BAB I
1
Kota Padang adalah Ibukota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di Pantai
1.
Barat Pulau Sumatera. Sesuai Peraturan Perencanaan
merupakan
sebuah
strategi upaya menuju sebuah tujuan yang dianggap ideal, dalam proses perencnaan tentu ada sasaran tertentu untuk mencapai sebuah
tujuan
tersebut.
Perencanaan
wilayah adalah sebuah kegiatan yang mengkaji suatu wilayah dengan melihat kondisi dan keadaan wilayah tersebut sehingga
didapatkan
perspektif
awal
melihat potensi dan masalah wilayah untuk dirumuskan menjadi rencana-rencana yang
Sesuai UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata pemanfaatan
ruang
dan
pengendalian pemanfaatan ruang. RTRW merupakan
dokumen
tentang
proses
perencanaan pada suatu wilayah sehingga untuk masing-masing wilayah maupun daerah yang ada di Indonesia RTRW merupakan pedoman dalam penataan ruang.
Perencanaan
sesuai
dengan
tersebut.
Nomor
yang
kondisi
dirumuskan dari
wilayah
26
Tahun
2008
Tentang RTRWN Tahun 2008-2028 Kota Padang
ditetapkan
Kegiatan
Nasional
sebagai (PKN).
Pusat Dengan
penetapan tersebut, Kota Padang tentu harus menjadi kota yang mewadahi kehidupan masyarakatnya sesuai dengan kondisi fisik alam dari ruang kota. Dalam menuju masyaraat yag terwadahi, harus ada perencanaan didalamnya dengan melihat
bagaimana
masalahnya.
tepat sasaran.
ruang,
Pemerintah
Kota
potensi Padang
dan
memiliki
berbagai keadaan alam yang beragam sehingga banyak sekali hal yang terjadi pada kota tersebut, untuk merencanakan semua permasalahan dan potensi sesuai dengan dirumuskannya sebuah isu-isu harus adanya data dan analisis tertentu dengan
melihat
karakter
pembentuk
wilayah seperi fisik dasar, kependudukan, sosial budaya, kebencanaan, ekonomi, sarana dan prasarana, kelembagaan serta keuangan daerah. Karakter ini akan mengarahkan
perencana
untuk
membentuk dan merencanakan Kota Padang.
2
3. 2.
Kabupaten Padang Pariaman
: Merumuskan masalah dan potensi
menjadi
Kabupaten Pesisir Selatan
sebuah
pohon masalah dan pohon potensi guna menentukan pokok
dari
tujuan
perencanaan. Mengkaji
isu-isu
Selat Mentawai
strategis
untuk menjadi acuan dalam
Kabupaten Solok
perencanaan. Merencanakan ruang
dan
struktur
pola
ruang
menjadi pembentuk arahan dan perencanaan. Menentukan
visi,
misi,
strategi dan kebijakan untuk menjadi implementasi yang nyata dari perencanaan. Mengembangkan perdagangan
dan
jasa
berbasis mitigasi bencana yang ada di Kota Padang.
3
Lingkup spasial Kota Padang Provinsi Sumatera Barat
4. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
5.
8.
Lingkup substansi analisis Kota Padang mencakup
fisik
dasar,
kependudukan,
kebencanaan, sosial budaya, ekonomi, sarana, Susbtansi
prasarana
dan
perencanaan
9.
10.
kelembagaan. Kota
Padang
11.
mencakup struktur ruang, pola ruang, pohon tujuan yang nantinya dikaitkan dengan
konsep
pengembangan kebijakan RTRW.
yang
menjadi
arah
Kota
Padang
dan
12. 13.
14.
4
Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budi daya; Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman; Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Hutan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN); Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
BAB II
5
.
1.
Kondisi batuan yang ada di Kota Padang antara lain batuan metamorf, batuan intrusi, batuan gunung api, batu kapur, alluvium, formasi palepat dan painan Kota Padang terletak pada 00º44’00”01º08’35”LS dan 100º05’05”-100º34’09” BT Luas wilayah 694,96 km². 11 kecarnatan dan 193 kelurahan. Secara administrasi Kota Padang berbatasan yaitu: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman, Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Solok Sebelah barat berbatasan dengan Sarnudera Hindia.
Peta Jenis Batuan Kota Padang
. Terdapat 21 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang mencapai 133,9 Km (5 sungai besar dan 16 sungai kecil)
Suhu 24-26 OC
Curah Hujan 297 mm/hari
. Kawasan dengan kemiringan lahan antara 0-2% terdapat di Kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara, Nanggalo. Kemiringan lahan antara 3-15% tersebar di Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Kawasan dengan kelerengan lahan 16-40% tersebar di Kecamatan Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung
Peta Hidrologi Kpta Padang
. Terdapat 21 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang mencapai 133,9 Km (5 sungai besar dan 16 sungai kecil)
Peta Jenis Tanah Kpta Padang
Peta Lereng Kota Padang
6
2. 2019 Berdasarkan Peta Penggunaan Lahan dapat dilihat bahwa penggunaan lahan di Kota Padang didominasi oleh lahan hutan dengan luas 48.130,350 Ha, Hal ini dapat dilihat dari luas lahan yang diperuntukkan untuk kawasan lindung sebesar 52.669,32 Ha atau 75,79% dari total seluruh kawasan Kota Padang.
2.
2019
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Padang Timur Kepadatan penduduk terrendah berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung.
Peta Tata Guna Lahan Kota Padang Peta Kepadatan Penduduk
1. Jumlah penduduk Kota Padang pada tahun 2018 yaitu 939.112. Kecamatan Koto Tangah merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu 193.427 jiwa sedangkan Kecamatan Bungus Teluk Kabung memiliki jumlah penduduk paling rendah yaitu 25.174 pada tahun 2018.
Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2018 No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
1
Bungus Teluk Kabung
25.174
2
Lubuk Kilangan
56.214
3
Lubuk Begalung
123.167
4
Padang Selatan
59.962
5
Padang Timur
79.610
6
Padang Barat
46.055
7
Padang Utara
70.951
8 9 10
Nanggalo Kuranji Pauh
61.559 149.307 73.686
11
Koto Tangah Jumlah
Diagram Kondisi Penduduk Kota Padang
3.
2019
Jumlah penduduk usia produktif Kota Padang yakni sebanyak 738.614 Jiwa dari total jumlah penduduk yakni 939.112 jiwa. Sebanyak 261.152 jiwa lainnya merupakan jumlah penduduk usia non produktif yang terdiri dari anak dibawah umur dan lansia.
193.427 939.112
7
Indeks Bahaya Kota Padang Tahun 2019-2029 No
Banjir
648.707
2
Tanah longsor Gelombang Pasang/Abrasi Gempa Bumi Cuaca Ekstrim Kebakaran Hutan Kegagalan Teknologi
34.773
4 5 6 7 8
4.
Penduduk Terpapar (Jiwa)
1. 3
Diagram Jumlah Penduduk Usia Prouktif Kota Padang Tahun 2019
Jenis bencana
Kekeringan
Hasil Proyeksi Penduduk Kota Padang Tahun 2019-2029 Kecamatan Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo
847.493
0,866
Tinggi
845.549
0,866
Tinggi
Proyeksi Penduduk Pertahun (Jiwa) 2019
2024
2029
2034
2039
25.534
27.003
28.473
29.943
31.413
57.307
62.033
66.759
71.484
76.210
125.701
136.556
147.411
158.266
169.121
60.444
62.025
63.606
65.187
66.769
80.005
81.221
82.437
83.653
84.869
46.083
46.231
46.379
46.527
46.675
71.310
72.482
73.655
74.827
75.999
Indeks Kapasitas dihitung berdasarkan indikator dalam Hyogo Framework for Actions (HFA). HFA yang disepakati oleh lebih dari 160 negara di dunia terdiri dari 5 Prioritas program dengan 22 indikator pengurangan risiko bencana. Pencapaian-pencapaian ini kemudian dibagi menjadi 5 level/tingkat. Berikut adalah level tingkat dari Kawasan Kota Padang :
Tabel Indeks Kapasitas Kota Padang Tahun 2019 Level 1
Level 2
Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Padang Barat
√
√
√
Padang Utara
√
√
√
Nanggalo
√
√
Kecamatan
Kuranji
152.679
167.327
181.976
196.625
211.273
Kuranji
√
√
Pauh
75.761
85.148
94.535
103.921
113.308
Pauh
√
√
Koto Tangah
√
√
Koto Tangah Jumlah
197.975
218.158
238.341
258.524
278.707
955.058
1.023.203
1.089.143
1.159.495
1.227.642
Jenis Bencana
Luas Bahaya (Ha) Rendah
Sedang
Tinggi
Level 3
Level 4
Level 5
1.
Indeks Bahaya Kota Padang Tahun 2019-2029 Indeks
kelas
1.
Banjir
-
1.224,00
13.677,00
0,755
Tinggi
2
Tanah longsor Gelombang Pasang/Abrasi Gempa Bumi Cuaca Ekstrim Kebakaran Hutan Kegagalan Teknologi Kekeringan
-
34.439,31
7.093,54
0,567
Sedang
-
175,95
1.207,98
0,791
Tinggi
-
68.585,31
-
0,537
Sedang
131.22
30.627,18
37.829,79
0,861
Tinggi
5.895,91
56.856,87
5.731,65
0,516
Sedang
-
22.925,25
45.724,86
0,770
Tinggi
-
68.202,90
346,23
0,654
Sedang
8
Tinggi Tinggi Sedang
73.298
7
Tinggi
0,860
70.538
6
Tinggi
0,853 0,866 0,866
831.247
65.571
5
Sedang
841.823 844.063
65.019
4
0,807 0,578
188.269
62.259
3
kelas
2019-2029
Dalam memproyeksikan jumlah penduduk Kota Padang, akan digunakan metode regresi linier berganda. Berikut merupakan Tabel 2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2019-2039.
No
Indeks
Dari PDRB Kota Padang tersebut, dapat dilihat bahwa sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memiliki kontribusi terbesar penyumbang PDRB Kota Padang dari tahun ke tahun dengan menyumbang Rp. 25.985.871.630 pada tahun 2018. Pada posisi kedua yaitu sektor Industri Pengolahan dan posisi ketiga disusul sektor Transportasi dan Pergudangan
8
Produk Regional Bruto Berdasarkan Harga Konstan Kota Padang
A
B C D
E
F
G
H
Lapangan usaha/Industri Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying Industri Pengolahan/Manufacturing Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Konstruksi/Construction Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motor Cycle Transportasi dan Pergudangan/Transportati on and Storage
I
J
K L M,N
O
P Q R,S,T,U
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accomodation and Food Services Activities Informasi dan Komunikasi/ Information and Communication Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Real Estat/Real Estate Jasa Perusahaan/Business Activities Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security Jasa Pendidikan/Education Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health Jasa lainnya/Other Services Activities PDRB/GRDP
2016
2017*
2018
34.222.561,72
35.387.634,92
36.612.272,53
6.267.606,76
6.338.267,17
6.705.049,43
16.174.096,85
16.540.004,84
16.445.055,91
161.628,93
168.196,58
175.080,06
150.771,11
156.736,19
160.240,92
13.126.838,91
14.075.895,58
15.066.989,63
22.796.932,47
24.279.260,45
25.985.871,63
17.506.914,87
18.762.202,18
19.975.310,85
1.557.102,43
1.693.494,32
1.832.878,56
9.934.334,82
10.802.637,25
11.728.422,78
4.524.388,29
4.619.805,20
4.665.415,80
2.895.556,33
3.025.615,61
3.166.853,19
651.284,00
685.063,40
722,425,15
8.286.949,05
8.659.075,43
9.175.850,47
5.416.448,83
5.954.627,35
6.382.703,06
1.984.293,52
2.154.588,55
2.311.450,41
2.476.536,98
2.673.386,50
2.883.397,98
148.134.243,89
155.976.491,52
163.995.268,35
2. Analisis sektor ekonomi Kota Padang dilakukan berdasarkan data Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto. Analisis ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan ekonomi wilayah Kota Padang yang dapat dilihat sebagai berikut.
9
Produk Regional Bruto Berdasarkan Harga Konstan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat No
A B C D
E
F
G
H I J K L M,N
O
P Q R,S,T,U
Kota Padang
Rata-rata Kontribusi
Rata-rata Laju Pertumbuhan
Rata-rata Kontribusi
12,20
6,98
4,79
22,33
13,44
6,98
2,90
4,09
2,65
1,68
14,02
10,03
8,70
8,32
0,11
0,11
6,56
6,28
0,16
0,10
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi
15,01
14,78
10,00
9,19
12,66
13,99
16,96
15,85
19,19
14,10
17,42
12,18
18,69
17,71
1,10
1,12
21,56
18,06
9,06
7,15
0,89
3,12
4,68
2,84
Real Estat
7,11
9,37
2,95
1,93
Jasa Perusahaan administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
9,92
10,92
1,46
0,44
11,11
10,73
5,82
5,60
Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
16,50
17,84
4,69
3,89
17,23
16,49
1,59
1,41
Jasa Lainnya
20,64
16,43
2,29
1,76
Sektor Ekonomi
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Rata-rata Laju Pertumbuhan
Dapat dilihat pada tabel laju pertumbuhan PDRB Kota Padang rata-rata laju pertumbuhan PDRB paling tinggi ada pada Sektor Transportasi dan Pergudangan dengan laju pertumbuhannya 17,42 dan yang terendah ada pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dengan laju pertumbuhannya 0,11.
3. Sektor unggulan yang ada di Kota Padang ada 3 sektor yaitu, sektor perdagangan, sektor jasa dan sektor industri.
. Kota Padang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Dalam RTRW Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang ditetapkan sebagai Kota Inti Metropolitan Padang, maka dari itu kota padang memiliki potensi besar di sektor perdagangan dan jasa, hal ini terbukti PDRB sektor perdagangan dari tahun 2014 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak Rp. 1.385.576,51
10
Grafik PDRB Sektor Perdagangan Tahun 2019
.
Grafik PDRB Sektor Jasa Tahun 2019 Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa sektor jasa di Kota Padang setiap tahun mengalami peningkatan tetapi tidak semua jasa yang meningkat dengan pesat. Jasa yang mengalami peningkatan dengan pesat adalah Jasa Pendidikan yang mana pada tahun 2018 berjumlah Rp. 1.976.088,17.
. Kota Padang merupakan kota yang memiliki potensi industri yang besar, hal ini dikarenakan tersedianya bahan mentah yang digunakan pada industri tersebut. Berikut merupakan grafik sektor unggulan industri di Kota Padang:
Grafik PDRB Sektor Industri Tahun 2019
11
4. 1. Secara keseluruhan sarana pendidikan yang ada di Kota Padang telah memenuhi sesuai dengan standar kebutuhan. Sarana Pendidikna yang ada di Kota Padang yaitu SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA. Namun terdapat satu sarana yang belum memenuhi standar yakni sarana TK/RI. Ketidak tercukupan tersebut berada dihampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.
Pasar
Diagram Jumlah Sarana Perdagangan menurut Jenisnya di Kota Padang
Toko Kios 0 Warung
2. Sarana kesehatan yang ada di Kota Padang yaitu Rumah Sakit, Rumah Sakti Bersalin, Puskesmas Posyandu, Klinik. Dari data diatas dapat disimpulkan . namun, untuk sarana sarana rumah sakit bersalin dan klinik/ balai Pendidikan di Kota Padang yang jumlahnya masih kurang jika melihat dari SNI dengan masing berjumlah 36 unit untuk Rumah Sakit Bersalin dan 291 Unit untuk Klinik/Balai Pendidikan. Dari data diatas dapat disimpukan bahwa sarana Pendidikan di Kota Padang sudah mencukupi seluruh penduduk baik dari sarana Pendidikan dengan skala regional maupun skala lokal.
Sarana perekonomian yang ada di Kota Padang berupa Pasar, Toko, Kios, dan Warung. Secara keseluruhan masi banyak yang belum memenuhi standar seperti Pasar, Toko dan Warung yang masih mengalami kekurangan. Ketidak tercukupan tersebut berada dihampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.
5. Individual
TPS
TPS
3.
Komunal
Sarana peribadatan yang terdapat di Kota Padang ialah Mesjid, Musholla, Langgar, Klenteng, Gereja Khatolik, Geraja protestan, serta Pura/Vihara. Secara keseluruhan sarana pendidikan masi banyak yang belum memenuhi kebutuhan standar diantaranya Musholla, Langgar, Klenteng, Gereja Khatolik, Geraja protestan, serta Pura/Vihara. Ketidak tercukupan tersebut berada dihampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.
470 Ton/Hari
TPA
Pola pembuangan sampah yang ada di Kota Padang
12
Pola pembuangan sampah yang ada di Kota Padang dilaksanakan dengan sistem individual dan komunal yang sudah dilayani oleh sistem pengelolaan sampah umum, mulai dari pengumpulan, hingga pembuangan akhir, yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup. Untuk TPA terletak di kelurahan Air Dingin dan Kelurahan Baringin, Kecamatan Koto Tangah. penyedian fasilitas tempat penampungan sementara (TPS) sebanyak 480 di lokasi penepatan kontainer sampah. Sampah yang terangkut ke TPA 470 ton per hari.
6.
7. Kota Padang banyak memiliki perusahaan kecil maupun besar atau rumah tangga dari mulai pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan dan sebagainya dibuang secara sembarangan tanpa memikirkan dampak atau akibat dari limbah-limbah tersebut. Berdasarkan hasil analisis jumlah penduduk dan pemakaian ratarata air bersih sesuai SNI 19-2452-2002 yaitu 70% dan kebutuhan air bersih di Kota Padang itu 170 liter/orang/hari dikarenakan kategori sebagai kota besar.
8. 36,9 m3
2016
38,9 m3
2017
41,4 m3
2018
Jumlah Produksi Air PDAM di Kota Padang (m3)
Untuk Kota Padang dapat dikatakan telah teraliri secara merata tiap kecamatan. Sistem pengaliran berupa pompa dan sebagian gravitasi. Pengaliran untuk pompa, pengolahannya terdapat di Gunung Pangilun air akan dialiri keatas menggunakan pompa dan dialiri kebawah menggunakan gravitasi yakni dari IMPACT ke IPAL. Jumlah Produksi air bersih tiap tahunnya terjadi peningkatan dari tahun 2012 berjumlah 31.806.682 m3 hingga pada tahun 2018 berjumlah 41.477.486 m3. terdapat kendala dalam penyaluran berupa keadaan topografi di Kota Padang yakni jarak antara laut dengan daerah resapan (hutan) sangat dekat sehingga air yang turun ketika hujan tidak meresap dengan maksimal ke tanah. air tersebut sudah teraliri kembali ke laut dan ketika musim panas tiba terjadi kekeringan pada daerah resapan dikarenakan jarak aliran yang pendek dan tidak meresapnya air hujan yang turun ke tanah.
13
11
Listrik yang ada di Kota Padang telah teraliri secara merata di setiap kecamatan. Pada tahun 2018 jumlah pelanggan pengguna listrik sebanyak 607.871 jiwa, sedangkan untuk total daya yang terpasang sebanyak 255.820 kwh dan total daya yang terjual sebanyak 147.329.761 kwh.
9. Secara keseluruhan jangkauan telekomunikasi telah mencangkup seluruh wilayah yang ada di Kotaa Padang . Masyarakat di Kota Padang umumnya memilih alat komunikasi berupa handphone dan internet. Tetapi juga ditunjang dengan prasarana komunikasi lainnya seperti POS, Radio, TVRI Stasiun Padang, Media Cetak dan Media Elektronik. Salah satu alternatif dalam peningkatan pelayanan prasarana telekomunikasi di Kota Padang adalah dengan mengembangkan BTS (Base Trancevier Station) sebagai penyalur jaringan telekomunikasi.
10. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009-2029 rencana pola ruang provinsi sumatera barat merupakan rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Peruntukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Padang dari 69.496.00 ha luas wilayah Kota Padang sebesar 10.419,54 ha diperuntukan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan atau sebesar 14,99%. Untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk sabuk hijau terseber di wilayah kecamatan Koto Tengah, Kecamatan Pauh, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Lubuk Kilangan, dan kecamatan Bungus Teluk Kabung.
11.
.
/
Jalan kabupaten/kota adalah jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi, jalan lokal primer, jalan sekunder yang menghubungkan antar kecamatan dan mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan kabupaten yang dibina oleh pemerintah kabupaten. Wilayah studi sendiri memiliki total jumlah jalan kabupaten sepanjang 1,963.43 km. Pada wilayah kecamatan yang memiliki jalan kabupaten terbesar yaitu kecamatan Koto Tangah sepanjang 535.14 Km. Kota Padang memiliki panjang jalan nasional yang dikelola oleh pemerintah pusat adalah 109,29 km dengan perincian 97 km dalam keadaan baik hal ini dikarenakan kondisi jalan yang telah beraspal, dan 12,29 km dalam keadaan sedang dikarenakan beberapa jalan yang masih terdapat kerusakan ringan berupa lubang maupun belum diaspal secara keseluruhan.
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lainnya.
. Jalan provinsi adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota dengan ibukota kabupaten/kotamadya dan menghubungkan antar kota ibukota kabupaten/kotamadya dan mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan yang di bina oleh pemerintah daerah propinsi. Kota Padang terdapat 3 (Tiga) kecamatan yakni Kecamatan Teluk Kabung yang sepanjang 13,5 Km, Kecamatan Padang Selatan sepanjang 12 Km dan Kecamatan Padang Barat 16 Km
14
Aspek Sosial, Budaya dan Kependuduan
Aspek Ekonomi
Aspek Sarana dan Prasarana
Ketersediaan tenaga kerja, menjungjung tinggi nilai-nilai kebudayaan.
Sektor perdagangan dan Pariwisata, dan Perikanan.
jasa,
Industri,
Kualitas dan kuantitas sarana, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi dan jaringan listrik.
Pengembangan Perdagangan dan Jasa
Jaringan Transportasi Aspek Kelembagaan dan Keuangan
Kebijakan Dinas Perdagangan, Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Penindustrian, dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Aspek Fisik dan Lingkungan
Topografi beragam. Geologi terbentuk oleh beberapa endapan batuan. Hidrologi terdiri dari pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS), Curah hujan tinggi.
Potensi 1 Potensi 2
Sesuai dengan hasil analisis karakterisitik wilayah yang telah dilakukan, Kota Padang memiliki yaitu perdagangan dan jasa dan jaringan transportasi. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan di Kota Padang. Kota Padang memiliki potensi yang besar di sektor perdagangan dan jasa, dan sektor industri. Hal ini didukung oleh banyaknya potensi jaringan transportasi baik itu darat, udara, maupun lautnya. Harapannya dengan adanya potensi perdagangan dan jasa dan juga jaringan transportasi ini dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan Kota Padang.
15
Keberlanjutan Ekonomi Terancam
Rawan Gejola Ekonomi
Kerentanan Wilayah Tinggi
Pemborosan Anggaran Daerah
Produktivitas Ekonomi Wilayah Rendah
Kerugian Akibat Bencana Tinggi
Rendahnya Kuantitas Lapangan Pekerjaan Daerah
Rendahnya Penguasaan Teknologi
Diversifikasi Kegiatan Ekonomi Rendah
Kapasitas Mitigasi Bencana Rendah
Rendahnya Jiwa Wirausaha dan Inovasi
Rendahnya Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja
Rendahnya Kuantitas Sarana Pendidikan & Keterampilan
Resiko Bencana
Permasalahan yang ada di Kota Padang tentunya tidak lepas dan kondisi fisik atau karakteristik fisik yang ada di Kota Padang itu sendiri, Dengan kondisi fisik yang berbukit-bukit dan dan penggunungan yang landai. Hal tersebut menjadi pemicu permasalahan berupa rendahnya kualitas tenaga kerja dan dapat mengakibatkan resiko bencana, ditambah juga dengan minimnya kuantitas sarana pendidikan dan keterampilan. Rendahnya kuantitas sarana kesehatan, pendidikan dan keterampilan menjadikan rendahnya kualitas tenaga kerja. Karena hal itu juga jiwa wirausaha dan inovasi masyarakat rendah sehingga terjadi diversifikasi kegiatan ekonomi rendah. Rendahnya kuantitas lapangan pekerjaan daerah dapat mengakibatkan produktivitas ekonomi wilayah rendah. Selain itu, resiko bencana dapat terjadi maka kapasitas mitigasi bencana rendah. Di karenakan rendahnya penguasaan teknologi dapat mengakibatkan kerugian bencana tinggi. Oleh sebab itu pemborosan anggaran daerah meningkat. Kedua akar masalah tersebut menjadikan Kota Padang memiliki kerentanan baik dan segi ekonomi, kebencanaan dan juga kualitas sumber daya manusianya. Kerentanan yang tinggi tensebut akan menjadikan Kota Padang menjadi rawan gejolak ekonomi yang berakibat pada terancamnya keberlanjutan pembangunan wilayah.
16
Keberlanjutan Wilayah Gejolak Ekonomi Wilayah Stabil
Kapasitas Adaptasi Bencana Meningkat
Kesejahteraan Masyarakat Meningkat
Ketangguhan Wilayah
Sektor Unggulan Berkembang Baik
Swasembada Kebutuhan Wilayah
Produktivitas Wilayah Meningkat
Biaya Lingkungan Rendah Anggaran Daerah Stabil Mitigasi Bencana Meningkat
Penataan Ruang Membaik
Diversifikasi Kegiatan Ekonomi Meningkat
Peningkatan Inovasi
Pertumbuhan UMKM
Peningkatan Teknologi
Jiwa Kewirausahaan Meningkat
Pengurangan Resiko Bencana
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
Peningkatan Kuantitas Sarana Pendidikan & Keterampilan Berdasarkan pohon masalah dan potensi yang ada, kemudian dirumuskan pohon tujuan sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan memaksimalkan potensi wilayah Kota Padang. Inti tujuan yang ingin dicapai dalam rencana pembangunan Kota Padang adalah peningkatan produktivitas wilayah Kota Padang. Dengan adanya peningkatan produktivitas, diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan wilayah sehingga kesejahteraan masyarakat dan kapasitas adaptasi bencana meningkat. Peningkatan kapasitas adaptasi dan segi kondisi alam dan sumber daya manusianya dapat membentuk Kota Padang menjadi wilayah dengan gejolak ekonomi yang stabil. Dengan begitu pembangunannya dapat berlangsung secara berkeanjutan.
17
Kalau ketek di bari namo Urang gadang di bari gala Nak tapek adaik jo limbago Faham adai nak nyato bana
17
BAB III BAB VI V BAB VI
19
3. Arah Kebijakan Pembangunan
1.
VISI
Visi Pembangunan Kota Padang tahun 2004- 2020 tidak dilakukan revisi. Artinya Visi pembangunan Kota Padang yang tertuang dalam RPJP tahun 2004-2020 akan tetap digunakan sebagai visi pembangunan kota Padang tahun 2005-2025, yaitu:
“Terwujudnya masyarakat madani yang berbasis industri, perdagangan dan jasa yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur. ” Visi pembangunan Kota Padang tahun 20052025 ini merupakan komitmen politis masyarakat yang mengarah pada pencapaian tujuan nasional dan tujuan pembangunan Provinsi Sumatera Barat yang menetapkan Kota Padang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan salah satu kawasan andalan/ kegiatan utama berupa Jasa dan Sumber Daya Manusia.
Tersusunnya sasaran pokok pembangunan jangka panjang akan menjadi dasar perumusan arah kebijakan pembangunan, arah kebijakan pembangunan akan menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan berdasarakan tahapantahapan pencapaian, adapun arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota Padang adalah berikut tabel Arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota Padang :
Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang MISI
ARAH PEMBANGUNAN
Mewujudkan pemahaman terhadap adat, agama dan pengalaman nilainilainya dalam kehidupan bermasyarakat
ARAH KEBIJAKAN
Terbangunnya kehidupan beradat dan beragama secara harmonis
Mendorong interaksi antar umat beragama sesuai dengan nilai-nilai adat dan budaya
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
Terwujudnya kualitas pendidikan keluarga dan masyarakat
Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan dengan prinsip keadilan dan pemerataan
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang berdaya saing tinggi
Terwujudnya investasi daerah yang berbasis perdagangan dan pariwisata
Penguatan ekonomi dan investasi berbasis sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif
Meningkatkan penataan ruang prasarana dan sarana secara terpadu kearah keseimbangan pembangunan kawasan yang berkelanjutan
Membangun kehidupan kota metropolitan yang tertib dan teratur
Dalam 2. MISI mewujudkan visi dari pembangunan Kota Padang yang telah dijelaskan, maka ditempuh melalui penjabaran dalam bentuk misi pembangunan kota Padang sebagai berikut:
Meningkatkan pemahaman terhadap adat dan agama dan pengamalan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi. Meningkatkan penataan ruang, prasarana dan sarana secara terpadu kearah keseimbangan pembangunan kawasan yang berkelanjutan. Membangun kehidupan kota metropolitan yang tertib dan teratur.a
Tersedianya sarana dan prasarana perkotaan yang ramah lingkungan
Meningkatkan dan mengintegrasikan sarana dan prasarana perkotaan, sistem informasi dan teknologi
Tercapainya peningkatan kualitas pelayanan publik dan masyarakat
Meningkatkan SDM pemerintah dan Legislatif yang produktif, profesional dan berintegritas Meningkatkan dan menginternalisasikan sistem integritas Nasional ke seluruh lapisan ASN dan masyarakat Memperkuat dan meningkatkan pengawasan intern melalui langkahlangkah evolusi terhadap kapabilitas APIP Meningkatkan
Terwujudnya implementasi budaya integritas dikalangan ASN dan masyarakat
20
Penataan dan penegakan regulasi tata ruang serta pengembangan sarana prasarana perkotaan yang berbasis mitigasi bencana dan keseimbangan pembangunan kawasan
Terciptanya kehidupan kota metropolitan yang aman, nyaman dan tertib
Membangun kehidupan kota metropolitan yang tertib dan teratur
Menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana
Terwujudnya kesesuaian penataan ruang dengan pemanfaatannya
Terwujudnya peran APIP yang efektif
Tercapainya penurunan risiko bencana
kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana
1.
VISI
Berdasarkan aturan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang berpedoman pada RPJPD dan memerhatikan permasalahan pembangunan di Kota Padang, serta Visi, Misi, dan program unggulan yang telah disampaikan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada saat kampanye, maka visi pembangunan jangka menengah Kota Padang tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Kota Padang Sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan Dan Pariwisata Yan Sejahtera, Religius Dan Berbudaya� Berdasarkan aturan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang berpedoman pada RPJPD dan memerhatikan permasalahan pembangunan di Kota Padang, serta Visi, Misi, dan program unggulan yang telah disampaikan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada saat kampanye, maka visi pembangunan jangka menengah Kota Padang tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 3. Pendidikan, baik untuk tingkat dasar, menengah maupun tinggi merupakan
landasan
utama
untuk
mendorong
proses
pembangunan kota. Alasannya sangat jelas karena melalui pendidikan akan dapat diwujudkan kualitas sumberdaya manusia yang baik sebagai modal dasar untuk mendorong proses pembangunan kota
1. Tata kehidupan masyarakatnya di dasarkan pada budaya lokal, khususnya Budaya Minangkabau dalam rangka mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai serta saling menghormati satu sama lainnya sesuai dengan warisan budaya tradisional masyarakat setempat. 2. Tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani
(good
govermance)
yang
berkaitan
dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat
4. Perdagangan, baik untuk produksi pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang diproduksi dalam provinsi Sumatera Barat dan daerah tetangga yang berdekatan menjadi kegiatan ekonomi Kota yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga kota. 5. Pariwisata, khususnya wisata bahari dengan memanfaatkan Pantai Padang yang indah dan bersih serta pulau-pulau yang berdekatan, merupakan potensi kota Padang sangat penting disamping perdagangan. Karakteristik kegiatan pariwisata yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor lain, baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa akan memungkinkan pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan sektorsektor lainnya sehingga proses pertumbuhan ekonomi kota menjadi semakin cepat dan efisien 6. Aspek agama (religius), baik Islam dan agama lainnya yang dianut warga Kota Padang sangat penting artinya untuk dapat mengarahkan dan membimbing tingkahmlaku masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang patuh dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral tinggi dan sangat peduli terhadap kepentingan umum masyarakat
21
mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi urusan
publik
untuk
mewujudkan
tersebut dalam kehidupan sehari-sehari.
nilai-nilai
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan, Misi ini diarahakan untuk pengembangan dan penguatan ekonomi kerakyatan sehingga diharapkan tidak terjadi ketimpangan ekonomi dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Padang. 2. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal, Misi ini diarahkan untuk mewujudkan rasa aman, tertib, lingkungan bersih dan bersahabat serta senantiasi menjaga dan menghargai kekayaan dan kearifan lokal. 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, Misi ini diarahkan agar terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baikbaik, bebas KKN dan mewujudkan pelayanan prima dalam melayani masyarakat.
3. Arah Kebijakan Pembangunan Arah kebijakan adalah penjabaran strategi dalam mencapai sasaran RPJMD serta jawaban atas permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan. Dengan demikian, arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam mencapai tujuan. Berikut ini di sajikan keterkaitan strategi/prioritas pembangunan dengan arah kebijakan pembangunan jangka menengah Kota Padang 2014-2019 :
2. MISI
Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut: 4. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing, Misi ini diarahkan untuk membangun dan mewujudkan pendidikan yang berkualitas di setiap tingkatan pendidikan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia Kota Padang yang beriman, kreatif dan memiliki daya saing. 5. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah Barat Sumatera, Misi ini diarahkan untuk menjadikan Kota Padang sebagai pusat perekonomian dan perdagangan di Wilayah Barat Sumatera dengan mengembangkan potensi Kota Padang. 6. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan, Misi ini diarahkan untuk membangun pariwisata Kota Padang sebagai tujuan wisata utama yang senantiasa memberikan kenyamanan dan berkesan bagi wisatawan dengan senantiasa memperhatikan kearifan dan kekayaan budaya lokal.
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pembangunan SDM Masyarakat Kota Padang
Pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan
Berkembangnya usaha perdagangan dan industri
Pengembangan ekonomi sector perdagangan Pengembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata
Berkembangnya kota padang sebagai kota tujuan wisata Meningkatnya kesejahteraan masyarakat Tercapainya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Meningkatnya penyediaan lapangan kerja dan usaha Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat Berkurangnya penduduk miskin Meningakatnya produksi perrtanian dan perkebunan dalam mendukung ketahahan pangan
22
Pemabngunan kelembagaan kepariwisataan Pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah
Pemasaran destinasi wisata yang terintegrasi dan tepat sasaran Optimalisasi potensi ekonomi daerah Pengembangan industri pengolahan produk unggulan Peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik Peningkatan kulitas pendidikan formal Peningkatan kapasitas kelembagaan
SASARAN
STRATEGI
Terwujudnya tata kelola sumber daya air dan drainase perkotaan yang berkualitas
Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan, jaringan irigasi, ketersediaan air bersih dan sanitasi
Terciptanya peningkatan sistem pengelolaan persampahan Meningakatnya kualitas layanan transportasi darat Terlaksanya penataan ruang bangunan dan perumahan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota
Penyediaan infrastruktur transportasi umum yang aman dan nyaman Peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan
Pengendalian pelaksanaan pemanfaatan ruang Peningkatan pencegahan dan kewaspadaan terhadap bencana alam Peningkatan penataan perencanaan kawasan kumuh
Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana
Peningkatan penataan perencanaan kawasan kumuh
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Peningkatan kualitas sistem perencanaan pembangunan terpadu
Meningkatnya kuantabilitas kinerja birokrasi MeniTerwujudnya pelayanan publik yang prima
ARAH KEBIJAKAN
Perbaikan tata kelola pemerintahan
Peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel Peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima
23
“
Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor no-controllable yang relavan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan (Robinson Tarigan, 2005)
“
24
BAB IV
25
1. Penetapan Kota Padang sebagai wilayah Pusat Kegiatan Nasional (PKN) tertuang dalam gagasan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sesuai dengan konteks kebijakan dan strategi pembangunan wilayah Kota Padang. Rencana pengembangan struktur ruang Kota Padang terdiri atas rencana sektor prioritas dan rencana jaringan sarana prasarana: Rencana
Peta Rencana Jaringan Jalan
Pasar Rencana Pelebaran Jalan
Arahan Pengembangan
Pengembangan Rencana Sektor
Kec. Padang Barat

Prioritas
Pada zona inti sektor prioritas direncanakan arah pengembangan pada Kecamatan Padang Barat tepatnya pada lokasi Pasar Raya sebagai pusat perdagangan
dan
pengembangan
ini
jasa.
pembangunan
pasar,
adalah
Kegiatan melalukan
arah
revitalisasi
mengembangkan
aspek
aksesibilitas berupa transportasi dan jalan sebagai akses
menuju
pasar,
menerapkan
konsep
pembangunan anti bencana dengan menyediakan shekter
evakuasi,
serta
menambah
sarana
dan
prasarana disekitar area pasar. 
Pada zona pendukung sektor prioritas dikembangkan secara terbatas pada kawasan pasar modern dan pasar-pasar tradisional mengingat kawasan tersebut memiliki kerawanan bencana yang cukup tinggi. Serta
Pada zona 1 atau jangka pendek, untuk penanganannya diperlukan arahan pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air minum yang sudah ada yang berbasis ekonomi maupun masyarakat. Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara dan Nanggalo. Pada zona 2 atau jangka menengah, rencana pengembangannya yaitu memperluas area pengembangan jaringan air bersih supaya permasalahan sumber air baku dan distribusinya merata. Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang Selatan dan Lubuk Kilangan. Pada zona 3 atau jangka panjang, sama halnya dengan zona 2 rencana pengembangannya yaitu dengan memperluas jaringan distribusi air bersih agar masalah yang ada dapat diatasi dengan cepat. Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Kuranji, Lubuk Begalung, Pauh dan Koto Tangah.
diarahkan pola pengembangan berskala blok agar pemanfaatan ruang dapat lebih dioptimalkan.
Peta Rencana Jaringan Air Bersih
Rencana pengembangan jaringan Listrik diantaranya adalah penambahan kapasitas jaringan distribusi melalui SUTR (220 V) dan penambahan kapasitas jaringan distribusi melalui SUTM (20Kv). Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Padang Barat dan Padang Selatan.
Pengembangan jaringan jalan primer dan sekunder memiliki rencana pengembangan memperlebar jalan di Kecamatan Padang Selatan dan Padang Barat khusunya pada Jalan Pasar Raya dan Jalan Kampung Pondok.
Peta Rencana Jaringan Listrik
26
Rencana Pengembangan Transportasi Darat: Perencanaan sistem transportasi akan diintegrasikan dengan pengembangan sistem transportasi makro di Provinsi Sumatera Barat dan sistem Metropolitan Padang pada umumnya dan Kota Padang pada khususnya. Pengembangan terminal penumpang dan terminal barang yang dikhususkan meningkatkan pengoperasian proses angkutan barang agar proses perdagangan dan jasa di Kota Padang berjalan dengan baik. Rencana Pengembangan Transortasi Laut: Pengembangan utama Pelabuhan Teluk Bayur, dikembangkan sebagai pelabuhan utama baik untuk barang maupun penumpang. Rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur diantaranya adalah dengan menambahkan dermaga, mengembangkan fasilitas bongkar muat, terminal peti kemas dan fasilitas pergudangan, serta menetapkan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKr) dan Daerah Kepentingan Pelabuhan (DLKp). Rencana Pengembangan Transportasi Udara: Rencana pengembangannya yaitu dengan melayani penerbangan anata kota-kota di Provinsi Sumatera Barat dengan wilayah regional maupun nasional. Kawasan KKOP di wilayah Kota Padang (Kecamatan Koto Tangah) perlu diatur pemanfaatan ruangnya dan disesuaikan dengan ketentuanketentuan keselamatan operasi penerbangan.
Peta Rencana Jaringan Persempahan
Penambahan sarana pendidikan di setiap kecamatan yang ada di Kota Padang. Hal ini terjadi karena kondisi eksisting untuk 20 tahun mendatang diperlukan penambahan 868 Unit Taman kanak-kanak agar bisa mampu menopang kegiatan belajar.
Penambahan sarana kesehatan rumah sakit bersalin
Peta Rencana Jaringan dan klinik/balai kesehatan di setiap kecamatan. Dengan Transportasi penambahan 35 unit rumah sakit bersalin dan penambahan 29 unit klinik/balai kesehatan untuk 20 tahun mendatang agar mampu melayani masyarakat yang hendak berobat.
Rencana pengembangan jaringan persampahan diantaranya adalah:  Dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana serta penanganan persampahan dengan pola gerakan 4R (Rause, Reduce, Recycle, Replant) (Kecamatan Padang Barat)  Merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan pola piker yang berkaitan dengan ekosistem lingkungan (Kelurahan Kampung Jao)  Penanganan penertiban pembuangan sampah di Daerah Aliran Sungai dan Pantai (Kelurahan Teluk Bayur)  Menyediakan sarana angkutan sampah yang memadai (Kecamatan Padang Selatan)
27
36
Rumah Sakit Bersalin
29
Klinik/Balai Kesehatan
\
Rencana penambahan mushalla di setiap kecamatan dengan jumlah 4422 unit. Untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Langgar di setiap kecamatan dengan jumlah 4427 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Klenteng di setiap kecamatan dengan jumlah 6818 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Gereja Katholik di setiap kecamatan dengan jumlah 1402 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Gereja Protestan di setiap kecamatan dengan jumlah 1402 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Pura/Vihara di setiap kecamatan dengan jumlah 2403 unit untuk 20 tahun mendatang
Pengembangan pasar-pasar tradisional lebih terbuka bagi turis dan dibuat peremajaan pasar agar lebih nyaman dikunjungi Membat brosur atau e-brosur tentang pasar-pasar modern dan tradisional yang ada di Kota Padang agar pengunjung ataupun turis tidak bingung untuk berbelanja Menyediakan transportasi public yang nyaman di setiap kecamatan dengan akses yang mudah Membuat jalur evakuasi yang baik pada sektor-sektor perbelanjaan
4422 Unit Mushalla
4427 Unit Langgar
6818 Unit Kelenteng
1402 Unit Gereja Katolik
1402 Unit Gereja Protestan
2403 Unit Pura/Vihara
28
29
2. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kota yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota berfungsi: a. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kota; b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun; d. Sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kota. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Padang dirumuskan berdasarkan : Optimasi dan efisiensi pemanfaatan ruang Kota Padang yang relatif terbatas untuk pengembangan kegiatan budi daya karena luasnya areal Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam Wisata serta kerawanan terhadap bencana; Kelestarian lingkugan hidup yang harus dijaga mengingat luasnya Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam Wisata; Upaya mitigasi bencana mengingat sebagian besar wilayah Kota Padang tergolong rawan terhadap bencana.
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kota Padang sampai tahun 2030; Daya dukung dan daya tampung lingkungan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan; Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan;
. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Zona lindung yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa pada wilayah perencanaan berupa zona perlindungan setempat, zona resapan air dan Kawasan rawan bencana. Adapun arahan pengembangan pola ruang di Kota Padang: Arahan Pengembangan Pola Ruang Zona Lindung Zona yang Memberikan Pelindungan terhadap Kawasan Bawahannya
Zona perlindungan setempat
Sub Zona kawasan Lindung
Kawasan sempadan pantai
Arahan Pelarangan pemanfaatan lahan di Kawasan hutan lindung untuk dijadikan Kawasan perumahan, industri, perdagangan dan jasa dan kegiatan lainnya yang dapat merusak fungsi dari Kawasan hutan lindung. Pembatasan dan pengendalian penggunaan lahan pada kawasan sempadan pantai pada radius 100 meter. Selain itu, mengembangkan tanaman yang cocok di kawasan pantai seperti pohon ketapang, cemaraudang, kelapa dan lain-lain yang dapat menambah estetika pantai dan berfungsi untuk menjaga kelestarian kawasan pantai. Memberikan sanksi hukum kepada masyarakat yang melakukan aktivitas pembangunan disekitar sempadan pantai yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem pantai.
Zona Kawasan Rawan Bencana
Gempabumi
Bencana Tsunami
30
Pengembangan bangunan anti gempa bumi Menyediakan jalur evakuasi seperti yang terdapat di jalan lintas sumatera, jalan raden salah, jalan A. Yani dan beberapa jalan besar lain di Kota Padang. Pengembangan kawasan permukiman tinggi diarahkan ke kawasan permukiman rendah. Seperti kawasan kecamatan padang barat diarah ke kecamatan teluk kabung Membuat peta kawasan yang rentan terhadap gempa bumi. Kemudian disosialisasikan kepada masyarakat. Melakukan penghijauan pada kawasan yang memiliki resiko tsunami tinggi dengan tanaman seperti pohon cemara udang, kelapa, dan lainnya yang cocok ditanam di kawasan pantai. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai pengahalang (barier) apabila terjadi gelombang pasang dan tsunami.
Zona Lindung
Sub Zona
Zona Kawasan Rawan Bencana Bencana Tsunami
Bencana Banjir
Arahan Pengembangan bangunan yang dapat dijadikan sebagai bangunan perlindungan (escape building) apabila terjadi gelombang pasang atau tsunami. Pengembangan alat pendeteksi tsunami (Buoy) di daerah yang memiliki resiko tsunami tinggi seperti di Kecamtan Padang Barat, Padang Selatan, Padang Utara, dan Padang Timur.
Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya Kota Padang Rencana Kawasan Budi Daya Sub Zona Rencana Arahan
Perumahan
Pembuatan danau buatan sebagai air hujan dan air pasang laut sehingga mencegah terjadinya banjir. Pengembangan pengendali banjir yang terpadu yaitu dengan pengembangan pintu air pada titik-titik tertentu di sepanjang sungai. Pengawasan dan pengendalian kegiatan khususnya kegiatan yang mampu menyebabkan terjadinya tanah longsor seperti kegiatan industri dan pertambangan.
Bencana Tanah Longsor
Pembangunan dinding penahan tanah diperlukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor Melakukan reboisasi pada hutan yang berfungsi sebagai menahan air hujan agar tidak langsung mengalir ke tanah yang rawan terjadi longsor.
Bencana Gelombang Pasang
Bencana Cuaca Ekstrim
Bencana Kekeringan
Pengembangan kawasan perumahan dalam mengatasi intensitas bangunan yang tinggi dan aman dari bencana Mengendalikan pembangunan perumahan berbasis lingkungan dan sesuai standar pelayanan wilayah pada sarananya Pengembangan kembali prioritas utama Pasar Raya Tradisional seperti by 1980s
Pembangunan alat pemecah ombak, revetment dan pembentukan tembok laut (Groin).
Perdagangan Dan Jasa
Menerapkan konsep bangunan berstandar nasional
Pengembangkan penanaman pohon mangrove, melestarikan hutan pantai dan memelihara ekosistem pantai. Pengembangan bangunan dengan pondasi yang kokoh dan konstruksi bangunan yang kuat.
Pengarahan lokasi dan pola pengembangan perdagangan kecil, menengah baik oleholeh maupun gerai makanan laut di sekitaran pantai
Pelestarian hutan dan daerah resapan air perlu dijaga untuk menjaga sumber air tetap tersedia. Pembangunan sumur resapan di daerah yang mengalami kekeringan.
Bencana Kebakaran Hutan
Pembatasan dan pelarangan kegiatan yang dapat menimbulkan kebarakaran hutan Pemberian Sanksi hukum kepada masyarakat atau pihak swasta yang dengan sengaja membakar hutan untuk kepentingan pribadi.
Gagal Teknologi
Pengelolaan teknologi yang sudah tersedia dengan baik.
.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Zona budidaya yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa pada wilayah perencanaan berupa zona Permukiman, zona perdagangan dan jasa, dan zona industri. Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk Kawasan budidaya di Kota Padang :
31
Industri
Agar mampu bersaing dalam perindustrian Kota Padang merencanakan : 1. Industri kecil (Strategi kreativitas bagi sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing) 2. Industri menengah (Strategi pemasaran dan penjualan) 3. Industri besar (Pengawasan terhadap sumber daya alam dan lingkungan)
Diarahkan ke Padang Timur dan Barat
Diarahkan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Naggalo serta Kuranji
Terletak di Kecamatan Padang Barat melalui pengembangan insfrastruktur dan aksesibilitas disekitarnya Pada bangunan blokblok Pasar Raya Tradisional menyediakan shelter evakuasi anti bencana Ruang terbuka hijau pada sarana pendukung agar berwawasan lingkungan Pengembangannya dibatasi dan diarahkan ke zona aman bencana dan cukup strategis Diarahkan pada Usaha Kecil Menengah maupun Kecil (UKM) yang baru ke dalam pola bangunan tunggal sebagai upaya membentuk karakter yang baru 1. Arahannya melalui pelatihan keterampilan dalam berproduksi 2. Arahannya melalui integrated digital marketing dan 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). 3. Arahannya tetap mempertahankan dan menjaga industri besar yang ada.
3.
Menurut UU No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menjelaskan bahwa kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Kota Padang merupakan kota dengan wilayah yang memiliki potensi alam yang melimpah, namun juga memiliki tingkat kebencanaan terutama gempa bumi yang berpotensi terjadinya tsunami. Potensi dan masalah di Kota Padang menjadi bahan pertimbangan dalam penetapan kawasan strategis ini. Penetapan kawasan strategis Kota Padang berdasarkan : a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota b. Nilai strategis dari aspek – aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten
Kawasan strategis dari sudut pandang ekonomi merupakan kawasan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota. Kawasan ini memiliki ciri potensi ekonomi cepat tumbuh, sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi, potensi ekspor, dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Dengan kriteria tersebut, maka kawasan strategis ekonomi Kota Padang meliputi: Kawasan Strategis Kota (KSK)
Sudut Pandang Ekonomi
Kawasan Strategis Pusat Kota (Lama) Kawasan Strategis Gunung Padang Kawasan Strategis Sepanjang Pantai Padang Kawasan Strategis Teluk Bayur Kawasan Strategis Indarung Kawasan Strategis Pusat Pemerintahan Kota
32
Kawasan strategis sosial budaya merupakan kawasan dengan ciri berupa tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional, merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa, merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan, merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional, memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, dengan kriteria demikian, maka kawasan strategis sosial budaya Kota Padang adalah :
Sudut Pandang Sosial Budaya
Kawasan Strategis Kota (KSK) Kawasan Strategis Pusat Kota (Lama)
/ Penetapan kawasan strategis dari sudut pandang pendayagunaan SDA dan/atau Teknologi Tinggi di Kota Padang ditentukan berdasarkan kriteria bahwa daerah tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan teknologi tinggi terkhususnya dalam pengadaan dan pemanfaatan air bersih.
Sudut Pandang Pendayagunaan SDA dan/atau Teknologi Tinggi
Kawasan Strategis Kota (KSK) Kawasan Strategis Taman Hutan Raya Bung Hatta
Penetapan kawasan strategis dari sudut pandang fungsi dan daya dukung lingkungan di Kota Padang ditentukan berdasarkan kriteria bahwa daerah tersebut merupakan kawasan perlindungan keanekaragaman hayati, rawan bencana alam, dan kawasan prioritas peningkatan kualitas lingkungan hidup:
Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan
Kawasan Strategis Kota (KSK) Kawasan Strategis Taman Hutan Raya Bung Hatta
33
Tujuan
Lokasi
Semua Kecamatan di Kota Padang
2.2
Optimasi pengembangan kws. terbangun pada kawasan potensial
Pembangunan Jalan Kolektor
2.1
Rencana Jalan Lingkar Timur
Pembangunan Jalan Lingkar (Outer Ring Road)
Semua Kecamatan di Kota Padang
Memacu pertumbuhan kawasan pinggiran
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2
Meningkatkan aksesibilitas perhubungan
Optimalisasi pelayanan pasar induk Kota Padang untuk melayani daerah hinterland-nya
1.1
Pembangunan Pasar Induk (Pasar Regional)
Di sekitar lokasi rencana Terminal Regional Lubuk Buaya Program Penataan dan Pengembangan Pusat Perdagangan Regional dan Internasional Penataan dan Pengembangan Menciptakan struktur ruang yang Pusat Perdagangan Regional Kawasan Pusat hirarkis dan penyebaran kegiatan dan Lokal Sesuai Dukungan Kota (lama) yang merata pada semua wilayah Sistem Transportasi Program Pengembangan Kawasan Industri Meningkatkan prekonomian dan Pengembangan Kawasan Kec. Bungus penyerapan tenaga kerja melalui Industri Bungus Teluk Kabung pengembangan sektor industri Program Pengembangan Kawasan Industri Meningkatkan prekonomian dan penyerapan tenaga kerja melalui Pengembangan Kawasan Kec. Lubuk pengembangan sektor industri Industri Indarung Kilangan pengolahan semen dan ikutannya PERWUJUDAN RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI Program Peningkatan Prasarana Perhubungan dan Perbaikan Kondisi Jalan
PERWUJUDAN SISTEM PUSAT-PUSAT PELAYANAN Program Pengembangan Pasar Induk
Program Utama
Pengembangan Kualitas Jalan Sesuai Fungsinya
B. 1
5.1
5.
3.1
3.
2.1
2.
1.1
A. 1.
No
.
4. 2010-2015
Waktu 201620212020 2025 20262030
APBN
APBN, APBD Prov. dan APBD Kota
APBN, APBD Prov. dan APBD Kota
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota dan Swasta
Sumber Dana
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Investasi Daerah, PT. Semen Padang
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Inves-tasi Daerah
Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, Swasta
Dinas Pasar, Bappeda Kota, Dinas Pekerjaan Umum dan Swasta
Instansi Pelaksana
34
A.
4
3
2
1
No
.
Tujuan
pengelolaan Kawasan Lindung
lebih lanjut
direncanakan sebagai Kawasan
Lindung yang telah atau sedang
Kota
Mengurangi resiko kerusakan
pada bangunan-bangunan
umum maupun pribadi, serta
mengeliminir kemungkinan
banyaknya korban pada saat
terjadi bencana.
pada jalur patahan (jalur rawan
gempa bumi) melalui pembatasan
pengembangan prasarana dasar,
terutama jaringan jalan dan
kegiatan permukiman
gempabumi)
Kota
Seluruh Wilayah
Seluruh Wilayah
pengembangan kawasan pada
jalur patahan (jalur rawan
APBD Prov.
APBD Prov.
APBD Kota
APBD Kota
Kota
2030
2025
Dana
Lindung
2016-2020
Sumber
dan APBD
2010-2015
2026-
2021-
memiliki Hutan
Kecamatan yang
HSAW
Lindung dan
memiliki Hutan
Kecamatan yang
Lokasi
terbangun dan kebijakan
bahaya bagi kegiatan
Pengendalian pemanfaatan lahan
gempabumi)
areal jalur patahan (jalur rawan
Pelaksanaan studi penetapan luas
Mengetahui batas-batas zona
bentuk penanganan dan
kawasan-kawasan yang
ditata
Memudahkan penentuan
Llindung kota
kondisi eksisting atau rona awal
Inventarisasi atau pendataan
pengelolaan kawasan yang
Suaka Alam Wisata
menjadi bagian dari Kawasan
lapangan serta memudahkan
Suaka Alam Wisata di
Lindung dan Kawasan Hutan
Lindung dan Kawasan Hutan
Penetapan tata batas Hutan
Menegaskan batas Hutan
PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN LINDUNG
Program Utama
Waktu
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, BPN, Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pertambangan, Dinas Pekerjaan Umum
Perkebunan dan Peternakan Kota
BPN, Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Pertanian, Kehutanan,
Perkebunan dan Peternakan Kota
BPN, Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Pertanian, Kehutanan,
Instansi Pelaksana
35
5.1
Penataan dan Pengembangan Pusat Perdagangan Regional dan Lokal Sesuai Dukungan Sistem Transportasi
Menciptakan struktur ruang yang hirarkis dan penyebaran kegiatan yang merata pada semua wilayah
Program Penataan dan Pengembangan Pusat Perdagangan Regional dan Internasional
5.
Efisiensi dan efektivitas pelayanan jasa perdagangan
Rehabilitasi & Pembangunan Fasilitas Pertokoan
4.1
4.
3.1
3.
Pembangunan Pasar Induk (Pasar Regional)
Optimalisasi pelayanan pasar induk Kota Padang untuk melayani daerah hinterland-nya Program Peningkatan dan Pengembangan Usaha Lokal Peningkatan Unit Usaha Kecil, Meningkatkan perekonomian melalui Menengah dan Besar serta Sektor perdagangan Informal Program Penataan Pertokoan
Menumbuhkembangkan potensi perkotaan
Rehabilitasi dan dan rekonstruksi Pembangunan Fasilitas Pasar Program Pengembangan Pasar Induk
1.2 2.
2.1
Meningkatkan kualitas pelayanan perdagangan
Rehabilitasi dan rekonstruksi serta Peningkatan Pelayanan 17 Pasar
1.1
Tujuan
PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN PERDAGANGAN Program Penataan Pasar
Program Utama
A. 1.
No
.
Kawasan Pusat Kota (lama)
Di seluruh kota, terutama di koridor jalan-jalan utama
Semua Kecamatan di Kota Padang
Di sekitar Rencana Terminal Regional Lubuk Buaya
Semua Pasar
1. Pasar Air Pacah 2. Pasar Bandar Buat 3. Pasar Indarung 4. Pasar Gaung 5. Pasar Simpang Haru 6. Pasar Raya 7. Pasar Tanah Kongsi 8. Pasar Pagi / Purus Atas 9. Pasar Ulak Karang 10. Pasar Alai 11. Pasar Siteba 12. Pasar Belimbing 13. Pasar Kampung Kalawi 14. Pasar Lubuk Buaya 15. Pasar Simpang Tabing 16. Pasar Balai Gadang 17. Pasar Tarandam
Lokasi 20102015
20162020
Waktu 20212025 2026-2030
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota, Swasta dan Masyarakat
APBD Prov. dan APBD Kota
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota
APBD Kota dan Swasta
Sumber Dana
Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, Swasta
Masyarakat, Swasta
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Pasar, Bappeda Kota, Dinas Pekerjaan Umum dan Swasta
Dinas Pasar
Dinas Pasar dan Swasta
Instansi Pelaksana
36
2.1
2
1.1
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Peningkatan Jumlah Unit Usaha Meningkatkan perekonomian melalui Sektor Industri Kecil dan pengembangan industri Menengah
Meningkatkan promosi dan kualitas produksi
Pengembangan kegiatan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga
Tujuan
PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN INDUSTRI DAN PERGUDANGAN Program Pengembangan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga
Program Utama
B. 1
No
Kota Padang
Kota Padang
Lokasi 2010-2015
Waktu 2016-2020 2021-2025 2026-2030
APBD Kota
APBD Kota
Sumber Dana
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Badan Promosi dan Investasi Daerah
Instansi Pelaksana
37
6.
5
4
3
2
B. 1
No
6 . 1
5 . 1
4 . 1
3 . 1
2 . 1
1 . 1
Tujuan
Meningkatkan promosi dan kualitas produksi
Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan industri
Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan sektor pariwisata terpadu
Meningkatkan prekonomian dan penyerapan tenaga kerja melalui pengembangan sektor industri
Meningkatkan prekonomian dan penyerapan tenaga kerja melalui pengembangan sektor industri pengolahan semen dan ikutannya
Program Pengembangan Kawasan Pergudangan Mendukung fungsi Kota Padang sebagai pusat koleksi dan distri-busi barang & jasa Pengembangan Kawasan perdagangan, serta operasionalisasi Pergudangan Kawasan Industri Bungus dan Kawasan Pelabuhan Teluk Bayur
Pengembangan Kawasan Industri Indarung
Program Pengembangan Kawasan Industri
Pengembangan Kawasan Industri Bungus
Program Pengembangan Kawasan Industri
Optimasi Pengembangan Kawasan Wisata
Program Pengembangan Sentra Industri Pariwisata Potensial
Peningkatan Jumlah Unit Usaha Sektor Industri Kecil dan Menengah
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Pengembangan kegiatan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga
PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN INDUSTRI DAN PERGUDANGAN Program Pengembangan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga
Program Utama
Kec. Bungus Teluk Kabung
Kec. Lubuk Kilangan
Kec. Bungus Teluk Kabung
Kawasan Pusat Kota (lama), Kawasan Sepanjang Pantai, Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang, dan Kawasan Wisata Sungai Pisang
Kota Padang
Kota Padang
Lokasi 2010-2015
Waktu 2016-2020 2021-2025 2026-2030
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota dan Swasta
APBD Kota
APBD Kota
APBD Kota
Sumber Dana
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, PT. Pelindo
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Investasi Daerah, PT. Semen Padang
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Investasi Daerah
Dinas Perindusrian dan Per-dagangan, Dinas Priwisata
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Badan Promosi dan Investasi Daerah
Instansi Pelaksana
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota berisikan Ketentuan umum peraturan zonasi, Ketentuan perizinan, Ketentuan insentif dan disinsentif; serta Arahan sanksi. Berikut merupakan ketentuan arahan pemanfaatan ruang wilayah kota padang:
5.
38
Perdagangan dan jasa baik berbentuk tunggal maupun deret.
Industri
Kawasan Budidaya Industri Dan Pergudangan
Perumahan tipe rumah taman, rumah tunggal, deret, susun.
Arahan Pemanfaatan
Kawasan Budidaya Perdagangan Dan Jasa
Kawasan Budidaya Perumahan
Kawasan
Menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi
Memberikan kemudahan pertumbuhan industri baru dengan mengendalikan pemanfaatan ruang lainnya, untuk menjaga keserasian lingkungan sehingga mobilitas antar ruang tetap terjamin serta terkendalinya kualitas lingkungan
Menyediakan ruangan bagi kegiatan-kegiatan produksi suatu barang yang mempunyai nilai lebih untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan yang berkaitan dengan lapangan kerja perekonomian lainnya;
Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
Menyediakan ruang untuk menampung tenaga kerja, dalam wadah berupa kantor pemerintahan, perkantoran, pertokoan, jasa, hotel, rekreasi dan pelayanan masyarakat; dengan skala pelayanan regional maupun skala kota
Merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkunganlingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang.
Mengakomodasi bermacam tipe rumah tinggal dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat;
Menyediakan ruang untuk pengembangan rumah tinggal dengan kepadatan bangunan dan kepadatan penduduk yang bervariasi di seluruh kota;
Tujuan
Arahan Zonasi
Penggunaan-penggunaan yang menghasilkan barang-barang dari kegiatan penggalian (extracted) dan bahan-bahan baku atau dari bahanbahan bekas atau yang telah dipersiapkan sebelumnya, termasuk perencanaan, penyimpanan, (penimbunan)
Setiap penggunaan proses produksi yang meliputi industri besar, sedang dan kecil serta riset;
Bisnis dan Profesional, penggunaan yang berhubungan dengan mata pencaharian melalui usaha komersial atau jasa perdagangan atau melalui keahlian yang membutuhkan pendidikan atau pelatihan khusus
penggunaan untuk perkantoran, perdagangan (eceran, penyewaan), dan jasa komersial ( jasa perjalanan, jasa hiburan/ entertainment, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa telekomunikasi dan informasi, jasa keuangan, jasa penginapan dan jasa pelayanan bisnis,
Kegiatan hunian baik hunian tunggal maupun hunian bersama, baik kepadatan tinggi, kepadatan sedang maupun kepadatan rendah
Diarahkan / Diizinkan
KAWASAN BUDIDAYA
Perakitan peralatan besar dan mesinmesin termasuk dalam sub kelompok ini, juga penggunaan manufaktur yang mempunyai sifat menghasilkan suara, debu atau polutan lainnya yang memungkinkan timbulnya kerusakan atau gangguan terhadap kawasan sekitar.
Penggunaan yang memproses atau menangani material untuk keperluan pabrik produk-produk sektor dasar yang besar.
Bengkel kendaraan niaga, penggunaan dengan kegiatan memperbaiki dan memelihara komponen-komponen atau badan-badan truk besar, kendaraan angkutan massal, peralatan besar, atau peralatan pertanian
Kegiatan pelayanan masyarakat yang tidak sesuai dengan hirarki dan skala pelayanannya.
Dikendalikan / Dibatasi
Arahan Penggunaan
Penggunaan-penggunaan yang menghasilkan barang-barang dari kegiatan penggalian (extracted) dan bahan-bahan baku atau dari bahanbahan bekas atau yang telah dipersiapkan sebelumnya, termasuk perencanaan, penyimpanan,
Kegiatan kegiatan yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan terutama kegiatan kegiatan yang menimbulkan polusi lingkungan (polusi suara, udara, air dsb) yang dapat mengganggu berlangsungnya kegiatan hunian
Dilarang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Zona budidaya yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa pada wilayah perencanaan berupa zona Permukiman, zona perdagangan dan jasa, dan zona industri. Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk Kawasan budidaya di Kota Padang :
BAB V
39
Kecamatan
1. Dalam Sistem Perkotaan Nasional, Kota Padang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Dalam RTRW Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang ditetapkan sebagai Kota Inti Metropolitan Padang, maka dari itu kota padang memiliki potensi besar di sektor perdagangan dan jasa, karena kota padang
di
rencanakan
sebagai
pusat
Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilang Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tengah Jumlah
Perusahaan Perdagangan
Jumlah
Zona Prioritas
Besar
Menengah
Kecil
8
31
320
359
IV
111
462
1859
2432
IV
92
760
2318
3170
IV
317
1735
2923
4975
III
366
1781
4146
6293
III
683
3812
8025
12520
I
555
1969
4368
6892
II
59 71 28
674 675 348
2283 2643 1299
3016 3389 1675
IV IV IV III
139
971
3264
4374
2429
13218
33448
49095
Zona Prioritas Perdagangan Kota Padang Tahun 2019
kegiatan nasional yang di dalamnya
ZONA INTI
terdapat pusat perdagangan dan
jasa,
serta
pusat
pemerintahan. Perkembangan kota padang sebagai nasional
pusat
kegiatan
menjadikan
perdagangan
sektor
dan
jasa
sebagai komoditas unggulan yang mampu bersaing secara lokal maupun skala nasional. Sektor padang
perdagangan juga
di
kota
dukung ZONA PENDUKUNG
dengan letak strategis dan ketersediaan
sarana
dan
prasarana yang baik, seperti tersedianya umum ketersediaan
transportasi yang
baik, pelabuhan
barang dan orang beskala internasional,ketersediaan kawasan pergudangan di kecamatan padang selatan dan ketersediaan jalur transportasi darat dengan kualitas dan kuantitas yang di kategorikan sangat baik.
40
2. Rencana pengembangan perdagangan dan jasa di Kota
Padang
perdagangan
diprioritaskan besar,
pada
kemudian
perusahaan
didukung
oleh
perusahaan perdagangan kecil dan mikro. Adapun jenis perdagangan besar di Kota Padang seperti Pasar raya, Basko Grand Mall, Transmart dan lain-lain. Selanjutnya jenis perdagangan kecil dan mikro di Kota Padang seperti rumah makan, toko oleh-oleh, kerajinan, industri kecil menengah, industri rumahan dan kerajinan. Adapun rencana pengembangan perdagangan dan jasa di Kota Padang adalah sebagai berikut : Rencana Pengembangan Perdagangan dan Jasa Di Kota Padang Pada Zona Inti dengan Skala Besar dan Menengah
Kondisi Eksisting Terdapat beberapa pusat perbelanjaan besar seperti Pasar Raya Pasar raya, Basko Grand Mall, Transmart yang melayani skala regional dan terbesar di Provinsi Sumatera Barat
Rencana Pengembangan pusat perbelanjaan besar yang berdaya saing secara global dan aman terhadap bencana alam.
Arahan Pengembangan Pengembangan pusat perbelanjaan besar yang berdaya saing secara global dan aman terhadap bencana alam. kota Padang maupun masyarakat diluar Kota Padang. Pasar raya terdapat di Kecamatan Padang Barat. Pengembangan pasar tradisional diproritaskan pada kawasan inti Kota Padang yaitu Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, Padang Timur dan Padang Selatan. Pengembangan bangunan anti bencana pada bangunan blok-blok pasar tradisional dan menyediakan shelter evakuasi bencana sebagai langkah antisipasi mitigasi bencana
41
Kondisi Eksisting Terdapat beberapa pusat perbelanjaan besar seperti Pasar Raya Pasar raya, Basko Grand Mall, Transmart yang melayani skala regional dan terbesar di Provinsi Sumatera Barat
Rencana Pengembangan pusat perbelanjaan besar yang berdaya saing secara global dan aman terhadap bencana alam.
Arahan Pengembangan khususnya bencana gempa bumi mengingat lokasi pengembangan pasar tradisional terletak di Kawasan rawan bencana. Penyediaan transportasi publik seperti Transpadang dan Oplet sebagai sarana pendukung, agar aksesibilitas menuju ke Kawasan pengembangan pasar tradisional dapat terlayani sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penyediaan lahan pakir yang memadai untuk pengunjung pasar agar tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar Kawasan pasar
3. (
)
Setelah melakukan resiko bencana, upaya
lanjutan
tindakan
untuk
adalah
melakukan
mengurangi
resiko
bencana bertujuan untuk mengurangi kerentanan dan menambah kapasitas suatu
wilayah
yang
bencana.Undang-Undang
terpapar Nomor
24
Tahun 2007 mengharuskan manusia dari berbagai elemen ( pemerintah, swasta, dunia usaha, ormas, tokoh masyarkat, masyarakat dan pihak lainnya) untuk membangun kerjasama dan koordinasi lintas sektoral untuk melakukan upayaupaya
pengurangan
risiko
bencana
mulai pra bencana, saat bencana dan pasca
bencana.
bertujuan Rencana Pengembangan Perdagangan dan Jasa Di Kota Padang Pada Zona Pendukung dengan Skala Kecil dan Mikro
Kondisi Eksisting Terdapatnya perdagangan kecil seperti rumah makan, toko oleholeh, kerajinan, industri kecil menengah, industri rumahan dan kerajinan yang melayani penduduk lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang.
Rencana Pengambangan perdagangan kecil yang berkualitas dan dapat berdaya saing.
Arahan Pengembangan Pengembangan usahausaha rumahan melalui pemasaran online (ecomer). Pemberian brand khusus agar lebih di kenal oleh masyarakat lokal dan luar daerah. Pengadakan festival-festival seperti festifal kuliner, kerajinan dan seni, Penyediakan tempat khusus sebagai lokasi pemasaran agar tertata dengan baik. Adapun Kawasan yang diprioritas sebagai lokasi pemsaran produk-produk usahausaha rumah tangga adalah Kawasan kawasan pariwisata seperti di kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Koto Tangah .
untuk
kerentanan
Upaya-Upaya mengurangi
masyarakat
ini
tingkat
terhadap
bencana dan meningkatkan kapasitas masyarkat
dalam
menghadapi
bencana, yang akhirnya berdampak pada
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat dalam satu kawasan tertentu yang memiliki resiko tinggi terpapar bencana. Mitigasi bencana langkah awal yang harus dilakukan dengan kajian risiko disatu daerah. Kajian risiko dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Resiko =
42
Ancaman x kerentanan kapasitas
Tingkat gabungan
risiko dari
bencana
tingkat
merupakan
bahaya,
tingkat
Maka
dari
pengembangan
itu
perlunya
dan
arahan
mengurangi
dihasilkan
hasil
Dengan mengurangi resiko bencana di kota
rangkuman dalam menghasilkan tingkat risiko
padang maka ada pihak yang terlibat dalam
untuk potensi bahaya di Kota Padang
menyelesaikan masalah seperti instansi terkait,
Berikut
ini
bencana
untuk
kerentanan dan tingkat kapasitas yang telah sebelumnya.
resiko
rencana
kedepanya.
stakeolder dan masyarakat setempat. Adapun Tingkat Resiko Kota Padang Menurut Kecamatan Tahun 2019 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kecamatan
Bungus Teluk Kabung Koto Tangah Kuranji Lubuk Begalung Lubuk Kilangan Nanggalo Padang Barat Padang Selatan Padang Timur Padang Utara Pauh
Indeks Bahaya
Indeks Kerentanan
Indeks Kapasitas
Tingkat Resiko
Kelas
0,64564
0,653
0,386
1,0922
Tinggi
0,6876
0,70545
0,3965
1,2234
Tinggi
0,621
0,631
0,3546
1,1051
Tinggi
0,6008
0,62435
0,3774
0,9939
Tinggi
0,666333
0,629875
0,3594
1,1678
Tinggi
0,66675
0,638813
0,3194
1,3335
Tinggi
0,6768
0,6019
0,3698
1,1016
Tinggi
0,6468
0,6079
0,3692
1,065
Tinggi
0,627125
0,627563
0,3271
1,2032
Tinggi
0,6743
0,6111
0,3868
1,0653
Tinggi
0,5715
0,671688
0,3224
1,1907
Tinggi
4. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Topografi Kota
Padang yang sarat
dengan potensi bencana seperti banjir, gempa bumi dan tsunami, tanah longsor dan gelombang pasang
maka
akan
menimbulkan
dampak
berbeda bagi lingkungan alam dan kondisi sosial kemasyarakatan.
43
rencana pengembangan dalam mengatasi bencana di Kota Padang sebagai berikut:
Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Banjir Di Kota Padang Kondisi Eksisting Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi di seluruh kecamatan di kota padang karena masih kurangnya prasarana yang tersedia seperti drainase yang kurang dan adanya sedimentasi didalam drainase sehinggga terhambatny a aliran air hujan yang mengalir.
Rencana
Arahan Pengembangan
Perbaikan dan normalisasi saluran drainse di sekitar permukiman dan membuat daerah resapan air yang aman dan bebas dari banjir
Pengembangan kolam penampungan air hujan buatan sebagai penampungan air sementara sebelum dialirkan pada jaringan drainase kota pada pengembangan kawasan skala besar terutama pada kondisi topografi relatif datar. Pembangunan waduk/ danau penampung sebagai sarana pengendalian banjir Melakukan pengerukan kembali jaringan drainase yang telah dangkal dan tertimbun sampah Melakukan pengerukan sungai secara berkala agar sedimen tidak berlanjut kesepanjang sungai
Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Kota Padang Kondisi Eksisting
Rencana
Kota padang merupakan kawasan yang rawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Untuk saat ini tanda-tanda peringatan bahaya sudah tersedia dan tanda-tanda jalur evakuasi sudah terpasang disetiap kawasan bahka setiap simpang jalan.
Meningkatka n kepedulian semua pihak, para praktisi dan masyarakat umum dalam mengantisipa si bahaya gempa dan tsunami melalui penyusunan dan penerapan peraturan dan persyaratan teknis bangunan gedung tahan gempa dan tsunami
Arahan Pengembangan Pembuatan dan penepatan tanda-tanda peringatan bahaya Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah dan mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana
Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Gelombang Pasang Di Kota Padang Kondisi Eksisting Di sepanjang tepian pantai sudah adanya tembok dan batu besar untuk penahan terjadinya gelombang pasang
Menyediakan penampungan sementara dan jalurjalur evakuasi jika terjadinya bencana yaitu daerah yang relative aman Merencanakan penepatan permukiman yang berada di kawasan aman dari dampak bencana
Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Longsor Di Kota Padang Kondisi Eksisting Kota padang sering terjadinya longsor karena kota padang yang memilki pegugnungan dan bukit yang curam. Longsor disebabkan dengan ketika curah hujan tinggi maka kota padang sering terjadinya longsor. Dan masih adanya rumah masyarakat yang dibangun diatas bukit maka sebagian besar akan terjadi longsor
Rencana Merelokasikan bangunanbangunan yang berada diatas bukit untuk mencegah terjadinya longsor
Arahan Pengembangan Menanam kembali pohon-pohon atau tanaman-taman untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dangmengurangi terjadinya longsor Memberi papan larangan untuk tidak beraktivitas atau membagun didaerah rawan longsor
Membuat peraturan tidak melakukan aktivitas di kawasan bencana seperti pertian dan pariwiisata.
44
Rencana
Arahan Pengembangan
Menggunakan pembangunan berupa groin untuk penahan erosi dan menahan limpasan gelombang yang terjadi
Membanguan tembok penahan gelombang pasang pada garis pantai yang berisiko
Menggunakan pelindungan pantai yaitu memasang pemecah gelombang lepas pantai di bawah laut dengan menggunakan bangunan rubble mound yaitu menetukan tinggi gelombang.
Penanaman tumbuhan yang mengurangi dampak bencana gelombang pasang seperti mangove, pohon kelapa dan pohon casuari Membuat papan peraturan tidak membangun di sepanjang garis pantai
BAB VI
45
1.
2. Misi dan Strategi
Visi
Tujuan
dan
sasaran
dapat
Untuk mencapai visi tersebut,
dirumuskan berdasarkan atas visi misi
disusun
yang telah disusun. Visi dan misi haruslah
strategi antara lain:
sesuai
dengan
karakteristik
wilayah
perencanaan. Adapun visi Kota Padang
beberapa
Misi
misi
dan
Strategi Pemenuhan sarana dan prasarana berbasisi mitigasi bencana dan ketahanan
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang 2019- 2039 adalah:
“
Peningkatan Kualitas dan
Mewujudkan Kota Padang
Kuantitas
Sebagai Kawasan
Sarana dan Prasarana
Perdagangan Dan Industri Berbasis Mitigasi Bencana Dengan Penyediaan
Membangun sarana dan prasarana penunjang kegiatan. perdagangan dan industri Pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana dasar disetiap kelurahan di Kota Padang. Penyediaan bantuan modal usaha
Sarana Dan Prasarana Pendukung, Sehingga Penguatan
Tercapainya
Kelembagaan
Kesejahteraan Masyarakat
Formal dan Non Formal
Yang Berkualitas Dan
Sebagai
Berkelanjutan.
Capacity Building bagi Masyarakat
Pembuatan regulasi yang mendukung iklim usaha Membantu menyediakan tempat usaha Mengadakan sosisalisai kepada masayarakat dan para usaha agar dapat mengembangkan dan berdaya saing
“
Optimalisasi pengabdian masyarakat akademisi untuk pengembangan kapasitas produksi masyarakat
46
Misi
Strategi
1. Aspek Sosial, Budaya dan Kependudukan
Peningkatan Daya Saing Produksi dan Produktivitas Kegiatan Ekonomi
Peningkatan kualitas sumber daya produksi Peningkatan efisiensi dan efektifitas distribusi
Lokal Berbasis Komoditas Unggulan
Peningkatan Daya Saing Produksi dan Produktivitas Kegiatan Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Unggulan
Penganekaragaman media pemasaran hasil produksi
Optimalisasi kawasan lindung seperti sempadan sungai dan sempadan pantai Pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomis Pengadaan bangunan yang tahan bencana Pembuatan alat – alat peraga peringatan dini untuk tanggap bencana Peningkatan kualitas lingkungan
3. Tinjauan Aspek Tinjauan aspek di perlukan untuk
mengetahui
setiap
aspek
potensi guna
Potensi Banyaknya jumlah penduduk yang berdagang, baik itu perdagangan besar, eceran, rumah makan, hotel dan lainnya. jumlah hal tersebut dapat dibuktikan PDRB Kota Padang berdasarkan harga konstan tahun 2018, sektor perdagangan besar dan enceran merupakan sektor tertinggi dengan jumlah 7.139.811,71 Miliar. Besarnya potensi masyarakat yang bekerja sebagai pedagang memberikan peluang terhadap ketersediaan tenaga kerja yang cukup banyak serta meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Masih kentalnya suku Minangkabau di Kota Padang yang mana dikenal sebagai suku yang memiliki kesenian beragam, penganut islam yang taat, memiliki jiwa perantau, adat istiadat yang kental dan selalu menjungjung tinggi nilai-nilai kebudayaan seperti berbahasa minang serta bangunan-bangunan yang berciri khas Minangkabau.
mengidentifikasi konsep yang akan
dikembangkan.
merupakan
Tabel
Berikut Tinjauan
Aspek
47
Arahan Pengembangan
Melakukan pemerataan tenaga kerja yang berdagang besar maupun eceran tidak hanya di satu tempat, melainkan secara merata di setiap kecamatan yang ada di Kota Padang dan menyediakan sarana dan prasarana untuk masyarakat yang berdagang yang tahan akan bencana agar memberikan dampak positif di masa yang akan datang.
Peran pemerintah Kota Padang guna menigkatkan partisipasi masyarakat dan jalinan silaturahmi yang erat dalam menjaga sosial kebudayaan Minangkabau adalah membentuk berbagai organisasi sosial seperti Organisasi Asia Sumatera Barat yang berfokus kepada peningkatan ekonomi (khususnya dibidang perdagangan dan jasa), pendidikan,kesehatan, sosial budaya Minangkabau.
2. Aspek Ekonomi Wilayah Potensi Sektor perdagangan dan jasa memiliki potensi yang paling tinggi untuk memajukan perekonomian Kota Padang dilihat dari data PDRB sektor perdagangan besar dan enceran selalu menempati peringkat pertama penyumbang PDRB terbesar mencapai Rp. 7.139.811 miliar. Selain itu kemajuan perdagangan dan jasa Kota Padang di dukung oleh beberapa faktor seperti faktor kualitas tenaga kerja, sarana prasarana, serta faktor lokasi.
Industri semen yang dapat bersaing di skala nasional dan skala global
Adanya pelabuhan ikan dan pasar-pasar tradisional yang besar berhasil menjadikan Kota Padang sebagai salah satu kota yang memproduksi ikan terbesar di Provinsi Sumater Adanya pelabuhan ikan dan pasar-pasar tradisional yang besar berhasil menjadikan Kota Padang sebagai salah satu kota yang memproduksi ikan terbesar di Provinsi Sumatera Barat.
Arahan Pengembangan
Melakukan revitalisasi dan pembaharuan terhadap pasar-pasar tradisional dan modern yang ada di Kota Padang dengan mempertimbangkan konsep tahan bencana dan menyediakan jalur evakuasi yang aman. Serta melengkapi aspek aksesibilitas (transportasi) dan sarana prasarana yang lengkap disekitar kawasan pasar untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang lebih baik di masa depan.
Peran pemerintah dalam melakukan kerja sama antara masyarakat dan pihak swasta untuk melakukan pengembangan dan peningkatan faktor produksi dan distribusi agar terus meningkat dan juga memiliki kualitas hasil produksi yang lebih baik. Mengembangkan kawasan minapolitan yang diarahkan ke kawasan Bungus dengan melakukan pembangunan pelabuhan perikanan Samudra yang menampung dan mendistribusika hasil perikanan secara nasional dan internasional
Potensi
Menurut Dinas Pariwisata Kota Padang, terdapat beberapa destinasi wisata Kota Padang, yaitu destinasi wisata bahari, alam, kuliner, sejarah dan religi. Pada tahun 2016 jumlah wisatawan mencapai 3.628.299 jumlah ini mengalami peningkatan. Hal ini tentunya sangat baik mengingat bahwa Kota Padang merupakan kota yang juga bergerak di bidang perdagangan dan jasa, jika jumlah wisatawan yang datang di kota padang terus meningkat maka pertumbuhan ekonomi terutama di sektor perdagangan dan jasa skala kecil dan menengah akan terus meningkat.
Pengembangan dan pembangunan infrastruktur pangkalan pendaratan ikan dan juga tempat pelelangan ikan
a Barat.
48
Arahan Pengembangan
Peran pemerintah dalam pembenahan destinasi wisata unggulan,
Melakukan pelestarian budaya dengan menggerakkan sanggar-sanggar kesenian budaya Minang dan melaksanakan event-event, Meningkatan kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka mempercepat peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Aspek Fisik Lingkungan dan kebencanaan Potensi Kota Padang memiliki lahan efektif yang berlereng 015% dengan luas 21.890,75 Ha atau 31,5% dari luas wilayah tersebar sepanjang pinggiran pantai Barat hingga wilayah Timur kota. Kondisi geologi Kota Padang terbentuk oleh endapan permukaan, batuan vulkanik dan intrusi batuan sedimen dan metamorf. Batuanbatuan dapat ditemui pada singkapan Koto Lalang (jalan kearah Solok) yang umumnya mendasari bukit-bukit dan penggunungan yang landai.
Arahan Pengembangan Peran pemerintah khususnya BPBD untuk mengatasi kerentanan rawan bencana di Kota Padang dengan membuat jalur evakuasi. Tingginya resiko bencana seperti gempa bumi dan tsunami merupakan faktor dari kondisi fisik lingkungan Kota Padang menuntut kesiapan pemerintah sebagai salah satu kota yang berada di sepanjang pesisir pantai agar lebih mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam antisipasi bahaya bencana. Dalam antisipasi bencana harus ada keseimbangan yang dilakukan oleh pemerintah, bukan hanya dari segi sarana dan prasarana saja tetapi juga diperlukan kesiapan sumber daya manusia terutama kepada kesiapan mental dan pengetahuan masyarakat terkait mitigasi bencana. Selain itu perlunya sosialisasi pengenalan karakteristik kepada masyarakat apakah tempat yang didiami merupakan rawan bencana atau tidak yang disebabkan oleh kondisi geologi Kota Padang, sehingga kerusakan saat bencana terjadi dapat diminimalisir.
49
4. Aspek Sarana dan Prasarana Potensi Kualitas dan kuantitas sarana pendidikan dan kesehatan yang cukup baik.
50
Arahan Pengembangan Pengembangan sarana dengan konstrusi tahan bencana khususnya bencana gempa bumi yang merupakan bencana yang sering terjadi di Kota Padang.
Jumlah sarana perdagangan di Kota Padang yang cukup banyak yaitu 49.130 unit.
Bantuan dari pemeritah dalam mengembangkan sarana perdangangan khususnya sarana perdagangan kecil/mikro serta peningkatan kualitas sarana perdagangan besar seperti pasar tradisional dan pusat perbelanjaan.
Jaringan listrik dan air bersih dari PDAM sudah menyebar di seluruh Kota Padang. Kualitas jaringan jalan yang sudah baik. Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yaitu; transportasi darat yaitu kereta api, transportasi laut yaitu Pelabuhan Teluk Bayur Dan transportasi udara Bandara Internasional Minangkabau
Peningkatan kualitas jaringan listrik dan air bersih di Kota Padang.
Perbaikan jalan-jalan lokal di Kota Padang. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan dari bandara,pelabuhan serta terminal di Kota Padang untuk menjangkau kota bahkan provinsi sekitarnya.
5. Aspek Kelembagan dan keuangan Potensi
Arahan Pengembangan
Kebijakan Dinas Perdagangan Kota Padang yaitu mengembangka n sektor ekonomi kerakyatan berbasis sektor unggulan yaitu perdagangan dan industri
Program pengembangan sarana dan prasarana perdagangan yaitu pasar rakyat.
Mendorong pertambahan wirausaha baru di Kota Padang Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Penindustrian Kota Padang terkait pengembangan industri kecil dan menengah.
Program pengembangan sarana dan prasarana perdagangan yaitu pasar rakyat. Program peningkatan kesempatan kerja.
Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu Peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan
Program pembangunan dan rehabilitas pemeliharaan jalan, jembatan serta drainase. Program peningkatan pelayanan angkutan. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
4. Konsep
Pengembangan Dasar
pertimbangan
yang
digunakan dalam menentuan konsep pengembangan wilayah studi antara lain kebijakan spatial dan a-spatial, isu strategis
kawasan,
potensi
dan
permasalahan wilayah, kecendrungan perkembangan tinjauan
wilayah
aspek
studi
maka
serta konsep
pengembangan yang diusung adalah:
51
“Green Traditional Market”
“
Green Traditional Market merupakan solusi permasalahan pasar tradisional berbasis ramah lingkungan dan hemat energi, sehingga dapat membuat pasar tradisional bersaing dengan pasar modern saat inidan tahan terhadap
Fisik Lingkungan
Rawah Rencana
Kependudukan
Peraturan Perundangan
Mitigasi
Sarana & Prasarana
Ekonomi Wilayah
Kualitas dan Kuantitas
Berkelanjutan
Sektor Unggulan
Perdagangan
Green Traditional Market
Alur Konsep Pengembangan Kota Padang
Keuangan & Kelembagaan
Sumber Daya Manusia
“
bencana.
Berikut merupakan beberapa argumentasi mengenai alasan pengembangan konsep Green Traditional Market di Kota Padang adalah sebagai berikut:
a. Peraturan RTRW Kota Padang Tahun 2010-2030 Sektor perdagangan dan jasa merupakan kegiatan pemicu utama pengembangan kawasan. Untuk mempercepat pemulihan kondisi Kota Padang pasca gempa bumi 30 September 2009, perlu dipacu perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang berorientasi pada pelayanan regional dan nasional untuk mendukung fungsi Kota Padang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
52
Namun
demikian
pengembangan
pemanfaatan
c. Kebisaan Masyarakat Kota Padang b. vBerdasarkan hasil wawancara
lahan untuk masing-masing jenis kegiatan
masyarakat Kota Padang, hampir seluruh
perdagangan.
informan yang diwawancari menyebutkan
kegiatan
perdagangan
harus
dapat
diantisipasi hingga 20 tahun ke depan, terutama
pengaturan
Ruang
bahwa meskipun pasar modern dilengkapi
Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-
dengan berbagai fasilitas yang sangat
2030, pola ruang kawasan budidaya
baik namun mereka lebih suka berbelanja
khususnya kawasan perdagangan dan
di
Berdasarkan
Rencana
Tata
jasa diarahkan untuk mengembangkan pasar tradisional yang lebih nyaman dan berwawasan
lingkungan
menyediakan
sarana
dengan
umum
yang
ini,
Padang seperti Transmart, Basko Mall, berbagai
brand
yang
memiliki
ternama
seperti
Pointbreak, Matahari Department Store, The Body Shop, Eiger, Skechers, Sport Station dan lain sebagainya. Berdasarkan data
dari
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Tahun 2017 jumlah pasar modern yaitu 21 unit sedangkan jumlah pasar tradisional hanya 16 unit, hal tersebut
menyebabkan
tingginya
persaingan antara pasar modern dan pasar tradisional di Kota Padang. Pada kondisi eksisting, pasar tradisional di Kota Padang memiliki kualitas insfrastruktur yang kurang baik, bangunan yang tidak menarik, kecil, hawa yang panas serta kondisi sekitar yang cendrung kotor, kumuh,
tidak
terawat
dan
tertata
menyebabkan masyarakat Kota Padang lebih
nyaman
barang-barang
tersebut di
pasar
tradisional lebih murah dan bisa ditawar sesuai kesepakatan antara penjual dan
Padang dimana lebih mengutamakan
perkembangan pasar modern di Kota Andalas
Hal
yang sudah menjadi budaya di Kota
b. Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Pada era globalisasi saat Modern
Plaza
dikarenakan
tradisional.
pembeli, selain itu kebiasaan masyarakat
memadai dan modern.
dan
pasar
berbelanja
di
pasar
modern khususnya para remaja-remaja.
53
barang-barang lokal dibanding barangbarang dari luar Provinsi Sumatera Barat.
d. Kebisaan Masyarakat Kota Padang c. Pasar merupakan suatu sumber
e. Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
perekenomian masyarakat sebagaimana
Tahun 2018 jumlah wisatawan domestik
yang dikatakan oleh Pemerintah Kota
mencapai 4.301.105 jiwa, sementara itu
Padang bahwa sebagian besar mata
untuk wisatawan mancanegara berjumlah
pencaharian masyarakat Kota Padang
4.385 jiwa. Dengan jumlah wisatan yang
adalah berdagang. Hal tersebut dibuktikan
cukup tinggi di Kota Padang, memberikan
dari data Badan Pusat Statistik Kota Padang
potensi yang besar dalam meningkatkan
Tahun 2019 sebanyak 135.495 jiwa atau
sektor perdagangan khususnya dalam
34,21% masyarakat Kota Padang bekerja
menarik jumlah pengunjung dipasar yang
disektor perdagangan. Selain itu jika dilihat
ada di Kota padang jika dikelola dengan
dari jumlah PDRB Kota Padang berdasarkan
baik. Hal tersebut juga merupakan salah
harga
konstan
perdagangan
tahun besar
2018, dan
satu program Dinas Pariwisata Kota dan
sektor
Dinas
enceran
dalam
Padang.
menjadikan pasar tradisional khususnya
7.139.811,71 Miliar. Oleh karena itu, perlunya inovasi
Kota
Pemerintah Kota Padang optimis untuk
merupakan sektor tertinggi dengan jumlah suatu
Perdagangan
Pasar Raya sebagai sentral destinasi wisata
mengembangkan
belanja karena terletak di lokasi yang
pasar tradisional agar dapat meningkatkan
strategis
pendapatan masyarakat Kota Padang.
bahari, sejarah dan budaya Kota Padang.
serta
dekat
dengan
wisata
f. Pasar Merupakan Sarana yang Harus Ditata Lebih Kuat. d.
Menurut
data
Penanggulangan
Badan
Bencana
Nasional
No.
1425
Tahun 2014 Tentang Data Dan Informasi Bencana Alam, terdapat 7 objek sarana yang harus ditata lebih kuat dalam mencegah
banyaknya
korban
dan
kerusakan akibat bencana alam. Pasar merupakan salah satu dari 7 objek tersebut, sehingga harus ada mitigasi bencana sejak dini. Salah satu bentuk dalam mitigasi bencana yang bisa di terapkan dipasar yaitu dengan membuat pondasi-pondasi dari baja yang tahan terhadap gempa bumi, sehingga ketika terjadi gemba bumi bangunan tidak akan mudah roboh dan hancur.
54
BAB VII
55
Program mitigasi bencana merupakan program prioritas yang harus terlebih dahulu disusun, karena mitigasi bencana yang baik akan membuat arah perkembangan kota padang kedepannya menjadi lebih baik. Kota padang merupakan kota yang rawan bencana,
bahkan
menurut
badan
penanggulangan bencana daerah kota padang terdapat setidaknya 5 (lima)
padang.
maka
membangun
untuk dan
mengembangkan
wilayah
Kota Padang, mitigasi adalah hal utama untuk meminimalisir dampak,
bahkan
untuk
mencegah
terjadinya
suatu
bencana.
1.
Merupakan program yang dilaksanakan
untuk
menghindari, mencegah atau mengurangi dampak dari suatu bencana. Pada tahap pra-bencana ini meliputi dua keadaan yaitu:
dalam situasi tidak terjadi bencana, dilakukan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management Plan), yang merupakan rencana umum dan menyeluruh yang meliputi seluruh tahapan / bidang kerja kebencanaan.
a. Pelatihan dan Pendidikan
bencana yang rawan terjadi di kota
A. Dalam Situasi Tidak Terjadi Bencana Pada tahap Prabencana
Pelatihan kebencanaan diberikan kepada aparat pemerintah, masyarakat sipil serta lembag-lembaga terkait penanggulangan bencana, pelatihan ini bertujuan antara lain: Melindungi masyarakat ancaman bencana, Meningkatkan keterlibatan dan peran serta relawan dalam penangulangan bencana, Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan relawan dalam penyelamatan korban bencana, Meningkatkan kapasitas relawan sehingga dapat terkoordinasi dalam melakukan tindakan pertolongan. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat tetap memiliki hunian yang layak pada saat terjadi bencana.
56
meluangkan melakukan
satu
hari
latihan
untuk
kesiapsiagaan
bencana Hari Kesiapsiagaan Bencana adalah dilaksanakannya latihan atau simulasi serentak di seluruh wilayah Indonesia, seperti latihan evakuasi mandiri, simulasi kebencanaan, uji sirine peringatan dini, uji shelter dan lainnya. Harapan dari latihan ini untuk memberikan pengetahuan kepada kita mengenai di mana posisi kita, Ilustrasi dan Pelatihan Tanggap Bencana
lalu apa solusinya dalam merespon
B. Dalam Situasi Terjadi Bencana
risiko bencana tersebut.
Pada tahap Prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana dilakukan
serta risiko apa yang ada di sekitar kita,
penyusunan
Rencana
b. Peringatan Dini (Early Warning Sistem) Sistem Peringatan Dini (Early Warning
Kesiapsiagaan untuk menghadapi
System)
keadaan darurat yang didasarkan
sistem untuk memberitahukan akan
atas
timbulnya
skenario
menghadapi
bencana tertentu (Single Hazard)
berupa
maka disusun satu rencana yang
tanda
disebut
adalah
Rencana
Kontinjensi
merupakan kejadian
serangkaian alam,
dapat
bencana maupun
tanda-
alam agar
lainnya.
Harapannya
masyarakat
dapat
merespon informasi tersebut dengan
(Contingency Plan).
cepat dan tepat. Kesigapan dan
a. Kesiapsiagaan
kecepatan
reaksi
masyarakat
Kesiapsiagaan merupakan salah
diperlukan karena waktu yang sempit
satu faktor penting bagi masyarakat
dari saat dikeluarkannya informasi
dalam
dengan saat (dugaan) datangnya
menghadapi
bencana.
Badan Nasional Penanggulangan
bencana. Kondisi kritis, waktu sempit,
Bencana (BNPB) menginisiasi Hari
bencana besar dan penyelamatan
Kesiapsiagaan
penduduk
Bencana
dengan
mengajak semua pihak
merupakan
faktor-faktor
yang membutuhkan peringatan dini.
57
Semakin
dini
informasi
yang
sumber instansi/lembaga terkait,
disampaikan, semakin longgar waktu
masyarakat,
bagi penduduk untuk meresponnya.
informasi
internet,
lain
dan
yang
dapat
dipercaya. BNPB dan/atau BPBD melakukan
klarifikasi
kepada
instansi/lembaga/ masyarakat di lokasi bencana. B. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana Dari informasi kejadian awal Scenario Early Warning System Tsunami
yang diperoleh, BNPB dan/atau BPBD menugaskan Tim Reaksi
2. Program Tahap Bencana
Cepat (TRC) tanggap darurat bencana, untuk melaksanakan
Pada Saat Tangap Darurat dilakukan
tugas pengkajian secara cepat,
Rencana Operasi (Operational Plan)
tepat, dan dampak bencana,
yang
serta
merupakan
serta
memberikan
operasionalisasi/aktivasi dari Rencana
dukungan
Kedaruratan atau Rencana Kontinjensi
dalam
yang telah disusun sebelumnya. Tahap
darurat
Tanggap Darurat merupakan tahap
pengkajian
penindakan
atau
ditemukan atau ditentukan status
pertolongan
untuk
pengerahan membantu
masyarakat yang tertimpa bencana, guna
menghindari
korban
jiwa.
penanggulangan
bertambahnya
Penyelenggaraan bencana
pada
saat tanggap darurat meliputi: A. Pengkajian Secara Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan, Kerugian, dan Sumber Daya Informasi
awal
kejadian
bencana
rangka
penanganan
bencana.
Setetlah
dilakukan
akan
keadaan bencana. C. Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana Jika
bencana
alam
sudah
terjadi, langkah pertama yang harus
diambil
adalah
penyelamatan diri . Beberapa langkah
penyelamatan
pada
saat bencana antara lain sebagai berikut:
diperoleh melalui berbagai sumber antara lain pelaporan, media massa,
pendampingan
58
Program pasca bencana ini bukan
hanya
infrastruktur
untuk
yang
pemulihan
rusak
akibat
bencana, tetapi pemulihan kondisi korban bencana juga diperhatikan, dan juga bagaimana kehidupan korban bencana setelah terjadinya Langkah Penyelamatan Dari Bencana
D.
bencana harus di cari solusinya
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penanggulangan
bencana
dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi
yang
melibatkan
bersama
oleh
pemerintah
dan
masyakat.
A. Rehabilitasi Rehabilitasi adalah perbaikan
seluruh potensi pemerintah, swasta
dan
dan masyarakat, baik pada tahap
pelayanan publik atau masyarakat
pra bencana, saat terjadi bencana maupun
pasca
bencana.
Memberikan
penjaminan
pemenuhan hak masyarakat korban bencana terkena
dan
pengungsi
bencana
yang
terutama
pelayanan kebutuhan dasar secara adil dan sesuai dengan standar minimal.
3. Program Tahap
Pasca Bencana
Program bencana
ini
tahapan adalah
pasca program
pemulihan
pada wilayah dengan secara
dapat melakukan kegiatan seperti biasanya.
59
wajar
untuk
berjalannya
semua dan
aspek
kehidupan
masyarakat pada wilayah pasca bencana.
a. Perbaikan Lingkungan Daerah Bencana Perbaikan
meliputi
lingkungan
kegiatan
lingkungan
fisik
pemukiman, gedung.
secepat mungkin agar masyarakat
utama
atau
pemerintahan
ditimbulkan
perbaiki
pasca bencana
sasaran
normalisasi
kawasan
di
aspek
sampai tingkat yang memadai
pemulihan, dimana kerusakan yang harus
semua
:
untuk
kawasan
usaha
dan
fisik
perbaikan kawasan industri, kawasan
Indikator yang harus dicapai pada
perbaikan
Pemulihan sistem pelayanan
lingkungan
kesehatan adalah semua usaha
adalah kondisi lingkungan yang
yang dilakukan untuk memulihkan
memenuhi
teknis,
kembali fungsi sistem pelayanan
sosial, ekonomi, dan budaya serta
kesehatan yang meliputi: SDM
ekosistem
Kesehatan,
sarana/prasarana
b. Pemulihan Sosial PsikologisDaerah Bencana
kesehatan,
kepercayaan
persyaratan
Pemulihan adalah
sosial
psikologis
pemberian
bantuan
kepada masyarakat yang terkena
masyarakat.
B. Rekontruksi Rekonstruksi
adalah
dampak bencana agar dapat
pembangunan kembali semua
berfungsi kembali secara normal.
prasarana
Sedangkan
kelembagaan
adalah
kegiatan
kegiatan
psikososial
mengaktifkan
dan
sarana,
pada
pascabencana,
wilayah
baik
pada
elemen-elemen masyarakat agar
tingkat
dapat kembali menjalankan fungsi
masyarakat
sosial secara normal. Kegiatan ini
utama
dapat dilakukan oleh siapa saja
berkembangnya
yang sudah terlatih. Pemulihan
perekonomian,
sosial
agar
budaya, tegaknya hukum dan
melakukan
ketertiban, dan bangkitnya peran
tugas sosial seperti sebelum terjadi
serta masyarakat dalam segala
bencana,
aspek kehidupan bermasyarakat
psikologis
masyarakat
bertujuan
mampu serta
mengalami
tercegah
dampak
dari
psikologis
gangguan kesehatan mental.
c. Pelayanan Kesehatan kesehatan
pelayanan adalah
aktivitas
memulihkan kembali segala bentuk pelayanan
kesehatan
sehingga
minimal tercapai kondisi seperti sebelum terjadi bencana.
dengan
sasaran
tumbuh
dan kegiatan
sosial
dan
pada wilayah pascabencana.
lebih lanjut yang mengarah pada
Pemulihan
pemerintahan maupun
60
61
Longsor
Gempa Bumi
1
2
Jenis Bencana
No
Lokasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Intansi Pelaksana
Daerah terkena dampak bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
APBD Kota Padang
Mengurangi korban bencana dan melaksanakan evakuasi secepat mungkin.
Penyediaan peralatan evakuasi korban tanah longsor ( alat berat, mobil evakuasi,alat kesehatan darutat, senter, tenda pengungsian, dan media informasi )
APBD Kota Padang
APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, dan Swasta
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat
Sumber Pendanaan
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat
IV
Sosialisasi terkait mitigasi bencana tanah longsor di tahap pra bencana, bencana dan pasca bencana.
III
Mengedukasi masyarakat tentang daerah rawan bencana tanah bahayanya membangun/ bekegiatan longsor di 9 kecamatan yaitu di daerah rawan bencana dan : Bungus Teluk Kabung, Badan penanggulangan mengedukasi masyarakat terkait koto tangah, lubuk begalung, bencana daerah kota padang langkah-langkah yang harus lubuk kilangan, padang dilakukan pada saat pra bencana, barat, padang selatan, bencana dan pasca bencana. padang utara dan pauh)
II
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat
Daerah terkena dampak Badan Penanggulangan bencana Bencana Daerah
Mengurangi korban bencana dan melaksanakan evakuasi secepat mungkin.
I
Periode Ke-
daerah rawan bencana tanah longsor di 9 kecamatan yaitu Dinas lingkungan hidup, mencegah terjadinya bencana tanah : Bungus Teluk Kabung, Dinas Pekerjaan Umum dan longsor yang diakibatkan oleh koto tangah, lubuk begalung,Penataan Ruang, dan Badan perubahan fungsi lahan dari kawasan lubuk kilangan, padang penanggulangan bencana lindung menjadi kawasan budiaya barat, padang selatan, Daerah kota padann padang utara dan pauh)
seluruh kecamatan di kota Dinas Pekerjaan Umum dan padang Penataan Ruang
Mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan bencana
Masyarakat mempunyai ilmu tentang gempa bumi, mengetahui bahaya seluruh kecamatan di kota Badan Penanggulangan terhadap gempa bumi dan cara padang Bencana daerah penyelamatan
Bangunan yang berkualitas seluruh kecamatan di kota mempengaruhi kekuatan bangunan padang tersebut
Tujuan
Memaksimalkan fungsi kawasan lindung di daerah rawan longsor dan pembangunan infrastruktu rawan longsor di daerah rawan bencana tanah longsor
Sosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat terkait perkuatan bangunan dengan mengikuti standard kualitas bangunan yang tahan gempa. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi Merencanakan penempatan pemukiman yang berada di kawasan aman dari dampak bencana gempa Penyediaan peralatan evakuasi korban gemba ( Alat berat, oksigen, mobil evakuasi, senter, tenda pengungsian, dan media informasi )
Program Utama
Program Mitigasi Bencana
Jumlah penduduk yang besar, akan sebanding dengan tingkat kebutuhan untuk bermobilitas. Penduduk akan senantiasa bergerak menuju lokasi pemenuh kebutuhannya, baik kantor, pasar, sekolah, pusat keramaian, rekreasi, dan lain sebagainya Kota Padang jika dilihat dari sistem transportasi terdiri dari transportasi darat, laut dan udara dalam skala domestik maupun internasional. Ditambah lagi masalah transportasi yang terjadi
adalah bagaimana memenuhi permintaan jumlah
perjalanan yang semakin meningkat, tanpa menimbulkan kemacetan arus lalulintas di jalan raya Kota Padang. Oleh karena itu, diperlukannya pengembangan sistem transportasi di Kota Padang yang didasarkan pada pengembangan yang berkelanjutan (sustainability) yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan
62
63
1
No
Sistem transportasi terpadu dan terintegrasi di wilayah pengembangan
Arahan
Pengembangan jaringan pelayanan angkutan massal dan lokasi halte maupun terminal Optimalisasi pengggunaan armada dengan melengkapi fasilitas armada yang ada, sosialisasi ketersediaan pelayanan armada, mengatur rute, dan mendorong peningkatan penggunaan layanan angkutan umum massal Meningkatkan penggunaan armada
efisiensi
Agar memudahkan masyarakat yang menghubungkan pusatpusat kegiatan
Untuk mengurangi kemacetan di wilayah pengembangan karena tingginya penggunaan kendaraan pribadi
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Agar terjaganya fungsi dan kualitas sarana angkutan umum massal
Rehabilitasi dan pemeliharaan sarana angkutan umum massal
Peningkatan jumlah simpul peralihan moda pribadi ke angkutan umum dengan melakukan studi kelayakan
Instansi Pelaksana
Lokasi
Tujuan
Program I
II
III
Periode KeIV
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti Angkutan Penyeberangan
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti Angkutan Penyeberangan
APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan
Sumber Pendanaan
Program Pengembangan Sistem Transportasi Berkelanjutan Kota Padang
64
Kelestarian Lingkungan
Aksesibilitas Konektivitas
2
3
Arahan
No
/
Pengecekan rutin sesuai waktu bagi kendaraan transportasi baik darat, laut, dan udara
Meimplikasikan program Sutri Nama atau sustainable urban transport indonesia nationally appropriate mitigation action guna mendukung rencana penerapanya di Indonesia
• Pendekatan manajemen dan efisiensi sistem (demand side) di di pusat-pusat wisata dan pusat kota
• Pembangunan dan pemeliharaan akses menuju prasarana transportasi (darat, laut, dan rel)
Program
waktu
tempuh
Agar mengurangi dampak dari segi lingkungan yang akan sangat mengganggu karena polusi udara dari gas buang yang tidak memenuhi persyaratan
Agar kota Padang menjadi tempat dengan pergerakan orang dan kendaraan yang semakin sulit dan mahal dikarenakan banyaknya pengunjung di pusat-pusat wisata dan pusat kota dan Kota Padang menjadi daya tarik bagi dunia pendidikan agar lebih murah dan mudah
Meningkatkan orang/barang
Tujuan
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Lokasi
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Instansi Pelaksana I
Periode KeII III IV
APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan
APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan
APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan
APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan
Sumber Pendanaan
Berdasarkan
“
Pengelolaan sampah adalah pemrosesan,
Tata
Ruang Wilayah Kota Padang dalam
”
pengumpulan,
Rencana
pengangkutan, pendaur-ulangan,
pengelolaan
persampahan
“Mengembangkan
sarana
prasarana
yaitu dan
pengelolaan
atau pembuangan dari material
persampahan melalui pengurangan
sampah. Melihat komposisi dari
volume
sampah,
pengolahan
sumber asalnya maka sebagian
sampah
yang
berwawasan
besar adalah sisa-sisa makanan
lingkungan,
dari sampah dapur, maka jenis
lahan Tempat Pembuangan Akhir
sampah
sampah”.
ini
membusuk, oleh
akan
atau
cepat
terdegradasi
mikroorganisme
berlimpah
di
berpotensi
alam
yang ini,
pula
dan
sebagai
sumberdaya penghasil kompos, metan dan energi. Sampah yang membusuk yang
menimbulkan
tidak
bau
sedap
dan
berbahaya bagi kesehatan. Air yang
dikeluarkan
dapat
(lindi)
juga
menimbulkan
pencemaran
sumur,
sungai
maupun air tanah. Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat drainase
menyumbat
saluran
sehingga
dapat
menimbulkan
bahaya
banjir.
Pengumpulan
sampah
dalam
jumlah
besar
memerlukan
tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
65
dan
penambahan
Berikut
program
merupakan pengelolaan
persampahan yang bisa diterapkan di Kota Padang :
A. Penyedian TPS 3R Lingkungan Daerah TPS 3R adalah Bencana Sampah Pengelolaan
Tempat Reuse,
Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan
– daur ulang)
Pendekatan pengelolaan 3R mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah,
pemilah
sampah,
pengelolaan sampah organik akan dijadikan kompos.
Tujuannya
program
pemerintah kepada
memberikan
masyarakat
permukiman yang
padat
ingin
ini sarana
dikawasan diperkotaan
melaksanakan
pengelolaan
sampah
berbasis
b. Otonomi dan Desentralisasi Masyarakat
memperoleh
kepercayaan dan kesempatan yang
luas
dalam
proses
perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan,
pemanfaatan,
masyarakat yang sesuai dengan
dan pengelolaan prasarana dan
pilihan
sarana TPS 3R terbangun.
dan
kondisi
lingkungan
sekitar mereka. TPS
3R
c. Partisipatif,
Berbasis
merupakan
masyarakat
salah
satu
dimana
masyarakat dilibatkan langsung secara
aktif
dalam
proses
penyelenggaraan prasarana dan
perencanaan,
pelaksanaan,
sarana pengelolaan persampahan
pengawasan,
pemanfaatan,
dengan
dan pengelolaan TPS 3R.
metode
pemberdayaan
pendekatan masyarakat
melalui:
d. Keswadayaan, masyarakat
a. Keberpihakan
pada
dimana
menjadi
faktor
pendorong utama keberhasilan
masyarakat berpenghasilan rendah
kegiatan,
maupun tinggi, baik dalam proses
pelaksanaan,
maupun
pemanfaatan, pengelolaan, dan
pemanfaatan
hasil,
baik
perencanaan, pengawasan,
ditujukan kepada masyarakat yang
pemeliharaan
ada dipermukiman perkotaan.
sarana TPS 3R terbangun.
prasarana
dan
Konsep Bangunan TPS 3R
66
Pengelolaan konsep
sampah
weste
to
dengan
energy
selalu
mengedepan¬kan bahwa sampah merupa¬kan salah satu resources yang da¬pat digunakan sebagai sum¬ber
Bank Sampah
ener¬gi.
Dasar
pengelo¬la¬an sampah dile¬takkan pada
minimasi
sampah
dan
pe¬man¬¬faatan sampah sebagai sumber ener¬gi. Teknologi
yang
digunakan
adalah Combine Heat Power yang Lokasi Pemosresan Sampah
pengolahan
cukup
banyak
diterapkan di Indonesia. Sampah menjadi uap, uap digunakan untuk memutar turbin sehingga timbulah
sampah
listrik
dan
panas.
Panasnya
menjadi energy ini yaitu dengan
digunakan
cara
rumah-rumah masyarakat.
sampah
dibakar
juga
dibakar untuk memanaskan air, air
B. Pengolahan Sampah “West To Energy” Konsep
sudah
dengan
untuk
pemanas
suhu yang sangat tinggi di fasilitas ini untuk mengubahnya menjadi energi listrik atau panas. Selain itu, abu
dari
proses
pembakaran
limbah ini juga dapat dijadikan bahan konstruksi jalan. Sampahsampah memenuhi
ini
sekaligus program
untuk sampah
menjadi energi (waste to energy), dengan tujuan utama meng¬ubah sampah menjadi energi panas dan listrik.
67
Pengolahan Sampah Menjadi Energy
di
Cara
pengolahan
sampah
Untuk 10-15 tahun berikutnya
menjadi energy ini yaitu pertama
barulah
ada
dengan cara pemilihan sampah
berbagai
fasilitas,
yaitu
peningkatan pelayanan.
menggunakan
anorganik
panas.
juga
dengan
sampah
dalam
kebutuhan manusia, sarana dan
menghasilkan
prasarana juga bertujuan untuk
mampu
Di mana energi panas ini
kemudian
dan
selanjutnya
Membakar insinerator
sampah
pertambahan
didistribusikan
melalui
Selain
untuk
memenuhi
mendukung
kegiatan
perdagangan
dan
jasa
serta
pipa ke wilayah perumahan dan
industri di Kota Padang. perbaikan,
gedung komersial.Energi ini juga
peningkatan
mampu menghasilkan listrik bagi
penambahan jalan, drainase, air
rumah rakyatnya.
bersih dan peningkatan kualitas sarana padang
kapasitas
angkutan
umum
merupakan
dan
kota
program
utama dalam mendukung kota padang
� Program sarana dan prasaran dijadikan
program
prioritas
sebagai
perdagangan
dan
mendukung
konsep
kota
jasa.
utama
pengembangan perdagangan
Untuk
kawasan dan
jasa
kota
diakarenakan ketersediaan sarana
padang yaitu G-TRAM ( GREEN
dan prasarana merupakan faktor
TRADITIONAL
utama
menunjang
pembangunan fasilitas sosial dan
semua
fasilitas umum ( pasos dan pasum)
program pembangunan yang ingin
Kota Padang adalah hal yang
dilaksanakan. Fokus utama dalam
sangat penting.
dalam
perkembangan
dan
program sarana dan prasarana ini adalah
perbaikan
atau
peningkatan kualitas sarana dalam 5 tahun kedepan, karena di menurut hasil proyeksi penduduk, untuk 5 tahun kedepan tidak dibutuhkan pertambahan prasarana.
sarana
dan
68
MARKET)
maka
A. Penambahan dan Renovasi / Perbaikan Sarana dan Prasarana Renovasi/perbaikan
dan
peningkatan kualitas sarana dan prasarana, program ini bertujuan untuk
meningkatkan
Sarana Pendidikan yang Ramah
kualitas
Lingkungan
sarana prasarana kota padang seperti pendidikan, perkantoran, peribadatan, kesehatan, air bersih, pengelolaan
persampahan,
jaringan jalan, jaringan drainase, dan
lain
sebagainya.
kualitas sarana
dan
Baiknya
prasarana
akan menjadi salah satu alasan untuk masyarakat dan investor untuk datang mengembangkan usahanya Program
di ini
kota
padang.
bertujuan
untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang pasti akan terus meningkat
setiap
tahunnya.
Contoh
sarana
pendidikan
berbasis
lingkungan,
sarana
perkantoran berbasis lingkungan dan lain sebagainya
B. Penyediaan sistem sanitasi yang ramah lingkungan. Teknologi Proses Pengolahan Limbah Cair dengan Biofilter Anaerob-Aerob Saat ini telah banyak ditemukan teknologi pengolahan limbah cair , diantaranya dengan Proses Reaktor Biologis Putar , Pengolahan Limbah cair dengan proses lumpur aktif , Pengolahan limbah cair dengan proses
Biofilter
Flow�,Pengolahan
“Up
limbah
cair
dengan limbah cair dengan proses Aerasi
Aerob.
anaerob
–
Proses
aerob
biofilter
merupakan
pengembangan dari proses biofilter anaerob dengan proses dengan proses aerasi kontak. Pengolahan air limbah dengan proses aerasi biofilter anaerob beberapa
–
aerob bagian
terdiri
dari
yakni
bak
pengendap awal, biofilter anaerob (anoxid),
biofilter
pengendap akhir.
69
aerob,
bak
Air limbah yang berasal dari
. Di dalambak ini lumpur aktif
limbah yang berasal dari rumah
yang mengandung massa mikro-
rangga dialirkan melalui saringan
organisme
kasar. Setelah melalui screen, limbah
dipompa kembali
cair dialirkan ke bak pengendap
inlet bak aerasi dengan pompa
awal, untuk mengendapkan awal,
sirkulasi lumpur. Air limpasan (over
untuk
partikel
flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di
lumpur, pasir dan kotoran lainnya.
dalam bak kontaktor khlor ini air
Air limpasan dari bak pengendap
limbah
awal selanjutnya dialirkan ke bak
senyawa khlor untuk membunuh
kontaktor anaerob dengan arah
micro-organisme
aliran dari atas ke dan bawah ke
olahan,
atas. Di dalam
setelah proses khlorinasi dapat
mengendapkan
anaerob
bak kontaktor
tersebut
diisi
dengan
media plastik atau kerikil/batu split. Penguraian zat-zat organik yang
diendapkan ke
saluran
dengan
patogen. air
yang
langsung dibuang atau
bagian
dikontakkan
yakni
dan
Air
keluar
ke
sungai
umum.
Dengan
kombinasi proses anaerob dan
ada dalam air limbah dilakukan
aerob
oleh
menurunkan zat organik (BOD,
bakteri anaerobik
atau
tersebut
selain dapat
facultatif aerobik setelah beberapa
COD),
hari operasi, Mikro-organisme inilah
padatan tersuspensi (SS), phospat
yang akan menguraikan zat organik
dan lainnya. Proses
yang belum sempat terurai pada
air limbah dengan sistem biofilter
bak pengendap. Air limpasan dari
anaerob-aerob sebagai berikut:
ammonia,
deterjen, pengolahan
bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor
aerob.
Dengan
demikian limbah cair akan kontak dengan mikro-orgainisme tersuspensi
dalam
air
yang maupun
yang menempel pada permukaan media. Dari bak aerasi, air dialirkan ke
Proses Pengelolaan Air Limbah
bak pengendap akhir
70
71
Sarana Transportasi
Kesehatan
1
2
Jenis Sarana
No
Terpadunya sistem transportasi antar moda untuk mendukung kegiatan di kawasan G-TRAM (Green Traditional Market) sehingga lebih tertata, dan terakomodir.
Pembangunan sistem transportasi terintegrasi (laut, darat dan udara) menuju kawasan pusat perdagangan kota padang yaitu kawasan G-TRAM (green traditional market) dengan memastikan setiap moda transportasi terhubung dengan baik.
Tersedianya kualitas sarana transportasi yang baik, dan mampu mendukung kegiatan GTRAM menjadi Lebih optimal dari segi aksesibilitas dan juga distribusi barang.
Meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi
Rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas yang ramah lingkungan juga dapat mengantisipasi dampak negatif. Seperti menggunakan bahan material yang ramah terhadap lingkungan dan alat-alat teknologi yang digunakan juga ramah terhadap lingkungan. Seperti pembangunan lingkungan sekolah yang terbuat atau campuran dari bahan daur ulang.
Peningkatan kualitas jalan dan juga prasarana yang ada di wilayah transportasi darat seperti contohnya memberikan pelayanan yang khusus kepada pengguna transportasi darat sehingga lebih memberi kenyamanan dan juga memberi pengoptimalan kepada peruntukan transportasi darat.
Tujuan
Program Utama
seluruh kecamatan di kota padang
seluruh kecamatan di kota padang
seluruh kecamatan di kota padang
Lokasi
Dinas Perhubungan Kota Padang, dan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Pendidikan Kota Padang
Instansi Pelaksana I
II
III
Waktu IV
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN
APBD Kota Padang
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN.
Sumber Pendanaan
72
Air Bersih
Persampahan
3
4
Jenis Sarana
No
Terciptanya sistem pengelolaan sampah organik yang baik
Pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan sampah organik menjadi pupuk di kawasan GTRAM (Green Traditional Market)
Seluruh Kecamatan Kota Padang
Memberikan pembaruan pada saringan sistem pengairan dan juga penyaringan air PDAM agar lebih optimal dan juga lebih bersih saat datang hujan, karena masalahnya pada saat datang hujan air menjadi kotor. Tetatp tersedianya air bersih untuk masyarakat walaupun pada saat kondisi darurat bencana ataupun musim kemarau panjang
Memperbagus atau memperbarui sistem penyaringan pada filter air PDAM sehingga tidak adanya air yang kotor pada saat datang hujan.
Pembuatan kawasan tampung air bersih kapasitas besar.
Kawasan aman dari bencana .
Kawasan G-TRAM ( Green Traditional Market ), kawasan pariwisata, pemerintahan, pasar modern dan pusat kegiatan lainnya
Kawasan G-TRAM ( Green Traditional Market ) Kota Padang
Lokasi
Terciptanya sistem pengelolaan sampah yang baik dan menghasilkan energi terbarukan
Pengembangan pengelolaan sampah menjadi sumber energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya
Tujuan
Program Utama
Dinas Sumber Daya Air
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Dinas kebersihan Kota Padang
Dinas kebersihan Kota padang, dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang.
Instansi Pelaksana I
Waktu II III IV
Kota dan
Kota dan
APBD Padang
Kota
APBD Kota Padang
APBD Padang Swasta
APBD Padang Swasta.
Sumber Pendanaan
73
Jaringan Jalan
Jaringan Listrik
Draines dan sungai
Sanitasi
6
7
8
Jenis Sarana
5
No
Terciptanya sistem pengelolaan Limbah cair organik yang baik
Pengembangan Sanitasi menggunakan teknologi ramah lingkungan yakni Pengelolaan Limbah Cair dengan Biofilter AnaerobAerob
G-TRAM (Green Tradtional Market), RTH, Kawasan Pariwisata, Pasar Modern
Seluruh kecamatan di kota padang
Normalisasi aliran sungai dan drainase
Mencegah terjadinya banjir akibat lambatnya air mengalir menuju ke laut.
Seluruh kecamatan di kota padang
menghindari terjadinya kebanjiran yang di karenakan tersumbatnya saluran drainase.
Penyediaan pompa air di ujung sungai untuk memompa air secapat mungkin kelaut.
Kawasan pusat kegiatan dan padat permukiman Kota padang
Kawasan pusast kota ( kecamatan padang utara, padang barat, Koto Tangah) dan kawasan G-TRAM ( Green Traditional Market)
seluruh kecamatan di kota padang
Lokasi
Terciptanya energi listrik terbarukan kota padang
Memberikan kenyamanan pada pengendara, dikarenakan banyaknya rambu yang tidak jelas sehingga banyak masyarakat yang melanggar rambu lalu lintas secara tidak sengaja, dan juga mengurangi kemacetan meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk berjalan kaki.
Tujuan
Pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga sampah
Pembangunan kelengkapan jalan seperti jalur sepeda, jalur pejalan kaki dan RTH sepanjang jalan utama.
Perbaikan marka jalan yang sudah mulai rusak dan juga mulai hancur. Memperbaiki jalan jalan yang sudah mulai berlobang dan juga mulai rusak di karenakan emakaian yang tidak dengan sewajarnya.
Program Utama
Dinas Lingkungan Hidup
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN.
APBD Kota Padang
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Kota
Kota
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN
APBD Padang
APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN
Sumber Pendanaan
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Waktu II III IV
APBD Padang
I
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, dinas pertamanan dan pemakaman
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Instansi Pelaksana
Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal dengan istilah e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat untuk produk perangkat lunak, mengirimkna dan menerima penawaran secara cepat dan hemat, serta mendukung transaksi cepat tanpa kertas. Pemanfaatan internet memungkinkan UMK Mmelakukan pemasaran dengan tujuan pasar global, sehingga peluang menembus ekspor sangat mungkin. Pengembangan sarana elektronik sebagai langkah awal digitalisasi ekonomi kota padang, hal ini untuk mempersiapkan masyakat kota padang bersaing di era digital yang akan terus semakin canggih di masa mendatang. Pengembangan sarana elektronik merupakan rencana jangka panjang yang harus dimulai saat ini, karena jika tidak akan terlambat dan membuat masyarakat kota padang menjadi tidak siap terhadap persaingan didalam pasar digital. Oleh sebab itu untuk mengembangkan UMKM yang bebasis ECommerce berikut merupakan langkah menuju E-commerce yaitu:
74
1. Memilih
Produk
yang
akan
Dijual
•
Mulai cari ide produk yang akan dijual.
3. Mulai Mengatur Bisnis
Pikirkan
mana
memahami
dasar
Search Engine Optimization (SEO). Ini
dan
berguna agar Anda mengetahui
bagaimana cara mendapatkan
bagaimana situs web toko Anda
produk tersebut misalnya akan
berada di halaman depan Google.
membuat
di
Harus
produk
sendiri,
•
Mulai bangun situs web toko.
mengambil dari pemasok, atau
Gunakan situs web yang familier
menjual sebagai reseller Selain itu,
untuk membuat toko online seperti
pikirkan
Shopify,
di
mana
menyimpan
Anda
barang
akan
WooCommerce,
tersebut.
BigCommerce, Wix, atau Weebly.
produk
Anda juga harus menyediakan foto
tersebut layak dijual atau tidak.
yang berkualitas tinggi, deskripsi
Anda perlu melakukan pengujian
produk, mengetahui harga, atau
kelayakan ini meski hanya skala
berat barang tersebut.
kecil.
Memiliki sebuah blog adalah hal
2. Riset dan Persiapan
yang patut dipertimbangkan. Blog
Kemudian,
uji
apakah
Setelah mendapatkan produk, menilai
potensi
menemukan tersebut,
pemasok
siap
rancangan
jualnya,
meningkatkan
engagement
produk
dengan pembeli. Ini juga dapat
membuat
menarik traffic situs web Anda jika
Sebelumnya,
kontennya berkualitas dan dikelola
untuk
bisnis.
dan
bisa jadi saluran komunikasi dan
lakukan riset terhadap kompetitor
dengan baik.
dan lakukan inovasi agar produk
4. Tentukan Metode Pembayaran
Anda menjadi pembeda. Pastikan
Pilih
metode
bayar
yang
kualitas produk Anda juga lebih
memudahkan Anda dan konsumen
unggul
melakukan
perceived
untuk value
meningkatan dari
pembeli.
transaksi.
pembayaran
Fasilitas
biasanya
telah
Rancangan bisnis akan menjadi
tersedia jika menggunakan
peta yang membantu jalannya
penyedia
pikiran dan tindakan.
Jika tidak ada, bisa menggunakan
layanan
e-commerce.
transfer antar-rekening.
75
jasa
5. Bersiap untuk Meluncurkan Situs Web Tersebut Saat situs web toko sudah siap diluncurkan, inilah saatnya Anda untuk
bekerja
keras.
Langkah
memulai bisnis e-commerce adalah Anda harus membuat pemasaran digital ini bekerja dengan baik, yaitu menggerakan aktivitas jual beli yang sudah ditargetkan. bisa melakukan strategi pemasaran melalui media sosial atau menggunakan Google Analytics untuk mengungkap ideide baru untuk memasarkan dan Gunakan email marketing untuk memberi
tahu
produk
informasi
potongan
terbaru,
harga,
dan
berita terkini lainnya mengenai bisnis Anda.
Aplikasi E-Commerce
76
77
Pembuatan media digital untuk pengembangan UMKM Berbasis ECommerce.
Sosialisasi dan pendataan UMKM yang bersedia untuk mendaftarkan usahanya dalam UMKM Berbasis E-Commerce
Pemberian modal kepada UMKM yang memiliki usaha kreatif, inovatif dan bekualitas untuk mengembangakan usahanya secara besar.
6
7
Pengembangan sarana elektronik untuk Penjualan Tiket (Kereta Api, Pesawat, angkutan umum dan taksi). Pengembangan sarana elektronik untuk Jasa Pemesanan Hotel, penginapan atau homestay Pengembangan sarana elektronik untuk Jasa Tour wisata. Pengembangan sarana elektronik untuk Penjualan Oleh-Oleh Khas Sumatera Barat.
Program Utama
5
4
3
2
1
No
Mendorong berkembangnya UMKM Kota Padang dengan pemberian modal.
Tersedianya sarana elekctronik terkait jasa pemesanan hotel, penginapan atau homestay untuk memudahkan masayarkat. Berkembangnya sektor jasa tour wisata dengan kemudahan menggunakan sarana elektronik. Tercipta kemudahan dalam pemesanan oleh-oleh yang berasal dari toko-toko di kawasan kota padang. Mulai dirintisnya sistem UMKM berbasis E-Commers sebagai langkah awal digitalisasi ekonomi kota padang Pengenalan dan pelatihan terkait dengan E-Commerce kepada masyarakat serta membatasi komoditas yang boleh di jual melalui media digital ini. Karena pendataan dilakukan untuk membagi komoditas berdasarkan karakteristik pasarnya ( pasat tradisional, modern dan digital).
Tersedianya sistem E-Ticketing hasil kerjasama pemerintah masyarakat.
Tujuan
Masyarakat lokal yang sudah terdaftar dalam UMKM berbasis E-COMMERS
Masyarakat local yang sudah terdaftar dalam UMKM berbasis E-COMMERS
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Seluruh kecamatan di Kota Padang
Masyarakat local yang memiliki UMKM
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Instansi Pelaksana
Kawasan pariwisata.
Kawasan pusat kota, perdagangan dan pariwisata
Seluruh kecamatan di Kota padang
Lokasi/Sasaran I
Periode II III IV
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
Sumber Dana
1. Struktur Bangunan Lingkungan
Sektor perdagangan dan jasa kota padang dikembangkan dengan konsep Gyang
mengembangkan
2. Penggunaan Tas biodegradable pasar
tradisional di Kota Padang menjadi pasar yang nyaman, berbasis lingkungan dan juga banyak kawasan hijau berupa RTH, tanaman
dan
sistem
pengelolaan
limbahnya juga mengedepankan aspek lingkungan. Tujuannya adalah membuat suatu tatanan dan sistem wilayah pasar tradisonal yang ramah lingkungan dan hemat
energy
sehingga
tidak
kalah
bersaing dengan pasar modern dengan memperhatikan kesehatan, kenyamanan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan. G-TRAM di
desain
senyaman
dan
Berbasis
Untuk mewujudkan G-TRAM makan konsep bangunan yang terapkan harus memberikan kesan hijau. Bangunan hijau atau green building adalah bangunan yang memperhatikan aspek lingkungan atau bangunan yang bernuansa alam. Sehingga bangunan tersebut tidak mengeluarkan emisi yang terlalu tinggi dalam mengeluarkan emisi efek rumah kaca. Design rencana bangunan hijau contohnya adalah meliputi sirkulasi udara, mengelola sumber energi, tata kelola lahan hijau, bahan yang digunakan dan lain sebagainya. Sehingga bangunan yang direncanakan berdasarkan konsep ramah lingkungan tersebut tidak memberikan efek negatif terhadap lingkungan.
TRAM (Green Traditional Market), yaitu konsep
Pasar
Belanja
atau
Permasalahan kantong plastik merupakan salah satu yang wajib unutk dipikirkan oleh kita semua. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah plastik kian hari memang kian meresahkan. Dengan bahan organik tentu kantong satu ini menjadi bahan yang sangat ramah akan lingkungan dan bisa menekan tingkat polusi serta pencemaran yang terjadi. Salah satu alternatif pengganti kantong plastik adalah tas berjenis tote bag yang terbuat dari kain, kanvas, atau plastik. Tas jenis ini dapat dilipat, disimpan, dan digunakan kembali. Totebag juga lebih kuat ketimbang kantong plastik dalam mengangkut barang belanjaan. Beragam tote bag dengan aneka corak banyak tersedia dengan harga murah, tinggal dipilih sesuai selera.
seminimal
mungkin untuk menggunakan sumber energi listrik tak terbarukan, maka dari itu pengembangan konsep ini terlebih dahulu harus membangun sarana dan prasarana berbasis lingkungan. Persaingan pasar tradisional, pasat modern dan pasar digital akan menjadi suatu masalah jika tidak di kelola dan di susun sebuah rencana terintegrasi anatar ketiganya. Untuk mendukung terwujudnya konsep G-TRAM, :
78
79 Menghemat penggunaan energi seperti penggunaan lampu. Dan untuk memberikan pasokan cahaya kepada tanaman yang ada di dalam bangunan pasar. Terciptanya suasana yang nyaman di pandang dan menjaga kebersihan pasar Terpenuhinya kebutuhan fasilitas di pasar sehingga tetap nyaman dan bersih Terciptanya sistem pengelolaan sampah yang baik di kawasan G-TRAM, dan mengurangi tumpukan sampah hasil kegiatan G-TRAM. Terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka hijau di kawasan pasar sehingga meningkatkan kenyamanan d dalam pasar.
Mengganti atap bangunan yang dikombinasikan dengan genteng atau seng transparan serta atap tahan panas sehingga kondisi di dalam pasar cukup terang sekaligus mengurangi pemakaian listrik.
Melapisi lantai dengan keramik atau bahan lain untuk menghilangkan kondisi becek saat hujan
Perbaikan kamar mandi atau WC pasar sehingga dapat digunakan dengan nyaman
Penambahan bangunan composting,untuk mengolah sampah menjadi bubuk kompos dan untuk mengurangi timbunan sampah di area pasar
Penambahan ruang terbuka hijau dan penanaman pohon di lahan pasar
5
6
7
8
9
13
12
11
10
Pemberian tanaman gantung didalam pasar dengan menggunakan botol bekas sebagai pengganti pot. Penggunaan tas belanja dan menyediakan biodegradablebagi yang tidak membawa tas belanja dengan tambahan biaya, Penyediaan dari hasil pengolahan sampah dan kantong belanja yang terbuat dari bungkus semen bekas. Pengolompokan komoditas yang dijual untuk di tempatkan di pasar berbeda, tidak boleh ada komoditas yang sama di pasar yang berbeda (tradisional, modern dan digital ) Peningkatan standart teknologi terbarukan di pasar modern dan pasar tradisional, seperti penggunaan lampu tenaga surya, dan listrik tenaga sampah.
Terciptanya suasana nyaman dan mengurangi penggunaan energi listrik seperti air conditioner (AC)
Memperbaiki sirkulasi udara dalam pasar agar pembeli dan penjual nyaman dalam berjual beli.
3
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern. Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern.
Tersedianya sumber energi terbarukan di kawasan GTRAM dan Pasar Modern
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), pasar modern, dan kioskios pertekoan di seluruh kecamatan kota padang
Mengurangi penggunaan kantong plastik, dan juga sebagai penghasilan tambahan bagi pengrajin tas belanja dari daur ulang sampah, ataupun bungkus semen. Tidak terjadinya persaingan antara pasar tradisional, modern dan pasar digital .
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Memberikan tampilan pasar yang lebih bagus dan sebagai solusi daur ulang sampah pelastik.
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)dan Pasar Modern
2
1 Terwujudnya bangunan tahan gempa sehingga ketika terjadi bencana, dampak yang ditimbulkan tidak melumpuhkan kegiatan perdagangan di kawasan perdagangan.
Lokasi/Sasaran Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)dan Pasar Modern
Tujuan Tertatanya kios-kios di dalam pasar sesuai komoditas dan jenis dagangan agar konsumen tidak kesulitan dalam mencari yang ingin di belinya.
Program Utama
Penataan ulang kios-kios di dalam pasar melalui pengelompokan berdasarkan komoditas atau jenis dagangannya agar mempermudah pembeli dalam mencari barang yang dibutuhkan Perbaikan fisik pasar dengan menggunakan material anti gempa seperti pondasi yang terbuat dari baja agar bangunan mampu bertahan apabila terjadinya gempa.
N o
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Instansi Pelaksana I
II
III
Periode IV
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
Sumber Dana
80
18
17
16
15
14
13
No
Memanfaatkan kembali hasil kompostik tanaman dipasar yang akan dijual kembali
Penggunaan hasil composting dari TPS3R untuk tanaman di kawasan pasar dan dijual kembali
untuk
Mempromosikan kawasan G-TRAMP sebagai pasar tradisional yang nyaman dan juga mengedukasi masyarakat tentang sejarah masa lampau. Terhubungnya G-TRAM dengan pusat-pusat kegiatan lainnya sehingga mudah di akses menggunaan transportasi publik yang nyaman dan aman.
Melaksanakan event wisata belanja bernuansa zaman dulu di kawasan G-TRAM (Green Traditional Market) sebagai media promosi pasar tradisional Penyediaan sistem transportasi yang nyaman, aman dan terintegritas di seluruh pusat kegiatan menuju kawasan G-TRAM. Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market),
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market),
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market),
Tersedianya kantong parkir yang cukup, aman dan nyaman serta menghindari kemacetan karena parkir liar.
Penyediaan kantong parkir nyaman dan aman di kawasan G-TRAM (green Traditional Market)
Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern. Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern.
Tersedianya sumber energi terbarukan di kawasan GTRAM dan Pasar Modern
Peningkatan standart teknologi terbarukan di pasar modern dan pasar tradisional, seperti penggunaan lampu tenaga surya, dan listrik tenaga sampah. Menempatkan mesin penukaran sampah plastik di setiap pasar modern dan pasar tradisional menjadi uang tunai, tiker kendaraan umum, makanan dan minuman.
Lokasi/Sasaran
Mengurangi dibuangnya sampah plastik secara sembarangan, dan juga sampah plastik bisa digunakan sebagai bahan pokok daur ulang, dan juga sumber energi tenaga sampah.
Tujuan
Program Utama
Dinas Perdagangan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang
Dinas Perhubungan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dinas Perdagangan Kota Padang, dan Dinas Pariwisata
Dinas Perdagangan Kota Padang
Dinas Perdagangan Kota Padang
Instansi Pelaksana I
II
III
Periode IV
Sumber Dana
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
APBD Kota Padang dan Swasta
81
82