292 ok

Page 1

SAJIANUTAMA

MENTAWAINEWS

4

BUKU KURIKULUM 2013 BELUM SAMPAI DI MENTAWAI

DUA WARGA SIRILOGUI TEWAS DIHANTAM GELOMBANG 9

PENDIDIKAN

Tabloid Alternatif Dwimingguan

19

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

15

No .2 92 - 3 Tah 1 un Ju X li II 20 1

4

HARGA ECERAN RP 3000

PILPRES MENTAWAI ADA YANG ANTUSIAS KE TPS, SEBAGIAN LAGI SEPI


Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Uggla Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla manang ka Mentawai kateteret pasipiliat presiden Indonesia ka tanggal 9 Juli ka Mentawai - 3 Siberut Tengah masigalai enungan situppai desa samba dusun, kek ka Siberut Selatan masigalai enungan siei ka leleu bulek imalangan rapuenung kek moi tsunami - 5 Maruei imakataei sepeda motor ka Sikakap kalulut tai maeruk nia enungan ka pulaggajat nenda - 6 Kepala Desa Saibi Samukop Masimo Satoko igalak akek galajetnia bailiu pasitiboiet pagalaiat ADD tak lepak - 8 Gebak samba besiknia lului masitut motro barania ka Sagulubbek ka Muara Siberut ibaliu satogak sikolah sibara ka pulaggajat nenda muenung ujunia telu ngagogoi - 18 Dinas Kelautan dan Perikanan ka Mentawai rakera rapakai kompresor sipasigagaba iba kalulut abaraat sia simamatei kalulut galajet nenda - 21 COVER DEPAN: 1 ILUSTRASI: LINGKAN 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi

E

mpat bulan ini kita masyarakat Indonesia dihebohkan oleh hiruk pikuk pemilu mulai Pemilu Legislatif hingga Pemilu Presiden. Pilpres seolah menghabiskan energi sebagian dari kita, mulai dari kampanye

Tolong Data Ulang Nama saya Anto, Dusun Bulasat Kec. Pagai Selatan, saya ingin tanya kepada BPBD Mentawai apakah sudah terdata untuk Dusun Bulasat soalnya saya baca Puailiggoubat edisi No. 290 data untuk Desa Bulasat saja 78 kk, tolong pak bupati di data lagi,terima kasih +6281275978986

Pemda Mentawai Perhatikan Sagulubbek Mohon maaf sebelumnya, kami masyarakat Desa Sagulubbeg, Kec. Sibeurt Barat Daya merasa diperlakukan tidak adil dalam sisi semua pembangunan, salah satu contoh gagalnya pembukaan SMP, padahal kami masyaratkat sudah berharap agar anak kami tidak sekolah jauh-jauh, apalagi kami berada di belakang pulau, disisi lain beasiswa Pemda khusus kami masyarakat Desa Sagulubbek tak pernah tersentuh oleh beasiswa tersebut yang sudah beberapa kali diadakan Pemda, masih banyak lagi pembangunan-pembangunan di Pemda yang membuat kami tersisihkan. Martin Desa Sagulubbek +6285274595227

Kemana Bosda Pesan ini saya tujukan kepada Yth. Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Mengapa sudah 2 tahun ini SMP/SD swasta tidak menerima BOSDA ? Sedangkan di daerah lain menerima ? Sebagai contoh sekolah-sekolah baik SD/SMP negeri dan swasta di Yogyakarta menerima BOSDA dan BOSNAS, di manakah perbedaannya dengan daerah kita. Terima kasih puailigoubat mohon jawaban dari Yth Ka Dinas Pendidikan Kab Kep Mentawai Nama : Tomo Eko Alamat : Muara Siberut +6281363817199

hitam, saling caci, saling hujat, saling marah seakan identitas kita sebagai masyarakat Indonesia yang dikenal ramah dan santun telah pudar. Kini 9 Juli telah berlalu, siapapun presidennya itulah pilihan kita rakyat Indonesia. Mari

Bangun Jalan di Sikakap Saya berharap, pembangunan untuk mentawai bukan hanya sekedar omongan, dan asumsi belaka, tapi bukti bangunan itu harus ada. Karena selama ini bangunn dimentawai tidak terlht, terutama di Sikakap, jalan tidak ada dibangun, jalan banyak yang rusak, dan banyak berlubanglubang, apalagi jembatannya. jadi kami harap bangunan itu tampak atau terlihat. Kami ingin bukti, bukan janji. Mentah Saleleubaja, Sikakap Polaga Seai Baru +6282284633812

2

Maaf menatap ke depan dan samasama membangun Indonesia. Jika presiden yang terpilih nanti tidak menepati janjinya mari kita jewer bersama-sama, kita awasi dan kritik kinerjanya. Buat para pendukung masing-masing capres yang

kemarin sempat saling olok, saling hina, marah-marahan, mari berjabat tangan dan saling memaafkan. Selamat Idul Fitri !

Redaksi


3

Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014 FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Pasangan Jokowi-JK sementara unggul di Mentawai.

Tim Redaksi

asil Pemilu Presiden 2014 baru akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum 22 Juli mendatang. Menjelang itu, konstelasi politik berjalan cukup panas karena sejumlah lembaga survey mengeluarkan hasil hitung cepat berbeda. Tujuh lembaga survey yakni Syaiful Mujani Researh & Consulting, LSI, Indikator Politik, CSIS, Litbang Kompas, RRI, Poltracking mengunggulkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sementara empat lembaga survey, Puskaptis, IRC, LSN dan JSI memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Namun di Mentawai, penghitungan tujuh Panitia Pemilihan Kecamatan mengunggulkan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla sementara tiga PPK lainnya belum didapat hasil resminya hingga 14 Juli. Di Siberut Utara, berdasarkan rekapitulasi suara yang dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan dari enam PPS, 11 Juli lalu, pasangan Jokowi-JK mendapat 2.530 suara sementara Prabowo-Hatta 907 suara. Di Kecamatan Sikakap, pasangan nomor urut 2 ini juga unggul dengan 3.788 suara sementara Prabowo-Hatta 1.393 suara, berdasarkan rekapitulasi PPK Sikakap, 12 Juli lalu. Sementara penghitungan PPK Pagai Utara, pasangan Jokowi-JK juga unggul 2.445 suara sedang Prabowo Hatta 695 suara. Di Pagai Selatan, pasangan Jokowi-JK mendapat 4.501 suara sedang PrabowoHatta 1.178 suara. Di Siberut Tengah, berdasarkan rekapitulasi suara PPK pada 11 Juli, pasangan Capres Jokowi-JK menang telak 2.499 suara. Sementara pasangan Capres Prabowo-Hatta hanya mendapat 747 suara. Total suara sah 3.246 suara dengan suara yang di gunakan 3.253 suara sementara DPT 4.504 pemilih. Di Siberut Selatan juga sama. Dari lima desa yang ada di kecamatan itu, Jokowi-JK mendapat 3.151 suara sementara Prabowo-Hatta 1.278 suara dengan DPT 6.042 pemilih. Sementara di Siberut Barat Daya, Jokowi-JK mendapat 2.845 suara dan PrabowoHatta 266 suara.

H

Pilpres Lancar Sementara Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Mentawai Laurensius Saogo optimis partisipasi pemilih pada Pilpres di daerahnya tinggi.

MENCOBLOS - Salah seorang warga Sikabaluan memasukkan surat suara usai mencoblos pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014

MENUNGGU PRESIDEN BARU

JOKOWI-JK UNGGUL DI MENTAWAI Daftar Perolehan Suara Sementara Pemilu Presiden Mentawai Prabowo-Hatta

PPK

Jokowi-JK

907

Siberut Utara

2.530

1.278

Siberut Selatan

3.151

747

Siberut Tengah

2.499

1.393

Sikakap

3.788

695

Pagai Utara

2.445

1.178

Pagai Selatan

4.501

266

Siberut Barat Daya

2.845

(Data hingga 14 Juli 2014, didapat dari masing-masing PPK) “Dari dulu Mentawai memang memiliki partisipasi yang tinggi pada pemilihan umum, termasuk pada pemilihan presiden,” katanya di selasela monitoring Pilpres Mentawai di Sikabaluan, Kamis, 10 Juli lalu. Pada Pemilihan Legislatif, angka partisipasi masyarakat Mentawai mencapai 76 persen. “Hanya saja di

Mentawai ada faktor geografis dan aturan yang belum dipahami baik dari tingkat penyelenggara pemilu hingga pada tingkat masyarakat,” katanya. Pada Pilpres lalu, diakuinya banyak masyarakat tidak dapat memberikan hak pilih karena tidak mendapat surat undangan maupun tidak terdaftar dalam DPT. “Mencoblos menggunakan KTP

hanya diperbolehkan sesuai dengan aturan bagi calon pemilih yang memiliki formulir A5 yaitu surat pindah memilih dari desa atau TPS dimana dia terdaftar sebelumnya. Pada pemilihan legislatif lalu, ini yang keliru,” jelasnya. Hal ini terjadi, menurut Laurensius akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan tingkat penyelenggara pemilu.

“KPU sudah memberikan bimbingan teknis dan sosialisasi pada PPK dan PPS dan seterusnya mereka yang melanjutkannya kepada masyarakat, namun kenyataan yang kita lihat di lapangan ini tidak jalan sehingga masyarakat yang ingin memberikan hak pilihnya jadi terkendala,” jelasnya. Kendati demikian, pelaksanaan Pilpres di Mentawai berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. “Kita belajar dari pengalaman sebelumnya yang terjadi sehingga dari pengalaman itu kita tidak mau terjebak lagi, baik dari segi pendistribusian logistik, honor dan biaya operasional lainnya,” katanya. Diakui Laurensius, sebagai ketua KPU yang baru dan belum memiliki pengalaman membuatnya harus banyak belajar dan bertanya serta menerima masukan dari orang lain agar pelaksanaan pemilihan umum di Mentawai dapat berjalan dengan baik dan lancar. “Apalagi kemaren itu PAW anggota KPU Mentawai yang baru agak lambat dilaksanakan. Kita bertiga mencoba melakukan kordinasi yang baik menjelang adanya PAW, dan kita bersyukur semuanya berjalan dengan baik,” katanya. Adanya sejumlah laporan dan isu yang sengaja disebar oleh oknum di lapangan disebut Laurensius bertujuan mengganggu konsentrasi pelaksanaan Pilpres. Seperti halnya isu tidak memilihnya masyarakat di TPS Terekan Hulu Desa Malancan. Kurangnya surat suara di TPS yang ada di Siberut Tengah. “Tapi setelah kita cek di lapangan dan cari informasi pasti ternyata tidak benar. Ada memang kelemahan dalam Pilpres ini tapi tidak mengganggu pelaksanaan Pilpres,” katanya. (bs/rr/ss/spr/leo)


SAJIANUTAMA Masih ada masyarakat yang protes karena tidak bisa memilih.

Tim Redaksi

P

emilu Presiden di Mentawai 9 Juli lalu berjalan lancar. Ada daerah yang pemilihnya antu-

sias datang ke TPS namun ada juga yang sepi. Meski masih ada sejumlah masyarakat yang protes karena tidak bisa ikut mencoblos karena tidak masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) namun Pilpres ini berjalan lebih baik dibanding Pemilu Legislatif April lalu. Di Siberut Utara, dibandingkan dengan Pileg lalu, partisipasi masyarakat pada Pilpres lebih rendah. Dari 6.367 pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap dan pemilih tambahan di enam PPS wilayah Siberut Utara, hanya 3.464 orang yang memberikan hak pilih, sementara 2.903 pemilih lainnya tidak memberikan hak pilih. Hal ini terlihat dari hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pilpres Kecamatan Siberut Utara, Jumat, 11 Juli lalu. Masyarakat yang tidak memberikan hak pilihnya terbanyak terdapat di PPS Desa Bojakan, disusul Sirilogui, Sikabaluan, Malancan, Monganpoula dan paling sedikit Sotboyak. Ketua PPK Kecamatan Siberut Utara Andom Sabebegen mengatakan, salah satu faktor tingginya angka masyarakat yang tidak memberikan hak pilih karena perbaikan DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang direvisi pihak PPK berdasarkan data dari PPS yang disampaikan ke KPU Mentawai tidak direvisi. Pada DPT KPU Mentawai sebanyak 6.354 orang, sementara hasil

Puailiggoubat

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

4

PILPRES MENTAWAI

Ada yang Antusias ke TPS, Sebagian Lagi Sepi FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

HITUNG SUARA Petugas melakukan penghitungan suara di TPS II Desa Muntei

perbaikan PPK Siberut Utara hanya 5.533 orang. “Hasil revisi ini terlambat kita sampaikan karena informasi dari KPU terkait dengan perbaikan ini terlambat juga,” kata Andom menjelaskan. Namun kondisi terbalik di Kecamatan Sikakap. Dari 6.935 pemilih yang

terdaftar dalam DPT, jumlah partisipasi pemilih mencapai 5.199 orang. Di Siberut Tengah, dari 4.504 pemilih yang terdaftar dalam DPT, partisipasi pemilih mencapai 3.253 orang sementara yang tidak menggunakan hak pilih dan pemilih dobel yang terdaftar di DPT Siberut Tengah

sebanyak 1.301 pemilih. Ketua PPK Siberut Tengah Murtias Sageileppak mengatakan pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi kepada warga namun masih ada pemilih yang tidak datang. “Kebetulan 9 Juli itu ada kegiatan ibadah tepatnya dalam rangka ulang tahun Gereja GKPM,

disitulah warga atau pemilih tidak punya kesempatan untuk hadir, ‘’ ujarnya usai pleno. Ketua KPPS Pangasaat di Siberut Tengah, Sudirman Sabettliakek, mengakui masih banyak pemilih yang tidak meng-gunakan hak pilihnya di tempatnya. “Undangan memilih kita berikan dengan mempedomani DPT,dan memang di TPS kita banyak pemilih yang tidak tertulis di DPT tapi mereka itu tidak antusias untuk datang memilih padahal ada di tempat dan soal pemilih dobel atau yang meninggal itu sudah tidak ada di TPS kita,’ ‘ujarnya di TPS di gedung TK Pangasaat. Selain masih banyaknya pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan tidak menggunakan hak pilihnya, banyak DPT yang ada di TPS tidak akurat seperti ada namanya yang dobel. Sementara di Siberut Selatan, dari 6.042 pemilih yang ada dalam DPT, yang menggunakan hak pilih 4.429 orang sementara 1.613 lainnya tidak datang ke TPS. Camat Siberut Selatan T. Lumban Raja mengatakan, masyarakat yang tidak ikut memilih karena minimnya sosilisasi Pilpres ke masyarakat. Selain itu, kesibukan masyarakat ke ladang untuk mencari biaya sekolah anaknya di tahun ajaran baru ini juga mengurangi minat orang datang ke TPS. (bs/rr/ss)

Bertaruh Nyawa Demi Membawa Rekap Surat Suara SIKABALUAN-Tak banyak yang tahu kisah-kisah PPS dan KPPS yang berada di pelosok kecamatan dan membawa kotak surat suara untuk melaksanakan pemilihan umum dan membawanya kembali ke pusat kecamatan untuk direkap di tingkat PPK. Di Kecamatan Siberut Utara, dari enam desa yang ada, akses desa yang terjauh dan tersulit yaitu Desa Bojakan yang terdiri dari Dusun Bojakan, Dusun Lubaga dan Dusun Bai. Pada Pilpres 9 Juli lalu, PPS dan KPPS yang ada di Bojakan harus berjuang mati-matian menyelamatkan kotak surat suara dan membawa rekap surat suara ke Sikabaluan tepat waktu untuk dilakukan penghitungan tingkat kecamatan. PPS dan KPPS dihadang banjir setelah menyelesaikan pemilihan dan membawa rekap suara

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

KOTAK SUARA - Pengangkutan kotak suara Pilpres di Kecamatan Sikakap menggunakan becak dari TPS menuju PPS. “Biasanya kita tidak terlambat membawa surat suara setelah pencoblosan dilakukan. Paling lama

dua hari rekap surat suara sudah sampai di kecamatan kembali,” kata Robertus, PPS Desa Bojakan yang juga sekretaris Desa Bojakan pada

Puailiggoubat, Jumat, 11 Juli lalu. Dikatakan Robertus, setelah pemilihan selesai, saat KPPS dari Bai dan Lubaga membawa rekap ke Bojakan untuk direkap di tingkat PPS, tiba-tiba hujan lebat menyebabkan banjir besar. “Tanggungjawab menyelamatkan kotak surat suara dan rekap TPS sangat berat. Itu menjadi pertaruhan bagi kami,” katanya. Taranus, petugas KPPS mengatakan, kotak yang berisi surat suara, hasil rekapitulasi harus diangkat ke atas sambil berjalan dengan kondisi air setinggi dada orang dewasa. “Beberapa kali saya bertugas dalam pemilihan, ini yang terberat kondisinya,” katanya. Jarak tempuh dari Bai dan Lubaga menuju Bojakan saat cuaca baik untuk masyarakat setempat memakan waktu enam sampai tujuh jam dengan proses perjalanan naik pompong dan berhenti

di Sinindiu untuk berjalan mendaki bukit dan kembali berjalan di sungai hingga sampai di Bai dan Lubaga. Karena banjir, KPPS yang membawa kotak surat suara menempuh perjalanan hingga sepuluh jam sampai di Bojakan. “Kita juga pernah terbalik satu sampan dengan kotak suara pada Pilkada Mentawai, beruntung plastik pembungkus surat suara banyak dan tidak bocor sehingga kotak surat suara tetap terapung. Ini karena banjir juga,” katanya. Kendati tantangan dan hambatan silih berganti menghadang, namun Taranus tetap bersedia bila dipercaya pihak penyelenggara pemilu menjadi petugas di tempat pemungutan suara. “Memegang kepercayaan yang diberikan sama kita itu yang menjadi tanggungjawab. Ini soal aspirasi masyarakat,” katanya. (bs)


Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Siberut Tengah akan membangun jalan penghubung desa dan dusun, sementara Siberut Selatan fokus untuk jalur evakuasi.

Siberut Tengah dan Selatan Dapat Kucuran Dana P2D Rp 5,5 Miliar telah diprioritaskan jadi terabaikan. “Kita di kecamatan buat perencanaan berdasarkan usu-lan masyarakat saat musrebang (musyawarah perencanaan pembangunan), di Forum Komunikasi juga dibahas tentang prioritas P2D ini adalah jalan penghubung tapi kadang tidak ada titik temu,” katanya. Menurut Ananias, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) hasil pengajuan perencanaan di Pemda, sulit DIPALANG - Peringatan pemilik tanah melarang membuka jalan P2D di Puro (berita diubah lagi karena jika terkait: bawah) itu dilakukan sama katanya pada Puailiggoubat, Jumat 27 “Penyeleksian OMS itu kewena- halnya melawan per-da. “DPA itu keluar Juni lalu. ngan di desa, kalau ada warga yang ada perdanya, kalau kita ubah kembali Setelah selesai, akan dilakukan bilang bahwa kami intervensi itu tidak tentunya harus ke Bappeda dan perda pengajuan dana untuk realisasi P2D benar, kami hanya menjalankannya juga diubah tapi itu yang tidak mungkin Mandiri tersebut. “Rencananya penga- program ini,” katanya ditemui di dilakukan, melawan perda sama halnya juan dana tahap satu pada Juli sampai ruangan kerjanya di Saibi, Senin, 7 Juli. melawan hukum, apa yang telah keluar Agustus sekaligus pekerjaan jalannya,” Hal serupa dikemukakan Ananias di DPA kami di kecamatan harus ujarnya. Sakukut, Kasi Perencanaan Pembangu- menjalankan itu,” ujarnya. Sementara Pejabat Pelaksana Teknis nan Kecamatan Siberut Tengah. Ia Sementara itu P2D untuk Siberut Kegiatan (PPTK) P2D Mandiri Siberut menjelaskan, setiap tahun perencanaan Selatan terdiri dari 51 paket dengan Tengah, Ucok Daniel, menegaskan tidak program P2D Mandiri diajukan 100 total dana Rp2,5 miliar. Umumnya ada intervensi dalam penunjukan OMS paket dengan prioritas proyek jalan proyek untuk membangun jalan evayang akan melaksanakan proyek, penghubung antar dusun, desa dan kuasi. Desa Muara Siberut mendapat semuanya merupakan kewenangan kecamatan berdasarkan usulan masya- 12 paket untuk membangun jalan Pemerintah Desa. rakat, namun setelah realisasinya yang evakuasi mandiri di Dusun Puro I, Puro FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

Rinto Robertus Sanene Siprianus Sababalat

K

ecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai mendapat 60 paket P2D

Mandiri senilai Rp3 miliar tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun jalan poros 6-7 kilometer. Camat Siberut Tengah Jarson Sauddeinuk mengatakan, 60 paket proyek itu dibagi untuk tiga desa, Saibi Samukop sebanyak 20 paket, Saliguma 25 paket dan Cimpungan 15 paket dengan jumlah dana Rp3 miliar. Menurut Jarson, dana itu akan digunakan untuk membangun jalan di Saibi Samukop, jalan di lingkungan Dusun Sirisurak dan Simoilalak, lalu jalan di Saliguma menuju Maileppet Kecamatan Siberut Selatan dan jalan dari Dusun Simaoumbuk Desa Cimpungan menuju Dusun Subelen. “Mengenai OMS yang akan mengerjakan sudah diseleksi, Saibi dan Cimpungan sudah di serahkan ke kita dan sekarang tinggal menunggu hasil seleksi OMS dari Desa Saliguma. Penyeleksian OMS ini sudah kita sampaikan ke Pemerintah Desa untuk melakukannya dengan baik karena P2D Mandiri ini miliknya masyarakat,”

5

II dan Muara Siberut. Desa Maileppet dapat 10 paket, Desa Muntei 10 paket, Desa Madobag dapat 10 paket untuk rehab jalan penghubung dari dusun Rogdok ke Madobak. Sementara Desa Matotonan dapat 9 paket untuk perbaikan jalan lingkar desa. Camat Siberut Selatan, T. Lumban Raja mengatakan, untuk desa di pesisir pantai difokuskan pembangunan jalur evakuasi seperti Desa Muara Siberut, Maileppet dan Muntei. “Kami sudah sampaikan supaya kepala desa melihat dan meninjau titiktitik evakuasi itu, minimal bisa membantu masyarakat kita kalau terjadi gempa dan tsunami,” katanya Rabu, 2 Juli lalu saat sosialisasi P2D. Ia juga mengingatkan OMS yang lolos untuk membaca kontrak dengan teliti, supaya pelaksanaan di lapangan sesuai dengan kontraknya, dan hasilnya pun akan lebih sempurna. Ia juga meminta kepala desa dan BPD mengawasi berjalannya proyek. “Karena tahun-tahun sebelumnya saya dapat laporan dari pengadaan semen ada OMS yang mengambil semen hanya 40 sak, sedangkan yang tertera dikontrak 150 sak, jadi bagaimana jalan kita bisa kuat kalau pemakaian semen tidak sesuai dengan yang ditentukan dalam kontrak,” ujarnya. Ia mengingatkan OMS tidak mengambil keuntungan terlalu besar sehingga jalan yang dibangun kualitasnya buruk. (r)

Tak Dapat Jatah P2D, Pemilik Tanah Blokir Jalan Dusun Puro PURO– Gara-gara tidak mendapat jatah P2D Mandiri, pemilik tanah memalang jalan di empat titik yang ada di Dusun Puro, Desa Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Di lokasi itu akan dibangun jalan evakuasi mandiri. Kondisi ini membuat kepala desa, BPD setempat mengadakan koordinasi dengan pemilik lahan pada Senin, 7 Juli lalu di kantor Desa Muara Siberut . Kepala Dusun Puro 1, Kristian Sakerengan Leleggu sekaligus sebagai pemilik tanah mengatakan awalnya mereka tidak ingin memalang jalan tersebut, tapi lantaran empat proposal yang diajukan tidak ada yang lolos di kecamatan mereka melakukannya. “Kami tidak meminta semuanya yang lolos, namun harapan kami supaya diloloskan dua paket P2D oleh kecamatan, sebab lokasi pembu-

atan P2D khususnya di Dusun Puro itu adalah tanah kami dari Suku Sakerengan Leleggu, masa orang lain yang diloloskan kenapa kami yang punya lahan tidak ada satu pun yang diloloskan oleh pihak kecamatan,” katanya. Kristian menambahkan, tahuntahun lalu yang lolos proposal itu adalah orang yang punya tanah sampai kepada perubahan anggaran masih mereka. “Tapi kenapa kami tidak, padahal itu tanah kami, itulah kenapa kami memalangnya,” tambah Kristian. Ia menegaskan selama mereka tidak mendapat bagian paket P2D tersebut, lokasi jalan itu akan mereka palang dan tidak mengizinkan pembangunan jalur evakuasi tersebut. “Kami minta keadilan pada pihak desa maupun dari pihak kecamatan,” katanya. Sementara Ketua BPD Desa Muara Siberut Robinson Sabolak mengatakan, ia memaklumi hal terse-

but karena tahun lalu Camat juga sudah berjanji akan memberikan jatah P2D pada suku Sakerengan Leleggu. “Jadi dalam hal pelarangan yang dilakukan oleh suku Sakerengan Leleggu itu kita tidak banyak komentar

karena itu adalah kesalahan kita sendiri dari pihak pemerintah, karena pertama kita sudah berjanji dan itu kita tidak direalisasikan,” ujarnya. Jalan keluar dalam persoalan ini adalah menunggu kebijakan dari pemerintah dengan cara mengabulkan per-

Pembangunan Penahan Abrasi di Saibi Rampung SAIBI SAMUKOP-Setelah tertunda selama setahun akhirnya pembangunan penahan abrasi pantai di Dusun Masoggunei, Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah selesai dikerjakan PT Fakta Nusa Graha, 20 Juni lalu. Menurut Pelaksana Harian Kerja Adismanto Sagaragara, penahan abrasi pantai ini mulai dibangun tahun lalu, panjang fisik bangunannya 440 meter. “Pekerjaan penahan abrasi pantai ini sempat terhenti beberapa bulan, saat itu tinggal 100 meter dan tangganya, karena memasuki Natal dan tahun baru dana kita belum cair dan jadinya terhenti,” katanya. Setelah dananya cair, baru bisa diselesaikan dokumennya sudah dikirim ke Tuapeijat.(rr/r)

mintaan mereka supaya meloloskan dua paket untuk suku tersebut. “Itu pun kalau ada ketua OMS yang lolos ini bersedia mengundurkan diri, biarlah nama OMS itu yang dipakai tetapi yang mengelola suku Sakerengan, karena itu jalan satu-satunya supaya jalan tersebut diizinkan,” katanya. Namun Camat Siberut Selatan T. Lumban Raja memilih mengalihkan proyek ke tempat lain. ”Kalau soal jatah kami sudah memberikan pada tahun lalu, di anggaran perubahan mereka juga mendapat jatah, jadi untuk tahun ini tentu giliran yang lain lagi. Itukan bukan hanya sekali ini saja P2D masuk, kami juga sudah berfikir tentang hal itu, P2D selanjutnya kami akan realisasikan pada mereka,” ucapnya. Rencananya jalur itu akan dialihkan ke Puro II sebanyak dua paket dan di Muara Siberut dua paket. (ss/r)


MENTAWAINEWS Mencuri, Residivis Ditangkap Polisi SIKAKAP – Ronal (31), residivis yang baru dua minggu keluar dari penjara kembali ditangkap Polisi Sabtu, 4 Juli lalu. Kanit Reskrim Polsek Sikakap, Aiptu Rosa Harisman mengatakan, penangkapan ini berawal dari laporan warga yang resah dengan keberadaan Ronal di Desa Saumanganya dan Sikakap. “Kita yang mendapat laporan keberadaan pelaku di rumah warga Dusun Saumanganya Barat, akhirnya kita turunkan personil ke Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara,” katanya. Akhirnya Ronal ditangkap setelah lampu listrik padam saat hendak tidur pada pukul 24.00 WIB. Dari tangan pelaku polisi menyita barang bukti berupa 10 kilogram cengkeh kering, pecahan kaca rumah warga, palu, dan plastik, sementara rokok, minuman kaleng dan uang sudah habis digunakan selama pelarian, Selama pemeriksaan polisi, dalam menjalankan aksinya dibantu satu orang temannya beruinisial LS (20) yang saat ini berada di Tuapeijat. Ronal diancam pasal 363 jo 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman hukuman lebih 5 tahun. “Karena residivis yang sudah sering keluar masuk penjara, kemungkinan hukumannya akan ditambah seperti dari hukuman pokok, jelas Harisman. Sementara Kapolsek Sikakap, Iptu. Edison Hulu menambahkan, Ronal residivis pencurian yang baru dua minggu keluar dari penjara LP Muara Padang, sesampai di Desa Sikakap kembali melakukan aksi pencuriannya. “Dalam waktu dekat ini Ronal kembali akan dititipkan ke LP Muara Padang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” katanya. (spr/r)

Satu Rumah Warga Seppungan Terbakar MATOBE - Satu unit rumah kayu milik Nurjen Samaloisa (35), warga Dusun Seppungan, Desa Matobe, Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai ludes terbakar pada pukul 10.00 WIB, Kamis, 3 Juli lalu. Menurut Kepala Dusun Seppungan, Anjohar Samaloisa kejadiannya setelah Rina (26), istri Nurjen memasak pagi pada pukul jam 8.30 WIB, kemudian ia pergi ke ladang yang berjarak 500 meter dari rumahnya. Sementara anak-anaknya bermain di rumah tetangga. “Pada pukul 10.00 WIB warga dan saya sendiri terkejut melihat asap dan api membesar dari rumah Nurjen, saya langsung berteriak dan memanggil warga untuk memadamkan api tersebut,” katanya pada Puailiggoubat, Kamis 4 Juli lalu. Tapi karena rumah dari kayu, api cepat menjalar dan membakar rumah bersama isinya, api baru padam pada pukul 12 .00 WIB. “Isi rumah, perkakas dapur habis dilalap api, hanya beberapa helai kain yang bisa diselamatkan warga. Pemilik rumah Nurjen dipanggil salah seorang warga di ladangnya,” tuturnya. Menurut Anjohar salah satu saksi mengatakan penyebab kebakaran ini karena masih ada sisa bara yang belum padam. “Kepala dusun dan kepala desa telah melaporkan ini ke kecamatan dan kepolisian, serta mereka juga membuat permohonan bantuan ke Pemerintah Kabupaten, sementara Nurjen dan keluarganya menumpang di rumah familinya,” katanya. (leo/r)

Jalanan rusak dan berlubang membuat pengendara sepeda motor sering ganti suku cadang kendaraan.

Puailiggoubat

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

6

Warga Keluhkan Jalan Buruk di Sikakap FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

ondisi jalan di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berlubang dan rusak membuat warga setempat mengeluh terutama pengendara sepeda motor. Beberapa titik jalan yang rusak diantaranya jalan di perikanan Dusun Sikakap Barat, jalan di Dusun Sikakap Tengah dan jalan di Dusun Hvea. Yaldi (42), seorang warga Desa Sikakap, mengatakan banyaknya jalan yang berlubang di Desa Sikakap membuatnya harus menganti laher (kelahar) sepeda motor tiap tiga bulan, sok (skop/shock breaker) motor yang keras juga membuat sakit perut. “Mudah-mudahan perbaikan jalan di Desa Sikakap tahun ini dilaksanakan, sebab sudah beberapa kali saya lihat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Mentawai mengukur jalan ini,” katanya ke Puailiggoubat, Minggu, 20 Juni lalu. Sementara Tono (37), warga Desa Sikakap, mengatakan kalau jalannya bagus semua hasil pertanian akan terjual, selama ini kendala utama dalam meningkatkan ekonomi

K

BERLUBANG - Sejumlah pengendara melintasi jalan berlubang di Desa Sikakap adalah jeleknya jalan, walaupun dipaksakan setiap 4 bulan terpaksa harus mengganti laher sepeda motor, hal itu membuatnya malas mengojek. Senada dengan itu, Sainir (39), warga Desa Sikakap menambahkan, pembangunan jalan di Desa Sikakap sudah lama sekali, waktu itu Mentawai masih bergabung dengan Kabupaten Padang Pariaman,

meski ada perawatan jalan dikerjakan kontraktor tapi paling lama tahannya hanya satu tahun, kemudian jalan tersebut kembali berlubang, mungkin karena adukan semen yang kurang waktu merabat jalan tersebut. Jalan Desa Sikakap merupakan jalan ibu kota Kecamatan Sikakap yang menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Sikakap de-

ngan Kecamatan Pagai Utara, masing-masing kecamatan memiliki tiga desa. Kecamatan Sikakap meliputi Desa Matobe, Sikakap dan Taikako. Kecamatan Pagai Utara meliputi Desa Saumangaya, Silabu, dan Betumonga. Jika warga Pagai Utara ke Desa Sikakap akan melewati jalan berlubang, kondisi jalan rusak parah jika hujan turun. (spr/r)

Butuh Listrik, Malancan Programkan Beli Mesin Diesel MALANCAN -Kebutuhan penerangan menjadi keperluan mendesak saat ini di Mentawai, termasuk di Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara. Dusun Malancan Desa Malancan belum memiliki penerangan yang dilayani PLN seperti halnya di Sikabaluan, pusat Kecamatan Siberut Utara. “Dusun-dusun yang ada di wilayah Malancan belum ada penerangan dari PLN. Masyarakat umumnya menggunakan lampu minyak, memang ada sebagian warga memakai mesin diesel dan genset,” kata Barnabas Saerejen, Kepala Desa Malancan. Di wilayah Desa Malancan layanan penerangan yang diprogramkan pemerintah sebelumnya yaitu di Dusun Sirilanggai berupa penerangan tenaga surya. “Tapi karena tidak ada perawatan yang baik, beberapa panel surya tidak ada lagi yang bisa digunakan masyarakat,” katanya.

Dengan adanya program PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara, yang memberikan kesempatan pengajuan program di Desa Malancan, masyarakat mengusulkan program penerangan. “Untuk saat ini yang mende-

sak itu penerangan di Desa Malancan. Kita berharap dengan adanya penerangan ini aktifitas belajar anak sekolah di malam hari akan lebih optimal, aktifitas masyarakat yang dapat dilakukan malam hari dapat berjalan guna FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

DUSUN LIMU - Suasana di Dusun Limu, Desa Simatalu

meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Barnabas. Kandidus Sikaraja, Ketua UPK (Unit Pengelola Kegiatan) PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara membenarkan akan program penerangan di Desa Malancan. “Untuk tahun ini Desa Malancan memprioritaskan penerangan,” katanya pada Puailiggoubat, Sabtu, 14 Juni lalu. Untuk program penerangan di Desa Malancan akan ada pengadaan tiga unit mesin diesel dengan anggaran Rp332.500.000. Sementara untuk Desa Monganpoula, tahun ini membangun jembatan beton dengan anggaran Rp120 juta. ”Kita berharap pembangunan jembatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga program-program yang kita rencanakan dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,” kata Kandisius. (bs/r)


7 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

TPK PNPM MPd Berkat Baru diberi waktu dua minggu menyelesaikan proyek. Supri Lindra

embangunan jalan rabat beton di Dusun Berkat Baru Desa Sikakap Kecamatan Sikakap terhambat. Sebelumnya jalan yang sudah selesai 900 meter itu dihentikan karena dana tahap kedua belum cair. Namun saat dana cair akhir tahun lalu, sisa jalan 100 meter lagi yang akan dibangun tidak bisa dilaksanakan karena 143 meter kubik pasir material hilang. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara fasilitator dengan pengurus PNPM MPd Dusun Berkat Baru, 19 Juli lalu. Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM – MPd) Kabupaten Kepulauan Mentawai Ar Indra Putratama yang ikut dalam pertemuan menyesalkan kejadian itu karena kelanjutan pembangunan jalan s dananya telah disiapkan senilai Rp 183,4 juta lebih. Menanggapi hal itu, Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM MPd Dusun Berkat Baru Petrus mengatakan, semen dan pasir untuk material jalan sebenarnya sudah dilansir ke lokasi proyek sebelum proyek dihentikan Unit

Pasir Hilang, Pembangunan Jalan Terganggu sebanyak itu bisa hilang, kemana pengurus TPK selama pekerjaan terhenti, kenapa tidak melakukan penjagaan barang material,” tegasnya. Menurut Indra, sesuai dengan aturan PNPM MPd, kegiatan pekerjaan adalah tanggung jawab pengurus TPK PNPM MPd di tingkat dusun. “Kalau uang ditilap TPK harus mengganti, kalau hilang pasir TPK harus menyelesaikan kegiatan pekerjaan yang telah dirancang oleh fasilitator teknik Kecamatan Sikakap,” ujarnya. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Kecamatan Sikakap Frans Karel menyatakan, hilangnya pasir sebanyak 143 meter kubik tersebut susah dipercaya. Ia lalu mempertanyakan kinerja pengurus TPK PNPM MPd di dusun. “Sekarang bagaimana caranya agar TPK PNPM MPd Dusun Berkat Baru dapat melanjutkan dan menyelesaikan

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

P

DUSUN SEAY BARU - Suasana Dusun Seay Baru Desa Sikakap Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM MPd Kecamatan Sikakap dengan alasan belum cairnya dana pascabencana tahap dua. “Tapi karena banjir ditambah ulah warga, pasir 143 meter kubik tersebut semuanya habis, setelah dana tahap kedua cair di akhir 2013 lalu, TPK berencana untuk melanjutkan pekerjaan

Bupati: Kepala Desa Harus Bermoral SAUMANGANYA - Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet meminta para Pejabat Sementara Kepala Desa memiliki moral yang baik sehingga dihormati masyarakatnya. Hal itu dikatakannya saat melantik lima Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa se-Pagai Utara Selatan di Gedung Seni dan Budaya PNPM – MPd Desa Saumangaya, Rabu (2/7/2-14). “Kepala desa hendaknya menjadi panutan masyarakat, kalau kepala desanya tidak bagus moralnya tentu tidak bisa menindak setiap masyarakatnya yang bermoral tidak baik, kalau kepala desa bagus tentu masyarakat akan menghormati dan menyegani kepala desa tersebut,” katanya. Yudas mengingatkan Pemerintah Desa adalah pemerintah terendah yang langsung berhadapan dengan masyarakat, jabatan kepala desa adalah jabatan yang langsung dipilih oleh masyarakat. Setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh kepala desa akan menjadi pembicaraan di tengah masyarakat. “Kalau kepala desa tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat maka akan berpengaruh terhadap pembangunan di desa, selain moral jabatan kepala desa juga tergantung istri kepala desa, kalau istri kepala desa mendukung setiap kegiatan suaminya maka pembangunan akan berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki,” katanya. Lima PJS Kades yang dilantik itu adalah PJS Kades Silabu, Kecamatan Pagai Utara, Carles Siritoitet. Untuk Kecamatan Sikakap yang dilantik adalah PJS Kepala Desa Matobe, Paber Sapatadekat. Sementara untuk di Kecamatan Pagai Selatan ada tiga kades yang dilantik, Desa Bulasat, Jandes Suhetman Samaloisa, Desa Makalo, Derti Harti Sababalat, Desa Malakopa’, Juarman Sababalat. (spr/r)

tapi melihat persediaan pasir tidak ada maka pembangunan tidak bisa dilanjutkan. Harga pasir Rp 190 ribu per meter kubik sampai ke lokasi kerja,” katanya. Menanggapi hal itu, Indra menyesalkan tidak ada berita acara hilangnya pasir tersebut akibat bencana alam. “Tapi rasanya tak mungkin bisa pasir

pekerjaan,” tegasnya. Sementara Fasilitator Teknik PNPM MPd Kecamatan Sikakap, Roma Okto Riki mempertanyakan kenapa persoalan tersebut tidak muncul saat pendataan kerugian akibat terhentinya kegiatan selama satu tahun masalah ini tidak muncul. “Setelah mau melaksanakan kegiatan selanjutnya baru muncul masalah ini, pekerjaan fisik baik jalan atau gedung bisa dihitung berapa pasir dan semen yang telah terpakai,” jelas-nya. Kepala Desa Sikakap, Suharman mengatakan sesuai keputusan rapat antara fasilitator kecamatan, fasilitator kabupaten, PJOK Kecamatan Sikakap, kepala desa, dan TPK PNPM MPd Dusun Berkat Baru disepakati bersama bahwa TPK Dusun Berkat Baru setuju akan menyelesaikan 100 meter jalan rabat beton di Dusun Berkat Baru dengan batas waktu pekerjaan selama dua minggu. “Perjanjian ini dibuat diatas materai 6000, ditandatangani langsung oleh Petrus, ketua TPK PNPM – MPd Dusun Berkat Baru,” katanya. (r)

Camat: PJOK PNPM Mentawai Kurang Koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan SIKAKAP - Camat Sikakap Happy Nurdiana menyesalkan koordinasi yang kurang antara Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Program Nasional Pemerdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Mentawai dengan Pemerintah Kecamatan. Hal itu dikatakan Happy saat kunjungan kerja Fasilitator PNPM – MPd Mentawai dan perwakilan Bank Dunia ke Kecamatan Sikakap, 19 Juni. “PNPM ini sangat bagus sekali, pembangunan di desa lebih cepat terlaksana, tapi kendala buat kami pemerintah kecamatan adalah bila ada masalah yang tidak bisa diputuskan oleh PJOK Kecamatan dan Pemerintah Kecamatan tentu harus bertanya ke PJOK Kabupaten, bagaimana kami bisa bertanya sampai sekarang saja tidak tahu siapa orangnya,” katanya. Bahkan bila langsung ke Tuapeijat, PJOK Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak bisa ditemui, akhirnya koordinasi antara PJOK Kecamatan Sika-

kap dan Pemerintah Kecamatan Sikakap tidak bisa terwujud. Akibatnya bila ada masalah terpaksa harus diselesaikan sendiri oleh PJOK Kecamatan Sikakap, Pemerintah Kecamatan Sikakap dan pelaku PNPM MPd lainnya, kata Happy. “Kalau masalah pekerjaan

bisalah kami atasi tapi kalau masalah uang seperti dana operasional bagaimana kami bisa mengatasinya,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan PJOK Kecamatan Sikakap Frans Karel. Ia juga menyinggung soal dana pendamping kegiatan PNPM MPd dari KabuFOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

PELANTIKAN PJS KADES -Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet (kiri) melantik PJS kepala desa

paten Kepulauan Mentawai ada tapi sampai sekarang tidak pernah diterima. “Akibatnya bila ada urusan ke Tuapeijat baru bisa berkoordinasi dengan PJOK Kabupaten Kepulauan Mentawai, kalau tidak ketemu itu makin susah. Untuk pergi kedua kalinya sudah pasti tidak bisa karena dana kusus untuk itu tidak ada,” katanya Mendapatkan pertanyaan dan keluhan tersebut, Fasilitator PNPM – MPd Kabupaten Kepulauan Mentawai, Ar Indra Putratama menjawab, PJOK Kabupaten Kepulauan Mentawai sekarang dipegang oleh Staf Badan Pemberda-yaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) mKabupaten Kepulauan Mentawai. “Masalah dana pendamping sebenarnya ada dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, Dana PNPM MPd pasti tidak akan cair apabila tidak ada dana pendamping dari Pemerintah setempat,” ujarnya. (spr/r)


MENTAWAINEWS Pengunduran Kepala Desa Saibi Samukop Masimo Satokonyo berdampak pada pembangunan di wilayah Desa Saibi Samukop yang tidak terealisasi terutama masalah ADD

Puailiggoubat

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

ejak Maret lalu, Kepala Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah, Mentawai,

Masimo Satokonyo sudah tidak lagi masuk kantor karena mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri yang dilakukannya belum ada tanggapan sehingga BPD tidak memiliki kekuatan melakukan rapat paripurna terkait pemberhentian terhadap Masimo. Hal ini berdampak pada pembahasan Alokasi Dana Desa (ADD) Saibi Samukop tahun ini, hingga Juli ini anggaran belum dibahas karena Surat Pertanggungjawaban penggunaan ADD oleh Masimo tahun lalu belum lengkap. “Ini sangat menghambat rencana pembangunan, karena syarat utamanya itu adalah penyelesaian SPj, tapi kita akan cek langsung ke desa terkait kendalanya. Penyelesaian SPj Desa Saibi ini agak parah kalau kalau Spj Desa Saliguma dan Cempungan itu sudah ada,” kata Jarson Sauddeinuk,Camat Siberut Tengah, Jumat, 10 Juli di kantornya. Jarson menjelaskan, ketidaklengkapan SPj kepala Desa Saibi Samukop tersebut terletak di beberapa item laporan penggunaan anggaran ADD 2013 yang tidak ada bukti, “SPj sudah ada tapi ada beberapa item yang tidak ada bukti misalnya laporan pelaksanaan rapat yang pernah digelar,” kata Jarson.

8

Kades Saibi Samukop Mengundurkan Diri, Pembahasan ADD Terhambat

Patrisius Sanene’

S

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

TAK MASUK ADD - Tambatan perahu Desa Saibi Samukop yang juga salah satu usulan yang tidak masuk dalam ADD 2013 Bahkan ada beberapa kadus yang tak lagi berniat masuk kantor lantaran gaji kadus yang belum dibayarkan hampir 7 bulan, tambah Jarson. “Masimo masih aktif karena SKnya belum dicabut, mestinya BPD melaksanakan sidang terhadap kepala desa yang tidak melaksanakan tugasnya, kalau begini arahnya bisa dilakukan sidang istimewa pemberhentian tidak hormat, karena yang berhak memberhentikan itu BPD, tapi kita berharap segera ada Pjs,” katanya. Sementara Ketua Badan Permusya-

Kades Sikakap Imbau Kadus Bersihkan Jalur Evakuasi SIKAKAP - Kepala Desa Sikakap Suharman mengimbau warganya membersihkan rumput yang tumbuh menghalangi jalan evakuasi di kampungnya. “Desa Sikakap merupakan zona merah yang rawan bencana, karena itu sudah sewajarnya kita masyarakat hendaknya selalu waspada bila terhadap bencana, kapan akan terjadinya bencana tak satupun ilmu manusia yang bisa menentukan,” katanya, Kamis, 3 Juli lalu. Jalur evakuasi itu menurut Suharman sangat penting untuk mengurangi risiko korban bila terjadi bencana alam. ”Harapan saya kepada setiap kepala dusun se-Desa Sikakap agar dapat membersihkan kembali jalur evakuasi yang telah ditumbuhi rumput,” katanya. Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Desa Sikakap Juskamatir mengatakan, masyarakat harus tetap waspada gempa dalam skala kecil sudah sering dirasakan akhir- akhir ini. “Contohnya saja 15 Juni lalu dalam satu hari dua kali gempa kita rasakan pukul 07.00 WIB dan 23.00 WIB,” katanya. Ia mengingatkan agar setiap rumah itu sudah memiliki tas evakuasi yang isinya surat - surat penting, senter, makanan seperti roti, beras, korek api yang siap dibawa apabila terjadi gempa bumi dan tsunami. (spr/r)

waratan Desa (BPD) Saibi Samukop Melki Sanene mengatakan, jika mengundurkan diri, kepala desa membuat permohonan surat pengunduran dirinya kepada Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dan BPD namun sampai sekarang belum diberikan. “Tapi jika kepala desa melakukan

pengunduran diri harus menyelesaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD), Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan SPJ-nya,” kata Melki. BPD sebenarnya sudah mengusulkan pejabat sementara bernama Surkino

Sanene, tapi belum bisa ditindaklanjuti oleh Bupati karena belum sesuai mekanisme pengangkatan dan pemberhentian kepala desa. “Dalam hal pengunduran diri, harus memiliki syarat, salah satunya surat pengunduran diri kepala desa yang disampaikan kepada Bupati dan BPBD,” katanya. Tanggapan Bupati mengenai usulan BPBD saat itu, langsung disampaikan dalam suratnya dengan nomor : 140/212/BUP-KM/V-2014 terkait permasalahan kepala Desa Saibi Samukop dengan menyatakan terkait pengusulan Pjs yang dilakukan oleh BPD belum dapat diterima karena belum sesuai mekanisme. ”Bupati menegaskan Masimo Satokonyo masih tetap menjabat sebagai kepala desa secara hukum dan wajib melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai kepala desa,” katanya. Sementara itu Puailiggoubat tidak bisa mengkonfirmasi hal ini kepada Masimo Satokonyo karena tidak berada di desanya, 10 Juli lalu. Dihubungi melalui telepn genggamnya juga tidak aktif. ADD Saibi Samukop tahun lalu besarnya Rp892,1 juta. Sebagian besar anggaran digunakan untuk pengadaan fasilitas kantor desa. (r)

Jalan Darat Sibudda’ Oinan Menuju Saibi Samukop Rusak dan Bersemak SAIBI SAMUKOP-Jalan darat yang menghubungkan Dusun Sibudda’ Oinan dengan Dusun Kalea, Desa Saibi Samukop kini rusak parah dan bersemak bahkan tak ada lagi warga yang melalui jalan tersebut. “Kalau dulu warga selalu lewat jalan itu apalagi anak sekolah, tapi sekarang sudah lewat pantai lagi kadang pakai speedboat karena kalau sekarang itu jalan sudah rusak bersemak,” kata Simon warga Saibi, Kamis, 10 Juli lalu. Ia berharap Pemerintah Mentawai membangun kembali jalan yang sudah rusak tersebut dan jika jadi, jalannya harus kuat. Jalan darat dengan panjang sekitar 6 kilometer tersebut dibangun pada 2009, kini tak lagi tampak karena badan jalannya yang sudah ditutupi semak padahal sebelumnya mudah dilalui oleh pengendara sepeda motor. Selain itu jembatan kecil yang pernah dibangun bersamaan dengan jalan tersebut sudah hancur dan hingga

Camat Pagai Selatan Usulkan 25 Paket P2D Dianggaran Perubahan SURAT ABAN-Camat Pagai Selatan, Sarman P Simanungkalit bersama masyarakat Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan menyepakati pembangunan jalan dari lokasi hunian tetap (huntap) dari Limos Sua ke Surat Aban di Leleu Tunang. “Kita sudah menyepakati pembangunan jalan dengan masyarakat sepanjang 3 kilometer dimana jalurnya ini dari kampung lama Surat Aban melintas huntara sekarang terus ke Leleu Tunang tempat lokasi huntap Surat Abang terus ke Limok Sua,” katanya, Minggu, 6 Juli lalu. Diperkirakan ada sebanyak 25 paket P2D atau senilai Rp1,25 miliar. Selain jalan juga dibangun tiga jembatan sepanjang 20 meter dan dua unit gorong-gorong. “Bupati sudah melihat kondisi tersebut di lapangan, rencana kita akan diajukan pada anggaran perubahan nanti,” kata Sarman. (leo/r)

kini belum ada perbaikan kembali. Selain itu warga Saibi kini sangat menginginkan pemerintah dapat menyelesaikan jembatan besar yang tahun lalu telah gagal dibangun Dinas Pekerjaan Umum.

“ Kita berharap dilanjutkanlah lagi pembangunan jembatan di Saibi dan Sirisurak karena kalau ada akses itu akan mudah melakukan dijangkau,” kata Simon. (trs/r)


9 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 291, 1 - 14 Juli 2014

Ingin menyelamatkan sampan yang terbalik, kedua warga ini hilang digulung gelombang.

Dua Warga Sirilogui Tewas Dihantam Gelombang

Bambang Sagurung

ua warga Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara, Ibrahim (65) dan Faerosokhe (50) tewas tenggelam setelah pompong yang mereka tumpangi terbalik dihantam gelombang saat keluar dari Muarasikabaluan menuju Sirilogui, Jumat, 4 Juli lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Untung enam penumpang lainnya selamat. Menurut A. Daely, korban yang selamat, saat keluar dari pintu muara gelombang sedikit tinggi dan hujan gerimis. Saat gelombang pertama datang menghantam pompong yang berpenumpang delapan orang itu, air laut langsung masuk ke dalam pompong hingga setengah. Belum sempat penumpang menyelamatkan diri, tiba-tiba gelombang kembali datang menerjang dan pompong terbalik hingga delapan penumpang didalamnya bersama barang terbawa arus. “Jarak kita dari pantai saat itu sekitar 100 meter. Pada saat terbalik ke dalam air itu sekitar satu meter lebihlah,” katanya pada Puailiggoubat,

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

barang-barang dan sampan yang sedang hanyut. “Kita meminta waktu itu semuanya ke Puskesmas untuk memeriksakan kondisi bayi, karena takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Ternyata saat penumpang lainnya terfokus untuk menyelamatkan bayi, kedua korban ternyata nekat menuju sampan untuk menyelamatkan barangbarang dengan mengabaikan larangan yang disampaikan Daely. Selang beberapa menit, kedua korban sudah tidak terlihat lagi di laut karena sudah terbawa arus. Penumpang yang selamat langsung meminta tolong pada masyarakat yang sedang beraktifitas di sekitar bibir pantai dan juga pada nelayan yang sedang melaut. Pencarian dilakukan dengan speedboat UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara dan masyarakat. Setelah berputar-putar di sekitar lokasi tenggelam, akhirnya korban pertama ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Korban pertama yang ditemukan, Faerosokhe sekitar pukul 17.45 WIB. Sekitar sepuluh menit kemudian, korban kedua ditemukan jaraknya tidak jauh dari korban pertama. Kedua korban sebelum dibawa ke Sirilogui oleh pihak keluar-ga, terlebih dahulu dibawa ke Puskes-mas Sikabaluan untuk dilakukan otopsi dari pihak kepolisian. (bs/r)

pukul 14.00 WIB. Selasa, rute Padang-Sikabaluan pada pukul 07.00 WIB, kemudian dari Sikabaluan melanjutkan pelayarannya ke Siberut Selatan pada pukul 12.00 WIB, nanti dari Siberut Selatan-Padang berangkat pada pukul 15.00 WIB. Rabu, Padang-Sioban pukul 07.00 WIB, kemudian kapal ini berangkat Sioban-Tuapeijat pada pukul 12.00 WIB, dari Tuapeijat-Padang pukul 14.00 WIB. Kamis, kapal ini melayani rute Padang-Sikakap pada pukul 07.00 WIB, balik Sikakap-Padang pukul 14.00 WIB.

Jumat kembali Padang-SiobanTuapeijat-Padang dengan waktu yang sama pada pukul 07.00 WIB, sementara berangkat dari Tuapeijat Padang pada pukul 14.00 WIB. Sabtu, Padang-Tuapeijat pukul 07.00 WIB dan baliknya pukul 14.00 WIB. Untuk harga tiket semuanya Rp295 ribu. Sioban-Tuapeijat Rp100 ribu, Sikabaluan-Siberut Rp150 ribu. Penumpang yang membawa barang tidak boleh lebih 15 kilogram, kalau lebih akan dikenai biaya Rp7 ribu per kilogram. Setiap hari, kapal ini bersandar di Muara Padang. (rus)

D

EVAKUASI KORBAN Jenazah korban tenggelam di Sikabaluan saat dievakuasi ke Puskemas

Jumat, 4 Juli lalu. Lanjut Daely, setelah sampan terbalik semua penumpang berusaha ke tepi menyelamatkan diri. ”Saat itu saya fokus membantu penumpang yang membawa anak kecil ke tepi dengan mendo-

rongnya dari belakang,” katanya. Setelah mencapai tepi, kedua korban meminta Daely untuk mengambil sampan yang sedang hanyut dihantam gelombang, namun Daely mengingatkan agar tidak mempedulikan

Kapal Cepat Mentawai Fast Berlayar

Bupati: PNS Jangan Sering ke Padang PADANG - Kini transportasi laut dari Padang-Mentawai sudah menyediakan satu unit kapal cepat Mentawai Fast. Kapal ini bisa menempuh jarak Padang-Mentawai dengan waktu sekitar 3 jam. Kapal berkapasitas 200 orang ini memiliki bodi terbuat dari alumunium, tidak sama dengan kapal Mentawai Express, kapal cepat sebelumnya yang sudah rusak. Kapal cepat ini memiliki panjang 34 meter dan lebar 5,5 meter. Untuk menjalankan kapal, dipasang mesin Volvo Sport Marine, masing-masing mesinnya memiliki kekuatan 750 PK

dengan kecepatan 30 knot/jam sehingga bisa menembus mentawai selama tiga jam. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menyambut baik tambahan armada ini apalagi kapal cepat yang bisa menembus waktu 3 jam dari kisaran 10-12 jam waktu normal. “Ini mem-bantu masyarakat yang memiliki keperluan mendesak,” katanya kepada Puailiggoubat, 28 Juni lalu. Meski demikianYudas mengkhawatirkan kapal cepat ini bisa mengganggu kinerja PNS. “Kapal ini ada baiknya ada juga buruknya, kalau

Kepala Desa Sikabaluan Kembali Edarkan Larangan Penebangan Cemara SIKABALUAN-Kepala Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara Yansen Sagurung kembali melakukan larangan penebangan pohon cemara pantai kepada masyarakat melalui kepala-kepala dusun yang ada di Dusun Nangnang, Dusun Muara dan Dusun Pokai, awal Juli lalu. Larangan dikeluarkan agar tidak terjadi abrasi pantai yang mengancam perkampungan masyarakat dan juga sebagai pelindung perkampungan disaat terjadi gempa dan tsunami tsunami. “Pohon cemara yang ditanam melalui program pemerintah kini kian terancam karena banyaknya penebangan yang dilakukan masyarakat untuk mengambil kayu bakar dan kawasan pantai sudah menjadi tempat perkebunan ubi ibu-ibu Sikabaluan,” katanya. (bs/r)

baiknya bisa membantu kita dalam keperluan mendadak cepat serta gampang akses dengan luar, tapi sisi buruknya jangan-jangan ini bisa kinerja PNS terganggu karena sering ke Padang tanpa ada izin atasannya,” kata sambil berkelakar di Kantor Penghubung Pemda Mentawai, jalan Azizi Padang, Sabtu, 28 Juni lalu. Dari informasi yang diperoleh, kapal ini melayani penumpang dari Muara Padang menuju Tuapeijat, Sioban, Sikakap, Siberut dan Sikabaluan. Untuk rute Padang-Tuapeijat, dijadwalkan Senin, berangkat pukul 06.00 WIB, balik Tuapeijat-Padang

Bupati Antar 9 Anak Kasus Penelantaran ke Surat Aban SURATABAN- Sembilan anak yang akan dibawa ke Bogor oleh salah seorang warga Desa Bulasat akhirnya diantar pulang ke kampung halamannya. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengantar langsung sembilan anak tersebut ke Dusun Surat Aban, Desa Bulasat Kecamatan pagai Selatan, 4 Juli lalu. Kepala Desa Bulasat, Firman Saogo mengatakan kondisi sembilan anak itu dalam keadaan sehat dan baik baik saja. ”Sebelum dibawa ke kampung, anak- anak menginap semalam di Wisma Lestari,” katanya, Rabu, 3

Juli lalu. Bupati dan rombongan beserta sembilan anak itu baru berangkat keesokan harinya pada pukul 06.00 WIB bersama kapal MV. Sikerei menuju Surat Aban. Masalah pengiriman anak itu menurut Yudas, penyebabnya karena fenomena segitiga yang tidak sinkron. “Kasus ini muncul ada tiga fenomena yang tidak singkron yaitu hunian tetap belum selesai, masalah pendidikan sekolah yang jauh dan masyarakat bersama pemerintah. Saatnya jajaran SKPD Mentawai untuk mensin-

kronkan masalah ini sehingga tidak ada lagi kasus ini,” ujarnya. Agar kasus ini tidak terulang, menurut Yudas, harus dibangun jalan dari hunian sementara ke hunian tetap melalui P2D Mandri. Lalu Dinas Pendidikan memindahkan sekolah lama di kampung lama ke lokasi huntap yang baru sementara Dinas Pertanian melatih penduduk untuk mengembangkan ekonominya di sektor pertanian. “Begitu juga instansi-instansi lainnya, agar fenomenda segitiga ini bisa teratasi,” ujarnya. (leo/r)


Puailiggoubat, NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

S

udah seharusnya setiap tahun ajaran baru, dengan ikon utamanya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB), disambut dengan gembira. Betapa tidak, di balik PPDB itu terjadi proses regenerasi, yang melibatkan puluhan juta pelajar dan mahasiswa, sejak dari TK hingga perguruan tinggi. Karena itu sudah seharusnya pula PPDB dijadikan momentum perubahan mengingat pada dasarnya niat para orang tua/wali menyekolahkan anak-anaknya adalah demi masa depan putraputri mereka yang lebih baik. Para orang tua/wali di sini terlanjur beranggapan bahwa sekolah mampu membuat anak-anak mereka bisa pandai, berperilaku baik, dan kelak bisa bekerja untuk bekal hidupnya. Mengingat dua hal di atas, maka sudah saatnya pola pikir (mind set) kita mengenai tahun ajaran baru ini juga berubah. Kegiatan PPDB harus bisa kita manfaatkan untuk melahirkan generasi baru, sebuah generasi dengan karakter paripurna: (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab, sebagaimana dirumuskan Pusat Kurikulum Kemdikbud (2009:9-10). Lantas, bagaimana caranya? Pertama, pada saat proses pendaftaran: (1) semua peserta didik dan atau orang tua/wali harus dapat mengakses sekolah dimana ia mendaftar baik secara teknologi, akademik, maupun sosial; (2) seleksi penerimaan semata-mata didasarkan pada kemampuan akademik, bukan atas dasar kekuatan ekonomi ataupun politik; dan (3) peserta didik dan atau orang tua/wali diberi keleluasaan untuk mengadakan sendiri hal-hal yang menjadi kewajiban personalnya, seperti membeli baju seragam, alat tulis, dan lain sebagainya. Khusus di sekolah

yang menerima dana BOS, orang tua/ wali tidak dibebani oleh biaya investasi dan biaya operasional. Sudah tentu, jika proses pendaftaran dilakukan sedemikian adilnya di semua sekolah, bukan saja dapat memulihkan kepercayaan publik pada proses PPDB, melainkan pula memberi dampak pada pembentukan karakter bangsa. Melalui proses pendaftaran ini saja, boleh jadi ke-18 karakter tersebut akan terbentuk sekaligus, bukan saja di antara para peserta didik baru dan orang tua/walinya tetapi seluruh lapisan masyarakat. Baik secara langsung atau tidak, semua kalangan akan terpapar pesan pentingnya menghargai dan melakukan sesuatu sesuai prosedur operasi standar yang berlaku. Untuk menjalankan tiga prinsip ini dengan pasti, panitia pendaftaran yang diketuai oleh kepala sekolah mau tak mau harus menjaga kredibilitasnya, tetap independen, bebas dari tekanan dan tahan godaan materi dan jabatan. Panitia pendaftaran harus bisa menolak dengan tegas hal-hal yang diluar ketentuan PPDB. Kedua, pada masa orientasi siswa (MOS). Satu point sudah dikantongi jika proses pendaftaran dan seleksinya dilaksanakan dengan penuh tanggung-jawab. Sekarang waktunya mengisi kegiatan MOS dengan nilainilai baru yang akan membuat para calon pemimpin Indonesia ini lebih percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Nilai-nilai baru tersebut tak lain tak bukan adalah semua pengetahuan dan tindakan yang positif-konstruktif diukur dari moral agama, hukum, maupun sosial. Pada saat-saat MOS itu, kepada para peserta didik yang masuk karena kemampuan dirinya sendiri --bukan karena surat sakti, hasil titipan, sogokan, dan atau ancaman--, kita berikan ke-18 nilai karakter itu melalui penjelasan, praktik dan contoh baik. Dengan metode ceramah, permainan yang mendidik, dan keteladanan kita tanamkan nilai-nilai karakter tersebut. Bersamaan dengan penanaman nilai-nilai karakter itu, dalam MOS itu juga kita ingatkan mereka akan lingkungan baru --fisik, psikologis, dan sosial-- beserta kesiapan respon yang harus dimilikinya. Terkait lingkungan fisik, ditunjukkan kepada mereka dimana kini berada, ada apa saja di seputar mereka, dan bagaimana memandang serta memperlakukan

beragam obyek di sekitar mereka. Begitu pula dengan lingkungan sosialnya yang baru: teman, guru, staf administratif, satpam, tukang kebun, penjaga kantin, dan masyarakat sekitar. Mereka perlu diberi kesadaran arti kehadiran mereka di tengah orang lain dan arti orang lain bagi mereka sendiri. Perlu diingatkan bahwa sekali pun secara kemanusiaan hubungan sosial dengan setiap jenis orang itu sama, namun terdapat perbedaan cara berinteraksi menurut tugasnya masingmasing. Mereka sebaiknya diberitahu bagaimana cara bersikap kepada sesama teman, guru, staf administratif, satpam, tukang kebun, penjaga kantin, dan seterusnya. Secara psikologis, lingkungan baru akan memberi tekanan kendati biasanya bersifat sementara. Justeru karena kesementaraannya inilah, cara beradaptasi dengan lingkungan baru itu harus segera diberikan. Yang paling penting di sini, para peserta didik baru mesti dibawa ke suasana yang menyenangkan, bukan menegangkan, karena berada di sekolah baru dan lingkungan yang baru. Rasa nyaman merupakan modal awal yang penting untuk kesuksesan belajar. Supaya tidak terkontaminasi oleh hal-hal negatifdestruktif, bibit unggul tersebut harus dijauhkan dari ide dan praktik yang tidak terpuji seperti kekerasan fisik dan simbolik, prilaku diskriminatif, berbanggabangga, persekongkolan, dan perbuatanperbuatan terkutuk lainnya baik menurut moral agama, hukum, maupun sosial. Sebab itulah, pihak sekolah terutama kepala sekolah harus bertanggung jawab atas perencanaan,

pelaksanaan, dan mo-nev MOS ini. Kepala sekolah mesti terjun langsung guna memastikan materi dan kegiatan di lapangan MOS adalah sejalan dengan misi mencipta-kan generasi baru Indonesia yang berkarakter. Akhirnya, yang ketiga, pada masamasa awal kegiatan belajar. Untuk menjaga tunas-tunas baru itu tetap berkembang ke arah yang produktif, selama priode ini alangkah baiknya jika para guru mengikuti perkembangan nilai-nilai karakter yang ditanamkan pada masa MOS. Kenapa, karena priode ini merupakan waktu yang kritis. Pada masa-masa ini, peserta didik baru di satu sisi cenderung masih mudah untuk mengikuti bimbingan dari pihak sekolah; di sisi lain sangat berpeluang untuk dipengaruhi oleh orang lain. Untuk itu, pihak

10

sekolah tidak boleh kalah bersaing dari pihak luar sekolah dalam membentuk karakter peserta didik. Dari paparan singkat ini, kiranya kita perlu meresapi arti dan proses PPDB ini supaya berjalan dengan baik dan benar serta memberikan manfaat yang optimal. Tiga kata kunci di dalamnya --tahun ajaran baru, nilai-nilai baru, dan generasi baru— harus dapat kita daya gunakan untuk melahirkan sumberdaya manusia Indonesia yang kredibel, kapabel, dan berintegritas; tidak membiarkan PPDB sebagai rutinas tahunan belaka, apalagi menjadikannya sebagai beban dan atau ancaman. tulisan ini dimuat di website kemendikbud


Puailiggoubat, NO. 292, 15- 31 Juli 2014

B

iasanya, perasaan kita akan menjadi campur aduk ketika memasuki tahun ajaran baru. Terlebih bagi kita yang tidak hanya naik kelas, tetapi juga naik jenjang pendidikan. Yang kemarin masih siswa SD, sekarang menjadi siswa SMP. Yang kemarin duduk di bangku SMP, sekarang duduk di bangku SMA. Jangan khawatir! Perasaan semacam itu bisa terjadi pada semua orang. Kebanyakan dari kita merasakan hal yang sama bila ada di situasi tersebut. Ada perasaan senang, gembira, dan antusias. Tapi terkadang ada juga perasaan canggung, grogi, atau bahkan takut. Wajar saja. Memasuki sekolah baru atau berganti tahun ajaran baru, itu artinya kita akan memasuki satu lingkungan yang baru. Lingkungan yang belum terasa akrab dengan diri kita. Untuk mengatasi perasaan yang

tak menentu semacam itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. 1. Bergembiralah. Lingkungan baru = peluang baru. Jika kamu pernah mengalami kekecewaan pada masa sekolahmu yang lalu, seperti prestasi yang tak sesuai harapan serta kejadian mengecewakan lainnya maka tahun ajaran baru lah yang harus kamu

jadikan titik awal untuk meraih prestasi seperti yang kamu inginkan. Kamu bisa melakukan evaluasi dengan bertanya pada diri sendiri tentang apa yang menjadi sebab prestasimu berjalan tak sesuai dengan harapanmu. Jika sudah menemukan jawabannya, kamu bisa memperbaikinya di sekolah baru atau tahun ajaran baru yang akan kamu

masuki. 2. Bertemu teman lama itu menyenangkan. Bertemu teman baru, jauh lebih menyenangkan. Mendapati teman lamamu juga bersekolah di sekolah barumu, sudah pasti menyenangkan. Tapi jangan lupa, segeralah berkenalan dengan teman-teman yang baru kamu jumpai. Jangan ragu untuk berkenalan. Memiliki banyak teman baru di lingkungan yang baru akan semakin memudahkan kamu dalam proses adaptasi dengan sekolah barumu. 3. Kenali sekolah barumu sebaik mungkin Yang perlu kalian ingat, masingmasing sekolah biasanya memiliki “tradisinya� masing-masing. tradisi atau kebiasaan di sekolah baru kamu, bisa jadi berbeda dengan sekolahmu yang lalu. Kenali dan pahamilah bagaimana

11

kebiasaan-kebiasaan sekolah barumu itu. Hal ini bisa kita ketahui di Masa Orientasi Sekolah (MOS). Pada momen tersebut, kamu akan diperkenalkan seluk-beluk sekolah barumu, bagaimana peraturannya, kegiatan-kegiatan siswanya, tata-cara bergaulnya, dan masih banyak lagi. 4. Percaya diri! Rasa kurang percaya diri kerap melanda mereka yang baru saja memasuki sekolah baru. Padahal, jika kamu dihinggapi rasa tidak percaya diri, kamu akan semakin berat menjalani hari-harimu. Percaya dirilah ! Jangan sungkan untuk bergaul pada siapa saja, jangan ragu untuk berkenalan atau bertanya pada guru. Dengan percaya diri, kamu akan semakin cepat ‘menguasai keadaan’, yang dampak positifnya adalah kelancaran hari-hari barumu di sekolah baru. (erlangga.co.id/prl)

PUISI - PUISI Aku

Karya Tiadora Salakkopak (Siberut Selatan)

Kokok ayam yang penuh riang Telah siap menyambut pagi yang indah Burung beterbangan meninggalkan sarang

Dengan puisi aku bernyanyi Kubernyanyi karena hati senang Ringan tanpa beban pikiran di hati Tenang dan senang,aman dan nyaman Dengan bernyanyi kumerasa bebanku hilang

Kedua orang tuaku sudah siap untuk ke sawah Sgala beban masih terlihat di wajah mereka Capek,rasa sakit, mereka abaikan , hanya dengan senyuman dan semangat mampu menyembunyikan kelelahan mereka

Dengan puisi aku bercinta Tuhan memberikan aku cinta kasih Cinta hanya ada dalam angan-angan Yang tidak kita tahu wujudnya Terkadang tak bermakna bagiku

Dengan riang kuturut ikut bersama mereka Kuingin merasakan apa yang mereka rasakan Kuingin memikul sebagian beban mereka Aku bangga jadi anak sawahan Aku bangga bisa membantu mereka

Dengan puisi aku mengenang Kumengenang jasa kedua orang tuaku Yang sentiasa membesarkan aku dengan tulus Kukenang sgala jasa dan pengorbanan mereka Kukenang masa kecilku yang penuh humoris

Walaupun belum cukup rasanya membantu mereka Kubersyukur aku mampu mengalakan rasa sakit, Yang mereka rasakan selama hidupku Betapa mulianya hati mereka untukku

Dengan puisi aku bertanya Kubertanya siapa aku sebenarnya Kubertanya apa kelebihan dalam diriku Kebertanya kapan dunia kumiliki seutuhnya Kubertanya kenapa ada aku di dunia Dengan puisi aku berdoa Aku berdoa untuk kita semua Kuberdoa dengan sgala kerendahan hati Kuberdoa agar kumampu bersyukur Dan berterima kasih dengan semua anugerahNya

Anak Sawahan

Karya Tiadora Salakkopak (Siberut Selatan) Embun dingin di pagi yang buta

Buruh

Karya Tiadora Salakkopak (Siberut Selatan) Buruh.... kau sungguh berkorban demi hidupmu Kau hilang semua gengsi yang ada di hati Kau berikan sgala tenaga demi satu tujuan Tak peduli dengan semua resiko yang ada Buruh.... Kau telah menolong ribuan orang Tak terhitung hari kau mengabdikan diri Hanya untuk menafkai dirimu dan keluargamu Jiwa besar dan murah hati kamu miliki Sungguh kau luar biasa di mata Tuhan

Buruh.... Tak semua orang mampu melakukan pekerjaanmu Lewat kerja buruh kau menggantungkan hidupmu Dengan kerja buruh kau sukseskan anakmu, Untuk mencapai cita-citanya Tak peduli akan penghasilanmu

Sekarang saatnya perubahan Aku tidak mau dikatakan korban klakson Aku haru menyesuaikan zaman kini

Buruh... Sgala usaha dan hasilmu adalah halal Bangga dan salut dengan kergigihanmu Meskipun tak memiliki sekolah tinggi Minder kau sembunyikan dari hatimu

Rokok... Dimana-mana kau ada Kau selalu dicari oleh perokok Kau selalu membuatnya terbuai Kau selalu membuatnya termanja

Korban Klakson

Karya Matilda Sarokdog (Dusun Rokdog, Desa Madobag) Setiap klakson berbunyi Tanda kendaraan akan lewat Dan saat itu juga aku menepi Dengan jantung yang berdetak kencang Setiap ada deruan motor Saat itu pula aku menepi Dengan perasaan was-was Dan badan yang gemetar Aku kesal dan malu Karena setiap lintasan yang kulewati Tampak semua mata melirikku Dan berkata dasar korban klakson Terkilas dalam ingatanku Waktuku lagi menuntut ilmu Guruku pernah menasehatkan Janganlah jadi korban klakson Tapi jadilah pengatur klakson Aku sadar, sadar dan sadar

Rokok

Karya Matilda Sarokdog (Dusun Rokdog, Desa Madobag)

Rokok... Kau pandai merayu Dengan kemasanmu yang indah Dan batangmu yang menarik Siapapun ingin mencobamu Akhirnya termanja olehmu Namun dibalik semua itu kau punya rahasia Setiap isapan batangmu kau mengurangi usia setahun Setiap asapmu mengeluarkan uang serupiah Setiap bungkusanmu merugikan Tapi mengapa mereka tergantung padamu Bahkan bagi mereka tanpamu hidupnya gersang Tanpamu lebih baik mati Oh...apakah yang terjadi nantik Jika kau tak ada sama sekali Rokok... Sungguh kejamnya dirimu Sungguh kau penipu Kau tipu orang yang menggunakanmu Ternyata kau penyakit yang tidak bisa sembuh


Sosok

Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

12

KEPALA DESA SIKAKAP, SUHARMAN

Pembangunan Belum Merata S

ebagai daerah sentral pelabuhan yang menghubungkan menghubungkan Padang-Sikakap (Pagai), Desa Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dahulu tergolong lebih maju dibanding desa lain di Mentawai. Kehidupan perekonomian masyarakat juga dinamis. Namun hengkangnya perusahaan eksploitasi kayu (HPH) beberapa tahun lalu menjadi titik balik. Kegiatan ekonomi berangsur sepi, pembangunan seolah berjalan di tempat. Tsunami 2010 semakin mengukuhkan keterpurukan masyarakat di pulau Pagai termasuk Sikakap. Kini masyarakat berusaha bangkit dari keterpurukan itu melalui berbagai program pembangunan pemerintah seperti P2D Mandiri, PNPM MP atau Alokasi Dana Desa (ADD). Meski ekonomi mulai bergerak, namun minimnya perbaikan infrastruktur terutama jalan yang saling menghubungkan desa-desa di Pagai menyulitkan ekonomi bergerak cepat. Kepada Puailiggoubat, Kepala Desa Sikakap Suharman optimis percepatan pembangunan melalui berbagai program pemerintah itu dapat mendorong bergeraknya ekonomi masyarakat. Berikut petikan wawancaranya dengan Puailiggoubat, Juni lalu. Apa saja potensi yang dimiliki Desa Sikakap ? Ada dua potensi utama di Sikakap yakni perikanan dan pertanian sawah. Bidang perikanan misalnya kita memiliki nelayan tangkap dan nelayan keramba jaring apung. Nelayan tangkap setiap hari kerjanya menangkap ikan sehingga ikan yang ada di pasar ikan Masabuk Dusun Sikakap Barat setiap pagi hari ada terus kecuali saat bulan terang. Data yang ada nelayan keramba jaring apung sekarang ada berjumlah 18, mereka dibantu PUMP Dinas Kelautan dan Perikanan ( DKP

) Kabupaten Kepulauan Mentawai dan DKP Propinsi Sumatera Barat, ikan yang dipelihara oleh nelayan keramba jaring apung bermacam jenis mulai ikan kerapu bebek, ikan kerapu cantik, dan ikan kerapu macan, bibit ikan kerapunya langsung dipesan si pemilik keramba dari Lampung, ikan yang dibeli tersebut ukuran 7 cm – 9 cm, dipelihara selama 6 bulan sampai 1 tahun, kalau mau menjualnya ikan tersebut langsung ada pembeli yang datang ke Sikakap. Kalau bidang pertanian sawah Sikakap memiliki lahan pertanian sekitar 30 hektar yang tersebar di 13 dusun, kalau lahan ini dioktimalkan pemamfaatannya oleh para petani sawah maka Sikakap sudah bisa swasembada pangan, tidak perlu lagi mendatangkan beras dari Padang, tapi sayang petani sawah kita sekarang penghasilannya sebatas memenuhi makan sekeluarga, hal ini disebabkan karena petani sawah kita belum maksaimal dalam melakukan kegiatan persawahan, bisa jadi disebabkan oleh kurangnya modal untuk beli bibit, pupuk, racun hamma dan ilmu tentang bersawah, karena keterbatasan tenaga penyuluh pertanian. Menurut Anda bagaimana meningkatkan kedua potensi tersebut? Tahun lalu Pemerintah Desa telah berusaha melakukan pendampingan baik itu kepada nelayan maupun kepada petani

sawah misal melalui Anggaran Dana Desa ( ADD ) 2013, sementara itu buat nelayan kita baru membe-rikan pembinaan kepada mereka. Masalah sekarang di dua potensi ini selalu mengandalkan bantuan dari pemerintah, kalau tidak ada bantuan memang ada diantara mereka yang bertahan, tapi ada juga setelah panen pertama langsung hilang kelompoknya, pemikiran ini sekarang kita coba untuk mengubahnya. Satu lagi masalah selama ini bagi nelayan jaring apung di Sikakap, mereka terpaksa harus mendatangkan bibit ikan dari luar tentu dengan harga yang tinggi, juga dengan risiko kematian bibit yang tinggi pula, kalau masalah pakan juga menjadi masalah selama ini bagi nelayan keramba jaring apung, sebab selama ini selalu

mengandalkan hasil tangkap nelayan dengan harga Rp 10 ribu per kg, seperti ikan kecil – kecil, kalau mereka mau pakan ikan itu bisa ditangkap sendiri, tapi sekarang sudah ada beberapa nelayan keramba jaring apung yang sudah memiliki bagan apung sendiri, sehingga pakan ikan sudah dapat ditangkap sendiri bahkan hasil tangkapnya pun bisa dijual ke nelayan jaring apung lainnya. Sejak tahun lalu, desa-desa di Mentawai mendapatkan ADD untuk mempercepat pembangunan desa, untuk Sikakap ADD 2013 digunakan untuk apa? ADD tahun 2013 digunakan untuk beberapa item kegiatan mulai dari kegiatan fisik, honor mulai dari honor kepala desa, staf desa, dan BPD Desa Sikakap, dan bantuan untuk lembaga – lembaga di bawah naungan Desa Sikakap, seperti karang taruna Desa Sikakap, LPM Desa Sikakap, dan PKK Desa Sikakap, masing – masing lembaga mendapatkan bantuan sebesar Rp 25 juta, besar dana ADD tahun 2013 Rp 877.886.600. Tahun ini ADD Sikakap digunakan untuk apa ? Kegunaan ADD 2014 tak jauh berbeda dengan kegunaan ADD tahun lalu, dalam ADD harus ada dana untuk fisik, honor, bantuan untuk lembaga yang di bawah naungan pemerintah desa seperti karang taruna, LPM dan PKK,

BIODATA Nama: Suharman Kelahiran: Sikakap 15 November 1964 Pendidikan terakhir : SMA Istri : Erdayenti Anak : 3 Orang Jabatan: : Kepala Desa Sikakap (2013 - sampai sekarang Alamat: Dusun Sikakap Timur, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap masalah kegiatan fisik nanti akan dirapatkan dengan kepala dusun, perwakilan masyarakat, LPM, karang taruna, dan PKK. Apa –apa saja kegiatan desa yang menjadi prioritas tahun 2014, dalam rapat tersebut barulah diketahui apa – apa saja yang harus dikerjakan, ADD Sikakap tahun ini sekitar Rp 900 juta. Menurut Anda apakah ADD dapat mempercepat kemajuan desa? Dengan adanya dana ADD sangat membantu sekali pembangunan di desa, sebab selama ini kita selalu berharap untuk melakukan pembangunan dari dana PNPM – MPd dan P2D, dengan adanya dana ADD sehingga percepatan pembangunan dapat terlaksana, sehingga dengan banyaknya pembangunan di desa maka akan mempercepat kemajuan di desa. Menurut Anda apakah programprogram lain tadi efektif dalam meningkatkan pembangunan? Efektif atau tidak efektifnya program pembangunan semuanya tergantung masyarakat, apakah masyarakat merasa memiliki setiap pembangunan yang ada di desa, kalau masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan pembangunan maka setiap pembangunan akan ke halaman 17


Sosok maksimal, sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi sebaliknya kalau masyarakat merasa tidak memiliki setiap pembangunan yang ada di desa, maka hasil yang akan dicapai tidak akan maksimal, bisa dipastikan hasil dari pekerjaan itu tidak akan bertahan lama, misalnya jalan rabat beton, karen terlalu banyak pasir dari pada semen, maka ketahanan jalan bisa dipastikan tidak akan tahan sampai satu tahun bahkan bisa di bawah satu tahun. Sikakap dahulu termasuk desa tergolong lebih maju dibandingkan desa lain di Mentawai, namun sekarang perkembangan seperti jalan di tempat, mengapa demikian ? Faktor utamanya adalah karena strategi arah pembangunan yang tidak merata, dalam arti kata dikarenakan keterbatasan dana dan sumber daya alam yang kurang mendukung, sebab ekonomi masyarakat pada umumnya tergantung dari desa tetangga. Apakah gempa bumi dan tsunami 2010 berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian warga Sikakap? Gempa bumi dan tsunami Mentawai 2010 sangat berpengaruh sekali

Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

terhadap perekonomian masyarakat Sikakap, sebab sebelum terjadinya gempa bumi dan tsunami 2010 perekonomian masyarakat Sikakap bisa dikatakan lebih baik, tapi pascagempa bumi dan tsunami ekonomi terpuruk terutama masyarakat desa tetangga seperti Kecamatan Pagai Utara dan Kecamatan Pagai Selatan, ini berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Sikakap, disebabkan jarangnya mereka pergi ke Sikakap untuk belanja, ini berpengaruh terhadap hasil jual pedagang. Sikakap ramai bila KMP. Ambu – ambu masuk setiap hari Rabu, sementara itu di luar hari biasa sepi sejak matinya perusahan kayu PT MPLC dan PT PFPC bila masyarakat Kecamatan Pagai Selatan, dan masyarakat Pagai Utara datang ke Sikakap membutuhkan biaya tinggi seperti dana transportasi, biasanya jaman adanya perusahan kayu, transportasi gratis karena disediakan oleh perusahaan, untuk ke Sikakap saja mereka bisa mengeluarkan biaya transportasi Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu pulang pergi. Menurut Anda bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat Sikakap?

Pemerintah Desa Sikakap telah berusaha semaksimal mungkin bagaimana perekonomian masyarakat yang sudah terpuruk pascagempa bisa bangkit, di bidang pertanian tahun lalu melalui dana ADD kita anggarkan dana. Kita juga telah melakukan pendampingan kepada petani coklat yang banyak terkena hama penyakit buah, seperti buah menjadi hitam seperti terbakar, akibat penyakit ini hasil tidak maksimal, kita sarankan kepada petani agar melakukan pemangkasan ranting, dan memberikan pupuk tapi tak berhasil, sekarang kita fokuskan kegiatan pertanian sawah, kalau ini berhasil maka Sikakap bisa swasembada pangan. Untuk kesiapsiagaan bencana, fasilitas apa saja yang sudah dimiliki Sikakap, apakah semua warga tinggal di zona merah atau rawan bencana? Fasilitas yang telah dimiliki Sikakap dalam hal menghadapi bencana terutama pascagempa bumi dan tsunami Mentawai, Sikakap memiliki 13 dusun semuanya sudah ada jalan evakuasi, di setiap jalan evakuasi diberi tanda dengan tulisan “Jalur Evakuasi”, bahkan setiap

13

dusun telah ditentukan titik – titik kemana masyarakat harus pergi apabila terjadi bencana alam terutama gempa bumi dan tsunami, hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko akibat bencana bagi masyarakat. Penduduk Sikakap berkisar antara 5.198 jiwa, pada umumnya masyarakat Sikakap tinggal di tepi pantai dengan mata pencarian nelayan dan berdagang.

Satlinmas Penanggulangan Bencana, merekalah nanti yang akan ikut membantu masyarakat bila terjadi bencana. Harapan kita kepada masyarakat jangan sampai terpancing dengan isu hari ini, tahun ini akan terjadi gempa bumi dan tsunami, tak seorangpun yang tahu kapan dan bila terjadi bencana itu, semuanya kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa.

Apakah masyarakat sudah diberikan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana? Tentang pengetahuan kesiapsiagaan bencana Pemerintah Desa Sikakap telah bekerja sama dengan NGO CDRM yang selalu memberikan sosialisasi dan pelatihan ke masyarakat tentang apa yang harus dilakukan bila terjadi bencana, setelah itu langkah apa yang akan dilakukan setelah terjadinya bencana, bagaimana ciri – ciri bila gempa bumi yang diiringi tsunami, sosialisasi diberikan secara langsung atau dengan menggunakan spanduk dan stiker – stiker di dipa-sang di setiap dusun. Bah-kan di Sikakap sudah terbentuk Satgas PB Penanggulangan Bencana, kalau di tingkat dusun juga telah terbentuk satgas (satuan tugas)

Selama ini bila terjadi bencana seperti gempa bumi, bagaimana koordinasi Anda sebagai pemerintah Desa Sikakap dengan pemerintah di atas Anda ? Dalam hal koordinasi saya dan aparat Pemerintah Desa Sikakap lainnya bila terjadi bencana langsung tinjau ke lapangan melakukan pendataan penduduk dan kerugian – kerugian yang diakibatkan oleh gempa, setelah semua data terkumpul langsung dilaporkan kepada pemerintah kecamatan, hal ini sudah kita lakukan beberapa kali setelah terjadi bencana gempa bumi, koordinasi kita pemerintah Desa Sikakap dengan Pemerintah Kecamatan Sikakap selama ini berjalan dengan baik. (spr)

SISI LAIN

K

ristianto lega ketika pelaksanaan Pemilu Presiden selesai, 9 Juli lalu. Tugasnya sebagai Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai berjalan lancar. Menurut Kristianto, menjadi petugas pelaksana penyelenggaraan pemilu di Mentawai tidak mudah. Sebagai PPS, ia bertugas diantaranya membentuk dan mengangkat KPPS, mengkoordinir seluruh kegiatan penyelenggaraan pemilu di Mentawai. PPS juga bertanggungjawab terhadap hasil pemungutan suara di tingkat desa ke Panitia Penyelengara Kecamatan ( PPK ). “Suka yang dirasakan setelah pemilu baik itu Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden, merasa bangga dan gembira bila pelaksanaan pemilu berjalan dengan aman dan lancar, dukanya bila ada tuntutan dari masyarakat tentang Data Pemilih Tetap dimana si A sudah cukup umur tapi tidak bisa memberikan hak suaranya, hal ini banyak sekali kita alami selama menjadi panitia penyelengara pemilu di tingkat desa,” katanya kepada Puailiggoubat, 12 Juli lalu. Selain itu jarak satu TPS dengan TPS lain yang berjauhan, sementara dana transportasi sangat minim sekali juga menjadi kendala namun menurut Kristianto Pemilu Presiden lebih sedikit pekerjaannya dibandingkan dengan Pemilu Legislatif karena surat suara yang akan dihitung hanya satu lembar. (spr)

Menurut Afrizal, sukses tidaknya pelaksanaan Pemilu di tingkat desa adalah tanggung jawab Panitia Pemungutan Suara (PPS). “Karena itu PPS harus paham tugasnya dan bekerjasama dengan PPK, KPPS, aparat kepolisian, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan,” kata Afrizal, Ketua PPS Desa Sikakap, kepada Puailiggoubat, 12 Juli lalu. Afrizal mengatakan, hal yang krusial adalah saat rekapitulasi suara dari TPS-TPS yang akan diplenokan di tingkat kecamatan. “Ini menjadi salah satu tanggung jawab PPS,” katanya. Karena itu Afrizal senang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden di desanya berlangsung lancar dan aman. “Saya bangga ikut jadi bagian penyelenggaraan pemilu,” katanya. Hal yang membuatnya sedih saat pelaksanaan dua kali pemilu tahun ini jika ada masyarakat yang sudah datang ke TPS namun tidak dapat memberikan hak pilihnya, entah karena tidak masuk dalam DPT atau tidak memiliki formulir pindah memilih. Tuntutan KPPS karena honornya terlambat dibayarkan saat Pemilu Legislatif lalu sempat mengkhawatirkan Afrizal akan terulang saat Pemilu Presiden. Namun ia bersyukur kejadian sama tidak terulang. “Syukurlah kejadian Pemilu Legislatif lalu tidak terulang, sekarang begitu KPPS selesai bekerja dan kotak suara telah diantarkan ke secretariat PPS maka dana KPPS langsung dicairkan,” katanya. (spr)


Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Hasil sementara, pasangan Prabowo-Hatta unggul di Sumbar. Syafril Adriansyah Siregar

Gubernur Ajak Warga Terima Hasil Pilpres FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

G

ubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengajak seluruh lapisan masyarakat di

daerah setempat untuk dapat menerima hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014. “Kita menyerukan kepada seluruh masyarakat termasuk tim kemenangan agar menjaga keamanan dan ketertiban dan paling penting menerima hasil Pilpres apakah Capres nomor satu atau dua yang nantinya terpilih, dialah yang akan menjadi pemimpin kita,” ucap Irwan Prayitno usai mencoblos di TPS 7 Kelurahan Jati Baru, Rabu, 9 Juli lalu. Irwan juga mengajak warga agar tidak melakukan penolakan apalagi dengan tindakan anarkisme. “Semuanya terdapat prosedur yang harus dilalui kalau ada ketidakpuasan,” tambahnya. Meski demikian, gubernur yang juga ketua tim pemenangan Prabowo - Hatta wilayah Sumbar yakin pasangan nomor urut satu tersebut bisa unggul di Sumbar dengan perolehan suara 80 persen. Diprediksi, rata-rata setiap daerah akan memperoleh suara 50 persen di 19

14

MENCOBLOS Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi istri memasukkan surat suara usai mencoblos di TPS 7 Kelurahan Jati Baru, kota Padang 9 Juli lalu

kota dan kabupaten. “Nanti kita lihat hasilnya, karena dari hasil survei ada beberapa hasil yang berbeda di Sumbar,” katanya.

Terkait keamanan, Irwan mengklaim keadaan di seluruh kota dan kabupaten di Sumatera Barat kondusif hingga masa pencoblosan 9 Juli 2014.

“Hingga tadi malam (sehari sebelum pencoblosan-red) bahkan sampai pagi ini (masa pencoblosan) tidak ada satu pun peristiwa yang begitu serius untuk

mencederai kegiatan Pilpres, semuanya berjalan lancar dan baik,” ujar Gubernur. Gubernur memastikan situasi kondusif tersebut berdasarkan laporan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) di 19 kabupaten/ kota dan provinsi ditambah dengan informasi dari pihak kepolisian di masing-masing daerah. Di Sumatera Barat, sebanyak 3.611.551 warga terdaftar dalam daftar pemilih tetap. Mereka memberikan hak pilihnya pada 11.001 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar pada 1.144 desa di 179 kecamatan dari 19 kota dan kabupaten. Gubernur melakukan pencoblosan didampingi istri Nevi Zuairina menjadi pemilih kelima dan keenam di TPS 7 Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Di TPS tersebut sebanyak 241 pemilih terdaftar dalam daftar pemilh tetap (DPT) dan Gubernur berada di nomor urut 169. “Mudah-mudahan banyak pemilih yang hadir,” ujarnya. (prl) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Empat TPS di Sumbar Pemungutan Suara Ulang PADANG - Empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilihan Presiden 2014 di Sumatera Barat harus menggelar pemungutan suara ulang (PSU). Hal itu disebabkan petugas KPPS mengakomodir pemilih yang menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) dari luar daerah tanpa disertai formulir model A5 (surat keterangan pindah memilih). Komisioner KPU Sumbar, Fikon menyebutkan keempat TPS yang

menggelar PSU adalah TPS 11 Kelurahan Cimpago Ipuh, Kecamatan Mandiangin, Kota Bukittinggi, TPS 17 Kenagarian Padanglaweh, Kabupaten Sijunjung, TPS 23 Kelurahan Batangkabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah kota Padang, dan TPS 10 Kelurahan Kapalo Koto, kecamatan Pauh Kota Padang. “TPS di Sijunjung dan Bukittinggi telah selesai melakukan PSU pada hari ini, sedangkan PSU dua TPS di Pa-

dang digelar pada 13 Juli,” ujarnya Sabtu 12 Juli lalu. Di TPS 11 Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangi Koto Selatan, Bukittinggi, jumlah DPTnya 327 orang namun yang hadir hanya 198 pemilih. Sementara di TPS 17 Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto Tujuh, Sijunjung, dari 206 DPT yang hadir hanya 106 orang saja. Komisioner KPU Padang, Mahuddin menambahkan, terdapat lebih

BI Sumbar Siapkan Uang Kartal Rp2,4 Triliun PADANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah VIII Sumatera Barat menyiapkan uang kartal senilai Rp2,4 triliun untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1435 Hijriyah. Kepala Kantor Perwakilan BI wilayah VIII, Mahdy Mahmudy mengatakan kebutuhan uang kartal pada tahun ini meningkat 27 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp1,9 triliun. “Adanya peningkatan kebutuhan uang kartal dalam Ramadhan tahun ini sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi

masyarakat Sumbar, di antaranya mudik lebaran dan budaya manambang,” katanya. Selain itu, lanjutnya, meningkatnya kebutuhan uang kartal di Sumbar juga dipicu dengan adanya hari libur lebaran yang cukup panjang. “Pembayaran gaji ke-13 bagi PNS, TNI dan Polri juga menjadi alasan BI meningkatkan persedian uang kartal,” katanya. Ia mengatakan, dari proyeksi kebutuhan uang kartal Rp2,4 triliun tersebut, diperkirakan Rp2,12 triliun disiapkan dengan pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Sementara Rp324

miliar lagi disiapkan untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan senilai Rp10.000 ke bawah. Jumlah tersebut kata Mahdi diperkirakan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat baik jumlah nominal maupun jumlah per pecahan. Untuk melayani masyarakat, BI akan membentuk posko lebaran dan memastikan kelancaran proses layanan penukaran uang berjalan dengan baik. Ia juga mengimbau, agar masyarakat yang melakukan penukaran uang dilakukan di tempat resmi. (prl)

PEMILU ULANG - Suasana pemilihan ulang Pilpres di TPS X 10 Kelurahan Kapalo Koto, kecamatan Pauh, Kota Padang, 13 Maret lalu 100 orang pemilih dari 296 pemilih dalam DPT yang menggunakan KTP luar Padang tanpa formulir A5 menggunakan hak suaranya di TPS 23 Kelurahan Batangkabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, sedangkan di TPS 10 terdapat ada 47 orang dari 264 pemilih dalam DPT. “Agar tidak ada kekisruhan kami berinisiatif menggelar PSU pada dua TPS tersebut,”ungkap Mahyuddin. Ia menegaskan, KPU Padang sudah mempersiapkan semua logistik untuk pelaksanaan PSU Pilpres di dua TPS tersebut. KPU memastikan pelaksanaan PSU dilakukan Minggu (13/ 7) mulai pukul 07.00 WIB. Sementara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 10 Kelurahan Kapalo Koto,

Mawardi mengatakan surat undangan kepada 47 pemilih yang memakai KTP di luar Kota Padang tersebut sudah disebarkan pada Sabtu (12/7). ”Pemilih ini rata-rata mahasiswa yang berdomisili di daerah saya, makanya saya akomodir mereka memilih, ternyata KPU tidak mengizinkan itu sebabnya dilakukan pemilihan ulang,” ujarnya. Dari pantauan Puailiggoubat, PSU dikawal oleh empat orang anggota Polsek Pauh serta beberapa saksi partai dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pauh. Masyarakat yang ikut pemilihan ulang ini datang silih berganti dan bahkan menunggu antrean ikut panggilan. (prl/rus/p)


15

Puailiggoubat

Minibus travel tersebut mengangkut penumpang dari Dumai menuju Padang. Rus Akbar

K

SEPUTARSUMBAR

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

ecelakaan maut terjadi di Jalan Lintas Padang – Bukit-tinggi, tepatnya di Kayu Tanam,

Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabu-paten Padangpariaman, Selasa (1/7) sekitar pukul 05.30 WIB. Satu unit minibus angkutan umum Bumi Minang Wisata (BMW) 2000 menabrak truk yang sedang terparkir di badan jalan. Akibatnya sopir bersama tujuh penum-pang travel tersebut tewas di lokasi kejadian. Kasat Lantas Polres Padangparia-man Iptu Teuku Heri Hermawan menyebutkan, hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. “Sopir travel ngebut, dan sudah ada tanda ada yang dipasang truk kalau ada masalah,” ujarnya. Travel tersebut, menurutnya, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bukittinggi menuju Padang. Sebelum menghantam truk,

Minibus Tabrak Truk Parkir, Delapan Orang Tewas travel tersebut sempat menyenggol mobil Daihatsu Grand Max dari arah berlawanan. Akibatnya travel tersebut hilang kendali hingga akhirnya menghantam bagian belakang truk hingga masuk ke kolong. Delapan orang yang dinyatakan meninggal langsung dievakuasi ke Puskemas Kayu Tanam dengan kondisi luka-luka. Kedelapan korban adalah Edi Iswandi (42) Warga Dadok Tunggul Hitam, Edo Bahari (21) warga Lubuk Buaya, Meiza Sartika (22) warga Bengkalis , Marza Yelita (55) warga Lubuk Buaya, Mhd Ikbal (20) warga Bengkalis, Zaza (12) warga Dadok Tunggul Hitam, Wawa (8) warga Dadok Tunggul Hitam, Ismail (34) Sopir Asrama Polisi Blok D 34. “Kita belum menetapkan tersangka, saat ini masih memeriksa para saksi yang berada dilokasi termasuk sopir truk,” kata Heri. (p)

Tenggelam Empat Hari, Seorang Bocah Ditemukan Tewas PADANG – Seorang bocah bernama Rizky (8) ditemukan tewas setelah tenggelam selama empat hari mandi di aliran sungai Batang Kuranji Padang, tepatnya di bawah jembatan By Pass Kuranji. Jasad bocah malang tersebut ditemukan Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) pada Rabu (9/7) sekitar pukul 09.05 WIB. Kepala Seksi Operasional Basarnas Kota Padang Juanda Sodo mengungkapkan, jasad Rizki ditemukan tersangkut jaring yang dipasang sekitar 1.000 meter dari lokasi awal hanyutnya korban. “Jasadnya tersangkut sekitar pukul 9.05 WIB. Kondisinya masih utuh,” katanya. Warga Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji tersebut hanyut dan hilang dibawa arus sungai Kuranji Padang saat mandi-mandi bersama rekannya di bawah jembatan Jalan By Pass kota Padang pada Minggu (6/7). Dalam upaya pencarian, tim SAR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran (BPBD-PK), Polsek Kuranji, PMI Kota Padang, Tagana, Komunitas Siaga Bencana dibantu warga sekitar menyusuri sungai hingga ke kawasan muara pantai di sekitar Universitas Bung Hatta. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet dibantu dengan tim penyelam untuk menyusuri dasar sungai dengan kedalamam hingga tiga meter. “Awalnya pencarian difokuskan dekat jembatan kemudian diteruskan di hingga ke muara karena arus terbilang cukup deras dengan menyusuri sekitar bebatuan, namun akhirnya korban tersangkut di jaring yang kita pasang,” papar Juanda. Usai ditemukan, jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkari untuk diotopsi dan akan segera dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (prl)

FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

PARSEL LEBARAN Sejumlah parsel dijajakan di kawasan Pondok kota Padang. Menejelang Lebaran penjulan parsel cukup laris yang dijual dengan harga Rp 100 - 500 ribu

Rem Blong, Truk Tabrak Tujuh Rumah dan Lima Kendaraan PADANG - Diduga karena rem blong, truk pengangkut besi dengan nomor polisi BK 8965 CJ menabrak tujuh unit rumah serta lima kendaraan roda dua dan empat di Kabun Sikolos, Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Kepala UPT Damkar Padang Panjang, Joni Aldo mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 9 Juli lalu sekitar pukul 00.50 WIB. Truk besi itu dikemudikan Ajon (46) ditemani oleh Hermansah (34) yang keduanya

dari Medan. “Truk tersebut dari arah Bukittinggi menuju Padang, namun setelah sampai lokasi kejadian, truk itu kehilangan rem dan menabrak tujuh rumah warga beserta kendaraan yang sedang parkir,” ujarnya Rabu, 7 Juli lalu. Ia menjelaskan, truk tersebut menabrak bagian depan rumah Irwan Efendi (60) bersama dengan motor Yamaha Mio BA 4394 NG. Lalu, meluncur menabrak pagar rumah milik Mispah (50). Dalam pagar itu ada tiga unit mobil yang juga tertabrak yakni Kijang BA

8034 NL, Daihatsu Grandmax BA 8180 NN, dan Nissan X Trail dengan Nopol B2106 OT. “Efendi mengalami kerugian Rp10 juta, sementara Mispah merugi Rp50 juta,” katanya. Meski sudah menabrak dua rumah, ternyata truk tersebut tak berhenti dan kembali menabrak pagar rumah milik Nurbaiti (60), lalu pagar rumah milik Yasniarti (54). Truk besi juga menabrak kanopi milik Eviar (55), lalu menabrak pagar rumah Eniarti (53) bersama dua unit kendaraan roda dua, Honda Supra dan

Honda Vario. “Truk baru berhenti setelah menabrak pagar rumah Nuriati (44) dan truk tersebut langsung terbalik,” ujarnya. Total kerugian yang dialami tujuh warga tersebut bersama dengan kendaraannya senilai Rp147 juta. Pada insiden, ini tidak ada korban nyawa baik warga maupun sopir. “Sopir bersama temannya itu mengalami cedera bagian pinggang dan jidatnya akibat tubrukan yang keras. Kini mereka sedang dirawat di RS Ibnu Sina Padang Panjang,” pungkasnya. (rus/p)

Aksi Ugal-ugalan Berujung Maut, Remaja Tewas Tertabrak PADANG - Aksi ugal-ugalan kendaraan berujung maut terjadi di Tepi Pasang, Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang Kamis (3/7/ 2014) dini hari lalu. Satu unit Avanza berwarna Silver BA 1157 BC menabrak motor Suzuki BA 3770 AB yang ditunggangi Laode Havid (15), warga Asrama TNI AD, Suhardi Saputra (17) dan Handoko (18) warga Padang Besi. Dalam insiden tersebut Laode Havid tewas, sementara dua orang lainnya mengalami lukaluka. Kapolresta Padang, Kombes Pol Wisnu Andayana, Jumat (4/7/ 2014) mengungkapkan diduga Ucok, sopir minibus tersebut tidak bisa mengendalikan kendaraannya hingga menabrak

sepeda motor yang ditunggani tiga remaja dari arah yang berlawanan. Setelah menabrak tiga remaja tersebut, mobil Avanza yang dikemudikan Ucok tidak berhenti. Mobil tersebut tetap melaju dan menabrak satu tenda minuman kopi dan dua roling door ruko. Mobil berhenti setelah bannya pecah. Warga yang mendengar keributan tersebut, langsung keluar dan menghakimi penumpang mobil. Namun Ucok, Hendra Zega (28), Safar Hura (24) berhasil kabur. “Kita masih menyelidiki kasus ini, yang jelas sopir mobil ini masih buron dan sudah ditetapkan tersangka,” kata Wisnu. Sementara itu Torodo Hura

(29), teman Ucok, mengatakan, sebelum kejadian dirinya dan lima kawannya tengah melakukan perjalanan dari Pulau Karam menuju di Simpang Kinol dengan kecepatan tinggi. Namun naas kendaraan mereka menabrak pengendara motor dan ruko. “Saya melihat teman dikeroyok warga tetapi kita tidak mau mendekat,” kata Torodo. Mayat di Mobil Di sisi lain, di dalam mobil yang menabrak tiga remaja tersebut terdapat sesosok mayat pria dalam kondisi mengenaskan. Terdapat sejumlah tusukan pada bagian leher dan tangannya diikat. Mayat itu diketahui bernama Dalius Giawa (24) warga asal

Jalan Menara, Kelurahan Siringgo-ringgo, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Medan, Sumatera Utara. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kematian korban. “Dalam kasus ini ada dua opsi, mayat dalam mobil itu hasil pengeroyokan massa karena mobil itu trabrak lari, atau opsi lain mayat itu dibuh sebelum tabrakan karena dalam kondisi terikat dan beberapa bagian tubuh dan lehernya ada tusukan,” kata jelas Kapolresta Padang, Kombespol Sisnu Andayana. Secara terpisah, Torodo Hura (29), rekan Dalius, mengatakan, terakhir bertemu dengan korban kemarin. “Saat itu dia masih sehat saja,” kata Torodo. (rus/prl/p)


Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

8

Suara Puailiggoubat Ironi Pendidikan di Daerah Terpencil

T

ahun ajaran baru menjadi saat yang menyulitkan bagi sebagian besar orangtua di Mentawai. Meskipun biaya pendidikan dari jenjang SD, SLTP dan SLTA digratiskan pemerintah daerah namun para orangtua tetap harus mengumpulkan uang untuk biaya sekolah anak-anak. Adalah jarak dan sulitnya akses transportasi yang menyebabkan para orangtua harus mengumpulkan uang demi menyekolahkan anaknya terutama bagi jenjang SLTP dan SLTA sebab sekolah lanjutan itu umumnya masih berada di ibu kecamatan, berbeda dengan SD. Untuk mengumpulkan biaya kos anak-anak dan biaya transportasi seperti sewa speedboat ke ibu kecamatan, orangtua harus mengumpulkan uang tidak sedikit. Hidup di daerah kepulauan memang seolah seperti terasing. Terbatasnya kuota BBM menyebabkan harga tinggi, ongkos transportasi juga mahal, sebab belum semua desa terhubung jalan hingga ibu kecamatan. Anak-anak dari kampung terpaksa kos, tinggal jauh dari orangtua dengan bekal minim. Kadang hanya dikirimi pisang, keladi atau sagu. Untuk pulang ke kampung halaman, jika tidak ada uang, mereka harus berjalan kaki karena mahalnya biaya. Bahkan ada pelajar harus bekerja menjadi kuli saat musim liburan demi mendapatkan uang kos dan membeli buku. Upaya pemerintah untuk menggenjot pemerataan pendidikan di Mentawai belum bisa menyelesaikan semua persoalan yang ada. Sejak menjadi kabupaten sendiri, sekolahsekolah baru banyak dibangun, akses jalan dibangun, sekolah pun gratis. Namun jumlah guru masih kurang, fasilitas dan sarana untuk siswa juga terbatas jika dibanding kota besar. Meski demikian, kondisi sulit tentu tidak boleh membuat kita surut. Keteguhan hati yang kuat dan keinginan untuk maju melalui pendidikanlah yang bisa mengeluarkan masyarakat Mentawai dari kemiskinan. z

16

Kurikulum Sebagai “Kendaraan” S enin, 14 Juli 2014, kalender akademik pendidikan telah menetapkan sebagai awal dari tahun pelajaran baru jenjang pendidikan dasar dan menengah, tahun momentum dimana Kurikulum 2013 mulai diimplementasikan, secara menyeluruh bertahap. Artinya diimplementasikan di semua sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK), bertahap hanya di kelas 1-2,4,5 SD, 7-8 SMP, dan 10-11 SMA/SMK. Setahun sudah implementasi Kurikulum 2013 dilakukan. Jika sebelumnya dilakukan secara bertahap, tahun pelajaran ini dilakukan menyeluruh bertahap. Apa maknanya? Kini tidak ada lagi pengecualian bagi sekolah di kelas-kelas itu untuk tidak menerapkan Kurikulum 2013. Tulisan berikut ingin menegaskan kembali, betapa penting dan strategisnya Kurikulum 2013 didalam menyiapkan generasi mendatang, disamping adanya perubahan-perubahan fundamental seiring dengan diterapkannya Kurikulum 2013.

Enam Perubahan Sedikitnya ada enam perubahan yang dapat dilakukan bersamaan dengan penerapan Kurikulum 2013. Pertama, terkait dengan penata-an sistem perbukuan. Lazim berlaku selama ini, buku ditentukan oleh penerbit, baik menyangkut isi maupun harga, sehingga beban berat dipikul peserta didik dan orang tua. Menyangkut isi, karena keterbatasan wawasan dan kepekaan para penulis, kegaduhan terhadap isi buku pun sering terjadi. Kini pada Kurikulum 2013, buku wajib, baik untuk peserta didik maupun guru disiapkan Pemerintah (dicetak oleh para penyedia yang ditentukan melalui proses lelang di LKPP), sehingga isi dapat dikendalikan dan kualitas lebih baik, sedang harga bisa ditekan lebih wajar. Dalam model perbukuan seperti inilah maka efisiensi nasional lebih dari 70 persen terjadi penurunan terhadap harga buku wajib, disisi lain terjaminnya terhadap capaian minimal peserta didik yang diharapkan, sementara guru dapat mempersiapkan diri dalam kegiatan proses belajar-mengajar lebih mudah, termasuk pelatihan bisa lebih terarah, sedang orang tua dapat melakukan penghematan pendanaan sekolah bagi anaknya. Dimana peran penerbit dan percetakan? Karena Pemerintah hanya menyediakan buku pegangan wajib, maka peran penerbit ada pada penyediaan buku-buku pengayaan. Sementara percetakan, sebagai

oleh: Sukemi

Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media

penyedia yang ikut dalam lelang terbuka sebagai percetakan penyedia untuk melayani daerah-daerah yang telah ditentukan. Pada semester satu ini, ada 31 penyedia yang telah ditentukan untuk mencetak sebanyak 245 juta lebih eksemplar buku jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Buku wajib yang disiapkan Pemerintah berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk jenjang SD, dimana tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner), agar bisa mengajak peserta didik untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya, di mana tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tiap bab/ tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan (baca:

dikomunikasikan) siswa. Kedua, penataan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) di dalam penyiapan dan pengadaan guru. Kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik-terpadu di tingkat SD, dan pengintegrasian mata pelajaran IPA maupun IPS dalam satu platform di SMP, serta adanya kontribusi tiap mata pelajaran terhadap sikap peserta didik, maka LPTK pun “wajib” hukumnya melakukan reorientasi atau penataan, agar guru yang dihasilkan, sesuai dengan tuntutan pada Kurikulum 2013. Selama ini, kerap terjadi, jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi, sehingga banyak lulusan LPTK yang tidak terserap dengan kebutuhan sekolah atau banyak guru yang mengampu mata

pelajaran tidak sesuai dengan apa yang ditekuninya di bangku kuliah. Ketiga, penataan terhadap pola pelatihan guru. Pengalaman pada pelaksanaan pelatihan instruktur nasional dan guru sasaran untuk implementasi Kurikulum 2013, misalnya, banyak pendekatan pelatihan yang harus disesuaikan, baik menyangkut materi pelatihan maupun modelnya. Momentum Kurikulum 2013 adalah hal yang tepat untuk melakukan penataan terhadap pola pelatihan guru termasuk penjenjangan terhadap karir guru dan kepangkatannya, serta kesejahteraan. Pemerintah sekarang telah merintis pengembangan guru dengan model pendekatan “segitiga sama sisi”. Alasnya adalah peningkatan kapasitas dan profesionalitas guru, sisi kanannya

pengukuran dan peningkatan kinerja; dan sisi satunya, peningkatan karier dan kesejahteraan. Sebagai sebuah “bangunan” segitiga, maka tidak ada pilihan lain untuk dijalankan dalam satu kesatuan utuh. Keempat, memperkuat budaya sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler, serta penguatan peran guru bimbingan dan konseling (BK). Kurikulum 2013, yang menekankan pada pendekatan capaian kompetensi peserta didik didalamnya mensyaratkan pengintegrasian tiga ranah pendidikan antara kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler. Selama ini, ketiganya berjalan terpisah, padahal semestinya utuh dalam satu kesatuan. Terhadap guru BK, karena penjurusan di jenjang SMA sudah tidak ada

lagi, diganti dengan peminatan yang dimulai sejak kelas X, maka peran guru BK (terutama di SMP) menjadi sangat penting dalam hal memberikan wawasan terhadap peminatan yang harus dipilih peserta didik. Pramuka menjadi bagian kegiatan ekstra kuriukuler wajib di setiap jenjang. Ini perubahan kelima terkait dengan memperkuat NKRI. Melalui kegiatan ekstra kurikuler kepramukaanlah, peserta didik diharapkan mendapat porsi tambahan pendidikan karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, toleransi dan lainnya. Keenam, ini juga masih terkait dengan hal kelima, memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya. Pada Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia menjadi dominan, yaitu sebagai saluran mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi kepada peserta didik, sehingga bahasa berkedudukan sebagai penghela mata pelajaran-mata pelajaran lain. Kandungan materi mata pelajaran lain dijadikan sebagai konteks dalam penggunaan jenis teks yang sesuai dalam pelajaran Bahasa Indonesia, dengan cara ini, maka pembelajaran Bahasa Indonesia termasuk kebudayaan, dapat dibuat menjadi kontekstual, sesuatu yang hilang pada model pembelajaran Bahasa Indonesia saat ini. Membangun Masyarakat Keenam perubahan ikutan itulah kiranya jawaban yang pas terhadap pertanyaan, kenapa Pemerintah seolah berkejaran dengan waktu didalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Bangsa ini, dengan segala kekiniannya, membutuhkan “kendaraan” Kurikulum 2013 untuk menata berbagai aspek melalui sektor pendidikan. Karena begitu pentingnya Kurikulum 2013, maka kurikulum ini sesungguhnya bukan kurikulum program Kementerian, tapi kurikulum yang menjadi program Pemerintah Kurikulum yang bukan hanya untuk menyiapkan dan membangun secara personal peserta didik dalam tiga aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, melainkan kurikulum yang disiapkan untuk membangun masyarakat dan membangun peradaban, sehingga menjadi bangsa yang efektif didalam menghindari tiga penyakit sosial; kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan peradaban. Itu sebabnya, Kurikulum 2013 ke halaman 17


Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

D

esa Monganpoula merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Siberut Utara, yang berjarak 7 kilometer dari pusat kecamatan, Sikabaluan. Desa Monganpoula dapat diakses melalui jalur darat yang dibangun 2008 lalu melalui program P2D Mandiri. Meski kondisi jalan tidak mulus karena masih diperbaiki namun masih bisa dilewati. Jalan darat itu membuat perekonomian masyarakat bergerak. Hasil ladang yang sebelumnya dipanen hanya untuk kebutuhan keluarga, kini dapat dijual ke Sikabaluan. Umumnya yang banyak dijual setiap harinya oleh ibu-ibu yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan, sementara kelapa, pisang langsung dibeli penampung dengan datang ke Monganpoula. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat bertani. Luas perkebunan pinang 25 hektar, sagu 50 hektar, kelapa 25 hektar, karet 50 hektar, pisang 25 hektar, nilam 25 hektar, coklat 50 hektar. Luas desa Monganpoula yang terdiri dari tiga dusun, diantaranya Dusun Monganpoula Barat 43 kilometer persegi, Monganpoula Selatan 32 kilometer persegi dan Monganpoula Timur 40 kilometer persegi. Selain program P2D Mandiri, di Desa Monganpoula juga terdapat

17

Monganpoula, Penghasil Pisang yang Rawan Banjir FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Salah satu sudut Desa Monganpoula tergenang banjir program PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan) sejak 2009 lalu. Program pertama yang dilaksanakan yaitu pembangunan sarana air bersih dan pembangunan gedung serba guna, namun untuk jaringan air bersih tidak membuahkan hasil yang baik. Pada tahun berikutnya kembali diprogramkan pembangunan sarana air bersih, namun jaringan air bersihnya tidak juga mengalir sampai di masyarakat.

Pembangunan PNPM-MP lainnya yaitu pembangunan jembatan, jalan rabat beton untuk pertanian dan jalur evakuasi dan penerangan. Dibangunnya jalur evakuasi karena Desa Monganpoula merupakan daerah langganan banjir di saat musim hujan. Pada tahun 2013 lalu, desa yang memiliki penduduk 1.096 jiwa diterjang banjir hingga setinggi atap rumah. Kerugian masyarakat berupa materi sangat banyak, rumah yang rusak karena lari dari pondasi, barang elek-

tronik yang rusak karena terendam air, kebun rusak dan juga ternak mati dan hilang terbawa arus air. Karena itu Pemerintah Mentawai berencana merelokasi masyarakat ke lokasi yang aman dari banjir. Sementara ini Pemda masih menunggu ketersediaan lahan bagi masyarakat. Desa Monganpoula merupakan desa yang terbentuk dari proyek Departemen Sosial atau PKMT (Pemukiman Kembali Masyarakat Terasing) tahun 1980-an. Proyek ini masih menyisakan konflik yang akan muncul di saat-saat tertentu. Konflik yang muncul terkait dengan hitam-putihnya hibah lahan dari pemilik tanah ulayat kepeda Depsos untuk masya-rakat Monganpoula, baik untuk pemu-kiman maupun untuk lokasi perla-dangan. Tata batas lahan yang dihi-bahkan masih menjadi pertanyaan hingga sekarang. Pada 2013 lalu, Desa Monganpoula mendapat kucuran dana ADD (Alokasi Dana Desa) hampir Rp600 juta, namun pengelolaan dan penggunaan anggaran menurut kepala Desa Sugeng Sirisagu

tidak jelas karena beberapa proyek atau kegiatan yang direncvanakan tidak terlaksana. “Banyak kegiatan yang sudah disepakati bersama dengan lembaga desa yang ada namun tidak terlaksana. Pertanggungjawaban penggunaan anggaran oleh sekdes dan laporan bendahara belum selesai. Kita tidak tahu bagaimana hasil pemeriksaan inspektorat,” katanya pada Puailiggoubat beberapa waktu lalu. Monganpoula merupakan salah satu penghasil pisang terbesar di wilayah Kecamatan Siberut Utara dimana dalam setiap minggu hampir 500 tandan pisang dibawa keluar dari Desa Monganpoula oleh penampung pisang dan membawanya ke Padang menggunakan KMP. Gambolo. Kini, Monganpoula membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah termasuk pengawasan karena jalan rabat beton lingkar desa rata-rata sudah rusak parah. Penggunaan anggaran ADD tahun ini perlu pengawasan sehingga kejadian pada tahun 2013 lalu tidak terjadi lagi. Pelaksanaan program PNPM-MP harus diawasi di tingkat kecamatan dan UPK. Semoga Monganpoula akan lebih baik dari segi pembangunan desa, ekonomi dan pendidikan. (bs)

Desa Muntei, Tertinggal di Tengah Pembangunan Siberut

D

esa Muntei terletak di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Asal kata “ Muntei “ berasal dari nama sungai yang kecil yang berada di aliran sungai Siberut yaitu “Bat Muntei “ yang panjang sungainya lebih kurang 1,5 kilometer, air sungainya bersih meskipun pada musim kemarau. Karena sumber air yang sangat bagus maka sekelompok masyarakat mendiami daerah ini sampai menjadi suatu perkampungan desa. Saat ini Muntei memiliki 8 dusun; Muntei, Pariok, Peinengbuttet, ketiganya berada di sekitar aliran sungai Bat Muntei, lalu Salappa, Bekkeiluk dan Magosi yang terletak di hulu Sungai Silaoinan dan Puro II, Toktuk

Desa Muntei, Siberut Selatan berada di daerah dekat dengan Desa Muara Siberut. Muntei yang memiliki luas wilayah 40.113 hektar berbatasan dengan Desa Saliguma di sebelah utara, Desa

Katurei di sebelah selatan, Desa Matotonan dan Madobak di sebelah barat dan Desa Mailepeet serta Muara Siberut di sebelah timur. Dari delapan dusun tersebut ada

lima dusun yang masih relatif tertinggal karena minim tersentuh pembangunan fisik yaitu Puro II dan Salappa. Di Salappa, Bekkeiluk dan Magosi yang terletak di hulu Sungai Silaoinan, jalan masih minim terutama jalan menuju pusat kecamatan di Muara Siberut, termasuk penerangan listrik, polindes, jaringan komunikasi,dan sarana pertanian. Untuk dusun Puro II dan Toktuk sampai saat ini tidak ada pembangunan fisik dari program Desa Muntei. Untuk sektor pendidikan, kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah yang tidak lulusan SD dan lulus SD mendominasi peringkat pertama. Pendidikan yang belum merata di Mentawai menyebabkan

Kurikulum... juga menekankan betapa pentingnya penera-pan pendidikan karakter, dalam kerangka membentuk insan yang bermartabat dan berwibawa. Kondisi aktual berkait dengan kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah dan kenakalan remaja, serta maraknya praktik ketidakjujuran, telah mendorong Kurikulum 2013 untuk memberikan perhatian lebih terhadap

tidak adanya sekolah dasar di Bekkeiluk dan Magosi. Beberapa tahun lalu yayasan Citra Mandiri Mentawai mendirikan sekolah hutan di dua daerah itu. Saat ini, dua sekolah hutan itu telah menjadi sekolah filial. Sekolah hutan di Bekkeiluk menjadi filial SD milik Pastoran sementara sekolah hutan Magosi menjadi filial SDN 12 Muntei. Memiliki penduduk 2.180 jiwa (436 KK), umumnya mereka hidup dari sektor pertanian. Desa yang tergolong tertinggal ini memiliki luas perkebunan rakyat untuk coklat 3.500 hektar dan sagu 5.200 hektar. Kehidupan masyarakatnya relatif sederhana. Sebanyak 135 KK diantaranya tergolong keluarga pra sejahtera. (ss)

SAMBUNGAN HALAMAN 16

pendidikan karakter dan mata pelajaran agama dan budi pekerti. Karena tiap mata pelajaran memberikan kontribusi terhadap sikap, pemgetahuan dan keterampilan, maka pendidikan karakter dan mata pelajaran agama dan budi pekerti bukan menjadi tanggungjawab guru pengampu mata pelajaran itu, tapi tanggungjawab bersama. Artinya, pendidikan karakter

dan mata pelajaran agama dan budi pekerti, tidak hanya diajarkan secara normatif, melainkan lebih ke fungsional dan implementatif. Fakta-fakta inilah yang harus dijadikan momentum perubahan dalam implementasi Kurikulum 2013. Pada titik inilah Kurikulum 2013 sebagai “kendaraan” menemukan pembenar. Dalam hal pembelajaran temati-ter-

padu di tingkat SD, untuk menyebutkan sekadar contoh, begitu amat penting, karena hasil penelitian menunjukkan, bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah. Itu sebabnya mata pelajaran-mata pelajaran (mapel) sekolah dasar dengan definisi kompetensi berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama.\

Ke depan keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel SD akan menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel, dan ke depannya lagi, siswa akan terbiasa mengaitkan antar mapel untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa, sebagai modal membangun masyarakat. Semoga! (artikel ini dimuat di website kemendiknas.go.id)


Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Kondisi ekonomi yang pas-pasan ditambah mahalnya tarif transportasi memaksa pelajar Sagulubbek berjalan kaki ke Muara Siberut, tempat mereka bersekolah.

Demi Bersekolah Rela Berjalan Kaki Tiga Hari FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT

Siprianus Sababalat

ahalnya ongkos transportasi di Desa Sagulubbek Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai memaksa pelajar yang ada di daerah tersebut berjalan selama 3 hari menuju lokasi sekolahnya yang berada di Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan. Pelajar yang berasal dari bagian paling barat pulau Siberut ini terpaksa menginap di tengah perjalanan ketika malam tiba. “Ongkos naik speedboat pulang pergi dari Sagulubbek-Muara Siberut dan kembali lagi Rp500 ribu, kalau sekali jalan Rp250 ribu,” kata Fransiskus Sabinonggak, siswa kelas III SMAN I Siberut Selatan kepada Puailiggoubat, Rabu, 9 Juli. Fransiskus menyebutkan, ketika libur kenaikan kelas, mereka yang berasal dari Sagulubbek pulang kampung, karena mahalnya ongkos mereka berjalan kaki selama tiga hari yang menempuh rute Madobak-Matotonan-

M

JALAN KAKI Fransikus Sabinonggak (tiga dari depan) bersama orang tuanya melintasi Puro menuju kampungnya di Sagulubbek, perjalanan mereka memakan waktu tiga hari Kaleak-Sagulubbek. “Kami tidak sanggup membayar ongkos boat, jangankan untuk membayar sebanyak itu, biaya makan saja sudah susah,” ujarnya. Kondisi tersebut tak jauh berbeda ketika mereka kembali ke Muara Siberut,

selama 3 hari perjalanan menuju Muara Siberut mereka tempuh berjalan kaki. Pelajar tersebut menginap di tengah perjalanan antara Sagulubbek-Matotonan, kemudian hari kedua mereka menginap di Matotonan. Selanjutnya perjalanan mereka diteruskan dari

Jadi Kuli untuk Menyambung Sekolah FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT

MUARA SIBERUT - Tahun ajaran baru merupakan saat terboros bagi orang tua murid terutama bagi mereka yang anaknya akan naik jenjang pendidikan lebih tinggi karena beban biaya yang mesti mereka keluarkan lebih banyak agar anaknya dapat melanjutkan sekolah. Namun tidak semua orang tua mampu membiayai sekolah anak-anaknya, seperti yang dialami Aprianus Salabbaet, siswa yang baru tamat SMP tahun ini dan melanjut ke tingkat SMA . Pelajar dari Desa Saliguma Kecamatan Siberut Tengah bersama dua saudaranya terpaksa jadi kuli di Muara Siberut untuk mencari biaya kos atau sewa kamar, makanan, dan keperluan sekolah di saat temannya yang lain pulang ke kampung halaman. “Setiap libur sekolah saya tidak pernah libur karena mesti bekerja, saya hanya pulang ke kampung setahun sekali saat perayaan Natal dan tahun baru,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 4 Juli. Aprianus menyebutkan, ia dengan adiknya yang masih kelas 2 SMP bekerja menjadi kuli angkut tanah untuk timbunan warga setempat, sementara kakaknya menjadi tukang cuci.

18

JADI KULI Aprianus Salabbaet menjadi kuli angkat tanah demi menyambung sekolah “Kami bertiga mencari biaya masing-masing, hasil yang kami dapatkan hanya cukup untuk beli buku, makan dan biaya uang kos Rp50 ribu per bulan,” tuturnya. Ia mengaku, kadang mereka terpaksa menahan lapar ketika hasil kerja mereka tidak mencukupi. Memang sesekali kiriman makanan berupa pisang dan sagu datang dari kampung namun tidak rutin karena jarak yang cukup jauh. Aprianus mengatakan, dirinya tak tega meminta belanja kepada orang tuanya karena kondisi ekonomi keluarga mereka yang sangat pas-pasan. “Memang orang tua saya ada tetapi

hanya petani biasa yang tidak jelas pendapatan setiap harinya, sedangkan untuk biaya makan mereka saja masih susah untuk mendapatkannya apalagi untuk biaya makan dan uang sekolah,” tuturnya. Meski harus menjadi kuli, Aprianus menuturkan, dirinya tidak akan patah semangat dan terus bersekolah. Di awal ajaran baru ini, ia telah berhasil mengumpulkan uang yang cukup membeli baju seragam SMA dan beli buku. “Uang tersebut saya dapat dari pekerjaan selama dua minggu yang diupah Rp50 ribu per minggu,” ujarnya. (ss/g)

Matotonan ke Muara Siberut dan tiba di Muara Siberut malam harinya. Bonifasius Sabinonggak (56), orang tua Fransiskus membenarkan kata anaknya, ia mengaku di Sagulubbek ada beberapa boat menuju Muara Siberut namun mereka tak sanggup membayar ongkos Rp250 ribu per orang. “Uang kami tidak cukup terpaksa kami jalan kaki, sebagai orang tua, saya sangat kasihan kepada anak-anak yang sekolah di Muara Siberut, tapi mau bagaimana lagi kondisi keuangan yang

mengatur semuanya,” tuturnya. Sebagai petani biasa, kata Bonifasius, penghasilan yang didapatnya hanya cukup buat biaya makan dan keperluan sekolah anaknya. Menurut pertimbangannya, ketimbang mengeluarkan Rp1 juta untuk ongkos, uang tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk keperluan lain yang lebih mendesak terkait sekolah. Marlis Sailo (63), orang tua lain mengatakan, sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif ongkos dari Dusun Kaleak yang biasanya dijadikan persinggahan warga Sagulubbek menuju kampungnya naik lebih dari dua kali lipat, sebelumnya hanya 200 ribu menjadi Rp500 ribu per orang pulang pergi. “Kami sebagai orang tua tidak sanggup lagi untuk membayar ongkos transportasi semahal itu, untuk berhemat kami memilih berjalan kaki mengantarkan anak,” jelasnya.(g)

Aktifitas Belajar Diganti Jadi Kegiatan Keagamaan SIKABALUAN - Memasuki bulan Ramadhan 1435 Hijriyah, kegiatan belajar mengajar dialihkan ke dalam bentuk kegiatan keagamaan, hal ini sesuai dengan surat edaran Gubernur Sumatera Barat ke sekolahsekolah termasuk Mentawai. Di SMPN 1 Siberut Utara, kegiatan keagamaan dilaksanakan di gereja bagi yang beragama Katolik dan Protestan, sementara siswa yang beragama Islam melakukan kegiatan di sekolah atau mesjid. “Guru masing-masing agama langsung mendampingi kegiatan siswa menurut agamanya,” kata Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat kepada Puailiggoubat, Kamis, 10 Juli. Menurut Jumpang, kegiatan keagamaan ini menumbuhkan akhlak yang baik bagi pelajar. “Kita berharap ada nilai positif yang baik yang diambil selama kegiatan ini,” ujarnya. Sementara di Kecamatan Sikakap sebanyak 113 siswa SD/MIN di Sikakap mengikuti pesantren Ramadhan yang diselenggarakan selama 10 hari di mesjid raya Alfurqan yang dimulai Kamis, 3 Juli. Kegiatan pesantren tersebut dibuka secara resmi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Masdan yang turut dihadiri Ketua Pelaksana Amril Salimin, Ketua Badan Syiar Islam Pagai Utara Selatan Budi Wiharjo dan Kepala Kantor Urusan agama Pagai Utara Selatan Aldi Arman. Masdan mengatakan, kegiatan pesantren Ramadhan sangat bermanfaat bagi siswa karena diajari berbagai ilmu agama terutama membaca dan menghapal Alqur’an. “Selain mendapatkan ilmu, kegiatan ini meningkatkan pola pikir siswa, biasanya tiap hari belajar di dalam ruangan sekarang belajar di dalam mesjid, dalam kegiatan pesantren ramadhan siswa akan diberikan pelajaran teori disertai praktek, seperti belajar bacaan sholat langsung dipraktekkan,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Kemenag memberikan bantuan berupa Alqur’an 50 buah dan juz amma 100 buah. Sementara Amril Salimin menjelaskan, sesuai dengan Kurikulum 2013 setiap siswa yang beragama Islam mulai kelas IV-V diwajibkan mengikuti pesantren Ramadhan yang bertujuan membekali siswa membaca Alqur’an dan dasar-dasar bahasa Arab. (spr/g)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Guru kebingungan menerapkan metode pengajaran kepada siswa karena buku ajar terbatas Bambang Sagurung Supri Lindra

Buku Kurikulum 2013 Belum Sampai di Mentawai

dana Bantuan Opera- sampai IX diwajibkan mengikuti sional Sekolah (BOS), pelajaran estrakurikuler pramuka namun informasi ke- minimal sekali seminggu. “Bagi siswa yang tidak mengikuti datangan buku belum seluruh Indonesia dari tingkat SD hingga mata pelajaran ekstrakuriler pramuka jelas. SMA termasuk sekolah di Kabupaten “Keterlambatan akan berpengaruh terhadap nilai siswa Kepulauan Mentawai membuat guru buku menghambat dan sanksi tergantung sekolah bersangkebingungan karena buku ajar kurikulum proses belajar me- kutan, kegiatan pramuka adalah kegiatan tersebut belum sampai. ngajar, kecuali kelas yang melatih mental siswa agar mandiri Kepala SMPN 1 Siberut Utara, III baik SMP dan dan dapat menyesuaikan diri dengan Jumpang Sinurat mengatakan, buku SMA karena mereka alam sekitarnya,” katanya kepada pelajaran yang sesuai kurikulum 2013 masih menggunakan Puailiggoubat, Sabtu, 5 Juli sudah mereka pesan melalui Dinas Dalam kegiatan pramuka, lanjut Kurikulum Tingkat Pendidikan Kabupaten Kepulauan Satuan Pendidikan Ermida, siswa dilatih bermacam Mentawai namun hingga pertengahan kegiatan berupa membuat tenda sampai (KTSP),” jelasnya. Juli 2014, buku tersebut belum sampai Terkait belum se- masalah masak-memasak tanpa membeke sekolah. mua guru yang men- dakan jenis kelamin. Dalam pramuka “Banyak guru dan murid kebidapat pelatihan, Pa- juga diajarkan kerjasama tim dan mental BELAJAR BERSAMA - Murid SDN 17 Muntei di Tiop Desa Katurei Kecamatan Siberut ngungan, khususnya guru karena belum ulus menyebutkan, pribadi kepada siswa melalui pembinaan Barat Daya belajar bersama di kelas semua mereka yang mendapat pelatihan Dinas Pendidikan rohani sehingga dimanapun siswa berada terkait teknik mengajarkan kurikulum akan menindaklan- tetap menjaga etikanya. baru tersebut,” katanya kepada Puailig- tahun 2014 tentang pembelian buku yang menjadi pemenang lelang yang jutinya secara bertahap. Menurut Ermida, kegiatan ini telah goubat, Kamis, 10 Juli. kurikulum 2013 Bab II pasal 2 ayat 6 ditetapkan Lembaga Kebijakan PengaDi SMPN 1 Pagai Utara Selatan lama dilaksanakan di sekolah mulai dari Jumpang menyebutkan, hanya guru disebutkan Buku Kurikulum 2013 yang daan Barang/Jasa Pemerintah. (PUS), Juli 2014 mulai menerapkan SD sampai SMA namun tidak ada yang mendapat pelatihan metode dipesan sekolah harus sesuai dengan Nasib yang sama juga dialami ekstrakurikuler pramuka yang diajarkan keharusan semua siswa ikut semua. mengajar kurikulum 2013 yang memiliki jumlah siswa, guru kelas, guru mata SMAN 1 Siberut Utara, menurut kepala sekali seminggu kepada seluruh siswa. Namun pada Kurikulum 2013, pembina buku yang diberikan ketika mereka pelajaran, dan judul buku, serta buku sekolahnya, Paulus Sikaraja, buku Wakil Kepala SMPN 1 Pagai Utara mesti membuat program yang jelas dilatih di Padang. “Untuk mengatasi hal cadangan di perpustakaan sebanyak 5 pelajaran tersebut telah dipesan sesuai Selatan Bidang Kurikulum, Ermida tentang kegiatan karena sudah menjadi tersebut kami telah memberi beberapa persen untuk SD, SMP dan 10 persen jumlah guru dan murid menggunakan mengatakan, Juli ini siswa kelas VII bagian program nasional.( g) buku khusus pegangan guru karena untuk SMA, SMK. kapan buku dari Dinas Pendidikan Sementara pada ayat 11, sekolah masuk, belum jelas,” ujarnya. tidak diperbolehkan membeli buku Menurut Peraturan Menteri Pen- Kurikulum 2013 selain buku yang FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT didikan dan Kebudayaan RI No.34 disediakan oleh pihak penyedia buku SIKABALUAN-Sebanyak 160 siswa baru SMAN 1 Siberut Utara mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS) selama 3 hari yang dilaksanakan 3-5 Laboratorium SMAN 1 Siberut Utara Jadi Lokal Juli 2014. MOS bertujuan memperkenalkan lingkungan sekolah, disiplin SIKABALUAN - Ruang laboratorium yang mestinya menjadi tempat serta menyaring minat dan bakat praktek ilmiah dan penelitian diubah menjadi ruang kelas di SMAN 1 siswa baru. Siberut Utara untuk memenuhi kapasitas murid pada tahun ajaran “Pelaksanaannya kita percayakan baru 2014/2015. kepada OSIS dan guru pembina, kita Kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja mengatakan, berharap siswa baru akrab dengan pemakaian ruangan labor ditambah satu ruangan OSIS bertujuan lingkungan sekolahnya sehingga tidak untuk meningkatkan daya tampung kelas yang masih terbatas di mendapat kendala saat pelajaran sekolah. dimulai,” kata Kepala SMAN 1 SibeMenurut Paulus kebutuhan lokal tahun ini sebanyak 15 karena rut Utara, Paulus Sikaraja kepada kelas I-III baik jurusan IPA maupun IPS masing-masing membutuhkan MOS - Siswa baru SMPN 1 Pagai Utara Selatan berlatih baris berbaris saat 5 lokal belajar. Puailiggoubat, Sabtu, 5 Juli. mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) “Ruang kelas yang ada tidak mampu menampung semua siswa Pada hari yang sama, sebanyak sekaligus yang berjumlah 15 kelompok setelah murid dibagi, maka 147 siswa baru SMPN 1 Siberut Utaruangan yang masih dimanfaatkan dipakai,” katanya kepada ra juga mengikuti MOS di sekolahnya. Selatan (PUS) tahun ajaran 2014/2015 juan mengenalkan mereka dengan Puailiggoubat, Sabtu, 5 Juli. Menurut Kepala SMPN 1 Siberut mengikuti Masa Pengenalan Lingkulingkungan sekolah. Dengan pemakaian ruangan tersebut, lanjut Paulus, sekolah bisa Utara, Jumpang Sinurat, MOS selain ngan Sekolah (MPLS) selama 4 hari Siswa yang mengikuti MPLS menerapkan pelajaran 1 shif yakni semua siswa dapat belajar pagi. memperkenalkan lingkungan sekolah yang dimulai Rabu, 2 Juli. diberikan makanan ringan setiap hari Paulus menambahkan, menurut informasi yang didapat dari Dinas juga melihat minat dan bakat yang Pada MPLS, siswa diajar tentang sebesar Rp5 ribu per orang. SementaPendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, tahun ini relokasi dimiliki siswa. wiyata mandala, tata krama, program ra siswa senior sebanyak 25 orang sekolah yang berada antara Sikabaluan-Monganpoula direalisasikan. “Ke depan kita akan mengarahkan yang diselenggarakan di dalam ruangyang membina mereka diberikan uang Di lokasi baru tersebut akan dibangun 4 lokal melalui Dana pelajaran sesuai dengan minat dan an. Sementara di luar ruangan, siswa lelah Rp7.500 per orang yang diambil Alokasi Khusus (DAK) pendidikan yang masing-masing lokal bakat yang dimiliki siswa,” ujarnya. melakukan kegiatan pramuka, pelatihdari Bantuan Operasional Sekolah. beranggaran Rp175 juta. “ Pembangunan sekolah tersebut swakelola Usai MOS, kedua sekolah melaan baris berbaris yang diberikan lang“Setiap kakak pembina dianjurkan sehingga kita berharap kerjasama semua masyarakat, orang tua kukan kegiatan berkemah yang dilasung oleh anggota Polsek Sikakap. setiap hari melakukan evaluasi kegiatsiswa dan komite agar pembangunan nanti berjalan lancar “ tuturnya. kukan di lingkungan sekolah masingWakil Kepala SMPN 1 Pagai an, tujuannya agar kegiatan MPLS ini Untuk mendorong percepatan pembangunan, dia menyebutkan, siswa sudah dikerahkan beberapa kali membersihkan lokasi bangunan masing. Utara Selatan Bidang Kurikulum, setiap hari terus makin baik,” katabaru. (bs/g) Sementara di Sikakap, sebanyak Ermida mengatakan, kegiatan ini wajib nya, Sabtu, 5 Juli. 225 siswa baru SMPN 1 Pagai Utara diikuti semua siswa baru yang bertu(bs/spr/g)

P

elaksanaan Kurikulum 2013 yang harus diterapkan pada tahun ajaran 2014/2015 di

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Siswa Baru SMP dan SMA Mentawai Ikuti MOS


PENDIDIKAN Komite Melarang Siswa Terlibat Pergaulan Bebas dan Narkoba SIKABALUAN - Rawannya lokasi tempat tinggal siswa khususnya SMP terhadap pergaulan bebas dan narkoba karena banyak yang kos menggerakkan Komite SMPN 1 Siberut Utara mengeluarkan peringatan untuk antisipasi. Ketua Komite SMPN 1 Siberut Utara, Gabriel Salelenggu mengatakan, peringatan tersebut dikeluarkan agar anak-anak tidak berhenti sekolah akibat pengaruh negatif kedua hal itu. “Sudah banyak contoh yang kita lihat, banyak pelajar yang putus sekolah di sini akibat pergaulan bebas, maka hindarilah hal itu,” katanya dihadapan ratusan siswa SMP yang melakukan kemah bersama usai mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS), Sabtu, 5 Juli. Menurut Gabriel, kekhawatiran tersebut muncul karena peredaran narkoba wilayah Sikabaluan kian marak. (bs/g)

Pemerintah Siapkan Tabungan Jaminan Pendidikan Anak Bangsa JAKARTA - Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan selama 5 tahun sejak 2010 menyisihkan sebagian anggarannya menjadi tabungan pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Tabungan pendidikan tersebut telah mencapai Rp24 triliun lebih Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan, tabungan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi yang bertujuan memastikan keberlanjutan pendidikan bagi anak bangsa hingga jenjang tertinggi. “Cita-citanya, agar adik-adik bisa kuliah dimana saja tanpa harus mengemis biaya kuliah, karena sudah disediakan negara,” katanya saat melepas tim olimpiade Indonesia yang akan berkompetisi di kancah internasional, Rabu, 2 Juli. Nuh menyebutkan, ada tiga skema penggunaan dana tersebut, pertama beasiswa mengambil porsi terbesar yakni 70 persen. Sementara kegunaan dana kedua dan tiga untuk penelitian kebijakan nasional dan rehabilitasi infrastruktur akibat bencana. Beasiswa ini sendiri, menurut Mendikbud dibagi dalam tiga bagian yakni beasiswa presiden, pemerintah dan afirmatif. Beasiswa presiden (Presidential Scholarship) merupakan beasiswa yang diberikan oleh presiden bagi calon mahasiswa yang lulus di 50 perguruan tinggi terbaik di dunia. “Beasiwa ini bentuk kebanggaan bagi presiden, siapapun presidennya untuk memberi beasiswa kemanapun anak terbaik bangsa akan meneruskan pendidikannya. Sebaliknya, akan menjadi kebanggaan pula bagi penerima beasiswa ini, sudah banyak yang diterima di Oxford, Cambridge, MIT dan lain sebagainya,” ujarnya. Sementara beasiswa pemerintah digunakan bagi siapa saja yakni pegawai negeri sipil, dosen, atau siapapun yang ingin terus melanjutkan pendidikannya. Perguruan tinggi peraih beasiswa ini lebih fleksibel. Terakhir beasiswa afirmatif dikhususkan untuk lulusan Bidikmisi yang memenuhi syarat melanjutkan ke S2 atau S3. “Kita berharap generasi emas Indonesia pada tahun 2045 memegang tampuk kepemimpinan, tabungan tersebut terus bertambah,” ujarnya. (g)

Puailiggoubat

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

20

Siswa MIN Sikakap Dapat BLM Rp450 Ribu FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Penerima bantuan berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Supri Lindra

S

ebanyak 110 siswa Madrasah Ibtidayyah Negeri (MIN) Sikakap Kabupa-

ten Kepulauan Mentawai mendapatkan beasiswa Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) dari pemerintah pusat. Jumlah uang yang diterima siswa tersebut masing-masing Rp450 ribu yang berasal dari dana kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepala MIN Sikakap, Amril Salimin mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada siswa yang orang tuanya memiliki kartu BLM. Dana itu sendiri bersumber dari kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Penyaluran dana langsung melalui rekening masing-masing siswa penerima bantuan,” katanya Kamis, 3 Juli lalu. Sistem ini menurut Amril, mengantisipasi kecurigaan orang tua siswa terhadap pihak sekolah. Saat ini, semua siswa telah mem-

PESANTREN RAMADHAN - Siswa SD dan MIN Sikakap belajar Alqur'an pada pesantren Ramadhan di masjid Al-furqan, Sikakap buka rekening di BRI dan tinggal menunggu pencairan dana. Amril mengingatkan, bagi murid MIN yang orang tuanya memiliki kartu BLM tapi belum terdaftar sebagai penerima bantuan secepatnya melaporkan kepada pihak sekolah. “Nanti sekolah akan daftar siswa tersebut ke dalam data usulan

penerima BLM selanjutnya,” jelasnya. Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Mentawai, Masdan menyebutkan, data sebanyak 110 siswa penerima BLM telah mereka terima dan saat ini dalam tahap pencairan dana.

“Mudah-mudahan dalam bulan ini dana BLM siswa MIN Sikakap ini telah masuk ke dalam rekening setiap siswa,” ujarnya. Masdan berharap bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi perlengkapan sekolah seperti buku, sepatu, pensil, pena dan baju seragam sekolah. (spr/g)

Guru dan Siswa SMPN 1 Siberut Utara Desak Relokasi Dipercepat SIKABALUAN - Guru dan siswa SMPN 1 Siberut Utara berharap Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Pendidikan segera merealisasikan rencana relokasi sekolah yang berlokasi antara SikabaluanMonganpoula. Permintaan tersebut disampaikan karena bangunan sekolah yang terletak di Muara Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara sudah tidak layak, ada beberapa ruangan yang nyaris ambruk dan kapasitasnya tidak bisa menampung seluruh siswa. Ruangan yang rusak tersebut sudah tidak dipakai sejak tahun 2012 karena sebagian tidak beratap lagi, kalau pun ada sudah bocor. “Guru-guru banyak yang menanyakan kejelasan informasi akan pembangunan sekolah baru,

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

TUNTUT RELOKASI -Siswa SMPN 1 Siberut Utara berbaris sebelum masuk kelas. Mereka meminta relokasi sekolah dipercepat tapi kita hanya meminta mereka bersabar,” kata Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat kepada Puailiggoubat, Kamis, 10

Juli. Menurut Jumpang, informasi yang mereka terima selama ini relokasi akan dilaksanakan

pada April 2014 namun hingga Juli 2014 belum ada tanda-tanda pelaksanaannya. Selain karena banyak kelas yang tidak layak pakai, lokasi yang sekarang menjadi langganan banjir saat hujan deras. Sekolah ini juga tidak luput terkena terjangan gelombang saat air laut pasang karena jaraknya hanya sekitar 50 meter dari pantai. Dari data Puailiggoubat pada Juni 2012 banjir rob menggenangi sekolah ini yang membuat kegiatan belajar mengajar terhenti total selama dua hari. Kejadian ini kerap terjadi namun belum ada tindakan cepat dari pemerintah untuk menangani hal ini. “Kalau pasang tiap pagi, anak-anak akan menenteng sepatunya masuk kelas karena ruang tergenang air laut,” jelasnya. (bs/g)


Puailiggoubat

21

NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Nelayan sudah menjadi korban akibat menggunakan kompresor saat menyelam.

DKP Mentawai Larang Kapal Nelayan Pakai Kompresor FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

inas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai melarang penggunaan kompresor di kapal nelayan saat menangkap ikan. Larangan tersebut dikeluarkan karena maraknya penggunaan kompresor di kalangan nelayan di Desa Sikakap yang dijadikan alat pernapasan saat menyelam menangkap ikan kerapu, lobster dan teripang. Saidina Ali, Staf DKP Mentawai untuk Kecamatan Sikakap menegaskan, kapal yang memiliki alat kompresor di dalamnya dipastikan tidak berizin karena DKP tidak akan mengeluarkan surat operasional selama alat tersebut dicantumkan sebagai salah satu alat tangkap ikan. “Dalam pengurusan ijin operasional kapal ikan di DKP baik di Pemerintah Kabupaten maupun di Pemerinta Provinsi Sumbar yang ditanya terlebih dahulu adalah alat tangkapnya, kalau alat

D

PERAHU NELAYAN - Perahu nelayan tradisional bersandar di kawasan Pasar Masabuk, Kecamatan Sikakap. DKP Mentawai melarang penggunaan kompresor di kapal nelayan karena disinyalir tidak memiliki izin tangkap dengan mengunakan kompresor sudah pasti tidak akan keluar surat ijin kapal tersebut,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 2 Juli. Saidina Ali menjelaskan, jika kapal

KKP Hasilkan Lele Unggul Jenis Baru JAWA BARAT - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi kembali menghasilkan lele unggul. Menteri KKP, Sharif C. Sutardjo mengatakan, lele generasi ketiga ini atau G3, pertumbuhan bobotnya bisa meningkat hingga 40,32 persen dibandingkan jenis lele sebelumnya. Dalam siaran persnya, Sharif menjelaskan, dari karakterisasi dan pengujian yang dilakukan sejak tahun 2010, lele G3 mempunyai banyak keunggulan yakni lama pemeliharaannya lebih singkat dibanding benih lokal. Pemanenan tahap pembesaran untuk mencapai ukuran konsumsi (6-9 ekor/kg) berkisar 45 hingga 50 hari dari ukuran benih tebar 5-7 cm dan 7-9 cm. Keseragaman ukuran relatif tinggi, hasil pemanenan benih siap jual pada tahap pembenihan dan pendederan dalam satu waktu berkisar 70-90 persen dibandingkan benih lokal yang berkisar 50-70 persen “Daya tahan lele G3 terhadap penyakit relatif akibat infeksi parasit Trichodina sp, Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp serta bakteri Aeromonas hydrophila dan Flavobacterium columnare lebih tinggi, tanpa pengobatan menggunakan antibiotik masih berkisar 6090 persen,” jelas katanya, Kamis, 3 Juli. Lanjut Sharif, keunggulan lain yang dimiliki lele G3 yakni daya tahan terhadap lingkungan pada tahap pembenihan, pendederan dan pembesaran uji multilokasi sekitar 10-20 persen dibanding bibit lokal. Menurut Sharif, penelitian lele G3 dimulai tahun 2010 dengan koleksi, karakterisasi dan evaluasi populasi-populasi induk pembentuk. Penelitian melalui tiga tahap yakni pembentukan populasi dasar sintetis tahun 2011 dan pembentukan populasi generasi pertama (G1) pada tahun 2012. Pembentukan populasi generasi kedua (G2) pada tahun 2013 serta pembentukan populasi generasi ketiga (G3) pada tahun 2014. “G3 merupakan kandidat baru strain ikan lele unggul yang perlu didistribusikan kepada para pembudidaya. Program ini sebagai upaya meningkatkan produktivitas budidaya ikan lele nasional,” ujarnya. (g)

tersebut memiliki kompresor namun surat izin operasional diberikan kepada pemilik kapal dipastikan pemilik telah membohongi petugas saat pengajuan operasional.

Menurutnya, kompresor tidak layak digunakan sebagai alat pernapasan saat menyelam karena alat tersebut untuk mengisi angin pada ban. Penggunaan kompresor saat menyelam

berisiko tinggi terhadap keselamatan kepada penyelam itu sendiri karena sudah banyak nelayan yang tewas saat memakai alat tersebut. Kasus terbaru pada Juli ini, kata Saidina, dialami Anuar (35) warga Desa Sinakak Kecamatan Pagai Selatan yang meninggal akibat lemas karena terlalu lama di dalam air. “Selain itu, penggunaan kompresor kerap disertai dengan pemakaian putas yang sama-sama dilarang karena merusak ekosistim laut. Terumbu karang yang mati akibat putas butuh waktu 25 tahun untuk memperbaikinya,” jelasnya. Terkait kematian Anuar, Kanit Reskrim Polsek Sikakap, Aiptu Rosa Harisman mengatakan, Polsek Sikakap siap menindaklanjuti setiap kasus yang bersangkutan dengan hukum, asalkan ada laporan dari masyarakat. “Masalah kasus kematian Anuar warga Desa Sinakak akibat kompresor, warga tidak ada yang mealpor sehingga kasus ini tidak bisa kita usut, tapi kami tetap melaporkan kasus ini ke Kapolres Mentawai dalam bentuk laporan Harian Khusus (KHS),” ujarnya. (g)

Warga Saumanganya Peroleh Bantuan 1 Ton Bibit Padi FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

SAUMANGANYA’ - Pemerintah Desa Saumanganya’ Kecamatan Pagai Utara, Kepulauan Mentawai membagikan bantuan 1 ton bibit padi kepada 19 kelompok tani sawah di daerahnya akhir Juni lalu. Kepala Desa Saumanganya’, Tasmin Saogo mengatakan, pemberian bibit padi tersebut untuk mendorong semangat warga berswasembada beras di daerahnya sejalan dengan program cetak sawah baru di Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Melihat keseriusan warga kembali ke sawah, timbul keinginan kami untuk menyediakan bibit padi bagi mereka, setelah didiskusikan dengan Pemerintah Kecamatan Pagai Utara dan ditanggapi positif maka diputuskanlah memberi 1 ton bibit padi,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 29 Juni. Sementara dana pembelian bibit dikeluarkan dari dari Anggaran Dana Desa (ADD) Saumanganya’ tahun ini. Bibit tersebut dibeli di Lubuk Alung yang langsung didampingi Camat Pagai Utara, Germinius dan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Lahan yang tersedia sekarang ada

BANTUAN BIBIT - Seorang warga mengangkut bibit padi menggunakan boat dari Sikakap untuk dibagikan kepada warga di Saumanganyak sekitar 100 hektar, kalau program ini sukses Desa Saumangaya’ bisa menjadi lumbung padi bagi masyarakat yang ada di wilayah Pagai Utara Selatan,” ujarnya. Germinus menambahkan, jika program bersawah ini berhasil dilakukan, maka akan menjadi percontohan untuk desa lain di wilayah Pagai Utara dan kecamatan lain di Mentawai. Camat berharap, kepada petani yang mengalami persoalan saat bersa-

wah tidak enggan mempertanyakan hal tersebut kepada penyuluh pertanian yang telah ada. “Harapan kita ke depan, jika program ini sukses tentu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, dan para petani sawah dapat mandiri, mandiri dalam hal pengadaan bibit padi, jangan terus mengantungkan hidup dari bantuan pemerintah, bantuan pemerintah itu tak selamanya ada,” jelasnya. (spr/g).


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 292, 15 - 31 Juni 2014

Menakertrans : Pembayaran THR Maksimal H-7 Sebelum Lebaran JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengintruksikan perusahaan membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan kepada pekerja atau buruh selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari raya keagamaan. Dalam Surat Edaran (SE) Nomor SE.4/MEN/VI/2014 tentang Pembayaran THR keagamaan dan himbauan mudik bersama yang ditujukan kepada Gubernur, bupati/wali kota seIndonesia, Muhaimin menghimbau pimpinan daerah memperhatikan dan menegaskan kepada para pengusaha agar pembayaran THR pekerja/buruh wajib diberikan sekali dalam setahun oleh perusahaan dan tepat waktu. “Kita ingatkan dan tegaskan kembali bahwa pembayaran THR merupakan kewajiban pengusaha, pembayaran THR ini wajib dilaksanakan sesuai peraturan agar tercipta suasana hubungan kerja yang harmonis dan kondusif,” katanya, Kamis, 3 Juli. Menurut Muhaimin, pemberian THR kepada pekerja merupakan tradisi untuk memenuhi kebutuhan pekerja dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan. Muhaimin menyebutkan, aturan pembayaran THR dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan. “Para gubernur, bupati/walikota hendaknya menegaskan kepada para pengusaha di wilayahnya agar segera melaksanakan pembayaran THR tepat waktu,” ujarnya. Aturan THR pada surat edaran ini menyebutkan berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, setiap perusahaan yang mempekerjakan pekerja atau buruh, maka wajib unutk memberikan THR Keagamaan kepada mereka yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus-menerus atau lebih. Ketentuan besarnya THR, yakni pekerja yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus menerus atau lebih mendapat THR sebesar satu bulan upah. Sementara pekerja bermasa kerja 3 bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional, dengan menghitung jumlah bulan kerja dibagi 12 bulan dikali satu bulan upah. Namun, bagi perusahaan yang telah mengatur pembayaran THR keagamaan dalam perjanjian kerja perusahaan atau perjanjian kerja Bersama (PKB) dan ternyata lebih baik dari ketentuan pemerintah maka THR yang dibayarkan kepada pekerja harus dilakukan berdasarkan pada PP atau PKB tersebut. Terkait imbaun mudik bersama, kata Muhamin, dilakukan untuk meringankan dan mempermudah para pekerja serta keluarganya yang akan mudik ke kampung halamannya. (g)

Ikan dijual murah oleh puluhan anak buah kapal nelayan dari luar Mentawai yang berlabuh di Sikakap.

Badai, Ikan Langka di Mentawai FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung Supri Lindra

adai yang melanda perairan Kepulauan Mentawai pada Juli lalu dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter membuat nelayan di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara tak maksimal melaut yang membuat ikan sulit di daerah tersebut. Beberapa nelayan yang nekad melaut hanya beroperasi di dekat pantai agar mudah meloloskan diri ketika badai melanda. Akibatnya terjadi kelangkaan ikan yang mempengaruhi harga di daerah tersebut. Olean, salah seorang warga Sikabaluan mengatakan, ikan yang tersedia hanya tamban (Hilsa keele) yang kurang digemari warga namun karena tak punya pilihan terpaksa dibeli juga. “Tamban sekarang laris manis karena ikan langka, sebagian warga hanya makan teri atau telur,” katanya. Ia menyebutkan, harga tamban yang biasanya Rp5 ribu per kantong naik menjadi Rp10 ribu per kantong, ikan jenis karang biasanya Rp20 ribu naik menjadi Rp25-30 ribu per ikat (lima ekor ukuran sedang). “Kalau dulu penjual ikan men-

B

BELI IKAN Seorang warga Sikakap membeli ikan di kapal pukat nelayan Sibolga yang bersandar di pelabuhan perikanan Sikakap akibat badai jajakan ikan sampai ke rumah-rumah warga namun saat ini mesti rebutan dengan warga lain di pantai yang sama-sama menunggu nelayan pulang dari laut,” ujar Ati, ibu rumah tangga dari Monganpoula. Tak jauh beda di Sikabaluan, kelangkaan ikan juga terjadi di Kecamatan Sikakap namun harga ikan di daerah ini justru lebih murah. Penurunan harga disebabkan desakan kebutuhan yang dialami penjual ikan yang berasal dari kapal pukat Sibolga, Sumatera Utara. Mereka terpaksa bersandar di pelabuh-

an karena amukan badai yang membuat mereka tidak dapat melaut. Cimak (28), salah satu anak buah kapal (ABK) Sunjaya Sibolga mengatakan, angin kencang membuat mereka tidak dapat menurunkan jaring pukat. Untuk menghindari kerugian lebih besar, puluhan kapal pukat cincin asal Sibolga dan kapal tunda dari Padang dan Pesisir Selatan terpaksa sandar di pelabuhan perikanan pantai Kecamatan Sikakap, Jumat, 4 Juli. Akibat cuaca buruk, kata Cimak, hasil tangkap mereka berkurang yang biasanya mencapai 40 ton selama 15

hari, kini hanya mendapat 5 ton. Untuk menyambung hidup selama di pelabuhan Sikakap para anak buah kapal menjual ikan tuna dan ambu-ambu dari hasil tangkapnya sendiri kepada warga dengan harga miring. Biasanya harga ikan jenis tuna dijual lebih dari Rp20 ribu per kilo, mereka terpaksa menjual dengan harga Rp10-12 ribu per kilogram. Nazil ( 25 ), ABK Semangat Laut Jaya memprediksi badai akan berlangsung selama seminggu, sehingga mereka memilih bertahan di pelabuhan. (g)

Satu Ton Bensin di Siberut Tengah Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Warga SAIBISAMUKOP - Kuota bensin bersubsidi per bulan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada Kecamatan Siberut Tengah tidak mencukupi kebutuhan warga setempat. Akibatnya, terjadi kelangkaan yang menimbulkan lonjakan harga. Camat Siberut Tengah, Jarson Sauddeinuk mengatakan, kuota bensin yang diberikan untuk daerahnya hanya satu ton. Kuota tersebut diperoleh setelah melalui pembahasan sebelumnya dengan pihak Muspika Kecamatan Siberut Selatan tempat yang menjadi daerah transit BBM sebelum disalurkan ke darah lain di Siberut. “Muspika di sini belum lengkap sehingga pembahasan mengenai kuota BBM dengan Muspika Siberut Selatan, secara lisan kami mengusulkan kuota untuk Siberut Tengah sebanyak 2 ton namun yang terealisasi sampai saat ini hanya 1 ton,” jelasnya kepada Puailiggoubat, Kamis, 10 Juli. Jarson menyebutkan, kuota

yang diterima daerahnya tidak bisa memenuhi kebutuhan warga sehingga tiap BBM masuk terutama bensin langsung habis diserbu warga, bahkan sebagian warga tak mendapat apa-apa. Menurutnya, terbatasnya kuota BBM tidak hanya dialami Kabupaten Kepulauan Mentawai, termasuk Provinsi Sumatera Barat. Awalnya, sistem pembagian

dilakukan dengan menjatah warga namun hal tersebut ditinggalkan sebab ketika dilaksanakan sebagian warganya dari Desa Saliguma dan Cimpungan justru tak dapat apaapa. “Kita bebaskan saja berapa masyarakat sanggup beli sesuai kebutuhannya, kalau dihitunghitung, kebutuhan kita minimal 5 ton dan maksimal 10 ton per bulan FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT

BELI BBM - Warga Siberut Selatan membeli BBM di kapal pengangkut

untuk bensin, kalau 1 ton sangat kurang,” tuturnya. Karena kelangkaan BBM yang disertai kenaikan harga, bensin yang awalnya dijual Rp10 ribu per liter oleh petugas distribusi BBM bernama Markus yang direkomendasikan kecamatan naik menjadi Rp12 ribu per liter. “Seandainya kita mendapat 2 ton saja per bulan harga tersebut diturunkan, kenaikan dilakukan karena biaya transportasi membawanya ke Saibi mahal belum lagi penyusutan isi, kadang 1 drum tidak mencapai 200 liter. Meski dinaikkan, kami tetap melakukan pengawasan,” jelasnya. Saat ini, Jarson menyebutkan, pihaknya tengah mendata warga yang memiliki sepeda motor dan mesin lainnya yang membutuhkan bensin yang digunakan sebagai dasar pengajuan penambahan kuota BBM ke Muspika Siberut Selatan. “Mudah-mudahan hal ini berhasil, nanti akan kita bahas lagi,” ujarnya. (rr/g)


23

Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

Suara Daun

D

ahulu kala hiduplah dua anak laki-laki bersaudara. Anak yang sulung sudah layak disebut seorang pemuda. Seperti pemuda Menatwai lainnya, tubuhnya tegap dan sangat lincah memanah, memanjat dan menangkap binatang buruan, terutama menangkap burung. Adiknya baru berusia sepuluh tahun. Jika mereka berburu, sang adik lebih banyak membantu kakaknya. Si sulung itu bernama Simondoroikot. Suatu hari dibawanyalah adiknya pergi ke hutan untuk menangkap burung. Sebelum ke tengah hutan, mereka mencari getah nangka terlebih dahulu untuk perekat burung. Ia juga membawa tali dari kulit pohon dan sebatang tebu untuk dimakan di hutan. Ada sebuah pohon rimbun yang banyak sarang burungnya. Simondoroikot segera memanjat pohon itu dan adiknya menunggu di bawah. Sampai di atas dengan mengendap-endap pemuda itu menjulurkan sebuah kayu sepanjang tiga depa yang ujungnya dilumuri getah nangka. Getahnya tidak terlalu banyak agar burung tidak mati jika terkena. Hanya cukup untuk membuatnya tidak bisa melepaskan diri. Dengan diam-diam Simondoroikot menjulurkan perekatnya ke seekor burung. Hup, seekor murai berhasil ditangkapnya. Kaki murai terkena getah dan tidak bisa melepaskan diri. Hasil tangkapan itu dibawa Simondoroikot turun dan diserahkannya kepada adiknya. Ia membersihkan sisa-sisa getah di kaki murai itu. Sambil membersihkan getah Simondoroikot mengingatkan kepada adiknya bahwa Sikokong atau roh hutan biasanya tidak suka kepada orang yang menangkap burung, karena ia adalah roh yang melindungi burungburung. Kadang Sikokong akan muncul menyerupai manusia. Ia juga melarang adiknya untuk memakan tebu duluan. “Jika kau ditangkap Sikokong, makanlah tebu dan cecerkan sampahnya, jika habis gunakan bulu burung, karena itu kau pegang saja tebu dan sangkar burung ini,” pesannya. Getah yang menempel sudah bersih, ia memasukkan burung itu ke dalam sangkar dari rotan. “Hatihati, jangan sampai lepas,” ingat Simondoroikot kepada adiknya. Ia kembali naik ke atas pohon. Kali ini tidak menggunakan getah, karena burung-burung sudah terbang. Ia meletakkan jerat di

Gerson Merari Saleleubaja

Legowo Menerima Hasil Pilpres

P

Pencari Burung sekeliling sebuah sarang burung dan merentangnya ke sebuah dahan tertutup daun. Di sana ia menunggu. Beberapa saat kemudian burung-burung kembali ke sarang mereka. Ketika Simondoroikot hendak menarik jeratnya, tiba-tiba ada orang bernyanyi dengan suara yang nyaring. “Simondoroikot yang menjerat burungku, anak yang tampan berkabit (cawat) kuning…” Mendengar nyanyian itu, burung-burung kembali terbang. Simondoroikot kesal. Ia mengira yang menyanyi itu

adiknya. Segera ia turun dan memukul adiknya. “Jangan kau rebut lagi!” ancamnya. Meski adiknya mengatakan bukan dia, Simondoroikot tidak menggubrisnya. Ia kembali ke atas pohon menunggui jeratnya. Saat itulah Sikokong muncul lagi dan membawa adiknya. Simondoroikot melihat kejadian itu. Ia segera turun, tapi adiknya sudah dibawa jauh. Namun ia melihat jejak sampah tebu. Ia mengikuti jejak itu, jauh ke tengah hutan. Sampah tebu sudah habis, berganti dengan bulu burung sehelai demi sehelai. Tiba-

tiba ia melihat rumah Sikokong. Ketika ia hendak masuk, muncullah asap yang sangat tebal yang menghalangi penglihatannya. Ia menerobos masuk, tetapi tidak lagi menemui rumah Sikokong dan adiknya. Simondoroikot kemudian kembali ke kampung dan memanggil sikerei (dukun) untuk mencari adiknya. Tapi sikerei pun tak mampu menemui adiknya kembali. (o/diceritakan kembali dari Bruno spina: mitos dan legenda suku mentawai)

emilihan presiden (Pilpres) telah terselenggara dengan aman pada 9 Juli lalu, kini tinggal menunggu pengumuman hasil suara sah dari KPU pada 22 Juli nanti. Namun hasil survey dari beberapa lembaga yang melakukan perhitungan cepat dengan metodologinya masingmasing justru menimbulkan kebingungan rakyat. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, kedua pasang calon presiden dan wakil presiden sama-sama menang. Lembaga penyelenggara hitung cepat suara mengklaim bahwa data yang dimilikinya benar, kredibel, independen dan bisa dipertanggungjawabkan. Rakyat yang menanti presiden baru dibuat bingung karenanya. Terdapat 7 lembaga survey yang mengunggulkan pasangan Jokowi-Kalla yakni dengan sekitar 53 persen suara sementara pasangan Prabowo-Hatta hanya mendapat sekitar 47 persen suara. Hasil survey ini dirilis oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), Litbang Kompas, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Indikator Politik, Radio Republik Indonesia (RRI), Lingkaran Survei Indonesia, Populi Center dengan keunggulan sekitar 53 persen dibanding pasangan Prabowo-Hatta yang mendapat sekitar 47persen suara. Namun lembaga survey lainnya seperti Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, Jaringan Suara Indonesia mengunggulkan pasangan prabowo –Hatta dengan kemenangan sekitar 52 persen sementara Jokowi-Kalla mendapat 47 persen. Peran media massa nasional yang kurang bahkan tidak sesuai dengan etika jurnalis karena lebih menghamba kepada pemilik modal dan media yang notabene politisi atau aliansinya memperparah opini tersebut berkembang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara harus tetap independen, netral melakukan rekapitulasi suara dengan mengedepankan nilai kejujuran dan kepentingan bangsa yang lebih besar. Elit politik kedua kubu pendukung calon presiden dan wakil presiden yang berlaga dalam pilpres ini mesti legowo menerima keputusan rakyat siapapun yang terpilih tanpa melontarkan pernyataan menghasut yang berpotensi memunculkan riak politik yang lebih besar di tengah rakyat yang berakibat demokrasi berbiaya mahal ini ternoda. Tidak perlu mencaci pihak ini dan itu, ingat kekalahan bukan berarti diinjak-injak, orang bijak bilang kekalahan bukan akhir segalanya sehingga tidak perlu pernyataan itu yang malah menjatuhkan penilaian masyarakat di akar rumput. Terakhir, kepada saudara-saudara yang mengubah akun jejaring sosialnya demi kepentingan dukungan salah satu calon segera sadar bahwa kita bersaudara, tidak perlu ada permusuhan, perbedaan pendapat itu biasa dalam demokrasi.***


Iklan

Puailiggoubat NO. 292, 15 - 31 Juli 2014

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.