4 minute read

KAWASAN II : KAWASAN USAHA TANI

3. MEMBANGUN TURAP (DINDING PENAHAN)

Advertisement

Pembangunan turap (dinding penahan) diperuntukkan kepada daerah-daerah pertanian yang memiliki potensi terjadinya longsor yaitu Desa Lengkong dan Desa Menjer. Turap ini berfungsi untuk menahan tanah yang mengalami pergeseran.

4. PEMBANGUNAN GUDANG PENYIMPANAN ALAT

Dibangunnya gudang penyimpanan ini berlokasi pada sebelah barat Dusun Sendangsari, sebelah selatan Desa Sitiharjo dan Desa Tegalsari yang mana gedung ini dapat difungsikan sebagai tempat penyimpanan alat pertanian milik kelompok, sehingga semua anggota kelompok dapat menggunakan alat ini secara bersama.

KAWASAN II : KAWASAN USAHA TANI

5. MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN UNGGULAN

DENGAN CARA MENANAM DENGAN BIBIT YANG UNGGUL

Peningkatan produksi tanaman ini diterapkan kepada semua daerah usaha tani. Adapun program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman unggulan yaitu: a. Dengan memberikan penyuluhan terkait dengan metode tanam, perawatan tanaman, penggunaan teknologi yang dapat membantu meningkatkan produksi tanaman pangan. b. Pemberian (subsidi) benih unggulan yang sudah bersertifkasi serta teruji dengan baik dari Dinas Pertanian dan Perkebunan.

6. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TANI

Pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan melalui kelompok tani untuk meningkatkan produk yang dihasilkan secara bersamaan, dimana dengan adanya kelompok tani ini dapat memperkuat kemandirian petani melalui kerjasama antar anggotanya. Adapun beberapa program yang akan dilakukan yaitu: a. Pendirian kelompok tani di desa yang belum ada. b. Pengaktifan kembali kelompok tani yang ada di desa-desa di Kecamatan Garung. c. Mengajak bergabung berbagai anggota tani, agar dapat mencapai tujuan.

KAWASAN II : KAWASAN USAHA TANI

7. MELAKUKAN PERTANIAN HIDROPONIK

Seperti yang kita ketahui bahwasannya Kecamatan Garung memiliki potensi air yang melimpah, sehingga pertanian non organik ini dapat di terapkan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat perkotaan di Keluraha Garung tepatnya di Dusun Garung. Cara untuk mengenalkan pertanian non organik kepada masyarakat yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat Kecamatan Garung terkait dengan metode tanam, perawatan tanaman, penggunaan teknologi yang dapat berperan dalam budidaya tanaman organik.

8. MENGEMBANGKAN SMART FARMING DALAM PERTANIAN

Smart Farming digunakan di wilayah pada seluruh wilayah produksi, dimana penggunaannya berbeda-beda untuk wilayah dengan produksi padi atau lahan basah, tepatnya pada Desa Tegalsari dan Desa sumber : mediatani.co sumber : kompas.com

Sitiharjo. Penerapan Smart Farming yaitu berupa penggunaan traktor modern untuk pertanian padi sedangkan untuk tanaman holtikultura itu bisa menggunakan Drone Sprayer sebagai alat penyemprotan pestisida alami dan alat alat penyiram tanaman otomatis.

KAWASAN II : KAWASAN USAHA TANI

9. MENERAPKAN ECOFARMING DAN MEMINIMALISIR

PENGGUNAAN PESTISIDA

Ecofarming digunakan diseluruh wilayah Kecamatan Garung yaitu pada masa sekarang sudah banyak produk Ecofarming yang bisa digunakan, selain itu penanggulangan hama dengan meminimalisir penggunaan pestisida juga dapat diterapkan di seluruh Kecamatan Garung.

Seperti yang kita ketahui bahwasannya penggunaan pestisida memberikan dampak positif dan negatif terhadap lingkungan, alam dan manusianya. Sehingga unmtuk tetap menjaga keseimbangan alam yang ada pada Kecamatan Garung direncanakan untuk meniadakan atau meminimalisir penggunaan pestisida dengan cara: a. Pembersihan Lahan Penanaman Secara Rutin

Lahan yang tidak bersih pun bisa menyebabkan hewan lain datang ke lokasi lahan yang anda ingin lakukan penanaman sehingga bisa menjadi hama apabila jumlahnya dalam jumlah yang banyak dan sudah menganggu pertumbuhan tanaman anda yang ditanam. b. Pengendalian Hama secara terpadu

Pengendalian hama terpadu bisa dilakukan dengan menggunakan serangga atau binatang yang dikenal sebagai musuh alami hama dapat kita lihat dalam rantai makanan. Kemudian dapat menggunakan tanaman penangkap hama dari tanaman utama dan melakukan rotasi tanaman untuk mencegah terakumulasinya pathogen dan hama yang menyerang satu spesies saja. c. Teknik Penanaman 2 atau Lebih Tanaman

Manfaat lain seperti manfaat secara ekonomi dari penanaman tanaman yang lebih dari 1 (satu) jenis. Oleh karena itu petani perlu mempelajari tanaman apa yang cocok dilakukan penanaman yang bersamaan sehingga bisa mencegah terjadi persaingan unsur hara dan mengurangi hama dan penyakit yang menyerang.

KAWASAN II : KAWASAN USAHA TANI

Pola penanaman yang bisa anda lakukan dengan cara berseling, tanaman utama di tengah dan tanaman lain dipinggir atau dibentuk kloter-kloter dan lainnya. Penggunaan pola penanaman yang baik bisa membantu anda dalam mengurangi hama dan penyakit pada tanaman yang anda tanam.

Beberapa sistem irigasi lahan penanaman yang bisa anda coba dengan cara membuat gundukan, pembuatan tegalan, sistem irigasi tetes, cara bertanam hidroponik bagi pemula, penanaman veltikultur, selang air, dan gembor. Sistem irigasi yang baik bisa membantu tanaman untuk terhindar dari serangan hama dan penyakit dan memperbaiki kondisi pertumbuhan tanaman apabila kondisi lahan tidak mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik.

KAWASAN III : PUSAT AGRIBISNIS HILIR PENGOLAHAN HASIL sumber : analisis kelompok, 2022

KAWASAN III Pusat Agribisnis Hilir Pengolahan Hasil meliputi: Kelurahan Garung, Desa Mlandi, Desa

Gemblengan dan Desa Siwuran. Kawasan adalah kawasan pengolahan dari bahan mentah menjadi komposisi atau bentuk yang lain. Dimana kegiatan ini merupakan kegiatan ekonomi yang mengelola hasil usaha tani menjadi produk olahan baik olahan perantara maupun olahan akhir. Salah satu produknya yaitu handsanitizer dan sabun cuci piring, gesing, keripik kentang, carica dan masih banyak lagi. Kawasan ini merupakan kawasan yang mengelola hasil pertanian dan hasil alam dari Kecamatan Garung.

KAWASAN III : PUSAT AGRIBISNIS HILIR PENGOLAHAN HASIL

1.PEMBANGUNAN PUSAT PENGOLAHAN PRODUKSI HASIL TANI

Pusat pengolahan hasil ini berlokasi pada Desa Gemblengan, Kelurahan Garung, Desa Mlandi, dan Desa Siwuran. Pusat pengolahan hasil ini dibentuk dengan tujuan agar pengolahan produksi hasil tani di Kecamatan Garung dapat terpusat agar mudah ditemukan dan dapat memberikan kegiatan sampingan kepada warga masyarakat. Adapun beberapa program yang akan dilakukan dalam pengoperasian pusat pengolahan ini yaitu: a.Mendirikan UMKM sebagai pengelola bahan mentah hasil pertanian menjadi produk baru atau bahan setengah jadi untuk didistribusikan kembali. b.Pengembangan UMKM kerajinan bambu menjadi komoditas yang bisa menghasilkan gesing yang berkualitas bahkan bisa menghasilkan produk baru. b. Pengolahan hasil pertanian menjadi makanan khas sebagai ciri khas daerah Kecamatan Garung contohnya pengembangan kopi Mlandi.

2. DIBANGUNNYA TEMPAT PELATIHAN/ TRAINING CENTER

Tempat Pelatihan / training center berfokus pada pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) melalui teknologi. Masyarakat

Kecamatan Garung masih tertinggal dalam hal teknologi sehingga hal ini yang menjadi alasan mengapa gedung ini dibuat dan programnya dijalankan. Dan juga memiliki tujuan untuk memberikan keterampilan terkait berbagai macam hal yang mencakup pengolahan produk. Adapun program-program yang akan dijalankan adalah mensosialisasikan penggunaan teknologi dalam pengolahan sumber : smknegeriwongsorejo.sch.id

UMKM.

KAWASAN III : PUSAT AGRIBISNIS HILIR PENGOLAHAN HASIL

3. MENDIRIKAN UMKM PENGOLAHAN BAHAN MENTAH HASIL

PERTANIAN

Mendirikan UMKM di Kecamatan Garung sebagai lokasi pengolahan bahan mentah hasil pertanian seperti kopi, kentang dan tembakau yang akan dijadikan produk baru atau barang setengah jadi yang dapat didistribusikan kembali guna meningkatkan nilai produk yang lebih tinggi penggunaannya maupun harganya.

Setelah didirikannya UMKM kemudian dilakukan pemberdayaan masyarakat untuk mengelola dan mengembangkan UMKM tersebut agar menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan dan menjadi ciri khas Kecamatan Garung.

4. PENGEMBANGAN UMKM KERAJINAN BAMBU

Mengembangkan UMKM kerajinan bambu yang dapat menjadi komoditas bagi masyarakat Garung sebagai penghasil gesing atau kerajinan lain yang berkualitas dengan nilai produk yang lebih tinggi. Pengembangan UMKM kerajinan bambu dapat dibantu dengan bantuan modal dan alat-alat penunjang kerajinan dari pemerintahan Kecamatan serta bentuk pelatihan kerajinan bambu dari kelompok warga yang melakukan kerajinan tersebut.

This article is from: