247

Page 1

MENTAWAI NEWS

4

KISRUH RAIBNYA ISI KAPAL BELANDA DI MENTAWAI MENTAWAI NEWS

5

KAPAL IMIGRAN SRILANKA TERDAMPAR DI MENTAWAI PENDIDIKAN 8

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

114

No . Se Ta 24 7 pt hu e n

m X be r2 01 2

HARGA ECERAN RP 3000

RENCANA INVESTASI SAWIT BERLANJUT PERUSAHAAN KANTONGI KA ANDAL


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Uggla Sangamberi amaterek an pagalaiat pulaleman siorak teteu samba onu sabeu. Tapoi ana sara bula aisakkut iate izin sibara ka Menteri Kehutanan tak pei abela, ia tedda tak imariuriu rabangun lalep nene.-3 Sia perusahaan sawit bula anai rabebesiake bule momoi raurep sawit ka Mentawai lulunia Gubernur aibelaakeat pagalaiat kerangka acuan Andal, oto sia nie’ investor anai peile ragagaba sia masyarakat kipa momoi ituguruk ake sawit. - 4 Anan lek goisok rajojoake siokko’ Mentawai sipugagalai ka Padang, tapoi kalulut ai lawan lepoi tak majadi. Sirimanua masijoake nene sopir angkot Teluk Bayur tapi kineneiget anan ia ka penjara. - 9 Kineneiget gelai pagalaiat arat ta sa Mentawai anai peile rabebesiake nia bula ituguru ibaliu gelai anekenda tatoga ka SD, Utek Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan anai peilei isusupi pamarinta sama Utek Cabang Dinas Pendidikan Sipora samba Sikakap. - 18

Dari Re daksi

P

embaca setia Puailiggoubat, ketika harapan yang disimpan sejak lama segera menjadi kenyataan, betapa senangnya kita. Begitulah yang dirasakan saudara-saudara kita, korban gempa dan tsunami Mentawai yang segera mendapat bantuan pembangunan hunian tetap. Namun harapan itu tak semudah yang dibayangkan mewujudkannya. Belum keluarnya izin prinsip alih fungsi lahan dari Menteri Kehutanan RI untuk lokasi pemukiman baru membuat proses pembangunan huntap terganjal. Hal ini yang dibahas Puailiggoubat pada edisi kali ini.

Pengajuan KUR Kepada Yth, Bapak yang menangani Kredit Usaha Rakyat (KUR), bagaimana cara pengajuan KUR di Sikabaluan, sementara di Sikabaluan tidak ada bank. Kita

2

Huntap Lagi Selain berita tentang investasi sawit yang terus berlanjut, perdebatan soal eksplorasi kapal karam di Mentawai dan soal lainnya, juga menjadi suguhan kami untuk Anda edisi ini. September ini juga menjadi bulan menggembirakan bagi keluarga besar Yayasan Citra Mandiri Mentawai. Dua staf YCMM yakni Pinda Tangkas Simanjuntak dan Fransiska Sagurung melepas masa lajangnya. Redaksi

cari info di kecamatan tapi hasilnya nihil (tidak yang tahu orang camat soal KUR).padahal KUR itu program pemerintah yang sedang digalakkan untuk menolong UKM . +6285263021600

Oto tak malengan masigealai turuk ke masela taturuk akek deretta tak te maeeruk lamau nia samba gajeumak. - 19 COVER DEPAN: 1 FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril WARTAWAN DAERAH: Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut) Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan)

Tarif Iklan Puailiggoubat

DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Gerson (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan).

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

CATATAN: Biaya Iklan sudah termasuk PPn 10 persen sesuai UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.


3

Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Semua persiapan untuk pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana gempa dan tsunami Mentawai 2010 sudah rampung dan bisa dimulai akhir Agustus ini, namun pengerjaan terganjal izin prinsip tukar menukar kawasan dari Menteri Kehutanan RI yang tak kunjung keluar.

PEMBANGUNAN HUNTAP TERHAMBAT SK MENHUT FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja Rapot Pardomuan Simanjuntak

gaknya 2.072 kepala keluarga korban tsunami Mentawai yang akan mendapat bantuan perumahan akhir tahun ini belum dapat bernafas lega. Penantian cukup lama sejak bencana Oktober 2010 lalu, masih terganjal keluarnya izin prinsip tukar menukar kawasan dari Menteri Kehutanan RI. Izin prinsip ini penting, sebab sebagian besar perumahan yang akan dibangun melalui dana rehabilitasi dan rekonstruksi bencana ini terletak di areal Hutan Produksi. Penyebabnya, pemukiman masyarakat lama dianggap zona merah, tidak layak dan rawan terkena tsunami lagi. Plt. Kepala Dinas Kehutanan Mentawai, Novriadi mengatakan izin menteri kehutanan belum juga keluar karena masih terkendala dengan masih adanya kelengkapan lain berupa rekomendasi dari departemen terkait lainnya di Kemenhut. Jika izin prinsip ini telah dikeluarkan, Dinas Kehutanan Mentawai juga telah mempersiapkan surat permohonan dispensasi penggunaan kawasan. Hal ini berguna untuk dapat dilakukan kegiatan rehab rekon pasca tsunami. Lanjut Novriadi, luas areal yang akan diminta dispensasi adalah 4.000 hektar dari total 6.975 hektar yang digunakan untuk hunian tetap serta fasilitas lainnya bagi 2.072 KK korban tsunami. Untuk pembangunan huntap saja butuh 224 hektar dimana satu rumah menggunakan tanah 30 x 36 Meter. Selain itu untuk pembangunan jalan juga perlu izin pinjam pakai kawasan, karena rencana lokasi huntap yang saat ini diplot dalam perencanaan terpisah-pisah yang membutuhkan jalan. Untuk itu lokasi jalan sepanjang 80.5 kilometer harus mendapatkan izin pinjam pakai kawasan dari kementerian kehutanan. “Jika izin prinsip tidak dikeluarkan Menhut maka segala kegiatan rehab rekon yang menggunakan tanah di kawasan hutan tidak akan dapat dilak-

A

HUNTARA - Sejumlah bocah berada di sekitar bangunan hunian sementara (Huntara) di Pagai Utara sanakan” kata Novriadi saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya di Tuapeijat, Selasa, 28 Agustus 2012. Kepala Seksi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Suryadi Eviontri yang ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya Senin 27 Agustus menyebutkan, sambil menunggu izin prinsip itu keluar, proses pembangunan huntap baru bisa dimulai di Sipora Selatan, sebab di kecamatan tersebut, relokasi pemukiman tidak berada di kawasan Hutan Produksi. “Infonya SK itu akan terbit 1 Agustus lalu, namun hingga kini belum ada kejelasannya, kalau tidak ada lahan yang direkomendasikan Menhut, kami tidak berani mengucurkan dana huntap untuk Pagai Utara dan Selatan,” kata Suryadi. Karena itu, lanjut Suryadi, proses pembangunan huntap baru bisa dilakukan di Sipora Selatan yang akan dimulai awal September ini. Di kecamatan itu, lahan relokasi tidak berada di kawasan hutan produksi. Berdasarkan SK Bupati Mentawai tentang Kebutuhan Areal Hunian Tetap, Lahan Usaha, Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial, Prasarana Jalan dan Kawasan Peruntukan Lainnya Bagi Korban Gempa dan Tsunami Mentawai yang dikeluarkan 12 Juni 2012, luas areal huntap di Pagai Utara 2.822 hektar dan di Pagai Selatan 5.312 hektar. Sementara di Sipora Selatan 1.978 hektar. “September ini sudah bisa dilakukan land clearing (pembersihan) lahan,

karena tanahnya rata-rata perbukitan maka akan dilakukan penataan, jika daerah jurang akan ditimbun, kalau lereng dan bukit akan diratakan, setelah dibersihkan maka Oktober dana tahap pertama bisa dicairkan,” kata Suryadi. Untuk Kecamatan Sipora Selatan, jelas Suryadi, tidak ada masalah lahan. Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa yang ia temui di Desa Bosua mengatakan titik koordinat lokasi huntap merupakan tanah ulayat masyarakat setempat. “Tanah tersebut telah dihibahkan kepada pemerintah oleh pemilik tanpa ganti rugi. Di Desa Beriulou, ada 10 pemilik lahan dan di Desa Bosua sebanyak 13 orang pemilik lahan sudah menyerahkan tanahnya untuk lokasi huntap,” jelasnya. Karena itu, Sipora Selatan akan dijadikan pilot proyek pembangunan huntap di Mentawai karena tidak ada masalah terkait lahan. “Lokasi tersebut saat ini telah dirambah masyarakat setempat,” jelasnya. Dimulainya rehab rekon Mentawai memang membutuhkan waktu lama karena menunggu penetapan lahan untuk relokasi warga. Total dana rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa dan tsunami Mentawai sebesar Rp486 Miliar, pengelolaannya dibagi dua yakni Rp280 Miliar dikelola oleh Provinsi Sumbar dan Rp206 Miliar dikelola oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai. Khusus dana yang dikelola provinsi, dana pembangunan huntap sejumlah 2.072 unit sebesar Rp249 Miliar.

Menurut Suryadi, kesiapan BPBD untuk memulai pembangunan huntap sudah 95 persen meliputi model rumah, pelatihan tukang bangunan, pembentukan pokmas dan pelatihan fasilitator. Para fasilitator yang direkrut akan berperan mendampingi masyarakat dalam proses pembangunan huntap secara teknis maupun pemulihan ekonomi masyarakat. “Jadi tidak ada alasan lagi setelah rekomendasi itu baru dibentuk, kalau SK itu ada kita langsung kerja,” katanya. Lanjutnya, pihak Pemkab Mentawai sendiri telah menetapkan titik koordinat masing-masing kepala keluarga yang akan dibuatkan huntap. Persiapan lain seperti bangunan sekolah, pasar dan jalan perencanaannya sudah matang. Suryadi mengatakan, jika SK diterbitkan, dana pembangunan huntap tahap pertama sebesar Rp125 Miliar siap diluncurkan ke rekening pokmas. Perincian anggaran tahap I untuk satu huntap sebesar Rp34 Juta dari total Rp68 Juta untuk satu rumah tipe 36. Dana tersebut akan dicairkan di Bank Nagari. “Dana dicairkan dan disetor BPBD kepada ketua Pokmas melalui Bank Nagari, selanjutnya ketua pokmas akan membagi-bagikan kepada anggotanya, secara administrasi 85 persen pihak BPBD Sumbar sudah siap menyalurkan dana dengan pendukungpendukungnya,” ujarnya. Meski proses pembangunan fisik huntap nantinya dimulai pada Novem-

ber setelah SK Menhut keluar, Suryadi yakin, tahun ini pembangunan bisa mencapai 85 persen hingga 90 persen siap. Dari perhitungan matematisnya, satu rumah bisa diselesaikan 20 hari. Selain itu, Suryadi menyebutkan, masyarakat yang sangat antusias menjalankan pembangunan menjadi salah satu faktor target itu bisa dicapai, hal itu ia lihat sendiri saat berkunjung Agustus lalu ketika mengantar fasilitator di lapangan. Suryadi menambahkan, BPBD juga akan menambah penerima bantuan huntap sebanyak 528 kepala keluarga. Namun pihaknya mengaku akan fokus dulu melakukan pembangunan untuk 2.072 kk sesuai SK Bupati saat tanggap darurat. “Nanti kalau pekerjaan sudah masuk 90 persen, baru dilakukan pengusulan dana tambahan buat yang belum dapat,” jelasnya. Ia mengatakan, meski pembangunan tak selesai tahun ini, dana tidak akan kembali ke kas negara karena dana bencana merupakan dana bantuan sosial berpola hibah, artinya diserahkan secara bulat dengan santunan rekening khusus, tidak masuk ke kas daerah. “Kalau tahun ini pekerjaan tak selesai, penggunaan dana bantuan akan dilanjutkan pada 2013,” ujarnya. Saat ini, pihaknya memaksimalkan pekerjaan yang bisa dilaksanakan sembari menunggu SK rekomendasi penggunaan lahan dari Menteri kehutanan yang tak jelas entah kapan keluarnya. (o)


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan ternyata sudah diterbitkan gubernur pada 2011 lalu. Perusahaan terus berupaya mendekati masyarakat meminta dukungan.

Rencana Investasi Sawit Berlanjut Perusahaan Kantongi KA ANDAL FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Rapot Pardomuan Ferdinand Salamanang

R

encana pembukaan perkebunan kelapa sawit oleh dua perusahaan di Mentawai ter-

nyata terus berlanjut, meski pada 2010 dan 2011, masyarakat menolak keras rencana tersebut. Dua perusahaan tersebut, PT Swasti Siddhi Amagra (SSA) dengan izin konsensi seluas 20.000 hektar di Pagai Utara dan Pagai Selatan serta PT Rajawali Anugerah Sakti seluas 14.000 hektar di Pulau Pagai Utara dan Sipora Selatan saat ini terus mengurus perizinan. Plt Kepala Dinas Kehutanan, Novriadi, mengatakan bahwa dirinya baru-baru ini pernah bertemu dengan petugas dari perusahaan sawit yang akan membuka perkebunan kelapa sawit di Pagai Selatan. “Petugas dari perusahaan sudah turun ke masyarakat,” katanya kepada Puailiggoubat di ruang kerjanya, Selasa, 28 Agustus lalu. Namun sejauh ini ia tidak mengetahui persis seperti apa kesiapan urusan dari kedua perusahaan sawit ini untuk mendapatkan Izin Usaha Perkebunan (IUP) karena urusan IUP adalah di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan. “Kalau sudah ada IUP, maka pada tahapan selanjutnya pihaknya hanya memberikan pertimbangan teknis bagi pengeluaran Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) karena akan dilakukan pembukaan lahan (land clearing). Sedangkan yang akan mengeluarkan IPK adalah gubernur melalui Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat,” kata Novriadi. Andre Kasianus, Kepala Bidang Perkebunan Dispertanakbun Mentawai yang ditemui di ruang kerjanya pada hari yang sama, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui persis apa yang telah dan akan diurus oleh pihak perusahaan ke kantornya dengan alasan bahwa dirinya baru dimutasikan ke dinas itu. Namun ia menunjukkan beberapa dokumen surat yang ditembuskan ke Dispertanakbun terkait urusan perusahaan itu. Dari beberapa surat itu terlihat bahwa gubernur Sumbar telah menetapkan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)

4

DISKUSI - Diskusi antara warga Purorougat dengan tim YCM dengan keputusan nomor 660-430-2011 tentang Kesepakatan Kerangka Acuan ANDAL Rencana Perkebunan dan Pengelolaan Kepala Sawit seluas 14.000 Ha oleh PT Rajawali Anugerah Sakti di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Keputusan Nomor 660-431-2011 tentang Kesepakatan Kerangka Acuan ANDAL Rencana Perkebunan dan Pengelolaan Kelapa Sawit seluas 20.000 Ha oleh PT Swasti Siddhi Amagra. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Barat telah menyurati Direktur PT Rajawali Anugerah Sakti yang beralamat di Perumahan Padang Hijau Blok F 3, Desa Sumber Melati Diski, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tertanggal 19 September 2011, yang isinya penyampaian keputusan gubernur soal penetapan KA ANDAL serta dokumennya. Gubernur juga menyurati direktur PT Swasti Siddhi Amagra yang beralamat di jalan Kaswari No 17 A Medan. Di dalam surat nomor 660/648 A/TLPHL/BPDL-2011 serta nomor 660/649 A/TL-PHL/BPDL-2011disebutkan bahwa pemrakarsa berkewajiban menggunakan KA ANDAL yang telah disahkan sebagai acuan dalam pelaksanaan studi dan penyusunan ANDAL, Renca-

na Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKL), Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dan Ringkasan Eksekutif (RE). Namun tahapan rencana kegiatan yang bersifat fisik belum dapat dilakukan hingga ditetapkannya keputusan kelayakan lingkungan hidup berdasarkan hasil penilaian ANDAL, RKL, RPL dan RE. Sementara itu terkait pengurusan izin koperasi Pakerekat Baga Bubuget oleh perusahaan sawit mengatasnamakan masyarakat Bubuget ke Dinas Perindagkop UMKM Mentawai, staf Bidang Koperasi, Herman mengatakan, dari Januari hingga Agustus, hanya ada satu koperasi nelayan yang mengurus badan hukum. Herman yang ditemui di kantornya, Rabu 29 Agustus lalu mengaku tidak menemukan berkas yang masuk dari koperasi Pakerekat Baga Bubuget maupun koperasi lainnya yang bergerak di bidang IPK. Sementara itu laporan berkala setiap 3 bulan sebagai kewajiban perusahaan yang diberikan ke bupati c/ q Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai sesuai SK Pencabutan dan penggantian izin lokasi pembangunan perkebunan kelapa sawit PT RAS nomor 188.45-205 tahun 2010

dan kepada PT SSA nomor 188.45-206 tahun 2010 tanggal 30 Juli 2010 pada bagian memutuskan dictum ketiga poin 10 tidak dapat diketahui. Saat mau dikonfirmasi ke BPN Mentawai di SP III itu, kantornya masih tertutup. Hanya ada satu sepeda motor yang parkir di teras kantor itu. Suara Penolakan Kembali Ramai Sementara terkait rencana berlanjutnya investasi sawit di Mentawai, suara penolakan dari masyarakat kembali terdengar. Menurut informasi yang didapat Puailiggoubat dari warga Dusun Aban Baga, Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan, Sudirman Saogo,warga menyandera tiga unit sepeda motor milik perusahaan untuk mencegah berlanjutnya rencana perusahaan membuka kebun sawit di dusun tersebut. “Penyanderaan terjadi awal Agustus lalu, tanggal tepatnya saya lupa, tapi harinya Selasa, saat itu warga meminta perusahaan membuat surat perjanjian yang berisikan tidak akan ada aktivitas terkait perkebunan sawit di Aban Baga, warga meminta wakil perusahaan membuat surat perjanjian di depan warga pada hari Minggu sebab saat itulah warga dusun banyak berkumpul, se-

mentara hari lainnya ada di ladang,” cerita Sudirman kepada Puailiggoubat 27 Agustus lalu. Namun, dua hari setelah penyanderaan tepatnya Kamis, datang enam anggota Kepolisian Sektor Sikakap ke Aban Baga meminta warga melepaskan tiga sepeda motor itu. “Tapi warga tidak bersedia menyerahkan karena sudah membuat perjanjian dengan perusahaan untuk bertemu hari Minggu,” jelas Sudirman. Untung, lanjut Sudirman, aparat tidak memaksa dan pulang ke Sikakap. Penyanderaan itu akhirnya diselesaikan pada hari yang sudah disepakati setelah pihak perusahaan bersedia menandatangani perjanjian tidak akan melanjutkan aktivitas sawit di dusun tersebut. “Tiga sepeda motor itu diserahkan baikbaik oleh warga setelah perusahaan membuat surat perjanjian, saat itu pertemuan dihadiri Kepala Desa Sinaka Tarsan Samaloisa,” kata Sudirman. Sementara itu dari informasi yang diterima Puailiggoubat, suara warga Dusun Bubuget, tetangga Aban Baga mulai pecah. Jika awalnya warga sepakat mendukung perusahaan dengan membentuk koperasi Pakerekat Baga Bubuget yang izinnya sedang diurus perusahaan ke Dinas Perindagkop UMKM Mentawai, kini mulai ada yang tidak mendukung. Penolakan juga disampaikan pimpinan Paroki Sikakap Romo F.X Wio Hurint (Romo Pei). Ia mengatakan, penolakan harus digalang bersama warga dengan cara turun ke lapangan memberikan penyadaran akan dampak buruk perkebunan sawit di Mentawai. “Kampanye bersama harus dilakukan untuk terus menyuarakan penolakan sawit di Mentawai,” kata Romo Pei kepada Puailiggoubat, akhir Agustus. Seperti diberitakan sebelumnya, PT Swasti Siddhi Amagra akan membuka perkebunan sawit di Mentawai. Izin dari bupati lama Edison Saleleubaja sudah dikantongi sejak tahun 2010 seluas 20.000 hektar, masing-masing 12.000 hektar di Pagai Selatan dan 8.000 hektar di Pagai Utara. Namun masyarakat Mentawai menolak keras rencana itu. Penolakan dilakukan dengan aksi demonstrasi dan surat pernyataan, sepanjang 2010 lalu. Kini upaya penolakan kembali terdengar. Sementara aktivitas kantor PT. Swasti Siddhi Amagra di Sikakap saat ini terlihat sepi. Puailiggoubat yang beberapa kali menyambangi kantor tersebut untuk meminta konfirmasi, pintunya dalam keadaan tertutup. (o)


5

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 247, 1 - 14 September 2012

BP3 Batusangkar berkoordinasi dengan Polda Sumbar terkait hilangnya sejumlah benda berharga dari kapal Belanda yang ditemukan karam di perairan Sikakap, Mentawai.

Kisruh Raibnya Isi Kapal Belanda di Mentawai FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

ejumlah benda berharga dari kapal Belanda yang ditemukan karam di sekitar Pulau Sanding, Kecamatan Pagai Selatan , Kabupaten Mentawai hilang. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar meminta Kepolisian Daerah Sumatra Barat menyelidiki kasus ini. “Kami sudah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Polda Sumbar, dari pertemuan tim BP3 dengan polisi, disepakati bahwa pihak Polda akan maju menyelidiki kasus ini sementara kami sebagai pendampingnya,” kata Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan BP3 Batusangkar, Budi Istiawan kepada Puailiggoubat, 29 Agustus lalu. Menurut Budi, berdasar penelusuran BP3, sejumlah benda berharga yang ada di kapal karam yang diduga berasal dari masa VOC Belanda dulu, telah diambil pihak UPTD Balai Benih Ikan Pantai Sikakap beberapa waktu lalu. “Kami telah menyita beberapa

S

BARANG ANTIK - Barang antik dari Selatan keramik buatan Cina, beberapa di antaranya sudah pecah dan stempel kayu milik pemerintah Belanda dari tahun 1700-an dari rumah Hardimansyah, staf BBIP Sikakap di Sikakap, saat itu kami bertemu istrinya, yang bersangkutan tidak ada ditempat,” kata Budi.

karam adalah pihak yang menemukan harus melaporkan terlebih dahulu kepada BP3. Selanjutnya pemerintah setempat, biasanya dari Dinas Pariwisata akan melakukan survey untuk menentukan apakah kapal tersebut layak ditetapkan sebagai cagar budaya. Jika layak, maka pengangkatan harus dilakukan BP3. Menurut Budi, kapal karam tersebut pertama kali dilaporkan ditemukan setelah tsunami Mentawai, Oktober 2010. Tak lama setelah itu, BP3 sudah turun ke lapangan. “Namun pengecekan ke lokapal VOC yang karam ditemukan di Perairan Pagai kasi tidak bisa dilakukan saat itu karena adanya Meski kapal karam itu belum laporan BMKG bahwa cuaca buruk,” ditetapkan sebagai cagar budaya, namun kata Budi. lanjut Budi, pengangkatan benda-benda Penelitian kembali tertunda karena berharga dari kapal tersebut harus seizin menunggu pengesahan UU No. 11 tahun pemerintah daerah dan BP3. 2010 tentang Cagar Budaya. “Bahkan Ia mengatakan, prosedur pengang- hingga saat ini peraturan pemerintah katan benda temuan bawah air atau kapal terkait UU ini belum keluar, hal ini yang menunda BP3 melakukan penelitian ke lokasi,” jelas Budi. Namun belum lagi BP3 turun ke lokasi, sejumlah benda sudah raib dan ditemukan di rumah staf Rasyidin mengatakan, Panitia BBIP Sikakap. Musyawarah (Panmus) DPRD tidak Sementara itu, Kepala Dinas Kebisa mengagendakan pembahasan APBD lautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Perubahan karena drafnya belum samMentawai Edi Sukarni yang dihubungi pai. “Kita tengah menunggu,” katanya. melalui telepon, Rabu 29 Agustus memDalam Permendagri Nomor 13 bantah tudingan BP3. Tahun 2006 Pasal 154 disebutkan “Tidak, tidak benar itu, benda itu bahwa seandainya selama tahun berjamasih di sana,” katanya. lan perlu diadakan perbaikan atau Ia mengatakan, pihaknya memang penyesuaian terhadap alokasi angga-

APBD Perubahan Mentawai Belum Diajukan Eksekutif PADANG - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2012 Kabupaten Kepulauan Mentawai hingga akhir Agustus belum diajukan ke DPRD oleh pihak eksekutif. Wakil Ketua DPRD Mentawai Nikanor Saguruk yang dihubungi Puailiggoubat melalui telepon, Selasa 28 Agustus menyebutkan, hingga akhir Agustus ini, pihak eksekutif belum mengajukan draf APBD Perubahan ke DPRD.

Menurutnya, keterlambatan pengajuan itu bisa berakibat pekerjaan tidak maksimal mengingat waktu efektif yang tersedia tinggal tiga bulan. “Saya tidak tahu masalahnya, sehingga APBDP ini terlambat disampaikan,” ujarnya. Anggota Badan Anggaran DPRD Mentawai Rasyidin Syaiful membenarkan kata Nikanor. Ia mengatakan sampai 28 Agustus lalu, eksekutif belum memberi informasi. FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

PASAR SIKAKAP - Aktivitas warga di Pasar Sikakap

ran, maka perubahan APBD masih dimungkinkan terutama apabila; terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum Anggaran, terjadi keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja; ditemui keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan; keadaan darurat; dan keadaan luar biasa. Sementara itu terkait pengajuan draf APBD Perubahan itu, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet yang dikonfirmasi Puailiggoubat melalui telepon dan pesan singkat tidak menjawab. Begitu juga dengan Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa. (gsn)

berniat mengobservasi dan mengangkat benda-benda itu, namun Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta tak memberi izin, sehingga hal itu batal dilakukan. Katanya, pihak yang bisa melakukan observasi dan pengangkatan harus mempunyai badan hukum yang jelas sesuai dengan perundang-undangan yang ada. “Kalau saya, tidak berani melakukan itu,” ujarnya. Edi menyebutkan, benda di kapal diduga peninggalan masa VOC Belanda itu belum ditetapkan sebagai cagar budaya purbakala, karena sampai saat ini belum ada surat pemberitahuan seperti itu. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar yang pernah berkunjung ke Mentawai juga belum menegaskan hal itu. Meski Edi Sukarni membantah pihaknya telah mengambil benda berharga itu, kenyataan yang ditemui Puailiggoubat di lapangan berbeda. Pada 7 Maret 2011, Puailiggoubat diperlihatkan benda-benda berharga yang diambil dari kapal oleh Hardimansyah di rumah kontrakannya di belakang kantor camat Sikakap. Saat itu Puailiggoubat melihat beberapa pecahan keramik, guci, piring kuno. Benda yang utuh dipajang di meja, sedang pecahannya ada di sejumlah karung. Puailiggoubat bahkan sempat mengambil gambar atau foto bendabenda tersebut. Sementara Kepala Bagian Humas Polda Sumbar AKBP Mainar mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar tentang hal itu. “Kita belum dapat laporan dari Serse, nanti kita follow up,” kata Mainar melalui sambungan telepon, 29 Agustus lalu. (fs/gsn/rus/oca)

Solar Tidak Ada, Listrik di Sikakap Padam Siang Hari SIKAKAP - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kecamatan Sikakap terjadi dalam seminggu terakhir sejak Idul Fitri. Bahkan sejak 28 Agustus hingga 31 Agustus, solar sempat menghilang di Sikakap. Kelangkaan solar disebabkan sudah dua minggu terakhir, kapal BBM tidak masuk ke Sikakap. Tidak jelas penyebab kejadian tersebut. Namun hilangnya solar menyebabkan stok BBM di PLN Sikakap menipis. “Kita terpaksa mematikan listrik pada siang hari untuk menghemat bahan bakar, jika tidak demikian, maka malam hari Sikakap bisa gelap gulita,” kata Indra, pimpinan PLN Sikakap kepada Puailiggoubat, 28 Agustus lalu. Pemadaman listrik siang hari berlangsung sejak 28 Agustus mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Akibat pemadaman itu, sejumlah aktivitas usaha masyarakat di Sikakap terganggu. (fs)


MENTAWAINEWS Siberut Utara yang Tersisihkan SIKABALUAN - Kecamatan Siberut Utara makin tersisihkan dari sektor transportasi terutama dari layanan kapal untuk rute Padang-Mentawai. Apalagi sejak rusaknya KM Simasin yang merupakan satu-satunya kapal ke Sikabaluan, akhir Juni lalu. Akibatnya warga Sikabaluan yang hendak ke Padang atau sebaliknya harus transit ke Tuapeijat Sipora Utara atau Maileppet, Siberut Selatan. Di Tuapeijat, penumpang dari Sikabaluan menunggu jadwal kapal antar pulau. Dari Tuapeijat ke Sikabaluan setiap hari Rabu, sementara dari Sikabaluan ke Tuapeijat setiap Kamis. Sementara bagi penumpang dari Padang ke Sikabaluan naik kapal Sumber Rezeki Baru di pelabuhan Muara Padang setiap Senin, nanti sampai di Maileppet, Siberut Selatan pada Selasa, selanjutnya mencari speedboat menuju Sikabaluan atau speedboat datang dari Sikabaluan. Untuk ongkos boat penumpang harus mengeluarkan Rp100 Ribu-Rp150 Ribu per orang. Demikian juga bagi penumpang yang naik kapal Ambu-ambu ke Maileppet setiap Kamis. Untuk ke Padang, penumpang dari Sikabaluan juga rela berdesak-desakan bila boat menuju Maileppet Siberut Selatan hanya satu dengan jumlah penumpang melebihi 15 orang. “Tidak ada pilihan lain. Kondisinya memang sepert ini,” kata Bruno Guime, anggota DPRD Mentawai yang ikut berdesakan di atas speedboat. Ketika masyarakat menyampaikan kalau situasi masyarakat kesulitan kapal seperti ini, Bruno enggan berkomentar dan menjawab keluhan warga. Ternyata persoalan transportasi antar SikabaluanPadang saja yang jarang dan mengkhawatirkan. KM Nade yang digunakan sebagai kapal antar pulau pada pelayaran terakhirnya menjelang lebaran Idul Fitri 1433 H, Rabu, 15 Agustus lalu dari Tuapeijat menuju Siberut dan Sikabaluan juga ikut mencemaskan penumpang yang kapasitasnya lebih dari 100 orang, di mana menjelang kapal sampai di dermaga Maileppet tiba-tiba terjadi kerusakan mesin. “Kami yang ada di kamar atas saja sampai mencium bau seperti karet terbakar,” kata Siska. Setelah dicek oleh pihak kapal ternyata cerobong asap kapal bocor. Setelah dipaksakan akhirnya kapal berhasil merapat di pelabuhan Maileppet, dan melakukan perbaikan. Karena melakukan perbaikan penumpang yang mau ke Sikabaluan tertahan dua jam di pelabuhan dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Dari pelabuhan Maileppet kapal merapat di pelabuhan Pokai pukul 19.30 WIB. Akibat lain dari kelangkaaan kapal tersebut menyulitkan para pedagang. (bs/r)

Puailiggoubat

NO. 247, 1 - 14 September 2012

6

World Bank Evaluasi Dana PNPM Mentawai di Daerah Bencana Sembilan petugas dari World Bank berkunjung ke daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami Mentawai untuk mengevaluasi pelaksanaan dana PNPM.

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja

orld Bank Satelite OfficePNPM Support Facility (PSF) melakukan evaluasi dan supervisi penggunaan dana dan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) khusus pasca bencana Mentawai, 28 Agustus hingga 2 September 2012. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Sumatera Barat Irvan Khairul Ananda kepada Puailiggoubat, Selasa 28 Agustus menyebutkan, tim World Bank yang berjumlah sembilan orang itu datang mengevaluasi sejauh mana progres bentuk kegiatan PNPMP 2012 di Mentawai khususnya di daerah bencana.

W

BEREBUT- Sejumlah penumpang dari Padang menuju Sikabaluan transit ke Siberut berebut bot menuju Sikabaluan karena KM Simasin tidak jalan Menurut Irvan, dana PNPM MP yang dievaluasi tersebar pada empat kecamatan yang terkena dampak bencana yakni Sipora Selatan, Sikakap, Pagai Utara dan Selatan. Besaran dana PNPM MP khusus daerah bencana sekitar Rp20 Miliar, rata-rata tiap kecamatan mendapat dana sekitar Rp5 Miliar diluar PNPM MP reguler sebesar Rp3 Miliar per kecamatan. Jumlah ini tentu lebih besar dibanding kecamatan lain di Mentawai.

Khairul mengatakan, meski jumlah dana di empat kecamatan itu banyak, pelaksanaan program tidak berbeda dengan dana PNPM MP reguler. Pembangunan yang mau dilakukan dengan dana itu tergantung kebutuhan masyarakat. “Tidak ada kekhususan program, meski empat kecamatan itu dananya lebih banyak, bisa digunakan untuk infrastruktur jalan, jembatan, asrama, dan sebagainya, tidak ada pembatasan,” ujarnya.

Untuk saat ini, kata Khairul, penyaluran dana baru tahap pertama sebesar 20 persen dari dana keseluruhan yang diterima Mentawai 2012 sekitar Rp46 Miliar. Direncanakan, setelah peluncuran tahap pertama akan dilanjutkan dengan tahap ke dua. “Diharapkan Desember 2012 semua program selesai semua,” katanya. Ditambahkan Irvan, Mentawai merupakan daerah yang paling besar mendapat alokasi PNPM tahun ini. (o)

e-KTP Mentawai Rampung 70 Persen PADANG – Proses rekam data kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) bagi 50.297 penduduk wajib KTP di Kabupaten Kepulauan Mentawai hingga akhir Agustus 2012 baru terealisasi 35.207 orang atau 70 persen. Proses rekam data

e-KTP di 10 Kecamatan ditargetkan rampung akhir September 2012. Dul Sumarno, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, saat dihubungi dari Padang, Rabu 29 Agustus menyebutkan, proses reFOTO:FERDINAND/PUAILIGGOUBAT

REKAM DATA - Proses rekam data e-KTP di Kecamatan Sikakap

kam data e-KTP terus berlangsung meski terdapat kendala teknis dan faktor cuaca yang kurang mendukung sehingga mengganggu proses e-KTP mobile. Pelayanan e-KTP dengan sistem jemput bola (mobile) cukup membantu pelaksanaan rekam data khususnya bagi orang jompo dan warga yang sakit serta penduduk di dusun-dusun yang jauh dari kantor desa. “Walau terdapat kendala teknis berupa komputer yang sering “hang” jika terdapat warga yang meletakkan jarinya terlalu lama, namun hal itu bisa diatasi dengan cara menghidupkan ulang peralatan e-KTP mobile tersebut,” ujarnya. Saat ini, pelayanan e-KTP Mobile tengah dilaksanakan di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat. Di desa tersebut terdapat 1.950 penduduk wajib KTP yang harus melakukan sidik jari karena daerahnya cukup jauh dari pusat pelayanan eKTP.

Sementara itu, pelayanan di kantor Desa Betaet, Kecamatan Siberut Barat, Desa Saibi Samokop, Kecamatan Siberut Tengah, dan Saureinuk, Kecamatan Sipora telah berjalan optimal karena sebelumnya terkendala tidak cukupnya arus listrik untuk mengoperasikan peralatan e-KTP. Daya listrik di ketiga kantor desa itu, hanya berkekuatan sekitar 3000 watt, sedangkan daya yang dibutuhkan untuk perangkat keras perekaman data minimal 6.000 watt. “Sudah tersedia genset berkekuatan 16.000 watt untuk masingmasing kantor desa itu untuk memperlancar perekaman data,” katanya. Ia meminta masyarakat yang belum melakukan rekam data untuk segera datang ke Kecamatan atau melapor kepada petugas jika terdapat warga jompo atau sakit. “Pelayanan akan tetap dilakukan bahkan sampai malam hari jika warga beramai-ramai datang untuk mengurus e-KTP,” ujarnya.(prl)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 247, 1 - 14 September 2012

Lomba Panahan di Siberut Tengah SAIBISAMUKOP - Peringatan HUT RI ke- 67 di Siberut Tengah berlangsung meriah. Panitia menggelar lomba panahan dengan peserta warga mewakili masing-masing dusun. Koordinator panitia lomba panahan, Gustaf Sageileppak mengatakan, lomba panahan ini untuk memeriahkan HUT RI. Lomba ini sangat diminati sekali, kalau dibanding tahun lalu, tahun ini lebih meriah. “Lomba panahan ini sangat diminati sekali, tahun ini ada 36 peserta yang ikut lomba. Kalau tahun lalu jumlahnya hanya sampai 10 orang lebih pesertanya,” katanya. Selain memeriahkan HUT RI, lomba panahan ini bertujuan untuk mengangkat dan mempelajari budaya memanah masyarakat Mentawai. “Inilah yang kita inginkan sebenarnya, partisipasi warga yang ikut lomba, agar budaya memanah terus ada. Para peserta ternyata ada remaja dan pemuda yang bisa memanah, meski kalah itu biasa,” ujar Gustaf. Hasil kejuaaraan memanah ini, Baigi dari Dusun Pangasaat jadi juara satu, juara dua direbut Onan Esli masih dari dusun yang sama, juara tiga diraih Eli Kasim dari Dusun Sibuddaoinan dan juara harapan jatuh kepada Sinou Kerei dari Dusun Sirisurak. (rr)

Sepakbola Warnai HUT RI di Siberut Barat Daya PEI-PEI - Di Kecamatan Siberut Barat Daya, HUT RI KE-67 dimeriahkan kegiatan olahraga mulai tingkat dewasa hingga SMP dan SD, pertengahan Agustus lalu. Camat Siberut Barat Daya Pir Paulus mengatakan, untuk memeriahkan peringatan HUT RI tahun ini, kecamatan menyelenggarakan pertandingan bola kaki yang diikuti tiga klub, Peipei selaku tuan rumah, Taileleu dan Katurei, hanya saja Desa Sagulubbek yang tidak ikut serta dalam pertandingan sepak bola. “Untuk saat ini biarpun tidak banyak pemain antar dusun dan desa, janganlah kecewa mudah-mudahan ke depan lebih meriah lagi dibanding tahun ini,” katanya. (dom/rus)

Insiden Upacara Peringatan Kemerdekaan di Siberut Utara Pelaksanaan pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus tiga tahun terakhir sejak 2010 di Kecamatan Siberut Utara selalu ada yang mengkhawatirkan, memilukan, dan bahkan terkesan lucu.

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

eperti halnya pada pengibaran bendera merah putih pada peringatan detik detik Proklamasi 17 Agustus 2012 oleh pasukan pengibar bendera dari SMA 1 Siberut Utara, pada awal masuk lapangan masih berlangsung lancar. Saat akan belok kanan untuk berada di depan tiang bendera dan di hadapan inspektur upacara dalam hal ini camat Siberut Utara, tiba-tiba beberapa anggota paskibra yang ada diformasi barisan 45, sepatu mereka terlepas dan juga ada yang alas atau sol dan hak sepatunya copot. Tak hanya itu saja, saat formasi pasukan 8 yang mengibarkan bendera mengambil formasi, satu orang pasukannya sol sepatunya lepas lagi. Setelah berhasil mengibarkan bendera, paskibra kembali ke tempat semula, lagi-lagi sepatu dan tapak sepatu paskibra di pasukan 17 dan 45 terlepas, namun konsentrasi paskibra ini tidak terganggu hingga kembali ketempat. “Saya malu jadinya, untung tidak sendiri,” kata Nurjani, salah seorang anggota paskibra yang sepatunya lepas. “Untungnya konsentrasi kami tidak terganggu dan berjalan dengan baik,” tambahnya. Dikatakan Nurjani, lepasnya

S

UPACARA - Upacara Pembukaan loba HUT RI ke-67 di Siberut Tengah sepatu dan hak atau sol sepatu bagi paskibra baru terjadi kali ini. “Sekarang sepatu paskibranya lunak, tidak kuat seperti tahun kemaren,” kata Nurjani yang tahun lalu juga jadi anggota paskibra. Lokasi pelaksanaan upacara yang dilangsungkan di lapangan hijau Sikabaluan pada saat pelaksanaan upacara memang berlumpur dan tergenang air, karena diguyur hujan tengah malam. Kondisi ini hampir terjadi setiap tahunnya, bahkan genangan air dan lapangan yang berlumpur lebih parah pada pelaksanaan upacara tahun lalu. Setelah upacara selesai, Yultan Sakukut, salah seorang pegawai di kecamatan mengambil inisiatif mengumpulkan sepatu paskibra yang terlepas dan meletakkannya di dekat podium. Saat Puailiggoubat menghitung jumlahnya ada sembilan pasang, sementara sol sepatu yang lepas dibiarkan begitu saja. Pada pelaksanaan upacara HUT RI ke-67 hanya diramaikan pelajar baik SD, SMP dan

SMA. Sementara tokoh masya-rakat tidak begitu ramai. Seperti halnya PKK baik PKK kecamatan, desa dan dusun terlihat sepi. Hanya Lima Bendera Merah Putih Berkibar Melihat insiden lepasnya sepatu paskibra saat pengibaran bendera Sandra Oktavia, Camat Siberut Utara merupakan hal yang tidak disangka. “Selama ini belum ada kejadian seperti ini. Ini karena kondisi lapangan upacara yang berlumpur,” katanya. Tahun ini juga kibaran bendera merah putih terlihat sepi di rumah masyarakat. Dari satu jalur jalan dengan jumlah rumah sekitar 30 unit hanya tiga hingga lima rumah saja yang mengibarkan bendera. Ada warga yang mengaku tidak punya bendera, ada yang mengaku lupa memasang dan ada juga yang mengaku tidak tahu kapan memulai memasang bendera. Sewaktu Mentawai masih di bawah Kabupaten

Padang Pariaman, pihak kecamatan berjalan keliling sambil menyampaikan pengumuman mulainya pengibaran bendera. “Biasanya waktu itu seminggu sebelum 17 Agustus bendera dikibarkan dirumah masyarakat dan hampir semua masyarakat punya bendera. Tapi sekarang sudah lain,” kata seorang warga. Pernak pernik merah putihpun hanya terlihat di kantor dinas dan pemerintah. Pada upacara proklamasi tahun 2011 lalu, dua dari tiga pengikat bendera ketali tiang bendera terlepas, hanya yang tinggal satu pengikat di bagian atas. Sehabis upacara, Kapolsek saat itu masih dijabat Iptu Hariyanto dan Camat Seminar Siritoitet meminta beberapa anggota paskibra untuk menurunkan bendera dan memperbaiki tali dan menaikkannya kembali. Tak hanya kejadian itu saja. Tahun 2010 juga terjadi insiden dimana bendera robek di bagian ujung penyatu antara warna merah dan warna putih. (bs/rr/ds/r)

Maling Santroni Toko Obat, Rp900 Ribu Raib SAIBI - Warga di Dusun Masoggunei, Desa Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai digegerkan ulah maling. Toko obat berizin milik Pardomuan T Gurning, pegawai Puskesmas Saibi Samukop, Siberut Tengah dibobol maling, akibatnya uang senilai Rp900 Ribu hilang. Aksi tersebut diperkirakan Senin malam, 20 Agustus lalu saat pemilik toko obat tersebut liburan ke kampung halamannya di Medan,

Sumatera Utara. Rekno Dier yang menjaga toko obat tersebut mengatakan, diduga saat peristiwa itu terjadi ketika ia pergi ke luar rumah pada pukul 22.00 WIB. Setelah ia kembali pada pukul 23.00 WIB, toko obat sudah terbuka. “Saya diberitahu ada yang masuk ke toko obat dan meja tempat uang di angkat maling,” katanya. Setelah dicari-cari, meja ditemukan di belakang rumah, laci

yang berisi uang Rp900 ribu sudah hilang. Aksi maling ini begitu mulus karena diduga saat menyantroni toko obat tersebut ketika hujan lebat, sehingga warga disekitar lokasi kejadian tidak satu pun yang mengetahuinya. “Jika saja saya tidak tertahan hujan saat mau pulang, mungkin aksi maling ini dapat diketahui dan kepergok siapa pelakunya,” ungkap Rekno. Hingga 28 Agustus lalu, pel-

akunya belum diketahui. Pembobolan rumah itu diperkirakan dilakukan dua atau tiga orang sebab meja setengah biro tempat uang itu sangat berat tidak terangkat hanya satu. Pemilik toko obat, Pardomuan T Gurning ketika dihubungi mengatakan, sudah tahu yang terjadi terkait pembobolan toko obat miliknya. “Saya sudah tahu infonya dari Rekno dan saya merasa trauma sekali, padahal toko obat itu sangat dibutuhkan warga,” katanya.(rr/r)


MENTAWAINEWS Jadwal Kapal ASDP Ke Mentawai Normal PADANG - Jadwal keberangkatan kapal MV.Ambu-ambu milik PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Persero Indonesia yang melayani rute Padang-Mentawai kembali normal usai melayani mudik lebaran dan balik lebaran tepatnya Selasa 28 Agustus. Sebelumnya PT. ASDP melakukan perubahan jadwal keberangkatan yakni dengan menambah rute ke Tuapeijat yang biasanya hanya sekali seminggu yakni hari minggu menjadi dua kali, Minggu dan Kamis dari Padang. Perubahan jadwal itu menggeser rute ke Siberut yang biasanya berangkat dari Padang pada hari Kamis menjadi Sabtu, waktu keberangkatan pun berubah, yang biasanya pukul 20.00 WIB menjadi pukul 08.00 WIB, sedangkan jadwal ke Sikakap tetap pada Selasa. Kepala PT. ASDP Padang Ospar Silaban yang ditanya Puailiggoubat,Kamis 30 Agustus menyebutkan, perubahan rute hanya berlaku sementara untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang mau mudik dan balik lebaran yang terhitung 12-27 Agustus. Ia mengatakan, saat mudik dan balik memang terjadi lonjakan penumpang, namun ia tak merinci seberapa banyak. Yang jelas, lanjut Ospar, kapasitas maksimal penumpang sebanyak 300 orang ditambah kendaraan masing-masing. Perubahan jadwal, kata Ospar, sudah dikoordinasikan dengan segenap elemen yakni Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Polisi , TNI dan pihak ASDP. Ia mengatakan, penambahan rute kapal sangat menguras sumber daya yang ada di Ambu-ambu karena anak buah kapal dan mesin kapal tak punya jeda istirahat. “Apalagi yang melayani rute PadangTuapeijat dan Padang-Siberut, kapal baru sampai di Pelabuhan Bungus langsung bertolak kembali, jedanyanya hanya saat menurunkan dan menaikkan penumpang,” katanya. Usai 27 Agustus, jadwal kembali normal yakni Minggu melayani rute Padang-Tuapeijat, Selasa untuk rute Padang-Sikakap dan Kamis rute Padang Siberut. Lanjut Ospar, meski jadwal kapal ditetapkan, hal itu bisa berubah kalau pelayaran mengalami cuaca yang ekstrem seperti badai. Katanya, penundaan atau perintah balik itu diberikan untuk menjaga keselamatan penumpang yang merupakan prioritas ASDP. “Jika cuaca badai keberangkatan kapal ditunda, apabila sudah berangkat, kapal kita suruh balik,” ujarnya. Selain penundaan jadwal, ASDP juga telah menambah jaket keselamatan (life jacket) sebanyak 150 buah dan peralatan lain untuk menjamin keselamatan dalam pelayaran. (gsn)

Puailiggoubat

NO. 247, 1 - 14 September 2012

8

Kapal Imigran Srilanka Terdampar di Mentawai FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Kapal berisikan 43 warga Srilanka yang akan berlayar ke Australia mencari suaka. Tim Redaksi

apal berbendera Srilanka ditemukan terombang ambing di perairan barat Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Kamis, 30 Agustus 2012. Kapal tersebut berisikan 43 warga Srilanka yang berlayar menuju Australia. Semua penumpang berniat mencari suaka di negara tersebut. Namun perjalanan mereka terhenti ketika kapal tersebut rusak dan terapung-apung di sekitar perairan Mentawai. Kapolsek Sikakap, AKP A. Surya Negara mengatakan, sebanyak 43 warga Srilanka itu ditemukan sedang terapung di Samudera Hindia atau bagian Barat Pagai Selatan oleh kapal nelayan dari Pesisir Selatan sekitar pukul 14.30 WIB. “Kemudian kapal Srilanka tersebut minta diseret ke pinggir, kita mengarahkan kapal tersebut ke Sikakap dan nelayan melapor ke Polsek,” katanya kepada Puailiggoubat melalui telepon. Kini ke-43 warga Srilanka tersebut telah diinapkan di gedung olahraga di Sikakap. Saat mereka diamankan kapal orang Srilanka itu

K

TERDAMPAR - Warga Srilanka yang terdampar di Malakkopa, Pagai Selatan dan dievakuasi ke Sikakap oleh aparat kepolisian dan TNI mengalami kerusakan mesin dan mereka sudah tidak makan selama tujuh hari. “Kondisi mereka lemas dan kita sudah mengarantinakan di gedung olahraga Sikakap,” katanya. Dari keterangan imigran yang diamankan itu, mereka berangkat dari negaranya sejak 27 hari lalu dan sudah terapung-apung selama tujuh hari. Persediaan BBM dan makananpun sudah habis. “Dari 43 orang itu terdiri 39 lakilaki dan 4 orang perempuan, dari jumlah itu ada tiga anak-anak, dua lakilaki dan satu perempuan,” katanya. Saat ini, makan para imigran itu dibantu dari kantor kecamatan, pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas Sikakap sedangkan pakaian,

mereka dibantu Paroki Katolik Sikakap. “Kondisi mereka sudah baik, kini kita tinggal menunggu Dinas Sosial yang akan menyerahkan sama Kantor Imigran Sumbar dan kita juga akan jaga,” jelas AKP Surya Negara. Sementara Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Imigrasi Padang, Sapto Handoyo mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk kelanjutan kasus ini. “Saya belum bisa memberikan komentar saat ini, soal deportasi dan lain-lain, kami masih melakukan koordinasi,” kata Sapto saat dihubungi Puailiggoubat melalui telepon, 31 Agustus 2012. Nomor lambung kapal tersebut

Waspadai Gelombang Besar di Mentawai PADANG - Gelombang besar yang terjadi di perairan Mentawai hingga 6 September ini patut diwaspadai. Dalam situs resminya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, prakirakan harian tinggi gelombang satu minggu kedepan yakni 31 Agustus hingga 6 September menyebutkan tinggi gelombang mencapai 3 sampai 4 meter di Perairan Mentawai, Vietnam, Enggano, Bengkulu, Lampung Barat, Laut Andaman, Samudera Hindia Barat dan Selatan Mentawai, Jawa Barat, Banten hingga Sulawesi. BKMG juga memberikan rekomendasi peringatan dini

gelombang dengan ketinggian 4 sampai 6 meter di perairan Samudera Hindia bagian barat Enggano dan daerah sekitarnya. Cuaca ekstrim yang terjadi di Perairan Mentawai membuat beberapa pelayaran kapal dari Padang-Mentawai maupun sebaliknya jadi terganggu. Kapal Motor Sumber Rezeki Baru yang harusnya berangkat Senin, 27 Agustus pukul 20.00 WIB menunda keberangkatnya menjadi 28 Agustus pagi pukul 05.00 WIB, dan baru sampai sekitar pukul 16.00 WIB di Dermaga Maileppet. Kepala PT. ASDP Padang, Ospar Silaban yang ditanya Puailiggoubat Kamis 30

Agustus menyebutkan, mereka sangat mewaspadai cuaca buruk terjadi di Perairan Mentawai. Jika gelombang besar biasanya mereka akan menunda keberangkatan kapal, jika sudah berangkat mereka akan perintahkan kapal putar haluan ke pelabuhan. “Faktor keselamatan pelayaran sangat kami perhatikan terutama saat cuaca ekstrim, penundaan jadwal pelayaran biasanya dilakukan,” katanya. Selain pelayaran yang terganggu, pendapatan nelayan di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara berkurang karena mereka tak berani melaut karena gelombang yang tinggi. (gsn)

yakni IMUL-A-0500-NDO, kapal terbuat dari fiber yang merupakan kapal nelayan dari Srilanka karena dari dalam kapal tersebut terdapat jaring ikan. Ferdinand Salamanang. 48 Imigran Ditampung di Rumah Warga Sehari sebelumnya, 48 imigran asal Srilanka juga ditemukan terdampar perairan Pulau Sibigeu, Pagai Selatan. Mereka ditemukan warga dalam keadaan lemas dan tidak makan selama beberapa hari. Camat Pagai Selatan, Ruslianus, mengatakan imigran tetrsebut di temukan terdampar di laut dekat Desa Malakkopa karena kapal yang mengangkut mereka kehabisan BBM. “Karena melihat ada perkampungan, kapal berisi warga Srilanka tersebut lego jangkar di depan Desa Malakkopa sambil melambai-lambaikan tangannya,” katanya kepada Puailiggoubat melalui telepon, Sabtu, 1 September 2012. Karena masyarakat kasihan, mereka langsung dievakuasi dari kapal ke daratan dan memberikan mereka makanan. “Saat dievakuasi, keadaan mereka lemas, diduga mereka sudah tidak makan beberapa hari lagi,” kata Ruslianus. Untuk sementara sebagian imigran itu menginap di rumah-rumah warga, dan sebagian lagi menginap di kapal. “Kita tidak bisa mengangkut mereka ke Polsek Sikakap karena tidak ada kapal, saat ini mereka sedang dijemput aparat kepolisian ke Malakkopa dan kondisi mereka sudah sehat saat ini,” katanya. (gsn/fs/rus)


9

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 247, 1 - 14 September 2012

Ranperda Mentawai Menunggu Penyesuaian Eksekutif PADANG - Empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yakni Pajak Daerah, Retribusi penyeberangan di Air dan Kepelabuhanan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD dan Administrasi Kependudukan belum bisa dibahas lebih lanjut oleh DPRD Mentawai karena beberapa hal yang perlu penyesuaian. Wakil Ketua DPRD Mentawai, Nikanor Saguruk yang dihubungi Puailiggoubat via telepon, Selasa, 28 Agustus menyebutkan, penyesuaian itu menyangkut hal yang lebih teknis. Misalnya, Retribusi Penyeberangan di Air tidak dicantumkan eksekutif berapa nilai nominal pastinya. “Itu kan penting dicantumkan, hal-hal seperti itulah yang perlu dilengkapi oleh eksekutif,” katanya. Ia mengatakan, pembahasan di tingkat komisi sudah selesai, sosialisasi di tengah masyarakat telah dilakukan pertengahan Agustus lalu di tiap kecamatan yang ada di Mentawai. Lanjutnya, jika penyesuaian telah diberikan oleh eksekutif baru dibahas kembali oleh DPRD, setelah itu Panitia Musyawarah (Panmus) mengagendakan nota penjelasan Bupati, kemudian masuk ke badan legislasi daerah yang selanjutnya akan dikonsultasikan kepada provinsi sebelum dijadikan lembaran daerah. Namun ia belum dapatmemastikan kapan pembahasan lanjutan dilakukan karena harus menunggu perbaikan dari eksekutif. Rasyidin Syaiful, salah seorang anggota DPRD Mentawai mengatakan, jadwal pembahasan ranperda diusahakan September tahun ini sudah harus selesai. Menurutnya, jika pembahasan lambat sangat merugikan bagi pendapatan daerah terutama dari sektor retribusi penyeberangan di air. “Kita akan selalu rugi dari segi ongkos kapal, karena dari sana tidak ada pendapatan asli daerah (PAD),” katanya. (gsn)

Gadis Mentawai Nyaris Diperkosa di Angkot Korban sudah diintai pelaku yang menjadi sopir angkot beberapa hari sebelum kejadian.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

de Saputra alias Budi Handuk, 16 tahun, sopir angkutan kota (angkot) jurusan Teluk Bayur-Pasar Raya terpaksa meringkuk di sel tahanan Polsek Kawasan Teluk Bayur Padang, Jumat 24 Agutus lalu. Ia ditetapkan tersangka karena mencoba memerkosa MC, 20 tahun, gadis asal Mentawai. Sementara rekan tersangka yang berinisial PO, 18 tahun, kini masih diburu polisi. Menurut korban, percobaan perkosaan ini dilakukan dua remaja ketika korban menumpang angkot BA 2965 JD, sepulang kerja dari Pasar Raya Padang sekitar pukul 21.00 WIB. MC tak berhasil diperkosa setelah melakukan perlawanan. Kata korban, sebelum aksi bejat itu, dirinya naik angkot dari Pasar Raya beserta sembilan penumpang lainnya. Rencananya ia akan turun di Simpang Bambu, Cendana Mata Air. “Selain penumpang, di dalam angkot ada dua lainnya yang duduk di depan. Satu sopir dan satu rekannya,” kata korban, Sabtu, 24 Agustus lalu. Lanjutnya, menjelang Simpang Bambu, empat penumpang angkot turun. Penumpang tersisa tinggal lima orang termasuk dirinya. “Sesampai di Simpang Bambu, saya minta turun, tapi sopir tak menghiraukannya dan sengaja melewatkan simpang tersebut dengan alasan lupa. Sopir itu berjanji akan menurunkannya setelah selesai mengantarkan empat penumpang yang tersisa tersebut,” terang korban. Korban mengikuti saja apa yang dikatakan sopir itu tapi ada sedikit kecurigaan dalam dirinya. “Saya terpaksa menurut saja kata sopir angkot tersebut dan akan diantar kembali apabila empat penumpang lagi diturunkan. Namun saat itu saya juga sudah heran, tapi gimana lagi sudah terlanjur lewat,” ungkapnya. Sementara Ade, pelaku perbuatan bejat saat di tahanan mengatakan, setelah empat orang penumpang lainnya turun di kawasan Teluk Bayur dan yang tersisa di dalam angkot tersebut hanya korban dan dua orang

A

ANGKOT - Angkot jurusan Pasar Raya-Teluk Bayur Padang mangkal di jalan Hiligoo Padang pelaku, ia membisikkan rekannya yang tengah membawa angkot agar melewati Pasar Gaung. Dalam perjalanan Ade mematikan lampu di dalam angkot dan rekannya yang menjadi sopirpun mengeraskan suara musik. Sambil angkot berjalan, Ade langsung mencoba memegang perem-puan berjilbab itu. Ia berniat memerkosa MC. Korban yang tak terima perbuatan pelaku langsung berteriak dan meminta kepada pelaku agar menghentikan perbuatannya. Angkot tak juga berhenti. Malah Ade terus memaksa korban. “Saat itu saya terus berupaya mendorong pelaku, namun pelaku ini juga tetap saja memaksa saya untuk menuruti nafsunya,” ujar korban. Sesampai di dekat tempat tumpukan batu bara tak jauh dari pintu masuk Teluk Bayur, korban berhasil mendorong pelaku yang terus berupaya memeluknya. Kemudian dia berhasil keluar dari angkot dengan cara melompat. Namun pelaku ini pun ikut mengejarnya saat angkot tersebut berhenti. Ade berhasil memegang tangan korban dan memaksanya kembali masuk ke dalam angkot. Tapi korban terus berteriak me-minta tolong. Ia akhirnya diselematkan seorang pria yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Pria ini langsung datang, karena mungkin melihat dia dipaksa naik angkot tersebut. Melihat warga datang, Ade melepaskan cengkeramannya dan langsung naik ke dalam angkot dan menyuruh

“PO” kabur. Warga pun membawa korban yang ketakutan itu ke Polsek Kawasan Teluk Bayur. Menerima laporan korban beberapa petugas langung mengejar pelaku. Tidak berapa lama kemudian, Ade berhasil diringkus di dekat Pos LLAJ Simpang Teluk Bayur saat sedang duduk-duduk. Sebelum ditangkap, tersangka ini sempat mengelabuhi petugas ketika bertanya kepadanya tentang angkot yang disebutkan korban. “Tersangka ini mengatakan tidak ada melihat angkot yang melaju kencang. Namun dia mengatakan

memang ada angkot yang kebetulan lewat,” kata Kapolsek Kawasan Teluk Bayur AKP Sigit Saputra menirukan ucapan Ade. Namun kemudian polisi berhasil menemukan angkot Ade yang diparkir di jalan tempat travel jurusan PainanPadang biasa mangkal. Melihat hal itu, polisi kembali bertanya kepada Ade, saat itulah pemuda tanggung tersebut mengaku dia sopir angkot tersebut. Saat dibawa ke Mapolsek, Ade dipertemukan dengan korban, diapun tidak bisa berkelit saat korban mengenali dan memastikan Ade pelaku pelecehan terhadap dirinya. (r)

PNPMMP Desa Maileppet 2012 untuk Jalur Evakuasi MAILEPPET - Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) 2012 di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan digunakan membangun jalur evakuasi sepanjang 300 meter. Dana sekitar Rp300 juta itu digunakan membangun jalan dari perkampungan penduduk menuju bukit yang berdekatan dengan lokasi SMA N I Siberut Selatan. Sariko Samanggilailai, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Maileppet menyebutkan, saat ini pembangunan memasuki pembuatan badan jalan. “Bukit terjal di beberapa sisi telah diratakan agar permukaannya relatif datar sehingga gampang dilewati,” katanya, Kamis 22 Agustus. Material jalan berupa pasir sudah mulai diangkut oleh ibu-ibu setempat, namun bahan bangunan lain seperti semen belum disediakan suplaier. “Kapal juga belum jalan karena libur lebaran ini,” katanya. Ia mengaku, belum mengetahui model jalan secara spesifik karena kontrak kerja dari Unit Pengelola Kecamatan (UPK) belum diberikan. (gsn)


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

10

YOSEP SAROGDOK

Mengorganisir Masyarakat Adat

Apa yang menjadi program divisi Orpek Yayasan Citra Mandiri tahun ini ? Ada beberapa program divisi Orpek. Soal pengorganisasian, di tingkat laggai itu ada beberapa item kegiatan, diantaranya dilakukan di lapangan dalam bentuk pertemuan kampung, di lima lokasi, program ini juga berlanjut tahun depan. Apa tujuan pengorganisasian dilakukan? Penting dilakukan supaya

masyarakat lebih mudah diorganisir dan diberdayakan di kampung, kalau tidak dilakukan bagaimana kita masuk dan diskusi kalau kelompok itu tidak diorganisir, contoh AMA-PM. Kalau mereka tidak terorganisir bagaimana nanti jika perusahaan kayu masuk dan kebun sawit masuk. Mereka mudah diobok-obok, mudah dipecah belah. Bentuk pengorganisasian rakyat itu seperti apa? Kita melakukan pertemuan kampung, kalau untuk tahun ini terkait pengorganisasian, prakondisi yang akan dilanjutkan pada tahun 2013 mendatang. Pertemuan membahas lahan mereka, terutama kepemilikan lahan, ini penting dibicarakan. Kita sebagai lembaga harus mengetahui itu, supaya kita bisa advokasi apa yang menjadi persoalan mereka sesungguhnya. Kedua, terkait dengan hasil produksi pertanian mereka, kita juga harus mengetahui data mereka. Bagaimana kondisi pertanian Mentawai saat ini? Masyarakat Mentawai pada umumnya adalah petani, namun petani yang tidak profesional dalam artinya ketika dia bertani coklat dia tidak fokus mengerjakan itu. Padahal masing-masing keluarga memiliki jenis tanaman yang bermacam-macam atau banyak ragam, punya manau, rotan, kelapa, coklat, nilam. Jika pertanian dikelola baik, petani akanmendapat harga tinggi di pasaran. Tapi kecenderungan sekarang, petani kita misalnya ketika harga cengkeh naik FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

M

enjadi aktivis sudah digeluti Yosep Sarogdok sejak 12 tahun silam. Sebagai putra kelahiran Dusun Rogdok, Desa Madobag, Yosep sudah terbiasa melihat ketertinggalan ekonomi, minimnya fasilitas pendidikan dan infrastruktur penduduk sejak kecil. Maklum, kampungnya berada di tepian Sungai Sarereiket, jauh dari pusat kecamatan. Sebagai Koordinator Divisi Pengorganisasi Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Orpek), Yayasan Citra Mandiri, ayah dua anak ini ingin melihat Mentawai maju, sejajar daerah lainnya di Sumatra Barat terutama dari sektor ekonomi dan infrastruktur. Melalui aktifitasnya di Yayasan Citra Mandiri, Yosep aktif mengorganisasi dan membantu masyarakat Mentawai di bidang ekonomi dan pertanian. Yosep juga aktif dalam penguatan masyarakat adat dalam pembangunan. Bagaimana aktivitas Yosep di Mentawai, berikut wawancara Puailiggoubat dengan Yosep.

dan berbuah dia akan tinggalkan cokelat dan nilam, artinya pertaniannya tidak menetap. Strategi apa yang dilakukan? Yang jelas kita perlu mendata potensi pertanian suatu dusun. Selain itu kita akan mengembangkan lumbung pangan sendiri di pekarangan. Makanya untuk mengetahui salah satu kampung ini seperti di dusun A, apa jenis tanamannya, dia memiliki tanaman apa, setelah melakukan pendataan maka kita akan mengetahui berapa banyak tanamannya, ternyata coklat memiliki 100 batang, kelapa hanya lima batang, pisang 10 rumpang, kemudian kita kaji, apakah jumlah sekian punya penghasilan atau tidak, kalau dihitung dalam satu batang menghasilkan sekian, ternyata tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup mereka dalam sehari. Lalu apa yang kita bisa perbuat, kemudian kita lis kebutuhan dapur mereka, seperti bawang, cabe, kunyit, tomat dan sayur-sayur, sementara itu bisa kembangkan bagaimana bisa mereka tanam sendiri. Sementara uang yang dulunya membeli keperluan itu bisa disisihkan untuk kebutuhan lainnya. Selain itu hasil tanamannya terutama di daerah pusat kecamatan bisa mereka jual di pasar. Kalau masyarakat sudah diberdayakan, memiliki tanaman sayur yang gampang dijual mereka, setiap jadwal kapal mereka jual. Termasuk manau, ternyata lima batang bagaimana lahan yang masih kosong itu ditanam lebih banyak lagi. Jadi kita tidak harus mendorong mereka menanam mengikuti tren seperti gaharu, sementara dari dulu tidak ada mereka tanam. Sekarang apa yang mereka tanam, kelapa, coklat bagaimana itu saja yang ditambah.

Tidak harus menambah komoditi baru yang sama sekali masyarakat tidak paham, ketika ada penyakitnya mereka sangat rentan putus asa, cobalah manau dan pinang itu, sudah ada sejak dulu mereka sudah bisa merawatnya, sudah bisa mereka panen. Program berikutnya? Kita divisi Orpek ingin mengetahui seperti apa pola bertani Mentawai, seperti di kelompok A pola bertaninya berpindah-pindah seperti menanam nilam setelah dipanen mereka biarkan, kemudian pindah lagi. Apakah memang kalau pola bertani tradisional mereka bertinungglu jadi pasti itu sudah ramah lingkungan jadi tidak merusak lingkungan. Cuma yang terpenting disitu pola-pola pertanian mereka, bagaimana mereka membagi waktu, bagaimana mereka konsentrasi dengan satu pertanian, karena kita punya ternak seperti ayam dan babi sehingga mereka tidak konsentrasi mengurus satu unit usaha. Ketika mereka mengurus babi tertinggallah usaha ladangnya, ketika mengurus ladang tertinggal babi. Selain itu apa yang dilakukan? Selain pertanian, kita diskusi informal dan non formal dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai terutama ketika kita menemukan kendala-kendala pertanian, kita komunikasikan dengan pemda. Bagaimana pemda bisa membantu seperti bibit, hama, bagaimana nanti pemda mengambil bagian itu dan turun ke lapangan bersama-sama menyelesaikan persoalan pertanian pada masyarakat Mentawai. Kemudian ada diklat, diklat ini

sangat strategis, ini sangat penting. Diklat ini tempat belajar masyarakat adat, ketika mereka belajar pertanian dan rencananya diklat ini akan membuat pembibitan dengan berbagai jenis tanaman pokoknya yang laku, gaharu, cokelat, durian yang dicangkok yang komoditi unggulan. Ketika masyarakat belajar bagaimana membuat okulasi tanaman, mencangkok disitu mereka bisa belajar membuat bibit unggul. Apalagi jika ada ternak, selain dagingnya apa lagi manfaatnya ternak, ada kotoran ternak yang bisa dibuat pupuk organik, membuat pestisida organik tanpa menggunakan kimia, banyak hal yang dibuat di diklat di sana, jadi masyarakat yang ada di sana bisa belajar, mereka perlu bibit bisa beli di sana, diklat ini rencananya ada di Tuapeijat. (rus)

BIODATA Nama: Yosep Sarogdok Tempat/Tgl Lahir: Rogdok, 2 Desember 1976 Pendidikan: Diploma III Akuntansi Universitas Eksakti Istri: Yuli Yanti Anak: Ivan G Sarogdok Stevanus Kevin Sarogdok Karier: Staf Yayasan Citra Mandiri (YCM) Mentawai 2000 Koordinator Divisi Pengorganisasi Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Orpek)


11

Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

B

eratnya beban kuliah di perguruan tinggi membuat sebagian besar anak-anak Mentawai hanya sanggup menempuh pendidikan hingga jenjang SLTA, bahkan tak jarang hanya hingga SLTP dan SD. Tinggal jauh dari orangtua yang sehari-hari mengandalkan hidup dari bertani membuat mimpi anak-anak Mentawai menjadi sarjana sering terputus. Namun tidak demikian bagi Meiliana Seppungan, mahasiswi semester tujuh Sastra

Inggris pada Universitas Eka Sakti Padang. Libur lebaran Agustus lalu dan libur-libur lain dimanfaatkan perempuan kelahiran 6 Mei 1991 ini bekerja dengan menjadi kuli angkat pasir di kampungnya di Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan. Kebiasaan ala anak muda dia tinggalkan jika ada tawaran pekerjaan yang diberikan kepadanya. Ia mengaku tidak gengsi melakukan pekerjaan kasar tersebut, baginya kerja seperti ini selain mendapatkan uang juga sebagai bentuk belajar hidup mandiri. “Yang penting kerjanya halal, hasilnya lumayan dan tak perlu mikir yang lain-lain,” ujarnya kepada Puailiggoubat, 22 Agustus lalu. Ia mengatakan, kalau orderan mengangkut pasir banyak, ia bekerja

dengan temannya, kalau sedikit dikerjakan sendiri, hanya dengan modal gerobak dan semangat. Tak jarang Meliana ditertawakan sesama temannya yang juga kuliah di Padang, “Mereka katakan nanti badan gosonglah tersengat matahari, tangan bisa kasarlah, tapi saya cuek saja dan tetap semangat,” katanya. Selain menjadi kuli, ia juga rajin membantu ibunya menjadi penambang pasir di pulau-pulau kecil buat kebutuhan proyek yang ada di kampungnya. Pasir yang ia tambang diangkut dengan pompong yang dikemudikan adik laki-lakinya. Ia mengaku tak malu kerja kasar untuk meringankan beban ibunya karena ayahnya telah lama tiada. Katanya, jika penjualan pasir yang ditambang hasil tidak banyak, mereka gunakan untuk biaya hidup sehari-hari

dan biaya sekolah adik-adiknya. Baginya kuli dan kuliah hanya beda tempat, dua-duanya menempa orang menjadi mandiri, “Kesamaan keduanya yakni kerja keras,” ujarnya. Upah hasil kuli setelah disisihkan dengan kebutuhan ibu dan adik-adiknya, ia gunakan untuk ongkos kapal dan biaya kos selama kuliah di Padang. Kelebihannya ia simpan untuk menutupi biaya kuliah jika uang kiriman dari orang tua tidak encukupi. Meiliana mengatakan, kalau sudah selesai kuliah nanti, ia ingin menjadi pengusaha. Maka dari sekarang ia berusaha keras belajar berbagai pekerjaan untuk modal nanti. Kegigihan Meiliana patut menjadi contoh bagi generasi muda lainnya. (gsn)

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

D

i Mentawai ada tradisi pasiripok. Pasiripok merupakan jalinan persahabatan antara kaum laki-laki berbeda suku yang ada di Mentawai. Biasanya, keakraban pasiripok ini terus bertahan sampai akhir hayat. Kini, di Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai budaya pasiripok masih bertahan, bahkan makin berkembang. “Pasiripok ini ada dua macam. Pasiripok abat dan pasiripok tobbou. Keduanya memiliki asal mula berbeda,” ujar Teteu Mulia Siritoitet, 73 tahun, tokoh adat setempat kepada Puailiggoubat, 11 Agustus lalu. Menurut Teteu ini, pasiripok abat berawal dari perang antar suku yang menelan korban begitu banyak. Perang antar suku ini terjadi berbulanbulan bahkan sampai bertahun-tahun. Lama kelamaan disepakati secara bersama untuk mengakhiri perang dan berdamai. Bentuk perdamaian tersebut dilakukan dengan cara mengadakan punen paabat (ritual perdamaian). Dalam punen paabat yang diikuti oleh sukusuku yang semula berperang, mereka memotong puluhan ekor babi dan ayam untuk dinikmati secara bersama. Di acara paabat tersebut, setiap suku saling mendenda (pasuili) yang disebut dengan ‘Alak Utek’ (secara harfiah berarti ganti kepala). Setiap anggota suku yang gugur dalam perang dihitung dan di denda. Denda ini juga

bersifat timbal balik dan harus dibayar saat itu juga berupa harta benda. Acara paabat ini dapat memakan waktu satu atau dua minggu. “Setelah itu, kedua belah suku yang bertikai melakukan pasiripok untuk perdamaian agar tidak ada lagi perang,” lanjut Teteu Mulia. Selain paabat antar suku yang saling pasuili atau alak utek timbal

balik, ada lagi paaabat sikatsila (punen abat antar suku namun yang mendenda hanya satu suku). Sebelum menyelenggarakan paabat, suku yang akan didenda memberikan barang milik mereka seperti kain, subbat (tangguk kecil penangkap udang di sungai), makanan dan babi serta ayam (seperti acarapangurei/ pernikahan) kepada suku yang akan

mendenda setelah itu barulah alak utek dan acara paabatdilangsungkan. “Harta benda yang diberikan pada suku yang akan mendenda itu pertanda alak utek harus di jalankan, jika alak utek tidak dijalankan maka suku yang akan membayar utek akan memanah suku yang tidak menjalankan alak utek. Jadi alak atek diharuskan tidak boleh di langgar dan selesai

itu baru pasiripok,” jelas Mulia. Pasiripok tobbou bermula dari ‘paobat nganga’ (saling sepaham atau cocok) antara kaum laki-laki yang juga berbeda suku. Sebagaimana dengan pasiripok abat, maka pasiripok tobbou dijalin dan diteguhkan dengan mengadakan punen (pesta) keluarga antara kedua belah pihak. Mereka juga memotong babi atau ayam untuk makan bersama. Usai punen tersebut, kedua orang yang bersiripok tadi sudah menjadi keluarga antara satu dengan yang lainnya dan saling bantu dalam pekerjaan. “Dulu hal yang memberatkan dari pasiripok tobbou ini adalah kalau orang yang mempunyai saripok tobbou bermasalah dengan saudara kandung atau orang lain maka siripok tobbounya itu bisa jadi korban pembunuhan,” lanjutnya. Tetapi karena jaman sudah berkembang, kasus siripok tobbou yang menjadi korban ini tidak berlaku lagi.”Karena kita sudah maju, hal itu tidak lagi terjadi. Bahkan saat ini saja siripok itu sudah jadi keluarga. Kalau dibandingkan, siripok lebih tinggi pangkatnya dari saudara kandung,” ungkap Teteu. Selain pasiripok abat dan pasiripok tobbou, ada lagi pasiripok supcup (pasiripok terjalin pada kaum laki-laki berbeda suku yang punya kemiripan wajah dan tingkah laku). Pasiripo supcup ini juga di jalin dengan punen.(rr)


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

12 Puailiggoubat, NO. 247, 1 - 14 September 2012

S Bakteri dalam Ponsel 10 Kali Lipat Daripada Toilet

W

ajar jika Anda merasa tak nyaman melakukan aktivitas di toilet umum. Selain kebersihan, tempat ini identik sebagai sarangnya kuman dan bakteri. Yang mengejutkan, sarang bakteri bukan hanya di toilet saja karena ternyata ponsel kesayangan Anda membawa bakteri 10 kali lipat lebih banyak. Charles Gerba, ahli mikrobiologi dari Universitas Arizoa bercerita, saking kotornya ponsel, seorang pria di Uganda bisa tertular penyakit Ebola dari ponsel yang dicurinya. Pria ini memang mencuri ponsel dari bangsal yang di karantina di sebuah rumah sakit karena dekat lokasi wabah Ebola. Namun terlepas hal ini, Charles menilai ponsel merupakan benda yang cukup kotor."Kapan terakhir kali Anda membersihkan ponsel? Sementara toilet cenderung sering dibersihkan karena tempat ini diasosiasikan sebagai sarang kuman," ujarnya. Menurut Gerba, kuman dan bakteri bisa dengan mudah menempel pada ponsel. Namun, untungnya ponsel tidak akan menularkan kuman jika tidak dipakai secara bersama-sama. Jika Anda senang meminjamkan ponsel kepada orang lain, siapa tahu dari situlah kuman dan bakteri menular karena Anda tiak tahu apakah mereka dalam keadaan sehat atau tidak.Padahal, ponsel cukup sering serta begitu dekat dengan wajah dan mulut Anda. Mengingat ponsel perangkat elektronik, banyak yang segan membersihkannya teratur. Ponsel seperti halnya remote control kerap luput dari rutinitas kebersihan. Gerba mencatat, mereka yang sedang sakit kerap menggunakan remote control secara bersama. Ini bahkan lebih buruk daripada ponsel dalam urusan penyebaran kuman. Untuk membatasi penyebaran penyakit yang mungkin bisa terjadi dari ponsel Anda, ada baiknya untuk tidak dengan mudah meminjamkan kepada orang lain. Jika ingin membersihkan, semprotan mungkin sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kerusakan ponsel. Namun, mengelap ponsel secara lembut tidak ada salahnya bukan. int

iapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan orang? Ketiganya memang dianggap jenusjenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250–-300? Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad

B

agaimana agar anak jadi suka membaca? Berikut ini 8 hadiah yang bisa membuat si kecil mau membaca buku, seperti dikutip dari Scholastic: 1. Kursi yang Nyaman Sebelum anak membuka sebuah buku, dia tentu membutuhkan tempat yang nyaman untuk membaca. Jadi tidak ada salahnya Anda mencari kursi yang nyaman untuk ditaruh di pojok kamar tidurnya. 2. Satu Set Buku Favorit Apakah anak Anda punya seri buku favorit? Jika iya, kenapa tidak Anda memberinya satu set buku cerita

Empat Dimensi di depan para professor matematika. Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James

favoritnya. Dengan hadiah tersebut, anak jadi tidak akan ketinggalan satu ceritapun dari buku favoritnya itu. 3. Pembatas Buku Hadiahkan si kecil pembatas buku dengan tema atau gambar yang disukainya. Di toko buku, sekarang ini dijual berbagai jenis pembatas buku, mulai dari yang bergambar lucu sampai berisi rangkaian kata penyemangat. 4. Mug Tidak ada yang lebih menyenangkan dengan membaca buku sambil ditemani segelas minuman cokelat favorit. Dengan

(Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis. Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambung-

kan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa. Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri. (int)

hadiah mug, kegiatan membaca si kecil pun bisa jadi lebih menyenangkan. Pesan khusus mug dengan desain Anda atau gambar favoritnya. 5. Buku Mewarnai Untuk anak-anak yang baru berusia balita, buku mewarnai bisa jadi hadiah yang tepat untuk membuat mereka suka membaca. Anak bisa menggunakan crayon atau alat tulis lainnya untuk berimajinasi. 6. Lampu Buat liburan si kecil jadi makin menyenangkan dengan menaruh lampu cantik di kamar tidurnya. Lampu ini bisa membuatnya tetap memiliki penerangan cukup saat ia ingin membaca di atas tempat tidurnya. 7. Langganan Majalah Kejutkan si kecil dengan memberinya bonus setahun

berlangganan majalah favoritnya. Cara ini bisa membuat anak menyukai membaca dan tertarik untuk membaca hal lain, selain majalah. 8. Diary Meskipun terkesan kuno, tapi sampai sekarang masih ada beberapa orang yang menulis di diary. Jadi tidak ada salahnya Anda memberikan si kecil diary plus pulpen untuk membuka imajinasinya. Diary atau jurnal mendorongnya menulis atau menggambar. Hal ini juga bisa membuatnya mengembangkan ide dan pendapatnya.(int)


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

P

ada saat kami berdu-kacita karena kehilangan orang yang sangat baik, kami juga merayakan kehidupannya yang luar biasa, dan berharap itu bisa menjadi teladan bagi orang muda di seluruh dunia untuk bekerja keras dan menjadikan impian mereka satu kenyataan, mau menjelajah dan menerima tantangan ('push the limit'), dan membela cita-cita yang lebih besar dari diri mereka tanpa memikirkan diri sendiri.” Itulah pernyataan yang disampaikan oleh keluarga Neil Armstrong, antariksawan Amerika yang menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan dalam program Apollo 11, 20 Juli 1969, seperti dikutip CNN, Minggu (26/8). Armstrong tutup usia, Sabtu, di Cincinnati, Ohio, dalam usia 82 tahun menyusul komplikasi kardiovaskular yang dideritanya setelah menjalani operasi jantung bulan ini. Armstrong dikenal lewat ucapannya sesaat setelah menginjakkan kaki di Bulan, ”Itu adalah satu langkah kecil bagi (seorang) manusia, tetapi lompatan raksasa bagi kemanusiaan.” Riwayat Armstrong tak bisa dipisahkan dari proyek Apollo yang dicanangkan oleh Presiden John F Kennedy pada 1961. Inilah proyek untuk mendaratkan warga Amerika di Bulan sebelum

13 Puailiggoubat, NO. 247, 1 - 14 September 2012

Armstrong berkata, ”Pangkalan Ketenangan di sini. Rajawali telah mendarat” (Oxford Dictionary of Space Exploration).

berakhirnya dekade 1960-an. Setelah itu AS—dengan didukung ahli peroketan termasyhur, Wernher von Braun—membuat roket raksasa Saturnus V untuk meluncurkan wahana antariksa Apollo yang membawa tiga astronot. Roket setinggi 111 meter, setara dengan gedung bertingkat 36, itu sanggup membangkitkan 4 juta kilogram daya dorong dan mengangkut 150 ton muatan ke orbit Bulan (Space Age, William Walter, 1992). Ketika mencapai orbit Bulan, dua astronot akan turun mendarat di Bulan dengan modul Bulan, mengambil contoh batu dan tanah Bulan, serta melakukan eksperimen yang datanya dikirim kembali ke Bumi. Misi Apollo 11 yang membawa Armstrong sudah didahului dengan empat misi pendahuluan. Setelah Armstrong juga masih ada lima misi yang mendarat di Bulan sebelum proyek berakhir tahun 1972. Harus-nya ada enam, tetapi Apollo ke-13 gagal mencapai tujuan. Misi Armstrong diluncurkan tang-gal 16 Juli 1969 dan empat hari kemudian mendarat di Laut Ketenangan di permukaan Bulan. Setelah mendarat

Enggan publisitas Pada tahun-tahun setelah keberhasilan misi Apollo 11, Armstrong berulang-ulang ditanya, apa yang ia rasakan sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan, ia selalu menjawabnya dengan santun bahwa itu merupakan keberhasilan banyak orang. ”Saya sadar sepenuhnya bahwa itu merupakan puncak karya 300.000 sampai 400.000 orang selama satu dasawarsa.” Itulah Armstrong yang amat rendah hati. Armstrong mengaku dirinya hanyalah insinyur yang kurang gaul. Namun, dengan segala kerendahan hatinya, ia adalah pahlawan yang ikut dalam 78 misi tempur sebagai pilot pesawat tempur Angkatan Laut AS selama Perang Korea. Ia juga membukukan lebih dari 1.000 jam terbang sebagai pilot penguji dalam sejumlah pesawat paling cepat—juga paling berbahaya—di dunia. Penulis biografinya, James R Hansen menyebut Armstrong sebagai ”salah satu sosok yang paling dikenal, tetapi paling sedikit dimengerti di planet ini” (LA Times, 26/8). Neil Alden Armstrong lahir di ladang pertanian kakeknya dekat Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930, dari keluarga bahagia dan konvensional. Ayahnya, Stephen Armstrong, adalah pegawai negeri yang bekerja di Ohio dan kemudian menjadi Asisten Direktur di Departemen Kesehatan dan Perbaikan Jiwa Ohio. Sementara ibunya, Viola, bersama keluarganya adalah pemilik ladang pertanian. Armstrong sudah tertarik pada dunia penerbangan sejak usia dini dan ia mendapatkan lisensi terbang saat berusia 16 tahun. Berikutnya, ia juga belajar teknik aeronautika dan mendapatkan gelar di

Universitas Purdue dan Universitas California Selatan. Ia pernah berdinas di Angkatan Laut AS dan ambil bagian dalam Perang Korea. Armstrong sepanjang karier astronotnya terbang dua kali ke ruang angkasa. Yang pertama adalah pada tahun 1966 sebagai Komandan Misi Gemini 8, yang nyaris berakhir dengan bencana. Untunglah dia tetap tenang dan membawa wahana antariksa itu kembali ke Bumi setelah sebuah roket pendorong gagal bekerja dan wahana yang ia tumpangi berpusing tak terkendali. Pascamisi bersejarah ke Bulan, Armstrong bekerja di NASA dengan tugas mengoordinasikan dan mengelola pekerjaan riset dan teknologi Badan Ruang Angkasa AS ini. Tahun 1971, ia mundur dari NASA dan mengajar ilmu teknik di Universitas Cincinnati selama hampir 10 tahun. Armstrong yang pijakan kakinya disaksikan oleh sekitar 600 juta orang melalui tayangan langsung televisi hitam putih yang berbintik-bintik itu kini telah berpulang. Dalam pernyataannya, Presiden Barack Obama mengatakan, ketika Armstrong menginjakkan kaki di Bulan, ”Ia telah memberikan satu momen prestasi umat manusia yang tak akan dilupakan.” Misi Armstrong bersama kedua rekan awaknya—Edwin Aldrin dan Michael Collins— lepas landas di Tanjung Canaveral, mereka membawa aspirasi seluruh bangsa. Menurut Obama, mereka berangkat untuk memperlihatkan kepada dunia semangat AS bisa melihat apa yang tampaknya tak terbayangkan. Riwayat Neil Armstrong, sejauh ada buku sejarah— seperti dikatakan Administratur NASA Charles Bolden—pasti akan ditemukan di sana karena perjalanan Apollo 11 sejauh 400.000 km tak akan pernah terlupakan. Kini, anak-anak muda yang terinspirasi oleh heroisme

Armstrong banyak yang menunggu kesempatan membuat sejarah baru. Memang tidak ada pencanangan program ruang angkasa baru hingga Proyek seperti Apollo yang disebut menghabiskan dana lebih dari 24 miliar dollar AS— sekitar Rp 228 triliun (Webster’s New World Encyclopedia) tak akan berulang lagi. Namun, AS giat menjelajahi planet Mars, seperti diperlihatkan dalam

pen-daratan penjelajah Curiosity dua pekan silam, sehingga diharapkan manakala dana telah cukup tersedia, ikhtiar manusia mencari lebensraum baru— mengingat Bumi yang semakin merosot tingkat kelayakan huninya—bisa dimulai lagi. Keanggunan kepahlawanan Neil Armstrong kiranya akan terus menjadi obor bagi generasi umat manusia yang ditakdirkan menjadi pengelana angkasa. (kompas.com)

Redaksi menerima tulisan berupa artikel untuk dimuat di kolom Masoppit. Kirimkan karya kamu ke redaksi Puailiggoubat Jalan Kampung Nias I No. 21 Padang atau melalui email rus.akbar08@gmail.com atau syafriladriansyah@gmail.com. Sertakan identitas lengkap beserta foto terbaru. Setiap karya yang dimuat akan diberikan royaliti.


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Jalan Layang Kelok Sembilan Dibuka PADANG - Jalan layang (fly over) kelok sembilan yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau dibuka mulai H-4 sampai H+7 lebaran tahun ini. Pembukaan jalur yang belum tuntas sepenuhnya untuk mengatasi masalah kemacetan di kelok sembilan, Kabupaten 50 Kota. Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan, tujuan dibukanya jalan layang kelok sembilan ini untuk mengurai kemacetan arus mudik dan balik Idul Fitri 1433 Hijriah di batas Sumbar - Riau itu. “Kendaraan yang mudik dari arah Kota Pekanbaru mulai H-4 hingga H+7 lebaran menuju wilayah Sumbar sudah bisa melintasi jembatan layang kelok sembilan,” katanya usai upacara Hut RI ke-67 di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat, jalan Jendral Sudirman Padang, Jumat, 17 Agustus lalu. FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

Jalan layang Kelok Sembilan Kata Irwan, pemakaian jalan layang ini atas izin dari menteri pekerjaan umum dan penggunaan dibatasi hanya selama mudik lebaran saja. Untuk kendaraan dari Riau menuju Sumbar hanya sampai mulai H-4 sampai H+1. sedangkan untuk jalur dari Sumbar menuju Riau jalan layang itu bisa dipakai dari H+1 sampai H+7. “Jadi jalan itu dibatasi,” katanya. Sementara Kepala Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menjelaskan, pembangunan jalan dan jembatan layang ini dilakukan secara bertahap yang dimulai sejak tahun 2003 dengan pengalokasian dana mega proyek murni dari APBN. “Pembangunan memang agak lambat dikarenakan pengalokasian dana yang selalu sedikit disetiap tahunnya,” katanya. Data Kementerian Pekerjaan Umum, total panjang jembatan Kelok Sembilan 2.537 meter, terdiri dari 980 meter jembatan terbagi dalam enam bagian, serta 1.557 meter jalan penghubung. Jembatan ini ditargetkan mampu menampung lalu lintas harian rata-rata 6.800 unit kendaraan pada hari biasa, dan 11.350 unit kendaraan pada hari libur. Jalan layang Kelok Sembilan berbentuk melengkung panjang dan tajam, berdiri di atas pilar-pilar setinggi 50 - 80 meter, serta memiliki enam jembatan layang dengan total panjang 940 meter, plus jalan penghubung 3.500 meter. “Sampai saat ini dana yang sudah terserap sebanyak Rp352 miliar,” katanya. (rus)

14

Kereta Api Tabrak Mobil Berisi 6 Orang FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Mobil tertabrak kereta saat melintas di rel kereta api dan terjebak macet.

Rus Akbar

sai main shootgun di komplek TNI AU Tabing Padang, satu unit mobil Mitsubishi Kuda warna hitam dengan nomor polisi BA 2260 ZO tertabrak kereta api di depan pintu gerbang Bandara Tabing Padang, Sumatra Barat, 22 Agustus lalu. Enam orang yang berada di dalamnya terseret hingga puluhan meter. Menurut Vino Azatra, 21 tahun, salah satu korban, kereta api wisata tersebut dari Padang Pariaman menuju stasiun Simpang Haru Padang. Saat mobil melintas di rel kereta api pintu penghalang kendaraan masih terbuka, sekira pukul 11.00 WIB. “Saat itu kita tidak bisa keluar karena jalan penuh kendaraan, saat menunggu kendaraan kosong kita berhenti di pintu gerbang pas di atas

U

dari dalam mobil yang sudah ringsek,” kata Vino. Dari pantauan Puailiggoubat di lokasi kejadian, mobil yang tertabrak kereta api itu kondisinya hancur dan tidak berbentuk lagi. Enam orang yang korban itu masih bersaudara, mereka tinggal di Pasir Putih, Muara Panjalinan, Kecamatan Koto Tangah. Satu korban RINGSEK - Mobil Mitsubishi Kuda yang tertabrak kereta api di depan pintu gerbang markas bernama Rika Fitra TNI AU Padang ringsek dan menjadi tontonan warga. Fadila,27 tahun rel kereta,” katanya pada wartawan berenam dalam mobil itu sudah mengalami kritis dan saat ini masih saat dirawat di Instalasi Gawat terjepit,” katanya. dirawat intensif di rumah sakit karena Darurat (IGD) RSUP dr. M. Djamil Mobil yang dibawa Rano bagian kepalanya mengalami luka Padang jalan Perintis Kemerdekaan, Saputra, 20 tahun, terseret sampai parah. Rabu, 22 Agustus lalu. puluhan meter, besi pagar rel kereta Berikut nama korban, Vino Azatra Katanya saat itu tidak terdengar api juga hancur karena kena badan (21), M. Irfan Renata (8), Rano bunyi kereta api dari samping kanan, mobil yang teseret kereta api. Saputra (25), Sutan M. Ibrahim (19), kemudian pintu penghalang baru Sementara roda paling depan tersebut Rika Fitra Fadila (27). Kelimanya tertutup sementara mobil tersebut juga keluar dari relnya akibatnya tinggal di Pasir Putih, Muaro tidak bisa mundur karena masih ada kereta api tersebut tidak bisa Panjalinan Padang, dan satu korban tiga mobil di belakangnya. “Sudah itu melanjutkan perjalannya. “Warga bernama Willi Septian (16), warga kita tidak tahu lagi yang jelas kami setempat langsung mengeluarkan kami Pondok Cipta Bekasi Barat. (rus)

Di Sumbar, Korban Tewas Lebaran Tahun Ini Meningkat PADANG - Lebaran tahun ini, Kepolisian Daerah Sumatra Barat mencatat 173 kasus kecelakaan di jalan raya yang terjadi sejak H-7 dan H+7 Hari Raya Idul Fitri, hal itu dikatakan Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombespol Ibnu Istischa di Direktorat Lantas Polda Sumbar, jalan Nipah Padang, Senin (27/8). “Dari 173 kasus tersebut, 51 orang diantaranya meninggal akibat kecelakaan, 145 orang luka berat dan 226 orang luka ringan, kasus ini meningkat dari tahun sebelumnya,” katanya pada wartawan. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah korban jiwa hanya 19 orang, luka berat 20 orang dan luka ringan 45 orang. Dari angka tersebut, terlihat jelas peningkatan jumlah kecelakaan yang cukup tinggi di tahun 2012. Sementara jumlah kasus pelanggaran lalu lintas selama operasi ketupat terjadi penurunan bila dibandingkan tahun 2011. Tahun 2012 ini jumlah pelanggaran hanya 1.230 kasus, sementara di tahun

2011 mencapai 1.578 kasus. Mengenai kemacetan, dari evalusi laporan Polres dan Polresta yang berada di wilayah Polda Sumbar umumnya disebabkan kendaraan yang rusak dan banyaknya pengen-

dara yang sering menerobos kemacetan tanpa memperhitungkan akibatnya. “Untuk antisipasi kemacetan sebenarnya kita sudah menyediakan mobil derek dan menempatkan perso-

nel di titik-titik rawan tersebut, namun karena kemacetan yang menumpuk mengakibatkan mobil derek yang disiapkan tidak bisa mencapai titik penyebab kemacetan,” katanya. (rus)

Dua Fakultas UBH Dipindahkan ke Kampus Baru PADANG - Mulai tahun ajaran 2012/2013, Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatra Barat memindahkan dua fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di kampus II Aia Pacah Padang. “Pemindahaan fakultas tersebut beserta proses perkuliahan karena pembangunan gedung ke-3 sudah selesai. Sementara dua dua gedung sebelumnya telah ditempati oleh semua mahasiswa baru angkatan 2011,” kata Rektor Universitas Bung Hatta Prof.Dr. Hafrijal Syandri,MS, saat halal bi halal keluarga besar UBH, di Aula Balai-

rung Caraka, Kampus I Ulak Karang Padang, Senin, 27 Agustus lalu. Secara keseluruhan, pembangunan kampus II UBH akan dibangun lima blok , masing-masing blok terdiri dari tiga gedung yang terdapat gedung perkuliahan laboratorium dan dekanat. Pembangunan lima blok ini ditargetkan selesai pada 2020. Bangunan itu diharapkan dapat menampung jumlah mahasiswa dan kegiatan akademis yang diproyeksikan meningkat dalam sepuluh tahun ke depan. Diprediksi pada 2020, jumlah mahasiswa UBH mencapai 11.470 orang, meningkat dari 9 ribuan orang yang terdaftar saat ini.

Sementara pengerjaan proyek pembangunan kampus II ini telah berjalan sejak pada pertengahan Februari lalu. Rencananya akan diperuntukkan untuk ruang dekanat, laboratorium serta sarana perkuliahan mahasiswa baru. Pembangunan gedung di kampus II UBH menggunakan konstruksi pondasi tiang untuk meminimalkan terjadinya penurunan bangunan dan ramah gempa, konstruksi pondasi. Hal ini dipilih karena faktor tanah di lokasi pembangunan merupakan tanah lunak dengan leveling muka air tinggi atau sama dengan muka tanah asli. (rus)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 247, 1 - 14 September 2012

Jamkesmas dan Kamkesda di Kabupaten Solok Terealisasi 64 Persen PADANG - Pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan dinilai lebih baik dibanding daerah lain di Sumbar, terbukti dari realisasi Jamkesmas dan Jamkesda daerah itu sudah mencapai 64 persen. Sementara daerah lain rata-rata masih 35 persen. Demikian dikatakan Wakil Gubernur Sumatra Barat Muslim Kasim saat peresmian Pukesmas Rawat Abai, Kecamatan Sangir Batanghari, Rabu, 30 September lalu. Menurut Muslim, peningkatan program layanan kesehatan mesti menjadi fokus pemerintah kabupaten/ kota, karenakesehatan berpengaruh dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di berbagai bidang. Sebaliknya, tak akan aktivitas yang bernilai dapat dilakukan masyarakat kalau selalu dalam keadaan keadaan sakit, meskipun ekonomi relatif baik. Ia mencontohkan bidang pendidikan, apabila anak-anak kurang gizi atau sering sakit, seperti apa generasi masa depan negara ini. ”Makanya harus digalakkan program kesehatan mulai dari sejak usia dini, sehingga dapat mencetak generasi yang berkualitas di masa depan,” ujarnya. Sementara Bupati Solok Selatan Musni Zakaria, mengatakan akan terus berupaya memperhatikan kesehatan masyarakat di daerah terpencil.Salah satunya meningkatkan pembangunan sejumlah puskesmas dan meningkatan status puskesman pembantu menjadi puskesmas induk atau perawatan. Muzni juga akan memberi asuransi kesehatan kepada masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jamkesmas serta sejumlah program kesehatan dari pemerintah pusat. Saat ini jumlah penduduk di Solok Selatan tercatat sekitar 12.400 yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan tak cukup mengandalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) saja, karena sulit dijangkau masyarakat yang berada di daerah pinggiran. Selain jarak jarak yang jauh dan infrastruktur jalan masih banyak yang buruk serta terbatasnya akses transportasi RSUD di Muaro Labuh. Oleh karena itu, Pemkab Solok Selatan terus berupaya meningkatkan status puskesmas agar bisa difungsikan sebagai tempat pemeriksaan masyarakat sekaligus menjadi tempat perawatan jalan dan rawat inap. Peningkatan dilakukan di antaranya Puskesmas Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, menambah ruang dan fasilitas lainnya dengan menggunakan dana APBD senilai Rp800 juta. Menurut dia, idealnya setiap kecamatan mesti ada dua unit puskesmas, makanya ke depannya akan terus diprogramkan membangunnya.(o)

Empat Perusahaan di Sumbar Dilaporkan Tak Bayar THR Dinas Tenaga Kerja tingkat kabupaten dan kota bersangkutan diminta menindak lanjuti laporan tersebut. Syafril Adriansyah

embaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menerima laporan sekitar 100 pekerja dari empat perusahaan di Sumatera Barat karena diduga tidak memberikan tunjangan hari raya kepada karyawannya. Wendra Rona Putra, Koordinator Posko Pemantau THR dari LBH Padang mengatakan, dari empat laporan yang diterima, hanya tiga kelompok yang berani menyebutkan identitas perusahaan tempat mereka bekerja. Ketiga perusahaan tersebut adalah, perusahaan jasa transportasi, perusahaan jual beli barang elektronik secara angsuran di Padang, serta universitas swasta di Kota Bukittinggi. “Pengaduan tersebut telah ditindaklanjuti dengan cara menyurati Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat dan telah dibalas

L

aturan karena diberikan terlambat. THR wajib diberikan perusahaan kepada karyawan minimal H-7 hari raya. Wendra menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini, karena dari tahun-tahun sebelumnya belum ada sanksi tegas yang diberikan pemerintah kepada perusahaan yang lalai dalam memenuhi kewajibannya tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja BERLIBUR - Petugas penjaga pantai dari BPBD Padang menjaga wisatawan yang dan Transmigrasi Sumsedang berlibur di pantai Purus pada H+4 lebaran bar, Sofyan saat dikonfirmasi mengaku, telah melalui fax,” katanya. bagi Pekerja di Perusahaan. menerima laporan LBH terkait pengaMenurut Wendra, setelah adanya “Jika pekerja yang telah bekerja duan THR tersebut. pelaporan itu, hanya perusahaan jual selama tiga bulan dan kurang dari 12 Laporan itu telah ditindaklanjuti beli barang elektronik secara angsuran bulan, maka pengusaha wajib mem- dengan cara mengirimkan surat kepada di Padang yang telah memenuhi bayar THR dengan perhitungan, Dinas Tenaga Kerja Kota tempat kewajiban untuk memberikan THR masa kerja dibagi 12 bulan dikali upah perusahaan tersebut berada. kepada karyawannya. satu bulan, sedangkan bagi pekerja “Persoalan THR ini bukan meruAkan tetapi jumlahnya tidak yang telah menjalani masa kerja 12 pakan kewenangan tingkat provinsi, sesuai dengan ketentuan Undang- bulan atau lebih, pekerja berhak melainkan tingkat kabupaten dan kota, Undang Nomor 13 Tahun 2003 menerima THR satu bulan upah (gaji kami hanya menindaklanjutinya Tentang Ketenagakerjaan serta Pera- pokok dan tunjangan),” paparnya. dengan cara mengirimkan surat agar turan Menteri Tenaga Kerja RI Meski perusahaan itu telah dinas tenaga kerja di daerah segera No.PER-04/MEN/1994 Tentang memberikan THR, ujarnya menam- menanganinya,” katanya. Tunjangan Hari Raya Keagamaan bahkan, tetap saja telah melanggar (o) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Penyelesaian Jalan Penghubung Tiga Kabupaten Digenjot PADANG - Peningkatan infrastruktur di Kabupaten Solok Selatan terus digenjot. Penuntasan jalan penghubung Solok Selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Dharmasraya yang baru selesai 30 persen segera ditindaklanjuti, demikian dikatakan Wakil Gubernur Sumatra Barat Muslim Kasim saat melakukan kunjungan kerja ke daerah tersebut, 30 Agustus lalu. Menurut Muslim, pembangunan sarana dan prarasana infrastuktur jalan di Solok Selatan merupakan keharusan guna memajukan mobilitas kegiatan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Pemkab Solsel diharapkan selalu gigih melakukan lobi dan pendekatan dengan semua komponen sektor pembangunan jalan tersebut. “Ada jalan provinsi yang mesti ditindaklanjuti prosesnya yakni pembangunan jalan dari Lubuk Selasih, Solok ke Padang Aro Solok Selatan dan Pulau Punjung Dhamasraya. Namun semua itu tentu butuh peran serta masyarakat untuk rela membebaskan tanah mereka, sehingga

pembangunan jalan tersebut dapat proses secara baik,” kata Muslim. Untuk mendukung pembangunan ini, lanjut Muslim, jika terkendala di tingkat provinsi agar dapat diusulkan ke pemerintah pusat, karena arena jalan bisa diajukan menjadi jalan nasional. Pembanguan jalan yang baru dapat diselesaikan 30 persen ini membutuhkan dana yang cukup besar. “Jika pembangunan jalan selesai tentunya semua produktifitas masyarakat ketiga wilayah ini akan meningkat secara sinigfikan, yang tentu bermuara pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya menambahkan. Sementara Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, pembangunan jalan utama yang menghubungkan tiga kabupaten ini diharap segera rampung. Diharapkan dengan pembangunan jalan ini kita akan mampu menyukseskan pelaksanaan Tour De Singkarak pada tahun 2013. Dukungan semua pihak, termasuk masyara-

kat Solok Selatan sangat diharapkan. Mari kita dukung dan tuntas pembangunan jalan utama Solok Selatan

sebagai momentum upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat ” imbaunya. (o)

Enam Kasus Kebakaran Selama Lebaran di Padang PADANG, - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Sumatera Barat mencatat enam kasus kebakaran terjadi di Kota Padang selama Idul Fitri 2012. Kepala Dinas Pemadam Kebaran, Budi Erwanto mengatakan, kerugian material akibat kebaran tersebut ditaksir lebih dari Rp2 Miliar. Kasus kebakaran itu antara lain menimpa bangunan bangunan Panti Asuhan Mentawai di Ulu Gadut, satu unit rumah di Lubuk Begalung, dua unit di kawasan Tabing, dan satu swalayan di Taruko. “Kebakaran yang paling hebat terjadi di Panti Asuhan Mentawai dan Swalayan yang disebakan oleh meledaknya sebuah kompor dan hubungan singkat arus listrik, “ jelas Budi Ewanto. Menurut dia jumlah kasus kebakaran saat Lebaaran pada 2012 ini, menurun bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai delapan kasus. Budi Erwanto meminta pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyosialisasikan penggunaan instalasi listrik yang legal sesuai dengan prosedur karena kasus kebakaran yang selama ini terjadi dipicu terjadinya hubungan singkat arus listrik. (prl)


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

8

Suara Puailiggoubat Raibnya Muatan Kapal Karam, Siapa yang Berhak?

P

engangkatan sejumlah benda berharga dari kapal karam yang ditemukan di Pulau Sanding, Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai oleh petugas UPTD Balai Benih Ikan Pantai Sikakap memunculkan perdebatan baru. Kapal karam yang ditemukan nelayan usai gempa dan tsunami melanda Mentawai, Oktober 2010 lalu diduga kapal dagang VOC milik Pemerintah Belanda di zaman penjajahan dulu. Dugaan itu dikuatkan dengan temuan stempel kayu pemerintah Belanda yang dibuat tahun 1700-an. Pengangkatan benda-benda berharga itu membuat Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar keberatan dan meminta Kepolisian Daerah Sumatra Barat menyelidiki hal ini. Menurut BP3, pengangkatan benda-benda berharga harus dilakukan dengan izin pemerintah daerah dengan berkoordinasi dengan BP3. Hal itu sesuai dengan UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Jika benar kapal tersebut kapal VOC, tentu keberatan BP3 itu beralasan, sebab kapal dan isinya bisa digolongkan cagar budaya dan pengangkatan benda-benda di bawah air (eksplorasi) harus dilakukan Panitia Nasional Benda Berharga asal Muatan Kapal Tenggelam (Pannas BMKT) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebab eksplorasi harus dilakukan ahli dengan memenuhi kaidah arkeologi agar benda purbakala itu tidak rusak. Namun UPTD BBIP Sikakap tentu tidak mau juga disalahkan. Sudah satu tahun sejak dilaporkan, pihak berwenang di Jakarta tidak merespon dan melakukan eksplorasi. Lagipula Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai beralasan, kapal tersebut belum pernah disurvei Panitia Nasional BMKT dan belum ditetapkan sebagai cagar budaya. Persoalan ini akhirnya memang menjadi dilematis, sebab sejak diundangkan pada 2010, UU Cagar Budaya ini belum memiliki peraturan pemerintah yang mengatur soal perizinan penyelaman, pencarian, penggalian dan pengangkatan benda cagar budaya di atas atau di bawah air. Jadi pihak mana yang harus mengeluarkan izin, tidaklah jelas. Namun jika benda-benda ini dibiarkan terlalu lama di bawah air, bisa-bisa raib dan dirusak penjarah atau pencari harta karun. Persoalan ini tentu harus diselesaikan dengan duduk bersama antara instansi terkait dengan tetap mematuhi koridor hukum yang ada. Sebab bisa saja tidak hanya satu kapal VOC saja yang tenggelam di perairan Mentawai, tapi mungkin ada kapal lain seperti dugaan ahli sejarah, dimana lokasi tersebut merupakan jalur pelayaran kapal dagang Eropa abad 16.z

16

Pemekaran (Masalah) Daerah

I

ndonesia mulai menerapkan satu bentuk penyelenggaraan pemerintahan baru yang memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintahan daerah melalui pemberlakuan UU No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004. Oleh karena itu, penataan Daerah Otonom Baru (DOB) menjadi salah satu isu penting yang sampai sekarang masih menjadi fokus Pemerintah. Penataan DOB sampai saat ini masih sangat identik dengan pemekaran wilayah, belum ada yang mengarah pada penghapusan dan penggabungan wilayah seperti diatur dalam PP 129 tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah yang kemudian diganti dengan PP 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan,

Penghapusan, dan Penggabungan Daerah. Pembentukan DOB sejak tahun 1999 menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, karena jumlah Provinsi di Indonesia meningkat sebesar 21%, jumlah Kabupaten meningkat sebesar 41%, dan jumlah Kota meningkat sebesar 37%. Dalam peraturan pemerintah tersebut prasyarat pembentukan wilayah provinsi harus meliputi minimal lima kabupaten/ kota, sedangkan untuk kabupaten terdiri dari lima kecamatan dan kota cukup dengan empat kecamatan. Di sisi lain pembentukan kecamatan, kelurahan dan desa hanya ditetapkan melalui peraturan daerah. Sehingga tidak mampu terpantau oleh pemerintah, mengingat belum adanya suatu sistem pelaporan atau pencatatan peraturan daerah yang kontinyu di tingkat pusat. Berdasarkan pencatatan Departemen Dalam Negeri pada tahun 2008 diketahui bahwa rata-rata setiap bulan terbentuk 18 kecamatan, 30 kelurahan dan 60 desa. Mengingat tujuan otonomi

oleh: Hadi Prayitno Peneliti Senior/ Kepala Divisi Pengembangan Jaringan FITRA daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendekatkan pelayanan umum, dan memperkuat daya saing daerah, maka membanjirnya tingkat pemekaran wilayah tersebut mengancam turunnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hasil evaluasi kinerja DOB yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri menyebutkan hanya 58,71% berkinerja tinggi. Sisanya 34,19% berkinerja sedang, dan 4,16% berkinerja rendah. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri melansir 80% DOB gagal meningkatkan kesejahteraan. Fakta lain dari hasil evaluasi

Kementerian Pem-bangunan Daerah Tertinggal me-nunjukkan ada 34 daerah yang men-jadi tertinggal atau miskin setelah dimekarkan. Salah Sistem DAU Komponen terbesar perimbangan keuangan yang diberikan kepada pemerintah daerah adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Menurut kajian FITRA disebutkan bahwa formula DAU telah memberikan motivasi bagi daerah untuk melakukan pembengkakan belanja pegawai dan terjadinya pemekaran daerah. Masuknya belanja pegawai sebagai alokasi dasar tidak mencerminkan kebutuhan dan kesenjangan antar daeah. Formula ini tidak memberikan insentif bagi daerah yang mengurangi belanja pegawainya dan disinsentif bagi terjadinya pemekaran. Artinya tujuan DAU untuk mengurangi kesenjangan fiscal tidak

akan tercapai jika alokasinya habis untuk membiayai belanja pegawai. Hal ini juga yang memotivasi terjadinya pemekaran daerah karena beban belanja pegawainya sudah pasti akan dibiayai oleh DAU. Dalam kurun waktu 1999-2009, telah ada 205 DOB terdiri dari 7 Provinsi, 164 Kabupaten dan 34 Kota. Akibatnya pada 2003, pemerintah harus menyediakan DAU Rp1,33 triliun bagi 22 daerah otonom baru hasil pemekaran yang dilakukan pada 2002. Jumlah tersebut melonjak dua kali lipat pada tahun 2004, di mana pemerintah harus mentransfer Rp2,6 triliun alokasi DAU bagi 40 DOB. Pada tahun

2010, pemerin-tah mengucurkan dana Rp47,9 triliun sebagai DAU untuk DOB. Mengingat motivasi lahirnya daerah baru lebih banyak bersifat politis dan didasari semangat mengambil anggaran lebih besar, maka satu-satunya cara untuk mengendalikan laju pemekaran daerah tersebut adalah dengan merevisi aturan terkait DAU. Melalui momentum revisi undang-undang perimbangan keuangan harus ditegaskan pengaturan secara mengikat bahwa daerah otonomi baru tidak secara otomatis bisa mendapatkan DAU. Usulan Masalah Baru Bulan ini DPR RI secara aklamasi mengesahkan inisiatif 19 RUU daerah otonom baru. Prinsipnya pembentukan daerah baru berpotensi

meningkatkan pelayanan terhadap rakyat. Perhatian terhadap kawasan yang terabaikan karena terlalu jauh dari ibu kota kabupaten atau provinsi dapat ditingkatkan. Alasan lainnya adalah bahwa kawasan tersebut diharapkan dapat lebih produktif dan lebih berkembang. Pemekaran daerah bertujuan utama agar ada ruang partisipasi bagi politik daerah serta masuknya uang dari pusat ke daerah. Namun, untuk melakukan pemekaran pada suatu daerah harus ada penjelasan terlebih dahulu kepada masyarakat yang menginginkan pemekaran tentang masalah yang harus dihadapi setelah pemekaran. Sebab, pemekaran daerah tidaklah mudah dan murah. Pemekaran wilayah seharusnya menjadi solusi atas suatu permasalahan yang dihadapi, bukannya justru menambah masalah atau menciptakan masalah baru. Tujuan dari pemekaran daerah tersebut tidak akan tercapai jika tidak disiapkan

secara serius. Walhasil, masyarakat justru akan memperoleh pelayanan yang semakin buruk, birokrasi daerah tidak mampu memenuhi semua jenis layanan, dan infrastruktur dasar tidak tersedia dengan baik. Jika infrastruktur belum tersedia, maka kepala daerah baru hanya akan disibukkan untuk membenahi urusan ini dan melupakan persoalan seharihari masyarakat. Usulan pemekaran 19 daerah baru sebagaimana yang disetujui DPR ini bila tidak didasari oleh desain besar penataan daerah, serta tidak diikuti persiapan yang maksimal dan tidak berdasarkan kajian komprehensif yang disepakati oleh semua pihak, maka justru keluar dari tujuan utamanya. Seyogyanya pemerintah dan DPR tidak saling menyalahkan dan harus berfikir serius terhadap isu ini agar pemekaran daerah tidak berubah fungsi menjadi pemekaran masalah bagi masyarakat luas. z


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 247, 1 - 14 September 2012

Evaluasi Guru Bersertifikasi G

uru yang saat ini sudah memegang sertifikat pendidik akan segera dievaluasi. Demikian rencana pemerintah dalam kerangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara terus menerus. Pendidikan dalam prosesnya akan menghasilkan outcome yang final. Artinya, sekali satuan pendidikan memberikan tanda tamat belajar kepada siswa ya itulah hasil akhir dari proses yang ditawarkan sekolah dan dibeli oleh siswa. Jadi, kalau terjadi kesalahan dalam proses pendidikan yang diakibatkan oleh tidak dimilikinya kompetensi oleh guru, maka tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki outcome dari sebuah proses pendidikan oleh satuan pendidikan itu sendiri. Kalau saja guru mengajarkan konsep, pengetahuan, ilmu, maupun sistem nilai yang salah kepada siswa, maka setelah seorang siswa lulus dari sekolahnya semua bentuk kesalahan itu akan dibawa serta oleh para lulusan kemana saja dia hidup dan mengabdi. Oleh karena itu guru harus benar-benar profesional, menguasai kompetensi profesi, akademik, sosial, maupun kompetensi pribadi. Sungguh sangat beda dalam industri barang yang besifat massif juga, seperti dalam industri otomotif. Jika ada

produk mobil yang oleh: Prof Suyanto, Ph.D ternyata salah, maka produsennya dePlt. Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud ngan mudah pasang pengumuman agar semua pembeli merk ke hari tanpa henti. Mengapa begitu? mobil yang dibuat pada tahun tertentu Karena ilmu pengetahuan dan teknologi datang lagi ke semua agen penjualannya saat ini melaju amat sangat cepat. untuk dibetulkan kesaTiga puluh tahun lalu suatu ilmu lahannya. pengetahuan berkembang Lalu bagaimana memerlukan dalam dunia pendiwaktu pudikan formal persel u h a n kolahan? Sangat tidak mungkin dan sangat tidak bisa untuk memanggil kembali semua lulusannya untuk dilakukan perbaikan konsep, pengetahuan, keilmuan, maupun tata nilai yang sudah terlanjur mereka terima secara salah dari guru-guru mereka. Itulah sebabnya guru memang sedapat mungkin tidak mengajarkan sedikitpun sesuatu hal yang salah pada siswanya. tahun. Oleh karena itu para guru kita yang Saat ini ilmu saat ini telah memagang sertifikat pengetahuan dan pendidik yang jumlahnya telah mencapai teknologi berkembangberlipat hanya 1.020.000 di jenjang pendidikan dasar memerlukan waktu dalam kurun bulan dan menengah, perlu meningkatkan saja. Kalau saja guru guru kita yang telah dirinya sebagai guru profesional dari hari memegang sertifikat profesi tidak dilihat

secara periodik kompetensinya, sulit diketahui dan dicegah apakah guru kita memang telah menjalankan proses pembelajaran secara profesional di kelasnya masingmasing, sehingga tidak memberi bekal yang keliru baik secara pedagagis maupun akademik kepada para siswanya setelah lulus nanti. Mengapa harus dievaluasi? Apakah tidak pantas dipercaya mereka para guru yang telah mendapatkan sertifikat pendidik? Persoalannya bukan percaya tidak percaya, tetapi permasalahnnya lebih terletak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu mengikuti prinsip deret ukur, sedang peningkatan kompetensi para guru bisa dipastikan hanya bisa berjalan sesuai prinsip deret hitung. Di samping itu, saat ini pembangunan pendidikan kita memusatkan pada kebijakan peningkatan mutu layanan. Jika saja para guru yang telah disertifikasi itu tidak berdampak pada mutu layanan, apa kata dunia pada sektor pendidikan kita? Di negara maju semua profesional juga selalu dievaluasi secara periodik. Seorang mekanik saja, di Amerika Serikat, harus lulus uji

sertifikasi setiap lima tahun sekali. Kalau tidak lulus, maka ijin bengkelnya dicabut. Begitu juga seorang dokter, setiap lima tahun sekali harus menjalani uji kompetensi. Kalau tidak lulus mereka di-grounded, tidak bisa prektek kedakteran lagi. Bagaimana semangat eavaluasi para guru bersertifikat pendidik? Tentu tidak ada niatan untuk memutuskan kegiatan mengajar mereka di dunia pendidikan, terlebih lebih memutuskan tunjangan profesinya. Tujuan utamanya ialah agar para guru profesional kita sadar bahwa continues professional development tetap dilakukan secara terus menerus. Ada gejala bagi guru yang telah bersertifikasi tidak mau lagi meningkatkan kompetensi profesi mereka. Jika diminta untuk mengikuti seminar akademik saja mereka ogah-ogahan lantaran telah memiliki sertifikat pendidik. Di samping itu, pemerintah memang sudah luar biasa memberikan berbagai tunjangan kepada para guru kita. Paling tidak tahun ini di jenjang pendidikan dasar saja talah mencapai 30 trilyun rupiah untuk membayar berbagai tunjangan guru. Oleh karena itu wajar kalau kompetensi mereka dipetakan melalui sebuah evaluasi kompetensi. Semoga begitu.z


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Pelaksanaan Mulok Bumen di tingkat sekolah segera dicek perkembangannya.

Mulok Bumen Terus Diperjuangkan Pembangunan Gedung SMAN I Siberut Selatan Dilanjutkan

Rus Akbar

P

elajaran Muatan Lokal Budaya Mentawai (Mulok Bumen) terus dibahas di tingkat

kepala sekolah. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan, Lucianus Saleilei, salah satu yang menggagas Bumen ini berencana akan kembali menanyakan perkembangannya kepada kepala sekolah pada 5 September mendatang. “Kita belum menerima laporan soal perkembangan pelajaran Bumen ini ke masing-masing sekolah, rencananya kita akan menanyakan pada kepala sekolah saat rapat kelompok kerja sekolah 5 September nanti,” katanya pada Puailiggoubat, Selasa 28 Agustus lalu melalui telepon. Menurut Lucianus, sebelum puasa lalu, para guru disibukkan ujian kompetensi, sertifikasi dan kegiatan lain terkait dengan guru dan sekolah dan ini diperkirakan belum terealisasi. ”Tapi setelah lebaran ini kegiatan para guru dan kepala sekolah sudah mulai kurang, nanti akan kita lanjutkan Bumen ini,” katanya. Tapi sebelumnya dia sudah memberikan instruksi kepada kepala sekolah dan guru, tahun ajaran 2012/2013 Bumen sudah dilaksanakan di masingmasing sekolah dasar yang berjumlah 20 sekolah negeri dan swasta yang berada

18

Lucianus Saleilei di wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan. Ia berharap sekolah dasar yang berada di wilayah kerjanya untuk menerapkan budaya Mentawai itu. “Ini kan budaya kita tentu kita harus pelajari,” katanya. Sementara dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Kepulauan Mentawai telah memberi respon tapi harus ada persetujuan dari bupati. Sementara Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet memberikan respon baik soal bumen ini. “Kita masih sedang mengajak pemerintah untuk bersama-sama mendukung menerapkan Bumen ini, kalau untuk pak bupati kita berharap dikeluarkannya Peraturan Bupati untuk tahun 2013 agar nanti bisa kita pakai acuannya, tapi respon beliau sangat baik,” tambah Lucianus. Sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mentawai

Menunggu Hasil UKG PADANG - Ujian Kompetensi Gu-ru (UKG) di seluruh Indonesia te-lah usai dilaksanakan Juli lalu. di Kabupaten Kepulauan Mentawai, guru yang layak mengikuti ujian ini sebanyak 181 orang. Guru SD sebanyak 74 orang, guru SMP sebanyak 51 orang dan guru SMA sebanyak 56 orang. Namun saat pelaksanaan ujian, jumlah itu menyusut, 21 gu-ru tidak mengikuti ujian karena tidak hadir saat ujian dilaksana-kan, kemudian beberapa guru sudah datang ujian namun tidak 100 persen ikut karena beberapa soal yang diujikan tidak ada. Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Muti Sokhiura yang ditanya Puailig-goubat melalui telepon, Kamis 30 Agustus, menyebutkan meski hasil UKG belum diumumkan secara resmi oleh kementerian pendidikan namun beberapa guru yang ikut ujian sudah terelimi-nasi karena banyaknya persoalan saat pelaksanaan ujian itu dila-kukan Juli lalu. Muti mengatakan, persoalan guru SMP saat ujian diantaranya soal pelajaran bahasa inggris dan indonesia tidak ada, sedang-kan pada ujian guru SMA, soal PPKN yang tidak ada. “Kalau dihitung semuanya, yang ikut ujian hanya 160 orang,” ujarnya. Tapi bagi yang belum lulus, kata Muti, masih ada kesempatan mengikuti ujian susulan pada Oktober tahun ini. Lanjutnya, jumlah peserta ditentukan oleh pusat, kabupa-ten hanya diberi wewenang me-ngusulkan dengan persyaratan berupa guru telah lulus sertifi-kasi, guru sarjana yang telah mengabdi 7 tahun dan bagi yang belum sarjana usianya minimal 50 tahun golongan 4a. UKG ini, kata Muti, merupakan program uji professional yang bertujuan mengevaluasi sejauh mana kemampuan guru dalam mengajar.(gsn)

PADANG - Pembangunan enam ruang kelas, kantor guru dan ruang perpustakaan di SMAN I Siberut Selatan yang berlokasi di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan yang tidak selesai pada 2011 mulai dilanjutkan Agustus tahun ini. Sebelumnya, pembangunan yang beranggaran Rp2,5 Miliar pada APBD 2011 hanya mampu membuat pondasi untuk tiga kelas, sedang tiga kelas lainnya sudah tegak dengan plester kasar dan sudah diatap. Proyek tersebut dikerjakan CV.Dharma Bangun Persada dengan nilai kontrak Rp764.127.000. Ruang kantor guru belum terlantai seluruhnya dengan nilai kontrak Rp607.533.000 oleh kontraktor yang sama. Kepala SMAN I Siberut Selatan Yubob Salim yang dihubungi Puailiggoubat, Jumat 31 Agustus menyebutkan, khususnya untuk Komisi B yang diketuai Samseri, kata Lucianus juga memberikan respon positif soal pelajaran Budaya Mentawai ini. “Komisi B meminta memberikan laporan perkembangannya ke komisi mereka, mereka juga memberikan respon yang baik,” ungkapnya. Saat ini kata Lucianus sedang

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

BELUM RAMPUNG - Lantai ruang guru SMAN I SIberut Selatan yang belum selesai pengawas pembangunan dari dinas sudah menyampaikan bahwa pekerjaan yang belum selesai akan dilanjutkan. Dikatakan Bob, batas penyelesaian pekerjaan menurut

mereka pada Desember tahun ini. Namun ia mengaku tidak mengetahui berapa besar dana yang digunakan untuk melanjutkan pekerjaan itu. (gsn)

melobi-lobi Kepala Cabang Pendidikan Sipora dan Sikakap untuk ikut bersamasama menerapkan Bumen. “Tapi alasan kawan kita mereka tidak punya dana untuk menerapkan Bumen itu, saya bilang sama mereka mari kita bicarakan bersama-sama mencari solusinya. Tapi kita belum bertatap muka, harapan kita pelajaran Bumen ini harus diterapkan

karena inilah identitas kita sebagai orang Mentawai,” katanya. Sementara Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet yang ditemui Puailiggoubat beberapa waktu lalu merespon positif pelajaran Muatan Lokal Budaya Mentawai ini. Namun menurutnya, segala sesuatunya harus melalui prosedur dan aturan main.(r)

Istri Jadi Kuli Demi Bantu Suami MAILEPPET - Panasnya matahari tidak dihiraukan 12 ibu-ibu yang yang tengah sibuk mendorong gerobak berisi karung pasir, di Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan, 20 Agustus lalu. Satu per satu karung pasir mereka angkut menuju lokasi pembangunan jalan pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) yang berjarak sekitar 300 meter. Bau apek di badan karena peluh yang mengucur tak dihiraukan demi upah untuk belanja rumah tangga. “Di tengah situasi ekonomi yang susah, tergantung pada pendapatan suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga bukanlah hal tepat,” ujar Marlina, 32 tahun, salah seorang ibu yang sudah dua hari menjadi kuli angkut di proyek itu. Ia tak keberatan menjadi kuli angkut untuk menambah belanja rumah tangga demi mengurangi beban

suami. Upah yang didapat dalam sehari tak menentu, tergantung jumlah karung yang diangkut. ”Yang jelas, upah angkut pasir yang saya terima Rp1.500 per karung,” katanya. Namun upah akan bertambah jika pasir yang diangkut banyak dan ibuibu yang bekerja tidak ramai. Ia mengatakan, sehari sebelumnya, ia berhasil mengangkut pasir sebanyak 60 karung hanya dalam 2 jam, upah yang dia terima sebanyak Rp90 ribu. Ia mengaku, sore itu pekerjaan ia kebut, biasanya dalam satu gerobak diisi pasir sebanyak dua karung, namun karena ingin cepat, sekali angkut mereka isi tiga karung pasir. “Capeknya minta ampun karena pekerjaannya dikebut, namun hasil lumayanlah,” ujarnya sambil mengusap peluh di keningnya. Anjelika, kuli lain mengaku, mengangkut pasir sangatlah menguras

tenaga, kadang saat pekerjaan tengah diburu, haus pun ditahankan. Kadang menjadi pengangkut pasir punya masalah sendiri, kadang sesama kuli bertengkar karena rebutan karung pasir yang diangkut. “Terkadang pasir yang telah disisihkan diangkut ibu lain, jatah kami jadi berkurang, pertengkaran mulut pun terjadi,” tuturnya. Meski pun jadi kuli sangat berat mereka mengaku tetap senang karena terbantu dari sisi keuangan. “Ketimbang duduk ngumpul di rumah sambil menggosip tanpa hasil, bagus nguli saja,” tambah Marlina. Upah hasil kuli sangat membantu memenuhi kebutuhan dapur karena belanja yang diberi suami kadang tidak mencukupi. Jika ada sisanya, disisihkan untuk kebutuhan sekolah anak. ”Kadang belanja yang disetor suami diminta lagi, untuk beli rokok atau kebutuhan pribadinya,” ujarnya. (gsn)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 247, 1 - 14 September 2012

Indonesia Dapat Penghargaan dari Unesco JAKARTA - Indonesia mendapatkan Penghargaan Aksara King Sejong dari UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization), atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Penghargaan ini diberikan atas program pendidikan keaksaraan yang diintegrasikan dengan pengenalan kewirausahaan dan pembinaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di ruang publik, seperti pasar dan tempat ibadah, serta pembinaan tutor secara berkala. Dalam jumpa pers di Gedung E Kemdikbud, 27 Agustus lalu, Direktur Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non-Formal dan Informal (Ditjen PAUDNI), Ella Yulaelawati, mengatakan, penghargaan ini adalah prestasi sekaligus pengakuan internasional terhadap programprogram pendidikan masyarakat dari Kemdikbud. Penghargaan ini juga menjadi prestasi Kemdikbud menjelang puncak acara peringatan Hari Aksara Internasional 2012, yang akan berlangsung 15 September 2012 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ella juga mengatakan, program pendidikan keaksaraan berupaya menciptakan dan mempertahankan masyarakat pembelajar sepanjang hayat melalui layanan keaksaraan orang dewasa, termasuk keaksaraan dasar dan digital, aksara kewirausahaan, peningkatan budaya membaca dan bimbingan teknis untuk para tutor, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). “Saat ini ada sekitar 3500 TBM dan PKBM yang bergerak sebagai pusat literasi untuk mengentaskan buta aksara,” katanya seperti dikutip dari situs Kemdikbud. Beberapa negara yang pernah memperoleh penghargaan King Sejong sejak 2008 hingga 2011 antara lain Burundi, Meksiko, Mesir, Afghanistan, dan Zambia. Pemberian penghargaan Aksara King Sejong 2012 akan dilaksanakan di Paris, Prancis pada 6 September 2012. Atas keberhasilan Indonesia dalam percepatan peningkatan aksara, UNESCO juga meminta Indonesia untuk menyajikan rencana aksi dan mampu menunjukkan menjadi negara bebas tuna aksara pada 2015. (DM)

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

TURUK - Tarian tradisional Mentawai 'turuk' ditampilkan dalam pagelaran budaya di Taman Budaya Padang

Turuk yang Tak Lagi Seirama Sanggar tari di Mentawai diharapkan dapat melestarikan dan mengembangkan turuk.

Bambang Sagurung

arina Sikaraja mencoba menyesuaikan bunyi gajeuma dengan hentakan kakinya bersama tiga penari turuk lainnya. Turuk yang mereka tampilkan yaitu turuk goukgouk. Mereka tampil duet antara penari turuk laggai yang dibawakan siswa SMPN 1 Siberut

M

Utara dengan turuk pokpok yang dibawakan ibu-ibu pengurus sanggar seni dan budaya Mantuit. Sanggar budaya dan seni Mantuit ini didirikan di Sikabaluan, Keca-matan Siberut Utara di bawah bim-bingan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mentawai. Sanggar seni dan budaya ini baru tampil perdana pada penu-tupan perayaan HUT RI ke-67 di Kecamatan Siberut Utara, di Aula Pastoran Sikabaluan, Selasa, 21 Agustus lalu. “Sengaja kita lakukan penampilan duet ini, antara turuk pokpok dengan turuk laggai. Nantinya kedepan kita lebih permantap lagi,” kata Salim

Tasirilotik, koordinator seni dan budaya sanggar pada Puailiggoubat, Selasa 21 Agustus lalu. Dikatakan Salim, turuk pokpok merupakan tari yang berasal dari Sikabaluan namun jarang tampil dalam acara. “Pelajar saja tidak tahu lagi akan turuk pokpok ini. Kita berharap sanggar tari Mentawai yang ada dilestarikan dan dikembangkan,” kata guru budaya Mentawai di SDN 09 Sikabaluan. Diakui Salim, sanggar belum terlalu banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pada penutupan acara perayaan HUT RI, sanggar langsung berperan mulai dari pembuatan panggung dan dekorasi serta mengisi acara.

Untuk tari persembahan, dilakukan kolaborasi dengan busana Minangkabu dan Mentawai. Tampil juga lagu kisah tsunami di Sikakap Mentawai oleh Hendrianus Samalinggai dengan siswa SMAN 1 Siberut Utara. Acara yang ditampil-kan memukau para penonton yang hadir. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Utara, Jop Sirirui, mengharapkan agar sanggar yang ada di Sikabaluan lebih berperan aktif lagi dalam menjaga dan melestarikan budaya, khususnya budaya Mentawai. Acara yang dipersiapkan sanggar Mantuit kedepan diantaranya peresmian sanggar dan peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober mendatang. (r)

Kemdikbud Dirikan 20 Akademi Komunitas JAKARTA - Mulai tahun ini Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan akan merintis pendirian 20 akademi komunitas (AK) di berbagai daerah terpilih. Pemasangan tiang pancang pertama akan dilakukan di Kabupa-ten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 2012. Lokasi pendirian AK dipilih berdasarkan parameter yang telah ditetapkan. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, ada empat parameter yang menjadi pertimbangan. Pertama, wilayah dengan populasi penduduk yang tinggi. Tujuannya untuk menghindari terjadinya pertumbuhan pe-

ngangguran muda. “Jika pemudapemuda memiliki keterampilan, maka mereka akan memiliki pekerjaan. Namun jika mereka nganggur, itu akan sangat berbahaya,” katanya di ruang kerjanya, Jakarta, Senin 27 Agustus, seperti dikutip dari situs Kemdikbud. Kedua, AK akan dibangun di kantong-kantong penyedia tenaga kerja yang biasanya mencari pekerjaan di luar negeri (TKI). Setiap warga negara yang bekerja di luar negeri merupakan diplomat dan cermin sebuah bangsa. “Kalau mereka bagus, nama bangsa kita bagus juga,” katanya. Dengan AK ini diharapkan akan meningkatkan

kualitas, daya jual dan daya saing mereka. Ketiga, di wilayah-wilayah yang sumber daya alamnya belum dikelola dengan baik. Misalnya di daerah pesisir dan perbatasan. Dan yang keempat, pendirian AK akan diintegrasikan dengan kebutuhan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Masyarakat yang telah lulus dari AK bisa ikut berperan dalam menge-lola sumber daya alamnya. Jadi sumber daya tersebut tidak hanya dikelola oleh pendatang, tapi bisa untuk kesejahteraan masyarakat setempat. “Sembari

mendidik, mere-ka juga mempersiapkan tenaga kerja-nya,” kata Menteri Nuh. Adapun 20 lokasi tempat pembangunan akademi komunitas tersebut adalah: Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Mukomuko, Kota Prabumulih, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Ponorogo, Kota Blitar, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Kolaka, Kota Mataram, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kerom. (*)


PENDIDIKAN

Puailiggoubat

NO. 247, 1 - 14 September 2012

FOTO:HUMAS UBH

Nilai Nol Tidak Identik Dengan Kompetensi Guru JAKARTA - Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang pertama 31 Juli sampai 12 Agustus 2012, sejumlah guru memperoleh nilai nol. Kendala teknis diduga menjadi penyebab terjadinya hal ini. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Syawal Gultom mengatakan, nilai nol tidak identik karena kemampuan guru peserta UKG. Dia mencontohkan, berdasarkan rekaman di server ada peserta yang login hanya selama dua menit. “Nilai nol itu terjadi guru bisa saja sudah login ke sistem, soal sudah terbuka, tapi langsung keluar tidak menjawab,” katanya pada dialog interaktif yang disiarkan langsung dari Studio Pusat Informasi dan Humas Gedung C Lantai 4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan RRI Pro 3, di Jakarta, Selasa, 14 Agustus lalu. Kemungkinan kedua, kata Syawal, adalah setelah login, guru cuma membaca soal-soalnya, tetapi tidak menjawab. Dia menjelaskan, sistem mengenali peserta yang sudah menyelesaikan ujian, tidak menyelesaikan ujian, atau login kemudian membuka soal, tetapi tidak menatan jawab. Kasus lainnya, ada guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yang terdaftar sebagai guru kelas. Saat login, soal yang keluar adalah soal guru kelas. Guru tersebut kemudian tidak menjawab dan keluar dari sistem. Menurut Syawal, para guru tersebut akan diberikan kesempatan mengulang pada UKG gelombang kedua pada bulan Oktober mendatang. “Kalau memang tidak dapat (mengerjakan soal) sama sekali bisa juga nol. Tapi kami tidak meyakini guru tidak dapat sama sekali,” katanya. Syawal mengatakan, selama pelaksanaan UKG gelombang pertama kendala yang dihadapi meliputi kendala teknis dan administrasi. Kendala teknis, kata dia, misalnya pada instalasi perangkat lunak di tempat uji kompetensi (TUK) tidak berhasil. Sementara kendala administrasi cenderung pada perbedaan data antara server pusat dengan server lokal TUK. “Jadi kalau datanya tidak sama maka server pusat menolak. Misalnya, ada guru pemegang sertifikat jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), kemudian mendaftar di sekolah atau di TUK di mata pelajaran di sekolah menengah pertama (SMP),” katanya. Pada hari ujian server di pusat menolak karena yang sudah tersimpan yang bersangkutan akan di uji di TK. “Kalau data berubah dengan server pusat maka dia akan menolak,” katanya. Server pusat menyimpan data TUK maka tidak boleh pindah TUK, menyimpan data peserta, menyimpan naskah soal, menyimpan pilihan jawaban, dan menyimpan kunci jawaban.(*)

20

KAMPUS BARU - Kampus II Universitas Bung Hatta di Aia Pacah Padang

KKP Salurkan Beasiswa untuk Mahasiswa Perikanan UBH Mahasiswa yang dapat beasiswa berasal dari keluarga nelayan.

Rus Akbar

S

ebanyak 33 orang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung

Hatta masing-masingnya memperoleh Rp10 Juta dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Penyaluran bantuan biaya pendidikan dari KKP tersebut diperuntukkan bagi anak pelaku utama di bidang perikanan dan kelautan.

Menurut Wakil Dekan I FPIKUBH Mas Eriza, pihaknya mengusulkan sebanyak 50 orang calon penerima, namun setelah dilakukan seleksi oleh tim dari KKP beberapa waktu yang lalu, 33 orang diantaranya berhak untuk menerima bantuan dana pendidikan tersebut. Ia menambahkan, keputusan penerima bantuan tersebut tertuang dalan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Satker Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Nomor. 93/ BPSDMKP.02/VIII/2012. Hal itu dikatakannya di sela-sela rapat persiapan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2012, Jumat (31/8/2012). “SK dan lampiran penerimanya

baru saja kami terima” ujarnya sambil memperlihatkan surat tersebut. Beasiswa Rp10 Juta tersebut diberikan untuk membantu calon mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan yang meliputi komponen untuk keperluan SPP, biaya hidup selama kuliah, buku, serta transportasi. Universitas Bung Hatta merupakan satu dari 15 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Fakultas Perikanan dan Kelautan mendapatkan bantuan beasiswa untuk calon mahasiswa baru yang berasal dari keluarga nelayan. Sementara itu, Dekan FPIKUBH.Yempita Efendi menyebutkan, beasiswa yang disediakan KKP itu bertujuan untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia di sektor

FOTO:HUMAS UBH kelautan dan perikanan (SDMKP) serta bagian dari kesepakatan dalam Forum Kerja Sama Pendidikan Tinggi Kelautan dan Perikanan yang diselenggarakan KKP di Jakarta, 24 Mei tahun lalu. Menurutnya, syarat untuk memperoleh beasiswa tersebut diantaranya anak pelaku utama bidang kelautan dan perikanan yang orang tuanya bekerja sebagai nelayan, pembudidaya ikan maupun pengolah ikan yang dinyatakan dengan surat keterangan dari lurah/kepala desa atau dinas perikanan dan kelautan, mahasiswa aktif, dari program studi kelautan dan perikanan pada akademi/politkenik/DIV dan S1, serta mahasiswa yang tidak sedang menerima bantuan biaya pendidikan lain. (r)

Rp 331,8 Triliun Anggaran Pendidikan 2013 JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan pada 2013 sebanyak Rp 331,8 Triliun. Alokasi anggaran tersebut naik sebanyak 6,7 persen dibandingkan alokasi tahun ini sebanyak Rp310,8 triliun. Sebelumnya pada 2011, anggaran pendidikan mencapai Rp266,9 Triliun. Hal tersebut disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato dalam pengantar keterangan pemerintah

atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 dan nota keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2012-2013, di Ruang Rapat Paripurna I MPR/ DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 16 Agustus lalu. Dari alokasi anggaran pendidikan tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendapatkan alokasi ang-

garan sebanyak Rp 66 Triliun. “Alhamdulillah dalam RAPBN 2013 mendatang kita tetap dapat memenuhi konstitusi untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN,” kata Presiden SBY seperti dikutip dari situs Kemdikbud. Presiden mengatakan, anggaran pendidikan yang makin besar itu harus digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jangkauan

pemerataan pendidikan. Selain itu, untuk meningkatkan partisipasi pendidikan di semua jenjang pendidikan. “Alokasi anggaran pendidikan tetap kita prioritaskan untuk melanjutkan pemberian bantuan operasional sekolah atau BOS bagi 45 juta siswa setingkat sd/madrasah ibtidaiyah/salafiyah ula dan SMP/madrasah tsanawiyah/salafiyah wustha,” katanya. (*)


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Realisasi KUR Capai Rp82,4 Triliun JAKARTA - Sejak diluncurkan 3 Oktober 2007, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat secara nasional terus meningkat. Hingga Juli 2012, realisasi KUR mencapai Rp 82,4 Triliun. Dari jumlah itu penyaluran BRI yang terbesar. Menurut Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk) Muhamad Ali, Rabu, 15 Agustus lalu, hingga Juli 2012 realisasi kumulatif KUR Bank BRI sebesar Rp 20,23 triliun. Distribusi KUR nasional sebagian besar masih ditopang oleh Bank BRI, yakni sebesar 60,92 persen dari total KUR. Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir mengatakan, kontribusi Bank BRI yang terbesar sesuai dengan bisnis serta luasnya jaringan BRI. Di samping itu juga komitmen Bank BRI menyukseskan program pemerintah. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan mengatakan, sejak diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 3 Oktober 2007, realisasi kumulatif KUR per Juli 2012 telah menembus Rp 82,4 triliun. Setelah mengalami beberapa kali penyederhanaan regulasi, penyaluran KUR telah sukses baik secara kuantitas maupun kualitas. “Secara kuantitas, terjadi peningkatan realisasi, lonjakan jumlah debitor, serta jangkauannya semakin luas. Sementam secara kualitas, rasio kredit bermasalahnya (NPL) sangat terjaga. Hal yang sama dengan jumlah klaim yang dibayar.” katanya. Syarifuddin mengatakan, KUR telah disalurkan kepada kurang lebih 68 juta debitor. Pada 2008, debitor KUR baru mencapai 1,6 juta. Namun hanya dalam empat tahun kemudian terjadi lonjakan sebanyak 5 juta debitor. Sejalan dengan itu. Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari menambahkan, penyaluran KUR terbesar berada di Jawa Timur yakni sebesar Rp 12,85 triliun, sedangkan yang terendah di Bangka Belitung yakni sebesar Rp 288.1 miliar. “Keberhasilan KUR tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh pelaksana, baik pemerintah, regulator, maupun perbankan,” ujar Choirul Djamhari. Melihat keberhasilan ini, pemerintah akan mendorong penyaluran KUR naik 50 persen dan menargetkan pada tahun 2012 menjadi Rp 30 triliun “Ini sebagai upaya untuk mendorong lebih banyak lagi usaha mikro tersentuh KUR.” jelas Choirul. Sampai Juni 2012, bank pelaksana penyalur KUR terdiri atas lima bank umum konvensional, dua bank umum syariah, dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank-bank terus memacu pertumbuhan realisasi KUR secara nasional. Tahun 2012 (year to date), realisasi nasional telah mencapai Rp 19,04 triliun atau sebesar 63,48 persen dari target penyaluran nasional 2012 sebesar Rp 30 triliun. (depkop.go.id)

21

Tidak Ada Modal, Usaha Perabot Rotan Sulit Berkembang FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Sumber daya alam melimpah namun minim sumber dana, hal itulah yang dialami warga Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Mentawai. Daerahnya kaya manau namun warganya tidak punya dana untuk modal usaha. Bambang Sagurung

KERAJINAN ROTAN - Warga Membuat kursi dan meja dari rotan

adahal sejumlah warga Sikabaluan dan warga desa lainnya sudah dilatih membuat kerajinan dari bahan rotan seperti meja, kursi, ayunan bayi, pembatas ruangan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, 2011 lalu yang dipusatkan di Kecamatan Siberut Utara. “Kami sudah dilatih, diajari keterampilan namun kami tidak memiliki modal untuk membeli bahan baku,” kata Saiful, warga Sikabaluan yang menjadi salah seorang peserta

pelatihan Disperindagkop UMKM kepada Puailiggoubat, 21 Agustus lalu. Selain itu, tidak ada pasar yang jelas untuk menjual hasil kerajinan. “Rotan dan ugei banyak di Mentawai tapi rotannya belum ada yang siap pakai. Bahan yg dipakai itu rotan yang sudah digoreng dan diketam,” jelasnya. Untuk mengembangkan usaha tersebut, kata Saiful, perlu ada pendampingan secara berkesinambungan dari dinas terkait baik dari segi modal, pasar dan bahan. “Kalau ada pendampingan secara berkesinam-

P

bungan, ilmu yang diberikan itu akan dapat dikembangkan,” katanya. Pelatihan dan pendampingan secara berkesinambungan juga diharapkan Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia. “Dengan pelatihan dan pendampingan secara berkesinambungan akan memberikan dampak ekonomi keluarga,” katanya. Di Sikabaluan, tempat penampungan manau dan ugei ada empat lokasi, di Pokai di tempat Marno dan PBR dan di Sikabaluan di AKR dan Adi Toke. Pasokan manau dan ugei untuk penampungan di Sikabaluan ini dari

Bojakan, Sotboyak, Monganpoula, Sirilanggai, Malancan, Policoman, Sigapokna. Untuk Sirilanggai berdasarkan informasi dari penampung lokal dalam sehari bisa menampung 100 batang rotan dan menjualnya kembali ke tempat AKR. “Apalagi kalau masyarakat lagi perlu biaya banyak maka rotan akan banyak keluar,” kata Abel, penampung Sirilanggai. Demikian halnya di Bojakan, Sotboyak, Monganpoula dan tempat lain. Harga manau Rp3.500 per batang hingga Rp10 ribu per batang. Sementara ugei Rp1.500 hingga 3.500 per kilo. Untuk rotan atau manau pada umumnya hasil ladang masyarakat, namun ugei lebih banyak diambil di tengah hutan. Berdasarkan data dari pihak pelabuhan Pokai, Desa Sikabaluan, dalam setiap bulannya kapal dagang membawa manau 1.000 batang. Kapal dagang yang membawa rotan dari pelabuhan Sikabaluan diantaranya KM. Karya Bersama, Sarimanjadi, Im Group. Manau dan ugei yg dibawa ke Padang ini umumnya sudah digoreng di tempat penggorengan. (r)

Ratusan Pasar Tradisional Akan Direvitalisasi JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan revitalisasi 205 pasar tradisional di tingkat kecamatan dan perdesaan tahun depan guna membantu pemasaran produk lokal. Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, menjelaskan pasar tradisional yang akan direvitalisasi itu akan berkarakteristik dan diupayakan sebagai kanal penjualan produk lokal. Kementerian Koperasi dan UKM memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi satu pasar Rpl miliar. “Dana revitalisasi pasar percontohan di kota dan kabupaten itu tergantung situasi dan kondisi setempat,” katanya di Jakarta, Rabu, 29 Agustus lalu. Pasar percontohan direncanakan di ibu kota kabupaten dan menjadi penyangga utama pasar tradisional. Komoditas dari desa juga dipasarkan di pasar percon-

tohan dan selanjutnya dipasok ke desa lainnya. Beberapa pasar itu akan dikelola oleh koperasi setempat dengan target mengembangkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Adapun model pengelolaan pasar masih difinalisasi dalam pembahasan antara Kementerian Perencanaan. Pembangunan Nasional/Bappenas dan DPR. Selain itu, pemerintah juga berencana membangun pasar khusus untuk produk unggulan daerah. Di Cianjur, Jawa Barat misalnya, akan dibangun pasar khusus lampu yang berisi berbagai macam model lampu dan akse-sorinya yang merupakan hasil produk lokal. Di Bengkulu direncanakan dibangun pasar khusus jeruk kalamansi dengan berbagai jenis produk terkaitnya. Hal ini merupakan lanjutan dari konsep one village one product (OVOP) sehingga

kendala pemasaran bisa terpecahkan. Sejumlah program tersebut diharapkan mampu mengurangi tekanan produk impor pada komoditas sejenis di dalam negeri. Jika tidak ada perangkat hukum untuk membendung produk asing dikhawatirkan pasar tradisional hanya dijejali produk impor. Sementara itu, program revitalisasi pasar tradisional yang berlokasi di kawasan elite diperkirakan membutuhkan dana 23 kali lebih besar dibandingkan dengan revitalisasi biasa. Revitalisasi Pasar Mayestik yang berlokasi di Kawasan Kyai Maja, Jakarta Selatan sebagai contoh menghabiskan biaya mencapai Rp357,7 Miliar. Pasar Kebayoran Lama besar dianggarkan Rp8 Miliar, Pasar Pondok Bambu Rp15,2 Miliar, dan Pasar Ujung Menteng Rp 15.3 Miliar. Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis menjelaskan bahwa besa-

ran anggaran digunakan agar pasar yang terletak di kawasan eli-te tersebut dapat menarik konsumen lebih banyak. Dia me-nyebutkan bahwa bangunan bagi pasar tersebut sudah sangat mo-dern dengan dilengkapi fasilitas eskalator, lift, CCTV, dan penyejuk ruangan. “PD Pasar Jaya harus bisa bersaing. Kita harus menyesuaikan kebutuhan dengan kondisi konsumen di daerah sekitar. Kita coba buat bangunan menjadi modem, namun cara berdagang tetap tradisional. Harapannya, penda.patan pedagangan bisa bertambah,” ujar Djangga belum lama ini. Sejauh ini, beberapa pasar yang sudah direvitalisasi dengan konsep pasar modem juga dilakukan di Pasar Rawa Bening, Pasar Jatinegara, dan Pasar Tanah Abang Blok A-F. Sementara Pasar Cikini masih dalam tahap proses. (depkop.go.id)


EKOKER Tunggakan KUT Akan Dihapus JAKARTA - Pemerintah berencana menghapuskan kredit usaha tani (KUT) senilai Rp 5,7 Triliun yang telah lama macet di perbankan. Namun, penyelesaian akhir KUT bergantung pada restu DPR. Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan mengatakan, pemutihan KUT seperti dana talangan bagi bank. Namun, pemutihan ini tak memerlukan uang lagi dari kas negara. “KUT hanya akan dihapusbukukan setelah sempat menjadi piutang sejak 1998 lalu,” ujarnya, Rabu, 15 Agustus lalu. Setelah proses pemutihan dimatangkan, kata Syarif, selanjutnya akan dibawa ke DPR. Penyelesaian KUT juga memerlukan restu dari Senayan. Menurut dia, kebijakan politik untuk menyelesaikan tunggakan KUT sudah didorong sejak 2004 lalu. Namun, keinginan tersebut belum begitu kuat. Bahkan, kata Syarif, DPR pernah mengeluarkan rekomendasi penyelesaian KUT. Tetapi, rekomendasi itu dinilai masih perlu penguatan. Dia mengungkapkan upaya pemerintah mengidentifikasi penerima KUT dengan meneliti setiap nama dan alamat penerima ternyata sangat menyulitkan. Disebabkan, banyak penerima yang ternyata sudah tidak menempati alamat yang tercantum dalam administrasi di perbankan. Menurut Syarif, terdapat 5.000 penerima KUT yang sudah terdata. Mereka terdiri atas LSM dan koperasi. “Kebanyakan LSM, tetapi setelah ditelusuri, tidak tahu kemana,” katanya. Oleh karena itu Syarif menilai perlu ada formulasi baru untuk penyelesaian kredit KUT senilai Rp 5,7 triliun itu. Dia menjelaskan skema pemutihan bakal menjadi salah satu opsi pemerintah yang akan diusung ke DPR. Pemerintah akan diwakili Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Keuangan. Syarif menyatakan, 14 bank pemberi KUT juga mendukung rencana pemutihan. “Mereka siap asal didukung pemerintah,” ujar Syarif. (depkop.go.id)

Puailiggoubat

NO. 247, 1 - 14 September 2012

22

Badai, Pendapatan Nelayan di Sikabaluan Berkurang FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

NELAYAN - Nelayan Simalegi Kecamatan Siberut Barat

Hasil yang didapat nelayan hanya cukup menutup biaya operasional.

Bambang Sagurung

A

ngin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi pertengahan Agustus ini di

Perairan Mentawai menyebabkan pendapatan nelayan berkurang karena hasil tangkapan ikan sedikit di Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Mentawai. Nelayan yang biasanya melaut sekitar pukul 05.00 WIB, kemudian siang dan sore memilih memarkir perahunya di Pantai Sikabaluan. Kebanyakan diantaranya mengisi waktu dengan memperbaiki jaring, sampan dan peralatan lainnya. Husin, salah seorang nelayan kepada Puailiggoubat, Sabtu 25 Agustus menyebutkan, nelayan yang

nekat melaut hanya mampu bertahan satu hingga dua jam. “Paling jauh mereka melaut 300 meter dari pantai, kalau badai sudah besar, mereka langsung pulang,” katanya. Ia mengatakan, karena hanya sebentar melaut hasil tangkapan pun sedikit, akibatnya pendapatan tak menentu. Biasanya kalau cuaca bagus, pendapatan mereka bisa mencapai Rp50 Ribu hingga Rp200 Ribu sehari. Senada dengan Husin, Buyung, nelayan lain mengatakan, pendapatan yang ia terima sehari paling tinggi

hanya Rp50 Ribu. Menurutnya, pendapatan sebesar itu hanya mampu menutupi biaya pembelian bensin pompong sekali melaut yang menghabiskan 2 hingga 4 liter dengan harga Rp6 Ribu kadang Rp10 Ribu per liternya. Belum lagi biaya pembelian peralatan melaut dan lainnya. “Kalau cuaca baik hasil cukup lumayan, ikan bisa dijual ke penampung dengan harga per kilo Rp25 Ribu, tapi sekarang beda,” keluhnya. (g)

Polsek Sikabaluan Amankan Pelaku Pengedar Uang Palsu SIKABALUAN - Peredaran uang palsu tak hanya terjadi di kota besar, namun mulai merambah ke desa atau dusun kendati uang palsu yang beredar ini tidaklah bernominal besar. Hal ini berawal dari laporan Ignas, salah seorang pedagang di Sikabaluan. Ignas mengatakan, pada Rabu 15 Agustus lalu sekitar pukul 19.00 WIB, Katrok (bukan nama sebenarnya), salah seorang pemuda yang tinggal di Sikabaluan Siberut Utara berbelanja rokok dua bungkus. Sebelum menyerahkan uang, Katrok meminta dulu rokoknya dengan gaya agak memaksa. Setelah menerima rokok, Katrok

menyerahkan uang nominal Rp50 ribu dalam keadaan lipat empat, dan langsung pergi. Ignas yang menerima uang tersebut curiga karena kondisi terlipat, setelah membuka uang lembaran uang, Ignas merasakan kalau uang tersebut terasa tebal dan warnanya lebih biru. Melihat hal itu, ia langsung memanggil Katrok dan mengatakan kalau uangnnya palsu. “Ketika saya bilang uangnya itu palsu, Katrok bilang hanya disuruh orang dan ditipu juga,” jelasnya. Rokok yang dibeli Katrok diambil Ignas kembali, sementara

Katrok pergi dengan membawa kembali uang palsu tersebut. Karena was-was kalau Ignas kecolongan lagi, ia memeriksa uang yang ada di laci kedai dan ternyata sudah kecolongan uang palsu satu lembar nominal Rp50 Ribu. Polsek Sikabaluan mendapat laporan ini langsung melakukan penelusuran dan memanggil Katrok. Dari keterangan Katrok didapat asal uang palsu tersebut bernama Bujang (bukan nama sebenarnya). Dijelaskan Bujang saat diminta keterangannya oleh polisi, ia hanya iseng memfotocopy uang lembaran 50 ribu sebanyak 2 lembar untuk ditempel di dinding kamar, oleh

Katrok hasil fotocopy tersebut dipotong dan dirapikan sehingga terlihat seperti uang asli. Selain membelanjakan uang tersebut di kedai Ignas, Katrok ternyata juga membelanjakannya di kedai lain. Kapolsek Sikabaluan Iptu Rona Tambunan pada Puailiggoubat Jumat 17 Agustus lalu mengatakan, pihaknya belum berani memberikan sanksi tegas. “Dari pengakuan mereka hanya iseng, itu kita belum berani memberikan sanksi namun mereka kita beri pembinaan dan wajib lapor serta membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangnya,” katanya, (bs)


23

Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

Permusuhan Bulan dan Matahari

P

ada zaman dahulu Matahari itu besar dan cahayanya sangat panas. Di masa itu matahari juga tidak sendiri, dia ditemani anak-anaknya yang juga ikut bersinar. Oleh sebab itu sinarnya terasa sangat panas. Semua orang tidak bisa keluar dari rumah untuk mencari penghidupan siang hari. Pada malam harilah, ketika matahari tidak ada lagi, barulah orang-orang bisa bekerja. Begitu juga binatang-binatang peliharaan mereka, hanya bisa keluar pada malam hari. Karena manusia hanya melakukan kegiatan pada malam hari, manusia menjadi akrab dengan bulan. Setiap hari mereka hanya bertemu bulan dan anak-anaknya, yaitu bintang-bintang yang selalu mengikuti bulan. Ketika sang bulan melihat manusia yang sangat begitu bersusah payah mencari nafkah kehidupannya, maka timbullah rasa belas kasihan di hatinya. Ia berjanji akan membantu manusia agar lepas dari cengkraman matahari. Pada suatu hari Bulan memulai rencananya untuk membantu manusia. Dia menyembunyikan anakanaknya. Setelah bintang-bintang disembunyikan dia pergi mencari buah kelapa yang muda. Ketika kelapa yang dicari sudah dapat, sang bulan memakan ngangairat (tempurung kelapa yang masih muda dan bisa di makan), sehingga semua gigi dan mulutnya menjadi merah seperti darah. Setelah itu dia menemui Matahari. “Sahabatku, lihatlah semua gigi dan mulutku yang penuh dengan berlumuran darah”, kata Bulan. Matahari yang melihat semua itu menjadi sedih lalu ia bertanya “apakah yang terjadi sobat? Dan siapa yang melakukannya?” “Tidak ada yang melakukannya, tetapi aku telah memakan semua anak-anakku”, jawab sang rembulan Dengan nada tak percaya mata hari bertanya lagi kepada bulan katanya “Mengapa engkau melakukan semua itu, bukankah mereka itu anak-anakmu?”. “Aku tahu mereka itu anakanakku, tapi karena mereka tidak mau menuruti segala perintahku, sehingga aku memakan mereka”, jawab sang rembulan. Setelah sang bulan memberitahukan kejadian itu kepada matahari kemudian ia pergi meninggalkan mata hari. Matahari belum sepenuhnya percaya atas segala perkataan bulan tersebut sebelum ia

Suara Daun Roberta Sarogdog

Menakar Kinerja DPRD Mentawai

T

membuktikannya sendiri. Saat malam, matahari melihat Bulan hanya muncul sendirian tanpa bintang-bintang. Beberapa malam dia memperhatikan, tetap saja tidak ada satu pun bintang yang tampak. Matahari tidak tahu bahwa Bulan sudah menyembunyikan bintang-bintang di suatu tempat yang tidak diketahuinya. Setelah mata hari membuktikannya sendiri bahwa, bulan sungguh-sungguh telah memakan semua anak-anaknya, ia menjadi percaya. Matahari pun memakan anakanaknya sehingga tidak ada yang tersisa. Sesudah ia melakukan semua itu, matahari pergi kepada sahabatnya, yaitu bulan. “Sahabatku bulan, aku juga telah memakan semua anak-anakku”. Bulan yang mendengar pengakuan sahabatnya itu, dengan mimik yang di buat-buat, ia menjadi sedih, padahal dalam hatinya ia sangat senang. Karena telah berhasil mengelabui sahabatnya itu. Sesudah matahari mengatakan semua itu kepada

sahabatbya, lalu ia pergi meninggalkannya. malamnya bulan mengeluarkan kembali bintang-bintang dari tempat persembunyiannya. Langit pada malam hari kembali penuh dengan bintang. Pada suatu malam, matahari melihat melihat semua itu. Sungguh geram hatinya, karena ia telah di bohongi sahabatnya. Dengan hati yang geram matahari mengambil semua persenjataannya, kemudian ia pergi menghadang sang bulan. Setelah sampai, tanpa basa basi mata hari langsung memotong tubuh bulan sehingga tinggal sebelah. Sejak saat itulah terjadinya bulan setengah. Begitu juga dengan bulan tidak mau kalah, lalu ia mengambil persenjataannya kemudian ia memotong semua permukaan tubuh matahari, dan sejak saat itulah sinar mata hari menjadi berpencarpencar. Sejak sat itulah mata hari tidak begitu terasa panas, tetapi orangorang belum bisa keluar pada siang hari. Melihat panas disiang hari

sudah mulai berkurang, orangorang mencari tahu penyebabnya. Pada malam hari ketika bertemu Bulan, mereka bertanya pada bulan. Bulan menceritakan semua, sehingga saat ini panas matahari agak berkurang. Mendapat penjelasan seperti itu, orang-orang mengadakan parurukat (pertemuan). Semua yang hadir sepakat membantu bulan untuk lebih mengurangi panasnya matahari. Berhari-hari mereka membuat panah yang beracun. Setelah semua selesai mereka bersamasama memanahi matahari. Matahari kesakitan oleh panahpanah beracun itu. Orang-orang tetap memanah, sampai hampir habis anak panah mereka. Karena tidak tahan terkena panah beracun, pelan-pelan matahari menjauh dari orang-orang yang memanahnya. Menjauh dari bumi. Maka sejak saat itulah matahari sudah tidak begitu panas sampai saat ini dan manusia pun sudah dapat melakukan semua pekerjaannya siang hari. z

iga tahun lebih DPRD Mentawai periode ini bertugas hingga habisnya masa jaba-tan mereka 2014 mendatang, namun waktu selama itu lebih banyak tersita untuk perjalanan dinas, sidang-sidang paripurna, reses ke daerah-daerah maju. Dan proses lain yang sangat menyita waktu DPRD adalah pemilihan bupati pe-riode 2011-2016, dimana hampir semua anggota DPRD disibukkan kampanye pa-sangan yang mereka jagokan tanpa pedu-li dengan tugas-tugas pokoknya sebagai anggota DPRD. Kini kita sudah harus melihat apakah setelah memenangkan pemilihan dan mendapatkan kekuasaan sebagai wakil rakyat, selanjutnya mengabdi untuk kepentingan rakyat Mentawai? Pertanyaan ini jelas sulit untuk dijawab saat ini, sejalan dengan waktu, kita akan sama-sama melihat, apakah DPRD Mentawai akan memposisikan dirinya sebagai wakil rakyat atau sebaliknya sebagai penindas rakyat. Sebagai wakil rakyat yang duduk karena dipilih oleh rakyat, kekuasaan atau kewenangan idealnya digunakan untuk menciptakan dan memantapkan kedamaian atau keadilan serta mencegah dan menindak ketidakdamaian dan ketidakadilan yang dialami saat ini. Jika anggota DPRD benar-benar wakil rakyat yang berpihak terhadap kepentingan rakyat, maka mereka akan membuat berbagai peraturan sesuai dengan kebutuhan rakyat dan mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat. Konsekuensinya, DPRD harus lebih banyak meluangkan waktu untuk kebutuhan rakyat dan mendengarkan rakyat, melakukan perbincangan dengan rakyat secara rutin yang tersebar di seluruh pelosok mentawai. Mentawai merupakan daerah kepulauan, maka sarana yang diperlukan agar dapat sampai ke kampung dan berdialog dengan rakyat adalah transportasi air baik laut mapun sungai. Bukan hanya bisa melakukan perbincangan dan dialog dengan rakyat yang ada di daerah yang bisa dilalui oleh mobil karena jalannya beraspal. Dengan menetapkan kebijakan yang baik, berarti DPRD mendorong eksekutif (bupati dan jajarannya) melakukan program pelayanan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Jika peraturan yang baik ini diselewengkan oleh eksekutif, maka tugas yudikatif yang akan menegur atau memproses di lembaga. Jika para pejabat mentawai baik legislatif, eksekutif dan yudikatif telah memposisikan dirinya sebagai subyek dan rakyat dijadikan obyek, maka citacita rakyat Mentawai yang sejahtera semakin jauhlah dari kenyataan. Rakyat Mentawai akan sejahtera jika DPRD selalu melakukan dialog dengan rakyatnya secara rutin, terbuka dan akrab. Membuat peraturan yang mengarah kesejahteraan rakyat adalah terpenting. Semoga dengan adanya sisa waktu jabatan sebagai wakil rakyat, akan lahir peraturan yang diharapkan pro kerakyatan dan rakyat akan lebih kritis dalam berpikir dan berjuang buat Mentawai. z


Puailiggoubat NO. 247, 1 - 14 September 2012

W

ajah sumringah dari wajah dari petani di Sikakap sampai Pagai Selatan. Hasil kebun mereka dipetik, cengkeh sudah ranum di batangnya, nilam siap untuk di masak, coklat dikeringkan, padi di sawah di sabit. Indahnya kehidupan tanpa sawit.

Tanaman kakao Abanbaga dan Bubuget tumbuh subur

Teks: Rus Akbar Foto: Irman Jhon

Kakao Abanbaga dan Bubuget dijemur di sepanjang jalan Kilometer 40 Bubuget

Warga Bubuget menjemur nilam

Warga memilah cengkeh di dusun Mabulaubuggei

Warga menyuling nilam di Dusun Bubuget

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.