EXECUTIVE SUMMARY STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KOTA PADANG

Page 1




BAB I

1


Kota Padang adalah Ibukota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di Pantai

1.

Barat Pulau Sumatera. Sesuai Peraturan Perencanaan

merupakan

sebuah

strategi upaya menuju sebuah tujuan yang dianggap ideal, dalam proses perencnaan tentu ada sasaran tertentu untuk mencapai sebuah

tujuan

tersebut.

Perencanaan

wilayah adalah sebuah kegiatan yang mengkaji suatu wilayah dengan melihat kondisi dan keadaan wilayah tersebut sehingga

didapatkan

perspektif

awal

melihat potensi dan masalah wilayah untuk dirumuskan menjadi rencana-rencana yang

Sesuai UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata pemanfaatan

ruang

dan

pengendalian pemanfaatan ruang. RTRW merupakan

dokumen

tentang

proses

perencanaan pada suatu wilayah sehingga untuk masing-masing wilayah maupun daerah yang ada di Indonesia RTRW merupakan pedoman dalam penataan ruang.

Perencanaan

sesuai

dengan

tersebut.

Nomor

yang

kondisi

dirumuskan dari

wilayah

26

Tahun

2008

Tentang RTRWN Tahun 2008-2028 Kota Padang

ditetapkan

Kegiatan

Nasional

sebagai (PKN).

Pusat Dengan

penetapan tersebut, Kota Padang tentu harus menjadi kota yang mewadahi kehidupan masyarakatnya sesuai dengan kondisi fisik alam dari ruang kota. Dalam menuju masyaraat yag terwadahi, harus ada perencanaan didalamnya dengan melihat

bagaimana

masalahnya.

tepat sasaran.

ruang,

Pemerintah

Kota

potensi Padang

dan

memiliki

berbagai keadaan alam yang beragam sehingga banyak sekali hal yang terjadi pada kota tersebut, untuk merencanakan semua permasalahan dan potensi sesuai dengan dirumuskannya sebuah isu-isu harus adanya data dan analisis tertentu dengan

melihat

karakter

pembentuk

wilayah seperi fisik dasar, kependudukan, sosial budaya, kebencanaan, ekonomi, sarana dan prasarana, kelembagaan serta keuangan daerah. Karakter ini akan mengarahkan

perencana

untuk

membentuk dan merencanakan Kota Padang.

2


3. 2.

Kabupaten Padang Pariaman

: Merumuskan masalah dan potensi

menjadi

Kabupaten Pesisir Selatan

sebuah

pohon masalah dan pohon potensi guna menentukan pokok

dari

tujuan

perencanaan. Mengkaji

isu-isu

Selat Mentawai

strategis

untuk menjadi acuan dalam

Kabupaten Solok

perencanaan. Merencanakan ruang

dan

struktur

pola

ruang

menjadi pembentuk arahan dan perencanaan. Menentukan

visi,

misi,

strategi dan kebijakan untuk menjadi implementasi yang nyata dari perencanaan. Mengembangkan perdagangan

dan

jasa

berbasis mitigasi bencana yang ada di Kota Padang.

3

Lingkup spasial Kota Padang Provinsi Sumatera Barat


4. 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

5.

8.

Lingkup substansi analisis Kota Padang mencakup

fisik

dasar,

kependudukan,

kebencanaan, sosial budaya, ekonomi, sarana, Susbtansi

prasarana

dan

perencanaan

9.

10.

kelembagaan. Kota

Padang

11.

mencakup struktur ruang, pola ruang, pohon tujuan yang nantinya dikaitkan dengan

konsep

pengembangan kebijakan RTRW.

yang

menjadi

arah

Kota

Padang

dan

12. 13.

14.

4

Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budi daya; Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman; Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Hutan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN); Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan


BAB II

5


.

1.

Kondisi batuan yang ada di Kota Padang antara lain batuan metamorf, batuan intrusi, batuan gunung api, batu kapur, alluvium, formasi palepat dan painan  Kota Padang terletak pada 00º44’00”01º08’35”LS dan 100º05’05”-100º34’09” BT  Luas wilayah 694,96 km².  11 kecarnatan dan 193 kelurahan.  Secara administrasi Kota Padang berbatasan yaitu:  Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman,  Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan,  Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Solok  Sebelah barat berbatasan dengan Sarnudera Hindia.

Peta Jenis Batuan Kota Padang

. Terdapat 21 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang mencapai 133,9 Km (5 sungai besar dan 16 sungai kecil)

 Suhu 24-26 OC

 Curah Hujan 297 mm/hari

. Kawasan dengan kemiringan lahan antara 0-2% terdapat di Kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara, Nanggalo. Kemiringan lahan antara 3-15% tersebar di Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Kawasan dengan kelerengan lahan 16-40% tersebar di Kecamatan Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung

Peta Hidrologi Kpta Padang

. Terdapat 21 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang mencapai 133,9 Km (5 sungai besar dan 16 sungai kecil)

Peta Jenis Tanah Kpta Padang

Peta Lereng Kota Padang

6


2. 2019 Berdasarkan Peta Penggunaan Lahan dapat dilihat bahwa penggunaan lahan di Kota Padang didominasi oleh lahan hutan dengan luas 48.130,350 Ha, Hal ini dapat dilihat dari luas lahan yang diperuntukkan untuk kawasan lindung sebesar 52.669,32 Ha atau 75,79% dari total seluruh kawasan Kota Padang.

2.

2019

Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Padang Timur Kepadatan penduduk terrendah berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Peta Tata Guna Lahan Kota Padang Peta Kepadatan Penduduk

1. Jumlah penduduk Kota Padang pada tahun 2018 yaitu 939.112. Kecamatan Koto Tangah merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu 193.427 jiwa sedangkan Kecamatan Bungus Teluk Kabung memiliki jumlah penduduk paling rendah yaitu 25.174 pada tahun 2018.

Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2018 No

Kecamatan

Jumlah Penduduk

1

Bungus Teluk Kabung

25.174

2

Lubuk Kilangan

56.214

3

Lubuk Begalung

123.167

4

Padang Selatan

59.962

5

Padang Timur

79.610

6

Padang Barat

46.055

7

Padang Utara

70.951

8 9 10

Nanggalo Kuranji Pauh

61.559 149.307 73.686

11

Koto Tangah Jumlah

Diagram Kondisi Penduduk Kota Padang

3.

2019

Jumlah penduduk usia produktif Kota Padang yakni sebanyak 738.614 Jiwa dari total jumlah penduduk yakni 939.112 jiwa. Sebanyak 261.152 jiwa lainnya merupakan jumlah penduduk usia non produktif yang terdiri dari anak dibawah umur dan lansia.

193.427 939.112

7


Indeks Bahaya Kota Padang Tahun 2019-2029 No

Banjir

648.707

2

Tanah longsor Gelombang Pasang/Abrasi Gempa Bumi Cuaca Ekstrim Kebakaran Hutan Kegagalan Teknologi

34.773

4 5 6 7 8

4.

Penduduk Terpapar (Jiwa)

1. 3

Diagram Jumlah Penduduk Usia Prouktif Kota Padang Tahun 2019

Jenis bencana

Kekeringan

Hasil Proyeksi Penduduk Kota Padang Tahun 2019-2029 Kecamatan Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo

847.493

0,866

Tinggi

845.549

0,866

Tinggi

Proyeksi Penduduk Pertahun (Jiwa) 2019

2024

2029

2034

2039

25.534

27.003

28.473

29.943

31.413

57.307

62.033

66.759

71.484

76.210

125.701

136.556

147.411

158.266

169.121

60.444

62.025

63.606

65.187

66.769

80.005

81.221

82.437

83.653

84.869

46.083

46.231

46.379

46.527

46.675

71.310

72.482

73.655

74.827

75.999

Indeks Kapasitas dihitung berdasarkan indikator dalam Hyogo Framework for Actions (HFA). HFA yang disepakati oleh lebih dari 160 negara di dunia terdiri dari 5 Prioritas program dengan 22 indikator pengurangan risiko bencana. Pencapaian-pencapaian ini kemudian dibagi menjadi 5 level/tingkat. Berikut adalah level tingkat dari Kawasan Kota Padang :

Tabel Indeks Kapasitas Kota Padang Tahun 2019 Level 1

Level 2

Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur

Padang Barat

Padang Utara

Nanggalo

Kecamatan

Kuranji

152.679

167.327

181.976

196.625

211.273

Kuranji

Pauh

75.761

85.148

94.535

103.921

113.308

Pauh

Koto Tangah

Koto Tangah Jumlah

197.975

218.158

238.341

258.524

278.707

955.058

1.023.203

1.089.143

1.159.495

1.227.642

Jenis Bencana

Luas Bahaya (Ha) Rendah

Sedang

Tinggi

Level 3

Level 4

Level 5

1.

Indeks Bahaya Kota Padang Tahun 2019-2029 Indeks

kelas

1.

Banjir

-

1.224,00

13.677,00

0,755

Tinggi

2

Tanah longsor Gelombang Pasang/Abrasi Gempa Bumi Cuaca Ekstrim Kebakaran Hutan Kegagalan Teknologi Kekeringan

-

34.439,31

7.093,54

0,567

Sedang

-

175,95

1.207,98

0,791

Tinggi

-

68.585,31

-

0,537

Sedang

131.22

30.627,18

37.829,79

0,861

Tinggi

5.895,91

56.856,87

5.731,65

0,516

Sedang

-

22.925,25

45.724,86

0,770

Tinggi

-

68.202,90

346,23

0,654

Sedang

8

Tinggi Tinggi Sedang

73.298

7

Tinggi

0,860

70.538

6

Tinggi

0,853 0,866 0,866

831.247

65.571

5

Sedang

841.823 844.063

65.019

4

0,807 0,578

188.269

62.259

3

kelas

2019-2029

Dalam memproyeksikan jumlah penduduk Kota Padang, akan digunakan metode regresi linier berganda. Berikut merupakan Tabel 2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 2019-2039.

No

Indeks

Dari PDRB Kota Padang tersebut, dapat dilihat bahwa sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memiliki kontribusi terbesar penyumbang PDRB Kota Padang dari tahun ke tahun dengan menyumbang Rp. 25.985.871.630 pada tahun 2018. Pada posisi kedua yaitu sektor Industri Pengolahan dan posisi ketiga disusul sektor Transportasi dan Pergudangan

8


Produk Regional Bruto Berdasarkan Harga Konstan Kota Padang

A

B C D

E

F

G

H

Lapangan usaha/Industri Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying Industri Pengolahan/Manufacturing Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Konstruksi/Construction Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motor Cycle Transportasi dan Pergudangan/Transportati on and Storage

I

J

K L M,N

O

P Q R,S,T,U

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accomodation and Food Services Activities Informasi dan Komunikasi/ Information and Communication Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Real Estat/Real Estate Jasa Perusahaan/Business Activities Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security Jasa Pendidikan/Education Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health Jasa lainnya/Other Services Activities PDRB/GRDP

2016

2017*

2018

34.222.561,72

35.387.634,92

36.612.272,53

6.267.606,76

6.338.267,17

6.705.049,43

16.174.096,85

16.540.004,84

16.445.055,91

161.628,93

168.196,58

175.080,06

150.771,11

156.736,19

160.240,92

13.126.838,91

14.075.895,58

15.066.989,63

22.796.932,47

24.279.260,45

25.985.871,63

17.506.914,87

18.762.202,18

19.975.310,85

1.557.102,43

1.693.494,32

1.832.878,56

9.934.334,82

10.802.637,25

11.728.422,78

4.524.388,29

4.619.805,20

4.665.415,80

2.895.556,33

3.025.615,61

3.166.853,19

651.284,00

685.063,40

722,425,15

8.286.949,05

8.659.075,43

9.175.850,47

5.416.448,83

5.954.627,35

6.382.703,06

1.984.293,52

2.154.588,55

2.311.450,41

2.476.536,98

2.673.386,50

2.883.397,98

148.134.243,89

155.976.491,52

163.995.268,35

2. Analisis sektor ekonomi Kota Padang dilakukan berdasarkan data Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto. Analisis ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan ekonomi wilayah Kota Padang yang dapat dilihat sebagai berikut.

9


Produk Regional Bruto Berdasarkan Harga Konstan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat No

A B C D

E

F

G

H I J K L M,N

O

P Q R,S,T,U

Kota Padang

Rata-rata Kontribusi

Rata-rata Laju Pertumbuhan

Rata-rata Kontribusi

12,20

6,98

4,79

22,33

13,44

6,98

2,90

4,09

2,65

1,68

14,02

10,03

8,70

8,32

0,11

0,11

6,56

6,28

0,16

0,10

Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi

15,01

14,78

10,00

9,19

12,66

13,99

16,96

15,85

19,19

14,10

17,42

12,18

18,69

17,71

1,10

1,12

21,56

18,06

9,06

7,15

0,89

3,12

4,68

2,84

Real Estat

7,11

9,37

2,95

1,93

Jasa Perusahaan administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

9,92

10,92

1,46

0,44

11,11

10,73

5,82

5,60

Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

16,50

17,84

4,69

3,89

17,23

16,49

1,59

1,41

Jasa Lainnya

20,64

16,43

2,29

1,76

Sektor Ekonomi

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Rata-rata Laju Pertumbuhan

Dapat dilihat pada tabel laju pertumbuhan PDRB Kota Padang rata-rata laju pertumbuhan PDRB paling tinggi ada pada Sektor Transportasi dan Pergudangan dengan laju pertumbuhannya 17,42 dan yang terendah ada pada Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dengan laju pertumbuhannya 0,11.

3. Sektor unggulan yang ada di Kota Padang ada 3 sektor yaitu, sektor perdagangan, sektor jasa dan sektor industri.

. Kota Padang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Dalam RTRW Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang ditetapkan sebagai Kota Inti Metropolitan Padang, maka dari itu kota padang memiliki potensi besar di sektor perdagangan dan jasa, hal ini terbukti PDRB sektor perdagangan dari tahun 2014 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak Rp. 1.385.576,51

10


Grafik PDRB Sektor Perdagangan Tahun 2019

.

Grafik PDRB Sektor Jasa Tahun 2019 Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa sektor jasa di Kota Padang setiap tahun mengalami peningkatan tetapi tidak semua jasa yang meningkat dengan pesat. Jasa yang mengalami peningkatan dengan pesat adalah Jasa Pendidikan yang mana pada tahun 2018 berjumlah Rp. 1.976.088,17.

. Kota Padang merupakan kota yang memiliki potensi industri yang besar, hal ini dikarenakan tersedianya bahan mentah yang digunakan pada industri tersebut. Berikut merupakan grafik sektor unggulan industri di Kota Padang:

Grafik PDRB Sektor Industri Tahun 2019

11


4. 1. Secara keseluruhan sarana pendidikan yang ada di Kota Padang telah memenuhi sesuai dengan standar kebutuhan. Sarana Pendidikna yang ada di Kota Padang yaitu SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA. Namun terdapat satu sarana yang belum memenuhi standar yakni sarana TK/RI. Ketidak tercukupan tersebut berada dihampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.

Pasar

Diagram Jumlah Sarana Perdagangan menurut Jenisnya di Kota Padang

Toko Kios 0 Warung

2. Sarana kesehatan yang ada di Kota Padang yaitu Rumah Sakit, Rumah Sakti Bersalin, Puskesmas Posyandu, Klinik. Dari data diatas dapat disimpulkan . namun, untuk sarana sarana rumah sakit bersalin dan klinik/ balai Pendidikan di Kota Padang yang jumlahnya masih kurang jika melihat dari SNI dengan masing berjumlah 36 unit untuk Rumah Sakit Bersalin dan 291 Unit untuk Klinik/Balai Pendidikan. Dari data diatas dapat disimpukan bahwa sarana Pendidikan di Kota Padang sudah mencukupi seluruh penduduk baik dari sarana Pendidikan dengan skala regional maupun skala lokal.

Sarana perekonomian yang ada di Kota Padang berupa Pasar, Toko, Kios, dan Warung. Secara keseluruhan masi banyak yang belum memenuhi standar seperti Pasar, Toko dan Warung yang masih mengalami kekurangan. Ketidak tercukupan tersebut berada dihampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.

5. Individual

TPS

TPS

3.

Komunal

Sarana peribadatan yang terdapat di Kota Padang ialah Mesjid, Musholla, Langgar, Klenteng, Gereja Khatolik, Geraja protestan, serta Pura/Vihara. Secara keseluruhan sarana pendidikan masi banyak yang belum memenuhi kebutuhan standar diantaranya Musholla, Langgar, Klenteng, Gereja Khatolik, Geraja protestan, serta Pura/Vihara. Ketidak tercukupan tersebut berada dihampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Padang.

470 Ton/Hari

TPA

Pola pembuangan sampah yang ada di Kota Padang

12


Pola pembuangan sampah yang ada di Kota Padang dilaksanakan dengan sistem individual dan komunal yang sudah dilayani oleh sistem pengelolaan sampah umum, mulai dari pengumpulan, hingga pembuangan akhir, yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup. Untuk TPA terletak di kelurahan Air Dingin dan Kelurahan Baringin, Kecamatan Koto Tangah. penyedian fasilitas tempat penampungan sementara (TPS) sebanyak 480 di lokasi penepatan kontainer sampah. Sampah yang terangkut ke TPA 470 ton per hari.

6.

7. Kota Padang banyak memiliki perusahaan kecil maupun besar atau rumah tangga dari mulai pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan dan sebagainya dibuang secara sembarangan tanpa memikirkan dampak atau akibat dari limbah-limbah tersebut. Berdasarkan hasil analisis jumlah penduduk dan pemakaian ratarata air bersih sesuai SNI 19-2452-2002 yaitu 70% dan kebutuhan air bersih di Kota Padang itu 170 liter/orang/hari dikarenakan kategori sebagai kota besar.

8. 36,9 m3

2016

38,9 m3

2017

41,4 m3

2018

Jumlah Produksi Air PDAM di Kota Padang (m3)

Untuk Kota Padang dapat dikatakan telah teraliri secara merata tiap kecamatan. Sistem pengaliran berupa pompa dan sebagian gravitasi. Pengaliran untuk pompa, pengolahannya terdapat di Gunung Pangilun air akan dialiri keatas menggunakan pompa dan dialiri kebawah menggunakan gravitasi yakni dari IMPACT ke IPAL. Jumlah Produksi air bersih tiap tahunnya terjadi peningkatan dari tahun 2012 berjumlah 31.806.682 m3 hingga pada tahun 2018 berjumlah 41.477.486 m3. terdapat kendala dalam penyaluran berupa keadaan topografi di Kota Padang yakni jarak antara laut dengan daerah resapan (hutan) sangat dekat sehingga air yang turun ketika hujan tidak meresap dengan maksimal ke tanah. air tersebut sudah teraliri kembali ke laut dan ketika musim panas tiba terjadi kekeringan pada daerah resapan dikarenakan jarak aliran yang pendek dan tidak meresapnya air hujan yang turun ke tanah.

13

11

Listrik yang ada di Kota Padang telah teraliri secara merata di setiap kecamatan. Pada tahun 2018 jumlah pelanggan pengguna listrik sebanyak 607.871 jiwa, sedangkan untuk total daya yang terpasang sebanyak 255.820 kwh dan total daya yang terjual sebanyak 147.329.761 kwh.

9. Secara keseluruhan jangkauan telekomunikasi telah mencangkup seluruh wilayah yang ada di Kotaa Padang . Masyarakat di Kota Padang umumnya memilih alat komunikasi berupa handphone dan internet. Tetapi juga ditunjang dengan prasarana komunikasi lainnya seperti POS, Radio, TVRI Stasiun Padang, Media Cetak dan Media Elektronik. Salah satu alternatif dalam peningkatan pelayanan prasarana telekomunikasi di Kota Padang adalah dengan mengembangkan BTS (Base Trancevier Station) sebagai penyalur jaringan telekomunikasi.


10. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009-2029 rencana pola ruang provinsi sumatera barat merupakan rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Peruntukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Padang dari 69.496.00 ha luas wilayah Kota Padang sebesar 10.419,54 ha diperuntukan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan atau sebesar 14,99%. Untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk sabuk hijau terseber di wilayah kecamatan Koto Tengah, Kecamatan Pauh, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Lubuk Kilangan, dan kecamatan Bungus Teluk Kabung.

11.

.

/

Jalan kabupaten/kota adalah jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi, jalan lokal primer, jalan sekunder yang menghubungkan antar kecamatan dan mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan kabupaten yang dibina oleh pemerintah kabupaten. Wilayah studi sendiri memiliki total jumlah jalan kabupaten sepanjang 1,963.43 km. Pada wilayah kecamatan yang memiliki jalan kabupaten terbesar yaitu kecamatan Koto Tangah sepanjang 535.14 Km. Kota Padang memiliki panjang jalan nasional yang dikelola oleh pemerintah pusat adalah 109,29 km dengan perincian 97 km dalam keadaan baik hal ini dikarenakan kondisi jalan yang telah beraspal, dan 12,29 km dalam keadaan sedang dikarenakan beberapa jalan yang masih terdapat kerusakan ringan berupa lubang maupun belum diaspal secara keseluruhan.

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lainnya.

. Jalan provinsi adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota dengan ibukota kabupaten/kotamadya dan menghubungkan antar kota ibukota kabupaten/kotamadya dan mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan yang di bina oleh pemerintah daerah propinsi. Kota Padang terdapat 3 (Tiga) kecamatan yakni Kecamatan Teluk Kabung yang sepanjang 13,5 Km, Kecamatan Padang Selatan sepanjang 12 Km dan Kecamatan Padang Barat 16 Km

14


Aspek Sosial, Budaya dan Kependuduan

Aspek Ekonomi

Aspek Sarana dan Prasarana

Ketersediaan tenaga kerja, menjungjung tinggi nilai-nilai kebudayaan.

Sektor perdagangan dan Pariwisata, dan Perikanan.

jasa,

Industri,

Kualitas dan kuantitas sarana, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi dan jaringan listrik.

Pengembangan Perdagangan dan Jasa

Jaringan Transportasi Aspek Kelembagaan dan Keuangan

Kebijakan Dinas Perdagangan, Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Penindustrian, dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Aspek Fisik dan Lingkungan

Topografi beragam. Geologi terbentuk oleh beberapa endapan batuan. Hidrologi terdiri dari pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS), Curah hujan tinggi.

Potensi 1 Potensi 2

Sesuai dengan hasil analisis karakterisitik wilayah yang telah dilakukan, Kota Padang memiliki yaitu perdagangan dan jasa dan jaringan transportasi. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan di Kota Padang. Kota Padang memiliki potensi yang besar di sektor perdagangan dan jasa, dan sektor industri. Hal ini didukung oleh banyaknya potensi jaringan transportasi baik itu darat, udara, maupun lautnya. Harapannya dengan adanya potensi perdagangan dan jasa dan juga jaringan transportasi ini dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan Kota Padang.

15


Keberlanjutan Ekonomi Terancam

Rawan Gejola Ekonomi

Kerentanan Wilayah Tinggi

Pemborosan Anggaran Daerah

Produktivitas Ekonomi Wilayah Rendah

Kerugian Akibat Bencana Tinggi

Rendahnya Kuantitas Lapangan Pekerjaan Daerah

Rendahnya Penguasaan Teknologi

Diversifikasi Kegiatan Ekonomi Rendah

Kapasitas Mitigasi Bencana Rendah

Rendahnya Jiwa Wirausaha dan Inovasi

Rendahnya Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja

Rendahnya Kuantitas Sarana Pendidikan & Keterampilan

Resiko Bencana

Permasalahan yang ada di Kota Padang tentunya tidak lepas dan kondisi fisik atau karakteristik fisik yang ada di Kota Padang itu sendiri, Dengan kondisi fisik yang berbukit-bukit dan dan penggunungan yang landai. Hal tersebut menjadi pemicu permasalahan berupa rendahnya kualitas tenaga kerja dan dapat mengakibatkan resiko bencana, ditambah juga dengan minimnya kuantitas sarana pendidikan dan keterampilan. Rendahnya kuantitas sarana kesehatan, pendidikan dan keterampilan menjadikan rendahnya kualitas tenaga kerja. Karena hal itu juga jiwa wirausaha dan inovasi masyarakat rendah sehingga terjadi diversifikasi kegiatan ekonomi rendah. Rendahnya kuantitas lapangan pekerjaan daerah dapat mengakibatkan produktivitas ekonomi wilayah rendah. Selain itu, resiko bencana dapat terjadi maka kapasitas mitigasi bencana rendah. Di karenakan rendahnya penguasaan teknologi dapat mengakibatkan kerugian bencana tinggi. Oleh sebab itu pemborosan anggaran daerah meningkat. Kedua akar masalah tersebut menjadikan Kota Padang memiliki kerentanan baik dan segi ekonomi, kebencanaan dan juga kualitas sumber daya manusianya. Kerentanan yang tinggi tensebut akan menjadikan Kota Padang menjadi rawan gejolak ekonomi yang berakibat pada terancamnya keberlanjutan pembangunan wilayah.

16


Keberlanjutan Wilayah Gejolak Ekonomi Wilayah Stabil

Kapasitas Adaptasi Bencana Meningkat

Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Ketangguhan Wilayah

Sektor Unggulan Berkembang Baik

Swasembada Kebutuhan Wilayah

Produktivitas Wilayah Meningkat

Biaya Lingkungan Rendah Anggaran Daerah Stabil Mitigasi Bencana Meningkat

Penataan Ruang Membaik

Diversifikasi Kegiatan Ekonomi Meningkat

Peningkatan Inovasi

Pertumbuhan UMKM

Peningkatan Teknologi

Jiwa Kewirausahaan Meningkat

Pengurangan Resiko Bencana

Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

Peningkatan Kuantitas Sarana Pendidikan & Keterampilan Berdasarkan pohon masalah dan potensi yang ada, kemudian dirumuskan pohon tujuan sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan memaksimalkan potensi wilayah Kota Padang. Inti tujuan yang ingin dicapai dalam rencana pembangunan Kota Padang adalah peningkatan produktivitas wilayah Kota Padang. Dengan adanya peningkatan produktivitas, diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan wilayah sehingga kesejahteraan masyarakat dan kapasitas adaptasi bencana meningkat. Peningkatan kapasitas adaptasi dan segi kondisi alam dan sumber daya manusianya dapat membentuk Kota Padang menjadi wilayah dengan gejolak ekonomi yang stabil. Dengan begitu pembangunannya dapat berlangsung secara berkeanjutan.

17


Kalau ketek di bari namo Urang gadang di bari gala Nak tapek adaik jo limbago Faham adai nak nyato bana

17


BAB III BAB VI V BAB VI

19


3. Arah Kebijakan Pembangunan

1.

VISI

Visi Pembangunan Kota Padang tahun 2004- 2020 tidak dilakukan revisi. Artinya Visi pembangunan Kota Padang yang tertuang dalam RPJP tahun 2004-2020 akan tetap digunakan sebagai visi pembangunan kota Padang tahun 2005-2025, yaitu:

“Terwujudnya masyarakat madani yang berbasis industri, perdagangan dan jasa yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur. ” Visi pembangunan Kota Padang tahun 20052025 ini merupakan komitmen politis masyarakat yang mengarah pada pencapaian tujuan nasional dan tujuan pembangunan Provinsi Sumatera Barat yang menetapkan Kota Padang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan salah satu kawasan andalan/ kegiatan utama berupa Jasa dan Sumber Daya Manusia.

Tersusunnya sasaran pokok pembangunan jangka panjang akan menjadi dasar perumusan arah kebijakan pembangunan, arah kebijakan pembangunan akan menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan berdasarakan tahapantahapan pencapaian, adapun arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota Padang adalah berikut tabel Arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota Padang :

Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang MISI

ARAH PEMBANGUNAN

Mewujudkan pemahaman terhadap adat, agama dan pengalaman nilainilainya dalam kehidupan bermasyarakat

ARAH KEBIJAKAN

Terbangunnya kehidupan beradat dan beragama secara harmonis

Mendorong interaksi antar umat beragama sesuai dengan nilai-nilai adat dan budaya

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

Terwujudnya kualitas pendidikan keluarga dan masyarakat

Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan dengan prinsip keadilan dan pemerataan

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang berdaya saing tinggi

Terwujudnya investasi daerah yang berbasis perdagangan dan pariwisata

Penguatan ekonomi dan investasi berbasis sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif

Meningkatkan penataan ruang prasarana dan sarana secara terpadu kearah keseimbangan pembangunan kawasan yang berkelanjutan

Membangun kehidupan kota metropolitan yang tertib dan teratur

Dalam 2. MISI mewujudkan visi dari pembangunan Kota Padang yang telah dijelaskan, maka ditempuh melalui penjabaran dalam bentuk misi pembangunan kota Padang sebagai berikut:    

Meningkatkan pemahaman terhadap adat dan agama dan pengamalan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi. Meningkatkan penataan ruang, prasarana dan sarana secara terpadu kearah keseimbangan pembangunan kawasan yang berkelanjutan. Membangun kehidupan kota metropolitan yang tertib dan teratur.a

 Tersedianya sarana dan prasarana perkotaan yang ramah lingkungan

Meningkatkan dan mengintegrasikan sarana dan prasarana perkotaan, sistem informasi dan teknologi

 Tercapainya peningkatan kualitas pelayanan publik dan masyarakat

 Meningkatkan SDM pemerintah dan Legislatif yang produktif, profesional dan berintegritas  Meningkatkan dan menginternalisasikan sistem integritas Nasional ke seluruh lapisan ASN dan masyarakat  Memperkuat dan meningkatkan pengawasan intern melalui langkahlangkah evolusi terhadap kapabilitas APIP Meningkatkan

 Terwujudnya implementasi budaya integritas dikalangan ASN dan masyarakat 

20

Penataan dan penegakan regulasi tata ruang serta pengembangan sarana prasarana perkotaan yang berbasis mitigasi bencana dan keseimbangan pembangunan kawasan

Terciptanya kehidupan kota metropolitan yang aman, nyaman dan tertib

Membangun kehidupan kota metropolitan yang tertib dan teratur

Menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana

Terwujudnya kesesuaian penataan ruang dengan pemanfaatannya

Terwujudnya peran APIP yang efektif

Tercapainya penurunan risiko bencana

kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana


1.

VISI

Berdasarkan aturan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang berpedoman pada RPJPD dan memerhatikan permasalahan pembangunan di Kota Padang, serta Visi, Misi, dan program unggulan yang telah disampaikan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada saat kampanye, maka visi pembangunan jangka menengah Kota Padang tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Kota Padang Sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan Dan Pariwisata Yan Sejahtera, Religius Dan Berbudaya� Berdasarkan aturan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang berpedoman pada RPJPD dan memerhatikan permasalahan pembangunan di Kota Padang, serta Visi, Misi, dan program unggulan yang telah disampaikan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada saat kampanye, maka visi pembangunan jangka menengah Kota Padang tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 3. Pendidikan, baik untuk tingkat dasar, menengah maupun tinggi merupakan

landasan

utama

untuk

mendorong

proses

pembangunan kota. Alasannya sangat jelas karena melalui pendidikan akan dapat diwujudkan kualitas sumberdaya manusia yang baik sebagai modal dasar untuk mendorong proses pembangunan kota

1. Tata kehidupan masyarakatnya di dasarkan pada budaya lokal, khususnya Budaya Minangkabau dalam rangka mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai serta saling menghormati satu sama lainnya sesuai dengan warisan budaya tradisional masyarakat setempat. 2. Tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani

(good

govermance)

yang

berkaitan

dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat

4. Perdagangan, baik untuk produksi pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang diproduksi dalam provinsi Sumatera Barat dan daerah tetangga yang berdekatan menjadi kegiatan ekonomi Kota yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga kota. 5. Pariwisata, khususnya wisata bahari dengan memanfaatkan Pantai Padang yang indah dan bersih serta pulau-pulau yang berdekatan, merupakan potensi kota Padang sangat penting disamping perdagangan. Karakteristik kegiatan pariwisata yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor lain, baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa akan memungkinkan pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan sektorsektor lainnya sehingga proses pertumbuhan ekonomi kota menjadi semakin cepat dan efisien 6. Aspek agama (religius), baik Islam dan agama lainnya yang dianut warga Kota Padang sangat penting artinya untuk dapat mengarahkan dan membimbing tingkahmlaku masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang patuh dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral tinggi dan sangat peduli terhadap kepentingan umum masyarakat

21

mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi urusan

publik

untuk

mewujudkan

tersebut dalam kehidupan sehari-sehari.

nilai-nilai


1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan, Misi ini diarahakan untuk pengembangan dan penguatan ekonomi kerakyatan sehingga diharapkan tidak terjadi ketimpangan ekonomi dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Padang. 2. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal, Misi ini diarahkan untuk mewujudkan rasa aman, tertib, lingkungan bersih dan bersahabat serta senantiasi menjaga dan menghargai kekayaan dan kearifan lokal. 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, Misi ini diarahkan agar terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baikbaik, bebas KKN dan mewujudkan pelayanan prima dalam melayani masyarakat.

3. Arah Kebijakan Pembangunan Arah kebijakan adalah penjabaran strategi dalam mencapai sasaran RPJMD serta jawaban atas permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan. Dengan demikian, arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam mencapai tujuan. Berikut ini di sajikan keterkaitan strategi/prioritas pembangunan dengan arah kebijakan pembangunan jangka menengah Kota Padang 2014-2019 :

2. MISI

Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut: 4. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing, Misi ini diarahkan untuk membangun dan mewujudkan pendidikan yang berkualitas di setiap tingkatan pendidikan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia Kota Padang yang beriman, kreatif dan memiliki daya saing. 5. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah Barat Sumatera, Misi ini diarahkan untuk menjadikan Kota Padang sebagai pusat perekonomian dan perdagangan di Wilayah Barat Sumatera dengan mengembangkan potensi Kota Padang. 6. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan, Misi ini diarahkan untuk membangun pariwisata Kota Padang sebagai tujuan wisata utama yang senantiasa memberikan kenyamanan dan berkesan bagi wisatawan dengan senantiasa memperhatikan kearifan dan kekayaan budaya lokal.

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan

Peningkatan kualitas pembangunan SDM Masyarakat Kota Padang

Pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan

Berkembangnya usaha perdagangan dan industri

Pengembangan ekonomi sector perdagangan Pengembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata

Berkembangnya kota padang sebagai kota tujuan wisata Meningkatnya kesejahteraan masyarakat Tercapainya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Meningkatnya penyediaan lapangan kerja dan usaha Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat Berkurangnya penduduk miskin Meningakatnya produksi perrtanian dan perkebunan dalam mendukung ketahahan pangan

22

Pemabngunan kelembagaan kepariwisataan Pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah

Pemasaran destinasi wisata yang terintegrasi dan tepat sasaran Optimalisasi potensi ekonomi daerah Pengembangan industri pengolahan produk unggulan Peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik Peningkatan kulitas pendidikan formal Peningkatan kapasitas kelembagaan


SASARAN

STRATEGI

Terwujudnya tata kelola sumber daya air dan drainase perkotaan yang berkualitas

Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan, jaringan irigasi, ketersediaan air bersih dan sanitasi

Terciptanya peningkatan sistem pengelolaan persampahan Meningakatnya kualitas layanan transportasi darat Terlaksanya penataan ruang bangunan dan perumahan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota

Penyediaan infrastruktur transportasi umum yang aman dan nyaman Peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan

Pengendalian pelaksanaan pemanfaatan ruang Peningkatan pencegahan dan kewaspadaan terhadap bencana alam Peningkatan penataan perencanaan kawasan kumuh

Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana

Peningkatan penataan perencanaan kawasan kumuh

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Peningkatan kualitas sistem perencanaan pembangunan terpadu

Meningkatnya kuantabilitas kinerja birokrasi MeniTerwujudnya pelayanan publik yang prima

ARAH KEBIJAKAN

Perbaikan tata kelola pemerintahan

Peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel Peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima

23


“

Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor no-controllable yang relavan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan (Robinson Tarigan, 2005)

“

24


BAB IV

25


1. Penetapan Kota Padang sebagai wilayah Pusat Kegiatan Nasional (PKN) tertuang dalam gagasan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sesuai dengan konteks kebijakan dan strategi pembangunan wilayah Kota Padang. Rencana pengembangan struktur ruang Kota Padang terdiri atas rencana sektor prioritas dan rencana jaringan sarana prasarana: Rencana

Peta Rencana Jaringan Jalan

Pasar Rencana Pelebaran Jalan

Arahan Pengembangan

Pengembangan Rencana Sektor

Kec. Padang Barat



Prioritas

Pada zona inti sektor prioritas direncanakan arah pengembangan pada Kecamatan Padang Barat tepatnya pada lokasi Pasar Raya sebagai pusat perdagangan

dan

pengembangan

ini

jasa.

pembangunan

pasar,

adalah

Kegiatan melalukan

arah

revitalisasi

mengembangkan

aspek

aksesibilitas berupa transportasi dan jalan sebagai akses

menuju

pasar,

menerapkan

konsep

pembangunan anti bencana dengan menyediakan shekter

evakuasi,

serta

menambah

sarana

dan

prasarana disekitar area pasar. 

Pada zona pendukung sektor prioritas dikembangkan secara terbatas pada kawasan pasar modern dan pasar-pasar tradisional mengingat kawasan tersebut memiliki kerawanan bencana yang cukup tinggi. Serta

Pada zona 1 atau jangka pendek, untuk penanganannya diperlukan arahan pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air minum yang sudah ada yang berbasis ekonomi maupun masyarakat. Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara dan Nanggalo. Pada zona 2 atau jangka menengah, rencana pengembangannya yaitu memperluas area pengembangan jaringan air bersih supaya permasalahan sumber air baku dan distribusinya merata. Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang Selatan dan Lubuk Kilangan. Pada zona 3 atau jangka panjang, sama halnya dengan zona 2 rencana pengembangannya yaitu dengan memperluas jaringan distribusi air bersih agar masalah yang ada dapat diatasi dengan cepat. Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Kuranji, Lubuk Begalung, Pauh dan Koto Tangah.

diarahkan pola pengembangan berskala blok agar pemanfaatan ruang dapat lebih dioptimalkan.

Peta Rencana Jaringan Air Bersih

Rencana pengembangan jaringan Listrik diantaranya adalah penambahan kapasitas jaringan distribusi melalui SUTR (220 V) dan penambahan kapasitas jaringan distribusi melalui SUTM (20Kv). Wilayah pengembangannya yaitu di Kecamatan Padang Barat dan Padang Selatan.

Pengembangan jaringan jalan primer dan sekunder memiliki rencana pengembangan memperlebar jalan di Kecamatan Padang Selatan dan Padang Barat khusunya pada Jalan Pasar Raya dan Jalan Kampung Pondok.

Peta Rencana Jaringan Listrik

26


Rencana Pengembangan Transportasi Darat: Perencanaan sistem transportasi akan diintegrasikan dengan pengembangan sistem transportasi makro di Provinsi Sumatera Barat dan sistem Metropolitan Padang pada umumnya dan Kota Padang pada khususnya. Pengembangan terminal penumpang dan terminal barang yang dikhususkan meningkatkan pengoperasian proses angkutan barang agar proses perdagangan dan jasa di Kota Padang berjalan dengan baik. Rencana Pengembangan Transortasi Laut: Pengembangan utama Pelabuhan Teluk Bayur, dikembangkan sebagai pelabuhan utama baik untuk barang maupun penumpang. Rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur diantaranya adalah dengan menambahkan dermaga, mengembangkan fasilitas bongkar muat, terminal peti kemas dan fasilitas pergudangan, serta menetapkan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKr) dan Daerah Kepentingan Pelabuhan (DLKp). Rencana Pengembangan Transportasi Udara: Rencana pengembangannya yaitu dengan melayani penerbangan anata kota-kota di Provinsi Sumatera Barat dengan wilayah regional maupun nasional. Kawasan KKOP di wilayah Kota Padang (Kecamatan Koto Tangah) perlu diatur pemanfaatan ruangnya dan disesuaikan dengan ketentuanketentuan keselamatan operasi penerbangan.

Peta Rencana Jaringan Persempahan

Penambahan sarana pendidikan di setiap kecamatan yang ada di Kota Padang. Hal ini terjadi karena kondisi eksisting untuk 20 tahun mendatang diperlukan penambahan 868 Unit Taman kanak-kanak agar bisa mampu menopang kegiatan belajar.

Penambahan sarana kesehatan rumah sakit bersalin

Peta Rencana Jaringan dan klinik/balai kesehatan di setiap kecamatan. Dengan Transportasi penambahan 35 unit rumah sakit bersalin dan penambahan 29 unit klinik/balai kesehatan untuk 20 tahun mendatang agar mampu melayani masyarakat yang hendak berobat.

Rencana pengembangan jaringan persampahan diantaranya adalah:  Dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana serta penanganan persampahan dengan pola gerakan 4R (Rause, Reduce, Recycle, Replant) (Kecamatan Padang Barat)  Merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan pola piker yang berkaitan dengan ekosistem lingkungan (Kelurahan Kampung Jao)  Penanganan penertiban pembuangan sampah di Daerah Aliran Sungai dan Pantai (Kelurahan Teluk Bayur)  Menyediakan sarana angkutan sampah yang memadai (Kecamatan Padang Selatan)

27

36

Rumah Sakit Bersalin

29

Klinik/Balai Kesehatan


   

\ 

Rencana penambahan mushalla di setiap kecamatan dengan jumlah 4422 unit. Untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Langgar di setiap kecamatan dengan jumlah 4427 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Klenteng di setiap kecamatan dengan jumlah 6818 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Gereja Katholik di setiap kecamatan dengan jumlah 1402 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Gereja Protestan di setiap kecamatan dengan jumlah 1402 unit untuk 20 tahun mendatang Rencana penambahan Pura/Vihara di setiap kecamatan dengan jumlah 2403 unit untuk 20 tahun mendatang

 

Pengembangan pasar-pasar tradisional lebih terbuka bagi turis dan dibuat peremajaan pasar agar lebih nyaman dikunjungi Membat brosur atau e-brosur tentang pasar-pasar modern dan tradisional yang ada di Kota Padang agar pengunjung ataupun turis tidak bingung untuk berbelanja Menyediakan transportasi public yang nyaman di setiap kecamatan dengan akses yang mudah Membuat jalur evakuasi yang baik pada sektor-sektor perbelanjaan

4422 Unit Mushalla

4427 Unit Langgar

6818 Unit Kelenteng

1402 Unit Gereja Katolik

1402 Unit Gereja Protestan

2403 Unit Pura/Vihara

28


29


2. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kota yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota berfungsi: a. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kota; b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun; d. Sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kota. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Padang dirumuskan berdasarkan :  Optimasi dan efisiensi pemanfaatan ruang Kota Padang yang relatif terbatas untuk pengembangan kegiatan budi daya karena luasnya areal Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam Wisata serta kerawanan terhadap bencana;  Kelestarian lingkugan hidup yang harus dijaga mengingat luasnya Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam Wisata;  Upaya mitigasi bencana mengingat sebagian besar wilayah Kota Padang tergolong rawan terhadap bencana.

  

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kota Padang sampai tahun 2030; Daya dukung dan daya tampung lingkungan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan; Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan;

. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Zona lindung yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa pada wilayah perencanaan berupa zona perlindungan setempat, zona resapan air dan Kawasan rawan bencana. Adapun arahan pengembangan pola ruang di Kota Padang: Arahan Pengembangan Pola Ruang Zona Lindung Zona yang Memberikan Pelindungan terhadap Kawasan Bawahannya

Zona perlindungan setempat

Sub Zona kawasan Lindung

Kawasan sempadan pantai

Arahan Pelarangan pemanfaatan lahan di Kawasan hutan lindung untuk dijadikan Kawasan perumahan, industri, perdagangan dan jasa dan kegiatan lainnya yang dapat merusak fungsi dari Kawasan hutan lindung. Pembatasan dan pengendalian penggunaan lahan pada kawasan sempadan pantai pada radius 100 meter. Selain itu, mengembangkan tanaman yang cocok di kawasan pantai seperti pohon ketapang, cemaraudang, kelapa dan lain-lain yang dapat menambah estetika pantai dan berfungsi untuk menjaga kelestarian kawasan pantai. Memberikan sanksi hukum kepada masyarakat yang melakukan aktivitas pembangunan disekitar sempadan pantai yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem pantai.

Zona Kawasan Rawan Bencana

Gempabumi

Bencana Tsunami

30

 Pengembangan bangunan anti gempa bumi  Menyediakan jalur evakuasi seperti yang terdapat di jalan lintas sumatera, jalan raden salah, jalan A. Yani dan beberapa jalan besar lain di Kota Padang.  Pengembangan kawasan permukiman tinggi diarahkan ke kawasan permukiman rendah. Seperti kawasan kecamatan padang barat diarah ke kecamatan teluk kabung  Membuat peta kawasan yang rentan terhadap gempa bumi. Kemudian disosialisasikan kepada masyarakat. Melakukan penghijauan pada kawasan yang memiliki resiko tsunami tinggi dengan tanaman seperti pohon cemara udang, kelapa, dan lainnya yang cocok ditanam di kawasan pantai. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai pengahalang (barier) apabila terjadi gelombang pasang dan tsunami.


Zona Lindung

Sub Zona

Zona Kawasan Rawan Bencana Bencana Tsunami

Bencana Banjir

Arahan Pengembangan bangunan yang dapat dijadikan sebagai bangunan perlindungan (escape building) apabila terjadi gelombang pasang atau tsunami. Pengembangan alat pendeteksi tsunami (Buoy) di daerah yang memiliki resiko tsunami tinggi seperti di Kecamtan Padang Barat, Padang Selatan, Padang Utara, dan Padang Timur.

Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya Kota Padang Rencana Kawasan Budi Daya Sub Zona Rencana Arahan

Perumahan

Pembuatan danau buatan sebagai air hujan dan air pasang laut sehingga mencegah terjadinya banjir. Pengembangan pengendali banjir yang terpadu yaitu dengan pengembangan pintu air pada titik-titik tertentu di sepanjang sungai. Pengawasan dan pengendalian kegiatan khususnya kegiatan yang mampu menyebabkan terjadinya tanah longsor seperti kegiatan industri dan pertambangan.

Bencana Tanah Longsor

Pembangunan dinding penahan tanah diperlukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor Melakukan reboisasi pada hutan yang berfungsi sebagai menahan air hujan agar tidak langsung mengalir ke tanah yang rawan terjadi longsor.

Bencana Gelombang Pasang

Bencana Cuaca Ekstrim

Bencana Kekeringan

Pengembangan kawasan perumahan dalam mengatasi intensitas bangunan yang tinggi dan aman dari bencana Mengendalikan pembangunan perumahan berbasis lingkungan dan sesuai standar pelayanan wilayah pada sarananya Pengembangan kembali prioritas utama Pasar Raya Tradisional seperti by 1980s

Pembangunan alat pemecah ombak, revetment dan pembentukan tembok laut (Groin).

Perdagangan Dan Jasa

Menerapkan konsep bangunan berstandar nasional

Pengembangkan penanaman pohon mangrove, melestarikan hutan pantai dan memelihara ekosistem pantai. Pengembangan bangunan dengan pondasi yang kokoh dan konstruksi bangunan yang kuat.

Pengarahan lokasi dan pola pengembangan perdagangan kecil, menengah baik oleholeh maupun gerai makanan laut di sekitaran pantai

Pelestarian hutan dan daerah resapan air perlu dijaga untuk menjaga sumber air tetap tersedia. Pembangunan sumur resapan di daerah yang mengalami kekeringan.

Bencana Kebakaran Hutan

Pembatasan dan pelarangan kegiatan yang dapat menimbulkan kebarakaran hutan Pemberian Sanksi hukum kepada masyarakat atau pihak swasta yang dengan sengaja membakar hutan untuk kepentingan pribadi.

Gagal Teknologi

Pengelolaan teknologi yang sudah tersedia dengan baik.

.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Zona budidaya yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa pada wilayah perencanaan berupa zona Permukiman, zona perdagangan dan jasa, dan zona industri. Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk Kawasan budidaya di Kota Padang :

31

Industri

Agar mampu bersaing dalam perindustrian Kota Padang merencanakan : 1. Industri kecil (Strategi kreativitas bagi sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing) 2. Industri menengah (Strategi pemasaran dan penjualan) 3. Industri besar (Pengawasan terhadap sumber daya alam dan lingkungan)

Diarahkan ke Padang Timur dan Barat

Diarahkan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Naggalo serta Kuranji

Terletak di Kecamatan Padang Barat melalui pengembangan insfrastruktur dan aksesibilitas disekitarnya Pada bangunan blokblok Pasar Raya Tradisional menyediakan shelter evakuasi anti bencana Ruang terbuka hijau pada sarana pendukung agar berwawasan lingkungan Pengembangannya dibatasi dan diarahkan ke zona aman bencana dan cukup strategis Diarahkan pada Usaha Kecil Menengah maupun Kecil (UKM) yang baru ke dalam pola bangunan tunggal sebagai upaya membentuk karakter yang baru 1. Arahannya melalui pelatihan keterampilan dalam berproduksi 2. Arahannya melalui integrated digital marketing dan 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). 3. Arahannya tetap mempertahankan dan menjaga industri besar yang ada.


3.

Menurut UU No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menjelaskan bahwa kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Kota Padang merupakan kota dengan wilayah yang memiliki potensi alam yang melimpah, namun juga memiliki tingkat kebencanaan terutama gempa bumi yang berpotensi terjadinya tsunami. Potensi dan masalah di Kota Padang menjadi bahan pertimbangan dalam penetapan kawasan strategis ini. Penetapan kawasan strategis Kota Padang berdasarkan : a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota b. Nilai strategis dari aspek – aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten

Kawasan strategis dari sudut pandang ekonomi merupakan kawasan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota. Kawasan ini memiliki ciri potensi ekonomi cepat tumbuh, sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi, potensi ekspor, dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Dengan kriteria tersebut, maka kawasan strategis ekonomi Kota Padang meliputi: Kawasan Strategis Kota (KSK)

Sudut Pandang Ekonomi

 Kawasan Strategis Pusat Kota (Lama)  Kawasan Strategis Gunung Padang  Kawasan Strategis Sepanjang Pantai Padang  Kawasan Strategis Teluk Bayur  Kawasan Strategis Indarung  Kawasan Strategis Pusat Pemerintahan Kota

32

Kawasan strategis sosial budaya merupakan kawasan dengan ciri berupa tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional, merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa, merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan, merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional, memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, dengan kriteria demikian, maka kawasan strategis sosial budaya Kota Padang adalah :

Sudut Pandang Sosial Budaya

Kawasan Strategis Kota (KSK)  Kawasan Strategis Pusat Kota (Lama)

/ Penetapan kawasan strategis dari sudut pandang pendayagunaan SDA dan/atau Teknologi Tinggi di Kota Padang ditentukan berdasarkan kriteria bahwa daerah tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan teknologi tinggi terkhususnya dalam pengadaan dan pemanfaatan air bersih.

Sudut Pandang Pendayagunaan SDA dan/atau Teknologi Tinggi

Kawasan Strategis Kota (KSK)  Kawasan Strategis Taman Hutan Raya Bung Hatta

Penetapan kawasan strategis dari sudut pandang fungsi dan daya dukung lingkungan di Kota Padang ditentukan berdasarkan kriteria bahwa daerah tersebut merupakan kawasan perlindungan keanekaragaman hayati, rawan bencana alam, dan kawasan prioritas peningkatan kualitas lingkungan hidup:

Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan

Kawasan Strategis Kota (KSK)  Kawasan Strategis Taman Hutan Raya Bung Hatta


33

Tujuan

Lokasi

Semua Kecamatan di Kota Padang

2.2

Optimasi pengembangan kws. terbangun pada kawasan potensial

Pembangunan Jalan Kolektor

2.1

Rencana Jalan Lingkar Timur

Pembangunan Jalan Lingkar (Outer Ring Road)

Semua Kecamatan di Kota Padang

Memacu pertumbuhan kawasan pinggiran

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

2

Meningkatkan aksesibilitas perhubungan

Optimalisasi pelayanan pasar induk Kota Padang untuk melayani daerah hinterland-nya

1.1

Pembangunan Pasar Induk (Pasar Regional)

Di sekitar lokasi rencana Terminal Regional Lubuk Buaya Program Penataan dan Pengembangan Pusat Perdagangan Regional dan Internasional Penataan dan Pengembangan Menciptakan struktur ruang yang Pusat Perdagangan Regional Kawasan Pusat hirarkis dan penyebaran kegiatan dan Lokal Sesuai Dukungan Kota (lama) yang merata pada semua wilayah Sistem Transportasi Program Pengembangan Kawasan Industri Meningkatkan prekonomian dan Pengembangan Kawasan Kec. Bungus penyerapan tenaga kerja melalui Industri Bungus Teluk Kabung pengembangan sektor industri Program Pengembangan Kawasan Industri Meningkatkan prekonomian dan penyerapan tenaga kerja melalui Pengembangan Kawasan Kec. Lubuk pengembangan sektor industri Industri Indarung Kilangan pengolahan semen dan ikutannya PERWUJUDAN RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI Program Peningkatan Prasarana Perhubungan dan Perbaikan Kondisi Jalan

PERWUJUDAN SISTEM PUSAT-PUSAT PELAYANAN Program Pengembangan Pasar Induk

Program Utama

Pengembangan Kualitas Jalan Sesuai Fungsinya

B. 1

5.1

5.

3.1

3.

2.1

2.

1.1

A. 1.

No

.

4. 2010-2015

Waktu 201620212020 2025 20262030

APBN

APBN, APBD Prov. dan APBD Kota

APBN, APBD Prov. dan APBD Kota

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota dan Swasta

Sumber Dana

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Investasi Daerah, PT. Semen Padang

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Inves-tasi Daerah

Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, Swasta

Dinas Pasar, Bappeda Kota, Dinas Pekerjaan Umum dan Swasta

Instansi Pelaksana


34

A.

4

3

2

1

No

.

Tujuan

pengelolaan Kawasan Lindung

lebih lanjut

direncanakan sebagai Kawasan

Lindung yang telah atau sedang

Kota

Mengurangi resiko kerusakan

pada bangunan-bangunan

umum maupun pribadi, serta

mengeliminir kemungkinan

banyaknya korban pada saat

terjadi bencana.

pada jalur patahan (jalur rawan

gempa bumi) melalui pembatasan

pengembangan prasarana dasar,

terutama jaringan jalan dan

kegiatan permukiman

gempabumi)

Kota

Seluruh Wilayah

Seluruh Wilayah

pengembangan kawasan pada

jalur patahan (jalur rawan

APBD Prov.

APBD Prov.

APBD Kota

APBD Kota

Kota

2030

2025

Dana

Lindung

2016-2020

Sumber

dan APBD

2010-2015

2026-

2021-

memiliki Hutan

Kecamatan yang

HSAW

Lindung dan

memiliki Hutan

Kecamatan yang

Lokasi

terbangun dan kebijakan

bahaya bagi kegiatan

Pengendalian pemanfaatan lahan

gempabumi)

areal jalur patahan (jalur rawan

Pelaksanaan studi penetapan luas

Mengetahui batas-batas zona

bentuk penanganan dan

kawasan-kawasan yang

ditata

Memudahkan penentuan

Llindung kota

kondisi eksisting atau rona awal

Inventarisasi atau pendataan

pengelolaan kawasan yang

Suaka Alam Wisata

menjadi bagian dari Kawasan

lapangan serta memudahkan

Suaka Alam Wisata di

Lindung dan Kawasan Hutan

Lindung dan Kawasan Hutan

Penetapan tata batas Hutan

Menegaskan batas Hutan

PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN LINDUNG

Program Utama

Waktu

Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, BPN, Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pertambangan, Dinas Pekerjaan Umum

Perkebunan dan Peternakan Kota

BPN, Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Pertanian, Kehutanan,

Perkebunan dan Peternakan Kota

BPN, Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Pertanian, Kehutanan,

Instansi Pelaksana


35

5.1

Penataan dan Pengembangan Pusat Perdagangan Regional dan Lokal Sesuai Dukungan Sistem Transportasi

Menciptakan struktur ruang yang hirarkis dan penyebaran kegiatan yang merata pada semua wilayah

Program Penataan dan Pengembangan Pusat Perdagangan Regional dan Internasional

5.

Efisiensi dan efektivitas pelayanan jasa perdagangan

Rehabilitasi & Pembangunan Fasilitas Pertokoan

4.1

4.

3.1

3.

Pembangunan Pasar Induk (Pasar Regional)

Optimalisasi pelayanan pasar induk Kota Padang untuk melayani daerah hinterland-nya Program Peningkatan dan Pengembangan Usaha Lokal Peningkatan Unit Usaha Kecil, Meningkatkan perekonomian melalui Menengah dan Besar serta Sektor perdagangan Informal Program Penataan Pertokoan

Menumbuhkembangkan potensi perkotaan

Rehabilitasi dan dan rekonstruksi Pembangunan Fasilitas Pasar Program Pengembangan Pasar Induk

1.2 2.

2.1

Meningkatkan kualitas pelayanan perdagangan

Rehabilitasi dan rekonstruksi serta Peningkatan Pelayanan 17 Pasar

1.1

Tujuan

PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN PERDAGANGAN Program Penataan Pasar

Program Utama

A. 1.

No

.

Kawasan Pusat Kota (lama)

Di seluruh kota, terutama di koridor jalan-jalan utama

Semua Kecamatan di Kota Padang

Di sekitar Rencana Terminal Regional Lubuk Buaya

Semua Pasar

1. Pasar Air Pacah 2. Pasar Bandar Buat 3. Pasar Indarung 4. Pasar Gaung 5. Pasar Simpang Haru 6. Pasar Raya 7. Pasar Tanah Kongsi 8. Pasar Pagi / Purus Atas 9. Pasar Ulak Karang 10. Pasar Alai 11. Pasar Siteba 12. Pasar Belimbing 13. Pasar Kampung Kalawi 14. Pasar Lubuk Buaya 15. Pasar Simpang Tabing 16. Pasar Balai Gadang 17. Pasar Tarandam

Lokasi 20102015

20162020

Waktu 20212025 2026-2030

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota, Swasta dan Masyarakat

APBD Prov. dan APBD Kota

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota

APBD Kota dan Swasta

Sumber Dana

Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, Swasta

Masyarakat, Swasta

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Pasar, Bappeda Kota, Dinas Pekerjaan Umum dan Swasta

Dinas Pasar

Dinas Pasar dan Swasta

Instansi Pelaksana


36

2.1

2

1.1

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Peningkatan Jumlah Unit Usaha Meningkatkan perekonomian melalui Sektor Industri Kecil dan pengembangan industri Menengah

Meningkatkan promosi dan kualitas produksi

Pengembangan kegiatan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga

Tujuan

PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN INDUSTRI DAN PERGUDANGAN Program Pengembangan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga

Program Utama

B. 1

No

Kota Padang

Kota Padang

Lokasi 2010-2015

Waktu 2016-2020 2021-2025 2026-2030

APBD Kota

APBD Kota

Sumber Dana

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Badan Promosi dan Investasi Daerah

Instansi Pelaksana


37

6.

5

4

3

2

B. 1

No

6 . 1

5 . 1

4 . 1

3 . 1

2 . 1

1 . 1

Tujuan

Meningkatkan promosi dan kualitas produksi

Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan industri

Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan sektor pariwisata terpadu

Meningkatkan prekonomian dan penyerapan tenaga kerja melalui pengembangan sektor industri

Meningkatkan prekonomian dan penyerapan tenaga kerja melalui pengembangan sektor industri pengolahan semen dan ikutannya

Program Pengembangan Kawasan Pergudangan Mendukung fungsi Kota Padang sebagai pusat koleksi dan distri-busi barang & jasa Pengembangan Kawasan perdagangan, serta operasionalisasi Pergudangan Kawasan Industri Bungus dan Kawasan Pelabuhan Teluk Bayur

Pengembangan Kawasan Industri Indarung

Program Pengembangan Kawasan Industri

Pengembangan Kawasan Industri Bungus

Program Pengembangan Kawasan Industri

Optimasi Pengembangan Kawasan Wisata

Program Pengembangan Sentra Industri Pariwisata Potensial

Peningkatan Jumlah Unit Usaha Sektor Industri Kecil dan Menengah

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Pengembangan kegiatan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga

PERWUJUDAN RENCANA KAWASAN INDUSTRI DAN PERGUDANGAN Program Pengembangan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga

Program Utama

Kec. Bungus Teluk Kabung

Kec. Lubuk Kilangan

Kec. Bungus Teluk Kabung

Kawasan Pusat Kota (lama), Kawasan Sepanjang Pantai, Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang, dan Kawasan Wisata Sungai Pisang

Kota Padang

Kota Padang

Lokasi 2010-2015

Waktu 2016-2020 2021-2025 2026-2030

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota dan Swasta

APBD Kota

APBD Kota

APBD Kota

Sumber Dana

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, PT. Pelindo

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Investasi Daerah, PT. Semen Padang

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Kota, Badan Promosi dan Investasi Daerah

Dinas Perindusrian dan Per-dagangan, Dinas Priwisata

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Badan Promosi dan Investasi Daerah

Instansi Pelaksana

ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota berisikan Ketentuan umum peraturan zonasi, Ketentuan perizinan, Ketentuan insentif dan disinsentif; serta Arahan sanksi. Berikut merupakan ketentuan arahan pemanfaatan ruang wilayah kota padang:

5.


38

Perdagangan dan jasa baik berbentuk tunggal maupun deret.

Industri

Kawasan Budidaya Industri Dan Pergudangan

Perumahan tipe rumah taman, rumah tunggal, deret, susun.

Arahan Pemanfaatan

Kawasan Budidaya Perdagangan Dan Jasa

Kawasan Budidaya Perumahan

Kawasan

 Menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi

 Memberikan kemudahan pertumbuhan industri baru dengan mengendalikan pemanfaatan ruang lainnya, untuk menjaga keserasian lingkungan sehingga mobilitas antar ruang tetap terjamin serta terkendalinya kualitas lingkungan

 Menyediakan ruangan bagi kegiatan-kegiatan produksi suatu barang yang mempunyai nilai lebih untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan yang berkaitan dengan lapangan kerja perekonomian lainnya;

 Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya dapat berfungsi sebagaimana mestinya;

 Menyediakan ruang untuk menampung tenaga kerja, dalam wadah berupa kantor pemerintahan, perkantoran, pertokoan, jasa, hotel, rekreasi dan pelayanan masyarakat; dengan skala pelayanan regional maupun skala kota

 Merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkunganlingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang.

 Mengakomodasi bermacam tipe rumah tinggal dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat;

 Menyediakan ruang untuk pengembangan rumah tinggal dengan kepadatan bangunan dan kepadatan penduduk yang bervariasi di seluruh kota;

Tujuan

Arahan Zonasi

 Penggunaan-penggunaan yang menghasilkan barang-barang dari kegiatan penggalian (extracted) dan bahan-bahan baku atau dari bahanbahan bekas atau yang telah dipersiapkan sebelumnya, termasuk perencanaan, penyimpanan, (penimbunan)

 Setiap penggunaan proses produksi yang meliputi industri besar, sedang dan kecil serta riset;

 Bisnis dan Profesional, penggunaan yang berhubungan dengan mata pencaharian melalui usaha komersial atau jasa perdagangan atau melalui keahlian yang membutuhkan pendidikan atau pelatihan khusus

 penggunaan untuk perkantoran, perdagangan (eceran, penyewaan), dan jasa komersial ( jasa perjalanan, jasa hiburan/ entertainment, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa telekomunikasi dan informasi, jasa keuangan, jasa penginapan dan jasa pelayanan bisnis,

Kegiatan hunian baik hunian tunggal maupun hunian bersama, baik kepadatan tinggi, kepadatan sedang maupun kepadatan rendah

Diarahkan / Diizinkan

KAWASAN BUDIDAYA

 Perakitan peralatan besar dan mesinmesin termasuk dalam sub kelompok ini, juga penggunaan manufaktur yang mempunyai sifat menghasilkan suara, debu atau polutan lainnya yang memungkinkan timbulnya kerusakan atau gangguan terhadap kawasan sekitar.

 Penggunaan yang memproses atau menangani material untuk keperluan pabrik produk-produk sektor dasar yang besar.

Bengkel kendaraan niaga, penggunaan dengan kegiatan memperbaiki dan memelihara komponen-komponen atau badan-badan truk besar, kendaraan angkutan massal, peralatan besar, atau peralatan pertanian

Kegiatan pelayanan masyarakat yang tidak sesuai dengan hirarki dan skala pelayanannya.

Dikendalikan / Dibatasi

Arahan Penggunaan

Penggunaan-penggunaan yang menghasilkan barang-barang dari kegiatan penggalian (extracted) dan bahan-bahan baku atau dari bahanbahan bekas atau yang telah dipersiapkan sebelumnya, termasuk perencanaan, penyimpanan,

Kegiatan kegiatan yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan terutama kegiatan kegiatan yang menimbulkan polusi lingkungan (polusi suara, udara, air dsb) yang dapat mengganggu berlangsungnya kegiatan hunian

Dilarang

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Zona budidaya yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan dan jasa pada wilayah perencanaan berupa zona Permukiman, zona perdagangan dan jasa, dan zona industri. Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk Kawasan budidaya di Kota Padang :


BAB V

39


Kecamatan

1. Dalam Sistem Perkotaan Nasional, Kota Padang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Dalam RTRW Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang ditetapkan sebagai Kota Inti Metropolitan Padang, maka dari itu kota padang memiliki potensi besar di sektor perdagangan dan jasa, karena kota padang

di

rencanakan

sebagai

pusat

Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilang Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tengah Jumlah

Perusahaan Perdagangan

Jumlah

Zona Prioritas

Besar

Menengah

Kecil

8

31

320

359

IV

111

462

1859

2432

IV

92

760

2318

3170

IV

317

1735

2923

4975

III

366

1781

4146

6293

III

683

3812

8025

12520

I

555

1969

4368

6892

II

59 71 28

674 675 348

2283 2643 1299

3016 3389 1675

IV IV IV III

139

971

3264

4374

2429

13218

33448

49095

Zona Prioritas Perdagangan Kota Padang Tahun 2019

kegiatan nasional yang di dalamnya

ZONA INTI

terdapat pusat perdagangan dan

jasa,

serta

pusat

pemerintahan. Perkembangan kota padang sebagai nasional

pusat

kegiatan

menjadikan

perdagangan

sektor

dan

jasa

sebagai komoditas unggulan yang mampu bersaing secara lokal maupun skala nasional. Sektor padang

perdagangan juga

di

kota

dukung ZONA PENDUKUNG

dengan letak strategis dan ketersediaan

sarana

dan

prasarana yang baik, seperti tersedianya umum ketersediaan

transportasi yang

baik, pelabuhan

barang dan orang beskala internasional,ketersediaan kawasan pergudangan di kecamatan padang selatan dan ketersediaan jalur transportasi darat dengan kualitas dan kuantitas yang di kategorikan sangat baik.

40


2. Rencana pengembangan perdagangan dan jasa di Kota

Padang

perdagangan

diprioritaskan besar,

pada

kemudian

perusahaan

didukung

oleh

perusahaan perdagangan kecil dan mikro. Adapun jenis perdagangan besar di Kota Padang seperti Pasar raya, Basko Grand Mall, Transmart dan lain-lain. Selanjutnya jenis perdagangan kecil dan mikro di Kota Padang seperti rumah makan, toko oleh-oleh, kerajinan, industri kecil menengah, industri rumahan dan kerajinan. Adapun rencana pengembangan perdagangan dan jasa di Kota Padang adalah sebagai berikut : Rencana Pengembangan Perdagangan dan Jasa Di Kota Padang Pada Zona Inti dengan Skala Besar dan Menengah

Kondisi Eksisting Terdapat beberapa pusat perbelanjaan besar seperti Pasar Raya Pasar raya, Basko Grand Mall, Transmart yang melayani skala regional dan terbesar di Provinsi Sumatera Barat

Rencana Pengembangan pusat perbelanjaan besar yang berdaya saing secara global dan aman terhadap bencana alam.

Arahan Pengembangan Pengembangan pusat perbelanjaan besar yang berdaya saing secara global dan aman terhadap bencana alam. kota Padang maupun masyarakat diluar Kota Padang. Pasar raya terdapat di Kecamatan Padang Barat. Pengembangan pasar tradisional diproritaskan pada kawasan inti Kota Padang yaitu Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, Padang Timur dan Padang Selatan. Pengembangan bangunan anti bencana pada bangunan blok-blok pasar tradisional dan menyediakan shelter evakuasi bencana sebagai langkah antisipasi mitigasi bencana

41

Kondisi Eksisting Terdapat beberapa pusat perbelanjaan besar seperti Pasar Raya Pasar raya, Basko Grand Mall, Transmart yang melayani skala regional dan terbesar di Provinsi Sumatera Barat

Rencana Pengembangan pusat perbelanjaan besar yang berdaya saing secara global dan aman terhadap bencana alam.

Arahan Pengembangan khususnya bencana gempa bumi mengingat lokasi pengembangan pasar tradisional terletak di Kawasan rawan bencana. Penyediaan transportasi publik seperti Transpadang dan Oplet sebagai sarana pendukung, agar aksesibilitas menuju ke Kawasan pengembangan pasar tradisional dapat terlayani sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penyediaan lahan pakir yang memadai untuk pengunjung pasar agar tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar Kawasan pasar


3. (

)

Setelah melakukan resiko bencana, upaya

lanjutan

tindakan

untuk

adalah

melakukan

mengurangi

resiko

bencana bertujuan untuk mengurangi kerentanan dan menambah kapasitas suatu

wilayah

yang

bencana.Undang-Undang

terpapar Nomor

24

Tahun 2007 mengharuskan manusia dari berbagai elemen ( pemerintah, swasta, dunia usaha, ormas, tokoh masyarkat, masyarakat dan pihak lainnya) untuk membangun kerjasama dan koordinasi lintas sektoral untuk melakukan upayaupaya

pengurangan

risiko

bencana

mulai pra bencana, saat bencana dan pasca

bencana.

bertujuan Rencana Pengembangan Perdagangan dan Jasa Di Kota Padang Pada Zona Pendukung dengan Skala Kecil dan Mikro

Kondisi Eksisting Terdapatnya perdagangan kecil seperti rumah makan, toko oleholeh, kerajinan, industri kecil menengah, industri rumahan dan kerajinan yang melayani penduduk lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang.

Rencana Pengambangan perdagangan kecil yang berkualitas dan dapat berdaya saing.

Arahan Pengembangan Pengembangan usahausaha rumahan melalui pemasaran online (ecomer). Pemberian brand khusus agar lebih di kenal oleh masyarakat lokal dan luar daerah. Pengadakan festival-festival seperti festifal kuliner, kerajinan dan seni, Penyediakan tempat khusus sebagai lokasi pemasaran agar tertata dengan baik. Adapun Kawasan yang diprioritas sebagai lokasi pemsaran produk-produk usahausaha rumah tangga adalah Kawasan kawasan pariwisata seperti di kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Koto Tangah .

untuk

kerentanan

Upaya-Upaya mengurangi

masyarakat

ini

tingkat

terhadap

bencana dan meningkatkan kapasitas masyarkat

dalam

menghadapi

bencana, yang akhirnya berdampak pada

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat dalam satu kawasan tertentu yang memiliki resiko tinggi terpapar bencana. Mitigasi bencana langkah awal yang harus dilakukan dengan kajian risiko disatu daerah. Kajian risiko dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Resiko =

42

Ancaman x kerentanan kapasitas


Tingkat gabungan

risiko dari

bencana

tingkat

merupakan

bahaya,

tingkat

Maka

dari

pengembangan

itu

perlunya

dan

arahan

mengurangi

dihasilkan

hasil

Dengan mengurangi resiko bencana di kota

rangkuman dalam menghasilkan tingkat risiko

padang maka ada pihak yang terlibat dalam

untuk potensi bahaya di Kota Padang

menyelesaikan masalah seperti instansi terkait,

Berikut

ini

bencana

untuk

kerentanan dan tingkat kapasitas yang telah sebelumnya.

resiko

rencana

kedepanya.

stakeolder dan masyarakat setempat. Adapun Tingkat Resiko Kota Padang Menurut Kecamatan Tahun 2019 No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kecamatan

Bungus Teluk Kabung Koto Tangah Kuranji Lubuk Begalung Lubuk Kilangan Nanggalo Padang Barat Padang Selatan Padang Timur Padang Utara Pauh

Indeks Bahaya

Indeks Kerentanan

Indeks Kapasitas

Tingkat Resiko

Kelas

0,64564

0,653

0,386

1,0922

Tinggi

0,6876

0,70545

0,3965

1,2234

Tinggi

0,621

0,631

0,3546

1,1051

Tinggi

0,6008

0,62435

0,3774

0,9939

Tinggi

0,666333

0,629875

0,3594

1,1678

Tinggi

0,66675

0,638813

0,3194

1,3335

Tinggi

0,6768

0,6019

0,3698

1,1016

Tinggi

0,6468

0,6079

0,3692

1,065

Tinggi

0,627125

0,627563

0,3271

1,2032

Tinggi

0,6743

0,6111

0,3868

1,0653

Tinggi

0,5715

0,671688

0,3224

1,1907

Tinggi

4. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Topografi Kota

Padang yang sarat

dengan potensi bencana seperti banjir, gempa bumi dan tsunami, tanah longsor dan gelombang pasang

maka

akan

menimbulkan

dampak

berbeda bagi lingkungan alam dan kondisi sosial kemasyarakatan.

43

rencana pengembangan dalam mengatasi bencana di Kota Padang sebagai berikut:

Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Banjir Di Kota Padang Kondisi Eksisting Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi di seluruh kecamatan di kota padang karena masih kurangnya prasarana yang tersedia seperti drainase yang kurang dan adanya sedimentasi didalam drainase sehinggga terhambatny a aliran air hujan yang mengalir.

Rencana

Arahan Pengembangan

Perbaikan dan normalisasi saluran drainse di sekitar permukiman dan membuat daerah resapan air yang aman dan bebas dari banjir

Pengembangan kolam penampungan air hujan buatan sebagai penampungan air sementara sebelum dialirkan pada jaringan drainase kota pada pengembangan kawasan skala besar terutama pada kondisi topografi relatif datar. Pembangunan waduk/ danau penampung sebagai sarana pengendalian banjir Melakukan pengerukan kembali jaringan drainase yang telah dangkal dan tertimbun sampah Melakukan pengerukan sungai secara berkala agar sedimen tidak berlanjut kesepanjang sungai


Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Kota Padang Kondisi Eksisting

Rencana

Kota padang merupakan kawasan yang rawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Untuk saat ini tanda-tanda peringatan bahaya sudah tersedia dan tanda-tanda jalur evakuasi sudah terpasang disetiap kawasan bahka setiap simpang jalan.

Meningkatka n kepedulian semua pihak, para praktisi dan masyarakat umum dalam mengantisipa si bahaya gempa dan tsunami melalui penyusunan dan penerapan peraturan dan persyaratan teknis bangunan gedung tahan gempa dan tsunami

Arahan Pengembangan Pembuatan dan penepatan tanda-tanda peringatan bahaya Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah dan mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana

Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Gelombang Pasang Di Kota Padang Kondisi Eksisting Di sepanjang tepian pantai sudah adanya tembok dan batu besar untuk penahan terjadinya gelombang pasang

Menyediakan penampungan sementara dan jalurjalur evakuasi jika terjadinya bencana yaitu daerah yang relative aman Merencanakan penepatan permukiman yang berada di kawasan aman dari dampak bencana

Tabel Rencana Pengembangan Mitigasi Bencana Longsor Di Kota Padang Kondisi Eksisting Kota padang sering terjadinya longsor karena kota padang yang memilki pegugnungan dan bukit yang curam. Longsor disebabkan dengan ketika curah hujan tinggi maka kota padang sering terjadinya longsor. Dan masih adanya rumah masyarakat yang dibangun diatas bukit maka sebagian besar akan terjadi longsor

Rencana Merelokasikan bangunanbangunan yang berada diatas bukit untuk mencegah terjadinya longsor

Arahan Pengembangan Menanam kembali pohon-pohon atau tanaman-taman untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dangmengurangi terjadinya longsor Memberi papan larangan untuk tidak beraktivitas atau membagun didaerah rawan longsor

Membuat peraturan tidak melakukan aktivitas di kawasan bencana seperti pertian dan pariwiisata.

44

Rencana

Arahan Pengembangan

Menggunakan pembangunan berupa groin untuk penahan erosi dan menahan limpasan gelombang yang terjadi

Membanguan tembok penahan gelombang pasang pada garis pantai yang berisiko

Menggunakan pelindungan pantai yaitu memasang pemecah gelombang lepas pantai di bawah laut dengan menggunakan bangunan rubble mound yaitu menetukan tinggi gelombang.

Penanaman tumbuhan yang mengurangi dampak bencana gelombang pasang seperti mangove, pohon kelapa dan pohon casuari Membuat papan peraturan tidak membangun di sepanjang garis pantai


BAB VI

45


1.

2. Misi dan Strategi

Visi

Tujuan

dan

sasaran

dapat

Untuk mencapai visi tersebut,

dirumuskan berdasarkan atas visi misi

disusun

yang telah disusun. Visi dan misi haruslah

strategi antara lain:

sesuai

dengan

karakteristik

wilayah

perencanaan. Adapun visi Kota Padang

beberapa

Misi

misi

dan

Strategi Pemenuhan sarana dan prasarana berbasisi mitigasi bencana dan ketahanan

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang 2019- 2039 adalah:

“

Peningkatan Kualitas dan

Mewujudkan Kota Padang

Kuantitas

Sebagai Kawasan

Sarana dan Prasarana

Perdagangan Dan Industri Berbasis Mitigasi Bencana Dengan Penyediaan

Membangun sarana dan prasarana penunjang kegiatan. perdagangan dan industri Pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana dasar disetiap kelurahan di Kota Padang. Penyediaan bantuan modal usaha

Sarana Dan Prasarana Pendukung, Sehingga Penguatan

Tercapainya

Kelembagaan

Kesejahteraan Masyarakat

Formal dan Non Formal

Yang Berkualitas Dan

Sebagai

Berkelanjutan.

Capacity Building bagi Masyarakat

Pembuatan regulasi yang mendukung iklim usaha Membantu menyediakan tempat usaha Mengadakan sosisalisai kepada masayarakat dan para usaha agar dapat mengembangkan dan berdaya saing

“

Optimalisasi pengabdian masyarakat akademisi untuk pengembangan kapasitas produksi masyarakat

46


Misi

Strategi

1. Aspek Sosial, Budaya dan Kependudukan

Peningkatan Daya Saing Produksi dan Produktivitas Kegiatan Ekonomi

Peningkatan kualitas sumber daya produksi Peningkatan efisiensi dan efektifitas distribusi

Lokal Berbasis Komoditas Unggulan

Peningkatan Daya Saing Produksi dan Produktivitas Kegiatan Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Unggulan

Penganekaragaman media pemasaran hasil produksi

Optimalisasi kawasan lindung seperti sempadan sungai dan sempadan pantai Pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomis Pengadaan bangunan yang tahan bencana Pembuatan alat – alat peraga peringatan dini untuk tanggap bencana Peningkatan kualitas lingkungan

3. Tinjauan Aspek Tinjauan aspek di perlukan untuk

mengetahui

setiap

aspek

potensi guna

Potensi Banyaknya jumlah penduduk yang berdagang, baik itu perdagangan besar, eceran, rumah makan, hotel dan lainnya. jumlah hal tersebut dapat dibuktikan PDRB Kota Padang berdasarkan harga konstan tahun 2018, sektor perdagangan besar dan enceran merupakan sektor tertinggi dengan jumlah 7.139.811,71 Miliar. Besarnya potensi masyarakat yang bekerja sebagai pedagang memberikan peluang terhadap ketersediaan tenaga kerja yang cukup banyak serta meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Masih kentalnya suku Minangkabau di Kota Padang yang mana dikenal sebagai suku yang memiliki kesenian beragam, penganut islam yang taat, memiliki jiwa perantau, adat istiadat yang kental dan selalu menjungjung tinggi nilai-nilai kebudayaan seperti berbahasa minang serta bangunan-bangunan yang berciri khas Minangkabau.

mengidentifikasi konsep yang akan

dikembangkan.

merupakan

Tabel

Berikut Tinjauan

Aspek

47

Arahan Pengembangan

Melakukan pemerataan tenaga kerja yang berdagang besar maupun eceran tidak hanya di satu tempat, melainkan secara merata di setiap kecamatan yang ada di Kota Padang dan menyediakan sarana dan prasarana untuk masyarakat yang berdagang yang tahan akan bencana agar memberikan dampak positif di masa yang akan datang.

Peran pemerintah Kota Padang guna menigkatkan partisipasi masyarakat dan jalinan silaturahmi yang erat dalam menjaga sosial kebudayaan Minangkabau adalah membentuk berbagai organisasi sosial seperti Organisasi Asia Sumatera Barat yang berfokus kepada peningkatan ekonomi (khususnya dibidang perdagangan dan jasa), pendidikan,kesehatan, sosial budaya Minangkabau.


2. Aspek Ekonomi Wilayah Potensi Sektor perdagangan dan jasa memiliki potensi yang paling tinggi untuk memajukan perekonomian Kota Padang dilihat dari data PDRB sektor perdagangan besar dan enceran selalu menempati peringkat pertama penyumbang PDRB terbesar mencapai Rp. 7.139.811 miliar. Selain itu kemajuan perdagangan dan jasa Kota Padang di dukung oleh beberapa faktor seperti faktor kualitas tenaga kerja, sarana prasarana, serta faktor lokasi.

Industri semen yang dapat bersaing di skala nasional dan skala global

Adanya pelabuhan ikan dan pasar-pasar tradisional yang besar berhasil menjadikan Kota Padang sebagai salah satu kota yang memproduksi ikan terbesar di Provinsi Sumater Adanya pelabuhan ikan dan pasar-pasar tradisional yang besar berhasil menjadikan Kota Padang sebagai salah satu kota yang memproduksi ikan terbesar di Provinsi Sumatera Barat.

Arahan Pengembangan

Melakukan revitalisasi dan pembaharuan terhadap pasar-pasar tradisional dan modern yang ada di Kota Padang dengan mempertimbangkan konsep tahan bencana dan menyediakan jalur evakuasi yang aman. Serta melengkapi aspek aksesibilitas (transportasi) dan sarana prasarana yang lengkap disekitar kawasan pasar untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang lebih baik di masa depan.

Peran pemerintah dalam melakukan kerja sama antara masyarakat dan pihak swasta untuk melakukan pengembangan dan peningkatan faktor produksi dan distribusi agar terus meningkat dan juga memiliki kualitas hasil produksi yang lebih baik. Mengembangkan kawasan minapolitan yang diarahkan ke kawasan Bungus dengan melakukan pembangunan pelabuhan perikanan Samudra yang menampung dan mendistribusika hasil perikanan secara nasional dan internasional

Potensi

Menurut Dinas Pariwisata Kota Padang, terdapat beberapa destinasi wisata Kota Padang, yaitu destinasi wisata bahari, alam, kuliner, sejarah dan religi. Pada tahun 2016 jumlah wisatawan mencapai 3.628.299 jumlah ini mengalami peningkatan. Hal ini tentunya sangat baik mengingat bahwa Kota Padang merupakan kota yang juga bergerak di bidang perdagangan dan jasa, jika jumlah wisatawan yang datang di kota padang terus meningkat maka pertumbuhan ekonomi terutama di sektor perdagangan dan jasa skala kecil dan menengah akan terus meningkat.

Pengembangan dan pembangunan infrastruktur pangkalan pendaratan ikan dan juga tempat pelelangan ikan

a Barat.

48

Arahan Pengembangan

Peran pemerintah dalam pembenahan destinasi wisata unggulan,

Melakukan pelestarian budaya dengan menggerakkan sanggar-sanggar kesenian budaya Minang dan melaksanakan event-event, Meningkatan kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka mempercepat peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.


3. Aspek Fisik Lingkungan dan kebencanaan Potensi Kota Padang memiliki lahan efektif yang berlereng 015% dengan luas 21.890,75 Ha atau 31,5% dari luas wilayah tersebar sepanjang pinggiran pantai Barat hingga wilayah Timur kota. Kondisi geologi Kota Padang terbentuk oleh endapan permukaan, batuan vulkanik dan intrusi batuan sedimen dan metamorf. Batuanbatuan dapat ditemui pada singkapan Koto Lalang (jalan kearah Solok) yang umumnya mendasari bukit-bukit dan penggunungan yang landai.

Arahan Pengembangan Peran pemerintah khususnya BPBD untuk mengatasi kerentanan rawan bencana di Kota Padang dengan membuat jalur evakuasi. Tingginya resiko bencana seperti gempa bumi dan tsunami merupakan faktor dari kondisi fisik lingkungan Kota Padang menuntut kesiapan pemerintah sebagai salah satu kota yang berada di sepanjang pesisir pantai agar lebih mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam antisipasi bahaya bencana. Dalam antisipasi bencana harus ada keseimbangan yang dilakukan oleh pemerintah, bukan hanya dari segi sarana dan prasarana saja tetapi juga diperlukan kesiapan sumber daya manusia terutama kepada kesiapan mental dan pengetahuan masyarakat terkait mitigasi bencana. Selain itu perlunya sosialisasi pengenalan karakteristik kepada masyarakat apakah tempat yang didiami merupakan rawan bencana atau tidak yang disebabkan oleh kondisi geologi Kota Padang, sehingga kerusakan saat bencana terjadi dapat diminimalisir.

49


4. Aspek Sarana dan Prasarana Potensi Kualitas dan kuantitas sarana pendidikan dan kesehatan yang cukup baik.

50

Arahan Pengembangan Pengembangan sarana dengan konstrusi tahan bencana khususnya bencana gempa bumi yang merupakan bencana yang sering terjadi di Kota Padang.

Jumlah sarana perdagangan di Kota Padang yang cukup banyak yaitu 49.130 unit.

Bantuan dari pemeritah dalam mengembangkan sarana perdangangan khususnya sarana perdagangan kecil/mikro serta peningkatan kualitas sarana perdagangan besar seperti pasar tradisional dan pusat perbelanjaan.

Jaringan listrik dan air bersih dari PDAM sudah menyebar di seluruh Kota Padang. Kualitas jaringan jalan yang sudah baik. Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yaitu; transportasi darat yaitu kereta api, transportasi laut yaitu Pelabuhan Teluk Bayur Dan transportasi udara Bandara Internasional Minangkabau

Peningkatan kualitas jaringan listrik dan air bersih di Kota Padang.

Perbaikan jalan-jalan lokal di Kota Padang. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan dari bandara,pelabuhan serta terminal di Kota Padang untuk menjangkau kota bahkan provinsi sekitarnya.


5. Aspek Kelembagan dan keuangan Potensi

Arahan Pengembangan

Kebijakan Dinas Perdagangan Kota Padang yaitu mengembangka n sektor ekonomi kerakyatan berbasis sektor unggulan yaitu perdagangan dan industri

Program pengembangan sarana dan prasarana perdagangan yaitu pasar rakyat.

Mendorong pertambahan wirausaha baru di Kota Padang Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Penindustrian Kota Padang terkait pengembangan industri kecil dan menengah.

Program pengembangan sarana dan prasarana perdagangan yaitu pasar rakyat. Program peningkatan kesempatan kerja.

Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu Peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan

Program pembangunan dan rehabilitas pemeliharaan jalan, jembatan serta drainase. Program peningkatan pelayanan angkutan. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.

4. Konsep

Pengembangan Dasar

pertimbangan

yang

digunakan dalam menentuan konsep pengembangan wilayah studi antara lain kebijakan spatial dan a-spatial, isu strategis

kawasan,

potensi

dan

permasalahan wilayah, kecendrungan perkembangan tinjauan

wilayah

aspek

studi

maka

serta konsep

pengembangan yang diusung adalah:

51


“Green Traditional Market”

Green Traditional Market merupakan solusi permasalahan pasar tradisional berbasis ramah lingkungan dan hemat energi, sehingga dapat membuat pasar tradisional bersaing dengan pasar modern saat inidan tahan terhadap

Fisik Lingkungan

Rawah Rencana

Kependudukan

Peraturan Perundangan

Mitigasi

Sarana & Prasarana

Ekonomi Wilayah

Kualitas dan Kuantitas

Berkelanjutan

Sektor Unggulan

Perdagangan

Green Traditional Market

Alur Konsep Pengembangan Kota Padang

Keuangan & Kelembagaan

Sumber Daya Manusia

bencana.

Berikut merupakan beberapa argumentasi mengenai alasan pengembangan konsep Green Traditional Market di Kota Padang adalah sebagai berikut:

a. Peraturan RTRW Kota Padang Tahun 2010-2030 Sektor perdagangan dan jasa merupakan kegiatan pemicu utama pengembangan kawasan. Untuk mempercepat pemulihan kondisi Kota Padang pasca gempa bumi 30 September 2009, perlu dipacu perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang berorientasi pada pelayanan regional dan nasional untuk mendukung fungsi Kota Padang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).

52


Namun

demikian

pengembangan

pemanfaatan

c. Kebisaan Masyarakat Kota Padang b. vBerdasarkan hasil wawancara

lahan untuk masing-masing jenis kegiatan

masyarakat Kota Padang, hampir seluruh

perdagangan.

informan yang diwawancari menyebutkan

kegiatan

perdagangan

harus

dapat

diantisipasi hingga 20 tahun ke depan, terutama

pengaturan

Ruang

bahwa meskipun pasar modern dilengkapi

Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-

dengan berbagai fasilitas yang sangat

2030, pola ruang kawasan budidaya

baik namun mereka lebih suka berbelanja

khususnya kawasan perdagangan dan

di

Berdasarkan

Rencana

Tata

jasa diarahkan untuk mengembangkan pasar tradisional yang lebih nyaman dan berwawasan

lingkungan

menyediakan

sarana

dengan

umum

yang

ini,

Padang seperti Transmart, Basko Mall, berbagai

brand

yang

memiliki

ternama

seperti

Pointbreak, Matahari Department Store, The Body Shop, Eiger, Skechers, Sport Station dan lain sebagainya. Berdasarkan data

dari

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan Tahun 2017 jumlah pasar modern yaitu 21 unit sedangkan jumlah pasar tradisional hanya 16 unit, hal tersebut

menyebabkan

tingginya

persaingan antara pasar modern dan pasar tradisional di Kota Padang. Pada kondisi eksisting, pasar tradisional di Kota Padang memiliki kualitas insfrastruktur yang kurang baik, bangunan yang tidak menarik, kecil, hawa yang panas serta kondisi sekitar yang cendrung kotor, kumuh,

tidak

terawat

dan

tertata

menyebabkan masyarakat Kota Padang lebih

nyaman

barang-barang

tersebut di

pasar

tradisional lebih murah dan bisa ditawar sesuai kesepakatan antara penjual dan

Padang dimana lebih mengutamakan

perkembangan pasar modern di Kota Andalas

Hal

yang sudah menjadi budaya di Kota

b. Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Pada era globalisasi saat Modern

Plaza

dikarenakan

tradisional.

pembeli, selain itu kebiasaan masyarakat

memadai dan modern.

dan

pasar

berbelanja

di

pasar

modern khususnya para remaja-remaja.

53

barang-barang lokal dibanding barangbarang dari luar Provinsi Sumatera Barat.


d. Kebisaan Masyarakat Kota Padang c. Pasar merupakan suatu sumber

e. Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

perekenomian masyarakat sebagaimana

Tahun 2018 jumlah wisatawan domestik

yang dikatakan oleh Pemerintah Kota

mencapai 4.301.105 jiwa, sementara itu

Padang bahwa sebagian besar mata

untuk wisatawan mancanegara berjumlah

pencaharian masyarakat Kota Padang

4.385 jiwa. Dengan jumlah wisatan yang

adalah berdagang. Hal tersebut dibuktikan

cukup tinggi di Kota Padang, memberikan

dari data Badan Pusat Statistik Kota Padang

potensi yang besar dalam meningkatkan

Tahun 2019 sebanyak 135.495 jiwa atau

sektor perdagangan khususnya dalam

34,21% masyarakat Kota Padang bekerja

menarik jumlah pengunjung dipasar yang

disektor perdagangan. Selain itu jika dilihat

ada di Kota padang jika dikelola dengan

dari jumlah PDRB Kota Padang berdasarkan

baik. Hal tersebut juga merupakan salah

harga

konstan

perdagangan

tahun besar

2018, dan

satu program Dinas Pariwisata Kota dan

sektor

Dinas

enceran

dalam

Padang.

menjadikan pasar tradisional khususnya

7.139.811,71 Miliar. Oleh karena itu, perlunya inovasi

Kota

Pemerintah Kota Padang optimis untuk

merupakan sektor tertinggi dengan jumlah suatu

Perdagangan

Pasar Raya sebagai sentral destinasi wisata

mengembangkan

belanja karena terletak di lokasi yang

pasar tradisional agar dapat meningkatkan

strategis

pendapatan masyarakat Kota Padang.

bahari, sejarah dan budaya Kota Padang.

serta

dekat

dengan

wisata

f. Pasar Merupakan Sarana yang Harus Ditata Lebih Kuat. d.

Menurut

data

Penanggulangan

Badan

Bencana

Nasional

No.

1425

Tahun 2014 Tentang Data Dan Informasi Bencana Alam, terdapat 7 objek sarana yang harus ditata lebih kuat dalam mencegah

banyaknya

korban

dan

kerusakan akibat bencana alam. Pasar merupakan salah satu dari 7 objek tersebut, sehingga harus ada mitigasi bencana sejak dini. Salah satu bentuk dalam mitigasi bencana yang bisa di terapkan dipasar yaitu dengan membuat pondasi-pondasi dari baja yang tahan terhadap gempa bumi, sehingga ketika terjadi gemba bumi bangunan tidak akan mudah roboh dan hancur.

54


BAB VII

55


Program mitigasi bencana merupakan program prioritas yang harus terlebih dahulu disusun, karena mitigasi bencana yang baik akan membuat arah perkembangan kota padang kedepannya menjadi lebih baik. Kota padang merupakan kota yang rawan bencana,

bahkan

menurut

badan

penanggulangan bencana daerah kota padang terdapat setidaknya 5 (lima)

padang.

maka

membangun

untuk dan

mengembangkan

wilayah

Kota Padang, mitigasi adalah hal utama untuk meminimalisir dampak,

bahkan

untuk

mencegah

terjadinya

suatu

bencana.

1.

Merupakan program yang dilaksanakan

untuk

menghindari, mencegah atau mengurangi dampak dari suatu bencana. Pada tahap pra-bencana ini meliputi dua keadaan yaitu:

dalam situasi tidak terjadi bencana, dilakukan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management Plan), yang merupakan rencana umum dan menyeluruh yang meliputi seluruh tahapan / bidang kerja kebencanaan.

a. Pelatihan dan Pendidikan

bencana yang rawan terjadi di kota

A. Dalam Situasi Tidak Terjadi Bencana Pada tahap Prabencana

Pelatihan kebencanaan diberikan kepada aparat pemerintah, masyarakat sipil serta lembag-lembaga terkait penanggulangan bencana, pelatihan ini bertujuan antara lain: Melindungi masyarakat ancaman bencana, Meningkatkan keterlibatan dan peran serta relawan dalam penangulangan bencana, Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan relawan dalam penyelamatan korban bencana, Meningkatkan kapasitas relawan sehingga dapat terkoordinasi dalam melakukan tindakan pertolongan. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat tetap memiliki hunian yang layak pada saat terjadi bencana.

56


meluangkan melakukan

satu

hari

latihan

untuk

kesiapsiagaan

bencana Hari Kesiapsiagaan Bencana adalah dilaksanakannya latihan atau simulasi serentak di seluruh wilayah Indonesia, seperti latihan evakuasi mandiri, simulasi kebencanaan, uji sirine peringatan dini, uji shelter dan lainnya. Harapan dari latihan ini untuk memberikan pengetahuan kepada kita mengenai di mana posisi kita, Ilustrasi dan Pelatihan Tanggap Bencana

lalu apa solusinya dalam merespon

B. Dalam Situasi Terjadi Bencana

risiko bencana tersebut.

Pada tahap Prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana dilakukan

serta risiko apa yang ada di sekitar kita,

penyusunan

Rencana

b. Peringatan Dini (Early Warning Sistem) Sistem Peringatan Dini (Early Warning

Kesiapsiagaan untuk menghadapi

System)

keadaan darurat yang didasarkan

sistem untuk memberitahukan akan

atas

timbulnya

skenario

menghadapi

bencana tertentu (Single Hazard)

berupa

maka disusun satu rencana yang

tanda

disebut

adalah

Rencana

Kontinjensi

merupakan kejadian

serangkaian alam,

dapat

bencana maupun

tanda-

alam agar

lainnya.

Harapannya

masyarakat

dapat

merespon informasi tersebut dengan

(Contingency Plan).

cepat dan tepat. Kesigapan dan

a. Kesiapsiagaan

kecepatan

reaksi

masyarakat

Kesiapsiagaan merupakan salah

diperlukan karena waktu yang sempit

satu faktor penting bagi masyarakat

dari saat dikeluarkannya informasi

dalam

dengan saat (dugaan) datangnya

menghadapi

bencana.

Badan Nasional Penanggulangan

bencana. Kondisi kritis, waktu sempit,

Bencana (BNPB) menginisiasi Hari

bencana besar dan penyelamatan

Kesiapsiagaan

penduduk

Bencana

dengan

mengajak semua pihak

merupakan

faktor-faktor

yang membutuhkan peringatan dini.

57


Semakin

dini

informasi

yang

sumber instansi/lembaga terkait,

disampaikan, semakin longgar waktu

masyarakat,

bagi penduduk untuk meresponnya.

informasi

internet,

lain

dan

yang

dapat

dipercaya. BNPB dan/atau BPBD melakukan

klarifikasi

kepada

instansi/lembaga/ masyarakat di lokasi bencana. B. Penentuan Status Keadaan Darurat Bencana Dari informasi kejadian awal Scenario Early Warning System Tsunami

yang diperoleh, BNPB dan/atau BPBD menugaskan Tim Reaksi

2. Program Tahap Bencana

Cepat (TRC) tanggap darurat bencana, untuk melaksanakan

Pada Saat Tangap Darurat dilakukan

tugas pengkajian secara cepat,

Rencana Operasi (Operational Plan)

tepat, dan dampak bencana,

yang

serta

merupakan

serta

memberikan

operasionalisasi/aktivasi dari Rencana

dukungan

Kedaruratan atau Rencana Kontinjensi

dalam

yang telah disusun sebelumnya. Tahap

darurat

Tanggap Darurat merupakan tahap

pengkajian

penindakan

atau

ditemukan atau ditentukan status

pertolongan

untuk

pengerahan membantu

masyarakat yang tertimpa bencana, guna

menghindari

korban

jiwa.

penanggulangan

bertambahnya

Penyelenggaraan bencana

pada

saat tanggap darurat meliputi: A. Pengkajian Secara Cepat dan Tepat Terhadap Lokasi, Kerusakan, Kerugian, dan Sumber Daya Informasi

awal

kejadian

bencana

rangka

penanganan

bencana.

Setetlah

dilakukan

akan

keadaan bencana. C. Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana Jika

bencana

alam

sudah

terjadi, langkah pertama yang harus

diambil

adalah

penyelamatan diri . Beberapa langkah

penyelamatan

pada

saat bencana antara lain sebagai berikut:

diperoleh melalui berbagai sumber antara lain pelaporan, media massa,

pendampingan

58


Program pasca bencana ini bukan

hanya

infrastruktur

untuk

yang

pemulihan

rusak

akibat

bencana, tetapi pemulihan kondisi korban bencana juga diperhatikan, dan juga bagaimana kehidupan korban bencana setelah terjadinya Langkah Penyelamatan Dari Bencana

D.

bencana harus di cari solusinya

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penanggulangan

bencana

dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi

yang

melibatkan

bersama

oleh

pemerintah

dan

masyakat.

A. Rehabilitasi Rehabilitasi adalah perbaikan

seluruh potensi pemerintah, swasta

dan

dan masyarakat, baik pada tahap

pelayanan publik atau masyarakat

pra bencana, saat terjadi bencana maupun

pasca

bencana.

Memberikan

penjaminan

pemenuhan hak masyarakat korban bencana terkena

dan

pengungsi

bencana

yang

terutama

pelayanan kebutuhan dasar secara adil dan sesuai dengan standar minimal.

3. Program Tahap

Pasca Bencana

Program bencana

ini

tahapan adalah

pasca program

pemulihan

pada wilayah dengan secara

dapat melakukan kegiatan seperti biasanya.

59

wajar

untuk

berjalannya

semua dan

aspek

kehidupan

masyarakat pada wilayah pasca bencana.

a. Perbaikan Lingkungan Daerah Bencana Perbaikan

meliputi

lingkungan

kegiatan

lingkungan

fisik

pemukiman, gedung.

secepat mungkin agar masyarakat

utama

atau

pemerintahan

ditimbulkan

perbaiki

pasca bencana

sasaran

normalisasi

kawasan

di

aspek

sampai tingkat yang memadai

pemulihan, dimana kerusakan yang harus

semua

:

untuk

kawasan

usaha

dan

fisik

perbaikan kawasan industri, kawasan


Indikator yang harus dicapai pada

perbaikan

Pemulihan sistem pelayanan

lingkungan

kesehatan adalah semua usaha

adalah kondisi lingkungan yang

yang dilakukan untuk memulihkan

memenuhi

teknis,

kembali fungsi sistem pelayanan

sosial, ekonomi, dan budaya serta

kesehatan yang meliputi: SDM

ekosistem

Kesehatan,

sarana/prasarana

b. Pemulihan Sosial PsikologisDaerah Bencana

kesehatan,

kepercayaan

persyaratan

Pemulihan adalah

sosial

psikologis

pemberian

bantuan

kepada masyarakat yang terkena

masyarakat.

B. Rekontruksi Rekonstruksi

adalah

dampak bencana agar dapat

pembangunan kembali semua

berfungsi kembali secara normal.

prasarana

Sedangkan

kelembagaan

adalah

kegiatan

kegiatan

psikososial

mengaktifkan

dan

sarana,

pada

pascabencana,

wilayah

baik

pada

elemen-elemen masyarakat agar

tingkat

dapat kembali menjalankan fungsi

masyarakat

sosial secara normal. Kegiatan ini

utama

dapat dilakukan oleh siapa saja

berkembangnya

yang sudah terlatih. Pemulihan

perekonomian,

sosial

agar

budaya, tegaknya hukum dan

melakukan

ketertiban, dan bangkitnya peran

tugas sosial seperti sebelum terjadi

serta masyarakat dalam segala

bencana,

aspek kehidupan bermasyarakat

psikologis

masyarakat

bertujuan

mampu serta

mengalami

tercegah

dampak

dari

psikologis

gangguan kesehatan mental.

c. Pelayanan Kesehatan kesehatan

pelayanan adalah

aktivitas

memulihkan kembali segala bentuk pelayanan

kesehatan

sehingga

minimal tercapai kondisi seperti sebelum terjadi bencana.

dengan

sasaran

tumbuh

dan kegiatan

sosial

dan

pada wilayah pascabencana.

lebih lanjut yang mengarah pada

Pemulihan

pemerintahan maupun

60


61

Longsor

Gempa Bumi

1

2

Jenis Bencana

No

Lokasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Intansi Pelaksana

Daerah terkena dampak bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

APBD Kota Padang

Mengurangi korban bencana dan melaksanakan evakuasi secepat mungkin.

Penyediaan peralatan evakuasi korban tanah longsor ( alat berat, mobil evakuasi,alat kesehatan darutat, senter, tenda pengungsian, dan media informasi )

APBD Kota Padang

APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, dan Swasta

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat

Sumber Pendanaan

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat

IV

Sosialisasi terkait mitigasi bencana tanah longsor di tahap pra bencana, bencana dan pasca bencana.

III

Mengedukasi masyarakat tentang daerah rawan bencana tanah bahayanya membangun/ bekegiatan longsor di 9 kecamatan yaitu di daerah rawan bencana dan : Bungus Teluk Kabung, Badan penanggulangan mengedukasi masyarakat terkait koto tangah, lubuk begalung, bencana daerah kota padang langkah-langkah yang harus lubuk kilangan, padang dilakukan pada saat pra bencana, barat, padang selatan, bencana dan pasca bencana. padang utara dan pauh)

II

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat

Daerah terkena dampak Badan Penanggulangan bencana Bencana Daerah

Mengurangi korban bencana dan melaksanakan evakuasi secepat mungkin.

I

Periode Ke-

daerah rawan bencana tanah longsor di 9 kecamatan yaitu Dinas lingkungan hidup, mencegah terjadinya bencana tanah : Bungus Teluk Kabung, Dinas Pekerjaan Umum dan longsor yang diakibatkan oleh koto tangah, lubuk begalung,Penataan Ruang, dan Badan perubahan fungsi lahan dari kawasan lubuk kilangan, padang penanggulangan bencana lindung menjadi kawasan budiaya barat, padang selatan, Daerah kota padann padang utara dan pauh)

seluruh kecamatan di kota Dinas Pekerjaan Umum dan padang Penataan Ruang

Mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan bencana

Masyarakat mempunyai ilmu tentang gempa bumi, mengetahui bahaya seluruh kecamatan di kota Badan Penanggulangan terhadap gempa bumi dan cara padang Bencana daerah penyelamatan

Bangunan yang berkualitas seluruh kecamatan di kota mempengaruhi kekuatan bangunan padang tersebut

Tujuan

Memaksimalkan fungsi kawasan lindung di daerah rawan longsor dan pembangunan infrastruktu rawan longsor di daerah rawan bencana tanah longsor 

Sosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat terkait perkuatan bangunan dengan mengikuti standard kualitas bangunan yang tahan gempa. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi  Merencanakan penempatan pemukiman yang berada di kawasan aman dari dampak bencana gempa Penyediaan peralatan evakuasi korban gemba ( Alat berat, oksigen, mobil evakuasi, senter, tenda pengungsian, dan media informasi )

Program Utama

Program Mitigasi Bencana


Jumlah penduduk yang besar, akan sebanding dengan tingkat kebutuhan untuk bermobilitas. Penduduk akan senantiasa bergerak menuju lokasi pemenuh kebutuhannya, baik kantor, pasar, sekolah, pusat keramaian, rekreasi, dan lain sebagainya Kota Padang jika dilihat dari sistem transportasi terdiri dari transportasi darat, laut dan udara dalam skala domestik maupun internasional. Ditambah lagi masalah transportasi yang terjadi

adalah bagaimana memenuhi permintaan jumlah

perjalanan yang semakin meningkat, tanpa menimbulkan kemacetan arus lalulintas di jalan raya Kota Padang. Oleh karena itu, diperlukannya pengembangan sistem transportasi di Kota Padang yang didasarkan pada pengembangan yang berkelanjutan (sustainability) yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan

62


63

1

No

Sistem transportasi terpadu dan terintegrasi di wilayah pengembangan

Arahan

Pengembangan jaringan pelayanan angkutan massal dan lokasi halte maupun terminal Optimalisasi pengggunaan armada dengan melengkapi fasilitas armada yang ada, sosialisasi ketersediaan pelayanan armada, mengatur rute, dan mendorong peningkatan penggunaan layanan angkutan umum massal Meningkatkan penggunaan armada

efisiensi

Agar memudahkan masyarakat yang menghubungkan pusatpusat kegiatan

Untuk mengurangi kemacetan di wilayah pengembangan karena tingginya penggunaan kendaraan pribadi

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Agar terjaganya fungsi dan kualitas sarana angkutan umum massal

Rehabilitasi dan pemeliharaan sarana angkutan umum massal

Peningkatan jumlah simpul peralihan moda pribadi ke angkutan umum dengan melakukan studi kelayakan

Instansi Pelaksana

Lokasi

Tujuan

Program I

II

III

Periode KeIV

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti Angkutan Penyeberangan

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti Angkutan Penyeberangan

APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan

Sumber Pendanaan

Program Pengembangan Sistem Transportasi Berkelanjutan Kota Padang


64

Kelestarian Lingkungan

Aksesibilitas Konektivitas

2

3

Arahan

No

/

Pengecekan rutin sesuai waktu bagi kendaraan transportasi baik darat, laut, dan udara

Meimplikasikan program Sutri Nama atau sustainable urban transport indonesia nationally appropriate mitigation action guna mendukung rencana penerapanya di Indonesia

• Pendekatan manajemen dan efisiensi sistem (demand side) di di pusat-pusat wisata dan pusat kota

• Pembangunan dan pemeliharaan akses menuju prasarana transportasi (darat, laut, dan rel)

Program

waktu

tempuh

Agar mengurangi dampak dari segi lingkungan yang akan sangat mengganggu karena polusi udara dari gas buang yang tidak memenuhi persyaratan

Agar kota Padang menjadi tempat dengan pergerakan orang dan kendaraan yang semakin sulit dan mahal dikarenakan banyaknya pengunjung di pusat-pusat wisata dan pusat kota dan Kota Padang menjadi daya tarik bagi dunia pendidikan agar lebih murah dan mudah

Meningkatkan orang/barang

Tujuan

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Lokasi

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Instansi Pelaksana I

Periode KeII III IV

APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan

APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan

APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan

APBD Kota Padang, APBD Provinsi Sumatera Barat, Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, Angkutan Penyeberangan

Sumber Pendanaan


Berdasarkan

Pengelolaan sampah adalah pemrosesan,

Tata

Ruang Wilayah Kota Padang dalam

pengumpulan,

Rencana

pengangkutan, pendaur-ulangan,

pengelolaan

persampahan

“Mengembangkan

sarana

prasarana

yaitu dan

pengelolaan

atau pembuangan dari material

persampahan melalui pengurangan

sampah. Melihat komposisi dari

volume

sampah,

pengolahan

sumber asalnya maka sebagian

sampah

yang

berwawasan

besar adalah sisa-sisa makanan

lingkungan,

dari sampah dapur, maka jenis

lahan Tempat Pembuangan Akhir

sampah

sampah”.

ini

membusuk, oleh

akan

atau

cepat

terdegradasi

mikroorganisme

berlimpah

di

berpotensi

alam

yang ini,

pula

dan

sebagai

sumberdaya penghasil kompos, metan dan energi. Sampah yang membusuk yang

menimbulkan

tidak

bau

sedap

dan

berbahaya bagi kesehatan. Air yang

dikeluarkan

dapat

(lindi)

juga

menimbulkan

pencemaran

sumur,

sungai

maupun air tanah. Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat drainase

menyumbat

saluran

sehingga

dapat

menimbulkan

bahaya

banjir.

Pengumpulan

sampah

dalam

jumlah

besar

memerlukan

tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.

65

dan

penambahan

Berikut

program

merupakan pengelolaan

persampahan yang bisa diterapkan di Kota Padang :

A. Penyedian TPS 3R Lingkungan Daerah TPS 3R adalah Bencana Sampah Pengelolaan

Tempat Reuse,

Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan

– daur ulang)

Pendekatan pengelolaan 3R mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah,

pemilah

sampah,

pengelolaan sampah organik akan dijadikan kompos.


Tujuannya

program

pemerintah kepada

memberikan

masyarakat

permukiman yang

padat

ingin

ini sarana

dikawasan diperkotaan

melaksanakan

pengelolaan

sampah

berbasis

b. Otonomi dan Desentralisasi Masyarakat

memperoleh

kepercayaan dan kesempatan yang

luas

dalam

proses

perencanaan,

pelaksanaan,

pengawasan,

pemanfaatan,

masyarakat yang sesuai dengan

dan pengelolaan prasarana dan

pilihan

sarana TPS 3R terbangun.

dan

kondisi

lingkungan

sekitar mereka. TPS

3R

c. Partisipatif,

Berbasis

merupakan

masyarakat

salah

satu

dimana

masyarakat dilibatkan langsung secara

aktif

dalam

proses

penyelenggaraan prasarana dan

perencanaan,

pelaksanaan,

sarana pengelolaan persampahan

pengawasan,

pemanfaatan,

dengan

dan pengelolaan TPS 3R.

metode

pemberdayaan

pendekatan masyarakat

melalui:

d. Keswadayaan, masyarakat

a. Keberpihakan

pada

dimana

menjadi

faktor

pendorong utama keberhasilan

masyarakat berpenghasilan rendah

kegiatan,

maupun tinggi, baik dalam proses

pelaksanaan,

maupun

pemanfaatan, pengelolaan, dan

pemanfaatan

hasil,

baik

perencanaan, pengawasan,

ditujukan kepada masyarakat yang

pemeliharaan

ada dipermukiman perkotaan.

sarana TPS 3R terbangun.

prasarana

dan

Konsep Bangunan TPS 3R

66


Pengelolaan konsep

sampah

weste

to

dengan

energy

selalu

mengedepan¬kan bahwa sampah merupa¬kan salah satu resources yang da¬pat digunakan sebagai sum¬ber

Bank Sampah

ener¬gi.

Dasar

pengelo¬la¬an sampah dile¬takkan pada

minimasi

sampah

dan

pe¬man¬¬faatan sampah sebagai sumber ener¬gi. Teknologi

yang

digunakan

adalah Combine Heat Power yang Lokasi Pemosresan Sampah

pengolahan

cukup

banyak

diterapkan di Indonesia. Sampah menjadi uap, uap digunakan untuk memutar turbin sehingga timbulah

sampah

listrik

dan

panas.

Panasnya

menjadi energy ini yaitu dengan

digunakan

cara

rumah-rumah masyarakat.

sampah

dibakar

juga

dibakar untuk memanaskan air, air

B. Pengolahan Sampah “West To Energy” Konsep

sudah

dengan

untuk

pemanas

suhu yang sangat tinggi di fasilitas ini untuk mengubahnya menjadi energi listrik atau panas. Selain itu, abu

dari

proses

pembakaran

limbah ini juga dapat dijadikan bahan konstruksi jalan. Sampahsampah memenuhi

ini

sekaligus program

untuk sampah

menjadi energi (waste to energy), dengan tujuan utama meng¬ubah sampah menjadi energi panas dan listrik.

67

Pengolahan Sampah Menjadi Energy

di


Cara

pengolahan

sampah

Untuk 10-15 tahun berikutnya

menjadi energy ini yaitu pertama

barulah

ada

dengan cara pemilihan sampah

berbagai

fasilitas,

yaitu

peningkatan pelayanan.

menggunakan

anorganik

panas.

juga

dengan

sampah

dalam

kebutuhan manusia, sarana dan

menghasilkan

prasarana juga bertujuan untuk

mampu

Di mana energi panas ini

kemudian

dan

selanjutnya

Membakar insinerator

sampah

pertambahan

didistribusikan

melalui

Selain

untuk

memenuhi

mendukung

kegiatan

perdagangan

dan

jasa

serta

pipa ke wilayah perumahan dan

industri di Kota Padang. perbaikan,

gedung komersial.Energi ini juga

peningkatan

mampu menghasilkan listrik bagi

penambahan jalan, drainase, air

rumah rakyatnya.

bersih dan peningkatan kualitas sarana padang

kapasitas

angkutan

umum

merupakan

dan

kota

program

utama dalam mendukung kota padang

� Program sarana dan prasaran dijadikan

program

prioritas

sebagai

perdagangan

dan

mendukung

konsep

kota

jasa.

utama

pengembangan perdagangan

Untuk

kawasan dan

jasa

kota

diakarenakan ketersediaan sarana

padang yaitu G-TRAM ( GREEN

dan prasarana merupakan faktor

TRADITIONAL

utama

menunjang

pembangunan fasilitas sosial dan

semua

fasilitas umum ( pasos dan pasum)

program pembangunan yang ingin

Kota Padang adalah hal yang

dilaksanakan. Fokus utama dalam

sangat penting.

dalam

perkembangan

dan

program sarana dan prasarana ini adalah

perbaikan

atau

peningkatan kualitas sarana dalam 5 tahun kedepan, karena di menurut hasil proyeksi penduduk, untuk 5 tahun kedepan tidak dibutuhkan pertambahan prasarana.

sarana

dan

68

MARKET)

maka


A. Penambahan dan Renovasi / Perbaikan Sarana dan Prasarana Renovasi/perbaikan

dan

peningkatan kualitas sarana dan prasarana, program ini bertujuan untuk

meningkatkan

Sarana Pendidikan yang Ramah

kualitas

Lingkungan

sarana prasarana kota padang seperti pendidikan, perkantoran, peribadatan, kesehatan, air bersih, pengelolaan

persampahan,

jaringan jalan, jaringan drainase, dan

lain

sebagainya.

kualitas sarana

dan

Baiknya

prasarana

akan menjadi salah satu alasan untuk masyarakat dan investor untuk datang mengembangkan usahanya Program

di ini

kota

padang.

bertujuan

untuk

memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang pasti akan terus meningkat

setiap

tahunnya.

Contoh

sarana

pendidikan

berbasis

lingkungan,

sarana

perkantoran berbasis lingkungan dan lain sebagainya

B. Penyediaan sistem sanitasi yang ramah lingkungan. Teknologi Proses Pengolahan Limbah Cair dengan Biofilter Anaerob-Aerob Saat ini telah banyak ditemukan teknologi pengolahan limbah cair , diantaranya dengan Proses Reaktor Biologis Putar , Pengolahan Limbah cair dengan proses lumpur aktif , Pengolahan limbah cair dengan proses

Biofilter

Flow�,Pengolahan

“Up

limbah

cair

dengan limbah cair dengan proses Aerasi

Aerob.

anaerob

–

Proses

aerob

biofilter

merupakan

pengembangan dari proses biofilter anaerob dengan proses dengan proses aerasi kontak. Pengolahan air limbah dengan proses aerasi biofilter anaerob beberapa

–

aerob bagian

terdiri

dari

yakni

bak

pengendap awal, biofilter anaerob (anoxid),

biofilter

pengendap akhir.

69

aerob,

bak


Air limbah yang berasal dari

. Di dalambak ini lumpur aktif

limbah yang berasal dari rumah

yang mengandung massa mikro-

rangga dialirkan melalui saringan

organisme

kasar. Setelah melalui screen, limbah

dipompa kembali

cair dialirkan ke bak pengendap

inlet bak aerasi dengan pompa

awal, untuk mengendapkan awal,

sirkulasi lumpur. Air limpasan (over

untuk

partikel

flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di

lumpur, pasir dan kotoran lainnya.

dalam bak kontaktor khlor ini air

Air limpasan dari bak pengendap

limbah

awal selanjutnya dialirkan ke bak

senyawa khlor untuk membunuh

kontaktor anaerob dengan arah

micro-organisme

aliran dari atas ke dan bawah ke

olahan,

atas. Di dalam

setelah proses khlorinasi dapat

mengendapkan

anaerob

bak kontaktor

tersebut

diisi

dengan

media plastik atau kerikil/batu split. Penguraian zat-zat organik yang

diendapkan ke

saluran

dengan

patogen. air

yang

langsung dibuang atau

bagian

dikontakkan

yakni

dan

Air

keluar

ke

sungai

umum.

Dengan

kombinasi proses anaerob dan

ada dalam air limbah dilakukan

aerob

oleh

menurunkan zat organik (BOD,

bakteri anaerobik

atau

tersebut

selain dapat

facultatif aerobik setelah beberapa

COD),

hari operasi, Mikro-organisme inilah

padatan tersuspensi (SS), phospat

yang akan menguraikan zat organik

dan lainnya. Proses

yang belum sempat terurai pada

air limbah dengan sistem biofilter

bak pengendap. Air limpasan dari

anaerob-aerob sebagai berikut:

ammonia,

deterjen, pengolahan

bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor

aerob.

Dengan

demikian limbah cair akan kontak dengan mikro-orgainisme tersuspensi

dalam

air

yang maupun

yang menempel pada permukaan media. Dari bak aerasi, air dialirkan ke

Proses Pengelolaan Air Limbah

bak pengendap akhir

70


71

Sarana Transportasi

Kesehatan

1

2

Jenis Sarana

No

Terpadunya sistem transportasi antar moda untuk mendukung kegiatan di kawasan G-TRAM (Green Traditional Market) sehingga lebih tertata, dan terakomodir.

 Pembangunan sistem transportasi terintegrasi (laut, darat dan udara) menuju kawasan pusat perdagangan kota padang yaitu kawasan G-TRAM (green traditional market) dengan memastikan setiap moda transportasi terhubung dengan baik.

Tersedianya kualitas sarana transportasi yang baik, dan mampu mendukung kegiatan GTRAM menjadi Lebih optimal dari segi aksesibilitas dan juga distribusi barang.

Meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi

 Rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas yang ramah lingkungan juga dapat mengantisipasi dampak negatif. Seperti menggunakan bahan material yang ramah terhadap lingkungan dan alat-alat teknologi yang digunakan juga ramah terhadap lingkungan. Seperti pembangunan lingkungan sekolah yang terbuat atau campuran dari bahan daur ulang.

 Peningkatan kualitas jalan dan juga prasarana yang ada di wilayah transportasi darat seperti contohnya memberikan pelayanan yang khusus kepada pengguna transportasi darat sehingga lebih memberi kenyamanan dan juga memberi pengoptimalan kepada peruntukan transportasi darat.

Tujuan

Program Utama

seluruh kecamatan di kota padang

seluruh kecamatan di kota padang

seluruh kecamatan di kota padang

Lokasi

Dinas Perhubungan Kota Padang, dan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Pendidikan Kota Padang

Instansi Pelaksana I

II

III

Waktu IV

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN

APBD Kota Padang

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN.

Sumber Pendanaan


72

Air Bersih

Persampahan

3

4

Jenis Sarana

No

Terciptanya sistem pengelolaan sampah organik yang baik

 Pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan sampah organik menjadi pupuk di kawasan GTRAM (Green Traditional Market)

Seluruh Kecamatan Kota Padang

Memberikan pembaruan pada saringan sistem pengairan dan juga penyaringan air PDAM agar lebih optimal dan juga lebih bersih saat datang hujan, karena masalahnya pada saat datang hujan air menjadi kotor. Tetatp tersedianya air bersih untuk masyarakat walaupun pada saat kondisi darurat bencana ataupun musim kemarau panjang

 Memperbagus atau memperbarui sistem penyaringan pada filter air PDAM sehingga tidak adanya air yang kotor pada saat datang hujan.

 Pembuatan kawasan tampung air bersih kapasitas besar.

Kawasan aman dari bencana .

Kawasan G-TRAM ( Green Traditional Market ), kawasan pariwisata, pemerintahan, pasar modern dan pusat kegiatan lainnya

Kawasan G-TRAM ( Green Traditional Market ) Kota Padang

Lokasi

Terciptanya sistem pengelolaan sampah yang baik dan menghasilkan energi terbarukan

 Pengembangan pengelolaan sampah menjadi sumber energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya

Tujuan

Program Utama

Dinas Sumber Daya Air

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Dinas kebersihan Kota Padang

Dinas kebersihan Kota padang, dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang.

Instansi Pelaksana I

Waktu II III IV

Kota dan

Kota dan

APBD Padang

Kota

APBD Kota Padang

APBD Padang Swasta

APBD Padang Swasta.

Sumber Pendanaan


73

Jaringan Jalan

Jaringan Listrik

Draines dan sungai

Sanitasi

6

7

8

Jenis Sarana

5

No

Terciptanya sistem pengelolaan Limbah cair organik yang baik

 Pengembangan Sanitasi menggunakan teknologi ramah lingkungan yakni Pengelolaan Limbah Cair dengan Biofilter AnaerobAerob

G-TRAM (Green Tradtional Market), RTH, Kawasan Pariwisata, Pasar Modern

Seluruh kecamatan di kota padang

 Normalisasi aliran sungai dan drainase

Mencegah terjadinya banjir akibat lambatnya air mengalir menuju ke laut.

Seluruh kecamatan di kota padang

menghindari terjadinya kebanjiran yang di karenakan tersumbatnya saluran drainase.

 Penyediaan pompa air di ujung sungai untuk memompa air secapat mungkin kelaut.

Kawasan pusat kegiatan dan padat permukiman Kota padang

Kawasan pusast kota ( kecamatan padang utara, padang barat, Koto Tangah) dan kawasan G-TRAM ( Green Traditional Market)

seluruh kecamatan di kota padang

Lokasi

Terciptanya energi listrik terbarukan kota padang

Memberikan kenyamanan pada pengendara, dikarenakan banyaknya rambu yang tidak jelas sehingga banyak masyarakat yang melanggar rambu lalu lintas secara tidak sengaja, dan juga mengurangi kemacetan meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk berjalan kaki.

Tujuan

 Pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga sampah

 Pembangunan kelengkapan jalan seperti jalur sepeda, jalur pejalan kaki dan RTH sepanjang jalan utama.

 Perbaikan marka jalan yang sudah mulai rusak dan juga mulai hancur.  Memperbaiki jalan jalan yang sudah mulai berlobang dan juga mulai rusak di karenakan emakaian yang tidak dengan sewajarnya.

Program Utama

Dinas Lingkungan Hidup

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN.

APBD Kota Padang

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Kota

Kota

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN

APBD Padang

APBD Kota Padang dan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN

Sumber Pendanaan

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Waktu II III IV

APBD Padang

I

Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, dinas pertamanan dan pemakaman

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Instansi Pelaksana


Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal dengan istilah e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat untuk produk perangkat lunak, mengirimkna dan menerima penawaran secara cepat dan hemat, serta mendukung transaksi cepat tanpa kertas. Pemanfaatan internet memungkinkan UMK Mmelakukan pemasaran dengan tujuan pasar global, sehingga peluang menembus ekspor sangat mungkin. Pengembangan sarana elektronik sebagai langkah awal digitalisasi ekonomi kota padang, hal ini untuk mempersiapkan masyakat kota padang bersaing di era digital yang akan terus semakin canggih di masa mendatang. Pengembangan sarana elektronik merupakan rencana jangka panjang yang harus dimulai saat ini, karena jika tidak akan terlambat dan membuat masyarakat kota padang menjadi tidak siap terhadap persaingan didalam pasar digital. Oleh sebab itu untuk mengembangkan UMKM yang bebasis ECommerce berikut merupakan langkah menuju E-commerce yaitu:

74


1. Memilih

Produk

yang

akan

Dijual

•

Mulai cari ide produk yang akan dijual.

3. Mulai Mengatur Bisnis

Pikirkan

mana

memahami

dasar

Search Engine Optimization (SEO). Ini

dan

berguna agar Anda mengetahui

bagaimana cara mendapatkan

bagaimana situs web toko Anda

produk tersebut misalnya akan

berada di halaman depan Google.

membuat

di

Harus

produk

sendiri,

•

Mulai bangun situs web toko.

mengambil dari pemasok, atau

Gunakan situs web yang familier

menjual sebagai reseller Selain itu,

untuk membuat toko online seperti

pikirkan

Shopify,

di

mana

menyimpan

Anda

barang

akan

WooCommerce,

tersebut.

BigCommerce, Wix, atau Weebly.

produk

Anda juga harus menyediakan foto

tersebut layak dijual atau tidak.

yang berkualitas tinggi, deskripsi

Anda perlu melakukan pengujian

produk, mengetahui harga, atau

kelayakan ini meski hanya skala

berat barang tersebut.

kecil.

Memiliki sebuah blog adalah hal

2. Riset dan Persiapan

yang patut dipertimbangkan. Blog

Kemudian,

uji

apakah

Setelah mendapatkan produk, menilai

potensi

menemukan tersebut,

pemasok

siap

rancangan

jualnya,

meningkatkan

engagement

produk

dengan pembeli. Ini juga dapat

membuat

menarik traffic situs web Anda jika

Sebelumnya,

kontennya berkualitas dan dikelola

untuk

bisnis.

dan

bisa jadi saluran komunikasi dan

lakukan riset terhadap kompetitor

dengan baik.

dan lakukan inovasi agar produk

4. Tentukan Metode Pembayaran

Anda menjadi pembeda. Pastikan

Pilih

metode

bayar

yang

kualitas produk Anda juga lebih

memudahkan Anda dan konsumen

unggul

melakukan

perceived

untuk value

meningkatan dari

pembeli.

transaksi.

pembayaran

Fasilitas

biasanya

telah

Rancangan bisnis akan menjadi

tersedia jika menggunakan

peta yang membantu jalannya

penyedia

pikiran dan tindakan.

Jika tidak ada, bisa menggunakan

layanan

e-commerce.

transfer antar-rekening.

75

jasa


5. Bersiap untuk Meluncurkan Situs Web Tersebut Saat situs web toko sudah siap diluncurkan, inilah saatnya Anda untuk

bekerja

keras.

Langkah

memulai bisnis e-commerce adalah Anda harus membuat pemasaran digital ini bekerja dengan baik, yaitu menggerakan aktivitas jual beli yang sudah ditargetkan. bisa melakukan strategi pemasaran melalui media sosial atau menggunakan Google Analytics untuk mengungkap ideide baru untuk memasarkan dan Gunakan email marketing untuk memberi

tahu

produk

informasi

potongan

terbaru,

harga,

dan

berita terkini lainnya mengenai bisnis Anda.

Aplikasi E-Commerce

76


77

Pembuatan media digital untuk pengembangan UMKM Berbasis ECommerce.

Sosialisasi dan pendataan UMKM yang bersedia untuk mendaftarkan usahanya dalam UMKM Berbasis E-Commerce

Pemberian modal kepada UMKM yang memiliki usaha kreatif, inovatif dan bekualitas untuk mengembangakan usahanya secara besar.

6

7

Pengembangan sarana elektronik untuk Penjualan Tiket (Kereta Api, Pesawat, angkutan umum dan taksi). Pengembangan sarana elektronik untuk Jasa Pemesanan Hotel, penginapan atau homestay Pengembangan sarana elektronik untuk Jasa Tour wisata. Pengembangan sarana elektronik untuk Penjualan Oleh-Oleh Khas Sumatera Barat.

Program Utama

5

4

3

2

1

No

Mendorong berkembangnya UMKM Kota Padang dengan pemberian modal.

Tersedianya sarana elekctronik terkait jasa pemesanan hotel, penginapan atau homestay untuk memudahkan masayarkat. Berkembangnya sektor jasa tour wisata dengan kemudahan menggunakan sarana elektronik. Tercipta kemudahan dalam pemesanan oleh-oleh yang berasal dari toko-toko di kawasan kota padang. Mulai dirintisnya sistem UMKM berbasis E-Commers sebagai langkah awal digitalisasi ekonomi kota padang Pengenalan dan pelatihan terkait dengan E-Commerce kepada masyarakat serta membatasi komoditas yang boleh di jual melalui media digital ini. Karena pendataan dilakukan untuk membagi komoditas berdasarkan karakteristik pasarnya ( pasat tradisional, modern dan digital).

Tersedianya sistem E-Ticketing hasil kerjasama pemerintah masyarakat.

Tujuan

Masyarakat lokal yang sudah terdaftar dalam UMKM berbasis E-COMMERS

Masyarakat local yang sudah terdaftar dalam UMKM berbasis E-COMMERS

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Seluruh kecamatan di Kota Padang

Masyarakat local yang memiliki UMKM

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Instansi Pelaksana

Kawasan pariwisata.

Kawasan pusat kota, perdagangan dan pariwisata

Seluruh kecamatan di Kota padang

Lokasi/Sasaran I

Periode II III IV

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

Sumber Dana


1. Struktur Bangunan Lingkungan

Sektor perdagangan dan jasa kota padang dikembangkan dengan konsep Gyang

mengembangkan

2. Penggunaan Tas biodegradable pasar

tradisional di Kota Padang menjadi pasar yang nyaman, berbasis lingkungan dan juga banyak kawasan hijau berupa RTH, tanaman

dan

sistem

pengelolaan

limbahnya juga mengedepankan aspek lingkungan. Tujuannya adalah membuat suatu tatanan dan sistem wilayah pasar tradisonal yang ramah lingkungan dan hemat

energy

sehingga

tidak

kalah

bersaing dengan pasar modern dengan memperhatikan kesehatan, kenyamanan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan. G-TRAM di

desain

senyaman

dan

Berbasis

Untuk mewujudkan G-TRAM makan konsep bangunan yang terapkan harus memberikan kesan hijau. Bangunan hijau atau green building adalah bangunan yang memperhatikan aspek lingkungan atau bangunan yang bernuansa alam. Sehingga bangunan tersebut tidak mengeluarkan emisi yang terlalu tinggi dalam mengeluarkan emisi efek rumah kaca. Design rencana bangunan hijau contohnya adalah meliputi sirkulasi udara, mengelola sumber energi, tata kelola lahan hijau, bahan yang digunakan dan lain sebagainya. Sehingga bangunan yang direncanakan berdasarkan konsep ramah lingkungan tersebut tidak memberikan efek negatif terhadap lingkungan.

TRAM (Green Traditional Market), yaitu konsep

Pasar

Belanja

atau

Permasalahan kantong plastik merupakan salah satu yang wajib unutk dipikirkan oleh kita semua. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah plastik kian hari memang kian meresahkan. Dengan bahan organik tentu kantong satu ini menjadi bahan yang sangat ramah akan lingkungan dan bisa menekan tingkat polusi serta pencemaran yang terjadi. Salah satu alternatif pengganti kantong plastik adalah tas berjenis tote bag yang terbuat dari kain, kanvas, atau plastik. Tas jenis ini dapat dilipat, disimpan, dan digunakan kembali. Totebag juga lebih kuat ketimbang kantong plastik dalam mengangkut barang belanjaan. Beragam tote bag dengan aneka corak banyak tersedia dengan harga murah, tinggal dipilih sesuai selera.

seminimal

mungkin untuk menggunakan sumber energi listrik tak terbarukan, maka dari itu pengembangan konsep ini terlebih dahulu harus membangun sarana dan prasarana berbasis lingkungan. Persaingan pasar tradisional, pasat modern dan pasar digital akan menjadi suatu masalah jika tidak di kelola dan di susun sebuah rencana terintegrasi anatar ketiganya. Untuk mendukung terwujudnya konsep G-TRAM, :

78


79 Menghemat penggunaan energi seperti penggunaan lampu. Dan untuk memberikan pasokan cahaya kepada tanaman yang ada di dalam bangunan pasar. Terciptanya suasana yang nyaman di pandang dan menjaga kebersihan pasar Terpenuhinya kebutuhan fasilitas di pasar sehingga tetap nyaman dan bersih Terciptanya sistem pengelolaan sampah yang baik di kawasan G-TRAM, dan mengurangi tumpukan sampah hasil kegiatan G-TRAM. Terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka hijau di kawasan pasar sehingga meningkatkan kenyamanan d dalam pasar.

Mengganti atap bangunan yang dikombinasikan dengan genteng atau seng transparan serta atap tahan panas sehingga kondisi di dalam pasar cukup terang sekaligus mengurangi pemakaian listrik.

Melapisi lantai dengan keramik atau bahan lain untuk menghilangkan kondisi becek saat hujan

Perbaikan kamar mandi atau WC pasar sehingga dapat digunakan dengan nyaman

Penambahan bangunan composting,untuk mengolah sampah menjadi bubuk kompos dan untuk mengurangi timbunan sampah di area pasar

Penambahan ruang terbuka hijau dan penanaman pohon di lahan pasar

5

6

7

8

9

13

12

11

10

Pemberian tanaman gantung didalam pasar dengan menggunakan botol bekas sebagai pengganti pot. Penggunaan tas belanja dan menyediakan biodegradablebagi yang tidak membawa tas belanja dengan tambahan biaya, Penyediaan dari hasil pengolahan sampah dan kantong belanja yang terbuat dari bungkus semen bekas. Pengolompokan komoditas yang dijual untuk di tempatkan di pasar berbeda, tidak boleh ada komoditas yang sama di pasar yang berbeda (tradisional, modern dan digital ) Peningkatan standart teknologi terbarukan di pasar modern dan pasar tradisional, seperti penggunaan lampu tenaga surya, dan listrik tenaga sampah.

Terciptanya suasana nyaman dan mengurangi penggunaan energi listrik seperti air conditioner (AC)

Memperbaiki sirkulasi udara dalam pasar agar pembeli dan penjual nyaman dalam berjual beli.

3

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern. Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern.

Tersedianya sumber energi terbarukan di kawasan GTRAM dan Pasar Modern

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), pasar modern, dan kioskios pertekoan di seluruh kecamatan kota padang

Mengurangi penggunaan kantong plastik, dan juga sebagai penghasilan tambahan bagi pengrajin tas belanja dari daur ulang sampah, ataupun bungkus semen. Tidak terjadinya persaingan antara pasar tradisional, modern dan pasar digital .

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Memberikan tampilan pasar yang lebih bagus dan sebagai solusi daur ulang sampah pelastik.

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)dan Pasar Modern

2

1 Terwujudnya bangunan tahan gempa sehingga ketika terjadi bencana, dampak yang ditimbulkan tidak melumpuhkan kegiatan perdagangan di kawasan perdagangan.

Lokasi/Sasaran Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)dan Pasar Modern

Tujuan Tertatanya kios-kios di dalam pasar sesuai komoditas dan jenis dagangan agar konsumen tidak kesulitan dalam mencari yang ingin di belinya.

Program Utama

Penataan ulang kios-kios di dalam pasar melalui pengelompokan berdasarkan komoditas atau jenis dagangannya agar mempermudah pembeli dalam mencari barang yang dibutuhkan Perbaikan fisik pasar dengan menggunakan material anti gempa seperti pondasi yang terbuat dari baja agar bangunan mampu bertahan apabila terjadinya gempa.

N o

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Instansi Pelaksana I

II

III

Periode IV

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

Sumber Dana


80

18

17

16

15

14

13

No

Memanfaatkan kembali hasil kompostik tanaman dipasar yang akan dijual kembali

Penggunaan hasil composting dari TPS3R untuk tanaman di kawasan pasar dan dijual kembali

untuk

Mempromosikan kawasan G-TRAMP sebagai pasar tradisional yang nyaman dan juga mengedukasi masyarakat tentang sejarah masa lampau. Terhubungnya G-TRAM dengan pusat-pusat kegiatan lainnya sehingga mudah di akses menggunaan transportasi publik yang nyaman dan aman.

Melaksanakan event wisata belanja bernuansa zaman dulu di kawasan G-TRAM (Green Traditional Market) sebagai media promosi pasar tradisional Penyediaan sistem transportasi yang nyaman, aman dan terintegritas di seluruh pusat kegiatan menuju kawasan G-TRAM. Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market),

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market),

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market),

Tersedianya kantong parkir yang cukup, aman dan nyaman serta menghindari kemacetan karena parkir liar.

Penyediaan kantong parkir nyaman dan aman di kawasan G-TRAM (green Traditional Market)

Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern. Kawasan G-TRAM (Green Traditional Market), dan pasar modern.

Tersedianya sumber energi terbarukan di kawasan GTRAM dan Pasar Modern

Peningkatan standart teknologi terbarukan di pasar modern dan pasar tradisional, seperti penggunaan lampu tenaga surya, dan listrik tenaga sampah. Menempatkan mesin penukaran sampah plastik di setiap pasar modern dan pasar tradisional menjadi uang tunai, tiker kendaraan umum, makanan dan minuman.

Lokasi/Sasaran

Mengurangi dibuangnya sampah plastik secara sembarangan, dan juga sampah plastik bisa digunakan sebagai bahan pokok daur ulang, dan juga sumber energi tenaga sampah.

Tujuan

Program Utama

Dinas Perdagangan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang

Dinas Perhubungan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dinas Perdagangan Kota Padang, dan Dinas Pariwisata

Dinas Perdagangan Kota Padang

Dinas Perdagangan Kota Padang

Instansi Pelaksana I

II

III

Periode IV

Sumber Dana

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta

APBD Kota Padang dan Swasta


81


82



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.