Radar pekalongan 13 mei 2016

Page 1

JUMAT, 13 MEI

16 HALAMAN

TAHUN 2016

Rp 3.000

BPK Temukan Kunker Fiktif DPR Rumah Warga yang Rusak Akibat Puting Beliung Rumah di RT 05 RW 02, meliputi:

Kerugian Negara Rp 945 M Tiket Fiktif Kerugian Rp2,05 Miliar

JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan dugaan kunjungan kerja (kunker) fiktif anggota DPR. Potensi kerugian negara dari dugaan kunker fiktif itu mencapai Rp 945 miliar lebih. Soal dugaan kunker fiktif ini terungkap dari inisiatif yang dilakukan Fraksi PDIP

DPR. PDIP meminta anggotanya membuat laporan hasil kunker dan kunjungan di masa reses. “BPK melakukan audit terhadap DPR, lalu menemukan sejumlah kekurangan terkait kunjungan kerja anggota dewan,” kata Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR Henke hal 7 kol 1

Suciah (62), Kasuni (70), Kopari (55), Kasbollah (65), Giono (42), Rasidah (62), Tuslikha (49), Rumah di RT 06 RW 02, meliputi: Wastro (45), Husein (51), Sidik (47), Tasiban (57) Rumah di RT 12 RW 02, meliputi: Nardi (41), Rohirin (55), Yulihah (60). Angin puting beliung juga merusak tempat kerja untuk membatik milik Sohlan (43).

DETIK

WAWANCARA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan memberikan keterangan kepada wartawan saat diwawancarai.

4 WNI Bebas, Pemerintah Diminta Klarifikasi Soal Uang Tebusan JAKARTA - Pemerintah diminta segera menjelaskan adanya uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf atas bebasnya empat Warga Ne-

gara Asing (WNI) yang disandera di Filipina. Penjelasan ini penting dilakukan agar polemik uang tebusan dalam pembebasan empat

WNI tidak berkepanjangan. Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid khawatir ada dampak negatif ke depannya ke hal 7 kol 5

BERHARAP BERTEMU Sutomo (berjabat tangan hadap kiri) yang merupakan orang tua Bayu Oktavianto berharap anaknya yang sudah bebas dari sandera Abu Sayyaf bisa cepat pulang dan berkumpul bersama keluarga.

GRAFIS: RONY COY

Puting Beliung Merusak 15 Rumah Di Desa Mulyorejo

MUHAMMAD HADIYAN

BENCANA - Potret salah satu bangunan rumah yang rusak akibat bencana angin puting beliung yang terjadi sore kemarin.

SELEBRITIS Jika Terpaksa, Siap Dijodohkan TESSA KAUNANG resmi menyandang status janda dan hidup sendiri bersama anak-anaknya sejak bercerai dari Sandy Tumiwa. Sekian waktu sendiri, Tessa kini mengaku sudah siap untuk dijodohkan. “Saya intinya bahagia sekarang. Siapa yang mau jodohin saya atau pacarin saya, silahkan. Masih terbuka lebar,” kata Tessa di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Meski telah menyatakan membuka diri untuk pria manapun yang ingin mendekatinya, namun Tessa tak mau asal pilih. Kegagalan rumah tangga dengan dirasanya cukup untuk dijadilan pelajaran dan pengalaman untuk tidak ke hal 7 kol 5

Tessa Kaunang

KAJEN - Sebanyak 15 rumah di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, rusak akibat terkibas angin puting beliung, sore kemarin (12/5). Bencana ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB berlangsung begitu cepat. Hingga ditulisnya berita ini, sebagian warga masih histeris dengan kejadian tersebut. Kondisi ini diperparah lantaran daerah tersebut masih tergenang rob setinggi 30 hingga 40 cm di beberapa titik

LIPUTAN6

Gajah Mengamuk karena Terusik Flash Kamera Dokter Cantik

ke hal 7 kol 1

Awasi Anak Saat Main Gadget JAKARTA - Pemerkosaan terhadap seorang siswa SMP membuat miris semua orang. Apalagi pelakunya masih ada yang duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kasus itupun mendapatkan perhatian serius dari berbagai lembaga yang peduli

terhadap kasus anak dan perempuan. Salah satunya Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni sangat perihatin terhadap kasus yang terjadi di ke hal 7 kol 1

SINDONEWS

TAMAN SATWA - Dua ekor gajah yang ada di Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, salah satunya telah menyebabkan dokter hewan yang merawatnya tewas.

SEMARANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah menyebut, Panamtu, si gajah jantan yang mengamuk dan menyerang drh Esthi Octovia Wara Hapsari hingga tewas, didua terusik flash (blitz) kamera korban yang dinyalakan ketika hendak berfoto selfie. Hal itu diungkapkan Kepala BKSDA Jateng Suharman. Timnya diturunkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) termasuk Suharman ke hal 7 kol 1

Lagu Genjer-genjer dan Garuda Pancasila Karya Seniman Lekra, Tapi Beda Nasib

Jadi Propaganda PKI, Genjer-genjer Tabu Dinyanyikan SIAPA tak kenal lagu Garuda Pancasila dan lagu Genjer-genjer. Kedua lagu itu merupakan karya seniman yang kemudian bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang terafiliasi ke PKI. Genjer-genjer yang diciptakan pada 1943 sebagai bentuk sindiran pada kemiskinan di masa penjajahan Jepang karya M Arif, seniman Banyuwangi yang kemudian bergabung dengan Lekra. Demikian juga lagu Garuda Pancasila, yang menurut sejarawan LIPI Asvi Warman Adam adalah buah karya Sudharnoto pada 1956. Belakangan Sudharnoto masuk Lekra. Kembali ke soal nasib dua lagu itu, di era Orba, lagu Genjer-genjer kemudian masuk kotak. Lagu ini terlarang, tak boleh dinyanyikan. Pidana bisa mengancam. Sedang Garuda Pancasila tetap ke hal 7 kol 1

BPK Temukan Kunker Fiktif DPR

Yang kelihatan saja bisa fiktif, apalagi yang tidak terpantau... 4 WNI Bebas, Pemerintah Diminta Klarifikasi Soal Uang Tebusan

Tebusan atau tidak, terpenting bisa bebas dulu...

DETIK

INSPIRASI - Tanaman genjer yang tumbuh subur di areal persawahan ini menjadi inisiatif penciptakaan lagu oleh M Arif, namun sejak menjadi alat propaganda PKI, lagu tersebut menjadi terlarang untuk dinyakikan.

Alamat : Jl. Binagriya Raya B1 No. 9 Pekalongan Telp. (0285) 432.234, 790.6360 Fax. (0285) 441.0262

Website: www.radarpekalongan.com

CKMY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar pekalongan 13 mei 2016 by Radar Pekalongan - Issuu