GAGASAN
BISNIS & KEUANGAN Kamis, 23 Februari 2012
4
Taj u k Mutasi & Kecemasan akan Jabatan MUTASI atau perpindahan atau rolling jabatan, atau apa pun namanya di lingkungan pemerintahan daerah sebenarnya adalah hal biasa dilakukan untuk mendapatkan penyegaran. Bagi yang kebetulan mendapat promosi bisa tersenyum manis, namun bagi yang nasibnya lagi apes terkena 'musibah' mutasi harus mampu bersabar dan menahan diri agar jangan sampai terkena sindroma. Sebab itulah, seorang pejabat jangan bermental "penguasa" yaitu yang menganggap jabatan adalah sebuah kekuasaan atau untuk memperkaya diri, bukan sebagai lahan pengabdian. Pastilah akan ketakutan jika ditempatkan ke unit kerja "kering". Sebab itulah, mutasi dilakukan berdasarkan aturan hukum yang berlaku dan tidak ada unsur lain melainkan sebagai upaya penyegaran bagi pejabat yang telah lama menduduki sebuah jabatan. Sebelum mutasi dilakukan, sudah cukup pertimbangan dan pengkajian yang dilakukan Baperjakat, baik dari sisi profesionalisme pejabat maupun SDM yang dimiliki. Sehingga si pejabat harus mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja untuk menguasai tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Namun dampak dari sebuah kebijakan mutasi kadang-kadang tidak sejalan dengan maksud dan tujuan tersebut atau bahkan menimbulkan eksis-eksis baru yang kontra produktif. Hal ini terjadi, jika kepala daerah melakukannya karena dasar suka atau tidak suka, karena titipan, karena sudah lama "menganggur" atau kalah di Pilkada. Selain itu, membangun sebuah kepercayaan adalah merupakan hal yang paling penting bagi setiap PNS untuk membangun karier masa depan, yang bisa dibangun dengan jalan pintas, misalnya dengan ABS, jasa orang dekat kepala daerah, bahkan berani menyetorkan sejumlah dana kepada orang-orang dekat tersebut. Namun issue seperti ini memang kerap kali terdengar tapi sulit dibuktikan jelang mutasi diumumkan. Nama-nama pejabat bisa saja langsung berganti hanya hitungan jam sebelum dilantik. Akan tetapi harus disadari bahwa jalan pintas bukanlah jalan yang benar dan dalam bahasa agama sangat jauh dari ridho Allah SWT. Pengguna jalan pintas, cepat atau lambat, suatu saat pasti akan "ditilang" oleh sikap tak jujur yang dimiliki. Karena itu jalan yang paling aman dan lurus adalah dengan menampilkan kinerja yang prima sehingga mampu menjadi sosok seorang pejabat (PNS) yang dibutuhkan. Disamping sebuah kepercayaan, pada hakikatnya jabatan adalah amanah,.. amanah dari pimpinan, amanah dari rakyat dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan melihat jabatan sebagai sebuah amanah, seorang pejabat tidak akan pernah berpikir apa yang akan didapatkan dari sebuah jabatan, tetapi akan selalu berpikir apa yang bisa dia berikan dalam mengemban amanah ini. Dengan berpikir jabatan adalah amanah, maka Insya Allah akan terhindar dari sebuah kecemasan karena pada hakekatnya jabatan itu dari Allah dan cepat atau lambat, kita akan kembali kepada-Nya dengan mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanahkan.***
Penanganan Sampah Berkelanjutan P
ERKEMBANGAN Kota Pekanbaru dewasa ini begitu pesat, menuju kota metropolitan. Salah satu dampaknya, sampah menjadi bagian yang tidak terlepas dari isu krusial. Masalah sampah sejak beberapa bulan lalu, sebelum ditetapkannya walikota (wako) dan wakil walikota (wawako). Seakan tidak hanya merusak kondisi kebersihan Kota Pekanbaru, terbukti dengan diraihnya Adipura hingga tujuh kali. Permasalahan sampah harus menjadi program utama dan perhatian serius Pemerintah Kota Pekanbaru. Karena itu, wajah sampai walikota dan wakil walikota turun tangan langsung mengupayakan penanganan sampah, bersama-sama masyarakat, dengan melakukan gotong royong. Itu merupakan hal positif. Selain bertujuan menumbuhkan dan membangkitkan kembali budaya gotong royong yang hampir ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia, gotong royong juga memberikan solusi cepat. Penanganan sampah merupakan suatu proses yang kompleks. Ini harus melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder). Tidak bisa hanya sebelah pihak yang menanganinya. Dengan kondisi Kota Pekanbaru yang terus berkembang, tentunya produksi sampah meningkat singnifikan. Artinya, diperlukan
Pokok Pikiran Bisnis Politik SULITNYA penyelesaian konflik kepemilikan lahan di area perkebunan kelapa sawit karena banyaknya keterlibatan pejabat dan aparat di dalamnya. Bisnis perkebunan sawit tidak terlepas dari bisnis politik, mengingat luasnya lahan yang digunakan dan besarHariansyah Usman nya transaksi yang terjadi. PadaDirektur Walhi Riau hal, Direktorat Jendral Perkebunan melalui Surat tertanggal 5 Januari 2012 dan 27 Desember 2011 meminta seluruh kepala daerah dapat menyelesaikan konflik di perkebunan kelapa sawit, sebagai upaya pencegahan dini terjadinya konflik.***
Pojok Haluan - Baut Jembatan Baserah bermasalah. + Baut pon nak dimakan.. - Tim UR evaluasi Jembatan Siak III. + Harus transparan, ye. Jangan main mate lagi!
S uara Pembaca
banyak kasus korupsi yang diduga melibatkan kalangan anggota DPR, pejabat, bahkan menteri membuat masyarakat sulit percaya pada legislatif dan birokrasi. Sungguh patut dikasihani negeri ini. Penggerogotan terjadi dari berbagai sisi. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara habis digigiti oknum yang hanya ingin memperkaya diri. Anita Maisarah Jalan Ronggowarsito, Pekanbaru
RIAU MANDIRI Pemimpin Umum WPU/Penanggungjawab/Pemimpin Redaksi WPU Bidang Bisnis/Pemimpin Perusahaan Wakil Pemimpin Perusahaan Redaktur Pelaksana
: : : : :
H. Basrizal Koto H. Dheni Kurnia Sofialdi Muhardi Yance M.Moralis, Asril Darma, Budy Satria Koordinator Liputan : Doni Rahim Koordinator Edisi Minggu : Siswandi Syofyan Manajer Pracetak/TI : Budhy Prasetyo, Zul Pramana S
120223-04-KAMIS-GAGASAN-HR@.p65
1
swasta yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Peran mereka turut membantu proses daur ulang sampah. Selain itu, pendaurulangan sampah melalui usaha kreatif juga bisa dikembangkan seperti, di lingkungan ibu-ibu PKK dan organisasi kamasyarakatan lainnya. Sampah kemudian menjadi benda atau kerajinan yang memiliki nilai guna dan ekonomis. Reduce; mengurangi ketergantungan penggunaan bahan atau benda-benda seperti kantong plastik di dalam aktivitas kita seharihari. Dengan beralih menggunakan tas khusus yang didesain untuk berbelanja. Reuse; menggunakan kembali apa salahnya? Ada kalanya kita sering mengabaikan benda-benda atau alat-alat yang sebanarnya memiliki fungsi dan kegunaan yang sifatnya bisa dipakai dua kali. Seperti, kantong plastik. Replace; beralih dengan mengganti penggunaan benda-benda atau alat –alat yang sukar didaur ulang dan tidak ramah lingkungan, dengan benda atau alat-alat yang mudah didaur ulang. Dalam proses penerapan pola penanganan sampah secara berkelanjutan, tentunya akan ditemukan kendala. Kendala utama yang terjadi yaitu masyarakat Indonesia
Menumbuhkan Pengharapan
Susahnya Mengatasi Korupsi
TERBIT SEJAK 1 AGUSTUS 2000
rencana yang tepat guna penangannya. Tidak hanya melalui proses analisa kebutuhan sarana dan prasarana pendukung saja. Hendaknya sudah dipikirkan penanganan sampah yang bersifat sustainable (berkelanjutan). Itu mengingat sampah tidak hanya tanggung jawab perorangan saja, namun membutuhkan keterlibatan semua pihak. Jangan sampai kita mewariskan sampah untuk generasi mendatang. Pola 4R Pola penanganan berkelanjutan itu menurut penulis yaitu pola 4R, menggantikan pola 3R sebelumnya. Pola itu terkenal dengan recycle (mendaur ulang), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), replace (mengganti). Pola penanganan sampah seperti ini memang bukan hal yang baru. Namun sayangnya, penerapan pola ini tidak berjalan. Pola penanganan 4R cukup sederhana. Yaitu: Recycle; dengan melakukan proses daur ulang terhadap sampah itu sendiri, memilah dan mengelompokkan jenis sampah sesuai dengan jenisnya. Lalu, digunakan kembali setelah melalui proses pendaurulangan. Proses ini membutuhkan perlatan yang mendukung berupa teknologi. Di sinilah letak fungsi dan keterlibatan sektor
tidak terbiasa memilah sampah baik dari sumber maupun tempat penampungan sementara (TPS). Padahal, pola penanganan sampah secara berkelanjutan menurut para ahli dan praktisi tingkat keberhasilannya sebesar 50 persen ditentukan proses pemilahan sampah. Edukasi Selain, itu peran pemerintah hendaknya juga turut dominanan melakukan edukasi kepada masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Yokohama City, dengan membuatkan buku panduan untuk warganya tentang bagaimana memilah sampah. Hal serupa yang bisa kita contoh dari negara lain seperti Jerman. Mereka pada akhirnya mampu menjalankan pemilahan sampah dengan ketat. Untuk Indonesia sendiri, praktik bank sampah juga berkembang dan ini hal yang unik dan menarik. Banyak pihak yang bisa diuntungkan. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Itu akan berhasil dengan cara mengubah pola pikir masyarakat, bahwa sampah sebenarnya adalah 'uang'. Setiap pengahasil sampah dari masing-masing rumah menabung sampah di sebuah tempat yang bernama bank sampah, dalam waktu yang diten-
Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Planologi
Beranda
Kirimkan tanggapan, kritikan, pendapat atau pengaduan Anda tentang berbagai hal melalui surat ke Haluan Riau, Jalan Tuanku Tambusai 7 Pekanbaru, atau SMS ke 0761-4888333, atau e-mail ke rmnpku@gmail.com.
PARTAI Demokrat, pemenang Pemilu 2009, beriklan di televisi dengan jargon terkenal, 'Katakan tidak pada korupsi'. Namun, kenyataannya, bintang iklannya sendiri yang notabene pengurus partai, justru diduga tersandung perkara korupsi. Sungguh miris! Iklan itu membangkitkan harapan akan perubahan. Namun, ternyata korupsi susah ditaklukkan dan tak pandang bulu. Siapa saja bisa tergoda dengannya, bahkan orang paling idealis sekalipun. Kenyataan terkuaknya
Oleh: Juwanda Putra
tukan oleh pihak bank sampah. Si pemilik sampah kemudian bisa mengambil uang dari hasil penjualan sampahnya. Terbayang, bukan oleh kita? Benda seperti sampah yang selama ini kita padang sebagai suatu hal yang tidak berguna pada akhirnya justru mendatangkan manfaat tersendiri untuk kita. Dengan ide-ide serta gagasan yang dicontohkan di atas, alangkah baiknya pemerintah berpikir maju dalam melakukan penanganan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Banyak yang bisa diuntungkan, dan hal seperti itu akan menjawab masalah persampahan Kota Pekanbaru pada lima, 10, atau 20 tahun ke depan. Mengingat sifat kota yang terus berkembang, masalah sampah tidak akan pernah lepas dari kota kita. Sementara, kebutuhan akan ruang peruntukan sampah, dengan pengadaan tempat pembuangan akhir sampah, bisa diminimalisir. Mengingat, dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota, dasar penyediaan sarana dan prasaranan sangat erat kaitannya dengan jumlah penduduk. Menurut hemat penulis, ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota Pekanbaru ke depan, yang harus dipikirkan sejak dini bagaimana strategi penanganannya yang berkelanjutan. ***
HIRUK-PIKUKNYA dunia yang penuh dengan kepentingan, konflik, penderitaan dan keputusasaan, pengharapan merupakan pegangan yang tidak boleh dihilangkan. Mengapa? Karena pengharapan merupakan kebutuhan ontologis manusia. Pengharapanlah yang membuat orang tidak kehilangan orientasi mengenai makna hidupnya. Pengharapan pula membuat tujuan hidup seseorang terarah pada sesuatu yang bernilai. Tanpa pengharapan minimal, perjuangan tidak dapat dimulai. Kendati demikian, tanpa perjuangan pengharapan sebagai kebutuhan ontologis manusia itu menjadi buyar dan kehilangan
arah dan berubah menjadi hilangnya pengharapan. Ada beberapa orang tenar dunia, yang telah banyak memberikan pengharapan kepada masyarakat dunia yang telah mendahului kita. Baik melalui bakatnya menyanyi, berpolitik,sebagai seorang putri, penyebar agama dan sebagainya, seperti Paus Yohanes Paulus II, Mother Theresa, Elvis Presley, Michael Jackson, Marthin Luther King, Kennedy, Putri Diana,Kim Jong Il, Withney Houston dan lainnya. Terlepas bahwa mereka itu ada yang meninggalnya tragis, atau juga meninggal dengan tidak sesuai pengaharapan kita sebagai
penerima harapan, seperti Michael Jackson meninggal karena obat-obatan, demikian juga Elvis Presley.. Agak berbeda dengan Paus Yohanes Paulus II dan Mother Theressa yang meninggal dengan lebih baik dan pantas sebagai orang berpengaruh. Tetapi ada hal yang sama dari mereka. Semasa hidupnya, dari misionarisnya, dari bakat mereka sebagai orang politik, dari talenta mereka sebagai penyanyi dan bintang film, mereka telah banyak memberikan aspirasi dan menumbuhkan pengharapan bagi berbagai umat secara universal, tanpa perbedaan dan batas-batas. Namun dapat kita lihat, bah-
Dewan Redaksi: H. Basrizal Koto, H. Djufri Hasan Basri, H. Dheni Kurnia, H. Ahmad Zulkani, H. Edhy Zahar Koto, Sofialdi, H. Hasril Chaniago, H. Desfandri Majid. Ombudsman: H. Edhy Zahar Koto SH, Alhendri Tanjung, SH. Sekretaris Redaksi: Renny Rahayu. Redaktur: Tedi Boy, Erina Djohar, Elpi Alkhairi, Ajiz Nurjaman, Ahmad Imsak, Amril, Dina Febriastuti, Bastian, Imelda Vinolia, Nursyamsi, Erma Sri Melyati, Arlen Ara Guci. Rudi Efendi, Hendra Saputra, Perdana Putra. Staf Redaksi: Mardisna, Novita, Dara Fitria, Edhar Darlis, Edwar Pasaribu, Jhoni Hasben, Khairullah, Nurmadi, Aprinaldi, Dedi Iskamto, Rudi Yanto, Gangsar Supriadi, Dedet Pratama. Fotografer Fotografer: Anom Sumantri, Azwar. Koodinator Layout: Idris Muchni Grafis Grafis: Taufik Hidayat, Hendri D. Perwakilan Daerah: Inhil: Satria Donald (Plt. Kepala), Irwandi. Kuansing: Ultra Sandi (Plt. Kepala), Robi Susanto. Dumai: Bobby Elanda (Plt. Kepala), Nurdianto Dachi Inhu: Eka Buana Putra (Plt. Kepala), Efril Reza. Kampar: Akhir Yani (Plt. Kepala), Khairuddin Domo, Herman Jhoni. Rokan Hulu: Yusrizal (Plt. Kepala), Agustian. Rokan Hilir: Jhoni Saputra (Plt. Kepala), Wahyu. Bengkalis: Usman Malik (Plt. Kepala), Susiyanti. Siak: Ali Masruri (Plt. Kepala), M. Jailani. Pelalawan: Supendi (Plt. Kepala), Suhemri Hasan. Meranti: Johanes Sinaga (Plt. Kepala).. Kepri: Apsek Apriady. Jakarta: Syafril Amir (Kepala Biro). Jambi: Dimas Agus Pelaz. Bandung: Djamalis Djamin (Kepala Biro). Jaringan HMG di Luar Negeri: H a r i m u r t i D i k a U t a m a (Los Angeles, USA) USA), Nina Fitri Kurnia (Melbourne, Australia) Australia), Dirman Haji Mustafa, Eko Hero (Kuala Lumpur, Malaysia) Malaysia). Website,Pusdok/Litbang: Ivan Ihromi , Sukirman. Alamat Redaksi: Gedung Riau Pers Jalan Tuanku Tambusai No. 7 Pekanbaru 28282. Telp. (0761) 572168 (hunting), Fax (0761) 572168.
Redaksi menerima tulisan dalam bentuk artikel, laporan perjalanan, opini, diketik dua spasi maksimal 5 halaman kwarto. Redaksi juga menerima foto-foto menarik. Tulisan harus orisinil dan belum pernah dikirim ke media lain. Redaksi berhak mengedit tanpa mengubah subtansi. Wartawan Haluan Riau tidak dibenarkan meminta apa pun dari nara sumber dan selalu dibekali kartu pers
22/12/2011, 12:07
wa sebagai manusia meski tidak terkenal, tugas kita adalah bisa memberikan dan menumbuhkan pengharapan pada masyarakat, terutama dalam kepentingan dunia yang tidak ada batasnya ini. Dari kasus beberapa orang terkenal juga kita bisa berkaca bahwa menumbuhkan pengharapan juga bukan hanya untuk orang lain, tetapi di dalam diri juga lebih penting. Sebab setinggi apa saja manusia bisa mencapai suatu hal, baik jabatan, kekayaan, kesuksesan dan sebagainya, di dalam diri perlu ada rumah bagi jiwa sebagai pengharapan kita, untuk memiliki tujuan hidup akhir yang dapat kita pendomani dari keyakinan kita masing-masing.Jika tidak, kita akan mengalami ketidaksesuaian penghara-
IMELDA VINOLIA (Wartawan Haluan Riau) pan itu terjadi pada diri kita.Kita bisa menumbuhkan pengharapan, tetapi jiwa kita sendiri tidak tertolong.***
Manajer Sirkulasi: Prismar Joni. Manajer Iklan Kota : Jefri Zein. Manajer Iklan Luar Kota: Muhardi Yance. Plt Kabag HRD/Umum: Uncok Beno, Andri Suryaningsih. Keuangan: Netu Okta Fera, Sri Esti Arora. Iklan & Sirkulasi: Telp (0761) 7051960, 572168, Fax: (0761) 572168. Kantor Haluan Media Group Jakarta Jakarta:: Jl. Kebon Kacang XXIX. No 2A Jakarta. Telp elp. (021) 3161472-3161056. Faks. (021) 3153878 dan 3915790. I klan Halaman I (Pertama) Full Colour Rp.50.000,-/mm kolom Spot Colour Rp.40.000,-/mm kolom Black White (BW) Rp.35.000,-/mm kolom
Iklan Halaman Dalam Full Colour Rp.35.000,-/mm klm Spot Colour Rp.25.000,-/mm klm Black White Rp.17.500,-/mm klm Sosial Rp.10.000,-/mm klm Kolom Rp.150.000/terbit
Penerbit: PT Inti Kharisma Mandiri Riau - Terdaftar sebagai anggota Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) dengan No. 308/2002/06/A/2002. Direktur Percetakan: H. Dheni Kurnia, Manajer Percetakan: Irman S. Rianto. Dicetak oleh PT IKMR Pekanbaru Riau. Isi di luar tanggung jawab percetakan.