16 HALAMAN
KAMIS, 21 MEI 2015
2.783
2.468
679
33
89
217
10
24
10
127
24
44
Rp 3.000
90
208 782
Jokowi Bohong dalam Nawacita
KORBAN LAKA Jenasah Esa yang meninggal setelah menjadi korban kecelakaan berada di kamar mayat RSUD Bendan sebelum selanjutnya diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
1 Bermula ketika sebuah truk tronton berjalan dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang.
WAHYU HIDAYAT
Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk
Pengendara motor (korban) lalu berbelok ke kanan (ke arah barat).
Diduga Menghindari Tumpukan Material
3 2
KOTA - Kecelakaan lalu lintas berujung maut kembali terjadi di jalur pantura Kota Pekalongan, Rabu (20/5) siang. Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terjatuh dan terlindas truk di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di depan bangunan Pemandian Air Panas ‘Tirta Bhu
Demonstran Bakar Boneka Pocong ‘Jokowi’
Sesampainya di depan Pemandian Air Panas Tirta Bhumi, korban yang mengendarai sepeda motor jenis matic keluar dari gang.
ke hal 7 kol 5
Tiba-tiba, motor korban ambruk, tepat di dekat tumpukan material proyek perbaikan trotoar. Korban jatuh ke arah kanan. Tanpa ampun, korban langsung terlindas Roda kiri belakang truk.
4
TKP: Pantura Jalan Jendral Sudirman Kota Pekalongan Korban: Esa Prasetya Jaya (33), warga Gembong Barat gang Beringin 4 RT 03 RW 12 Kel. Kedungwuni Barat, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan.
GRAFIS: RONY COY
KRITIKAN Baliho Garuda Berwujud Resleting, TNI Turun Tangan
Tuntaskan Kasus Beras Plastik
DETIK
CARA MUDAH - Bagi masyarakat awam, ada cara mudah mengetahui beras palsu, yaitu dimasukan air dan diaduk. Jika mengapung, maka beras dicurigai beras palsu.
DETIK
SELEBRITIS Kesal Inisialnya Terseret HEBOH munculnya daftar inisial nama artis yang terlibat dalam prostitusi ternyata juga menyeret nama penyanyi cantik Indah Indah Dewi PerDewi tiwi. Ia sempat Pertiwi terkejut dan kesal saat inisialnya masuk dalam daftar yang dibuat oleh orang tak bertanggung jawab tersebut. “Siapapun pasti (kesal) lah ya, waktu yang a k a n membuktikan. Manusiawi banget kalaukesel.Aku kalau ada gosip apapun, ke hal 7 kol 5
ke hal 7 kol 1
Polisi Ajarkan Cara Bedakan Beras Palsu
SEMARANG - Baliho peringatan hari Kebangkitan Nasional yang terpasang di gedung Kantor Gubernur Jawa Tengah mendapat kritikan. TNI minta baliho diturunkan. Hal itu karena pada baliho tersebut tergambar lambang negara Garuda Pancasila yang diwujudkan dalam bentuk resleting ke hal 7 kol 1
RESLETING - Baliho peringatan hari Kebangkitan Nasional di gedung Kantor Gubernur Jateng mendapat kritikan.
JAKARTA - Seratus lebih pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa membakar boneka pocong di tengah aksi demonstrasi yang menegang di depan Istana Kepresidenan, Rabu (20/5). Setelah aksi tarik kawat duri itu, pengunjuk rasa membakar ban berbalut spanduk, serta boneka pocong yang mereka simbolkan sebagai Presiden Jokowi. Asap hitam pun membubung ke langit di atas Istana Merdeka. Kepolisian hanya menatap aksi para demonstran sambil mewaspadai agar tak terprovokasi sejumlah pe-
ngunjuk rasa yang berupaya menyulut emosi mereka. Ketegangan di depan Istana Negara baru terjadi jelang sore ini. Akibatnya polisi memperketat pengamanan dengan mengepung beberapa titik lokasi dari arah timur dan depan Istana. Mereka juga memblokade jalan karena sesuai aturan, demonstrasi harus selesai pukul 17.00 WIB. Massa yang antara lain berasal dari Himpunan Mahasiswa Indonesia dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah kemudian memblokade diri melihat polisi mengepung mereka. Namun akhirnya demonstran membubarkan diri dengan tertib sementara polisi memadamkan api dengan semprotan
JAKARTA - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mendesak pemerintah segera menindak pelaku dan menjelaskan ke publik soal temuan beras sintetis berbahan campuran plastik yang beredar di Bekasi, Jawa Barat. Ketidakjelasan mengenai spesifikasi dan kandungan beras sintetis dinilai APPSI membuat konsumen khawatir salah konsumsi dan mengurangi pembelian beras di pasar. “Kami masih menunggu hasil dari uji laboratorium Perum Bulog dan keterangan dari Kepolisian. Jangan sampai salah kaprah dan membuat ke hal 7 kol 1
SOFYANSYAH/RADAR BOGOR/JPNN
AKSI - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi damai didepan istana bogor, Rabu (20/05).
Dua Napi Terorisme Jadi Pengibar Bendera SIDOARJO - Ada yang menarik pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I Surabaya di Porong Sidoarjo, Se-
lasa (20/5). Dua narapidana kasus terorisme menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih. Dalam upacara ini, juga dilakukan pemberian pembe-
basan bersyarat bagi narapidana atas nama Zainudin Nasir (36). Hal ini menunjukkan wujud keberhasilan pembinaan narapidana terorisme bahwa mereka sudah
mengikrarkan diri untuk setia dan taat kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Keberhasilan pembinaan napi teroris ini tidak lepas
dari kerjasama semua pihak, terutama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan keke hal 7 kol 5
Kandidat Balon Bupati Pekalongan Safujiyanto, ST
Bersama Membangun Selangkah Lebih Maju Bakal Calon pemimpin dari kalangan muda kini mulai bermunculan menjelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember 2015 mendatang. Salah satunya, Safujiyanto, ST, yang bertekad untuk selangkah lebih maju dan membangun bersama lebih baik. Bagaimana? TRIYONO, Kajen BAKAL calon pemimpin memang tak memandang asal golongan, profesi ataupun usia. Seperti Saefujiyanto ST mantan konsultan di Ibukota Ja-
Safujiyanto, ST DOK
karta asal Desa Gejlik, Kecamatan Kajen yang bermodalkan dukungan dari semua kalangan masyarakat ini ingin
Alamat : Jl. Binagriya Raya B1 No. 9 Pekalongan Telp. (0285) 432.234, 790.6360 Fax. (0285) 441.0262
bersama-sama membangun Kota Santri lebih maju. Putra asli daerah kelahiran November 1975, yang kini
masih aktif menggeluti bidang kontraktor hingga saat ini, membuatnya lebih dikenal oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan. Meski begitu, dalam kesehariannya ia terus memberikan pengawasan dengan turun langsung ke lokasi supaya amanat yang diberikan sesuai dengan kualitas yang ditentukan. Safujiyanto yang merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tahun 2001 tak mudah menyerah dalam menghadapi situasi sesulit apapun. Karena sebelumnya ia lebih memilih untuk benahi lingkungan sekitar bersama masyarakat, dengan meninggalkan pekerjaan dari Jakarta. “Dalam membangun memang harus diawali dengan
Jokowi Bohong dalam Nawacita
Jika tidak bisa berbohong, maka jangan jadi politikus.. Pemerintah Dituntut Tuntaskan Kasus Beras Plastik
Dituntaskan, bukan malah dijadikan pengalih perhatian...
ke hal 7 kol 1 Website: www.radarpekalonganonline.com
CKMY