FACT SHEET
Pendidikan: Peralihan dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah Pertama Indonesia
menuju
Secara keseluruhan, sebagian kecil anak di beberapa bagian
pencapaian pendidikan dasar umum, dengan lebih dari 98 persen anak Indonesia masuk sekolah dasar dan dengan hampir dari
telah
melakukan
langkah-langkah
besar
Indonesia timur, terutama di Papua, Papua Barat, dan NTT, berhasil melakukan peralihan tersebut, walaupun beberapa provinsi di Jawa
seluruh anak ini menamatkan pendidikan dasar. Namun, jalan masih
juga menunjukkan kinerja yang kurang dari rata-rata. Namun
panjang untuk mencapai pendaftaran pendidikan dasar universal.
penelitian memperlihatkan bahwa pertimbangan terbesar adalah pendapatan rumah tangga individual, dengan biaya yang cukup
Menurut data SUSENAS2 tahun 2009, sekitar 2,5 juta anak usia 7-15 tahun tidak bersekolah. Angka ini dapat dipecah atas:
lebih tinggi yang dikaitkan dengan masuk sekolah menengah atas,
• 600.000 anak-anak usia sekolah dasar, kebanyakan akhirnya akan masuk sekolah dasar (pendaftaran tertunda); • 1.900.000 anak usia sekolah menengah pertama.
Dengan teridentifikasinya titik peralihan sebagai titik dimana kebanyakan anak di luar sekolah berhenti berpartisipasi dalam pendidikan di sekolah, Pemerintah memfokuskan kegiatan-kegiatan
termasuk biaya yang lebih tinggi bagi transportasi, bahan ajar, dan seragam3.
PNPM Generasi secara khusus pada langkah-langkah untuk meningkatkan angka peralihan ini.
Sementara sebagian besar anak-anak mengikuti dan lulus dari sekolah dasar, dengan kebanyakan dari mereka yang mendaftar di sekolah menengah pertama juga tamat sekolah, sebagian signifikan lainnya gagal melakukan peralihan dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama. Dalam hal ini, angka putus sekolah lebih tinggi di daerah-daerah pedesaan dibanding dengan di kota, dengan probabilitas putus sekolah di daerah pedesaan dua kali daripada di daerah perkotaan.
Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia Country Study On Out Of School Children, 2011.
2 3
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TUNAS BANGSA