INTERNATIONAL ASSOCIATION OF STUDENTS IN AGRICULTURAL AND RELATED SCIENCES LOCAL COMMITTEE DIPONEGORO UNIVERSITY
December 2015 | PROJECT DEPARTEMENT |
{Volume 2, Issue 3}
Kata Pengantar Asty Dilla Puteri Stiadi
Daftar Isi
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada keluarga besar Gingerangers 2.0 & 3.0 yg telah berkontribusi dlm melaksanakan kegiatan kegiatan yg telah dilakukan. Empat bulan yang luar biasa untuk kami khususnya saya yang merasa sangat bersyukur dan beruntung karena dapat merasakan kebersamaan, belajar, berbagi, dan berjuang serta berpetualang dalam kegiatan pengabdian masyarakat yg dilakukan di desa Gemawang. Saya mempelajari semakin kita dewasa maka Kita akan semakin mengetahui bahwa kita memiliki dua tangan dimana satu digunakan untuk membantu diri sendiri dan lainnya utk membantu yang lain tanpa pamrih. "Mengabdi tanpa henti"
Kata Pengantar
1
Nilai dalam Berorganisasi
4
Project Officer Gingerangers Project 3.0
Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional
7
Timeline Kegiatan
10
Selayak Pandang
11
Momen Manis dan Romantis
27
Memperingati Hari Guru
31
Tentang Aku
32
A Moment to Remember
35
2
Bimbingan Belajar Gemawangi Alhamdulillah kendala-kendala selama BBG dapat diatasi dengan baik, terimakasih banyak atas kerja sama Volunter dan Deparemen Pengabdian Masyarakat BEM FEB UNDIP demi kesuksesan kegiatan ini setiap minggunya. Semoga hasil kegiatan BBG ini tidak hanya membuat siswa mengerti materi sekolah tetapi juga dapat meningkatkan
keterampilan dan kreatifitas siswa sehingga mereka dapat berkarya lebih dalam pengembangan keterampilan non akademiknya. Harapan kedepannya kendala-kendala dapat diminimalkan dan dapat memberi kontribusi positif bagi siswa siswi.
Dea Kumala Ardianti Publication Planner Gingerangers Project 2.0
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakatyang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" - Tan Malaka�
Perjalanan Dua Tahun Menambah pengalaman terutama dalam kerja tim maupun individu, serta pelajaran dalam kehidupan tentang keadaan dilapangan secara langsung. Tetap berkarya dan mengnspirasi IAAS LC UNDIP! :D
Sella Puspitadewi Publication Manager Gingerangers Project 1.0
Belajar banyak hal baru dari orangorang yang selalu bersyukur atas kemampuan yang dimilikinya,. Menyenangkan, sangat berkesan dengan kehadiran malaikat-malaikat kecil disekeliling kita. I never feel regret to join with u. Tingkatkan kekeluargaan, jangan terlalu banyak pilih-pilih, lihat sebenarnya dimana posisi kita, semoga PRODEPT dan IAAS LC UNDIP benar-benar bersatu karena ridho Allah.
Marketing Communication Director “Awalnya percaya ga percaya sih, masi ngerasa belom siap aja diberi amanah untuk menangani bagian pemasaran sehingga ada sedikit (atau mungkin sangat banyak) dampak buruk dari proses adaptasiku yang cukup lama ke bagian pemasaran ini. Tapi perlahan alhamdulillah berkat masukan, kritik, saran, dan dukungan dr teman-teman Project Department dan teman-teman volunteer saya sudah mulai terbiasa untuk berada di posisi ini, meskipun masih banyak sekali kekurangan dan belom terangkulnya seluruh bagian pemasaran ini� Semoga bisa lebih merangkul seluruh anggota dari tim pemasaran agar semakin kompak, lebih fokus dan matang dalam merencanakan suatu event (terutama bazaar), bisa lebih berkontribusi untuk kalemajuan Project Department dan IAAS LC UNDIP, dan tambah sukses untuk kedepannya.
Ika Fatikah Publication Manager Gingerangers Project 2.0
Ica Enjelika Nirwanafista Gingerangers Project 1.0
2
Kunjungan Perusahaan “Seru banget, alhamdulillah bisa nambah pengetahuan dan pengalaman. Nggak cuma tentang coklat, tapi juga interaksi sosial sama warga di sekitarnya juga�
Penyuluhan Budidaya Jahe Alhamdulillah luar biasa, bisa menularkan ilmu kepada masyarakat Gemawang yang insyaAllah bermanfaat. Mereka sangat antusias dalam penyuluhan ini, hal ini bisa dilihat dari banyaknya ibu-ibu yang bertanya karena ingin rasa tahunya tinggi. Penyuluhan ini tidak berakhir hanya sekedar penyuluhan, tapi beberapa minggu setelah penyuluhan dilakukan demonstrasi bagaimana membuat pupuk bokasi yang sesungguhnya dan menanam jahe dengan media bokasi dalam polybag. Dengan bertambahnya pengetahuan mereka, kami berharap ada kemajuan dari petani yang ada di sana, baik dari segi teknik budidaya maupun pengolahan produk jahe yang bisa berdampak positif bagi pemasukan finansial petani Gemawang. Saya pribadi dan rekan-rekan penyuluh lainnya sangat mengapresiasi kerja Tim yang sudah menyukseskan acara ini. Terimakasih banyak. Semoga di kepengurusan yg baru penyuluhan seperti ini terus dilakukan, mungkin saat ini kita fokus di bidang pertanian, tidak menutup kemungkinan bisa merambah ke bidang lainnya. Intinya apa yg nantinya kita lakukan demi kemajuan suatu desa dan menekan dampak kemiskinan di desa. SALAM MENGABDI UNTUK NEGERI Imam Pranata Publication Planner Gingerangers Project 2.0
Semoga tahun depan ada lagi kunjungan IAAS ke tempat lain, biar nggak bosen trus bisa ngerasain tempat yang lain juga. Almira Yumna Destinanda Production Planner Gingerangers Project 3.0
Really great event. Bisa dapat banyak ilmu baru tentang dunia coklat dan pengolahannya dari mulai teknis awal pemilihan coklat yang akan diolah, proses pengolahan sampai menghasilkan produk coklat yg berkualitas. Tentunya ilmu yg di dapat bisa menginspirasi untuk mengembangkan produk andalan prodept coklat jahe. Untuk kedepannya, teknis acara lebih dirapikan, supaya kunjungan dapat berjalan dengan baik dan ilmu yang didapat bisa diserap oleh semua peserta Indah Puspitasari Publication Planner Gingerangers 1.0
Nilai-nilai Berorganisasi 1. Ketaatan beragama Kami mendukung kebebasan beragama bagi setiap individu dan memberikan ruang seluas-luasnya untuk menjalankan ibadah dengan tenang. Selain itu, kami percaya bahwa alam semesta ini dikendalikan oleh sesuatu diluar kemampuan manusia sehingga apapun yang kami lakukan, kami kembali berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Kebersamaan dan Kekeluargaan Penting bagi kami untuk menjalin hubungan baik dan saling mendukung antaranggota sehingga menumbuhkan rasa percaya dan rasa aman pada tiap-tiap individu untuk mencapai tujuannya masing-masing, baik di bangku kuliah
maupun di organisasi. Kami saling menjaga satu sama lain sehingga apa yang kami yakini adalah berusaha agar anggota
yang
sedang
mengalami
kesulitan
tidak
menghadapinya sendiri, baik di bangku kuliah maupun dalam organisasi. 3. Kerja keras, Komitmen, dan Disiplin waktu Untuk mencapai tujuan organisasi, kerja keras dan
disiplin waktu dalam organisasi menjadi kunci utama. Semua hal tersebut dapat berjalan dengan komitmen menjadi pengawasnya. Kami sepakat bahwa semua pahlawan/ superhero, mempunyai satu kesamaan yang menjadikan mereka seorang pahlawan/superhero, yaitu kemampuan untuk memegang janji/komitmen yang mereka buat.
Nilai-nilai Berorganisasi Kami mendorong tiap-tiap individu untuk mengutamakan kuliah dan tidak mengutamakan organisasi apabila sedang berhalangan atau mengalami kendala di kuliah. Lebih jauh lagi, kami mendorong tiap-tiap individu dalam organisasi untuk belajar lebih giat lagi dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di kuliah ke lingkungan masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang. 4. Kemampuan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan Menjadi pandai secara konsep saja tidak cukup dalam menghadapi tantangan global dari arus tenaga
kerja saat ini dalam menghadapi masalah yang dihadapi di dunia kerja profesional. Kemampuan untuk peka terhadap masalah yang ada di lingkungan menjadi nilai tambah dalam menunjang sebagian besar pekerjaan sehingga kami melatih diri untuk dapat menangkap permasalahan sosial dalam suatu masyarakat, yang kebanyakan ada di tiap negara berkembang di dunia, dan mencoba untuk meminimalkan dampaknya.
Kami percaya apabila kami bisa menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi dunia saat ini, bukan hal yang mustahil kami bisa menghadapi masalah yang ada di perusahaan/organisasi atau masalah yang kami hadapi sebagai individu.
Nilai-nilai Berorganisasi 5. Inovatif, Kreatif, dan Aktif dalam berbagai lintas disiplin ilmu Untuk dapat menemukan solusi dari tiap permasalahan, kami perlu mengembangkan sifat inovatif, kreatif, dan aktif pada tiap-tiap individu tidak hanya dalam berorganisasi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menunjang hal tersebut, organisasi menjadi suatu wadah pertemuan lintas disiplin ilmu untuk kemudian saling berpartisipasi sehingga permasalahan kompleks, seperti kemiskinan dan kelaparan, dapat dimnimalkan dampaknya. .
Oleh : Narendra Wicaksono Production Planner Gingerangers 2.0
Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional Gingerangers Project (C) Copyright (Desember, 2015) All Rights Reserved
1
Dalam sejarah peradaban manusia usaha mencari makan merupakan langkah pertama dan tertua, sejak zaman prasejarah manusia belajar cara bertahan
Indonesia Siaga Krisis Pangan
hidup dengan mengatasi kelaparan dan kesulitan
“Sekarang ini kita tidak kekurangan layar televisi atau pesawat tempur. Tapi kita kekurangan makanan. Dunia membutuhkan petani petani hebat sekarang� [1]
bergulirnya zaman telah banyak ditemukan teknik
pangan dengan berbagai jalan yang ditempuh mulai dari berburu hingga bercocok tanam dan seiring
penyediaan pangan dengan berbagai macam teknologi namun kehadiran teknologi ini
tidak menjamin
manusia terlepas dari ancaman krisis pangan dan kelaparan.
Sejarah mencatat pada abad pertengahan (1315-1317) di Eropa dikisahkan bahwa setiap generasi mengalami
kelaparan
hingga
mereka
terpaksa
memakan anjing, kucing bahkan bangkai peristiwa ini di kenal sebagai The Great Famine, Latar belakang dari krisis pangan tersebut adalah hujan lebat yang tiada berhenti dan mengakibatkan pengolahan hasil panen
serta
tanah
tidak
mumungkinkan
untuk
mencukupi kebutuhan pangan manusia. Kelaparan seperti sudah menjadi bencana yang mengerikan bagi setiap generasi manusia. Ukraina pada tahun 1932 misalnya krisis pangan yang melanda negera tersebut telah merenggut 7 juta warganya pemicu dibalik
Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional Gingerangers Project (C) Copyright (Desember, 2015) All Rights Reserved
tragedi ini adalah pemerintahan Stalin yang meningakatkan kuota pangan wilayah ukraina yang tergolong subur hingga 44 persen namun kuota tersebut ditujukan ekspor tanpa di imbangi dengan distribisi pangan yang mencukupi di wilayah Ukraina sendiri. Kasus yang sama terus berlanjut hingga tahun 1972, bahaya kelaparan menyerang penduduk dunia di hampir 40 negara. Hal tersebut diakibatkan karena stok pangan yang semakin menipis hingga kemudian pada tahun 2008 dimana hamper seluruh dunia bergantung pada impor untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Dan kini ketika stok pangan dunia semakin menipis, harga harga menjadi semakin tinggi, lahan-lahan pertanian semakin menyusut maka krisis pangan pada 2014 yang mengkibatkan 3,7 juta penduduk Sudan kelaparan seolah menjadi jawaban atas carutmarutnya tata kelola pangan .
pada 2015 di Indonesia kondisi yang ada bisa dikatakan mencemaskan.. Hal ini dilihat dari pantauan selama Februari-Maret 2015 harga beras melambung tinggi dengan peningkatan harga bahkan 39-40 persen di beberapa kota . Pada April harga turun karena panen raya, kemudian mulai mei harga meningkat lagi dan kemungkinan tidak akan pernah turun sampai hari ini. Harga beras rata-rata nasional pada September 2015 hanya 0.9 persen lebih rendah bial dibandingkan dengan puncak harga pada maret 2015. Kenaikan terus terjadi mulai 7 oktober melebihi rata-rata maret. ini
berlawanan
dengan
klaim
Kementerian Pertanian bahwa telah terjadi lonjakan produksi beras yang biasa tahun ini sebesar 6,64 persen atau setara dengan tiga juta ton. Harga besar medium rata-rata nasional per 8 oktober 2015 mencapai
Rp.10,430
sebesar Rp 8.500- Rp. 9.000 dan jauh melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) Rp. 7.300 per Kg. permasalah terus berlanjut hingga pada tanggal 27 september 2015, Ketika Presiden Joko Widodo menyatakan belum ada opsi impor beras, dan akibat dari pernyataan tersebut dua hari kemudian harga meningkat lebih besar dari penurunan, yaitu Rp. 196 per Kg. Penyediaan pangan sendiri merupakan hal ynag harus di perhatikan, saat kita melihat sektor lain dimana rantai pangan sangat panjang di mulai dari lahan, pengolahan, dipasarkan (distribusi), hingga konsumen. Kehilangan pangan dibagi menjadi dua ; kehilangan pangan di segmentasi hulu dan segmentasi hilir. Pengan yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai makanan manusia di segmentasi hulu, yaitu lahan, saat panen dan dipasar disebut kahilangan pangan ( Food
Saat kita berbicara fakta tata kelola pangan,
Fenomena
melampaui ambang keekonomian atau harga 2014
per
kg [2] dengan
kecenderungan terus menguat. Harga tersebut melampaui ambang keekonomian atau harga 2014
Loss) kehilangan pangan semacam ini disebabkan oleh iklim, bencana alam, serangan hama serta distribusi yang kurang tepat. Pangan yang tidak sampai kepada konsumen di segmen hilir, sering disebut pemborosan pangan (Food Waste). Pemborosan bias disebabkan oleh tumpah, tercecer di meja makan, basi atau kebiasaan makan. Jumlah kehilangan pangan baik di segmen hulu maupun segmen hilir, perlu di ketahui dengan baik barangkali yang terjadi malah produksi pangan tidak lebih tinggi dari jumlah kehilangan pangan. Sebagian ahli mengestimasi bahwa sebanyak 1/3 pangan yang di produksi per tahun untuk konsumsi manusia di dunia tercecer atau hilang. Tingginya nagka kehilangan pangan ini tidaknya bersumber dari skla rumahtanggakecil melainkan terjadi pada konsumen skala besar seperti hotel, restoran dan perusahaan ketering apabila di kalkulasi angka kehilangan pangan dari konsumen rumah tangga atau hotel saja di perkirakan mampu member makan lebih dari 7 juta orang dalam setahun.
sebesar Rp 8.500- Rp. 9.000 dan jauh melampaui
Sikap Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional harga dan pembelian pemerintah (HPP) Rp. 7.300 per Dengan uraian Gingerangers Project (C) Copyright (Desember, 2015) melihat All Rightsdua Reserved Kg. permasalah terus berlanjut hingga pada tanggal
fakta
TIMELINE GINGERANGERS PROJECT 2.0 & 3.0 NAMA KEGIATAN
DIMULAI
BERAKHIR
ORIENTASI GINGERANGERS 2.0
1.10.2015
1.10.2015
KUNJUNGAN PERUSAHAAN
1.19.2015
BAZAAR 1
NAMA KEGIATAN
DIMULAI
BERAKHIR
BAZAAR 2
6.6.2015
6.6.2015
1.19.2015
KADERISASI GINGERANGERS 3.0
6.15.2015
6.15.2015
3.10.2015
3.12.2015
OPREC VOLUNTEER
9.10.2015
9.10.2015
MENERIMA ND DAN CCNC
3.19.2015
3.19.2015
KUNJUNGAN PERUSHAAAN 2
9.19.2015
9.19.2015
BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI 2.0
4.11.2015
12.19.2015
BAZAAR 3
9.27.2015
9.27.2015
KAMPANYE WFD
10.17.2015
10.25.2015
PENYULUHAN 1
5.17.2015
5.17.2015
BAZAAR 4
11.1.2015
11.1.2015
PENYULUHAN 2
6.6.2015
6.6.2015
BAZAAR 5
11.22.215
11.22.215
OPREC VOLUNTEER ORIENTASI GINGERANGERS 2.0
BAZAAR 1
BAZAAR 2
BAZAAR 4 BAZAAR 3
BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI 2.0 PENYULUHAN 1
10 Jan
10 Feb
10 Mar
10 Apr
10 May
KAMPANYE WFD 2
10 Jun
10 Jul
10 Aug
KUNJUNGAN PERUSAHAAN
10 Sep
10 Oct
10 Nov
KAMPANYE WFD 1 MENERIMA ND DAN CCNC PENYULUHAN 2 KADERISASI GINGERANGERS 3.0
KUNJUNGAN PERUSAHAAN 2 PENYULUHAN 3
BAZAAR 5
SELAYAK PANDANG PROLOG
Sebelum membaca dan menilai seluruh rangkaian kegiatan kami, menjadi penting bagi anda melihat gambaran keseluruhan dari rangkaian petualangan kami di Desa Gemawang. Petualangan tersebut dimulai setelah rangers pertama kami mendarat di Desa Gemawang pada April 2014 untuk melakukan observasi perdana. Dalam observasi tersebut, Bambang Sugoro selaku tokoh dan mantan kepala desa Gemawang menuturkan bahwa ternyata penduduk disana mempunyai kebiasaan selama beratus-ratus tahun menanam jahe namun masih dengan metode konvensional. Kami sepakat bahwa sudah saatnya dilakukan “jahenisasi” dengan metode yang lebih maju dalam upaya meningkatkan pendaptan alternatif petani miskin di desa Gemawang. Metode yang kami tawarkan adalah membudidayakan jahe dengan metode polybag/bagor. Pengguaan metode tersebut dapat meningkatkan kuantitas produksi hingga lima kali lipat. Untuk mendukung proses “jahenisasi” tersebut kami membagi segmen audiens kami menjadi tiga kategori, yaitu anak-anak, ibu-ibu, dan petani pria. Pembagian segmen tersebut berpengaruh pada strategi pendekatan masing-masing segmen. Untuk menjangkau segmen anak-anak, kami mengadakan kegiatan Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG), sedangkan untuk segmen ibu-ibu kami memanfaatkan acara kumpul rutin PKK untuk melakukan penyuluhan. Terakhir untuk segmen para petani pria di desa Gemawang, kami menghadirkan narasumber dari berbagai profesi untuk melakukan edukasi terkait dengan budidaya jahe dan peluang usaha jahe di pasar. Kami menyadari, bahwa dengan kuantitas yang bertambah tidak berarti banyak apabila tidak dapat memberikan nilai tambah pada produk mentah jahe. Untuk itu kami berinovasi menghadirkan sebuah produk “chocoped” yaitu jahe yang dibalut oleh cokelat sehingga menawarkan kehangatan ditiap gigitannya. Cokelat tersebut diharapkan dapat membuka pasar baru sebagai varian rasa cokelat unik yang tidak hanya manis tetapi juga menawarkan khasiat positif bagi kesehatan. ugas kami saat ini adalah melakukan riset pasar dan terus berinovasi agar produk chocoped dapat diretima dengan baik dipasar. Seluruh rangkaian kegiatan “jahenisasi” tersebut pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan petani miskin di desa Gemawang. Misi kami disana sedikit banyaknya sejalan dengan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) desa yang mencanangkan Gemawang sebagai desa wisata. Melalui
pendapatan alternatif petani di Desa Gemawang diharapkan tidak hanya menjadi penonton dari kemajuan ekonomi di Kabupaten Semarang, Kecamatan Jambu. Kami sepakat, sudah saatnya mahasiswa turut memperjuangkan kesejahteraan petani, tidak hanya di jalan atau di balik meja belajar, tetapi juga langsung di tanah tempat mereka berpijak. SEKILAS GINGERANGERS 1.0 Notes : Cek teaser video Gingerangers 1.0 di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/398149867024656/?type=2&theater
ORIENTASI GINGERANGERS 1.0
Observasi pertama kami dilakukan, setelah menentukan Desa Gemawang sebagai desa yang akan kami bina, pada tanggal 26 Mei 2014. Desa Gemawang
terletak
di
kecamatan
Jambu,
kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah dengan luas 7,86 km2 dan berbatasan dengan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Gambar 1 Desa Gemawang merupakan proyek pengembangan Desa Vokasi pertama di Indonesia
Temanggung, dan Kabupaten Magelang. Desa Gemawang merupakan Desa Vokasi pertama di
Indonesia, yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PNFI) Regional II Jawa Tengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendidikan keterampilan vokasional. Beberapa pertimbangan dijadikannya Desa Gemawang sebagai proyek pengembangan Desa Vokasi, yaitu (1) memiliki potensi keunggulan komparatif lokal, (2) banyaknya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang ada di desa tersebut, dan (3) tingginya rasa antusias masyarakat untuk maju dan meningkatkan kesejahteraan.Hal tersebut terlihat dari penunjukkan Desa Gemawang sebagai Desa Vokasi pertama di Indonesia. Terdapat
sebelas
kelompok
usaha
di
Desa
Gemawang, di antaranya kelompok usaha madu lebah, perikanan, batik Gemawang, pertanian perintis, kopi bubuk, garmen, boga, pasta indigo (bahan untuk membatik berkualitas tinggi), ternak kelinci, jamur, dan
Gambar 2 Berbagai macam hasil produksi Desa Gemawang dijual di Galeri Gemawang
alat permainan edukatif. Berdasarkan hasil observasi tersebut, kami memutuskan untuk menetapkan sebagai desa binaan Project Department IAAS-LC UNDIP. SARASEHAN DENGAN TOKOH DESA
Kegiatan ini diadakan pada 17 Juni 2014 di CLC Gemawang yang bertujuan
untuk
mengenalkan
Gingerangers Project kepada tokoh desa terkait, yaitu Bambang Sugoro selaku ketua kelompok tani Empon Wangi (kanan), Kepala
Desa
Mahmudi selaku Gemawang
periode
Gambar 3 Project Departement dalam kegiatan sarasehan dengan tokoh di Desa Gemawang
2014-2019 (tengah ), dan Amin Arroni selaku Ketua Desa Vokasi dan Kepala Sekolah SD MIN Jamb (kiri). Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00-13.00 diisi oleh sharing and Gambar Project Departement dalam sarasehan dengan discussion terkait dengan Desa Gemawang, baik4mengenai budaya dankegiatan kondisi masyarakat tokoh di Desa Gemawang
sekitar secara lebih detail, program kerja desa, permasalahan dan harapan kedepannya mengenai Desa Gemawang. Notes : Cek videonya di https://www.youtube.com/watch?v=FI3aubknwrQ
PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK TANI
Terkait dengan hasil dari kegiatan sarasehan dengan tokoh desa, kami memutuskan untuk mengangkat tema “Pelatihan Pembudidayaan Jahe dan Pemahaman Mengenai Business Plan Produk Olahannya� dalam penyuluhan pada tanggal 4 September 2014 di CLC Gemawang. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Asri, selaku pembudidaya jahe, yang terlebih dulu telah sukses
Gambar 5 Keceriaan tim pada saat mengadakan penyuluhan mengenai inovasi penanaman jahe dengan media polybag
lewat pembudidayaan jahe dengan metode polybag selama kurang lebih empat tahun. Selain itu, kami mengundang Bambang Supartoko, selaku perwakilan dari PT.Sidomuncul, dan Handoko, selaku eksportir jahe. Kegiatan ini dilakukan pada dengan tujuan untuk
Gambar 6 Keceriaan tim pada saat mengadakan penyuluhan mengenai inovasi penanaman jahe dengan media polybag
mengenalkan budidaya jahe dan potensi hasil olahannya terutama untuk kelompok tani Empon Wangi. BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 1.0
Dalam rangka mengenalkan Gingerangers Project
kepada
masyarakat
sekitar,
kami
memutuskan untuk membuka bimbingan belajar kelas 5-6 SD di Gemawang untuk menarik simpati. Selain itu, BBG selaras dengan visi dan misi kami sehingga kegiatan tersebut tidak Gambar 7 Keceriaan siswa siswi MI AL ISLAM dalam BBG
keluar dari batasan kegiatan operasional dalam organisasi. Bimbel ini dimulai pada tanggal 9
November 2014 siswa dan siswi akan selama dua bulan untuk kemudian di evaluasi hasilnya Gambar 8 Keceriaan MI berjalan AL ISLAM dalam BBG
dan penentuan apakah program ini dapat dilanjutkan atau tidak. Bimbel Gemawangi dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00-12.00 WIB di SD MIN JAMBU dan SD MI AL-ISLAM. BUDIDAYA JAHE DENGAN METODE POLYBAG
Untuk mengajak masyarakat Desa Gemawang untuk membudidayakan jahe dengan metode polybag, terutama para ibu dan anak-anak, kegiatan menarik simpati masyarakat lewat BBG saja tidak cukup. Kami memutuskan untuk terjun langsung dan mencoba menginspirasi masyarakat untuk membudidayakan jahe
Gambar 9 Budidaya Jahe dengan metode polybag yang dilakukan oleh anggota IAAS LC UNDIP
dengan metode polybag dan membuktikan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi Gambar 10 Budidaya Jahe dengan metode polybag yang
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan padadilakukan tanggal November 2014, namun dalam oleh 30 anggota IAAS LC UNDIP persiapannya, kegiatan ini sudah dimulai sejak 23 November 2014 ditandai dengan pembuatan pupuk bokashi yang merupakan bahan baku utama dalam pembudidayaan jahe
dengan metode polybag. Penggunaan pupuk bokashi ditujukan untuk suplemen bagi jahe agar dapat tumbuh secara maksimal. Pembudidayaan jahe dengan metode polybag menggunakan seratus bibit jahe yang dibagi menjadi 20 bagor (karung beras).
Pembudidayaan dilakukan di pekarangan rumah
Bambang Sugoro atas seizin yang bersangkutan. Untuk menjaga jahe tumbuh optimal dan mencapai masa panen, kami bekerja sama dengan Tato, selaku quality control dari tanaman jahe yang kami tanam. Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=0sjP0b7ZkWY
LAUNCHING PRODUK COKELAT JAHE
Setelah berinovasi dalam pembudidayaan jahe, inovasi selanjutnya yang kami targetkan adalah membuat suatu produk olahan dengan jahe sebagai bahan bakunya sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk jahe yang akan dijual. Produk olahan tersebut kemudian dirumuskan oleh tim Product Development Project Departement ke dalam produk cokelat jahe yang ternyata menjadi unik karena merupakan satu-satunya di dunia yang menggunakan jahe sebagai selai yang dibungkus dalam cokelat padat. Hal tersebut agak berbeda dengan yang ada di Australia yang juga menggunakan jahe sebagai salah satu bahan pembantu dalam cokelat dimana jahe berbentuk serbuk yang sudah menyatu bersama cokelat. Launching produk cokelat jahe dilakukan pada tanggal 30 November 2014 pada kegiatan Campville IAAS-LC UNS yang merupakan rangkaian dari kegiatan seminar internasional dalam rangka merayakan anniversary IAAS-LC UNS ke-6.
GINGERANGERS 2.0 Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/Gingerangers.Project/videos/vb.100004889386612/377510562421920/?type=2&theater
COMPANY VISIT IAAS LC UNDIP
Pada tanggal 19 Januari, IAAS LC Undip mengadakan kunjungan ke perusahaan Jahe PT Intrafood, yang terletak di Solo. Peserta yang mengikuti kunjungan tersebut berjumlah 35 orang, yang nantinya akan di bagi menjadi 3 kelompok, agar
memudahkan
berkeliling ke
intrafood.
Kelompok tersebut juga mempunyai tugas sendirisendiri.
Setelah sampai di sana, 3 kelompok
tersebut
bergantian
untuk
melihat
proses
Gambar 11 Ketua pelasana company visit ,Nurul Annisa, menyerahkan plakat kepada perwakilan CV.Intrafood
pembuatan produk intrafood. Pertama di mulai dari proses produksi, dimana ketika masuk ke dalam pabrik harus menggunakan pakaian standar operasional. Hal ini dimaksudkan Gambar 12 Ketua pelasana company visit ,Nurul Annisa, menyerahkan plakat kepada perwakilan
agar proses produksi kedalam pabrik tetap steril. PT CV.Intrafood Intrafood dalam memproduksi produk mereka mendiferensiasi menjadi 2 kemasan , yaitu kemasan yang di jual untuk pasar dalam negeri dan kemasan yang di jual untuk pasar di luar negeri. Pada tahap ini ada team Research and Development, yang bertugas untuk mengembangkan produk produk serta tim quality and control, yang bertugas untuk menjamin kualitas produk intrafood. Lalu yang Kedua meruapakan proses pemasaran atau distribusi,
disini di informasikan tentang
strategi pemasaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dari kunjungan ini, manfaat yang di dapat adalah lebih mengetahui tentang bisnis yang berskala besar, serta cara mengolah jahe, menjadi produk yang di sukai masyarakat.
ORIENTASI 2.0
Agar dapat menstimulasi pemahaman rangers 2.0 mengenai desa Gemawang, kami berinisiatif untuk berkontribusi dalam Program Hibah Bina Desa (PHBD). PHBD sendiri yaitu kegiatan pemberdayaan desa, yang di biayai oleh DIKTI.
Gambar 13 Suasana diskusi Rangers 2.0 dalam penyusunan proposal PHBD
Dana tersebut di berikan kepada organisasi mahasiswa yang ingin memberikan kontribusi
dalam pemberdayaan desa. Program ini diadakan agar mahasiswa lebih peka terhadap Gambar 14 Suasana diskusi Rangers 2.0 dalam
lingkungan yang ada di sekitar mereka. Walaupun tidak berhasil lolos dalam seleksi awal penyusunan proposal PHBD proposal, proses pembuatan proposal PHBD nyatanya dapat mendukung tercapainya pemahaman rangers 2.0 terkait
desa Gemawang. Proses
pembuatan proposal
menghabiskan waktu dua minggu efektif. ND DAN CCNC KE DESA GEMAWANG
Merupakan kebanggan bagi kami para rangers dapat menyambut Muhamad Irvan Herviansyah (Irvan) selaku National Director (ND) sekaligus Nugroho Tri Ardianto (Ugo) selaku Control Council (CCNC) dari IAAS INDONESIA. Kegiatan pertama yang dilakukan di Desa Gemawang yaitu mengunjungi salah satu objek wisata yang telah mati, yaitu Gunung Batu.
Gambar 15 Kehangatan suasana sambutan di rumah Bambang Sugoro
Disana kami memulai perbicangan mengenai cerita-cerita rakyat dan berbagai macam Gambar 16 Kehangatan suasana sambutan di rumah
local wisdom yang hidup diantara masyarakat. Setelah itu kami bertolak ke kediaman Bambang Sugoro Bambang Sugoro. Setelah sesampainya disana, Irvan dan Ugo bergantian bertanya terkait kegiatan Gingerangers di desa Gemawang dan meminta tips terkait dengan kegiatan pemberdayaan petani. Akhirnya perbicaraan mengenai “jahenisasi� pun tak terhindarkan. Bambang Sugoro mengajak kami untuk melihat sendiri budidaya jahe di pekarangannya. Seiring berjalannya waktu diskusi pun melebar tidak lagi hanya jahe dan budidayanya saja.
Akhirnya karena waktu yang semakin laurt, kami memutuskan bahwa kunjungan ND dan CCNC ke desa Gemawang akan disudahi setelah acara selanjutnya, yaitu melihat usaha Agus selaku pengusaha batik dengan pewarna alami. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/400724753433834/?type=2&theater
BAZAAR KEWIRAUSAHAAN FEB UNDIP
Kami
percaya
bahwa
organisasi
yang besar
harus
menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan dalam prosesnya untuk menjadi besar. Salah satu halangan yang kami rasakan dalam operasional Gingerangers Project 2.0 ini terkait dengan dana. Kami tidak mendapat satu persen pun dana dari universitas karena status IAAS LC UNDIP saat ini yait
u Badan Semi Otonom (BSO). Untuk memecahkan
masalah terkait dengan pendanaan, kami memutuskan untuk mengikuti bazaar yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) pada tangagl 10-12 Maret 2015. Selain itu, mengikuti bazaar juga merupakan salah satu cara kami mengenalkan produk cokelat jahe kepada pasar dengan mahasiswa sebagai
Gambar 17 Plakat The Most Inspiring Product untuk produk Cokelat Jahe
target segmen utamanya. Gambar 18 Plakat The Most Inspiring Product untuk produk Cokelat Jahe
Kebetulan dalam Bazaar kewirausahaan FEB UNDIP mengadakan perlombaan khusus untuk bazaar yang telah berpartisipasi. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu The Inspiring Product, The Most Creative Stand, dan The Most Visited Stand. Pengunguman lomba dilakukan diakhir acara dan ternyata menobatkan cokelat jahe sebagai The Most Inspiring Product.
BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 2.0
Rabindranath Tagore bersyair dalam Gitanyali tentang di mana anak-anak berkumpul,
bermain,
dan
mencipta.
Namun saat ini hal tersebut mendapat ancaman serius dari arus besar globalisasi dewasa ini. Kami melihat kecenderungan Gambar 19 Siswa sedang bermain origami setelah belajar Matematika
negatif akibat dari globalisasi dalam beberapa
pertemuan
BBG
periode
kepengurusan lalu, yaitu kebiasaaan anak-anak ternganga pasif didepan televisi. Mereka Gambar 20 Siswa sedang bermain origami setelah belajar
harus menelan dunia orang dewasa, yang sebetulnya tak ingin anak-anak menyukai dunia Matematika mereka sendiri. Waktu mereka telah direbut. Kami bekerja sama dengan Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FEB UNDIP sepakat untuk mengisi akhir pekan kami melanjutkan program kerja BBG yang berlokasi di MIN Jambu dan MI AL-ISLAM. Kegiatan ini di adakan dari jam 10.00-14.00. BBG mengambil tema “Agroeduculture Schooling� yang menekankan kepada siswa betapa pentingnya peran petani. Hal tersebut disampaikan lewat kegiatan kesenian dan mata pelajaran matematika sekaligus Bahasa inggris. BBG telah dijalankan sebanyak empat kali dalam periode April-Mei. Sistem dari pembelajaran BBG adalah, setiap empat siswa mendapatkan satu orang tentor mahasiswa, jadi pembelajaran mereka bisa lebih efektif dan anak anak tidak malu lagi untuk bertanya. Harapan kami, program kerja BBG dapat memberikan inspirasi siswasiswi SD di Desa Gemawang untuk bangga atas profesi petani dan dapat menggapai citacita yang diinginkan. Selain itu diharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi alternatif bagi siswa untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=7BoPVFbR8kk
PENYULUHAN BUDIDAYA JAHE DAN PRODUK OLAHANNYA
Jutaan orang di setiap jalan kehidupan bermimpi tentang pembaruan, tetapi entah bagaimana tidak pernah berusaha mewujudkannya. Banyak diantara kita terperangkap
dalam
kehidupan
“mapan�
dan
tidak
pernah
berani
meninggalkan apa pun yang dikerjakan atau dipikirkan. Bersamaan dengan itu, kita berharap beralih ke kehidupan berbeda tempat kita dapat meninggalkan jejak kita di planet ini dan menemukan bakat bakat tak terbatas yang terpendam dalam diri kita (Yunus, 2011) Terinspirasi dari kutipan tersebut, kami sepakat bahwa sudah saatnya kami langsung turun untuk mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK yang diadakan pada tanggal 17 Mei 2015. Sempat muncul keraguan akan respon dari masyarakat desa Gemawang. Penyuluhan kali ini membawa dua tema besar, yaitu budidaya jahe dengan
Gambar 21 Imam Pranata, salah satu gingerangers, sedang menjelaskan budidaya jahe dengan metode polybag
metode polybag dan potensi produk olahan dari jahe. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan insppirasi kepada masyarakat gemawang, terutama ibu ibu yang ingin Gambar 22 Imam Pranata, salah satu gingerangers, sedang menjelaskan budidaya jahe dengan metode berwirausaha. Pada akhirnya kekhawatiran kami menjadi tak berdasar karena tingginya polybag
minat ibu-ibu tersebut terhadap penyuluhan. Hal tersebut terlihat dari permintaan untuk langsung melakukan penyuluhan selanjutnya dengan tema pembuatan pupuk bokasi yang menunjang dalam budidaya jahe. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/425293014310341/?type=2&theater
PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASI
You don’t have to be an astronaut to see “your world� in difference perspective ungkap Simon Sinek, seorang penulis dan motivator, dalam suatu sesi motivasinya. Ucapan tersebut menginspirasi kami untuk kembali keluar dari zona nyaman
Gambar 23 Suasana saat penyuluhan pembuatan pupuk bokasi
sebagai
mahasiswa
untuk
turun
langsung
mengadakan penyuluhan untuk kedua kalinya.
Kegiatan ini diadakan pada tanggal 6 Juni 2015 yang kebetulan bertabrakan dengan jadwal Gambar 24 Suasana saat penyuluhan pembuatan
bazaar Fun day Morning (FDM) di jam yang sama. Untuk itu kami memecah tim menjadi pupuk bokasi dua bagian. Dalam operasionalnya kami dibantu oleh anggota IAAS LC UNDIP lainnya. Secara keseluruhan minat masyarakat desa Gemawang terbilang cukup tinggi, walaupun belum cukup maksimal. Yang patut disyukuri bahwa terbangun suasana kekeluargaan antara kami dan penduduk, selayaknya saudara sebangsa dan setanah air yang tak terikat jarak. Secara tidak langsung kami menyadari bahwa sedikitnya kami juga banyak belajar dari mereka. BAZAAR FUN DAY MORNING (FDM)
Di
waktu
yang
sama
dengan
penyuluhan
pembuatan pupuk bokasi kami ikut dalam bazaar FDM yang diadakan oleh BEM UNDIP. Belajar dari evaluasi bazaar sebelumnya, kini kami berfokus pada efisiensi produksi. Namun harus diakui
kami
kesalahan
mengulang umum,
kembali
seperti
beberapa
keterlambatan
Gambar 25 Suasana tim marketing dalam upaya memasarkan produk cokelat jahe dan chicken wings
persiapan, jumlah calon konsumen yang diluar ekspektasi, dan permasalahan lainnya Gambar 26 Suasana tim marketing dalam upaya
mewarnai pelaksanaan bazaar kali ini. Namun dengan itu semua untungnya chicken wings memasarkan produk cokelat jahe dan chicken wings yang merupakan produk danus dari gingerangers project dapat habis terjual. Beberapa hal yang disayangkan adalah cokelat jahe yang tidak terserap dengan baik di pasar. Faktor
utama tidak maksimalnya serapan cokelat jahe di pasar diduga akibat keterlambatan kedatangan stok. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vob.100004889386612/433840926788883/?type=2&theater
KADERISASI GINGERANGERS 3.0
Sebaiknya pemimpin adalah mereka yang dapat menciptakan pemimpin-pemimpin selanjutnya. Kami
menyadari,
dijalankan
tanpa
Gingerangers
1.0
mempersiapkan
&2.0 adanya
regenerasi pemimpin. Alasan tersebut menjadi latar belakang kami para angkatan tertua dari Gambar 27 Suasana Rapat Besar tengah tahun Gingerangers Project
gingerangers untuk berinisiatif mempercepat periode rangers 2.0 yang semestinya baru akan
diganti pada Desember menjadi Juni 2015. Waktu yang tersisa akan dimanfaatkan oleh Gambar 28 Suasana Rapat Besar tengah tahun
angkatan Gingerangerstertua Project untuk melakukan overlapping Gingerangers 3.0. Doa kami semua yaitu Gingerangers akan hidup selamanya, setidaknya di hati kami masing-masing. Untuk semua alasan diatas, kami sepakat untuk mengadakat rapat kerja tengah tahun dengan agenda tambahan yaitu penentuan Coordinator Departement selanjutnya. Masing-masing anggota berhak mencalonkan dirinya atau orang lain, tidak terpaku jenis kelamin atau angkatan. Akhirnya melalui diskusi alot antar rangers, diputuskan bahwa Asty Dilla yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan keluarga besar Gingerangers Project.
GINGERANGERS 3.0 Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/Gingerangers.Project/videos/vb.100004889386612/473266876179621/?type=2&theater
OPEN RECRUITMENT VOLUNTEER
Gingerangers 2.0 telah membuat kami semakin dewasa dalam berorganisasi. Banyak hal yang patut diapresiasi, namun tidak berarti tanpa evaluasi yang kemudian akan menjadi rekomendasi di kepengurusan selanjutnya. Gambar 29 Sesi wawancara dalam rangkaian kegiatan Open Recruitment Volunteer Gingerangers Project 3.0
Untuk
memulai
kepengurusan
Gingerangers 3.0, kami sepakat untuk menambah semangat baru melalui penambahan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas tim. Penambahan tersebut juga diperlukan untuk meningkatkan tingkat diversifikasi lintas disiplin ilmu yang diperlukan dalam menjawab tantangan-tantangan selama melakukan kegiatan operasional dan pemasaran. Open Recuritment Volunteer diadakan pada tanggal 10-12 September 2015 yang terbagi dalam tiga proses seleksi, yaitu seleksi berkas, Technical Meeting (TM) dan sesi wawancara empat mata. Dari total 80 pelamar, 20 diantaranya kami anggap sesuai dengan budaya organisasi di Gingerangers Project dan mempunyai kesempaan mengembangkan diri agar dapat mencapai sukses sebagai sebuah individu di bangku kuliah lewat petualangan mengabdi di desa Gemawang. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/Gingerangers.Project/videos/vb.100004889386612/476318935874415/?type=2&theater
COMPANY VISIT
Agar dapat meminimalkan culture shock sekaligus meningkatkan rasa kekeluargan dan saling memiliki antaranggota, kami berupaya
untuk
melakukan
bekerja
sama
dengan
bonding,
departemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)
IAAS
LC
UNDIP,
berupa
rangkaian kegiatan kunjungan perusahaan
Gambar 30 Berfoto bersama dengan anggota dari IAAS LC UGM membelakangi matahari terbenam
dan darmawisata ke pantai Parang Kusumo, Kab.Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rangkaian pertama kegiatan diawali dengan kunjungan pabrik sekaligus kantor pemasaran Cokelat Monggo yang berlokasi di Kotagede, Yogyakarta. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 19 September 2015 sekaligus menjadi upaya kami untuk menjalin silaturahmi dengan IAAS LC UGM disat yang bersamaan. Silaturahmi tersebut juga merupakan ajang untuk berdiskusi tentang kondisi di masing-masing LC berukut tantangan-tantangan yang sedang dan akan dihadapi selama sisa kepengurusan periode 2015. BAZAAR NUTRIFEST
Setelah
tiga
perempat
masa
operasional organisasi, kami mulai menemukan
permasalahan
terkait
pendanaan. Agar hal tersebut tidak sampai harus menghambat kegiatan organisasi kami pun berinisitif untuk menambah
pemasukan
dengan
Gambar 31 Persiapan stan Gingerangers pada bazaar Nutrifest
mengikuti bazaar NUTRIFEST yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi pada tanggal 27 September 2015 di Gedung Auditorium Imam Bardjo Universitas Diponegoro, Semarang. Ini adalah bazaar pertama yang mengambil waktu malam hari yang pernah kami ambil sebelumnya. Hal tersebut disebabkan pergantian jadwal oleh panitia yang sangat mendadak.
WORLD FOOD DAY (WFD) 2015
Pada era globalisasi ini sedikitnya terdapat lima masalah besar yang dihadapi oleh hampir semua negara-negara di berbagai belahan dunia, yaitu ledakan penduduk, krisis pangan, krisis energi, krisis ekologi (kerusakan lingkungan) dan global warming. Pengembangan agribisnis Gambar 32 Suasana Penyuluhan Mengenai Hidrponik di Kediaman Bambang Sugoro (24/10)
pertanian,
peternakan,
kehutanan
meliputi
perikanan, rekayasa
dan
genetik,
pengembangan teknologi pengolahan hasil dan pemasaran produk akan memainkan peran yang sangat penting untuk mengeliminir berbagai persoalan tersebut di atas. Kondisi tersebut memberikan makna bahwa pada saat ini dan masa yang akan datang, pertanian tidak hanya sebagai penyedia bahan pangan, akan tetapi juga sebagai penyedia sumber energi baru terbaharukan dan sebagai pencegah kerusakan lingkungan serta memiliki peran penting dalam menghambat global warming.
Selain peningkatan hasil pangan, masalah selanjutnya adalah mencegah makanan sisa dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan rantai pasokan makanan dan memastikan keamanan pangan dunia dapat terjadi. Untuk itu, IAAS LC UNDIP yang tergabung pada IAAS Indonesia sepakat untuk untuk melakukan sebuah kampanye untuk mengubah budaya menyisakan makanan. Tujuan dari kampanye ini jelas, yaitu untuk meningkatkan kesadaran dari makanan sisa (dan keuntungan dari meminimalkannya), mendorong perilaku yang mencegah terjadinya makaan sisa, dan menyediakan informasi terkait tentang dampak dari makanan sisa.
Kampanye WFD dilakukan pada tanggal 24-25 Oktober 2015 berdasarkan tempat dan waktu pelaksanaan dibagi menjadi dua. Yang pertama, kegiatan pada tanggal 24 Oktober 2015 dilakukan di desa Gemawang yang melibatkan siswa MIN Jambu dan MI Al-Islam, dalam rangkaian kegiatan BBG, dan penyuluhan kepada kelompok tani Empon Wangi yang mengundang Komunitas Hidroponik Kabupaten Semarang (KHKS) dengan pembicara Edi Tedjo S dan rekan sebagai narasumber. Slanjutnya, kegiatan pada tanggal
25 Oktober dilakukan sebagai penindaklanjutan gagasan awal mengenai WFD 2015 yaitu dengan mempromosikan kegiatan melalui interaksi langsung dengan masyarakat yang sedang menikmati suasana Car Free Day (CFD) di Simpang Lima, Semarang.
Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=q0fXgVteEx4&feature=youtu.be
BAZAAR RNB
Tentu kami tidak ingin mengakhiri kepengurusan ini dengan dana yang telah berkurang dengan signifikan semenjak awal memulai operasional kegiatan. Untuk itu tanpa kenal lelah tim pemasaran Gingerangers Project terus berupaya menghasilkan laba melalui bazaar yang diadakan Gambar 33 Stan tim pemasaran Gingerangers Project pada saat bazaar yang diadakan oleh UKM RNB
dengan lingkup universitas. Pilihan kali ini jatuh pada kegiatan seminar yang diadakan oleh Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Research’N Business (RNB) yang juga merupakan partner diskusi tim unit pemasaran. Kegiatan diskusi tersebut diadakan setiap hari kamis dengan interval waktu pelaksaan dua minggu. Bazaar RNB dilakukan pada tanggal 1 November 2015 di Gedung Soedarto, Universitas Diponegoro, Semarang. BAZAAR NUTRIFAIR
Dengan semangat seperti melakukan bazaar pertama kali, kami memberanikan diri untuk membuka stan dengan segmen masyarakat umum dalam kegiatan bazaar Nutrifair yang diadakan oleh program studi Ilmu Gizi Universitas Gambar 34 Gingerangers Project yang diwakilkan tim pemasaran pada bazaar Nutrifair 2015
Diponegoro.
Lokasi
kegiaan
dilakukan pada Car Free Day (CFD) di pusat kota Simpang Lima, Semarang pada tanggal
22 November 2015. Stan kali ini menjadi unik karena untuk kali pertama kami mengikuti stan yang berbarsamaan dengan kegiatan CFD. Stan kali ini sekaligus menutup rangkaian petualangan tim pemasaran dalam rangkaian kegiatan Gingerangers Project 2.0 & 3.0
Momen Manis dan Romantis Buka Puasa Bersama Momen bulan puasa menjadi kesempatan kami untuk bersiraturahmi dan memperkuat ikatan hubungan baik kepada yang maha kasa maupun kepada sesama manusia pada tamggal 20 Juli 2015. Dengan tema “Find your Family Here (FIRE)” kami mencoba membuat suasana kekeluargaan hadir walaupun terpisah dari keluarga di rumah. Kami ingin menciptakan rumah bagi para Gingerangers yang kebetulahn tidak dapat menkmati momen bulan ramadhan di kampung halaman.
Satu Nama Sejuta Cerita
Terima kasih pada Usamah Hidayatullah atas dedikasinya membangun dan mengawal keluarga besar Gingerangers Project dari lahir hingga kini sudah bisa berjalan untuk kemdia akan terus belajar berlari untuk mencapai citacitanya kelak. 1 Juni 2015.
Halo Dieng! “A journey is best measured in friends, rather than miles”. Kutipan dari Tim Cahill tersebut membawa kami bernostalgia akan keindahan alam yang dibalut dalam kebersamaan dalam petualangan kami ke Dieng, Jawa Tengah Tengah pada tanggal 9 Juli 2015.
[Menu Item Name] [Menu item description.]
Desember, 2015
No
Nama
Fakultas
Angkatan Rangers
1
Agus Prayitno
Teknik
Gingerangers 1.0
2
Annis Istikharoh
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Gingerangers 1.0
3
Ardiansyah Azhary S
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
4
Arif Abdillah
Teknik
Gingerangers 1.0
5
Aris Wahyu Utomo
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
6
Dyah Ayu Kartikasari
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
7
Fitri Hidayatun
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 1.0
8
Farah Athaya W
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
9
Ica Enjelika N
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
10
Ika Fatikah
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
11
Indah Puspitaningtyas
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
12
Muhammad Johan Adhibuana
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
13
Miftahur Rahman
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
14
Nurul Anisa
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
15
Nurul Wahidah
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
16
Nyoman Adhitya Putra D
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
17
Sella Puspita Dewi
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
18
Setiawan Guntarto
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 1.0
19
Sheilla Rahma Yunita
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 1.0
20
Usamah Hidayatullah
Teknik
Gingerangers 1.0
21
Ziadatul Choirum Nikmah
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 1.0
22
Akbar Baralgy
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
23
Almira Yumna Destinanda
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
24
Annisa Retno Arum
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 2.0
25
Asty Dila Puteri Setiyadi
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
26
Dea Kumala Ardianti
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
27
Imam Pranata
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
28
M. Ghazi Agam Sas
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
29
Narendra Wicaksono
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
30
Pratama Septianoris
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 2.0
31
Putri Yunia Hidayati
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
32
Rizki Aprilia A. S
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 2.0
33
Rury Indriani
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 2.0
34
Winda Pramudita Rusady
Ekonomika dan Bisnis
Gingerangers 2.0
35
Ahmad Abdul Latif
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
36
Bellatrik Rahma Putri
Teknik
Gingerangers 3.0
37
Ineke Putri
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
38
J. Daniswara Balabrita
Hukum
Gingerangers 3.0
39
Lidiya Novelendah
Teknik
Gingerangers 3.0
40
Lisa Harmi Susanti
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
41
Moch. Fajrin Ardhi Putranto
Ilmu Budaya
Gingerangers 3.0
42
Muhammad Ali Al-Muhdlor
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
43
Novi henis Zadia
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
44
Novita Setyawati
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
45
Nuning Ari Permani
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
46
Pradhana Anggit Saputro
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
47
Ria Nadila
Teknik
Gingerangers 3.0
48
Rizki Fajar Fitrianto
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
49
Rochimah Dyah Sulistyowati
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
50
Wahyu Puji Lestari
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
51
Wita Friyanti Harianja
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
52
Yulian Dwi Anggraeni P.H
Peternakan dan Pertanian
Gingerangers 3.0
Data Persebaran Disiplin Ilmu pada Gingerangers Project 20 15 10 5 0 Peternakan dan Pertanian
Teknik
Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 1.0
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Gingerangers 2.0
Hukum
Ilmu Budaya
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Gingerangers 3.0
Data Persebaran Gender pada Gingerangers Project Total Gingerangers 3.0 Gingerangers 2.0 Gingerangers 1.0 0
5
10
15 Wanita
20
25
30
35
Pria
Data Perseabaran Angkatan Kuliah pada Gingerangers Project Gingerangers 3.0 Gingerangers 2.0 Gingerangers 1.0 0
2
4
6
8 2015
2014
10 2013
12 2012
14
16
18
20
25 NOV 2015
MEMPERINGATI HARI GURU NASIONAL “Bimbingan Belajar Gemawangi: A Short Movie� Film ini menantang anda untuk mendefinisikan kembali persepsi negatif anda tentang generasi muda saat ini, terutama mahasiswa. Sebagai sebuah individu kami percaya bahwa sukses dibangku kuliah dapat diikuti dengan sukses mengabdi sebagai sebuah tim di desa dengan manajemen dan tata kelola kegiatan yang baik. Ikuti petualangan kami dan buktikan kebahagiaan akan lebih nikmat dirasakan dari apa yang dapat kita berikan!
FREE TICKET! 24/7 https://www.youtube.com/w atch?v=7BoPVFbR8kk
OPERATION DIRECTOR GINGERANGERS PROJECT