Gingerangers Project Semi-annual Report

Page 1

IAAS INDONESIA

Local Committee Universitas Diponegoro

SEMI ANNUAL REPORT GINGERANGERS PROJECT

PROJECT DEPARTEMENT 2015


“Mereka yang mengerti, takut untuk berbicara. Mereka yang mau berbicara, tidak mengerti. Inilah tujuan sebenarnya dari pembuangan ini. Baiklah! Kalau keadannya demikian, aku akan bekerja tanpa meminta bantuan orang-orang yang picik ini. Aku akan mendekati rakyat jelata paling bawah� - Soekarno dalam (Adams, 1966)


“Petani harus mencari tambahan penghasilan diluar sektor pertanian apabila masih ingin bertahan hidup, karena penghasilan dari sektor pertanian tidak akan cukup untuk menanggung tambahan biaya hidup yang semakin tidak terjangkau petani.� (Arifin, Diagnosis Ekonomi Politik Pangan dan Pertanian, 2007)�


1 DAFTAR ISI 1

Daftar Isi ..................................................................................... 4

2

Prakata ........................................................................................ 5

3

Blueprint Gingerangers Project ................................................ 3-0

4

Sekilas Gingerangers 1.0 .......................................................... 4-1

5

6

4.1

Orientasi 1.0 ...........................................................................4-1

4.2

Sarasehan dengan Tokoh Desa .................................................4-2

4.3

Penyuluhan kepada Kelompok tani ............................................4-3

4.4

Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG) 1.0 ...................................4-3

4.5

Budidaya Jahe dengan Metode Polybag ......................................4-4

4.6

Launching Produk Cokelat Jahe .................................................4-4

Gingerangers 2.0 .......................................................................5-5 5.1

Company Visit IAAS LC UNDIP ..................................................5-5

5.2

Orientasi 2.0 ...........................................................................5-6

5.3

ND dan CCNC ke Desa Gemawang .............................................5-6

5.4

Bazaar Kewirausahaan FEB UNDIP .............................................5-7

5.5

Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG) 2.0 ...................................5-8

5.6

Penyuluhan Budidaya Jahe dan Produk Olahannya .......................5-9

5.7

Penyuluhan Pembuatan Pupuk Bokasi ...................................... 5-10

5.8

Bazaar Fun Day Morning (FDM) ............................................... 5-10

5.9

Kaderisasi Rangers ................................................................ 5-11

Galeri Foto ............................................................................... 6-12


Penanggungjawab Dr.Ir.Delianis Pringgenies,MSc.

2 PRAKATA Segala puji dan syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT kepada kami sehingga dapat menyusun laporan kegiatan tengah tahun. Ucapan terima kasih saya ucapkan terkhsus kepada keluarga besar

Penasihat

Gingerangers 1.0 & 2.0 yang telah berkontribusi aktif dalam

Agatya Sara Lusi Savitri Arif Alin Saputra

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, baik

Local Committee Director

sampaikan terima kasih, tentu saja, kepada seluruh rekan

Arumtyas Suminar

IAAS-LC UNDIP yang telah membantu dibalik layar untuk

Project Officer Setiawan Guntarto Pemimpin Redaksi Annis Istiqarah

secara langsng maupun tidak langsung. Tak lupa kami

semangat dan motivasinya. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh anggota dan volunteer dari DIMAS BEM FEB UNDIP yang telah membantu dalam beberapa program kerja, seperti Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG) dan Penyuluhan budidaya dan produk olahannya.

Staf Redaksi Fathma Dewi Sella Puspitadewi Ika Fatika Fotografi Akbar Baragly Usamah Hidayatullah

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat desa Gemawang yang telah menerima kami dengan baik, khususnya Bambang Sugoro selaku tokoh desa. Tak cukup rasanya melukiskan rasa syukur saya dalam kolom singkat ini atas semua pengalaman luar biasa dalam pengabdian masyarakat di desa Gemawang.Salah satu yang

Alamat Redaksi Email : projectiaasundip@gmail.com Facebook : prodept undip Twitter : @prodept Youtube : prodept iaas undip Contant Person: Sella Puspitadewi +628 989 381 054

saya pelajari dari semua pengalaman ini adalah kenikmatan bahagia dari apa yang kita dapat berikan, bukan dari apa yang kita dapat. Selain itu banyak pengalaman lainnya yang saya yakin akan dapat menunjang dalam dunia kerja kelak. Akhir kata, selamat melanjutkan perjuangan, gingerangers muda! Setiawan Guntarto Coordinator Departement Project 1.0&2.0 IAAS LC UNDIP


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

3 BLUEPRINT GINGERANGERS PROJECT Sebelum

membaca

dan

menilai

seluruh

rangkaian kegiatan kami, menjadi penting bagi anda

melihat

gambaran

keseluruhan

dari

rangkaian petualangan kami di Desa Gemawang. Petualangan tersebut dimulai setelah rangers per tama kami mendarat di Desa Gemawang pada

Gambar 1 Logo dari Gingerangers Project

April 2014 untuk melakukan observasi perdana. Dalam observasi tersebut, Bambang Sugoro selaku tokoh dan mantan kepala desa Gemawang menuturkan bahwa ternyata penduduk disana mempunyai kebiasaan selama beratus-ratus tahun menanam jahe namun masih dengan metode konvensional. Kami sepakat bahwa sudah saatnya dilakukan “jahenisasi” dengan metode yang lebih maju dalam upaya meningkatkan pendaptan alternatif petani miskin di desa Gemawang. Metode yang kami tawarkan adalah membudidayakan jahe dengan metode polybag/bagor. Pengguaan metode tersebut dapat meningkatkan kuantitas produksi hingga lima kali lipat. Untuk mendukung proses “jahenisasi” tersebut kami membagi segmen audiens kami menjadi tiga kategori, yaitu anak-anak, ibu-ibu, dan petani pria. Pembagian segmen tersebut berpengaruh pada strategi pendekatan masing-masing segmen. Untuk menjangkau segmen anak-anak, kami mengadakan kegiatan Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG), sedangkan untuk segmen ibu-ibu kami memanfaatkan acara kumpul rutin PKK untuk melakukan penyuluhan. Terakhir untuk segmen para petani pria di desa Gemawang, kami menghadirkan narasumber dari berbagai profesi untuk melakukan edukasi terkait dengan budidaya jahe dan peluang usaha jahe di pasar. Kami menyadari, bahwa dengan kuantitas yang bertambah tidak berarti banyak apabila tidak dapat memberikan nilai tambah pada produk. Untuk itu kami berinovasi menghadirkan sebuah produk “chocoped” yaitu jahe yang dibalut oleh cokelat sehingga menawarkan kehangatan ditiap gigitannya. Cokelat tersebut diharapkan dapat membuka pasar baru sebagai varian rasa cokelat unik yang tidak hanya manis tetapi juga menawarkan khasiat positif bagi kesehatan.


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Tugas kami saat ini adalah melakukan riset pasar dan terus berinovasi agar produk chocoped dapat diretima dengan baik dipasar. Seluruh rangkaian kegiatan “jahenisasi� tersebut pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan petani miskin di desa Gemawang. Misi kami disana sedikit banyaknya sejalan dengan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) desa yang mencanangkan Gemawang sebagai desa wisata. Melalui pendapatan alternatif petani di Desa Gemawang diharapkan tidak hanya menjadi penonton dari kemajuan ekonomi di Kabupaten Semarang, Kecamatan Jambu.

Kami sepakat, sudah saatnya mahasiswa turut

memperjuangkan kesejahteraan petani, tidak hanya di jalan atau di balik meja belajar, tetapi juga langsung di tanah tempat mereka berpijak.

4 SEKILAS GINGERANGERS 1.0 4.1 ORIENTASI 1.0 Observasi pertama kami dilakukan, setelah menentukan Desa Gemawang sebagai desa yang akan kami bina, pada tanggal 26 Mei 2014. Desa Gemawang terletak di kecamatan Jambu, kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah dengan luas 7,86 km2 dan berbatasan dengan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, Gambar 2 Desa Gemawang merupakan proyek pengembangan Desa Vokasi pertama di Indonesia

dan Kabupaten Magelang. Desa Gemawang merupakan Desa Vokasi pertama di Indonesia, yang

ditentukan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PNFI) Regional II Jawa Tengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendidikan keterampilan vokasional. Beberapa pertimbangan dijadikannya Desa Gemawang sebagai proyek pengembangan Desa Vokasi, yaitu (1) memiliki potensi keunggulan komparatif lokal, (2) banyaknya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang ada di desa tersebut, dan (3) tingginya rasa antusias masyarakat untuk maju dan meningkatkan kesejahteraan.Hal


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

tersebut terlihat dari penunjukkan Desa Gemawang sebagai Desa Vokasi pertama di Indonesia. Terdapat

sebelas

kelompok

usaha

di

Desa

Gemawang, di antaranya kelompok usaha madu lebah, perikanan, batik Gemawang, pertanian perintis, kopi bubuk, garmen, boga, pasta indigo (bahan untuk membatik berkualitas tinggi), ternak kelinci, jamur, dan alat permainan edukatif. Berdasarkan hasil observasi tersebut, kami memutuskan untuk menetapkan sebagai Gambar 3 Berbagai macam hasil produksi Desa Gemawang dijual di Galeri Gemawang

desa binaan Project Department IAAS-LC UNDIP.

4.2 SARASEHAN DENGAN TOKOH DESA Kegiatan ini diadakan pada 17 Juni 2014

di

bertujuan

CLC

Gemawang

untuk

yang

mengenalkan

Gingerangers Project kepada tokoh desa terkait, yaitu Bambang Sugoro selaku ketua kelompok tani Empon Wangi (kanan),

Mahmudi selaku

Kepala Desa Gemawang periode 2014-

Gambar 4 Project Departement dalam kegiatan sarasehan dengan tokoh di Desa Gemawang

2019 (tengah ), dan Amin Arroni selaku Ketua Desa Vokasi dan Kepala Sekolah SD MIN Jamb (kiri). Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00-13.00 diisi oleh sharing and discussion terkait dengan Desa Gemawang, baik mengenai budaya dan kondisi masyarakat sekitar secara lebih detail, program kerja desa, permasalahan dan harapan kedepannya mengenai Desa Gemawang. Notes : Cek videonya di https://www.youtube.com/watch?v=FI3aubknwrQ


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

4.3 PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK TANI Terkait dengan hasil dari kegiatan sarasehan dengan tokoh desa, kami memutuskan untuk mengangkat tema “Pelatihan Pembudidayaan Jahe dan Pemahaman Mengenai Business Plan Produk Olahannya� dalam penyuluhan pada tanggal 4 September 2014 di CLC Gemawang. Untuk itu, kami

bekerja

sama

dengan

Asri,

selaku

pembudidaya jahe, yang terlebih dulu telah sukses lewat pembudidayaan jahe dengan metode polybag

Gambar 5 Keceriaan tim pada saat mengadakan penyuluhan mengenai inovasi penanaman jahe dengan media polybag

selama kurang lebih empat tahun. Selain itu, kami mengundang Bambang Supartoko, selaku perwakilan dari PT.Sidomuncul, dan Handoko, selaku eksportir jahe. Kegiatan ini dilakukan pada dengan tujuan untuk mengenalkan budidaya jahe dan potensi hasil olahannya terutama untuk kelompok tani Empon Wangi.

4.4 BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 1.0 Dalam rangka mengenalkan Gingerangers Project

kepada

masyarakat

sekitar,

kami

memutuskan untuk membuka bimbingan belajar kelas 5-6 SD di Gemawang untuk menarik simpati. Selain itu, BBG selaras dengan visi dan misi kami sehingga kegiatan tersebut tidak keluar dari Gambar 6 Keceriaan siswa siswi MI AL ISLAM dalam BBG

batasan

kegiatan

operasional

dalam

organisasi. Bimbel ini dimulai pada tanggal 9

November 2014 dan akan berjalan selama dua bulan untuk kemudian di evaluasi hasilnya dan penentuan apakah program ini dapat dilanjutkan atau tidak. Bimbel Gemawangi dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00-12.00 WIB di SD MIN JAMBU dan SD MI AL-ISLAM.


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

4.5 BUDIDAYA JAHE DENGAN METODE POLYBAG Untuk mengajak masyarakat Desa Gemawang untuk membudidayakan jahe dengan metode polybag, terutama para ibu dan anak-anak, kegiatan menarik simpati masyarakat lewat BBG saja tidak cukup. Kami memutuskan untuk terjun langsung dan mencoba menginspirasi masyarakat untuk membudidayakan jahe

Gambar 7 Budidaya Jahe dengan metode polybag yang dilakukan oleh anggota IAAS LC UNDIP

dengan metode polybag dan membuktikan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 November 2014, namun dalam persiapannya, kegiatan ini sudah dimulai sejak 23 November 2014 ditandai dengan pembuatan pupuk bokashi yang merupakan bahan baku utama dalam pembudidayaan jahe dengan metode polybag. Penggunaan pupuk bokashi ditujukan untuk suplemen bagi jahe agar dapat tumbuh secara maksimal. Pembudidayaan jahe dengan metode polybag menggunakan seratus bibit jahe yang dibagi menjadi 20 bagor (karung beras). Pembudidayaan dilakukan di pekarangan rumah Bambang Sugoro atas seizin yang bersangkutan. Untuk menjaga jahe tumbuh optimal dan mencapai masa panen, kami bekerja sama dengan Tato, selaku quality control dari tanaman jahe yang kami tanam. Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=0sjP0b7ZkWY

4.6 LAUNCHING PRODUK COKELAT JAHE Setelah berinovasi dalam pembudidayaan jahe, inovasi selanjutnya yang kami targetkan adalah membuat suatu produk olahan dengan jahe sebagai bahan bakunya sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk jahe yang akan dijual. Produk olahan tersebut kemudian dirumuskan oleh tim Product Development Project Departement ke dalam produk cokelat jahe yang ternyata menjadi unik karena merupakan satu-satunya di dunia yang menggunakan jahe sebagai selai yang dibungkus dalam cokelat padat. Hal tersebut agak


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

berbeda dengan yang ada di Australia yang juga menggunakan jahe sebagai salah satu bahan pembantu dalam cokelat dimana jahe berbentuk serbuk yang sudah menyatu bersama cokelat. Launching produk cokelat jahe dilakukan pada tanggal 30 November 2014 pada kegiatan Campville IAAS-LC UNS yang merupakan rangkaian dari kegiatan seminar internasional dalam rangka merayakan anniversary IAAS-LC UNS ke-6. Notes : Cek teaser video Gingerangers 1.0 di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/398149867024656/?type=2&theater

5 GINGERANGERS 2.0 5.1 COMPANY VISIT IAAS LC UNDIP Pada tanggal 19 Januari, IAAS LC Undip mengadakan kunjungan ke perusahaan Jahe PT Intrafood, yang terletak di Solo. Peserta yang mengikuti kunjungan tersebut berjumlah 35 orang, yang nantinya akan di bagi menjadi 3 kelompok, agar

memudahkan

berkeliling

ke

intrafood.

Kelompok tersebut juga mempunyai tugas sendirisendiri.

Setelah sampai di sana, 3 kelompok

tersebut

bergantian

untuk

melihat

proses

Gambar 8 Ketua pelasana company visit ,Nurul Annisa, menyerahkan plakat kepada perwakilan CV.Intrafood

pembuatan produk intrafood. Pertama di mulai dari proses produksi, dimana ketika masuk ke dalam pabrik harus menggunakan pakaian standar operasional. Hal ini dimaksudkan agar proses produksi kedalam pabrik tetap steril. PT Intrafood dalam memproduksi produk mereka mendiferensiasi menjadi 2 kemasan , yaitu kemasan yang di jual untuk pasar dalam negeri dan kemasan yang di jual untuk pasar di luar negeri. Pada tahap ini ada team Research and Development, yang bertugas untuk mengembangkan produk produk serta tim quality and control, yang bertugas untuk menjamin kualitas produk intrafood. Lalu yang Kedua meruapakan proses pemasaran atau distribusi,

disini di informasikan tentang strategi

pemasaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dari kunjungan ini, manfaat yang di


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

dapat adalah lebih mengetahui tentang bisnis yang berskala besar, serta cara mengolah jahe, menjadi produk yang di sukai masyarakat.

5.2 ORIENTASI 2.0 Agar dapat menstimulasi pemahaman rangers 2.0 mengenai desa Gemawang, kami berinisiatif untuk berkontribusi dalam Program Hibah Bina Desa (PHBD).

PHBD

sendiri

yaitu

kegiatan

pemberdayaan desa, yang di biayai oleh DIKTI. Dana tersebut di berikan kepada organisasi Gambar 9 Suasana diskusi Rangers 2.0 dalam penyusunan proposal PHBD

mahasiswa yang ingin memberikan kontribusi

dalam pemberdayaan desa. Program ini diadakan agar mahasiswa lebih peka terhadap lingkungan yang ada di sekitar mereka. Walaupun tidak berhasil lolos dalam seleksi awal proposal, proses pembuatan proposal PHBD nyatanya dapat mendukung tercapainya pemahaman rangers 2.0 terkait desa Gemawang. Proses pembuatan proposal menghabiskan waktu dua minggu efektif.

5.3 ND DAN CCNC KE DESA GEMAWANG Merupakan kebanggan bagi kami para rangers dapat menyambut Muhamad Irvan Herviansyah (Irvan) selaku National Director (ND) sekaligus Nugroho Tri Ardianto (Ugo) selaku Control Council (CCNC) dari IAAS INDONESIA. Kegiatan pertama yang dilakukan di Desa Gemawang yaitu mengunjungi salah satu objek wisata yang telah mati, yaitu Gunung Batu.

Gambar 10 Kehangatan suasana sambutan di rumah Bambang Sugoro

Disana kami memulai perbicangan mengenai cerita-cerita rakyat dan berbagai macam local wisdom yang hidup diantara masyarakat. Setelah itu kami bertolak ke kediaman Bambang Sugoro. Setelah sesampainya disana, Irvan dan Ugo bergantian bertanya terkait kegiatan Gingerangers di desa Gemawang dan meminta tips terkait dengan kegiatan pemberdayaan


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

petani. Akhirnya perbicaraan mengenai “jahenisasi� pun tak terhindarkan. Bambang Sugoro mengajak kami untuk melihat sendiri budidaya jahe di pekarangannya. Seiring berjalannya waktu diskusi pun melebar tidak lagi hanya jahe dan budidayanya saja. Akhirnya karena waktu yang semakin laurt, kami memutuskan bahwa kunjungan ND dan CCNC ke desa Gemawang akan disudahi setelah acara selanjutnya, yaitu melihat usaha Agus selaku pengusaha batik dengan pewarna alami. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/400724753433834/?type=2&theater

5.4 BAZAAR KEWIRAUSAHAAN FEB UNDIP Kami

percaya

bahwa

organisasi

yang besar

harus

menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan dalam prosesnya untuk menjadi besar. Salah satu halangan yang kami rasakan dalam operasional Gingerangers Project 2.0 ini terkait dengan dana. Kami tidak mendapat satu persen pun dana dari universitas karena status IAAS LC UNDIP saat ini yait u Badan Semi Otonom (BSO). Untuk memecahkan masalah terkait dengan pendanaan, kami memutuskan untuk mengikuti bazaar yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) pada tangagl 10-12 Maret 2015. Selain itu, mengikuti bazaar juga merupakan salah satu cara kami mengenalkan produk cokelat jahe kepada pasar dengan mahasiswa sebagai target segmen

Gambar 11 Plakat The Most Inspiring Product untuk produk Cokelat Jahe

utamanya. Kebetulan dalam Bazaar kewirausahaan FEB UNDIP mengadakan perlombaan khusus untuk bazaar yang telah berpartisipasi. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu The Inspiring Product, The Most Creative Stand, dan The Most Visited Stand. Pengunguman lomba dilakukan diakhir acara dan ternyata menobatkan cokelat jahe sebagai The Most Inspiring Product.


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

5.5 BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 2.0 Rabindranath Tagore bersyair dalam Gitanyali tentang di mana anak-anak berkumpul, bermain, dan mencipta. Namun saat ini hal tersebut mendapat ancaman serius dari arus besar globalisasi dewasa ini. Kami melihat kecenderungan negatif akibat Gambar 12 Siswa sedang bermain origamai setelah belajar Matematika

dari globalisasi dalam beberapa pertemuan

BBG periode kepengurusan lalu, yaitu kebiasaaan anak-anak ternganga pasif didepan televisi. Mereka harus menelan dunia orang dewasa, yang sebetulnya tak ingin anak-anak menyukai dunia mereka sendiri. Waktu mereka telah direbut. Kami bekerja sama dengan Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FEB UNDIP sepakat untuk mengisi akhir pekan kami melanjutkan program kerja BBG yang berlokasi di MIN Jambu dan MI AL-ISLAM. Kegiatan ini di adakan dari jam 10.00-14.00. BBG mengambil tema “Agroeduculture Schooling� yang menekankan kepada siswa betapa pentingnya peran petani. Hal tersebut disampaikan lewat kegiatan kesenian

dan

matematika inggris.

BBG

mata sekaligus telah

pelajaran Bahasa dijalankan

sebanyak empat kali dalam periode

Gambar 13 Keceriaan siswa MIN Jambu saat mengikuti BBG

April-Mei. Sistem dari pembelajaran BBG adalah, setiap empat siswa mendapatkan satu orang tentor mahasiswa, jadi pembelajaran mereka bisa lebih efektif dan anak anak tidak malu lagi untuk bertanya. Harapan kami, program kerja BBG dapat memberikan inspirasi siswa-siswi SD di Desa Gemawang untuk bangga atas profesi petani dan dapat menggapai cita-cita yang diinginkan. Selain itu diharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi alternatif bagi siswa untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif.


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/DimasBemFebUndip/videos/t.100004889386612/1435302693455242/?type=2&theater

5.6 PENYULUHAN BUDIDAYA JAHE DAN PRODUK OLAHANNYA Jutaan orang di setiap jalan kehidupan bermimpi tentang pembaruan, tetapi entah bagaimana tidak pernah berusaha mewujudkannya. Banyak diantara kita terperangkap dalam kehidupan “mapan� dan tidak pernah berani meninggalkan apa pun yang dikerjakan atau dipikirkan. Bersamaan dengan itu, kita berharap beralih ke kehidupan berbeda tempat kita dapat meninggalkan jejak kita di planet ini dan menemukan bakat bakat tak terbatas yang terpendam dalam diri kita (Yunus, 2011) Terinspirasi dari kutipan tersebut, kami sepakat bahwa sudah saatnya kami langsung turun untuk mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK yang diadakan pada tanggal 17 Mei 2015. Sempat muncul keraguan akan respon dari masyarakat desa Gemawang. Penyuluhan kali ini membawa dua tema besar, yaitu budidaya jahe d engan metode polybag dan potensi produk olahan dari jahe.

Gambar 14 Imam Pranata, salah satu gingerangers, sedang menjelaskan budidaya jahe dengan metode polybag

Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan insppirasi kepada masyarakat gemawang, terutama ibu ibu yang ingin berwirausaha. Pada akhirnya kekhawatiran kami menjadi tak berdasar karena tingginya minat ibu-ibu tersebut terhadap penyuluhan. Hal tersebut terlihat dari permintaan untuk langsung melakukan penyuluhan selanjutnya dengan tema pembuatan pupuk bokasi yang menunjang dalam budidaya jahe. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/425293014310341/?type=2&theater


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

5.7 PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASI You don’t have to be an astronaut to see “your world� in difference perspective ungkap Simon Sinek, seorang penulis dan motivator, dalam suatu sesi motivasinya. Ucapan tersebut menginspirasi kami untuk kembali keluar dari zona nyaman sebagai mahasiswa untuk turun langsung mengadakan Gambar 15 Suasana pembuatan pupuk bokasi

saat

penyuluhan

penyuluhan untuk kedua kalinya. Kegiatan ini

diadakan pada tanggal 6 Juni 2015 yang kebetulan bertabrakan dengan jadwal bazaar Fun day Morning (FDM) di jam yang sama. Untuk itu kami memecah tim menjadi dua bagian. Dalam operasionalnya kami dibantu oleh anggota IAAS LC UNDIP lainnya. Secara keseluruhan minat masyarakat desa Gemawang terbilang cukup tinggi, walaupun belum cukup maksimal. Yang patut disyukuri bahwa terbangun suasana kekeluargaan antara kami dan penduduk, selayaknya saudara sebangsa dan setanah air yang tak terikat jarak. Secara tidak langsung kami menyadari bahwa sedikitnya kami juga banyak belajar dari mereka.

5.8 BAZAAR FUN DAY MORNING (FDM) Di

waktu

yang

sama

dengan

penyuluhan

pembuatan pupuk bokasi kami ikut dalam bazaar FDM yang diadakan oleh BEM UNDIP. Belajar dari evaluasi bazaar sebelumnya, kini kami berfokus pada efisiensi produksi. Namun harus diakui

kami

mengulang

kembali

beberapa

kesalahan umum, seperti keterlambatan persiapan,

Gambar 16 Suasana tim marketing dalam upaya memasarkan produk cokelat jahe dan chicken wings

jumlah calon konsumen yang diluar ekspektasi, dan permasalahan lainnya mewarnai pelaksanaan bazaar kali ini. Namun dengan itu semua untungnya chicken wings yang merupakan produk danus dari gingerangers project dapat habis terjual. Beberapa hal yang


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

disayangkan adalah cokelat jahe yang tidak terserap dengan baik di pasar. Faktor utama tidak maksimalnya serapan cokelat jahe di pasar diduga akibat keterlambatan kedatangan stok. Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vob.100004889386612/433840926788883/?type=2&theater

5.9 KADERISASI RANGERS Sebaiknya pemimpin adalah mereka yang dapat menciptakan pemimpin-pemimpin selanjutnya. Kami menyadari, Gingerangers 1.0 &2.0 dijalankan tanpa mempersiapkan adanya regenerasi pemimpin. Alasan tersebut menjadi latar belakang kami para angkatan tertua dari gingerangers untuk berinisiatif mempercepat periode rangers 2.0 yang semestinya baru akan diganti pada Desember menjadi Juni 2015. Waktu yang tersisa akan dimanfaatkan oleh angkatan tertua untuk melakukan overlapping Gingerangers 3.0. Doa kami semua yaitu Gingerangers akan hidup selamanya, setidaknya di hati kami masing-masing.

Gambar 17 Suasana Rapat Besar Tengah Tahun Gingerangers Project

Untuk semua alasan diatas, kami sepakat untuk mengadakat rapat kerja tengah tahun dengan agenda tambahan yaitu penentuan Coordinator Departement selanjutnya. Masing-masing anggota berhak mencalonkan dirinya atau orang lain, tidak terpaku jenis kelamin atau angkatan. Akhirnya melalui diskusi alot antar rangers, diputuskan bahwa Asty Dilla yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan keluarga besar Gingerangers Project.


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

6 GALERI FOTO

Gambar 18 Suasana buka puasa bersama Gingerangers Project dengan tema Find Your Family Here (FIRE) kedua, 20 Juni 2015

Gambar 19 Keceriaan rangers saat jalan-jalan ke objek wisata Dieng Plateau, 8-9 Juni 2015

Gambar 21 Salah satu MI –AL Islam dalam kegiatan kesenian Bmbingan Belajar Gemawangi (BBG)

Gambar 20 Mencoba produk cokelat jahe saat penyuluhan budidaya jahe dan potensi produk olahannya di desa Gemawang

Gambar 23 Suasana setelah mengikuti bazaar kewirausahaan yang diadakan di FEB UNDIP

Gambar 22 Keceriaan rangers saat orientasi 2.0

Gambar 25 Proses pengambilan gambar untuk video teaser gingerangers 3.0

Gambar 24 Tim pengajar BBG pada (23/5)


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya & kemana dibelanjakannya & ilmunya sejauh mana diamalkan?" (HR. Turmudzi)


I N T E R N A T I O N A L A S S O C I A T I O N O F S T U D E N T S I N A G R I C U L T U R A L A N D R E L A T E D S C I E N C E S L O C A L C O M M I T T E E U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony – Mahatma Gandhi

Presented by :

Supported by:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.