hilang agar ita bisa berjalan beriringan. Dengan pola pikir tersebut, barulah kita bisa melangkah ke masyarakat yang lebih kekeluargaan. Q : Kita masih dalam momen HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, apa pesan kamu untuk masyarakat Indonesia di momen ini?

A : Mari kita rawat ibu pertiwi, membalas budinya. Dari tanahnya kita makan. Dari airnya kita minum. Dari udaranya kita bernafas. Mari kita tinggalkan kisah bersama untuk anak-cucu kita. Dan tentunya kita perlu merasa tersakiti ketika saudara kita di penjuru lain nusantara ini tersakiti.


Prophetic Leadership

4

Kepemimpinan yang Bertaqwa Diambil dari buku Kepemimpinan Berjudul: Prophetic Leadership Karya: Bachtiar Firdaus, ST.MPP Ketaqwaan merupakan inti dari semua syarat-syarat sebelumnya. Ketaqwaan merupakan karakteristik penting yang harus dimiliki seorang pemimpin. Sebegitu penting sifat ini, tatkala mengangkat pemimpin perang maupun ekspedisi perang, Nabi Muhammad selalu menekankan aspek ini kepada para pemimpinnya. Dalam sebuah riwayat dituturkan bahwa tatkala Nabi Muhammad melantik seorang panglima pasukan atau ekspedisi perang Beliau berpesan kepada mereka, terutama pesan untuk selalu bertaqwa kepada Allah dan bersikap baik kepada kaum Muslim yang bersamanya. (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad). Firman Allah SWT: “Sesungguhnya pemimpin kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil

Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi pemimpinnya, maka sesung-guhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.� (QS Al-Maidah ayat 55-56). Kita semua sadar betul bahwa pemimpin layaknya nahkoda bagi sebuah kapal. Sebab Negara ibarat kapal yang didalamnya banyak penumpangnya. Para penumpang sering-kali tidak tahu apa-apa. Maka selamat tidaknya sebuah kapal tergantung nahkodanya. Bila nahkodanya berusaha untuk menabrakkan kapal ke sebuah karang, tentu bisa dipastikan bahwa kapal itu akan tenggelam dan semua penumpang akan sengsara. Ibarat kepala bagi sebuah badan, pemimpin adalah otak yang mengatur semua gerakan anggotanya. Karena itu pemimpin harus cerdas, lebih dari itu harus jujur dan adil. Tidak cukup


Prophetic Leadership

5

www.liputan6.com

seorang pemimpin hanya bermodal kecerdasan, sebab seringkali para pemimpin yang korup menggunakan kecerdasannya untuk menipu rakyat. Karena itu ia harus jujur dan adil. Itulah rahasia firman Allah : “I’diluu huwa aqrabu lit taqwaa—Berbuat adillah, karena berbuat adil itu lebih dekat kepada taqwa” (QS. Al Ma’idah 5: 8). Ayat ini menunjukkan bahwa keadilan adalah jalan menuju ketaqwaan. Mengapa? Sebab tidak mungkin seorang pemimpin yang zalim bertaqwa. Bila jiwa taqwa hilang dari diri seorang pemimpin, ia pasti akan berani kepada Allah SWT. Bila seorang pemimpin berani kepada Allah SWT, maka kepada manusia ia akan lebih berani. Karena itu bekal utama seorang pemimpin harus benar-benar menegakkan taqwa dalam dirinya. Sejarah telah membuktikan bahwa kisah-kisah pemimpin berhasil seperti yang Allah SWT ceritakan dalam Al Qur’an, misalnya: Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, dan Dzul Qarnain, itu adalah karena kesungguhan mereka menegakkan ajaran Allah dalam kepemimpinannya. Begitu juga kepemimpinan Rasulullah SAW, yang dilanjutkan oleh Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khaththab,

Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Abdul Aziz. Mereka adalah contoh-contoh yang tidak bisa kita nafikkan sebagai puncak pemimpin yang paling berhasil dan sukses. Dan bila kita teliti kunci utama keberhasailan mereka adalah karena mereka memimpin dengan ketaqwaan. Sebab bila seorang pemimpin bertaqwa ia pasti jujur dan amanah. Bila seorang pemimpin jujur dan amanah ia pasti akan memberikan yang terbaik kepada rakyat yang dipimpinnya. Sebaliknya bila seorang pemimpin tidak bertaqwa, ia pasti akan selalu membawa bencana dengan kedzaliman yang ia bangga-banggakan. Kezaliman adalah sumber kesengsaraan. Karena itu Allah SWT menyebutkan bahwa orang yang paling dzalim adalah orang yang setelah mendapatkan tuntunan dari Allah malah ia berpaling darinya. Mengapa dikatakan dzalim, karena dengan kedzalimannya tidak saja ia menjadikan dirinya sebagai bahan neraka, melain juga dengan kedzalimannya ia membawa acaman bagi orang lain yang dipimpinnya.


Inspirasi

6

Holid Putra Keluarga Petani yang Menjadi Duta Pertanian Holidin adalah puta dari keluarga petani. Sejak kecil Holid dekat dengan dunia pertanian. Membantu keluarga ke sawah saat pulang sekolah adalah hal biasa yang dia lakukan. Sebagaimana lazimnya keluarga petani sederhana, Kuliah bagi Holid masih sebatas impian. Mimpinya menjadi seorang mentri pertanian membuatnya bekerja keras agar bisa menempuh kuliah. Kerja kerasnya dalam belajar yang berbuah prestasi pun tak menghianatinya. Saat ini, mimpi Holid sudah bukan lagi mimpi. Tahun 2017 Holid tercatat diterima sebagai Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Seorang Putra yang selalu dekat dengan pertanian berjodoh dengan kampus yang juga berfokus pada pertanian. Tidak sampai di situ saja, kedekatannya dengan dunia pertanian membawanya mengikuti seleksi Putra Padi 2019. Sebutan bagi duta pertanian di Jawa Barat. Motivasinya

mengikuti acara tersebut adalah masih banyaknya permasalahan pertanian di Indonesia yang membutuhkan semangat dan terobosan baru dari anak-anak muda untuk membantu menyelesaikannya. Saat malam penganugrahan, namanya pun dipanggil dan terpilihlah Holidin, Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura IPB yang sekaligus penerima beasiswa Rumah Kepemimpinan sebagai Putra Padi Jawa Barat 2019.


Profil

7

Maryam M. Karimah

Pejuang Filtrasi Air Bersih Maryam Muthiah Karimah, Alumni Rumah Kepemimpinan angkatan 6 yang kini berkuliah di University of Illinois Amerika Serikat tengah mempersiapkan sebuah system filtrasi air bersih yang diperoleh dari air kotor. Akses air bersih yang masih sulit di beberapa wilayah di Indonesia membuatnya terenyuh dan ingin mengatasi hal tersebut. Di beberapa wilayah tertentu, masyarakat yang ingin memperoleh air bersih bahkan harus menyebrangi satu pulau ke pulau lainnya. Hal itu memerlukan banyak waktu, tenaga, dan tentunya biaya yang tak murah. Apalagi kenyataan bahwa, sumber daya manusia yang biasanya melakukan tersebut adalah perempuan.

Masalah ini yang melatarbelakangi, Matyam Karimah dan rekannya Hasanah berusaha membuat system filtrasi air bersih. Sistem ini merupakan pemurni air yang menggunakan tenaga matahari yang berfungsi untuk menguapkan dan mengektrak tujuh liter air bersih yang diperoleh dari air kotor. Jika sistem filtrasi ini sudah selesai, Maryam berharap para perempuan di daerah pelosok tidak lagi harus pergi jauh dalam waktu yang lama hanya untuk mengambil air bersih. Sehingga para perempuan bisa melakukan hal lain yang memberdayakan seperti melanjutkan pendidikan.


Capaian

8

HIGHLIGHT CAPAIAN PEMIMPIN MUDA JANUARI September- FEBRUARI Oktober 2019

Syafina Amorita Candini Sastra Korea 2016

Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta

Terpilih menjadi None Buku Jakarta Timur 2019 dalam ajang pemilihan Abang None Buku Jakarta Timur

Muhammad Alif Alauddin Sosiologi 2017

Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 9 Solo

3rd Research Presenter

International Islamic Heritage Conference dalam acara Academy of Contemporary Islamic Studies (ACIS), Universiti Teknologi MARA, Malaysia

Azzam Jihad Ulhaq

Teknik Informatika 2017

Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 4 Surabaya

Juara 1 Kompetisi "Tokopedia Devcamp 2019" 2-15 September 2019 di Jakarta

Muhammad Ifana Harahap Teknik Fisika 2016

Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 3 Yogyakarta

Delegasi Asia Youth International Model United Nations yang diselenggarakan di Putrajaya, Malaysia pada tanggal 25-28 Agustus 2019


News

Sharing Alumni Regional 4 Surabaya oleh Febryan Kiswantoro

9

Kajian Islam Kontemporer bersama Ustadz Musholli 13 September 2019 Regional 5 Bogor

Febryan yang pernah menjadi Presiden BEM Universitas Airlangga 2015, dan sekarang diamanahi menjadi Wakil Ketua Karang Bisa Surabaya. Beliau juga memberikan semangat kepada peserta agar turut serta kembali dan lebih dekat ke masyarakat dan meningkatkan jiwa sosial bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Bertempat di aula alumni rumah kepemimpinan Bogor. Kita harus belajar dari kisah Nabi Ismail dan Ibrahim, dari kisah Siti Hajar ketika mencari air di antara 2 bukit, kita belajar untuk tidak pernah menyerah dengan masalah yang kita hadapi.

Dialog Tokoh bersama Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si. 17 September 2019 Regional 1 Jakarta dan Regional 5 Bogor

Leaders and Leadership bersama Bachtiar Firdaus, ST., MPP. 15 September 2019 Regional 6 Medan

Dialog Tokoh dengan tema "Edukasi Bahaya Penyimpangan Perilaku Seksual" di Auditorium Rumah Kepemimpinan Jakarta bersama Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si. selaku Dosen Besar Ilmu Keluarga Institut Pertanian Bogor.

Berlangsung di Aula Asrama Rumah Kepemimpinan Medan. Mengusung tema Kepemimpinan Nabi Khidir dan Nabi Musa, memberikan perspektif kepemimpinan dari keteladanan para nabi.


Kemitraan

10

Silaturahim Internasional Sekretariat Mahasiswa Rahmah Kementerian Agama Malaysia Jakarta (12/9), Rumah Kepemimpinan pusat kedatangan tamu negara sekaligus saudara serumpun dari Sekretariat Mahasiswa Rahmah, Malaysia. Sekertariat Mahasiswa Rahmah adalah salah satu lembaga inisiatif dibawah Kementrian Agama Negara Malaysia yang memiliki visi untuk melatih mahasiswa di seluruh Malaysia dalam melahirkan pemimpin-pemimpin yang berjiwa besar, berwawasan dan berprestasi tinggi.

Semoga dengan pertemuan ini makin mengeratkan hubungan internasional antara Kementrian Malaysia dengan Rumah Kepemimpinan dalam berkolaborasi membangun sumber daya strategis dan unggul sehingga mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

NAMA FOUNDATION

VISIT 2019

Pada hari kamis (19/09/2019) NAMA Foundation melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Rumah Kepemimpinan Jakarta. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan NAMA FOUNDATION VISIT 2019. NAMA FOUNDATION VISIT merupakan kunjungan NAMA Foundation ke mitra-mitra strategis yang ada di Indonesia. Salah satu mitra strategis tersebut yaitu Rumah Kepemimpinan yang telah berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dalam menyukseskan program-program kerjasama yang ada. Dalam kunjungan ini, Dr. Saleh Bazead selaku CEO Nama Foundation menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Rumah Kepemimpinan

atas dedikasi dan kerjasama yang terjalin saat ini. Beliau berharap para associate trainer NICE Indonesia berperan aktif dalam mengembangkan program dan berkontribusi kepada masyarakat yang lebih luas, tidak hanya bergantung pada program yang diinisiasi oleh NICE Indonesia. Lebih lanjut lagi, Dr. Saleh berharap agar program NAMA FUND dapat diperluas lagi cakupannya ke lebih banyak universitas di Indonesia sehingga akan lebih banyak lagi pemuda di Indonesia yang menjadi generasi unggul.


Report

11

LAPORAN KEUANGAN RUMAH KEPEMIMPINAN Bulan Agustus 2019 NO A

B

URAIAN

AGUSTUS

PENERIMAAN DONASI INSTITUSI DONASI INDIVIDU PENDAPATAN JASA PENDAPATAN LAINNYA JUMLAH PENERIMAAN PENDAYAGUNAAN INDIRECT COST BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI BEBAN MARKETING KOMUNIKASI BEBAN KEMITRAAN FUNDRAISING BEBAN SUMBER DAYA MANUSIA DIRECT COST BIAYA UANG SAKU BIAYA PEMBINAAN PESERTA BIAYA KEGIATAN ALUMNI BIAYA ASRAMA (SEWA dan RENOVASI) PENAMBAHAN HUTANG PEMBAYARAN HUTANG WAKAF PRODUKTIF JUMLAH PENDAYAGUNAAN

Rp 145.000.000 Rp 229.191.834 Rp Rp 20.782.000 Rp 394.973.834 Rp 229.375.502 Rp 18.283.301 Rp 1.655.543 Rp 2.916.684 Rp 206.519.974 Rp 283.901.922 Rp 102.663.335 Rp 36.303.087 Rp 1.100.000 Rp 143.835.500 Rp 22.827.965 Rp 100.000.000 Rp 636.105.389

Catatan Saldo Hutang per Agustus 2019

PERUNTUKAN Pembelian Asrama Regional 4 Surabaya (depan) Pembelian Asrama Regional 4 Surabaya (belakang)

TOTAL

Rp Rp Rp

SISA HUTANG 726.670.736 296.697.099 1.023.367.835


magazine

Kata Tokoh

Bambang Brodjonegoro Menteri PPN/Bappenas

“Saya berharap para alumni dan peserta Rumah Kepemimpinan untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi Indonesia, serta mempunyai motivasi & tekad yang tinggi untuk kesejateraan masyarakat.�

(National Leadership Camp 2014)

Mudahnya Berdonasi di RK Kini Rumah Kepemimpinan sudah terkoneksi dengan GO-PAY! Cukup scan atau upload poster ini untuk #AmbilBagian dalam membina pemimpin muda. #AmbilBagian

donasi.rumahkepemimpinan.org

GEDUNG RUMAH KEPEMIMPINAN Jalan Lenteng agung raya no.20 srengseng sawah, jakarta Selatan 12640 Telp : 021 7888 3828 | 021 7888 3829 info@rumahkepemimpinan.org

Rumah Kepemimpinan Rumah_Kepemimpinan Rumah Kepemimpinan

Redaksi Prophetic Leaders Magazine Pengarah Fachri Tandjung Penanggung Jawab Ibrahim Irsyad Editor Tim Berdaya Desain Grafis Umi Rahmawati


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.