2 minute read

Pelelangan Pulau Kecil di Indonesia dapat Mengancam Kedaulatan Negara

INDONESIA merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Oleh karenanya Indonesia disebut sebagai negara maritim. Sebagai salah satu negara maritim, Indonesia harus bisa mempertahankan pulau yang dimilikinya sebagai bentuk pertahanan negara, terutama untuk pulau-pulau terdepan.

Tetapi saat ini muncul isu mengenai pelelangan pulau kecil di Indonesia yang dapat mengancam kedaulatan negara. Pelelangan pulau kecil itu terjadi karena tingginya ketidaksiapan dalam pengelolaan dan pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia. Padahal pulau kecil di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, salah satu potensi besarnya yakni sebagai tempat wisata.

Pengembangan wisata itu memang membutuhkan investasi yang besar sehingga dibutuhkan investor untuk ikut serta dalam pengembangan pulau kecil tersebut, bukan menjual pulau.

Mekanisme lelang dalam bisnis itu menjadi hal yang biasa, tetapi untuk pulau-pulau kecil tidak bisa kita semerta merta melelang karena itu sangat terkait dengan kedaulatan negara. Isu pelalangan pulau kecil tersebut sudah terjadi sejak lama dan berulang dengan pola yang bermacam-macam.

Dan menjadi berkembang besar karena berkaitan dengan akses masyarakat terhadap sumberdaya pulau tersebut. Investasi secara penuh terhadap pulau cenderung menciptakan privatisasi. Privatisasi merupakan manifest pengelolaan yang eksklusif, dan bahkan dapat mengurangi aspek pengawasan. Sehingga, pemerintah harus segera memperbaiki mekanisme investasi dan pengawasan pulaupulau kecil. Data rinci pulau-pulau kecil kita perlu dibenahi agar bisa menentukan prioritas pengelolaan dan pembangunannya berdasarkan potensi dan daya dukung yang dimiliki. Sehingga dapat mengurangi permasala-

Dr FERY KURNIAWAN Dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB University han dan isu seperti yang berkembang saat ini karena tahu apa yang dibutuhkan dan harus berbuat apa.

Pulau kecil memiliki kompleksitas yang tinggi, sehingga pelelangan pulau akan memungkinkan kerentanan sumberdaya yang ada. Pengelolaan sumberdaya pulau yang kurang maksimal juga bisa menjadi risiko dalam pelelangan pulau kecil ini.

Isu lainnya yang ada dalam pengelolaan pulau kecil yakni tidak dilihat secara terintegrasi.

Jadi pulau hanya dilihat sebagai daratan saja, tidak dilihat satu entitas dengan perairan.

Padahal pulau didefinisikan sebagai daratan yang dibentuk secara alami yang dikelilingi oleh perairan dan masih muncul pada saat pasang tertinggi. Artinya secara implisit menjelaskan bahwa pulau itu tidak lepas dari perairannya. Masalah terakhir, negara belum mempunyai roadmap pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia. Pembangunan cenderung tidak seimbang dan tidak dilihat secara berpasangan dari sistem sosial dan ekologi sehingga perlu diseimbangkan antara pembangunan sosial dan ekologi.

Pentingnya Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, negara harus menguatkan basis pulau kecil di Indonesia. Negara butuh langkah serius untuk mengelola pulau-pulau kecil di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar.

Sehingga hal yang menjadi fakta atau masalah tidak terjadi. Seperti kerusakan lingkungan, pencemaran, kemiskinan dan lain-lain. Pulau merupakan penghubung negara maritim dan yang terpenting ialah karena pulau merupakan tiang dari pertahanan negara Indonesia. (*)

KEHILANGAN

STNK R2 Hnd 2020, Htm, F6283FFM, Nk:MH1JM011XLK047801, Ns:JM01E1047713, an.Dimas Nur

Pamungkas, Perum BIP Blok A18/06 Tajurhalang Kab.Bgr. (PKT1-23000238-28/01,04,11/02/23)

STNK R2 Piaggio, F6613HQ, 2022, Grey, Nk:RP8M66700NV036877, NS:M66BM5098932, an.Muhammad

Farhan Fadillah, Ciherang Gede Rt.2/2 Dramaga. (PKT1-23000258-28/01,04,11/02/23)

STNK R2 Hnd, Htm, 2017, F4939FBV, Nk:MH1JFZ214HK172507, Ns:JFZ2E1175240, an.Erina Caniago, Gg.Nangka Rt.1/2, Citeureup Kab.Bgr (PKT1-23000274-04,11,17/02/23)

RUMAH DIJUAL Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827. (RB3-11/02/23)

This article is from: