REKAYASA KASUS PENYIDIK NOVEL TERKUAK
EDISI 22-28 OKTOBER 2012
★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★
REBUTAN EMAS DI BANYUWANGI SURYA PALOH ★ EDWIN SOERYADJAYA ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★
00034 9 770126 427302
RP 29.700
WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273
4134/22-28 OKTOBER 2012
PERANG EMAS DI BANYUWANGI
96
SENGKETA kepemilikan konsesi tambang emas di Blok Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur, memanas. Investor asal Australia, Intrepid Mines Limited, berseteru dengan mitra lokalnya, PT Indo Multi Niaga. Kisruh kepemilikan ini menyangkut dana yang superjumbo, lebih dari US$ 5 miliar atau hampir Rp 50 triliun. Dua nama besar ada di pusaran konik, yakni Surya Paloh dan Edwin Soeryadjaya. Bagaimana peran keduanya? Cover: Kendra Paramita
Bukti Rekayasa Kasus Novel
34
SATU demi satu kejanggalan kasus Novel Baswedan terbongkar. Bukan cuma surat permohonan keadilan yang diajukan pengacara bekas korban diketahui bertanggal mundur, surat kuasa untuk sang pengacara pun dibikin setelah perkara diusut. Padahal kedua surat itu merupakan alasan polisi menelisik kasus lama Novel.
Prelude: Album 10 | Angka 12 | Etalase 14 | Inovasi 16 | Kartun 20 | Seribu Kata 22 | Surat 8 | Tempo Doeloe 18
4|
| 28 OKTOBER 2012
Nasional: Ringkasan 26 Gaya Hidup: Kesehatan 54 Sains: Agama 50 | Buku 52 | Ilmu & Teknologi 48 Seni: Hiburan 82 |Sinema 80 |
Hukum
Hukuman Mati Sampai di Sini
84
SEJUMLAH terpidana mati kasus narkotik mendapat keringanan hukuman, baik lewat mekanisme grasi maupun peninjauan kembali. Pro-kontra atas hukuman mati dan pemberian keringanan terhadap terpidananya pun mencuat. Apa saja kejanggalan di balik putusan hukum tersebut?
Seni Rupa 78 | Tari 76 |Teater 74 Ekonomi: Momen 110 Internasional: Internasional 114 | Momen 122 Opini: Bahasa 58 |
Catatan Pinggir 130 | Kolom 111, 112 | Opini 31 Tokoh: Wawancara 124 | Pokok & Tokoh 128
TEMPO/IKA NINGTYAS
Nasional
SURAT
Bantahan Ucok Majestik BERSAMA surat ini saya, H. Yan Paruhum Lubis alias Ucok Majestik, menyampaikan hak jawab dan bantahan terhadap majalah Tempo edisi 1-7 Oktober 2012 untuk tulisan berjudul ”Pengakuan Anwar Congo” dan ”Dari Serdang Bedagai sampai Medan”. Saya hendak meluruskan pemberitaan di atas yang bersumber pada film The Act of Killing karya Joshua Oppenheimer, yang mengambil latar belakang peristiwa demo Kampung Kolam pada 1965 (penggambaran dalam film tentang sebuah perkampungan yang diserang massa Pemuda Pancasila dibantu tentara). Tempo memuatnya tanpa melakukan cek dan cek ulang kepada saya sebagai salah satu pendiri (pembentuk) Pemuda Pancasila di Sumatera Utara yang masih hidup. Saya perlu memberikan bantahan agar tidak terjadi pemberitaan yang tidak obyektif, bias, serta pengaburan dan pemutarbalikan sejarah perlawanan masyarakat Sumatera Utara terhadap komunis pada 1965, yang sekaligus secara membabi-buta menuding organisasi Pemuda Pancasila dijadikan militer untuk melakukan pembantaian massal terhadap komunis di Sumatera Utara dan Kota Medan. Tidak benar dan tidak ada sekelompok pembunuh yang mayoritas adalah preman bioskop yang kemudian direkrut tentara dan disebut Pasukan Kodok di Sumatera Utara atau Kota Medan saat itu. Jika ada anggota Pemuda Pancasila yang direkrut menjadi pembunuh dalam Pasukan Kodok, sebagai Ketua Kubu Pancasila Sumatera Utara dan Koordinator Pemuda Pancasila Kota Medan di masa itu, tentu saya wajib tahu. Jadi keterangan semua narasumber Joshua Oppenheimer, sebagaimana dituangkan dalam The Act of Killing, tentang keberadaan Pemuda Pancasila di Sumatera Utara dan Kota Medan dalam pembantaian massal yang dikoordinasi militer adalah keliru, bercampur fantasi dan euforia, serta tidak didukung fakta dan data yang terjadi saat itu. Jika disebut sebagai keterangan atau pengakuan pribadi dari seseorang ataupun beberapa orang yang mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan pembantaian massal, dan mereka juga anggota Pemuda Pancasila, keterangan ini pun tidak dapat diyakini keakuratan fakta dan datanya. Sebab, tidak pernah ada pembantaian massal yang dilakukan di dalam kantor Pemuda Pancasila. Saat itu, kantor di kawasan Pekong Lima tersebut merangkap kantor redaksi Harian Cahaya, kantor IPKI Sumatera Utara, kantor IPKI Medan, kantor Pemuda Pancasila Sumatera Utara dengan Ketua M.Y. Efendi Nasution, kantor Kubu Pancasila Sumatera Utara, dan Koordinator Pemuda Pancasila Kota Medan yang saya ketuai. Menjelang pecahnya peristiwa penculikan dan pembunuhan para jenderal di Jakarta, gedung itu menjadi kantor Dastagor Lubis, yang ditunjuk Partai IPKI Sumatera Utara menjadi Ketua Pemuda Pancasila Kota Medan. Sebelumnya, kantor bersama kami berada di Jalan Veteran (bersebelahan dan tidak terlalu jauh dengan kantor di Jalan Sutomo). Materi lain yang tak kalah pentingnya untuk dikoreksi adalah pembantaian di lantai atas kantor harian Medan Pos. Kantor Medan Pos saat ini berlokasi di Jalan Perdana Nomor 107-109, Medan. Kantor dan nama Medan Pos baru ada sejak 1973. Penulisan 9 Mei 1966 pada halaman satu bagian depan atas koran Medan Pos merujuk pada sejarah bahwa sebelum pengalihan kepemilikan kepada Ibrahim Sinik, koran itu bernama Sinar Pembangunan. Pada masa G-30-S media tadi bernama Harian Cahaya dan berkantor di Jalan Sutomo (di daerah Pekong Lima dalam
6 |
| 28 OKTOBER 2012
dialog Anwar Congo saat berkeliling dengan mobil bersama teman-temannya), bangunan milik Kerani Bukit Ketua IPKI Sumatera Utara. Harian Cahaya saat itu dipimpin oleh Pemimpin Redaksi Arsyad Noeh dengan Sekretaris Redaksi Soaduon Siregar. Jadi jelas tidak pernah ada pembantaian di lantai atas kantor harian Medan Pos sebagaimana ditulis Tempo. Ketika Harian Cahaya masih terbit, A.M. Sinik (kerabat kandung Ibrahim Sinik) bertanggung jawab dalam pendistribusian media ini. Ibrahim Sinik, saat itu sebagai pentolan dan aktivis Murba Sumatera Utara, menangani usaha dagang keluarganya sebagai distributor buah-buahan di Medan. Jadi yang bersangkutan belum masuk jajaran redaksi Harian Cahaya atau jurnalis Harian Cahaya.
H. Yan Paruhum Lubis Pinisepuh Pemuda Pancasila (Surat ini telah disunting dari versi asli sepanjang 10 halaman folio. Penyuntingan dilakukan tanpa mengubah substansi persoalan.) Terima kasih atas penjelasan Anda. Kami menulisnya berdasarkan adegan dalam film The Act of Killing dan wawancara dengan Joshua Oppenheimer. – Redaksi
Tanggapan Berita tentang Yayasan Fatmawati KAMi ingin menanggapi pemberitaan Tempo edisi 1-7 Oktober 2012 halaman 126 menyangkut PT Graha Nusa Utama (GNU) dan PT Nusa Utama Sentosa (NUS), serta status tanah seluas 22 hektare bekas milik Yayasan Fatmawati sebagai berikut. 1. Tidak benar PT GNU dan PT NUS milik Robert Tantular, karena sejak berdiri hingga sekarang tidak ada hubungan dengan Robert Tantular, baik sebagai pemilik, pemegang saham, maupun pengurus. 2. Tidak benar lahan 22 hektare yang dimaksud milik Yayasan Fatmawati. Yang benar itu bekas milik Yayasan Fatmawati yang telah menjadi hak dan milik PT GNU (11 hektare) dan PT NUS (11 hektare). 3. Sampai saat ini belum pernah ada sengketa keperdataan, baik antara Yayasan Fatmawati dan PT GNU maupun antara Yayasan Fatmawati dan PT NUS. 4. Tidak benar Robert Tantular hadir dalam setiap rapat ataupun penandatanganan kesepakatan serta perjanjian tersebut.
Mohammad Nashihan Kuasa hukum PT GNU dan PT NUS Terima kasih atas penjelasan Anda. Pemberitaan tersebut, selain berdasarkan wawancara dengan Anda, kami dapat dari wawancara dengan sumber lain.—Redaksi
Klarifikasi Berita ‘Nyanyian’ Wa Ode Saya ingin mengklarifikasi berita pada majalah Tempo edi-
www.bankmandiri.co.id
14 tahun Bank Mandiri, transaksi ekspor impor, perdagangan dalam negeri & Bank Garansi kini online 24 jam sehari, 7 hari seminggu Transaksi ekspor impor, perdagangan dalam negeri, maupun pengajuan Bank Garansi kini semakin lancar dengan mandiri global trade yang bisa diakses kapan saja secara online. Manfaatkan kemudahan mandiri global trade melalui: https://mtb.bankmandiri.co.id/corp Transaksi global trade, mandiri saja!
mandiri
global trade atau (021) 5299-7777
Terdepan, Terpercaya. Tumbuh bersama Anda.
SURAT
si 15-21 Oktober 2012 berisi ”nyanyian” Wa Ode Nurhayati tentang saya. Beberapa hari ini berita tersebut sangat masif, termasuk demo yang sistematis di KPK. Ingin saya luruskan, pertama, yang disampaikan Wa Ode itu kode ”K1” sampai ”K5” yang dalam catatan Badan Anggaran adalah pimpinan DPR. Info ini katanya dari Nando, Sekretaris Banggar. Nando sudah mengklarifikasi, dia tidak pernah menyatakan kode itu pimpinan DPR. Dia sendiri tak tahu siapa yang memberi kode. Kedua, semua tahu, sesuai dengan Tata Tertib DPR, tidak ada mekanisme anggaran melalui pimpinan DPR. Surat-surat terkait dengan Banggar hanya sampai di wakil pimpinan DPR Koordinator Keuangan, Saudara Anis Matta. Itu pun hanya administrasi, karena surat keluar harus ditandatangani pimpinan DPR. Ketiga, agar dicari dalam konteks itu, saya berhubungan dengan siapa untuk mengatur anggaran, sehingga tidak menjadi fitnah. Dulu juga saya difitnah sewaktu di BUMN. Alhamdulillah, Allah membuktikan bahwa orang yang dizalimi diangkat
derajatnya, maka saya menjadi Ketua DPR. Saya takut jika difitnah lagi nanti saya bisa jadi presiden. Ini sekadar minta keadilan berita saja.
Marzuki Alie Ketua DPR RI
RALAT DALAM Suplemen Rumah Sakit yang terbit di majalah Tempo edisi 20-26 Agustus 2012 terdapat tulisan lepas berjudul ”Mutu Terbaik demi Keselamatan Pasien”. Foto ilustrasi yang dipakai dalam tulisan tersebut seharusnya diberi keterangan yang menginformasikan hak publikasi foto itu milik RS Abdi Waluyo. Atas kekurangtelitian tersebut, kami mohon maaf.
Tim Info Tempo
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Wahyu Muryadi WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Gendur Sudarsono REDAKTUR EKSEKUTIF Arif Zulkifli KELOMPOK TEMPO MEDIA NASIONAL DAN HUKUM REDAKTUR PELAKSANA Budi Setyarso, Elik Susanto, L.R. Baskoro, Yosep Suprayogi REDAKTUR Bagja Hidayat, Jajang Jamaluddin, Setri Yasra, Sukma N. Loppies, Widiarsi Agustina STAF REDAKSI Anton Aprianto, Anton Septian, Bobby Chandra, Fanny Febiana, Mustafa Silalahi, Rachma Tri Widuri, Stefanus Teguh Edi Pramono REPORTER Ananda Badudu, Aryani Kristanti, Febriyan, Febriana Firdaus, Francisco Rosarians Enga Geken, Indra Wijaya, Ira Guslina, Isma Savitri, Kartika Candra, Prihandoko, Rusman Paraqbueq, Tri Suharman EKONOMI REDAKTUR PELAKSANA Nugroho Dewanto. REDAKTUR Ali Nur Yasin, Dewi Rina Cahyani, Efri N.P. Ritonga, Jobpie Sugiharto, Retno Sulistyowati, Y. Tomi Aryanto STAF REDAKSI Agoeng Wijaya, Fery Firmansyah, RR Ariyani, Setiawan Adiwijaya REPORTER Akbar Tri Kurniawan, Bernadette Christina, Eka Utami, Gustidha Budiartie, Jayadi Supriadin, Martha Ruth Thertina, Rosalina, Sutji Decilya INTERNASIONAL DAN NUSA REDAKTUR PELAKSANA Bina Bektiati, Idrus F. Shahab REDAKTUR Dwi Arjanto, Maria Hasugian, Mustafa Ismail, Raju Febrian, Sapto Yunus STAF REDAKSI Abdul Manan, Harun Mahbub, Hayati Maulana Nur, Juli Hantoro, Sandy Indra Pratama, Sita Planasari REPORTER Eko Ari SURABAYA Agus Supriyanto, Jalil Hakim, Zed Abidin. YOGYAKARTA Sunudyantoro (Kepala Biro), L.N. Idayanie, R. Fadjri BANDUNG Eni Saeni MAKASSAR Yudhono Yanuar, Nur Haryanto NE WS DAN ME TRO REDAKTUR PELAKSANA Wahyu Dhyatmika REDAKTUR Grace Samantha Gandhi, Purwanto, Yandi Rofiyandi, Zacharias Wuragil STAF REDAKSI Ahmad Nurhasim, Endri Kurniawati, Kodrat Setiawan, Martha Warta Silaban, Nieke Indrietta Baiduri, Suseno REPORTER A. Aditya Budiman, Amandra, Baiq Atmi, Choirul Aminudin, Cornila Desyana, Dianing Sari, Erwin Z. Prima, Munawwaroh, Pingit Aria Mutiara Fajrin, Rina Widiastuti SAINS DAN SPORT REDAKTUR PELAKSANA Tulus Wijanarko, Yosrizal Suriaji REDAKTUR Firman Atmakusumah, Hary Prasetyo, Irfan Budiman, Nurdin Saleh, Tjandra Dewi STAF REDAKSI Agus Baharudin, Ali Anwar, Angelus Tito, Budi Riza, Kelik M. Nugroho, M. Reza Maulana, Rini Kustiani, Untung Widyanto REPORTER Anton William, Arie Firdaus, Dwi Riyanto Agustiar, Mahardika Satria Hadi, Muhammad Iqbal, Ratnaning Asih
G AYA H I D U P D A N S E N I REDAKTUR PELAKSANA Qaris Tajudin, Seno Joko Suyono REDAKTUR Dody Hidayat, Dwi Wiyana, Kurniawan, Nurdin Kalim, Purwani Diyah Prabandari STAF REDAKSI Adek Media, Andari Karina Anom, Cheta Nilawati, Evieta Fajar Pusporini, Hadriani Pudjiarti, Istiqomatul Hayati, Ninin Damayanti, Nunuy Nurhayati, Sorta Martalena Tobing REPORTER Amirullah, Dian Yuliastuti, Heru Triyono, Ismi Wahid, Riky Ferdianto, Ririn Agustia INVE STIGASI DAN EDISI KHUSUS REDAKTUR PELAKSANA Purwanto Setiadi REDAKTUR Philipus Parera, Yandhrie Arvian STAF REDAKSI Muhammad Nafi, Yuliawati REPORTER Agung Sedayu K R E AT I F REDAKTUR KREATIF Gilang Rahadian REDAKTUR DESAIN Eko Punto Pambudi, Yuyun Nurrachman DESAINER SENIOR Ehwan Kurniawan, Imam Yunianto, Kendra H. Paramita DESAINER Aji Yuliarto, Djunaedi, Gatot Pandego PENATA LETAK Achmad Budy, Ahmad Fatoni, Agus Darmawan Setiadi, Agus Kurnianto, Arief Mudi Handoko, Imam Riyadi Untung, Kuswoyo, Mistono, Rudy Asrori, Tri Watno Widodo, Wahyu Risyanto REDAKTUR FOTO Rully Kesuma (koordinator), Ijar Karim, Mahanizar Djohan PERISET FOTO Ayu Ambong, Gunawan Wicaksono, Jati Mahatmaji, Nita Dian Afianti, Ratih P. Ningsih, Tomy Satria, Wahyu Setiawan FOTOGRAFER Aditia Noviansyah, Amston Probel, Subekti BAHASA REDAKTUR BAHASA Uu Suhardi (Koordinator), Hasto Pratikto, Sapto Nugroho STAF SENIOR Iyan Bastian STAF Fadjriah Nurdiarsih, Hadi Prayuda, Heru Yulistiyan, Michael Timur Kharisma, Mochamad Murdwinanto, Sekar Septiandari, Suhud Sudarjo P U S AT D ATA D A N A N A L I S A T E M P O KOORDINATOR Priatna, Ade Subrata RISET Ngarto Februana STAF RISET Indra Mutiara, Viva B. Kusnandar REDAKTUR SENIOR Bambang Harymurti, Diah Purnomowati, Edi Rustiadi M, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori, Putu Setia, S. Malela Mahargasarie, Toriq Hadad KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT Toriq Hadad KEPALA DESAIN KORPORAT S. Malela Mahargasarie KEPALA BIRO EKSEKUTIF DAN PENDIDIKAN M. Taufiqurohman
PT TEMPO INTI MEDIA TBK DIREKTUR UTAMA Bambang Harymurti DIREKTUR Herry Hernawan, Toriq Hadad SEKRETARIAT KORPORAT Diah Purnomowati P E M A S A R A N Herry Hernawan
S I R K U L A S I D A N D I S T R I B U S I Windalaksana (Kepala), Erina (Sekretariat)
IKLAN Gabriel Sugrahetty (Wakil Direktur), Adelisnasari, Tito Prabowo, Adeliska Virwani, Haderis Alkaf, Imam Hadi, Melly Rasyid, Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo
SIRKULASI Shalfi Andri (Kepala Unit), Hariyadi, Yefri, Iman Sukarnadi, Ivan Buana Putra, Indra Setiawan, M Oemar Sidiq PERWAKILAN DAERAH Adi Budikriswanto (Surabaya), Adhi Basuki Lumaksono (Bandung), Bayu Prasetyo (Yogyakarta), Hasan Fadel (Makassar)
PENGEMBANGAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN Meiky Sofyansyah (Kepala) PROMOSI Rachadian Nashidik RISET PEMASARAN Ai Mulyani K. BUSINESS DEVELOPMENT Rhanty KREATIF PEMASARAN Prasidono Listiaji (Kepala) TIM PENULIS S. Dian Andryanto, Danis Purwono, Dewi Retno Lestari, Hotma Siregar, Mira Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri, Susandijani, V. Nara Patrianila FOTOGRAFI & RISET FOTO Lourentius EP. DESAIN IKLAN Kemas M. Ridwan (Koordinator), Andi Faisal, Andi Suprianto, Arcaya Manikotama, Jemmi Ismoko, Junaidi Abdillah, Juned Aryo Sembada, Rachman Hakim TRAFFIC Abdul Djalal ALAMAT REDAKSI Kebayoran Centre Blok A11- A15 Jalan Kebayoran Baru, Mayestik, Jakarta 12240, Telp. 021-7255625, Faks 725-5645/50 Email red@tempo.co.id
DISTRIBUSI Ismet Tamara (Kepala Unit) LAYANAN PELANGGAN Berkah Demiat (Kepala) ALAMAT DIVISI SIRKULASI Gedung Matahari Jalan Palmerah Utara II No. 201 AA Jakarta Barat 11480 Telp. 021-5360409. Faks. 53661253 ALAMAT DIVISI IKLAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN Gedung Cahaya Jalan Palmerah Utara III No. 9 Jakarta Barat 11480 Telp. 021-53660242. Faks. 53660248
PENERBIT PT TEMPO INTI MEDIA Tbk, BNI Cabang Kramat, Jakarta, A.C. 017.000.280.765.001
ISSN 0126-4273 SIUPP No. 354/SK/MENPEN/SIUPP/1998. PENCETAK PT TEMPRINT, Jakarta.
8 |
| 28 OKTOBER 2012
ALAMAT PERUSAHAAN Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210, Telp. 021-5360409, Faks 5439569
Tak Ada Toleransi untuk Kualitas Pelayanan Tahun ini untuk keenam kalinya TRAC-Astra Rent a Car meraih Indonesia Best Brand Award. Bagaimana rahasia dapurnya.
Kiri ke kanan: Hadi Winarto (Corp. Marketing & Customer Care Div Head), Stephanus Widhi (Site Transportation Project Manager), Setiawan Adi (Branch Manager), Jefri R. Sirait (Direktur), Ferdinand M. (GM), Daddy Doxa M. (GM), Wiwik Agam (Branch Manager)
T
RAC-Astra Rent a Car sejak awal memposisikan diri sebagai penyedia layanan transportasi menyeluruh yang mengutamakan kualitas prima. Selain menyewakan kendaraan, perusahaan ini menyediakan jasa solusi transportasi yang terintegrasi. Pelayanan prima mencakup konsultasi, evaluasi dan solusi terbaik. Lebih jauh TRAC-Astra Rent a Car menjadi mitra pelanggan dalam bidang transportasi. Dengan visi menjadi perusahaan jasa transportasi kelas dunia, tak ada lagi toleransi untuk kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan, hal yang mutlak bagi TRAC-Astra Rent a Car. Sebagai bagian dari Astra International, TRAC-Astra Rent a Car dituntut terus menjadi nomor satu dengan tiada henti berkomitmen dan
konsisten meningkatkan mutu pelayanan. “Pasar kami adalah kelas premium yang amat sadar arti kualitas dan kenyamanan. Karena itu, kami selalu bergerak lebih cepat mengetahui keinginan pasar, dan sebisa mungkin memenuhi semua ekspetasi pelanggan, hingga mereka puas dan selalu loyal,” kata Ferdinand Matondang, General Manager Operation West Area. Jefri R. Sirait, Direktur PT Serasi Autoraya yang memayungi TRACAstra Rent a Car, menegaskan, “Untuk tetap di level sekarang, kami open mind dan memiliki suggestion system tools yang telah mengakar menjadi budaya pelayanan agar perusahaan jauh lebih baik. Kami memiliki orang-orang yang sukarela mampu dan mau menyumbangkan pemiki-
rannya untuk maju. Kami juga memiliki kultur untuk tanpa putus melakukan review, perbaikan dan inovasi pada sistem dan produk,” tutur Jefri. Perbaikan demi perbaikan terus dilakukan pada infrastruktur dan sistem baku, didukung sumber daya manusia yang terlatih dan kreatif. Unggul dalam berbagai pelayanan berkualitas prima, membuat TRACAstra Rent a Car menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi terdepan. Sertifikasi ISO 9001-2000 yang telah diraih, menjamin kesempurnaan pelayanan. Hampir semua perusahaan top five di Indonesia menggunakan jasanya. Wajarlah bila TRAC-Astra Rent a Car memperoleh pengakuan dari berbagai pihak, termasuk kompetitor, yang menempatkannya sebagai brand terbaik di bisnis rental kendaraan. TRAC-Astra Rent a Car. Tak mengherankan pula bila tahun ini, untuk keenam kalinya TRAC-Astra Rent a Car meraih Indonesia Best Brand Award (IBBA) Platinum kategori car rental, sekaligus mempertahankan predikat best car rental. Hingga kini TRAC-Astra Rent a Car telah berkembang pesat dan menjadi perusahaan rental kendaraan terbesar dengan lebih dari 30 ribu unit kendaraan dan lebih dari 5.000 pelanggan segmen korporat di Indonesia, didukung 34 cabang, 24 service point, 76 outlet, 502 jaringan support dan bengkel di seluruh Indonesia. IBBA 2012 makin membuktikan, TRAC-Astra Rent a Car adalah perusahaan penyedia jasa solusi transportasi terbaik saat ini. Dan dengan penghargaan ini TRAC-Astra Rent a Car akan terus melakukan peningkatan di berbagai aspek untuk kepuasan seluruh pelanggannya. INFORIAL
ALBUM
PENGHARGAAN
Bagus Utomo
MENINGGAL
Dumadi GURU besar emeritus Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang ini meninggal di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Selasa pekan lalu. Setelah disemayamkan di rumah duka, di Jalan Genuk Krajan, Semarang, hari itu juga almarhum dimakamkan. Pangkat terakhir yang disandang lelaki kelahiran Surabaya, 20 Oktober 1933, itu ialah pembina utama (IVe). Dia pensiun sejak November 2003. ●
”Mendingan uangnya dialokasikan untuk kepentingan rakyat, seperti membangun jalan, membantu pupuk, atau memperbaiki sekolah.”
Teras Narang, Gubernur Kalimantan Tengah, kecewa atas ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Pangan Sedunia di Palangkaraya, Selasa pekan lalu. Padahal, untuk menyambut Presiden, telah dibelanjakan Rp 11 miliar dari anggaran daerah.
Amiroh, Dedi Dwitagama, dan Yusrizal Panjaitan KETIGA guru ini mendapat Acer Guru Era Baru Award 2012, Senin pekan lalu. Blog www.dedidwitagama.com milik Dedi, Kepala SMK Negeri 29 Jakarta, dipuji karena memadukan kegiatan mengajar melalui media sosial dan berbagi pengetahuan mengenai manfaat media sosial dalam kegiatan belajar. Hal serupa dilakukan Yusrizal dari SMKN 2 Tanjung Balai, Sumatera Utara, dengan membuat blog www.bjgp-rizal.com, dan Amiroh dari SMKN 3 Jombang, Jawa Timur, melalui blog amiroh.web.id.
Syahnan Rangkuti, koordinator demo wartawan Riau, Rabu pekan lalu. Dia mengecam kekerasan oleh Letnan Kolonel Robert Simanjuntak terhadap sejumlah wartawan yang meliput jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pandau Jaya, Kampar, Riau.
| 28 OKTOBER 2012
FILM besutan sutradara Astia Nur Astuti, pelajar SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga, ini menyabet penghargaan film fiksi terbaik dalam Festival Film Pelajar Krakatau 2012 di Bandar Lampung, 10-11 Oktober lalu. Film produksi Sabuk Cinema ekstrakurikuler sinematografi itu juga menang pada kategori penyutradaraan terbaik dan penulisan skenario terbaik. Jono Berlari bercerita tentang dua sahabat, Jono dan Sari. Tomy Widiyatno Taslim, juri di festival itu, mengatakan Jono Berlari dipilih menjadi film fiksi terbaik karena temanya kuat dan komunikatif dalam menyampaikan pesan.
Al Busyra Basnur KONSUL Jenderal RI di Houston ini menerima Frank Hara Community Service Award dari Asia-Pacific American Society (APAS) di Louisiana, Amerika Serikat, Sabtu dua pekan lalu. Penghargaan diserahkan dalam acara gala dinner di Ballroom Hotel Sheraton, New Orleans, dihadiri sekitar 450 anggota APAS. Presiden APAS Stanley Hamidjaja mengatakan penghargaan diberikan lantaran upaya dan jasa Busyra dalam meningkatkan hubungan persahabatan, kemajuan, dan kerja sama masyarakat Asia-Pasifik dengan Amerika Serikat, khususnya di Negara Bagian Louisiana. Beberapa tokoh negara lain menerima penghargaan yang sama, di antaranya dari Cina, India, Jepang, dan Korea. ●
TEMPO/ ADRI IRIANTO (TERAS), HALLORIAU.COM (SYAHNAN), BROTHERSOFCHARITY.ORG (BAGUS)
Jono Berlari
”Seharusnya TNI Angkatan Udara melindungi rakyat, tapi justru menindas rakyat.”
10 |
PENDIRI Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia ini menerima anugerah Dr Guislain Award dari Dr Guislain Museum, Brussel, Belgia, Senin pekan lalu. Bagus dinilai telah melakukan upaya besar untuk mengubah stigma negatif masyarakat terhadap penyakit mental melalui komunitas yang dia dirikan. Kegiatan komunitas itu antara lain menyelenggarakan pertemuan untuk menyalurkan kreativitas penyandang sakit kejiwaan, seperti pameran hasil karya seni. Calon penerima hadiah ini diusulkan oleh masyarakat. Pemenangnya ditentukan oleh enam juri, di antaranya Patrick Kennedy, mantan anggota Kongres Amerika Serikat yang juga pendiri dan pemimpin institusi One Mind for Research. Bagus terpilih di antara 20 kandidat dari seluruh dunia.
t empo . c o / b e ri t a B C A /
DI INDONETWORK, PEMBELI DAN PENJUAL BERTRANSAKSI
E
D
I
S
I
2
2
-
2
8
O
K
T O
B
E
R
2
0
1
2
BCA KlikPay memberikan kemudahan serta kenyamanan fasilitas pembayaran online.
I
ndonetwork adalah situs yang sudah ada sejak tahun 2001 dan saat ini dikelola oleh PT Indonetwork Mitra Utama. Situs ini adalah situs perdagangan dan direktori perusahaan yang masuk kategori 20 besar situs dari Indonesia. Setiap hari lebih dari 100 ribu pengunjung yang membuka indonetwork.co.id. ”Ini belum termasuk pengunjung situs perusahaan anggota,” ujar Lindawati, Business Development Manager Indonetwork. Lebih dari miliki sekitar 700 ribu anggota ini, 80 persen pengunjung berasal dari Indonehampir 90 persen anggotanya telah sia, sisanya berasal lebih dari 100 negara. melakukan pembayaran melalui fa”Situs ini dikenal hingga mancanegara kasilitas transfer dengan KlikBCA. Kini rena terdaftar di berbagai search engine,” pelayanan pun bertambah dengan tambahnya. fasilitas pembayaran e-commerce Situs ini terkenal di kalangan pebisnis BCA KlikPay. “Kedepannya pasti dan industri Indonesia karena hampir seproses pembayaran jadi lebih mua produk atau jasa bisa didafpraktis dan terpercaya, apalagi tarkan di sini. Saat ini tersedia 28 langkah-langkah transaksinya kategori produk/jasa yang terdiri mudah,” ujar Linda. lebih dari 700 sub-kategori. Kini BCA KlikPay merupakan inosekitar 300 ribu pebisnis, baik vasi terbaru dari PT Bank Central perorangan maupun perusahaan Asia Tbk (BCA) berupa cara bayar di Indonesia maupun mancaneonline yang praktis dan terpergara telah bergabung dan mecaya. Layanan ini bisa dilakukan manfaatkan Indonetwork sebagai kapan dan dimana saja selama 24 media promosinya. Media ini bisa jam nonstop. Keunikan layanan dimanfaatkan oleh pebisnis yang ini, nasabah dapat menggunakan memulai bisnis dari awal maupun Lindawati pebisnis yang ingin meningkatkan Business Development dua jenis pembayaran, yakni pangsa pasarnya. Pada 2003, ha- Manager Indonetwork. pembayaran dari rekening BCA melalui KlikBCA Individu atau dari nya 25 pebisnis yang mendaftar kartu kredit BCA Card. setiap bulannya. Kini terhitung Keuntungan lain BCA KlikPay adalah nasa5.000 pebisnis yang mendaftar per bulan. bah cukup menggunakan telepon genggam Di Indonetwork pembeli dan penjual beyang sudah didaftarkan atau diregistrasi senbas bertransaksi satu sama lain. Walaupun diri oleh nasabah untuk menerima kode one demikian Indonetwork menyediakan fasilitas time password (OTP) melalui pesan singkat pembayaran melalui Indonetwork bagi pem(SMS) sebagai pengamanan transaksi. beli maupun penjual yang membutuhkan. Untuk menggunakan BCA KlikPay hanya Istimewanya, laman yang sudah me-
Internet Banking BCA : www.KlikBCA.com
Corporate Website : www.BCA.co.id
dibutuhkan tiga langkah mudah, yaitu: registrasi, aktivasi dan bisa langsung transaksi. Registrasi dibutuhkan sekali saja, sedangkan aktivasi dilakukan per penambahan jenis pembayaran, setelah itu dapat langsung transaksi berulang kali di merchant rekanan BCA KlikPay. Dengan bergabungnya Indonetwork, maka menambah daftar merchant rekanan BCA KlikPay mulai dari AirAsia (www.airasia. com), Bhinneka.com (www.bhinneka.com), Blibli.com (www.blibli.com), CBN (www.cbn. net.id), Game-On (www.mygame-on.com), Gudang Voucher (www.gudangvoucher. com), Heatwave (www.heatwave.co.id), Indomog (www.indomog.com), Indonetwork (www.indonetwork.co.id), Jakarta Notebook (www.jakartanotebook.com), Kalbe e-Store (www.kalbestore.com), Kramatdjati (www. kramatdjati.co.id), LivingSocial (www. livingsocial.co.id), PremiKita.com (www. premikita.com), Tiket.com (www.tiket.com), TiketDomestik (www.tiketdomestik.com), dan Unipin (www.unipin.co.id). Informasi lebih lanjut mengenai BCA KlikPay, hubungi Halo BCA di 500888 atau (021) 500888 dari ponsel. z
BCA Senantiasa di Sisi Anda.
BCA KlikPay dan follow
@BizGuideBCA
ANGKA
BERDESAK-DESAKAN DI FESTIVAL MUSIK DATANG dari segala penjuru dunia, mereka berdesak-desakan di depan panggung, tak jarang hingga mendirikan tenda, demi menyaksikan penampilan band idola. Festival musik seperti menjadi bagian dari hidup mereka. Hiruk-pikuk festival musik juga terasa di Indonesia, meski dalam skala dan jumlah yang lebih kecil. Setelah Jakarta Blues Festival digelar dua pekan lalu, penikmat musik disuguhi JakJazz 2012, yang sampai tahun lalu sempat vakum tapi kembali digelar akhir pekan kemarin.
Bonnaroo Pertama kali diadakan 2002 Lokasi: Manchester, Tennessee, Amerika Serikat Waktu: 7-10 Juni Musikus yang pernah tampil: Eminem, Arcade Fire, Neil Young, Radiohead, Bruce Springsteen, Nine Inch Nails Pertunjukan: 175 band Panggung: 13 Tiket: US$ 250
120.000 penonton hadir
Coachella
Outside Lands
Pertama kali berlangsung 9-10 Oktober 1999 Lokasi: Indio, California Waktu: 13-15 dan 20-22 April Musikus yang pernah tampil: Muse, Gorillaz, Radiohead, The Black Keys Panggung: 10 Tiket: US$ 300
Pertama kali berlangsung 22 Agustus 2008 Lokasi: San Francisco, California Waktu: Agustus Musikus yang pernah tampil: Muse, Arcade Fire, Phish, Metallica Pertunjukan: 71 band Tiket: US$ 80
225.000
penonton hadir
180.000 penonton hadir
Austin City Limits Pertama kali berlangsung 1976 Lokasi: Austin, Texas Waktu: 12-14 Oktober Musikus yang pernah tampil: Kanye West, Stevie Wonder, My Morning Jacket, Coldplay Panggung: 8-10 Pertunjukan: 130 band Tiket: US$ 185
210.000
penonton hadir
Summerfest Pertama kali diadakan 1968 Lokasi: Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat Waktu: 27 Juni, 1 Juli, 3-8 Juli Musikus yang pernah tampil: Peter Gabriel, Jason Mraz, Kid Rock, Katy Perry, Sugarland Panggung: 11 Pertunjukan: 700 band Tiket: US$ 8-16
135.000
penonton hadir
12 |
| 28 OKTOBER 2012
Pertama kali digelar 1991 Lokasi: Chicago, Illinois Waktu: 3-5 Agustus Musikus yang pernah tampil: Coldplay, Eminem, Foo Fighters, My Morning Jacket Pertunjukan: 114 band Panggung: 5 Tiket: US$ 215 Fakta: pada 7 April 1994, Nirvana, yang dijadwalkan tampil di Lollapalooza, resmi membatalkan diri. Besoknya, Kurt Cobain ditemukan tewas.
200-300 ribu penonton hadir
Sziget Fest Pertama kali berlangsung 1993 Lokasi: Budapes, Hungaria Waktu: Agustus Musikus yang pernah tampil: Prince, The Prodigy, The Chemical Brothers, Pulp, Iron Maiden, REM, David Bowie Pertunjukan: 120 band Tiket: terusan satu minggu, termasuk camping 229 euro
Glastonbury Pertama kali diadakan 19 September 1970, dihadiri 1.500 penonton Lokasi: Pilton, Somerset, Inggris Waktu: Juni Musikus yang pernah tampil: U2, Coldplay, Beyonce Pertunjukan: 76 band Fakta: Pada 2009, festival ini meraup dana 82 juta pound sterling atau Rp 1,2 triliun
Lollapalooza
800 ribu-1 juta penonton hadir SUMBER: WWW.BONNAROO.COM, WWW.LOLLAPALOOZA. COM, WWW.SUMMERFEST.COM, WWW.ULTIMATEFESTIVALKIT. COM, WWW.NYTIMES.COM, GLASTONBURYFESTIVALS.CO.UK, FOURSQUARE.COM, WWW.BILLBOARD.COM
385.000 penonton hadir
ETALASE
BUKAN TEMPAT DUDUK BIASA
S
EBUAH sofa kadang mencerminkan personalitas pemiliknya. Itu sebabnya, bukan sekadar nyaman, sejumlah sofa memiliki beragam desain unik untuk memenuhi kebutuhan pemiliknya. Dan tampaknya produsen sofa paham betul bagaimana menangkap peluang pasar tersebut.
Philips Q4 SOFA yang dikeluarkan perusahaan elektronik Philips ini menggabungkan kenyamanan dan kebutuhan penghuni dengan alat elektronik lainnya. Karya desainer Stefano Marzano ini dapat diatur menjadi sofa tradisional dengan empat sisi yang terpisah atau dibentuk menjadi sofa santai yang dapat digabungkan menjadi tempat tidur. Sofa ini dilengkapi tempat soket listrik untuk charger, pengeras suara, lampu meja, dan alat proyektor yang dipantulkan ke dinding atau langit-langit. Produk ini belum dijual ke pasar dan masih dalam tahap pengembangan.
Sofa Campeggi ĂŒ
Eastpak Sofa ĂŠ
DESAINER Prancis, Matali Crasset, membuat sofa lembut untuk beragam fungsi, bisa untuk bersantai, bercengkerama, membaca, bekerja, atau tidur. Sofa yang diproduksi untuk perusahaan furnitur asal Italia, Campeggi ini dilengkapi meja kecil yang menempel menjadi bagian sofa. Desain seperti ini cocok untuk rumah yang tak luas. Sofa ini dihadirkan dalam pameran desain di Milan, April lalu. Harga belum diketahui.
Ă‹Sofa Terowongan Kucing SOFA ini cocok buat para pencinta kucing. Desainer Korea Selatan, Seungji Mun, menciptakan sofa yang dirancang untuk memberikan kenyamanan bukan cuma buat penggunanya, melainkan juga buat kucing kesayangannya. Sofa yang diberi nama Terowongan Kucing (The Cat Tunnel Sofa) ini memiliki lubang di kedua sisi sehingga memberi aksen desain yang unik. Sofa ini mulai dijual pada awal 2013. Harga belum diumumkan.
14 |
| 28 OKTOBER 2012
PHILIPS.COM, GIZMAG.COM, DESIGNBOOM.COM
BUAT mereka yang memiliki banyak barang tapi kehabisan tempat penyimpanan, sofa buatan Eastpak ini bisa menjadi solusi. Perusahaan tas ini mendesain sofa dengan banyak kantong yang menyebar di berbagai bagian. Sekilas, desainnya mirip tas. Dalam kantong-kantong itu bisa disimpan beragam gadget, remote control, buku, kunci, dan lainnya. Kantong tersedia dalam beragam ukuran. Sofa dibuat dari bahan yang sama dengan tas Eastpak, yakni busa polyurethane dan bahan corduroy yang tahan lama. Sofa ini dibanderol Rp 20,2 juta.
INOVASI INOVASI
PENEMBAK JITU IMPIAN YAZID
D
I tangan Muhammad Yazid Al
tem pengolahan citra dengan memasang sensor kamera di depan senjata. Dari sistem itu, komputer akan mendeteksi target. Robot yang dikembangkan Yazid bisa mendeteksi sasaran berdasarkan bentuk target. Manakala sasaran sudah ditentukan, komputer akan mengirimkan perintah ke motor penggerak untuk mengarahkan senjata ke target. Kecepatan respons dan akurasi robot ini mengagumkan. Ia sanggup menembak 20 sasaran diam dan bergerak dalam waktu 10 detik. ”Dari jarak 2-3 meter, tingkat akurasinya mencapai 100 persen,” ujar Yazid. Karena masih menggunakan senjata mainan, jarak jangkauan ideal tembakan masih terbatas. Meski begitu, robot karya Yazid mengundang decak kagum di mana-mana. Pada April lalu, DU116 SGR-V12 menjadi juara pertama kategori shooting gallery di ajang Robogames di San Mateo, Amerika Serikat. Saat mengikuti ICT Award (INAICTA) 2012,
September lalu, robot ini memperoleh medali emas. Yazid masih terus menyempurnakan sistem pendeteksi target agar robot itu bisa membedakan target sebagai kawan atau lawan agar tidak terjadi salah tembak. Tak hanya itu, ia juga bermimpi DU116 SGR-V12 bisa menjadi robot senjata antirudal. Menurut dia, mimpi itu bukan sesuatu yang mustahil. ”Konsep sistem kerjanya tidak jauh berbeda, hanya mengganti alat sensor target dari kamera menjadi radar,” katanya. Selanjutnya, data mengenai posisi dan kecepatan rudal yang tertangkap radar dimasukkan ke program penembak rudal. ●
TEMPO/PRIMA MULIA
Qahar, airsoft gun tak lagi menjadi senjata mainan. Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung itu mampu menyulapnya menjadi robot senjata yang mampu mendeteksi dan menembak sasaran tanpa sentuhan tangan. Gagasan pembuatan robot itu muncul dari keresahan Yazid karena maraknya pelaku kejahatan yang memiliki senjata api. Itu sebabnya, mahasiswa jurusan teknik informatika ini bermimpi menciptakan alat yang bisa mengurangi risiko jatuhnya korban ketika aparat menyergap pelaku kejahatan. Berbekal dana Rp 5 juta sumbangan dari kampus, dia merancang DU116 SGR-V12, robot senjata yang mampu menembak otomatis. Bentuknya sederhana, berupa airsoft gun beserta motor penggerak yang disangga sepasang penopang besi. Agar bisa mendeteksi sasaran, ia menggunakan sis-
16 |
| 28 OKTOBER 2012
TEMPO DOELOE
21 Februari 1981
JUDI, OH, RAMAI SEKALI
D
I luar perkiraan, pendapatan bisnis judi di Makau, Cina, bulan lalu hanya US$ 2,99 miliar, sekitar Rp 28 triliun. Ini terendah sepanjang 2012, dampak dari perlambatan ekonomi dunia dan berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana. Padahal Makau menggantungkan ekonominya pada perjudian, yang menyumbang 40 persen produk domestik bruto. Jakarta juga pernah merasakan betapa berartinya uang judi. Itu terjadi setelah Gubernur Jakarta Ali Sadikin menghimpun tempat judi liar pada 1967. Petak Sembilan, Copacabana, Jakarta Theater, dan tempat judi lain disahkan menjadi sumber pendapatan DKI. Pada 1980, setoran dari lokasi itu mencapai Rp 10,2 miliar, membantu anggaran daerah yang mencapai Rp 150 miliar. Namun Presiden Soeharto menghentikannya. Pada awal 1981, judi diumumkan sebagai kegiatan ilegal dan akan ditutup mulai 1 April. Sebelum benar-benar ditutup, tempattempat judi malah makin diserbu pengunjung, saban hari. Tempo memotret hirukpikuk ini dalam laporan utama edisi 21 Februari 1981. Mulai dari arena judi Petak Sembilan. Seperti malammalam Minggu lainnya, Sabtu sore sepekan sebelum edisi ini terbit, arena permainan di kawasan Jakarta Kota itu dipadati penjudi. Ruang tingkat bawah hampir tak mampu menampung para pengadu untung. Semua kursi yang mengelilingi meja black jack penuh. Begitu pula meja rolet dan dadu kancing.
18 |
| 28 OKTOBER 2012
Di lantai dua, keadaan tak berbeda. Tapi di sini, di pinggir-pinggir ruangan, terlihat lebih banyak tampang angker bersedekap. Penjudinya terlihat lebih rapi. Menurut seorang pelayan, mereka penjudi turis dari Singapura dan Bangkok. Pantas, bahasa Indonesia hampir tak terdengar di lantai ini. Hiruk-pikuk seperti itu juga terlihat di Copacabana, Ancol, Jakarta Utara. Bedanya, pengunjung kasino di bawah manajemen Summit International Amusement Centre ini lebih beragam, dari yang berdasi sampai yang berjaket kumal. Seperempat pengunjungnya adalah wanita. Lantai dua gedung di samping kiri Hotel Horison itu disediakan khusus untuk mengadu untung lewat permainan keno. Kursi yang ditempeli asbak berderet memenuhi ruangan besar, menghadap sebuah layar yang memancarkan nomor keno yang keluar pada suatu permainan. Ruang VIP atau Royal Room dari pusat perjudian ini terletak di sebelah kiri eskalator. Sebelum ada pengumuman pemerintah untuk menghapus tempat-tempat perjudian, tak sembarang orang bo-
leh masuk. Sekurang-kurangnya tiga penjaga akan meneliti tiap pengunjung. Hanya mereka yang sudah dikenal sebagai penjudi bertaruhan besar yang diperkenankan. Sejak pengumuman tadi, pintu itu lebih longgar bagi yang hendak bermain, atau bagi yang sekadar ingin melihat-lihat. Jakarta Theater juga tak kalah sibuknya pekan-pekan itu. Kasino dengan karyawan sekitar 2.000 orang milik Grup Yan Darmadi ini menyuguhkan judi bakarat mini, black jack, rolet, dan keno. Siang ataupun malam, pengunjungnya padat. Bahkan para penjudi asing hampir tak putus mendekam di seputar meja. Kasino ini dikenal sebagai tempat judi paling ramai di Jakarta. Pendapatannya juga lebih tinggi. Dalam hal pelayanan, kasino ini memang luar biasa. Penjudi kawakan selalu disuguhi makanan kesukaannya—jika perlu dipesan langsung dari luar negeri. Cewekcewek pendampingnya pun pilihan. Tingkah para turis judi beragam pula. ”Kalau penjudi Muangthai, bawaannya tas golf atau raket tenis,” ujar Max Matsui, General Mana-
ger Hotel Sari Pacific Jakarta. Setiba di hotel, mereka bermain golf atau motret sanasini, baru malam hari ke kasino. ”Kalau penjudi dari Singapura,” kata Max pula, ”begitu taruh koper di kamar, langsung ke kasino.” Mereka kembali ke hotel menjelang pagi dan beberapa jam kemudian sudah terbang lagi. Tentu saja, sambil menikmati hari-hari akhir mengadu untung di Jakarta, para penjudi ini mulai mengalihkan langkah. Sebagian ke Genting Highland, Malaysia, yang sudah lama berikhtiar menarik uang dari kunjungan mereka. Lainnya ke Makau. ●
KARTUN
SETELAH Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato di Istana Negara, Senin tiga pekan lalu, proses pelimpahan berkas dugaan korupsi simulator kemudi masih alot. Penyidik Markas Besar Kepolisian RI dua kali menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membahas pelimpahan kasus yang menjerat Inspektur Jenderal Djoko Susilo itu. Namun, menurut Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, pembicaraan belum menemukan titik terang. Padahal perintah Presiden jelas: kasus simulator kemudi ditangani komisi antirasuah. Begitu juga proses hukum terhadap penyidik KPK dari kepolisian, Novel Baswedan. Dianggap “berkhianat” kepada korpsnya karena memilih berkiprah di KPK, Novel dijerat dengan kasus penganiayaan ketika ia bertugas di Bengkulu. Mengenai hal ini, Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo menyatakan proses tetap berlanjut. Semua itu menunjukkan pidato Presiden Yudhoyono adalah satu hal, sedangkan penuntasan perseteruan antara Polri dan KPK adalah hal lain. Sebanyak 88 persen pembaca Tempo.co dan 81 persen pengunjung Yahoo! Indonesia yang mengikuti jajak pendapat ini berpendapat pidato Presiden belum memberi solusi atas sengkarut di antara dua lembaga hukum itu. ●
20 |
| 28 OKTOBER 2012
INDIKATOR
Apakah menurut Anda kemelut Polri vs KPK selesai setelah Presiden SBY bicara dan memberi solusi? (10-17 Oktober 2012)
Tidak tahu 3% (21)
Ya 8% (250) Tidak 81% (2.547)
Tidak 88% (722) Ya 9% (77)
Tidak tahu 11% (357)
Total: 3.154 (100%)
Total: 820 (100%)
INDIKATOR PEKAN INI Apakah menurut Anda Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mampu mewujudkan janji-janjinya selama kampanye dulu? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempo.co. Ikuti juga polling Indikator di www.yahoo.co.id.
KARTUN: PRIYANTO S
Tak Mempan dengan Pidato
SERIBU KATA
KEBANGGAAN DAERAH. Pedagang Pasar Gede menyaksikan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melalui layar televisi di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin pekan lalu. Selama acara pelantikan berlangsung, yel-yel terus dikumandangkan pedagang. “Jokowi... Basuki... Ahok….” FOTO: ANTARA/HERKA YANIS PANGARIBOWO
SERIBU KATA
MENOLAK NANAN. Polisi menyeret seorang mahasiswa dalam demonstrasi berujung bentrok di kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis pekan lalu. Aksi itu menolak kedatangan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Nanan Soekarna ke kampus tersebut sebagai pembicara sebuah seminar. FOTO: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
SERIBU KATA
ANGRY BOMBS. Tentara Pembebasan Suriah menggunakan katapel untuk melontarkan bom buatan pada pertempuran dengan tentara pemerintah di Aleppo, Senin pekan lalu. FOTO: ANTARA/REUTERS/ASMAA WAGUIH
Foto lainnya dapat dilihat di Tempo Media App untuk iPad™.
RINGKASAN
GERAK CEPAT JOKOWI-BASUKI
PROGRAM YANG DIKEBUT Jakarta Sehat dan Pintar Kartu Jakarta Pintar dan Jakarta Sehat dibahas dalam rapat pertama Jokowi. Ditargetkan, sebelum akhir 2012, kartu sudah bisa diproduksi. Rusunawa dan Kampung Deret
Rumah susun sederhana sewa dibangun di bantaran rel kereta api dan Sungai Ciliwung.
P
EKAN pertama bekerja sebagai gubernur di Ibu Kota, Joko
Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, langsung tancap gas. Selasa pekan lalu, setelah menggelar rapat pimpinan yang pertama kalinya di Balai Kota, keduanya berbagi tugas. Basuki �Ahok� Purnama lebih banyak di kantor, mengurusi rencana menyatukan kantor, sementara Jokowi bergerak melanglang ke sejumlah kawasan di Ibu Kota. Gubernur baru itu punya seabrek agenda kunjungan dadakan. Jokowi menyisir kampung kumuh di bantaran sungai yang jadi langganan banjir. Pada hari pertama, ia ke tepi Ciliwung, Pademangan. Di hari lain, ia pergi ke Marunda, Jakarta Utara, dan Duren Sawit, Jakarta Timur. Di tepi Ciliwung dan Kanal Banjir Timur, Jokowi minta sungai segera dikeruk dan drainase dibenahi karena menjelang musim hujan. Perbaikan kampung kumuh dan pelayanan kesehatan bagi warga miskin adalah tema yang sering ia bicarakan saat kampanye gubernur Juli lalu. Ke lapangan, Jokowi mengajak para kepala dinas. Ia emoh pakai seragam dan pengawalan. Ia disergap macet. Pengawalnya sempat dibuat repot karena ia tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke Terminal Kampung Melayu dan menjajal metromini. Ini cara singkat untuk melihat dan menjajal angkutan di Ibu Kota. Hasilnya, Jokowi geleng-geleng kepala karena kendaraan tak layak pakai. Jokowi juga bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Keduanya sepakat bekerja sama dalam sejumlah megaproyek transportasi dan perumahan rakyat miskin. Megaproyek transportasi diharapkan bisa mengatasi kemacetan Jakarta. �
28 |
| 28 OKTOBER 2012
24 Underpass Ada 24 underpass yang dilintasi kereta rel listrik dibangun untuk mengatasi kemacetan di perlintasan kereta. Monorel
Melanjutkan lagi proyek monorel dengan tiang yang ada. Monorel kapsul itu terkoneksi dengan mass rapid transit, busway, dan kereta listrik. Dibuat di jalur bisnis, seperti Kuningan, Semanggi, Palmerah, Tanah Abang, Ancol, Grogol, dan Cempaka Mas. Kantor DKI Satu Atap Demi penghematan, kantor dinas teknis Provinsi DKI yang berserak akan dipindahkan jadi satu di Balai Kota. Kantor yang ditinggalkan akan disewakan, jadi pasar atau apartemen murah.
TEMPO/TONY HARTAWAN (JOKOWI, KTP), TEMPO/EKO SISWONO TOYUDHO (RUSUNAWA), TEMPO/FAHMI ALI (MONOREL)
Jokowi meninjau kawasan Pademangan Timur, Jakarta, pada hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta, Selasa pekan lalu.
POLISI TANGKAP TIGA ORANG DI POSO POLISI menangkap tiga orang yang diduga teroris di kawasan hutan Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Lore Utara Inspektur Dua A.J. Rumapar, ketiganya diduga terlibat pembunuhan dua anggota Detasemen Khusus 88 pekan lalu di Desa Masani, Poso. ”Masih pendalaman,” kata Rumapar Jumat pekan lalu. Mereka adalah H, 47 tahun, N (50), dan M (42). Mereka ditangkap sekitar pukul lima pagi waktu setempat. Dari ketiganya, aparat menyita kumpulan buku jihad, selebaran jihad, kepingan DVD, parang, dan keris. ●
E-KTP DIBERLAKUKAN SEUMUR HIDUP Mereka ditangkap sekitar pukul lima pagi waktu setempat. Dari ketiganya, aparat menyita kumpulan buku jihad, selebaran jihad, kepingan DVD, parang, dan keris.
WA ODE EMOH SENDIRI DI PENJARA
TEMPO/SETO WARDHANA (WA ODE)
W
A Ode Nurhayati ngotot minta Komisi Pemberantasan Korupsi juga menetapkan empat pemimpin Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Melchias Mekeng, Mirwan Amir, Tamsil Linrung, dan Olly Dondokambey, sebagai tersangka kasus suap. Mereka, kata Wa Ode, juga ikut menerima rembesan dana suap pembahasan alokasi Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) 2011. Kasus inilah yang membuat dia masuk bui. Kamis pekan lalu, bahkan anggota DPR nonaktif dari Partai Amanat Nasional ini divonis enam tahun penjara oleh majelis
P
EMERINTAH akan memberlakukan kartu tanda penduduk elektronik atau eKTP seumur hidup. Warga hanya perlu membuatnya sekali dan diperbarui jika ada keputusan khusus saja. Kebijakan baru ini, kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, bisa bikin irit negara Rp 4 triliun per lima tahun karena tak mesti menyediakan anggaran perpanjangan e-KTP. Rencana ini sudah disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski begitu, pemerintah masih kudu mengajukan perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pasal 64 undang-undang ini mengatur masa berlaku KTP habis setiap lima tahun sekali. ●
hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Hakim menyatakan Wa Ode terbukti menerima sogokan senilai Rp 6,25 miliar dari tiga pengusaha, Fahd El Fouz, Paul Nelwan, dan Abram Noch Mambu, via Haris Surahman. Wa Ode, yang juga anggota Badan Anggaran DPR, disogok untuk meloloskan empat daerah asal pengusaha dalam daftar daerah penerima alokasi DPID 2011. Tindakannya ini melanggar Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dan Pencucian Uang. KPK memastikan kasus suap di Badan Anggaran DPR tak berhenti sampai pada keterlibatan Wa Ode. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan penyidik KPK akan memverifikasi keterangan para saksi dalam persidangan. Mereka yang dituding Wa Ode menyangkal dan menuding perempuan itu berbohong. ●
28 OKTOBER 2012 |
| 29
Pro tem gram ber - O Khusu kto s ber 201 2
Sep
PILIH
HADIAH FAVORIT ANDA SEKARANG! BUMI HANGUS JEJARING KORUPSI SYIAH SAMPANG HAKIM TIPIKOR
MOBIL LISTRIK TIDAK EKONOMIS?
OUTREACH
NATIONAL
SEPTEMBER 3-9, 2012 INDONESIA’S NEWS WEEKLY ISSN: 1411 - 6065 WWW.TEMPO.CO
Reviving Ancient Alphabets
Malice Aforethought
RP30,000
2 SEPTEMBER 2012 EDISI NO. 3983 TAHUN XII
40 HALAMAN | RP 3.000 (LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM)
HALAMAN
A5-A9
BERSEPEDA DI NEGERI ORANG
Hobi bersepeda menjelajahi daerah-daerah di Nusantara sudah terlalu biasa bagi sebagian orang. Kini, para pesepeda itu sudah merambah jalan-jalan kota dan obyek-obyek wisata di negeri orang.
EDISI 3-9 SEPTEMBER 2012
E
N
G
L
I
S
H
AKSI TEROR
BISA MENGHEBAT HINGGA DESEMBER INI BARU ISYARAT UNTUK MULAI BERGERAK.
BANDAR ANGGARAN RP 29.700
JAKARTA — Aksi penembakan terhadap polisi di Solo, Jawa Tengah, ditengarai menjadi awal aksi teror yang lebih besar. Menurut pengamat pertahanan dan keamanan dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, aksi tersebut hanya wake-up call (panggilan) terhadap sel-sel jaringan teroris lainnya. ”Ditengarai akan ada peningkatan aksi teror pada September hingga akhir tahun, menuju sasaran utama,” kata Andi saat dihubungi kemarin. Serentetan aksi teroris terjadi dalam dua pekan di Solo, Jawa Tengah. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Jumat malam lalu terlibat baku tembak di Jalan Veteran, Solo, dengan tiga terduga teroris. Aksi itu diduga berkaitan dengan penembakan pos polisi di Singosaren yang terjadi sehari sebelumnya serta kejadian pada 17 dan 18 Agustus lalu. ”Aksi tersebut mengisyaratkan bahwa mereka (teroris) masih eksis, sekaligus isyarat bagi kelompok lain agar mulai bergerak dan berkonsolidasi,” kata Andi. Pengamat terorisme Al Chaidar juga meyakini akan ada serangan lanjutan setelah penembakan polisi di Solo. “Jika saat ini mereka dikejar polisi, mereka tetap melakukan penyerangan sambil lari,” katanya. Dia menilai aksi penembakan tersebut merupakan ijtima’ dari teroris bahwa mereka tetap aktif. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, membenarkan soal adanya tren peningkatan aksi teror setelah Lebaran. “Biasanya memang meningkat setelah Idul Fitri,” kata Boy kemarin. Dia memastikan bahwa Mabes Polri beserta kepolisian daerah setempat bakal terus menyelidiki aksi teror yang terjadi di Solo.
BUDGET BLOWOUT Questionable bank transactions of legislators come to light
Belasan anggotanya terindikasi melakukan transaksi keuangan mencurigakan.
WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273
00027 00002
Berita
Korban Rusuh Sampang Dipersulit untuk Sekolah
A12
Perjalanan
Sepotong 'Kemang' di Beijing
MORO-POSO-SOLO Salah seorang tersangka yang tewas, Farhan, diduga sebagai anak Abu Umar, tokoh Negara Islam Indonesia, dan anak didik Ali Fauzi, mantan aktivis Afganistan, Moro, dan Ambon. Farhan pernah bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Moro, dan menjadi pelatih menembak di Poso.
Mindanao A14
Poso
MADE IN MORO Densus 88 Antiteror menewaskan dua tersangka penyerangan ke pos polisi di Solo dan menangkap satu orang lainnya pada Jumat malam lalu. Mereka terkait dengan jaringan teroris di Filipina.
A4
Solo
SENJATA ● 1 pistol Pietro Beretta (Italia) bertulisan “Property Philippines National Police”, 3 magasin, 43 peluru 9 mm merek Luger, dan 9 holopoint CBC 9 mm.
Sehat
A15
Kuliner
A17
Digital
A18
Senggang
A19
Komik
A20
Komunitas
A22
Fotografi
A23
Pentas
A24
Profil
B1
Olahraga
C2
Sastra
C4
Otomotif
C1
Diduga pernah dipakai untuk menyerang Pos Lebaran Gemblekan pada 17 Agustus lalu, karena di pos itu ditemukan selongsong peluru berkaliber sama. ●
Pesona
Gaya Dua Selebritas
NASKAH DAN BAHAN: AHMAD RAFIQ | ANANDA BADUDU | ROFIUDDIN | SUJATMIKO | SUBKHAN. SUMBER: WAWANCARA DAN KETERANGAN PERS
PELAKU ● Tewas: Farhan, Muchsin ● Ditangkap: Bayu ● Umur rata-rata 19 tahun, terafiliasi dengan jaringan Abu Fatih (Kelompok Jamaah Islamiyah lama yang berdiri pada 2000)
● SUBKHAN | AHMAD RAFIQ | SUKMA
9 770126 427302 9 771411 606501
ILUSTRASI DIGITAL: UGI
Harga cover Rp 29.700,-
Harga Cover Rp 30.000,-
Harga Cover Rp 3.000,-
Berlangganan 1 tahun:
Berlangganan 6 bulan:
Majalah Tempo (52 Edisi) Rp 1.235.520,Tempo English Edition (52 Edisi) Rp 1.248.000,Koran Tempo Rp 828.000,Pilih Hadiah Anda:
Majalah Tempo (26 Edisi) Rp 656.370,Tempo English Edition (26 Edisi) Rp 663.000,Koran Tempo Rp 414.000,Pilih Hadiah Anda:
Travel bag
iPad Case
Jaket Eksklusif
Victorinox
TTas messenger
Pen Set
Polo Shirt
Mouse
Gratis G i Majalah/Koran j TEMPO O Edisi i i Web dengan berlangganan 6 Bulan/1 Tahun
Customer Service Tempo Gd. Matahari Lt. 1 Jl. Palmerah Utara II No. 201 AA, Jakarta Barat 11480 Telp. 021 - 536 0409 ext. 9, Fax. 021 - 5366 1253 Email: cs@tempo.co.id
Atau gunakan kartu kredit/auto debet anda, dan pembayaran akan lebih mudah: z Program cicilan: Majalah Tempo/Tempo English Edition Rp 110.000,-/bulan z Program cicilan: Koran Tempo Rp 69.000,-/bulan
*Pengiriman hadiah dilakukan 1 bulan setelah proses aplikasi berlangganan
Hadiah Istimewa Flash Disk 2 Gb
Informasi berlangganan hubungi:
Opini TEMPO, 22-28 OKTOBER 2012
BEREBUT GUNUNG EMAS BANYUWANGI
P
EMERINTAH tak perlu pusing dengan sengketa bisnis yang melilit PT Indo Multi Niaga. Cukuplah dipahami bahwa suami-istri Andreas Reza Nazaruddin dan Maya Miranda Ambarsari, yang mengelola perusahaan pemegang izin usaha pertambangan emas—dikenal sebagai Proyek Tujuh Bukit—di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu ternyata cuma sekrup. Di belakang mereka ada raksasa bisnis tambang emas, Intrepid Mines Limited. Ribut-ribut di antara mereka biarlah diselesaikan lewat pengadilan. Kelak majelis hakim akan memutuskan kebenaran tuduhan Intrepid bahwa Reza dan Maya mengabaikan perjanjian dan berselingkuh dengan investor lain. Bahwa sekarang Intrepid mengajak pengusaha-politikus Surya Paloh bergabung, atau pasangan suami-istri itu bersalaman dengan taipan Edwin Soeryadjaya, itu juga praktek bisnis yang terjadi di mana-mana. Tentu ada hikmahnya kalau kini terjadi kevakuman dan eksplorasi Tujuh Bukit dihentikan. Pemerintah pusat bisa memastikan proyek ini bukan pepesan kosong, seperti skandal Bre-X di Sungai Busang, Kalimantan, pada 1993. Pemerintah juga punya waktu cukup untuk mengevaluasi proposal Indo Multi Niaga. Berdasarkan peraturan pemerintah yang baru tentang pertambangan mineral dan batu bara, pemain asing boleh masuk setelah mendapat izin dari pusat. Sengketa ini membuka mata kita, selama ini banyak pemain tambang swasta nasional yang sejatinya cuma dijadikan wayang alias fronting. Ketika izin yang dulunya berupa kontrak pertambangan dikeluarkan, pengusaha domestik cuma dijadikan alat untuk menyiasati larangan bagi asing masuk ke sektor padat modal ini. Rahasia kongsi bisnis ”akal-akalan” itu mulai terungkap ketika kebijakan di sektor tambang yang baru benar-benar diterapkan. Nilai bisnis Proyek Tujuh Bukit kabarnya menggiurkan. Intrepid, perusahaan tambang yang tercatat di bursa saham Australia, kadung menguras brankasnya lumayan gede untuk eksplorasi selama lima tahun, sekitar US$ 95 juta. Mereka berharap meraup keuntungan di kawasan tambang emas yang depositnya diperkirakan dua kali lipat cadangan emas Newmont di Nusa Tenggara Barat itu. Apalagi, setelah dibor, tiga dari rencana lima zona eksplorasi, pada 2009, memperlihatkan potensi emas senilai US$ 5 miliar. Kebijakan baru pemerintah di sektor tambang ini akhirnya memaksa korporasi asing semakin membuka diri. Bila selama ini pemain asing ngumpet, atau sengaja disembunyikan mitra lokalnya,
kini asing mulai unjuk muka. Satu buktinya adalah saling klaim pemilik sebenarnya perusahaan yang beroperasi tak jauh dari Laut Kidul itu. Intrepid buka suara dengan menyatakan, berdasarkan perjanjian yang sah, mereka punya saham 80 persen atas Indo Multi Niaga, sekaligus hak ekonomi dalam persentase yang sama di Proyek Tujuh Bukit. Bila dirunut, kemelut ini merupakan buah kesembronoan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari, yang mudah saja memberikan konsesi pada 2007. Ia kini terdakwa kasus korupsi lahan lapangan terbang Blimbingsari. Modus obral konsesi selama ini menjadi rezeki para bupati. Sebagai penguasa di daerah, bupati memang punya kewenangan, tapi dari kuasa itulah banyak terjadi sengketa perizinan lahan, kerusakan lingkungan, dan suap serta korupsi. Mumpung lahan seluas 11,6 ribu hektare itu belum dieksploitasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebaiknya berfokus saja pada konsolidasi perizinan yang kini menjadi ranah kewenangan mereka. Proposal Indo Multi Niaga, persyaratan usaha, berikut analisis dampak lingkungan perlu segera dikaji bersama para pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah harus bersikap profesional dalam mengevaluasi tambang emas yang diperkirakan masuk sepuluh besar di Indonesia ini. Persetujuan eksplorasi dan produksi hendaknya berpihak pada kepentingan rakyat, terutama rakyat setempat yang masih terjerat kemiskinan. Penambangan harus dipastikan tak membawa bencana bagi lingkungan. Hutan lindung mesti tetap terjaga. Batasannya pun perlu diatur agar tak merusak Taman Nasional Meru Betiri—hanya kurang dari lima kilometer dari lokasi tambang. Pemisahan bijih emas juga rawan polusi. Setiap hari proyek itu butuh 2,04 juta liter air, yang akan disedot dari dua sungai yang selama ini mengairi sawah di enam kecamatan di sana. Proses pemurnian emas biasanya menggunakan sianida. Bayangkan, korporasi akan membuang limbah pemurnian sebanyak 2.361 ton per hari ke Teluk Pancer. Meski limbahnya akan diolah, tak ada yang menjamin tidak ada sianida yang mengalir ke laut—yang bisa mengancam ribuan nelayan dan usaha pengalengan ikan di sana. Walhasil, sebelum semua dampak lingkungan jelas penanggulangannya, dan sebelum dipastikan proyek ini akan membuat rakyat lebih sejahtera, izin eksploitasi itu sebaiknya tak usah diberikan. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 97
28 OKTOBER 2012 |
| 31
Opini HAWK JATUH, ENGKAU KUCEKIK Anggota TNI AU menganiaya wartawan dan penduduk di lokasi jatuhnya pesawat. Contoh keangkuhan kekuasaan.
D
ILIHAT sekilas, foto itu seperti menyuguhkan adegan rekonstruksi tindak pidana penganiayaan berat. Bedanya, sang pelaku tidak mengenakan baju tahanan, tapi seragam Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara— lengkap dengan tanda pangkat perwira menengah. Sang opsir tentulah keselapan, sehingga tak hirau betapa jurus cekiknya ditonton oleh beberapa anak kecil berseragam sekolah dasar. Sebagai foto jurnalistik, karya ini layak dinominasikan untuk ”Photo of the Year 2012”. Begitulah sebagian dari kejadian memalukan menyusul jatuhnya sebuah pesawat tempur Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara di sekitar Pandau, beberapa kilometer dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, pekan lalu. Entah kerasukan apa, sang perwira menengah—kemudian diketahui sebagai Letnan Kolonel Robert Simanjuntak—dan sejumlah prajurit TNI AU melakukan penganiayaan beramai-ramai terhadap paling tidak empat wartawan, seorang penduduk setempat, dan dua mahasiswa Universitas Islam Riau. Para korban mengaku dipukuli, ditendang, dipiting, dan itu tadi: dicekik. Kamera para wartawan juga dirampas. Keterangan para pejabat TNI AU setelah beredarnya foto istimewa itu serba tak menentu. Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin mengatakan Simanjuntak ”emosional” karena melihat wartawan sibuk memotret dan tidak berempati terhadap awak pesawat yang mungkin terjepit di kokpit. Simanjuntak rupanya tak tahu sang pilot sudah ”buang badan” dengan kursi pelontar dan jatuh di dekat rumah penduduk. Kalaupun berempati, dengan cara bagaimana? Sebab, menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara, pada kecelakaan pesawat tempur, publik tidak boleh mendekat. Lalu muncul dalih berikutnya: kerahasiaan. Ini pun sulit dipa-
hami, kecuali pesawat buatan Inggris itu jatuh secara diam-diam di suatu tempat terpencil yang tidak dihuni umat manusia. Masyarakat punya hak untuk mengetahui kecelakaan yang terjadi di wilayah publik. Dalam kasus Pekanbaru, justru para pejabat TNI AU yang ”membuka rahasia” bahwa pesawat itu membawa dua peluru kendali AIM-9 Sidewinder. Alasan ”pengamanan” juga tak masuk akal karena, bila pukul tendang dan cekik boleh digunakan demi ”pengamanan”, sulit membayangkan negeri ini akan berjalan ke arah mana. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akhirnya meminta maaf atas perilaku tawur para pajurit di Pekanbaru itu. Demikian pula para petinggi TNI Angkatan Udara. Letnan Kolonel Simanjuntak bahkan memohon maaf ”dari lubuk hati terdalam”. Tapi ini bukan semata-mata urusan silaturahmi. Ada aspek hukum yang dilanggar, ada aspek moral dan etika yang dicederai. Wartawan berada di tempat kejadian karena mereka menjunjung kewajiban profesional untuk menyampaikan informasi ke publik. Kewajiban ini dilindungi undang-undang. Penduduk sipil yang dianiaya pun dilindungi undang-undang. Tepat sudah perintah Laksamana Agus kepada Kepala Staf TNI AU untuk mengusut dan menindak para penganiaya. Komunitas jurnalis dan masyarakat sipil hendaknya ”mengawal” pengusutan dan penindakan ini secara ketat. Unjuk rasa yang digelar dari Medan sampai Merauke memprotes tindakan brutal para anggota TNI AU itu memperlihatkan betapa jijiknya masyarakat terhadap perilaku yang mencerminkan keangkuhan kekuasaan. Apalagi bila diingat semua ”perabot” kekuasaan itu—dari pakaian seragam sampai pesawat Hawk 200 yang jatuh—sesungguhnya dibeli dengan uang rakyat.● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 44
MAHKAMAH YANG BELUM AGUNG Vonis aneh kasus narkotik mencoreng Mahkamah Agung. Hakim pengobral putusan mesti diperiksa.
K
EJANGGALAN vonis hakim agung dalam kasus nar-
kotik bukanlah urusan remeh. Ini menyangkut barang haram yang bisa menghancurkan bangsa. Jika dalam soal gawat saja hukum gampang ditekuk di Mahkamah Agung, betapa meragukan kredibilitas lembaga ini. Lihatlah putusan majelis peninjauan kembali yang diketuai Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Imron Anwari. Majelis yang beranggotakan Achmad Yamanie dan Nyak Pha ini begitu mudah mendiskon hukuman mati. Mereka menghadiahi pemilik pabrik ekstasi, Hanky Gunawan, hukuman 15 tahun penjara. Padahal, di tingkat kasasi, ia dipidana mati. Majelis berdalih, hukuman mati
32 |
| 28 OKTOBER 2012
melanggar hak asasi manusia, yang dilindungi konstitusi. Pertimbangan yang sama dipakai Imron ketika memotong hukuman Hillary K. Chimezie. Warga Nigeria penyelundup 5,8 kilogram heroin yang semula divonis mati itu bernapas lega karena hanya dihukum 12 tahun penjara dalam peninjauan kembali. Imron memutus kasus ini bersama hakim agung Mayor Jenderal (Purnawirawan) Timur Manurung dan Suwardi. Kalangan penggiat hak asasi sempat memuji putusan itu. Tapi pertimbangan yang tampak elok itu mungkin cuma kedok karena tak masuk akal. Kalaupun hakim agung ingin menghormati hak asasi, semestinya mereka bisa memberi hukuman penjara seumur
hidup atau setidaknya 20 tahun. Hukuman yang berat akan lebih setimpal dengan kejahatannya, apalagi tak ada novum luar biasa dalam permohonan peninjauan kembali itu. Undang-Undang Dasar 1945 memang menjunjung tinggi hak asasi. Hak hidup bahkan termasuk hak asasi yang tak bisa dikurangi dalam keadaan apa pun, termasuk oleh putusan hakim. Masalahnya, para hakim agung tidak konsisten menganut prinsip ini. Apalagi hukum positif kita masih menganut hukuman mati. Sejumlah undang-undang, termasuk Undang-Undang Psikotropik dan Narkotik, juga masih mencantumkan pidana mati. Para hakim agung yang membatalkan hukuman mati itu pun tidak dikenal sebagai penganut anti-pidana mati. Bahkan, pada 2010, hakim agung Imron merupakan anggota majelis kasasi yang memvonis hukuman mati terhadap seorang terdakwa kasus pembunuhan berencana. Sikap plinplan ini membuat vonis kasus narkotik tersebut semakin mencurigakan.
Itu sebabnya Komisi Yudisial harus segera mengusutnya. Bukan hanya Imron yang mesti diperiksa. Semua hakim agung yang terlibat vonis aneh itu harus diusut. Idealnya, praktek kotor yang mungkin terjadi di balik keanehan itu, misalnya suap, bisa dibongkar. Langkah Komisi tetap diperlukan sekalipun Mahkamah Agung juga berencana memeriksa Imron. Soalnya, pemeriksaan internal seperti ini sering justru untuk menutupi persoalan. Bila petinggi Mahkamah ingin lembaganya benar-benar ”agung”, upaya bisa dimulai lewat transparansi. Vonis kasasi dan peninjauan kembali, misalnya, mesti diumumkan secepatnya sehingga publik bisa ikut mengawasinya. Selama ini, putusan hakim agung—termasuk vonis kasus narkotik itu—terkesan ditutup-tutupi dan baru disiarkan beberapa bulan kemudian. Ini membuat putusan yang aneh, juga praktek kotor di baliknya, tak segera terdeteksi. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 84
SAYAP BARU KELOMPOK TERORIS LAMA Grup baru dari kelompok teroris lama diduga muncul di Poso. Program deradikalisasi gagal?
M
EMBERANTAS terorisme seperti mencukur jenggot. Berkali-kali penangkapan dilakukan, toh kelompok baru bermunculan. Ditemukannya jenazah dua polisi yang ditugasi menyelidiki aktivitas teroris di Dusun Tamanjeka, Poso Pesisir, menjadi bukti kelompok-kelompok baru teroris tidak hanya tumbuh, tapi juga cepat berkembang. Pengusutan kasus penyiksaan dan pembunuhan Brigadir Sudirman dan Brigadir Satu Andi Sapa wajib dilakukan hingga tuntas, agar penegak hukum mendapat gambaran tentang karakter terorisme terkiwari. Tanpa mengetahui siapa anggota kelompok-kelompok baru itu, juga cara rekrutmen mereka dan cara mereka mencari dana, sulit menangkal kegiatan mereka. Kepolisian Republik Indonesia menduga pelakunya adalah Jamaah Ansharut Tauhid, kelompok yang didirikan Abu Bakar Ba’asyir pada 2008, pengganti Jamaah Islamiyah. Jamaah Ansharut juga sudah menjadi target penyelidikan kegiatan teroris oleh aparat intelijen dan Detasemen 88. Kawasan Tamanjeka pun sudah lama dicurigai sebagai tempat latihan bersenjata kelompok Islam garis keras. Sebenarnya sudah cukup banyak bukti sejumlah kelompok garis keras berpotensi membentuk jaringan teroris baru. Terbongkarnya kelompok bersenjata di Aceh pada awal 2010, lalu penangkapan-penangkapan di Jakarta, Depok, Solo, dan Cirebon, membuktikan kematian dua gembong teroris, Dr Azahari dan Noor Din M. Top, tidak serta-merta membunuh sepak terjang kelompok teror ini. Artinya, pemerintah harus segera menerapkan strategi pemberantasan teroris yang lebih komprehensif, dari hulu sampai hilir. Dunia internasional pernah memuji pemberantasan teroris di Indonesia sejak Bom Bali 2002. Namun pemerintah Indonesia belum berhasil melakukan deradikalisasi paham-paham keras dan kaum
fundamentalis agama. Penjinakan aliran keras memang harus dilakukan secara menyeluruh dan sampai ke akar masalah. Penangkapan dan penerapan hukuman saja sudah terbukti kurang efektif mencegah reproduksi terorisme. Menurut data Badan Nasional Pemberantasan Terorisme, selama satu dasawarsa, sekitar 300 orang tahanan teroris kembali bebas. Ternyata, mereka yang kembali bebas ini sebagian menjadi sumber kemunculan kelompok-kelompok baru (regrouping) teroris itu. Penyemaian paham-paham keras—bahkan sampai mengkafirkan kelompok di luar mereka—dilakukan melalui teman atau kerabat dekat. Mereka juga aktif berceramah yang mengumbar kebencian. Akhirnya, kegiatan itu membangkitkan kelompok lama, yang bergerak dengan cara baru. Pemerintah sebenarnya sudah melaksanakan program-program kemanusiaan, seperti membantu keuangan keluarga tersangka teroris, mendidik ulang para terpidana teroris, dan mendekati kelompok-kelompok Islam garis keras. Namun, karena kerja tersebut kurang terorganisasi, hasilnya minim. Maka rencana program nasional deradikalisasi—yang konsepnya sedang digodok Wakil Presiden Boediono dan tim—perlu segera diselesaikan dan diterapkan. Program deradikalisasi yang komprehensif semakin mendesak. Tahun lalu, sebuah penelitian menyatakan sebagian besar guru dan siswa mengenal serta menyetujui tindakan organisasi dan tokoh radikal. Sekitar 65 persen guru dan siswa menganggap persoalan bangsa akan teratasi jika syariat Islam diterapkan. Pemerintah dan kita semua perlu memikirkan cara menghentikan radikalisme dan intoleransi—dua paham yang membenarkan aksi terorisme—yang sudah masuk ke sekolah-sekolah. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 28
28 OKTOBER 2012 |
| 33
NASIONAL KPK VS POLISI
SALING SIL DI PANTAI PANJ
Rekayasa kasus penyidik Novel mak Pengakuan saksi b
34 |
| 28 OKTOBER 2012
I
LANG NJANG
TEMPO/SETO WARDHANA
akin terbongkar. ksi bertentangan.
RWANSYAH Siregar sedang menyantap makan siang pada satu ruangan di Markas Kepolisian Daerah Bengkulu ketika pertama kali berjumpa dengan Yuliswan, pengacaranya. Ia lupa hari tepatnya, tapi pertemuan berlangsung pada pengujung September lalu. ”Waktu itu sedang istirahat pemeriksaan,” kata Irwansyah ketika ditemui di rumahnya di Bengkulu, Jumat pekan lalu. Bersama Dedi Mulyadi, Irwansyah diperiksa soal penembakan pada 18 Februari malam delapan tahun silam. Ketika itu, keduanya bersama empat orang lain ditangkap polisi dengan tuduhan hendak mencuri sarang walet. Beberapa hari sebelum pertemuannya dengan Yulisman, kata Irwansyah, seorang polisi berbaju preman mendatanginya di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, tempat ia berjualan ikan. ”Saya diminta datang ke Polda, lalu saya ceritakan apa adanya,” ujarnya. Di markas Polda pada jam istirahat itu, Irwansyah dan Dedi dihampiri Yuliswan. Irwansyah lalu diminta bercerita mengapa dulu mereka ditembak polisi. Diselingi obrolan tentang asal-usul, Yuliswan mengaku kerabat jauh Yunita, istri Irwansyah. Di ujung pembicaraan, Yuliswan menawarkan diri menjadi pengacara. Kata Irwansyah, ”Saya terima saja.” Menurut Irwansyah, setelah pemeriksaan hari itu, ia dan Dedi diminta meneken sebuah surat, yang tak ia ketahui isinya. Satu pekan kemudian, pada 5 Oktober lalu, ia menjalani operasi pengangkatan proyektil di betis kirinya. Proyektil tersebut, menurut polisi, dimuntahkan pistol Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu ketika itu, Inspektur Satu Novel Baswedan. Dedi Nuryadi bungkam ketika ditanyai soal ini dua pekan lalu. Menurut ibunya, Sumiati, Dedi sudah melupakan peristiwa penembakan pada 2004 itu. ”Kami tak pernah berniat melaporkan,” ujarnya. Pada akhir September lalu, polisi tiba-tiba menjemputnya di rumahnya di Bengkulu. Sepulang dari markas Polda, Dedi bercerita bahwa ia diminta menceritakan kejadian pada 2004. Pada 18 Februari 2004, Irwansyah, Dedi, dan empat tersangka lain, yakni Doni Yefrizal, M. Rusliansyah alias Ali, Rizal Sinurat, serta Mulyan Johani alias Aan, disangka hendak mencuri sarang walet di lantai
Novel Baswedan ketika bersaksi pada kasus suap Wisma Atlet.
tiga rumah toko milik Aliang Purnomo di Jalan S. Parman, Bengkulu. Mereka kemudian digiring ke kantor Polres. Setelah diperiksa, keenamnya dibawa ke Taman Wisata Pantai Panjang di kota itu oleh tim reserse dan buru sergap. Menurut laporan kemajuan yang dibikin polisi dua pekan lalu, Novel Baswedan ketika itu ikut ke lokasi mengendarai sedan putih bersama Kepala Unit Pidana Umum Inspektur Satu Yuri Leonard Siahaan. Adapun Kepala Urusan Pembinaan Operasional Inspektur Satu Arif Sembiring menunggang Kijang. Di pantai, menurut laporan itu, mereka masing-masing membawa dua tersangka. Novel menggiring Irwansyah dan Dedi, lalu menembak betis mereka. Adapun Irwansyah dan Dedi mengatakan tak melihat siapa penembaknya. Delapan tahun kemudian, penembakan itu diungkit lagi ketika Novel telah berdinas di Komisi Pemberantasan Korupsi dan sedang mengusut perkara rasuah proyek simulator kemudi di Korps Lalu Lintas Polri. Bertentangan dengan cerita Irwansyah, menurut Yuliswan sang pengacara, pengungkapan kasus tersebut bermula dari keluhan kliennya soal sakit bekas tembakan di betis kiri. Ia mengaku bukan baru kemarin mengenal Irwansyah. ”Saya kenal karena istrinya masih satu nenek.” Yuliswan kemudian menyarankan Irwansyah meminta polisi bertanggung jawab atas penembakan delapan tahun lalu itu. ”Karena kesaksian satu orang kurang kuat, saya minta Irwansyah mencari kesaksian korban lain,” ujar Yuliswan. Menurut dia, dari empat korban, hanya Dedi Nuryadi yang bisa dilacak. Ia mengklaim menerima kuasa dari Irwansyah dan Dedi pada 3 September seperti tertera dalam surat, bukan pada akhir September seperti kata Irwansyah. Kejanggalan asal-usul surat kuasa tersebut juga dicium Komisi Kepolisian Nasional. Sejak Kamis hingga Sabtu dua pekan lalu, Komisi Kepolisian turun ke Bengkulu dan memeriksa 26 saksi, termasuk Irwansyah dan Dedi. Kepada Komisi Kepolisian, mereka berdua mengaku meneken surat kuasa pada 5 Oktober pagi, sebelum operasi mengangkat proyektil di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu. ”Menurut korban, surat disodorkan pengacara,” kata anggota Komisi Kepolisian, Muhammad Nasser. Berbekal surat kuasa tertanggal 3 September, Yuliswan kemudian mengajukan surat permohonan keadilan kepada polisi tertanggal 21 September 2012. Dalam surat bernomor 079/SP/A-YOR/09/2012 itu, Yuliswan menceritakan kronologi penem28 OKTOBER 2012 |
| 35
NASIONAL KPK VS POLISI
bakan versi kliennya. Tak menyebut Novel sebagai penembak, Yuliswan menulis penganiaya Irwansyah dan Dedi adalah ”aparat Polres Bengkulu di bawah pimpinan Kasat Reskrim Iptu Novel”. Surat itu ia ajukan kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo dengan tembusan kepada Presiden, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri, Ketua Komisi Kepolisian Nasional, dan Kepala Polda Bengkulu. Kenyataannya, Yuliswan tak pernah mengirimkan surat itu kepada Kepala Polri. Yuliswan hanya mengirimkan surat itu kepada Polda Bengkulu—yang diklaim Polda sebagai laporan. Kejanggalan yang paling kentara terdapat dalam soft copy surat yang juga diperoleh dari Yuliswan. Dalam versi cetak, surat diakhiri dengan tanda tangan Yuliswan selaku kuasa hukum. Di bawah tanda tangan, ada tembusan untuk para pejabat tadi. Dalam versi soft copy, di antara ”tanda tangan” dan ”tembusan” muncul bagian yang tadinya tak terlihat, yakni ”paraf konseptor”. Salah seorang konseptor surat ditulis ”Wakapolda”. Makin aneh lagi, dari properties berkas terlihat bahwa surat dibuat pada 29 September 2012, pukul 08.45, dari komputer merek Acer. Rekam digital menunjukkan surat terakhir kali dicetak pada 3 Oktober, setelah polisi mulai mengusut kasus Novel pada 1 Oktober (”Hikayat Surat Bertanggal Mundur”, Tempo edisi 15-21 Oktober 2012). Surat bertanggal 21 September yang sebenarnya bertanggal mundur itu dijadikan dasar oleh polisi untuk mengungkap kasus lama Novel. Menurut Yuliswan, kliennya pertama kali diperiksa pada 1 Oktober. Sedangkan Irwansyah dan Dedi menyatakan diperiksa pertama kali pada akhir September. Dua hari kemudian, pada 3 Oktober, polisi melakukan prarekonstruksi kasus. Pada 5 Oktober, Novel hendak ditangkap di gedung KPK dengan tuduhan telah melakukan penganiayaan berat terhadap Irwansyah. Setelah kasus ”resmi” pada 1 Oktober, polisi mengklaim sudah memeriksa 17 saksi, mayoritas bekas anak buah Novel. Salah satu kesaksian yang memberatkan Novel datang dari Ajun Inspektur Satu Lazuardi Sembiring. Ketika diperiksa, Lazuardi mengatakan, pada saat kejadian 2004, di Pantai Panjang ia melihat keenam tersangka diserahkan kepada Novel. Kesaksian Lazuardilah yang mengatakan Novel kemudian menggiring Irwansyah dan Dedi. Kolega Novel—Yuri Siahaan 36 |
| 28 OKTOBER 2012
Delapan tahun kemudian, penembakan itu diungkit lagi ketika Novel telah berdinas di Komisi Pemberantasan Korupsi. dan Arif Sembiring—masing-masing juga membawa dua orang. Kepada penyidik, Lazuardi kemudian mengatakan mendengar tembakan dari arah Novel membawa tersangka. ”Ada suara tembakan dua kali,” katanya kepada penyidik. Saat itu Lazuardi mengaku berdiri kurang dari 20 meter dari Novel. Anehnya, ketika diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Bengkulu pada 12 April 2004 dalam kasus pelanggaran disiplin Novel dan kawan-kawan, Lazuardi mengaku tak ikut ke Pantai Panjang pada 18 Februari 2004. Lazuardi juga mengatakan baru tahu ada penembakan keesokan harinya ketika ia melongok ke ruang tahanan dan melihat kaki para tersangka dibebat perban. ”Menurut tersangka, itu luka tembak karena ditembak tadi malam,” ujarnya. Dihubungi pada Jumat pekan lalu, Lazuardi enggan menjelaskan kenapa pengakuannya berbeda-beda. ”Saya enggak bisa jawab,” katanya kepada Subkhan J. Yusuf dari Tempo. Ditanya sekali lagi, ia mengatakan, ”Tanyakan saja kepada Polda Bengkulu.” Polda Bengkulu berulang kali membantah ada rekayasa. Adapun juru bicara Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan, ”Untuk membuktikan benar atau tidak, tempatnya di pengadilan.” Aroma rekayasa juga tercium dari alat bukti lain yang disodorkan untuk menunjang keterangan saksi. Menurut polisi, Novel memegang pistol Smith and Wesson dengan nomor seri 12D6646 saat berdinas di Bengkulu. Mengangkat proyektil dari kaki Irwansyah pada 5 Oktober lalu, hari itu juga polisi menyatakan anak peluru inilah yang keluar dari pistol Novel delapan tahun silam. Padahal belum ada uji balistik sama sekali. Yang membikin dahi berkerut, pada 10 Oktober polisi pergi ke Pantai Panjang untuk mencari proyektil lain. Lokasi pencarian proyektil pun bukan di tempat penembakan. Polisi mencari benda itu di bibir pantai, sekitar 100 meter dari gerbang masuk Taman Wisata Pantai Panjang. Menurut seorang polisi, lokasi kejadian sebenarnya persis di belakang gerbang Taman Wisata.
Kasus penembakan tersebut sebenarnya ganjil sejak awal. Ketika Novel dan kawankawan menjalani sidang disiplin, ada upaya menutup-tutupi kematian Mulyan Johani alias Aan, salah seorang tersangka. Setelah penembakan di pantai, malam itu Aan dan kawan-kawan dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Selesai diobati, mereka diangkut lagi ke markas Polres. Di sana mereka kembali mengalami penyiksaan. Lantaran terus-terusan dihajar, Aan roboh di tangga penghubung lantai satu dan lantai dua markas Polres. Aan lalu diangkat petugas lantaran tak bisa berdiri lagi. Selanjutnya, ia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Ketika itu, sesuai dengan kesaksian sejumlah polisi, Novel dan beberapa anak buahnya sedang makan nasi goreng di samping masjid jami. Namun, ketika diperiksa Bagian Profesi dan Pengamanan Polda pada 2004, Novel mengatakan Aan tewas di sekitar Taman Remaja, bukan di markas Polres. Ketika itu, menurut Novel kepada pemeriksa, polisi memisahkan Aan dari lima tersangka lain untuk pengungkapan kasus. Dalam suatu kesempatan, pemuda itu mencoba melarikan diri. Novel kemudian menembaknya ke arah kaki. Aan tersungkur menabrak pot bunga yang pecah, lalu tewas. Pengakuan ini sesungguhnya skenario belaka. Menurut Novel, ia diminta petinggi Polres dan Polda Bengkulu membuat pengakuan demikian agar kasus kematian Aan tak berbuntut. Kenyataannya, hanya Novel yang mengaku demikian. Saksi lain mengatakan Aan tewas di kantor Polres. Menurut Novel ketika dihubungi pekan lalu, ia dulu mau mengaku demikian untuk mengambil alih tanggung jawab anak buahnya. ”Karena tak mungkin mengusut siapa pembunuhnya,” kata dia. Yang juga janggal, ada dua surat keputusan penghukuman disiplin untuk Novel. Berdasarkan surat nomor SKKPD/10/ VI/2004/P3D tertanggal 25 Juni 2004, Novel hanya dijatuhi hukuman teguran keras. Namun ada surat bernomor SKPD/30/ XI/2004/P3D tertanggal 26 November 2004 yang juga menghukum Novel. Berdasarkan surat ini, Novel dihukum kurungan tujuh hari. Menurut Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Bengkulu Ajun Komisaris Besar Hendrik Marpaung, Novel dihukum tujuh hari berdasarkan surat 26 November. Namun Novel merasa hanya menerima surat bertanggal 25 Juni. Perkara lama yang semakin kisruh. ● ANTON SEPTIAN, RUSMAN PARAQBUEQ (JAKARTA), PHESI ESTER JULIKAWATI (BENGKULU)
AYO MAIN ALAMI
KEMEWAHAN YANG
DUANYA
TIDAK ADA
Mulai dari
SGD365
Reservasi Hotline: (65) 6577 9088 Email: ямБtp.resvs@rwsentosa.com
NASIONAL KPK VS POLISI
MAJU-MUNDUR UJUNG PERKARA Pelimpahan perkara korupsi simulator kemudi berlangsung alot. Komisi Pemberantasan Korupsi enggan memakai berkas penyidikan polisi.
celana hitam, dan dasi merah, Komisaris Besar Ahmad Wiyagus ”pulang” ke kantor lamanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin pagi pekan lalu. Kepala Subdirektorat II Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI ini bersama dua puluh penyidik datang membahas pelimpahan perkara dugaan korupsi proyek simulator kemudi senilai Rp 196,8 miliar di Korps Lalu Lintas Polri. Ditanya wartawan sebelum pertemuan, Wiyagus, yang pernah bertugas di komisi antikorupsi, menjawab singkat, ”Soal simulator.” Dalam pertemuan itu, tampak pula Direktur Tindak Pidana Korupsi Brigadir Jenderal Nur Ali. Rapat ini yang ketiga kali setelah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin, 8 Oktober 2012. Presiden ketika itu antara lain menginstruksikan Markas Besar Polri menyerahkan sepenuhnya perkara korupsi yang menjerat mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo tersebut. Komisi Pemberantasan Korupsi juga menetapkan tiga tersangka lain, yaitu Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto, dan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S. Bambang. Berlangsung sekitar tiga jam, pertemuan itu gagal mencapai kata sepakat. Para penyidik KPK lebih banyak mendengarkan penjelasan kolega mereka dari Trunojoyo. Padahal saat itu penyidik polisi sudah bersiap merumuskan mekanisme pelimpahan perkara. ”Penyidik KPK memilih pasif sehingga tidak ada keputusan apa-apa,” kata seorang sumber. Sebelum pertemuan Senin itu, telah digelar dua pertemuan permulaan. Dalam dua rapat itu, penyidik Badan Reserse Kri-
38 |
| 28 OKTOBER 2012
minal datang dengan membawa satu proposal. KPK diminta melanjutkan proses penyidikan yang telah mereka lakukan. Berkas perkara itu dilimpahkan berikut catatan jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung. ”Termasuk menyerahkan dua tersangka yang telah ditahan,” ujar sumber lain. Sebaliknya, para penyidik KPK berpedoman pada Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam beleid itu ditegaskan, jika KPK telah melakukan penyidikan suatu perkara, kepolisian dan kejaksaan tidak berwenang melakukan penyidikan untuk perkara yang sama. ”KPK tidak ingin dibebani dengan penyidikan polisi yang mengandung banyak kelemahan,” kata sumber itu. Seorang pemimpin komisi antikorupsi mengatakan, jika dipaksakan meneruskan pekerjaan polisi, hampir dipastikan bakal bermasalah di kemudian hari. Selain belum ada perhitungan resmi tentang kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan, dua tersangka KPK yang ditahan polisi segera habis masa penahanannya. ”Timbul banyak kekacauan jika itu diikuti,” ujarnya. Setelah pertemuan ketiga, pada Selasa pekan lalu digelar rapat koordinasi dan diskusi penyerahan perkara simulator kemudi. Sumber Tempo mengatakan, dalam rapat itu, penyidik Badan Reserse Kriminal sudah bersepakat menerbitkan berita acara penghentian kegiatan penyidikan untuk lima tersangka korupsi simulator kemudi. Sempat ada diskusi untuk menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan, tapi usul itu ditolak penyidik polisi karena mempersoalkan landasan hukum yang dipakai. ”Dalam pertemuan itu disepakati penyerahan akan dilakukan empat hari kemudian, yakni Kamis pekan lalu,” kata sumber itu.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, yang ditemui pada Rabu pekan lalu, membenarkan soal kesepakatan tersebut. Menurut dia, Mabes Polri telah sepakat menyerahkan berkas lima tersangka sekaligus. Pada hari itu juga, pimpinan KPK mengirimkan surat kepada Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo agar membebaskan dua orang dari empat tersangka yang tengah ditahan polisi. ●●●
SATU hari menjelang hari pelimpahan perkara, penyidik KPK dikejutkan oleh empat lembar surat yang dikirimkan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman. Dalam surat bernomor B/215/X/2012/ Bareskrim, Sutarman menyampaikan kembali mekanisme penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam proyek simulator kemudi. Mengejutkan, dalam surat yang salinannya diperoleh Tempo, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ini tidak menyinggung sama sekali soal penerbitan berita acara penghentian kegiatan penyidikan. Namun dia kembali menyatakan bakal menyerahkan berkas perkara penyidikan
FOTO-FOTO: TEMPO/SETO WARDHANA
M
EMAKAI kemeja putih,
Para penyidik Tindak Pidana Korupsi Polri yang mendatangi KPK Senin pekan lalu. Ahmad Wiyagus (kiri bawah).
yang telah dilakukan polisi. Dalam penjelasan yang terbagi dalam sembilan poin itu, Sutarman menguraikan panjang-lebar berbagai proses penyidikan yang telah dilakukan polisi. Pada poin ketiga, dia menulis: ”terhadap proses penyidikan yang dilakukan, penyidik berpendapat telah cukup bukti dan telah dilakukan pengiriman berkas untuk diteliti jaksa penuntut umum di Kejaksaan Agung”. Pada poin kesembilan soal mekanisme penyerahan perkara, Sutarman mengatakan ada tiga hal yang dilimpahkan. Pertama, berkas perkara yang terdiri atas administrasi penyidikan serta berita acara pemeriksaan saksi dan tersangka. Kedua, barang bukti yang dilakukan penyitaan. Ketiga, para tersangka yang sekarang dalam tahanan polisi. Seorang penyidik KPK mengatakan surat Sutarman itu mementahkan kembali kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Sebab, dengan keharusan penyerahan berkas dan memasukkan hasil penyidikan polisi, Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang KPK diabaikan. ”Ini juga bertentangan dengan isi pidato Presiden,” kata seorang penyidik KPK. Sutarman membantah jika suratnya di-
anggap memperlambat penyerahan perkara simulator kemudi. Dia menuding KPKlah yang belum siap menerima pelimpahan itu. ”Justru saya yang memerintahkan agar segera dilimpahkan,” ujarnya. Sehari kemudian, Busyro Muqoddas mengirimkan surat kepada Kepala Polri Timur Pradopo. Surat yang diantarkan Direktur Tindak Pidana Korupsi III KPK Zet Tadi Allo itu diterima Timur pada pukul 20.30 WIB. Dalam suratnya, Busyro meminta kepolisian segera menghentikan penyidikan perkara simulator kemudi. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, dalam surat itu, Busyro memberi petunjuk agar Badan Reserse Kriminal menghentikan penyidikan. Selain itu, KPK meminta polisi menyerahkan berkas perkara dan barang bukti, tapi tanpa penyerahan tersangka. ”Ini menjadi pertanyaan, kenapa tanpa tersangka,” katanya. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., membantah ada arahan agar polisi menerbitkan surat penghentian penyidikan. Menurut dia, pemimpin KPK hanya meminta agar penyerahan perkara sesuai dengan Pasal 50 ayat 3 Undang-Undang KPK. ”Kami sudah fi-
nal tetap memakai pasal itu,” ujarnya. Penyidik KPK tadi mengatakan lembaganya tidak mau terjebak dalam ”siasat” pelimpahan para tersangka, yang akan habis masa penahanannya dalam sepuluh hari ke depan. Apalagi saat ini tersangka utama KPK dalam kasus itu, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, belum ditahan. ”Jika dipaksakan diterima, dua tersangka itu akan bebas karena habis masa penahanannya,” katanya. Tak kunjung usainya polemik dua lembaga penegak hukum ini membuat bingung Budi Susanto, salah satu tersangka yang kini ditahan di rumah tahanan Badan Reserse Kriminal. Menurut dia, tarik-ulur KPK dan polisi menghambat penuntasan kasusnya. ”Bagi saya, cukup satu lembaga saja yang menangani,” ujarnya. Rufinus, pengacara Budi, menjawab kegalauan kliennya dengan membuat surat pengaduan ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dasar pengaduan itu, konflik antara KPK dan kepolisian telah merugikan Budi. ”Surat sudah kami kirimkan,” katanya. ● SETRI YASRA, RUSMAN PARAQBUEQ, TRI SUHARMAN, MUHAMAD RIZKI, SUBKHAN
28 OKTOBER 2012 |
| 39
NASIONAL KPK VS POLISI
Pencetakan pelat nomor kendaraan di kantor Samsat Kota Tangerang, Banten.
PELAT MAHAL KOPERASI POLISI
D
I ruangan sempit di belakang
gedung Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Bandung Tengah, Jawa Barat, Jumat pekan lalu, dua petugas sibuk menyusun pelat aluminium di atas laci mesin. Mereka memelototi nomor kendaraan yang tertera di lembaran surat tanda nomor kendaraan. Begitu susunan pelat aluminium rapi, laci mesin itu disorongkan. Mesin cetak warna biru berlabel Citra Mandiri Metalindo Abadi itu lalu digerakkan. Drek… drek… drek, tujuh aksara dan angka tanda nomor kendaraan telah tercetak. Sejak Februari 2012, proses cetak pelat nomor kendaraan bisa dilakukan di workshop tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) di kantor samsat tiap kota. Seluruh material aluminium, menurut Ade Tadjudin, Kepala Kelompok Kerja Workshop TNKB Samsat Bandung Tengah, dikirim dari gudang milik Primer Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Korps Lalu Lintas. Pe-
40 |
| 28 OKTOBER 2012
ngirimannya dilakukan tiga bulan sekali. Primkoppol Korps Lalu Lintas merupakan pemenang tender proyek material tanda nomor kendaraan bermotor tahun anggaran 2011 senilai Rp 782 miliar. Primkoppol dinilai panitia lelang mempunyai kompetensi untuk menangani proyek jumbo ini. ”Salah satunya memiliki workshop di samsat seluruh Indonesia,” kata Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, juru bicara Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jumat pekan lalu. Menurut Boy Rafli, koperasi polisi lalu lintas ini juga punya jaringan luas di kantor samsat seluruh Indonesia. ”Jaringan distribusi dan pengawasannya jauh lebih mudah karena langsung dilakukan Primkoppol di setiap samsat,” ia menambahkan. Meski menempuh prosedur lelang, kemenangan Primkoppol dianggap janggal. Sebab, Primkoppol ternyata menggaet PT Citra Mandiri Metalindo Abadi untuk memasok bahan baku serta mesin cetak dan cat pelat. Sukotjo S. Bambang, pengusa-
ha bekas mitra bisnis Direktur Utama Citra Mandiri Budi Susanto, menuding proyek ini penuh rekayasa. Panitia tender dia sebut mengunci spesifikasi bahan baku pelat, yaitu aluminium alloy 531, yang merupakan dagangan Citra Mandiri. Primkoppol menggandeng Citra Mandiri dengan kesepakatan yang diteken Budi Susanto dan Ketua Primkoppol Komisaris Besar Teddy Rusmawan pada 26 Mei 2010 di depan notaris Imam Cahyono. Kedua pihak sepakat mengikat kerja sama ini selama 15 tahun untuk pengadaan material pelat nomor. Sejumlah sumber menyebutkan kedekatan Budi Susanto dengan Inspektur Jenderal Djoko Susilo, mantan Kepala Korps Lalu Lintas, diduga melapangkan jalan perusahaannya memperoleh proyek. Budi menampik anggapan bahwa kedekatannya dengan Djoko berhubungan dengan bisnisnya. Kesepakatan selama 15 tahun, menurut dia, dibuat lantaran Primkoppol butuh kepastian jaminan ketersediaan pasokan bahan baku. ”Kebetulan
TEMPO/MARIFKA WAHYU HIDAYAT
Harga pengerjaan proyek pelat nomor oleh Primkoppol Korps Lalu Lintas diduga digelembungkan lima kali lipat. Disubkontrakkan ke Citra Mandiri.
Untung Beliung BritAma
Wuzzz... Hadiah Ditambah, Poinnya Berlimpah! Berbagai hadiah menanti Anda nasabah setia Tabungan BRI BritAma, Tabungan BRI BritAma Bisnis, dan Tabungan BRI Junio, serta nasabah yang aktif bertransaksi e-Banking BRI.
W
uzzz... hadiah ditambah, poinnya berlimpah! menjadi tema Untung Beliung BritAma kali ini. Sesuai dengan tema ini, hadiah yang disediakan memang luar biasa. Jika sebelumnya BANK BRI memberikan hadiah berupa Grand Prize 4 Range Rover Sport, Super Prize 4 Range Rover Evoque, Main Prize 48 Toyota Alphard dan Reguler Prize Emas ratusan gram. Kini di Untung Beliung BritAma ada hadiah tambahan khusus bagi Anda nasabah yang aktif bertransaksi dengan e-Banking BRI. Untung Beliung BritAma yang berlangsung hingga 11 Desember 2012 ini dilakukan dengan mekanisme perhitungan poin. Perhitungan poin selain diperoleh dari kelipatan saldo tabungan juga bisa diperoleh dengan registrasi dan transaksi e-Banking BRI. Setiap registrasi dan transaksi ďŹ nansial yang dilakukan baik di ATM BRI, Mobile Banking
Perhitungan Poin Transaksi e-Banking BRI Waktu & Jenis Transaksi**
Jenis e-Channel ATM BRI*
Phone Banking BRI
Mobile Banking BRI
Internet Banking BRI
Senin - Jumat
1 poin
5 Poin
5 Poin
5 Poin
Sabtu-Minggu
5 Poin
5 Poin
5 Poin
5 Poin
Registrasi Finansial
-
5 Poin
5 Poin
5 Poin
* Termasuk ATM non tunai, ATM setor tunai & mini ATM. ** Transaksi yang dihitung poin adalah transfer, pembelian pulsa, pembayaran tagihan (telpon, listrik, air, dsb) (Syarat dan ketentuan Berlaku)
BRI, Internet Banking BRI maupun Phone Banking BRI akan mendapatkan poin undian. Selanjutnya setiap bulannya poin yang diperoleh tersebut akan diundi untuk dipilih siapa yang akan beruntung memenangkan hadiah tambahan berupa Honda Jazz RS A/T, Piaggio Vespa LX150iE, iPhone 4S 32GB dan Samsung Galaxy SIII. Ada beberapa keunggulan program Untung Beliung BritAma tahun ini. Pertama, hanya dengan saldo minimal Rp 2,5 juta, nasabah dapat mengikuti program Untung Beliung BritAma dan berpeluang memenangkan reguler prize 2 berhadiah logam mulia @ 50 gram. Kedua, menang berkali– kali yakni setiap nasabah berkesempatan enang sekali untuk setiap jenis hadiah. Ketiga, poin dan hadiah tambahan khusus untuk transaksi e-Banking BRI. „INFORIAL
Untuk berkonsultasi tentang produk dan layanan BANK BRI, silakan kirimkan e-mail: teras_bri@bri.co.id
NASIONAL KPK VS POLISI
kami bisa memberi kemudahan, yaitu pembayaran dilakukan belakangan,” ujar Budi kepada Tempo, Selasa pekan lalu. Masuknya Citra Mandiri memang memangkas pemasok lain. Salah satunya dari Maspion Group. Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus membenarkan bahwa perusahaannya pernah merugi lantaran kerja sama diputus, tapi ia menolak menjelaskan alasannya. ”Ah, itu sudah enam tahun lalu,” kata Alim. Sumber Tempo menyebutkan harga bahan baku pelat nomor itu jauh dari nilai wajar. Pebisnis yang mengetahui seluk-beluk niaga aluminium menyebutkan, satu lembar logam ini dengan ketebalan 1 milimeter ukuran 122 cm x 244 cm x 1 mm bisa dipotong menjadi 64 keping pelat nomor. Ukurannya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Markas Besar Polri. ”Jika dipotong, 1 ton aluminium bisa menghasilkan 9.280 keping,” ujarnya. Dengan harga aluminium saat ini Rp 22,8 juta per ton, satu potong pelat nomor hanya senilai Rp 2.450, atau Rp 4.900 per pasang. Padahal, berdasarkan keterangan sejumlah sumber, Markas Besar Polri membayar Rp 25 ribu setiap pasang. Berdasarkan jumlah dana yang telah dikeluarkan Bendahara Negara untuk proyek ini, material pelat nomor bahkan dihargai Rp 30 ribu per pasang. Budi Susanto mengatakan penetapan harga pelat nomor sepenuhnya ditentukan oleh Primkoppol. Citra Mandiri hanya kebagian memasok bahan baku, tinta, dan mesin pencetak. Menurut dia, harga baru pelat nomor disesuaikan dengan keputusan Polri untuk menyeragamkan ukuran dan tinta pelat nomor seluruh Indonesia. ”Untuk menekan pelat nomor bodong,” katanya. Ketua Primkoppol Teddy Rusmawan kini ditahan di Markas Brigade Mobil Kelapa Dua sebagai tersangka perkara korupsi kasus simulator versi Badan Reserse Kriminal Polri. Melalui pengacaranya, Dwi Ria Latifa, dia menolak menjawab pertanyaan Tempo soal ini. ”Saya tidak mau berkomentar,” ujar Teddy, ditirukan pengacaranya. Boy Rafli Amar menyatakan Markas Besar Polri sedang menyelidiki sejumlah laporan tentang pengadaan barang. ● WIDIARSI AGUSTINA, ERICK P. HARDI, NANANG SUTISNA, KUKUH S. WIBOWO, ILHAM TIRTA, PITO RUSDIANA
42 |
| 28 OKTOBER 2012
BUDI SUSANTO:
SAYA MITRA DJOKO SUSILO
B
ERJALAN di lorong tahanan Badan Reserse Kriminal Markas
Besar Kepolisian RI, Budi Susanto terlihat baru bangun tidur. Mengenakan celana pendek dan kaus olahraga putih Nike, Selasa pekan lalu, penampilan pemilik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi itu sangat kontras dibanding ketika datang ke kantor Tempo pada 17 April lalu. Ketika itu Budi necis: mengenakan kemeja, celana hitam, dan sepatu kulit mengkilap. ”Seperti inilah saya sekarang,” katanya. Ia menjulurkan tangan, menyalami Setri Yasra dari Tempo. Menyandang status tersangka perkara korupsi pengadaan simulator kemudi Korps Lalu Lintas versi Markas Besar Polri, ia menghuni tahanan di lantai satu gedung Badan Reserse Kriminal itu sejak awal Agustus lalu. Ia juga tersangka perkara yang sama di Komisi Pemberantasan Korupsi. Citra Mandiri Metalindo Abadi adalah pemenang tender proyek simulator kemudi roda dua dan empat tahun anggaran 2011 senilai Rp 196,8 miliar. Sukotjo S. Bambang, Direktur Utama PT Inti Teknologi Indonesia, kongsi bisnis Budi Susanto dalam proyek simulator, menuduh tender itu sejak awal direkayasa agar Citra Mandiri yang menang. Budi disebutkan menyuap sejumlah pejabat kepolisian untuk mendapatkan proyek itu. Dalam wawancara di salah satu ruang tamu tahanan, Budi memberi penjelasan tentang kisruh pengadaan simulator kemudi di Korps Lalu Lintas Polri itu. Pernyataan versi Sukotjo telah dimuat dalam beberapa tulisan majalah Tempo.
Bagaimana Anda menangani proyek simulator kemudi di Korps Lalu Lintas? Pada 2009, saya diminta Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo mencari informasi produsen simulator kemudi di dalam negeri. Permintaan itu disampaikan karena alat buatan India yang dipakai Korps Lalu Lintas memiliki banyak masalah. Bersama sejumlah pejabat Korlantas, saya datang ke Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong, Banten. Di sana saya mendapat informasi ada produsen simulator kemudi bernama PT Cipta Mega Nusantara, milik Andre Tedjapranata. Di sana saya bertemu dengan Sukotjo S. Bambang, yang mengaku karyawan Andre. Lalu Andre datang ke Korps Lalu Lintas hingga akhirnya ia mendapat proyek simulator pada 2010. Belakangan proyek itu bermasalah karena Andre kabur. Saya yang diminta membantu menyelesaikan. Saat itu saya mulai berhubungan dengan Sukotjo. Ceritakan hubungan bisnis Anda dengan Sukotjo? Pada 2010, Sukotjo dan istrinya datang ke kantor saya, menawarkan kerja sama. Saat itu Sukotjo bilang bisa membuat
driving simulator roda dua dan empat tapi tidak punya modal. Dia mengaku sanggup mengerjakan proyek simulator kemudi itu jika saya menyediakan uang muka pembelian suku cadang. Dengan berbagai cara, dia berusaha meyakinkan saya. Akhirnya saya setuju mengikat perjanjian kerja sama. Sukotjo kemudian mendirikan PT Inovasi Teknologi Indonesia. Anda menyetor modal? Karena dia mengaku tidak punya modal, sepanjang 25 Agustus hingga 30 Desember 2010, saya sepuluh kali melakukan transfer senilai Rp 27,9 miliar. Baru pada Januari 2011, saya memesan 700 unit simulator kemudi roda dua seharga Rp 42,8 juta per unit. Saya memesan ke PT Inovasi Teknologi karena perusahaan saya dipilih sebagai pemenang dalam tender Korps Lalu Lintas Polri. Belakangan Anda juga mendapat proyek pengadaan simulator kemudi untuk roda empat? Benar, 556 simulator kemudi mobil senilai Rp 142,415 miliar. Dalam pengadaan ini, saya memesan ke Sukotjo. Saya yang membiayai semua kegiatan produksinya. Saya juga memutuskan meminjam dana Rp 100 miliar ke BNI, untuk membantu pendana-
TEMPO/NITA DIAN
an PT Inovasi Teknologi Indonesia. Sebanyak Rp 35 miliar dana BNI itu kemudian masuk ke Sukotjo. Artinya, Anda mensubkontrakkan proyek ini? Bukan begitu. Kerja sama Citra Mandiri dengan Korps Lalu Lintas itu bentuknya perjanjian jual-beli. Artinya, saya diperkenankan membeli barang itu dari pihak lain asalkan sesuai dengan standar yang telah disepakati. Ini sama dengan proyek pengadaan mobil dan motor di instansi pemerintah lainnya. Pemenang tender pasti membeli ke pabrikan, bukan membuat sendiri. Mengapa pecah kongsi dengan Sukotjo? Dia menipu saya. Komitmen untuk menyelesaikan pengerjaan simulator kemudi roda dan empat tidak kunjung dipenuhi. Dia selalu berdalih, ada kesulitan dalam pengadaan suku cadang. Saya jelas pusing, karena saya juga terus dikejar oleh Korps Lalu Lintas. Sukotjo memang sejak awal tidak punya iktikad baik. Saya punya rekaman pembicaraan rencana membuat peti kosong untuk mengelabui tim pemeriksa Polri. Karena dia terus tidak menepati janji, saya melaporkannya ke polisi.
Apa dasar laporan itu? Sukotjo tidak memenuhi kontrak yang telah disepakati. Dia menipu dan menggelapkan uang saya. Total kerugian Citra Mandiri mencapai Rp 64,58 miliar. Nilai ini berasal dari kekurangan penyelesaian pekerjaan roda dua Rp 24,7 miliar, kelebihan pembayaran uang muka roda empat Rp 11,9 miliar, dan uang muka roda empat Rp 27,8 miliar. Anda disebut ikut mengatur tender proyek simulator? Dia berbohong. Saya mengikuti proses tender dari awal sesuai dengan prosedur. Apa kuasa saya mengatur tender di instansi sebesar itu? Sangat tidak masuk akal. Sukotjo mengaku Anda memerintahkan menyerahkan uang ke Primer Koperasi Kepolisian Korps Lalu Lintas dan pejabat Polri? Setoran uang ke Primkoppol Rp 15 miliar memang saya yang memerintahkan. Itu untuk pembelian kembali material pelat nomor yang tidak dipakai untuk dilebur kembali di pabrik aluminium saya. Kalau uang-uang ke pejabat saya tidak tahu. Anda menyebut Sukotjo memďŹ tnah‌. Pada 19 September 2011, dia mengirim surat ancaman kepada saya agar memba-
talkan laporan saya ke polisi. Kalau tidak, dia akan buka ke KPK, Kapolri, Komisi Kepolisian Nasional, dan media massa. Saya tidak menggubrisnya karena ancaman itu hanya mengada-ada. Kalau saya memang salah, pasti saya kabulkan permintaan dia. Bukankah KPK menyebut terjadi markup hingga Rp 100 miliar dalam proyek ini? Saya tidak tahu dari mana perhitungan itu. Silakan cek saja harga produk sejenis. Simulator kemudi produksi Korea harga per unitnya Rp 140 juta untuk roda dua dan Rp 314 juta untuk roda empat. Mesti diingat juga harga yang saya terima dari Korps Lalu Lintas itu termasuk pengiriman barang hingga ke semua kabupaten/ kota di Indonesia, pemasangan, pelatihan instruktur, dan garansi selama satu tahun. Anda juga mendapat proyek material tanda nomor kendaraan bermotor? Yang menang Primkoppol. Proses tender juga dilakukan terbuka. Kami hanya memasok material. Citra Mandiri Metalindo Abadi dipilih Primkoppol karena memberi sejumlah kemudahan, yaitu pembayaran bisa dilakukan belakangan. Saya masuk ketika terjadi kelangkaan material aluminium, karena para pemasok lain selalu meminta pembayaran di muka. Perusahaan Anda menjalin kontrak dengan Primkoppol untuk 15 tahun? Mereka yang minta, untuk memastikan jaminan ketersediaan pasokan bahan baku. Sebab, sebelumnya Primkoppol punya pengalaman buruk dengan para pemasok lain. Namun bukan berarti saya dapat kontrak memasok selama 15 tahun. Tender itu digelar setiap tahun. Anda sangat dekat dengan Irjen Djoko Susilo? Biasa saja. Hubungan saya dengan Pak Djoko hanya sebagai mitra. Saya berhubungan hanya untuk mengurus pekerjaan yang saya dapat di Korps Lalu Lintas. Anda kenal dengan Utjin Sudiana, mantan Direktur Lalu Lintas Polri dan besan Irjen Djoko Susilo? Ya, saya kenal beliau. Karena saya mulai berbisnis saat beliau masih aktif. Anak Utjin menjadi komisaris di PT Mitra Alumindo Selaras, perusahaan Anda? Iya, dia memiliki sedikit saham sehingga diangkat jadi komisaris. Bukankah faktor ini yang membuat Anda mendapat keistimewaan di Korps Lalu Lintas? Tidak ada hubungan sama sekali. Semua tender pengadaan yang saya ikuti sesuai dengan prosedur. â—? 28 OKTOBER 2012 |
| 43
NASIONAL KECELAKAAN PESAWAT
Fotografer Riau Pos dihajar karena memotret pesawat tempur yang jatuh. Dianggap sebagai rahasia negara.
A
PI dan ledakan keras membangunkan warga Desa Pandau Jaya di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa pagi pekan lalu. Edi Jhon dan tetangganya di RT 04 berhamburan ke luar rumah menyaksikan langit memerah di atas mereka. Asap hitam mengekor pesawat tempur yang jungkir balik lalu menukik ke arah permukiman. Orang-orang menjerit, berlarian, atau bersembunyi. Mereka menutup telinga ketika pesawat itu kian deras menuju bumi. Bum! ”Ledakannya keras sekali,” kata Edi. Semua menyangka pesawat itu jatuh di perumahan. Edi berlari ke arah jatuhnya pesawat karena api seketika meluap. Hartono Usman, warga lain, melihat kursi terlontar dari pesawat sebelum menghunjam tanah. Rupanya pesawat tempur satu kursi Hawk MK-200 yang lepas landas dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, tiga kilometer dari desa itu, menubruk lahan kosong di pinggir desa. Ledakannya mencapai rumah Didik Herwanto, 500 meter dari lokasi. Fotografer Riau Pos itu sedang bersiap mandi ketika ia dikejutkan suara ledakan. Tanpa pikir panjang, dengan hanya memakai kaus oblong dan celana pendek, ia
44 |
| 28 OKTOBER 2012
Didik Herawanto diserang Letnan Kolonel Robert Simanjuntak saat meliput kecelakaan pesawat Hawk 200 di permukiman warga Pasir Putih, Kampar, Riau, Selasa pekan lalu.
berlari ke arah suara. Kamera yang tergeletak di atas meja segera dia sandang. Api dan asap membubung. Sebagai fotografer yang tiba pertama kali di lokasi, Didik tak menyia-nyiakan waktu—menjepretkan lensa ke puing Hawk nahas itu. Beberapa kali jepretan dari jarak 30 meter, Didik mendengar raungan sirene mobil pemadam kebakaran. Sejumlah tentara dan tim penolong berhamburan menuju pesawat. ”Awas, ada bom...,” teriak mereka. Didik mundur dengan telunjuk terus mengklik tombol kamera. Tiba-tiba seorang perwira berlari ke arahnya. ”Hei, orang mati masih kamu ambil gambar,” ujarnya. Tentara berseragam lengkap ini menendang Didik hingga terjengkang dan jatuh. Ia lalu mencekik, menghajar selangkapan, memiting, dan berkali-kali menghajar sisi kiri kepala Didik hingga berdarah. Seorang anggota tim penolong berpakaian oranye mengambil ka-
mera Didik. Tentara penyerang itu adalah Letnan Kolonel Robert Simanjuntak, Kepala Dinas Personel Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin. Menghajar Didik, ia tak peduli kelakuannya disaksikan anak sekolah dan warga desa. Didik yang berkali-kali memberi tahu bahwa ia wartawan tak digubris. Beberapa tentara lain malah ikut menghajar. ”Tak peduli kamu dari Riau Pos atau siapa...,” teriak Robert. Lima meter dari Didik, berdiri Fachri Rubianto. Ia sedang merekam kursi pelontar yang dipakai pilot Letnan Dua Reza Yori Prasetyo untuk mengeluarkan diri dari pesawat sebelum menimpa bumi dan meledak. Melihat Didik dipukuli, Fachri mengalihkan kameranya. Para tentara yang melihat Fachri menyorotkan kamera menjadi berang. Mereka menunjuk dan mendatangi Fachri, yang terbirit lari. Terengah menghindar kejaran, Fachri mengganti kaset kamera perekamnya. Setelah berlari 500 meter, ia masuk rumah warga desa. Tapi tentara yang mengejarnya tahu di mana Fachri bersembunyi. Mereka merampas kamera Panasonic MD 10000. ”Saya juga dipukul,” kata Fachri. Kaset rekaman yang ia sembunyikan itulah yang kemudian menyebar. Esok harinya, wartawan di seluruh Indonesia memprotes tindakan brutal itu ke markas-markas tentara setempat. Panglima Komando Operasi TNI I Riau Marsekal Muda Bagus Purwito menjelaskan bahwa tindakan brutal Robert dipicu oleh kekhawatiran pesawat milik skuadron udara 12 Black Panther itu meledak. Robert, kata dia, waktu itu belum tahu pilot selamat. Mereka berasumsi pilot tewas dan wartawan memotretnya. ”Suasananya panik karena saat berduka ada yang motret,” ujarnya. Pesawat Hawk 200 itu sedang beruji coba untuk latihan gabungan dengan tentara Australia, Jumat pekan lalu. Ada tiga Hawk yang lepas landas secara berbarengan pagi itu. Menurut Bagus, pesawat tempur tersebut dalam kondisi bagus sebelum mengalami rusak mesin pada latihan hari itu. Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Kolonel Penerbang Bowo Budiarto meminta maaf atas aksi brutal Robert. Ia berjanji akan memeriksa Robert sebelum menjatuhkan sanksi sesuai dengan aturan militer. Menurut Bowo, kamera yang dirampas tentara sudah dikembalikan. ”Jika
ANTARA/ FACHROZI AMRI
BABAK-BELUR SETELAH BUNYI BUM
ada yang rusak, akan kami ganti,” katanya. Dua hari kemudian, tiga anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat mempertemukan Robert dan wartawan Riau di kantor Riau Pos. Di sana Robert meminta maaf dan memeluk Didik. Ia mengaku khilaf dan siap menerima sanksi akibat aksinya itu. Menurut Robert, saat itu ia hanya berpikir soal pesawat dan keselamatan pilot. ”Mudah-mudahan prosesnya cepat,” ujarnya. Menurut Bagus, Robert mungkin akan dipindahkan dari Riau. Meski menerima permintaan maaf Robert, Didik tetap ingin kasus pemukulan kepadanya diproses secara pidana berdasarkan laporannya ke Polisi Militer Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin beberapa jam setelah dipukul. Katanya, ”Persoalan hukum tetap harus berjalan.” ● BAGJA HIDAYAT, RIYAN NOVITRA (RIAU)
Pesawat tempur TNI AU Hawk 200 dari Skuadron 12 Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, mendarat di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung.
MESIN PEMBURU
ANTARA/FAHRUL JAYADIPUTRA, ILUSTRASI: RIZAL ZULFADLI
HAWK 200 adalah pesawat tempur pemburu dengan satu pilot yang dibuat untuk membawa bom dan rudal. Indonesia mendatangkan jenis pesawat ini sejak 1992 dari British Aerospace, Inggris. ARMADA Dari 86 pesawat tempur yang dimiliki Indonesia, 40 di antaranya Hawk jenis MK-100 dan MK-200. Beda MK100 dan 200 terletak pada jumlah kursi. MK-100 punya dua kursi dan Mk-200 hanya satu kursi. Lainnya jenis Hawk MK-209 sebanyak 29 unit buatan tahun 1995 dan Hawk MK109 sebanyak 7 unit buatan 1998. Pada 1992, harga satu Hawk 200 senilai US$ 12 juta. Sejak 2000, pesawat ini telah jatuh tiga kali saat berlatih dan menewaskan pilotnya. Dari semua Hawk yang ditempatkan di Pekanbaru, hanya 22 yang siap pakai. 10 September 1992 Indonesia membeli 24 pesawat Hawk dari Inggris jenis MK-100 dan MK-200. Satu unit MK-100 harganya US$ 10 juta dan MK-200 US$ 20 juta. Pesawat ini dikirim tiap tahun. 29 April 1999 Pemerintah membeli lagi 16 pesawat Hawk dari Inggris.
HAWK 200
Kecelakaan Hawk Oktober 2000 Karena kehabisan bahan bakar, pesawat jatuh di laut dekat Pekanbaru. Pilot selamat setelah loncat dengan kursi pelontar. 19 Oktober 2000 Hawk 100 dari Skuadron Udara I Elang Khatulistiwa jatuh di sawah dekat Bandar Udara Supadio, Pontianak, ketika akan mendarat setelah berlatih. Dua pilotnya tewas. 28 Maret 2002 Dua Hawk MK-53 bersenggolan saat berlatih akrobat terbang formasi di Bandara Iswahyudi, Madiun. Empat pilotnya tewas.
HAWK 100
HAWK 200 Produsen: Brough, East Yorkshire, Inggris Produksi: 1986 Jumlah kursi: 1 Berat kosong: 4,45 ton Tinggi: 4,16 meter Panjang sayap: 9,39 meter Luas sayap: 16,69 meter persegi Panjang: 11,33 meter Panjang + satelit: 12,07 meter Jarak roda: 3,56 meter Mesin Rolls Royce/Turbofan Mk.871 26.00 kN Kecepatan maksimum: 1.019 kilometer per jam pada ketinggian 2.400 meter Jangkauan terbang: 3,508 kilometer per menit
Bahan bakar internal: 1,36 ton Bahan bakar eksternal: 2 x 591 liter Kapasitas Jangkauan rudal: 1.234 kilometer Jenis Senjata - Aden 30 mm cannon with 120 rounds - AIM-9L Sidewinder - AIM-120 AMRAAM - Sky Flash - AGM-65 Maverick - 9 x 240 kg bom - 9 x 113 kg bom - 5 x 540 kg bom - Cluster bomb - Bom Paveway II - Roket SNEB - Misil Sea Eagle - Torpedo Marconi Sting Ray
28 OKTOBER 2012 |
| 45
POLITIK PENCALONAN GUBERNUR
Empat bulan menjelang pemilihan Gubernur Jawa Barat, persaingan antarkandidat gaduh terdengar. Berkaca pada sukses Jokowi.
D
I sela diskusi ”Menuju Jabar
Bebas Korupsi” di Gedung Indonesia Menggugat Kamis pekan lalu, sejumlah pengamen Bandung maju ke panggung, lalu menyerahkan Rp 36.400 uang receh. ”Ini sumbangan dari kami untuk kampanye Kang Teten,” kata Priston Sagalaja, koordinator Kelompok Perempuan Mandiri Dewi Sartika. Yang dia maksud adalah Teten Masduki, pendiri Indonesia Corruption Watch. Priston mendengar ada diskusi di gedung tempat dulu Sukarno pernah berpi-
46 |
| 28 OKTOBER 2012
dato. Ia juga mendengar Teten, orang Garut, sedang hangat dibicarakan sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat. Bersama teman-temannya, ia mengumpulkan hasil mengamen hari itu. Menerima kado dadakan itu, Teten terkejut. ”Saya terharu,” katanya. Menurut dia, sumbangan para pengamen menunjukkan harapan besar kepadanya jika kelak—dalam pemilihan gubernur pada 24 Februari 2013—terpilih memimpin Jawa Barat. ”Akan saya pakai uang ini sebagai modal awal biaya kampanye.” Nama Teten sedang hangat dibicara-
kan sebagai bintang baru di panggung politik Jawa Barat. Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia ini digadang-gadang mendampingi Rieke Diah Pitaloka, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Nama keduanya sudah dikenal orang. Rieke populer setelah memerankan Oneng, perempuan lugu dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri. Syahdan, dua bulan sebelumnya, Teten dihubungi banyak orang menanyakan kesediaannya mengikuti pemilihan gubernur. Mereka, ujar juragan domba ini, adalah tokoh-tokoh Jawa Barat yang disegani. Beberapa orang yang menghubunginya mengaku diutus atau mendapat titipan permintaan dari Ketua PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanuddin. Waktu itu Teten belum menyatakan bersedia. Sebulan kemudian, Hasanuddin sendiri yang menelepon. ”Dia menyatakan siap
TEMPO/ADITYA HERLAMBANG PUTRA
ARTIS DAN AKTIVIS DI TANAH PASUNDAN
Dede Yusuf mendampingi Anas Urbaningrum di Sariwangi, Bandung Barat, Mei 2012.
ANTARA/AGUS BEBENG
untuk Jawa Barat,” kata Hasanuddin. Dipilihnya Teten sebagai kandidat, kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat ini, merupakan masukan dari kader-kader PDIP setelah mereka tak menemukan figur yang populer di Tanah Priangan. ”Pilihan kami luaskan ke tokoh di Jakarta,” ujarnya. Hasanuddin mengaku partainya ingin mengulang kisah sukses mengusung Wali Kota Solo Joko Widodo merebut kursi Gubernur Jakarta, Juli lalu. Jokowi terpilih karena dikenal bersih dan reformis. Ia mengalahkan popularitas inkumben yang disokong dana dan partai besar. ”Sekarang zamannya adu program dan figur yang bersih,” kata sekretaris militer zaman Presiden Megawati Soekarnoputri ini. Teten terang-terangan mengaku akan menguji popularitasnya di Jawa Barat untuk berlaga dalam pemilihan presiden 2019. ”Di Jawa Barat dulu sebelum panggung nasional,” ujarnya. Nama Teten juga sudah diusulkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati. ”Ibu menjawab, nanti didiskusikan,” kata Hasanuddin. Dalam hal Rieke, Megawati justru yang menyorongkan. Kepada Hasanuddin, Mega justru bertanya apakah para pengurus PDIP bersedia jika mengusung calon perempuan. ”Itu kan jelas tertuju kepada Rieke,” ujarnya. Wakilnya yang belum jelas. Ada lima nama yang sedang digodok. Selain Teten, Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Soekarna masuk daftar. Juga Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda dan Bupati Sumedang Don Murdono serta pengusaha yang menjabat Sekretaris PDIP Jawa Barat, Gatot Tjahjono. Sejauh ini, kata sumber di PDI Perjuangan, nama Teten paling berpeluang dipilih. Sebelum PDIP mengumumkan resmi, Partai Gerakan Indonesia Raya menyalipnya. Prabowo Subianto, pembina Gerindra, mengumumkan mendukung Teten sebagai gubernur atau wakil gubernur mendampingi Rieke. Dengan hanya delapan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat, Gerindra mesti berkoalisi dengan partai lain jika ingin menyokong calon gubernur. Sama seperti ketika mereka menyorongkan Basuki Tjahaja Purnama mendampingi Jokowi. Sebelum pengumuman itu, anggota Fraksi Gerindra, Widjono Harjanto, menemui Teten. Ia meminta kesediaan Teten dicalonkan dalam pemilihan guber-
Teten terangterangan mengaku akan menguji popularitasnya di Jawa Barat untuk berlaga dalam pemilihan presiden 2019. nur. ”Saya bilang terima kasih atas dukungannya,” ujar Teten. Bagi Teten, ini simalakama. Bagaimana pun citra Prabowo yang melekat dalam kerusuhan Mei 1998 akan bertabrakan dengan citranya sebagai aktivis antikorupsi dan hak asasi. Hasanuddin, yang mendengar pengumuman Gerindra itu, mengontak Teten. ”Kepada saya, dia bilang lebih nyaman didukung PDI Perjuangan,” kata Hasanuddin. Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani mengatakan koalisi dengan Gerindra tak bersifat permanen untuk semua kepala daerah. Maruarar Sirait, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa, juga menyatakan akan berhati-hati menjalin koalisi. Soalnya di Jawa Barat, dengan 13 kursi, PDIP cukup syarat mengusung calon sendiri. Selain Teten dan Rieke, partai yang sudah resmi mengusung calon gubernur adalah Partai Demokrat. Ketua Demokrat Jawa Barat Iwan Sulanjana mengatakan Majelis Tinggi, yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono, secara lisan menyetujui pencalonan Yusuf Macan Effendi, wakil gubernur sekarang. Yusuf Macan—yang lebih dikenal dengan Dede Yusuf—sudah pindah
dari Partai Amanat Nasional, partai yang dulu menyokongnya jadi wakil gubernur. Pemeran Andy dalam film Catatan Si Boy ini juga resmi berpisah dengan pasangannya, Gubernur Ahmad Heryawan, yang menjadi calon gubernur Partai Keadilan Sejahtera. Baik Dede maupun Heryawan juga belum mengumumkan pendamping mereka. Dede belum mengantongi surat resmi dari Majelis Tinggi, elite Demokrat yang menentukan hitam-putih partai penguasa ini. Aktor Deddy Mizwar, yang terkenal lewat film Naga Bonar, disebut-sebut bakal calon wakil Heryawan. ”Posisi Pak Deddy sama dengan bakal calon lain yang sedang dijajaki partai,” kata Heryawan, bekas Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. PKS mengumumkan Heryawan sebagai calon tunggal sejak Februari lalu. Karena itu, poster Heryawan berpose dalam tulisan apa saja meruyak hingga ke kampung-kampung. Di Bandung, perang poster belum mencolok meski pemilihan tinggal empat bulan lagi. Mereka yang terpampang mengotori jalan dan ruang-ruang kosong di ibu kota Jawa Barat itu justru yang gagal menggaet simpati partai ataupun calon independen. Pencipta lagu Deddy Dores, misalnya, yang sudah menyebar poster, batal mengajukan diri dari jalur independen. Juga anggota Fraksi Demokrat, Daday Hudaya, dan Wali Kota Bandung Dada Rosada. Partai Golkar, sementara itu, tetap memajukan bekas Bupati Indramayu Irianto Syafiuddin alias Yance. Namun, meski Ketua Golkar Jawa Barat ini sudah pasti diusung, partai ini juga masih bingung menentukan wakilnya setelah aktris Nurul Arifin menolak dicalonkan. ”Kini kami menunggu bola muntahan,” ujar politikus Golkar, Indra Piliang. Karena tak ada yang lebih populer dari Nurul, kata Indra, Golkar akan berkoalisi dengan partai lain. Jika sampai masa pendaftaran Golkar masih bingung mengajukan wakil Yance, ujar Indra, Ketua Umum Aburizal Bakrie akan mengambil hak prerogatif menunjuk calon gubernur dan wakilnya. Soalnya, seperti Jakarta, Jawa Barat dianggap penting sebagai etalase pemilihan presiden 2014. Dengan 36,6 juta pemilih—enam kali lipat dari Jakarta—pemenang pemilihan gubernur akan terpengaruh. Aburizal, Megawati, dan Prabowo sudah menyatakan minat bertakhta di Istana Negara. ● BAGJA HIDAYAT, IRA GUSLINA, WAYAN AGUS (JAKARTA), AHMAD FIKRI,ERICK P. HARDI (BANDUNG)
28 OKTOBER 2012 |
| 47
ILMU & TEKNOLOGI
GEN CRYSTAL DI BALIK BERONDONG Dampak lingkungan jagung transgenik masih jadi kontroversi. Populasi serangga yang bukan jadi target bisa membeludak.
C
HEF Wied Harry punya cara
unik memperingati Hari Pangan Sedunia pada Selasa pekan lalu. Ia membagi-bagikan rainbow cakes berbahan tepung singkong kepada warga yang melintas di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Ahli gizi yang gemar memasak ini ingin menegaskan bahwa berbagai makanan lezat juga bisa dibuat dari bahan asli lokal, seperti singkong, ubi, sukun, dan sorghum. Pandangan Wied ini sejalan dengan misi aktivis Aliansi Desa Sejahtera. Mereka berkumpul di depan Hotel Indonesia. Tujuannya tak cuma mengenalkan makanan lokal kepada warga Jakarta, tapi juga menggelar aksi protes terhadap kebijakan pemerintah yang dengan mudah mengimpor benih pangan dari luar negeri. ”Pemerintah semestinya melihat pada apa yang petani dan pemulia benih kita miliki,” kata Tejo Wahyu Jatmiko, Koordinator Nasional Aliansi Desa Sejahtera. Tejo merujuk pada keputusan Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik pada September lalu. Komisi menyatakan dua varietas jagung RR NK603 dan Bt Mon89034, yang tergolong jenis transgenik, aman sebagai pakan. Rekomendasi itu, menurut Tejo, prematur karena hanya berdasarkan laporan proponen atau pemilik benih dan belum dilakukan pengujian di Indonesia. Tudingan itu langsung dibantah Ketua Komisi Agus Pakpahan. Menurut dia, semua prosedur ilmiah sudah dijalani. ”Rekomendasi berdasarkan data sekunder. Ini dilakukan pula di banyak negara pada saat mengkaji produk transgenik,” ujarnya. Agus mencontohkan, Filipina dan sejumlah negara lain telah lebih dulu meloloskan jagung varietas RR NK603 dan Bt Mon89034. Tanaman transgenik adalah tanaman yang disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Gen ini menghasilkan racun bagi organisme pengganggu. Racun
48 |
| 28 OKTOBER 2012
itu akan terus ada di dalam tanaman tersebut, meski dampaknya bagi mamalia dan manusia masih menjadi perdebatan. Namun sebuah penelitian di Universitas Caen, Prancis, akhir bulan lalu, menemukan bahwa mencit yang diberi pakan mengandung NK603 mati lebih awal dibanding yang diberi pakan biasa. Hasil penelitian lain yang dilakukan Gilles-Eric Seralini dan rekannya itu menemukan, mencit yang diteliti mengidap tumor mammae serta mengalami kerusakan hati dan ginjal yang berat. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Food and Chemical Toxicology dan
hendak disisipkan ke dalam genom (chromosome) berondong jagung. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk rekayasa genetika. ”Yang umum dipakai adalah dengan bantuan bakteri agrobakterium,” kata Profesor Bahagiawati, peneliti di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen). Bakteri ini banyak terdapat di alam. Metode lain adalah penembakan dengan tekanan tinggi sehingga DNA dapat langsung menuju inti sel dan terintegrasi dengan kromosom tanaman. Setelah itu, gen yang telah disisipkan harus dikaji apakah dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Lalu apa bedanya dengan jagung hibrida? Jagung hibrida merupakan hasil persilangan yang berasal dari tetua yang ber-
MEMBUAT JAGUNG TRANSGENIK
Promoter
Terminator
Gen itu disisipkan ke dalam plasma nuftah jagung dengan prosedur cut and paste. Gen Bt diambil dan dipotong dari bakteri tanah Bacillus thuringiensis dengan menggunakan enzim.
dipaparkan dalam konferensi pers di London, Inggris, beberapa waktu lalu. Rekayasa transgenik pada dasarnya bertujuan mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya tahan suhu tinggi, suhu rendah, dan kekeringan; resisten terhadap organisme pengganggu tanaman; serta kuantitas dan kualitasnya lebih tinggi dibanding tanaman alami. Pada jagung transgenik, para ahli mengintegrasikan sekuen DNA dari gen yang
Promoter dan terminator menjadi indikasi akhir proses penyalinan.
beda genetika. Hasil persilangan itu jika ditanam bakal memberi hasil yang berbeda dari kedua induknya atau jauh lebih baik daripada kedua induknya. Namun, jika hasil biji jagung hibrida itu kemudian kembali ditanam, hasilnya berbeda dari tanaman induk. Proses pembuatan jagung hibrida juga tak sama dengan pembuatan jagung transgenik. Kebanyakan jagung transgenik adalah juga jagung hibrida, tapi tak semua ja-
gung hibrida merupakan jagung transgenik. Sebab, jika diinginkan, kita bisa membuat jagung transgenik yang bukan jagung hibrida. Pada jagung NK603, gen yang disisipkan adalah CP4 EPSPS, yang berasal dari agrobakterium. Gen ini membuat jagung tahan terhadap herbisida glifosat (round-up) yang biasa dipakai untuk mengendalikan gulma. Ketika herbisida disemprotkan, hanya gulma yang mati, sedangkan jagungnya tidak. Andaikata disemprotkan ke tanaman jagung nontransgenik, tanaman ini dan gulmanya akan mati. Herbisida glifosat telah dipakai di berbagai negara sejak 1972. Di Indonesia, pemakaiannya baru dimulai sejak 1988 sampai sekarang. Herbisida ini diperlukan untuk mengendalikan gulma, terutama di luar Jawa. Pada jagung Mon89034, gen yang dimasukkan berasal dari bakteri Bacillus thuringiensis atau disebut gen Cry (berasal dari kata Crystal). Bakteri yang biasa disebut Bt ini juga banyak ditemui di alam, semisal di tanah. Bakteri ini sejak 1950-an digunakan
target. Bahkan populasi hama lainnya ikut meledak. Kondisi ini bagian dari dinamika ekologi di mana penurunan populasi suatu spesies mempengaruhi yang lain. Andreas khawatir resistensi hama terhadap jagung transgenik ini bakal menyebabkan petani kembali menggunakan pestisida. Dari 1.000 yang lolos, misalnya, mungkin ada 1-2 hama yang resisten. Dampak lain dari budi daya jagung transgenik tampak dari perpindahan gen ke tanaman lain. Tumbuhan milkweed, yang tumbuh di sekitar ladang jagung Bt, ternyata juga tercemar serbuk sari jagung meski dalam jumlah yang lebih rendah dari ambang batas toksisitas terhadap larva kupukupu monarch. Dengan demikian, kata Andreas, perlu dianalisis lebih lanjut dampak buruk penyebaran gen tanaman transgenik ke tanaman lain yang mampu kawin silang dengan kerabat liarnya. Penyebaran gen dari tanaman transgenik juga sering dianggap sebagai ancaman terhadap keanekaan hayati, terutama pada tanaman liar yang sudah terancam punah. Penggagas Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia ini juga khawatir terhadap dampak ekonomi dan sosial. Ia mempertanyakan bagaimana nasib petani jagung non-
si pada ketergantungan petani. Untuk jagung RR NK603, misalnya, petani hanya bisa menggunakan produk herbisida merek tertentu. Bila tanaman transgenik ditanam secara besar-besaran, akan terjadi pergeseran penguasaan benih. Dari mula-mula common property—petani menjadi pemilik benih yang bisa disimpan dan ditanam berulang kali—menjadi milik beberapa perusahaan multinasional saja. Monsanto, perusahaan transnasional yang mengajukan varietas jagung RR NK603 dan Bt Mon89034, membantah bakal timbulnya dampak lingkungan akibat penanaman bioteknologi di Indonesia. ”Selain keamanan pangan dan keamanan pakan, setiap benih transgenik diuji keamanan lingkungan oleh tim Komisi Keamanan Hayati,” kata Herry Kristanto, Corporate Affairs Lead Monsanto Indonesia. Menurut Herry, produk bioteknologi sudah ada sejak 16 tahun lalu. Produk ini telah ditanam di 29 negara. Ada 15,4 juta petani menggunakan benih ini dengan 14,4 juta di antaranya petani dengan kepemilikan lahan kecil. Sampai saat ini, kata dia, tak ada satu pun laporan yang menyatakan dampak negatif produk transgenik terhadap lingkungan. ● UNTUNG WIDYANTO
Plasmid
Transgen yang digandakan ini lalu dimasukkan ke genom jagung. Lewat proses seleksi, gen Bt memberi perlindungan bagi jagung.
INFOGRAFIS: RIZAL ZULFADLI
Untaian gen Bt yang dipotong, disisipkan ke dalam molekul DNA mirip cincin/plasmid.
sebagai biopestisida. Di Indonesia, biopestisida Bt juga telah banyak dipakai dan dijual. Kelemahan biopestisida adalah ia baru efektif bila dimakan oleh hama yang hendak dibasmi. Kedua bakteri tersebut banyak dipilih lantaran mudah didapat dan sudah puluhan tahun digunakan. Menurut Bahagiawati, dengan bioteknologi, kegunaan gen CP4 dan gen Bt bisa dimaksimalkan. Dwi Andreas Santosa, Ketua Program S-2 Bioteknologi Tanah dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor, ragu terhadap klaim semacam itu. Menurut dia, gen Bt mempengaruhi populasi serangga yang bukan jadi
Ulat yang memakan jagung ini akan mati karena protein toksin Bt mengikat dinding ususnya dan darahnya teracuni.
transgenik jika tanamannya tercemar serbuk sari jagung transgenik. Lalu ada ancaman hilangnya benih-benih lokal lantaran kalah bersaing. Benih jagung transgenik, yang sudah dianggap sebagai pakan yang aman, pada tingkat berikutnya bisa direkomendasikan untuk ditanam. Ini memiliki konsekuen28 OKTOBER 2012 |
| 49
AGAMA
TERHALANG DANA TALANGAN Program dana talangan haji dituding membuat daftar antrean calon haji mengular. Pemerintah akan mengkaji ulang.
bisa geleng kepala. Karyawan swasta berusia 31 tahun ini baru saja menyetor dana Rp 25 juta untuk mendaftar pergi haji di Bank Syariah Mandiri. Tentu saja ia berharap bisa berhaji sesegera mungkin. Namun bank memberitahukan ia baru bisa menunaikan rukun Islam kelima itu pada 2020. Delapan tahun jelas bukan waktu yang singkat. Mengakali dengan mendaftar di embarkasi lain pun percuma. Sebab, antrean di setiap daerah sama saja, 5-10 tahun. “Kini saya cuma bisa menunggu,” kata Reza kepada Tempo pekan lalu. Reza tidak sendiri. Ratusan ribu calon jemaah haji lain mesti menerima “nasib” serupa. Daftar antrean calon haji kini mengular hampir di semua daerah. Hingga Maret tahun ini, Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama mencatat antrean calon jemaah haji mencapai lebih dari 1,5 juta orang. Siapa yang tidak pusing dengan penantian delapan tahun itu? Calon jemaah haji seperti Reza memang hanya bisa pasrah, tapi tidak demikian dengan Kementerian Agama. Petinggi Kementerian mulai mencari cara untuk memangkas durasi antrean. Mereka percaya, salah satu penyebab panjangnya antrean adalah maraknya
50 |
| 28 OKTOBER 2012
program dana talangan haji milik perbankan syariah. Dengan mengikuti program ini, siapa saja bisa mendapatkan nomor urut haji dengan menyetor Rp 2-5 juta. Padahal, untuk mendapatkan nomor urut itu, calon jemaah harus menyetor Rp 25 juta ke Kementerian Agama melalui bank. Kekurangannya itulah yang ditalangi bank. Nyatanya, program ini benar-benar menarik minat masyarakat. Data Bank Indonesia menunjukkan sedikitnya ada 300 ribu calon haji yang menggunakan dana talangan itu. Jumlah ini melebihi kuota dasar jemaah haji untuk Indonesia yang hanya 211 ribu per tahun. Luar biasa. Adalah Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, yang ingin sekali program dana talangan itu ditinjau ulang. Menurut dia, program tersebut membikin orang yang belum mampu secara finansial ikut-ikutan mendaftar. Konsep “berhaji jika mampu” jadi bias. “Karena dana talangan sangat besar,” katanya. Tak cuma bicara, Anggito langsung beraksi. Dia menyurati Bank Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia untuk meninjau ulang program tersebut. Tim pengkaji pun dibentuk, dan pada November nanti mereka akan mulai bekerja. Sepertinya akan terjadi debat sengit di tim pengkaji. Sebab, Dewan Syariah
Jemaah haji di Bandara Soekarno-Hatta dan Ma’ruf Amin (bawah). Nasional, lembaga di bawah MUI yang membidani persoalan fatwa, telah merilis fatwa halal untuk berhaji dengan dana talangan. Menurut Ketua Dewan Syariah Nasional Ma’ruf Amin, penerima dana talangan belum tentu orang miskin. Bank pastilah tidak akan menalangi ongkos haji orang yang tak mampu melunasi angsuran. Ketua MUI Amidhan menegaskan, Islam tak mengharamkan orang pergi haji dengan dana pinjaman. Syaratnya, orang itu harus memiliki aset untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut. Yang dilarang itu orang yang belum mampu tapi dimampu-mampukan. “Itu pun tidak haram, hanya kurang baik,” katanya. Keduanya kompak menepis anggapan dana talangan adalah biang keladi panjangnya antrean. Gejala ini, kata Amidhan, lebih karena tingginya animo masyarakat. Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Edy Setiadi berpendapat antrean calon haji bisa saja dipangkas tanpa menghapus program dana talangan. Caranya, mematok uang muka minimal dan membuat batas maksimal pelunasan dana talangan. Entahlah, cara mana nanti yang akan dipilih. Yang jelas, bagi Reza, menunggu sewindu untuk bisa berhaji sudah merupakan ujian tersendiri. ● DWI RIYANTO AGUSTIAR
TEMPO/WISNU AGUNG PRASETYO, TEMPO/ARNOLD SIMANJUNTAK (MA’RUF)
M
OHAMMAD Reza hanya
BUKU
MANTAN AGEN FBI, ALI H. SOUFAN:
Penulis buku laris serangan 11 September datang ke Jakarta. Semua cara harus dikerahkan untuk mengatasi terorisme.
A
LI H. Soufan sedang menjalan-
kan tugasnya sebagai agen Biro Investigasi Federal (FBI) di Yaman tatkala serangan 11 September 2001 meledak. Dia seketika menyimpulkan itu perbuatan Al-Qaidah. Warga New York itu menjabat ketua investigasi pengeboman kapal perang USS Cole yang sedang bersandar di Aden, Yaman, pada 12 Oktober 2000. Tujuh belas pelaut Amerika Serikat tewas. Ia menggali informasi dari banyak tersangka dan menemukan aliran dana sekitar Rp 348 miliar keluar dari Yaman untuk Walid bin Attash alias Khallad, otak pengeboman USS Cole. Khallad juga menjadi pelatih pembajak pesawat dalam peristiwa 11 September. Harian Amerika, New Yorker, menganggap Soufan bisa mencegah tragedi 11 September jika saja pusat intelijen CIA mau berbagi informasi tentang sebuah pertemuan petinggi Al-Qaidah di Malaysia pada Januari 2000. Khallad ikut dalam pertemuan itu. Keengganan CIA berbagi informasi itu membuat Soufan marah. Ia pun memutuskan mengakhiri karier enam tahunnya di FBI pada 2005. Pria 41 tahun kelahiran Libanon yang fasih berbahasa Arab itu kemudian mendirikan lembaga konsultan keamanan, Soufan Group. Ia aktif berbicara tentang keamanan dan terorisme, termasuk dua pekan lalu, saat berkunjung ke Jakarta atas undangan Yayasan Prasasti Perdamaian untuk memperingati 10 tahun bom Bali I. Ia juga meluncurkan buku The Black Banners: The Inside Story of 9/11 and the War Against al-Qaeda pada September tahun lalu. Ia menuangkan pengalamannya dalam buku laris tersebut, termasuk penolakannya terhadap
52 |
| 28 OKTOBER 2012
teknik waterboarding (menyiram muka tersangka yang tertutup kain, sehingga sulit bernapas) untuk mendapat pengakuan tersangka teroris. Wartawan Tempo Yuli Ismartono dan Reza Maulana mewawancarai pemegang gelar master studi internasional dari Universitas Villanova, Philadelphia, ini di lobi Hotel Grand Hyatt dua pekan lalu. “Sekarang terorisme bersifat lokal,” ujarnya. Bagaimana Anda memandang ancaman terorisme saat ini? Al-Qaidah, yang menyerang pada 11 September 2001 dan mendanai sejumlah serangan lain, termasuk bom Bali I, tidak ada lagi. Namun cerita dan retorika mereka bertahan, menjelma dalam berbagai bentuk, dan menjadi lebih besar daripada organisasi itu sendiri. Di Indonesia, sepuluh tahun setelah bom Bali I, terorisme terbelah dalam sel-sel kecil. Bagaimana mengatasinya? Kita tidak bisa menggunakan strategi yang sama. Kasus di Indonesia sama seperti yang terjadi di belahan lain dunia. Gerakan global yang berawal dari deklarasi jihad Usamah bin Ladin pada 1996 menjelma menjadi berbagai organisasi yang berjuang untuk bermacam-macam tujuan. Jadi, sekarang semuanya bersifat lokal. Beda lokasi, beda faktor pemicu. Di satu tempat bisa karena isu Syiah, di tempat lain Ahmadiyah atau Kristen. Tak ada satu individu yang bergerak dengan alasan jihad global. Jadi tidak ada satu solusi yang bisa digunakan di banyak tempat. Selama api ini berkobar, uang dan rekrutmen terus datang. Berapa lama api ini bertahan? Sampai bahan bakarnya habis. Pence-
THE BLACK BANNERS: THE INSIDE STORY OF 9/11 AND THE WAR AGAINST AL-QAEDA Penulis: Ali H. Soufan Penerbit: W.W. Norton & Company Terbit: September 2011 Tebal: 608 halaman
gahan terorisme merupakan masalah terbesar Indonesia. Bayangkan teroris seperti dua atau tiga titik dalam lingkaran. Mereka butuh pendukung seperti uang, tempat persembunyian, transportasi, dan logistik. Dalam menerapkan strategi kontraterorisme, kita harus mengidentifikasi mereka sebagai individu, sel, atau kelompok. Strategi pencegahan apa yang paling tepat? Strategi pencegahan yang bertujuan menciutkan radius lingkaran itu, membuat organisasi tersebut tercekik. Kerahkan semua cara, dari sisi hukum, budaya, hingga agama. Semakin kecil lingkaran, semakin sedikit dukungan untuk mereka. Anda menghindari kekerasan dalam menginterogasi tersangka teroris, termasuk waterboarding. Seberapa efektif pendekatan Anda? Ada dua hal yang harus diingat untuk menangani tersangka teroris, yaitu empati dan pengetahuan. Anda perlu mengetahui semua hal tentang orang dan kasusnya. Lakukan permainan mental, sehingga orang itu merasa semua hal dan kebohongan yang dia ucapkan bakal terungkap. Untuk itu, kita butuh berempati, menempatkan diri kita dalam posisi tersangka, sehingga kita bisa mengetahui arah pikirannya. Bisa jelaskan metode itu dengan spesifik? Interogasi dengan kekerasan bisa memunculkan kepatuhan. Saya tidak merasa cukup dengan itu, saya membutuhkan kebenaran. Kebenaran datang dari kerja sama. Saya membuatnya berpikir akan disiksa, tapi saya malah memberinya kue, mengajak ngobrol tentang dirinya, keluarga, pendidikan, dan jalan yang ditempuhnya. Lalu, saya menghantam mentalnya dengan berbagai bukti. Cara terbaik untuk meyakinkannya adalah bekerja sama. ●
TEMPO/JACKY RACHMANSYAH
TAK ADA SOLUSI TUNGGAL UNTUK TERORISME
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Program Pembinaan UMKM
D
engan visi sebagai value chain bisnis Grup Astra, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengemban misi untuk membina usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terkait bisnis Grup Astra (subkontraktor dan bengkel) dan tidak terkait Astra. YDBA memberdayakan usaha masyarakat di sekitar lokasi bisnis Astra, juga kewirausahaan dan keterampilan masyarakat sesuai kompetensi Astra. Dari 7.415 UMKM binaan pada semester pertama 2012, YDBA menargetkan 10.880 UMKM binaan pada 2020. Tenaga kerja yang terserap hampir 50 ribu orang. Program utama YDBA 2012 adalah peningkatan etos kewirausahaan; quality, cost, delivery & innovation, pelayanan dan manajemen; akses pasar dan pembiayaan. Hingga kini telah terbentuk 13 lembaga pengembangan bisnis dan 12 lembaga keuangan mikro YDBA di seluruh Tanah Air. Untuk mendukung pembinaan UMKM, YDBA menjalin kerja sama dengan internal Grup Astra, berbagai kementerian, BUMN, dan lain-lain. z
Asia Pulp and Paper
Raih Kembali Primaniyarta 2012
T
iga unit usaha Asia Pulp and Paper (APP) meraih penghargaan Primaniyarta 2012, yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills untuk kategori pembangunan merek global, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk untuk kategori eksportir berkinerja baik. Penghargaan ini diberikan oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) kepada para eksportir non-migas nasional berprestasi terbaik, saat dibukanya Indonesia Trade Expo ke-27, di Arena Pekan Raya Jakarta, Rabu (17/10). Ini merupakan penghargaan kelima kalinya bagi Tjiwi Kimia setelah penghargaan serupa pada 2006, 2007 dan 2010, 2011. Untuk Pindo Deli, penghargaan keempat setelah 2008, 2009 dan 2011. Untuk Indah Kiat, penghargaan ketiga setelah 2007 dan 2009. Piala Primaniyarta diserahkan langsung Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono kepada Direktur Corporate Affairs and Communication APP, Suhendra Wiriadinata. Suhendra mengatakan,“Kami selalu beroperasi dengan prinsip berkelanjutan, transparan serta menjunjung tinggi peraturan pemerintah dan taat hukum. Kertas kami memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa karbon dan kertas cast coated dan board,�ujar Suhendra yang juga Direktur di Tjiwi Kimia dan Indah Kiat. z
KESEHATAN OTOSUGESTI
Menyihir Diri Sendiri Otosugesti terbukti memperbaiki kualitas hidup orang tua. Proses penuaan melambat, fungsi kognitif dan produksi sel pertahanan tubuh meningkat.
Kaki saya membaik dari hari ke hari (10 x) Rasa kesemutan di kaki saya semakin berkurang (10 x) Sakit kepala saya membaik (10 x) Saya senang badan saya tambah sehat (10 x)
B
AGI Saebah, rangkaian kalimat itu bagaikan mantra sakti. Isinya memiliki daya magis yang membuat sel-sel tubuhnya kian kuat. Itu sebabnya, saban ada kesempatan, perempuan 80 tahun ini menyempatkan diri mendengarkan rekaman suaranya sendiri yang berisi kalimat yang diulang-ulang seperti wirid itu. Bermodal Walkman, rekaman kaset disetel dan disambungkan lewat headset yang menutup kedua telinga. Biasanya, mahasiswi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta ini mendengarkan ”mantra” itu selepas salat subuh, asar, dan magrib. ”Alhamdulillah, kesemutan di kaki sembuh dan jarang kambuh. Saya merasa lebih sehat,” kata Saebah saat ditemui Tempo di rumahnya, di Manggarai Selatan, Jakarta, Senin pekan lalu. Manfaat lain, sakit kepala juga jarang mampir. Otak pun tetap encer dan masih gampang mengingat meski usianya sudah kepala delapan. Tak aneh, indeks prestasinya selama kuliah selalu di atas tiga. ”Nilai jarang C. Rata-rata A atau B,” ujar ibu lima anak yang tengah menyiapkan proposal skripsi ini. Apa yang dilakukan Saebah adalah otosugesti atau memberi sugesti kepada diri sendiri. Yang mengajarkan hal ini kepada Saebah adalah Nina Kemala Sari, dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Saebah
54 |
| 28 OKTOBER 2012
merupakan responden penelitian Nina saat menggarap disertasi bertajuk ”Peran Autosugesti pada Kualitas Hidup Pasien Geriatri”. Geriatri adalah pasien yang berusia di atas 60 tahun. Disertasi ini dipertahankan Nina di Dewan Penguji FKUI pada Kamis akhir bulan lalu. Manfaat serupa dirasakan Slamiati, juga responden Nina. Warga Bekasi Utara ini mengatakan rekaman otosugesti berupa permohonan kekuatan menjalani berbagai penyakit sangat membantu. Hingga saat ini, penderita diabetes, gangguan lever, lambung berdarah, dan radang sendi ini masih bisa aktif laiknya wanita kebanyakan. Kekambuhan memang kadang terjadi, misalnya kadar gula darah naik, tapi hal itu tak dianggap berat. Tidak berpikir negatif, seperti disarankan dokter Nina, ”Itu yang membuat saya sehat,” kata perempuan 72 tahun ini. Mengurus pasien sepuh, seperti Saebah dan Slamiati, adalah keseharian Nina. Sejak 2006, ia menjadi konsultan geriatri. Para warga negara senior ini banyak mengalami penyakit sehingga perlu banyak minum obat. Padahal, seusia mereka, kemampuan pemulihan tubuh sudah melambat. Dari situlah Nina tertantang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka tanpa menambah jumlah obat yang ditenggak. Ide meneliti kekuatan otosugesti pun muncul. Hal ini dipilih karena sugesti akan lebih mudah diikuti bila berasal dari diri sendiri daripada bila diinstruksikan orang lain. Agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, uji manfaat dilakukan dengan mengetes beberapa zat dalam darah responden, seperti interleukin-2, interleukin-6, dan interferon. Tak hanya itu, pemindaian perubahan biokimia di otak dengan magnetic resonance spectroscopy juga dilakukan. Nina menetapkan pasien geriatri yang
menjalani rawat inap di RSCM, yang kondisinya rapuh, bahkan mungkin tak ada harapan, sebagai responden. Pertimbangannya, bila otosugesti bisa memperbaiki kualitas hidup mereka, orang dengan kondisi yang lebih baik niscaya bisa memetik manfaat serupa. Penyakit yang dialami responden antara lain hipertensi, radang paru, katarak, gagal ginjal kronis, diabetes, dan penyakit jantung koroner. Penelitian dilakukan sejak Agustus 2010 hingga Mei 2011. Setiap responden kelompok intervensi harus mengikuti penelitian selama sebulan. Ia mendapat satu paket berisi Walkman, rekaman otosugesti, dan headset. Setiap responden diminta mendengarkan otosugesti selama 3-4 kali sehari di saat rileks, dan sekali mendengarkan butuh 15 menit. Saat rileks dipilih karena diyakini otak berada dalam gelombang alfa, sehingga gampang menerima ide-ide yang datang. Hingga akhir penelitian, tercatat 26 responden dari kelompok intervensi otosugesti dan 25 responden dari kelompok kontrol (tak menerima otosugesti) menuntaskan penelitian. Hasilnya, skor kualitas hidup kelompok otosugesti lebih baik daripada kelompok yang tidak menerima otosugesti. Sekadar contoh, kadar interleukin6 (protein yang berperan dalam berbagai reaksi peradangan) pada dua kelompok sama-sama tinggi. Setelah menerima otosugesti, kadar interleukin-6 pada kelompok intervensi berkurang (3,68 pikogram per mililiter), sedangkan pada kelompok kontrol malah meningkat (8,36 pg/ml). Berkurangnya interleukin-6 memberi harapan positif terhadap sejumlah hal. Di antaranya pelambatan penuaan, perbaikan fungsi kognitif, serta peningkatan produksi dan fungsi sel T di darah putih. Pada gilirannya, semua itu akan meningkatkan kualitas hidup. Kadar interferon—prote-
in yang melindungi tubuh dari serangan penyakit—pada kelompok otosugesti juga cenderung meningkat dibanding pada kelompok kontrol. Kopromotor disertasi Nina, Profesor Akmal Taher, dokter spesialis urologi FKUIRSCM, menilai hasil penelitian Nina merupakan pendekatan baru dalam menangani pasien usia lanjut. Pembuktiannya sangat lengkap dan komprehensif. Ia sepakat bahwa temuan ini tak boleh hanya berhenti sebatas penelitian, tapi harus bisa diaplikasikan dalam skala yang lebih luas. ”Agar lebih bermanfaat,” kata Akmal.
Kaidah Otosugesti yang Efektif ● Gunakan kata ”saya”. ● Pakai kata waktu ”sekarang”, bukan
”akan”. ● Formulasi dalam bentuk kalimat positif,
buang kata ”tidak”. ● Buat secara singkat dan sederhana. ● Pakai kata kerja aktif. ● Gunakan perasaan/emosi. ● Lakukan pengulangan, makin sering
diulang, makin baik.
● DWI WIYANA
Saebah melakukan terapi otosugesti di rumah untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari sakit yang dideritanya.
TEMPO/JACKY RACHMANSYAH, ILUSTRASI: RIZAL ZULFADLI
SUGESTI PEREDA NYERI
E
MPAT perempuan berkerudung tertidur pulas di sofa hijau di ruang pertemuan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu dua pekan lalu. Mereka tidak tidur biasa, tapi tertidur karena pengaruh hipnosis yang disampaikan Mardisusanto, psikiater yang jago menghipnosis. Lalu, dalam kondisi trance, satu per satu wanita itu diberi kalimat sugesti sesuai dengan penyakit nyeri yang dialami. Wulan Nurdefaliana, misalnya. Perempuan 24 tahun yang mengenakan baju terusan hijau dipadu kerudung hijau ini disugesti agar nyeri di bahu kirinya reda. Nyeri muncul akibat kebiasaannya mencangklong tas di bahu kiri saat kuliah. ”Agak enakan,” kata Wulan setelah dibangunkan dan duduk kembali di bangku peserta. Siang itu, Wulan bersama seratusan orang lain tengah mengikuti seminar ”Bangkit dan Menang Melawan Nyeri Sendi”. Salah satu bahasannya adalah hipnoterapi
pada nyeri sendi. Selama dihipnosis, menurut psikiater Tribowo T. Ginting, anggota tim Mardisusanto, seseorang akan mengalami perubahan psikologis, seperti pelambatan detak jantung dan pernapasan. Juga akan terjadi peningkatan gelombang alfa di otak (trance) sehingga gampang menerima sugesti yang spesifik, termasuk pengurangan nyeri. Mardisusanto menegaskan hipnosis bukan dunia baru bagi mahasiswa yang mengambil spesialisasi kedokteran jiwa di Fakultas Kedokteran UI. Sebab, hipnoterapi diberikan dalam perkuliahan. Hipnoterapi bukan ilmu gaib, ilmu paranormal, atau ilmu penguasa kegelapan. Hipnosis adalah fenomena alam yang bisa ditemukan sehari-hari. Ibu yang menimang bayinya, sekadar contoh, sebenarnya sedang berupaya agar si anak dalam keadaan trance dan mudah ditidurkan. Saat itulah sang ibu bisa memasukkan sugesti positif, agar si anak rajin, menjauhi narkoba, dan sebagainya. Singkatnya, si ibu tengah menghipnosis anaknya. ● DW
28 OKTOBER 2012 |
| 55
SEGERA TERBIT
PANDUAN MEMILIH MAGISTER MANAJEMEN P U S A T
D A T A
D A N
A N A L I S A
PA N D U A N M E M I L I H
MAGISTER MANAJEMEN
PERAN MAGISTER MANAJEMEN BAGI PENINGKATAN KARIER PROFIL 21 MAGISTER MANAJEMEN PILIHAN INFORMASI BEASISWA DIREKTORI MAGISTER MANAJEMEN DI INDONESIA
Bahasa! BAHASA MENGISAHKAN INDONESIA Bandung Mawardi*
B
AHASA mengartikan zaman. Bahasa mengisah-
kan manusia dan dunia. Ikhtiar mengenang bangsa melalui bahasa mirip ziarah ke bilik-bilik kesilaman. Nostalgia bahasa mengingatkan retakan dan irisan ironi. Bahasa bergerak untuk pengisahan Indonesia. Bahasa Belanda sengaja disebarkan dan diresapkan oleh pemerintah kolonial dengan nalar propaganda. G.J. Nieuwenhuis, promotor bahasa Belanda, mengartikan peran propaganda bahasa Belanda adalah mengabadikan penjajahan dan perluasan ekspansi ekonomi di negeri jajahan (Slamet Muljana, Politik Bahasa Nasional, 1959). Kolonialisme bergerak dan dikekalkan oleh bahasa. Politik bahasa kolonial gencar dipropagandakan melalui ilusi modernisasi di kalangan intelektual, kaum pergerakan politik, dan birokrasi. Bahasa Belanda dihadirkan sebagai aura, puja, dan sakral. Kaum pribumi pun menghasrati bahasa Belanda demi pekerjaan, kelas sosial, intelektualitas, dan identitas. Perlawanan atas politik bahasa kolonial dilakukan oleh Marco Kartodikromo. Jurnalis dan pengarang radikal ini menggunakan bahasa Jawa dan Melayu untuk melawan kolonial. Tulisan-tulisan Marco Kartodikromo mengandung amarah, protes, dan ambisi. Bahasa adalah alat perlawanan. Agenda perlawanan dilakoni dengan menulis artikel, puisi, dan novel menggunakan bahasa Melayu. Marco Kartodikromo dalam Sinar Hindia (19 Agustus 1919) menulis kritik pedas: ”Ada lagi pikiran jang salah, jang menjangka bahwa bahasa itoe akan mentjahari kehormatan. Barangsiapa dapat bahasa Belanda patoet ia dihormati. Itoe tak benar, kata saja. Dan lagi tiada bahasa jang patoet dihormati melainkan bahasanja sendiri.” Kaum pribumi menghasrati bahasa Belanda karena titel, pekerjaan, uang, dan kehormatan. Marco Kartodikromo marah: ”Haruslah penjakit ini lekas-lekas diobati!” Seruan lantang dan kritis terus berlanjut. Melati, dalam artikel ”Pengharapan” di Darmo Kondo (14 Oktober 1919), menganggap bahasa adalah penentu, ukuran, dan modal. Melati menulis: ”Soeroehlah anak anak soedara kita baik perempoean baik lelaki mempeladjari bahasa Belanda, soepaja hidoep anak toean kelak dapat sempoerna; dan djangan lama lama hidoep kita dianggap setengah manoesia, djangan teroes meneroes mendjadi koeli, mendjadi orang miskin, papa.” Masa depan bergantung pada bahasa Belanda. Melati memberi konklusi: ”Siapa jang tiada mengenal bahasa radjanja kebanjakan soekar mencari pekerjaan.” ”Bahasa radjanja” adalah bahasa dari si penjajah. Pemerintah kolonial telah mene-
bar berkah bahasa Belanda melalui kebijakan di sekolah, birokrasi, dan pers. Bahasa penjajah memang melenakan. Pengisahan bahasa Belanda oleh Marco Kartodikromo dan Melati itu representasi zaman kolonial: pribumi dalam pusaran bahasa Belanda. Perlawanan dan puja atas bahasa Belanda bermakna ideologis: menarasikan identitas dan menguak alur politik di masa kolonialisme. Bahasa Belanda mengalir sebagai ”pengucapan” laku hidup modern. Politik bahasa kolonial intensif ”membentuk” dan ”mengisahkan” sejarah negeri terjajah. Ikhtiar mengucapkan diri dalam bahasa Indonesia sebagai godaan atas kuasa bahasa Belanda terjadi dalam Kongres Pemuda I (1926) dan Kongres Pemuda II (1928). Gairah elite pribumi membuncah demi impian bahasa Indonesia. Agenda menggerakkan nasionalisme memang masih ada di godaan bahasa Belanda meski hasrat berbahasa Indonesia semakin terang. Mohammad Tabrani (1929) menjelaskan: ”Kita berpikir dan bicara dalam bahasa Belanda, sementara dengan berapi-api menawarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan kita.” Mereka mengurusi Indonesia melalui jagat bahasa Belanda (Dhakidae, 2003). Sejarah politik bahasa Indonesia tampak alot, paradoks, dan pelik. Bahasa ada di irisan politik, identitas, iman, dan ilmu pengetahuan. Situasi bahasa pada awal abad XX juga dikenangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Bahasa Belanda adalah godaan kemodernan di sekolah. Ki Hadjar Dewantara dalam artikel ”Pengadjaran Bahasa” (1933) menulis: ”Disebabkan karena anggapan hanja HIS-lah jang akan dapat membawa kenikmatan, maka bordjuis kita jang selalu mentjari keparlentean dan keuntungan materialistis tidak suka menghargai perguruan jang tidak memberi peladjaran bahasa Belanda.” Kalimat ini merupakan ejekan telak atas dominasi bahasa Belanda di sekolah. Pengisahan sejarah mengundang renungan atas nasib politik bahasa Indonesia mutakhir. Bahasa Indonesia mengalami sakit dan sepi. Bahasa rapuh oleh kekakuan politik dan kebekuan nalar-imajinasi. Bahasa Indonesia memang masih mengisahkan Indonesia melalui sekolah, sastra, koran, birokrasi, pasar, televisi, iklan, lagu, dan film. Bahasa Indonesia perlahan lungkrah dalam kesemestaan dunia berbahasa Inggris. Puja bahasa Belanda telah tergantikan puja bahasa Inggris demi keperlentean, mentalitas borjuis, pekerjaan, popularitas, uang, intelektualitas, dan martabat politik. Paradoks Indonesia mengental dalam bahasa. Kita pun mafhum bahwa bahasa Inggris justru rajin mengisahkan Indonesia. Ironis!
Kaum pribumi menghasrati bahasa Belanda karena titel, pekerjaan, uang, dan kehormatan. Marco Kartodikromo marah: ”Haruslah penjakit ini lekas-lekas diobati!”
58 |
| 28 OKTOBER 2012
● *) PENGELOLA JAGAT ABJAD SOLO
di kota digelar i l a b m ke r lalu k Fair, Oktobe o o 4 B -1 t 0 r 1 g hun kfu panjan tema ta e ia, Fran s n n g a u g n d n u i ai de ak erlangs engsi d ra. Sesu minasi buku an a yang b a an berg n g d a e r n a n u s h e 100 dido n mas u terb eran ta an buk sekitar eran di Hall 3.0 ng menampilka n. Pam i a r m a r e d Pamer J rt, pam erta i k ya rankfu 00 pes Remaja”, ruang y Kid, seri kom 3 . bisnis F 7 n a k n ampilk tif. Luc nak da itu men g atrak n Buku A a i s y a k is o l buku bo igita pilkan l audio a m ini, ”D it a rnold ig n e d as. ini m ntuk osip. A h e g n a b u u ib a h m d b a r t dala e, juga meran meh be buku cky Luk meh-te nak, pa e -a r k g osikan a n n m a kecil Lu a o y r t a a p g u m g e lb in ngkap eran, m erius h u digita mengu s k m a t u a y a b p n g g n n a n m yang sa tu bagia i perta memaja alah sa da har ri buku Selain S a a . p d y , r r i a o t d y a S lainn lnya, h ly True nya. umum r, misa elievab e b g tawan, n g U rumah e y n u e t M z n : r a an war ll a b k a c h m e o e R b p Schw l e Luke an gh ota rnya, T k Lucky er deng ng men i a g a g o y m e r o m n e k e e g r g m hwarz arzene lustrato gan Sc chdé, i n Schw A a r s i hubun d ia l a h enton a ang ke é Darm po tent v m r e e T H e portas dengan Ikuti re Tempo a r a c n awa serta w aru. yang b
60 |
| 28 OKTOBER 2012
REUTERS/RALPH ORLOWSKI
iQra
28 OKTOBER 2012 |
| 61
iQra
D
I stan Ravensburger
yang dijubeli anakanak, tangan kanan Susi asyik menyentuhkan pena elektronik warna oranye di buku bergambar berjudul Tierwelt. Bocah 5 tahun berambut pirang itu membukabuka hard cover dan hard page buku tersebut, sambil menyentuhkan penanya ke berbagai jenis binatang yang digambar begitu atraktif buat anak-anak. Jika pena itu diletakkan di atas gambar gajah, buku tersebut akan mengeluarkan lengking suara gajah. Jika diletakkan di atas nama gajah,
62 |
| 28 OKTOBER 2012
akan terdengar suara yang menerangkan tentang binatang itu: asal-muasal, habitat, dan makanannya. �Asyik, Mama, ini buku bagus,� kata Susi kepada sang ibu, yang duduk di dekatnya. Lebih dari setengah jam Susi asyik berdiri di depan meja yang menyangga buku itu. Dia tak peduli meski sejumlah pengunjung cilik lain antre di belakangnya, ingin ikut mencoba alat demo di stan Ravensburger itu. Ravensburger, Jerman, adalah nama beken untuk produk belajar dan bermain, berupa buku serta puzzle, buat anak berusia 0-12 tahun. Ravensburger memperagakan enam digital audiobook di atas meja bundar. Setiap pengunjung cilik bisa mencobanya dan membelinya. Buku semacam itu sudah muncul sejak
setahun lalu. Menurut anggota staf Ravensburger, Christian Beiersdorf, digital audiobook itu ada puluhan judulnya dan bermacam pula produknya. Intinya, buku itu mengenalkan anak-anak kepada dunia sekitarnya. Misalnya Die Welt der Musik (dunia musik). Lewat buku itu, anak-anak bisa mendengar suara dan mengetahui sejarah setiap alat musik. Atau, lewat Entdecke die Piraten (mengenal pembajak laut), anakanak yang senang cerita petualangan pembajak laut akan terlena mendengar kisahnya di buku audio digital tersebut. Buku digital buat anak-anak seperti yang ditampilkan di stan Ravensburger mewarnai Frankfurt Book Fair 2012, yang digelar di kota bisnis Frankfurt, Jerman, sepanjang 10-14 Oktober lalu. Pameran buku ta-
TEMPO/TUTTY BAUMEISTER
a t per ag oba al a ok Fair. c n e m o nak rt B A nak-a r ank f u r.3 di F e d a e r E
FRANKFURT BOOK FAIR 2012
hunan terbesar dan bergengsi di dunia ini menampilkan 7.300 peserta dari sekitar 100 negara, yang menempati lahan seluas sekitar 170 ribu meter persegi dan terbagi dalam sembilan aula (hall). Setiap aula terbagi dalam dua tingkat. Sesuai dengan tema tahun ini, ”Digitalisasi Buku Anak dan Remaja”, di arena pameran di Hall 3.0, buku anak dan remaja melimpah. Di aula ini terdapat sekitar 1.500 peserta yang menampilkan buku anak-anak dan remaja. Ribuan anak tampak memadati aula itu sehingga untuk berjalan atawa beringsut ke tempat lain pun susah. Di sinilah anak-anak yang baru mulai mencintai buku bisa bertemu langsung dengan pengarang yang telah membawanya ke alam fantasi dan pengetahuan atau mendengarkan pengarangnya membacakan buku-buku favorit mereka. Anak-anak itu juga bisa mencoba buku-buku digital yang dipamerkan. Boleh dibilang, hampir di setiap stan terdapat alat peraga tablet di mana anak-anak bisa mencoba alat eReader (alat baca elektronik) itu untuk membuka buku-buku digital (eBook) yang disukainya. Perangkat eReader anak-anak usia 0-12 tahun umumnya berisi metode belajar dan bermain. Adapun untuk remaja dalam bentuk novel dan komik. Umumnya, eBook atau eComic yang ditawarkan penuh gambar warna-warni dan atraktif. Cocok untuk pembaca muda. Ambil contoh di stan Penerbit Tessloff. Penerbit asal Jerman itu mulai tahun ini memperkenalkan eBook metode belajar baru untuk anak-anak, Was Ist Was, dengan multi-touch-format. Ini merupakan buku pengetahuan tentang banyak hal yang perlu diketahui anak-anak. Misalnya tentang sepak bola, kuda, bumi, atau tubuh manusia. Buku-buku ini sudah diterjemahkan ke dalam 39 bahasa di 75 negara. Dan kini muncul dalam bentuk eBook. Anggota staf Tessloff, Annett Haenel, memperagakan eBook untuk anak-anak itu di salah satu sabak elektronik (tablet) dengan menyentuhkan jarinya ke salah satu judul buku, Unsere Erde (bumi kita). Setelah disentuh, muncul gambar bumi. Jika simbol audio yang disentuh, terdengar suara yang menerangkan halaman yang dibukanya. Jika simbol zoom yang disentuh, foto di situ akan membesar. Atau, jika sim-
bol video yang disentuh, gambarnya akan berubah menjadi film. EBook ini bermacam harganya, mulai 1,59 sampai 7,99 euro (Rp 30-120 ribu). Barang baru itu membuat Christian, 7 tahun, berjingkrak-jingkrak girang. ”Tangan saya sudah biasa pencet sana pencet sini,” katanya, sambil jarinya sibuk men-tip-tap lembar demi lembar eBook sepak bola di depannya. ”Bagus juga ada eBook, jadi bisa baca sambil lihat filmnya, dengar suaranya,” siswa kelas II sekolah dasar itu menambahkan. Yang tak kalah menarik adalah stan Penerbit Splitter, yang juga membuka stan di Hall 3.0. Sejak akhir tahun lalu, penerbit komik dari Jerman itu memperkenalkan eComic buat remaja. Langkah itu bukan tanpa alasan. ”Di bawah pohon Natal tahun lalu, hadiah yang muncul umumnya alat-alat baca elektronik (eReader), seperti iPad, smartphone, dan eBook reader. Untuk itu, kami mesti menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” kata Dominik Madecki, Marketing Manager Splitter, di depan stannya.
gambar di alat elektronik itu muncul lebih kontras. Bahkan dengan Kindle versi terbaru, Fire-HD-7, gambar komik bisa di-zoom, seperti yang didemonstrasikan Madecki lewat komik digital berjudul Smurpf. Meski begitu, dia belum bisa mengatakan apakah eComic ini bakal sukses di pasar, karena produk ini belum lama muncul. Optimismenya masih punya jarak waktu. ”Dengan perkembangan teknologi eReader, eComic lama-lama akan dicari juga,” katanya. Seberapa lama, dia tak mengatakan. ■■■
Banyak yang seperti Madecki, optimistis buku elektronik akan laku di masa depan. Itulah mengapa buku digital ini lebih banyak diminati anak-anak, bukan orang dewasa, yang sudah terbiasa dengan buku cetak. Itulah mengapa, 300 ribu pengunjung perhelatan Frankfurt Book Fair selama empat hari sebagian be-
asa. w e d g n a ntuk org, karena kita u k o c o c r lebih saat travellina buku. Maka an e d a e R e i s rap k memerluk e b e b konsumn shanya terbataem a w da ba Itu pu dak mungkin m ya. ”Anak-anak ytai ng bisa dibawa kan ti er-lah solusin yak permainan eRead er karena ban eRead a liburan.” selam
Menurut Madecki, awalnya mereka kesulitan menciptakan komik untuk eReader karena layout komik punya medium khusus. Tapi, setelah bekerja sama dengan Vela Entertainment, perusahaan multimedia di Dusseldorf, Jerman, Splitter bisa menciptakan format khusus untuk komik sehingga mudah diunduh dengan format Pdf untuk eComic-App apa saja: Apple IOS, Window Phone, smartphone, Google Android, atau tablet. Harga eComic ini 7,99 euro (sekitar Rp 120 ribu) per buku, jauh lebih murah jika membeli yang cetak (14,99 euro atau sekitar Rp 225 ribu). Ditambah pula tampilan
sar adalah anak-anak dan remaja. Meski begitu, kehadiran eBook dan eReader itu masih dipandang pesimistis oleh sejumlah orang tua yang ditemui Tempo selama pameran. ”Ini teknologi bagus, tapi saya tidak menganjurkan anak saya memilikinya,” kata Regina Koperski, 46 tahun, ibu satu anak. Menurut Regina, buku cetak lebih cocok buat anak-anak. Buku bisa dikoleksi. Banyak buku berseri, dan itu bisa dipajang serta enak dilihat, sehingga sang anak bisa membacanya lagi kalau mau. ”Hal yang tak mungkin bisa dilakukan lewat eReader,” perempuan yang bekerja sebagai pramugari itu menambahkan. Perlakuan eReader, tutur Regina, juga ha-
28 OKTOBER 2012 |
| 63
iQra rus hati-hati agar tidak jatuh. Ini barang elektronik, mahal. ”Bayangkan kalau anak saya tertidur, eReader yang dipegangnya bisa meluncur jatuh,” ujarnya. ”Lagi pula, saya tidak bisa memberi hadiah eBook. Bagaimana membungkusnya? Padahal anak-anak senang diberi hadiah buku yang dibungkus rapi dan cantik di hari-hari spesialnya.” Dia menganggap konsumsi eReader lebih cocok untuk orang dewasa. Itu pun hanya terbatas saat travelling, karena kita kan tidak mungkin membawa beberapa buku. Maka eReader-lah solusinya. ”Anak-anak tidak memerlukan eReader karena banyak permainan yang bisa dibawa selama liburan,” dia menjelaskan.
Kita bisa menganggap Regina seorang romantis dan apa yang dipermasalahkannya mungkin akan ada solusinya di masa depan. Tapi dia tak sendiri. Ursel Scheffer, pengarang buku anak di Jerman, juga bilang begitu. Menurut ibu berusia 74 tahun ini, kecintaan anak pada buku cetak tak akan tergantikan. Buku adalah medium pertama anak untuk mengenal dunia. Setelah dewasa, barangkali ia akan mengenal teknologi membaca yang lain. Anak senang memegang kertas, merasakannya, melihat huruf-huruf di atasnya, dan duduk berlama-lama di toko buku sambil membolak-balik halaman. ”Hal yang mustahil dilakukan lewat eBook,” ujarnya. ■■■
Kemasan bisa cetak atau digital, tapi inti sebuah buku adalah isinya. Ada buku-buku yang bisa abadi. Di antaranya Lucky Luke— koboi yang menembak lebih cepat daripada bayangannya. Ia telah muncul sejak 1946 lewat tangan Maurice de Bevere (Morris) hingga si pengarang meninggal pada 2001 dan digantikan oleh Hervé Darmenton atau Achdé. Pria 51 tahun ini muncul di Frankfurt Book Fair 2012 dan menarik per-
64 |
| 28 OKTOBER 2012
hatian pengunjung. Dalam pameran buku itu, Achdé memperkenalkan serial komik Lucky Kid. Menurut dia, ide penciptaan sosok Lucky Kid sederhana saja. Sementara Lucky Luke digemari anak-anak mulai 12 tahun hingga dewasa, Lucky Kid ditujukan untuk anakanak berusia 6-7 tahun. ”Lucky Kid mengisahkan tentang petualangan Lucky Luke sewaktu kecil,” katanya kepada Tempo di sela peluncuran komik Lucky Kid di stan penerbit Egmont di Hall 3.0. Sebetulnya, penggambaran Achdé pada Lucky Luke kecil kurang-lebih sama dengan Lucky Luke dewasa. Cirinya: koboi kerempeng (juga kudanya) dengan scarf merah di leher, kemeja kuning ditutup rompi hitam, dan celana jins. Di kepalanya tersangkut topi putih dan sepatu bot cokelat di kakinya. Ke mana pun pergi, ia tak lupa menyelipkan sebatang ranting di mulut (di awal kemunculan Lucky Luke, yang terselip adalah rokok). Di atas buku hard cover Lucky Kid (harganya 12 euro atau sekitar Rp 180 ribu) tertulis: ”Teks dan Gambar: Achdé”. Itu untuk menunjukkan kepada penggemar Lucky Luke atau Lucky Kid bahwa komik tersebut dikarang oleh penerus Morris, Achdé. Lucky Kid
adalah ciptaan Achdé, bukan Morris. Tapi bukan hanya Achdé yang bikin geger. Frankfurt Book Fair tahun ini dihebohkan oleh kehadiran Arnold Schwarzenegger. Aktor Hollywood berotot gempal itu hadir pada hari pertama pameran, 10 Oktober lalu. Dia datang untuk mempromosikan buku memoarnya, Total Recall, The Unbelievably True Story. Hari itu stan B 123 Hall 3.0 Hoffmann & Campe, tempat penerbit yang menjual buku Schwarzenegger, begitu riuh. Pengunjung berdesakan supaya bisa melihat wajah atau kebagian berfoto bersama jagoan di film Terminator itu. Atau mereka menyodorkan buku setebal 621 halaman seharga 27,99 euro (sekitar Rp 350 ribu) agar bisa ditandatangani mantan Gubernur California, Amerika Serikat, tersebut. Dalam memoarnya itu, Schwarzenegger blakblakan tentang kisah hidupnya, termasuk affair-nya dengan pembantu rumahnya. ”Inilah buku tentang saya. Tentang perjalanan hidup si anak miskin asal kota kecil Thal, Austria, yang sukses di Amerika tapi sarat gelombang pahit dan manis,” kata aktor bersuara bariton itu kepada para penggemarnya. ● TUTTY BAUMEISTER (FRANKFURT)
TEMPO/TUTTY BAUMEISTER
ma anak a t r e p m h mediuunia. Setelah ngenal a l a d a u Buk mengenal d ia akan me untuk a, barangkali yang lain. dewaslogi membaca tekno
FOTO-FOTO: ARTOTEL SURABAYA
AGENDA HOTEL
Artotel Surabaya
Seni, Tak Sekadar Aksen Dekoratif Usia baru genap tiga bulan. Namun hotel yang penuh sentuhan seni ini telah berhasil meraih penghargaan Best Design.
A
REKOMENDASI
rtotel, sebuah nama yang tak biasa. Berasal dari kata art dan hotel. Art sendiri menyiratkan keindahan sentuhan seni baik pada desain lobi, area publik lainnya, serta kamar. Tak ayal, hotel yang telah soft opening pada 7 Juli 2012 ini, sekaligus ingin mengangkat dan mempromosikan seni rupa kontemporer Indonesia. Berada di bawah bendera PT Artotel Indonesia, hotel yang terletak di Jalan Dr. Soetomo, Surabaya, ini diharapkan akan meramaikan pilihan akomodasi di wilayah Jawa Timur. Khususnya untuk para smart
JAKARTA Aston Paramount Serpong Bidakara Jakarta Crowne Plaza Jakarta Grand Sahid Jaya Jakarta Grandkemang Jakarta ibis Jakarta Arcadia ibis Jakarta Kemayoran ibis Jakarta Mangga Dua ibis Jakarta Slipi ibis Jakarta Tamarin Menara Peninsula Jakarta Mercure Convention Center Mercure Jakarta Kota Pullman Jakarta Central Park Sari Pan Pacific Jakarta Shangri-La Hotel, Jakarta Swiss-Belhotel Mangga Besar JAWA BARAT & BANTEN Harris Hotel Sentul City Arion Swiss–Belhotel Bandung
021 - 29215999 021 - 8379 3555 021 - 5268833 021 - 5704444 021 - 7194121 021 - 2300050 021 - 4210111 021 - 6250101 021 - 5331560 021 - 3912323 021 - 5350888 021 - 6406000 021 - 6248680 021 - 29200088 021 - 29932888 021 - 5707440 021 - 6393888
021 - 2868 9999 022 - 4240000
Aston Primera Pasteur Bandung G.H. Universal Hotel Bandung Geulis Hotel Butik & Café Bandung Papandayan Hotel Savoy Homann Bidakara The Imperium International Hotel Vio Hotel Aston Bogor Hotel & Resort Grand Jaya Raya Resort Cipayung Bogor Lido Lakes Resort Sukabumi Salak The Heritage Bogor Marbella Hotel Convention & Spa - Anyer Patra Anyer JAWA TENGAH & DIY GQ Hotel Yogyakarta ibis Yogyakarta Malioboro Inna Garuda Yogyakarta Jentra Dagen Jogjakarta Plaza Hotel Yogyakarta
022 - 2060123 022 - 2010388 022 - 2507777 022 - 7310799 022 - 423 2244 022 - 4202244 022 - 7231099 0251 - 8200300 0251 - 8255155 0251 - 8220922 0251 - 8373111 0254 - 602 345 0254 - 7039700
0274 - 485005 0274 - 516974 0274 - 566353 0274 - 580789 0274 - 584222
travellers, yang menjadi segmentasi hotel ini. Sebagai art inspired hotel, Artotel diharapkan bisa memenuhi sarana akomodasi yang berkualitas sekaligus memberikan pengalaman “ARTmosphere” yang berbeda, namun dengan harga yang terjangkau. Christine Radjimin, Chairman Artotel Indonesia, mengatakan,”Art di sini tidak hanya sekadar aksen dekoratif, namun menjadi satu unsur keseluruhan yang memberikan pengalaman tersendiri bagi tamu hotel.” Dia menambahkan, walaupun dengan konsep yang artistik, Artotel berkomitmen untuk tetap menyediakan akomodasi yang mengutamakan kenyamanan, kualitas, baik dari sisi pelayanan maupun produk, hingga tempat tidur (art bedding collection) yang khusus dirancang untuk memanjakan tamu. Konsep art inilah yang menginspirasi Artotel dalam seluruh aktivitas bisnisnya, demi memberikan pengalaman yang mendalam bagi para tamu. “Di Artotel kami percaya dan berpegang kepada core values kami, yaitu kreativitas, artistik, simpel, dan efisien,” ujar Erastus Radjimin, Presiden Direktur Artotel Indonesia. Diharapkan, tamu akan merasakan pengalaman yang berkesan sejak proses check-in sampai checkout, di hotel dengan 106 kamar ini. Artotel Surabaya yang didesain dengan nuansa oranye ini juga memiliki fasilitas sebuah bar dan restoran yang bernama RoCA (Restaurant of Contemporary Art). Uniknya, setelah diluncurkan pada 7 Juli 2012 lalu, Artotel Surabaya berhasil meraih penghargaan HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) Award 2012 sebagai “Best Design” untuk kategori hospitality. Artotel Indonesia adalah manajemen hotel yang mengusung konsep Urban Boutique Art Hotel yang dalam pengelolaannya ditangani oleh para profesional muda yang berpengalaman di dunia properti, khususnya perhotelan, juga desain dan branding. l MIRA LARASATI
Novotel Yogyakarta Puri Artha Yogyakarta Royal Ambarrukmo The Jayakarta Yogyakarta The Phoenix Hotel Yogyakarta Crowne Plaza Semarang Dafam Semarang Grand Candi Semarang ibis Semarang Simpang Lima Patra Semarang Quest Hotel Semarang Best Western Premier Hotel Solo ibis Solo Kusuma Sahid Prince Hotel Lorin Hotel Solo Sahid Jaya Solo The Sunan Hotel Solo
0274 - 580930 0274 - 563288 0274 - 488488 0274 - 488418 0274 - 566617 024 - 86579111 024 - 3554111 024 - 8416222 024 - 33000888 024 - 8414141 024 - 3520808 0271 - 666111 0271 - 724555 0271 - 646356 0271 - 724500 0271 - 644144 0271 - 731312
JAWA TIMUR Bisanta Bidakara Bumi Surabaya ibis Surabaya Rajawali
031 - 545 7007 031 - 5311234 031 - 3539994
Untuk pemuatan AGENDA HOTEL, hubungi: anindito@tempo.co.id/Telp. 021-5360409 ext. 217
JW Marriott Surabaya
031 - 5508317
Meritus Surabaya City Centre
031 - 5351555
Garden Palace Hotel
031 - 5320951
JW Marriott Surabaya
031 - 5508317
Singgasana Hotel Surabaya
031 - 5682703
Surabaya Plaza Hotel
031 - 5316833
BALI Harris Resort Kuta Bali
0361 - 753868
Harris Sunset Road Bali
0361 - 8947001
Inna Grand Bali Beach Bali
0361 - 288511
SUMATERA ibis Pekanbaru
0761 - 571600
SULAWESI Clarion Hotel Makassar
0411 - 833888
KALIMANTAN Sagita Balikpapan
0542 - 820300
PROMOSI
iQra
Tempo mewawancarai komikus Prancis, Achdé, yang kini menjadi ilustrator komik Lucky Luke. Bagaimana resep dia menangani sang koboi?
tor ilustr a Achdé, ik Luck y om bar u k nggantikan e Luke m . is r r o M
66 |
H
ERVÉ Darmenton alias Achdé, 51 tahun, komikus asal Prancis, tampak sibuk membubuhkan tanda tangannya di buku-buku komik Lucky Luke di Hall 3.0 stand F 170 Frankfurt Book Fair, Jerman, milik penerbit Egmont, Jumat dua pekan lalu. ”Beginilah risiko jadi bintang. Meski capek, show harus jalan terus,” kata Achdé melihat panjangnya antrean. Achdé menegakkan punggung dan mengibas-ngibaskan jari-jarinya yang pegal. Di depan pria beruban, berkacamata, dan berkemeja biru kotak-kotak itu, terdapat kotak perkakas menggambar. Selain memberi tanda tangan, ia menggoreskan kartunnya di buku yang dibeli penggemarnya. Achdé adalah komikus yang menjadi pengganti Morris, komikus kondang asal Belgia, pencipta sosok kartun legendaris Lucky Luke. Morris meninggal se-
| 28 OKTOBER 2012
Ada tip dari kartunis terkenal Chris Scheuer, ”Kalau saya mau menggambar pohon, saya harus menjadi pohon.” Apakah Anda menjadi Morris ketika menggambar komik Lucky Luke? Tidak. Saya penerus Morris, saya tidak ingin dan tidak bisa menjadi Morris. Itu sebabnya, di sampul komik Lucky Luke yang sekarang tertulis ”Achdé setelah Morris”, untuk menunjukkan bahwa Lucky
TEMPO/TUTTY BAUMEISTER
Lucky Luke Tidak Lagi Merokok
kitar sepuluh tahun lalu. Nomor-nomor baru Lucky Luke kini mengalir dari tangan Achdé. Ia mantan dokter spesialis radiologi yang beralih profesi menjadi komikus. Achdé menuturkan, Lucky Luke adalah pahlawan pujaannya sejak kecil. Komik sang pujaan yang pertama dibacanya berjudul Luke et Phil Defer. Kepada gurunya, Achdé kecil mengutarakan obsesinya, kalau besar ingin jadi kartunis. Tapi, sayang, cita-citanya itu justru diragukan ibunya. ”Ah, yang benar saja, mana mungkin? Banyak orang juga punya cita-cita seperti kamu,” kata Achdé, menirukan ucapan ibunya, sembari tertawa. Pada awal-awal kariernya sebagai komikus, Achdé mengakui karya-karyanya adalah plagiat gaya komikus ternama. ”Tak berbeda dengan yang dilakukan komikus besar Albert Uderzo (Asterix) dan André Franquin (Gaston),” ujar komikus kelahiran 1961 ini. Namun bakatnya sebagai kartunis terus berkembang, sehingga pada 1985 ia memutuskan berhenti jadi dokter dan beralih profesi sebagai komikus. Keputusannya tak salah langkah. Kemunculan komik pertamanya, Destins croisés, yang penerbitannya dia biayai sendiri, mendapat sambutan hangat. Achdé mendapat tawaran dari sejumlah penerbit. Desakan menjadi komikus kian besar ketika dia mendapat pujian dari Morris, pencipta Lucky Luke. ”Morris sangat menyukai komik ciptaanmu,” kata Nyonya Morris menyampaikan pujian sang suami kepada Achdé, yang saat itu tengah merayakan ulang tahun ke-27. ”Saat itu Morris tidak bisa hadir. Tapi sepenggal kata-katanya itu membuat saya gembira luar biasa. Itulah hadiah ulang tahun terindah yang pernah saya peroleh,” ujar Achdé kepada Tempo. Morris meninggal pada 2001. Penerbit yang tadinya menolak menerbitkan komik-komik Achdé lantaran mirip goresan kartunnya dengan Morris itu menyuruhnya melanjutkan serial komik Lucky Luke, yang sudah diterjemahkan ke 25 bahasa dan meraup sukses lewat lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia. Kini Achdé disebut-sebut sebagai Walt Disney-nya Prancis. Berikut ini wawancara Tempo dengan Achdé yang ramah dan banyak tawa itu. Wawancara dilakukan dalam berbagai kesempatan, di antaranya di sela makan siang dengan penerbit dan sehabis acara jumpa penggemar.
FRANKFURT BOOK FAIR 2012
Luke bukan lagi ciptaan Morris. Bagaimana ceritanya sampai Anda tertarik pada Lucky Luke? Sewaktu saya kecil, hero yang dikenal di Prancis hanya koboi dan Tarzan. Pahlawan yang muncul di bioskop semacam Superman dan Batman tidak dikenal. Begitu selesai membaca Lucky Luke pada usia 9 tahun, saya langsung terkesan. Sejak itu, saya ingin menjadi hero seperti dia. Dan dorongan menjadi kartunis kemudian muncul. Inilah impian saya. Dan impian Anda terkabul? Dari dulu saya ingin bisa menggambar Lucky Luke. Suatu hari satu penerbit mau memberi hadiah kehormatan buat Morris. Saya diminta ambil bagian, membuat album empat halaman komik. Dan ternyata Morris tertarik pada komik ciptaan saya, karena katanya kartun saya mirip dengan kartun-kartunnya yang memang dari kecil sudah saya pelajari. Lalu saya datang ke penerbit dan mengatakan keinginan saya untuk menerbitkan kartun seperti Morris. Tapi kata penerbit, ”Tidak. Tidak boleh. Kami tidak perlu ’Morris kedua’. Orang boleh meniru (André) Franquin atau (Maurice) Tilleux, tapi meniru gaya kartun Morris ilegal.” Tapi, tak lama sesudah itu, saya ditawari Morris untuk membuat serial komik Rantanplan. Saya seperti diangkat ke atas langit mendapat tawaran dari komikus pujaan. Persis kegembiraan anak delapan ta-
hun yang mendapat hadiah sepeda. Sayangnya, beberapa bulan kemudian Morris meninggal, sebelum saya sempat mempelajari teknik goresan-goresannya. Saya sedih sekali. Selang beberapa saat setelah kepergian Morris, penerbit menelepon saya, menanyakan apakah saya mau melanjutkan kisah-kisah Lucky Luke, karena sebelum meninggal Morris meminta penerbit agar komik seri Lucky Luke terus berlanjut. Anda langsung mengiyakan? Saya sampai kehilangan kata-kata saking terkejutnya. Saya diminta membuat uji coba karena gaya kartun Rantanplan berbeda dengan Lucky Luke. Kemudian saya ciptakan cerita pendek berjudul Le Cuisiner Francais. Tiga bulan sesudah itu, penerbit menelepon lagi. ”Saya punya berita gembira. Anda menjadi kartunis Lucky Luke yang baru buat kami,” katanya. Tidak tergambarkan kegembiraan yang saya rasakan waktu itu. Saya perlu waktu lama sekali untuk menyadari bahwa impian kecil saya ini benar-benar terkabul. Pada 2004, muncul Lucky Luke karya saya yang pertama berjudul Harcelemént au Quebec (Kekerasan di Quebec). Saya bekerja sama dengan komikus humoris Prancis, Laurent Gerra. Adakah kesulitan ketika Anda menciptakan Lucky Luke? Kesulitannya bukan ketika menggambar Lucky Luke. Kesulitan terbesar adalah menangkap mood Lucky Luke. Adalah kehormatan besar mendapat warisan Morris itu. Tapi kegembiraan itu sekaligus beban buat saya, karena tidak gampang menemukan mood Lucky Luke agar klop dengan alur cerita yang diciptakan Gerra. Apalagi Lucky Luke adalah panutan. Harus ada perspektif yang seimbang antara Lucky Luke yang bijaksana dan karakternya yang sering seenaknya sekaligus kocak. Maka hal yang amat menggembirakan buat saya jika orang bilang tidak ada perbedaan antara Lucky Luke yang dulu dan sekarang, ha-ha-ha.... Tapi Lucky Luke yang sekarang tidak lagi merokok dan minum bir? Morris menghentikan rokok Lucky Luke pada 1982, karena Lucky Luke akan dipasarkan di Amerika Serikat dan di sana sedang digalakkan kampanye antimerokok. Kebiasaan minum masih ada, tapi jarang.
Kadang minum bir, wiski, atau cuma lemonade. Di tangan saya, Lucky Luke juga minum, tapi tidak saya katakan dia minum apa, ha-ha-ha.... Lucky Luke mana yang kemudian menjadi pakem Anda? Di tangan Morris, Lucky Luke disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga ia menjadi figur yang menakjubkan. Saya berusaha menciptakan gaya sendiri. Orientasi saya sebetulnya ada di periode Calamity Jane sampai pada nyanyian Lucky Luke yang terkenal itu: ”I’m a poor lonesome cowboy, and a long way from home....” Apa yang Anda kagumi dari Morris? Dia seorang jenius. Saya tidak bisa 100 persen meniru dia. Contohnya saja, gambar langkah kuda. Kaki depan dan belakang bisa digambarnya melangkah serentak dan harmonis. Komik baru berhasil jika bisa menggabungkan alur cerita dan gambar kartun dengan harmonis. Tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Saya berusaha mempelajari gayanya memadukan, misalnya antara keharmonisan kuda dan penunggangnya (Lucky Luke), tapi sejauh ini belum bagus hasilnya. Berapa lama Anda butuhkan untuk menciptakan satu judul? Saya bekerja dari pagi sampai malam selama sebulan untuk menyelesaikan satu komik. Kadang saya merasa bekerja seperti budak, tapi saya senang dan bergairah menyelesaikan pekerjaan saya. Pada awalnya saya memang bekerja demi uang, karena kehidupan kami (ia dan keluarganya tinggal di Kota Le Gers, sebelah barat daya Prancis) amat sederhana waktu itu. Dan sekarang Anda makmur berkat Lucky Luke? Boleh dibilang begitu. Dan saya amat berterima kasih kepada Morris, ha-haha.... Anda juga membuat Lucky Kid. Dari mana inspirasi Lucky Kid muncul? Sederhana saja. Lucky Luke digemari anak-anak mulai 12 tahun sampai dewasa. Lucky Kid ditujukan untuk anak-anak 6-7 tahun. Lucky Kid mengisahkan petualangan Lucky Luke sewaktu kecil, sehingga penggemar dewasa tahu asal-muasal Lucky Luke. Kenapa namanya Lucky Luke. Kenapa ia menjadi koboi. ● TUTTY BAUMEISTER (FRANKFURT)
28 OKTOBER 2012 |
| 67
iQra
Arnold, Memoar, dan Skandal
Aktor laga Arnold Schwarzenegger muncul dengan buku memoarnya di Frankfurt Book Fair. Dalam memoarnya itu, sang aktor blakblakan tentang kisah hidupnya, termasuk skandal dengan pembantunya, Mildred Patricia Baena.
A
KTOR Hollywood berotot gempal Arnold Schwarzenegger muncul serius pada hari pertama Pameran Buku Frankfurt, Jerman, 10 Oktober lalu. Schwarzenegger mengenakan setelan jas dengan kemeja putih dan dasi bercorak warna merah marun. Ia banyak senyum, dan tampak makin macho jika melihat cincin platinum berbentuk tengkorak di jari kelingkingnya. 68 |
| 28 OKTOBER 2012
Schwarzenegger datang ke pameran buku itu tidak berbicara tentang filmnya atau politik, meski dia bekas Gubernur California, Amerika Serikat. Dia datang untuk mempromosikan buku memoarnya, Total Recall: My Unbelievably True Story, yang sudah dipajang di toko dan diterjemahkan ke bahasa Jerman, Total Recall: Die Wahre Geschichte Meines Lebens, sejak seminggu sebelum kemunculannya di Frankfurt Book Fair itu. Layaknya selebritas yang muncul di depan publik, stan B 123 Hall 3.0 Hoffmann & Campe, tempat penerbit yang menjual buku Schwarzenegger, riuh bukan kepalang. Pengunjung berjubel berdesakan supaya bisa melihat wajah atau kebagian berfoto bersama jagoan di film Terminator itu. Atau mereka menyodorkan buku setebal 621 halaman seharga 27,99 euro (sekitar Rp 350 ribu) agar bisa ditandatangani Schwarzenegger. Petugas keamanan pun sibuk membentengi Schwarzenegger, yang diserbu penggemarnya, sampai ia kegerahan dan harus melepas jasnya. ”Wah, wah..., pengawalannya luar biasa, melebihi Mikhail Gorbachev yang beberapa tahun lalu juga duduk di situ,” ujar seorang pengunjung sambil menunjuk sofa putih yang diduduki Schwarzenegger. ”Inilah buku tentang saya. Tentang perjalanan hi-
REUTERS/RALPH ORLOWSKI
a er s am gger b e n e z r S chw a s aat A rnold arnya pada afinya, Total r m e g . ku biog peng r an bu ur t Book Fair u c n u l f k pe n a r , di F Re c a l l
FRANKFURT BOOK FAIR 2012
dup si anak miskin asal kota kecil Thal, Austria, yang sukses di Amerika, tapi sarat gelombang pahit dan manis. Orang tidak akan percaya pada kisah saya ini jika muncul dalam bentuk film,” kata European ”Mr. Muscle” 1966 bersuara berat itu kepada para penggemarnya seraya tertawa lebar. Hari itu, selain muncul di stan Hoffman & Campe, Schwarzenegger muncul di dua sesi wawancara yang biasanya diisi oleh para pengarang berkelas, seperti Guenter Grass dan Umberto Eco, di Podium Televisi ARD dan Sofa Biru (Blaue Sofa). Di sini panggung Schwarzenegger juga riuh dijubeli ratusan pengunjung. Wawancara satu jam itu berlangsung santai dan diwarnai tawa serta tepuk tangan pengunjung karena Schwarzenegger kerap menyelipkan kata-kata canda. Buku bersampul wajah Arnold Schwarzenegger itu mengungkap banyak sisi memilukan sang aktor sebelum jadi orang sukses. Sewaktu kecil, Schwarzenegger harus berjalan berkilo-kilometer untuk mengambil air, karena di rumahnya tak ada listrik dan air. Bapaknya, Gustav Schwarzenegger, adalah tentara Nazi yang amat keras mendidik anak-anaknya, sehingga Schwarzenegger kecil pernah dikejar-kejar bapaknya yang lari sambil mengacungkan sabuk tentara. Ia juga pernah berjalan di tengah Kota Muenchen, Jerman, memamerkan otot-ototnya cuma dengan celana cawat pada musim dingin sampai jadi tontonan orang, untuk mempromosikan studio kebugaran karena, semasa ia remaja, fitness masih dianggap barang aneh. Di Amerika pun awalnya ia dilecehkan ketika melamar jadi bintang film karena, kata sutradara, aksennya terdengar aneh buat kuping orang Amerika. Otot-ototnya juga terlalu besar dan ini sudah tidak ngetren lagi, begitu kata seorang produser. Tapi belakangan sutradara film Terminator, James Cameron, malah memujinya. ”Lihat, film ini bisa sukses karena Schwarzenegger bicara seperti mesin,” katanya menirukan ucapan Cameron. Dan nyatanya Schwarzenegger memang sukses sebagai pencetak uang. Bisnisnya ada di mana-mana. Ia jadi investor berbagai properti di California, menciptakan Restoran Planet Hollywood dengan lebih dari 700 cabang di seluruh dunia. Maka, dalam usia 20 tahun, ia sudah jadi miliuner. Pada
1990, majalah Time menobatkannya sebagai ”Hollywood Top Star”. ”Tidak seperti kebanyakan selebritas Amerika, saya amat lihai mengubah uang dari satu dolar menjadi dua dolar,” katanya tersenyum lebar. Para pengunjung pun langsung menyambutnya dengan tepuk tangan. Schwarzenegger menikah pada usia 39 tahun dengan keponakan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, Maria Shriver. Sang istri adalah penulis enam buku laris, pemerhati anak-anak terbelakang dan penderita alzheimer, yang sukses pula berkarier sebagai wartawan televisi. Mereka dikaruniai empat anak: Katherine, Christina, Patrick, dan Christopher. Tahun lalu Schwarzenegger membuat heboh karena mengaku main serong dengan pembantu rumahnya, Mildred Patricia Baena, sampai melahirkan anak, Joseph. Affair itu terjadi di vila keluarga ketika ia ditinggal liburan oleh istri dan anaknya. Wajah Joseph, yang lahir hampir bersamaan dengan kelahiran anak bungsu Schwarzenegger, amat mirip dengannya sehingga mengundang kecurigaan istrinya. Schwarzenegger pun akhirnya mengaku. Beberapa bulan kemudian, Maria Shriver dan anak-anaknya angkat kaki dari rumah keluarga dan mengajukan cerai—setelah 25 tahun menikah. Ia menyewa Laura Wasser, pengacara langganan artis top Hollywood, seperti Angelina Jolie, Britney Spears, dan Christina Aguilera, untuk menyelidiki kekayaan sang suami dan menyelidiki apakah Schwarzenegger masih punya anak yang lain. ”Saya bukan manusia sempurna,” kata Schwarzenegger mengomentari perbuatannya. Dalam buku memoarnya itu, Schwarzenegger juga mengungkap hubungannya dengan yang lain. Semasa pacaran dengan Maria Shriver, ia juga main serong dengan Brigitte Nielsen—artis asal Swedia yang kemudian dinikahi aktor Sylvester Stallone. Kini Shriver dan anak-anaknya tinggal di rumah senilai US$ 10 juta, sekitar 3 kilometer dari rumah Schwarzenegger, agar anakanak bisa gampang kalau ingin ketemu bapaknya. Selesai wawancara di podium, Schwarzenegger langsung digelandang keluar. Itu membuat wartawan mesti susah payah menembus barikade pengaman. Dia akhirnya sempat menjawab beberapa pertanyaan
yang diajukan para wartawan, termasuk Tempo, seputar memoarnya dan skandalnya dengan pembantunya, Mildred Patricia, yang dituangkan dalam buku tersebut. Apakah tidak khawatir istri Anda tahu skandal yang Anda lakukan? Saya tidak mau membicarakannya karena ini cuma akan membangkitkan kembali sakit hati keluarga saya. Saya berusaha melindungi mereka sebisa mungkin. Tapi Anda menulisnya di buku? Ya, saya menulisnya. Saya tidak menyembunyikannya. Tapi saya tidak ingin membeberkan ceritanya. Mengapa Anda menerbitkan buku itu sekarang? Mengapa tidak menunggu sampai berita skandal itu mereda? Saya bukan tipe orang yang suka lari dari persoalan. Saya menghadapinya. Buku saya bercerita tentang saya. Bukan cuma kesuksesannya, tapi juga kegagalan dan kesalahan-kesalahannya. Itu semua adalah bagian dari hidup saya, seperti satu paket kehidupan. Buku itu terbit sekarang atau nanti, sama saja. Saya tidak bisa lari dari kenyataan. Orang yang tertarik (problem saya) akan mencari tahu jawabannya di buku. Bagaimana reaksi keluarga Anda? Berat. Amat berat buat istri, anak, dan sahabat-sahabat saya. Saya telah menyakiti dan membuat mereka kecewa. Skandal ini adalah bagian paling buruk dan bodoh dalam hidup saya. Bagaimana dengan Mildred? Saya melakukan kewajiban sebagai ayah Joseph dengan memberinya dukungan finansial, tapi saya tidak pernah menghubunginya. Saya juga tidak melakukan peran bapak buat Joseph. Apakah istri Anda membaca buku itu? Saya kira tidak. Tapi dia tahu apa yang saya ceritakan di situ. Anda tidak curiga ketika melihat Mildred hamil? Tidak, karena dia punya pacar. Apa rencana Anda selanjutnya? Setelah jadi aktor, gubernur, dan kini edukator, saya ingin menjadi profesor. Sekarang saya bekerja di Institute State and Global Policy di sebuah universitas di California Selatan. ● TUTTY BAUMEISTER (FRANKFURT)
28 OKTOBER 2012 |
| 69
iQra
FRANKFURT BOOK FAIR 2012
i ant ai d b uk u s n Agor a , a c a b a mem l at ar a Sua s an t L e s en di p e d a t S s t an ur t . Fr ank f
Diplomasi Risoles yang Gagal
S
TAN Indonesia di Frankfurt Book Fair 2012 terletak di Hall 5.0 nomor D 934. Stan itu sebenarnya cukup luas, sama dengan lahan pameran di stan Turki atau Singapura, sekitar 132 meter persegi. Tapi stan yang disuguhkan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) itu tampak sepi. Pengunjung yang datang cuma satu-dua, lihat-lihat sebentar, berbincang-bincang, lalu pergi. Meski pengunjung yang mampir juga disu-
70 |
| 28 OKTOBER 2012
guhi penganan kecil khas Indonesia, seperti risoles dan permen jahe, sebagai daya tarik, itu tak membuat animo meningkat. ”Ikapi tidak punya uang untuk mengorganisasi pameran di arena sebesar ini,” kata Nova Rasdiana, Ketua Kompartemen Hubungan Kerja Sama Antarlembaga Ikapi, sambil menunjuk 400-an buku dari berbagai penerbit, termasuk tiga penerbit besar Indonesia: Gramedia, Mizan, dan Erlangga. Padahal Frankfurt Book Fair, tutur Nova, adalah arena paling pas untuk mem-
perkenalkan produk perbukuan Indonesia ke dunia internasional. Ikapi, menurut Nova, telah membuat surat permohonan dukungan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi ternyata tidak gampang memperoleh dana dari sana. Apalagi kalau jumlahnya sampai lebih dari Rp 800 juta. ”Itu baru soal dana, belum birokrasinya. Dana baru keluar setelah melewati berbagai macam keputusan yang lama dan panjang,” katanya. Meski hampir setiap tahun Indonesia
TEMPO/TUTTY BAUMEISTER
Stan buku Indonesia di Frankfurt kurang diminati pengunjung. Harus ada perhatian khusus dari pemerintah, apalagi pada 2015 Indonesia disebut akan menjadi tamu kehormatan.
iQra esia
berpartisipasi di Frankfurt dan sudah empat kali Nova Rasdiana menjadi project officer rombongan Indonesia, ia mengaku belum ada hasil signifikan. Tidak ada tindak lanjut nyata dari hasil kunjungan pebisnis buku yang mampir ke stan Indonesia. Mereka memberikan kartu nama, mengatakan tertarik pada satu judul buku, tapi tidak ada komitmen, transaksi, atau kesepakatan jualbeli seperti pembelian hak cipta. Selain Ikapi, tahun ini dari Indonesia yang berpartisipasi dalam Frankfurt Book Fair adalah Yayasan Lontar, organisasi nonprofit penerbit buku literatur pilihan Indonesia dalam bahasa Inggris, dan BAB Publishing, penerbit yang didirikan mantan Menteri Pariwisata Joop Ave 30 tahun yang lalu. Yayasan Lontar mendapat undangan gratis dari panitia Frankfurt Book Fair. Pameran ini menyediakan lahan berukuran sekitar 2 x 2 meter plus tiket pesawat dan akomodasi. ”Kami beruntung ada di sini,” kata Direktur Eksekutif Lontar, Kestity Pringgoharjono. ”Kalau tidak, Lontar tidak akan pernah bisa menghadiri momen penting semacam ini karena ketiadaan dana,” ujarnya. Stan Yayasan Lontar berada di Hall 5.0 paling belakang, dengan nomor stan E 973 a. Letaknya paling pojok, sehingga tidak ba-
72 |
| 28 OKTOBER 2012
diminta untuk diresensi wartawan asing, ada yang diminta sebagai koleksi. Penampilan wajah buku art Indonesia berbahasa Inggris ini memang luks, sehingga kelihatan atraktif. Tak mengherankan jika BAB sedikit demi sedikit meraup sukses dari situ. Buku Grand Batik Interiors, misalnya, dengan sampul gambar desain interior khas Indonesia, kelihatan sangat cantik, sehingga sebuah penerbit Cina berminat membeli hak ciptanya untuk diterjemahkan ke bahasa Cina tahun depan. ”Hanya, soal menjual hak cipta ini mesti hati-hati, karena kami belum bisa mempercayai mereka. Dikatakan mau mencetak 3.000, tapi yang keluar 5.000, kan jadi repot urusannya? Jadi, kami katakan, kami baru bisa menjual dengan jumlah tertentu,” ujar Rafli. Sebetulnya, menurut Rafli, buku terbitan BAB juga diminati distributor Jerman, asal-
nyak disinggahi pengunjung, kecuali mereka yang sengaja mencari tahu perihal Indonesia. ■■■
sdiana gan a R a v o N at kaliofficer rombona p m e h a d su di project elum addak b u k a j a n g e n m da tin , ia me Indonessiiganifikan. Tidaksial kunjungan hasil t nyata dari ha ampir ke stan lanju is buku yang m pebisn sia Indone
Stan BAB Publishing berlokasi di Hall 4.1 G 542 internasional. Terbitan BAB meliputi buku art work semacam arsitektur, budaya, dan tekstil. Dibanding penerbit Indonesia lain, BAB sudah punya beberapa distributor untuk kawasan Asia- Pasifik, Jepang, Amerika, dan Eropa. ”Inilah salah satu cara Pak Joop dulu ’menjual’ Indonesia,” kata Rafli Lindarjadi, Associate Publisher BAB. ”Di pameran ini kami berupaya menjaring distributor baru, selain untuk melihat perkembangan buku art di dunia, misalnya permintaannya, trennya. Itu tujuan kami hadir di sini,” Rafli menambahkan. BAB, yang sudah lima kali mengikuti program Frankfurt Book Fair, tahun ini memamerkan 40 buku. Umumnya hard cover, berukuran 25 x 30 sentimeter, dan harganya US$ 30-50 per buku. Sebagian besar buku yang dipajang sudah tak ada di rak, meski pameran belum berakhir. Ada yang
kan penulisnya orang Jerman. Kedengarannya memang agak berlebihan, karena penulis BAB selalu terdiri atas penulis Indonesia dan asing, yang dengan sendirinya bahasa Inggrisnya terjaga. ”Tapi begitulah maunya Jerman. Jadi kami masih mencari penulis Jerman untuk buku-buku art work yang akan datang,” kata Rafli. Menurut dia, kini Museum Dresden mengajak kerja sama penerbitannya membuat buku keris koleksi museum. Pada 2015 dikabarkan Indonesia akan menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair. Nova melihat, pemerintah Indonesia harus melakukan persiapan besar untuk mengemas stan Indonesia itu. ”Kalau kondisi Indonesia masih sekadar ikutikutan begini, apa jadinya pada 2015?” ● TUTTY BAUMEISTER (FRANKFURT)
TEMPO/TUTTY BAUMEISTER
n Indon p an s t a e d i d a . asdian ir 2012 Nova R fur t Book Fa k n di Fr a
FRANKFURT BOOK FAIR 2012
SOT HEBY ’ S P R ESEN TS
23 OCTOBER 2012 — 3 1 JA N UA RY 2013
ENQUIRIES LONDON +44 20 7293 6342 ALEX ANDER.PL ATON@SOTHEBYS.COM INDONESIA +62 21 5797 3603 DEBOR AH.ISK ANDAR@SOTHEBYS.COM | SINGAPORE +65 6732 8239 CATHERINE.KEE@SOTHEBYS.COM SOTHEBYS.COM/ZADOKBENDAVID
TEATER TARI AMOR
Ketelanjangan yang Dingin
Namaku
Chika Honda Kisah tentang perempuan Jepang yang dipenjarakan karena disangka menyelundupkan heroin ke Australia. Pertunjukan multimedia berbasis dokumenter.
�
S
AYA manusia. Saya bukan binatang,� kata perempuan itu dalam bahasa Inggris yang patah-patah dan hanya terdengar suaranya menggema dari pengeras suara. Di dinding terpampang potret besar dinding penjara Melbourne dengan kawat berduri di pucuknya. Suara musik yang muram menyeruak dari permainan keyboard yang dibawakan Thomas Fitzgerald, berpadu de-
74 |
| 28 OKTOBER 2012
ngan petikan koto oleh Satsuki Odamura. Di sudut kiri depan panggung, seorang penari tampak diam terbaring sambil memeluk kakinya. Rekaman suara Chika Honda, perempuan Jepang yang dipenjarakan karena disangka menyelundupkan heroin ke Australia, yang digabung dengan tarian Yumi Umiumare serta permainan musik dan tayangan visual di dinding itu, menjadi suguhan pertunjukan Chika: A Documentary
Theater di Teater Salihara, Jakarta Selatan, Selasa dan Rabu malam pekan lalu. Pertunjukan multimedia itu dibawakan Mayu Kanamori, fotografer dan seniman kelahiran Jepang yang menetap di Australia, yang bertindak sebagai narator dan pengantar pertunjukan. Kasus Chika hingga sekarang masih kontroversial. Gadis Jepang ini bekerja di Pub Omiya sambil belajar menjadi penata rias. Dia diajak Mitsuo Katsuno, pelanggan pub yang dia sukai, untuk berlibur ke Australia. Pada 1992, Chika bergabung dengan turis lain, yakni Yoshio Katsuno, Masahara Katsuno, Mitsuo Katsuno, dan Kiichiro Asami, menuju Australia. Ini perjalanan ke luar negeri pertama Chika, dan dia ingin sekali melihat kanguru dan koala. Tapi tanda-tanda nasib buruk mulai muncul. Pada saat transit di Kuala Lumpur, Malaysia, mobil mereka dicuri, bersama koper-koper di dalamnya. Menurut Yoshio, koper mereka kemudian ditemukan, tapi sudah rusak, sehingga dia menukarnya dengan koper baru. Rencana liburan itu berubah jadi bencana ketika mereka mendarat di bandar udara Melbourne.
KOMUNITAS SALIHARA/ WITJAK
Tari Daniel Leveille menampilkan para penari yang telanjang. Mengapa harus demikian?
Polisi menemukan 13 kilogram heroin tersembunyi di koper-koper itu. Mereka lantas dituduh sebagai anggota Yakuza, kelompok mafia Jepang. Kasus mereka pun menyeruak. Chika kebingungan. Gadis 36 tahun ini tak bisa berbahasa Inggris ketika diinterogasi, dan penerjemahnya pun tak banyak membantu. Dalam potongan rekaman CCTV pada pertunjukan itu, tergambar bagaimana Chika bersama seorang penerjemah di sampingnya menghadapi dua interogator pada 20 Juni 1992 pukul 19.55. Percakapan mereka terdengar sayup-sayup. Hanya tampak Chika yang terkesan putus asa dan menangis sambil menutup mukanya. ”Penerjemah saya bukan penerjemah yang bagus, karena dia bilang tidak tahu bahasa Jepang. Saya bicara dengan bahasa Jepang yang sederhana saja dia tidak tahu,” kata Chika saat diwawancarai Mayu. Chika berusaha menceritakan soal hilangnya koper mereka, tapi pengadilan mengabaikannya. Pengadilan juga tak mempertimbangkan kemungkinan hanya sebagian dari rombongan itu yang benar-benar penyelundup. Pengadilan malah mengadili mereka sebagai satu kelompok. Yoshio, yang didakwa sebagai pemimpin penyelundup, divonis 20 tahun penjara. Chika dan yang lain dihukum hingga 15 tahun penjara, dengan hukuman minimal 10 tahun 6 bulan. Chika pun mendekam di penjara selama itu. ”Aku sering memandang langit lama-lama. Membayangkan negeri yang jauh di Jepang. Itu langit yang sama,” kata Chika mengenang kebiasaannya di penjara. Mayu mengetahui kisah Chika dari surat kabar. Mulanya dia percaya bahwa Chika memang penyelundup narkotik. Keyakinan itu perlahan memudar ketika dia membaca sebuah laporan investigatif yang ditulis wartawan Jepang, Jun Hamana, pada awal 2000. Jun menyebutkan bahwa Chika dan tertuduh lain tetap konsisten mengaku tidak bersalah dan kemungkinan terjadi kekeliruan dalam proses pengadilan. Dia pun tertarik mengetahui lebih jauh kasus yang menimpa perempuan itu. Awalnya ia mencoba menyampaikan masalah itu kepada jurnalis setempat. Sayang, tak ada satu pun media yang tertarik. Lewat bantuan Hideko Nakamura, seorang aktivis hak asasi manusia yang aktif memberi dukungan untuk Chika, Mayu akhirnya bisa berjumpa dengan Chika. Sejak itu, sebulan sekali selama delapan bulan, Mayu bertemu dengan Chika di penjara. Chika bersedia diwawancarai, tapi me-
nolak dipotret, karena tidak ingin ibunya di Jepang melihat foto-foto itu. Walhasil, bahan dasar dokumenter Mayu adalah rekaman suara Chika. Untuk melengkapi bahannya, Mayu mengumpulkan berbagai foto Chika, rekaman video dan wawancara dengan sejumlah orang yang terlibat dalam kasus tersebut. Mayu mengakui kedekatannya dengan Chika lama-lama membuat dia melanggar batas api etika dokumentator: dia menjadi sahabat Chika. ”Setelah berjumpa dan berbincang-bincang dengannya, saya yakin dia memang tidak bersalah,” kata Mayu. Mayu kemudian memilih bentuk pertunjukan teater dokumenter yang menggabungkan unsur musik, tari, dan video. Bentuk ini pertama kali dia pakai saat membuat The Heart of the Journey. Pertunjukan yang memakai 350 foto lebih itu mengisahkan perjalanan Lucy Dann, gadis kelahiran Broome, Australia Barat, yang dibesarkan di kalangan suku Aborigin. Pada usia 20-an tahun, ia baru tahu bahwa ayah biologisnya adalah seorang Jepang yang pernah bekerja di kawasan itu. Bersama Mayu, Lucy Dann kemudian berangkat ke Jepang menemui ayahnya. Mayu memutuskan memakai bentuk multimedia karena bentuk dokumenter biasa dianggapnya kurang memadai. Orang, kata dia, dapat menonton dokumenter di televisi sambil bermain-main dengan telepon seluler atau memasak, tapi sebuah pertunjukan menggiring perhatian penonton untuk berpusat pada apa yang
disajikan. ”Saya memilih bentuk pertunjukan semacam ini karena lebih menyentuh kedalaman batin penonton, sehingga diharapkan penonton lebih memahami pokok masalahnya,” kata Mayu. Sayangnya, aspek drama dari pertunjukan ini kurang tergarap dengan baik. Tuturan kisah Chika cenderung datar. Kehadiran penari, yang sebenarnya ditujukan untuk mendukung penggambaran sisi emosional Chika, tak banyak membantu. Yang patut dipuji adalah komposisi musik karya Thomas Fitzgerald dan permainan para pemusiknya. Pertunjukan ini berawal dari bengkel kerja teater Mayu dan kawan-kawan di Melbourne pada 2003. Hasilnya pertama kali ditampilkan pada 2005 di kota itu dan turut membangkitkan perdebatan mengenai sistem hukum dan pengadilan Australia. ”Kita mengeluh tentang orang Australia yang mendapat masalah karena pengadilan di negara lain, seperti Indonesia. Tapi kita cenderung lupa bahwa hal yang sama persis terjadi pada orang asing di Australia, dan kasus Chika Honda adalah contoh yang sangat jelas,” kata Paul Wilson, kriminolog di Universitas Bond, kepada harian The Sunday Age pada 2008. Australia pernah ribut karena warganya, Schapelle Leigh Corby, ditangkap dan dipenjarakan karena dituduh menyelundupkan ganja di Bali. ”Ini bentuk teater baru, yang sengaja saya tampilkan karena sebenarnya Indonesia punya banyak cerita seperti Chika yang bisa diangkat dalam bentuk teater dokumenter, seperti kasus Udin, Marsinah, dan Munir,” kata Sitok Srengenge, kurator Salihara. Bentuk teater dokumenter bukanlah barang baru sebenarnya, karena sudah muncul sejak teater tumbuh. Tapi bentuk modernnya baru berkembang pada 1920-an lewat karya pionir dua sutradara terkenal Jerman, Bertolt Brecht dan Erwin Piscator. Sekarang bentuk ini semakin kaya dengan penggunaan video dan unsur digital lain. Chika dibebaskan pada 2002 dan langsung dideportasi ke kampung halamannya. Mayu membantunya membawa serta kucing piaraannya selama di penjara, Ai, nama yang dipungut dari nama ibunya yang berarti ”cinta” dalam bahasa Jepang. Chika tak pernah menyaksikan langsung pertunjukan yang mengangkat kisahnya ini di Australia, karena pemerintah Negeri Kanguru selalu menolak permohonan visanya. ● KURNIAWAN
Chika: A Documentary Theater.
28 OKTOBER 2012 |
| 75
TARI BALET KLASIK
Susanna, Gerakan tari Susanna Leinonen dari Finlandia memperkaya balet klasik.
K
OSTUM para penari itu mengingatkan kita pada balet. Dia memakai tutu putih, decker pelindung lutut, kaus kaki panjang, serta celana pendek dan atasan transparan dengan bantalan penutup dada. Tapi penata kostumnya, Erika Turunen, membedakannya dari tutu balet klasik dengan membuat tutu khusus. Bahannya bukan tulle, yang biasa dipakai balerina klasik, melainkan organza dengan bentuk sarang lebah. Sebagian gerakannya juga dapat dikenali sebagai gerakan balet, tapi sebagian besar merupakan gerakan kontemporer yang lebih bebas. Itulah yang tampak pada tari Trickle, Green Oak, yang dipentaskan Susanna Leinonen Company di Teater Salihara, Jakarta Selatan, pada Jumat dan Sabtu dua pekan lalu. Pertunjukan itu dibuka dengan penari solo yang melengkungkan kedua tangan di depan badan, lalu mengangkat kaki kirinya ke samping dan dilempar ke belakang. Sesaat dia dalam posisi balet terke-
76 |
| 28 OKTOBER 2012
nal, Arabesque, yang tegak dengan bertumpu pada kaki kanan, kaki kiri terbentang ke belakang dan sambil merentangkan tangannya ke depan dan belakang. Posisi balet itu buyar ketika kakinya turun dan tubuh sang penari tersentak-sentak hingga membungkuk. Lalu dia melempar kakinya ke belakang lagi dalam posisi Arabesque. Gerakan balet yang dirajut dengan gerakan tari kontemporer semacam itu berulang kali kita temukan pada penari itu dan tiga penari lain yang muncul kemudian, termasuk posisi tegak di ujung kaki sekejap. Malam itu kelompok tari dari Finlandia ini mementaskan dua karya Susanna Leinonen, And The Line Begins to Blur dan Trickle, Green Oak. Kostum dan gerakan penari Trickle mengesankan gerakan burung yang menari, meloncat, dan terbang ke sana-kemari dalam berbagai formasi. ”Susanna membuat Trickle untuk pertunjukan balet nasional. Jadi Anda akan melihat balet di sana, tapi dia membelokkannya menurut arah yang dia kehendaki,” kata Jouka
Valkama, suami Susanna Leinonen, yang memimpin kelompok balet tersebut. And The Line dibawakan empat penari wanita dan dua pria. Gerakan tari ini lebih kuat, mengandalkan kekuatan fisik dan personal. Kostum mereka hitam seperti tentara. Para penari banyak bergerak dalam formasi baris-berbaris. Mereka melangkah dengan gerakan yang lambat dan berat seperti robot. Leinonen membicarakan soal kaburnya batas antara individu dan masyarakat. Dia mengungkap sisi gelap manusia dengan gerakan yang brutal, keras, dan simbol-simbol persaingan. Adella Fauzi, balerina yang pernah meraih beasiswa Boston Ballet Summer Dance Program di Boston, Amerika Serikat, melihat karya Leinonen merupakan pengayaan dari balet dan bukan ”perbendaharaan” balet. ”Trickle lebih feminin, And The Line lebih maskulin,” kata Adella. Yang menarik, pencahayaan dalam karya Leinonen diperhitungkan benar untuk memberi efek tertentu bagi penarinya. Bahkan properti lampu juga digunakan sebagai bagian dari pertunjukan. Tataplah bagaimana saat lampu jatuh tepat di atas kepala penari dalam Trickle. ● KURNIAWAN, EVIETA FADJAR
ANTARA/ALDINO ANATUSA
Mengatasi Balet
Dentsu Network
CEO Baru Dentsu Asia
D
KFC Indonesia
Green Action-Cinta Laut
D
entsu Network efektif mulai 15 Oktober 2012, resmi menunjuk Dick van Motman sebagai CEO baru bagi Dentsu Asia Pte. Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Dentsu Inc. Dentsu Asia yang berada di bawah organisasi Dentsu Network yang beroperasi di luar Jepang, menangani operasi bisnis wilayah di ASEAN dan Oseania. Dick van Motman, peraih Bachelor of Arts di bidang ekonomi dan manajemen organisasi dari Inholland University of Applied Sciences, menghabiskan lebih dari 20 tahun sebagai senior account dan posisi manajemen regional di DMB & B, Leo Burnett dan DDB di pasar Eropa dan Asia. Baru-baru ini ia menjabat Presiden & CEO DDB Group, Cina. Berbasis di markas regional Dentsu di Singapura, ia bertanggung jawab terhadap kawasan ASEAN dan Oseania. Dick adalah profesional dengan rekam jejak yang baik dan pengetahuan yang mendalam di Asia. Pengalaman manajerial Dick di berbagai wilayah operasi akan sangat berharga bagi Dentsu yang terus tumbuh sebagai perusahaan multinasional Jepang dan Barat, dengan banyak klien lokal. l
alam rangka ulang tahun KFC ke-33, melalui program corporate social responsibility, mengusung program Green Action – Cinta Laut. Berupa penanaman mangrove, regenerasi terumbu karang dan pelepasan penyu di Kepulauan Seribu, Jakarta. Mangrove, terumbu karang dan penyu sangat penting perannya bagi kelestarian lingkungan, tetapi kehadirannya semakin berkurang dan terancam akibat kegiatan manusia. Rangkaian kegiatan ini akan meneruskan programprogram lingkungan hidup yang selama ini sudah digagas dan dilaksanakan KFC, yang akan terus berlanjut. Penanaman mangrove dipilih karena tanaman ini sangat berguna dalam melindungi pesisir dari abrasi dan pencemaran laut. Di sini pula terjadi pemijahan telur biota laut. Regenerasi terumbu karang tidak kalah pentingnya karena terumbu karang merupakan rumah bagi semua biota laut untuk mencari makan dan berkembang biak. Di terumbu karang berlangsung ekosistem laut dan rantai makanan biota laut. Sedangkan penyu berperan signifikan menjaga keseimbangan laut. l
Smartfren
Bank BRI
Perkenalkan EV-DO Wi-Fi Hotspot
S
martfren, pelopor layanan telekomunikasi berbasis teknologi canggih EV-DO di Indonesia, pada 25 September lalu di Jakarta, memperkenalkan fitur EV-DO Wi-Fi Hotspot (Tethering) pada Smartfren Xstre@m terbaru dengan teknologi berbasis CDMA 2000 1X EV-DO Rev. A (3.5 G) yang dapat berfungsi sebagai Wi-Fi Hotspot. Ponsel Smartfren Xstre@m EV-DO Hotspot ini menjadi ponsel CDMA pertama di Indonesia berkemampuan hotspot. “Pemilik Xstre@m EV-DO Hotspot dapat berbagi koneksi Internet hingga lima pengguna pada saat bersamaan,” ujar Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Commercial Smartfren. “Fitur terbaru ini memudahkan pelanggan menikmati hiburan digital via TV streaming atau YouTube, akses ke social media, dan layanan data lainnya dengan lebih sederhana, lancar dan hemat.” Smartfren Xstre@m EV-DO Hotspot juga dilengkapi fitur MP3, MP4, kamera, FM Radio, Bluetooth dan value-added service. Untuk menggunakan ponsel Smartfren Xstre@m EV-DO Hotspot sebagai modem, lakukan instalasi driver modem dari www. smartfren.com ke komputer. l
Kerja Sama Strategis Tingkatkan Pelayanan
P
T Indosat Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) menjalin kerja sama strategis menghadirkan layanan telekomunikasi dan perbankan berupa mobile banking dan co-branding Indosat Internet/BRI Internet Banking di modem Internet 3.5G. Penandatanganan kerja sama dilakukan A Toni Soetirto, Director and Chief Marketing Officer Bank BRI dan Erik Meijer, Director and Chief Commercial Officer PT Indosat. ”Target yang ingin dicapai adalah kenaikan transaksi penggunaan layanan produk dan nasabah pengguna e-banking Bank BRI, sehingga nasabah dapat meningkatkan transaksi keuangannya melalui jaringan elektronik (e-channel) Bank BRI,” kata Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan Bank BRI, di Jakarta(12/10). Menurut Erik Meijer, pelanggan Indosat dan nasabah makin mudah bertransaksi dalam pembayaran telepon, listrik, transfer, dan lain-lain. Nasabah Bank BRI dapat menikmati fasilitas Internet akses cepat dengan Indosat Internet dan dongle/modem 3.5G pertama di Indonesia, yang didesain khusus untuk mempermudah layanan Internet banking BRI.l
IDEOLOGI MODERNIS
SENI RUPA
Kitab Anti-Oedipus Ade Ade Darmawan menyajikan sejumlah buku lama yang mengangkat ideologi modernis yang mekar pada 1960-an dan 1970-an.
harapkan dari seni hari ini? Apa fungsi seni ketika yang seni dan yang sehari-hari tampak makin campur aduk dan batas-batas kian kabur? Masih mungkinkah seniman menjadi pencipta citraan yang genuine? Dalam rumusan Ade Darmawan, 38 tahun (lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta), seni mati langkah oleh ikon konsumsi yang deras memenuhi ruang-ruang kehidupan. Seniman, bagi Ade, perlu berhenti sekadar sebagai pencipta dan kini harus menempatkan diri sebagai sosok yang menampilkan kesadaran kritis akan masyarakat spektakel, masyarakat yang hidup di dalam relasi-relasi citraan. Dalam pameran tunggalnya, ”Human Resource Development”, di Ark Galerie, Jakarta, 23 September-24 Oktober 2012, Ade menapak tilas mesin-mesin hasrat kita— masyarakat Indonesia—yang serba ideologis, agamis, dan kapitalis. Ia memulung berbagai buku lama dari sejumlah pasar buku loak di Jakarta, memilah-milahnya menjadi tiga tema besar ideologi modernis, yang mulai mekar pada akhir 1960-an sampai awal 1970-an. Itulah buku-buku yang menunjukkan bagaimana negara-bangsa dikukuhkan mela-
78 |
| 28 OKTOBER 2012
lui sejumlah pandangan ideologis, masyarakat dinormatifkan melalui pepatah-petitih agama dan disejahterakan melalui mimpi para pengusung kapitalisme. Di dalam ruang pameran, kita melihat buku itu dipilah-pilah secara tematik dalam tiga lemari kaca. Melalui visualisasi gambar dan skema yang diperbesar dalam bentuk mural, Ade menggambarkan bagaimana tiga pilar modernisasi itu tumpang-tindih dan mengalami obyektivasi. Inilah penjelasan diagramatis dari mesin kegilaan (skizofrenik) masyarakat kita sejak akhir 1960-an, yang seluruh dampaknya kita alami sekarang: overbirokratisasi, korupsi, dan politisasi kehidupan agama. Dalam karya lain, Ade menggubah citraan-citraan statistik menjadi seakan-akan abstraksi personal dalam seri karya cetak-saringnya, Men, Illiterate, Work, Education, Non Formality (6 panel, 2012). Kita memperoleh pseudo-informasi mengenai tingkat keberaksaraan, pendidikan, dan (lapangan) pekerjaan. Citraan yang berbau simbolis muncul pada seri citraan lebah (simbol koloni, organisasi, dan pekerja), misalnya dalam Old Colony and New Working Bee (6 panel, 2012). Dalam seri karya Permutation (2012), Ade menampilkan diri sebagai seniman-pemulung tilas yang piawai. Kita melihat alat per-
Tournament (2012). tukangan dan pengeras, kucing emas dan buah catur, bangsawan dan alat-alat tulis, serta besi-besi penjepit dan mainan anakanak dijejer-jejerkan dalam lemari-lemari kaca yang rapi. Inilah tilas yang sekali lagi ditemukan Ade di pasar barang bekas untuk mempresentasikan—jika mungkin— hasrat skizofrenik kita. Pada Tournament (2012), Ade memajang belasan piala berbagai lomba, termasuk yang remeh-temeh, seperti lomba suap-suapan. Ini kan gambaran kegilaan masyarakat (pseudo)-prestasi? Dalam kata-kata filsuf Giles Deleuze dan psikoanalis Felix Guattari, penulis buku Anti Oedipus dan Capitalism and Schizophrenia, proses kapitalisme yang melembagakan yang artifisial selalu dapat dikembalikan seluruhnya ke lingkup keluarga, negara, dan bangsa. Sebuah kursi kayu boyak yang dipajang di depan barisan piala itu agaknya menggambarkan pandangan kritis Ade. Dalam terminologi Deleuze-Guattari itu, tidakkah yang hendak ditunjukkan oleh presentasi dan obyek-obyek Ade Darmawan adalah sesuatu yang ”anti-Oedipus”? ● HENDRO WIYANTO (PENULIS SENI RUPA)
TEMPO/DHEMAS REVIYANTO
A
PA kiranya yang masih bisa di-
Workshop 2 Hari
Workshop 2 Hari Batam’s Event
Business Process Mapping untuk membuat SOP l l
Kamis - Jumat, 22 - 23 November 2012 Kamis - Jumat, 20 - 21 Desember 2012
Waktu : 09.00 - 17.00 WITA
Membangun Task Force yang Tangguh untuk Peningkatan Produktivitas Waktu : 09.00 - 17.00 WIB Biaya : Rp 2.750.000,-/ peserta Pembicara : Ervin. A. Priambodo
• Jakarta’s Event Selasa - Rabu, 13 - 14 November 2012
• Bandung’s Event Selasa - Rabu, 11 - 12 Desember 2012
Biaya : Rp 5.500.000,-/ peserta Pembicara : Ady
Subagya
Informasi Pendaftaran : TEMPO Komunitas Telp : 021 - 5360409 ext. 235, 222 | Fax : 021 - 5366 1253 Hp : 0817 185288 (Joko Prasetyo) | Email : prasetyo@tempo.co.id
Informasi Pendaftaran : TEMPO Komunitas Telp : 021 – 5360409 ext. 232, 235 Fax : 021 – 53661253 Hp : 0819 05587899 Email : anisa.widya@tempo.co.id
Workshop 2 Hari
Tax Review dengan Metode Tax Diagnose dan Rekonstruksi Arus Kas Pembicara :
Dr. Adinur Prasetyo, Ak., M.Si Jakarta's Event Hari/ Tanggal : Rabu - Kamis, 7-8 November 2012 Waktu : 09.00 - 17.00 WIB Biaya : Rp 2.750.000,- / peserta
Workshop 1 Hari
PRESENTATION with POWERPOINT
Maksimal Menggunakan PowerPoint dalam Presentasi
Jakarta’s Event Rabu, 24 Oktober 2012, Rabu, 28 November 2012, Selasa, 18 Desember 2012 Biaya: Rp 1.750.000,0/hari/peserta
Bali’s Event Kamis, 8 November 2012 Biaya: Rp 2.000.000,-/peserta waktu: 09.00 - 17.00 WIB Pembicara: Ady Subagya
Bukan untuk pemula & peserta wajib bawa laptop (tidak notebook)
Informasi Pendaftaran : TEMPO Komunitas Telp: 021 – 5360409 ext. 232, 235 Fax: 021 – 53661253 Hp: 0819 05587899 Email: anisa.widya@tempo.co.id
Informasi Pendaftaran: TEMPO Komunitas Telp:021–5360409 ext.235, 222 Fax.021–5366 1253 Hp.0817 185288 (Joko Prasetyo) Email:prasetyo@tempo.co.id
SUPPORTED BY:
SINEMA
Menikmati Richard Gere pada Puncak Karier
P
ERKENALKAN Robert Miller. Seorang biliuner yang pada usianya yang ke-60 tahun sudah memiliki segalanya di dunia: sebuah townhouse mewah di kawasan Manhattan, New York; Ellen (Susan Sarandon), seorang istri cantik; dan anak-anak yang sudah dewasa dan mengikuti jejaknya menjadi penguasa finansial di negerinya. Pada saat dia meniup lilin, seluruh anggota keluarga memberi pidato yang memuja-muji betapa sempurnanya Robert Miller (Richard Gere) sebagai ayah dan suami, dan betapa menit-menit pertama kita tahu kesempurnaan ini sebentar lagi akan terguncang. Segera dia melipir keluar menyambangi apartemen kekasihnya, Julie Cote (Laetitia Casta), seorang model yang sedang menjajal menjadi pedagang lukisan. Cewek simpanan jelita ini sudah pada tahap ngambek dan frustrasi karena sang biliuner ganteng tak kunjung membuhulkan hubungan mereka, sehingga yang kita saksikan adalah pertengkaran klasik simpanan yang cemburu dan penuh tuntutan, pertengkaran yang kemudian diakhiri dengan pergulatan di ranjang dengan nafsu mendidih. Tapi persoalan Robert Miller bukan sekadar pilihan antara kemapanan (istri setia, putri yang sudah menjabat direktur keuangan perusahaannya) dan kegairahan (pacar seksi yang melahirkan dia menjadi muda dan perkasa); melainkan karena sebagai pemilik perusahaan hedge-fund manager (pengelola investasi global), Miller dengan lancang telah memainkan pembukuan. Sejumlah duit dia ambil, dan untuk
80 |
| 28 OKTOBER 2012
darah dalam Unfaithful (Adrimengisi lubang pembukuan, ARBITRAGE an Lyne, 2002). Miller meminjam duit dengan SUTRADARA: Film debut Nicholas Jarecki bunga besar. Pada saat ulang NICHOLAS JARECKI yang tidak hanya mendapat tahun yang ke-60 itulah segaSKENARIO: sambutan positif dari kritikus la persoalan mulai menggunNICHOLAS JARECKI dan penonton, tapi juga untuk cang: dia ditagih untuk memPEMAIN: pertama kali—meski dia sudah bayar utang dan bunga pada RICHARD GERE, SUSAN menunjukkan kelasnya dalam minggu itu juga. SARANDON, TIM ROTH, An Officer an a Gentleman dan Maka malam-malam LAETITIA CASTA Internal Affairs—Richard Gere berikut sang biliuner menjadi bahkan sudah disebut-sebut neraka. Ulang tahunnya yang masuk nominasi Academy Awards tahun ke-60 yang terlihat begitu sempurna sebedepan atas penampilannya. tulnya adalah awal dari bencana. Untuk Tentu saja kita teringat aroma keberhamenghibur dukalara sang pacar yang tesilan film Margin Call (J.C. Chandor, 2011) rus-menerus menuntut kepastian, Robert yang menampilkan hari-hari di Wall Street Miller mengajaknya pergi ke vila di luar menjelang drama kejatuhan krisis finankota. Perjalanan melelahkan dicampur desial global. Sementara Margin Call menyongan alkohol dalam aliran darah, Miller rot perjalanan duit itu, Jarecki lebih memmengemudi dalam keadaan goyah. Malam fokuskan pada drama orang-orang di belajahanam. Dia tertabrak dan menimbulkan kang pembuat keputusan dalam perputarpersoalan berikutnya: Miller berupaya mean duit tersebut. nutupi jejak darah ataupun jejak penilapan Sikap sinis sutradara pada penyelesaiduit itu dengan rapi. Dia meminta bantuan film ini adalah sebuah kritik besar teran anak sopirnya, Jimmy Grant (Nate Parhadap sistem peradilan di Amerika (atau ker), yang sepanjang film menjerat saraf kedi negara mana pun). Tiga pemain veteran, tegangan, karena hanya dialah satu-satuRichard Gere, Susan Sarandon, dan Tim nya yang memegang rahasia besar sang biRoth, menjadi nyawa yang menghidupkan liuner. tubuh film thriller ini. Sebuah film yang buTapi, serapi dan selihai apa pun dia, bau kan menyajikan ”siapa pembunuh sesungbusuk mudah sekali tercium oleh detektif guhnya”—karena kita sudah tahu apa yang berhidung tajam semacam Michael Bryer terjadi—melainkan ”bagaimana seseorang (Tim Roth), yang matanya setajam elang bisa berkelit dari proses hukum”. Licin dan saat mewawancarai Miller sehari setelah penuh muslihat. kecelakaan. Kelicinan itu, ternyata, di dunia yang tak Selanjutnya, kita melihat bagaimana seadil dan tak indah ini, bisa menekuk huorang Richard Gere yang menampilkan kum dan kebenaran. Pandangan yang superpaduan kelicikan Dennis Peck dalam ram tapi, apa boleh buat, nyata. Internal Affairs (Mike Figgis, 1990) dan kemahiran Edward Sumner menutupi jejak ● LEILA S. CHUDORI
IMDB
Akhirnya Richard Gere memberikan seni peran kelas Oscar. Sebuah debut sutradara Nicholas Jarecki yang menyajikan dua jam ketegangan.
HIBURAN
Dansa Ballroom yang Membakar Burn the Floor menyuguhkan dansa ballroom yang lebih energetik. Hiburan yang hangat di Marina Bay Sands, Singapura.
T
IRAI merah yang menutupi
panggung Sands Theater perlahan-lahan tergulung ke atas. Tampak sepasang penari berdansa dengan tubuh bertautan. Tiba-tiba, dari arah belakang kursi penonton, segerombolan perempuan dan laki-laki berlarian sambil berteriak-teriak menuju tengah panggung. Mereka langsung menggebrak panggung dengan tarian cha-cha, yang populer pada 1940-an. Kehangatan segera menjalar. Seperti judulnya, Burn the Floor. Ballroom. Reinvented., pertunjukan tari yang digelar di Marina Bay Sands, Singapura, 9-14 Oktober 2012, ini berusaha memaknai lagi apa itu dansa ballroom. Mereka ingin membuat dansa yang lebih panas. Lebih energetik. Selama dua jam penuh—dengan jeda 15 menit di antaranya—mereka terus-menerus mengajak penonton menjelajahi beragam spektrum tarian yang biasa mewarnai lantai dansa. Keanggunan dansa ballroom klasik semacam waltz yang bertempo lambat, foxtrot, Viennese waltz, dan tango dio-
82 |
| 28 OKTOBER 2012
plos dengan panasnya tarian Latin, seperti cha-cha, samba, rumba, tari Spanyol Paso Dablo, dan jive yang jazzy. Gerakan penari—entah berupa putaran layaknya gasing, tendangan lurus ke atas, entah lompatan—dibawakan nyaris tanpa cacat di bawah gemerlap lampu disko dan tata cahaya penuh warna. ”Pertunjukan ini memang benar-benar menguras energi, semua mengalir serba cepat, tapi justru itulah yang membedakannya dengan pertunjukan lain,” kata Trent Whiddon, penari yang terlibat dalam pertunjukan itu sejak 2002. Jason Gilkison, koreografer sekaligus sutradara Burn the Floor, mengatakan karyanya ini pertama kali dipentaskan pada 1999 di Bournemouth, Inggris. ”Awalnya saya mengira proyek ini hanya sesaat, paling lama enam bulan saja. Ternyata sambutan penonton amat bagus,” kata Gilkison. Lelaki asal Perth, Australia, ini menyebut karyanya sebagai new Broadway. Dia sebelumnya kerap menjadi juara lomba dansa ballroom dan Latin di Australia sepanjang 1981-1997. Tak kurang dari 22 penari dilibatkan da-
lam pertunjukan ini. Mereka penari profesional dari berbagai negara yang telah mendapat lebih dari seratus penghargaan dari kepiawaian menari. Sebagian adalah pemenang sebuah reality show kompetisi tari di televisi Australia dan Amerika Serikat, So You Think You Can Dance dan Dancing with the Stars. Dalam acara tersebut, Gilkison sering menjadi salah satu juri tamu. Lihatlah betapa molek dan energetiknya mereka. Perut rata, pinggul berlekuk, dan otot yang kencang. Para penari pun tampaknya tak kesulitan meskipun harus berganti kostum belasan kali dalam waktu singkat. Burn the Floor mengalir tanpa satu jalinan cerita yang utuh. Hanya berupa fragmenfragmen yang diiringi 20 lagu, termasuk History Repeating, Sway, I Just Wanna Make Love to You, dan Dirty Boogie. Tiap segmen menggulirkan cerita tersendiri, seperti romantisme pasangan yang tengah mabuk kepayang, perselingkuhan, dan pengkhianatan. Perpindahan satu bagian ke bagian lain mengalir tanpa putus. Kombinasi dansa cha-cha dan jive yang dibawakan para penari dalam lagu Fishies, misalnya, dengan mulus berganti tarian jenis Viennese waltz yang sensual seiring dengan kemunculan seorang penyanyi di atas panggung membawakan lagu Everybody Hurts. Gilkison tak membiarkan penonton menatap panggung kosong. Ia bahkan tak memberi jeda kepada penonton untuk berhenti terpesona. Burn the Floor benar-benar membakar. ● NUNUY NURHAYATI (SINGAPURA)
JAMES MORGAN
Burn the Floor.
HUKUM
HUKUM SUAP HAKIM
DISKON ANYIR SANG HAKIM Pengurangan hukuman, dari hukuman mati menjadi hukuman belasan tahun, oleh Mahkamah Agung mendapat sorotan dari mana-mana. Komisi Yudisial membentuk tim untuk menelisik kemungkinan adanya suap.
84 |
| 28 OKTOBER 2012
Petugas BNN pada gelar barang bukti kasus penyelundupan narkotik jenis ekstasi sebanyak 1.412.476 butir.
Tim yang sama memeriksa Achmad Yamanie dan Hakim Nyak Pha. Ketiganya adalah trio hakim yang membebaskan pemilik pabrik ekstasi, Hanky Gunawan, dari hukuman mati. Di tim ini Imron, yang sehari-hari menjabat Ketua Muda Peradilan Militer, bertindak sebagai ketua majelis. Dia memang berlatar belakang tentara. Imron mengawali kariernya sebagai panitera pada Mahkamah Militer Sulawesi Selatan. Pangkat terakhirnya brigadir jenderal. Mahkamah membentuk tim pemeriksa setelah Kaukus Masyarakat Peduli Anak dari Kejahatan Narkoba melaporkan Imron dan dua sejawatnya itu ke Komisi Yudisial. Bergabung dengan Kaukus, antara lain, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Badan Narkotika Nasional, Gerakan Anti Narkoba, dan Majelis Ulama Indonesia. Menurut Ketua Bidang Pengawasan dan Investigasi Komisi Yudisial Suparman Marzuki, Imron tak hanya dilaporkan Kaukus. Hakim di daerah pun melaporkan beberapa putusan kasus narkotik yang ia buat. ”Dia sudah lama masuk radar kami,” ujar Suparman. Untuk kasus ini, Komisi sudah membentuk dua tim. Satu tim mengkaji putusan kasus narkotik yang dibuat Imron, satu lagi turun ke lapangan. ”Kami menginvestigasi kemungkinan adanya suap,” kata Suparman. ■■■
TEMPO/ADITIA NOVIANSYAH
J
ADWAL harian hakim agung Imron Anwari dua pekan terakhir ini kian padat saja. Selain menelaah berkas perkara yang terus menumpuk di mejanya, kini ia punya kesibukan baru: menangkis tudingan miring yang mengarah ke dirinya. Puncaknya Selasa dan Rabu pekan lalu. Selama dua hari itu, dia ”disidang” koleganya sendiri. Imron mesti menjawab pertanyaan tim pemeriksa yang dibentuk Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. ”Pemeriksaan itu atas permintaan Pak Imron, yang merasa disudutkan,” kata Djoko Sarwoko, Ketua Muda Pidana Khusus, yang menjadi anggota tim pemeriksa itu, kepada Tempo.
RUMAH besar di pojok perempatan Jalan Kombes M. Duriyat-Jalan Pregolan itu terlihat lengang. Pagar besi hitam setinggi tiga meter menutupi depan rumah tersebut. Ketika Tempo mengetuk pagar, tak ada yang menyahut. Padahal, pagi itu, slang air masih terulur, menandakan baru dipakai. Rumput dan kembang terlihat memang basah Pada salinan vonis, rumah itu tercatat milik Hanky Gunawan, yang kini mendekam di penjara Porong, Sidoarjo. Hanky, 42 tahun, ditangkap polisi pada 23 Mei 2006. Dia dituduh memproduksi ekstasi di rumah sewaan di kompleks Graha Famili, Surabaya. Hanky meracik pil ekstasi bersama dua temannya: Brian Lingso Direjo dan Suwarno. Dia diduga mengedarkan ekstasi melalui Cristian Salim alias Awe dan ka-
wan-kawan di Jakarta. Di Pengadilan Negeri Surabaya, pada 4 April 2007, jaksa mendakwa Hanky melakukan kejahatan terorganisasi, memproduksi dan mengedarkan ekstasi, serta melakukan pencucian uang hasil kejahatannya senilai Rp 500 juta. Pasal berlapis dipakai jaksa: Undang-Undang Psikotropika, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Undang-Undang Pencucian Uang. Jaksa menuntut Hanky hukuman mati. Namun, pada 17 April 2007, Pengadilan Negeri Surabaya hanya menghukum dia 15 tahun penjara plus denda Rp 500 juta. Menurut hakim, Hanky tak terbukti melakukan kejahatan terorganisasi seperti dakwaan pertama jaksa. Dia hanya terbukti memproduksi dan mengedarkan ekstasi serta melakukan pencucian uang. Pada 11 Juli 2007, majelis hakim Pengadilan Tinggi Surabaya memperberat hukuman Hanky menjadi 18 tahun penjara dan denda Rp 600 juta. Masih tak puas, jaksa mengajukan kasasi. Nah, di sini Hanky mendapat hukuman maksimal. Pada 20 November 2007, majelis kasasi, yang terdiri atas hakim Iskandar Kamil, Komariah Emong Sapardjaja, dan Kaimuddin Salle, menjatuhkan hukuman mati. Hakim menyebut Hanky melakukan kejahatan terorganisasi. Tak terima, lewat kuasa hukumnya, Hanky mengajukan permohonan peninjauan kembali. Mereka, antara lain, melampirkan putusan hakim atas Cristian Salim alias Awe sebagai bukti baru. Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis Awe sebagai pemakai sabu-sabu. Dia hanya dihukum 8 bulan penjara. Padahal, dalam berkas perkara Hanky, Awe disebut menerima 50 ribu butir ekstasi dari Suwarno, lalu mengedarkannya di Jakarta. Pengacara Hanky juga berdalih hukuman mati bertentangan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, UndangUndang Dasar 1945, dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia. Di luar dugaan, pada 16 Agustus 2011, hakim peninjauan kembali membatalkan putusan kasasi Hanky. Majelis hakimnya, ya, Imron Anwari, Achmad Yamanie, dan Hakim Nyak Pha. Hakim setuju pada argumen pengacara
28 OKTOBER 2012 |
| 85
HUKUM SUAP HAKIM
Wakil Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan Arsil mengatakan tak konsistennya putusan memang menjadi masalah tersendiri di Mahkamah Agung. Yang kerap bertabrakan, ujar dia, bukan hanya putusan hakim yang berbeda, hakim yang sama pun kerap membuat putusan dengan pertimbangan saling bertentangan. Padahal, menurut Asril, peradilan kasasi berfungsi memastikan kesatuan penerapan hukum untuk menjadi pedoman peradilan di bawahnya. Menurut dia, ketimbang bersusah payah membatalkan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap itu, ada hal lebih penting, yakni menyingkap apa yang terjadi di balik putusan aneh tersebut. ”Untuk kasus narkoba, yang rentan suap, jaksa dan hakim harus terus diawasi,” katanya. Peringatan Arsil tak berlebihan. Kepada Tempo, seorang mantan hakim yang kerap mengadili kasus narkotik menuturkan, selama pengusutan dan proses pengadilan, kaki tangan sindikat narkotik tak tinggal diam. Mereka siap membayar mahal asal-
”Dia sudah lama masuk radar kami,” ujar Suparman. Untuk kasus ini, Komisi sudah membentuk dua tim. Satu tim mengkaji putusan kasus narkotik yang dibuat Imron, satu lagi turun ke lapangan. ”Kami menginvestigasi kemungkinan adanya suap,” kata Suparman. 86 |
| 28 OKTOBER 2012
Hanky Gunawan seusai sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Surabaya, 4 April 2007.
kan penegak hukum mematuhi permintaan mereka. Menurut bekas hakim ini, dia juga pernah mendapat tawaran semacam itu. Saat itu, lantaran penasaran, ia mengutus orang kepercayaannya menemui utusan sindikat. Ternyata mereka ingin kurirnya tak dihukum mati. ”Sekali ada kurir yang divonis mati, sindikat ternyata kesulitan mencari pengganti,” ujarnya. Ia ditawari Rp 2 miliar. ”Kalau di tingkat lebih atas, hakim kasasi, misalnya, pasti lebih besar,” kata si hakim yang menolak tawaran itu dan tetap menjatuhkan hukuman mati. Jaksa penuntut kasus Hanky, Mulyono, menuturkan cerita yang mirip. Sewaktu dia akan menuntut Hanky dihukum mati, tawaran uang pun datang kepadanya dan anggota hakim lain. ”Kami tak tergoda dan tetap kompak,” ujarnya. Mahkamah Agung menyatakan membuka diri terhadap siapa pun yang memberi informasi adanya suap di balik para hakim yang mengkorting hukuman para terpidana narkoba itu. Sejauh ini, kata Djoko, Mahkamah belum memiliki bukti. ”Kalau ada bukti, silakan dilaporkan. Akan kami tindak lanjuti,” ujar Djoko. ● JAJANG JAMALUDIN, ANTON APRIANTO, KUKUH S. WIBOWO (SURABAYA)
ANTARA/ERIC IRENG
Hanky. Mereka, misalnya, menyebut penentuan berat-ringannya hukuman menjadi wewenang hakim pengadilan tingkat pertama, bukan hakim kasasi. Majelis hakim mengutip utuh dalil pemohon hukuman mati bertentangan dengan Deklarasi Universal HAM, UUD 1945, dan UU HAM. Imron dan kawan-kawan menyatakan Hanky tak terbukti melakukan kejahatan terorganisasi. Hukuman bagi pria itu dipangkas jadi sama dengan vonis pengadilan negeri: 15 tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Menurut Djoko Sarwoko, sewaktu diperiksa, Imron menjelaskan bahwa hak asasi manusia bukan satu-satunya pertimbangan. Dia mengurangi hukuman Hanky karena dakwaan primer jaksa—kejahatan terorganisasi—tak terbukti. Kepada pemeriksanya, kata Djoko, Imron menegaskan dia bukan penentang hukuman mati. ”Dia sudah enam kali menghukum mati,” ujar Djoko. Apa pun dalih Imron, putusan kasus Hanky memperpanjang jejaknya dalam meringankan hukuman kasus narkotik. Pada 6 Oktober 2010, misalnya, lewat peninjauan kembali, Imron menganulir hukuman mati warga Nigeria, Hillary K. Chimezie, yang dituduh mengedarkan heroin seberat 5,8 kilogram. Dalam kasus ini, Imron satu majelis dengan hakim agung Timur P. Manurung dan Suwardi. Bersama hakim Achmad Yamanie dan Timur P. Manurung, pada 27 Mei 2011, lewat putusan kasasinya, Imron membebaskan Naga Sariawan Cipto Rimba alias LiongLiong dari hukuman. Sebelumnya, pemilik bengkel sepeda motor itu dihukum 17 tahun oleh Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi Banjarmasin karena menerima paket sabu-sabu lebih dari 1 kilogram. Memang ada juga ”bolong” yang menganga dalam kedua kasus itu. Dalam kasus Hillary, misalnya, saksi kunci Marlena dan Izuchukwu Okoloaja tak diajukan ke persidangan karena keburu mati di tahanan polisi. Pada kasus Liong, kecuali paket sabusabu, tak ada bukti lain yang memperkuat dia sebagai anggota sindikat narkotik.
Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia
“Bertekad Mendorong
Lakukan perbaikan UU Advokat, etika harus ditegakkan dan harus diikuti pula oleh pengadilan.
Dr. Frans H Winarta, S.H., M.H. Anggota Komisi Hukum Nasional RI
Reformasi Hukum di Indonesia”
Advokat Bukan Penegak Hukum
M
afia peradilan (korupsi yudisial) di Indonesia tetap saja marak. Kode etik profesi hukum tidak bisa ditegakkan. Advokat cenderung bekerja seolah-olah sebagai calo perkara, padahal tugas sebenarnya adalah membela. Masyarakat pencari keadilan pun dirugikan dengan keadaan ini, karena tidak mendapatkan mutu pelayanan yang diinginkan. Dalam kajian Komisi Hukum Nasional terungkap bahwa ini semua terjadi karena konsepsi wadah tunggal profesi advokat sudah tidak mungkin dilaksanakan. Masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah pluralistik, majemuk. “Jadi, sistemnya memang sudah salah,” kata Dr. Frans H Winarta. Akibatnya, praktek-praktek hukum sudah melenceng dari konsepsi semula. Somasi menjadi lembaga ancaman. Padahal, Ini sudah tidak sesuai lagi dengan KUHAP. “Kita ini sudah serba salah dalam penegakan hukum. Karena itu kita harus melakukan perbaikan terhadap UU Advokat, etika harus ditegakkan dan ini harus diikuti oleh pengadilan,” kata dia, menegaskan. Ketentuan yang menyatakan
bahwa advokat berstatus sebagai penegak hukum (law enforcement officials) juga keliru, karena profesi advokat adalah profesi khusus yang bebas dan mandiri, dan bukan merupakan bagian dari penegak hukum. Guna mengatasi keadaan ini, Frans juga menyarankan perlunya dibentuk Dewan Kehormatan Bersama yang anggotanya terdiri dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama. n
Rekomendasi Bidang Organisasi Profesi Hukum 1. Standar Disiplin Profesi (2002) 2. Standar Pengujian Profesi hukum (2002) 3. Membangun Sistem Pendidikan Profesi Hukum untuk Advokat di Indonesia (2005) 4. Penyusunan Mekanisme dan Penyelesaian Pengaduan atas Pelanggaran Kode Etik Profesi Advokat (2006) 5. Pembentukan Standar Minimum Profesi Polisi (2006) 6. Kajian Evaluasi tentang Reformasi terhadap Organisasi Advokat (2010)
KOMISI HUKUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Dibentuk pada 18 Februari 2000 melalui Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2000 Tentang Komisi Hukum Nasional. TUGAS 1. Memberikan pendapat atas permintaan Presiden tentang berbagai kebijakan hukum yang dibuat atau direncanakan oleh Pemerintah dan tentang masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan kepentingan umum dan kepentingan nasional. 2. Membantu presiden dengan bertindak sebagai Panitia Pengarah
(Steering Committee) dalam mendesain rencana umum pembaruan di bidang hukum yang sesuai dengan cita-cita negara hukum dan rasa keadilan, dalam upaya mempercepat penanggulangan krisis kepercayaan kepada hukum dan penegakkan hukum, serta dalam menghadapi tantangan dinamika globalisasi terhadap sistem hukum di Indonesia.
Alamat: Jln. Diponegoro, No 64, Jakarta Pusat 10310. Website: www.komisihukum.go.id INFORIAL
HUKUM SUAP HAKIM
Presiden mengabulkan grasi terpidana mati perkara narkoba menjadi hukuman seumur hidup. Dinilai bisa menghambat perang melawan narkoba.
88 |
| 28 OKTOBER 2012
D
ANTARA/ZABUR KARURU
BATAL MATI KARENA GRASI
ESY menyeka air mata setiap kali menyebut nama suaminya, Deni Setia Maharwan alias Rapi Muhammad Majid. Mulutnya bergetar ketika bercerita tentang kasus yang membelit pria yang sudah memberinya satu anak itu. Dengan suara tercekat, perempuan 35 tahun ini tiba-tiba mengerem pembicaraannya. �Maaf, saya tak bisa bercerita banyak. Hati saya sudah sembuh. Jangan ingatkan lagi pada derita yang sudah pupus itu,� kata Desy ketika ditemui Tempo di rumahnya di Cianjur, Jawa Barat, Kamis pekan lalu. Desy, perempuan yang sehari-hari menjadi guru sekolah menengah pertama di Cianjur, adalah istri salah satu terpidana narkoba yang mendapat grasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dihukum mati sampai tingkat peninjauan kembali, lewat grasi, hukuman Deni dikorting menjadi seumur hidup. Bekas praja terbaik Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri itu kini mendekam di sebuah lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto (kedua dari kanan), Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin (kiri), Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kedua dari kiri), dan Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat koordinasi terkait dengan grasi. mengalami trauma karena kerap dicap miring sebagai istri bandar narkoba. ”Fokus utama saya sekarang membesarkan anak. Saya juga tak mau ambil pusing oleh hal-hal yang membuat trauma masa lalu terulang,” ujar Desy masygul. Ketika Tempo melongok rumah Deni yang terletak di tengah perkampungan padat di Jalan Siliwangi, Kelurahan Sawahgede, kesannya jauh dari rumah gembong narkoba. Status itulah yang disandang Deni setelah ia dibekuk di Bandara Soekarno-Hatta ketika hendak terbang ke London, Januari 2000. Saat itu ia kedapatan membawa 3,5 kilogram heroin dan 3 kilogram kokain. Di dalam rumah bekas pamong di Sukabumi itu, yang luasnya tak sampai 30 meter persegi, tak terlihat barang mewah. Hanya ada satu televisi 17 inci di ruang tamu yang berukuran sekitar lima meter persegi. Setelah Deni ditangkap, rumah yang terletak persis di pinggir parit itu hanya dihuni istri dan anak tunggalnya yang kini duduk di bangku sekolah menengah atas. Desy mengaku tak punya sanak famili di sekitar Cianjur ataupun Sukabumi. Dengan gajinya sebagai pegawai negeri, ia membe-
sarkan putranya yang ketika ditinggal Deni masih berusia tiga tahun. Faktor sosial dan ekonomi keluarga inilah yang menjadi salah satu poin pertimbangan Presiden mengabulkan grasi Deni. Dalam surat permohonan grasinya, kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin, Deni menjelaskan dirinya seorang pegawai negeri sipil di Sukabumi yang memiliki istri seorang guru dan satu anak. Deni juga, kata Amir, bersedia membawa narkoba karena tergiur upah untuk membayar utang cicilan mobil. ”Ia bertindak sebagai kurir, jadi bukan gembong,” kata Amir. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Grasi, presiden ketika mengabulkan atau menolak grasi menerima masukan Mahkamah Agung. Nah, dalam kasus Deni, menurut Ketua Muda Pidana Khusus MA Djoko Sarwoko, pihaknya sudah menyarankan Presiden menolak grasi itu. Menurut Djoko, Deni mengajukan grasi pada akhir April 2011, delapan tahun setelah upaya peninjauan kembalinya ditolak. Ketua MA saat itu, Harifin Tumpa, mengirim surat pertimbangan ke Presiden.
MENGIRIS HATI GRASI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk terpidana mati perkara narkoba mengundang kritik tajam sejumlah kalangan. Selain dinilai mencederai rasa keadilan, langkah itu dianggap tak sejalan dengan upaya memerangi peredaran barang laknat tersebut.
Tengah. Jarak ratusan kilometer dari suami yang divonis hukuman mati tak lantas membuat Desy berkecil hati. Setiap tahun ia dan anak laki-lakinya menyempatkan waktu membesuk Deni di Nusakambangan. Untuk sekali kunjungan, paling tidak dibutuhkan Rp 3 juta. ”Saya pasrah saja, toh hidup harus terus berjalan,” katanya berlinang air mata. Desy hakulyakin suaminya hanya korban sindikat besar, bukan bandar narkoba seperti yang dituduhkan. Dikabulkannya permohonan grasi Deni membuat Desy sedikit lega. Kendati, kata dia, santernya pemberitaan grasi membuat ia kembali
Payung Hukum Merupakan salah satu hak presiden di bidang yudikatif berupa pengurangan hukuman, pengampunan, bahkan pembebasan hukuman.
Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945
”Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.” Pasal 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Grasi
”Presiden berhak mengabulkan atau menolak grasi yang diajukan terpidana setelah mendapatkan pertimbangan Mahkamah Agung.” Prakteknya, Presiden juga meminta masukan para pembantunya di kabinet. Dalam beberapa kasus, Presiden memberi grasi walau MA menyarankannya menolak permohonan grasi itu.
28 OKTOBER 2012 |
| 89
HUKUM SUAP HAKIM
”Surat itu isinya tidak cukup alasan untuk mengabulkan grasi,” kata Djoko. Kendati MA mengusulkan untuk menolaknya, Presiden tetap mengabulkan grasi Deni. Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, ketika menentukan keputusan grasi, Presiden tak hanya meminta pertimbangan MA, tapi juga meminta pertimbangan dari para pembantunya. Misalnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Badan Narkotika Nasional, Markas Besar Kepolisian, dan Kejaksaan Agung. ”Pertimbangan MA itu bukan pertimbangan tunggal,” kata Djoko Suyanto. Akhirnya, setelah mendapat masukan dari para pembantunya dan melakukan perenungan, Presiden menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 7/G/2012. Keputusan Presiden yang diteken pada 25 Januari 2012 itu mengabulkan grasi Deni, dari vonis mati menjadi seumur hidup. Tiga bulan sebelumnya, Presiden juga mengabulkan grasi untuk terpidana mati Meirika Pranola alias Ola dan Rani Adriani. Dua perempuan ini tertangkap bersama Deni di Bandara Soekarno-Hatta. Alasan grasinya mirip dengan Deni: bukan karena hanya kurir, tapi karena alasan kemanusiaan dan hak asasi. Untuk dua terpidana mati perempuan ini, Mahkamah Agung juga sudah memberikan pertimbangan hukum kepada Presiden agar menolaknya. Dalam catatan Tempo, Deni dan kedua perempuan ini pernah mengajukan grasi pada era Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada Maret 2003, grasi ketiga terpidana itu ditolak, karena MA saat itu memang memberikan pertimbangan agar Presiden menolaknya. Informasi mengenai grasi ini awalnya bertiup dari kantor MA. Dua pekan lalu, MA mendapat kritik tajam karena majelis hakim PK membatalkan hukuman mati untuk pemilik pabrik ekstasi di Surabaya, Hanky Gunawan. Belakangan tersiar kabar, MA juga membatalkan vonis mati bagi Deni dan Ola. Mendapat kritik yang salah alamat, Djoko Sarwoko segera meluruskan informasi pembatalan hukuman mati Deni dan Ola. ”Itu putusan grasi, bukan putusan hakim MA,” kata Djoko. Putusan grasi itu kemudian menyulut polemik. Bagi para pegiat hak asasi manusia dan Komnas HAM, grasi Presiden untuk terpidana mati narkoba itu langkah maju. Menurut Ketua Komnas HAM Ifhdal Kasim, pihaknya mendukung grasi itu karena
90 |
| 28 OKTOBER 2012
Menanti Eksekusi Sedikitnya ada 60 terpidana mati narkotik yang menanti eksekusi karena upaya hukumnya mentok dan grasinya ditolak Presiden. Sebagian besar warga negara asing. Inilah beberapa di antaranya. 1.Adam Wilson > Warga negara Nigeria. Dihukum mati karena terbukti menyelundupkan satu kilogram heroin ke Indonesia. > Kendati menghuni Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, ia kembali ditangkap Badan Narkotika Nasional karena mengendalikan penyelundupan 8,7 kilogram sabu-sabu dari Nigeria ke Medan dan Jakarta. 2. Namaona Denis Warga negara Afrika Selatan. Dihukum mati karena terbukti menyelundupkan satu kilogram heroin dari negaranya ke Indonesia. Kini mendekam di LP Nusakambangan. 3. Raheem Abeje Warga negara Spanyol. Dihukum mati karena terbukti menyelundupkan heroin lima kilogram ke Surabaya. 4. Muhammad Abdul Hafez Warga negara Pakistan. Dihukum mati karena menyelundupkan 900 gram heroin ke Indonesia. Kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.
Berkah Grasi Selain Deni Setia Maharwan dan Meirika Pranola, ada dua terpidana mati yang mendapat grasi sehingga hukumannya dikorting menjadi seumur hidup. 1.Rani Adriani > Ditangkap bersama saudaranya, Meirika Pranola, di Bandara Soekarno-Hatta karena mencoba menyelundupkan 3,5 kilogram heroin dan 3 kilogram kokain ke London pada Januari 2000. > Grasinya pernah ditolak Presiden Megawati Soekarnoputri. > Alasan grasi, yaitu faktor kemanusiaan, hak asasi, dan terpidana hanya kurir, bukan bandar. 2. Indra Bahadur Tamal > Warga Nigeria yang kedapatan membawa masuk belasan kilogram narkoba di Bandara Soekarno-Hatta. > Alasan grasi, yaitu faktor kemanusiaan, hak asasi, dan terpidana hanya kurir, bukan bandar. 15 persen penduduk Indonesia memakai narkoba. Rata-rata mereka berusia produktif, 15-30 tahun.
NASKAH: ANTON A., SUMBER: WAWANCARA, KEJAKSAAN AGUNG, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM, BNN
setiap terpidana mati punya hak untuk hidup. ”Kita harus fair. Masih ada sistem peradilan sesat yang kerap salah menghukum orang,” katanya. Namun pihak yang berseberangan jauh lebih banyak. Menurut Asrorun Niam Sholeh, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, grasi itu justru mengorbankan perlindungan anak karena selama ini anak-anak menjadi target penyalahgunaan narkoba. Sejumlah anggota Komisi Hukum DPR bahkan tengah merancang hak interpelasi kebijakan grasi terpidana mati ini. Menurut Ketua Umum Gerakan Nasional Antinarkotika (Granat), Henry Yosodiningrat, kebijakan grasi ini juga bisa menyuburkan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. ”Presiden mungkin tidak tahu bahwa 50 warganya mati per hari karena narkoba,” kata Henry. Mendapat kritik tajam, Presiden langsung bereaksi. Senin pekan lalu, ia meng-
undang para menteri dan wakil menteri di lingkungan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ke kantornya. Presiden meminta para pembantunya itu menjelaskan kebijakan grasi terpidana mati tersebut. Presiden juga mewanti-wanti para pembantunya agar menjelaskan ke publik bahwa grasi terpidana mati itu mengikuti tren dunia. ”Kalau ada keinginan warga negara Indonesia tidak dihukum mati di luar, pemerintah juga harus menunjukkan komitmen yang sama,” kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana. Kegaduhan pihak yang menentang dan mendukung keputusan terhadap kasus Deni dan dua temannya itu justru membuat perasaan Desy semakin teriris. Toh, grasi itu bagi Desy tak bisa mengembalikan suaminya berkumpul dengan keluarga. Maklum, seumur hidup berpisah. ● ANTON APRIANTO, TRI ARTINING PUTRI
SUPERBRANDS LAMBANG KEPERCAYAAN ANDA Selamat kepada merek-merek terpilih Superbrands 2013. Merek-merek yang baru bergabung dalam program Superbrands 2013:
Matahari Food Business merupakan anak perusahaan dari PT. Matahari Putra Prima Tbk yang membawahi Hypermart, Foodmart dan Boston. Matahari Food Business bekerjasama dengan lebih dari 6000 rekanan dan terus mengembangkan usahanya di seluruh Indonesia. Matahari Food Business mengelola 74 Hypermart,26 Foodmart dan 72 Boston kami hadir untuk melayani lebih dari 5,5 juta pelanggan setia di 46 kota.
Swallow Globe adalah merek produk agar agar nasional yang terkenal dan terpercaya. Perusahaan kami sangat mengedepankan kualitas produk yang di dukung dengan pemanfaatan teknologi baru. Sebagai Market Leader, kami berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi kepuasan konsumen, dengan terus meningkatkan kualitas, melakukan inovasi baru dan turut berperan aktif dalam menyehatkan bangsa.
Ban Swallow mengutamakan mutu, mengoptimalkan kepuasan pelanggan, didukung oleh R&D dan Laboratorium bersertifikasi KAN untuk menghasilkan produk bermutu tinggi yang inovatif dengan menerapkan teknologi baru dan berstandar internasional seperti: SNI, E-Marking, DOT, JIS (Japanese Industrial Standard), ISO 9001:2008 dan telah diekspor ke lebih dari 40 negara di 5 benua.
TOP 1 Oil Products Company, USA adalah salah satu eksportir terbesar pelumas sintetik dari pantai barat Amerika. Produk oli TOP 1 adalah yang pertama dan satu2nya produk pelumas dengan rekomendasi resmi FIM (Federation Internationale de Motorcyclisme) dan sudah mendapatkan rekomendasi resmi dari berbagai ATPM Mobil Eropa (Audi/Volkswagen, BMW, Mercedes, Porsche).
Sejak 1953 PT. Behaestex selalu konsisten menciptakan kualitas terbaik. Helai demi helai benang ditenun dengan sentuhan nilai seni yang patut dibanggakan. Ketekunan dan ketelitian saja tidaklah cukup untuk melestarikan tradisi kualitas terbaik dari Sarung Tenun ATLAS. Para ahli kami selalu mengikuti perkembangan terkini. Kami warisi teknologi tanpa merubah tradisi. Sebuah persembahan karya seni bernilai tinggi telah menjadi kebanggaan para pecinta sarung tenun Indonesia dan mancanegara. Sarung Tenun ATLAS, bukti tradisi kualitas terbaik.
Wika Realty adalah perusahaan pengembang terpercaya dalam bidang properti yang senantiasa melakukan inovasi produk untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen. Dengan hadirnya kawasan perumahan dan apartemen di berbagai kota di Indonesia merupakan bukti nyata untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya dengan memberikan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Wika Realty adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam industri ini dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta tahun 1988. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan 230 gerai. Atas prestasinya Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba yang Unggul� dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga September 2012 Indomaret mencapai 6.941 gerai.
Kurnia Syrup menjadi bagian dari kebersamaan dalam momen silaturahim, pesta, ataupun sebagai suguhan seharihari di Indonesia. Sirup Kurnia yang kini tersedia dalam berbagai varian rasa terus dipercaya keluarga di Indonesia karena kualitasnya yang selalu terjaga serta rasa yang tak pernah sama dengan produk lainnya. Peningkatan kualitas dan kuantitas terus diadakan demi mempertahankan eksistensi sejak tahun 1969. Jadikan moment kebersamaan menjadi lebih berkesan dengan menghadirkan Sirup Kurnia. Sirup Kurnia kaya akan rasa, aroma dan kualitas.
Kami menyadari sebagai perusahaan dengan komitmen tinggi untuk memberikan solusi yang terbaik dan handal dalam layanan surat, logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur yang luas serta terintegrasi, PT. Pos Indonesia (Persero) mampu menciptakan benefit bagi masyarakat dan perusahaan.
Olympic Spring Bed adalah salah satu merek spring bed terkemuka yang banyak dipilih keluarga Indonesia menjadi tempat tidur nyaman yang memiliki kualitas terbaik dan desain modern yang sesuai untuk masyarakat urban. Selain itu Olympic Spring Bed juga memiliki harga yang terjangkau dan banyak varian desain yang selalu menjadi tren setter.
Cipaganti sebagai Perusahaan Transportasi terpadu (Rent Car, Shuttle & Travel, Tourism Bus, Tour & Ticketing serta Courier & Cargo) di Indonesia. Komitmen dan Konsistensi kami yakni bisa memberikan kebutuhan layanan transportasi variatif, didukung kualitas unit kendaraan terbaik, serta penyebaran outlet yang mudah di akses di berbagai kawasan strategis di Indonesia. Trust & Care menjadi moto kami untuk kepuasan pelanggan kami.
Merek-merek yang telah bergabung sebelumnya:
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Superbrands Indonesia, kunjungi www.superbrands.co.id Research by
Media Partner
Airline Partner
Hotel Partner
Represented by
HUKUM
TERPERANGKAP ILUSI NARKOBA Berkendara tanpa busana, model Novi Amilia dicokok polisi setelah mobilnya menabrak beberapa kendaraan dan pejalan kaki. Pemeriksaan membuktikan dia mengkonsumsi narkoba.
S
EPERTI jijik, perempuan itu meludahi dua polisi wanita di depannya. Dia memberontak, berteriak-teriak, emoh disentuh. Padahal dua polisi itu niatnya baik, ingin memakaikan baju kepada perempuan muda yang tubuhnya sedang ”terbuka” tersebut: hanya berkutang dan bercawat. ”Dia mengamuk, menendangi petugas di sekitarnya,” ujar seorang polisi yang saat itu tengah bertugas di Kepolisian Sektor Taman Sari, Jakarta Barat, kepada Tempo. Sang perempuan muda bernama Novi Amilia, 25 tahun. Parasnya ayu, kulitnya mulus, dan sebuah tato menghiasi betisnya. Sehari-hari ia dikenal sebagai model dan bintang film. Sejumlah fotonya, dengan berbagai pose syur, pernah muncul di majalah untuk kelompok dewasa, Popular. Kamis malam pekan lalu itu polisi memang akan memeriksa Novi. Dia digelandang ke Polsek Taman Sari setelah mobilnya, Honda Jazz bernomor B-1864-POP, menyerempet dan melukai tujuh orang, termasuk dua polisi lalu lintas yang tengah bertugas di jalanan, Ajun Inspektur Satu Sugiyanto dan Brigadir Kepala Suyatno. Tapi, ya itu, pemeriksaan tak bisa dilakukan karena si model belum pulih kesadarannya. Peristiwa ini diawali ketika mobil Novi melaju kencang di Jalan Sukarjo Wiryopranoto menuju Harmoni, Jakarta Barat. Di simpang Jalan Ketapang, mobilnya menyenggol pengendara sepeda bernama Manggir. Tak peduli pada sepeda yang nyungsep itu, mobil tetap tancap gas. Baru beberapa ratus meter, mobil itu menyerempet Sugiyanto dan Suyatno. Melihat mobil itu tak berhenti, Suyatno berteriak dan mengejarnya. Tapi, bak kesetanan, mobil itu terus melaju kencang ke Jalan Hayam Wuruk. Lagilagi, mobil itu memakan sederet korban. 92 |
| 28 OKTOBER 2012
Menabrak sepeda motor, menyeruduk Mikrolet, kembali menghajar sepeda motor, lalu menumbuk Mikrolet lagi, sebelum akhirnya tersendat dan berhenti di lampu merah. ”Mereka yang ditabrak itu menderita luka ringan,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto. Begitu mobil berhenti, sejumlah orang langsung mendekat dan menimpukinya dengan batu. Sekejap kaca mobil itu hancur. Suyatno, yang sejurus kemudian datang, dengan cepat memerintahkan pengemudinya keluar. ”Ia kaget setengah mati setelah tahu pengemudinya perempuan dan hanya berbikini,” ujar sumber Tempo di kepolisian itu. Novi saat itu memang hanya mengenakan penutup dada dan celana dalam. Suyatno memborgol perempuan itu dan segera membawanya ke kantornya, Polsek Taman Sari. Polisi itu khawatir perempuan tersebut jadi sasaran kemarahan massa. Di kantor polisi, Novi bertingkah nyeleneh. ”Saat ditanya malah ketawa-tawa, bahkan berjoget-joget,” ujarnya. Dan, itu tadi, mengamuk ketika akan ”disopankan” penampilannya. Para penyelidik mafhum, perempuan ini sedang teler. Pemeriksaan terhadap Novi baru dilakukan esok harinya, setelah ia sepenuhnya sadar. Dari hasil interogasi, polisi menyimpulkan kecelakaan yang terjadi itu murni lantaran kelalaian Novi. Petugas tak menemukan masalah dengan mobil Novi, termasuk remnya. Kepada penyidik, Novi menjelaskan, awalnya ia mengendarai mobilnya dengan pakaian lengkap. Di tengah jalan, ia membuka satu per satu bajunya. Telepon seluler miliknya pun ia buang. ”Ia melakukan itu karena ada ilusi telah mendengar bisikan-bisikan,” kata Kepala Polsek Taman Sari Komisaris Maulana Hamdan. Menurut sumber Tempo, penyidik tak
begitu saja percaya pada cerita Novi tersebut. Itu lantaran tanda-tanda yang dialami Novi mirip gejala pengguna narkoba. Tanda-tanda ini pula, menurut sumber itu, yang pernah ada pada Aprilia Susanti ketika pada Januari lalu mobil Xenianya menabrak hingga tewas sembilan pejalan kaki di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Ia mengendarai mobil dalam keadaan setengah sadar karena pengaruh sabu-sabu. Penyidik menguji urine Novi di Rumah Sakit Husada. Hasilnya, Novi positif mengkonsumsi ekstasi dan minuman keras. Polisi bergerak cepat setelah menduga Novi terlibat narkoba. Mereka menggeledah apartemen Novi di Sudirman Park, Jakarta Pusat. Namun di sana petugas hanya menemukan botol wiski merek Chivas Regal yang tersisa separuh. Menyadari ada yang tak beres, polisi menggiring Novi ke Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana ia menjalani peme-
ANTARA/ZABUR KARURU
riksaan menyeluruh selama empat hari. Dari jantung, gizi, hingga kejiwaan. Hasilnya, dia dinyatakan bugar. ”Hanya, kejiwaannya mungkin akan labil lagi,” kata Kepala Instalasi Kejiwaan RS Polri Henny Riana. Polisi kini menetapkan Novi sebagai tersangka pelanggar Undang-Undang Lalu Lintas, dengan ancaman penjara satu tahun dan denda maksimal Rp 2 juta. ”Ia tak bisa dijerat kasus narkoba karena tak ada barang buktinya,” kata Kepala Unit Narkoba Polsek Taman Sari Ajun Komisaris Khoiri Ikhsan. Beres dalam urusan pemeriksaan Novi, Polsek Taman Sari kini justru direpotkan dengan beredarnya foto Novi yang hanya berpenutup dada, bercelana dalam, dan tangannya masih diborgol. Foto itu diperkirakan diambil ketika Novi tak sadar dan berada di ruang reserse. Kepolisian Daerah Metro Jaya pekan lalu sudah memeriksa tujuh polisi, termasuk Kepala Polsek Taman Sari Maulana Ham-
dan. Menurut Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Suntana, pihaknya serius mencari pemotret dan penyebar foto itu. ”Polisi atau bukan, akan kami ungkap ke publik,” ujarnya. ■■■
WAKIL Direktur Reserse Narkoba Markas Besar Kepolisian Komisaris Besar Anjan Pramuka mengakui pemakaian narkoba di kalangan artis memang bukan sesuatu yang mengejutkan. ”Ini mengkhawatirkan karena mereka public figure,” ujarnya kepada Tempo. Menurut Anjan, mereka memakai benda haram itu agar tetap segar meski harus syuting 24 jam. Indonesia kini memang menjadi salah satu pasar besar peredaran narkoba. Menurut Badan Narkotika Nasional, ada sekitar tiga juta pengguna narkoba di Indonesia, dan sekitar 300 ribu di antaranya warga Jakarta. Pemakainya lintas usia dan kalangan. ”Dari anak kecil sampai pejabat,”
Novi Amalia (tengah) digiring petugas menuju mobil untuk diperiksa ke psikiater RS Polri Kramat Jati. ujar Anjan. Menurut ia, pergaulan dengan pengguna narkoba menjadi penyebab paling cepat seseorang terjerat benda haram ini. Novi juga diduga mengenal narkoba dengan cara demikian. Pengacara Novi, Chris Sam Siwu, menyebut kliennya mengalami tekanan jiwa karena kehilangan figur ayahnya, yang meninggal saat dia kecil. Novi, ujar dia, pernah dirawat di rumah sakit jiwa karena berupaya bunuh diri pada Mei lalu dengan cara menabrakkan mobilnya. Chris menampik dugaan bahwa Novi menenggak narkoba sesaat sebelum ia menunggang Jazz-nya pada Kamis pekan lalu itu. ”Kandungan ekstasi di tubuhnya sudah ada seminggu sebelumnya,” ujarnya. ● MUSTAFA SILALAHI, ANGGRITA DESYANI, AFRILIA SURYANIS
28 OKTOBER 2012 |
| 93
KRIMINALITAS VONIS GANJIL
SENGKON LAGI, KARTA LAGI Seorang paman dan keponakannya divonis penjara seumur hidup atas pembunuhan yang tidak mereka lakukan. Akibat penyidikan polisi yang membabi-buta.
R
UANG sipir rumah tahanan
Tanjung Gusta, Medan, Kamis pekan lalu, terlihat meriah daripada biasanya. Di meja terhidang beragam buah dan makanan yang semuanya dari sayuran. Sun An, 50 tahun, siang itu dikunjungi istrinya dan Edwin Partogi, pengacaranya, dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Wajah Sun An tampak gembira. ”Beberapa hari pada setiap Oktober, kami memang menjadi vegetarian,” kata penganut agama Buddha ini kepada Tempo. Pria bertubuh kecil itu ditemani Ang Ho,
94 |
| 28 OKTOBER 2012
33 tahun, keponakannya. Istri Ang Ho tak hadir karena mesti menjaga anaknya di Jakarta. Dari kartu penduduk mereka, Sun An tercatat warga Teluk Gong, Jakarta Utara, sedangkan Ang Ho warga Kamal, Jakarta Barat. Keduanya menjadi penghuni Tanjung Gusta sejak setahun lalu. ”Bisnis saya dulu ada di Belawan, makanya sering datang ke Medan,” ujar Sun An. Paman dan keponakan ini divonis penjara seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Medan pada 31 Januari lalu. Putusan ini, dua bulan kemudian, dikuatkan Pengadilan Tinggi. Mereka dituduh otak pembunuhan berencana terhadap Khowito ali-
as Awie dan Dora Halim. Suami-istri ini tewas saat mobil Chevrolet Captiva mereka diterjang 27 tembakan senjata api di garasi rumah mereka di Jalan Akasia I, Medan, pada 29 Maret 2011. Menurut Edwin, atas putusan pengadilan itu, pihaknya kini tengah mengajukan kasasi. ”Prosesnya sedang berlangsung,” katanya. Pembunuhan brutal itu terjadi pada pukul 21.30, saat Awie dan Dora baru pulang dari makan malam. Empat pria mengenakan helm memberondong mobil mereka. Di dalam mobil ada dua anak mereka, yang masing-masing berusia lima dan dua tahun, serta seorang babysitter. Ketiganya duduk di jok belakang dan selamat, sementara 19 peluru menembus tubuh Awie dan delapan menembus Dora. Tiga hari setelah pembunuhan, polisi menangkap Ang Ho, yang sedang menginap di Hotel JW Marriott Medan. Pria bertubuh tegap ini diinterogasi di dalam kamar oleh lima reserse Kepolisian Resor Kota Medan. Mereka, kata Ang Ho, langsung menuduhnya telah membunuh Awie dan Dora. Ia membantah, tapi para reserse membawanya ke markas Kepolisian Sektor Medan Timur. Di sana, ia dipukuli. ”Saya
TEMPO/SAHAT SIMATUPANG, KONTRAS
Tempat pasangan suami-istri Awie-Dora tewas diberondong senjata api di Jalan Akasia I Nomor 50/Bambu II, Medan.
ditampar dan kemaluan saya ditendang terus-menerus,” ujarnya. Keesokan pagi, giliran Sun An yang ditangkap saat berada di Kisaran. Sepanjang perjalanan menuju Medan, dia disiksa dan dipaksa mengaku membunuh Awie dan Dora. ”Saat itu rahang saya sampai tak bisa bergerak akibat dipukul terus,” katanya. Di Medan, dia langsung dijebloskan ke tahanan Markas Komando Brigade Mobil di Jalan Bhayangkara. Kepala Satuan Reserse Polres Kota Medan Komisaris Yoris Marzuki mengatakan tuduhan yang dialamatkan kepada Sun An dan Ang Ho sudah tepat. Penyidik yakin empat eksekutor pembunuhan adalah warga negara Malaysia dan di bawah perintah Sun An-Ang Ho. Beberapa pekan sebelum pembunuhan, ujar Yoris, mereka bertemu di kafe Hotel Cambridge, Medan. ”Empat eksekutor ini direkrut oleh Achui, teman Sun An,” kata Yoris. Motif pembunuhan: soal sakit hati dan utang-piutang. Yoris mengatakan penyidik punya bukti kuat soal adanya empat eksekutor itu. Ang Ho, atas perintah Sun An, bertugas menjemput keempat pria itu saat mereka tiba di Medan. Setelah ”menggarap” orderan Sun An, keempat eksekutor dibawa ke Bagan Siapiapi, Riau, oleh Ang Ho, juga atas perintah Sun An. Hanya, kata Yoris, sesampai di Tanjung Balai, Sun An kemudian mengambil alih tugas itu. ”Helm yang dibawa keempat eksekutor itu ditinggal di mobil Ang Ho,” ujar Yoris. Sun An menampik tuduhan itu. Menurut dia, dirinya memang pernah menjemput empat orang keturunan Cina—rata-rata berusia 19-25 tahun—dan itu atas permintaan Achui. Saat dihubungi Achui, ketika itu ia sedang di Kota Rantau Prapat menuju Bagan Siapiapi untuk melakukan sembahyang Cheng Beng—sembahyang khusus ditujukan untuk orang tua. ”Saya balik lagi ke Tanjung Balai demi menuruti permintaan Achui,” katanya. Rantau Prapat dan Tanjung Balai ditempuhnya sekitar tiga jam. Sun An menyatakan sudah lama mengenal Achui dan segan menolak permintaan temannya itu. Ia mengaku tak mengenal keempat orang itu. Selama perjalanan, mereka juga tak banyak bicara, bahkan tak bertanya sedikit pun tentang nama mereka. Keempat orang yang ia jemput ini, kata Sun An, juga berbeda dengan empat warga negara Malaysia yang ia temui di Hotel Cambridge. ”Saya hanya tahu mereka juga pakai bahasa Hokkian,” ujarnya. Ang Ho juga mengaku apes. ”Saya tidak
Ang Ho (atas) dan Sun An.
tahu apa pun soal pembunuhan itu,” katanya. Ia mengaku hanya sesekali datang ke Medan untuk mengurus bisnis keramik dan batu gioknya. Dia menjemput keempat pria itu atas perintah pamannya. Ia juga tak akrab dengan Achui dan tak mengenal korban. ”Saya bingung kenapa dituduh membunuh,” ujarnya. Adapun Achui kini kabur ke Cina dan dinyatakan sebagai buron. Empat eksekutor yang disebut menghabisi Awie dan Dora juga raib. Polisi tak bisa menemukan jejak mereka. Edwin Partogi menegaskan tak mungkin kliennya menjadi otak pembunuhan. Saat pembunuhan terjadi, Sun An berada di Rantau Prapat, yang berjarak sekitar 235 kilometer dari Medan atau delapan jam bila ditempuh dengan mobil. Sedangkan Ang Ho tengah di hotel. ”(Kasus) kedua orang ini mirip kasus Sengkon dan Karta di masa lampau,” katanya kepada Tempo. Sengkon dan Karta dipenjara karena dipaksa mengaku sebagai pembunuh dan perampok. Sengkon divonis 12 tahun, semen-
tara Karta divonis 7 tahun. Belakangan terkuak mereka bukan pembunuhnya. Kasus yang terjadi pada 1980-an itu sampai sekarang dikenang sebagai ”tragedi dunia peradilan Indonesia”. Menurut Sun An, dia memang mengenal Awie dan ayahnya, Sarwo Pranoto, karena mereka sama-sama berbisnis kapal ikan di perairan Belawan. Sun An dan Sarwo memang punya masalah tiga tahun lalu perihal sewa-menyewa kapal. Namun masalah itu sudah tuntas. Selama penyidikan, kata Sun An, penyidik memaksanya mengaku membunuh Awie karena soal utang Rp 100 juta kepada ayah Awie. ”Saya dituduh menyewa pembunuh,” ujarnya. Selama penyidikan, Sun An dan Ang Ho terus menerima siksaan. Menurut Sun An, karena demikian sakitnya, dia pernah meminta penyiksanya membunuh dirinya saja. Akibat penyiksaan itu, sampai kini pinggangnya terus terasa sakit. Dia juga mengaku telah diperas seorang penyidik selama pemeriksaan. ”Anehnya, penyidik itu malah membuat surat terima kasih kepada saya karena telah diberi uang,” kata Sun An. Kasus pemerasan ini sudah dilaporkan Edwin ke Markas Besar Kepolisian. Lantaran tak tahan disiksa itulah Sun An dan Ang Ho akhirnya angkat tangan. Keduanya setuju menandatangani berita acara pemeriksaan yang, menurut Sun An, isinya tak ia pahami. ”Saya hanya sekolah sampai kelas III SD dan Ang Ho hanya kelas II SD,” katanya. Mereka saat itu memang didampingi pengacara dari polisi. ”Namun, kalau kami dipukuli, pengacara itu diam saja,” ujar Sun An. Menurut Edwin, pengadilan terhadap kliennya, yang kemudian dituntut 20 tahun penjara, juga ganjil. Hakim hanya membuat putusan berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) keduanya yang sudah dicabut di tengah persidangan. ”BAP itu bukan barang bukti,” katanya. Menurut Edwin, tak ada satu saksi dan barang bukti yang menguatkan keduanya otak pembunuhan. ”Eksekutornya tak ada, jadi dari mana polisi tahu dan menyimpulkan keduanya merupakan otak pembunuhan ini?” ujarnya. Putusan pengadilan tingkat pertama dan banding sudah jatuh. Belum berupa putusan tetap, memang. Karena itulah Edwin berharap Mahkamah Agung melihat keganjilan terhadap proses peradilan kliennya dan membebaskan keduanya dari hukuman yang semestinya tak mereka terima tersebut. ● MUSTAFA SILALAHI, SAHAT SIMATUPANG (MEDAN)
28 OKTOBER 2012 |
| 95
LAPORAN UTAMA
SENGKETA PARA PENDULANG EMAS
SENGKETA KONSESI TAMBANG EMAS DI BANYUWANGI MELIBATKAN DUA PENGUSAHA AUSTRALIA, JUGA SURYA PALOH DAN EDWIN SOERYADJAYA. NILAINYA DIPERKIRAKAN LEBIH DARI US$ 5 MILIAR ATAU HAMPIR RP 50 TRILIUN.
REUTERS/SIGIT PAMUNGKAS
ERETAN rumah yang terletak 100 meter dari pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, siang itu tampak lengang ketimbang biasanya. Beberapa rumah tertutup rapat dengan kertas tergantung di balik kaca pintu bertulisan ”tutup”. Tak ada kesibukan pekerja di sekitar 20 rumah warga yang disewa PT Indo Multi Niaga (IMN) dan menjadi kantor serta mes karyawan itu. Sesekali beberapa anggota Brigade Mobil dari Kepolisian Daerah Jawa Timur dan satuan pengamanan perusahaan terlihat hilir-mudik. Setidaknya 54 anggota Brimob ditempatkan di sana untuk melakukan pengamanan khusus secara bergantian mulai pagi hingga malam. ”Yang masih bekerja penuh adalah bagian keamanan,” kata Musmin Nuryandi, CSR Supervisor IMN, kepada Tempo, Selasa pekan lalu. Sejak pertengahan Juli lalu, aktivitas perkantoran dan eksplorasi praktis lumpuh, menyusul sengketa pemilikan saham di wilayah konsesi tambang emas, perak, dan tembaga ini antara IMN dan rekanannya asal Australia, Intrepid Mines Ltd. Lebih dari 600 karyawan diliburkan tanpa batas waktu. Perselisihan menjadi ruwet dan berujung pada ancaman untuk memperkarakan sengketa ke pengadilan, lantaran Intrepid merasa dikhianati IMN. Sejak memutuskan bergandengan tangan pada Agustus 2007, Intrepid, yang masuk melalui anak usahanya, Emperor Mines Limited, mengaku sudah merogoh kocek sekitar US$ 100 juta alias hampir Rp 1 tri-
Penambangan emas di Gunung Pitu. 28 OKTOBER 2012 |
| 97
EKONOMI SENGKETA PARA PENDULANG EMAS
liun. Tapi, di tengah jalan, mereka melihat ada tanda-tanda mitranya bermain belakang, bahkan ada kabar telah mengalihkan sahamnya ke perusahaan lain. Dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Australia, Intrepid menyebutkan soal pengalihan itu. Mereka mengatakan 80 persen saham IMN diyakini telah berpindah tangan dari pemegang sebelumnya, yakni pasangan suami-istri Andreas Reza Nazaruddin dan Maya Miranda Ambarsari. Pemilik terbaru disebut-sebut adalah PT Cinta Kasih Abadi, PT Selaras Karya Indonesia, Andreas Tjahjadi, dan Rahmad Deswandy. Andreas Tjahjadi tercatat sebagai presiden komisaris di IMN, sekaligus direktur non-eksekutif di Seroja Investment, perusahaan yang berbasis di Singapura, yang menangani pengangkutan batu bara produksi PT Adaro Energy Tbk. Selain Andreas, direktur di Seroja Investment adalah Edwin Soeryadjaya, presiden komisaris di Adaro Energy. Hubungan inilah yang memunculkan dugaan kuat di kalangan petinggi Intrepid bahwa ada pengaruh Edwin di balik pengalihan saham IMN. Sayang, Edwin ketika dihubungi tak mau memberi penjelasan. ”Saya bicarakan dulu di internal sebelum menanggapi,” ujarnya. Tapi, sampai berita ini ditulis, tanggapan yang ia janjikan tak kunjung diberikan. Intrepid pun mulai kesal dengan situasi
98 |
| 28 OKTOBER 2012
ini karena dalam beberapa bulan terakhir Reza mendadak sulit dihubungi. ”Padahal, sampai Juli lalu, mereka masih meminta tambahan uang operasional US$ 3,7 juta,” kata salah satu pejabat Intrepid yang ditemui di Jakarta. ”Sekarang aliran dana terpaksa kami hentikan dulu.” Setelah pekerja diliburkan, sepanjang September lalu Intrepid menarik seluruh fasilitas dan peralatan untuk eksplorasi. Tujuh mesin pengeboran (rig) dan ratusan batang pipa, enam pompa air, serta beberapa unit generator diesel dibawa dari puluhan titik pengeboran di puncak Gunung Tumpang Pitu, lalu diangkut dengan puluhan truk ke Jakarta. Helikopter yang selama ini dipakai buat mengangkut logistik dari kantor menuju puncak gunung pun tak tampak lagi. Menurut para pekerja, seluruh proses penarikan alat-alat itu dijaga ketat ratusan aparat keamanan dari Brimob, kepolisian sektor, TNI Angkatan Darat, dan TNI Angkatan Laut. Musmin mengaku tak tahu pasti kapan perusahaannya akan memulai kembali eksplorasi area konsesi yang disebut Proyek Tujuh Bukit itu. Tanpa rig, kegiatan itu mustahil dilakukan. Menurut dia, manajemen sedang menyiapkan program pemberdayaan masyarakat dan karyawan untuk mengisi masa vakum hingga Januari 2013. Ketidakjelasan masa depan proyek ini-
lah yang membuat resah Sukamto, 40 tahun. Mandor bagian pompa air yang direkrut dari wilayah sekitar proyek itu mengaku sudah telanjur nyaman dengan penghasilan Rp 2,5-3 juta per bulan yang diterimanya sejak jadi karyawan pada 2009. Pendapatan itu jauh lebih besar ketimbang saat ia jadi nelayan di pesisir Pancer, lima kilometer dari Gunung Tumpang Pitu. ”Jadi nelayan dapat uangnya tak tentu. Kadang dapat, kadang seminggu kosong,” ujarnya. Karena itu, ia berharap sengketa di antara para juragannya cepat beres dan proyek penambangan kembali berjalan. Harapan itu pula yang dikemukakan Surya Paloh, salah seorang yang terlibat dalam perselisihan tambang ini. Ketua Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat ini mulai masuk ke arena pada awal Agustus lalu dengan kepemilikan lima persen saham di Intrepid. Perusahaan yang tercatat di bursa Sydney dan Toronto ini setuju menempatkan 27,68 juta lembar saham dari tambahan saham yang diterbitkan atas nama Surya Paloh. Pemimpin eksekutif Intrepid, Brad Gordon, mengatakan masuknya juragan Media Group itu ke perusahaannya bertujuan membantu mempromosikan perusahaan dan kepentingan bisnisnya di Indonesia. Surya Paloh, kata Gordon, memiliki bisnis yang beragam, dari perminyakan dan gas sampai hotel dan properti. Sumber Tempo di Intrepid mengatakan pilihan atas Surya tak lepas dari peran Adrianto Machribie Reksohadiprodjo. Direktur Utama Metro TV, salah satu perusahaan Surya, itu lebih dulu direkrut Intrepid. Pada akhir November tahun lalu, mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia itu diberi posisi sebagai direktur noneksekutif di Intrepid. Para analis pertambangan di Australia mengatakan posisi Surya tak lain merupakan beking bagi Intrepid. Maklum, bekas politikus Golkar itu ”dihadiahi” saham di tengah memanasnya sengketa antara Intrepid dan IMN. ”Masuknya Surya Paloh dimaksudkan untuk mendapat dukungan pengaruh dalam bernegosiasi dengan pihak-pihak lain yang beperkara,” ujar Peter Gray, analis dari Hartley’s Ltd, seperti ditulis Australian Associated Press.
DOK. MAJALAH GEMPUR ONLINE
Lokasi tambang PT IMN di Gunung Pitu, Banyuwangi.
Dalam jawaban yang dikirim lewat deputinya, Rerie Moerdijat, Surya, yang sedang berada di luar negeri, mengakui kepemilikan saham di Intrepid. ”Saya berkepentingan agar proyek ini dapat berjalan,” katanya. ”Dalam hal terjadinya perselisihan, prioritasnya adalah mencari penyelesaian sebaik-baiknya bagi semua pihak. Namun, bila iktikad dan upaya baik tidak terwujud, tidak tertutup kemungkinan kami menempuh upaya hukum.”
Surya Paloh
sa pertambangan eksplorasi emas seluas 11.621,45 hektare di Blok Gunung Tumpang Pitu pada 2006, semasa Banyuwangi dipimpin Bupati Ratna Ani Lestari. Meski sebagian besar konsesinya berada wilayah hutan lindung dan hutan industri, Reza tak kesulitan memperoleh izin masuk hutan. Aktivitas Reza sebagai pengurus organisasi bela diri Tarung Derajat memudahkannya berhubungan dengan Menteri Kehutanan sejak masa M.S. Kaban hingga Zul-
Edwin Soeryadjaya
TEMPO/ARNOLD SIMANJUNTAK, TEMPO/JACKY RACHMANSYAH
Intrepid mengatakan potensi emas di lahan konsesi itu mencapai 2 juta ounce, perak hampir 80 juta ounce, dan tembaga lebih banyak lagi. Nilainya ditaksir mencapai US$ 5 miliar atau hampir Rp 50 triliun dalam 20 tahun masa penambangan. ●●●
DATANG dengan menumpang helikopter, Direktur Utama IMN Andreas Reza Nazaruddin mengumumkan sendiri penghentian eksplorasi di Proyek Tujuh Bukit, yang berlokasi sekitar 72 kilometer dari Kota Banyuwangi. ”Intinya karena ada perubahan manajemen,” kata Musmin, mengulang pernyataan bosnya di hadapan ratusan pekerja. Bila kondisi sudah stabil, perusahaan berjanji segera mempekerjakan kembali semua karyawan. Bersama istrinya, Maya Miranda Ambarsari, 40 tahun, Reza mengantongi kua-
kifli Hasan sekarang. ”Kementerian Kehutanan berhak menerbitkan izin masuk hutan. Dan sudah ada izin (bagi PT IMN) masuk untuk eksplorasi,” ujar Zulkifli Hasan, Jumat pekan lalu. Kegiatan eksplorasi IMN dipusatkan di Gunung Tumpang Pitu, di sebelah timur kompleks perkantoran. Bukit yang berada di bibir Pantai Laut Selatan ini memiliki hutan lindung seluas 1.251,5 hektare, dengan ketinggian 540 meter dari permukaan laut. Di atas ketinggian itu pula PT IMN membangun rumah-rumah nonpermanen bagi
pekerjanya, sebuah pos polisi, dan helipad. Dalam rancangan mereka semula, gunung emas itu akan mereka keruk, bahkan hingga kedalaman 200 meter lebih di bawah permukaan laut. IMN tak pernah sendirian menjalankan rancangan itu. Tak lama setelah mendapat izin pertambangan, IMN merangkul investor Australia bernama Paul Michael Willis. Warga Australia yang tinggal di Jakarta ini adalah pemilik IndoAust Mining Pty Ltd. Tapi, karena modal yang diperlukan terlalu besar, Paul Willis mengajak Intrepid melalui Emperor untuk ikut menggarap proyek ini bersama IMN. Ketiganya lalu mengikatkan diri melalui alliance agreement pada 19 Agustus 2007. Eksplorasi mereka mulai tampak berhasil menjelang akhir 2008. Pengeboran di beberapa lokasi menunjukkan adanya kandungan emas yang cukup besar. Bahkan, dalam situs resminya, Intrepid mengatakan potensi emas di lahan konsesi itu mencapai 2 juta ounce, perak hampir 80 juta ounce, dan tembaga lebih banyak lagi. Nilainya ditaksir mencapai US$ 5 miliar atau hampir Rp 50 triliun dalam 20 tahun masa penambangan. Namun, di balik kabar gembira penemuan ini, bibit-bibit sengketa mulai muncul. Paul Willis melalui pengacaranya, Alex Lay, bercerita bahwa Intrepid dan mitra lokalnya mulai merancang cara untuk mengusirnya. Bahkan ada kabar dia dipaksa dengan ancaman pemidanaan yang direkayasa, meskipun hal ini dibantah Intrepid. ”Setahu saya, Paul keluar dengan kompensasi sekitar US$ 2 juta,” ujar Clayton Allen Wenas, Executive General Manager Intrepid Indonesia. Kini, di tengah ketegangan antara Intrepid dan IMN, Paul Willis sedang bersiap-siap memasukkan gugatannya. Dengan keruwetan itu, proses eksploitasi tambang emas di Blok Gunung Tumpang Pitu tampaknya akan berlarut-larut. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sekarang menaikkan pula permintaannya untuk mendapat bagian saham. Sebelumnya ia menyebut angka 10 persen, sedangkan kini ia minta jatahnya ditambah jadi 20 persen. ”Kami belajar dari kasus Freeport. Masyarakat di sekitar Freeport tidak mendapat apa-apa,” ujarnya memberi alasan. ● Y. TOMI ARYANTO, AKBAR TRI KURNIAWAN, IKA NINGTYAS (BANYUWANGI)
28 OKTOBER 2012 |
| 99
EKONOMI SENGKETA PARA PENDULANG EMAS
Kegiatan penambangan yang dilakukan secara tradisional di kawasan Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi.
RUSAKNYA HUTAN KAMI AMPU kecil yang terikat di kepala Purwanto masih menyala ketika pria 34 tahun itu keluar dari lubang berdiameter satu meter di tengah alas jati Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Baju dan celananya compang-camping berlumur tanah liat. Kamis siang pekan lalu, bersama dua rekannya, warga Pesanggaran itu baru selesai memahat dinding batu di ceruk sedalam lebih dari 20 meter. Untuk bernapas, mesin blower mini memompa oksigen lewat selang ke dasar lubang. Tiga kawannya bertugas di atas untuk mengerek timba berisi potongan batu yang mungkin mengandung logam incaran mereka: emas. ”Sudah setahun, tapi belum dapat,” kata Purwanto. Toh, lelaki yang meninggalkan profesi lamanya sebagai petani itu bersumpah tak putus asa. ”Kami akan terus mencari sampai dapat.” Nasib Gafur, 40 tahun, lebih baik ketimbang Purwanto dan kawan-kawan. Delapan bulan menggali, dia dan sembilan rekannya sukses mendulang 1,7 kilogram bijih emas. Hasilnya dijual kepada seorang penadah di Pesanggaran seharga Rp 350 ribu per gram. Dua pertiga duit hasil penjualan menjadi jatah ”bos” yang selama ini memodali berbagai alat tambang tradisional. Sisanya di-
100 |
| 28 OKTOBER 2012
bagi rata, sekitar Rp 17 juta per orang. ”Saya pakai untuk membeli sepeda motor,” kata warga Pesanggaran yang dulu karyawan alih daya pembangunan menara seluler ini. Beberapa tahun terakhir, Gunung Tumpang Pitu layaknya gadis cantik di tengah kerumunan jejaka. Ratusan bahkan ribuan penambang liar seperti Purwanto dan Gafur bekerja berkelompok, sebanyak 510 orang, di lubang-lubang galian beratapkan terpal. Sebagian penambang itu datang dari Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Jauh sebelum penambangan liar marak, giri yang terletak sekitar 65 kilometer ke arah barat daya dari pusat Kota Banyuwangi ini sudah menarik perhatian tambang modern. Itu berawal dari survei potensi mineral oleh Lebong Tandai Group, milik pengusaha Jusuf Merukh, pada medio 1980-an di pesisir selatan Jember dan Banyuwangi. Dua wilayah ini diduga bagian dari wilayah kaya emas yang berjejer hingga Nusa Tenggara Timur. Perhutani Banyuwangi Selatan mencatat empat proposal masuk sejak 1996. Dua perusahaan yang pertama masuk secara berturut-turut adalah PT Hakman Platina Metalindo dan PT Banyuwangi Mineral, yang juga milik Jusuf Merukh. Proyek kedua perusahaan batal, hingga pada 2006 muncul permohonan PT Indo Multi Niaga (IMN) dan PT Pitung Gunung, yang bersaing memperoleh konsesi. Belakangan, Pitung Gunung mengun-
durkan diri. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan kuasa pertambangan kepada IMN. Luas lahannya yang kemudian dinamai tambang Tujuh Bukit mencapai 11.621,45 hektare. Setahun kemudian, IMN mengantongi izin pinjam pakai lahan seluas 1.987,80 hektare dari Kementerian Kehutanan—saat itu Departemen Kehutanan—untuk memulai eksplorasi. Izin ini diperpanjang untuk ketiga kali-
TEMPO/IKA NINGTYAS
PENAMBANGAN RESMI BELUM DIMULAI, PARA PENAMBANG LIAR SUDAH MENYERBU KAWASAN GUNUNG PITU. ANCAMAN BAGI HUTAN DAN LAUT BANYUWANGI.
nya awal Juli lalu. Pengeboran IMN dan mitranya asal Australia, Intrepid Mines Limited, menunjukkan hasil luar biasa. Tiga dari rencana lima zona eksplorasi pada 2009 memperlihatkan potensi emas Tujuh Bukit mencapai 2 juta ounce dan perak 80 juta ounce. Nilai tambangnya ditaksir sekitar US$ 5 miliar. Gunung Tumpang Pitu mungkin berkilau bagi IMN dan penambang liar seperti
Purwanto dan Gafur. Tapi peluang memperoleh duit jutaan rupiah bahkan miliaran dolar itu harus dibayar mahal. Ngadeni, 68 tahun, sesepuh Desa Pesanggaran, yang rumahnya hanya sekitar 50 meter dari area penambangan, masih ingat betapa asrinya alas jati Tumpang Pitu dahulu kala. �Sekarang tanahnya rusak akibat penambangan,� katanya. Beberapa bagian hutan kini gundul. War-
na hijau dedaunan berganti jadi cokelat tanah liat. Celakanya, banyak penambang meninggalkan lubang bekas galian dalam kondisi tetap menganga. Berbagai perlengkapan tambang tradisional dan sampah plastik berserakan. Kondisi itu menyulut protes lembaga swadaya masyarakat, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Jaringan Advokasi Tambang, dan Islamic Centre for Demo28 OKTOBER 2012 |
| 101
EKONOMI SENGKETA PARA PENDULANG EMAS
M A D U R A Taman Nasional Baluran J A W A
T I M U R
Lahan tambang Tujuh Bukit, Gunung Tumpang Pitu
Taman Nasional Meru Betiri
cracy and Human Rights Empowerment (ICDHRE) Banyuwangi. Empat tahun terakhir, mereka mempertanyakan pemberian izin tambang untuk IMN. Wahana Lingkungan Hidup dan Jaringan Advokasi Tambang berfokus pada kekhawatiran terhadap bencana lingkungan. Adapun ICDHRE, yang satu dasawarsa terakhir mendampingi kelompok tani dan nelayan, gelisah terhadap nasib potensi ekonomi lokal. ”Kami bukan anti-pembangunan, tapi jangan membunuh kawasan ini!” kata Rosdi Bahtiar Martadi, anggota Komunitas Pemuda Pencinta Alam, yang berafiliasi dalam Jaringan Advokasi Tambang, Kamis pekan lalu. Sebagian lahan untuk kegiatan eksplorasi itu berada di kawasan hutan lindung. Batas terluar dari kuasa pertambangan IMN hanya 4,7 kilometer dari Taman Nasional Meru Betiri, yang dikenal sebagai rumah terakhir bagi harimau Jawa (Panthera tigris sondaica). Tak hanya itu. Gunung Tumpang Pitu juga berfungsi sebagai kawasan resapan air dengan debit 30 liter per detik, sangat tinggi untuk menjamin ketersediaan air bawah tanah dan sungai-sungai di sekitarnya. Rusaknya lingkungan dikhawatirkan mengganggu pasokan air untuk sungai-sungai yang selama ini mengairi lahan pertanian di Banyuwangi bagian selatan. Masalahnya, dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) IMN menyebutkan setiap hari perseroan butuh 2,04 juta liter air untuk memisahkan bijih emas. Kebutuhan itu akan disedot dari Sungai Kalibaru dan Gonggo. Sungai Kalibaru dan Setail selama ini mengairi sawah di enam kecamatan di sekitar Gunung Tumpang Pitu. ”Pasti berebut. Belum ada tambang saja kadang kurang,” kata Edhi Sujiman, Koordinator Daerah ICDHRE yang juga
102 |
| 28 OKTOBER 2012
Taman Nasional Alas Purwo
petani di Kecamatan Tegal Delimo. Limbah tambang IMN juga berpotensi merembes ke laut. Proses pemurnian emas dari logam lain menggunakan sianida. Laporan amdal PT IMN menyebutkan perseroan akan membuang limbah pemurnian (tailing) sebanyak 2.361 ton per hari ke Teluk Pancer di sebelah barat Tumpang Pitu. ”Memang mereka mengolah limbah itu, tapi apa yang bisa menjamin tak ada sianida yang tersisa ke laut?” ujar Edhi. Dia yakin nelayan dan industri perikanan di selatan Banyuwangi akan kolaps ka-
Pramono Triwahyudi, Community Development Manager IMN, menilai kekhawatiran masyarakat terlalu dini. Saat ini IMN baru melakukan eksplorasi dan untuk menuju eksploitasi harus melewati beberapa tahapan, termasuk—yang terpenting— melakukan studi kelayakan. ”Di situ kami akan menguji kelayakan teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan proyek ini,” katanya Jumat pekan lalu. ”Yang sudah pasti, kami berkomitmen akan meminimalisasi dampak negatif.” Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Darori mengatakan izin pinjam pakai yang diberikan Kementerian baru untuk kegiatan eksplorasi. Dia menjamin Kementerian akan mengecek ulang amdal IMN sebelum menerbitkan izin eksploitasi. ”Akan kami survei kebenarannya di lapangan,” ujarnya. Jika ternyata penambangan berdampak negatif bagi wilayah tersebut, Kementerian akan menolak permohonan izin eksploitasi. ”Atau hanya sebagian kecil area yang kami izinkan,” kata Darori. ”Jadi masih jauh.”
”Yang ke Kementerian Kehutanan adalah izin masuk hutan, bukan izin tambang. Sudah ada izin mereka masuk hutan untuk eksplorasi.” Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan
lau zat kimia itu mencemari laut. Padahal, selama ini, tangkapan ikan lima pelabuhan di pantai yang berdekatan dengan Tumpang Pitu, yakni Muncar, Pancer, Grajagan, Blimbingsari, dan Wongsorejo, lebih dari 50 ribu ton setahun. Salah satu pemilik perusahaan pembekuan ikan di Muncar, Muhammad Jakfar, berikrar menolak penambangan emas di Tumpang Pitu. ”Sampai kapan pun akan tetap kami tolak,” ujarnya Jumat pekan lalu. Menurut dia, ada 50 usaha pembekuan ikan di pesisir pantai selatan Banyuwangi. Di Muncar berdiri sedikitnya 100 perusahaan ikan, dari pembekuan, sarden, penepungan, hingga produksi minyak ikan. ”Ribuan karyawan akan menganggur kalau sampai bisnis ini tutup.”
Mereka yang menolak hadirnya tambang emas Tujuh Bukit sejauh ini tak bisa berbuat banyak. Upaya mereka mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta politikus di Senayan selama tiga tahun terakhir tak membuahkan hasil. Meski produksi emas IMN belum dimulai, tanah di Gunung Tumpang Pitu hingga detik ini terus dijarah. ”Apalagi sudah banyak teman yang masuk angin,” kata Edhi mengistilahkan beberapa kawannya yang berbalik arah menjadi bohir penambang liar. Toh, Rosdi tetap optimistis dengan perjuangannya. ”Kami menunggu sambil menyiapkan strategi.” ● AGOENG WIJAYA, IKA NINGTYAS (BANYUWANGI)
TEMPO/IKANINGTYAS
LOBI KUAT TARUNG DERAJAT
TAK TERDENGAR DI KALANGAN PEBISNIS TAMBANG, PASANGAN REZA-MAYA MENGANTONGI KONSESI DI KAWASAN HUTAN LINDUNG. MEMANFAATKAN KEDEKATAN DENGAN MENTERI KEHUTANAN.
Puluhan ibu-ibu berkerudung keluar dari rumah bertingkat warna hijau di Villa Sawo, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu. Mereka menenteng tas dan berjalan bergerombol melewati gerbang kayu cokelat di depan rumah. Tepat di samping kiri rumah, tiga penjaga berseragam safari hijau memperhatikan dengan santai. Riki, salah satu penjaga itu, mengatakan sang pemilik rumah, Maya Miranda Ambarsari, memang sering mengadakan pengajian rukun warga, hampir saban pekan. Namun, kata dia, pengajian Kamis sore lalu itu digelar tanpa kehadiran sahibulhajat. �Rumah sedang kosong,� ujarnya. Keadaan kosong juga terlihat di kantor PT Indo Multi Niaga (IMN) milik Maya di gedung GP Tower Bellezza, kawasan Permata
Pos pengamanan di kompleks perkantoran PT IMN di Banyuwangi dijaga ketat oleh Brimob. Hijau, Jakarta Selatan. Sejak polemik perebutan saham di perusahaan itu merebak, aktivitas administrasi di kantor itu terganggu. Kegiatan fisik berupa eksplorasi tambang emas di Blok Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, juga terhenti. Penghentian kegiatan diumumkan langsung oleh Andreas Reza Nazaruddin, Direktur Utama IMN, sekaligus suami Maya. Menunggang helikopter dari Jakarta, Reza mengumumkan penghentian eksplorasi di depan ratusan pekerjanya di Pesanggaran, 20 Juli lalu. Penghentian itu merupakan buntut dari protes perusahaan tambang emas Emperor Mines Ltd kepada Reza dan Maya. Perusahaan asal Australia itu adalah anak usaha Intrepid Mines Ltd, yang menjadi kongsi IMN di Proyek Tujuh Bukit di Banyuwangi. 28 OKTOBER 2012 |
| 103
EKONOMI SENGKETA PARA PENDULANG EMAS
”Saya tidak berkomentar dulu, takut menyakiti pihak lain. Intinya, (yang kami lakukan) ini demi kebaikan rakyat Indonesia.” MAYA MIRANDA AMBARSARI, Direktur Indo Multi Niaga
104 |
| 28 OKTOBER 2012
an kepemilikan saham IMN terkait Proyek Tujuh Bukit,” katanya dalam pengumuman di beberapa koran nasional, 3 dan 4 September lalu. Dua hari kemudian, giliran Willis membalas, juga melalui pengumuman di koran. Melalui kuasa hukumnya, Alexander Lay dari firma LasutLay & Pane, Willis balik menuding Emperor menggunakan cara memaksa untuk menendang IndoAust dari Proyek Tujuh Bukit. ”Klien kami sedang mempersiapkan langkah-langkah hukum,” begitu bunyi pengumuman itu. Adapun Reza dan Maya sebagai pemilik IMN memilih diam. ”Kami memilih tidak berkomentar dulu agar tidak menyakiti pihak lain,” kata Maya kepada Tempo, Jumat pekan lalu. Maya memilih mengikuti sikap Edwin, yang tidak mau baku serang lewat media. ●●●
PROYEK Tujuh Bukit berawal dari izin eksplorasi yang didapatkan IMN dari Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban pada Maret 2006. Restu dari Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari juga bisa dikantongi Reza. Meski namanya kurang berkibar di dunia pertambangan, Reza cukup dikenal di Kementerian Kehutanan. Aktivitas Reza sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Olahraga Tarung Derajat DKI Jakarta ikut andil dalam keberhasilan mendapatkan izin. Reza termasuk pengurus yang mendorong agar olahraga yang diciptakan Achmad Derajat pada 18 Juli 1972 itu dilombakan di SEA Games Palembang tahun lalu. Jabatan Reza di organisasi keolahraga-
1996-2006 PT Hakman Platina Metalindo mendapatkan izin eksplorasi tambang emas, tapi dilarang pemerintah menjalankan pertambangan terbuka. PT Bintang Terang dan PT Banyuwangi Mineral milik Jusuf Merukh (almarhum), pemegang 20 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara, juga gagal menambang karena diprotes warga.
MARET 2006
Menteri Kehutanan M.S. Kaban menerbitkan izin eksplorasi kepada PT Indo Multi Niaga (IMN). Izin usaha pertambangan juga dikeluarkan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari.
19 AGUSTUS 2007 IMN, IndoAust, dan Emperor Mines Ltd menyepakati alliance agreement menjalankan eksplorasi tambang emas dalam Proyek Tujuh Bukit.
MEI-DESEMBER 2008 Pengeboran di beberapa zona menemukan kandungan emas, perak, dan tembaga
WWW.SRIKANDI.ORG
Mereka menuding IMN ingkar janji. Perusahaan milik Maya dan Reza ini tak kunjung mengubah investasi hampir US$ 100 juta yang sudah mereka kucurkan menjadi 80 persen kepemilikan saham di proyek itu melalui perusahaan penanaman modal asing bersama. Mulanya, kehadiran Emperor diundang oleh Paul Michael Willis. Pengusaha asal Australia ini pemilik IndoAust, mitra IMN yang pertama kali mengelola tambang emas bernama Proyek Tujuh Bukit. Lantaran kekurangan dana, Willis menghadirkan Emperor. Pada September 2008, IMN mengikat perjanjian joint venture dengan Emperor. Isinya akan mengalihkan investasi Emperor dalam usaha eksplorasi menjadi 80 persen kepemilikan saham setelah adanya perubahan regulasi soal investor asing dalam usaha pertambangan. Manajemen Intrepid menagih saham tersebut setelah regulasi berubah pada 2009. Ternyata perubahan itu tak berjalan mulus. Hingga Juli lalu, saham tak kunjung didapat. Sebaliknya, manajemen Intrepid mendapat informasi IMN menjual sebagian saham Proyek Tujuh Bukit ke pihak lain. Salah satunya Andreas Tjahjadi, yang diketahui merupakan kolega bisnis PT Adaro Energy Tbk. Edwin Soeryadjaya, Komisaris Utama Adaro, enggan berkomentar panjang. ”Saya bicarakan dulu di internal sebelum menanggapi,” katanya kepada Tempo. Melalui kuasa hukum Lubis, Santosa & Maramis, Emperor kemudian mengancam, ”Kami mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak membuat kesepakatan atau mengambil tindakan terkait dengan PT IMN yang dapat mengakibatkan pengalih-
dalam jumlah puluhan juta ons. Nilainya ditaksir US$ 5 miliar atau hampir Rp 50 triliun dengan jangka operasional 20 tahun.
2009 > Paul Willis, pemilik IndoAust, disingkirkan dari Proyek Tujuh Bukit dengan kompensasi US$ 2 juta. > Terbit Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, yang memperbolehkan perusahaan asing memiliki saham dalam perusahaan pemegang izin usaha pertambangan. > Intrepid Mines Ltd, induk usaha Emperor, dan IMN menandatangani perubahan perjanjian. Isinya, IMN akan diubah menjadi perusahaan penanaman modal asing dengan 80 persen saham dimiliki Intrepid.
2010
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mulai memunculkan wacana meminta jatah saham 10 persen. Belakangan, jumlahnya naik menjadi 15 persen, dan terakhir 20 persen.
JUNI 2012 Intrepid mendapat informasi adanya perubahan kepemilikan saham IMN kepada pengusaha kolega bisnis Edwin Soeryadjaya, Komisaris Utama PT Adaro Energy Tbk.
JULI 2012 IMN mengumumkan aktivitas pertambangan berhenti sementara.
AGUSTUS 2012 Surya Paloh, pemilik Media Group, mendapat lima persen saham dari Intrepid pada Proyek Tujuh Bukit. Ia sengaja direkrut untuk menghadapi pertarungan melawan Edwin Soeryadjaya.
an itu sekilas tak ada hubungannya dengan bisnis tambang emas. Tapi, dengan aktif di organisasi keolahragaan bela diri ini, Reza bisa mendekati Menteri Kehutanan. Sejak 2006, Ketua Pengurus Besar Tarung Derajat bergiliran dijabat dua Menteri Kehutanan, yaitu Kaban pada periode 2006-2010 dan Zulkifli Hasan pada 2010-2014. Selain organisasi, latar belakang keluarga menjadi faktor kuat sukses Reza di jalur bisnis. Salah satu warga Villa Sawo, tetangga Reza dan Maya, mengatakan Reza anak mantan perwira tinggi di Markas Besar Kepolisian RI berpangkat komisaris jenderal. Sumber ini juga menyebut Muhammad Yusuf, mertua Reza alias ayah Maya, adalah mantan pejabat eselon satu di Kementeri-
santara. Brahmadi, koordinator pengawal, mengatakan Reza tak berada di rumah itu. Komunikasi melalui telepon seluler terhubung pada Kamis malam, tapi Reza cepat-cepat menutup telepon setelah Tempo memperkenalkan diri. ”Halo, ini siapa?” katanya sebelum ia mematikan telepon. Adapun Maya tak membantah soal status dan kemudahan akses yang diperoleh bersama Reza. ”Semua itu demi kebaikan,” ujarnya. Reza merupakan suami kedua Maya. Suami pertamanya adalah warga keturunan Timur Tengah. Dari pernikahan pertamanya itu, ia dikaruniai putra, Muhammad Khalifah Nasif. Status sebagai istri warga negara asing mengantar Maya masuk Sri-
”Saya berkepentingan agar proyek ini berjalan baik, tidak hanya dalam kapasitas sebagai pemegang saham, tapi mengingat keberadaan proyek ke depan dapat memberikan nilai positif. Sekaligus untuk menunjukkan Indonesia memiliki iklim investasi positif. Dalam terjadinya perselisihan, jika iktikad baik tidak terwujud, tidak tertutup kemungkinan kami menempuh upaya hukum.” Surya Paloh (disampaikan melalui Rerie Moerdijat, wakilnya di Media Group)
an Perhubungan. Yusuf, Reza, dan Maya dikenal warga sekitar Villa Sawo karena kerap memberi pengobatan gratis dan mengurus majelis taklim Ummul Khoir. Selain digelar di Villa Sawo, pengajian itu diselenggarakan di rumah milik Maya di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan. ”Ini bagian dari amal menolong kaum duafa,” kata Maya, yang juga dikenal luas di kalangan sosialita Ibu Kota. Dua kali dihubungi, Reza menghindar saat ditanyai soal perannya memanfaatkan posisi di organisasi Tarung Derajat untuk memuluskan bisnis tambang emasnya. Ketika mendatangi kantor IMN di gedung Bellezza, Tempo melihat kantor itu dijaga ketat lima orang berbadan kekar dari Jaga Nusantara, perusahaan jasa keamanan. Salah satu penjaga mengatakan Reza tidak pernah datang ke kantor sejak Juli lalu. Rumah di Villa Sawo juga dijaga ketat pengawal berseragam safari dari Jaga Nu-
kandi, perkumpulan wanita Indonesia dalam perkawinan antarbangsa. Di organisasi ini, Maya didapuk sebagai chairwoman. Maya mengenyam pendidikan hukum di Universitas Pancasila, Jakarta, pada 1991. Setelah lulus, ia bekerja di kantor pengacara Dimyati Hartono, bekas politikus PDI Perjuangan. Dua tahun menggeluti dunia hukum, Maya melanjutkan kuliah strata 2 bidang bisnis di Swinburne University of Technology, Melbourne, Australia. Hiruk-pikuk politik di awal reformasi mendorong Maya kembali ke Tanah Air pada 1999. Bersama Dimyati, Maya terjun ke dunia politik dengan Lembaga Demokrasi Indonesia Baru. Di lembaga swadaya masyarakat itu, ia dipercaya sebagai manajer hubungan internasional. Ia pernah terlibat gerakan yang mengkritik jajak pendapat untuk Timor Timur (sekarang Timor Leste). ● AKBAR TRI KURNIAWAN, Y. TOMI ARYANTO, IKA NINGTYAS(BANYUWANGI)
28 OKTOBER 2012 |
| 105
BUMN MELIRIK SAHAM NEWMONT Batas akhir transaksi pembelian tujuh persen saham Newmont kembali diundurkan. Perusahaan negara siap mengeksekusi saham itu.
P
ERJALANAN Menteri Keuangan Agus Martowardojo ke Tokyo, Jepang, awal Oktober lalu, berbuah manis. Nusa Tenggara Partnership BV—pemegang saham mayoritas PT Newmont Nusa Tenggara—setuju mengundurkan tenggat pembelian tujuh persen saham perusahaan tambang emas itu. Semestinya Kamis, 25 Oktober 2012, ini batas akhir bagi pemerintah untuk bertransaksi. Di Negeri Sakura, Menteri Agus sebenarnya mengikuti penjajakan pasar ali-
106 |
| 28 OKTOBER 2012
as road show atas rencana menerbitkan obligasi berdenominasi yen atau samurai bond. Toh, menurut sumber Tempo, Agus menyempatkan diri menemui perwakilan Sumitomo dan Newmont Mining Corp. Perusahaan asal Jepang dan Amerika Serikat itu merupakan pemilik Nusa Tenggara Partnership BV. Ikut hadir dalam pertemuan terbatas itu, antara lain, Vice President Indonesia Country Manager and Corporate Development Blake Rhodes dan Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto.
Ini merupakan ketiga kalinya pengunduran sales and purchase agreement alias perjanjian jual-beli Newmont. Sebelumnya, 12 Agustus lalu, tenggat diundurkan berdasarkan amendemen kedua perjanjian itu. Pergeseran batas akhir pembayaran, menjadi 25 Oktober, diteken Kepala Pusat Investasi Pemerintah Soritaon Siregar dan Blake Rhodes bersama Toru Tokuhisa, yang mewakili Nusa Tenggara Partnership BV, pada 3 Mei 2011. Menteri Agus dan Martiono tutup mulut tentang diplomasi rahasia di Tokyo itu. ”Soal itu, saya no comment,” kata Agus kepada Tempo dalam beberapa kali kesempatan. Pemerintah, sumber Tempo menambahkan, terpaksa minta pengunduran tenggat karena belum memiliki solusi tentang mekanisme pembelian menjelang batas akhir transaksi. Agus seperti ”mati langkah”, sejak 31 Juli lalu, ketika Mahkamah Konstitusi menolak gugatannya—bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono—dalam sengketa pembe-
TEMPO/ EKO SISWONO TOYUDHO
EKONOMI BUMN
Pabrik penghancur material batu di area tambang terbuka Batu Hijau PT Newmont Nusa Tenggara, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
lian saham Newmont. Kasus ini membuat mereka berhadapan dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Pemeriksa Keuangan. Mahkamah Konstitusi membuat putusan bahwa pembelian tujuh persen saham Newmont Nusa Tenggara oleh pemerintah harus melalui persetujuan Dewan. Alasannya, dana yang digunakan untuk membeli saham Newmont merupakan uang negara, yang pemakaiannya harus atas persetujuan Dewan. Meski saham dibeli melalui Pusat Investasi Pemerintah, anggaran itu tetap harus dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Wakil Ketua Komisi Energi DPR Effendi Simbolon mengkritik pemunduran tenggat. ”Atas dasar apa Menteri Keuangan menunda?” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. Penundaan, menurut dia, menyebabkan pemerintah daerah kehilangan potensi pendapatan. Effendi dikenal sebagai pendukung pemerintah daerah yang disokong Grup Bakrie untuk mengambil alih saham divestasi Newmont.
TEMPO/IMAM SUKAMTO
■■■
NEWMONT Nusa Tenggara merupakan pemegang kontrak karya pertambangan mineral di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kontrak yang diteken pada 1986 itu akan berakhir pada 2030. Area yang dikerjakan saat ini, Tambang Batu Hijau, terletak di sebelah barat daya Pulau Sumbawa, sekitar 81 kilometer dari Kota Mataram. Di wilayah konsesi tersebut diperkirakan terdapat cadangan tembaga sebanyak 9,106 miliar pound (4,1 juta ton), emas 9,197 juta ounce (276 juta gram), dan perak 31,325 juta ounce. Pendapatan perusahaan ini per akhir 2010 tercatat US$ 1,255 miliar (sekitar Rp 11,98 triliun) dengan laba US$ 838,8 juta (sekitar Rp 8,01 triliun). Jumlah cadangan di Blok Elang-Dodo, ladang baru Newmont, diprediksi lebih besar. Maka perusahaan itu diperkirakan akan berproduksi hingga 90 tahun ke depan. Tak aneh bila banyak pihak tergiur untuk menguasai Newmont. Pelepasan tujuh persen saham Newmont kali ini merupakan bagian dari kewajiban divestasi perusahaan sebesar 51 persen kepada perusahaan nasional. Proses divestasi telah digelar sejak 2010. Sebanyak 20 persennya telah dimiliki PT Puku-
afu Indah milik keluarga Jusuf Merukh. Sebesar 24 persen saham dipegang PT Multi Daerah Bersaing, perusahaan patungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kabupaten Sumbawa dengan PT Multicapital, anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk dari Grup Bakrie. Sisa tujuh persen saham yang harus ”dinasionalisasi” menjadi rebutan karena bernilai strategis. Bagi Bakrie, saham seharga US$ 246 juta atau sekitar Rp 2,34 triliun ini layak dibeli untuk mendapatkan hak menempatkan satu direktur di Newmont. Banyak pihak melihat kepentingan Bakrie ini membuat para politikus di DPR ngotot menghalangi niat pemerintah membeli tujuh persen saham Newmont. Aburizal Bakrie, pemilik Grup Bakrie, merupakan Ketua Partai Golkar. Pemerintah punya kepentingan tak kalah strategis. Jika ikut memiliki saham, pemerintah bisa menempatkan komisaris untuk mengoptimalkan penguasaan sumber daya alam serta mengawasi pembayaran pajak, royalti, dan dividen. Agus pernah mengatakan modal untuk membeli tujuh persen saham itu akan kembali pada tahun ke-10 atau ke-11. Pada 6 Mei 2011, Pusat Investasi Pemerintah sudah meneken perjanjian jual-beli saham bersama Nusa Tenggara Partnership BV. Tapi ganjalan dari politikus Senayan membuat perjanjian itu tak bisa dilaksanakan. Analis pasar modal Lin Che Wei menegaskan bahwa pengambilalihan saham Newmont harus menguntungkan pemerintah pusat dan daerah. ”Jangan sampai divestasi ini seolah-olah jatuh pada pemerintah daerah, tapi ujung-ujungnya ke swasta tertentu,” katanya. Pemerintah, menurut Che Wei, mesti bergerak cepat bila yakin bisa mengambil alih saham itu melalui Pusat Investasi Pemerintah. Sebaliknya, kalau pemerintah pesimistis mendapat restu dari Dewan, harus segera dicari alternatif. Salah satunya melalui badan usaha milik negara. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyambut baik usul tersebut. ”Bila BUMN ditugasi, kami siap,” katanya. Dahlan yakin perusahaan negara akan mendapat banyak manfaat dari pembelian saham tersebut. Idealnya, perusahaan pelat merah yang
mengeksekusi adalah BUMN bidang keuangan yang biasa menangani masalah pendanaan. Bukan BUMN pertambangan seperti Aneka Tambang atau Timah. Alasannya, tidak ada artinya bila perusahaan tambang hanya menjadi pemilik saham minoritas. Pengambilalihan saham Newmont bisa dilakukan Bahana atau anak usahanya. Bisa pula oleh Danareksa atau anak usahanya. Dahlan mengaku telah membicarakan hal ini dengan direksi Danareksa. Ia optimistis perusahaan itu bisa memperoleh pembiayaan. ”Uang bisa dicari. Bisa pinjam.” Kebutuhan dana Rp 2,34 triliun untuk membeli saham Newmont dinilainya tidak jadi masalah. ”Bandingkan dengan aset BUMN, ada Rp 3.000 triliun lebih,” ujar Dahlan. Prinsipnya, ia menambahkan, proses divestasi dapat segera rampung. Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Zulkiflimansyah sepakat divestasi harus diselesaikan cepat demi kebaikan pemerintah pusat dan daerah, juga Newmont sendiri. ”Membuatnya berlarut hanya akan menguras modal sosial untuk hal yang tidak perlu,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu. Bola panas urusan Newmont, menurut Zulkiflimansyah, saat ini ada di tangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. ”Segera buat keputusan. Mengharapkan hasil yang sempurna tentu tak relevan karena proses awalnya memang tak dipersiapkan oleh pemerintah dengan baik.” Jero Wacik menegaskan, kebijakan membeli saham Newmont harus diputuskan pemerintah secara bulat. Bersama Menteri Agus, Jero mengaku sedang membahas persoalan ini secara intensif. Pemerintah, menurut dia, berhati-hati dan mempertimbangkan banyak hal, terutama menyangkut keamanan. Newmont, menurut Jero, merupakan perusahaan besar yang harga sahamnya mahal. Dia khawatir bila pemerintah daerah yang membeli, padahal tidak punya dana. ”Lantas ada perusahaan yang membiayai transaksinya. Perusahaan itu tahutahu meminjam duit dari luar negeri,” ujarnya. Urusan menjadi lebih runyam bila pinjaman itu diperoleh dengan menggadaikan saham ke luar negeri. ”Kabur ke luar negeri lagi saham itu,” kata Jero. Maka, menurut dia, pemerintah akan memutuskan pembelian saham Newmont secara jernih, tenang, dan tidak terburu-buru. ● RETNO SULISTYOWATI, BERNADETTE CHRISTINA
28 OKTOBER 2012 |
| 107
EKONOMI BATU BARA
S
ERAYA membanting pintu,
MENANTI PEMBALASAN ROTHSCHILD Bakrie dituduh menggunakan isu nasionalisme untuk menguasai bisnis batu bara. Investigasi penyelewengan dana di Bumi dan Berau terus berlanjut. Berau Coal Energy Tbk. Pemegang 11 persen saham Bumi Plc tersebut memang paling ”cerewet” terhadap ketidakberesan di Bumi Resources, yang mayoritas sahamnya dikuasai Samin Tan dan Grup Bakrie. Kekesalan Rothschild bertambah setelah mayoritas direksi seperti dikomando ramai-ramai bersedia membicarakan proposal Bakrie. ”Tawaran tukar guling saham akan dibahas dengan para pemegang saham lain,” tutur juru bicara Bumi Plc, Nick von Schirnding. ”Rapat pemegang saham akan digelar dalam waktu dekat,” ucap sumber Tempo, Kamis pekan lalu. Di Jakarta, Bakrie segera bersiap menghadapi ancaman Rothschild. Pada hari yang sama, diluncurkan siaran pers tentang dugaan penyadapan dan pembajakan surat elektronik perusahaan. Lapor-
108 |
| 28 OKTOBER 2012
an pengaduan disampaikan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. ”Penyadapan dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memenangkan sesuatu dengan cara tak benar,” kata Vice President Communication Grup Bakrie, Christopher Fong. Tuduhan itu jelas mengarah ke Rothschild. Hubungan antara Bakrie dan Rothschild memang terus memburuk. Akhir September lalu direksi Bumi Plc menerima kiriman dokumen berisi bukti penyelewengan dana di Bumi Resources dan Berau. Tanpa menuding pria 41 tahun itu secara langsung, seorang petinggi Bumi Plc mengatakan masalah serupa pernah dilontarkan Rothschild pada November 2011. Rothschild menengarai Bumi Resources sengaja tak mau menarik dana US$ 500 juta dari Recapital dan pemiliknya, Rosan Per-
kasa Roeslani. Padahal Bumi Resources sedang haus dana. Recapital adalah pemilik sekitar 15 persen saham Berau. ”Bedanya, sekarang ada dokumennya,” ucapnya. Dokumen itu membuat petinggi Bumi Plc kelimpungan. Apalagi harga saham Bumi Plc sedang anjlok. Tahun ini nilai sahamnya longsor hingga 72 persen. Otoritas Bursa London menekan supaya Bumi Plc segera menjelaskan kemerosotan sahamnya itu kepada publik. Mereka memang sangat memperhatikan kepentingan investor minoritas. Maka pada 24 September lalu terbitlah pengumuman rencana Bumi Plc menginvestigasi Bumi Resources dan Berau. Grup Bakrie yang dinakhodai Nirwan Bakrie, adik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, gerah dengan terbitnya rilis tersebut. Beberapa jam kemudian, Ari Saptari Hoedaya, yang juga Direktur Utama Bumi Resources, mundur dari posisi non-executive director Bumi Plc. ■■■
TIGA proposal dari Bakrie bak tendangan melingkar bagi Rothschild. Usul itu disampaikan lewat anak usaha PT Bakrie & Brothers dan Long Haul Holdings Ltd. Dengan tawaran itu berarti Bakrie ingin hengkang dari Bumi Plc, sekaligus membuntungi jangkauan Bumi Plc dari bisnis pe-
REUTERS/BAKRIE & BROTHER, REUTERS/NEIL HALL
Nathaniel Philip Victor James Rothschild meninggalkan rapat dewan direksi Bumi Plc, Kamis dua pekan lalu, di Singapura. Sebelum pergi, dia masih sempat menebar ancaman. ”Saya memiliki rekaman pembicaraan telepon kalian,” katanya sambil menunjuk wajah sejumlah petinggi perusahaan batu bara yang bermarkas di London itu. Sumber Tempo yang mengetahui suasana rapat menuturkan, Chairman Bumi Plc Samin Tan dan wakilnya, Indra Bakrie, terdiam mendengar ancaman Nat, panggilan Nathaniel. Mereka hanya memandangi miliarder muda dari keluarga berpengaruh di Inggris itu pergi dari ruangan rapat di lantai 8 Hotel Mandarin Orchard, Singapura. Rothschild dongkol lantaran tiga proposal tukar guling saham Bakrie dengan Bumi Plc yang diajukan Grup Bakrie nyelonong dalam rapat direksi. Padahal agenda rapat hanya membahas kelanjutan investigasi dugaan penyelewengan uang di dua perusahaan batu bara milik Bumi Plc di Indonesia: PT Bumi Resources Tbk dan PT
Nathaniel Philip Victor James Rothschild (kiri). Kantor Bumi Plc di London.
ngerukan batu bara di Indonesia. ”Kerusakan yang diciptakan oleh Nat sudah tak bisa diperbaiki,” ujar Fong. ”Keluarga Bakrie ingin mengambil kembali seluruh aset di bawah kendali Indonesia.” Bakrie ingin 23,8 persen sahamnya di Bumi Plc ditukar dengan 10,3 persen dari total 29,2 persen saham Bumi Plc di Bumi Resources. Bakrie akan membeli sisanya, 18,9 persen, secara tunai sebelum Natal nanti. Bakrie pun akan membayar tunai semua saham Bumi Plc di Berau sebesar 84,7 persen, enam bulan kemudian. Toh tawaran Bakrie tak menyurutkan investigasi Bumi Plc terhadap Bumi Resources dan Berau. Bumi Plc telah menyewa firma hukum Macfarlanes asal Inggris dan Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR) dari Jakarta untuk mengusut kasus di kedua perusahaan tersebut. Direksi Bumi Plc juga meminta para direktur independen non-eksekutif mengevaluasi tawaran Bakrie, dibantu oleh penasihat finansial independen dari Rothschild Group. ”Direksi tak akan memberikan rekomendasi apa pun mengenai proposal itu sampai investigasi tuntas,” tulis penjelasan resmi Bumi Plc tertanggal 17 Oktober lalu. Bakrie butuh sekitar US$ 1,2 miliar atau Rp 11,531 triliun kalau proposal itu disetujui. Untuk tukar guling saham memang tak
diperlukan duit. Tapi pada Desember nanti mesti ada dana US$ 270 juta, lalu pada Juni 2013 sebesar US$ 934 juta. Menyediakan uang sebanyak itu jelas bukan urusan gampang. Tahun ini perusahaan Grup Bakrie harus membayar utang jatuh tempo Rp 9,67 triliun. Analis saham dari AM Capital, Janson Nasrial, menjelaskan bahwa berbeda dengan perusahaan batu bara lainnya, perusahaan Bakrie tak memiliki cukup cadangan uang tunai. Bumi Resources yang menjadi andalan Bakrie hanya punya sekitar Rp 400 miliar. ”Kalau punya cash, lebih baik untuk membayar utang,” ujarnya, Kamis pekan lalu. Jika utang cepat lunas, kinerja keuangan menanjak sehingga bisa mengajukan pinjaman baru. Senin pekan lalu Rothschild menyatakan mundur dari jajaran direksi Bumi Plc. Lewat surat pengunduran diri kepada Chairman Samin Tan, ia menyebut Samin dan Bakrie bersekongkol menindas pemegang saham minoritas. Rothschild menyesalkan direksi yang meloloskan proposal Bakrie, padahal telah disepakati untuk mengusut dugaan penyimpangan oleh Bakrie. Ia menuduh Samin akan dibayar 10,91 pound sterling per saham oleh Bakrie jika transaksi saham terjadi. Sedangkan saham investor lainnya cuma akan dihargai 4,30 pound sterling. Dalam surat itu, Rothschild juga mengaku menyesal pernah mengajak Bakrie berbisnis di London. Bakrie bahkan disebut menggunakan isu nasionalisme untuk menggencet investor minoritas. ”Anda dan mereka telah merusak reputasi Indonesia di dunia internasional,” tulisnya. Samin tak menjawab ketika dihubungi Tempo. Menurut Fong, tuduhan Rothschild tak berdasar. ”Kami juga menyesal telah datang ke London,” katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Bakrie menyatakan akan membuat perhitungan dengan Rothschild. ”Kami harap dia mengembalikan semua saham dan keuntungan lain yang diperolehnya. Ini bagian dari perjanjian,” ujar Fong.
■■■
GESEKAN Bakrie dengan Rothschild mulai terjadi pada November tahun lalu. Ketika itu Rothschild menyurati Ari Hoedaya untuk memintanya merombak secara radikal manajemen keuangan Bumi Resources. Induk perusahaan tambang PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia itu dinilai tak menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Surat itu bocor ke pers, Bursa Efek London pun geger. Harga saham Bumi Plc rontok lalu menyeret kejatuhan saham anak perusahaan di Jakarta. Kebetulan harga batu bara juga sedang turun di pasar dunia. Akibatnya. Bakrie harus membayar lebih agunan utangnya kepada beberapa kreditor. Dalam keadaan seret duit itu, cicilan utang kepada China Investment Corporation (CIC) jatuh tempo. Rothschild siap mencaplok saham Bakrie dengan harga murah kalau Bakrie gagal bayar. Tak kalah akal, Bakrie menggandeng Samin Tan, teman lama Nirwan Bakrie yang juga pemilik dan bos PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk. Samin membeli separuh saham Bakrie di Bumi Plc, yakni 23,8 persen, seharga US$ 1 miliar. Pada Januari 2012, Samin duduk sebagai chairman menggantikan Indra Bakrie yang bergeser menjadi co-chairman. Rothschild didepak dari kursi co-chairman. Tapi Samin membantah menjadi tameng Bakrie. ”Tak selamat seribu turunan kalau saya hanya boneka Bakrie,” katanya kepada Tempo, Maret lalu. Perseteruan Bakrie dan Rothschild kini memasuki babak menentukan. Menurut sumber Tempo di Bumi Plc, dalam rapat pemegang saham nanti Rothschild akan menghimpun pemilik saham minoritas untuk menolak proposal Bakrie. Saham Bumi Plc dimiliki Bakrie 23,8 persen, Samin 23,8 persen, Recapital 9,8 persen, Rothschild 11 persen, dan serta publik 31,6 persen. ”Saya akan melawan dari luar tenda,” katanya dalam surat untuk Samin. Janson menilai belum tentu pemilik saham minoritas berdiri di belakang Rothschild. Sebagian besar mereka mungkin termasuk kubu Bakrie. Kekuatan Bakrie juga tergambar dalam dewan direksi, yang dipilih berdasarkan kepemilikan saham. Dari total 17 orang, setidaknya delapan berasal dari Indonesia atau lingkaran jejaring bisnis Bakrie. Namun Rothschild diyakini akan terus melawan dengan cara apa pun untuk mengalahkan Bakrie. ”Dia benci kalah,” ujar Janson. ● JOBPIE SUGIHARTO, AGOENG WIJAYA, GUSTIDHA BUDIARTIE
28 OKTOBER 2012 |
| 109
MOMEN EKONOMI MINYAK
KUWAIT INCAR BLOK EAST NATUNA PERUSAHAAN minyak dan gas asal Kuwait, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec), berminat bergabung dengan konsorsium Blok East Natuna di Kepulauan Riau. Senin pekan lalu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini bertemu dengan Managing Director Kufpec Nizar M. al-Adsani di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kuwait. Hadir juga Deputy Chairman Kufpec Ali D. al-Shammari. Saat ini konsorsium Blok East Natuna dipimpin PT Pertamina (Persero), yang beranggotakan Shell Oil, PTT Thailand, Total, dan Exxon. Pengembangan ladang gas yang memiliki cadangan 222 triliun kaki kubik ini tersendat lantaran biaya investasinya sangat tinggi, yakni sekitar Rp 200 triliun. ”Risiko untuk proyek ini sangat tinggi. Tapi masalah ini bisa ditutup dengan portofolio Kufpec,” kata Rudi seusai pertemuan tersebut. Dia memperkirakan Kufpec bisa menanamkan modal hingga Rp 40 triliun. PT Pertamina (Persero) menolak investor baru dalam proyek East Natuna karena sudah menentukan mitra kerja. ”Pertamina sudah melakukan seleksi sejak akhir tahun lalu dan tahapannya sudah final,” kata juru bicara Pertamina, Ali Mundakir. ●
MEDIA
NEWSWEEK TUTUP VERSI CETAK
S
ETELAH terbit selama hampir 80 tahun, majalah mingguan dari Amerika Serikat, Newsweek, hanya akan terbit hingga edisi terakhir 31 Desember 2012. Pemimpin Redaksi The Newsweek Daily Beast Company Tina Brown mengatakan perseroan akan mengalihkan semua bisnis medianya ke versi digital. Menurut dia, keputusan penutupan edisi cetak ini murni akibat tantangan ekonomi di media cetak dan distribusinya. Hasil riset Pew Research menunjukkan 39 persen warga Amerika membaca berita lewat online. ”Kami sedang melakukan transisi ke digital, bukan untuk mengucapkan selamat tinggal,” kata Brown dalam pengumumannya seperti dikutip USA Today, Kamis pekan lalu. Kantor berita Reuters kemarin melaporkan, semua publikasi edisi digital Newsweek bakal diberi nama Newsweek Global. Berdasarkan situs Daily Beast, Newsweek hanya akan mempublikasikan edisi tunggal untuk pasar global. ●
TENAGA KERJA
memiliki piutang senilai Rp 1,7 miliar. Dengan putusan itu, para pihak diberi waktu 45 hari untuk membahas rencana perdamaian. Januari lalu, Humpuss digugat pailit oleh perusahaan penyewaan tanker kimia, Parbulk (Norwegia) dan Empire (Yunani), di Pengadilan Singapura terkait dengan utang Humpuss Sea Transport Pte Ltd senilai US$ 72 juta. Agustus lalu, likuidator Humpuss memberikan proposal perdamaian. Pemegang saham sepakat melunasi utang tersebut lewat rights issue, treasury stock, obligasi konversi (convertible bond), penjualan aset perusahaan, dan pinjaman baru.
PRODUSEN komponen elektronik asal Taiwan, Foxconn Technology Group, mengklaim telah menemukan beberapa pekerja magang bawah umur di salah satu pabriknya di Yantai, Provinsi Shandong, Cina. Namun Foxconn tidak menjelaskan berapa jumlahnya. ”Mereka telah bekerja selama hampir tiga minggu,” ujar manajemen Foxconn seperti dikutip Reuters, Rabu pekan lalu. Foxconn mengklaim telah mengembalikan pekerja bawah umur itu ke sekolah. Pengumuman ini disebarkan Foxconn menyusul hasil investigasi media di Cina tentang adanya pekerja anak di pabrik yang mempekerjakan 1,2 juta orang itu. Media tersebut mengungkapkan telah menemukan beberapa bukti yang sama untuk beberapa pabrik Foxconn lainnya di Cina. Namun Foxconn membantah ada kasus serupa di pabrik-pabrik lain di Cina.
●
●
GUGATAN PAILIT
HUMPUSS AJUKAN PROPOSAL PERDAMAIAN PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) segera mengajukan proposal perdamaian dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan digelar pertengahan bulan depan. ”Proposal ini diharapkan dapat diterima mayoritas kreditor separatis (secured) ataupun konkuren (unsecured),” kata Direktur Utama Humpuss Intermoda Theo Lekatompessy pekan lalu. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Jumat dua pekan lalu mengabulkan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang yang diajukan PT Jasmanindo Sapta Perkasa, salah satu kreditor Humpuss. Jasmanindo
110 |
| 28 OKTOBER 2012
AP PHOTO/ROBERT F. BUKATY
FOXCONN AKUI PEKERJAKAN ANAK
Kolom
PERTEMPURAN DI SEKTOR PERTANIAN
AHMAD ERANI YUSTIKA*
ILUSTRASI: EDI RM
D
EWASA ini semakin banyak lembaga internasional memberi perhatian kepada Indonesia karena dianggap solid prospek ekonominya. Dalam acara Indonesia Investment Day di New York Stock Exchange, di sela-sela pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa beberapa minggu lalu, muncul akronim MIST (Meksiko, Indonesia, South Korea/Korea Selatan, dan Turki) menggantikan BRIC (Brasil, Rusia, India, dan Cina) sebagai poros ekonomi baru. Di tengah pujian itu, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) melansir kajian bertajuk ”OECD Review of Agricultural Policies: Indonesia”, dengan substansi yang mengejutkan: Indonesia dianggap salah arah dalam merumuskan kebijakan pangan (pertanian). Kebijakan swasembada dipandang tak lagi relevan diadopsi Indonesia. Indonesia dituduh keliru merumuskan kebijakan pertanian karena dua hal pokok: (i) subsidi yang diberikan ke petani sangat mahal dan tidak efektif, misalnya subsidi pupuk. Menurut OECD, subsidi pupuk lebih banyak dinikmati produsen pupuk ketimbang petani; dan (ii) perdagangan internasional komoditas pangan dipandang terlalu protektif dibanding negara Asia lainnya, baik dalam bentuk pengenaan tarif impor (seperti beras dan kedelai) maupun pajak ekspor (misalnya CPO). Kebijakan itu dinilai menimbulkan situasi tidak nyaman bagi negara lain untuk melakukan perdagangan dengan Indonesia. Rekomendasi OECD: alihkan subsidi ke peruntukan lain dan percepat liberalisasi perdagangan untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian. Analisis OECD itu bukanlah hal baru dan tergolong pedas. Harus diakui terus terang bahwa subsidi di sektor pertanian memang kerap jatuh ke pihak yang tidak tepat. Di lapangan, pupuk subsidi, misalnya, jadi bancakan sektor industri atau rent-seeker agents. Pemerintah betul-betul tak mampu mengontrol persekongkolan di lapangan. Demikian pula ketika harga komoditas pangan internasional melambung (seperti kasus kedelai beberapa waktu lalu), kebijakan tarif impor makin memberatkan konsumen dalam negeri, termasuk pelaku usaha (kecil) yang membuat produk dengan bahan baku kedelai. Dalam situasi seperti ini, relaksasi tarif impor merupakan pilihan paling masuk akal untuk melindungi kepentingan konstituen ekonomi domestik. Namun analisis OECD itu mengandung dua kesalahan elementer. Pertama, menganggap swasembada tak relevan merupakan kesimpulan rapuh. Dalam situasi fluktuasi ekonomi dunia yang kerap terjadi dan sulit diantisipasi (termasuk harga komoditas pertanian), ketergantungan terhadap produk impor merupakan malapetaka, seperti pernah dialami Indonesia pada awal 2008 dan 2012. Di luar itu, cadangan pangan merupakan hal vital bagi negara berkembang. Celakanya, cadangan pangan (beras) Indonesia cuma 4,3 persen dari total produksi. Bandingkan dengan Thailand (61,5 persen), Brunei (52,1), Vietnam (24,4), Myanmar (18,2), Filipina (16,5), Laos (15,7), dan Ma-
laysia (10,8) [ASEAN Food Security Information System, 2011]. Tentu cadangan pangan komoditas strategis jauh lebih mudah diupayakan jika swasembada dicapai. Kedua, liberalisasi pertanian yang dijalankan sejak 1998 telah menciptakan serangkaian tragedi pangan di Indonesia. Realitas itu didukung oleh studi Wanki Moon (2011), yang secara lugas menyampaikan sektor pertanian tidak mungkin diliberalisasi karena tiga argumen berikut: (a) produksi pertanian secara kolektif terkait dengan barang dan jasa nonmarket (lahan, air, biodiversitas, hutan), baik di tingkat lokal maupun nasional; (b) pertanian dekat dengan isu kemanusiaan, seperti perubahan iklim, kesinambungan, dan ketahanan pangan (kemiskinan/kelaparan), khususnya di negara berkembang; serta (c) sektor pertanian memiliki peran dan kapasitas yang berbeda di setiap negara sehingga kekalahan dalam liberalisasi bisa menjadi petaka kemanusiaan. Pemerintah tak usah surut langkah oleh publikasi OECD itu, tapi beberapa kebijakan pertanian memang harus dirombak dan sebagian mesti diperbaiki pada level implementasi. Kebijakan subsidi tak perlu dikurangi, jika perlu ditambah, tapi dengan formula baru yang lebih efektif dan tepat sasaran (seperti di negara maju). Liberalisasi pertanian tidak bisa diterapkan seenaknya, karena ini menyangkut nasib 43 persen total tenaga kerja nasional. Studi OECD itu hanya relevan di negara maju, yang tak terlampau berpijak pada sektor pertanian, dan pekerja yang terlibat hanya 2-5 persen dari total tenaga kerja. Pemerintah harus mempertebal keteguhan bahwa swasembada merupakan langkah strategis dan niscaya. Pemerintah mesti yakin: ”peperangan ekonomi global tak mungkin dimenangi tanpa menaklukkan pertempuran di sektor pertanian”. *) GURU BESAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA, DIREKTUR EKSEKUTIF INDEF
28 OKTOBER 2012 |
| 111
Kolom
REPRODUKSI PERTENGKARAN DI LAYAR KACA
WILSON SITORUS*
A
lalu sesak satu ranjang untuk tiga orang. Ia marah, juga cemas. Fred, pasangannya, tak kunjung melunak. Tak berniat memeluknya. Fred justru menuding Ammy membesar-besarkan keinginannya untuk dapur yang lebih luas ketimbang seks hebat yang pernah mereka kenal lima tahun lampau. Lalu, plak, Ammy menampar Fred. Jerry Springer pun menyeringai puas. Ia buru-buru meminta produsernya menghubungi wanita intim lain yang selama ini disimpan Fred. Malam ini akan panas, dan Anda telah menjadi saksi, kata Springer, menyapa pemirsa. Dan, malam itu, Jerry Springer Show betul-betul panas. Ammy sesenggukan, meminta Fred mengemasi barang-barangnya malam ini juga. Mencoba tiwikrama, Laura Bozo Show sejatinya sebelas-dua belas dengan program Jerry Springer Show. Laura, pembawa acara keturunan Spanyol, sering menukil kehidupan pribadi para tamu di acaranya. Seperti pengakuannya, ia menikmati pertengkaran antarpasangan yang diundangnya ke studio. Dia bekerja untuk pemirsa, dan pemirsa menyukai drama, katanya berdalih. Atas desakan pemirsa, penayangan Laura Bozo Show pun dihentikan. Begitu juga Jerry Springer Show. Terlalu banyak hal buruk dari kedua program televisi ini. Menyaksikan orang lain bertengkar, saling pukul dan memaki, tentang hal apa saja yang sama sekali tak berhubungan dengan diskursus publik, tak bisa disebut televisi. Kondisi inilah yang mendorong komisi penyiaran di Amerika Serikat (Federal Communication Commission) pagi-pagi merilis tujuh kata tabu (seven dirty words) yang tidak boleh ditayangkan pada jam tayang kapan saja. Tujuh kata tersebut adalah (editing frasa dari saya) sh*t, p*ss, f**k, c*nt, cocks**ker, motherf***er, dan t*ts. Pelanggaran atas tata tujuh kata tabu ini dikenai sanksi tegas. Arkian, hanya perlu empat tahun saja bagi televisi di Indonesia untuk ikut merawat sentimen primitif pemirsa. Televisi juga turut serta memelihara agresivitas pengisi acara. Saya mencatat beberapa pertengkaran hebat yang ditayangkan di televisi di Indonesia, seperti Kiki Fatmala dengan ibunya, Jupe dengan Depe, Ruhut Sitompul dengan Hotman Sitompoel, pertengkaran Hercules dengan Tito Refra, Angel Lelga dengan Machicha Muchtar, serta teranyar antara Limbad dan istrinya. Daftar pertengkaran ini akan semakin panjang jika mengeroyok (bullying) dan menghina tercatat di dalamnya. Ada dua tipe program televisi yang asyik-masyuk menjadikan pertengkaran sebagai konten. Pertama, program infotainmen. Tak puas hanya menayangkan pertengkaran belaka, tipe program ini juga membumbui melalui narasi dan visual. Bahkan tak jarang tipe program ini meminjam pernyataan pihak ketiga sebagai amunisi. Tipe kedua adalah program bincang-bincang (talk show). Acara seperti ini mencoba menghebat-hebatkan konten mela-
112 |
| 28 OKTOBER 2012
lui data dan fakta, lalu menebar insinuasi di sana-sini, memancing, mencecar, dan, hap, tak berusaha maksimal menengahi jika pertengkaran sudah terjadi. Memelihara sentimen primitif pemirsa sejatinya adalah cara gampang menaikkan rating/share. Namun hal ini tak efektif karena dual hal. Pertama, reproduksi pertengkaran bisa dijerat Pedoman Perilaku dan Standar Perilaku Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Pasal 14 tentang penghormatan terhadap hal privasi serta Pasal 24 tentang ungkapan kasar dan makian. Kedua, pertengkaran yang direproduksi membuat pemirsa jengah. Pemirsa akhirnya tahu mana pertengkaran by design dan yang sebagai bagian dialektika gagasan. Paparan outlook 2013 lembaga pemeringkat AGB Nielsen menyiratkan, televisi, kiwari, mengalami penurunan jumlah pemirsa dan jumlah waktu menonton. Televisi sedang menggali kuburannya sendiri jika terus-menerus mereproduksi pertengkaran. Dan dengan senang hati saya mengusulkan revisi Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002, yang saat ini sedang dilakukan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Revisi itu harus secara tegas memberi ruang dan kewenangan kepada pemirsa untuk melakukan perlawanan hukum kepada pengisi acara yang suka merekayasa pertengkaran di layar kaca. *) PENULIS ADALAH PRAKTISI TELEVISI. TULISAN INI PENDAPAT PRIBADI.
ILUSTRASI: EDI RM
MMY mendengus bosan, cepat-cepat bersikap: ter-
no more
its .co nd out more
CH EN EY
BL AC K
INTERNASIONAL AMERIKA SERIKAT
HAWKISH DI BALIK ROMNEY, ERA ASIA-PASIFIK BAGI OBAMA 114 |
| 28 OKTOBER 2012
Kebijakan luar negeri menjadi isu terpanas menjelang debat terakhir kandidat Presiden Amerika, Senin ini. Romney merekrut bekas orang kepercayaan George W. Bush sebagai penasihat politik luar negeri.
A TT NE PA
AP/CHARLES DHARAPAK (BLACK), AP/MANUEL CENETA (CHANEY), REUTERS/MIKE SEGAR(ROMNEY-OBAMA), REUTERS/KHAM (PANETTA), REUTERS/YURI GRIPAS (CLINTON)
N TO IN CL
M
ITT Romney melangkah mantap menuju podium di Akademi Militer Citadel, Carolina Selatan. Di depan para calon perwira pada Jumat dua pekan lalu itu, ia mengumumkan tim penasihat kebijakan luar negeri dan pertahanan untuk kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat. Kandidat presiden dari Partai Republik ini memiliki 24 penasihat politik luar negeri, yang 17 di antaranya bekas orang kepercayaan George Walker Bush, mantan Presiden Amerika, juga dari Republik.
Mereka dikenal sebagai hawkish, penganut garis keras dalam menjalankan politik luar negeri. Antara lain ada bekas Direktur Dinas Intelijen Amerika (CIA) dan Badan Keamanan Nasional (NSA) Michael Hayden, bekas Kepala Antiterorisme CIA Cofer Black, bekas Menteri Keamanan Negara Michael Chertoff, bekas Wakil Menteri Pertahanan Bidang Kebijakan Eric Edelman, serta mantan perencana kebijakan Departemen Luar Negeri sekaligus pakar Korea Utara, Mitchell Reiss. Di antara penasihat itu, Cofer Black dianggap paling mengkhawatirkan. Black
adalah figur paling brutal dalam sejarah CIA. Dialah yang memimpin Pusat Antiterorisme pascatragedi 11 September 2001, yang diikuti penangkapan dan penyiksaan orang-orang yang dituding terlibat penyerangan di Kota New York itu. Romney, 65 tahun, juga mengajak pejabat di era Bush lainnya sebagai penasihat pertahanan, yakni Robert Joseph dan Stephen Rademaker. Keduanya wakil Menteri Bidang Keamanan Internasional dan Pengendalian Senjata. Romney juga merekrut penasihat untuk masalah Timur Tengah, yakni bekas penasihat keamanan na28 OKTOBER 2012 |
| 115
INTERNASIONAL AMERIKA SERIKAT
sional untuk Irak, Meghan O’Sullivan. Di luar tim itu, ada dua nama besar yang sangat berpengaruh terhadap Romney, yakni bekas Wakil Presiden Amerika Dick Cheney dan bekas Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld. Dua orang ini perancang utama kebijakan luar negeri Bush. Sudah lama Cheney menjadi sahabat karib keluarga Bush. Ia menjadi Menteri Pertahanan di era Bush senior pada 1989-1993. Kala itu, ia menjadi pengawas dalam Operasi Badai Gurun di Perang Teluk pada 1991. Setelah operasi ini berakhir pada Februari 1991, Pentagon membayar anak perusahaan Halliburton, Brown & Root Services, lebih dari US$ 8,5 juta untuk mengkaji penggunaan tentara bayaran di zona perang. Setelah tak menjadi menteri, Cheney menjadi chief executive officer di Halliburton, perusahaan perminyakan yang berkantor pusat di Houston, Texas, pada 19952000. Setahun kemudian, ia diajak mendampingi Bush junior menjadi wakil presiden. Cheney kini berperan penting dalam penggalangan dana bagi kandidat Partai Republik. Ia mengatakan Romney-lah satusatunya orang yang bisa membuat keputusan tepat dalam krisis kebijakan luar negeri Amerika saat ini. ”Melihat betapa sulitnya pekerjaan dan tantangan yang akan dihadapi, saya pikir hanya Mitt Romney yang memenuhi persyaratan,” ujarnya pada penggalangan dana di rumahnya di Wyoming, Juli lalu. Sedangkan Rumsfeld dikenal sebagai penggagas restrukturisasi militer Amerika. Ia menjadi perencana tindakan Amerika terhadap serangan 11 September 2001, termasuk invasi militer ke Afganistan dan Irak. Dengan kondisi Timur Tengah yang makin tak menentu dan serangan terhadap konsulat Amerika di Benghazi, Libya, Romney merasa yakin dapat mengalahkan inkumben Barack Obama dalam debat terakhir tentang kebijakan luar negeri pada Senin pekan ini. Dengan kekuatan tim seperti ini, tak mengherankan bila kebijakan luar negeri Romney setali tiga uang dengan Bush. Romney mengatakan ini adalah era Amerika, yang memiliki perekonomian dan militer paling kuat di dunia. Di abad ini, kata dia, Amerika harus memimpin dunia atau orang lain yang akan merebutnya. ”Tanpa kepemimpinan Amerika, dunia menjadi tempat yang jauh lebih berbahaya,” ujarnya di Citadel. Komposisi tim ini menggambarkan tekad Romney memimpin Amerika melawan semua ancaman terorisme. Menurut
116 |
| 28 OKTOBER 2012
DENGAN KEKUATAN TIM SEPERTI INI, TAK MENGHERANKAN BILA KEBIJAKAN LUAR NEGERI ROMNEY SETALI TIGA UANG DENGAN BUSH.
direktur legal dan kebijakan kampanye Romney, Alex Wong, kebijakan luar negeri Romney sudah terang-benderang. Pendekatan Romney sama seperti para pendahulunya. Kubu Romney menganggap Obama gagal melanjutkan tradisi sebagai negara yang memiliki militer dan kepemimpinan yang kuat di dunia. Para penasihat Romney mengatakan dia merupakan penerus tradisi tersebut, seperti halnya Presiden Harry Truman, John F. Kennedy, dan Ronald Reagan. Namun, menurut anggota Kongres dari Partai Demokrat, David Adam Smith, Romney mengulangi kesalahan-kesalahan pemerintah Bush. Bukan rahasia lagi bahwa Cheney berada di balik kegagalan kebijakan luar negeri Bush, seperti mengawali perang di Irak tanpa punya rencana mengakhirinya. Menurut Smith dalam Foreign Policy, bila Romney menjadi presiden, sebagian besar anggota tim penasihatnya bakal menempati posisi penting di pemerintahan. Artinya, keputusan mengakhiri keterlibatan Amerika di Afganistan dan Irak—perang di negara orang—bisa dianulir. Padahal campur tangan Amerika di dua negara tersebut menggerus citra Abang Sam di mata negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim. Kebijakan luar negeri Obama memang memiliki fokus pada cara memperbarui citra Amerika di luar negeri—khususnya di negara-negara mayoritas muslim—mengakhiri perang di Irak dan Afganistan, serta menawarkan kerja sama dengan Iran. Obama juga menata kembali hubungan dengan Rusia sebagai langkah membersihkan dunia dari senjata nuklir, bekerja sama dengan Cina dalam isu-isu regional dan global, serta menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
Selain itu, tim politik luar negeri Obama menganggap masa depan politik dunia akan ditentukan di Asia-Pasifik. Untuk mempertahankan kebijakannya, Obama mendapat dukungan tim yang tak kalah kuat dibanding penantangnya, seperti Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton, Menteri Pertahanan Leon Panetta, dan penasihat keamanan nasional Tom Donilon. Biden tak hanya berperan sebagai wakil presiden, tapi juga sebagai penasihat politik utama Obama saat ini. Kiprahnya di bidang kebijakan luar negeri sudah dimulai saat ia menjadi Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika pada 2001. Komite ini terlibat dalam legislasi dan debat soal kebijakan luar negeri di Senat. Lembaga ini juga bertanggung jawab mengawasi dan mendanai program-program bantuan luar negeri, penjualan senjata, serta pelatihan bagi negara-negara sekutu Amerika. Ujung tombak kebijakan luar negeri Amerika saat ini, tak dapat dimungkiri, adalah Hillary Clinton. Ia menjadi bintang dalam lingkaran diplomatik, dikagumi karena ketangguhan dan kepeduliannya. Sedangkan dalam bidang pertahanan, Obama memiliki Leon Panetta. Bekas Direktur CIA ini sukses dalam memburu Usamah bin Ladin, yang menjadi musuh nomor satu Amerika. Sebagai Menteri Pertahanan, ia berhasil menjalankan kebijakan Obama dalam meredakan perang di Afganistan dan merampingkan militer Amerika. Meski begitu, ia bukan orang yang lembek. Ia tetap galak kepada Iran. Ia mengatakan Amerika tidak bisa membiarkan Iran mengembangkan senjata nuklirnya. Dia juga menentang pemotongan bujet pertahanan sebesar US$ 400 miliar sebagai bagian dari beleid pengurangan utang yang ditandatangani Obama. Figur penting lain dalam tim Obama adalah Tom Donilon, penasihat keamanan nasional. Ia berperan dalam mengendalikan respons Gedung Putih terhadap gelombang Musim Semi Arab dan serangan ke Pakistan yang menewaskan Bin Ladin. Adu kuat konsep kebijakan luar negeri ini akan menjadi penentu dalam debat terakhir, mengingat keduanya membagi angka imbang dalam debat sebelumnya. Romney menarik perhatian publik pada debat pertama dan Obama membalasnya pada debat kedua. Dalam jajak pendapat setelah debat kedua, Rabu pekan lalu, Obama unggul dengan 47 persen dibanding Romney, 44 persen. ● SAPTO YUNUS (THE WASHINGTON POST, REUTERS, AP, FOREIGN POLICY )
INTERNASIONAL PAKISTAN
PERLAWANAN BUNGA JAGUNG DARI LEMBAH SWAT
”
S
IAPA di antara kalian yang
bernama Malala?” seorang pria berjanggut dengan sorban menutupi wajah menghardik tiga anak di dalam bus sekolah yang tengah mengantar mereka pulang di Kota Mingora, Distrik Swat, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Pakistan. ”Cepat bicara. Jika tidak, saya tembak kalian semua,” ancaman itu kembali dilontarkan, Selasa dua pekan lalu. Dibentak sambil ditodong senjata, ketiga gadis itu mengkerut. Sembari ketakutan, salah seorang menunjuk seorang gadis yang duduk di bagian tengah bus. Dialah Malala Yousufzai. Begitu melihat Malala, pria tersebut langsung melepaskan tembakan dari senapan otomotis ke arahnya. Peluru muntah dari mulut senapan. Malala dan dua pelajar lainnya bersimbah darah. Peluru melesak ke leher dan kepala gadis berusia 14 tahun itu. ”Mereka menghentikan bus dan berteriak-teriak. Kami ketakutan setengah mati,” kata Kainat Ahmad, teman Malala yang tertembak di bagian tangan kanannya, mengenang tragedi itu. Sehari kemudian, kelompok Tehrik-iTaliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara TTP, Ehsanullah Ehsan, mengatakan Malala menjadi sasaran karena menyuarakan pikiran sekuler yang ditentang Taliban. Ada pula yang menyebutkan bahwa perintah membunuh Malala datang dari komandan milisi Taliban yang paling ditakuti, Maulana Fazlullah. Malala menyita perhatian dunia ketika mengkritik perlakuan Taliban yang menguasai desanya selama kurun 20072009. Dalam setiap tulisannya, ia menceritakan lingkungan hidupnya yang berada di tengah perang, tentang perlakuan Tali-
118 |
| 28 OKTOBER 2012
ban yang tidak memperbolehkan perempuan bersekolah. Ia menuliskan harapannya dalam blog situs Inggris, BBC, berbahasa Urdu. Untuk menjaga keamanan Malala, dalam setiap tulisannya dicantumkan nama ”Gul Makai”, yang berarti bunga jagung dalam bahasa Urdu. Identitas aslinya dikenal dunia ketika namanya dinominasikan dalam penghargaan International Children’s Peace Prize oleh Uskup Desmond Tutu, aktivis asal Afrika Selatan. Ia kemudian mendapat penghargaan Pakistan’s National Youth Peace Prize dari Perdana Menteri Yousaf Raza Gilani pada 19 Desember 2011. Taliban, yang berarti ”pelajar” dalam bahasa Pashto, bahasa yang banyak digunakan penduduk Afganistan dan Pakistan, tak suka pada pandangan Malala. Kecaman Malala yang masih kanak-kanak itu dibalas Ehsanullah. ”Siapa pun yang pernah memimpin sebuah kampanye melawan Islam dan Syariah diperintahkan untuk dibunuh oleh Syariah,” katanya lantang. Sepanjang bulan ini, jumlah serangan Taliban meningkat. Tercatat 15 orang tewas dan 17 lainnya luka-luka ketika sebuah bom meledak di sebuah pasar di Darra Adam Khel, barat laut Pakistan, Sabtu dua pekan lalu. Sehari berselang, giliran konvoi pejabat Afganistan yang tengah melintas di Tangi Lali, Provinsi Parwan, disergap. Tembak-menembak selama 30 menit menewaskan delapan tentara dan melukai beberapa lainnya. Namun insiden penyerangan terhadap Malala itulah yang membuat berang dunia. Presiden Pakistan Asif Ali Zardari angkat bicara. Ia menyebut penembakan Malala merupakan serangan atas semua anak perempuan di negeri itu. Ia tak akan membiarkan aksi penembakan itu menghentikan upaya
pemerintah Pakistan terus mendidik anak perempuan. ”Pekerjaan yang dia pelopori lebih tinggi di depan Tuhan daripada yang dilakukan para teroris atas nama agama. Kami akan terus melanjutkan perjuangannya,” ujar Zardari dalam KTT Ekonomi di Baku, Azerbaijan, Selasa pekan lalu. Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar, perempuan pertama yang menjabat posisi ini, menyebut usaha pembunuhan Malala seperti lonceng peringatan. Adapun Presiden Afganistan Hamid Karzai menulis surat kepada para politikus papan atas dan pemimpin keagamaan di Pakistan. Surat Karzai dikirim ke belasan pemimpin politik dan agama di Pakistan, termasuk kepada Presiden Asif Ali Zardari, Perdana Menteri Raja Pervaiz Ashraf, dan Nawaz Sharif, pemimpin Partai Liga Muslim Pakistan. Ia menyebutkan serangan ini menjadi momen untuk melenyapkan Taliban selama-lamanya di kedua negara. ”Serangan terhadap Yousufzai itu menunjukkan Afganistan
REUTERS/NAVESH CHITRAKAR
Penembakan terhadap gadis Pakistan berusia 14 tahun meningkatkan perlawanan terhadap Taliban. Pakistan dan Afganistan berjanji menumpas kelompok ini.
dan Pakistan perlu mengambil langkah terkoordinasi dan serius untuk memerangi terorisme dan ekstremisme,” tulis Karzai. Afganistan dan Pakistan adalah dua negara yang telah lama tersandera masalah kelompok bersenjata. Tehrik-i-Taliban bukanlah Taliban yang diperangi Amerika Serikat dan sekutunya di Afganistan. Mereka mengadopsi nama Taliban karena memang dekat dengan kelompok yang menguasai Afganistan selama 1996-2001 itu. Tehrik bermarkas di Waziristan Selatan, daerah yang masuk wilayah semi-otonomi yang dikuasai suku-suku lokal di sepanjang perbatasan Pakistan dan Afganistan. Raza Rumi, Direktur Kebijakan dan Program di Jinnah Institute, sebuah organisasi penelitian Pakistan, mengatakan TTP memang menggunakan taktik seperti Taliban, tapi tujuannya berbeda. ”Target utama mereka adalah Pakistan. Mereka membenci kedekatan hubungan Pakistan dengan Barat,” katanya.
Perempuan Pakistan berdoa mengharap kesembuhan Malala Yousufzai, Ahad pekan lalu.
Analis lain menyebut kedekatan kedua kelompok ini menjadi perekat. ”Taliban Pakistan membangun kekuatan bersama Taliban. Seperti sebuah jaringan,” kata Matthew Henman dari IHS Jane’s Terrorism and Insurgency Centre. Ketika Taliban berperang dengan Soviet pada Desember 1979-Februari 1989, banyak anggota Taliban Pakistan yang ikut berperang. Mereka tetap menjaga hubungan ketika kembali pulang. Perang terhadap kelompok garis keras di wilayah semi-otonomi tersebut, yang memiliki tujuh distrik suku dengan luas total 227.220 kilometer persegi, sudah dilakukan Pakistan sejak 2002. Namun upaya itu tak banyak membuahkan hasil. Dewan Hubungan Luar Negeri Pakistan mengatakan kelompok-kelompok ini bersatu pada 2007,
dipimpin Baitullah Mehsud, yang kemudian terbunuh dalam sebuah operasi Amerika dua tahun kemudian. Ketika Baitullah Mehsud tewas, faksi-faksi bersaing untuk memimpin Tehrik-i-Taliban. Meski memiliki wilayah masing-masing dan tujuannya berbeda, banyak yang percaya komando kelompok ini dipegang Hakimullah Mehsud. Perang ”menghabisi” Taliban bukan perkara mudah. Jangankan Pakistan, Amerika dengan sokongan sekutu harus menjalani perang panjang. Pasukan Amerika pada 7 Oktober 2001 menyerbu Afganistan untuk menggulingkan pemerintahan Taliban, yang dituding melindungi Usamah bin Ladin dan Al-Qaidah, kelompok yang dianggap Washington sebagai dalang tragedi 11 September 2001. Tentara NATO yang tergabung dalam International Security Assistance Force tak benar-benar bisa memberantas Taliban. NATO mengumumkan akan menarik pasukan pada 2014. Inggris bahkan lebih cepat, yakni tahun depan. Kesempatan ini digunakan Taliban untuk mengolok-olok negara adidaya tersebut dengan mengatakan bahwa pasukan Amerika dan sekutunya, NATO, melarikan diri dari Afganistan dalam keadaan malu dan terhina. ”Para pejuang Afganistan yang pemberani di bawah kepemimpinan jihad Emirat Islam mengalahkan kekuatan militer dan segudang strategi Amerika dan sekutu NATO,” kata Taliban dalam pernyataannya yang dikutip Saudi Gazette. ”Setelah sebelas tahun melakukan teror, tirani, kejahatan, dan kebiadaban tanpa henti, mereka melarikan diri dari Afganistan dengan perasaan malu dan terhina, dan mereka berusaha keras mencari alasan.” Data iCasualties.org mencatat, 3.199 tentara NATO tewas dan lebih dari 2.000 di antaranya tentara Amerika Serikat. Sebagian besar tewas dalam lima tahun terakhir, pada saat serangan Taliban terus meningkat. Penembakan Malala bisa menjadi era baru perlawanan terhadap Taliban, baik di Pakistan maupun Afganistan. Gadis yang tengah ditangani 17 dokter spesialis di Rumah Sakit Queen Elizabeth, Birmingham, Inggris, itu menjadi ikon perlawanan internasional atas kesewenang-wenangan. ”Malala, Anda adalah cahaya di ujung terowongan,” tulis Ankahi Baatein dalam surat pembaca di harian berbahasa Inggris, Dawn. ”Saya berdoa Anda kembali dan menjadi lebih kuat.” ● RAJU FEBRIAN (CNN, GULFTIME, MSNBC,
CHRISTIAN SCIENCE MONITOR, TELEGRAPH)
28 OKTOBER 2012 |
| 119
INTERNASIONAL SURIAH
CERITA ’MAKNYUS’ DARI DAMASKUS Di tengah kecamuk perang di antero Suriah, sepenggal kehidupan berjalan normal di Damaskus. Benteng terakhir Presiden Bashar al-Assad.
ah, Jumat malam dua pekan lalu, ketika amuk bersenjata sudah menginjak bulan ke19 di negara itu. Layar berukuran jumbo di salah satu ruang pertunjukan Cinema City—sebuah bioskop kelas wahid di kota itu—perlahan meredup. Pertunjukan film berdurasi 95 menit bertajuk Resident Evil: Retribution 3D, yang juga sedang diputar di berbagai kota besar di dunia, selesai. Satu per satu penonton lantas beranjak dari tempat duduk lipat nan empuk. Termasuk lima mahasiswa Indonesia yang ikut merogoh 350 lira—mata uang Suriah—atau setara dengan Rp 50 ribu dari kocek mereka untuk membeli selembar tiket demi menikmati film buatan Sony Screen Gems, produsen asal Hollywood, Amerika Serikat, yang dirilis ulang dalam format tiga dimensi tersebut. ”Itu hiburan paling mewah yang kami sanggup datangi di sini,” ujar Saiefannur, seorang mahasiswa pascasarjana Jurusan Syariah Qanun Perbandingan Fikih Universitas Damaskus, menceritakan kegiatannya sehari-hari di negara yang sedang diamuk perang kepada Tempo melalui sambungan telepon, Rabu pekan lalu. Malam itu jam tangan Saiefa menunjukkan pukul 21.45 waktu Damaskus. Ia dan kawan-kawannya tak lekas pulang, padahal rumah kontrakan mereka tak jauh dari pusat belanja City Center, tempat bioskop itu berada. Maklum, Sabtu dan Ahad, perkuliahan libur. Kelimanya kemudian menuju sebuah taman di dekat Al-Marjeh Square, menghabiskan malam bersama puluhan orang lainnya. Warga Damaskus memang suka menggelar tikar di taman kota. ”Taman dan pusat belanja biasanya
120 |
| 28 OKTOBER 2012
Para lelaki bersantai di salah satu sudut kota tua Damaskus, April lalu. Saiefannur (bawah).
penuh saat akhir pekan,” kata pemuda kelahiran Banda Aceh, 26 tahun lalu, itu. Menurut Saiefa, taman dan ruang terbuka publik di Damaskus merupakan tempat hiburan yang paling digemari warga. Kota yang pada masa normal berpenduduk sekitar 1,6 juta jiwa itu memiliki banyak ruang publik yang biasa dimanfaatkan warga untuk melakukan beraneka kegiatan. Mulai sekadar kongko menikmati suasana santai, bermain bola basket atau futsal, hingga mengerubungi para pedagang jajanan yang berada di pinggir-pinggir taman kota. ”Pasar, kafe, restoran, dan toko juga buka seperti biasanya, tak ada
yang berbeda,” katanya. Lima tahun sudah Saiefa tinggal di Damaskus, kota yang menjadi pusat pertahanan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Walau negara itu diguncang pemberontakan, yang menuntut mundur Assad, kehidupan di ibu kota masih tenang-tenang saja. Meski pernah diguncang bom pada Juli lalu, kata Saiefa, tidak ada perubahan drastis terjadi di dalam kehidupan warga Damaskus. Anak-anak tetap pergi ke sekolah, mahasiswa masih saja sibuk dengan tugas mereka, serta Internet dan televisi tetap berfungsi seperti biasa. Tak ada jam malam, apalagi larangan ke luar rumah. ”Angkutan umum masih beroperasi, mulai bus kota hingga mobil semacam ang-
DOK PRIBADI
D
AMASKUS, ibu kota Suri-
REUTERS/KHALED AL-HARIRI
kot. Bahkan trayeknya pun ada yang sampai ke Allepo,” ujar Saiefa. Allepo adalah salah satu kota pusat konflik kekerasan antara oposisi dan tentara pemerintah. Kota itu dibombardir bom pesawat tempur pemerintah pada Agustus lalu, berjarak 358 kilometer di utara Damaskus. Menurut lelaki yang bekerja sebagai anggota staf lokal Kedutaan Besar Republik Indonesia di Suriah ini, dia hanya merasakan sedikit perbedaan. Salah satunya soal lalu lintas. Damaskus kini jauh lebih macet dibanding sebelum pemberontakan. Penyebabnya adalah munculnya pos-pos pemeriksaan milik tentara pemerintah di setiap dua kilometer, mulai gerbang kota hingga dalam kota. Akibatnya, perjalanan yang biasa ditempuh 20 menit kini harus dijelajahi selama satu jam. ”Pengecekan paspor dan surat jalan jadi wajib,” katanya. Perbedaan lain yang dirasakan adalah
harga beberapa barang kebutuhan pokok yang meningkat dua kali lipat. Biasanya, dengan 125 lira, Saiefa bisa mendapat satu krat—berisi 30 butir—telur ayam, tapi kini ia hanya mendapat setengahnya. Kondisi ekonomi Suriah memang terpuruk sejak pecahnya kerusuhan. Menurut situs ekonomi Bloomberg, nilai tukar mata uang di pasar resmi melorot lebih dari dua kali lipat sejak Maret lalu. Biasanya satu dolar Amerika sepadan dengan 40 lira, sekarang sudah mencapai angka 100 lira. Pemandangan kota pun sedikit berubah. Kini puluhan anak kecil bergerombol mengemis di setiap perempatan jalan. Mereka adalah anak-anak warga Suriah dari luar kota tempat konflik bersenjata berlangsung yang memilih tinggal bersama handai taulannya di Damaskus. ”Kejahatan pun terasa menggeliat. Dulu, sebelum konflik, belum pernah saya de-
ngar ada yang kecopetan, kini sudah mulai ada cerita itu. Tetangga saya jadi korbannya,” Saiefa berkisah. Namun, dia melanjutkan, fenomena pengungsian ke dalam Damaskus menyiratkan bahwa memang ini merupakan tempat paling aman di antero Suriah. Kondisi di luar Damaskus memang semakin panas. Pesawat tempur pemerintah terus-menerus menghujani tentara pemberontak di Provinsi Idlib, tetangga Kota Allepo, 323 kilometer dari Damaskus. Dalam keterangan resminya, Pemantau Hak Asasi Manusia di Suriah menyebutkan serangan pada Selasa pekan lalu merupakan yang paling keji. Korban jiwa belum bisa diprediksi karena ada kemungkinan banyak jenazah yang tertimbun reruntuhan bangunan yang terbombardir. ”Data terakhir menyebutkan, ada 2.300 anak meninggal dari total 33 ribu nyawa yang sudah melayang di Suriah,” ujar Direktur The Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdel Rahman kepada wartawan, seperti dikutip AFP. Bentrokan lain terjadi antara tentara pembebasan Suriah dan kelompok Hizbullah pada Kamis pekan lalu di Wadi Khaled, desa di timur laut Libanon yang berbatasan langsung dengan Suriah. Kini, menurut situs berita Libanon Daily Star, sekitar 5.000 anggota Hizbullah berjaga di sekitar 20 desa yang berbatasan langsung dengan Suriah. ”Kami siapkan pasukan bukan untuk ikut campur konflik di Suriah, melainkan buat menjaga daerah dan warga kami di perbatasan,” kata pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah. Tensi memang terus memanas di seluruh penjuru Suriah. Tapi tidak di Damaskus. Di sana nyaris tidak ada konvoi tentara bersenjata berseliweran di tengah kota. Begitu pun aktivitas di bandar udara, semua terasa wajar. ”Hanya lamat-lamat kadang terdengar suara ledakan dari arah luar kota perbatasan Damaskus, Qudsaiah. Tapi, setelah itu, semua kembali berjalan normal.” Malam lantas melarut di sebuah taman di dekat Al-Marjeh Square. Saiefa dan empat kawannya beranjak pulang. Sebelum mencapai rumah, ia mampir ke sebuah kios penganan untuk membeli dua buah roti Naem. ”Untuk sarapan, maknyus rasanya,” ujarnya sambil terkekeh di ujung sambungan telepon, menirukan ungkapan beken acara kuliner di Indonesia. ● SANDY INDRA PRATAMA
28 OKTOBER 2012 |
| 121
DUNIA SEPEKAN INGGRIS
SURAT PRIBADI RUSAK TAKHTA BAGI CHARLES
QATAR MODERNISASI GAZA
P
EMERINTAH Qatar menyiapkan dana US$ 254 juta atau sekitar Rp 2,4 tri-
liun untuk membangun Gaza. Pembangunan akan dimulai dari jalan yang menghubungkan kota dengan pantai Mediterania, tiga bulan mendatang. Selain itu, pemerintah Qatar membangun tiga jalan utama, kota baru, rumah sakit, dan permukiman. ”Kami akan melibatkan Israel dan Mesir, yang selama ini menjaga jalur ini,” kata Duta Besar Qatar untuk Palestina, Mohammed al-Amadi kepada Reuters, Rabu pekan lalu. Pada Januari 2009, Gaza hancur setelah tiga pekan terjadi perang antara militer Israel dan Hamas. Ratusan roket dan mortir mendarat di sana. Korban jiwa mencapai lebih dari 1.300 orang Palestina dan 13 warga Israel. Jalan, rumah, kantor, dan pabrik hancur. Pembangunan Jalur Gaza memberikan pekerjaan bagi 1,6 juta penduduk Palestina, yang 28 persennya pengangguran. Kontraktor lokal memenangi tender dan akan membuka ribuan lapangan kerja. ”Ini menjadi rezeki bagi Palestina dan menepis isolasi,” kata seorang pembantu Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh. Sebuah papan reklame di Kota Gaza bertulisan, ”Terima kasih, Qatar. Anda telah memenuhi janji. ” Amadi membantah tudingan bahwa Qatar memiliki kepentingan politik di balik bantuan. Sebab, proyek ini adalah untuk rakyat Gaza, bukan buat Hamas. ”Kebijakan Qatar adalah membuat proyek. Kami mendesain, kami membiayai, dan, setelah selesai, kami menyerahkannya,” ujarnya. ●
INGGRIS
POLISI DILARANG BERTATO KEPOLISIAN Inggris atau Scotland Yard melarang anggotanya membuat tato pada bagian tubuh yang terlihat jelas, seperti di muka, leher, dan tangan. Polisi bertato dinilai merusak citra kepolisian. ”Seluruh tato harus ditutupi,” demikian pernyataan kepolisian, seperti dikutip Reuters, Rabu pekan lalu. Polisi yang sudah telanjur dirajah harus
122 |
| 28 OKTOBER 2012
mendaftarkan tatonya secara tertulis. Bila tak mendaftarkan hingga 12 November mendatang, pemiliknya bakal dikenai sanksi disiplin. Mengutip The Daily Mail, Komisaris Scotland Yard Bernard Hogan-Howe menegaskan, tato yang terlihat jelas akan merusak profesionalisme polisi. Ketentuan ini salah satunya menjawab keluhan korban kejahatan yang menyebut petugas polisi muda Inggris terlihat kasar dengan tatonya. Seorang personel polisi dari London mengungkapkan banyak rekannya memiliki tato di lengan tapi menutupinya dengan kaus lengan panjang. ”Tato tidak dapat menyakiti
orang lain. Jika seseorang dinilai kasar dari gambar di tubuhnya, sama saja mengatakan seseorang rasis karena kepalanya plontos,” ujarnya. Seniman tato dari Kota Oxford, Inggris, Lionel Titchener, mengaku telah merajah lusinan petugas polisi, bahkan beberapa polisi wanita. ”Kuno bila di masa ini masih ada orang melarang tato,” kata Titchener. Tato memang jamak pada personel polisi atau militer di negara Barat. Pada militer, tato juga digunakan untuk membantu identifikasi prajurit tewas tanpa tanda pengenal. ●
REUTERS/STEPHANE MAHE, REUTERS/JORGE SILVA
PALESTINA
JAKSA Agung Inggris Dominic Grieve menahan 27 surat pribadi Pangeran Charles yang rencananya dibuka ke publik. Alasannya, jika surat itu dibuka, bisa mengganggu kepentingan nasional. Surat pribadi Pangeran Charles itu diduga mampu mengintervensi dan mempengaruhi kebijakan di sejumlah kementerian. Padahal calon raja harus bisa menjaga netralitas dalam politik. Surat kabar The Guardian meminta surat itu dibuka ke publik sesuai dengan UndangUndang Kebebasan Informasi Publik Tahun 2005. Grieve menggunakan hak vetonya mencegah bocornya isi surat itu ke publik. Charles mengirimkan surat yang berisi pandangan pribadinya kepada Kementerian Bidang Bisnis, Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan Hidup, Budaya, Irlandia Utara, dan Kantor Kabinet. Surat itu dikirimkan selama periode 1 September 2004 hingga 1 April 2005. Tiga hakim pengadilan banding telah mencabut putusan Komisi Informasi Publik yang akan membuka semua surat itu ke publik. ”Surat itu bisa merusak perannya sebagai raja masa depan dan mempengaruhi netralitas politik,” kata Grieve seperti dikutip dari The Telegraph. Katy Clark, anggota parlemen dari Partai Buruh, menyatakan terkejut terhadap putusan Jaksa Agung. ”Semakin Anda mendengar tentang lobi yang telah dilakukan Charles selama puluhan tahun, semakin tidak pantas,” katanya. Lord Rogers, anggota Partai Buruh, mengatakan, jika menggambarkan opini publik saat dikirim ke kementerian, surat Charles itu wajib dibuka. ●
INGGRIS ISRAEL PALESTINA KAMBOJA
ISRAEL
MILITER HITUNG KALORI MINIMAL DI GAZA MILITER Israel menggelar penelitian guna menghitung besaran kalori yang diperlukan warga Gaza agar tidak mengalami kekurangan gizi selama Israel menerapkan blokade di Gaza mulai 2007 sampai pertengahan 2010. Penelitian bertajuk Food Consumption in the Gaza Strip-The Red Lines itu menyebutkan kebutuhan kalori di wilayah Gaza adalah 2.279 kalori per orang. Jumlah ini sesuai dengan panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Disebutkan juga berbagai kategori makanan, antara lain daging, produk susu, sayuran, dan buah-buahan. Dokumen akhirnya diterbitkan berkat perjuangan panjang Gisha, kelompok hak asasi manusia Israel yang menentang blokade di Gaza. Pengadilan Israel akhirnya memaksa pemerintah mengeluarkan dokumen kontroversial tersebut. ”Ini merupakan bagian dari dokumen penelitian yang muncul dalam dua acara diskusi dan kami tidak pernah menggunakannya,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan, Guy Inbar, seperti dikutip BBC, Rabu pekan lalu. Formula matematis itu, kata dia, digunakan untuk menentukan kebutuhan makanan dan mencegah krisis kemanusiaan di Gaza. Dalam hitungan Gisha, jumlah truk yang mengangkut pangan dan kebutuhan seharihari ke Gaza sebelum blokade mencapai 400 unit per hari. Upaya penghitungan kalori itu, menurut Gisha, untuk membatasi kuantitas barang dan bahan kebutuhan pokok yang diizinkan masuk ke Gaza selama tiga tahun blokade. ”Tujuan resmi kebijakan itu adalah melancarkan ‘perang ekonomi’ melumpuhkan perekonomian Gaza dan, menurut Kementerian Pertahanan, untuk menekan pemerintah Gaza,” demikian pernyataan Gisha. ●
KAMBOJA
NORODOM SIHANOUK TUTUP USIA
R
AJA Kamboja Norodom Sihanouk meninggal setelah menderita komplikasi penyakit kanker usus besar, diabetes, dan tekanan darah tinggi, yang diderita beberapa tahun sebelumnya, Senin pekan lalu. Ia sempat menjalani perawatan di Beijing, Cina. Kematiannya hanya berselang dua hari sebelum hari ulang tahun ke-90. Sihanouk memegang tampuk kekuasaan sebagai Raja Kamboja selama dua periode, pada 1941-1955 dan 1993-2004. Selain menjadi raja, ia memegang jabatan penting, mulai perdana menteri hingga presiden. Raja Sihanouk terlibat dalam enam dekade krisis politik dan kekuasaan, melawan kelompok kiri, Khmer Merah. Ia dipuji dalam perannya memerdekakan negara dari Prancis. Namun dia dikritik karena memberikan legitimasi kepada Khmer Merah menjadi kekuatan politik legal. Sekitar 1,7 juta orang tewas di bawah rezim Khmer Merah. Sihanouk menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Norodom Sihamoni, dengan alasan usia dan kesehatan. Jenazah Raja Sihanouk dikirim menggunakan pesawat jet China Air. Puluhan ribu pelayat memadati jalan-jalan di Ibu Kota Phnom Penh, Rabu pekan lalu. Peti Sihanouk dibungkus bendera biru de-
ngan hiasan bunga-bunga. Sebuah kereta berlapis emas menjadi pengangkut petinya. ”Dia adalah ayah, dan kita adalah anak-anak. Dia salah satu Raja Kamboja terbesar,” kata Pich Ravy, seorang penjual sayur, yang mendatangi Istana Kerajaan untuk mendoakan jenazah, seperti dikutip Washington Post. Pangeran Sisowath Thomico, bekas sekretaris pribadi Raja Sihanouk, mengatakan sejumlah warga Kamboja khawatir dan takut setelah kematian mantan raja itu. Raja Sihamoni, 59 tahun, adalah mantan instruktur balet yang hidup di bawah bayang-bayang ayahnya. Dia belum menikah. Son Soubert, anggota dewan penasihat rahasia raja saat ini, mengatakan akan terjadi kevakuman setelah kematian Sihanouk. ●
28 OKTOBER 2012 |
| 123
WAWANCARA
124 |
| 28 OKTOBER 2012
EKO PRASOJO:
HANYA 20 PERSEN BIROKRAT YANG BEKERJA
P
TEMPO/ IFA NAHDI
EKAN lalu, kabar buruk ber-
embus dari Kepulauan Riau. Bekas terpidana korupsi diangkat sebagai kepala dinas kelautan dan perikanan, posisi strategis di provinsi yang memiliki lebih dari seribu pulau itu. Azirwan, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, divonis bersalah dan mendekam 2 tahun 6 bulan di penjara. Birokrat yang tertangkap saat menyogok anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Al-Amin Nasution, pada 2008 itu ternyata telah dilantik Maret 2012. Promosi Azirwan hanyalah secuil dari masalah birokrasi di negeri ini sekaligus menjadi preseden buruk reformasi birokrasi. Masalah dalam birokrasi sudah lama mengakar. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan ada yang tidak beres dengan sistem perekrutan dan promosi pegawai negeri. Menyuap untuk diangkat menjadi pegawai dan menduduki jabatan tertentu sudah jadi hal yang dianggap wajar. Usaha untuk memperbaikinya tak mudah. ”Pekerjaan ini sangat berat. Banyak yang sudah merasa nyaman dan ingin menggagalkan reformasi,” kata Eko. Salah satu cara yang ditempuh Eko dan kementeriannya adalah mati-matian mengegolkan Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) sebelum periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir. Bila disetujui, undang-undang tersebut akan mengubah drastis birokrasi nasional. Misalnya penghapusan honor-honor siluman, adanya sistem promosi yang terbuka, dan penggajian yang meng-
acu pada kinerja pegawai berdasarkan catatan harian atau logbook. Selasa dua pekan lalu, Eko berkunjung ke kantor Tempo untuk memaparkan kondisi birokrasi di negeri ini dan perbaikan yang sedang dilakukan. Selama dua jam, dia membedah anatomi birokrasi dan menjelaskan tantangan yang ia hadapi. Guru besar administrasi publik ini juga mengomentari ”rebutan” penyidik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian.
Eko Prasojo Tempat dan tanggal lahir: Kijang, Kepulauan Riau, 21 Juli 1970 Pendidikan: ● Sarjana Ilmu Administrasi Publik, Universitas Indonesia, 1995 ● Master Administrasi Publik, Speyer Post-Graduate Program for Public Administration, Jerman, 2000 ● Doktor Administrasi Publik, Speyer Post-Graduate Program for Public Administration, Jerman, 2003 Karier: ● Asisten dosen di Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, 1992-1996 ● Dosen tetap di Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UI, 1996 ● Guru besar Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Indonesia, 2006 ● Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2011-2014
Apa fokus utama reformasi birokrasi saat ini? Kami sedang memperbaiki proses perekrutan. Apa yang diperbaiki dari proses itu? Proses perekrutan sekarang ini bukan berbasis kompetensi, melainkan bayarmembayar. Harganya bervariasi, mulai Rp 50 juta per posisi. Di satu provinsi, ada yang harus membayar Rp 250 juta untuk diangkat menjadi pegawai negeri. Belum lagi untuk jabatan setingkat sekretaris daerah. Selain itu, dengan adanya pemilihan kepala daerah langsung, orang tidak akan mementingkan kompetensi, tapi afiliasi politik dan kemampuan dia menyetor. Selain dalam penerimaan, sogok-menyogok juga terjadi dalam promosi? Ya. Kenapa birokrasi tidak baik? Sebab, orang-orangnya dipromosikan dengan cara yang tidak baik, dan mereka harus mengembalikan uang yang dikeluarkan buat promosi tersebut. Bagaimana cara menghentikannya? Sejak September lalu, kami memberlakukan passing grade dalam penerimaan pegawai. Dengan sistem ini, orang akan susah bermain. Jadi kami menutup celah di mana orang bisa bertransaksi. Sebelumnya, kami memakai sistem kuota. Dulu, kalau ada 20 posisi yang dibutuhkan, diambil 20 terbaik, walau nilai mereka sebenarnya buruk. Dengan sistem baru, bila tidak ada yang memenuhi passing grade, ya, tidak ada yang diterima. Itu untuk penerimaan pegawai baru, bagaimana kontrol terhadap promosi dan mutasi pegawai?
28 OKTOBER 2012 |
| 125
WAWANCARA EKO PRASOJO
126 |
| 28 OKTOBER 2012
Pegawai negeri sipil di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, November 2011. ngunan, tapi itu memang legal. Nah, belum lagi yang ilegal. Itu sudah jadi rahasia birokrasi yang diketahui umum, tapi orang tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan reformasi birokrasi, lewat tunjangan yang kami beri, orang tidak akan menerima honor apa pun di luar gaji. SK-SK itu juga tidak boleh lagi. Walau, dalam prakteknya, masih ada yang mau curi-curi. Jadi, seperti apa sistem penggajian itu? Kami menggaji sesuai dengan kinerja. Setiap orang harus punya target kinerja individu. Dan setiap orang harus membuat logbook atau catatan harian. Jadi, apa yang dia terima berkorelasi dengan apa yang dia lakukan. Sekarang itu tidak ada korelasinya antara kinerja dan gaji. Setiap PNS perlu buat logbook, yang dilaporkan kepada atasan. Dengan sistem gaji yang sudah diperbaiki nanti, apakah masih bisa melakukan perjalanan dinas dan menerima honor?
Perjalanan dinas masih diperbolehkan. Yang tidak boleh itu pergi selama 365 hari setahun. Ada lho yang lupa dan memanipulasi. Dia pikir satu tahun itu lebih dari 365 hari. Kami masih mengkaji berapa kali dan berapa lama seseorang boleh melakukan perjalanan dinas dalam setahun. Lalu bagaimana dengan kebijakan remunerasi? Remunerasi adalah insentif yang diberikan kepada lembaga yang melakukan reformasi birokrasi meliputi struktur, proses pelayanan, akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik, sumber daya manusia, perubahan budaya kerja, dan perubahan manajemen. Kami berharap ada inisiatif dari lembaga dan kementerian untuk mencapai hal tersebut. Maka kami siapkan tunjangan kerja, yang sekarang dipelesetkan bahwa reformasi birokrasi hanya untuk mendapatkan tunjangan kinerja. Lembaga mana yang sudah melakukan
TEMPO/FULLY SYAFI
Kami sedang menyiapkan undang-undang aparatur sipil negara untuk melancarkan reformasi birokrasi, termasuk di dalamnya mengatur karier pegawai. Rancangan undang-undang ini mengubah sistem jenjang karier yang tertutup menjadi terbuka. Selama ini promosi kan tertutup. Faktor like and dislike sangat berpengaruh. Maka kami buat terbuka dan nasional. Secara nasional, maksudnya? Secara nasional, gaji dan tunjangan jabatan akan ditarik ke pusat (saat ini gaji diambil dari anggaran pemerintah daerah). Ini agar mereka mobile. Orang pusat bisa ke daerah dan sebaliknya. Jadi orang enggak mbulet saja di satu tempat. Kalau sekarang, dengan adanya otonomi daerah dan digaji oleh pemerintah daerah, mereka terus saja di satu daerah. Eksesnya, bisa kolusi di situ. Rendahnya gaji kerap menjadi dalih kolusi dan korupsi, dan kenaikan gaji dianggap solusi. Anda setuju? Ini problem. Kita meningkatkan gaji tapi dengan profil pegawai negerinya inkompeten. Kalau sekarang kami naikkan gaji mereka, bisa jebol uang negara dan kita tidak mendapatkan apa-apa. Makanya, tahun depan, yang akan kami lakukan adalah uji kompetensi dulu. Pegawai yang layak kami pertahankan, yang masih bisa dilatih ulang akan kami beri pelatihan, dan yang tidak layak akan dipensiundinikan. Makanya kami sedang menyiapkan skema pensiun dini. Kalau kami sudah mendapat profil kompetensi yang sesungguhnya, jumlah yang memang diperlukan, mereka itu yang akan kami tingkatkan gajinya. Sebagian pegawai negeri melakukan korupsi dengan alasan uang pensiun mereka kecil. Bagaimana mengatasi masalah ini? Uang pensiun yang diterima PNS itu 75 persen dari gaji pokok. Tidak jauh beda dengan gaji saat aktif. Mereka mencuri karena gajinya kecil, tapi income-nya besar. Menjelang pensiun, mereka stres, enggak akan lagi bisa dapat income tambahan seperti saat pegang jabatan. Itu yang akan kami ubah. Pemasukan lain-lainnya kami hentikan, tapi gaji kami naikkan. Dengan demikian, uang pensiunnya naik. Bisa Anda contohkan pemasukan lain-lain itu apa saja? Macam-macam honor dan perjalanan dinas. Ada juga yang tidak rasional: seorang direktur jenderal punya 147 surat keputusan (SK) dalam setahun, yang berimplikasi pada honor. Misalnya pengadaan jembatan X, dan dia tercantum sebagai panitia. Nama sekretaris daerah itu ada di tiap program pengadaan atau pemba-
IKLAN
reformasi birokrasi selain Kementerian Keuangan? Sudah dilakukan di 36 kementerian dan lembaga. Ada beberapa yang mulai menampakkan perubahan, seperti Kementerian Perindustrian dan Riset dan Teknologi. Kepolisian juga sudah melakukan perbaikan sejak beberapa tahun lalu. Tapi, secara kultur, mereka belum berubah. Patokan tiap lembaga bervariasi, tapi yang paling tinggi Kementerian Keuangan. Bu Sri Mulyani yang dulu memulai. Tapi sebenarnya waktu itu banyak kritik dari kementerian lain karena kan sama-sama berkontribusi. Tapi, karena Kementerian Keuangan yang pegang uang, ya, mereka bisa bayar. Jadi bisa juga dibilang finance drive reform, semuanya itu digerakkan oleh uang. Birokrasi kita dianggap gendut dan lamban. Apa penyebabnya? Sebenarnya, birokrasi kita hanya digerakkan oleh 20 persen pegawai negeri. Me-
reka menggerakkan 80 persen orang yang tidak ngapa-ngapain. Mereka adalah PNS yang merangkap wartawan, pemborong, dan pedagang yang tetap digaji walau enggak pernah masuk kantor. Anda bilang akan mengeďŹ sienkan sumber daya yang terlalu banyak itu, tapi beberapa lembaga tetap merekrut pegawai. Bagaimana ini? Ada pengecualian, yaitu penerimaan guru , dokter, dan diplomat, karena memang sangat dibutuhkan. Problem kita itu bukan banyak atau sedikit. Rasio pegawai negeri kita dibanding jumlah penduduk 1,9 persen, masih di bawah rata-rata ASEAN. Malaysia 2,4 persen dan Singapura 2,9 persen. Ini agak membingungkan. Yang benar itu kita kelebihan pegawai negeri atau kekurangan? Problem Indonesia itu kekurangan orang di satu bidang dan kelebihan di bidang lain. Jumlahnya banyak. Tapi, saat
kita butuh orang yang punya keahlian tertentu, ternyata tidak ada. Semuanya berkategori administrasi umum. Untuk guru, kita selalu kekurangan. Tapi ternyata rasio kita satu guru untuk 16 siswa sudah bagus. Rasio internasional saja 1 : 25. Masalahnya, banyak guru di Jawa tapi tak bisa dipindahkan ke Kalimantan atau pulau lain. Pegawai negeri tidak bisa diberhentikan kecuali atas permintaan sendiri atau terbukti melanggar hukum. Ini menyulitkan atasan yang ingin memberi sanksi bawahannya yang malas. Apakah Undang-Undang ASN akan memberi jalan keluar? Nanti aparat sipil negara tidak akan semua jadi pegawai negeri sipil. Jadi akan ada dua: pegawai negeri sipil dan pegawai dengan perjanjian kerja atau pegawai tidak tetap. Kenapa? Sebab, sekali orang menjadi pegawai negeri sipil, ia merasa terjamin. Ada tenaga honorer yang sangat rajin tapi setelah diangkat hilang semua kinerja mereka. Jadi, nanti, pegawai negeri itu 30-40 persen. Sisanya pegawai dengan perjanjian kerja, yang akan terus dievaluasi. Reformasi birokrasi pasti membuat banyak orang kegerahan. Musuh kami itu tiga: mereka yang sudah sangat nyaman, politikus yang mengambil keuntungan dari birokrasi yang tidak akuntabel, dan kelompok mafia yang bekerja dalam birokrasi. Mafia ini adalah orang di luar sistem tapi punya akses masuk ke sistem. Mulai pemborong, mereka yang memperjualbelikan informasi, mereka yang memperjualbelikan jabatan, sampai broker. Ketika kami melakukan pembenahan lalu ada kelemahan, mereka langsung hajar dengan mengatakan pemerintah tidak kompeten. Apa tanggapan Anda tentang kisruh perpindahan penyidik kepolisian ke KPK? Secara hukum, tidak ada masalah, tapi secara etik, ya. Sebab, begitu seseorang diangkat menjadi penyidik tetap, dia harus mengajukan pengunduran diri kepada Kepolisian. Nah, ini yang harus diatur. Jangan sampai Kepolisian di-fait accompli dan dibajak penyidiknya oleh KPK: diangkat dulu lalu minta izin. Jadi lebih baik dilakukan komunikasi terhadap sejumlah penyidik yang ingin menjadi pegawai tetap. Jadi ini soal etika pemerintahan. Berarti polisi tak bisa menolak pengunduran diri penyidiknya? Pengunduran diri merupakan hak, kecuali masih ada ikatan dinas. Jadi orang boleh mundur dari pegawai negeri. Tidak perlu diizinkan, hanya lapor saja. â—? ADEK MEDIA ROZA
28 OKTOBER 2012 |
| 127
POKOK &TOKOH
POKOK & TOKOH
HAKIM
JUPE Versi interaktif dapat dilihat di Tempo Media App untuk iPad™.
128 |
| 28 OKTOBER 2012
J
ULIA Perez, 32 tahun, harus menjadi ketua majelis hakim atas kasus penganiayaan. Tidak mudah bagi perempuan yang akrab disapa Jupe ini menangani kasus tersebut. ”Berat sekali, aku harus benar-benar bijak menelaah masalahnya,” kata Jupe kepada Iqbal Muhtarom dari Tempo pekan lalu. Ini bukan adegan film, bukan juga sidang sungguhan. Persidangan itu merupakan bagian dari persiapan Jupe untuk mata kuliah simulasi peradilan. Pelantun lagu Belah Duren itu memang tercatat sebagai mahasiswa semester VI Fakultas Hukum Universitas Bung Karno. Bersama 25 teman kuliahnya, dia harus merasakan bagaimana sebuah proses pengadilan yang sebenarnya berjalan, dari hakim, jaksa, dan pengacara berikut toganya hingga kehadiran terdakwa. ”Karena pasalnya penganiayaan, teman-teman menunjuk saya jadi hakim ketua,” ujar wanita yang pernah terseret kasus penganiayaan terhadap Dewi Perssik ini. ●
TEMPO/DIAN TRIYULI HANDOKO (JUPE), DOK. PRIBADI (LOLA), TEMPO/WISNU AGUNG PRASETYO (ABDEE, BABY), TEMPO/ARNOLD SIMANJUNTAK (MATHIAS), DETIKFOTO/RACHMAN HARYANTO (JENNY)
PENGEMUDI MABUK
Semua orang punya dosa. Itu juga bukan dia sendiri yang salah, tapi semuanya teledor: pengendaranya, tata ruang berantakan, pejalan kakinya, pemerintah daerah, semuanya amburadul.
+ Mathias Muchus,
Mereka yang mabuk saat mengemudi, SIM-nya dicabut. Enggak boleh bawa mobil pribadi, suruh naik angkot aja.
Mending mereka naik taksi aja, deh, paling habis berapa rupiah.
+ Jenny Cortez, 25 tahun, model, aktris, DJ
+ Baby Wijaya, 27 tahun, aktris
55 tahun, aktor
LOLA JADI UNGU
A
KTRIS Lola Amaria, 35 tahun, sedang menekuni bela diri muaythai. Lima kali sepekan ia berlatih di Center Base, Menteng, Jakarta Pusat. Tak jadi masalah baginya paha dan sebagian tubuhnya berwarna ungu karena lebam. ”Tak apa, yang penting bisa membela diri,” kata Lola kepada Heru Triyono dari Tempo, Rabu pekan lalu. Lola ingin tangguh mempertahankan diri. Itu didasari rentet-
an peristiwa yang mengancam dirinya. Kejadian yang paling diingat ketika komplotan kapak merah menggedor kaca mobilnya di depan Balai Kartini, Jakarta Selatan, ketika lalu lintas sedang macet, selusin tahun lalu. Komplotan itu meminta paksa telepon seluler yang ada di dasbor mobilnya, tapi tidak ia berikan. Ia cuma bisa diam tatkala kapak menghunjam kacanya dua kali. Syukurnya kaca tidak pecah dan lampu lalu lintas berubah hijau. Dalam kesempatan lain Lola babak-belur saat tasnya dijambret perampok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dia terseret aspal karena mencoba mempertahankan barang bawaannya yang dibawa kabur pakai sepeda motor. Tubuhnya berdarah-darah. Parahnya, tidak ada orang sekitar yang membantunya. Dari dua kejadian nahas itu, ia berpikir bahwa tidak ada yang bisa menolong selain dirinya sendiri. ”Kalau latihan, saya ingat kejadian itu, sehingga tendangan saya powerful,” kata Lola bersemangat. Brak! ●
GITAR SAYANG, GITAR DILELANG
B
AGI seorang gitaris, gitar adalah benda suci
yang harus dijaga benar-benar. Begitu juga untuk Abdee Negara, gitaris Slank. Ibaratnya, gitar adalah bagian tubuhnya yang lain. ”Karena gitar itu lengket ke badan saya,” katanya kepada Ririn Agustia dari Tempo, yang menemuinya di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Rabu pekan lalu. Tapi pria berambut sebahu ini rela menyumbangkan gitar kesayangan yang telah menemaninya selama tiga tahun terakhir. Tidak hanya satu, tapi dua gitar, elektrik dan akustik, yang disumbangkannya dalam acara lelang untuk pengumpulan dana bencana gempa di Sulawesi Tengah, dua pekan lalu. Dua gitar yang dibuat khusus untuknya tersebut laku dengan nilai total Rp 145 juta pada malam itu. ”Ya, walau sayang juga, sih. Tapi, kalau dinilai manfaatnya besar, ya gak papa,” ujarnya. Usut punya usut, ternyata ini bukan pertama kali ia melelang gitar. Terhitung sejak 2005, sudah lima gitar dilelangnya untuk memberi bantuan korban bencana. ”Kalau saya konglomerat sih saya nyumbang duit. Tapi saya cuma anak band, sanggupnya lelang gitar saja,” katanya sembari tertawa. ●
28 OKTOBER 2012 |
| 129
Catatan Pinggir
MO DAN YU
K
ATA punya kedaulatannya sendiri. Dengan catatan: dalam kedaulatan itu, ada kata yang hadir sebagai sensor yang mencoba menghalau kata lain— walaupun kata yang lain itu juga punya kedaulat-
an sendiri. Saya melihat sensor sebagai kata dengan ”K”. Sensor sebagai K (”kalian tidak boleh…”) menenggelamkan kata sebagai ”k” (misalnya ”aku tak yakin”). Sensor sebagai K akan membawa tafsir sebagai T, yang hendak menggulung tafsir-tafsir (”t”) lain. Tapi ”k” dan ”t” tak bisa dimatikan. Bahkan di bawah kekuasaan yang penuh ”K”, karya sastra, ibarat lautan di mana ”k” bergerak dengan hidup, tak pernah sepenuhnya kering. Juga ”T”—sebagai tafsir yang resmi di tangan yang berkuasa—tak akan melenyapkan ”t”. Tahun ini Akademi Swedia menghargai Mo Yan, novelis Cina, dengan Hadiah Nobel untuk kesusastraan. Tak urung, banyak pertanyaan muncul: kata yang manakah yang membangun karyanya hingga ia dihargai sedemikian rupa? Kata yang bagaimanakah yang membuatnya justru terasa janggal memperoleh Hadiah Nobel? Sebagian besar orang di dunia tak kenal novel Mo Yan. Sebagian besar orang di dunia diharapkan percaya begitu saja kepada pilihan para juri rahasia Akademi Swedia. Tak ada investigasi bagaimana mereka bisa menemukan Mo Yan di antara tumpukan nama lain. Sementara itu, ada orang-orang yang lebih mengenal Mo dalam hubungannya dengan ”K”. Ia anggota Partai Komunis. Ia memulai kariernya sebagai sastrawan ketika ia jadi anggota Tentara Pembebasan Rakyat dan belajar sastra di akademi milik militer itu. Ketika dalam Pekan Raya Buku di Frankfurt pada 2010 ada karya-karya sastra penulis Cina yang membangkang pemerintah Beijing, ia memboikot acara internasional itu. Ketika pada tahun ini dalam London Book Fair ia ikut memilih karya mana yang mewakili negerinya, ia meniadakan nama-nama pembangkang yang diharamkan pemerintahnya. Yu Jie, seorang pengarang terkemuka yang melarikan diri dari Cina dan pindah ke Amerika Serikat, melihat penilaian Akademi Swedia itu dengan sarkastis. ”Seorang sastrawan yang mengumandangkan ‘Hitler’ tak akan mungkin menerima Hadiah itu,” katanya, ”tapi seorang pengarang yang mengumandangkan ‘Mao’ bisa.” Dan itu, bagi Yu Jie, menunjukkan betapa tak pedulinya dunia Barat akan penindasan hak asasi manusia di bawah penguasa Beijing. Mo bukan tak mengakui adanya sensor. Tapi ia punya alasan—bahkan pembenaran—untuk itu. Dalam sebuah wawancara di London Book Fair yang lalu ia mengatakan, ”Dalam hidup nyata kita bisa saja ada soal-soal yang peka dan tajam yang [oleh penulis] tak hendak disentuh. Dalam keadaan itu, seorang penulis dapat menyuntikkan imajinasinya sendiri untuk mengisolasi dirinya dari dunia nyata atau melebih-lebihkan situasinya— dengan membuatnya jelas, terang-benderang…. Saya percaya, pembatasan atau sensor itu bagus sekali untuk kreasi sastra.”
130 |
| 28 OKTOBER 2012
Akademi Swedia memang melihat bagaimana imajinasi dimasukkan ke dalam karya-karya Mo—dan lahirlah sebuah realisme yang berkombinasi dengan citraan yang mendekati halusinasi. Sastranya disejajarkan dengan ”realisme magis” ala Gabriel Garcia Marquez atau penceritaan yang puitis dalam novel William Faulkner. Dalam karya Mo, sebagaimana dalam pandangannya tentang proses penulisan, ”K” malah dianggap bisa menyebabkan ”k” tumbuh subur. Tapi saya kira Mo tak melihat bahwa imajinasi yang lahir dari dorongan kreatif punya sejarah yang tak sama dengan imajinasi sebagai keterampilan menyesuaikan diri dengan rasa takut dan kecemasan. Pada yang pertama, imajinasi ibarat loncatan lincah yang bersemangat. Ia membawa energi. Pada yang kedua, imajinasi ibarat gerak berkelit karena gentar kena hantam. Yang pertama adalah cetusan yang tak dibuat-buat. Yang kedua siasat dengan akal yang berperhitungan; ada unsur muslihat— yang mungkin tak disadari sendiri. Tapi bagi para juri Akademi Swedia, yang penting dinilai bukanlah sejarah imajinasi dalam karya Mo, melainkan bagaimana imajinasi itu tampak dalam novel-novelnya. Lagi pula Mo memang benar: ia menegaskan bahwa sensor akhirnya tak bisa berkuasa penuh. Tapi ada yang merisaukan. Mo adalah contoh bagaimana seorang pengarang menerima sensor, ”K”, sebagai sebuah lembaga yang menetralisasi kepedihan kata-kata untuk lahir dan hidup. Mungkin karena pengalaman Mo berbeda dengan para sastrawan Cina lain, terutama Yu Hua. Pengarang novel yang dalam versi Inggris berjudul To Live ini juga di sana-sini membiarkan kompromi dengan ketidakbebasan kata-kata. Tapi China in Ten Words, kumpulan esai Yu tentang Cina, punya satu bab yang menarik tentang bagaimana kata-kata hidup terjepit bahkan bukan dalam hidup seorang penulis, melainkan seorang pembaca. Ketika Yu yang lahir pada 1960 berumur belasan tahun, di Cina novel tak boleh dibaca—apalagi novel asing. Tapi ia dan seorang temannya berhasil meminjam terjemahan karya Alexandre Dumas, La Dame aux Camélias. Buku itu hanya boleh di tangan mereka selama 24 jam. Maka dengan terburu-buru mereka salin tiap patah katanya dengan tulisan tangan. Mereka bekerja semalam suntuk. Tapi ketika novel Dumas itu mereka kembalikan, mereka bingung: tulisan tangan Yu tak bisa dibaca temannya, begitu juga sebaliknya. Maka di bawah lampu jalan mereka saling membacakan salinan buku itu. Dengan rasa bahagia. Mereka menemukan saat yang merdeka. Berbeda dengan Mo, Yu tak melihat sensor sebagai lembaga yang paradoksal: sebagai ”K” yang represif tapi juga produktif. Tapi Yu juga membuktikan bahwa tafsir, ”t”, terhadap realitas tak bisa dimonopoli ”T”. Ia bisa menunjukkan betapa berdaulatnya ”k”. Sekadar membacanya sudah merupakan sebuah laku pembebasan. ● Goenawan Mohamad