32 HALAMAN
SELASA, 28 JANUARI 2014
Ir H. Ricsa Mangkulla
Balgies Diab
AKBP Widi Atmoko SIK
AKBP Rifki SIK
KH Anang Rikza M
Rp 2.500
Walikota Apresiasi Penghargaan Person of The Year
Kol Inf. Aminton M
Yang Digagas Radar Pekalongan
Yoyok Riyo Sudibyo
Drs. H Amat Antono
Teguh Uripno
Tedi Sucipto
Rani Wijayanti
Sarwo Gangsar
Kiromal Khotibin
Andi Setiawan
M Teguh Pujianto
Graciani Kanesia
Hermawan
Edy Sudoyo
Setiawan Dwi Haryanto
Sapuan Batik
KOTA - Penghargaan Person of The Year yang digagas Radar Pekalongan untuk memberikan penghargaan kepada insan berprestasi di Pekalongan dan sekitarnya, dinilai menjadi satu penghargaan yang bisa mendorong dan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang tokoh-
tokoh berprestasi yang layak menjadi calon pemimpin baru di masa depan. Wali Kota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad, memberikan apresiasi besar kepada Radar Pekalongan yang telah menggagas penghargaan tersebut. Menurutnya, apa yang disajikan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa di masing-masing profesi terdapat tokoh yang ke hal 7 kol 1
PROFIL PERSON OF THE YEAR RADAR PEKALONGAN - Ketua KONI Ir H. Ricsa Mangkulla. Kriteria: Peduli terhadap Prestasi Olahraga
Kelompok
- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan, Balgies Diab SAg, SE, MM. Kriteria: Peduli Kesejahteraan Perempuan
KB PRIA Wisnu Ardlian S
H Budi Hardyansyah
Prio Utomo Mulyojati
- Kapolres Batang, AKBP Widi Atmoko SIK. Kapolres yang Menyatu dengan Masyarakat - Kapolres Pekalongan AKBP Rifki SIK. Kriteria: Peduli Prestasi Anggota - Pengasuh PM Tazakka Bandar KH Anang Rikza Masyhadi LC, MA. Kriteria: Ulama yang Aktivis Sosial Farah Rachman
Eva Ria Hafizta
Thomas Hari Adi
Caram
- Dandim Batang Kol Inf. Aminton Manurung SIP. Kriteria: Penggerak Gotong Royong dengan Masyarakat - Bupati Kabupaten Batang Yoyok Riyo Sudibyo. Kriteria: Bupati yang Rajin Blusukan - Bupati Pekalongan Drs. H Amat Antono, MSi. Kriteria: Bupati Penegak Kedisiplinan - Siswi SMPLB Wiradesa, Rani Wijayanti. Kriteria: Siswi SPMLB Berpestasi - Siswa SMP Negeri 6 Batang, Kiromal Khotibin. Kriteria: Atlet Panjat Tebing Berprestasi
Ir H. Much M Ariston
AKP H. Agus Riyanto
CA CATT AT AN Mekanisasi Sniper Pemburu Tikus Manufacturing Hope 113 ASYIK sekali temu wicara informal dengan ketua-ketua kelompok tani di Desa Sambitan, Tulungagung, Jawa Timur, tadi malam. Sekali lagi, para petani kita itu begitu banyak idenya. Misalnya dalam hal mekanisasi pertanian. Selama ini yang sudah memasyarakat secara tuntas adalah mesin bajak. Tidak ada lagi petani yang membajak sawah dengan kerbau atau sapi. Tidak ada juga Oleh: Dahlan Iskan yang mencangkul 100 persen. Mesin bajak Menteri BUMN sudah sepenuhnya menggantikan yang tradisional. Yang juga semakin dominan adalah penggunaan mesin perontok gabah. Bahkan, banyak petani sudah mampu membuatnya. Teknologi perontok ini memang sederhana. Yang baru mulai dicoba adalah mesin untuk panen. Perkembangannya juga sangat pesat. Industri mesin panen dalam negeri juga mulai tumbuh. Kalau mesin bajak sudah didominasi produksi dalam negeri, mesin panen pun ke hal 7 kol 5
AKSI
HA Failasuf
Dr. Muhlisin, MAg
M. AINUL ATHO’
Buruh PT Gisapda Gruduk Kantor DPRD KOTA - Puluhan buruh PT Gisapda beserta anggota SPN dari Kota dan Kabupaten Pekalongan, Senin (27/1) pagi, menggeruduk kantor DPRD setempat untuk meminta perlindungan sekaligus fasilitasi penyelesaian masalah hubungan industrial yang mereka alami. Para buruh tersebut, mengadukan permasalahan union busting dan juga pelanggaran kesepakatan kerja antara buruh dan perusahaan mengenai pengangkatan karyawan kontrak yang terjadi di perusahaan tempat mereka bekerja. Gerakan mereka mengadu ke DPRD, diawali dari permasalahan union busting yaitu sebanyak 54 dari 80 karyawan yang tergabung dalam serikat dilarang untuk bekerja. Mereka dilarang bekerja karena dinilai tidak tunduk dan patuh terhadap kebijakan perusahaan.
Tuntut Penyelesaian Hubungan Industrial
ke hal 7 kol 5
Willyanto Hindarto
Terancam Tanpa Presiden Putusan MK Rawan Gugatan Calon Kalah Jadi Bom Waktu Pemilu 2014
DETIK
HAKIM - Inilah para hakim MK yang memutuskan pemilu serempak pada 2013 lalu dan keputusanya baru dibacakan pada 2014 ini.
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pemilu serentak pada 2019 sedangkan pemilu 2014 dilaksanakan terpisah, antara pileg dan pilpres. Padahal, payung hukum pemilu 2014 yang memisahkan antara pilpres dan pileg telah dihapus
- Desainer Goedang Kaos Kota Pekalongan, M Teguh Pujianto. Kriteria: Desainer dengan Semangat Budaya Pekalongan - Manager Porprov Kota Pekalongan 2013, Graciani Kanesia. Krieteria: Manager Olahraga Terbaik 2013 - Pendiri TBM Permata Hati, Sukomangli, Reban, Kabupaten Batang , Edy Sudoyo A Ma Pust. Kriteria: Aktivis Taman Baca Pintar - Ketua P2MKP Mina Pantura, Teguh Uripno. Kriteria: Penggagas Budidaya Lele dengan Sistem Biofloc - Penilik Pendidikan Kec Buaran: Penilik PAUD Berprestasi, Tedi Sucipto. Kriteria Penilik Berprestasi - Kades Kwasen Kec Kesesi Kab Pekalongan, Sarwo Gangsar. Kriteria: Pengembang Burung Hantu Predator - Tikus yang dapat meningkatkan hasil panen petani. - Ketua sekaligus penggagas Komunitas Biji Kota Pekalongan, Andi Setiawan. Kriteria: Penggerak menanam biji tanaman - Koordinator Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Pekalongan, Hermawan. kriteria: Aktivis Lingkungan Hidup - Direktur Pattiro (Pusat Telaah dan Informasi Regional), Setiawan Dwi Haryanto. Kriteria: LSM yang konsen Transparansi Pelayanan Publik - Desainer Batik Guru IPA SMP 2 Paninggaran, Sapuan Batik. Kriteria: Desainer Batik Postmodernisme - Guru Fisika SMAN 1 Wonotunggal Wisnu Ardlian Sugiyarto. Kriteria: Penemu Software e-Karakter - Manager KJKS BMT Bahtera Pekalongan, H Budi Hardyansyah,SE.MM. Kriteria: Pemberdaya Ekononomi Umat - Kelompok KB Pria “Prio Utomo Mulyojati”, Yanto. Kriteria: Aktivis KB Laki-laki - Pengusaha Muda, Farah Rachman. Kriteria: Entrepreneur Muda yang Aktivis - Bintang Iklan dan Pemain Sinetron, Eva Ria Hafizta. Kriteria: Model dari Kota Pekalongan yang tembus kancah global - Pemerhati Lingkungan di Kab Pekalongan, Thomas Hari Adi. Kriteria: Aktivis Lingkungan Hidup - Warga Desa Tengengwetan, Kecamatan Siwalan, Caram. Kriteria: Penemu Mesin Potong Tempe - Arsitek Pondok Modern Buaran Kota Pekalongan dan Pondok Modern Tazakka Bandar, Ir. H. Much Muchlis Ariston. Kriteria: Arsitek Gedung Unik - Kapolsek Buaran, AKP H. Agus Riyanto. Kriteria: Anggota Polisi yang Aktivis Kegiatan Sosial - Ketua Kadin Kab Pekalongan, HA Failasuf. Kriteria: Entrepreneur yang Peduli Generasi Muda - Pembantu Ketua I STAIN Pekalongan, Dr. Muhlisin, MAg. Kriteria: Akademisi yang aktivis sosial - Ketua IIBF Kota Pekalongan, dr. Udi Suhono SpB. Kriteria: Dokter yang aktivis Beli Indonesia - Direktur Utama RS QIM, Teguh Suhardi. Kriteria: Entrepreneur Cum Sosialpreneur - Ketua Pengprov POBSI Jateng, Willyanto Hindarto. Kriteria: Peduli pembinaan olahraga billiard
ke hal 7 kol 1
Sembilan SD Terkena Bencana, Gerlang Terparah Disdikpora Langsung Tinjau Lokasi
GERUDUK DPRD - Puluhan buruh PT Gisapda bersama anggota PSP SPN dari Kota dan Kabupaten Pekalongan, saat menggeruduk Kantor DPRD Kota Pekalongan, Senin (27/1) pagi.
Teguh Suhardi
dr. Udi Suhono, SpB
BATANG - Sejumlah SD di Kabupaten Batang menjadi korban bencana selama musim hujan tahun ini. Dari 9 laporan yang masuk, SDN Gerlang tercatat sebagai yang terparah terkena dampak bencana berupa angin kencang. Sekolah yang berlokasi di Dukuh Gunung Allang, yang berbatasan langsung dengan
Dieng itu tersapu angin kencang pada 17 Januari lalu, yang membuat atap bangunannya mengelupas dan berterbangan. Sementara delapan sekolah lainnya adalah SDLB Batang, SD Proyonanggan 9, SD Kedung Segog Kecamatan Tulis, SD Kasepuhan 7, SD Karangasem 5 dan 11, SD Lobang 1 Limpung dan SD Lobang 2 Limpung. “Sesuai laporan yang masuk ke kami, sebenarnya total ada 15 SD yang terkena bencana.
Tetapi dari jumlah itu, ada 9 yang dampaknya cukup lumayan. Terutama sekali SD Gerlang, karena atap-atapnya yang terbuat dari seng mengalami kerusakan,” ungkap Kabid Sarspras Dinas Pendidikan ke hal 7 kol 5
AKHMAD SAEFUDIN
FOTO BERSAMA - Para guru dan siswa SD Gerlang berfoto bersama dengan jajaran Disdikpora, Sabtu lalu, dengan latar belakang atap sekolah yang rusak.
Mengenang 6 Tahun Wafatnya Mantan Presiden Soeharto
Antara Getir dan Gemilang dalam Memimpin Kemarin, 27 Januari, enam tahun lalu, mantan Presiden Soeharto meninggal dunia. Kita tahu, segera setelah ia lengser pada 21 Mei 1998 itu, serapah dan hujatan untuk dirinya datang tumpah ruah. Barangkali wajar, karena 30 tahun lebih nyaris tak ada kritik yang dibiarkan meletik. ENTAH atas perintah Soeharto sendiri, atau boleh jadi sebenarnya tak lebih dari prakarsa para penjilat yang mengelilinginya. Tentu saja, setelah yang bersangkutan berpulang, hal itu tak terlalu signifikan dipersoalkan. Namun yang jelas, pada 27 Januari 2008 itu kita menyaksikan
Terancam Tanpa Presiden
Sekalian saja tanpa DPR, jadi biar tambah kacau negeri ini... Antara Getir dan Gemilang dalam Memimpin
Ditunggu sosok baru berikutnya di 2014...
DETIK
DETIK
ZIARAH - Para peziarah ini mendatang makam Soeharto di Astana Giribangun yang berada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.
KAOS SOEHARTO - Setelah kata-kata ‘Isih Penak Zamanku’ pada kaos gambar Soeharto populer, kini muncul ‘Tak Tinggal Kok Malah Rekoso’.
rakyat berkerumun di pinggir jalan, terutama sepanjang ruas JakartaSolo. Mereka datang sendiri tanpa mobilisasi. Tak sedikit tiba-tiba
Redaksi/Pemasaran/Iklan: Jl. Binagriya Raya B1 No. 9 Pekalongan Telp. (0285) 432.234, 790.6360 Fax. (0285) 441.0262
bermata sembab, dan membasah manakala iring-iringan kendaraan duka itu lewat. Jelaslah sudah, bangsa ini me-
mang dihuni manusia-manusia yang penuh nurani. Mereka mungkin akan mengeluh. Tak jarang pula ke hal 7 kol 1
E-mail: r4d4rpek4long4n@gmail.com, iklan_radar_pekalongan@yahoo.com Website: www.radarpekalonganonline.com
CKMY
NASIONAL
SELASA, 28 JANUARI 2014
2
RADAR PEKALONGAN
LINT AS LINTAS Uang Saksi Rp 700 Miliar, Dikelola Bawaslu JAKARTA - Ketua Komisi II DPR, Agun Gunanjar mengatakan alokasi ABPN sekitar Rp 700 miliar untuk membiayai saksi partai politik dalam proses pemungutan suara diatur dalam Undang-undang Pemilihan Legislatif No 8 tahun 2012. Dana itu dikelola oleh Badan Pengawas Pemilu dan penyalurannya langsung kepada saksi. Dikatakan, awalnya Bawaslu sempat keberatan karena opini yang terbentuk dana itu adalah untuk penyelenggara pemilu seperti untuk surat suara dan logistik lain, bukan buat partai politik. “Bawaslu sudah sepakat. Memang awalnya Bawaslu sempat keberatan (mengelola). Tapi setelah saya jelaskan, akhirnya Bawaslu memahami,” kata Agun di Komisi II DPR RI, Jakarta, Senin (27/1). Menurut politikus Partai Golkar itu, uang untuk penyelenggaraan pemilu tidak mungkin diposkan di DPR, pemerintah, tapi harus di penyelenggaraan yang masuk fungsi pengawasan, yakni Bawaslu, bukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Jadi ini soal teknis, jangan dibawa ke politik. Lalu kenapa Bawaslu ini berpolitik. Apa parpol ini koruptor, tidak. Konsekuensi penyelenggaraan pemilu dibiayai oleh APBN. Saksi ada dalam UU,” tegas Agun. Ditambahkan Agun, pengalokasian dana saksi ini sudah mempertimbangkan banyak hal, terutama mengenai kerawanan di TPS. Sehingga dengan adanya saksi ini diharapkan tidak ada lagi praktik kecurangan. “Dengan begitu, tidak ada lagi celah parpol untuk merasa dicurangi,” tandasnya. DIBAYAR RP 100 RIBU Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mulai mengatur mekanisme penyaluran honor saksi partai politik di tempat pemugungutan suara (TPS). Menurut Ketua Bawaslu, Muhammad, direncanakan negara hanya akan menanggung honor seorang saksi bagi masing-masing partai politik di tiap TPS, dengan anggaran sebesar Rp 100 ribu. Dengan besaran honor yang diterima seorang saksi Rp 100 ribu ini, maka jika dikali jumlah TPS di seluruh Indonesia yang mencapai 545.778 buah, anggaran saksi masing-masing parpol yang diperoleh dari negara, mencapai Rp 54.577.800.000. Angka ini jika dikali 12 parpol peserta pemilu nasional, total anggaran negara yang dikeluarkan mencapai Rp 660 miliar. Sebagaimana diketahui, dari usulan yang sebelumnya disampaikan Bawaslu, total keseluruhan dana pengawasan untuk pemilu 2014, sekitar Rp 1,5 triliun. Dengan rincian Rp 660 miliar untuk saksi dari parpol, sementara selebihnya untuk mitra pengawas pemilih lapangan. Namun anggaran tidak akan diserahkan langsung ke parpol, melainkan langsung ke masing-masing saksi di lapangan nantinya. “Kalau bisa nantinya anggaran itu tanpa pajak. Jadi tiap TPS ada seorang saksi parpol, dengan uang Rp 100 ribu. Nanti ada pengaturan teknis gimana ngasihnya,” ujar Ketua Bawaslu, Muhammad, di Jakarta, Senin (27/ 1). Menurut Muhammad, untuk pengaturan saksi parpol, masing-masing parpol diminta terlebih dahulu mengajukan nama-nama saksi di tiap TPS ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kemudian setelah terdaftar sesuai mekanisme peraturan perundang-undangan yang ada, Bawaslu akan menerima verifikasi nama-nama yang diberi mandat oleh parpol untuk menjadi saksi. “Kalau sampai hari H pemilihan nama itu tidak muncul, ya tidak diberikan (honornya). Anggaran akan dikembalikan ke negara. Jadi tidak boleh dititip,” katanya. Bawaslu berharap nama saksi yang diajukan parpol bukan merupakan orang yang bermasalah. (gir/jpnn)
Cacat Hukum, PAW Pasek Diperbaiki JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf menyatakan sudah menerima pengembalian surat pemecatan Gede Pasek Suardika sebagai anggota DPR dari pimpinan DPR. Alasan pimpinan DPR mengembalikan surat tersebut karena dinilai cacat hukum. “Surat pergantian antarwaktu (PAW) Gede Pasek Suardika sebagai anggota DPR dikembalikan oleh pimpinan DPR karena surat tersebut tidak diteken ketua umum. Solusinya, ya tinggal diganti atau diperbaiki,” kata Nurhayati Ali Assegaf, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (27/1). Menurut Nurhayati, perihal pengembalian surat tersebut, merupakan hal biasa dan bukan masalah sulit. Begitu diperbaiki, segera dikirim ulang ke pimpinan DPR. “Jadi, pengembalian surat itu tidak akan merubah sikap Partai Demokrat untuk memberhentikan Gede Pasek sebagai anggota Dewan dengan alasan telah melanggar etik. Soal pelanggaran etiknya bagaimana, itu haknya DPP menjelaskannya,” tegasnya. Sabtu (25/1), Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan pimpinan DPR sepakat mengembalikan surat PAW Gede Pasek Suardika karena tidak diteken Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. (fas/jpnn)
RADAR PEKALONGAN
MUHAMAD ALI/JAWAPOS
TIBA DI KPK - Wakil Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso tiba KPK, Senin (27/1/2014) guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan Tersangka Budi Mulia.
KPK Periksa Wakil Ketua PPATK Terkait Kasus Bank Century JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso. Agus diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Ya, keterangan Agus dianggap perlu digali lantaran kala itu dia menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Perencanaaan Strategis dan Hubungan Masyarakat (DPSHM) Bank Indonesia (BI) Agus Santoso. “Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Senin (27/1). Selain Agus, KPK juga memeriksa mantan Direktur Hukum Bank Indonesia (BI) Ahmad Fuad, Pegawai BI Rudiatin S Djadmiko, mantan Pegawai BI Eddy Sulaiman Yusuf, Deputi
Gubernur BI Halim Alamsyah, mantan Pegawai BI Rusli Simanjuntak dan Pegawai BI Doddy Budi Waluyo. “Mereka juga diperiksa sebagai saksi,” ujar Priharsa. DICECAR PERUBAHAN PBI Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama kurang lebih 7,5 jam. Agus diperiksa dalam kapasitasnya mantan Deputi Direktur Departemen Perencanaaan Strategis dan Hubungan Masyarakat (DPSHM) Bank Indonesia (BI), terkait dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP untuk Bank Century. Kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan, Agus mengaku mendapat 27 pertanyaan dari penyidik. “Saya dipanggil sebagai saksi untuk tersangka BM (Budi Mulya) sebagai jabatan saya pada tahun 2008-2009,” kata Agus di KPK, Jakarta, Senin (27/1). Agus mengatakan, saat itu dirinya menjabat sebagai Ketua Tim Perundang-undangan dan Deputi Direktur Hukum BI.
“Yang ditanyakan penyidik seputar proses penyusunan Peraturan Bank Indonesia (PBI),” ujarnya. Agus menjelaskan, PBI ditentukan melalui Rapat Dewan Gubernur BI. BI, kata Agus, memiliki kewenangan untuk mengubah PBI. Perubahan PBI ini menjadi pintu masuk pengucuran dan FPJP untuk Bank Century. “Bank Indonesia itu kalau punya peraturan sebagai lembagaa negara itu punya kewenangan menyusun peraturan dan mengeluarkan peraturan. Sehingga BI berwenang mengubah peraturan dan memberikan sanksi dalam menyusun peraturan Bank Indonesia berdasarkan riset,” kata Agus. Riset itu, sambung Agus, dasarnya dengan mempertimbangkan kondisi dan faktor eksternal serta internal yang harus direspon Bank Indonesia secara tepat dan akurat. “Supaya kondisi ekonomi tetap stabil,” tandasnya. Seperti diberitakan, Bank Century mendapatkan dana talangan hingga mencapai Rp 6,7 triliun pada 2008 meskipun pada awalnya tidak memenuhi syarat karena rasio
kecukupan modal (CAR) yang hanya 2,02 persen. Padahal, berdasarkan aturan batas CAR untuk mendapatkan FPJP adalah delapan persen. Audit Badan Pemeriksa Keuangan terkait Century menyampaikan ketidaktegasan BI terhadap Bank Century. BI diduga mengubah peraturan yang dibuat sendiri sehingga Century bisa mendapat FPJP yaitu, mengubah PBI Nomor 10/26/PBI/ 2008 mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semua dengan CAR delapan persen menjadi CAR positif. TOLAK PEMANGGILAN BOEDIONO
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Albert Hasibuan menyatakan desakan Timwas Century untuk memanggil Wakil Presiden Boediono sangat tidak tepat. Pasalnya, kasus Century sudah ditangani secara hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Sekarang kan sudah masuk proses hukum, proses politiknya sudah selesai, jadi, serahkan saja semuanya pada KPK,” ujar Albert dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Veteran,
Jakarta Pusat, Senin, (27/1). Timwas Century ingin memanggil Boediono kembali karena pernyataannya yang dianggap menjadi pintu masuk membongkar kasus skandal Century. Tahun 2013 lalu, usai diperiksa KPK Boediono secara tidak langsung menuding Skandal Century adalah tanggungjawab Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Atas pernyataan itu, Timwas menganggap Boediono secara tidak langsung mengungkap bahwa yang bertanggungjawab atas Century adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena LPS saat itu di bawah tanggungjawab Presiden. Menanggapi itu, Albert mengungkapkan sebaiknya Timwas serahkan sepenuhnya pada KPK. “Kalau ada perbedaan dan persamaan pernyataan Pak Boediono serahkan saja pada KPK, karena ini kan sudah masuk ranah hukum,” tegasnya. Timwas Century, kata Albert, seharusnya memanfaatkan kewenangan untuk mengawasi jalannya proses hukum skandal Century di KPK, dibanding memanggil kembali Boediono. (flo/jpnn)
Sekjen ESDM jadi “Kasir” Duit Setoran THR JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan, mengaku pernah diminta oleh mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini , memberikan sejumlah uang, yang diduga buat ‘Tunjangan Hari Raya’ ke beberapa anggota Komisi VII DPR . Menurut dia, Rudi meminta uang itu dikumpulkan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Alam, yang pernah dijabat oleh Waryono Karno , sebelum diserahkan ke perwakilan Komisi VII, Tri Yulianto . “Yang minta urunan itu Pak Rudi Rubiandini . Mintanya supaya disetorkan melalui Pak Sekjen (ESDM),” kata kuasa hukum Karen, Rudi Alfonso, selepas mendampingi kliennya di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/1). Menurut dia, Rudi Rubiandini juga menyetorkan uang buat THR itu ke Waryono. Tetapi, lanjut dia, Karen menolak permintaan itu. “Maka diminta juga ibu (Karen) setor ke Sekjen. Yang urunan tadi. Itu ibu menolak,” terang Rudi. Akibat penolakan itu, lanjut Rudy, Karen sempat diancam
dilaporkan kepada menteri oleh Rudi. Tetapi ketika didesak siapa menteri dimaksud, Rudy berkelit tidak tahu. “Nah atas penolakan itu, Rudi Rubiandini mengatakan pada Ibu Karen bahwa beliau akan melaporkan Ibu Karen ke menteri. Dia tidak sebut nama menterinya,” ujarnya. “Dalam pembicaraan itu ditolak sama sekali oleh Ibu Karen, dan itu sangat tegas. Nah, atas penolakan itu Rudi Rubiandini mengatakan pada Ibu Karen bahwa beliau akan melaporkan ke menteri,” ujar Rudi Alfonso. Meski begitu, kepada penyidik, Karen tak menyebutkan nama menteri maupun instansinya. Pernyataan Rudi tersebut terdapat dalam rekaman sadapan telepon antara Rudi dengan Karen. “Dia tidak sebut nama menterinya,” katanya Dalam percakapan tersebut, Rudi mengatakan bahwa SKK Migas merupakan pembuka, sedangkan Pertamina sebagai penutup. “Bu Karen bilang itu nggak bisa, saya nggak mau kalau dari Pertamina. Ibu Karen tidak setuju sama sekali kalau Pertamina diminta urunan untuk THR tersebut.”
“Atas jawaban tersebut, beliau (Karen) diberitahu bahwa beliau (Rudi) akan melaporkan kepada menteri terkait penolakan itu. Ibu Karen bilang, silakan laporkan,” tuturnya. Rudi mengatakan, hingga saat ini belum ada satupun pihak yang berani meminta langsung uang THR kepada kliennya. Termasuk Komisi VII DPR. “Tidak ada yg berani minta ke Ibu Karen karena Ibu Karen orangnya sangat keras dan sangat judes kalau terkait sama itu. Jangan coba-coba anggota komisi VII yang meminta ataupun datang ke Ibu Karen untuk hal seperti itu,” katanya. Karen Agustiawan sendiri membantah pernah memberikan uang THR kepada Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat untuk memuluskan kegiatan perusahaan pelat merah tersebut. “Saya ingin tegaskan kepada wartawan hari ini bahwa tidak sepeserpun uang saya berikan THR ke Komisi VII,” kata Karen usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Senin 27 Januari 2014. Dia bahkan memastikan BUMN yang dipimpinnya itu tak akan menjadi ‘sapi perah’ pihak manapun. “Selama
MUHAMAD ALI/JAWAPOS
PEMERIKSAAN - Dirut Pertamina Karen Agustiawan berada di ruang tunggu untuk menjalani pemeriksaan penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/1/2014). KPK memeriksa Karen Agustiawan sebagai saksi kasus Tindak Pidana Korupsi penerimaan hadiah atau janji pada kementerian ESDM dengan tersangka Waryono Karno.
saya menjadi Dirut itu tidak akan terjadi, dan BUMN tidak akan menjadi sapi perah selama saya menjadi Dirut,” ujarnya. Usai menjelaskan hal tersebut, Karen bungkam. Dia menyerahkan kepada penasihat hukumnya, Rudy Alfonso, yang ikut mendampinginya selama diperiksa KPK. Karen diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas tersangka korupsi di lingkungan
Kementerian ESDM, Waryono Karno. Ia diperiksa selama kurang lebih 11 jam, sejak pagi tadi hingga pukul 19.45 WIB. Terpisah, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengaku salut dengan Karen Agustiawan, karena berani menolak memberi THR ke Komisi VII DPR. Dahlan mengakui, saat itu dirinya adalah Dirut PT.PLN. Memang ada beberapa pihak yang meminta THR. (mrd/ini)
Penasehat: M Alwi Hamu, Dwi Nurmawan, Komisaris: Suparno Wonokromo, Direktur Utama: Yanto S Utomo, Direktur: Muhammad Sukron
General Manager: Ade Asep Syarifuddin, Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: Doni Widyo, Koordinator Liputan: Widodo Lukito, Redaktur Pelaksana Grafis: Roni Istanto, Liputan Kota: Abdurrahman (Redaktur), Wahyu Hidayat, Kajen: Widodo Lukito (Redaktur), Triyono, Ahmad Junaedi, Batang: Doni Widyo (Redaktur), Kendal: Sudarto, Bisnis: Dalal Muslimin, Lutfi Hanafi, M. Arif Prayoga, Pracetak: Damar Purbono, Saiful Ampri, Kurniawan, Keuangan: Rukayatun, Siti Aminah, Pemasaran: Eko Budiyanto (Manager), Mansyur, Iklan: Rosikin (Manager), Mudlofar, M Rifki Risyadi, Administrasi: Ida Fithriyah. Alamat redaksi/iklan/pemasaran: Jl. Binagriya Raya B1 No. 9 Kota Pekalongan, Telp. 0285-432234, Fax. 0285-4410262 Semarang: Anang Bastomi, Jakarta: Eko Suprihatmoko, Arif Badi K, Samsurijal, Alamat: Komp Widuri Indah Blok A.3 Jl Palmerah Barat No 353 Jakarta 12210 Telp (021) 5330976, 5333321, Faks (021) 5322629. Eceran Rp 2.500, Percetakan PT Cirebon Press Intermedia. Tarif Iklan: Umum/Display: Rp 20.000/mm kolom, sosial/keluarga Rp 10.000/mm kolom, iklan baris batik Rp 7.000 per baris, Iklan full colour Rp 30.000/mm kolom. Iklan halaman depan: tarif + 200%, Bank: Bank Mandiri Cabang Pekalongan an PT Wahana Semesta Pekalongan acc: 139-000-542-0595, Bank Jateng Cabang Pekalongan an PT Wahana Semesta Pekalongan acc: 1007015915.
Semua wartawan Radar Pekalongan dilengkapi tanda pengenal/surat tugas dan tidak dibenarkan meminta/menerima imbalan dalam bentuk apapun dari narasumber.
SELASA, 28 JANUARI 2014
TEGAL RAYA
3
RADAR PEKALONGAN
LINT AS LINTAS 4 PNS Pemkab Dipecat SEDIKITNYA 4 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Tegal diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat. Empat orang ini diduga telah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. YERRY NOVEL Kepala Badan Kepegawaian Daerah Retno Suprobowati (BKD) Pemkab Tegal Retno Suprobowati, mengatakan, pelanggaran yang dilakukan oleh 4 PNS ini, bervariasi. Satu diantaranya kabur karena disinyalir membawa uang gaji guru dan karyawan di lingkungan UPTD Dikpora Lebaksiu. Kemudian satu lagi dijerat hukum karena melakukan penipuan pendaftaran CPNS. Sedangkan dua diantaranya mangkir atau tidak masuk kerja selama 1 tahun. “Selama tahun 2013 kemarin, pemkab telah memberhentikan dengan hormat sebanyak 4 orang PNS,” kata Retno, Senin (27/1). Selain memecat 4 PNS itu, BKD juga memberikan sanksi kepada PNS lainnya yang melanggar PP tersebut selama tahun 2013. Untuk sanksi ringan ada 4 orang PNS. Yakni berupa teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas. Kemudian untuk sanksi sedang, ada 2 orang PNS. Mereka dijatuhi sanksi penundaan kenaikan pangkat 1 tahun dan penurunan pangkat 1 tahun. “Dua PNS ini telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan kawin siri/selingkuh,” paparnya. Kemudian untuk sanksi berat, kata Retno, ada 7 orang PNS yang dijatuhi hukum. Dari 7 orang itu, 4 diantaranya yang sudah dipecat tadi, sedangkan 3 orang lainnya, diturunkan pangkatnya 3 tahun dan turun jabatan setingkat lebih rendah. “Sehingga total rekap kasus selama 2013, ada 13 orang PNS. Mereka berasal dari berbagai instansi. Antara lain, guru, staf, kasi, dan lainnya,” kata Retno. Retno menambahkan, jumlah kasus PNS di tahun ini, lebih tinggi dibanding tahun 2012 silam. Tahun lalu hanya 8 orang PNS. “Total PNS di Pemkab Tegal di tahun ini, sebanyak 12.183 orang,” tukasnya. (yer)
PPK Jalingkut Dituntut Rp161 M Hari Ini Sidang Putusan Digelar PT Bumirejo (BRD) join operation PT Brantas Abipraya, kontraktor penggarap Jalingkut memperkarakan proyek tersebut ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta. BRD menggugat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan dan Jembatan Bina Marga Propinsi Jawa Tengah, wilayah LosariBrebes-Tegal, senilai Rp161 miliar. Sejak permohonan gugatan diajukan hingga hari ini (kemarin) sudah dilaksanakan persidangan hingga kali ke sepuluh. Sesuai jadual, Selasa (28/ 1) ini merupakan sidang putusan sengketa proyek jalan nasional dimaksud. Direktur PT BRD join operation PT Brantas Abipraya, Budi Sarwono mengatakan, hari ini pukul 10.00 sidang pembacaan putusan permohonan gugatan proyek Jalingkut. “Sidang putusan dilaksanakan di BANI Jakarta,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Senin (27/1). Disebutkan, permohonan arbitrase ke BANI diajukan kuasa hukumnya pada awal Mei tahun lalu. Isinya, PT BRD menggugat PPK Jalan dan Jembatan Bina Marga Propinsi Jawa Tengah, wilayah Losari-Brebes-Tegal, Sumarjono, sebesar Rp161 miliar. “Gugatan ini terkait keterlambatan justifikasi teknis (justek) atau bestek proyek Jalingkut yang dikeluarkan Bina Marga.” Dibeberkan Budi, justek telah diajukannya sejak 13 Desember 2010. Namun Bina Marga baru menerbitkan justek pada 29 Juni 2012. Padahal, proyek jalan nasional senilai Rp 205 miliar ini kontraknya mulai 1 April
ADI MULYADI
MANGKRAK – Warga melintas diatas Jalingkut di wilayah Tegal Barat, Kota Tegal, Senin kemarin. Kondisi fisik Jalingkut banyak ditumbuhi semak belukar lantaran dibiarkan mangkrak.
2010 sampai 1 April 2012. “Akibat keterlambatan justek selama 19 bulan, pengerjaan proyek yang dibiayai APBN 30 persen dan 70 persen dari Bank Dunia itu molor dari kontrak. Sehingga Bank Dunia menghentikan pendanaannya,” tandasnya. Penghentian dana dari Bank Dunia berdampak pada pengerjaan Jalingkut. Dimana pelaksanaannya terhenti sejak Februari
Lima Pintu Kelenteng Dibuka
ADI MULYADI
SIAP SAMBUT IMLEK - Pengurus dan umat Tri Dharma membuka pintu Kelenteng Tek Hay Kiong dalam upacara Ngo Mui kemarin. Pembukaan pintu kelenteng sebagai tanda, bahwa kelenteng siap menyambut datatangnya Imlek.
Siap Sambut Tahun Baru Imlek UMAT dan pengurus Yayasan Tri Dharma Tegal (YDYT) menggelar upacara buka pintu kelenteng atau Ngo Mui (Merdian Gate), Minggu (26/ 1). Upacara yang dipimpin Toosu Cheen Li Wei ini sebagai tanda Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal telah siap menyambut datangnya Imlek 2565. Usai upacara, Toosu Cheen Li Wei mengatakan, Ngo da-
lam kata Ngo Mui itu artinya tengah hari sedangkan Mui adalah pintu di katulistiwa. Sehingga upacara buka pintu kelenteng dilaksanakan tengah hari. “Tetapi sebenarnya Ngo Mui itu hanya penamaan. Kalau pun upacara pembukaan pintu kelenteng dilaksanakan tidak tengah hari juga tidak masalah,” ujarnya. Disebutkan pintu yang dibuka di Kelenteng Tek Hay Kiong setiap jelang Tahun Baru Imlek ada 5 daun pintu. Yakni pintu utama (tengah)
dan empat pintu disamping kanan dan kirinya. Setelah kelima pintu dibuka, disusul pemasangan bendera lima unsur. Itu merupakan lambang 5 penjuru mata angin, yakni timur, barat, tengah, selatan dan utara. “Bendera lima unsur dipasang pada tongkat yang ujungnya berbentuk senjata. Senjata tersebut simbol undangan bagi para dewa yang akan bertamu ke Kelenteng Tek Hay Kiong.” Setelah upacara buka pintu kelenteng dilaksanakan, sambung Cheen Li Wei, maka Kelenteng Tek Hay Kiong telah siap menyambut datangnya Tahun Baru Imlek. Diceritakan, di Tiongkok titik awal perayaan Imlek pada saat Dewa Dapur berangkat ke kayangan dan diakhiri saat Cap Go Meh. Di Kelenteng Tek Hay Kiong tidak demikian. Upacara buka pintu waktunya ditanyakan ke Kongco Tek Hay Cin Jin. Sehingga pelaksanaannya tidak musti sebelum Dewa Dapur pergi ke kayangan. “Pada saat pintu di buka dan pemasangan bendera lima unsur, ada ritual pembakaran Hu (kertas bertuliskan mantra). Ini dilakukan untuk menolak pengaruh buruk atau jahat. Hu juga ditempel disejumlah titik di kelenteng dan bendera lima unsur yang dipasang,” pungkasnya. (adi)
2012 lalu. Kondisinya, dari total panjang Jalingkut sekitar 17,3 km, baru 48 persen yang dikerjakan. Jalingkut pun hingga kini masih mangkrak sejak dikontrakkan sekitar 4 tahun. Sementara itu, ditemui di meja kerjanya PPK Jalan dan Jembatan Bina Marga wilayah Losari-Brebes-Tegal, Sumarjono mengungkapkan, sidang arbitrase di BANI Jakarta sudah berlangsung sejak Agustus 2013.
RATUSAN siswa kelas IX SMP/MTs negeri dan swasta se-Kota Tegal dan Brebes, mengikuti try out Ujian Nasional (UN), Minggu (26/1), di SMK Muhammadiyah 2. Kegiatan itu digelar gratis, membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi ujian. Kepala SMK Muhammadiyah Kota Tegal, Kisbianto SAg mengatakan, setiap tahun menjelang dilaksanakannya UN, sekolahnya mengadakan try out bagi siswa SMP/MTs. Harapannya dengan kegiatan itu, para siswa kelas IX dapat lulus UN dengan hasil memuaskan. Try out UN tingkat SMP/ MTs tahun ini, sambung dia, jumlah pesertanya meningkat. “Tahun lalu try out diikuti 250 siswa, sedang tahun ini diikuti 350 siswa. Jadi ada penambahan sekitar 100 peserta,”
ADI MULYADI
GARAP SOAL - Para peserta try out SMP/MTs, di SMK Muhammadiyah 2 serius mengerjakan soal-soal ujian.
katanya di sela-sela kegiatan. Tidak hanya itu. Tahun ini sekolah memberikan reward khusus, bagi peserta masuk 10 besar dengan nilai terbaik. Yaitu memperoleh kesempatan mendaftar, dan daftar ulang gratis di SMK Muham-
madiyah 2. Seluruh peserta yang mengikuti juga mendapatkan voucher belanja gratis, di Muda Maret Muhammadiyah 2 (mini market sekolah), disamping dorprize. Khusus juara I sampai III, memperoleh hadiah uang pembinaan, pia-
saya akan berangkat ke Jakarta. Dalam kasus ini saya sebagai termohon,” tegasnya. Lebih jauh disampaikan, kasus persidangan abritase semacam Jalingkut banyak terjadi pada proyek-proyek lainnya. Dari sejumlah pengalaman sidang arbitrase di BANI, Bina Marga beberapa kali dinyatakan kalah. Namun demikian putusan majelis hakim tidak 100 persen dari nilai gugatan. (adi)
SKPD Dilarang Mengangkat Tenaga Honorer Jika Terbukti, Akan Dikenai Sanksi KEPALA Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Tegal, dilarang mengangkat tenaga honorer. Apabila ditemukan hal tersebut, SKPD yang bersangkutan akan dikenai sanksi. Hal ini dilontarkan Sekda Pemkab Tegal, Haron Bagas Prakosa, belum lama ini. Dia menjelaskan, larangan itu mengacu pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 814.1/169/SJ tanggal 10 Januari 2013 yang menegaskan tentang larangan pengangkatan tenaga honorer. Menurut Bagas, daripada me-
ngangkat tenaga honorer baru, lebih baik memperdayakan honorer Kategori Dua (K2). Sebab, honorer K2 itu hingga kini belum ada kejelasan tentang pengumuman pengangkatan menjadi CPNS. “Kita akan memberdayakan K2 dulu. Kasihan mereka,” kata Bagas. Dia mengungkapkan, apabila ada SKPD yang nekat melakukan pengangkatan tenaga honorer, pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi. Untuk sanksinya, Sekda akan melakukan koordinasi dengan Inspektorat dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). “Sejak ditetapkannya peraturan itu, pejabat pembina kepegawaian dilarang mengangkat tenaga honorer atau sejenisnya,” tegas Bagas. Bagas tak menampik, lara-
ngan itu juga berlaku pada kepala sekolah baik SD, SMP, maupun SMA/SMK Negeri. Menurutnya, kepala sekolah jangan sampai melakukan hal bodoh tersebut. Jika sampai
melakukannya, ia akan memberikan sanksi tegas. “Biaya Operasional Sekolah (BOS) dilarang untuk membayar tenaga honorer. Itu salah besar,” cetusnya. (yer)
YERRY NOVEL
WAWANCARA - Sekda Pemkab Tegal, Haron Bagas Prakosa memberikan penjelasan terhadap wartawan, beberapa waktu lalu.
Pemkab Brebes Konsultasi ke BPK Sengketa Proyek DAK Pendidikan SETELAH melakukan konsultasi ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pemkab Brebes berjanji tidak akan lepas tangan atas sengketa proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2012 yang hingga kini belum dibayarkan kepada pihak penyedia jasa kontruksi. Meski demi-
Ratusan Siswa Ikuti Try Out Ujian Nasional Sepuluh Besar Terbaik Gratis Daftar
Menurut dia sudah kali ke sepuluh sidang digelar. Terakhir pada 2 Januari 2014 lalu, tahap pengumpulan kesimpulan. Dengan demikian masih ada satu persidangan lagi yakni sidang putusan. Ditanya kapan sidang putusan dilaksanakan? Sumarjono hanya menyatakan, Senin (27/1) malam, dia bertolak ke Jakarta untuk menyiapkan sidang pembacaan putusan. “Malam ini (kemarin),
gam, dan piala. Kaitannya dengan soal try out, menurut Kisbianto, dibuat oleh guru-guru SMK Muhammadiyah 2 yang berkerja sama dengan lembaga pendidikan. Tentunya mengacu Standar Kopetensi Kelulusan (SKL) UN tahun 2014. “Mata pelajaran yang diujikan Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.” Lebih lanjut disampaikan, peserta diberi waktu mengerjakan soal per mata pelajaran 1 jam. Try out dilaksanakan di 7 ruang kelas, dengan isi per kelas 50 anak. Supaya kegiatan berlangsung tertib, tiap ruang dijaga dua orang. “Pengawas ruang dari guru dan OSIS SMK Muhammadiyah 2,” ujarnya. Try out SMP/MTs tersebut, imbuhnya, secara resmi dibuka Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Tegal, Drs Imam Abdan MM. Kegiatan dimulai pukul 09.00 sampai selesai. Juara dan sepuluh besar diumumkan, setelah dilakukan koreksi sekitar pukul 12.00. (adi)
kian, pembayaran itu dilakukan setelah ada keputusan dari pengadilan. Kepala Bagian Hukum Setda Brebes, Rofiq Qoidul Adzam SH mengaku kalau sebelumnya tim dari Pemkab Brebes telah melakukan konsultasi ke BPK terkait dengan upaya penyelesaian itu. Dari konsultasi itu, kemudian BPK menghendaki agar Pemkab Brebes membayarkan biaya atas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pihak penyedia jasa kontruksi. “Meski begitu, BPK meminta agar pembayaran dilakukan setelah ada keputusan pengadilan,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 penyedia jasa konstruksi di Kabupaten
Brebes mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (PN) Brebes, dengan nilai gugatan Rp1,63 miliar. Gugatan itu dilayangkan menyusul belum dibayarnya 15 paket pekerjaan fisik DAK bidang pendidikan tahun 2012. Meski sudah melalui proses mediasi sebanyak empat kali di PN Brebes, tetapi belum mencapai kata sekapat. Karena itu, penyedia jasa konstruksi melalui kuasa hukumnya berencana mengugat Bupati Brebes. Mereka juga mendesak Pemkab Brebes bertanggung jawab atas masalah tersebut. Menurut Roriq, pembayaran harus melalui putusan PN karena putusan itu yang akan menjadi dasar Pemkab
untuk membayar. Artinya, harus ada putusan perdata. Ketika hanya melalui mediasi, hasil diskusi dengan BPK dinilai kurang tepat. Sebab, kedua pihak yang bersepakat bisa dinilai bermasalah. Namun, akan bisa selamat melalui putusan hukum. “Kalau masalah dana, anggaranya sudah ada,” tandasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, proses pembayaran itu nantinya bisa dilakukan setelah ada putusan dari PN. Sebab, dasar pembayaran adalah putusan PN tersebut. Pada prinsipnya Pemkab Brebes menghormati proses hukum yang kini tengah berjalan di Pengadilan Negeri Brebes. (har)
JATENG
SELASA, 28 JANUARI 2014
4
RADAR PEKALONGAN
YAYASAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA
“AL - INAYAH” Jl. Untung Suropati Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan Telp. (0285) 4418232, HP. 085865495103, 085742790598
Yayasan AL-INAYAH membutuhkan Sedekah Amaliyah melalui Program Pembangunan Pondok Pesantren/Panti Yayasan Yatim Piatu & Dhu’afa. Total Anggaran yang dibutuhkan Rp. 990.000.000. Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Musakhir : 085742790598 Bantuan bisa disalurkan via Rekening : Bank Mandiri Syariah Pekalongan 7030350418 BNI Syariah Cabang Pekalongan 0305110076 Bank Jateng Cabang Pekalongan 3007056710 Yayasan AL-INAYAH : Jl. Untung Suropati Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan PANITIA PEMBANGUNAN PONDOK PESANTREN - PANTI YAYASAN YATIM PIATU & DHU’AFA “AL-INAYAH ” Akte Notaris : Iis Aisyah Y, SH SK, MENKUMHAM
Nomor : 04 Tanggal 07 Juli 2010 Nomor : AHU - 337. AH. 01 04 Tahun 2011
REKAP SUMBANGAN PEMBANGUNAN YAYASAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA “AL - INAYAH” Saldo 1 s/d 30 ............................................. R p . 31.775.000,30.
Sri Rejeki
Rp.
250.000,-
31.
Tohari
Rp.
200.000,-
32.
Hj. Retno A
Rp.
1.000.000,-
33.
Achmat Subagyo
Semen
34.
H Asrori
Rp.
200.000,-
35.
Bayu W
Rp.
200.000,-
36.
Heri
Rp.
500.000,-
37.
Sukirno Yamil
Rp.
200.000,-
38.
Sdr
Rp.
500.000,-
39.
Supomo
Rp.
1.000.000,-
Jumlah Total .............................................
10 Zak
Borobudur Dikhawatirkan Bergeser Pascagempa Akhir Pekan Lalu MAGELANG — Pascagempa yang mengguncang sebagian besar Pulau Jawa akhir pekan lalu, Balai Konservasi Candi Borobudur langsung melakukan penelitian terhadap candi warisan wangsa Syailendra itu. Pengelola candi khawatir terjadi pergeseran posisi candi. Pantauan koran ini, sebanyak 5 petugas dari Balai Konservasi terjun ke candi, kemarin. Sejumlah alat seperti GPS, total station dan inklimometer dipasang untuk memastikan kondisi candi. Selama penelitian, pengunjung tetap bisa berwisata. ”Inklinometer itu alat untuk mengukur pergerakan tanah. GPS sendiri digunakan untuk mengetahui posisi yang kemudian disambungkan ke satelit. Agar nantinya bisa diketahui posisi candi secara astrononisnya,” ujar Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo kemarin. Marsis mengatakan, sebelumnya Balai Konservasi Borobudur sudah mencatat posisi Candi Borobudur melalui GPS. Kemudian akan dibandingkan dengan pengukuran terbaru. ”Nanti (data) setelah kita olah apakah ada pergerseran yang cukup signifikan, atau pergeseran masih dalam toleransi,” imbuhnya. Menurutnya, sebenarnya pengukuran seperti ini rutin dilaksanakan. Selama ini diketahui belum ada pergerseran.
MUKHTAR LUTFI/RADAR SEMARANG
KEBANGGAAN - Candi Borobudur terus dipantau keberadaannya. Termasuk ketika terjadi gempa Sabtu lalu, dicek posisinya apakah mengalami perubahan.
”Kita lacak lebih lanjut. Nantinya hasil ini untuk penelitian lebih lanjut,” jelas dia. Dia menambahkan, selain mengukur melalui GPS, dirinya juga melakukan pengukuran secara manual. Apakah ada perubahan titik tinggi Candi
Borobudur dan sebagainya. Ada bagian titik tertentu yang meleset atau tidak. Itu nanti dikaji secara komprehensif. ”Secepatnya akan kita analisis. Nanti 3 sampai 4 hari ke depan akan diketahui hasilnya,” ungkap dia.
Selain mengukur posisi Candi Borobudur Balai Konservasi Borobudur juga akan mengukur posisi candi lain yang ada di Kabupaten Magelang. Salah satunya yakni Candi Mendut di Desa Mendut Kecamatan Mungkid.
Sebelumnya, gempa 6,5 skala licter yang berpusat di perairan barat daya Kebumen itu merusak sejumlah rumah di Kabupaten Magelang. Meski tidak terlalu parah, guncangan itu sempat membuat warga panik. (vie/lis)
R p . 36.075.000,-
KESENIAN Kentroeng Rock ’n Roll nan Modern dan Dinamis SEMARANG – Seni tradisi kerap kali kurang diminati karena dinilai tak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Komunitas Kentroeng Rock ’n Roll menyiasati hal ini dengan menghadirkan kesenian kentrung dalam balutan yang lebih modern dan dinamis. Kursi penonton di area pentas Taman KB tampak penuh pada Sabtu (25/1) malam lalu. Bahkan sebagian yang tak kebagian tempat, rela berdiri. Riuh tepuk tangan serta gelak tawa juga berulang kali terdengar. Ya, para penonton yang kebanyakan anak muda ini tengah menikmati pentas yang ditampilkan oleh Komunitas Kentroeng Rock ’n Roll. Membawakan lakon ‘Pembayun’, komunitas dari kota Surakarta ini tampil memikat. Sama halnya dengan kentrung tradisional yang menuturkan kisah-kisah kuno. Namun komunitas ini menampilkannya lebih atraktif dengan memadukan musik khas ala Kentrung, lagu-lagu yang tengah nge-tren serta seni peran. Tak ketinggalan banyolan serta tinggah kocak para pemain di hampir tiap penggalan cerita, yang membuat penonton betah menyaksikan pementasan yang berlangsung sekitar 1,5 jam ini. Bisa dibilang, pentas ini jauh dari kata monoton. ”Kebanyakan masyarakat mengenal kentrung sebagai alat musik, padahal bukan. Kentrung ini kesenian rakyat yang menuturkan, mendongeng berbagai kisah,” ujar Udin UKW, salah seorang anggota komunitas Kentroeng Rock ’n Roll. Kesenian rakyat yang digarap dengan membubuhkan berbagai unsur kekinian ini diharapkan dapat menghidupkannya kembali. Tak hanya melestarikan seni kentrung sendiri, namun juga mengenalkan berbagai kisah maupun sejarah yang dimiliki oleh bangsa ini. ”Kalau anak-anak muda pada tertarik, pasti mereka juga anak mencari tahu, kentrung ini sebetulnya apa sih. Selain itu, secara tidak langsung dari cerita-cerita yang kita bawakan, mereka juga jadi tahu berbagai babad, kisah maupun sejarah yang kita miliki,” ungkapnya. Sebelum Kentroeng Rock ’n Roll, juga dipentaskan kesenian Topeng Ireng yang dibawakan oleh kelompok Seni Perkasa Rimba dari Kabupaten Magelang, serta kesenian Kentrung dari Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Kepala Seksi Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Suhartono mengatakan, kegiatan Pertunjukan Kesenian Rakyat Jawa Tengah 2014 ini rencananya akan rutin digelar dua kali dalam sebulan selama setahun. ”Jawa Tengah sebetulnya memiliki beragam kesenian rakyat. Ajang ini sebagai salah satu upaya menggeliatkan serta mendekatkan kesenian tersebut pada masyarakat,” ujarnya. (dna)
Pemerintah Siapkan Dana Paceklik Rp 2 Triliun SEMARANG — Kedatangan Menteri Koordinasi (Menko) Perekonomian Republik Indonesia Hatta Rajasa di perkampungan Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, kemarin (27/1) disambut hangat ribuan nelayan. Hatta yang pernah menjadi Menteri Perhubungan (2004-2007) itu sempat dicurhati para nelayan Tambak Lorok. Di antaranya permintaan pembangunan sabuk pantai, kondisi beberapa bulan terakhir tidak melaut
M. RIZAL KURNIAWAN/RADAR SEMARANG
KUNJUNGI NELAYAN — Menko Perekonomian Republik Indonesia Hatta Rajasa saat mendatangi perkampungan nelayan Tambak Lorok, Tanjung Mas, Semarang Utara, kemarin
PRATIDINA/RADAR SEMARANG
Hatta yang juga pernah menjabat sebagai Mensesneg (2007-2009) itu pun memberi kelegaan bagi para nelayan dengan segera mengucurkan dana bantuan. Pemerintah pusat telah menyiapkan dana paceklik untuk nelayan dan petani senilai Rp 2 triliun. Dana tersebut untuk membantu kerugian akibat bencana musim hujan. Anggaran itu segera diberikan kepada nelayan dan petani yang rugi akibat cuaca ekstrem seperti saat ini. ”Dana segera dikucurkan setelah ada rekomendasi dinas di daerah, dan diajukan kepala daerah ke pemerintah pusat,” katanya. Musim hujan dengan intensitas tinggi saat ini, diakui, telah menyebabkan tambak dan areal pertanian mengalami puso. Kondisi ini berpengaruh pada perekonomian nelayan dan petani yang menggantungkan kebutuhan hidup dari sektor alam itu. Selain menyiapkan dana paceklik, pemerintah pusat juga menyiapkan dana khsusus pengadaan beras senilai Rp 2 triliun untuk mengantisipasi krisis pangan akibat kondisi yang sama. ”Dana cadangan untuk paceklik juga telah ada. Khusus beras senilai Rp 2
triliun,” kata Hatta. Hatta menila dampak cuca ekstrem itu telah mengancam kehidupan nelayan yang telah dibagi dalam sejumlah klaster kehidupan nelayan, meliputi perkampungan, pendidikan anak nelayan, dan fasilitas infrastruktur seperti tempat pelelangan ikan. Dampak nelayan itu, diakui Hatta, sulit diatasi secara sempurna karena keterbatasan dana. Kondisi ini menjadi alasan ia ingin melihat langsung persoalan yang sedang dihadapi oleh nelayan dan petani di daerah, sebagai rujukan kebijakan pemerintah pusat. ”Saya tidak ingin mendengar laporan saja, tapi saya ingin melihat langsung, termasuk kondisi jalan yang rusak. Menteri Pekerjaan Umum (PU) sudah sediakan dana cukup besar, tapi nunggu situasi reda dulu, untuk perbaikan,” ujarnya. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyambut baik persiapan pemerintah pusat itu. Ia menyatakan segera berkoordinasi dengan dinas yang dipimpin untuk mengiventarisasi dampak kerugian nelayan di Kota Semarang. ”Total kerugiannya belum tahu, nanti ada laporan dari
dinas terkait,” kata pejabat yang akrab disapa Hendi ini. Menurut Hendi, kerugian nelayan di Kota Semarang tak hanya dialami ketika tak melaut dan musim hujan. Mereka dihadapkan oleh musibah rob yang selalu menggenangi perkampungan nelayan. Dia menambahkan, permintaan masyarakat Tambak Lorok terkait pembangunan sabuk pantai sebenarnya sudah lama disampaikan. Dan pemerintah kota dan provinsi sudah mengarah ke situ. Namun melihat anggaran yang dibutuhkan sangat besar, pemkot berharap ada dukungan dari pusat. ”Tidak sekadar sabuk pantai, tapi harus dibuat metode teknis sabuk pantai yang memiliki kekuatan yang baik. Selain untuk menahan ombak, juga bisa untuk sarana transportasi. Saya harap pusat memberikan bantuan teknis agar sabuk pantai tak sekadar penahan gelombang,” katanya. Dalam kunjungannya kemarin, Hatta Rajasa juga menurunkan bantuan kepada nelayan Tambaklorok berupa 1.500 paket sembako. Isinya minyak goreng, mi instan, gula, beras, dan bahan pokok lain. (zal)
Ketika Sejumlah Anak Muda Terjun Membantu Korban Banjir Semarang
Salurkan Bantuan ke Titik Terdalam, Dihadang Oknum Korban Saat banjir menggenangi sejumlah kawasan di Kota Semarang, sejumlah anak muda ini tergerak untuk turun membantu warga yang menjadi korban. Mereka membuka posko dan menyalurkan bantuan langsung ke titik banjir yang jarang tersentuh bantuan. RICKY FITRIYANTO, Genuk
KREATIF – Komunitas Kentroeng Rock ’n Roll dalam Pertunjukan Kesenian Rakyat Jawa Tengah 2014.
karena cuaca ekstrem, tidak ada modal untuk menjalankan usaha lain, serta pengajuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sulit dikabulkan. ”Saya pernah membawa 8 sertifikat warga untuk mengajukan KUR ke bank, tapi semuanya ditolak. Jadi warga di sini sulit ketika mengajukan pinjaman. Padahal kita butuh untuk modal,” ujar Bambang Handayono, Ketua RW 15 Tambak Lorok saat berdialog dengan Menko Perekonomian tersebut.
MEREKA terdiri atas berbagai komunitas anak muda. Ada penggemar motor hingga pemuda masjid. Komunitas gabungan tersebut terdiri atas Bikers Brotherhood MC Semarang, Lazis Baiturrahman, Satu Jari Bikers, dan Indonesia Tanpa JIL Semarang. Sejak Jumat (24/1) lalu, mereka membuka posko bantuan di Jalan Kapas Raya B 213, Genuk, Semarang. Dari posko tersebut, sejumlah logistik makanan, dan obat-obatan disalurkan langsung kepada
para korban banjir. Koordinator posko, Sabil Zaidane, mengungkapkan, posko tersebut merupakan spontanitas relawan dadakan dari berbagai komunitas yang turut berempati terhadap kondisi korban banjir, terutama warga Perumahan Genuk Indah. Bantuan yang disalurkan berupa nasi bungkus, bahan makanan, mi instan, air mineral, pakaian, peralatan medis dan obat-obatan. ”Bantuan berasal dari donasi kolektif dari berbagai komunitas maupun dari perseorangan,” katanya. Keseluruhan dana operasional posko itu berasal kantong pribadi. Ratusan warga sekitar Genuk yang menjadi korban banjir menjadi target mereka. Anak-anak muda ini juga berupaya menyalurkan bantuan langsung ke area terdalam dari daerah yang kebanjiran. Menurut Sabil, dari pengamatan mereka, bantuan jarang masuk ke dalam akibat kurangnya akses penghubung dari relawan menuju warga. Relawan posko lainnya, Dipta Yustia, menambahkan, gerakan peduli banjir tersebut menarik karena terlaksana dari
gabungan beberapa komunitas yang berbeda latar belakang. ”Kita bergerak karena samasama punya satu tujuan, Apalah arti perbedaan latar belakang,” paparnya. Selain dari para relawan, posko tersebut juga menampung semua bantuan dari berbagai pihak. Dengan adanya posko tersebut, para anggota komunitas ingin menunjukkan jika mereka juga peduli dengan para korban bencana banjir. ”Setidaknya kami sudah melakukan sesuatu, dengan bekal seadanya pun tidak masalah yang penting kami sudah bergerak daripada kami hanya melihat di televisi atau berita tanpa melakukan apaapa,” katanya. Sabil menambahkan, sejumlah pengalaman menarik mereka alami saat membantu para korban banjir. Di antaranya, harus menerobos banjir yang tingginya sepaha orang dewasa sambil membawa paket nasi bungkus. Jalan yang tidak kelihatan juga membuat beberapa dari mereka terperosok lubang jalan. ”Pukul 21.00, kami pernah menjemput dropping dari donatur dengan melewati banjir yang lumayan dalam
RICKY FITRIYANTO/RADAR SEMARANG
BERBASAH-BASAH — Sejumlah anak muda dari berbagai komunitas saat menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Semarang.
dengan berjalan kaki beberapa ratus meter,” katanya. Pengalaman lain adalah saat membawa bantuan, mereka sempat dihadang oleh oknum korban banjir yang bukan berada di titik yang akan dibantu. Mereka bermaksud memonopoli bantuan. ”Namun dengan penjelasan itu bisa kita lalui. Masyarakat di sekitar posko juga menyambut positif dengan apa yang kami
lakukan. Dari kondisi para korban, mereka sangat membutuhkan bantuan makanan langsung santap seperti roti,” paparnya. Apa yang dilakukan anakanak muda ini membuktikan mereka mempunyai rasa empati yang tinggi. Bantuan diberikan secara tulus tanpa embel-embel pamrih. Tanpa berharap ingin dicoblos pada pemilu 2014 nanti. (*/aro/ce1)
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
5
RADAR PEKALONGAN
Edy Sudoyo A Ma Pust, Pendiri TBM Permata Hati, Sukomangli, Reban, Kabupaten Batang
Menyelamatkan Generasi lewat Buku Situasi krisis kerap melahirkan hero-nya sendiri. Mereka adalah orangorang yang memiliki kesadaran dan kepekaan atas realitas sekitarnya, yang lantas menuntunnya untuk turun tangan, melibatkan diri dalam ikhtiar memperbaiki situasi. TANPA kesan berlebihan, gambaran itu sepertinya melekat pada sosok Edy Sudoyo A Ma Pust, pendiri dan pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Hati, Desa Sukomangli, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang. Lokasi desanya yang jauh dari akses pemerintahan dan pendidikan menyisakan problem tersendiri di sekitar rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Sukomangli. Tahun 1991, Edy tercatat menjadi orang ke-9 di desanya yang berkesempatan mengenyam bangku SMA. Sebab saat itu, ratarata pendidikan masyarakat Sukomangli adalah SD dan maksimal SMP. “Selain faktor kemiskinan, karena sebagian besar warga kami berprofesi sebagai buruh tani, lokasi Sukomangli pun terbilang jauh dari hiruk pikuk keramaian dan fasilitas kota. Jarak desa kami ke pusat pemerintahan di kecamatan adalah 7 kilometer, sementara dengan kabupaten mencapai 40 kilometer. Akses ke lembaga pendidikan pun cukup jauh. Maka peluang untuk mengenyam bangku sekolah, terutama tingkat SMA memang kecil. Saat itu, yang berkesempatan hanyalah anak perangkat desa atau petani kaya,”ungkap pria kelahiran 1973 itu, mengenang masa lalu desanya. Situasi itu jelas menggelisahkan nuraninya. Tetapi dia merasa tak punya sesuatu yang lebih untuk
berbuat meningkatkan taraf SDM masyarakatnya. Lulus dari SMEA PGRI Batang, Edy memilih mencari pengalaman ke Jakarta, bekerja di sebuah kafe Betawi. Tak seperti umumnya pekerja, saat libur kerja justru dimanfaatkannya untuk berburu pameran buku. Ya, lelaki berperawakan kurus tinggi itu memang telah lama mengakrabi buku. “Buku-buku inilah yang menjadi oleh-oleh saya setiap kali pulang kampung,” imbuh suami dari Siti Soleha itu. Tahun 2002, takdir menghantarkan Edy untuk menjadi pengelola perpustakaan Pondok Pesantren Hidayatul Mutaqin di desanya, hingga 2004. Setahun berikutnya, lulusan D2 UT Jakarta
keputusan untuk mengambil kuliah di UT pun atas provoksi darinya,” terangnya mengenang. Atas perkawanannya dengan Rahwan, Edy pun mengaku mendapatkan banyak akses dan jaringan untuk mengembangkan perpustakaannya. Tahun 2009, TBM nya kali pertama mendapatkan bantuan koleksi buku dari Perpusda sebanyak 2.000 eksemplar. Bantuan sejenis pun diperoleh lembaganya di tahun 2010 dan 2012. Tak hanya bantuan barang, kemitraannya dengan Perpusda pun membuat dia berkesempatan mengenyam sejumlah bintek tentang pengelolaan perpustakaan, studi banding ke Malang, hingga membangun jejaring dengaan Yayasan PengembaTENTANG EDY SUDOYO ngan Perpustakaan Indonesia (YPPI) SuNama : Edy Sudoyo rabaya. Kini, setelah enam TTl : Batang, 9 Februari 1973 tahun berdiri, TBM Pekerjaan : Guru Wiyata Bhakti Lentera Hati telah mengoleksi hingga 2.287 Hobi : Membaca, Bulutangkis e kse mplar de ng an Pendidikan : D2 Perpustakaan UT Jakarta 1.601 judul. Jumlah anggotanya pun telah itu memulai pengabdian di SDN mencapai 294 orang. Sejumlah Sukomangli 02 sebagai guru siswa SD hingga SMA yang berwiyata bhakti. Lagi-lagi, dia pun prestasi di Sukomangli, umumkembali bergelut dengan buku, nya adalah pembaca setia di karena diamanahi mengelola TBM. “Selain Kantor Perpusda, perpustakaan sekolah. Disdikpora juga memiliki andil Akhirnya, di tahun 2008, te- terhadap perkembangan TBM patnya tanggal 10 Januari, dia kami. Maka kami merasa perlu memutuskan untuk mendiri- menyampaikan apresiasi terhakan TBM Lentera Hati. Semua dap dua instansi itu,” tukasnya. modal ditanggungnya sendiri, Edy merasa belajar banyak dari mulai ruangan depan rumah- proses mengelola ruang baca itu. nya seluas 27 meter persegi Tak hanya uang pribadi, rumah, sampai semua koleksi bukunya. dan buku, waktunya bersama “Saya bersyukur karena ber- istri tercinta pun ikut ‘dihibahkesempatan bertemu dan ber- kan’. Dia mengaku terharu ketika kawan dengan Mas Rahwan malam-malam harus membukaAstyo Wibowo (saat ini staf kan pintu bagi warganya yang Kantor Perpusda Batang –red), ingin meminjam atau membaca karena sejak 2004 itu saya terus buku di TBM. dimotivasi untuk berbuat seDari buku dan perpustakaan, suatu dengan buku. Termasuk pemilik hobi baca dan bulutang-
kis itupun mencatatkan rentetan prestasi. Perpustakaan pondok yang dikelolanya pernah menjadi Juara III Lomba Perpustakaan Pontren Tingkat Kabupaten Batang. SDN Sukomangli 02 pun dihantarkannya jadi Juara III Lomba Perpus SD Tingkat Kabupaten. Khusus TBM, prestasinya pun bertaburan. Untuk menyebut di antaranya, adalah Juara I TBM Kreatif Tingkat Kabupaten Batang Tahun 2011. Pada 2009 pun mereka menyabet Juara Harapan III TBM Kreatif Tingkat Nasional. Prestasi tingkat kabupaten kembali diraih di tahun 2010, yakni Juara I Pengelola TBM Jambore 1000 PTK-PNF. Selanjutnya, Juara I Pengelola TBM Jambore PTK-PAUDNI Tingkat Kabupaten Batang tahun 2011, disusul Juara I Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten Batang setahun berikutnya. Lalu di 2013 kembali menggondol Juara I Pengelola TBM Jambore PTKPAUDNI Tingkat Kabupaten Batang. Tahun ini, dia bertekad untuk merintis pembangunan gedung TBM, agar lebih representatif. Edy pun memutuskan untuk menghibahkan rumahnya bagi TBM, sehingga kondisi ruang baca itu menjadi lebih representatif. “Saya hanya ingin berbuat sesuatu bagi kemajuan desa saya. Dari buku, saya meyakini bahwa cakrawala berpikir masyarakat akan terbuka. Saya memiliki mimpi, bahwa masyatakat sekitar saya bisa tumbuh cerdas dan mandiri, tingkat pendidikannya meningkat,” ujarnya bersemangat. Dari semua proses itu, sejatinya Edy berhasrat kuat agar ada keberlanjutan generasi setelahnya. Melalui TBM, dia merasa sedang menanam benih masa depan desanya, sehingga masa depan akan lebih terang.
“Kalau saya tak melakukan apa-apa, tidak menanam sesuatu, Sukomangli mau jadi apa. Bagi saya, ini adalah keterpanggilan moril untuk terlibat dengan permasalahan sosial yang ada
di sekitar. Mudah-mudahan, apa yang kami lakukan semisal berinvestasi kebaikan, yang buahnya akan dituai generasi setelah saya,” katanya mengakhiri. (sef )
Teguh Uripno, Penggagas Budidaya Lele dengan Sistem Biofloc
Berawal Coba-coba, Kini Ciptakan Lele Unggul
MEMBERI MAKAN Teguh, saat memberikan makan lele yang dibudidayakannya dengan sistem biofloc.
MUHAMMAD HADIYAN
SAAT ini budidaya ikan lele dengan sistem Biofloc ini sedang tren. Dengan sistem ini, pembenihan lele berukuran 5 hingga 7 cm dalam masa pemeliharaan 2 hingga 3 bulan melalui FCR (konversi pakan) rata-rata hanya 0,8. Tahukah siapa penggagas pertama pembudidayaan lele dengan sistem tersebut? Ya, dia adalah Teguh Uripno. Pria asal Desa Gebangkerep, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini, berhasil membudidayakan lele atas rintisannya bersama kedua sahabatnya dengan sistem biofloc. “System budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, lahan yang sempitpun bisa dipakai untuk memelihara lele,” kata dia. Menurut Teguh, lele yang dibudidayakan dengan sistem biofloc memiliki banyak keunggulan. Diantaranya; daging ikan lebih gurih dan empedunya pun lebih jernih. Ciri ini sebagai salah satu tanda tubuh lele yang lebih rileks, dan hati ikan tidak terlalu berat memompa racun sehingga meningkatkan kualitas lele tersebut. “Biofloc ini, mampu meningkatkan kualitas lingkungan hidup lele, menyehatkan lele dan membuatnya jadi lebih higienis. Secara otomatis, lele dengan budidaya seperti ini, adalah lele dengan kualitas yang baik dan bisa menyehatkan serta mencerdaskan konsumen,” tutur Teguh. Pria yang juga mengetuai Pusat Pelatihan Kewirausahaan Masyarakat (P2MKP) Mina Pantura Pekalongan ini, mengatakan, awalnya tidak serta merta konsep lele biofloc ini muncul dan berkembang. Sebelumnya, tahun 2008-2009, ia sempat berkenalan dengan Suprapto dari Shrimp Club Indonesia (SCI). Dari situlah, awal ia diperkenalkan mengenai biofloc. Akan tetapi saat itu, pembenihan dengan sistem ini baru diterapkan pada ikan Nila dan udang vaname saja. Setelah mengamati dan mencoba-coba, akhirnya awal tahun 2010, ia nekad mempraktikkan pembenihan biofloc dengan jenis lele masamo. “Ternyata, kami (Teguh dan rekanrekannya, red) mendapatkan FCR 0,8, dan hasil ini semakin menambah semangat kami,” terang dia. Usai membentuk komunitas baru, dengan nama Komunitas Masamo Pekalongan (KMP), tepatnya tahun 2010, mereka memberanikan diri memakai nama biofloc untuk praktik budidaya tersebut. “KMP ini sebagai bentuk interaksi kita kepada para pembudidaya. Untuk mendapat payung hukumnya, kita pun membentuk kelembagaan dalam
TENTANG TEGUH URIPNO Nama
: Teguh Uripno
TTL
: Pekalongan, 10 Januari 1974
Alamat
: Jalan Raya Sragi-Bojong Km 2 Desa Gebangkereb RT 2 RW 11 Kecamata Sragi Kabupaten Pekalongan.
Istri
: Cushayati (Alm)
Anak
: 1. Tondy M 2. Yasid 3. Rizka
Pekerjaan
: Pembudidaya ikan di UD. Alongfarm (Unit Pembenihan Lele Masamo) Jalan Raya Sragi-Bojong Km 2 Desa Gebangkereb Kecamata Sragi Kabupaten Pekalongan.
Organisasi
: Ketua BUMINDU (2007-2009) Ketua KMP-FKMP (2009-sekarang) Ketua P2MKP Mina Pantura (2012-sekarang)
FKMP,” tambah Teguh. Sistem budidaya ini pun telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk salah satu pakar mikrobiologi industri Unsoed Purwokerto. Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Enang Harris MS, pun sempat berdecak kagum setelah mengunjungi tempat pembenihan lele miliknya. “Kata dia, budidaya lele kami memang benarbenar menggunakan sistem biofloc. Dan sudah teruji secara ilmiah. Ada juga mahasiswa paska sarjana dari luar negeri yang datang langsung ke kolam kami untuk menguji kebenaran kolam kami yang menggunakan sistem biofloc,” ujarnya. FKMP akhirnya semakin dikenal setelah Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Ab-
duh secara langsung mengunjungi pembenihan lele tersebut. Beranjak dari situ, komunitas ini mulai dikenal hampir di seluruh Nusantara. Bahkan, pihaknya sudah memiliki MOU dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Setelah FKMP mendapatkan berbagai penghargaan, ia berharap, masyarakat khususnya warga Pekalongan dapat lebih mengenal sistem biofloc. Pasalnya, selain bisa lebih efisien, dengan sistem inim, ikan yang dihasilkan pun lebih berkualitas dan sehat. “Tahun 2015 nanti kan sudah dibuka pasar bebas, dimana pedagang-pedagang asing bebas menjual produknya di nergara kita. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa meningkatkan inovasi agar dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” pungkasnya. (Muhammad Hadiyan)
6
SELASA, 28 JANUARI 2014 RADAR PEKALONGAN
Melanie Putria Ikut Marathon
LINT AS LINTAS Cut Tary
BELAKANGAN ini Puteri Indonesia 2002, Melanie Putria sedang giatgiatnya menjalani aktifitas olahraga lari. Pada bulan Februari 2014 mendatang, Melanie akan bertolak ke Tokyo, Jepang untuk mengikuti lomba marathon 42 kilometer. Menurutnya, lomba lari memiliki tahapan-tahapan jarak yang diperlombakan, mulai dari 5 kilometer, 10 kilometer hingga 42 kilometer. Untuk lomba lari 42 kilometer, bagi pelari merupakan tingkatan penyempurnaan, jika diibaratkan seperti pergi Haji. “Lari kan bertahap ya, dari jarak terdekat sampai marathon 42 KM. Menurut kami, itu (marathon 42
Kuasa Hukum: Berita Cut Tary Dilabrak Adalah Pembunuhan Karakter MALIK BAWAZIER ditunjuk Cut Tary sebagai kuasa hukumnya. Namun bukan untuk urusan perceraiannya bersama Johannes Yusuf Subrata, melainkan membantah kabar yang menyatakan kalau ibu satu anak itu sudah dilabrak oleh istri FR, di sebuah apartemen. “Kabar Cut Tary dilabrak oleh seseorang di apartement pribadinya adalah kabar bohong dan bersifat menyesatkan,” tegas Malik saat dihubungi, Senin (27/1). Malah menurut Malik, isu tersebut sengaja disebar untuk tujuan membunuh karakter kliennya. Apalagi isu itu dikeluarkan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata. “Berita yang sama sekali mengandung ketidakbenaran dan tidak berdasar fakta sehingga jelas dapat dikualifikasikan sebagai fitnah dan pencemaran nama baik yang tentunya sangat merugikan. Karena secara yuridis, merupakan bentuk nyata atas telah terjadinya suatu character assasination (Pembunuhan Karakter) terhadap diri Tary,” papar Malik. Seperti diketahui, Cut Tary digosipkan berselingkuh dengan FR yang merupakan seorang pejabat di Kementerian Keuangan setingkat Dirjen (Direktur jenderal). Saat sedang berada di sebuah apartemen, kabarnya Tary dilabrak oleh istri dari FR. (kpl)
Anak Mulai Aktif, Choky Sitohang Kerepotan MENJADI orangtuadengan anak yang masih berusia 2 tahun 10 bulan, Choky Sitohang mengaku kerepotan. Pasalnya, anaknya semata wayangnya, Chelsea Abigail Victory Sitohang sedang aktif-aktifnya. Tapi, meski dibuat repot oleh sang anak, Choky tidak merasa terganggu, justru dirinya menikmati masa-masa kebersamaannya bersama Chelsea. “Kita enggak merasa terganggu. Agak repot memang cuma enggak terganggu,” kata Choky saat dijumpai Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Dari kerepotan yang dialaminya, Choky justru mendapan pengalaman positif sebagai orangtua. Dirinya bisa melihat perkembangan anaknya dari waktu ke waktu hingga sekarang. “Ribet dalam hal positif ya. Itu hal yang harus dialami orangtua, karena itu tantangan buat orangtua. Dengan keribetan itu kita lihat perkem-
Sabrina Piscalia
Sabrina Piscalia Motivasi Anak-Anak Korban Banjir DUA hari belakangan ini curah hujan di Jakarta sudah mulai berkurang. Beberapa titik banjir sudah mulai surut, tapi sisa-sisa banjir masih terlihat. Yang terparah dari bencana banjir adalah perasaan traumatik pada anakanak. Artis cantik Sabrina Piscalia turun ke lokasi banjir untuk menghibur anak-anak korban banjir. “Aku datang ke sini untuk memotivasi anakanak korban banjir supaya mereka bisa melewati ujian ini. Apapun yang terjadi jangan sampai mereka mengalami trauma yang berlarut-larut,” ujar Sabrina saat ditemui dikawasan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (26/1). Sabrina sangat salut dengan anak-anak yang ditemui dibeberapa lokasi banjir. Mereka ingin tetap bersekolah. Tapi kondisi yang membuat mereka tidak bisa untuk kembali ke sekolah. “Mereka di sini luar biasa banget, semangat untuk sekolahnya tinggi. Waktu di awal-awal bencana aku datang ke daerah Jakarta Timur, anak-anak di sana pengen sekolah, tapi baju seragamnya gak ada karena kebawa banjir, miris banget dengarnya,” katanya.Oleh karena itu, kedatangannya bersama Qyela Zaviera, Nada Purba, Friday Band ke lokasi banjir bukan hanya memberi motivasi kepada anakanak korban banjir tapi juga memberi baju seragam untuk sekolah. “Ada uang tunai, pakaian, makanan, obatobatan pokoknya yang mereka butuhkan, seragam juga,” pungkasnya. (kpl)
RADIO
RADIO
KM) sudah kayak naik hajinya pelari deh. Saya cuma fokus bagaimana sampai finish dengan catatan waktu terbaik,” kata Melanie saat dijumpai di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Pada dasarnya Melanie tipikal orang yang tidak suka dengan olahraga. Bahkan, Melanie menceritakan, kalau dirinya sampai menangis ketika dirinya diminta olahraga oleh almarhum sang ayah. Tapi kini Melanie mulai menyukai olahraga dan keputusannya mengikuti lari marathon 42 kilometer untuk mewujudkan keinginan almarhum ayahnya. “Dulu aku enggak suka olahraga, aku lari, dan olahraga ini untuk almarhum papa. Papa meninggal sudah lima tahun lalu. Karena dulu disuruh olahraga itu sampai nangisnangis enggak mau. Sekarang aku mau wujudkan keinginan papa,” tandas Melanie. (kpl)
Choky Sitohang
bangan, kan berarti aktif,” katanya. “Kalau pasif kan kita jadi bertanya, apakah ada rangsangan yang kurang. Usia 2,10 bulan harusnya aktif. Pertanyaan dia kritis, sebagai orangtua harus mendidik secara benar,” pungkas Choky yang mengaku senang dengan keribetan ngurus anak. (kpl)
Farhat Abbas Santai Dikabarkan Pisah dengan Nia Daniati SEJAK ketidakhadirannya dalam pernikahan putri Nia Daniati, Oi, kabar rumah tangga Farhat Abbas dengan Nia Daniati dikabarkan renggang. Namun, Farhat tetap santai menghadapi kabar itu. “Santai saja. Silakan saja (kabar pisah),” kata Farhat di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (27/1). Diakuinya, berbagai kabar miring
Melanie Putria
terhadap rumah tangga dengan Nia Daniati kerap diterimanya sejak tidak hadir dalam acara penikahan putri tirinya itu. Namun, Farhat menegaskan jika tidak ada orang ketiga dalam rumah tangganya itu. “Enggaklah. Kalau orang punya orang ketiga pasti dia bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya. Agar tidak diributin. Hanya menyangkut prinsip saja,” katanya. (oke)
Nadia Vega Bantu Warga Bersihkan Sampah Sisa Banjir SEBAGAI salah bentuk kepeduliannya, Nadia Vega dan Irma Dharmawangsa menyambangi salah satu lokasi banjir di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (26/ 1). Pada kesempatan ini, Nadia dan Irma membantu membersihkan sisa sampah akibat banjir. “Kami bawa sampah-sampah. Itu sekalian membersihkan sam-
pah-sampah yang ada untuk dibuang ke penampungan sampah,” ungkap Nadia. Awalnya, Nadia berpikir warga korban banjir akan mengalami shock akibat banjir yang beberapa hari merendam rumah mereka. Namun, sampai di lokasi banjir, Nadia senang karena warga sama sekali tidak terlihat sedih. “Aku sih tadinya
RADIO
dari rumah agak khawatir lihat berita banjir di Jakarta. Tapi sampai sini lihat warga tuh mukanya ga ada yang sedih. Jadi makin semangat untuk membantu mereka,” jelasnya. Hingga saat ini, banjir memang sering melanda beberapa kawasan di Jakarta. Terlebih saat musim hujan. Melihat hal ini Nadia meng-
RADIO
himbau adanya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi banjir. “Harus ada kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Aku juga mengingatkan diri sendiri untuk jaga kebersihan, misalnya ya itu ga buang sampah sembarangan,” himbaunya. (kpl)
RADIO
Nadia Vega
RADIO
RADIO
SELASA, 28 JANUARI 2014
SAMBUNGAN
7
RADAR PEKALONGAN
Korban Terakhir Ditemukan, Pencarian Dirampungkan KUDUS - Di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, setelah sepekan melakukan evakuasi, akhirnya korban terakhir tanah longsor berhasil ditemukan kemarin. Dengan penemuan itu, proses pencarian korban dihentikan. Korban terakhir itu Srikah,
51, istri dari Suwodo yang telah lebih dulu ditemukan. Masrikan, salah seorang relawan dari karang taruna desa setempat mengatakan, jenazah Srikah berhasil ditemukan sekitar pukul 12.30 kemarin. ”Seperti korban-korban sebelumnya, Srikah juga telah
ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa,” terang Masrikan. Proses pencarian Srikah sendiri mengalami kendala yang cukup sulit. Pasalnya, Suwodo suaminya sebelumnya ditemukan dalam jarak yang cukup jauh dari rumah-
nya. Bagian atapnya juga tidak ada di sekitar rumah asalnya. ”Jadi saat pencarian itu, kami sempat ada perkiraan korban juga ikut terseret bukan di sekitar rumah asalnya,” tambahnya. Hal itulah yang dikatakannya memperlama proses pencarian itu. (ben/lil)
Walikota Apresiasi Penghargaan Person... dari halaman 1 menonjol, yang bekerja dengan bagus, lillahi ta’ala demi kepentingan sesama. “Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Radar Pekalongan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat sekaligus memberikan penghargaan bagi mereka yang sudah bekerja keras dengAn tulus untuk sesama. Setidaknya, dari sini juga dapat kita lihat siapa saja orang-orang yang bisa dijadikan contoh dan calon pemimpin baru di masa depan,” ucap Wali Kota tentang penghargaan Person of The Year Radar Pekalongan. Dirinya juga memberi masukan, agar dalam pelaksanaan ke depan Radar Pekalongan sebagai penyelenggara dapat mengakomodir insan berprestasi di setiap profesi misalnya pendidikan, agama, lingkungan dan lain-lain. Sehingga dengan begitu, ma-
syarakat bisa melihat siapa saja orang-orang dalam bidang tertentu yang sudah memberikan prestasi yang baik. Selain itu, Wali Kota juga memberikan masukan agar kriteria yang ditetapkan bagi calon penerima penghargaan agar dapat lebih spesifik. Sehingga, penghargaan tersebut bisa benar-benar diberikan kepada orang yang tepat dan mempunyai kriteria sesuai dengan keinginan masyarakat. “Tidak perlu banyak-banyak yang menerima, dibatasi saja jumlahnya namun tetap berkualitas. Harus ada kriteria yang spesifik dalam setiap bidang, sehingga penghargaan ini menjadi eksklusif dan hanya didapatkan oleh orangorang yang sudah bekerja dengan sangat baik dan yang mempunyai prestasi dan kualitas yang bagus,” pungkasnya. PERTIMBANGAN Ketua Panitia Person of The Year Radar Pekalongan, Dalal
Muslimin, menuturkan jika apresiasi dan penghargaan yang dilakukan oleh pihaknya sudah melalui rapat redaksi dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan, masukan dan saran yang matang dengan menilai kapasitas dan kemampuan, prestasi serta kemanfaatan di masyarakat dari penerima penghargaan. “Ini akan mampu memacu semua pihak baik perseorangan atau organisasi untuk selalu berprestasi, demi kemajuan kota atau kabupaten di masing-masing wilayah penerima penghargaan,” ujarnya. Pihaknya juga berharap dengan adanya penghargaan ini akan memberikan inspirasi kepada semua pihak dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkualitas, baik di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, kebudayaan dan lain sebagainya. Dengan begitu akan memacu akselerasi pembangunan di daerah masing-
masing. “Meskipun tanpa ada penghargaan pun, mereka selalu berusaha dan optimal dalam bekerja dan mengabdi dalam masyarakat. Setidaknya ini sebagai bentuk penghargaan Radar Pekalongan kepada mereka semua yang sudah memberikan sumbangan, baik pemikiran, tenaga, ide, prestasi dan karyanya kepada masyarakat,” lanjutnya. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam mensukseskan acara Person of The Year Radar Pekalongan. Dalam pelaksanaan penghargaan itu, imbuhnya, masih akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Baik dari segi penilaian atau pelaksanaannya. Sehingga akan semakin menjadi lebih baik lagi. “Terima kasih untuk semuanya saja, tak bisa kami sebutkan satu per satu. Semoga sukses selalu,” katanya. (dur/nul)
dingkan aspek hukum itu sendiri. “Seharusnya, MK konsisten dan selalu berlandaskan konstitusi, namu kali ini membuat sebuah putusan yang bertentangan. Memang MK dalam hal ini mempertimbangkan aspek prosedural teknis. Akan tetapi, secara substansi tetap inkonstitusional,” tegasnya. Lebihlanjut Syafi’ menjelaskan, meski demikan apapun yang terjadi nanti akan tetap bermuara pada MK sebagai lembaga yang memiliki kewenangan menangani perkara hasil pemilu. “Menjadi berbeda apabila ada lembaga selain MK yang memiliki kewenangan. Jadi, peristiwa semacam ini bisa dijadikan sebuah kajian dimasa yang akan datang. Jangan sampai, ketentuan yang memiliki kekuatan hukum yang memikat justru menjadi sebuah bola panas. Terlebih, menyangkut ranah politik,” tandasnya. Sebelumnya, Mantan menteri Kehakiman yang juga mengajukan uji materi soal UU Pilpres, Yusril Ihza Mahendra, menilai putusan MK soal UU serempak di 2019 blunder. Putusan itu menjadi tanda tanya besar. Pemilu 2014 bisa saja dilaksanakan tanpa dasar UU, lantaran pasal-pasalnya sudah dianulir MK karena dianggap inkonstitusional. “Kali ini Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi bikin putusan blunder. Di satu pihak nyatakan beberapa pasal UU Pilpres bertentangan dengan UUD 1945, setelah itu menya-
takan bahwa pasal-pasal tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Tetapi, menyatakan pemilu serentak baru berlaku untuk Pemilu 2019 dan seterusnya,” ujar Yusril menjelaskan argumennya dalam siaran pers, Jumat (24/1). Yusril memandang, putusan MK itu berlaku seketika setelah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum. Bukan diputuskan hari ini untuk diberlakukan di tahun 2019. “Kalau putusan itu berlaku seketika, namun baru belaku di Pemilu 2019 dan seterusnya, maka Pemilu 2014 dilaksanakan dengan pasal-pasal UU Pemilu yang inkonstitusional. MK tahu bahwa melaksanakan Pemilu dengan pasal-pasal UU yang inkonstitusional, hasilnya juga inkonstitusional,” katanya. “Konsekuensinya, DPR, DPD, DPRD dan Presiden serta Wapres terpilih dalam Pileg dan Pilpres 2014 yang juga inkonstitusional,” lanjut Yusril. Tapi, Yusril melanjutkan MK menutupi inkonstitusionalitas putusannya itu dengan merujuk putusan-putusan senada yang diambil oleh MK sebelumnya. “Dengan merujuk pada putusan yang nyata-nyata salah itu, MK dalam pertimbangan hukumnya, nyatakan Pileg dan Pilpres 2014 adalah sah. Meskipun dilaksanakan dengan pasal-pasal UU Pilpres yang sudah dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan telah dinyatakan tidak punya kekuatan hukum mengikat,” pungkasnya. (dtk/sru)
Terancam Tanpa Presiden dari halaman 1 Lalu bagaimana legalitas pemliu 2014 ini? “Ini akan menjadi bom waktu. Sekarang tidak karena tidak ada objek gugatannya. Tapi setelah pemilu?” kata Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki seperti dilansir etikcom, Senin (27/1). Bom waktu itu adalah penggugat yang kalah dalam pileg maupun pilpres akan menggunakan putusan MK tersebut. Dikhawatirkan, setiap calon, khususnya capres akan menggugat capres terpilih dengan dalil tersebut sehingga Indonesia tak memiliki presiden hingga 2019. “Sekarang belum ada yang gugat tapi besok ada jalan masuk untuk menggugat. Jalannya itu putusan MK. Inilah dampaknya, merugikan pihak yang mengajukan tapi juga melahirkan kompleksitas politik dan hukum,” papar Suparman. Seperti yang diketahui, MK menyatakan pemilu terpisah inkonstitusional tapi membiarkan pemilu 2014 tetap berjalan. Landasan hukum yang memayungi pelaksanaan pileg dan pilpres 2014 sebenarnya telah dibatalkan oleh MK dalam putusan 23 Januari 2014 itu. Terpisah, Pakar hukum dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Dr. M. Syafi, SH, MH, menyatakan, bahwa dikabulkannya pengujian Undangundang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait pelaksanaan pemilu serentak pada 2019
dinilai sangat berpotensi terjadinya gugatan keabsahan hasil pemilu 2014. Sebab, putusan tersebut dianggap kontroversi. “Karena memang pelaksaan pemilu 2014 tidak memiliki landasan hukum atau bisa dikatakan inkonstitusional,” ungkapnya, Senin (27/1). Ia menjelaskan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki jeda panjang hingga lima tahun sebelum diterapkan. Padahal, pada dasarnya keputusan MK berlaku sejak dibacakan. “Namun, untuk kali ini putusan itu baru bisa dilaksanakan pada 2019 mendatang. Sehingga, legitimasi Pemilu 2014 dipertaruhkan, karena MK telah membatalkan dan menyatakan ketentuan yang terkait dengan Pemilu 2014 bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945,” ungkapnya. Ia menambahkan, dilihat pada aspek secara hukum sangat jelas pelaksanaan pemilu 2014 inkonstitusional. Sebab, MK sendiri yang membatalkan dan menyatakan demikian. Sehingga, sangat berpotensi terdinya gugatan dari berbagai pihak terkait keabsahan pemilu 2014 mendatang. “Peristiwa semacam ini merupakan sejarah baru di dunia hukum. Sebab, putusan baru bisa dilaksanakan dengan jeda waktu yang sangat panjang. Semestinya, putusan itu diberlakukan sejak dibacakan,” kata pria kelahiran Sumenep itu. Menurutnya, keputusan tersebut sangat membingungkan, karena MK lebih mengedepankan aspek teknis diban-
Antara Getir dan Gemilang dalam Memimpin dari halaman 1 melontarkan kritik kepada pemimpin manakala sang pemimpin tak mampu memenuhi harapan mereka. Tetapi pada dasarnya, warga negeri ini adalah para pemaaf. Barangkali karena sejak awal, pendiri bangsa pun telah mewanti-wanti. “Bangsa yang besar,” kata presiden pertama negeri ini, Soekarno,“adalah bangsa yang menghargai jasajasa para pahlawannya.” Bung Karno mengatakan hal itu pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 1961. Pahlawankah Soeharto, sementara polemik tentang hal itu sepertinya tak pernah akan selesai? Tentang hal itu, tampaknya publik jauh lebih arif. Bagi mereka pahlawan sudah melampaui terma-terma yang diatur dalam protokoler Sekretariat Negara. Mungkin bahkan hanya kaum pinggiran yang benarbenar tahu apa makna ‘pahlawan’. Ada frasa ‘lawan’ dalam kata pahlawan, yang terkesan sebagai sesuatu yang paradoksal. Di satu sisi mungkin soal kegemilangan, di sisi lain kegetiran. Soeharto, tentu saja manusia yang memiliki dua hal itu: gemilang dalam pencapaian kemajuan, dan getir mengingat halaman-halaman
akhir hidupnya. Sampai kita kita tahu, kemarin itu, 27 Januari, ada sekian ratus ribu atau mungkin berbilang juta tangan melambai. Salam dari mereka yang selama ini tak pernah tercatat sejarah. Dari mereka yang hanya tahu bahwa memaafkan itu jauh lebih utama dibanding sekian banyak wacana. Bila di hari-hari ini kerinduan akan sosok seperti Soeharto sepertinya mulai kembali tumbuh. Hal itu haruslah dimaknai ecara lateral bahwa bukan kepada Soeharto—atau pun Soekarno, publik berharap. Mereka hanya melihat ada kebiasaan, cara Soeharto yang cocok dan ingin kembali hadir dalam kehidupan mereka. Mungkin mereka menginginkan sesuatu yang murni, bukan sekadar pencitraan seperti lazimnya hari-hari ini. Jika saat ini kita menyaksikan Jokowi blusukan, Soeharto telah melakukannya lebih dulu. Dia gemar melakukannya untuk meyakinkan dengan melihat langsung kondisi rakyat Indonesia. Dalam autobiografinya, ‘Soeharto, Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya’, terbitan Cipta Lamtoro Gung Persada, Soeharto menulis ”Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek... mengontrol pemba-
ngunan yang sedang berjalan. ...Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah. Pembangunan adalah perjuangan yang sengit,” tulisnya. Karena sebagaimana pemenang Nobel, Albert Schweitzer, kepemimpinan sejatinya adalah urusan tentang memberikan contoh teladan, caracara itu pula diakui Try sering ia terapkan dalam memimpin. Yang menarik, dalam setiap blusukan itu Soeharto tidak pernah makan di restoran atau minta dijamu pejabat setempat. Rombongan juga menginap di rumah-rumah warga, kalau tidak kepala desa setempat, bukan tenda tersendiri yang mewah ber-AC. Rombongan kecil itu diketahui memasak nasi sendiri. “Selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali dengan sambal teri dan tempe kering,” kata mantan ajudan Soeharto, Try Sutrisno dalam buku ‘Pak Harto The Untold Stories’ yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Dalam buku itu Try mengaku kondisi blusukan itu sebenarnya cukup memprihatinkan. Semua rekam jejak itu wajar membuat orang terkenang. Hasilnya, pada saat Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (LaKSNu) menggelar survey tentang presiden Indonesia,
yang melibatkan seribu responden pada Oktober 2007 lalu, hasilnya, 34,7 persen responden menilai Soeharto adalah presiden terbaik. Peringkat kedua sebagai presiden terbaik adalah Soekarno (28,6 persen), disusul berturut-turut Susilo Bambang Yudhoyono (14,9 persen), Megawati Soekarnoputri (8,2 persen) dan BJ Habibie (4,6 persen). Ketika survey sejenis digelar Indo Barometer empat tahun kemudian, hasilnya relatif sama. Sebanyak 36,54 persen dari 1.200 responden di seluruh Indonesia memilih Presiden Soeharto. Di bawah Soeharto barulah SBY, dan berturutturut Soekarno, Megawati, dan BJ Habibie serta Gus Dur. Kini, mengapa dalam hubungannya dengan sejarah, rakyat Indonesia cenderung begitu pemaaf? Barangkali ini jawaban yang hanya dicari secara gampang. Tetapi cukup masuk akal. Yakni, karena sebagai muslim mereka sadar makna surat Ali Imran 134, dan ingin mencapai posisi terbaik sebagai seorang yang taat kepada Tuhan. Sementara menahan amarah dan memaafkan kesalahan memang menjadi dua dari beberapa ciri orang yang taat kepada Tuhan. (inilah.com)
Mekanisasi Sniper Pemburu Tikus dari halaman 1 kelihatannya juga bisa mengikutinya. Yang masih sulit adalah mesin penanam padi (planter). Padahal, mencari orang yang menjadi buruh tanam padi kian sulit. Kalaupun ada, sudah tuatua. Wanita muda sudah jarang yang mau terjun ke sawah. Akibatnya, biaya tanam mahal sekali. Bahkan, jadwal tanam sering harus mundur: menunggu tenaga yang masih dipakai di tempat lain. Ancaman bagi peningkatan produksi beras juga ada di sektor ini. Mesin penanam padi memang sudah ada. Impor. Tapi, tidak cocok dengan kebiasaan petani kita. Terutama kebiasaan melakukan pembibitan. Untuk bisa menanam padi dengan mesin, pembibitan tidak bisa lagi dilakukan di sawah. Pembibitan harus dilakukan secara modern. Biasanya di teras rumah. Agar tidak kehujanan. Benih pun tidak ditabur di tanah sawah, tapi di tanah khusus yang ditaruh di atas nampan. Tadi malam, dengan cara duduk lesehan di pendapa
rumah Lurah Sambitan, kami mendiskusikan ini. Bagaimana agar petani kita mau berubah. Semua mengatakan akan sangat sulit. Mengapa? Petani harus membawa semaian benih itu dari rumah ke sawah. Harus ada biaya dan alat transpor. Tiba-tiba Pak Imam Muslim, ketua Kelompok Tani Gempolan angkat tangan. Dia mengutip ide yang pernah dia dengar: pembenihan itu bisa dilakukan di sawah. Caranya: hampar plastik di sawah, lalu digelar tanah khusus di atasnya. Dengan demikian, benih yang bisa ditaruh di atas mesin planter sudah tersedia di sawah. Memang ada kendala: kalau hujan bagaimana? Tapi, kata Pak Imam, itu bisa dicarikan peneduh. Menanam dengan mesin memang tidak bisa ditawar lagi. Petani harus benar-benar mau berubah. Kalau menanam padi sudah bisa dilakukan dengan mesin, mekanisasi pertanian padi sudah terlaksana: bajak, tanam, penggaruk rumput, pemanen, perontok semuanya menggunakan me-
sin. Yang tidak kalah menarik adalah cara memberantas tikus. Petani Tulungagung merasa apa yang dilakukan di Godean, Jogja, masih kalah dengan cara terbaru Tulungagung. Di Godean yang sudah empat tahun gagal panen, memang sudah berhasil panen kembali bulan lalu. Tapi, cara yang sama dianggap tidak efektif di Tulungagung. Di sini petani menemukan cara terbaru: mengerahkan sniper. Penembak jitu. Senjata itu sebenarnya senjata biasa. Yang biasa untuk menembak burung. Tapi, kini dianggap sangat efektif untuk menembak tikus. Senjata itu dilengkapi sinar laser. Malam-malam sinar itu sangat jitu untuk mengincar tikus. Kini ada 15 penembak tikus jitu di Tulungagung. Komandan detasemen khusus tikus ini: Turmudi dari Desa Sanan. Untuk setiap tikus yang ditewaskan mereka mendapat upah Rp 1.500. Ternyata, semua kelompok tani sepakat dengan cara baru ini. (*)
Sembilan SD Terkena Bencana... dari halaman 1 Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Batang, Drs Mulyadi MSi, Senin (27/ 1), di kantornya. Dia mengatakan, sejumlah SD yang terkena bencana telah dimonitoring oleh jajaran Disdikpora. Semua data bencana itu pun sudah dilaporkan ke Bupati melalui nota dinas. Selanjutnya, Kepala Disdikpora memimpin langsung proses peninjauan SD Gerlang, Sabtu (25/1), karena dianggap terkena dampak bencana terparah. “Kami ingin melihat kondisi yang sebenarnya di lokasi. Monitoring ini juga melibatkan tim dari Dinas Cipta Karya, guna menaksir angka kerugian serta biaya yang dibutuhkan untuk merehabilitasi bangunan yang rusak,” terangnya. Kegiatan monitoring pun diikuti Kabid dan Kasie Sarpras, Kepala UPT Blado dan Pengawas setempat. “Sesuai perkiraan awal, dibutuhkan dana Rp 30 juta untuk memperbaiki atap dan kayu pe-
nyangga,” imbuh Mulyadi. LASKAR PELANGI Kepala Disdikpora, Gigih Sayogo SH M Hum, mengungkapkan, dengan kondisi geografis yang curam, Desa Gerlang terbilang jauh dari akses pendidikan. SDN Gerlang yang menjadi satu-satunya sekolah dasar di desa itu pun karenanya disebar di tiga lokasi, dengan jumlah total kelas sebanyak 17. Pertama, SD induk di Gerlang yang menampung 8 kelas. Kedua, tiga kelas di Pedukuhan Wonopriyo, dengan jarak tempuh 4 kilometer dari SD induk. Ketiga, enam kelas sisanya ada di Dukuh Gunung Alang, sejauh 7 kilometer dari SD induk. Khusus kelas jauh di Wonopriyo, diperuntukan hanya bagi kelas 1 sampai 3. Menginjak kelas 4, mereka dianggap telah cukup kuat untuk berjalan jauh, sehingga bisa melanjutkan ke SD induk atau Gunung Alang. “Ini fakta, kondisi geografisnya memang seperti itu. Anak-anak sudah biasa berpapasan dengan babi hutan,
ular, monyet, dan binatang hutan lainnya. Mereka semisal Laskar Pelanginya Blado,” kata Gigih. Dari total 17 kelas yang dibuka, jumlah guru yang tersedia hanya 16 orang. Bahkan dari jumlah ini, hanya 5 guru yang berstatus PNS, sisanya adalah wiyata bakti (WB). Menurut Gigih, sementara baru guru PNS yang beroleh tunjangan kemahalan sebesar Rp 600 ribu, sementara para WB hanya dibayar dengan honor Rp 250 ribu. “Maka di kesempatan kunjungan kami, 11 guru WB ini menyampaikan harapannya agar mendapatkan tunjangan khusus juga, karena medan yang sulit,” ujarnya. Gigih mengatakan, lokasi SD di Dukuh Gunung Alang bahkan hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Kawah Candradimuka, Kawasan Dieng. “Mereka butuh perhatian lebih. Bahwa di tengah sulitnya medan, baik guru maupun siswanya masih bersemangat melaksanakan kegiatan pendidikan,” pungkasnya. (sef)
Buruh PT Gisapda Gruduk Kantor... dari halaman 1 Masalah tersebut, muncul akibat tekanan PSP SPN terhadap manajemen perusahaan untuk menepati kesepakatan terkait pengangkatan karyawan kontrak dan pemberian gaji yang sesuai UMK. “Sejak awal didirikannya PSP disana, pengusaha sudah mencoba untuk menolak dengan cara mengintimidasi karyawan yang tergabung dalam serikat sampai akhirnya ada pelarangam bekerja terhadap 54 karyawan. Mereka yang dilarang bekerja adalah karyawan yang tergabung dalam PSP SPN PT Gisapda,” tutur Ketua PSP SPN PT Gisapda, Netty Aisyah. Pihaknya, lanjut Netty, sudah dua kali mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut melalui langkah bipartit. Masing-masing pada 29 Desember 2013 dan juga 6 Januari 2014. Karena buntu, kemudian perselisihan juga diajukan ke Dinsosnakertrans untuk diselesaikan melalui mediasi. Namun dalam tiga kali pertemuan yang tersebut, belum ditemui kesepakatan
antara buruh dan pihak manajemen perusahaan. Para buruh akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD yang sekaligus Ketua DPC SPN, HM Bowo Leksono didampingi, Wakil Ketua HM Freddy Wijaya dan Kabid Hubin dan Jamsos pada Dinsosnakertrans, Slamet Hariyadi. Dalam pertemuan itu, DPRD bersedia memfasilitasi penyelesaian masalah hubungan industrial yang terjadi di perusahaan yang bergerak di bidang produksi tirai tenun tersebut. Ketua DPRD, HM Bowo Leksono mengatakan bahwa pihaknya mencoba untuk memfasilitasi apa yang diinginkan buruh. DPRD mengacu pada aturan normatif yaitu gaji buruh disesuaikan dengan UMK yang sudah ditetapkan Gubernur. Namun menyadari kondisi perusahaan yang masih baru, sementara ini buruh menuntut agar setidaknya mereka yang masih digaji dibawah Rp24 ribu per hari agar bisa dikatrol sesuai tuntutan gaji minimal, Rp37 ribu per hari. “Hari ini harus ada kesepakatan, kami masih menunggu pihak pengusaha datang. Ka-
rena buruh memberikan dua opsi, tuntutannya dipenuhi atau jika tidak dipenuhi buruh meminta di PHK. Mereka juga akan mendirikan tenda keprihatinan di depan pabrik atau perusahaan sebagai bentuk tuntutan,” ucap Bowo mengenai hasil mediasi setengah kamar. Kabid Hubin dan Jamsos, Slamet Hariyadi dalam audiensi juga menjelaskan bahwa ada dua laporan dari PSP SPN PT Gisapda masing-masing mengenai permasalahan hubungan industrial dan pelanggaran yang dilakukan manajemen perusahaan. Untuk permasalahan hubungan industrial terkait tuntutan gaji yang sesuai UMK, sudah dilakukan satu kali mediasi namun belum ditemui kesepakatan. Sementara sampai saat ini, pihak perusahaan belum bisa dimintai keterangan. Saat Radar mencoba melakukan konfirmasi ke lokasi pabrik di jalan Gajah Mada, Senin (27/1) siang, gedung perusahaan dalam kondisi tutup. Kemudian saat Radar menghubungi juru bicara perusahaan lewat telefon, Senin malam juga tidak diterima. (nul)
“SEKARANG BADAN SAYA TERASA ENAK, KELUHAN MAAG REDA” Sejak duduk di bangku SMA, Utin Darwati selalu mengeluhkan perutnya terasa mual, tidak nafsu makan, sering muntah, dan ulu hatinya terasa sakit ketika maagnya kambuh. Setelah sekian lama berobat, akhirnya ia mulai beralih ke pengobatan yang alami, “Sebagai ibu rumah tangga, menderita maag sangat mengganggu aktifitas. Untunglah sekarang saya punya solusi untuk mengatasi keluhannya.” Ujar wanita berusia 43 tahun tersebut. Ternyata, sudah 1 tahun ini ia minum Gentong Mas, “Setelah minum Gentong Mas secara teratur, kini badan saya terasa enak, maag jarang kambuh dan keluhannya sudah reda.” Cerita ibu 3 anak tersebut. Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa Yunani yaitu Gastro, yang berarti perut/lambung dan Itis yang berarti inflamasi/peradangan dengan gejala-gejala seperti perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan, mual, muntah, dll. Jika dibiarkan tidak terawat, Gastritis akan dapat menyebabkan peptic ulcers dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk Gastritis kronis dapat meningkatkan risiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung. Setelah merasakan manfaatnya, kini wanita yang berdomisili di Pakembaran, Slawi, Tegal, Jawa Tengah ini ingin sekali membagi pengalaman sehatnya dengan orang lain, “Mudah-mudahan pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi orang lain.” Harapnya. Gentong Mas adalah minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas
yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Habbatussauda dalam Gentong Mas bermanfaat untuk memelihara pembuluh darah, perbaikan sistem saraf, optimalisasi aktifitas hormon, meningkatkan proses penyembuhan dinding lambung, meningkatkan daya tahan tubuh dan bersifat anti bakteri. Selain itu, Habbatussauda dapat mengatasi gangguan tidur dan relaksasi. Cabe Jamu yang terdapat dalam Gentong Mas bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan mukosa lambung. Sedangkan kandungan yang terdapat dalam Kayu Manis bersifat anti kembung dan mules. Kapulaga dalam Gentong Mas bermanfaat sebagai anti muntah serta radang lambung. Dan Gula Aren bermanfaat untuk menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil cepat dan maksimal dianjurkan untuk makan teratur, hindari alkohol, rokok, kendalikan stress, dan jika memungkinkan hindari obat penghilang nyeri. Manfaat yang hebat bagi kesehatan dan rasa yang lezat membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas. Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/toko obat terdekat atau hubungi: 14047 24 jam Tarif lokal: (Tlp Rumah dan CDMA), SMS ke: 08.1122.14047 DEPKES RI P-IRT: 8123205.01.114 HP. 085642667573 (Khusus Pekalongan & Kab. Batang) Konsumsi 3x Sehari
8
SELASA, 28 JANUARI 2014 RADAR PEKALONGAN
DATADANFAKTASEPUTAR PERTANDINGANNANTI 1
MAN UNITED
- Dari 25 kali pertemuan, Manchester United mampu meraih 11 kali kemenangan, 8 kali imbang dan 6 kali menelan kekalahan atas Cardiff City.
2
- Manchester United kembali mengandalkan Danny Welbeck yang saat ini sudah mencetak 8 gol di kancah Premier League.
3
- Manchester United sukses mendatangkan Juan Mata dari Chelsea dan berpeluang melakukan debutnya pada laga tersebut.
4
- Wayne Rooney masih diragukan tampil pada laga nanti serta Nemenja Vidic dipastkan absen lantaran terkena kartu merah di laga sebelumnya.
5
6
7
Kesempatan Bangkit Bagi Setan Merah
Danny Welbeck
- Pelatih Cardiff City, Ole Gunnar Solkjaer merupakan mantan punggawa dari Manchester United pada tahun 1997-2007 dan sempat menjadi pelatih Manchester United Reserve pada tahun 2008-2011. - Cardiff City akan bertumpu pada Fraizer Campbell yang saat ini sudah mencetak 5 gol, dia juga merupakan mantan pemain Manchester United pada tahun 2006-2009. - Cardiff City hanya mampu meraih 1 kali imbang dan 4 kali menelan kekalahan di 5 laga terakhir.
MAN UNIT ED Rafael
1
Evans
De Gea
Valencia Jones
Smalling Januzaj Welbeck
Fletcher Evra
Old Trafford - Manchester
Young
Pelatih:
CARDIFF CITY
David Moyes
MANCHESTER United yang akan menjamu Cardiff City di Old Trafford Rabu (29/1) pukul 02:40 pada lanjutan liga inggris tengah pekan ini Old Trafford. Sebelumnya di pekan ke 22 Manchester United harus menelan kekalahan setelah ditaklukkan Chelsea dengan skor telak 3–1. Kekalahan ini merupakan kekalahan ketujuh dimusim ini disemua kompetisi yang mereka mainkan sejauh ini. Dilima pertandingan terakhir pasukan David Moyes hanya mampu meraih dua kemenangan saat menghadapi Swansea City dan Sunderland dalam lanjutan Piala Y Liga atau Capital One Cup T I FC F tetapi Red Devils tidak dapat I D CAR melaju ke babak selanjutnya karena kalah dalam drama adu McNaughton penalti melawan 1 Turner Whittingham Sunderland. Marshall Pemain Gunnarson anyar MU Caulker yang diMutch boyong d a r i Medel Chelsea, Theohile Campbell Juan Mata, d i prediksi Pelatih: Noone Ole Gunnar Solkjaer akan menjalani
debutnya untuk Manchester United tengah pekan ini. Setelah dilepas Chelsea ke MU, Mata kini diduga kuat akan langsung dimainkan saat menjamu Cardiff City, entah sedari menit awal atau sebagai pemain pengganti. Diharapkan dapat berkontribusi besar buat ‘Setan Merah’ yang sedang tertatih-tatih di bawah arahan David Moyes, publik pun amat menantikan kemungkinan debut Mata yang juga memecahkan rekor transfer MU dengan 37,1 juta poundsterling itu. Sementara itu Untuk laga nanti, Van Persie dan Rooney sendiri sebenarnya belum dipastikan akan tampil walaupun ESPN beberapa hari lalu mengklaim bahwa sumbernya menyatakan bahwa duet penyerang The Red Devils itu sejatinya sudah bugar bahkan saat MU menghadapi Sunderland di leg kedua
semifinal Piala Liga Inggris tengah pekan lalu. Sedangkan di pekan lalu Cardiff City berhasil meraih kemenangan saat bertamu kemarkas Bolton dimana pertandingan tersebut berakhir dengan skor tipis 1 – 0 untuk pasukan Ole Gunnar Solkjaer. Di pertemuan pertama saat digulirnya Liga Inggris, Cardiff City berhasil menahan imbang Manchester United dimana p er tandingan tersebut berakhir dengan skor akhir 2 – 2. Sementara dilima pertandingan terakhir Cardiff City hanya mampu meraih dua kemenangan di Piala FA dan mereka harus menelan tiga kekalahan beruntun di kompetisi Liga Utama Inggris hingga pekan ke 22. Hasil kekalahan ini membuat Cardiff City harus berada di peringkat paling bawah dengan raihan 18 poin hingga pekan ini. Laga ini dipastikan akan berlangsung seru, dan ini adalah laga pembuktian untuk Man United apakah Old Trafford masih angker untuk lawan atau tidak. (csr)
GRAFIS: WAWAN FCD
Jadwal Siaran Langsung MANCHESTER UNITED vs CARDIFF CITY Old Trafford - Manchester Rabu, 29-01-2014, pukul 02:45 WIB di BEINSPORT2 SOUTHAMPTON vs ARSENAL FC St Mary's Stadium - Southampton Rabu, 29-01-2014, pukul 02:45 WIB di BEINSPORT1 SWANSEA CITY AFC vs FULHAM FC Liberty Stadium - Swansea Rabu, 29-01-2014, pukul 02:45 WIB di NEXENTERTAINMENT LIVERPOOL FC vs EVERTON FC Anfield - Liverpool Rabu, 29-01-2014, pukul 03:00 WIB di BEINSPORT3 Jadwal tayangan bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan stasiun televisi yang bersangkutan.
Menanti Sengitnya Derby Merseyside Edisi ke-222 LIVERPOOL dan Everton akan memainkan derby Merseyside ke-222 pada tengah pekan ini. Berikut data dan fakta seputar pertandingan itu. Anfield akan menjadi tempat pertemuan antara The Reds dan The Toffees, Rabu (29/1) dinihari WIB. Sebagaimana biasa, potensi duel sengit akan membayangi duel sengit dua tim sekota tersebut. Sejak derby Merseyside resmi dilangsungkan pada 13 Oktober 1894, duel ini memang sudah menjelma jadi sebuah pertandingan yang secara tradisi jadi amat sengit. Maka tak heran jika partai ini menghasilkan kartu merah terbanyak dalam sejarah Premier League, 20 kartu merah, yang menjadi sebuah rekor. Panasnya derby Merseyside ini bahkan membuat sejumlah media
Inggris menjulukinya sebagai partai dengan catatan disiplin terburuk dan paling panas di Premier League, sebuah potensi yang kembali hadir tengah pekan ini. Manajer Everton Roberto Martinez yakin laga derby melawan Liverpool akan berjalan seru. Menurut Martinez, timnya dan Liverpool akan samasama memeragakan permainan terbuka. Pada pertemuan pertama musim ini di Goodison Park, November silam, Everton dan Liverpool terlibat dalam duel menarik. Kedua tim menghasilkan enam gol dan pertandingan berakhir seri 3-3. Martinez memprediksi pertandingan derby di Anfield, Rabu (29/ 1) dinihari WIB, akan mirip dengan pertemuan pertama.
Arsenal Tetap Jaga Posisi dan Asa Olivier Giroud
SOUTHAMPTON akan berlaga menghadapai tamunya Arsenal laga lanjutan Liga Primer Inggris Pekan ke 23 Rabu (29/1) di Stadion St.Mary’s. Pada pertandingan tersebut, Arsenal akan tetap menjaga siasat yang ketat bagi daerah kekuasaannya. Meskipun terbilang tim yang kuat, namun mereka akan tetap bermain spontan dengan maksimal, hal itu dikarenakan untuk menjaga asa sebagai tim papan atas. Seperti yang telah diketahui selama lima pertandingan terakhirnya Arsenal belum pernah terkalahkan dan ini membuktikan bahwa anak
didik Arsene Wenger ini memang patut menjuarai kompetisi ajang bergengsi pada musim ini. Posisi kedua tim dalam klasmen sementara sampai
pekan ke 22 Liga Inggris juga harus di memangkan Arsenal. Karena Arsenal masih berada di peringkat ke 1 dan terus di ikuti oleh Manchester City dan juga Chelsea dengan selisih 1 poin saja. Sedangkan untuk Southampton berada di peringkat ke 9 dan ingin meraih tambahan tiga poin demi terus bersaing bisa masuk zona Eropa. Southampton dipertandingan terakhirnya dalam lanjutan laga Piala FA berakhir dengan kemenangan. Bermain dihadapan publiknya sendiri,Southampton berhasil menumbangkan Yeovil Town dengan skor 2-0 tanpa balas di Stadion St.Mary’s. Kemenangan Southampton berkat gol sumbangan dari Sam Gallagher dan gol penalti dari Do Pradogol yang mengantarkan Southampton ke babak selanjutnya dalam Piala FA musim ini. Selanjutnya Southampton
PERKIRAAN PEMAIN SOUTHAMPTON : Boruc, Chambers, Fonte, Lovren, Clyne, Lambert, Schneiderlin, Prowse, Lallana, Rodriguez, Ramírez. Pelatih : Mauricio Pochettino ARSENAL : Szczesny, Sagna, Mertesacker, Koscielny, Monreal, Flamini, Wilshere, Cazorla, Podolski, Ozil, Giroud. Pelatih : Arsene Wenger
akan bertindak menjadi tuan rumah menjalani laga lanjutan Liga Primer Inggris dalam pekan ini melawan Arsenal. Menghadapi tim pemimpin puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris ini, Southampton tidak akan memberikan sedikit peluang terhadap Arsenal untuk dapat mencuri poin dari kandang mereka sendiri. Dan dilaga kali ini Southampton ingin menargetkan kemenangan, serta tambahan tiga poin yang ingin diraih dalam laga ini. Sementara bagi Arsenal juga baru saja usai merayakan kemenangan mereka dalam laga lanjutan babak keempat Piala FA. Dalam laga tersebut yang berlangsung di Emirates Stadium, kedua tim bermain cukup cepat di awal babak pertama. Namun ketika memasuki babak kedua, Arsenal sudah mendominasi dengan terus menggempur pertahanan tim Coventry. Namun hasil nya The Gunners berhasil melibas Coventry empat gol tanpa balas dalam laga ini. Dalam laga melawan tim tuan rumah, Arsenal lebih diunggulkan. Hal ini di lihat dari lima pertandingan terakhir Arsenal yang selalu mengalami kemenangan beruntun, dan pada laga ini diharapkan Arsenal mampu menambah poin untuk terus dapat mempertahan posisi mereka dalam klasemen Liga Primer Inggris musim ini. (red)
“Saya tidak berpikir pertandingan akan berjalan terlalu hati-hati. Saya tidak berpikir kami punya dua tim yang terlalu mengkhawatirkan pertahanan,” kata Martinez yang dikutip Express. “Kami akan mencoba mengambil keuntungan satu sama lain, mengontrol permainan, dan menjadikannya pertandingan yang terbuka,” sambungnya. Everton dan Liverpool saat ini tengah bersaing memperebutkan posisi di zona empat besar. Everton kini duduk di peringkat keenam dengan koleksi 42 poin, sedangkan Liverpool ada di peringkat keempat dengan selisih satu angka. “Saya tidak berpikir tiga poin yang kami perebutkan di Anfield akan signifikan dalam hal finis di zona empat besar,” tutur Martinez. “Sebenarnya derby Merseyside adalah tentang kebanggaan karena mengalahkan tim rival. Tapi, akan menjadi pencapaian besar buat kami kalau bisa bermain dengan cara kami di salah satu tempat paling menyulitkan, dan kami menantikan tantangan ini,” tambahnya. (dtk)
DATA DAN FAKTA SEPUTAR PERTANDINGAN NANTI 1
- Luis Suarez mencetak gol dalam tiga dari empat penampilan terakhirnya di derby Merseyside dalam ajang Premier League.
2
- Romelu Lukaku mencetak empat gol dalam empat penampilan terakhirnya lawan Liverpool di ajang Premier League.
3
- Derby Merseyside sudah menghasilkan 20 kartu merah dalam sejarah Premier League, lebih banyak dari partai-partai lain.
4
- Dari 14 derby Merseyside terakhirnya di Premier Leaugue, Liverpool telah memenangi tujuh di antaranya dan cuma satu kali kalah.
5
- Dari 13 lawatan terakhirnya ke Anfield di Premier League, Everton belum pernah menang satu kali pun dan meraih tujuh hasil imbang dan enam kali kalah.
6
- Daniel Sturridge sudah bikin gol di dalam 11 dari 14 penampilannya di Premier League musim ini. Ia belum mencetak lebih dari satu gol di satu laga.
7
- 64% gol yang dibuat Liverpool musim ini lahir di babak pertama. Itu merupakan proporsi tertinggi tim manapun di Premier League.
8
- 29% gol yang bersarang di gawang Liverpool dibuat dengan sundulan. Itu merupakan proporsi tertinggi tim manapun di kasta tertatas.
9
- Tak ada pemain yang melakukan sapuan lebih banyak dari Martin Skrtel musim ini, yakni 222, setara dengan yang dibuat oleh Jonas Olsson dari West Brom.
10
- Gerrard membuat 7 gol Premier League lawan Everton (seluruhnya dari permainan terbuka). Cuma lawan Aston Villa (12) dan Newcastle (8) ia mencetak gol lebih banyak.
CMYK
9
SELASA, 28 JANUARI 2014
Pedagang Parti Blokir Jalan Veteran KOTA - Upaya relokasi pedagang pasar tiban (Parti) di Kota Pekalongan, kembali menemukan permasalahan. Kali ini, upaya pemindahan pasar tiban di jalan Veteran Minggu (26/1), berbuntut ricuh. Sempat terjadi keributan antara petugas Satpol PP dengan salah satu pedagang, dan hampir berujung baku
hantam. Selain itu, penolakan yang dilakukan pedagang juga dilakukan dengan aksi memblokir jalan Veteran, atau tepatnya di depan RSUD Kraton. Aksi tersebut sontak menimbulkan kemacetan di jalan sekitar selama kurang lebih 15 menit. Setelah sukses memindahkan pedagang di jalan Teratai,
Poncol ke Lapangan Sorogenen, Pemkot melalui Disperindagkop memang membidik parti di jalan Veteran untuk relokasi selanjutnya. Namun, upaya tersebut tak menemui jalan mulus, karena meskipun dalam kesepakatan parti jalan Veteran bersedia dipindah karena menjadi salah satu lokasi krodit, dalam
prakteknya banyak pedagang yang menolak. Karena tak juga menemui kesepakatan untuk pindah, pedagang juga mendesak petugas yang berada di lokasi untuk memfasilitasi mereka bertemu langsung dengan Walikota malam itu juga. Namun, karena HM Basyir Ah-
TOLAK Pedagang pasar tiban jalan Veteran menolak dipindah. Bahkan sempat terjadi kericuhan.
ke hal 13 kol 5
M AINUL ATHO’
KULIAH
MUHAMMAD ARIF PRAYOGA
TES - Para siswa-siswi dari tiga daerah mengikuti tes Try Out Seleksi Ujian Masuk Universitas Indonesia.
Imakaba Gelar Try Out SIMAK UI IKATAN Mahasiswa Pekalongan-Batang Universitas Indonesia (Imakaba UI) menggelar kegiatan try out dalam rangka persiapan ujian Seleksi Ujian Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI di SMAN 1 Pekalongan, Minggu (26/1). Project Officer SIMAK UI, Arif Rohman Khakim mengatakan, kegiatan try out dilakukan untuk persiapan tes SIMAk UI yang sebenarnya, pada Juni nanti. Penyelenggaraan SIMAK UI biasanya dilaksanakan setelah ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). UI memiliki beberapa jalur masuk bagi calon mahasiswa baru. Dua jalur merupakan jalur ke hal 13 kol 1
BANTUAN
WAHYU HIDAYAT
ALAT SEADANYA - Anggota TNI dari Kodim 0710/Pekalongan dan Koramil Pekalongan Barat bersama warga dan Tagana, membersihkan tumpukan tanaman enceng gondok, dan sampah yang memenuhi Kali Bremi di perbatasan Kelurahan Tirto dan Pasirsari, Pekalongan Barat menggunakan alat seadanya, Senin (27/1).
Warga Berharap Pemkot Kerahkan Alat Berat Bersihkan Sungai
Enceng Gondok dan Sampah Menyumbat PASIRSARI - Warga Kelurahan Pasirsari dan Tirto, Kecamatan
Pekalongan Barat, mengharapkan kepada Walikota dr HM Basyir Ahmad untuk mengerahkan alat berat, guna membersihkan tumpukan tanaman enceng gondok dan sampah yang menyumbat
Banyak Caleg Pertanyakan Foto di Kertas Suara
DOKUMEN
BANTUAN - LAZiS Jateng cabang Pekalongan memberikan 50 paket sembako, berupa beras, mi instan, roti, minyak, teh dan tempe.
LAZiS Jateng Bagikan 50 paket Sembako LEMBAGA Amil Zakat Al Ihsan Jawa Tengah ( LAZiS Jateng) cabang Pekalongan memberikan 50 paket sembako, berupa beras, mi instan, roti, minyak, teh dan tempe kepada 50 janda dhuafa korban banjir di Kelurahan Bumirejo, dan Perum sub inti-Panjang Wetan, pada Jum’at(17/1) dan Sabtu (25/1). “Kami terjun langsung ke rumah-rumah mereka untuk bersilaturahmi langsung guna menyalurkan bantuan kepada 30 janda dhuafa yang sebelumnya sudah kami dapat datanya dari ibu Kuniyah (taman pintar LAZiS Jateng) ke hal 13 kol 5
Yth. Walkot. kapal keruk udah beli tinggal kapal terbang yang belum? kapan kira2 mau beli PEMKOT pekalongan biar lebih komplet tur ajib kota pekalongan. terimakasih. +6285869502686
CKMY
aliran Sungai Bremi. Sebab, saking banyaknya tanaman enceng gondok dan tumpukan sampah yang menyumbat Sungai Bremi apalagi pasca banjir sepekan kemarin, ke hal 13 kol 1
Tak Punya NIK, Warga Tak Tercakup BPJS Kesehatan KOTA - Jika belum memiliki KTP elektronik, atau EKTP, maka segeralah mengurusnya. Dalam E-KTP tersebut, tercantum Nomor
KOTA - KPU Kota Pekalongan, banyak menerima pertanyaan terkait dilampirkan atau tidaknya foto para caleg dalam kertas suara yang akan digunakan di Pileg 9 April 2014 mendatang. Hal itu berkaitan dengan telah terbitnya spesimen atau contoh kertas suara untuk Pileg yang sudah diterima KPU pada Kamis lalu. Spesimen kertas suara tersebut, kemudian sudah dibagikan kepada seluruh caleg dan parpol untuk dapat digunakan sebagai bahan kampanye bagi para
Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi ke Pusat. Sementara, untuk bisa terdaftar pada layanan Badan ke hal 13 kol 1
ke hal 13 kol 5
SPESIMEN SURAT SUARA - Ketua KPU, Basir SH menunjukkan spesimen kertas suara untuk pileg 9 April mendatang yang telah diterima KPU Kota Pekalongan melalui website KPU pusat.
WAHYU HIDAYAT
RAKERKESDA - Pemkot Pekalongan dan BPJS Kesehatan Divisi Regional VI Jateng-DIY saat menggelar Raker Kesehatan Daerah di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan. M. AINUL ATHO’
Bersama dengan Wakil Walikota HA Alf Arslan Djunaid SE
Dikenal Merakyat, dan Mau Blusukan ke Masyarakat TIDAK banyak yang tahu bagaimana sosok Wakil Walikota Pekalongan HA Alf Arslan Djunaid SE. Pria yang lebih akrab dipanggil Alex ini adalah sosok yang low profile, dan tidak pernah merubah gaya khasnya yakni senantiasa sederhana. Dia tidak pernah membedakan kelompok maupun golongan untuk bisa bertemu dengannya, bahkan pintu ruang kerjanya senantiasa terbuka sehingga bisa dilihat jelas oleh siapapun dari luaran. Kendati terdapat ajudan, namun tidak seformal pejabat pada umumnya. Jarak yang begitu dekat antara wakil walikota dengan rakyat, menjadikan sosok Alex cepat mendapat tempat di hati masyarakat. Terbukti, setiap ada kebijakan pemerintah yang dinilai kurang pas, banyak warga yang curhat pada Alex untuk mendapatkan solusi. Apalagi hingga saat ini, beliau tidak masuk dalam Partai Politik manapun, sehingga netralitas dan independensinya benarbenar terjaga Kesederhanaan itu pulalah yang terlihat jelas dalam suasana banjir yang melanda Kota Pekalongan beberapa hari ini. Kalau pejabat pada umumnya datang ke lokasi
WAHYU HIDAYAT
BLUSUKAN - Wakil Walikota, HA Alf Arslan Djunaid SE sedang blusukan ke korban banjir, dengan gunakan perahu karet.
banjir usai air surut dan hanya mendatangi posko-posko pengungsian, tidak halnya dengan Alex. Dia tanpa rasa takut
langsung terjun ke lokasi banjir dan ikut merasakan pahit getirnya warga yang kena musibah banjir. Bahkan suami
Ratna Sofia ini juga ‘menikmati’ guyuran hujan tatkala memberikan bantuan ke hal 13 kol 1
KAJEN
SELASA, 28 JANUARI 2014
10
RADAR PEKALONGAN
Sehari, Tiga Pelajar Tewas Kecelakaan Disebabkan Jalan Rusak
MEGONONAN
ISTIMEWA
SALURKAN BANTUAN - Siswa SMP 2 Kesesi didampingi Kepala Sekolah, Umar SPd, menyalurkan bantuan.
SMP 2 Kesesi Peduli Banjir SMP 2 Kesesi menyalurkan bantuan logistik di Desa Pacar, Rt 05 Rw 02 Kecamatan Tirto, kemarin. Bantuan berupa mie instan 20 dus, biskuit 132 bungkus dan makanan siap saji. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa agar peduli sesama korban banjir di wilayah Pekalongan. Bantuan diserahkan Kepala sekolah Smp 2 Kesesi, Umar SPd dan tim kesiswaan beserta perwakilan pengurus OSIS yang langsung diterimakan kepada perwakilan warga, Malekha. Warga pun begitu gembira. Kepala Sekolah SMP 2 Kesesi, Umar SPd, mengatakan bahwa bantuan merupakan salah satu kegiatan OSIS untuk membentuk kepedulian terhadap korban bencana banjir. (yon)
WIRADESA - Jalan rusak di Kabupaten Pekalongan mulai menelan korban. Tak tanggungtanggung, dalam sehari, Minggu (26/1), tiga pelajar tewas. Dua pelajar tewas seketika ditabrak kendaraan tak dikenal, setelah sepeda motor yang dikendarai terperosok jalan berlubang di Jalan raya Kauman Wiradesa. Di tempat terpisah, di Jalan Raya Pantura Rembun, Siwalan, seorang pelajar lagi, Saeful Rohman (22), asal Desa Rowoyoso, Wonokerto, pun tewas. Dua pelajar yang tewas, Gamal Khaerul Budi R (16) warga Desa Kendalrejo, dan Yuni Kartika Sari (18), warga Desa Panjunan Rt 09/02 Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Kecelakaan terjadi pada Minggu (26/1) sekira pukul 21.30. Saat itu, sepeda motor Honda Vario G 6374 DW yang dikendarai korban melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan sekitar 60 Km/jam. Di tempat kejadian, diduga lantaran minimnya penerangan jalan dan kondisi jalan licin, sepeda motor terperosok di jalan yang berlubang dan kemudian jatuh ke kiri. Naas, saat bersamaan dari belakang datang kendaraan bermotor tidak dikenal yang melaju kecepatan tinggi sekitar 60 Km/ jam. Karena jarak dekat, terjadi tabrakan. Akibat kecelakaan tersebut, pengendara dan pembonceng Vario meninggal dunia di TKP. Korban dibawa ke RSUD Kraton Pekalongan. Sedang kendaraan bermotor yang tidak dikenal melarikan diri ke arah barat. Sementara pelajar lainnya, Saeful juga meregang nyawa di
RSUD Keraton. Sepeda motor Mio Soul G-5497-LK yang dikendarai mengalami oleng ketika hendak menyalip truk. Ia terjatuh saat sepeda motornya masuk jalan berlubang. Korban tertabrak truk di Jalan Raya Pantura Rembun, Jumat (24/1) kemarin. Kasubag Humas Polres Pekalongan, AKP Margono, Senin (27/1) membenarkan adanya tiga korban yang meninggal di Jalur Pantura. “Kecelakaan terjadi akibat Jalan berlubang dan pengendara kurang memperhatikan kondisi jalan,” terangnya. Adapun kasus kecelakaan ini masih ditangani oleh anggota Lakalantas Polres Pekalongan. Sementara terpisah, Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Tarhim, menambahkan, aparat kepolisian kesulitan mengusut kasus itu karena tidak ada saksi mata. Saat kejadian, terjadi hujan dan kondisi cukup sepi. Adapun petugas sudah mengamankan barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut. Mudah-mudahan, sopir yang menabrak korban tergugah hatinya dan menghubungi kepolisian. Sedangkan jalan rusak akibat hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu, membahayakan pengguna jalan. Untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan tersebut, pihaknya terus berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait, melakukan imbauan kepada masyarakat baik melalui spanduk, media elektronik maupun cetak serta melakukan patroli. “Ada 14 orang yang kami siagakan per harinya di Pantura. Kerusakan jalan di Jalur Pantura wilayah Kabupaten Pekalongan, diantaranya berada di Jembatan Rembun, depan Pisma, arah ke Jembatan Pait, Pom bensin Wiradesa dan depan warung Barokah. Kepada pengguna jalan, saya mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, demi keselamatan,” pesan Kasatlantas. (yon)
TRIYONO
DIAMANKAN - Sepeda motor Vario yang dikendarai korban diamankan di Mapolres Pekalongan untuk dijadikan barang bukti.
Cegah Banjir, Siswa Buat Sumur Biopori Di Kajen, BNPB Menghitung Kerugian Akibat Banjir
MUHAMMAD HADIYAN
BERI MATERI - Staf Bagian Humas Setda Kabupaten Pekalongan Tri Murwati SH memberikan materi keprotokolan.
KEDUNGWUNI - Dalam rangka mencegah banjir, siswa Madrasah Aliyah (MA) Rifa’iyah Kedungwuni melakukan kegiatan bersih lingkungan dan membuat sumur biopori di tempat yang sering tergenang air saat hujan turun di perkampungan sekitarnya, Senin (27/1). Kepala MA Rifa’iyah Kedungwuni, Abdul Qayum, SPd.I, mengatakan, pihaknya mengajarkan kepada para siswanya untuk men-
cintai dan menjaga lingkungan sekitarnya. Di antaranya, siswanya menggelar program go green MA Rifa’iyah Kedungwuni dengan membersihkan sampah yang dapat menghambat aliran air. “Selain itu, kami juga mengajarkan pembuatan sumur biopori, terutama di lokasilokasi yang sering terjadi genangan air,” terangnya. Menurut Qayum, sumur biopori merupakan inovasi yang tepat guna dan ramah lingkungan.
Mahasiswa Dilatih Keprotokolan MAHASISWA Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan (STIKAP) Wonopringgo, Jumat (24/1), dilatih membawakan acara dan materi keprotokolan lainnya. Latihan ini diberikan dalam kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (PKDM) yang digelar di Kampus STIKAP. Materi keprotokolan disampaikan oleh staf Bagian Humas Setda Kabupaten Pekalongan Tri Murwati SH didampingi Sri Purwati Yuni Sari Asih SPsi. Dalam menyampaikan materi, Tri Murwati mengajak peserta untuk langsung mempraktikkan menjadi seorang master ceremony (MC). Selain itu, mereka juga diajak untuk bisa meyusun sebuah acara kegiatan tertentu.Dewan Mahasiswa STIKAP berharap, kegiatan PDKM ini dapat menjadikan mahasiswa STIKAP sebagai manusia yang memiliki potensi kepemimpinan sebagai penggerak sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. (yan)
TRIYONO
CEGAH BANJIR - Siswa MA Rifa’iyah Kedungwuni membuat sumur Biopori untuk mencegah terjadinya banjir.
Karena memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan, diantaranya meningkatkan daya resapan air, dapat menyuburkan tanah karena didalamnya ditanam sampah organik yang dapat terurai menjadi kompos. “Sumur biopori ini memiliki banyak manfaat dan tidak sulit untuk membuatnya,” imbuhnya. Untuk mencegah banjir dan menjaga lingkungan, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat mulai sejak dini. Sehingga akan tumbuh kepedulian untuk menjaga alam dengan kuat. “Cara pencegahan banjir perlu dipahami oleh masyarakat, bukan hanya yang tinggal di daerah yang sering banjir saja, tetapi juga mereka yang tinggal di tempattempat lain,” ucapnya. Ketua OSIS MA Rifa’iyah Kedungwuni, Muhammad Ainur Rofiq, mengatakan, kegiatan tersebut sangat menyenangkan. Selain dapat memberikan kontribusi menjaga lingkungan, juga menjadi pengalaman. Rofiq dan temannya sangat menikmati kegiatan tersebut. Bahkan mereka rela membawa beberapa alat kebersihan dari rumah. “Peralatan untuk membuat sumur biopori sudah disediakan dari madrasah, dan kami membawa alat-alat tambahan seperti sapu lidi dan cetok dari rumah masing-masing,” terangnya. (yon)
Melihat Nasib Perajin Batik di Tengah Genangan Banjir
M HADIYAN, Tirto BANJIR yang merendam Kabupaten Pekalongan selama dua pekan lalu, kini sudah mulai surut. Namun, masih ada beberapa rumah di Desa yang berada di Kecamatan Tirto masih tergenang sisa-sisa banjir. Seperti di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo dan Karangjompo. Pantauan Radar, ratusan rumah di wilayah tersebut masih terendam banjir. Meski kedalamannya tidak
MUHAMMAD HADIYAN
MASIH TERENDAM - Sampai saat ini, rumah Mukhlis masih terendam air setinggi 20 cm.
lebih dari 20 cm. Seperti yang terjadi pada rumah milik Mukhlis (61). Di dalam rumah di Desa Te-
galdowo RT 3 RW 2 itu, kondisinya cukup memprihatinkan. Rumah berdinding bambu tersebut, masih tampak
genangan setinggi 20 cm di dalam lantai tanahnya. Sejak awal terjadinya banjir dua pekan lalu, membuat kehidupan ekonominya lumpuh total. Mukhlis yang berprofesi sebagai perajin batik, sudah dua minggu tak dapat melakukan usahanya. Hal ini dikarenakan, air tak kunjung surut dari dalam kediamannya. Bahkan, setiap sore menjelang malam rob kadang menambah kedalaman air di setiap ruangan rumah, hingga pagi tiba. “Sejak banjir dua minggu lalu, saya tak lagi bisa melakukan usaha saya,” celetuknya. Lantaran tak bekerja, Mukhlis tak dapat penghasilan untuk memberikan sesuap nasi untuk keluarganya. Ia hanya bisa mencari hutang ke saudara-saudaranya untuk makan. Sayangnya, sampai saat ini belum ada lagi bantuan makanan untuk mereka. “Bagaimana lagi mas, saya
nan bencana dan kedaruratan secara terpadu. Serta melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan H Susiyanto dalam laporannya menyampaikan bahwa sejak tanggal 18 hingga 24 Januari 2014, dari 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Pekalongan, ada 8 kecamatan yang terendam banjir. Ke-8 kecamatan yakni Tirto, Wiradesa, Wonokerto Siwalan, Sragi, Bojong, Buaran dan Kedungwuni. (yon)
TRIYONO
Sudah Dua Pekan Tak Dapat Bekerja Karena Kebanjiran Seorang perajin batik, Mukhlis, sudah dua pekan ini tak dapat kembali meneruskan usahanya sejak banjir merendam rumahnya. Lalu bagaimana ia dapat makan?
KAJEN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Kabupaten Pekalongan, kemarin. Mereka tiba untuk menghitung jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana banjir. Untuk diketahui, di Kabupaten Pekalongan, banjir melanda 8 wilayah di Kabupaten Pekalongan. Adalah Yolak Balemante, perwakilan dari Derektorat Perbaikan Darurat Deputi Bidang Perbaikan Darurat BNPB Republik Indonesia, yang langsung meninjau lokasi pasca banjir. Dalam kunjungannnya, ia mengatakan tujuan kedatangan Tim BNPB ke Kabupaten Pekalongan untuk mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanga-
tidak bekerja. Usaha saya lumpuh total setelah banjir ini,” ungkapnya. “Sekarang, yang kami butuhkan mendesak adalah bantuan makanan. Bantuan makanan yang telah saya terima selama banjir hanya dua bungkus mie instan. Itu pun untuk dua Kepala Keluarga. Padahal, disini saya tinggal bersama istri, anak, mantu dan ke cucu saya. Sangat tidak cukup untuk makan selama satu hari saja,” tambahnya. Ia menuturkan, tidak hanya dia yang berhenti. Masih banyak perajin batik kecilkecilan yang tidak mampu melanjutkan usahanya seperti Mukhlis. “Saya harap pemerintah bisa membantu kami, agar bisa melanjutkan kembali usahausaha kami. Karena kami orang kecil, yang tak punya modal,” pungkasnya. (*)
MENINJAU - Rombongan dari BNPB RI dan Provinsi meninjau lokasi banjir,
BATANG
SELASA, 28 JANUARI 2014
11
RADAR PEKALONGAN
Pembangunan Pasar Bandar Terhenti Pedagang Kecewa
RIYAD ZUHDI
TERHENTI - Pembangunan 5 los di pasar Bandar ini terhenti dan pihak rekanan telah diputus kontrak setelah tidak mampu menyelesaikan kewajibanya sesuai kontrak kerja.
BANDAR - Pembangunan atau rehab pasar Bandar yang sudah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu, dan direncanakan selesai pada bulan januari ini ternyata meleset dari perkiraan. Bahkan kini proses pengerjaanya berhenti, sehingga dipastikan tidak dapat terselesaikan. Mandeknya pengerjaan ini sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Pengerjaan pembangunan pasar sendiri dipegang oleh 2 kontraktor, dan untuk saat ini yang masih
berjalan pembangunaan pada pengerjaan 2 los bangunan. Sedangkan untuk pengerjaan 5 los lagi saat terbengkelai dan tidak ada aktifitas pengerjaan. Berdasarkan data yang ada, untuk pembangunan 5 los yang dikerjakan oleh CV Bumi Asri sudah diputus kontrak, dan pihak rekanan hanya di bayar 45% dari total nilai proyek. Dan untuk tahun ini, pengerjaanya akan kembali di lanjutkan dengan anggaran Rp 1,2 milyar. Dana tersebut sebenarnya akan dipergunakan untuk membangun bagian los lainnya, namun akibat
tidak selesainya los tersebut, maka dialihkan untuk penyelesaian. Pembangunan yang mandek ini sangat disesalkan oleh semua pedagang yang berada di pasar Bandar yang saat ini menempati tempat relokasi disekitar tempat pembangunan. Mengingat lokasi darurat yang mereka tempat tersebut dinilai tidak layak untuk berjualan, sehingga pedagang mengharapkan pembangunan bisa selesai tepat waktu. Namun kenyataanya, hingga sekarang ini belum juga selesai.
“Mandeknya pengerjaan ini sangat merugikan kami, karena pengerjaan yang rencananya akan selesai pada bulan ini ternyata molor. Padahal saat ini kami menempati tempat yang tidak layak untuk berjualan, dan ditambah lagi cuaca sekarang masih musim hujan. Jika turun hujan, kami harus hujan-hujanan dan becek-becekan. Ya kami semua berharap agar pembanguna ini segela dilaksanakan kembali, dan secepatnya selesai dan kami bisa menempati tempat yang baru ini,” ungkap seorang pedagang, Sugito yang
diamini pedagang lainnya.. Pembangunan untuk saat ini bisa dibilang masih dibawah 50%, karena saat ini tiang-tiang atap belum dipasang dan hanya masih 1 los saja yang baru dipasang. Itupun belum selesai, padahal untuk pembangunan yang 5 los tersebut dianggarkan Rp. 2.061.954.000. Sehingga sangat disayangkan apabila proyek dengan nilai cukup besar tersebut tidak dapat terselesaikan. Disisi lain, pedagangpun sangat dirugikan akibat tidak selesainya pembangunan. (ap2)
Cuaca Buruk, Pasokan Ikan Berkurang BANDAR - Cuaca buruk yang terjadi di perairan Indonesia akhir-akhir ini, membuat nelayan mengurungkan niatnya untuk berangkat melaut. Pasalnya, jika dipaksakan, mereka khawatir keselamatanya akan terancam akibat tingginya gelombang di perairan. Kondisi tersebut tentu saja berimbas pada pasokan ikan laut di pasaran yang menjadi berkurang, bahkan untuk ikan segar nyaris sulit ditemui. Hal itu juga berimbas pada melambungnya harga jual ikan di pasaran. “Pasokan ikan dari nelayan yang di lelang di TPI sangat sedikit sekali, sehingga kami para pedagang ikan kesulitan untuk mendapatkan pasokan. Dan sudah pasti dengan susahnya mendapatkan ikan serta harga lelang yang sudah naik, maka kamipun menaikan harga jual kepada pembeli,” ujar salah seorang pedagang di
pasar Bandar, Siti khotimah. Kelangkaan ikan laut ini juga berimbas kepada warung makan yang biasanya menyediakan hidangan ikan laut untuk dijual, karena untuk beberapa hari ini tidak menyediakan hindangan itu. Menurunnya pasokan ikan kepada para pedagang di pasar Bandar ini memang sangat merugikan beberapa pedagang, dan juga konsumen. Namun kondisi sudah biasa terjadi, terutama saat terjadi cuaca ekstrim diperairan laut Jawa ataupun perairan Indonesia lainya yang biasa di jadikan lokasi menangkap ikan bagi para nelayan. “Untuk sementara saya terpaksa mengganti menu ikan laut menjadi ikan air tawar yang harganya lebih murah. Namun harapanya semoga cuaca bisa cepat membaik, sehingga nelayan bisa melaut dan ikanpun tersedia di pasaran,” tandas seorang warga, Elisa. (ap2)
AKHMAD SAEFUDIN
GAGAL SELESAI - Proyek pembangunan Kantor Kecamatan Pecalungan gagal terselesaikan di tahun 2013, sehingga mendesak dituntaskan di tahun ini.
Kantor Kecamatan Pecalungan Terancam Terlantar RIYAD ZUHDI
MENURUN - Pasokan ikan yang menurun menyebabkan barang dagangan pedagang hanya sedikit dan harganya pun ikut melambung.
TNI Latih PHH untuk Bantu Polri BATANG - Jajaran Kodim 0736/Batang melaksanakan kegiatan latihan Pasukan Huru Hara (PHH) dalam rangka perbantuan TNI kepada Polri menghadapi Pemilu tahun 2014. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang TNI Nomor 34 tahun 2004 tentang tugas Pokok TNI Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). “Salah satu tugas TNI dalam hal OMSP diantaranya adalah membantu tugas Kepolisian, rencananya latihan PHH ini akan dilaksanakan selama 2 minggu, mulai tanggal 27 Januari hingga 2 Februari 2014,” terang Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Aminton Manurung SIP. Lebih lanjut Dandim mengatakan bahwa latihan PHH dengan materi tingkat regu
sampai dengan tingkat regu pleton ini dilaksanakan bertujuan agar para prajurit, khususnya di jajaran Kodim 0736/ Batang mampu dan lebih siap dalam melaksanakan tugas membantu pihak Kepolisian dalam pengamanan Pemilu tahun 2014. Kasdim Mayor Arm Sugiharto menambahkan, dengan latihan yang semangat dan sungguh-sungguh serta mendalami setiap materi yang diberikan, diharapkan setiap prajurit akan dapat melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, benar dan berhasil. “Latihan ini akan dilaksanakan secara rutin, dengan harapan nantinya prajurit siap untuk membantu Polri dalam pengamanan Pemilu 2014,” imbuhnya. (rul)
NURUL FATAH
LATIHAN - Para anggota TNI ini melakukan latihan PHH dalam rangka perbantuan TNI kepada Polri menghadapi Pemilu tahun 2014.
Proyek Kantor Baru Gagal Terselesaikan di 2013 PECALUNGAN - Nasib Kantor Kecamatan Pecalungan kembali terancam terlantar. Pasalnya, proyek pembangunan kantor tersebut gagal terselesaikan di tahun 2013 dan terpaksa diluncurkan di tahun ini. Padahal, tahun 2014 tak ada alokasi anggaran untuk biaya mengontrak kantor, sebagaimana dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, pihak kecamatan masih menempati rumah yang sama dengan status kon-
trak. Mereka urung mengajukan akembali nggaran mengontrak kantor saat pembahasan APBD 2014, karena menganggap proyek kantor baru akan selesai di akhir tahun dan bisa ditempati di 2014. “Tahun 2013, mereka pun sudah terancam tergusur dari kontrakan, karena pemilik kontrakan tidak mau lagi mengontrakan rumahnya. Meski akhirnya bisa dilobi diperpanjang, kini nasibnya mereka kembali berulang,” kata Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Batang, Teguh Lumaksono, Senin (27/1). Sedianya, lanjut dia, proyek kantor baru sudah selesai di akhir tahun lalu. Tetapi
pihak rekanan ternyata gagal menyelesaikannya. Celakanya, pihak kecamatan saat itu tidak mengusulkan anggaran biaya mengontrak di APBD 2014. “Jadi mereka menghadapi dua masalah sekaligus. Pertama, proyek tentu tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Paling cepat mungkin April baru bisa dimulai. Kedua, sementara mereka mau tak mau harus mengontrak kantor lagi, anggaran di penetapan tidak tersedia. Belum lagi, untuk memperpanjang ataupun mencari kontrakan baru tentu membutuhkan waktu,” terangnya. Karena itu, demi terjaganya proses pelayanan publik, Ko-
misi A mendesak Pemkab Batang untuk membantu memberi solusi atas masalah yang dihadapi Kecamatan Pecalungan. “Kami menyesalkan pihak rekanan yang gagal menyelesaikan proyek kantor baru tahun lalu. Tetapi yang mendesak saat ini, adalah kepastian agar pihak kecamatan bisa mendapatkan tempat untuk kantor sementara,” ucap Teguh. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan Setda Kabupaten Batang, Ari Yudianto SH, membenarkan soal tidak rampungnya proyek pembangunan kantor Kecamatan Pecalungan tahun lalu. “Sesuai data kami, proyek tersebut memang
belum selesai 100%. Masih ada volume pekerjaan yang harus dituntaskan,” katanya. Namun demikian, Ari sendiri belum mendapatkan laporan resmi menyangkut nasib kelanjutan proyek tersebut di 2014, apakah kembali dianggarkan atau tidak. Pihaknya masih menunggu Rencana Umum Pengadaan (RUP) dari semua SKPD, termasuk dari DCTRK dan ESDM, selaku pemangku proyek tersebut. “Nanti setelah semua SKPD mengumumkan RUP, kita bisa mengetahui, apakah proyek kantor pecalungan ini diluncurkan di 2014 atau tidak. Sampai saat ini kami masih memantau persiapan RUP di setiap SKPD,” ucapnya. (sef)
Banser Merupakan Tenaga Inti GP Ansor SUBAH - Generasi muda Indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional perlu senantiasa meningkatkan pembinaan dan pengembangan dirinya. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan kader bangsa yang tangguh, memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh, bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berketrampilan dan berakhlaq mulia. Demikian disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Batang, Umar Abdul Jabar SAg MPd dalam kegiatan Diklatsar VI Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Subah, di Desa Karangtengah. Disampaikan juga bahwa perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama (NU) untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “GP Ansor merupakan upaya dan cita-cita NU untuk berkhidmat kepada perjuangan NKRI menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan sejahtera
berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnahwaljama’ah,” ujar Umar. Dikatakannya, menyadari bahwa dengan tuntutan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, generasi muda Indonesia yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda Ansor akan senantiasa memperoleh semangat kultural dan spiritual yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa yang luhur. Barisan Ansor Serba Guna atau yang lebih dikenal dengan istilah BANSER merupakan tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader penggerak, pengemban dan pengamanan program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor. Kader yang dimaksud tersebut adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang memiliki kualifikasi disiplin dan dedikasi tinggi. Selain itu, kader GP Ansor tersebut juga harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius sebagai benteng Ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga dapat mewujudkan cita-cita. “Kaderisasi dalam GP Ansor melalui beberapa kegiatan, diantaranya adalah
NURUL FATAH
UNJUK KEMAMPUAN - Salah seorang anggota Banser sedang unjuk kemampuan ilmu kebal yang dimilikinya.
Diklatsar Kebanseran sebagai upaya perekrutan anggota baru banser,” jelasnya. Umar mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya Diklatsar ini adalah untuk membentuk sumber daya insani agar bisa meneruskan perjuangan organisasi sebagai kader yang militan, sehat fisik dan men-
tal, memiliki ketaqwaan, kemantapan ideologi ahlussunnah wal jama’ah dan senantiasa siap melaksanakan tugas dimanapun berada. Disamping itu, Diklatsar ini juga memiliki tujuan agar para peserta bisa memahami asas hidup berbangsa dan bernegara, memahami intisari aja-
ran Islam Rahmatan lil ‘alamiin sebagai misi suci faham Ahlussunah wal Jama’ah, memahami misi, tujuan serta kode etik keBANSERan, memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan organisasi serta memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan bela-negara. (rul)
SELASA, 28 JANUARI 2014
RADAR KENDAL
12
RADAR PEKALONGAN
Kawasan Hutan Mulai Berkurang KENDAL - Kawasan hutan di Indonesia mulai berkurang dan tinggal sedikit. Hal itu ditegaskan Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan usai acara Tutup Tanam Tanaman Tahun 2013 dan Pelihara Pohon Perum Perhutani Devisi Regional Jawa Tengah, di kawasan hutan Perhutani Darupono, Kaliwungu, Kendal, Senin (27/1). Misalkan saja Jakarta, sekarang kawasan hutan hanya tinggal 90 hektar. Sedangkan di Jawa Tengah, lanjut dia, kurang di bawah 20 persen. “Seharusnya secara aturan, idealnya 30 persen. Di pulau jawa rata-rata kawasan dibawah saintifik mengenai kajian lingkungan. Dan untuk mengembalikan kawasan hutan
yang mulai berkurang itu, mestinya dilakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali,” terang dia. Dikatakan, selain curah hujan yang tinggi dengan cuaca ektrem, rusaknya hujan juga akibat pembalakan liar. Pembalakan liar merupakan ancaman luar biasa yang mengancam punahnya ekosistem dan menyebabkan bencana alam. Apabila hal itu tak diatasi, maka ancaman banjir, longsor, hingga punahnya ekosistem akan meluas. Untuk mencegah pembalakan liar yang kerapkali dilakukan masyarakat sekitar hutan, sejak 2009 Kemenhut sudah mengeluarkan peraturan baru berupa ijin untuk menebang pohon. Masyarakat juga
BERIBAD BERIBADAAT PDI P Targetkan 15 Kursi
diajak untuk berkontribusi melakukan penanaman pohon di hutan tempat tinggalnya. “Terhadap pencari kayu, kini pendekatanya beda. Kalau dulu jika ada warga menebang pohon langsung ditangkap aparat. Namun dengan aturan ijin tebang pohon itu, masyarakat yang sebelumnya ikut berkomitmen menanam pohon, seperti pohon sengon, mahoni, tak harus kayu jati, dibolehkan menebang pohon. Karena pohon kayu jati masa tumbuh hingga besar cukup lama dibandingkan pohon sengon yang hanya lima tahun. Jadi, sejak 2009, selain masyarakat terlindungi juga bisa memperoleh kesejahteraan dai manfaatnya hutan,” jelas Zulkifli.
PASOKAN BERAS CUKUP Sementara itu, Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dampak dari bencana alam akibat kerusakan sangat mengancam roda perekonomian mayarakat. Seperti halnya, dampak banjir yang terjadi di pantura, DKI Jakarta dan beberapa daerah lainnya, sangat mengganggu kelancaran arus barang. Dan iklim ekstrem ini, kata dia, tentu saja bisa menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk merumuskan konsep pembangunan jalan, infrastruktur, tata ruang lebih berhati-hati dan harus dilakukan evaluasi. “Yang jelas, belum berdampak pada kelangkaan sejumlah kebutuhan pokok. Namun
demikian, banjir dan cuaca buruk yang terjadi berpengaruh pada tersendatnya pengiriman barang sehingga mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok,” kata dia. Sementara Bupati Widya Kandi Susanti menyampaikan, Kabupaten sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Hal itu sebagaimana ada dalam Perda No 3 tahun 2012 tentang SUSU (Sak Uwong Sak Uwit) yakni, mengatur tentang kewajiban bagi para calon pengantin untuk menanam dua bibit pohon sebelum menikah dan menanam pohon bagi ibu yang melahirkan. Hal itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah akan pentingnya pelestarian lingkungan. (ap17)
NUR KHOLID MS
MEMBERIKAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memberikan berbagai bantuan, kemarin.
Pendopo Kabupaten Kembali Terendam Banjir
KENDAL - Ketua DPC PDI P Kendal yang juga Bupati Kendal, dr Widya Kandi Susanti MM menargetkan 15 kursi pada Pileg 2014. Hal itu di sampaikannya usai melepas jalan sehat HUT PDI P ke 41 di Stadiun Utama Kebondalem, Kendal, Minggu (26/1) pagi. Hadir dalam acara tersebut, para caleg dari PDI P baik dari kabupaten, provinsi, dan pusat. Dijelaskan, target itu naik satu kursi dari Pileg 1999 dan 2004 yang hanya memperoleh 14 kursi. Agar bisa memenuhi target, pihaknya akan terus mencari simpati masyarakat dan selalu inten melakukan konsolidasi nternal partai. “Konsolidasi itu perlu dilakukan agar mesin partai jalan dan semuanya bisa berjuang hingga pesannya PDI P yang selama ini kita perjuangkan sampai kepada akar rumput,” kata dia. Dikatakan, dengan adanya partai-partai baru peserta Pemilu, tentu bukan menjadikan pesaing atau suatu yang perlu dikhawatirkan bagi PDI P, karena munculnya partai-partai baru justru bisa memacu PDI P untuk bisa meraih hati masyarakat. Kuncinya, dengan melakukan konsolidasi untuk memperkuat internal partai dan skaligus mau turun ke bawah, seperti ke tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lainya. “Kami tidak meremehkan kemunculan partai-partai baru ikut peserta Pemilu, tetapi keberadaanya bukan menjadi pesaing, melainkan dapat memacu semangat bagi PDI P untuk berjuang lebih keras. Terhadap partai-partai baru itu, kami juga sudah merangkulnya dan melakukan sharing dengan partai tersebut,” kata Widya. (ap17)
AGUNG FIRMANSYAH
DPRD KEBANJIRAN - Gedung DPRD Kendal, Senin kemarin, untuk kesekian kalinya kebanjiran.
NUR KHOLID MS
MEMBUKA - Ketua DPC PDI P Kendal, Widya Kandi Susanti, membuka acara jalan sehat.
KENDAL - Hujan deras di wilayah hulu, selama satu malam penuh, membuat seluruh permukaan sungai besar, sedang maupun saluran irigasi, Senin (27/1) meluap. Luapan paling parah terjadi di Kali Kendal. Air sungai meluber sampai ke Kompleks Pendapa Kabupaten Kendal, Jalan Raya
Utama Dalam Kota Kendal, Bappeda, Kejari, PN, Kantor Pos, PT Telkom timur, Gedung DPRD II, Jalan Raya Ngilir, Jalan Raya Pemuda ke selatan sampai Kelurahan Trompo serta merambah sampai ke kepemukiman warga. Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan, Kabupaten Kendal Ir
Agung Setiawan MM, yang dikonfirmasi melalui Kabid Pengairan, Djoko Sarwono, membenarkan wilayah Dalam Kota Kendal, menjadi langganan banjir. Banjir tersebut disebabkan intensitas hujan tinggi yang hampir merata di seluruh Wilayah Kabupaten Kendal, sehingga permukaan air Kali Kuto, Kali
Damar, Kali Pening, Kali Bodri, Kali Buntu, Kali Blorong, meningkat. Namun yang paling tinggi, di Kali Kendal yang mengalir di Tengah Kota Kendal. Ketinggian di Jalan Raya Ngilir ke utara, kemudian Jalan Pemuda ke selatan sampai Trompo, rata- rata sedalam 30 - 40 cm. Demikian pula di Jalan Laut dan
Kompleks Kabupaten Kendal, ketinggian air antara 30- 40 cm. Mengingat cuaca pagi hingga siang relatif cerah dan laut tidak sedang rob, diharapkan genangan air dapat segera surut, termasuk yang menggenangi Jalan Raya Utama Dalam Kota Kendal, mulai dari Bappeda ke arah timur, sampai di depan SMPN 2 Kendal. Berdasarkan pemantauan, hujan yang turun sejak malam sampai Senin dini hari, menyebabkan ribuan lubang berbagai ukuran di tengah Jalan Raya Pantura mulai dari Patebon, Kendal sampai Brangsong, tertutup air bercampur lumpur. Kondisi jalan raya yang rusak parah, menyulut terjadinya antrian mobil di sejumlah titik. Seperti di sekitar Markas Koramil Patebon, di Pertigaan MAN Kendal, di depan SMPN 2 Kendal, Jalan Raya Ketapang, sampai mendekati pintu masuk Jalur Alteri Brangsong- Kaliwungu. Pada titik di jalur jalan raya yang rusak parah tersebut, kecepatan mobil rata- rata 5 km/ jam, terutama di lubang yang memiliki kedalaman lebih dari 10 cm dan lebar sekitar 30 cm. Hal ini untuk menghindari rusaknya as maupun valeg ban. Meski demikian, di pinggir jalan raya banyak ditemui mobil yang as maupun valegnya rusak karena tingkat kerusakan jalan raya terjadi merata di Pantura Jabar, Jateng sampai Jatim. Polisi juga memasang rambu khusus di tengah jalan raya utama, agar para pengemudi tidak melewati lubang yang berada di dekat rambu karena dapat membahayakan mobil. Namun di Jalan Raya Kabupaten Kendal, tepatnya di sebelah timur Bunderan Kebondalem, sama sekali tidak ada rambu, padahal selain jumlahnya banyak, lubang di tengah jalan juga dalam sehingga sejumlah pengendara nyaris terjungkal. (ap19)
Akhirnya, Tuntutan Warga Dipenuhi KENDAL - Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Kendal, Djoko Sarwono, Senin (26/1), menyatakan, akan memenuhi keinginan warga Kampung Tempuran Kelurahan Pegulon Kecamatan Kendal, yang minta supaya pintu air ke timur dan barat di Dam Trompo, dibuka selama beberapa jam guna mengurangi debit air yang mengalir ke Kali Kendal. Dijelaskan, pembukaan pintu air di timur dan barat, sebenarnya tidak akan mengu-
rangi debit air yang menuju ke Kali Kendal, mengingat debit ke pintu timur hanya sekitar 0,75 m3, demikian halnya dengan yang ke arah pintu air barat. Sedangkan debit Kali Kendal mencapai 30 m3. Dengan kata lain, dari 30 m3 air yang mengalir ke Kali Kendal, hanya berkurang sekitar 1,5 m3 sehingga pengaruhnya amat sedikit. Meski demikian, Dinas Pengairan tetap akan mengikuti kemauan warga, sambil belajar bersama, sekalipun konsekuensinya, jika pintu air timur
dan barat dibuka, bakal berdampak pada masuknya air bercampur lumpur ke areal sawah penduduk. Berdasarkan, pemantauan kemarin siang, pada pukul 11.00, air di Dam Trompo meluap. Aliran air ke pintu timur dan barat, belum dibuka sepenuhnya sehingga saluran irigasi yang menuju ke rumah dinasd bupati, tidak meluap. Disamping itu, luapan Dam Trompo ternyata menjadi hiburan tersendiri bagi warga masyarakat setempat. Mereka bertamai- ramai mengail dan
AGUNG FIRMANSYAH
MELUAP - Permukaan air di Dam Trompo meluap akibat banyaknya debit air.
sebagian lagi menggunakan jaring persegi empat, yang diangkat ke atas. Hanya saja, tidak banyak ikan yang didapat. Ikan yang berhasil dipancing hanya jenis lele serta keting dengan ukuran satu ibu jari orang dewasa. Diberitakan, belasan warga Kampung Tempuran Kelurahan Pegulon, Kecamatan Kendal Kota, Sabtu (25/1) pagi, ‘nguluruk’ ke Rumah Dinas Camat Kendal, Maryatmo SSos, mengadukan pemukiman mereka yang digenangi banjir lumpur hingga delapan kali. Kehadiran perwakilan warga pada saat hari libur kerja ini, dihadiri pula oleh anggota dewan dari FPKS, Kartika Nursapto SE serta petugas Dinas Binamarga dan Pengairan, Hadak. Ketua RW V, Agus Mustofa SH dan tokoh masyarakat setempat, Raharjo, menyatakan rasa marah, dan kecewa terhadap Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Kendal. Sebab pada Senin (20/ 1), perwakilan warga, bersama dengan Camat Kendal dan petugas Binamarga dan Pengairan, sempat membuka pintu Dam Trompo selama dua jam, dan ternyata debit air di Kali Kendal, berkurang banyak sehingga tidak sampai menggenangi pemukiman. Setelah itu, pintu air timur tidak dibuka sebagaimana yang diharapkan warga sehingga untuk kesekian kalinya, warga Tempuran direndam banjir lagi. (ap19)
AGUNG FIRMANSYAH
KUNJUNGAN - Wamen Pertanian, melakukan kunjungan kerja di Kendal.
WamentanBantuPuluhanRibuBibit KENDAL - Wakil Menteri Pertanian RI, Jumat (24/1), melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Patean tepatnya di Obyek Wisata Curugsewu, untuk berdialog serta memberikan pengarahan kepada para petani buah di Kendal. Selain berdialog Wakil Menteri Pertanian juga memberikan bantuan berupa bibit unggul dan holtikultura diantaranya, bibit durian varietas petruk sebanyak 5.000 batang, alpokat hijau sebanyak 5.000 batang serta bibit jeruk nipis tanpa biji sebanyak 2.000 batang. Bibit hortikultura tersebut tersebut nantinya akan disalurkan kepada para petani buah di Kendal dan pengawalannya akan diserahkan kepada ASSEBSSINDO Jateng. Selain bantuan bibit unggul para petani juga diberikan bantuan 6 ton pupuk
organik khusus untuk buahbuahan. Dalam sambutanya, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan menyebutkan, pada dasarnya buah- buahan lokal di Indonesia tidak kalah kualitas dengan buah impor. Untuk mengatasi masalah yang dialami para petani buah di Indonesia agar dapat bersaing dengan buah impor, Kementerian Pertanian membuat program, antara lain melalui program rekayasa genetika yakni buah- buahan yang ada di Indonesia/lokal dapat berbuah sepanjang tahun tanpa dipengaruhi oleh musim supaya ada kesinambungan suplai pasokan di pasaran. Disamping itu penanganan pasca panen harus sesuai standar. Kebanyakan para petani buah lokal kurang memperhatikan hal tersebut. Contohnya saat pemetikan buah kurang
hati- hati dan juga penyortiran serta pengemasan buah itu sendiri kurang menarik. Ke depan juga akan dikembangkan industrialisasi pasca panen, yang bertujuan mengurangi kelebihan buah pasca panen sehingga harga buah disaat panen raya harganya tidak turun drastis dan tetap stabil. Kebijakan terakhir adalah mengkampanyekan cinta buah lokal. Dikatakan, warga yang tinggal diperkotaan belum maksimal mencintai buah- buah Nusantara dan lebih bangga mengkonsumsi buah impor. Pada bagian akhir Rusman berharap dengan adanya dialog ini diharapkan ada gairah baru bagi para petani buah untuk terus menanam buah- buahan sehingga akan menambah perbaikan ekonomi bagi keluarga petani. (ap19)
SELASA, 28 JANUARI 2014
SOCIETY
13
RADAR PEKALONGAN
Pedagang Parti Blokir Jalan Veteran dari halaman 9
Warga Berharap Pemkot Kerahkan Alat Berat... dari halaman 9 tidak akan mampu jika hanya ditangani dengan alat seadanya oleh warga setempat. Demikian permintaan Lurah Pasirsari, Maryoto, di selasela kegiatan karya bhakti pembersihan enceng gondok dan sampah di Kali Bremi, tepatnya yang menyumbat di bawah Jembatan Jalan Angkatan 66, perbatasan antara Kelurahan Pasirsari dan Tirto, kemarin (27/1) pagi. “Karena volume tanaman enceng gondok dan tumpukan sampah yang sangat banyak, pembersihannya tidak akan mampu kalau hanya dilakukan oleh warga, meski sudah dibantu anggota TNI dari Kodim Pekalongan dan Koramil Pekalongan Barat maupun Tagana. Sebab, kita cuma ada peralatan manual. Jadi, penanganannya harus dilakukan tingkat kota supaya bisa tuntas, kalau bisa pakai juga bantuan
alat berat,” ungkapnya. Dia menuturkan, sebelumnya warganya sudah berinisiatif mencoba membersihkan tumpukan tanaman enceng gondok itu di beberapa lokasi di Kali Bremi. Tetapi hasilnya belum maksimal. “Sudah kita bersihkan sebagian. Tetapi untuk membersihkan secara tuntas, kita tidak mampu. Apalagi warga sudah kehabisan tenaga. Karena mereka juga menjadi korban banjir,” imbuhnya. Tak hanya bantuan pembersihan sungai dari tumpukan sampah dan tanaman enceng gondok. Pihaknya juga berharap Pemkot membangun senderan sungai, supaya kalau terjadi hujan deras, airnya tidak lagi meluap ke permukiman. “Senderan sudah ada yang dibangun sebagian, seperti di RW 3 dan 4. Harapannya, di sepanjang sungai ini dibangun senderan. Kemudian, di
sampingnya antara tepi sungai dan rumah warga dibuat sempadan,” tambahnya. Senada dikatakan Lurah Tirto, Muh Kholik. Pihaknya berharap normalisasi sungai dari tumpukan enceng gondok, dan sampah menjadi perhatian hingga tingkat Pemkot. “Memang penanganannya harus tingkat kota. Apalagi enceng gondok yang harus dibersihkan masih sangat banyak dan panjang,” imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Danramil Pekalongan Barat Kapten Arm Wiryadi menuturkan, Kodim 0710/ Pekalongan bersama Koramil Pekalongan Barat ikut terjun langsung membantu pembersihan tumpukan enceng gondok dan sampah dari Sungai Bremi. Mereka bersama warga dan Tagana, dengan jumlah tenaga mencapai 50an orang, bahu membahu melakukan karya bhakti di
lokasi tersebut. “Kalau enceng gondok dan sampah ini tidak dibersihkan, kalau hujan deras turun bisa menyebabkan air sungai meluap ke permukiman warga,” ujarnya. Hanya saja, imbuh dia, tanaman enceng gondok yang memenuhi Sungai Bremi itu sudah kelewat tebal dan panjangnya mencapai sekitar 700 meter. “Pembersihannya tidak bisa satu hari selesai. Harus kita cicil. Lebih cepat lagi kalau ada bantuan alat berat,” bebernya. Sementara itu, Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad berjanji akan segera meminta DPU untuk segera turun tangan membantu normalisasi Sungai Bremi dari tumpukan tanaman enceng gondok dan sampah, seperti harapan warga. “Segera kita minta DPU untuk mengerahkan alat berat ke sana,” katanya. (way)
Tak Punya NIK, Warga Tak Tercakup BPJS Kesehatan dari halaman 9 Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, setelah bulan Maret mendatang warga harus punya NIK. Maka, warga Kota Pekalongan terutama yang sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) harus segera mengurus E-KTP supaya memiliki NIK, sehingga bisa didaftarkan ke BPJS Kesehatan. “BPJS adalah program nasional, tidak hanya lokal atau provinsi saja. Sehingga, semua
wajib memliki NIK. Kalau sudah bulan Maret mendatang mereka belum punya, belum bisa diakomodir oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad, pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tahun 2014 di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Senin (27/1). Dengan begitu, Walikota mengimbau kepada seluruh lurah untuk menyampaikan kepada warganya agar segera mengurus E-KTP, supaya warganya punya NIK, dan tecover layanan BPJS Kesehatan. “Prin-
sipnya, yang lama, misal Jamkesda dan Jampersal kita lanjutkan. Hanya administrasinya menjadi urusan kita, karena akan kita alihkan ke BPJS Kesehatan. Ini masih bisa kita layani sampai Bulan Maret,” ujarnya. Basyir menuturkan, hingga saat ini, dari sekitar 40-an ribu warga, yang sudah memiliki NIK sekitar 31 ribu lebih warga. Sehingga masih ada sekitar 9 ribu lebih warga yang belum punya. Mereka termasuk peserta Jamkesda yang belum bisa didaftarkan ke BPJS Kesehatan karena belum memiliki
NIK. Pada Rakerkesda tersebut, dilaksanakan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad dengan Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional VI Jateng-DIY Andayani Budi Lestari, tentang pengintegrasian peserta Jamkesda Kota Pekalongan ke BPJS Kesehatan. Tercatat, saat ini ada 31.411 peserta Jamkesda Kota Pekalongan yang sudah diintegrasikan ke BPJS Kesehatan. (way)
Imakaba Gelar Try Out SIMAK UI dari halaman 9 yang berasal dari Kemendikbud yakni jalur undangan dan jalur SBMPTN. Sedangkan jalur SIMAK UI merupakan jalur yang diadakan oleh pihak Universitas. Namun, berbeda dengan jalur mandiri yang umumnya diadakan oleh sebuah kampus. Jalur SIMAK UI benar-benar murni berdasarkan hasil tes masuk dari calon mahasiswa. “Jalur SIMAK UI benarbenar mewadahi calon mahasiswa yang memiliki ke-
mampuan dalam bidang akademik. Jadi disini para calon mahasiswa dinilai bukan karena kemampuan finansialnya, namun lebih kepada kemampuannya yang mampu lolos dari tes tersebut,” bebernya. Sebelum mengadakan kegiatan Try Out SIMAK UI, kegiatan sosialisasi terlebih dahulu diberikan kepada para siswa di berbagai sekolah. Untuk Pekalongan dan sekitarnya, sosialisasi tersebut diadakan dua minggu sebelum kegiatan Try Out oleh Imakaba UI. “Dalam kegiatan sosiali-
sasi, kami menyampaikan tentang berbagai hal yang menyangkup informasi seputar perkuliahan di UI seperti biaya kuliah, jalur masuk perguruan tinggi, syarat pengurusan mahasiswa dan gambaran umum kampus UI,” ujarnya. Try Out dimaksudkan agar para calon mahasiswa mengetahui gambaran tentang tes SIMAK UI yang sesungguhnya agar mereka tidak kaget dan canggung ketika nanti akan menghadapinya. “Dalam kegiatan Try Out ini, ada 115 siswa yang menjadi peserta.
Kar ena bersifat bebas dan tidak wajib mengikuti maka siapapun diperbolehkan untuk ikut. Para peserta tersebut berasal dari Kota dan Kabupaten Pekalongan serta Kabupaten Batang,” ungkapnya. UI sendiri saat ini memiliki 14 Fakultas, sehingga benarbenar membutuhkan banyak mahasiswa baru. “Setidaknya melalui Try Out SIMAK UI, bisa menjadi acuan para calon mahasiswa. Agar nantinya dapat mengerjakan soal-soal pada saat tes SIMAK UI yang sesungguhnya,” ulasnya. (yog)
kepada para korban banjir. Dahsyatnya bantuan itu juga keluar dari kantong pribadi sosok Alex. Dilokasi Banjir, Alex juga nampak langsung akrab dengan warga dan bagaikan tanpa sekat antara pejabat dengan rakyat. Sehingga terkadang disuatu wilayah musibah ada warga yang tidak percaya jika Wakil Walikota mau berbasah-basah dengan banjir. “Apa benar ini Wakil Walikota Pak Alex? Saya bagai mimpi, melihat pejabat rela turun langsung ke lokasi banjir dan mau merasakan langsung penderitaan rakyat. Jujur saya bangga punya pejabat seperti Pak Alex, boleh dikata kalau Jakarta punya Jokowi, Pekalongan ada Pak Alex,” Henri warga Panjang. Bukan hanya saat banjir saja, kesederhanaan dan kepedulian Alex terlihat. Pasalnya, banyak warga yang tahu bahwa sosok yang dekat dengan para ulama dan habaib ini sering juga mengunjungi wilayah yang terkena rob maupun musibah lainnya. Selain itu, merakyatnya Alex dapat dibaca dari kehadirannya pada semua acara hajatan yang digelar warga. “Bila
ada warga yang punya hajat pernikahan atau khitanan, sepanjang beliau diundang dan tidak ada kegiatan diluar kota, beliau pasti hadir. Misalnya beliau ada diluar kota, senantiasa menyempatkan waktunya untuk tetap bisa datang pada keesokan harinya. Kuatnya tali silaturahmi yang lakukan oleh Kaji Alex menjadikan siapapun hormat kepadanya,” ungkap M Luthfi, teman karib Alex yang tinggal di Perum Gama Permai. Disisi lain, warga Kota Pekalongan juga kerap menjumpai Kaji Alex sedang menikmati lesehan khas ala Kota Pekalongan. Padahal dia dikenal juga sebagai orang yang kaya di Kota Batik. Sikapnya yang rendah hati dan sederhana tersebut tentu menjadikan warga merasa kagum. Kendati demikian, kesederhanaan yang melekat di pribadi Alex tak jarang menjadi sasaran empuk ‘lawan-lawan’ politiknya. Ada yang menghembuskan jika dia tidak bisa membawa diri sebagai pejabat, sehingga tidak memiliki wibawa. Apa kata Alex mendapati tudingan seperti ini? Pria kelahiran 24 Mei 1970 tersebut dengan santainya menyatakan bahwa sebelum dan
dapan kita. Selain itu, janji memperbaiki fasilitas dan pemberian subsidi jika penghasilan menurun juga tidak pernah kami terima. Pedagang yang sudah pindah ke Sorogenen sampai saat ini belum mendapatkan fasilitas yang layak,” tegasnya. Untuk itu, dikatakan Arifianto, kedepan pihaknya akan menempuh jalur mediasi bersama DPRD setelah komunikasi dengan Walikota dianggap tidak nyambung. Arifianto juga melihat penerapan Perda yang dijadikan acuan memindahkan pasar tiban sangat lemah. Satu bukti adalah di jalan Teratai, ketika pasar tiban sudah bersedia pindah, namun muncul lebih banyak PK5 di lokasi tersebut, namun tidak dipindahkan. “Kami melihat adanya diskriminasi. Kami tidak mengejar PK5 untuk dipindahkan, tapi setidaknya peraturan harus diterapkan secara adil tidak diskriminasi. Setelah melihat seluruh kejadian ini, kami berkomitmen menolak relokasi,” tegasnya. Setelah tak ada penyelesaian, akhirnya para pedagang difasilitasi bertemu dengan Camat Pekalongan Barat, Suyono dan Camat Pekalongan Utara, Joko Setiawan di Kantor Kelurahan Kraton Kidul. Usai pertemuan, Suyono mengatakan, apa yang dilakukan Pemkot sudah sesuai dengan Perda yang menyebutkan larangan berjualan di jalan. “Kami tetap akan melakukan langkah sesuai instruksi Perda, karena Perda bersifat mengikat dan disertai sanksi. Kami tetap jalankan sesuai instruksi Perda dan undang-undang.”(nul)
Banyak Caleg Pertanyakan Foto di... dari halaman 9 peserta pemilu. Ketua KPU Kota Pekalongan, Basir SH menjelaskan, sejak spesimen kertas suara tersebut dibagikan kepada peserta pemilu baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy, banyak caleg yang bertanya tentang dicantumkan atau tidaknya foto mereka dalam kertas suara yang akan digunakan dalam pemilu mendatang. “Yang paling banyak ditanyakan adalah tentang dicantumkan atau tidaknya foto caleg di kertas suara. Namun untuk pemilu tahun ini, bentuk dan format kertas suara sama dengan pemilu 2009 dimana dalam kertas suara DPRD baik kota, provinsi maupun pusat, hanya terlampir nomor urut dan nama lengkap caleg tanpa disertai foto. Foto hanya dicantumkan untuk kertas suara DPD,” terang Basir. Spesimen surat suara, diterima KPU melalui website yang kemudian diunduh dan dicetak untuk dibagikan kepada peserta pemilu. Spesimen ter-
sebut, terdiri dari satu lembar. Namun tercetak bolak balik. Halaman pertama, merupakan contoh kertas suara untuk parpol dengan susunan parpol empat parpol tercantum ke kanan dan tiga ke bawah disertai nama caleg. Sementara untuk halaman di baliknya, merupakan contoh kertas suara untuk DPRD. Lebih lanjut dikatakan Basir, kertas suara dalam bentuk sebenarnya yang akan digunakan berukuran 42 kali 52 sentimeter. Sementara warna per kertas suara adalah hijau untuk kertas suara DPRD kota, kuning untuk DPR RI atau pusat, biru untuk DPRD provinsi dan merah marun untuk kertas suara DPD. Secara keseluruhan, tak ada perbedaan besar bentuk kertas suara dalam pemilu 2009 lalu dengan pemilu tahun ini. Yang membedakan hanyalah ukuran kertas suara, sebab pada 2009 lalu jumlah parpol lebih banyak dari peserta pemilu tahun ini. “Tidak ada perbedaan mendasar, hanya ukuran kertas suara tahun ini lebih kecil, karena peserta pemilu juga jumlahnya lebih
sedikit,” imbuhnya lagi. Spesimen kertas suara tersebut, nantinya dapat digunakan oleh para peserta pemilu untuk membuat alat peraga sesuai dengan posisi asli kertas suara yang akan digunakan pada pemilu mendatang. Basir mengatakan, peserta pemilu boleh memodifikasi bentuk alat peraga sesuai dengan posisi parpol atau pencantuman namanya dalam kertas suara nanti. Selain spesimen kertas suara, KPU juga menerima draf peraturan tentang ketentuan pemasangan alat peraga bagi peserta pemilu. Dalam ketentuan tersebut, tercantum berbagai aturan mulai dari jenis alat peraga dan ukuran yang diperbolehkan, jumlah alat peraga dalam satu zonasi, lokasi pemasangan alat peraga dan juga lokasi yang dilarang untuk memasang alat peraga. Basir berharap, setelah dibagikannya draf tersebut seluruh peserta pemilu tidak lagi melanggar peraturan atau melakukan langkah kampanye yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. (nul)
LAZiS Jateng Bagikan 50 paket Sembako dari halaman 9
selama menjadi pejabat memang tidak ada sikap yang dibuat-buat. “Apa saya harus jaim setelah menjadi pejabat. Mengalir saja seperti air, apapun yang saya kerjakan tentu akan menimbulkan pro dan kontra, suka dan tidak suka. Saya tidak pernah memikirkan apakah blusukan atau berbaur dengan masyarakat dan terjun langsung ke lokasi musibah akan mempengaruhi wibawa atau tidak. Yang menilai adalah masyarakat secara makro, bukan person to person. Namun bagi saya yang terbaik adalah korban banjir atau musibah lainnya bisa mendapatkan bantuan dan pertolongan. Secara umum saya
menginginkan bahwa Kota Pekalongan ini bisa maju dan masyarakat sejahtera,” jawab Alex. Lebih lanjut dia mengatakan, meminjam istilah Jokowi yakni blusukan, dirinya dari dulu sebelum jadi pejabat juga suka dengan metode seperti itu. Pasalnya, selain tahu persis keadaan masyarakat juga langsung mendengar apa yang dibutuhkan rakyat. “Terlebih setelah menjabat sebagai Wakil Walikota tentunya saya harus lebih tahu apa kebutuhan masayarakat. Sehingga dapat diterjemahkan dalam sebuah usulan program untuk direalisasikan,” pungkasnya. (Abdurrohman)
untuk warga perum sub inti, dan bapak Khambali sebagai kepala RT 1 Kelurahan Bumirejo. Adapun data yang kami terima dari 50 penerima itu dari 4 (empat) RT dalam satu RW dan RW lainnya,” tutur Fatkhurrohman selaku pimpinan cabang. Kelurahan Bumirejo, sambungnya, termasuk endemik cacing filaria, dan salah satu kelurahan yang kemarin terendam banjir Pekalongan, banyak bekas genangan air, dan di beberapa rumah warga yang berlantai tanah terlihat becek. Sebagian besar penerima paket sembako adalah janda tua dan dhuafa. “Ya Allah, kesuwun mas..aku ditinggal mati bojo kok iki ono sing ngeteri mangan karo aku, Alhamdulillah. (Ya Allah, terimakasih mas.. suamiku telah
RADIO
RADIO
RADIO
Dikenal Merakyat, dan Mau Blusukan ke Masyarakat dari halaman 9
mad sedang berada di luar kota, keinginan para pedagang terpaksa tidak dapat dipenuhi. Meski dijanjikan bertemu di lain waktu, mereka menyatakan tetap menolak. Suparti (47), salah satu pedagang pasar tiban di jalan Veteran mengaku, dirinya dan beberapa pedagang lain menolak rencana pemindahan pedagang oleh Pemkot Pekalongan. Pasalnya, dari pengalaman yang dialami pedagang jalan Teratai yang dipindah ke Sorogenen, penataan yang dilakukan semrawut, dan pendapatan para pedagang menurun drastis. “Kami sudah bersedia melepaskan satu yaitu di Sorogenen, tapi kenyataannya disana keadaannya sangat buruk. Penataan semrawut, karena fasilitas yang diberikan tidak memadai dan juga pendapatan para pedagang menurun drastis. Oleh karena itu, kami disini tetap menolak dipindah sampai kapanpun,” tegasnya. Suparti mengaku tak habis pikir dengan rencana yang dijalankan Pemkot Pekalongan. Padahal, para pedagang baru kali ini kembali berjualan setelah beberapa hari lalu tak bisa beraktifitas akibat diterjang banjir. Namun pertama kali berjualan, mereka sudah kembali dioprak-oprak untuk pindah. “Kami tidak mau pindah meskipun ada kesepakatan. Itu kesepakatan diatas bukan dibawah, jadi kami pedagang tetap menolak,” imbuh pedagang kaset VCD tersebut. Pedagang lain, Muhammad Yanto menambahkan, yang
diketahui para pedagang bahwa deadline yang diberikan Pemkot Pekalongan bagi pedagang untuk pindah adalah 31 Maret 2014. Namun saat ini, pedagang sudah kembali dioprak-oprak untuk pindah. “Katanya deadline 31 Maret, tapi sekarang sudah digusur. Ini kepagian,” keluhnya. Selain itu, Muhammad Yanto melihat lokasi pemindahan yaitu di Stadion Kota Batik, juga mereka nilai tidak layak. Pasalnya, disana bukan menjadi akses lewat bagi masyarakat. Padahal, karakter pasar tiban adalah jemput bola, siap dijalan. Sehingga memancing minat masyarakat yang lewat untuk berhenti dan membeli. “Stadion Kraton tidak dilewati orang, sangat sepi,” ucap Yanto. Sementara itu, Ketua Pasti Bersatu, Arifianto mengatakan, pengurus paguyuban berubah pikiran atas kesepakatan awal yang sudah dicapai yaitu bersedia pindah. Alasannya, Pemkot Pekalongan juga tidak berkomitmen terhadap kesepakatan yang telah dicapai. Arif mencontohkan, setelah ada kesepatakan dalam pertemuan dengan Walikota yang pertama, pedagang bersedia dipindah untuk titik-titik yang krodit saja secara bertahap. Namun untuk titik lainnya, tetap diperbolehkan melakukan aktifitas seperti biasa sampai 31 Maret. “Tapi kenyataannya, pagi kita sepakat, sorenya sudah ada larangan pasar tiban di Duwet dan Kuripan Kidul. Pak Wali memberikan instruksi yang berbeda kepada Camat dengan apa yang disampaikan di ha-
meninggal dunia, ternyata masih ada orang yang mau perhatian memberi makan sama aku, Alhamdulillah),” ucap Mbah Turi saat menerima paket Sembako dengan sesengguk menangis haru. Dramatik yang tanpa setting sering ditemui para relawan saat memasuki rumah para janda dhuafa membuat siapapun yang melihatnya terpanggil untuk membantunya. “Saat-saat sperti ini saya teringat para donator. Ingin rasanya membawa mereka untuk melihat langsung bukan hanya sebagai riya’ tapi untuk bisa mengambil khikmah dari kegiatannya ini, lagi pula para penerima ini rata-rata mendo’akan setiap kali dikasih bantuan dengan do’a yang tulus,” tutur Fatkhurrohman lagi. Sebagai informasi, selama seminggu LAZiS Jateng Pekalongan telah menyalurkan
RADIO
bantuan korban banjir berupa 50 paket sembako untuk janda dhuafa, 350 bungkus sarapan, 10 dus mie instan, 15 pack mie telur, 11 cengkeh pisang, 1,5 kwintal ketela pohon,2500 bungkus minuman jahe rempah dan susu. Semua bantuan telah disalurkan kepada korban banjir di lokasi pengungsian, seperti di gedung Dekopindo, Masjid Al- Karomah, Kelurahan Jeruk sari, Desa Dukuh, Samborejo, Perum Sub Inti-Panjang wetan dan Bumirejo. (yog)
SELASA, 28 JANUARI 2014
SAMBUNGAN BISNIS
14
RADAR PEKALONGAN
REI: Harga Rumah Murah Tak...
Mayora Peduli Korban Banjir
MUHAMMAD ARIF PRAYOGA
BANTUAN - Area Sales Promotion Head Mayora 2 (ASPH M2) Tegal-Pekalongan, Arief Budiyanto menyerahkan bantuan secara simbolik kepada Lurah Jeruksari, Kuswanto.
JERUKSARI - Korban bencana banjir di wilayah Pekalongan dan sekitarnya, ternyata menggugah banyak pi-
hak untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Salah satunya juga dilakukan oleh Area Sales Promotion Head Mayora
2 (ASPH M2) Tegal-Pekalongan, Arief Budiyanto yang langsung datang mengunjungi lokasi banjir di Desa Jeruksari untuk menyerahkan bantuan kepada korban banjir di wilayah tersebut, Minggu (26/1). Menurut Arief Budiyanto, penyaluran bantuan dilakukan karena dirinya berkeinginan untuk meringankan beban para warga di daerah bencana banjir. Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minuman. Bantuan yang diserahkan berupa produk Mayora yakni masing-masing 10 dus Kopiko White Coffee dan Energen Go Fruit. Kedua produk tersebut dianggap tepat untuk dikonsumsi para korban bencanan banjir. “Produk Kopiko White Coffee sangat cocok untuk memberikan kehangatan dengan cita rasa kopi yang tinggi dan rendah cafein, sehingga baik untuk tubuh. Sedangkan Energen Go Fruit minuman sereal yang bisa membantu
mengisi sarapan di pagi hari, yang mengandung banyak vitamin,” bebernya. Saat dilakukan pemberian bantuan, Desa Jeruksari masih terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. Walaupun bantuan yang diberikan dalam jumlah yang tidak terlalu besar, Arief Budiyanto merasa sangat tergerak untuk membantu para korban banjir. “Mungkin apa yang bisa saya berikan hanya sedikit, namun saya harap mampu meringankan para korban banjir,” tambahnya. Lurah Desa Jeruksari, Kuswanto mengungkapkan jika pemberian bantuan sangat membantu dirinya dan warga disana dalam memenuhi kebutuhan minuman dan makanan. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya pemberian bantuan ini. Khususnya karena bantuan yang diberikan berupa minuman dan makanan yang bisa segera disajikan dalam keadaan seperti ini,” katanya. (adv)
Laznas BSM Salurkan Bantuan dari halaman 16 syarakat. Pemberian bantuan masih akan dilakukan dengan melihat titik-titik yang masih rawan banjir. Mudah-mudahan bantuan dapat meringankan beban para korban bencana banjir,” bebernya. Pemberian bantuan diakui olehnya baru bisa dilakukan, dikarenakan banyaknya daerah yang harus diberikan bantuan. “Apabila korban bencana masih membutuhkan
makanan dan obat-obatan, maka pemberian bantuan kemungkinan akan kembali dilakukan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Bidang Kebencanaan Laznas BSM Pusat, Suradi mengungkapkan pihaknya telah mengunjungi beberapa daerah yang terkena bencana di seluruh Indonesia untuk memberikan bantuan maupun membuka posko. Mulai dari bencana Sinabung, banjir Manado, Jakarta dan Pekalongan.
“Bahkan pemberian bantuan masih akan terus berlanjut ke daerah-daerah lainnya seperti Pati, Kudus hingga nanti ke daerah Kediri. Ini merupakan bagian dari tim tanggap bencana yang berasal dari BSM. Kami ingin bergerak cepat dalam membantu korban bencana,” ucapnya. Bantuan yang disalurkan tersebut berasal dari zakat yang dikeluarkan oleh para karyawan BSM. Pada kesempatan lain, rencananya Laznas
BSM juga akan mengajak partisipasi dari perusahaan-perusahaan mitra kerja agar melalui program CSR mau menyalurkan bantuan untuk para korban bencana di seluruh Indonesia. “Untuk Pekalongan, total bantuan mencapai Rp50 juta yang telah kami salurkan di beberapa titik. Sedangkan total dana bantuan dari pusat mencapai 12 Milyar untuk para korban bencana di seluruh Indonesia,” tambahnya. (adv)
Yamaha Launching Matic Super dari halaman 16 Semua motor Yamaha kami displai di area stand. Untuk acara yang ramai-ramai kami gelar setiap hari Sabtu dan Minggu, seperti saat ini. Berbagai acara kami adakan untuk memeriahkan stand pameran kami. Dari perlombaan sampai hiburan,” terangnya. “Seperti saat ini kami menggelar dance competition, serta live musik pada malam harinya. Dengan mewadahi bakat anak-anak muda dari Tagal sampai Pekalongan. Pada Sabtu Minggu depan, kami
akan gelar lomba foto da hiburannya ada DJ Perfomance dari Semarang. Yang kami pastikan akan heboh area Plaza Pekalongan ini,” terangnya semangat. Selain itu, pihaknya bekerjasama dengan dealer Yamaha Agung Motor dan Bahana Motor Wiradesa memberikan tawaran khusus kepada masyarakat yang ingin membeli motor selama pameran berlangsung. Konsumen akan diberikan merchaindise khusus untuk pembelian motor tertentu. Serta DP ringan tanda jadi hanya Rp1 juta saja. Sehingga
cukup memudahkan dan menguntungkan karena dapat banyak bonus menarik. Dijelaskan, Yamaha GT 125 Eagle Eye memiliki ciri khas pada tampilan lampu depan yang mengadopsi mata elang. Varian terbaru ini memiliki tipe mesin 4 langkah, 2 valve SOHC, berpendingin udara dengan kapasitas mesin 125 cc fuel injection. Dengan mesin silinder tunggal, GT 125 bisa menghasilkan power hingga 11,4 PS pada 9.000 rpm dan torsi puncak 10,4 Nm pada 6.500 rpm. Desain GT 125 dilengkapi emblem logo 3D dan sticker
chrome serta dibubuhi kombinasi warna striping dan warna minimalis yang berkelas. Di bagian bodi, terdapat ciri tersendiri yaitu sirip hiu yang menjadikannya terlihat unik dan gagah. “GT 125 Eagle Eye tampil dengan desain serta teknologi terbaru yang disematkan didalamnya. Sehingga motor ini merupakan pemegang kasta tertinggi diantara semua produk matic Yamaha. Fino Fi juga kami luncurkan untuk penggemar motor dengan desain unik, namun dengan teknologi canggih dari Yamaha,” pungkasnya. (han)
LOWONGAN
dari halaman 16 naikan harga rumah MBR telah disepakati oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Namun, karena pembebasan pajaknya belum ditetapkan Kementerian Keuangan, harga baru belum bisa diberlakukan. Harga baru yang telah disetujui, yaitu, golongan I dari Rp88 Juta menjadi Rp105 Juta, golongan II Rp95 Juta menjadi Rp115 Juta, kemudian golongan III Rp145 juta menjadi Rp165 juta. “Pengembang, kalau itu
Ktr/1/2
Dibutuhkan Segera beberapa karyawan untuk Packing Benang. Pendidikan Minimal SMP/SMA. Kirim/ bawa lamaran ke Jl.Darma Bhakti 94A (12) Pekalongan 51111 atau Hub : 083862177768 Ktr/4/2
dari halaman 16 Bagus Ardani Sutoyo kepada Radar, pendistribusian bantuan kepada korban banjir tersebut dilaksanakan pada, Jumat (24/1). “Paket bantuan yang kami berikan intinya berbagai kebutuhan sehari-hari. Terutama makanan instan, yang mudah prosesnya. Apalagi kondisi bencana seperti ini tentu sulit dalam pengolahan bahan makanan secar normal. Logistik yang kami berikan antaralain, mie instan, biskuit, makanan bayi, telur, ikan kaleng (sarden), minyak goreng, dan beras,” terangnya. Pada kesempatan kemarin,
DIJUAL Cepat Mobil Suzuki Baleno, Tahun 1997, Warna Silver, Full AC, Musik, Orisinil Semua, Kaleng, Mulus, Pajak Panjang 1 Tahun, a.n. Sendiri. Minat Hubungi : Mas Kis, HP. 085876839246. Ktr/2/2
DIJUAL Segera Rush S a/t 2010 hitam Rp 160 jt (nego) Hub: Vie 0857 3355 1888 / 0821 3568 0168 pin BB 2B71C1B3. Lut/9/2
DIJUAL ISUZU ELF 2010 Kar.Lingling, Kuning, Interior, Mesin Bagus. Hub : Komp Ruko Jl. Gajah Mada No.12B Dpn Horison Pekalongan (XTrans), HP. 0856 9999 175. Ktr/27/1
penyerahan bantuan untuk korban banjir di Wilayah Kabupaten Batang diserahkan melalui Pemda dan diterima langsung oleh Sekda Drs Nasikhin. Selanjutnya bantuan akan diserahkan oleh Pemda kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang. Untuk kemudian didistribusikan kepada korban banjir. Selanjutnya untuk korban banjir di Wilayah Kabupaten Pekalongan, bantuan diserahkan kepada Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Bambang Sujatmiko di Posko Banjir yang berada di Koramil Wiradesa. Untuk bantuan dari ber-
bagai komponen masyarakat, akan diterimanya kapanpun. Distribusi logistik akan disesuaikan dengan kondisi lapangan, yang intinya barang siap kapanpun akan disebar kepada korban. “Atas nama masyarakat Kabupaten Pekalongan, kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan ini,” ucap Bambang. Selanjutnya pendistribusian bantuan untuk Wilayah Kota Pekalongan dilakukan langsung ke beberapa lokasi yang terkena dampak banjir. Seperti di Perum Swadaya Asri Kandang panjang. Bantuan diberikan kepada perwakilan warga setempat. (han)
Solusi Kadin Atasi Macet: Moda... dari halaman 16 Pemerintah diminta menambah alokasi APBN untuk perbaikan infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, dan sarana vital untuk kegiatan ekonomi. “Pengeluaran APBN untuk infrastruktur yang memadai, tidak dapat ditunda lagi karena kemacetan yang meluas ini sudah di luar batas normal,” kata Suryo. Suryo menjelasan, para pengusaha itu tak hanya mengeluh. Namun, juga memberikan sumbangsih pikiran untuk menyelesaikan masalah kemacetan, yaitu teknologi kereta api dan transportasi massal berbasis moda kereta api. “Secara khusus, Kadin (Kamar Dagang dan Industri) mengusulkan kepada pemerintah mengusulkan kepada pemerintah mendatang untuk membangkitkan teknologi kereta api dan membangun sistem transportasi massal
berbasis kereta api,” katanya. Suryo mengatakan, transportasi ini terbukti efektif untuk memecahkan kemacetan dan logistik di beberapa negara maju. Itulah sebabnya dia beralasan, pemerintah yang akan datang, bisa memprioritaskan pembangunan jalan kereta api di Indonesia. Biaya pun diperkirakan mencapai belasan miliar dolar. “Biaya pembangunan jalan kereta api untuk jalur Jawa diperkirakan mencapai US$15 miliar yang dengan mudah bisa diatasi bersama oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Caranya, dengan merealokasi APBN dan APBD secara kolektif,” kata dia. Usulan lainnya, pemerintah seharusnya mulai membangun jalur kereta api baru di pesisir selatan Pulau Jawa. Jalur kereta api, tambah dia, dilalui kereta dengan kecepatan sekitar 200 km per jam. “Untuk itu,
LOWONGAN
DIBUTUHKAN SCPTNYA karyawan/ti utk . A. Kepala Operasional (P/W). B. Bag. Adm: Wnta,mak.30 th,Min.SMA/ SMK (berpengalaman/menguasai MS Office). C.Marketing : P/W,min. SMA/ SMK. Bawa langsung lamaran anda ke PA.SUMBER HASIL Jl. Rajawali No. 7 Kota Pekalongan. Mdp/04/2
Dibutuhkan Distributor Garuda Food Cab. Tirto Mmbthkan dg sgr. U/ ditempatkan sbagai Marketing. Syarat. Pria/wanita,mmiliki sim c. Lamaran dialamatkan ke. CV.Surya Kemilau Abadi. Jl. Gajahmada Barat No. 67 Rt. 04/ Rw.01 kel. Tirto kab. Pekalongan. Cp. Vita (087827537007). Fitri.(085742614614) Tgl/1/2
IKLAN JITU
Dia menjamin, apabila harga baru tersebut segera diterapkan, dapat mendukung program-program REI khususnya dalam meningkatkan pembangunan rumah MBR untuk masyarakat. Meskipun, menurutnya, tanpa penyesuaian pajak penjualan (PPn) tersebut REI akan tetap membangun rumah untuk rakyat. “Pembangunan rusunami yang sudah 5 tahun itu juga bisa ada. Kemudian RST itu yang tadinya 100.000 bisa kita buat menjadi 120.000 tahun ini,” tambahnya. (vi)
BNI Pekalongan Peduli Banjir
LOWONGAN
Dicari Segera Salesman (Pend. Min SMU, Pengalaman & Jujur) & Sopir (Pend. Min SMP, Pengalaman di Kanvaser utk Area Batang & Tegal). Kirim ke PO BOX 777 PKL
mampunya Rp100 juta, ya dibangun dan masyarakat masih mampu beli, itu menurut REI masih mampu Rp100 juta per unit,” ungkapnya. Dia menganalogikan, saat ini banyak warga telah mampu membeli mobil dengan harga Rp100 juta ke atas. Dengan demikian harga rumah di kisaran itu harusnya sudah tidak menjadi masalah. “Kita beli mobil Rp100 juta banyak dibeli, kita REI, harga rumah 88 juta masih di bikin, tentunya kebutuhan rumah dan mobil jelas penting mana,” ujarnya.
pemerintah perli menyediakan dana kurang dari Rp15 triliun selama beberapa tahun,” kata Suryo. Tidak hanya itu, pembangunan jalur kereta api seharusnya juga dibangun untuk menjadi penghubung sentra produksi dan pelabuhb. Transportasi darat lainnya dinilai sudah terlalu padat. “Kadin mengusulkan agar pemerintah dapat membangun jalan kereta api dari sentra-sentra produksi ke pelabuhan-pelabuhan, sehingga pengangkutan barang, terutama yang akan diekspor, sehingga pengangkutan barang. (Sekaligus) tanpa menimbulkan beban tambahan bagi jalan raya yang sudah mengalami kemacetan berat,” kata dia.(vi)
IKLAN
SELASA, 28 JANUARI 2014
15
RADAR PEKALONGAN
ANEKA KEBUTUHAN
PELUANG USAHA
DIJUAL MURAH (Tutup Usaha) Mesin Fotocopy NP 6030 ; Kompressor Listrik 1/4 PK ; Steam Cuci Motor & Mobil, Listrik 1300 Watt, Baru 1 Bulan Pakai. Hub : 085878407234 / 085229111368.
Dicari Distributor dan Agen “Sedotan Cap 2 Putri”Jenis Polos,Lurik,Pop Es,Sedotan Tekuk Dll. Menerima Grosir & Eceran Untuk Pembelian, Harga Termurah. Minat Hub:085642791226/ 087830335530.
Ktr/25/1
Hnd/24/2
PERCETAKAN
AQIQOH
AQIQOH
MESIN FOTOCOPY
PROPERTY BANGUNAN
***** APOLLO PRINT ***** SABLON PLASTIK DAN OFFSET Hang Tag, Label Bordir, Dos Sarung, Dos Batik, Mika Batik dan Sarung. Undangan Hanya Rp 300,-. .!!!!!!!!!! Menerima Jasa Cetak Offset & Pon. JL.H Agus Salim Gang 8 No 4. Telp : (0285)421830/7951227 Pekalongan. REKAN AMANAH KERJA ANDA Ang/4/2
CIMET, Melayani kalkir A3, Sablon kaos 3.000/screen. Jl. Darma Bakti 153,Pkl 08156959721.
PERLENGKAPAN OLEHOLEH HAJI & UMROH
DIJUAL RUMAH/TANAH
KOST
KUNO !!! Beli rumah kredit pake DP dan dikenai bunga, ditempat kami kredit rumah DP 0% Bunga 0% Buktikan sekarang juga di Jl. Yos Sudarso Gang Musi Rt 04 Rw 01 Ketandan Batang. Hub Rinto (085742301998 / 087830692717)
KOST PUTRI lokasi tengah kota pekalongan, jl. Sulawesi kergon Gg. 3 No. 9 Pekalongan. 3 Kamar ukuran mulai dari 4x4, kamar mandi dalem & ada AC. bisa untuk 2 orang/kamar. Cocok untuk pegawai kantor. tarif bisa mulai dari 400ribu/bulan. Info 085641760900.
Ktr/28/2
Ktr/15/2
CCTV PENJUALAN DAN PEMASANGAN CCTV : Paket CCTV ekonomis 4 chanel (DRV H-264 4 Chanel + 2 Camera outdoor waterproof 500 TVL + 2 Camera Indoor 500 TVL (all infrared type). Kabel RG 80M + Connector BNC) Rp. 3,2 Juta. Tersedia Paket 8 Chanel 4 Cam Rp. 3,8 Juta. 16 Chanel 4 cam Rp. 4.795.000. Dll. Info lebih lanjut : Han’s of CCTV .d/ h : cctvanggrek. Jl. Dr. Cipto No. 25 Pekalongan (0285) 7919292, 7919393 Fax : (0285) 423025. Mif/10/2
FOTO COPY DIJAMIN MURAH..!!, mesin fotocopy 6030/6035/6650/IR 5000/IR 6570/ IR4570. Harga mulai dari 4 juta. spare part, toner Hubungi: “MAESTRO COPY CENTRE” Jl. KH.Mansyur No.74 Pekalongan. Telp. (0285) 7931627, 7931628, 0815 4829 1351, 0813 2867 0999. Fax: (021) 425071.MINGGU TETAP BUKA, TEKNISI DOMISILI PEKALONGAN. MDP/22/2
SUBUR - Jual mesin foto copy & spare part Canon 6030, 6050, 6650, ir 5000, ir 5020, ir 6570 hrg mulai 20 jt-an. Harga dijamin murah. Hub. SUBUR Jl. Gajah Mada No. 25 (Ruko Gama Plaza) PKL. Telp. (0285) 414103 / 0812 2812910.
KOST PUTRI EXCLUSIVE di Perum Citra Indah Medono. Fasilitas : Lengkap, Parkir Luas, Lokasi Aman, Tenang dan Nyaman (Ada Satpam), Dapur dan Ruang Makan, AC & Non AC, Hanya 10 Kamar. Hub : Yusuf (087830924200) BB 32F2A7EA.
TOKO MOROWANGI: Sedia macam2 madu murni (madu Gringsing), madu habatus saudah al-karomah, madu Sumbawa, madu kapuk-kelengkengrambutan-kopi dll. Sedia macam2 bibit minyak wangi (misik, za’faron, minyak pusaka, dll.). Sedia susu kambing Etawa, Sedia perlengkapan oleh-oleh haji dan umroh. Menerima pesanan Handuk Nama (huruf timbul) uk. 70x140; uk. 60x120; uk. 40x 80. Hrg Terjangkau. Hub. KAMPUNG ARAB Jl. Surabaya No. 106 PKL (Dpn RS Khotijah ke utara + 25m) Telp.(0285) 7928584 Fax.(0285) 434374 HP: 08156927631.
AC DI RUMAH KURANG DINGIN, ingin dibersihkan atau rusak. Hubungi saja kami, terima jasa servis AC panggilan untuk wil. Pkl dan Batang. Juga melayani servis kulkas, dispenser dan mesin cuci. Sedia lengkap suku cadangnya. Hub: CV Duta Teknik di Jl A Yani Sebelah Bangjo Sawahan Batang. Tlp 0856 42541925. Ltf/29/12/G
PINTU KAMAR MANDI ANDA BERMASALAH / RUSAK ? Daun Pintu dari Kayu Jati Hanya Rp.375 Rb. Tahan Air, Kuat dan Awet. Hubungi : UD.S3 (087733490234) Ktr/11/2
SERVICE
SOUVENIR
FINANCE
FINANCE
PENGOBATAN
PENGOBATAN
ALAT BANTU DENGAR
ALAT BANTU DENGAR
YEYE SOUVENIR, sedia segala macam souvenir, parcel lamaran, Mahar, handycraft & kerajinan Canting, Call/ SMS 24 Jam 085727001440-pin BB. 21C42966. G/ktr/30/4
SERVICE PANGGILAN elktronik pralatan rmh tgga, sgl merk. jl.imam bnjol 8/7 Hub. A.Malik 085876172931. Amir/g/30/4
IKS/G/30/4
SERVICE AC
SERVICE AC MOBIL INGIN PASANG ATAU SERVIS AC MOBIL, datang saja ke Toni AC di Jalan Raya Tirto KM 1 depan PUSRI. Baru dan bekas, servis memuaskan, bisa servis dirumah. Hub Toni hp 0816667204, 081391955402. Ltf/15/12/G
GLOZOE Menerima pesanan handuk nama/later, untuk hadiah ultah, pernikahan, kenang-kenangan dll. Hub : 085642531620, 081393535109 . www.handukbatikku.com. Ang/G/25/5
RENTAL DVD & VCD DIVAS MOVIE ORIGINAL FILM RENTAL menyewakan berbagai macam film baik DVD ataupun VCD. Alamat JL. Raya Wonoyoso Rt/Rw 14/05 No. 10 (sebelah selatan Wonoyoso gang 01) Hp. 08176303240 (Abung Mabrur) G/Fatur/29/6
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Alf/9/2
Ktr/25/1
KULINER SOTO & BUBUR KHAS BETAWI ASLI BANG RAIS. Tawarkan soto khas Betao yang sedap dan mantab, tanpa vetsin, penyedap rasa, susu dan santan. Dijamin sehat dan enak tidak eneg diperut. Lu coba aje deh langsung dateng ke Jl Melati Lap Sorogenen Pekalongan atau di cabang Jl Dr Sutomo 50 meter dari POM bensin G2 Baros arah Semarang. Terima pesanan unutk berbgai acara. Hub” Bang Ra’is 085740019997. Ltf 10/2/G
INGIN RASAKAN EMPEK-EMPEK ASLI PALEMBANG, seperti lenjer,kapal selam,telor kecil,kulit,pempek ada’an, tekwan& krupuk kemplang. Dijual dgn harga terjangkau serta citra khas. Hub: Pempek Mang Pen di Foodcourt Matahari PKL lt. 1 no 1. Juga terima pesanan utk berbagai acara arisan, gathering, wedding dll. DELEVERI ORDER HUB: 085713331343. Lut/16/7/G
Alf/24/2
KOMPUTER & ELEKTRONIK KOMPUTER
KOMPUTER
PUSAT SERVICE RESMI LAPTOP. Satu2nya di kota PKL & TGL. Mati total, hang, servis LCD, servis keyboard, ganti motherboard, engsel patah, kena virus, upgrade, dll. Sedia aksesoris laptop segala merk, baterai, LCD, keyboard, charger, dll. Terima jual-beli laptop kondisi apapun. Hub. S’Ki Computer Jl. Sriwijaya Ruko Gama Permai No.4 PKL. Telp. (0285) 4416095 - 7975785 - 0815 42221115. Alf/19/2
HANDPHONE
PROMO
PROMO
RAGAM PROPERTY TANAH/RUMAH
BLINTZAR COMPUTER: Printer Xerox laserjet termurah se-Jawa Tengah, Xerox P205b, Xerox M205b, Xerox CP105b. Reseller/dealer welcome. Terima tukar tambah+servis NB+komptr. Hub Blintzar Computer Ruko TTc 8 PKL (dpn msjd Al-Fairuz Baros) Ph. 0285-4416262. Alf/14/2
DIJUAL CEPAT RUMAH TOKO (RUKO) SHM + 282 M2, Luas Bangunan + 60 M2 Jl.Raya Simbang Wetan dekat dgn KLINIK PRATAMA MITRA BAHAGIA. Hub : 085 7137 80500. Ktr/8/2
DIJUAL TANAH Luas 4780 M 2 SHM Lokasi: Kandeman Batang dari Jln Raya masuk 100 m dkt Puskesmas ada Bangunan 6x6 dan Pohon Durian 17 Batang Siap Panen. Cocok utk Pondok / Sekolah, Full Rumah Penduduk. Hub : 0858 6916 0391. Ktr/8/2
SMS SELULAR pusat penjualan HP Nokia, Samsung, Blackberry, Maxtron, Mito, Cross berbagai HP merk cina terlengkap harga termurah!!! Garansi!!..sms selular Jl.Kh.Wahid Hasyim 61 Pekalongan 7979880. Mdp/22/2
GRIYA TAMAN TROPIS JENGGOT Jl.KH Ahmad Nur desa Jenggot Pekalongan Selatan, Lokasi di Kota dekat dgn Carrefour, Sistem Cluster. Hanya 21 Unit, Bebas Banjir dan Rob, Desaign Minimalisn Tipe 36/72 mulai Harga 120 Jtan. Hub : Yusuf (087830924200) BB 32F2A7EA. Ktr/25/1
SELASA, 28 JANUARI 2014 RADAR PEKALONGAN
BIOSKOP BOROBUDUR
JACK RYAN
MALAM SURO DIRUMAH DARMO
C1 Pukul >> 12.45, 14.45, 16.45, 18.45, 20.45
C2 Pukul >> 13.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
PROMO BOROBUDUR CINEPLEX BELI 4 Tiket, Free 1, Berlaku Kelipatannya Untuk Hari Senin-Rabu, untuk Show 1 dan 2 Mulai Tanggal 27 Januari 2014 - 12 Februari 2014
LINT AS LINTAS
LUTFI HANAFI
AKSI - Salah satu peserta dance competition menyemarakkan launching GT 125 dan Fino Fi.
VIVA
Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kadin
Solusi Kadin Atasi Macet: Moda Kereta Api KAMAR Dagang dan Industri (KADIN) mengeluhkan kemacetan yang melanda sejumlah kota di Indonesia sebagai fenomena nasional dan sudah sampai level menghambat dunia usaha. Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin Suryo Bambag Sulisto di Menara Kadin, Jakarta, Senin (27/1). “KADIN melihat gejala yang kasat mata, yakni, kemacetan pada skala nasional yang terjadi di mana-mana dan di berbagai bidang, seperti kemacetan di jalan, pelabuhan, penyeberangan, dan bandara. Keadaan ini merupakan hambatan yang paling besar bagi dunia usaha,” katanya.
Yamaha Launching Matic Super PLAZA PEKALONGAN - PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) melaunching motor matic super Yamaha GT
125 Eagle Eye dan Mio Fino Fi, khusus untuk wilayah Pekalongan dan sekitarnya, di Plaza Pekalongan selama 2 Minggu.
Marketing Area Pekalongan PT YIMM Christiandi kepada Radar menjelaskan, pada event kali ini digelar selama 2 minggu,
mulai 25 Januari hingga 7 Februari mendatang. “Untuk setiap harinya kami gelar pameran di stan-stan,
tentang semua produk resmi dari Yamaha. Dari aksesoris sampai motor terbaru ke hal 14 kol 1
REI: Harga Rumah Murah Tak Harus Sesuai Standar Pemerintah KETUA Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy, di Jakarta, Senin (27/1), mengungkapkan mayoritas pengembang yang tergabung dalam REI sudah menaikan harga rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Eddy mengungkapkan ke-
ke hal 14 kol 5
ke hal 14 kol 5
MUHAMMAD ARIF PRAYOGA
SERAHKAN - Kepala Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Pekalongan, Achmad Fathoni didampingi Ketua Kebencanaan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSM pusat, Suradi saat menyerahkan bantuan kepada warga Desa Tegaldowo, Tirto, Pekalongan.
Laznas BSM Salurkan Bantuan Korban Banjir Desa Tegaldowo TEGALDOWO - Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Pekalongan melalui Laznas (Lembaga Amil Zakat Nasional) BSM Pusat, mengadakan kegiatan pemberian bantuan yang dilakukan kepada korban bencana banjir yang ada di Desa Tegaldowo, Tirto, Pekalongan, Senin (27/1). Hingga saat ini, kondisi di Desa Tegaldowo masih tergenang banjir sehingga untuk melakukan aktivitas sehari-hari agak menjadi terhambat.
Kepala BSM Cabang Pekalongan, Achmad Fathoni mengatakan kegiatan penyerahan bantuan ini dilakukan setelah sebelumnya melalui proses survai wilayah-wilayah yang masih terendam banjir di Pekalongan. Hasil survai tersebut menyatakan bahwa warga Desa Tegaldowo layak menerima bantuan. Penyerahan bantuan dilakukan di Masjid Al Ihlas, Tegaldowo dengan disaksikan oleh sesepuh dan tokoh masyarakat setempat. “Kami mengamanatkan kepada pengurus Masjid Al Ihlas di Tegaldowo untuk menyalaurkan bantuan kepada ma-
MURAH - Contoh rumah murah Kemenpera. Bila warga bisa beli mobil Rp100-an juta, rumah harga segitu pun bisa.
(VIVANEWS/IKHWAN YANUAR)
BNI Pekalongan Peduli Banjir PEKALONGAN - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pekalongan, melalui program Corporate Community Responsibility (CSR) ikut
peduli terhadap korban banjir di Pekalongan. Dengan berusaha membantu meringankan beban korban banjir di daerah Kabupaten Pekalo-
ngan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang. Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah BNI Pekalongan, ke hal 14 kol 5
BANTUAN SOSIAL BNI 46 Pekalongan turut menyumbang kepada warga korban banjir di Kab Batang, Kota Pekalongan dan Kab Pekalongan. LUTFI HANAFI
ke hal 14 kol 1
CKMY
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
17
RADAR PEKALONGAN
Ir H Ricsa Mangkulla, Ketua KONI Kota Pekalongan
Jalani Filosofi Pohon Pisang dan Kelapa MENDENGAR nama Ricsa Mangkulla, tentu bukan menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Nama dan foto wajahnya sudah sering wara-wiri di berbagai media massa baik lokal maupun nasional. Pasalnya, meski bukan putra asli daerah, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan tersebut sudah banyak memberikan sumbangsih untuk kemajuan Kota Pekalongan. Bahkan tak hanya di satu bidang, Ricsa membawa kemajuan sekaligus di dua bidang yang berSebuah beda, bisnis prosukses lahir perti dan olahbukan karena raga. Mungkin kebetulan atau keberuntungan ke depan akan semata. Sebuah sukses terwujud ada satu bikarena diikhtiarkan melalui dang lagi yang perencanaan yang matang, akan dibawakeyakinan, kerja keras nya berjaya, dan niat baik. karena per Desember 2013 lalu SK sebagai RICSA MANGKULLA Ketua Kadin Kota Pekalongan sudah diterima pria 52 tahun tersebut. Tiga organisasi, REI, KONI dan Kadin kini dipegangnya sekaligus. Terasa berlebihan mungkin, namun bagi Ricsa justru inilah tantangan hidupnya. Dalam menjalani kehidupan, Ricsa mengaku mencontek prinsip dari dua pohon yang berbeda, pohon pisang dan pohon kelapa. “Saya ingin seperti pohon pisang, kalau belum berguna dia belum mati. Setelah berhasil menumbuhkan tunas-tunas penerus, baru dia mati. Sementara pohon kelapa, terus tumbuh menjulang dan tak takut diterpa angin sehingga mampu berdiri tegak di pinggir-pinggir pantai. Hampir seluruh bagian pohon kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan,” terang Ricsa. Melihat dua prinsip yang dipegangnya itu, tak heran jika dia kini diberi kepercayaan
TENTANG RICSA Nama: Ir. H. Ricsa Mangkulla Tempat, Tgl. Lahir: Makassar, 23 Januari 1962 Pendidikan: S1 Teknik Sipil Jabatan: - Ketua REI Kota Pekalongan - Ketua KONI Kota Pekalongan - Ketua KADIN Kota Pekalongan
FOTO-FOTO: LUTFI HANAFI
besar memegang tiga organisasi yang berbeda haluan dalam satu waktu. Sebagai Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Pekalongan, sudah dijalaninya selama tiga periode sejak 2003. Menjadi Ketua KONI, Ricsa sudah dua periode menjadi ketua sejak 2009 hingga 2017 mendatang. Sedangkan sebagai Ketua Kadin, dia ditunjuk menjadi pengganti antar waktu hingga 2016 nanti. Invasi pertama Ricsa di Pekalongan, dimulai pada 1998. Kala itu, dirinya yang sudah membangun bisnis properti di Makassar, ditawari oleh bos Pisma Group, untuk join membuka bisnis perumahan di Pekalongan. Melirik lahan seluas sembilan hektar di wilayah Spait, Kabupaten Pekalongan, Ricsa membangun 650 unit perumahan yang kemudian ludes dipasarkannya dalam empat tahun. Sejak itu, dirinya mulai mengembangkan banyak perumahan di beberapa wilayah lain. Tahun 2002, dirinya diajak bergabung sebagai pengurus Percasi Kota Pekalongan. Mempunyai kemampuan bermain catur yang cukup dan merupakan olahraga yang memasyarakat, menjadi alasan Ricsa menerima tawaran itu. “Catur itu sangat memasyarakat, dimainkan siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Itu yang menjadi alasan saya bersedia bergabung di Percasi saat itu,” kisah Ricsa. Dua tahun kemudian, jabatan sebagai Ketua Percasi dipegangnya. Ricsa kemudian mulai masuk ke kepengurusan KONI di bidang peningkatan prestasi atlet. Tahun 2007, dirinya dipercaya mengendalikan peningkatan prestasi olahraga secara keseluruhan langsung dibawah Ketua Umum. Melihat keberhasilannya, KONI kemudian memutuskan menggelar Musdalub yang akhirnya mengangkat Ricsa sebagai Ketua Umum KONI
PROYEK - Ricsa tengah menyetir buldozer di salah satu proyeknya.
pada 2008. Dan mungkin yang tidak bisa dilupakan masyarakat Pekalongan adalah keberhasilan Ricsa membawa tim Laskar Kalong naik dari divisi III hingga ke Divisi Utama selama tiga tahun menjadi Manajer Persip. Sementara di bisnis properti, namanya juga tak kalah harum. Ricsa kini menjadi panutan para pengembang dalam meningkatkan bisnis perumahan di Pekalongan dan sekitarnya. “Satu yang menjadi komitmen saya baik dalam bertugas maupun berorganisasi, yaitu tetap merangkul dan meminta nasihat dari para senior,” ucapnya. Tiba-tiba ditunjuk sebagai Ketua Kadin pada Desember tahun lalu, awalnya membuat Ricsa ragu. Dia juga memikirkan pandangan masyarakat yang akan menilai ‘lagi-lagi Ricsa’. Namun berpedoman pada pegangan hidupnya agar bisa memberi manfaat sebesar-besarnya pada masyarakat, membuat Ricsa menerima tugas tersebut dengan tekad bulat untuk maju. “Waktu itu, saya ditelpon beberapa anggota dan pengurus Kadin yang meminta saya secara langsung memegang amanah itu,” tutur pria kelahiran 23 Januari itu. Target besarnya kini adalah,
meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Pekalongan sehingga bisa mengejar pendapatan per kapita Tegal. Caranya, Ricsa akan mengkaitkan Kadin dengan Pemkot terutama di bidang perizinan dan perekonomian. Menurutnya, investasi tak hanya ditawarkan keluar, tapi juga menyediakan sarprasnya secara lengkap di dalam. “Selain itu, saya juga ingin berfokus pada hubungan industrial antara pengusaha dan buruh. Keduanya harus fair. Pengusaha tidak mau didemo, ya harus memenuhi semua hak buruh sesuai undangundang,” tegasnya. Dua tahun memegang tapuk pimpinan KONI, tentu saja bukan tanpa alasan. Ricsa, harusnya mahir berolahraga, karena untuk membangun suatu bidang, dibutuhkan dasar dan pengetahuan yang cukup tentang bidang tersebut. Ternyata benar, dirinya mengaku menguasai banyak cabang olahraga. Dari 30 cabor yang ada di Kota Pekalongan, diakuinya hanya dua cabor yang tidak bisa dimainkannya, panjat tebing dan golf. “Sisanya saya bisa, setidaknya bisa memainkannya dan tidak memalukanlah,” pungkasnya sambil tersenyum. (nul)
Willyanto Hindarto, Ketua Pengprov POBSI Jawa Tengah
Belajar dari Dasar BIDIK Willyanto Hindarto tengah membidik bola biliard dengan stiknya di Merdeka Billiard.
PASKA lulus kuliah di Atmajaya Yogya pada tahun 1992, orang tua Ketua Pengprov POBSI Jawa Tengah tersebut, menyarankan Willyanto Hindarto langsung mengurusi perusahaannya. Namun dia, tidak langsung menerima tawaran tersebut. “Saya akui saat kuliah dulu, membuat saya lebih banyak teman. Yang sekarang jadi relasi bisnis saya,” ucapnya santai. Banyak belajar tentang bisnis membuatnya merasa harus memperdalam ilmunya secara langsung. Sekolah yang nyata dirasakan bukan di perusahaan yang dimilikinya, namun harus berada di tempat lain. Dengan harapan akan semakin mudah dalam mengerti dasar-dasar bisnisnya. “Saya sadar diri, jika di perusahaan sendiri tentu tanpa disiplin, bisa bebas semaunya. Tanpa ada teguran dan lainnya. Saya harus tahu semuanya, sampai rasanya jadi bawahan, jadi pekerja paling rendah itu seperti apa. Hidupnya dan cara berfikirnya, saya tidak ingin gagal seperti yang sudah-sudah, tanpa belajar langsung urus bisnis keluarga,” tegasnya.
Keputusannya yang unik dalam bekerja cukup mengherankan keluarganya. Namun dengan tekad membaja, dirinya melamar sebagai sales spare part otomotif di Bandung, tempat kakaknya tinggal. Hanya dengan ilmu dasar sederhana, dirinya suka otomotif, minimal paham materi produk. Selanjutnya, dia menjalani hidup sebagai sales pada tahun 1992, dengan suka cita. Dari situlah, banyak pengalaman hidup yang diperolehnya. Untuk selanjutnya, pada tahun 1995 pulang dan merasa siap membantu orang tuanya mengurus bisnisnya sampai sekarang. MILIKI HOBI BILIARD Sosok yang satu ini, ternyata memiliki hobi dalam beberapa bidang. Seperti olahraga, musik dan lainnya. Semua dia lakoni dengan santai saja. Namun mampu mencapai prestasi gemilang. “Hobby saya banyak sekali,” tuturnya semangat. Tentu saja untuk urusan biliar sudah banyak yang mengetahuinya, semenjak dirinya mendirikan Merdeka Biliard Tahun 2006, bahkan
adalah bunga sekolah saat di Bernadus. Willy muda yang pendiam, bukan sosok pemburu yang berani berucap langsung pada semua gadis. Pendekatannya cukup unik, mengikuti semua aktivitas gadis pujaan. Ekstrakulikuler yang diikuti Tuti, dia berusaha mengikutinya. Usahanya berhasil, bahkan hampir 6 bulan dirinya pacaran dengan gadis yang menjadi incaran banyak pria muda tersebut, tidak ada yang tahu. “Dia pacar pertama saya sejak saya mengenal wanita dan jatuh cinta,” tuturnya sambil senyum simpul. Hingga akhirnya, gadis pilihannya dinikahi pada 27 Agustus 1995. Saat ini dua lelaki tampan yakni Erward Hindarto dan Giovani Hindarto, akan menjadi generasi penerusnya. (han)
sekarang menjadi orang satu di olahraga bola sodok di Jawa Tengah tersebut. Disamping biliard, dia juga jawara organ se eks karisidenan Pekalongan, yang ternyata sudah diraihnya sejak masih SMP. Penggemar band Scorpion tersebut juga bisa memainkan semua alat musik. Satu set alat TENTANG WILLY band komplit berada di rumahnya sebagai teTempat, Tgl .Lahir: man dikala senggang. Pekalongan 14 Desember 1967 “Kadang saya main Hobi : Musik, sempat menjadi jawara musik bareng kedua Organ se Karisedan Pekalongan anak saya, keduanya jago musik juga. Bahkan meBand Favorit: Scorpion reka sudah jago sejak masih SD. Saya sangat Sering jadi pengiring musik mendukung hobi merepernikahan saat muda ka sampai SMA sekaBisnis: rang,” tuturnya. * Mendirikan Merdeka Motor tahun Hobi bermusik rutin 1997, di Jalan Merdeka. Usaha disalurkannya saat musemakin besar tahun 2005 pindah da, bahkan sampai seke DR Sutomo sampai sekarang, ring mengisi acara hibujuga mendirikan cabang di Tegal. ran di pesta pernikahan. * Yamaha Orion Pekalongan & Tegal Bandnya juga tidak memberi tarif, karena sekadar * Merdeka Biliar menolong saja. SOSOK YANG SETIA Nama Istri : Tuti Sunarsih Memiliki istri cantik Nama Anak: adalah dambaan semua 1. Erward Hindarto, lahir 24 Juni 1996 pria, Tuti Sunarsih salah 2. Giovani Hindarto, lahir 24 April 1998 satu warga Kedungwuni
Saya akui saat kuliah dulu, membuat saya lebih banyak teman. Yang sekarang jadi relasi bisnis saya.” WILLYANTO HINDARTO FOTO-FOTO: LUTFI HANAFI
CKMY
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
18
RADAR PEKALONGAN
Graciani Kanesia ST, Manager PORPROV Kota Pekalongan Tahun 2013
Sukses Lahap Dua Tantangan Besar kan tantangan sekaligus kesempatan yang mungkin tidak akan datang untuk kedua kalinya itu. “Saya putuskan ambil, pertimbangannya kapan lagi mendapatkan kesempatan seperti itu. Kemudian saya diberi arahan selama satu tahun sebelum akhirnya diperkenalkan dan diresmikan sebagai manajer. Awalnya memang ragu-ragu, tapi dukungan dari semua pihak membuat saya maju untuk mengambil tantangan ini,” imbuhnya lagi. Olahraga bagi Grace, memang bukan merupakan barang baru. Sejak duduk di bangku SMP di SMP Pius, anak sulung dari tiga bersaudara itu sudah bergelut dengan basket. Masuk SMA pada 2003, dirinya makin serius menekuni basket apalagi ketika itu Grace bersekolah di SMA Loyola, Semarang yang terkenal akan prestasi basketnya. Disana, Grace menimba banyak pengalaman dan ilmu sehingga akhirnya dua tahun kemudian dirinya berhasil membawa SMA Loyola masuk dalam Kejurnas Basket Hexos yang kala itu menjadi turnamen basket nasional paling bergengsi bagi pelajar. Lulus SMA, Grace masuk ke Universitas Parahiyangan Bandung mengambil jurusan teknik arsitektur namun tetap tak meninggalkan basket. Berkat kegemilangannya sebagai atlet, gadis yang selalu berposisi sebagai playmaker tersebut masuk dalam tim Basket Jateng dalam Popnas 2004 dan juga sukses membawa Klub Sinar Selatan (SS) membawa pulang perak di Kejurnas tahun 2007. Puncaknya, Grace masuk dalam daftar atlet basket timnas Indonesia yang tampil dalam kejuaraan basket se Asia Tenggara pada 2010. Tak berhenti disitu, Grace kemudian masuk dalam klub basket nasional, Rajawali, yang tampil dalam Women’s National Basketball League (WNBL) selama satu musim. “Karena sibuk bekerja di perusahaan papi sejak 2010, saya kemudian pilih vakum di basket,” ucapnya. Sebagai atlet, Klub Rajawali memang menjadi pelabuhan terakhirnya. Namun bukan karena teknik dan kemam-
BELUM terlupakan euforia kesuksesan kontingen Kota Pekalongan menempati 10 besar dalam Porprov 2013 silam. Dari sana, muncul beberapa nama atlet sebagai pahlawan olahraga, yaitu mereka yang sukses menggondol medali emas guna mendongkrak posisi kontingen Kota Batik hingga sukses meraih target. Namun, diluar para pahlawan tersebut juga muncul aktor intelektual yang beraksi di belakang layar. Memenej semua kebutuhan atlet, memperhitungkan peluang dan membuat strategi guna mencapai target, hingga membagi anggaran yang ada agar mencukupi bagi semua cabang olahraga. Dialah Manajer Porprov 2013, Graciani Kanesia. Namanya mungkin sudah tidak asing di dunia olahraga, terutama basket. Namun bagi kalangan awam, keberhasilannya sebagai manajer dan membawa Kota Pekalongan berjayalah yang membuat namanya terpatri di ingatan masyarakat. Bagaimana tidak, Grace, sapaan akrabnya, seorang pemudi yang masih 25 tahun dan memimpin kontingen di tingkat kota merupakan pengalaman pertamanya, namun prestasi yang ditorehkannya terhitung luar biasa karena dapat mendongkrak nama Kota Pekalongan dari urutan 18 ke 10 dalam Porprov lalu. “Keberhasilan di Porprov lalu merupakan hasil kerjasama dari seluruh pihak baik atlet, tim manajer, orang tua atlet, pelatih hingga official. Semua itu ditambah doa masyarakat Pekalongan sehingga kami bisa memenuhi harapan dan target yang dicanangkan oleh Wali Kota yaitu masuk 10 besar,” tutur gadis yang berpenampilan tomboy tersebut. Grace sempat berfikir panjang ketika pada 2012 lalu secara langsung ditunjuk menjadi manajer oleh Ketua KONI, Ricsa Mangkulla. Bahkan ketika ditunjuk, dirinya masih befikir bahwa hal tersebut merupakan guyonan dari sang ketua. Namun setelah tahu penunjukkan itu merupakan hal serius, Grace mengambil keputusan untuk tak menyia-nyia-
puannya yang menurun, melainkan hadirnya tantangan besar yang kedua. Semenjak sang ayah, Christian Idris Charmain meninggal dunia, sebagai anak sulung dirinya diberikan tanggung jawab untuk meneruskan tongkat estafet perusahaan. Grace didapuk sebagai direktur di PT Lokatex menggantikan ayahnya pada 2011. “Saat diberi tanggung jawab tersebut, saya tidak merasa keberatan karena saya sadar ini yang harus saya lakukan. Saya sebagai anak pertama harus meneruskan apa yang sudah dicapai papi. Kemudian dalam perjalanan untuk menjadi direktur, saya justru banyak belajar dari karyawan senior di perusahaan,” akunya. Ketekunan dan keyakinannya terbukti, mentalnya yang kuat meskipun masih terbilang muda, membuat Grace bisa menjalankan perusahaan peninggalan sang ayah. Bahkan, kini Grace juga tengah merambah bisnis lain yaitu merintis usaha penjualan dan edukasi pembuatan kopi yang dia beri brand ‘Coffe and Beyond’. Terbukti sudah, dua tantangan besar sukses diatasinya dengan hasil yang sangat memuaskan, membawa nama Kota Pekalongan berkibar dan menjalankan perusahaan tekstil sebesar Lokatex untuk tetap berjaya. Yang menarik dari putri pasangan Christian Idris Charmain dan Lilis Setiyawati Wijaya itu adalah penampilannya yang justru cenderung seperti laki-laki. Meski begitu, Grace mengaku tetap memiliki sisi feminim seorang perempuan, yaitu detail dalam segala hal dan tidak suka jorok. Selain itu, meski kini rambutnya selalu dipangkas pendek, Grace juga mengaku pernah memiliki rambut dengan panjang sebahu. “Tentu masih ada feminimnya dong, setidaknya saya masih detail dalam segala hal. Detail kan khas perempuan,” selorohnya sambil tertawa. Terkait pernikahan?, dengan tegas Grace mengatakan belum berfikir hingga ke sana. (nul)
Ir Much Muchlis Ariston, Arsitek Ponpes Modern Al Quran Buaran, Masjid Zaky PM Tazakka Bandar dan Masjid Cheng Ho Purbalingga
Beribadah dengan Amalkan Ilmu Bangunan Desain bangunan di Pondok Pesantren Modern Al Quran, Buaran, memang mengagumkan. Karena didesain, seperti bangunan di Timur Tengah, yang masih langka di Kota Pekalongan. Tentu, tidak banyak yang mengetahui siapa nama arsitekturnya. Dialah Ir Much Muchlis Ariston. Pria asli Pekalongan itu mendapat kepercayaan HA Zaky Djunaid untuk mendesainkan bangunan Ponpes. Berikut hasil wawancara dengan insinyur Universitas Gajah Mada itu? Sebagai insinyur bangunan dan arsitek di beberapa kota, Bapak tentu sibuk sekali dengan pekerjaan. Bagaimana mengatur waktunya? Ya… memang memanage waktu itu gampang2 susah…tergantung komitmen kita terhadap apa yg akan kita lakukan, memang harus berbagi antara satu dengan yang lain waktu utk keluarga…waktu untuk proyek..waktu untuk ibadah….waktu untuk organisasi dll…memang tidak bisa sempurna, pasti ada yg harus diprioritaskan dan ada yg mengalah…, kadang saya baru libur klo dipaksa oleh Alloh dikasih sakit…baru istirahat, hehe… Kami dengar, Bapak mengarsiteki bangunan-bangunan masjid yang dibangun oleh H. A. Zaky Djunaid dan Kospin Jasa. Tentu pengalaman yang menarik dan penuh perjuangan. Apa yang mendorong Bapak melakukan semua itu? Awalnya saya berpikir bagaimana ilmu saya bisa memberikan
manfaat kepada lingkungan dan agama kemudian saya menemukan firman Alloh bahwa : “Sesungguhnya orangorang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Al Baqarah : 218) Sebenarnya Allah memerintahkan orang yang ber-Iman untuk berjihad (berjuang) dijalan Allah dengan harta dan diri mereka. Jika tidak mampu dengan harta dan diri, berjuanglah dengan harta saja atau dengan diri (badan) saja. Orang yang mempunyai harta namun tidak punya waktu silahkan berjuang dengan hartanya. Orang yang tidak punya harta namun mempunyai banyak waktu dan keahlian silahkan berjuang dengan badannya sendiri. Orang yang punya harta akan membiayai orang yang tidak punya harta, sementara para ahli dan orang yang memiliki waktu banyak akan menerima pembiayaan dari para hartawan tersebut, itulah sinergi antara orang yang mempunyai harta dengan orang yang tidak memiliki harta dalam jihad fiisabilillah. Karena bidang saya adalah arsitektur = seni bangunan maka saya akan mengamalkan ilmu saya lewat karya2 saya yg bersinggungan dengan bangunan, Alhamdulillah saya bertemu dengan pak Zaky Arslan Djunaid dan pak Andy. Saya ucapkan terimakasih kpd beliau yg mempercayakan pada saya untuk membangun/men-design Masjid2 , karena melalui beliaulah saya bisa “titip/nunut” karya dan bisa mewujudkan dengan merealisasikannya sampai dibangun hingga selesai…. Nah…demikian juga dengan Pondok Tazakka saya juga diberikan kepercayaan utk mendesign dan membangun maka sayapun akan mengamalkan ilmu saya lewat karya2 saya di pondok tazakka. Ada pengalaman menarik,
TENTANG ARISTON Nama : Ir. Much.Muchlis Ariston TTL : Pekalongan - 30-Nop-71 Istri : Drg. Intan Apriliani Anak :4 Nama orang tua: Riyanto Riwayat pendidikan Sarjana Teknik arsitektur Universitas Gajah Mada lulus tahun 2000
Alamat: jl.KH. Ahmad Dahlan gg 14/no 16 tirto - Pekalongan
semacam pengalaman spiritual selama meng-arsiteki bangunan-bangunan di beberapa kota itu? Maksudnya? Apa ya??.... selama keliling di beberapa kota, pengalaman spiritualnya sangat sedikit karena jam terbang saya belum tinggi . Jadi dalam mendesign sebuah tempat ibadah itu bagaimana jamaah itu bisa merasa betah dan merasa kecil bersimpuh dihadapan Tuhannya ketika dia sholat dan Do’a…., nah itu harus tertuangkan dalam design dan itu bisa dirasakan atau dihadirkan dalam hati untuk bisa khusuk pada saat melaksanakan sholat. Proyek bangunan mana yang paling berkesan dalam hati Bapak, selama ini? Mengapa? mm…saya belum pernah puas atau berkesan dengan karya saya sendiri….karena kalau sudah merasa puas maka hal tersebut bisa “mengurangi“ kreatifitas saya. Saya akan berusaha untuk terus bekerja keras dan lebih inovatif supaya bisa menghasilkan sebuah karya yang betulbetul multi manfaat. Sebetulnya seseorang bisa dikatakan sebagai “arsitek sejati “ adalah apabila dia
dalam berkarya bisa memberikan manfaat bagi lingkungan, masyarakat dan agama Apa motto hidup Bapak? Kalau motto saya “Menjadi Pribadi Muslim yang prestatif dan Tangguh” Boleh disebutkan hobi Bapak? Cita-cita waktu kecil apakah memang ingin jadi insinyur? Hobby saya ..menggambar tentunya...., sekarang ini lagi hobby main tennis. Cita-cita gak kebayang akan jadi arsitek, yg jelas cita-cita apa saja yg terpenting bisa bermanfaat dunia-akhirat dan bisa menjadi amal jariyah bagi orang tua,(mikul duwur mendem jero) oh ya satu lagi yg tak kalah penting mndpat ridho dari Alloh SWT..tentunya. Mohon ceritakan sepintas tentang perjuangan Bapak ketika kuliah! Alhamdulillah...sy dilahirkan dari keluarga sederhana bapak/ ibu guru PNS, suatu mimpi bisa sekolah sampai selesai sarjana. Mula-mula saya lulus D3 Akademi Teknik Arsitektur YKPN yogya sampai disini saja sudah untung bisa selesai D3, kemudian tahun 1994 saya hijrah ke Bandung bekerja pada salah satu konsultan perencana yg cukup ternama PT. Atelier 6 Bandung. Krisis moneter tahun 1998 saya keluar dari kerja dan kembali ke Yogya dengan bekal tabungan yg minim saya bertekad untuk meneruskan S1 di Universitas Gadjah Mada, mengingat biaya kuliah dan biaya hidup cukup tinggi, serta kondisi orang tua yang pas-pasan saya harus nyambi kerja sebagai freelance, juga cari kost-kost an yang murah dengan dinding kamar triplek berlantai plester dan tiker. (Abdurrahman)
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
19
RADAR PEKALONGAN
Sapuan Batik, Penggagas Pameran Batik Bodol
Selalu Ada Ide Gila untuk Lestarikan Batik DI kalangan seniman batik, ia sudah tidak asing lagi. Kiprahnya sebagai seniman batik telah diakui oleh beberapa kalangan. Ciri khasnya yang selalu melahirkan ide gila dalam melestarikan batik, membuat kesan tersendiri bagi para seniman lainnya. Ya, ia adalah Sapuan, Sapuan Batik. Ketertarikannya terhadap batik, memaksa pria yang berprofesi sebagai guru IPA di SMP 2 Paninggaran Pekalongan itu memberanikan diri untuk terjun di dunia batik pada tahun 2004, setelah dihasut oleh kakaknya. Di sela-sela waktu sibuknya sebagai guru, ia gunakan untuk melampiaskan cintanya terhadap batik. Pria kelahiran Pekalongan, 10 Agustus 1963 ini, selalu identik dengan karya-karya batiknya yang bernuansa tematik. Karyanya selalu mengandung cerita yang sarat akan pesan moral. Salah satu karyanya yang cukup monumental, yaitu batik yang bertema tentang Kandungan Ibu Pertiwi. Karya tersebut bercerita tantang, perjuangan seorang ibu yang memiliki peran sangat luar biasa di kehidupan setiap orang. Di rumahnya yang berada di Desa Tunjungsari, Keca-
matan Siwalan, Kabupaten Pekalongan itu, Pak Guru, sapaan akrabnya, mengatakan, batik merupakan warisan budaya bangsa sejak dulu kala, sangat tradisional dan tidak tergantikan. Karena hal inilah, perkembangan zaman tak mampu menyisihkan peran batik. Ada apa di balik batik tersebut? Sampai-sampai UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia. “Sehingga wajar, jika UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia,” ujarnya. Menurutnya, untuk terjun ke dalam dunia batik, tidak cukup dengan keberanian dan modal yang cukup saja. Sudah banyak orang yang gagal mengembangkan bisnis batik. Cara membuatnya yang memakan waktu cukup lama, harus memaksa kita untuk bersabar. Paling cepat satu tahun, bahkan bisa dua tahun atau lebih. Dan jumlahnya pun tidak bisa diproduksi secara massal. Paling antara 2-4 lembar per tahun, bahkan mungkin hanya bisa 1 lembar. “Oleh karena itu, tidak cukup hanya dengan modal melimpah, orang bisa berhasil menggeluti dunia batik,” terangnya. Lalu, kenapa sampai sekarang dirinya masih bertahan
di dunia batik? Jawab dia tidak lain karena cinta. Rasa cinta dan keinginannya yang kuat untuk mempertahankan batik, membuatnya tetap bertahan meski secara financial hal itu tidak lebih menguntungkan dibanding bisnis lain. “Prinsipnya, geluti saja batik dengan sungguhsungguh, jangan khawatir mati, karna batik akan menghidupi kamu. Dan saya memiliki misi jahat, yaitu menyebarkan virus batik di hati masyarakat,” kelakarnya, sembari tertawa ringan. Di balik selembar kain batik, Sapuan berkata, nilai be-
sar yang patut menjadi renungan oleh masyarakat adalah, bagaimana proses pembuatan batik tersebut. Selama ini, orang-orang hanya mengagumi keindahan batik, setelah batik tersebut dipajang
di galeri, museum atau di kaca-kaca pameran saja. Mereka tidak tahu, betapa besarnya perjuangan para pengrajin untuk menghasilkan selembar kain batik. “Proses pembuatannya yang memakan waktu tahunan itu, penuh dengan perjuangan, kesabaran dan ketelatenan. Tapi konsumen batik jarang melihat hal demikian,” celetuknya. “Kalau dalam proses pembuatan itu ada kesalahan atau kerusakan, siapa yang akan menanggungnya? tidak ada. Padahal, jika batik itu rusak, kerugian yang dialami tidak
sedikit,” kata ayah tiga anak itu. Atas dasar inilah, lagi-lagi ia melahirkan ide gila kepada para penikmat batik. Ide itu ia aplikasikan melalui pameran batik bodol (rusak, red) yang digelar di Jogjakarta pada akhir tahun 2013 lalu. “Gagasan untuk mendirikan pameran batik bodol itu awalnya saya sampaikan ke beberapa rekan sesama seniman batik di Jogja. Alhamdulillah, mereka menyambut positif
ide saya, dan didirikanlah pameran Ketumbar (pelangi) di kota tersebut, pada Desember tahun lalu,” ungkap dia. “Harapannya, agar orangorang tahu, betapa besar perjuangan para pembatik untuk menghasilkan batik. Meski hanya sehelai kain saja,” tandasnya. (Muhammad Hadian)
TENTANG SAPUAN Nama lengkap
: Sapuan
Tempat Tgl Lahir
: Pekalongan, 10 Agustus 1963
Nama Istri
: Sri Hartini
Nama Putra
1 : Ikhawan Elsafa Humania 2 : Anggun Dara Tunjung Biru 3 : Galang Eros Semesta
Profesi
: Guru IPA di SMP
Motto
: Sebaik-baik manusia adalah yang
MEMBATIK - Guru IPA yang juga desainer baik, Sapuan tengah menggoreskan karyanya.
dapat bermanfaat untuk manusia lainnya MUHAMMAD HADIYAN
Rani Wijayanti, Siswi SLB Penyandang Tuna Rungu Wicara
Raih Segudang Prestasi DI usianya yang masih belia dan segala kekurangan, Rani Wijayanti, siswi penyandang tuna rungu wicara di SMPLB Wiradesa Pekalongan ini, berhasil menoreh segudang prestasi. Ia sangat pandai sekali melukis. Kemahirannya meliuk-liukan krayon di atas kertas karton putih sudah tidak dapat diragukan lagi. Hobinya melukis telah mengantarkannya gadis berusia 18 tahun itu meraih beberapa penghargaan, baik di tingkat nasional maupun provinsi. Di tahun 2013, beberapa prestasi ia toreh. Seperti Juara 1 lomba lukis dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi di Solo, Juara 3 menghias taplak meja dengan cat tekstil dalam ajang yang sama, Juara 1 FLS2N tingkat Nasional di Medan, Juara 1 lomba lukis Jambore tingkat Pro-
vinsi, dan masih banyak lagi. Keberhasilan Rani mencetak berbagai karya lukis yang sarat akan nilai-nilai seni tentunya dengan bimbingan guru pembimbing lukis di sekolahnya, Suyanto. Lukisannya selalu mengandung pesan moral yang mampu membius siapapun yang melihatnya. Salah satu lukisan terbaiknya, mengisahkan tentang nasionalisme bangsa dengan menampilkan gambar tari tradisional daerah, dengan background bendera merah putih dan lima simbol ke agamaan. Lukisan ini mengandung makna tentang persatuan dan kesatuan, sesuai dengan “Bhineka Tunggal Ika”. Menurut dosen pembimbingnya itu, Rani merupakan anak yang cerdas dan kreatif. Ia selalu mendengarkan setiap arahan yang
Suyanto berikan. Bahkan terkadang, hasil karyanya jauh lebih bagus dari arahan yang semula hanya ada dalam konsep guru pembimbingnya itu. “Untuk urusan lukis, ia memang rajin berlatih. Bahkan, saat-saat menjelang lomba, tak jarang ia datang ke rumah saya untuk minta diberikan arahan. Selain itu, jarak sekolah dengan rumahnya yang be rada di Desa Jeruksari (Keca matan Tirto, Pekalongan) cukup jauh. Namun jarak yang jauh, sama sekali tak melunturkan semangat dia untuk berlatih dan belajar,” kata Suyanto. Alhasil, kerja kerasnya itu tidak hanya mengharumkan nama Kabupaten Pekalongan saja. Prestasi segudangnya telah membuat kedua orang tua bangga. Di rumah, ia adalah gadis se-
MUHAMMAD HADIYAN
derhana. Tinggal di daerah pesisir Kota Santri, dengan kondisi lingkungan yang sering terendam rob. Anak dari pasangan Slamet dan Halimah ini hidup serba kekurangan. Orang tuanya yang hanya bekerja sebagai pemulung dan buruh cuci itu, tak mampu merehab rumahnya agar terhindar dari terjangan banjir rob. Namun Tuhan Maha Adil. Di balik serba kekurangannya tersebut, ia mampu berprestasi di tingkat nasional maupun provinsi. Dari prestasinya itu, ia telah memberikan sedikit materi untuk dirinya. Sehingga ia mampu membantu ekonomi keluarga. Bahkan dari prestasinya, ia pun mampu merenovasi rumahnya yang semula tak layak huni. Tak hanya itu saja, karya-karyanya juga banyak diminati orang. Terakhir, ada yang membeli salah satu lukisannya dengan harga Rp 250 ribu. Hasil dari pendapatannya itu, telah sebagian ia belikan sebuah sepeda untuk adiknya yang masih kecil. Saat ditanya terkait cita-citanya di masa depan, gadis riang namun pemalu ini menjawab, ingin menjadi pelukis profesional. Setelah lulus dari sekolah, ia berencana ingin bergabung di sanggar lukis untuk mengembangkan kemampuannya. ( M u h a m m a d Hadian)
TROFI - Rani di antara deretan piala sebagai hasil prestasinya.
MUHAMMAD HADIYAN
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
20
RADAR PEKALONGAN
Caram, Pencipta Alat Pemotong Kripik Tempe
Ciptakan Alat Potong dari Bahan Daur Ulang Berawal Dari Kegagalan Menjalankan Usaha Tempe MESKI berulang kali gagal dalam menjalankan usahanya sebagai pengusaha tempe, namun tidak menyurutkan warga Desa Tengengwetan, Rt 04 Rw 01, Kecamatan Siwalan patah arang. Adalah Caram (62) yang bangkit dari kegagalan dan berhasil menciptakan alat pemotong kripik tempe, yang kini pemasarannya sampai tembus hingga ke Ibu Kota Jakarta. Berawal dari lingkungan yang mayoritas menjadi perantau untuk memproduksi tempe di beberapa daerah, membuat pria asli Kota Santri itu membuat terobosan. Yakni dengan menciptakan alat pemotong kripik tempe untuk mempermudah warga dalam membuat keripik tempe. Meski harus berkucing-kucingan dengan sang istri ketika pertama menciptakan alat pemo-
tong kripik tempe tersebut, namun kini jerih payahnya sudah banyak dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. “Alat pemotong kripik ini pertama kali saya buat sekitar tahun 1990-an. Ketika itu saya menjadi pengusaha tempe, namun meski berpindah perantauan tetap saja gagal. Dari kegagalan itu akhirnya saya beralih untuk memproduksi kripik tempe, karena pengusaha kripik tempe pada sukses. Namun ketika menggeluti usaha tersebut mengalami kendala dalam pemotongan tempe. Saya pun selalu berpikir, bagaimana caranya supaya memotong kripik tempe lebih cepat dan hasilnya banyak, akhirnya membuat alat tersebut dengan memanfaatkan barang bekas seperti waterpom mobil Sizuki Carry,” terangnya. Pertama kali alat diciptakan, hasilnya kurang maksimal. Ia pun terus melakukan perbaikan supaya hasilnya maksimal. Alat pemotong tempe baru maksimal setelah dua ta-
hun berjalan. Adapun alat pemotong tempe mulai dikenal, ketika tetangganya membuat keripik tempe, yang semula masih menggunakan alat manual dengan pisau dapur untuk mengirisnya. Kemudian ia pun sedikit memamerkan dengan membawa sebuah tempe dibawa pulang, namun setelah hitungan detik sebuah tempe menjadi beberapa lembar tempe dengan ketebalan irisan yang sama. “Waktu itu tidak ada yang percaya, namun setelah saya perlihatkan dan dipraktikan, semua pada heran. Akhirnya alat itu disewa, kemudian mulai banyak yang tahu dan malah memesan alat tersebut untuk dibuatkan,” lanjutnya. Adanya warga yang pesan, kemudian hasil karyanya pun kemudian diikutkan dalam pemeran mewakili Kecamatan Siwalan ketika Expo. Setelah dikenal, dari Bappeda Kabupaten Pekalongan mengajak untuk alat tersebut ikut dipamerkan dalam acara pemeran di tingkat propinsi. Dari pemeran itu mulai dikenal bahkan banyak yang mulai pesan baik
TRIYONO
datang langsug ke rumah atau via telephone. Adapun dulu pertama alat dijual hanya Rp 300 ribu. Saat ini, alat dijual Rp 1,7 juta. Meski terkesan mahal, tetapi apabila pesan dalam sebulan barang baru bisa diambil, karena terlalu banyak orang yang pesan terutama dari luar kota, seperti Bandung, Semarang bahkan Ibu Kota Jakarta dan luar pulau jawa seperti Riau, Sulawesi, Sumatra dan Kalimantan. Sedangkan keunggulan alatnya yang dapat digunakan para home industri kripik tempe. Dengan alat tersebut menjadi mudah, cepat waktu, dan kualitas irisan tempe yang nyaris sama. Berbeda dengan keahlian mengiris tempe dengan menggunakan pisau, yang dipastikan gelombang irisan berbeda dengan keahlian relatif cukup susah. “Kalau perajin keripik tempe yang ahli bagian memotong atau pengiris tempe sakit kontan produksi mandek. Berbeda dengan alat ini, yang dengan mudah digunakan oleh siapapun, bahkan anak SD saja mudah menggunakannya,” ungkapnya. Penyempurnaan dalam inovasi mesin temuannya selalu dikembangkan setiap saat. Dengan begitu diharapkan akan banyak membantu masyarakat yang membutuhkan. Diantaranya bisa menggunakan penggerak dinamo, sehingga hasilnya lebih banyak. “Untuk pembuatan satu alat pemotong kripik tempe membutuhkan empat sampai tiga hari, namun karena bahan baku bekas sulit didapatkan kami mendatangkan dari Bandung dan itupun waterpom mobil baru. Sedangkan apabila ada yang minta dibuatkan menggunakan mesin kami buatkan, namun harga memang berbeda.” (yon)
TRIYONO
KRIPIK TEMPE - Alat potong kripik tempe hasil karya Caram (62) warga Desa Tengengwetan Rt 04 Rw 01 Kecamatan Siwalan kini tembus pasaran hingga luar pulau Jawa.
Thomas Hari Adi, Pemerhati Lingkungan
Aktif Kampanyekan Lingkungan Hijau Persoalan lingkungan memang hal yang perlu mendapat perhatian serius karena itu menyangkut kehidupan saat ini dan masa depan.” THOMAS HARI ADI
BAGI warga Kota Santri, nama Thomas Hari Adi sudah tak asing lagi ditelinga. Sebab keaktifanya dalam mengkampanyekan lingkungan hijau, baik di kalangan anak SD hingga masyarakat umum. Semua dilakukan untuk membawa banyak manfaat keberlangsungan lingkungan agar selalu terjaga. Kegemaran di bidang lingkungan dilakukan pria asli Magelang kelahiran 1964 tahun lalu itu sejak kuliah. Yakni dengan aktif berorganisasi kemahasiswaan dan kepencinta alam. Saat ini, ia pun dipercaya menjadi Direktur LSM Komuniti Forestri Kabupaten Pekalongan. Diakui Thomas, aktivitas yang digeluti merupakan perpaduan ilmunya, yaitu antroplogi dan hobi kepencintalaman. Dari situlah membawanya gemar untuk melakukan traveling maupun mengikuti ekspedisi terutama di daerahdaerah terpencil. Dijelaskan, ia pun banyak segudang pengalaman. Bahkan di tahun 1984, saat kuliah, ia bersama teman kuliahnya, pernah menyambangi Komunitas Nelayan pemburu paus di Lamalera- Flores Timur. Ia juga bertemu Komunitas suku Sakai di Pedalaman Riau, suku talangmamak di pedalaman Jambi. Bahkan, ia pun bertemu komunitas petani Petungkriyono Pekalongan, serta berbagai daerah-daerah terpencil lainnya di pedesaan jawa. “Waktu itu saya senang mengunjungi lokasi-lokasi yang terisolir, karena alamnya bagus dan budaya masyarakatnya masih asik serta bersahaja,” ungkap Thomas. Dari pengalaman-pengalaman itulah, kecintaan lingkungan dan budaya makin tumbuh yang kemudian mendorong Thomas dan teman-temannya untuk menginsiasi kelompok swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat (LSM Nawakamal) di Jogjakarta.Sejak itu, ia merasa nyaman untuk bergiat
dan beraktifitas di dunia LSM lingkungan dan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya desa-desa hutan. Sejak tahun 1998, Thomas bergabung di berbagai LSM Lingkungan seperti Nawakamal, Jogjakarta, Tjut Njak Dhien Jogja. Lembaga Alam Tropika Indonesia – Bogor, yang akhirnya telah mendorongnya untuk mendirikan lembaga LSM Komuniti Forestri di Kabupaten Pekalongan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan pelesatrian kawasan hutan. Bersama LSM Komuniti Forestri, kegiatan pemberdayaan masyarakat serta aktifitas kegiatan pelestarian hutan ditularkan kepada komunitas-komunitas lain, khususnya kalangan pemuda. Tidak hanya itu, ia pun berbaur dengan Komunitas masyarakat peduli lingkungan baik di Pekalongan hingga komunitas-komunitas di Flores, Kalimantan, Papua, Aceh, Sumatra
Barat. Hingga kini, ia pun terus membangun jaringan. “Ya persoalan lingkungan memang hal yang perlu mendapat perhatian serius,” kata pria yang tinggal di Jalan Jlamprang 152, Krapyak Kidul, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. “Karena itu menyangkut kehidupan kita kekinian (saat ini) dan keakanan (masa depan), sesungguhnya kehadiran bencana, banjir, tanah longsor, perubahan iklim, ini adalah salah satu buah dari salah urusnya kita terhadap lingkungan pada masamasa sebelumnya,” terang pria yang pernah menjadi asisten Dosen Mata Kuliah Organisasi Sosial, Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Oleh karena itu, pria dengan penampilan bersahaja ini tetap gaul jika diajak beraktifitas untuk melakukkan kegiatan-kegiatan yang menyangkut pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Selain selalu aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian hutan, pelesatrian kawasan pantai, Thomas dan LSM KF juga seringkali membuat inisiasi kegiatan aksi lingkungan seperti pendidikan lingkungan untuk anak sekolah, dan komunitas–komunitas pemuda. Saat ini Thomas juga dipercaya sebagai Koordinator Komunitas Hijau Kabupaten Pekalongan dan juga Ketua Forum Economy Development and Employment Promotion (FEDEP) Kabupaten Pekalongan, yang bergerak untuk pemberdayaan komunitas UKM di sektor pertanian, pariwisata dan industry kecil berbasis potensi sumberdaya local. Thomas juga menjadi inisiator dari pengembangan Ekowisata Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, Pengembangan wisata alam Kawasan Kabalong dan penggagas FESTIVAL DURIAN yang kini menjadi agenda tahunan di Kabupaten Pekalongan. (triyono)
ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Thomas Hari Adi foto bersama dengan anak-anak Buntuni Papua, dalam upaya pembangunan kampung berkelanjutan di Papua.
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
21
RADAR PEKALONGAN
AKBP Rifki SH SIK, Kapolres Pekalongan Kota
Terobosan Pada Pembinaan dan Operasional SEJAK sekitar enam bulan lalu, AKBP Rifki SH SIK menjabat sebagai Kapolres Pekalongan Kota. Itulah untuk kali pertama lulusan Akpol tahun 1994 ini mengemban amanah sebagai Kapolres. Sebelumnya, pria berdarah Padang, ini menjabat sebagai Kepala Detasemen Taruna Akpol, selama tiga tahun. Meski menjadi Kapolres adalah hal yang baru bagi AKBP Rifki, namun tampaknya bukan suatu hal yang sulit baginya untuk menyesuaikan diri dalam memimpin. Ini tak lain, karena banyaknya pengalaman yang ia miliki sejak sebelum bertugas di Pekalongan. Tercatat, sebelumnya ia pernah bertugas sebagai Kanit Intel di jajaran Polresta Manado, dilanjutkan seorang Kapolsek di sana. Kemudian, mendapat kepercayaan untuk mengemban tugas di jajaran Polda Jateng. Sebagian besar diantaranya, bertugas di bidang lalu lintas. Antara lain, pernah menjabat sebagai Kasubag Lantas Polwil Pati, Kasat Lantas di Cilacap. Selanjutnya pindah tugas sebagai Kabag Ops di Polres Kudus, bertugas di Polwil Surakarta, Sespim, hingga kemudian mengemban tugas di lingkungan Ak-
ISTIMEWA
VESPA - Kapolres lebih memilih klub Vespa ketimbang klub mewah lainnya.
pol. Setelah itu, AKBP Rifki mengemban amanah di ‘kawah candradimuka’ calon anggota Polri, yakni di Akpol Semarang, sebagai Kepala Detasemen (Kaden) Taruna Akpol. Jabatan itu ia emban selama tiga tahun, sampai akhirnya pindah tugas ke Kota Pekalongan sebagai Kapolres Pekalongan Kota. Begitu bertugas di Polres Pekalongan Kota, dia langsung membuat sejumlah terobosan. Adapun berbagai program yang sudah dijalankan Kapolres sebelumnya, AKBP Dhani Hernando yang sudah bagus, tetap dilanjutkan. KRING SERSE DAN BABIN Terobosan dari AKBP Rifki di sini, terutama dalam dua bidang, yakni bidang operasional dan bidang pembinaan. Di bidang operasional, antara lain adanya kegiatan yang dinamakan ‘Safari Jumat’. Kegiatan ini, dimaksudkan untuk mendekatkan diri jajaran Polres dengan masyarakat di wilayah hukum Polres Pekalongan Kota, menggali informasi dari masyarakat, dan menyampaikan pesanpesan kamtibmas. Bentuknya, adalah dengan mengikuti salat Jumat di masjid-masjid yang
ada di wilayah hukumnya. Setiap jumat, lokasinya berganti-ganti dari satu masjid ke masjid lain. Sebetulnya hal ini bukan sesuatu yang baru, tetapi lebih ditingkatkan dan melibatkan lebih banyak anggota Polres. “Pada safari Jumat ini, saya juga membawa para perwira yang terdiri dari para Kabag, Kasat, Kapolsek di wilayah masing-masing, dan anggota lainnya,” ungkapnya. Tentunya, sebelum itu dilakukan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan takmir masjid setempat. Kemudian, saat pelaksanaan, anggota Polres Pekalongan Kota terkadang bertindak menjadi khatib salat Jumat di masjid tersebut. Setelah salat Jumat selesai, barulah Kapolres maupun jajarannya menyampaikan banyak hal. Kesempatan tersebut juga dijadikan sarana berdialog antara anggota Polres dengan jamaah salat Jumat. “Kita memperkenalkan diri, bersilaturahmi, dan menyampaikan beberapa pesan kamtibmas, dan menyerap aspirasi dari masyarakat,” jelasnya. Seringkali, pada kesempatan itu ada masukan-masukan penting dari masyarakat, ten-
tang sebuah kejadian tindak kriminal, maupun apa saja yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Polri. Tak jarang, ada pula saran dan kritik kepada anggotanya yang dilontarkan masyarakat pada saat itu. “Banyak hal yang disampaikan, termasuk tentang tindakan anggota di lapangan. Apa yang disampaikan ke kita, pada saat itu juga kita tampung, dan segera akan ditindaklanjuti. Misalnya saja, informasi tentang peredaran miras,” bebernya. Apa yang dilakukan melalui safari Jumat itu, ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hingga kini, kegiatan itu masih terus berlangsung. Baik dilakukan langsung oleh Kapolres, maupun para perwiranya, termasuk Kapolsek. Ternyata itu cukup efektif untuk menyerap informasi dari masyarakat dan sebagai salahsatu ajang silaturahmi. “Informasi dari masyarakat itu penting untuk menunjang keberhasilan tugas kami sebagai anggota Polri. Terlebih, sebuah peristiwa yang terjadi di masyarakat, tentunya yang lebih banyak tahu adalah masyarakatnya sendiri,” ungkapnya. Terobosan bidang opera-
sional lainnya, adalah adanya program ‘keroyok babin dan keroyok serse, atau kring babin (bintara pembina) dan kring serse’. Menurut Kapolres, sebenarnya kring serse dan kring babin ini sudah ada sebelumnya, dan sudah jadi program Kapolri dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. POLICE OF THE MONTH Berikutnya, di bidang pembinaan, AKBP punya sebuah terobosan kreatif dalam meningkatkan motivasi anak buahnya. Bentuknya adalah pemberian reward atau penghargaan yang diberikan tiap bulan sekali, yang dinamakan ‘Police of The Month’. “Tujuannya, yang pertama sebagai bentuk reward kita kepada anggota berprestasi. Tujuan berikutnya, adalah untuk lebih meningkatkan motivasi dan semangat kerja anggota, agar berlomba-lomba meningkatkan kinerja dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. Ia menyebutkan, ada empat katagori dalam pemberian penghargaan bagi anggota yang berprestasi itu. Mulai dari katagori di bidang Operasional, Pembinaan, hingga katagori Babinkamtibmas yang terbaik. Adapun katagori berikutnya, adalah terkait dengan pengungkapan kasuskasus yang menonjol. “Misalnya katagori curras, maupun kasus-kasus yang dianggap menonjol lainnya. Ini setiap bulan akan kita kasih reward,” ungkapnya. Dengan pemberian tersebut, diharapkan akan ada keseimbangan antara ‘reward’ dan ‘punishment’. Bagi anggota yang melakukan pelanggaran, pasti akan mendapatkan sanksi sesuai aturan. Sedangkan bagi yang berprestasi, akan mendapat penghargaan. (way)
Andi Setiawan, Ketua sekaligus penggagas Komunitas Biji Kota Pekalongan
Manfaatkan Biji untuk Konservasi Alam BIJI bukan sampah. Biji adalah mahluk hidup. Kembalikan biji ke habitatnya. Demikianlah yang selalu digembar-gemborkan Andi Setiawan, Ketua sekaligus penggagas Komunitas Biji (Kombi) Kota Pekalongan. Maka, menurut Andi, kita tidak boleh begitu saja menyia-nyiakan biji. “Tanamlah biji, semaikanlah, biarlah biji tumbuh menjadi pohon,” ajak pria Semarang, 22 Februari 1978 ini. Keuletannya dalam gerakan menyemaikan biji, menurut pria yang tinggal di Poncol, Pekalongan Timur, itu dilandasi oleh rasa cintanya terhadap lingkungan. Ia ingin terus melakukan konservasi lingkungan. Cinta terhadap lingkungan menurutnya sudah menjadi kewajiban dan tugas kita bersama. “Menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggungjawab kita semua. Kita wajib mencintai bumi, wajib mencintai lingkungan,” tegasnya. Kenapa? Karena, ungkap dia, semua aktifitas dilakukan di bumi. Baik itu ulama, pendeta, guru, dokter, PNS, tukang becak, pengangguran, dan siapapun. “Siapa saja mereka, amaliyahnya dilakukan di bumi. Maka, harus berperilaku baik di bumi. Kalau tidak mau mencintai bumi, tidak mau mencintai lingkungan, ya tidak usah tinggal di bumi,” ujarnya. Langkah yang ia ambil sebagai perwujudan cinta lingkungan itu adalah dengan tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk gemar menyemai, menanam biji. Maka ia pun mendirikan komunitas biji, April 2013 silam. Adapun posko komunitas yang didirikannya itu bertempat di rumahnya. “Saya ingin menumbuhkan gerakan menyemai,” katanya. Menyemai biji sehingga menjadi sebuah tanaman dan
tumbuh menjadi pohon adalah salah satu bentuk penghijauan. Komunitas yang kini terus dikembangkan dan disosialisasikannya demi memberi pemahaman ke masyarakat bahwa konservasi bisa diwujudkan hanya dengan limbah biji. Sampah berbentuk biji baik dari buah yang sudah dikonsumsi maupun dari pohon, hendaknya jangan dibakar bersama sampah. “Ambil dan semaikan di tanah terbuka, maka dia akan tumbuh,” Kalaupun tidak cukup lahan atau tanah terbuka, penyemaian biji bisa dilakukan menggunakan kotak spons bekas buah-buahan impor. Kotak tersebut tinggal dikasih tanah, ditanami biji, dikasih pupuk, dirawat, maka biji akan tumbuh. Kemudian jika sudah
mulai tumbuh, maka bisa dipindah ke lahan yang ada. Dikatakan pula bahwa sebenarnya penghijauan menggunakan biji mudah dilakukan. Tinggal ada niat dan kemauan. Konservasi melalui penyemaian biji, dinilainya juga lebih efektif dan lebih hemat dari pada harus melalui tanaman yang sudah berbentuk bibit. Andi menilai, jika melalui tanaman yang berbentuk bibit maka nilai program akan lebih besar dari pada hasilnya. Artinya modal yang dibutuhkan cukup besar, karena bibit pohon berharga cukup mahal. Sementara konservasi melalui biji, nilai programnya nol namun bisa menghasilkan pohon berumur lima sampai 10 tahun lebih. Itulah alasan dirinya ngotot menyosialisa-
sikan gerakan tersebut. “Umur pohon yang ditanam dari biji akan lebih lama. Daya tahannya juga lebih kuat, karena akan mempunyai akar tunggang. Daya tahan kuat, sistem perakarannya juga kuat,” katanya. “Saya ingin semua orang memahami bahwa melihat sebuah pohon jangan hanya dari batang pohon itu terus ke atas. Harusnya, sistem perakarannya perlu dilihat juga,” imbuhnya. Konservasi melalui biji, dikatakannya juga lebih efektif. Karena, biji mempunyai sifat adaptasi yang tinggi. Sehingga, biji kurma juga bisa tumbuh di tanah Indonesia. Sementara jika menanam bibit pohon, sifat adaptasinya sudah rendah karena bibit yang sudah terbiasa hidup dalam kondisi dan kultur tanah tertentu,
akan sulit menyesuaikan diri dengan tanah baru. Sejak sibuk mensosialisasikan manfaat besar biji, Andi bahkan mengesampingkan pekerjaannya sebagai sopir panggilan. Sudah tak terhitung berapa banyak panggilan yang diabaikannya, dan uang hasil menyopir yang sudah dihabiskannya demi memperjuangkan gerakan tersebut. Akibat kegiatannya itu, tak jarang pula banyak warga yang menilainya gila. Karena, hanya demi biji rela melupakan pekerjaan yang menjadi tumpuan hidupnya. Namun langkah itu tak pernah disesali Andi. Dirinya berprinsip, rezeki tidak akan pernah hilang jika manusia mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi sesamanya. (way)
PERSON OF THE YEAR
SELASA, 28 JANUARI 2014
22
RADAR PEKALONGAN
H Teguh Suhardi
Balapan dengan Kematian Gunakan Jurus Celah dan Air Bening
dini, memperbaiki pola hidup lebih sehat dengan makanan dan olahraga teratur. Untuk mendukungnya di setiap rumah sakit yang MENDENGAR nama pria asal dipimpinnya menyediakan fasiWeleri Kendal ini, orang tentu akan litas cek kesehatan sejak dini. teringat banyak hal. Dari rumah saBahkan di RS QIM Batang yang kit, dunia dakwah melalui pesantren juga dipimpinnya, memiliki mobil dan tentu saja bisnis dalam berba- khusus yang bisa berkeliling untuk gai bidang. Suami dari Muslichah cek kesehatan bahkan bisa melatersebut memang cukup getol dalam kukan penanganan awal kesehatan dunia sosial kemasyarakatan. Dia secara mobile. adalah Teguh Suhardi. Sebagai warga yang peduli deSaat ini dirinya memimpin 3 ngan Kabupaten Batang, dirinya banyak memiliki citacita di daerah tersebut. ORGANISASI - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Pekalongan - Ketua Majelis MPKU Muhammadiyah Kendal - Ketua BPH Akper Muhammadiyah Kendal - Ketua KBIH Arahma Kendal - Ketua BPH RS H Juanaid PKL LUTFI H
H Teguh Suhardi
- Ketua majelis daerah KAHMI Kendal - Anggota Dewan Pembina PM Tazzaka Batang
rumah sakit dengan 5 poliklinik, belum lagi setiap rumah sakit memiliki banyak kegiatan sosial dan bisnis yang tepat sasaran dengan masyarakat. “Saya memang senang dengan rumah sakit, bukan berarti saya suka dengan orang sakit. Akan tetapi saya berharap konsep preventif dalam dunia kesehatan, yang selama ini sudah berjalan terus meningkat,” terangnya. Konsep penanganan kesehatan secara kuratif menurutnya sangat boros biaya. Dicontohkan di Korea Selatan, sebelumnya biaya kesehatan sebesar 100 T Won. Namun dengan tindakan preventif dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat, selama 5 tahun kemudian biaya kesehatan hanya 50 T Won saja. Untuk itu advokasi kesehatan di masyarakat memang perlu rutin dilakukan. Dari cara hidup yang tepat dan sehat, memasyarakatkan cek kesehatan sejak
“Saya ingin Batang ke depan lebih terlihat di peta,” tegas ayah dari Hikmah Hujriati tersebut. Walaupun lambat laun ke depan, tambahnya, kabupaten yang terkenal dengan alas roban yang ganas dan jalur esek-esek pantura tersebut, akan semakin terkenal dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dirinya merasa masih banyak cela untuk dibidik. “Saya memiliki strategi ‘cela’ dalam setiap hal yang dikerjakan. Baik segi bisnis maupaun sosial kemasyarakatan. Yang mana mencari
sisi lain yang ternyata bisa dimaksimalkan,” tegasnya. Seperti dicontohkan di Batang, masih bisa dikembangkan dalam bidang lain. Seperti rumah sakit yang dibangunnya, ke depan akan mendirikan sekolah internasional, universitas bahkan banyak ambisi lain yang diyakini juga bisa berpengaruh dengan suatu daerah. Untuk mencapai semua citacitanya dirinya juga dituntut bisa masuk ke segala lapisan masyarakat. “Air Bening “ yang memiliki filosofi bisa merasuk ke segala hal serta turut mencairkan banyak hal yang tidak baik, menjadi jargonya yang dasyat untuk memotivasinya agar kuat. “Saya harus tidak alergi, bisa masuk ke segala lapisan, golongan dan lain sebagainya. Untuk memujudkan cita-cita saya ke depan,” tegasnya. Segalanya sudah dimiliki bapak satu perempuan tersebut, dari jabatan, bisnis, keluarga bahagia, bisnis yang tiada henti, membangun berbagai fasilitas umum dari pondok pesantren, sekolah, rumah sakit, yayasan sosial, sekolah dari tingkat dasar, perguruan tinggi sampai sekolah internasional kerjasama dengan Turki. “Impian yang belum saya wujudkan adalah ingin buat yayasan yang peduli dengan kaum pinggiran di pantura. Setiap hari saya pulang pergi dari Weleri Pekalongan lihat mereka cukup sedih sekali digaruk Satpol, difoto-foto dan dipelakukan yang tidak layak. Padahal saya yakin mereka tidak ingin menjual diri seperti itu,” ucapnya sedih. “Saya harus balapan dengan kematian, seiring umur yang terus bertambah. Kalau untuk masalah uang, saya yakin sangat mudah. Tinggal gerakan dari kita saja, semoga segera terwujudkan. Saya juga ingin membuat usaha tertentu, pasti ada celah bisnis diantara bisnis yang ada untuk mereka. Agar bisa hidup layak,” pungkasnya. (han)
BERSEPEDA Kapolres Batang kerap bersepeda dengan anggota. NURUL FATAH
Widi Atmoko, Kapolres Batang
Perbaiki Citra Polri KEAMANAN di setiap daerah sudah menjadi cita-cita semua orang, termasuk diantaranya di wilayah hukum Polres Batang. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka kepolisian harus mau terjun langsung ke lapangan untuk melihat setiap kondisi wilayahnya masing-masing. melalui semboyan Polisi sebagai penolong, sahabat dan pelayan masyarakat, Kapolres Batang AKBP Widi Atmoko SIK, mencoba mewujudkan cita-cita tersebut. Kapolres Batang, AKBP Widi Atmoko SIK mengatakan, selama ini citra Polisi selalu negatif di mata masyarakat, untuk itu harus memiliki terobosan bagaimana cara memperbaiki citra tersebut. Padahal bukan Polisi yang negatif, akan tetapi oknum yang ada di dalamnya. Dan untuk memperbaiki hal itu semua, Polres Batang memiliki beberapa program unggulan, salah satunya adalah dengan membenahi moral anggota. “Semua harus dimulai dari diri sendiri agar tidak selalu memiliki citra negatif, salah satunya kami melaksanakan Senin Berinfak yang dilakukan setiap apel pagi. Namun sebelumnya kami memberi gambaran kepada setiap anggota, dan ternyata responnya sangat baik,” ujar Kapolres. Selain itu juga ada kegiatan Jumat Beramal, yakni dengan berkunjung ke masjid-masjid di seluruh Kabupaten Batang dan melaksanakan Sholat Jumat dengan Khotib dan Imam dari Polres Batang. Hal tersebut sesuai dengan program Kapolri jika Polisi harus banyak hadir di tengah-tengah masyarakat. Dalam kegiatan Jumat Beramal tersebut disampaikan tentang kamtibmas agar masyarakat tahu tugas Polri. Masyarakat juga diimabu tentang bagaimana cara memelihara kamtibmas, karena kamtibmas sudah dibentuk di masyarakat, sedangkan Polri memelihara bersama dengan masyarakat itu sendiri. Pada Jumat Beramal tersebut, sebagian dari hasil Senin Berinfak diberikan ke masjid untuk dikelola dengan
baik. Dengan adanya hal tersebut sehingga masyarakat dan Polri bisa semakin dekat. Kapolres juga menjelaskan jika selama ini pihaknya selalu melakukan kunjungan ke Polsek jajaran dan memimpin apel, semua dilakukan untuk merubah moral anggota kepolisian sedikit demi sedikit. Disamping itu juga melalui Binrohtal dengan tujuan menguatkan tugas anggota Polri, setiap Kamis ada pengajian dan semua harus ikut. Setiap anggota diberikan giliran untuk memberikan kultum. “Kami ingin persepsi masyarakat terhadap Polri bisa berubah, sehingga harus ada terobosanterobosan, kami sampaikan apa saja yang menjadi tugas Polri, jika memang ada yang menyimpang silakan masyarakat catat dan laporkan, kami siap memprosesnya oknum tersebut,” tegasnya. Dalam pelayanan, Polres Batang juga mengedepankan 3S (senyum, sapa dan salam), namun setiap anggota Polres Batang harus lebih dahulu memberikan 3S tersebut sebelum masyarakat bertanya, sehingga kehadiran Polri di masyarakat bisa dirasakan manfaatnya. Setiap pagi hari juga dilakukan pengamanan di daerahdaerah rawan, karena kehadiran Polisi sangatlah penting. Untuk program lainnya, yakni dalam hal pemberantasan tindak kejahatan, Polres Batang juga memiliki program LIBAS (maling sikat habis) dengan program unggulan kasus kejahatan di wilayah pantura nihil. Dalam pemberantasan kejahatan, masyarakat juga ikut berperan dalam hal tersebut. “Miras, judi, jambret dan tindak kejahatan lainnya selalu kami tindak dengan tegas,” jelasnya. Polres Batang juga memiliki program SIBOLMAS (Polisi Bolo Masyarakat), yakni secara rutin selalu membagikan makanan kepada masyarakat yang memang membutuhkan, selain itu juga ada program PAKEL (Pantes, Kewel dan Luwes). Pengawasan terhadap anggota di lapangan juga selalu dilaksanakan, masyarakat sebagai pengawas eksternal
harus bisa ikut mengawasi, sehingga jika ada Polisi nakal bisa langsung melaporkan. “Kami juga mengawasi setiap anggota, baik melalui internal kepolisian sendiri maupun eksternal dari masyarakat. Untuk itu jika terjadi apa-apa di lapangan, masyarakat bisa melaporkan kepada kami untuk segera kami tangani,” ujar AKBP Widi. Terkait dengan persiapan Pemilu 2014, Polres Batang mengeluarkan buku pintar pemilu, hal itu dilakukan dengan tujuan agar anggota paham tentang pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Sehingga nantinya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar jangan sampai timbul bentrok saat pelaksanaan pemilu. Dalam pelaksanaan pemilu sendiri, anggota kepolisian harus netral, bisa menciptakan iklim kondusif di masyarakat. Walaupun berbeda pilihan, masyarakat harus tetap berdamai, jangan sampai terjadi perselisihan. “Setiap pelosok di Kabupaten Batang selalu dikunjungi, baik melalui Babinkamtibmas maupun kegiatan Sabtu pagi bersepeda dengan menyusuri perkampungan,” terangnya. AKBP Widi mengungkapkan jika pihaknya mencoba melakukan perubahan di tubuh Polres Batang dan juga persepsi masyarakat terhadap Polri. Dan kasus kejahatan pada tahun 2013 menurun jika dibandingkan dengan 2012 lalu, hal ini tidak lepas dari terobosan-terobosan yang dilakukan Polres Batang. “Saya berharap kepada setiap Polsek jajaran bisa menjadi satu keluarga yang utuh, dengan kata lain setiap anggota kepolisian bisa membaur jadi satu dengan masyarakat, sehingga Polri dan masyarakat bisa saling membantu dan saling membutuhkan,” tandas Kapolres, AKBP Widi Atmoko. (rul)
TENTANG WIDI ATMOKO Nama
: Widi Atmoko, SIK
Tempat Lahir
: Gombong
Tanggal Lahir : 17 September 1973 Jabatan
: Kapolres Batang
Suku Bangsa : Jawa
QIM - Teguh Suhardi di depan rumah sakit QIM Batang.
Kesatuan
: Polres Batang Polda Jateng
Agama
: Islam
ACARA KEAGAMAAN Kapolres kerap hadir dalam acara keagamaan. LUTFI HANAFI
NURUL FATAH
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
23
RADAR PEKALONGAN
Sarwo Gangsar, Pengembang Burung Hantu Predator Tikus
Berhasil Tingkatkan Hasil Panen ‘KADES Tyto Alba’, itulah nama yang lebih dikenal di kalangan masyarakat Kabupaten Pekalongan, khususnya Kecamatan Kesesi. Dia adalah Sarwo Gangsar. Nama tersebut diperoleh setelah sukses mengembangkan Burung Hantu Tyto Alba predator tikus musuh petani. Saat ini, pria ini dipercaya menjadi Kades Kwasen, Kecamatan Kesesi. Suara yang diperoleh pada Pilkades tahun 2013 sangat mustlak. Padahal, ia baru dua tahun kembali ke tempat kelahirannya, setelah berpetualang di 17 negara itu. Padahal, ia belum mempunyai angan-angan untuk menjadi. Namun rasa prihatin petani banyak mengeluh karena gagal panen tiga kali, membuat hatinya tergugah untuk mencarikan solusi. Belajar dari tempat tinggal sang istri,
Ana Lilianawati asal Demak, yang merupakan tempat penangkaran Tyto Alba, ia terapkan di lingkungannya. Saat itu, modal awal cuma satu burung Tyto Alba. Ia pun mengajak perwakilan warga untuk mengikuti pelatihan di Demak. Kemudian, ia bersama-sama warga membangun rumah tempat penangkaran Tyto Alba berukuran 2x2 meter. Gagasan itu selanjutnya mendapat dukungan dari Bupati Pekalongan, H Amat Antono, yang dibantu 10 burung dan dari BKPP. “Tyto Alba sekarang sudah berkembang menjadi 60-an ekor dan Rumah Burung Hantu (Rubuha) di tengah sawah sekitar 50-an. Dengan berkembangnya Tyto Alba, hasil panen padi petani mulai meningkat, karena serangan hama tikus dapat dihindari. Sebab satu burung Tyto Alba dalam
sehari mampu memakan tiga sampai lima ekor tikus, namun burung tidak memakan saja melainkan mampu membunuh sekitar lima sampai tujuh ekor,” ungkap pria yang sebelumnya menjadi konsultan pertambangan di Negara Kanada itu. Diakui, dalam perkembangan burung banyak mengalami kendala, terutama masyarakat yang masih memiliki kepercayaan bahwa tikus masih berkaitan dengan hal ghoib. Meski demikian hal itu bukan menjadikan menyurutkan semangat berusaha untuk meluruskan mitos tersebut. Ia pun mengaku percaya boleh dengan hal-hal tersebut, tapi dirinya tidak meyakini. Dengan berkembangnya Tyto Alba, ia mulai dipercaya oleh masyarakat dan diusung untuk menjadi Kades Kwasen, Kecamatan
TYTO ALBA - Kades Kwasen Kec Kesesi Kab Pekalongan Sarwo Gangsar bersama para petani memperlihatkan burung tyto alba yang membantu petani meningkatkan panen.
Kesesi. “Karena masyarakat memberi kepercayaan, akhirnya saya memilih untuk membangun desa supaya lebih maju dibandingkan kembali lagi ke luar negeri sebagai konsultan pertambangan. Dari situlah akhir petualangan. Dan sisa hidup saya ingin bermanfaat untuk masyarakat dengan terpilih menjadi Kepala Desa, setelah beberapa negara saya jelajahi terutama di negara-negara konflik seperti Afganistan, Atamhua, Thailand, Afrika dan beberapa negara lainnya,” terangnya. Ternyata, kesuksesan mengembangkan Tyto Alba menjadikan pilot projek di Kabupaten Pekalongan dalam membasmi hama tikus. Bahka, petani dari daerah tetangga juga ikut menimba ilmu untuk mengembangkan Tyto Alba, seperti Pemalang, Tegal hingga Brebes. “Tyto Alba ini tidak hanya kita kembangkan di Desa Kwasen saja melainkan di desa-desa tetangga terus dikampanyekan dengan bekerjasama para Penyuluh Pertanian untuk mambuat Rubuha di masingmasing desa. Namun demikian, sebelumnya petani diberikan penataran, karena dalam mengembangkan Tyto Alba tidak mudah melainkan dibutuhkan keterampilan dan teori,” lanjut Sarwo Gangsar yang kini dipercaya menjadi Ketua Paguyuban Kades se-Kecamatan Kesesi.Dari kesuksesan itu, ia pun lebih memfokuskan diri membangun Desa Kwasen supaya lebih maju, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, mewujudkan keinginannya berguna bagi masyarakat dapat terwujud. Yakni dengan memegang prinsip, ‘Hidup itu bagaikan lukisan, yang dibuat dari berbagai goresan perpaduan warna menjadi satu setelah jadi terpampang dapat dinikmati keindahanya’. “Hari ini harus lebih baik dibanding hari kemarin, dan hidup harus lebih bermanfaat untuk masyarakat,” harap pria yang mengenyam pendidikan lulusan S1 di Negara Australia itu. (Triyono)
TRIYONO
TRIYONO
Tedi Sucipto, Penilik PAUD Berprestasi
Dongkrak Kompetensi Guru Melalui Pembinaan KPK
TRIYONO
ANTUSIASME masyarakat terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat baik. Bahkan saat ini hampir di setiap desa khususnya di Kabupaten Pekalongan terdapat Lembaga PAUD. Tercatat, ada 742 Lembaga PAUD telah berdiri di Kabupaten Pekalongan yang masuk pada Dindikbud Kabupaten Pekalongan per 31 Agustus 2012. Hal tersebut harus diimbangi dengan kualitas guru yang menangani, dimana sekitar 51 persen tenaga pendidiknya belum pernah mengikuti pendidikan PAUD atau belum terstandar. Inilah yang kemudian memotivasi penilik pendidikan di Kecamatan Buaran, yaitu Tedi Sucipto, S.Pd, M.Pd untuk menciptakan sebuah terobosan guna meningkatkan kualitas para tenaga pendidik PAUD. Gagasannya itu kemudian dituangkan dalam karya tulis berjudul “Strategi Pembimbingan Kolegial Personal Kultur Lokal (KPK) dalam upaya peningkatan kompetensi pendidik tenaga kependidikan PAUD”. Karya ilmiah itu selanjutnya diikutsertakan dalam ajang Apresiasi Pendidikan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal (APTK PAUDNI) dan meraih juara 1 tingkat nasional di Batam Kepulauan Riau pada 2-8 Oktober 2013 lalu. Sistem KPK ini rencananya akan diterapkan pada gugus PAUD yaitu kelompok kerja para pendidik PAUDNI di tiap kecamatan yang bertujuan untuk membahas dan memecahkan permasalahan yang ada dilapangan. Ia mengaku menggunakan sistem KPK ini akhirnya mencuri perhatian juri saat presentasi adalah pola komunikasi yang dibangun bukan lagi top down melainkan menitikberatkan pada komunikasi sejajar dimana setiap anggota gugus PAUD bisa saling bertukar ilmu. “Dengan sistem KPK maka nilai kebersamaan diantara anggota gugus lebih dikedepankan sehingga guru merasa diuwongke (diorangkan),” terang pria yang tinggal di Kelurahan/ Kecamatan Kajen itu. Lebih jauh, pria yang akrab
dipanggil Tedi menerangkan bahwa, yang dimaksud kolegial adalah pembimbingan tidak hanya berasal dari penilik (top down), melainkan bisa dari pendidik yang lain (saling berbagi). Personal berarti jika terdapat kendala/permasalahan maka dapat diselesaikan secara personal diantara anggota gugus. Sedangkan kultur Lokal berarti dalam menciptakan pola pengajaran melihat keadaan setempat, diantaranya dengan melibatkan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Harapannya, jika sistem KPK ini kemudian diterapkan pada setiap gugus PAUD yang sudah ada di setiap kecamatan di Kabupaten Pekalongan, maka ke depan akan terjadi peningkatan kompetensi tenaga pendidik sebesar 100 persen (yang ikut dalam gugus) atau paling tidak 25 persen sampai 40 persen meningkat dalam setahun. Hal ini menurutnya bisa terwujud apabila ada dukungan dari pemangku kebijakan, karena diperlukan sarana dan prasarana pendukung. “Ya untuk mencapai semua itu diperlukan dukungan dari semua pihak,” lanjut Tedi yang mengikuti magang di Kairo tanggal 11-19 Nopember 2013 lalu. Ia mengaku akan terus meningkatkan kemampuan demi meraih prestasi yang lebih baik lagi, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Santri. (yon) MELAJU KE NASIONAL
TRIYONO
Tedi Sucipto berhasil melaju ke tingkat nasional mewakili Jawa Tengah dalam lomba karya ilmiah dengan menggunakan strategi KPK.
PERSON OF THE YEAR
SELASA, 28 JANUARI 2014
24
RADAR PEKALONGAN
Letkol Inf Aminton Manurung SIP, Komandan Kodim 0736/Batang
Dekat dengan Masyarakat melalui Karya Bhakti BATANG - Untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, jajaran TNI Kodim 0736/Batang terus melakukan terobosan dengan terjun langsung ke lapangan. Hampir di seluruh Koramil jajaran Kodim 0736/Batang, anggota TNI selalu melaksanakan kegiatan karya bhakti membantu masyarakat, baik dalam kegiatan membangun jalan, perbaikan rumah tidak layak huni maupun kegiatan lainnya. Sejak dibawah komando Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Inf Aminton Manurung SIP, secara rutin para prajurit TNI melaksanakan kegiatan dengan terjun langsung ke lingkungan masyarakat. Banyak hal yang dilakukan para prajurit TNI tersebut, mereka bersamasama dengan masyarakat bahu-membahu mengerjakan sesuatu dan terlihat sudah saling akrab diantaranya keduanya. Bahkan, para prajurit TNI tidak segan-segan untuk membantu masyarakat yang sedang dilanda kesusahan, baik yan terkena bencana maupun para petani yang sawahnya diserang hama. Hal tersebut dilakukan semata-mata demi menjalin kedekatan dan keakraban TNI dengan rakyat, karena TNI berasal dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Para prajurit TNI tersebut sering kali bersama dengan masyarakat membersihkan saluransaluran air secara rutin, jalan kampung dan juga membikin akses jalan baru untuk mempermudah transportasi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Dengan kegiatan yang dilaksanakan para anggota TNI tersebut, menjadikan masyarakat sangat terbantu. Program Jumat Bersih, Sabtu
FOTO-FOTO: NURUL FATAH
Hijau dan Minggu Sehat juga terus digalakkan Kodim 0736/ Batang, setiap hari Jumat, anggota TNI bersama dengan aparat kabupaten, kecamatan, desa dan juga lingkungan warga selalu melaksanakan kegiatan kebersihan. Dan hal tersebut dilakukan secara menyeluruh di setiap daerah dengan cara bergantian. Selain melakukan kebersihan di tengah-tengah masyarakat, jajaran anggota TNI Kodim 0736/ Batang juga melaksanakan kegiatan penghijauan, hal ini sesuai dengan program Sabtu hijau. Disamping itu, setiap Minggu juga dilaksanakan kegiatan olahraga untuk menjaga kondisi kesehatan para anggota TNI. Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Aminton Manurung SIP juga sering kali terjun langsung ke lapangan, bersama dengan jajarannya berada di tengah-tengah masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Selain terjun ke masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan kebersihan maupun kegiatan lainnya, TNI juga datang ke sekolah-sekolah untuk memberikan pembelajaran terkait bela
negara dan menjelaskan tentang empat pilar kebangsaan. “Kemanunggalan TNI-Rakyat memang harus terus kita jaga, TNI sendiri berasal dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat, sehingga bagaimanapun kita harus bisa menyatu dengan rakyat. TNI tetap konsisten untuk membantu kesulitan rakyat, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan akselarasi pembangunan di daerah guna meningkatkan kesejahtaraan dan kualitas sumber daya manusia,” tutur Dandim. Dikatakannya, selain memiliki tugas pokok operasi militer, TNI juga mempunyai tugas selain perang, yaitu membantu tugas pemerintah di daerah karena sebagian dari komponen masyarakat. Misalnya saja dalam program pembangunan, seperti halnya pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Dalam kegiatan TMMD memiliki dua sasaran pokok, yakni sasaran fisik dan non fisisk, sasaran fisik diprioritaskan untuk membangun infrastruktur, sarana langsung menyentuh kepentingan masyrakat, sehingga diharapkan mampu mening-
katkan roda perekonomian masyarakat di daerah. Untuk non fisik, diarahkan untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri, serta tumbuh kesadaran untuk memberdayakan potensi daerahnya yang lebih maju, sejahtera dan mandiri. Selain itu juga dimaksudkan untuk menggugah dan memupuk komitmen persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan TMMD juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme dalam rangka memantapkan semangat bela negara yang sangat penting artinya bagi kepentingan pertahanan negara. Selain itu, TNI juga mendukung program pemerintah, seperti halnya Keluarga Berencana (KB). “Kami senantiasa berharap bahwa kebersamaan maupun kemanunggalan antara TNI dan rakyat akan terus terjalin dengan kuat dan eksis, sehingga akan dapat menangkal segala macam bentuk ancaman baik yang datang dari dalam maupun luar negeri,” tegas Dandim. (rul)
HA Failasuf SE, Entrepreneur Generasi Muda
Peduli Mengembangkan Minat SEBAGAI Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Pekalongan Failasuf menilai wilayah Kabupaten pusat ekonomi masih tersentra di dua daerah, Kedungwuni dan Wiradesa. Diakui banyak orang memang titik poin usaha dan pusat kebutuhan masyarakat di dua daerah itu. “Di daerah Kedungwuni sekitarnya memang banyak usaha yang muncul, bahkan warga kabupaten dan kota sekitar banyak yang bertransaksi di daerah tersebut. Karena keunggulan beberapa produk serta harga yang lebih murah,” tegas pria yang tinggal di Ds Kemplong 231 RT 008/04, Wiradesa tersebut. “Titik kedua tentunya di Wiradesa, pusat batik di jalur pantura. Kemudahan akses menjadi kelebihan daerah ini, karena dilintasi jalur utama nasional. Sehingga membuka usaha kerajinan produk oleh-oleh sangatlah tepat,” tegasnya. Berbicara batik, penggemar motor gede dan mobil klasik tersebut cukup fasih. Mulai merintis usaha batik pada tahun 1990-an dengan brand Batik Pesisir. Tokoh yang peduli sosial dan anak muda tersebut pernah menjadi juara Pemuda Pelopor Tingkat Nasional pada tahun 2007 di bidang Wirausaha pada bisnis batiknya.
LUTFI HANAFI
CKMY
“Dalam bisnis kita harus selalu fokus untuk mendapatkan hasil maksimal. Seperti yang saya kerjakan, walaupun bertahap tapi mendapat hasil yang maksimal di kemudian hari,” tegasnya. Hasil usahanya cukup membanggakan, Batik Pesisir dipercaya sebagai supplier berbagai perusahaan batik di Indonesia dan bahkan menjadi pembuat baju batik beberapa Prediden Republik Indonesia seperti KH Abdurahman Wahid, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri kabinet. “Tidak hanya fokus, kita juga harus konsisten terhadap apa yang sudah kita kerjakan. Berarti harus terus menerus pada garis bisnis yang benar, sesuai dengan perencanaan sampai pada target yang ditentukan,” tegasnya. Dunia batik yang digelutinya, tidak saja untuk menambah pundi-pundi duniawinya saja. Batik juga menjadi lahan sosial dan caranya mengabdikan diri pada budaya asli Pekalangon tersebut. Bagi pria yang hoby naik motor sejak muda tersebut selalu bergelut dalam dunia bisnis batik. Dengan berkecimpung pada manajemen jual beli batik, sejak era di IBC sampai sekarang turut membidani era baru Grand Grosir Pantura (GBP).
“Saya akui perbaikan GBP harus dari segala sisi, saya mendukung penuh pengelolanya agar semakin bagus. Untuk itu dari depan sampai beberapa sisi area ini diperbaiki secara menyeluruh dan bertahap. Bahkan dulu area yang tidak terawat sekarang kami bangun menjadi ruko yang lebih bermanfaat,” tegasnya. Rencana ke depan, dengan jaringan bisnisnya yang besar, dirinya akan mencoba mengajukan kerjasama dengan perbankan. Yang sudah dijajaki adalah bank Mandiri dan BNI. Agar lebih ditanggapi dirinya bahkan berencana akan meloby pusat kedua bank besar tersebut di Jakarta. Dengan begitu menurutnya akan lebih jelas bantuan yang akan diterimanya, sehingga suasana GGP akan semakin maju kedepannya. Agar semarak juga didirikan beberapa kantor, seperti Kadin, UKM center untuk rapat dan musyawarah pengusaha di Kabupaten Pekalongan. “Ke depan saya punya impian ingin bikin kampus bisnis kecil di tempat ini, yang mana bisa memunculkan pebisnispebisnis muda baru di Pekalongan. Saya harus tetap fokus dan konsisten dalam tujuan saya ini, agar segera terwujud ke depan,” tungkasnya. (Lutfi Hanafi)
LUTFI HANAFI
PERSON OF THE YEAR
SELASA, 28 JANUARI 2014
25
RADAR PEKALONGAN
Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Batang
Raih Adipura untuk Pertama Kalinya UNTUK pertama kalinya dalam sejarah Kabupaten Batang mendapatkan sebuah penghargaan piala Adipura, pengharagaan tersebut diterima Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Senin (10/6) kemarin dengan kategori Kota Kecil Terbersih. Penyerahan piala Adipura itu sendiri diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Bupati Yoyok Riyo Sudibyo setelah menerima pengghargaan tersebut mengatakan, raihan penghargaan piala Adipura ini merupakan yang pertama untuk Kabupaten Batang. Dan raihan tersebut merupakan kerja semua elemen masyarakat yang telah menciptakan dan mendukung Kabupaten Batang sebagai Kota Kecil Terbersih. Di bawah kepemimpinan Bupati Yoyok Riyo Sudibyo, Pemkab Batang memang telah menunjukkan kengototannya untuk bisa menggondol Piala Adipura periode 2012-2013. Sikap ini cukup beralasan, menyusul raihan nilai Adipura tahun sebelumnya telah menempatkan daerah ini pada angka 73,78. Kabupaten Batang hanya butuh tambahan nilai 0,22 untuk bisa lolos passing grade Adipura yang dipatok 74. Dan sesuai ketentuan dari Kementerian LH, daerah dengan penilaian di bawah 72 tidak akan mengikuti penilaian tahap 2 (P2) dan akan dibina untuk keikutsertaan Adipura tahun berikutnya. Sementara bagi yang nilainya di atas 72 akan disiapkan oleh pemerintah provinsi dan pusat guna meraih Adipura. Karena itu, bersama jajaran SKPD terkait, upaya untuk memperbaiki titik pantau lokasi pada P1 akan terus dilakukan secara simultan dan berkelanjutan. Menurutnya, di samping lokasi, ada beberapa titik yang terus dibenahi, mulai jalan arteri dan kolektor, saluran terbuka, sungai, pertokoan, perkantoran, sekolah, tempat wisata,
NURUL FATAH
hutan dan taman kota. Ada tiga fungsi yang menjadi concern, yakni RTH (ruang terbuka hijau–red), pengendalian pencemaran, dan pengelolaan sampah. Dari yang sudah ada, kita membentuk bank sampah di beberapa desa. Karena beban sampah kota sebagaimana dipersyaratkan untuk
Kota Batang, meminta mereka terlibat dalam upaya penghijauan. Bupati juga menginstruksikan dibuatnya kanopi hidup sepanjang Pantura kota. Selain itu, pihak Pemkab juga terus membangkitkan animo masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menunjang Adipura. Karena itu camat dan lurah juga dilibatkan. Tiap hari masyarakat TENTANG YOYOK RIYO SUDIBYO diajak untuk mau menangani gulmaNama : Yoyok Riyo Sudibyo gulma di sepanjang trotoar, media, dan Ttl : Batang, 23 April 1972 kanan kiri jalan. Agama : Islam “Penghargaan yang Pendidikan : Akademi Militer diterima ini adalah hasil kerja dari seluAlamat : Jl. Walisongo, RT 22/RW 01 ruh elemen masyaBawang, Batang rakat, karena tanpa adanya dukungan Istri : Budi Prasetyawati dari semua masyaraAnak : 1. Yumna Wira Pratama kat maka akan mustahil mendapatkan 2. Danendra Arya Wangsa Adipura,” ujar Yoyok. Pendidikan : 1. SD Negeri 3 Bawang (1984) Dia mengatakan, memperoleh itu mu2. SMP Negeri 1 Bawang (1987) dah, tapi yang sulit 3. SMA Negeri 1 Batang (1990) adalah mempertahankannya. Demi4. Akademi Militer (1994) kian juga halnya de5. Sekolah Lanjutan Perwira (2004) ngan Piala Adipura yang diperoleh Kameraih Adipura, kurang lebih 7%. bupaten Batang tahun ini. TantaTerkait perbaikan kualitas RTH, ngan ke depan dan sebagai cambuk Pemkab melalui Badan Lingku- adalah bagaimana bisa mempertangan Hidup mendesain kegiatan 1 hankan Adipura dan menjaga selalu siswa satu tanaman. Selain PKL, kebersihan diri maupun lingkungan. Pemkab pun telah menyasar kom“Adipura ini saya terima langsung plek pertokoan sepanjang Pantura dari Presiden di Istana Negara, dan
ternyata daerah yang akan menerima Adipura menjadikan penghargaan ini sebagai hal yang prestisius dan membanggakan. Tapi Kabupaten Batang menerima ini dengan penuh kesederhanaan dengan penuh harapan ke depan semoga tambah maju,” terangnya. Yoyok menegaskan bahwa Adipura merupakan penghargaan milik semua, hasil kerja semua pihak. Untuk itu jangan sampai dua tahun ke depan tidak memperoleh Adipura. “Mari kita bersama-sama selalu menjaga kebersihan lingkungan agar selalu bersih dan indah,” ajaknya. Dengan prestasi yang diraih tersebut , Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Batang, petugas kebersihan dan stakeholder yang langsung menangani hal ini. Bupati mengajak seluruhnya untuk mempertahankan Adipura agar ke depan masih berada di Batang. Sebagai wujud terima kasihnya kepada para petugas kebersihan, Bupati akan mengajak mereka untuk berekreasi. Setelah meraih penghargaan Adhipura yang diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Bupati Yoyok Riyo Sudibyo menepati nadzarnya memberikan hadiah berupa wisata ke obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal kepada para petugas penyapu kebersihan kota Batang. Bupati Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan hadiah wisata ini merupakan wujud terima kasih kepada petugas penyapu kebersihan yang telah ikut menjadikan Batang menjadi kota yang bersih dan meraih Adhipura. “Tanpa ada kerja keras dari seluruh lapisan masyarakat dan petugas kebersihan yang telah mengabadikan dan punya tanggung jawab untuk menjadikan Batang lebih bersih lagi, mustahil semua itu dapat diraih,” tutur Bupati. Bupati berjanji akan memberikan hadiah lagi jika Batang pada tahun yang akan datang meraih Adhipura yang kedua kali. Mereka akan diberikan hadiah lagi wisata ke Jakarta.
Tidak hanya dalam hal kebersihan, namun dalam kepemimpinannya, Bupati yoyok Riyo Sudibyo juga memiliki 10 program unggulan. Diantaranya adalah pembangunan Pasar Batang, Pasar Bandar, Pasar Tersono dan Pasar Banyuputih, Alun-Alun Batang, RSUD Limpung, Kolam Renang Bandar, Kantor Kecam a t a n Kandeman dan Pecalungan, menyelesaikan program perbaikan jalan desa dengan dana sebesar Rp. 23 miliar, menyelesaikan program irigasi dengan dana sebesar Rp.18 miliar, menyelesaikan tugu “Selamat Datang Di Batang” di Gringsing, serta membuka seluas-luasnya investasi di Kabupaten Batang. Bupati sendiri juga sangat memperhatikan masalah pertanian, sehingga apa yang menjadi kebutuhan petani, pemerintah akan berusaha membantu, seperti normalisasi irigasi maupun bantuan-bantuan lainnya. Bupati berharap ada kerjasama untuk saling memiliki agar fasilitas yang telah dibangun dan diberikan kepada petani agar dijaga, digunakan dengan semestinya dan dirawat. “Tanpa ada kepedulian masyarakat, semua fasilitas yang diberikan pasti tidak akan lama mengalami kerusakan. Birokrasi yang berada di kecamatan dan kelurahan atau desa untuk bersama–sama menggalakkan gorong-royong, kerja bakti demi kepentingan bersama,” papar Bupati. (rul) NURUL FATAH
KH Anang Rikza Masyhadi LC MA, Pimpinan PM Tazakka, Bandar, Batang
Pancangkan Visi Sejauh Mungkin Ada banyak orang dengan ide, citacita, dan visi besar yang mengagumkan. Sayangnya, banyak juga di antara mereka yang tidak jujur, kurang amanah, atau tanpa trust. Sebaliknya, banyak juga dijumpai orangorang dengan tingkat amanah yang tinggi, memiliki modal trust yang memadai, tetapi tanpa ditopang oleh cita-cita dan visi yang jelas. ANANG Rikza Masyhadi Lc MA, telah dan terus membuktikan bagaimana keduanya harus dipunyai secara bersamaan, mengkait satu dan lainnya. Pria kelahiran Batang, 18 Oktober 1978 itu merasa terpanggil untuk ikut memajukan umat dan bangsanya. Bukan melalui politik, -apalagi berparpol-, melainkan meretasnya di jalur pendidikan dan dakwah. Semisal Nurcholish Madjid atau Cak Nur, yang melembagakan ide dan pemikirannya melalui Universitas Paramadina, alumnus Gontor, Al Azhar Kairo, dan UGM ini pun mendirikan Pondok Modern Tazakka sebagai medannya melandingkan cita-cita dan visi jangka panjang, yang dibalut dengan modal amanah. Hebatnya lagi, pondok yang mengadopsi sistem pendidikan ala Gontor, Ponorogo itu dibangun
dan dikembangkan dari hasil pengelolaan dana zakat, infaq, shodaqoh, dan terutama wakaf (ZISWAF). Anang berhasil merintis Tazakka bersama dua saudaranya, Anizar Masyhadi dan Anisia Kumala Masyhadi, bukan hanya mampu membuktikan betapa besar potensi zakat dan wakaf. Lebih dari itu, adalah bagaimana lembaganya dipercaya untuk mengelola dana dari dan untuk umat. “Lima tahun saya kuliah di Al Azhar Kairo atas beasiswa yang bersumber dari pengelolaan zakat di lembaga itu. Bayangkan, untuk mahasiswa Indonesia saja ada 5 ribu, belum dari negara lain. Termasuk prasarana publik juga dibiayai dari zakat,” ungkap pria muda yang ikut dipercaya Pemerintah RI untuk bergabung dalam Satgas Penanganan TKI itu. Sayangnya, potensi zakat dan wakaf yang besar itu ternyata tak sebanding dengan ikhtiar mengeksplorasinya. Penyebabnya antara lain karena pengelola zakat dan wakaf di tingkat lokal belum mampu menunjukan kredibilitasnya secara memadai. Anang mengaku kerap menjumpai fenomena kontras, di mana orang-orang kaya di Pekalongan dan Batang memilih untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga-lembaga di Jakarta. “Saya lihat sendiri, orang kaya yang zakatnya sampai Rp 50 juta,
tetapi tidak dititipkan di lembaga zakat lokal. Berarti ada yang salah dalam diri kita, sehingga masih belum mendapatkan amanah, trust,” ucapnya. Kondisi ini menurut Anang bukan semata karena lembaga amil tidak memiliki amanah. Seperti halnya Tazakka, maka pengelolaan dana umat haruslah didesain dalam sebuah citacita jangka panjang, porto folio yang meyakinkan, masterplane yang visioner. “Banyak lembaga amil yang amanah, tetapi tak didukung oleh visi yang jauh ke depan. Dia mampu mengelola dana zakat Rp 5 juta, tetapi bingung ketika ada orang yang ingin berzakat atau wakaf dengan nilai Rp 1 milyar. Jadi kemampuannya hanya sebatas Rp 5 juta. Makanya Tazakka ingin bermimpi sejauh mungkin, punya visi dan cita-cita yang jauh ke depan,” Konsep amanah pun menurut dia tak hanya terbatas pada sikap, tetapi lebih dari itu diaktualisasikan dalam gerakan. Amanah tidak dimaknai dalam kepasifan, melainkan sikap yang aktif dan dinamis. Dalam kepentingan itu pula, tahun 2012 lalu Tazakka menghadirkan dua pengelola zakat terbesar, yang satu bertaraf nasional, yang diwakili Dompet Dhuafa, dan satunya berreputasi internasional, yakni milik Al Azhar Kairo, Mesir. “Selain itu, lepaskan segala kepentingan, terutama politik praktis, lalu kelola dengan manajemen modern. Sebab yang dikelola adalah dana
dari dan untuk umat,” tukasnya. Belakangan, Tazakka memang berkon-
perundang-undangan manapun, baik Amerika maupun Eropa. Potensinya pun menurut Anang TENTANG ANANG RIKZA MASYHADI sangat luar biasa, melebihi zakat sekalipun. Seorang kaya yang memiliki uang Rp 1 Nama : Anang Rikza Masyhadi Lc. MA. miliar, hanya akan meTtl : Batang, 18-10-1976 nyalurkan Rp 25 juta (2,5%) untuk zakat. Tetapi Pendidikan : - Pondok Modern Gontor Ponorogo (1996) melalui wakaf, dia bisa - UIN Jakarta (1996-1997) mengeluarkan Rp 100 sampai 700 juta. “Potensi - S1 fakultas syariah Universitas Al-Azhar, wakaf ini belum banyak Kairo (1997-2002) tergarap, untuk tak menyebutnya relatif terabai- S2 Kajian Timur Tengah Universitas kan. Di Indonesia, UnGadjah Mada Yogyakarta (2008-2010) dang-undang Wakaf baru terbit di 2005. Padahal di Karya : - Sejarah Mekah Dulu dan Kini luar negeri, ada menteri - Sejarah Masjid Nabawi khusus yang menangani perwakafan,” ujarnya. - Sejarah Madinah Tetapi beberapa tahun - Dan 7 buku lainnya terakhir, wakaf mulai menjadi tren. Karena itusentrasi dalam pengelolaan wakaf. wakaf me- lah, Tazakka pun tak ingin melerupakan salah satu instrumen penting dalam watkan momentum baik ini. ajaran Islam yang bertujuan memberdayakan PEREKAT UMAT potensi ekonomi kaum muslimin. Praktek Kini, Tazakka berkembang dewakaf ini menurutnya banyak dicontohkan ngan pesatnya. Pondok ini terus di zaman Rasulullah dan para sahabat. Bah- membangun dan membangun, dekan orang-orang Amerika dan Eropa sendiri ngan anggaran miliaran rupiah. mengakui, bahwa Islam adalah penggagas Reputasinya pun terus menasional pertama wakaf keluarga. Kenyataan ini dan belakangan kian dikenal di terdokumentasikan dalam Ensiklopedia dunia Islam. Sejumlah tokoh dan Amerika, karena sebelumnya konsep cendekiawan Muslim nasional dan ini tidak pernah dikenal dalam internasional silih berganti mengunjungi komplek pondok yang dibangun sejak 2011 itu. Pondok modern ini pun berhasil membuktikan taglinenya sebagai perekat umat. Sebab sejumlah tokoh yang datang pun berlatar belakang tak tunggal; ada NU, Muhammadiyah, pejabat pemerintah, aktivis kemanusiaan, tokoh sufi, dan lainnya. Menurut Anang, untuk kepentingan pendidikan dan dakwah, orang harus terlepas dari politik praktis. “Saya tidak berpolitik (praktis), tetapi saya bermain politik. Politik kami adalah politik moral, politik pendidikan. Kita tidak boleh berpolitik praktis, tetapi juga tak lantas buta politik, apalagi apolitik. Politik justru harus di tangan kita, agar kita bisa menebarkan virus kebaikan,” bebernya bersemangat. Untuk bisa maju, kata Anang, umat harus bersatu dan menanggalkan semangat golongan yang berlebihan. Semua elemen harus bersinergi dengan dituntun oleh visi. “Selanjutnya, harus ada pemimpin yang menggerakkan. Syaratnya, dia harus clear dan clean,” ungkapnya. (sef) LUTFI HANAFI
CKMY
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
26
RADAR PEKALONGAN
Kiromal Khotibin, Atlet Panjat Tebing Kabupaten Batang
Tidak Mampu, Bukan Penghalang Berprestasi
NURUL FATAH
KETERBATASAN ekonomi dalam sebuah keluarga tampaknya bukan menjadi sebuah halangan seseorang untuk dapat berprestasi, justru hal tersebut bisa menjadikan seseorang tersebut terpacu untuk lebih semangat dan bangkit dari sebuah keterpurukan. Bahkan melalui cabang olahraga yang ditekuni sejak kecil bisa membuat sosok Kiromal Khotibin (13) yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP bisa meraih segudang prestasi dan mengharumkan nama daerahnya. Kiromal Khotibin yang akrab dipanggil Kiki sendiri berasal dari keluarga yang terbilang kurang mampu, sejak usia 8 bulan sudah ditinggal sang ayah dan hanya hidup bertiga bersama dengan Ibu dan kakak kandungnya yang berusia 8 tahun. Sejak kecil dia juga sudah terbiasa hidup di jalan mengikuti ibunya yang berjualan jajan dan rokok dengan berpindah-pindah tempat. Bahkan terkadang untuk kebutuhan hidup keluarga tersebut bisa dikatakan sangat pas-pasan karena hasil dari ibunya berjualan hanya cukup untuk makan dengan menu seadanya. Beranjak besar Kiromal Khotibin dan kakaknya yang bernama M Heri Gunawan ikut dalam sebuah pelatihan panjat tebing dan tinggal di mes atlit yang berada di Kelurahan Kauman. Sejak saat itulah kehidupan mereka sedikit mengalami perubahan, kakaknya yang juga berprestasi dalam olahraga panjat tebing bisa melanjutkan kuliah karena mendapatkan beasiswa hingga lulus. Sedangkan Kiki sendiri sudah banyak mengikuti kejuaran sejak tahun 2008 dan selalu mendapat medali, mulai dari medali perunggu hingga emas. Kuat Susanti sang ibu mengungkapkan bahwa sejak masih bayi Kiki dan Heri ditinggal ayahnya entah kemana, sehingga untuk menghidupi keduanya dia terpaksa harus berjualan rokok dan jajanan, bahkan menjadi buruh cuci di rumah-rumah warga. Namun karena kegigihan dan keyakinannya, akhinrya sang ibu bisa membesarkan kedua anaknya tersebut meskipun dalam sebuah keterbatasan “Sampai sekarang saya masih numpang di rumah saudara, sedangkan Kiki tinggal di mess atlit dan Heri kakaknya kuliah di Semarang karena mendapat beasiswa. Untuk biaya hidup sehari-hari saya kerja sebagai buruh cuci dan nyapu, selain itu juga berjualan jajan di sekolah-sekolah,” ungkap Kuat Susanti. Dia mengatakan bahwa meskipun hidup serba terbatas, kedua anaknya tersebut tidak pernah menuntut macam-macam ataupun iri dengan temannya. Kedua anaknya yang saat ini sudah banya meraih prestasi tersebut selalu makan dengan menu seadanya. Apalagi Kiki, terkadang dia hanya makan dengan nasi garam dan ikan asin saja. Dan sebelum tinggal di mess, terkadang Kiki dan Heri kluyuran mencari buah-buahan bersama teman seumurannya dan tidur di mana saja. Kuat sendiri mengaku
banyak orang lain yang membicarakan tentang dirinya dan keluarga, apalagi terkadang dia harus pulang malam setelah menjadi buruh rumah tangga, seolah-olah dirinya dicap jelek orang lain karena seorang janda. Namun begitu dia tidak mempedulikan hal tersebut, yang terpenting adalah dia bekerja secara halal demi kehidupan keluarganya. “Sudah pernah ada yang bilang buat apa ikutan panjat tebing segala, toh tidak bisa merubah kehidupan keluarga. Namun karena keinginan kuat dari anak-anak, saya terus mendukung, dan Alhamdulillah mereka bisa berprestasi dan membawa nama baik keluarga serta Kabupaten Batang,” ujarnya. Sebagai seorang ibu, melihat kedua anaknya sudah bisa meraih banyak prestasi sangatlah bahagia, apalagi saat ini salah satu anaknya tersebut sudah duduk di bangku kuliah karena mendapat beasiswa hingga lulus nanti. Dia hanya
berharap agar ke depan nanti kedua anaknya bisa terus belajar dan belajar untuk mencapai citacita yang diinginkannya. Sementara itu, sang pelatih panjat tebing, DKW Yunita, mengatakan bahwa Kiki sendiri anaknya sangat rajin dalam latihan, selain itu juga tidak banyak tingkah seperti kebanyakan anak-anak seumurannya. Sejak kelas 3 SD Kiki sudah mulai belajar menekuni dunia panjat tebing, dan Kiki sendiri sudah berhasil meraih puluhan medali dari cabang yang digelutinya tersebut. “Kiki tercatat pada Kejurda 2008, 2010, 2011 dan 2012 serta Porprov 2013 ini selalu menyumbang medali. Sudah puluhan medali yang dia kumpulkan. Meskipun dia dari keluarga yang kurang mampu, namun karena adanya motivasi, niat dan rasa tanggung jawab sehingga bisa meraih semuanya,” tutur Yunita. Pada Kejurda kelompok umur sendiri Kiki selalu meraih medali emas, dan dia berhak mewakili Jawa Tengah dalam Kejurnas. Setiap tahunnya Kiki pasti mengikuti dan selalu mendapat medali, baik itu emas, perak maupun perunggu. Untuk pola latihan sendiri sama dengan atlit-atlit lainnya. “Saat ini ada 12 atlit panjat tebing, dan banyak masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya menjadi atlit panjat tebing setel;ah melihat Kiki dan atlit lainnya berhasil meraih segudang prestasi. Namun satu hal yang masih menjadi kendala, yakni kurangnya sarana untuk latihan para atlit, untuk itu perlu diperhatikan lagi,” tandas Yunita yang juga merupakan mantan atlit panjat tebing. (rul)
NURUL FATAH
DOK ISTIMEWA
Eva Ria Havizta, Model & Bintang Iklan Nasional
Tak Pernah Lupakan Kota Asal CANTIK, pintar dan berbakat. Kesan tersebut tertangkap ketika bertemu dengan sosok Eva Ria Havizta. Dialah sang model dan aktris asli Pekalongan yang sudah menorehkan banyak prestasi di tingkat nasional. Bintang yang mulai dikenal setelah tampil dalam iklan sebuah produk shampo tersebut, memang bisa dibilang memiliki syarat lengkap untuk menapaki karier sebagai seorang model. Namun dari berbagai bakat yang dimiliki, yang menurutnya menjadi kunci adalah selalu menjadi diri sendiri dalam setiap kesempatan. Dari awal menginjakkan kaki di Jakarta, Eva tak pernah malu akan daerah asalnya, Pekalongan. Sebagai anak daerah, pada awal perantauannya Eva juga sangat lekat dengan logat medok khas orang Jawa. Namun hal tersebut tak pernah ditutup-tutupi. “Siapapun kamu, pasti mempunyai kelebihan yang bisa dimaksimalkan. Jadilah diri sendiri dan lakukan yang terbaik. Motto itu selalu saya pegang,” tuturnya. Keberhasilannya menjajaki dunia model di Jakarta, juga membuat Eva harus menetap, dan tinggal disana. Tetapi, sekian tahun tinggal di ibukota tak membuat dara 23 tahun itu lupa pada daerah asalnya. Eva justru mengaku selalu membawa, dan mempromosikan nama Pekalongan dalam berbagai kesempatan. “Kemanapun badan saya berada. Saya selalu membawa nama Kota Pekalongan. Itu menjadi komitmen saya untuk membantu mempromosikan potensi yang ada di kota kelahiran saya ini. Saya bermimpi, suatu saat nanti nama Kota Pekalongan dapat dikenal sejajar dengan Jakarta, Semarang bahkan Bali,” imbuhnya lagi. Dirinya menuturkan, yang paling diingatnya tentang Pekalongan selain batik adalah ragam kulinernya. Tauto, nasi megono, pindang tetel hingga garang asem, menjadi daftar makanan yang selalu dikangeninnya ketika lama tinggal di Jakarta. “Mungkin karena saya lahir disini, dan terbiasa dengan makanan tersebut. Jadi saya selalu kangen makanan Pekalongan saat ada Jakarta,” katanya lagi. Empat tahun tinggal di Jakarta, juga tak membuat Eva betah berada di kota metropolitan itu. Bahkan, diakui gadis yang baru saja lulus jurusan Manajemen Bisnis UI tersebut, dirinya tak betah tinggal
di Jakarta. Berbagai keterbatasan dan kesulitan akses yang ada di Jakarta, membuat Eva merasa tak cocok tinggal berlama-lama disana. Untuk itu, putri pasangan Andono dan Anna Riyawati tersebut selalu mencari kesempatan untuk kembali ke kota asalnya. Kariernya sebagai model, diawali dari berbagai ajang modeling lokal yang rutin diikuti Eva. Setelah meraih berbagai penghargaan modeling di Kota Pekalongan. Dirinya bermimpi dapat merambah modeling tingkat nasional. Namun tak ada yang menyangka, untuk mewujudkan mimpinya tersebut, hanya dimulainya dari iseng belaka. Dirinya yang mengoleksi banyak majalah model di rumah, mulai mencari berbagai formulir lomba modeling di tingkat nasional. Seluruh formulir yang terlampir kemudian diisinya. Tak disangka, dari keisengan tersebut, namanya berhasil masuk dalam daftar finalis berbagai lomba model, mulai dari event pencarian model majalah Gaul, majalah Kawanku hingga pencarian bintang iklan. Namun tentu saja bukan hanya keberuntungan yang membawanya sampai ke posisi saat ini, namun bakat dan juga kegigihan yang selalu diterapkannya yang menjadi faktor penentu utama. “Memang, saat itu saya hanya iseng isi formulir di beberapa majalah model nasional. Tapi saya tidak
menyangka berbagai panggilan datang. Kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan, karena dunia model sudah menjadi minat saya sejak dulu,” tuturnya. Usai dinobatkan sebagai salah satu dari 25 semifinalis model tabloid gaul pada 2005, berbagai prestasi mulai diraihnya. Yang tertinggi tentu saja dinobatkan sebagai brand ambasador salah satu produk sampo pada 2009-2010 lalu. Sebelumnya, alumni SMA 1 Pekalongan itu juga sempat meraih juara pertama Mbak dan Mas Duta Wisata Kota Pekalongan tahun 2007, dan meraih juara harapan pertama pemilihan Duta Wisata tingkat Jawa Tengah di tahun yang sama. Saat ini, Eva juga menyandang status sebagai Putri Wirausaha Kreatif Indonesia sejak 2011 lalu. Demi memuluskan mimpinya menjadi model, Eva melanjutkan pendidikannya di FISIP UI usai lulus SMA pada 2008. Dengan tinggal di ibukota, kesempatan menjadi model dinilainya akan lebih terbuka. Perhitungan tersebut terbukti tepat, karier Eva semakin menanjak. Tak hanya menjadi pemenang dalam berbagai ajang modeling, dirinya juga merambah ke dunia akting mulai dari menjadi host, hingga tampil dalam beberapa FTV. Namun, siapa sangka berkecimpung di dunia entertainment, ternyata diakui Eva hanyalah sebuah hobi yang berujung pada kesuksesan. Lantas, apa sebenarnya pekerjaan yang ingin ditekuni Eva?. Lulusan SMAN 1 Pekalongan itu menyebut berwirausahalah yang saat ini menjadi fokus pekerjaan yang ingin dikembangkannya. Seperti diketahui, Eva sudah merintis bisnis fashion batik yang diberi brand tersendiri yaitu Evoriz Batik. Belum lama ini, produk miliknya juga sudah tour bersama dengan Putri Pariwisata Jateng ke berbagai daerah. “Setelah mendapat berbagai macam pengalaman, saya akan kembali ke Pekalongan dan membantu Kota Pekalongan untuk berkembang. Pertama tentu saja di dunia pariwisata, saya akan coba ikut mempromosikan dan mengembangkannya bersama Pemkot. Saya juga mempunyai cita-cita untuk membangun sekolah. Sekolah untuk semua, sekolah yang bisa membantu masyarakat Kota Pekalongan menempuh pendidikan,” tandasnya. (nul)
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
27
RADAR PEKALONGAN
M Teguh Pujianto, Kreator OMAHalit Desain Interior dan Goedang Kaos
Tebarkan Virus Bangga Jadi Orang Pekalongan MENEBARKAN virus, tak selamanya merupakan menjadi perbuatan yang jahat dan buruk. Apalagi jika yang ditebarkan adalah virus bangga menjadi orang Pekalongan. Berbagai cara bisa dilakukan untuk menunjukkan kebanggaan tersebut, misalnya dengan memberikan prestasi yang mampu mengangkat nama Pekalongan sehingga makin dikenal ataupun berkreasi dengan hasil karya kreatif yang membanggakan. Hal itulah yang dipilih oleh M Teguh Pujianto dalam membuat Pekalongan lebih dikenal oleh orang-orang. Melalui dua hasil karya kreatifnya yaitu OMAHalit Desain Interior dan Goedang Kaos, Teguh, demikian sapaan akrabnya, ingin menjadikan Pekalongan lebih baik dan maju lagi dari yang sudah ada sebelumnya. “Lewat hasil karya, saya berkeinginan untuk membuat Pekalongan lebih dikenal lagi. Dengan semakin dikenal, tentu kita akan menjadi lebih maju karena setiap orang menjadi tertarik untuk datang kesini,” bebernya. Baginya, kreativitas merupakan cara berpikir di luar kebiasaan orang pada umumnya. Dalam kata lain, seseorang perlu untuk berpikir beda (Out of Box) dan menghasilkan karya yang unik. Walaupun begitu, tidak semua orang mau menerima suatu produk kreatif. Karena biasanya, orang awam, pada umumnya masih akan merasa asing dengan sesuatu hal yang baru. Mereka belum bisa menerimanya. “Tentu saja sebuah produk kreatif membutuhkan waktu untuk bisa diterima oleh masyarakat. Karena mereka biasanya membutuhkan sesuatu yang hadir di luar yang telah ada, sesuatu hal baru sebagai alternatif pilihan lain,” ujarnya. Kreativitas yang dimaksudkan oleh Teguh awalnya ditunjukkan dengan mendirikan OMAHalit Desain Interior, didirikan sejak tahun 2006 yang lalu. Merupakan kantor yang mengerjakan proyekproyek desain dalam suatu ruangan.
M ARIF PRAYOGA
“Pada awalnya, itu merupakan tantangan bagi saya. Karena orang-orang di Kota Pekalongan dan sekitarnya pada waktu itu belum mengenal konsep jasa sebuah kantor desain interior. Namun lambat laun mereka akhirnya mengenal keberadaan OMAHalit Desain Interior dan hasil kreasi saya pun bisa lebih dikenal dalam mendesain ruangan,” tambahnya. Hasil kreativitas tersebut coba diulang olehnya melalui Goedang Kaos. Dirinya melihat bahwa Kota Pekalongan harus lebih dikenal dan maju lagi dari yang telah ada sebelumnya. Selama ini, Pekalongan dikenal oleh masyarakat luar sebagai Kota Batik karena produk-produk batik yang dihasilkan telah digunakan oleh orang dari berbagai daerah. Tidak ketinggalan, Nelson Mandela pun tercatat pernah memakai batik buatan Kota Pekalongan. “Saya melihat peluang bisnis yang ternyata belum begitu dilirik oleh masyarakat Pekalongan pada umumnya, yaitu produk kaos dengan icon-icon khas Pekalongan. Baik melalui kata-kata dan kalimat Kalongan, serta kegiatan maupun
tempat-tempat monumental dan bersejarah yang ada disini. Kalau kebanyakan orang memproduksi batik, maka saya memilih media kaos sebagai usaha mengenalkan Kota Pekalongan,” ungkapnya. Dengan terus menghasilkan karya baru yang kreatif, maka lambat laun seseorang akan menjadi lebih dikenal. Dan dengan sendirinya kualitas karya pun menjadi lebih baik dari karya-karya sebelumnya. “Pada akhirnya, masyarakat pun akan lebih menyadari dan menerima dengan tangan terbuka hasil-hasil produk kreatif. Karena semakin lama kualitas produk yang dihasilkan akan semakin bagus dan berkualitas,” terangnya. Untuk itu, Teguh mengimbau, kepada generasi muda di Kota Batik untuk terus berkarya. “Kerahkan segala kreativitas yang kalian miliki. Tentu saja harus disesuaikan dengan potensi diri dari masing-masing individu. Setelah itu, wujudkanlah dalam sebuah karya. Secara konsisten, teruskanlah karya yang kalian hasilkan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lambat laun, karya yang dihasilkan akan menjadi dikenal orang banyak,” tegasnya. (M Arif Prayoga)
M ARIF PRAYOGA
dr Udi Suhono SpB FINACS, Ketua IIBF Kota Pekalongan
Selalu Ingin Memberikan yang Terbaik
M AINUL ATHO’
SEJATINYA bisa memiliki titel sebagai dokter dan mendapatkan tempat praktek, sudah merupakan posisi aman bagi semua orang. Namun persepsi tersebut tak pernah dimiliki oleh dr Udi Suhono SpB FINACS, dokter bedah yang seharihari praktek di RSUD Bendan tersebut tak ingin tinggal diam dalam posisi nyaman. Itulah yang menjadikan seorang dokter Udi, mempunyai segudang kegiatan yang justru jauh dari bidang kerjanya. Bukan merasa tak cukup dengan apa yang dimilikinya, namun dokter Udi mengaku selalu ingin memberikan yang terbaik dan lebih dari apa yang bisa diberikan. Kini, dirinya juga tercatat di beberapa bidang, diantaranya menjadi Ketua Umum Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Cabang Pekalongan. “Saya selalu ingin memberikan lebih dari apa yang bisa saya berikan. Kebetulan, sejak kecil saya memang suka berorganisasi sehingga saat ini saya ingin memberikan apa yang bisa saya berikan lewat organisasi. Saya juga mencoba berwirausaha dengan sistem kemitraan yang tujuannya
ingin bersama memberdayakan masyarakat melalui usaha tersebut,” tuturnya. Suami dari Miskiyah itu, sudah sejak muda mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi kepada masyarakat. Hal itu terlihat usai dokter Udi lulus S1 Kedokteran dari Undip Semarang, dirinya justru memilih lokasi praktek di pedalaman Kalimantan Tengah pada 1991. Padahal saat itu, ada beberapa lokasi praktek yang ditawarkan, termasuk di kota-kota yang besar dan sudah mapan. Pilihannya itu, sontak mendapatkan tentangan dari orang tuanya. “Kenapa ke sana?, saya ingin membantu masyarakat di sana yang masih serba kekurangan terutama dalam bidang kesehatan. Kondisi kesehatan masyarakat masih sangat tertinggal, baik dari segi fasilitas maupun SDM. Itulah yang membuat saya bertahan selama dua tahun meski pada awal kontraknya hanya uji coba dua bulan saja. Saya ingin membantu masyarakat disana,” beber pria kelahiran 1961 tersebut. Bertugas di Kalimantan Tengah,
tepatnya di Saripoi, Kabupaten Barito Utara, benar-benar membuka wawasan dokter Udi bagaimana kondisi masyarakat Indonesia. Masuk di satu puskesmas yang melayani sebanyak 31 desa, dokter Udi langsung bergerak untuk melakukan penanganan gizi buruk dan tingginya angka kematian ibu dan anak. Kondisi itu terjadi karena masyarakat setempat masih sangat mempercayai dukun. Namun berkat kerja keras dan kesabaran dokter Udi bersama seluruh staffnya, mindset masyarakat bisa diubah sehingga meskipun tetap percaya pada dukun, masyarakat juga mulai membuka diri dengan dunia medis untuk mengobati berbagai penyakit yang dideritanya. Keluar dari Kalteng, setelah sempat berpindah tugas di Puskesmas Tumpung Laung, di kabupaten yang sama, dokter Udi tak lantas mendapatkan tempat yang nyaman. Usai menyelesaikan pendidikan spesialis bedahnya, tahun 2004 dirinya justru didapuk untuk bergabung dalam Tim Kesgab yang diturunkan dalam konflik GAM di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD). Salah satu prestasinya disana adalah berhasil membantu mendirikan RSUD Simelue. Setelah sukses bertugas di NAD, selanjutnya dokter Udi bertugas di NTT tahun 2005 hingga 2006 dan di RSUD Kajen dari 2007 hingga 2009. Saat ini, sejak 2009 lalu atau pertama kali RSUD Bendan berdiri, dokter Udi dipercaya menjadi Kepala Instalasi Bedah Sentral. Sebagai seorang dokter, bukan dijadikan kesempatan bagi dokter Udi untuk selalu berfikiran tentang materi. Justru, yang menjadi acuan utamanya dalam bekerja adalah melayani sebaik mungkin kepada setiap pasien yang datang kepadanya. Materi bukan tujuan utamanya, yang terpenting adalah skill dan ilmu yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi banyak masyarakat. “Jika kita bekerja dengan ikhlas, maksimal dan menolong sebanyak mungkin masyarakat, saya yakin materi pasti akan mengikuti. Karena tidak semua orang diberi amanah seperti saya, sehingga menerima amanah sebesar ini terlalu remeh jika hanya memikirkan materi semata,” ucap pria yang sudah dikaruniai satu anak tersebut. Kini, selain terus memberikan pelayanan yang maksimal dengan berpegang pada prinsip dokter milik pasien, dokter Udi juga tengah getol menebarkan ilmu berbisnis Islami melalui IIBF. Pasalnya dia melihat, masih banyak pedagang yang tak memakai prinsip Islami dalam menjalankan usahanya. Dokter Udi juga tengah getol menggelorakan Semangat Beli Indonesia. Suatu gerakan untuk mengajak masyarakat mencintai produk dalam negeri. “Saya ingin meninggalkan sesuatu di masyarakat dan tentu saja sesuatu yang baik,” tutupnya. (Ainul)
M AINUL ATHO’
PERSON OF THE YEAR
SELASA, 28 JANUARI 2014
28
RADAR PEKALONGAN
Wisnu Ardlian Sugiyarto, Penemu dan CEO Software eKarakter
Butuh Satu Tahun Hasilkan Aplikasi Ini Hobi ternyata tak selalu identik dengan aktivitas menghabiskan waktu. Jika ditekuni dan dikelola dengan baik, kecenderungan ini justru bisa menjadi sesuatu yang produktif dan konstruktif. MELALUI komputer dan berbagai perangkat lunaknya, Winsu Ardlian Sugiyarto membuktikan hal itu. Guru Fisika SMAN 1 Wonotunggal, Kabupaten Batang itu seolah ingin mematahkan anggapan, bahwa menekuni hobi sama saja menghabiskan waktu dan uang. Kecintaannya pada internet komputer dan programming justru menghantarkannya menyabet Juara I Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru Tingkat Nasional Tahun 2013, yang dibidani Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta, medio November 2013. Guru muda kelahiran Blora, 6 Maret 1986 ini pun kaget sekaligus berbangga, bahwa software eKarakter yang diciptakannya mendapatkan pengakuan dari lembaga keilmuan sekelas LIPI. Terlebih, untuk menjadi juara, dia harus bersaing dengan ratusan guru lainnya dari berbagai penjuru Indonesia. “Butuh waktu satu tahun bagi saya untuk menghasilkan aplikasi ini. Untuk melengkapinya, saya juga membuat website eKarakter.com,” kata Wisnu, yang kini tengah merampungkan program Strata Dua (S2) pada Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang juga almamater pendidikan S1nya. Aplikasi eKarakter yang diciptakannya adalah sebuah software yang berfungsi untuk mencatat dan mengukur perkembangan karakter siswa. Perangkat lunak berbasis website ini bisa membantu guru dalam memberikan penilaian atas sikap dan perilaku siswa. Penciptaan aplikasi ini diharapkan membantu guru, terutama menghadapi berlakunya kurikulum baru tahun 2013. Sebab kurikulum yang mulai di-
ujikan di banyak sekolah itu mengandaikan adanya penialaian yang intergrated dalam setiap mata pelajaran, termasuk menyangkut sikap siswa. “Ini adalah aplikasi pencatatan sikap yang diproses secara multirater (banyak penilai –red). Sepanjang terpantau, maka perilaku siswa di lingkungan sekolah bisa menjadi obyek penilaian. Hasil pengamatan guru atas sikap siswa bisa dientri langsung pada nilai dan indikator yang telah ditetapkan tim pendidikan karakter di TENTANG WISNU ARDLIAN SUGIYARTO
Nama
: Wisnu Ardlian Sugiyarto
TTL:
: Blora, 6 Maret 1986
Pendidikan : - S1 Pendidikan Fisika Unnes (2004-2009) - S2 Pendidikan IPA Unnes (2010-2014) Hobi
: Olah raga, baca, internet
Prestasi
: Juara I Lomba Kreatifitas
komputer, programming
Ilmiah Guru Tingkat Nasional LIPI Tahun 2013
sekolah,” terang Wisnu. Penggunaan aplikasi ini juga mampu mereduksi kelemahan oleh satu penilai atau monorate. Sebab selama ini para guru hanya mendasarkan pada perkiraan dalam menilai sikap siswa. Aplikasi eKarakter akan menjadikan proses dan hasil penilaian menjadi lebih akurat. Sebab proses penilaiannya didukung oleh beberapa indikator yang jelas, sehingga hasil penilaiannya menjadi lebih matematis. “Aplikasi ini memuat desain yang simpel, sehingga penggunaannya relatif sangat mudah. Software ini juga dilengkapi dengan sistem pencatatan, pelaporan, evaluasi, grafik, diagram, hingga deatail tabel tercatat,” ucapnya. Dia kini tercatat sebagai penemu
sekaligus ECO eKarakter dan website //eKarakter.com. Belum lama ini, Wisnu pun ikut menyeponsori even pameran lukis nasional di Batang, dengan membuatkan website. INTERNET POSITIF Tak seperti pelajar dewasa ini, yang berkesempatan mengenal komputer dan internet sejak dini, Wisnu mengaku baru familiar dengan dunia komputer ketika kuliah. Meski mengambil program studi fisika, belakangan dia justru jatuh hati pada dunia komputer internet dan programming. “Bersama kawan sehobi, saya mendirikan KPOS (Komunitas Pecinta Open Source). Ini adalah komunitas komputer pertama di Fisika Unes,” tukas suami Pratna Gitaning Cahyawati itu. Sejak itu, lelaki berkacamata itu mulai menyeriusi dunia komputer internet dan programming. Dia merasa menemukan kawan dan ruang untuk berbagi pengetahuan tentang hobinya. Wisnu pun sadar betul, bahwa kecanduannya pada dunia perangkat lunak itu bukan tanpa resiko. “Sejak menekuni hobi di komunitas, saya selalu ngantuk di ruang kuliah. Maklum, malamnya tak banyak tidur, asyik bercengkrama dengan komputer di lab,” katanya mengenang masa kuliah. Bahkan, hobinya menekuni programming itu pun membuatnya sering dilibatkan UPT Komputer di kampusnya untuk membantu membuat aplikasi sistem informasi komputer. Mentas kuliah, tahun 2009, pegiat Ubuntu Semarang, -komunitas pengguna Linux-, itupun diminta bekerja di kampusnya. Setahun setelahnya, dia menjajal peruntungan CPNS di Batang dan ternyata lolos. Dia pun resmi menjadi guru Fisika di SMAN 1 Wonotunggal sejak 2010. Meski menjadi guru, kecintaan Wisnu pada dunia programming tak lantas mati. Dia tetap menekuninya, sampai untuk kali pertama mengikuti even ilmiah nasional di LIPI, Jakarta. Ayah dari Amar Rafi Ardlian
itu pun tak menyembunyikan hasratnya untuk menggiatkan komunitas komputer di Batang. “Sayangnya masih ada banyak ganjalan. Selain belum bisa membagi waktu, iklimnya pun masih kurang mendukung,” katanya. Menurut dia, untuk menggeliatkan aktivitas di bidang ini, perlu dimulai dari kemunculan komunitas. Ini diperlukan agar nama Batang muncul dan dikenal di komunitas lain di Indonesia. “Tidak harus njlimet,
kemanfaatan bagi banyak orang. “Ini era global, yang ditandai oleh pesatnya kemajuan teknologi informatika. Jadi internet tak hanya soal facebook dan twitter. Semua ilmu pengetahuan terhampar dengan luasnya di internet. Tinggal kitanya, mau tidak memanfaatkannya,” kata dia. (sef)
mungkin bisa dimulai dari komunitas bloger di Batang atau internet marketer dan lainnya. Yang jelas, nama Batang harus muncul di jejaring komunitas internet komputer. Kedua, ada ruang atau wadah untuk sharing berbagai hal mengenai komputer di Batang,” terang Wisnu. Bagi dia, para pelajar saat ini memiliki akses yang mudah pada internet, sehingga sayang kalau tak dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif. Kelebihan fasilitas menurut Wisnu harus dipergunakan untuk mengasilkan
H.Budi Hardyansyah,SE.MM, Manager KJKS BMT Bahtera Pekalongan
Ingin Punya Yayasan yang Fokus Santuni Anak Yatim SEMUA orang pasti mengetahui Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Bahtera Pekalongan. Karena kiprahnya di bidang pemberdayaan ekonomi ummat, serta banyaknya kegiatan sosial yang sudah dilakukan lembaga tersebut, seperti menyantuni anak yatim, memberikan beasiswa, serta kegiatan sosial lainnya. Sehingga tidak heran, bila KJKS BMT Bahtera menerima banyak penghargaan dari pemerintah. Dibalik kesuksesa semua itu, tentunya karena dikelola secara profesional. Berikut hasil wawancara dengan Manager
Umum KJKS BMT Bahtera Pekalongan H.Budi Hardyansyah, SE.MM? Bagaimana ceritanya, kok Bapak bisa ‘terdampar’ di KJKS BMT Bahtera? Ketika lulus dari Universitas Pekalongan dengan hasil cumloude (sangat memuaskan,red). Saya melamar di perusahaan besar, ternyata saya belum beruntung. Kemudian ketika ada rekrutmen karyawan di BMT Bahtera. Saya lolos setelah melalui tes dan ikut training selama dua Minggu di Semarang. Mulanya saya kurang tertarik dengan BMT, mengingat masa
itu, nama BMT masih asing di telinga masyarakat. Namun skenario Allah SWT, memang selalu lebih baik untuk mahlukNYA. Saya masuk ke BMT Bahtera, masa itu sebuah perusahaan kecil, bahkan sangat kecil. Alhamdulilah, sekarang bisa berkembang saat ini. Pertama kali bekerja pada 1 Oktober 1995, jabatan saya sebagai staf biasa. Selain bekerja di BMT, kalau hari Sabtu dan Minggu, saya menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah kejuruan di Pekalongan Lalu, bagaimana lika-liku Bapak hingga dipercaya menjadi Manager Umum KJKS BMT Bahtera? Saya menjadi manager cabang di BMT Bahtera, setelah setahun bekerja yaitu pada tahun 1996, saat BMT bahtera membuka cabang yang pertama kali di Buaran Pekalongan. Pada waktu itu hampir semua lembaga keuangan menilai Buaran sebagai daerah gelap, alias banyak kemacetan dalam urusan dengan keuangan. Namun, alhamdulilah, selama 8 bulan membuka cabang sudah mencapai BEP,hingga setahun kemudian 1997 bisa membuka cabang lagi di jalan dr wahidin Pekalongan. Lalu saya dipercaya untuk memimpin cabang baru tersebut, sehingga nyaris rangkap jabatan. Kemudian tahun berikutnya lagi, pada 1998 membuka cabang di Batang. Kembali saya memimpin cabang baru tersebut dengan melepas jabatan kepala cabang di Buaran yang sudah saya jalani selama dua tahun. Alhamdulilah semua cabang berjalan baik, dan sesuai target yang ada pada tahun 1999 BMT Bahtera mencapai puncaknya, sehingga mampu membuka cabang baru lagi di Comal. Kembali saya memimpin cabang baru tersebut dengan melepas satu jabatan sebagai kepala cabang di Batang. Alhamdulilah saya diamanahi menjadi Manager Umum pada tahun 2004 setelah sebelumnya sempat menjadi pejabat pelaksana manager umum selama dua tahun. Selama memimpin KJKS BMT Bahtera Pekalongan, sudah berapa cabang yang berdiri? Sekarang ini Cabang KJKS BMT Bahtera Pekalongan, telah memiliki cabang di beberata tempat. Diantaranya KJKS BMT Bahtera Pekalongan yang berada di Jalan Dr sutomo Mega Grosir MM Blok A10 Pekalongan, KJKS BMT Bahtera di
jalan Raya Banyurip Alit, KJKS BMT Saya merasa nyaman bekerja di Dengan segudang pekerjaan di Bahtera di jalan raya warungasem BMT Bahtera, karena sistem keke- KJKS BMT Bahtera, bagaimana No.63 Batang, KJKS BMT Bahtera luargaan yang terbina cukup baik cara Bapak mengatur waktu undi jalan Gajah Mada no.100 Batang, antar sesama pengurus, dan karya- tuk keluarga? KJKS BMT Bahtera di jalan Werku- wan. Disini kami semua karyawan Alhamdulilah saya tidak punya doro no 70 Tegal. Serta Kantor Kas bisa bekerja dalam memenuhi kebu- waktu khusus untuk keluarga, kapan di Komp masjid agung darul Mutta- tuhan keluarga. Sekaligus beriba- saja saya ada kesempatan untuk qien Batang, dan di Kios Pasar dah melalui pemberdayaan yang keluarga saya akan manfaatkan walau Banjarsari bloc C no 12-14. kami lakukakan, baik lewat Baitut hanya sekedar jalan jalan, atau makan Apa fokus bidang garapan KJKS Tamwil Bahtera juga Baitul Maal bersama diluar. BMT Bahtera? Bahtera yang kami dirikan. Intinya Selama memimpin KJKS BahFokus bidang garapan KJKS BMT bekerja sambil beribadah itulah tera Group, pastinya sudah baBahtera adalah pembiayaan mikro sebuah kenyamanan buat saya nyak prestasi yang diraih. Bisa berbasis pemberdayaan, walau da- diatas segalanya. minta disebutkan? lam perkembanganya sekarang sePernahkah, Bapak merasa jeAlhamdulilah berkat bekerja di suai pertumbuhan asset, dan vol- nuh di KJKS BMT Bahtera? KJKS BMT Bahtera, Allah memume pembiayaan sudah mulai Dalam dunia pekerjaan titik jenuh berikan kesempatan saya untuk bisa masuk ke pembiayaan propperty pasti ada. Bahkan itu hal alami, dan mengunjungi Baitullah. Itu hal besar dengan membuka cabang di Kota pasti terjadi kepada siapapun. Na- yang paling saya syukuri dan mengTegal di jalan Wermun kami di hidupi anak anak saya, penghargaan kudoro Kota Tegal Bahtera, se- lain beberapa jabatan yang saya dapat TENTANG H. BUDI HARDYANSYAH pada Juni 2012. baik di tingkat daerah, bahCita-cita waktu kan nasional. Alhamdulilah Nama : H.Budi hardyansyah,SE.MM kecil, apakah mejuga ada diantaranya : mang ingin jadi sang • Pengurus dan pendiri Alamat : Perum Graha Tirto Asri ,Jl mawar raya No.6 Pkl pemberdayaan ekoKoperasi Jasa keuangan syaIstri : Hj.Kartika Wijayanti nomi ummat? riah El Fairus pekalongan Sejak saya masuk • Pengurus LKMS PekaAnak : Mohamad Faza Faurika Hardiansyah kuliah, bahkan sewaklongan sejahtera pekalongan Fikrianissa Azahra Humaira tu SMA. Saya sudah • Pengurus Perhimpunan aktif sebagai ketua BMT Indonesia wilayah Jawa Pendidikan : - Sekolah dasar negeri Warungasem 2 lulus 1984 koperasi siswa di seTengah - SMP Negeri 1 Warungasem lulus tahun 1987 kolah, bahkan sete• Direktur PINBUK pro- SMA Negeri 1 Batang lulus tahun 1990 lah masuk bangku pinsi Jawa tengah kuliah ikut pegang • Komisaris PT PGN Ban- Universitas pekalongan fak Ekonomi lulus th 1995 sebagai ketua koperasi dung yang bergerak di bidang - Universitas Diponegoro Program Pasca Sarjana mahasiswa, dan ikut IT berbagai kegiatan ko• Dosen Fakultas ekonomi - Magister Managemen lulus tahun 2009 perasi, bahkan hingUnikal ga tingkat nasional di Apa obsesi Bapak yang IKOPIN Jatinangor Bandung. lalu berusaha untuk mengembang- belum tercapai selama memimpin Cita cita saya hanya satu waktu itu, kan portofolio pembiayaan, se- KJKS BMT Bahtera? pingin menjadi sarjana ekonomi hingga kami tidak monoton mengObsesi saya di Bahtera adalah, sesebuah obsesi, dan cita cita ayah saya geluti bidang tertentu aja dalam lain KJKS BMT Bahtera makin maju yang Cuma sampai jenjang D3 waktu melakukan pembiayaan ,sebagai dan berkembang adalah melalui kuliah. Karena terhambat ekonomi kegiatan lain yang bernilai ibadah Baitul Maal Bahtera agar mempunyai keluarga, yang tidak sanggup mem- kami semua karyawan KJKS BMT Yayasan yang mengurus anak anak biayai. Namun Alhamdulilah, saya Bahtera, mempunyai Baitul Maal yatim, dan tidak mampu. Serta lebih bisa menyelesaikan study tepat waktu Bahtera sebagai bagian lain untuk banyak bisa membantu orang lain, dengan dorongan, dan kerja keras pemberdayaan umat dan upaya me- karena disitulah sebenarnya besaribu dan (Alm) kakak saya satu satu- ngurangi kemiskinan, dan mem- nya sebuah lembaga bisa diukur nya, dan beasiswa yang saya dapat berikan bantuan permodalam agar Existensinya. Saat ini program dari Almamater. Sejak masuk di mereka bisa bekerja dan memper- pemberdayaan yang sudah berjalan, bangku kuliah saya aktif di berbagai baiki taraf hidup minimal mereka. diantaranya program Perahu (pemkegiatan masyarakat kecil seperti Ada pengalaman menarik, sela- binaan usaha baru), santunan dan Paguyupan Pedagang Pasar Wa- ma memimpin KJKS BMT Bah- beasiswa kepada orang orang yang rungasem, dimana saya merintis tera? tidak mampu, pelayanan mobil amsimpan pinjam pertama. AlhamPengalaman menarik selama be- bulan untuk warga yang tidak mampu dulilah cukup berkembang baik dan kerja di KJKS BMT bahtera hampir dan lain lain. membantu pedagang kecil di pasar semua pekerjaan yang saya lakukan Apa motto hidup Bapak? untuk kebutuhan permodalam ber- berhubungan dengan orang orang Motto saya, lebih baik jadi kepala sama dengan sistem mingguan. kecil, dan ngurusi orang kecil itu ikan teri daripada menjadi ekor di Apa yang membuat Bapak me- tantangan yang menarik buat saya, ikan paus. rasa betah di KJKS BMT Bahtera karena butuh kesabaran dan keLalu, apa hobinya? hingga sekarang ini? ihlasan. Hobi saya Mengajar (*)
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
29
RADAR PEKALONGAN
Muhlisin, Pemerhati Pendidikan
Setuju Penerapan Pendidikan Anti Korupsi SOSOK satu ini sudah tak dapat lagi dipungkiri perjuangannya mengembangkan pendidikan, khususnya di Kabupaten Pekalongan. Dia adalah DR H Muhlisin MAg. Di tahun 2013 adalah tahun terakhir ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pekalongan. Kiprahnya selama 10 tahun dalam Dewan Pendidikan, banyak mendorong peningkatan mutu layanan pendidikan. Berdiskusi dengan PNS yang sempat menerima Satyalancana karyasatya dari presiden RI ini memang begitu menarik. Dalam suasana hangat perbincangan, ia menyampaikan, setelah tidak menjabat sebagai Ketua Dewan pendidikan, ia fokus pa-
da LP Maarif. “Setelah ini, saya akan fokus pada LP Maarif,” ungkapnya. Memang, dedikasinya terhadap LP Maarif tak dapat terbantahkan. Keterlibatan di Maarif NU ia lakukan sebagai media untuk pengabdian masyarakat. “Kami di Maarif tidak memiliki obesesi yang berlebihan, tetapi realistis. Fokus kami adalah memposisikan satuansatuan pendidikan yang dikelola warga Nahdliyin. Agar tercipta peningkatan mutu secara signifikan, paling tidak dalam bingkai 8 standar nasional pendidikan,” papar Ketua PC LP Maarif NU Kabupaten Pekalongan. “Kami memprogramkan adanya pemutakhiran sistem pengelolaan pendidikan dengan tetap mempertahankan tradisi yang telah mengakar, dan menjadi karakter dalam penanaman nilai-nilai ahlusssunnah waljamaah,” tutur dia. Ia menerang-
kan, dalam LP Maarif, tidak hanya menciptakan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah saja. “Akan tetapi, Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal dan Informal juga masuk perhatian. Disini, Maarif akan fokus pada penataan sistem manajemen dan pembelajaran pada madrasah diniyah,” katanya. Dalam kesempatan itu, ia sempat menyampaikan kekhawatirannya melihat fakta, bahwa bangsa Indonesia masih dikenal sebagai salah satu negera terkorup di dunia. Sebagai praktisi pendidikan, hal inilah yang mendorong dirinya menulis disertasi tentang Pendidikan Anti Korupsi pada program Doktornya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 2012 lalu. Menurutnya, pendidikan harus melakukan langkah preventif untuk menyelamatkan generasi dari perilaku neo-corruption. “Salah satu caranya adalah, upaya perbaikan moral melalui lembaga pendidikan. Karena, moral merupakan faktor kunci dari pendidikan anti korupsi. Tujuannya memberikan pemahaman mengenai korupsi dan ruang lingkupnya pada masyarakat luas. Masyarakat perlu tahu itu, khususnya peserta didik untuk menganggap korupsi sebagai musuh bersama yang harus diperangi,” tandas Ayah dari tiga anak itu. Lektor Kepala sekaligus dosen di STAIN Pekalongan tersebut menjelaskan, dalam pendekatan integrasi kurikulum, ada 2 model integrasi yang dapat dikembangkan untuk pendidikan anti korupsi. Yang pertama, bisa melalui model menyisipkan materi pendidikan anti korupsi ke dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
TENTANG MUHLISIN Nama
: Dr. H. Muhlisin, M.ag.
Ttl
: Pati, 06 Juli 1970
Jabatan Saat ini : - Lektor STAIN Pekalongan - Ketua Komisi Kajian MUI Kabupaten Pekalongan - Komisi Pendidikan pada Forum Pemantau Pelaksana Pakta Integritas (FORPI) Kota Pekalongan - Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pekalongan - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pekalongan - Ketua PC. LP. Maarif NU Kabupaten Pekalongan Alamat Rumah
: Jalan Ponpes 5A Proto Kedungwuni Pekalongan
Nama Istri
: Nur Inayah, S.Pd.
Nama Anak
: 1. Salma Mileniatussoima, Kelas 8 SMP 2. Muhammad Aziz Bahrul Ulum, Kelas 7 SMP 3. Huwaida Nurusssyfa, Kelas TK B.
Model kedua adalah menjadikan pendidikan anti korupsi sebagai sebuah mata pelajaran tersendiri. “Model yang ke dua ini, menurut saya merupakan langkah yang lebih berani karena perlu upaya besar bagi lembaga pendidikan untuk mempersiapkan secara matang, perangkat komplit bagi pelaksanaan suatu mata pelajaran. Baik mulai dari silabus, materi, referensi,buku ajar metode pembelajaran, sumber daya manusia,” ujar
suami dari Nur Inayah S.Pd. Ia menuturkan, mengembangkan pembiasaan pendidikan anti korupsi juga bisa melalui ektra kurikuler. Seperti; budaya disiplin dalam menegakkan tata tertib sekolah, budaya jujur dalam penggunaan jasa perpustakaan, kantin/ warung makan kejujuran, gerakan anti mencontek, gerakan anti merokok, gerakan tidak mengendarai motor bagi pelajar yang belum memiliki sim dan pembiasaan lainnya yang positif. (yan)
Kelompok KB Pria “Prio Utomo Mulyojati”
Berhasil Duduki Peringkat 1 Nasional Kami mengharapkan perhatian dari Pemkab Batang bisa terus meningkat, sehingga kegiatan ataupun usaha yang ada di kelompok bisa berkembang. Dan kami juga berharap agar jumlah pria yang bersedia berKB di Kabupaten Batang ini bisa meningkat jumlahnya.” YANTO Ketua Prio Utomo Mulyojati KELOMPOK KB Prio Utomo “Prio Utomo Mulyojati” dari Desa Gumawang, Kecamatan Pecalungan berhasil menjadi peringkat pertama Nasional kelompok ekonomi produktif dalam lomba kelompok Keluarga Berencana (KB). Sebelumnya kelompok KB ini berhasil menjadi peringkat pertama se-Jawa Tengah, dan ternyata pada penilaian tingkat Nasional yang dilaksa-
nakan pada 4 Juni 2013 lalu berhasil menduduki peringkat pertama. Sebelumnya Kelompok KB Prio Utomo tersebut bersaing untuk mendapatkan peringkat terbaik se Kabupaten Batang yang berjumlah 28 kelompok, kemudian baru dikirim ke tingkat provinsi dan ternyata meraih peringkat satu sehingga berlanjut ke tingkat Nasional. Kelompok KB Prio Utomo lolos sebagai peringkat pertama Nasional, dan pada tanggal 30 Juni mewakili Kabupaten Batang dalam peringatan Hari Keluarga ke 19 yang dipusatkan di Nusa Tenggar Barat (NTB). Untuk bisa menyabet juara nasional, kelompok KB ini harus menjalani penilaian terlebih dahulu dari tim tingkat nasional. Penilaian yang dilakukan tersebut, masing-masing kelompok dinilai mulai dari keikutsertaan KB pria, yaitu MOP dan kondom, kegiatan dari kelompok itu sendiri dan juga administrasi serta kegiatan dari kelompok tersebut. Dan yang menjadi perhatian dari pemerintah provinsi dan juga pusat adalah kelompok KB tersebut sudah memiliki anggota 58 pria yang mengikuti KB dan terus berkembang. Selain itu kelompok ter-
NURUL FATAH
PENILAIAN - Tim penilai tingkat nasional melakukan penilaian terhadap kelompok KB Prio Utomo “Prio Utomo Mulyojati” dari Desa Gumawang, Kec. Pecalungan. Dan hasilnya, kelompok ini dinyatakan sebagai peringkat pertama Nasional kelompok ekonomi produktif dalam lomba kelompok Keluarga Berencana (KB).
NURUL FATAH
sebut juga memiliki sebuah unit usaha kecil, seperti koperasi yang melayani anggotanya dalam hal simpan pinjam. Ketua Prio Utomo Mulyojati, Yanto menjelaskan, untuk menarik keikutsertaan para pria di desanya untuk ikut berKB diawali dari dirinya sendiri. “Pada awalnya saya yang ikut KB, dan kemudian para tetangga mulai bertanya terkait KB bagi pria dan juga efeknya bagi kehidupan rumah tangga. Dan setelah mendapat penjelasan bahwa tidak
berpengaruh terhadap hubungan suami istri, akhirnya banyak yang mulai bergabung. Dan hingga kini jumlah anggota yang ada telah mencapai 300 orang lebih dari 7 dusun yang ada di Desa Gumawang,” jelasnya. Untuk usaha yang dimiliki Kelompok KB Prio utomo sendiri saat ini adalah memiliki koperasi simpan pinjam. selain itu juga ada usaha kecil berupa pembuatan keripik pisang dan ubi singkong. Modal awal usaha sendiri
berasal dari para anggota, termasuk juga tenaga kerjanya. Dan kini usaha terus terus berkembang hingga akhirnya bisa merekrut tenaga kerja dari luar anggota. “Untuk hasil atau keuntungan dari usaha pembuatan keripik sendiri dibagi dua antara pengrajin dengan kelompok. Dan uang pembinaan yang kami dapatkan saat menjadi juara I Nasional digunakan untuk menambah modal usaha, sehingga dapat terus berkembang. Alhamdulillah, hasil
dari usaha tersebut dapat meningkatkan perekonomian anggota dan juga keluarganya,” beber Yanto. Untuk koperasi simpan pinjam sendiri dana yang dihimpun dan disalurkan ke anggotanya juga meningkat setiap tahunya. Kedepan kelompok ini berharap agar usaha yang telah dirintis bisa terus berkembang, sehingga kesejahteraan anggotanyapun bisa ikut terangkat. Untuk itu, guna meningkatkan silaturahmi di-
antara anggota dan juga membahas hal-hal terkait usaha yang dimiliki, setiap tiga bulan sekali dilakukan pertemuan dengan seluruh anggota kelompok. “Kami mengharapkan perhatian dari Pemkab Batang bisa terus meningkat, sehingga kegiatan ataupun usaha yang ada di kelompok bisa berkembang. Dan kami juga berharap agar jumlah pria yang bersedia ber-KB di Kabupaten Batang ini bisa meningkat jumlahnya,” tandas Yanto. (rul)
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
30
RADAR PEKALONGAN
AKP H Agus Riyanto SH MH, Kapolsek Buaran
Penegak Hukum Oke, Kepedulian Sosial Jalan Terus
WAHYU HIDAYAT
BANYAK cara yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Komunikasi yang baik dengan lingkungan sosial masyarakat yang terdiri dari berbagai kalangan, baik di lingkungan tempat tinggal, lingkungan tugas, maupun dimanapun dia berada, diiringi dengan kepekaan terhadap segala permasalahan yang ada, menjadi senjata ampuh untuk menciptakan kedekatan itu. Langkah-langkah seperti itulah yang selama ini dilakukan oleh AKP H Agus Riyanto SH MH, yang saat ini mengemban amanah sebagai Kapolsek Buaran di jajaran Polres Pekalongan Kota. Menurut Agus Riyanto, apa yang ia lakukan selama ini dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan itu berkaitan erat dengan perannya sebagai seorang anggota Polri. “Misi dalam setiap kegiatan yang saya lakukan tak lepas dari tugas dan fungsi pokok anggota Polri sesuai dengan UU No 2 Tahun 2002, yakni sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat. Jadi, kegiatan apa saja yang saya lakukan tak luput dari figur seorang anggota Polri,” ungkap pria yang sudah dua tahun menjabat sebagai Kapolsek ini. Maka tak mengherankan, pria kelahiran Gunung Kidul yang tanggal lahirnya bertepatan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan RI tahun 1963 ini banyak aktif di berbagai organisasi, di luar tugas pokoknya sebagai seorang Kapolsek. Bapak tiga anak ini tercatat aktif di bidang olahraga bulutangkis, karena ia dipercaya oleh KONI Kota Pekalongan menjadi Ketua PBSI. Selama memimpin induk organisasi olahraga ‘tepok bulu’ di Kota Batik, Agus terhitung paling getol menyelenggarakan berbagai ajang kejuaraan ataupun turnamen bagi para pebu-
lutangkis. Secara rutin, dalam satu tahun PBSI Kota Pekalongan sedikitnya menggelar tiga event kejuaraan tingkat kota atau cabang. Tak kalah ‘moncer’ lagi aktivitasnya di bidang sosial maupun organisasi kemasyarakatan. Di jajaran Polres Pekalongan Kota, sosok Kapolsek ini bisa dibilang identik dengan beragam kegiatan sosial. Mulai dari bagibagi sembako, sampai dengan kegiatan setahun sekali yang ia selenggarakan di Polsek Buaran: Khitanan massal. Setiap kali penyelenggaraan acara khitanan massal tersebut, tak kurang ada 50-an anak yang mendaftar sebagai peserta. Bahkan terkadang jumlahnya membludak di luar perkiraan. Boleh dibilang, inilah satu-satunya Kapolsek yang rutin menyelenggarakan khitanan massal setahun sekali di kantornya. Agus bersyukur, agenda tahunan itu mendapat respon antusias dan dukungan positif dari warga masyarakat, jajaran Polres Pekalongan Kota, para dermawan, ulama, dan tokoh masyarakat setempat. Ditambahkan, karena sudah ada kepercayaan dari masyarakat, maka jajarannya jadi fasilitator kegiatan tahunan tersebut. Masyarakat dan para dermawan banyak berperan. Simpati dan empati dari masyarakat bermunculan, bersedia ikut membantu penyelenggaraannya. “Masyarakat seringkali menanyakan, kapan sunatan massal akan diadakan lagi. Kemudian, setiap ada rencana kita akan menggelar khitanan massal, para dermawan dari mana saja datang siap membantu,” beber pria yang beralamat rumah di Jalan Arjuna No 7 Perumahan Panjang Indah, Kelurahan Kandang Panjang, Pekalongan Utara. Menurut Agus, kegiatan sunat massal itu menjadi salah satu cara jitu mendekatkan diri antara
polisi dengan masyarakat. Juga semakin menumbuhkan citra positif Polri di mata masyarakat. “Dalam jangka panjang, anak yang ikut khitan massal itu akan ingat terus sampai ketika ia sudah dewasa nanti. Bahwa ia disunat pada sebuah kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan polisi. Maka, pada yang bersangkutan akan tertanam imej positif terhadap sosok polisi,” tutur putra dari pasangan KH Irhas Imam Muchtar dan Hj Siti Walidah ini. Ia membayangkan, jika kegiatan seperti itu dilakukan seluruh jajaran Polsek, tak hanya di Pekalongan, maka akan semakin banyak generasi-generasi muda bangsa ini yang pada masa-masa mendatang akan terus tertanam rasa simpati terhadap institusi Polri. “Dampak positifnya sangat luar biasa. Hubungan dekat dengan masyarakat bisa terus terjalin, di lain sisi, tugas pokok Polri, kewajiban-kewajiban melayani masyarakat, menegakkan hukum, tetap dijalankan,” ungkap Kapolsek yang juga aktif di berbagai organisasi dari tingkat RW, pengurus masjid, sampai Ketua Paguyuban Jamaah Haji Tahun 2010 Kota Pekalongan, dan Ketua Paguyuban warga
Gunung Kidul se-Pekalongan Batang ini. Cara lain yang dilakukannya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, antara lain dengan melaksanakan salat Jumat keliling ke berbagai masjid di wilayah hukumnya. Dari situ, masyarakat juga akan merasakan kehadiran anggota Polri di tengah-tengah mereka. “Akhirnya banyak masyarakat yang kenal ke kita,” tambahnya. Dibeberkan, semua bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang sudah jadi agenda rutin itu, menurut Agus sebenarnya merupakan hal yang sederhana dan mudah dilakukan. “Lakukan dengan sederhana saja, yang sewajarnya saja. Jangan berlebih-lebihan,” imbuhnya. Sementara, berkaitan dengan penanganan kasus-kasus kriminalitas yang terjadi di wilayahnya, AKP Agus Riyanto menuturkan seringkali dirinya menerapkan pola berbeda untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Sebagai contoh kasus, ada anak di bawah umur yang melakukan kejahatan seksual. Korbannya pun masih di bawah umur. Maka, penyelesaian sesuai prosedur hukum tetap dijalankan. Namun, tidak meninggalkan sisi humanis aparat penegak hukum. (way)
WAHYU HIDAYAT
Farah Rachman, Entrepreneur Muda dan Aktivis Sosial
Ketagihan jadi Relawan untuk Berbagi Manfaat
WAHYU HIDAYAT
IKUT aktif menjadi relawan sosial menebar manfaat untuk sesama, tentunya membutuhkan tenaga dan waktu ekstra. Apalagi jika kita punya segudang aktivitas lain yang berkaitan dengan pekerjaan. Maka, untuk memutuskan terjun sebagai relawan, terkadang kita harus berpikir sekian kali, sembari memikirkan untung ruginya. Namun tidak demikian halnya dengan yang terungkap dari seorang Farah Rachman, seorang entrepreneur muda yang gabung menjadi relawan ‘Pagi Berbagi’ dan ‘Akademi Berbagi (Akber) Pekalongan’. Ia justru merasa ketagihan untuk terus aktif sebagai relawan, semenjak dirinya bergabung dalam komunitas Pagi Berbagi dan Akber Pekalongan, sejak sekira dua tahun silam. Gadis kelahiran Pekalongan, 9 Maret 1987 yang mengembangkan usaha rumah makan ‘Pande Rasa’, dan roti ‘Kimmy Bun’ ini pun merasa tak berat melaksanakan kerja sosial. Saling berbagi dengan sesama, justru membuatnya ‘happy’. “Berbagi bikin happy,” ujarnya, menukil motto yang dipakai komunitas Akber Pekalongan. Dimulai dengan keikutsertaannya dalam komunitas Pagi Berbagi di Kota Pekalongan sejak tahun 2011 silam, bersama beberapa temannya,
antara lain Yayan dan Indra. Melalui media jejaring sosial twitter maupun secara ‘offline’, gerakan Pagi Berbagi mengajak orang-orang untuk ikut peduli memikirkan nasib orang lain yang sudah berada di jalanan sejak dini hari. “Saya hanya ikut menjalankan saja, bukan sebagai penggagas,” ungkapnya merendah. Diceritakan, komunitas Pagi Berbagi dibentuk pertama kalinya setelah terjadi gempa Jogja. Seorang relawan dari Solo yaitu Arin Aristya bergerak peduli ‘Berbagi Sarapan’ kepada korban bencana. Karena kegiatan ini positif, akhirnya dilanjutkan dan menyebar ke berbagai kota. Saat ini Komunitas Pagi Berbagi telah ada di Jakarta, Semarang, Bandung, Malang, Jogjakarta dan tentu saja Pekalongan dan Batang. “Kita saling mengajak teman-teman yang lain, atau siapapun dia yang mau ikut, melalui media sosial seperti twitter. Dari situ mulai banyak yang ikut bergabung, banyak pula dari berbagai pihak maupun komunitas lain yang memberikan donasinya,” imbuh lulusan Ekonomi Manajemen Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang tahun 2009 ini. Dijelaskan, Pagi Berbagi merupakan sebuah wadah bagi orang-orang yang tergabung di dalamnya untuk ber-
bagi kasih di pagi hari. Wadah bagi mereka yang mau belajar jadi lebih peduli, lebih peka, dan berbagi dengan sesama. Siapa saja yang ikut serta berarti dia telah menjadi bagian dari keluarga Pagi Berbagi. Tidak ada syarat apapun untuk ikut bergabung. “Kita ingin meng-influence orang-orang untuk ikut peduli, ikut berempati dengan saudara-saudara kita yang sudah bekerja keras sejak pagi di jalan,” ungkap putri ke tiga dari lima bersaudara, dari pasangan H Fatkhurahman Noor dan Hj Marta Ermaliana ini. Bentuknya adalah membagi-bagikan sarapan, nasi bungkus, lauk, dan semacamnya, kepada orang-orang yang mereka sebut sebagai ‘pejuang subuh’ yang mereka temui di berbagai ruas jalan di wilayah Pekalongan dan Batang. Aksi berbagi ditujukan kepada para tukang sapu jalanan, pemungut sampah, kuli panggul di pasar, anak-anak terlantar, tukang loper koran, tukang becak, ibu-ibu janda yang kurang mampu, orangorang dengan keterbatasan fisik dan tenaga, anak-anak di Panti Asuhan, atau siapapun yang sekiranya membutuhkan uluran tangan kita. Hal ini selaras dengan motto dari Pagi Berbagi, yakni ‘Dari Hati untuk Berbagi’. “Memang harus benar-benar dari kesadaran kita sendiri. Dari hati kita. Ikhlas melaksanakannya” ungkap gadis berjilbab yang beralamat di Jalan Toba No 37, Kota Pekalongan. “Banyak di luar sana yang tidak seberuntung seperti kita, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Farah menjelaskan kenapa ia mau jadi relawan. Seperti yang sudah diungkapkan di awal tadi, begitu bergabung dalam suatu komunitas para relawan, Farah menjadi ketagihan untuk bergabung ke komunitas lain, yang dalam kegiatannya tetap ada unsur saling berbagi manfaat. Terhitung sejak sekitar bulan Oktober tahun 2012 lalu, Farah
bergabung ke Komunitas Akademi Berbagi (Akber) Pekalongan. Awal keikutsertaannya di Akber Pekalongan, Farah bertindak sebagai Humas. Sedangkan yang menjadi ‘Kepala Sekolah’ Akber Pekalongan waktu itu adalah Pratama Puji Widiyanto, atau yang biasa disapa Yayan. Kini, Kepala Sekolah Akber Pekalongan adalah Arwin Shinta Elok. Sedikitnya ada sembilan orang pengurus yang menggawangi Akber Pekalongan ini. Akademi Berbagi ini merupakan gerakan sosial nirlaba. Tujuannya untuk berbagi pengetahuan, ketrampilan dan inspirasi dari pengajar yang bisa diaplikasikan langsung oleh peserta. Sehingga mereka bisa meningkatkan soft skills sesuai ilmu yang dipelajari. Ini jadi wadah untuk mempertemukan orang-orang yang kompeten di bidang tertentu dengan masyarakat yang ingin belajar, dengan motto: Berbagi Bikin Happy. Semuanya saling berinteraksi dan sharing bersama antar Akberians (sebutan bagi anggota Akber Pekalongan). Ada interaksi, diskusi, dan canda tawa m e w a rnai setiap pertemuan kelas. Kelas-kelas Akber ini biasanya dilaksanakan sebulan sekali, tapi kadang sampai dua kali. Beberapa kelas yang sudah dilaksanakan, antara lain kelas fotografi, belajar menulis, bisnis online, community development, public speaking, dan sebagainya. Ada pula kelas ‘jalan-jalan bersama’ yang juga diikuti berbagai komunitas lain, dengan tema ‘Pekalongan Heritage’. Tujuannya untuk lebih mengenal bangunan-bangunan bersejarah di Kota Pekalongan berikut cerita di belakangnya. Sama dengan komunitas Pagi Berbagi, penyebarluasan
kegiatan-kegiatan atau kelaskelas Akber Pekalongan juga diinformasikan melalui bantuan jejaring sosial dan dunia maya. Seperti melalui akun twitter Akber Pekalongan (@akberpekalongan), facebook, maupun blog. “Semuanya gratis. Kita belajar bersama secara informal. Namun, kita mendapat banyak ilmu dan hal-hal baru yang tidak kita peroleh di sekolah maupun saat kuliah,” ujarnya. Farah merasakan, banyak manfaat yang didapat dengan
menjadi relawan. Selain, tentunya, bertambah teman dan relasi. Dan, yang membuatnya salut, orang-orang yang sudah tergabung dalam komunitaskomunitas itu punya kepedulian dan jiwa sosial yang tinggi. Meski mereka tidak saling bertemu setiap hari, namun ketika ada saudara kita yang membutuhkan uluran tangan, mereka semua siap langsung terjun memberikan
bantuan. Ini terbukti ketika Kota dan Kabupaten Pekalongan dilanda musibah banjir beberapa waktu lalu. Para relawan tanpa diminta sudah langsung terjun ke lapangan, membantu para korban banjir. Sebagian dari mereka bahkan nge-pos di posko-posko pengungsian, membantu pendistribusian bantuan makanan dan logistik lainnya, serta ikut aktif di dapur umum. (way)
WAHYU HIDAYAT
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
31
RADAR PEKALONGAN
Setiawan Dwi Haryanto, Direktur Pattiro (Pusat Telaah dan Informasi Regional)
Gugah Masyarakat Awasi Kebijakan Pemerintah Melalui berbagai program dan riset, Pattiro menyerap aspirasi serta masukan warga tentang sejauh mana pelayanan publik yang mereka terima. Pendidikan kepada warga, lagi-lagi terus ditingkatkan agar mereka sebagai sasaran pelayanan publik dapat memilah dan mengetahui bagaimana pelayanan publik yang mereka terima...” SETIAWAN DWI HARYANTO BERAWAL dari forum-forum yang melakukan riset dalam memetakan kondisi sosial, Pattiro atau Pusat Telaah dan Informasi Regional menjadi lembaga yang kini semakin komit untuk terus melakukan pengawalan terhadap setiap kebijakan pemerintah, terutama di daerah, agar terwujud pemerintahan yang bersih. Tak hanya ingin bergerak sendiri, Pattiro juga terus menggugah masyarakat melalui peningkatan kapasitas warga agar dapat ikut berpartisipasi untuk melakukan pengawasan dan memberi masukan tentang kebijakan yang dikeluarkan pemerintah setempat. Terbentuknya Pattiro, juga dipengaruhi kemunculan UU nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah. Terbitnya undang-undang tersebut,
memberikan keleluasaan lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mandiri dalam membangun daerahnya masing-masing. Hal itu dinilai menimbulkan peluang terjadinya berbagai penyimpangan akibat dilimpahkannya kewenangan yang lebih besar kepada pemerintahan daerah. “Isu itu yang akhirnya ditangkap Pattiro untuk kemudian berkomitmen mengawal Pemerintah Daerah dalam menata wilayahnya masingmasing. Pattiro juga terus berupaya memberikan pendidikan kepada warga agar kapasitasnya meningkat sehingga dapat turut serta berpartisipasi dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah,” terang Direktur Pattiro Pekalongan, Setiawan Dwi Haryanto. Dalam bahasa Sulawesi, Pattiro berarti meneropong. Diterangkan pria yang akrab disapa Anto tersebut, dalam kebudayaan Sulawesi, saat akan ada pernikahan, calon mempelai pria biasanya me-
ngirimkan satu utusan untuk meneropong bagaimana kebiasaan calon mempelai wanita. “Sistem teropong itulah diterapkan dalam kinerja Pattiro yang selalu meneropong berbagai kebijakan pemerintah,” ucapnya. Kini, Pattiro sudah berdiri di 14 wilayah yang tergabung dalam Pattiro Raya. Pattiro Pekalongan sendiri, disahkan melalui akta pendirian pada 29 Desember 2005. Sejak berdiri, Pattiro sudah banyak menginisiasi berbagai program atau kebijakan pemerintah. Pada 2006, Pattiro menginisasi pembangunan keterbukaan informasi publik di Kota Pekalongan. Di tahun yang sama, Pattiro membuat program inisiasi perijinan satu pintu yang akhirnya berkembang menjadi one stop services. Satu tahun berikutnya atau pada 2007, Pattiro juga menginisiasi masyarakat sipil untuk berperan serta dalam menanggulangi kemiskinan. Kemudian, lanjut Anto, dalam dua tahun terakhir ini, Pattiro Pekalongan tengah fokus menyoroti wajah pelayanan publik, terutama pelayanan-pelayanan dasar di Kota Pekalongan. Merujuk pada UU nomor 25 tahun 2009, pelayanan pubik yang diberikan pemerintah haruslah adil dan berkualitas. Namun dalam penerapannya, apa yang terjadi seringkali jauh dari apa yang sudah ditetapkan dalam undangundang.
“Melalui berbagai program dan riset, Pattiro menyerap aspirasi serta masukan warga tentang sejauh mana pelayanan publik yang mereka terima. Pendidikan kepada warga, lagi-lagi terus ditingkatkan agar mereka sebagai sasaran pelayanan publik dapat memilah dan mengetahui bagaimana pelayanan publik yang mereka terima. Jika dirasa tidak adil, kami berharap warga juga dapat langsung menyampaikannya melalui ruang publik yang disediakan,” terang pria 33 tahun itu. Untuk tujuan peningkatan kapasitas warga, Pattiro juga merangkul mitra-mitra yang merupakan komunitas warga, organisasi masyarakat dan kelompok lainnya sebagai rekan sharing informasi dan melakukan diskusi serta komunikasi untuk kemudian bersama melakukan pengawalan atas kebijakan yang ditelurkan pemerintah daerah. Mengapa peningkatan kapasitas warga terus menjadi salah satu program yang digenjot?. “Pattiro memang komit di dua sektor yaitu technical assisten dan peningkatan kapasitas warga. Tujuannya jelas, Pattiro ingin agar nanti tanpa adanya Pattiro-pun, masyarakat tetap dapat kritis, dapat berpartisipasi dalam mengawal kebijakan pemerintah. Masyarakat harus tahu apa saja hak-haknya sebagai warga negara dan individu untuk mendapatkan hak dasar yang sebaik-baiknya. Selain itu, dalam lingkup kebijakan pemerintah, semakin banyak orang tahu, semakin banyak masyarakat terlibat, akan mempersempit peluang terjadinya penyimpangan,” tandas Anto yang sejak 2006 sudah bergabung dalam Pattiro. (nul)
AINUL ATHO’
Hermawan, Koordinator Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Pekalongan
Mengedukasi melalui Gerakan Nandur Yuk SEJAK setahun terakhir, di Kota Pekalongan mulai ramai bermunculan komunitas-komunitas yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Berbagai komunitas itu, dalam berbagai kegiatannya bernaung di bawah sebuah forum, yang bernama Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Pekalongan. Yang mana, koordinator dari FKH Kota Pekalongan ini adalah Hermawan, atau yang akrab disapa Wawan. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai PNS di lingkungan Pemkot Pekalongan ini, dalam kapasitasnya sebagai Koordinator FKH, telah mengajak masyarakat Kota Pekalongan untuk lebih peduli terhadap lingkungannya. Beberapa program telah dijalankan dalam kaitannya aksi hijau. “FKH Kota Pekalongan terbentuk pada bulan Juni 2013,” ungkap Wawan. Salah satunya program FKH, tuturnya, adalah mengedukasi masyarakat mulai dari usia sedini mungkin, untuk menciptakan lingkungan hijau melalui gerakan ‘Nandur Yuk’, yang diikuti oleh 1.000 anak usia dini. Selain itu, ada aksiaksi hijau lainya. Antara lain, aksi penyelamatan pohon (cabut paku dan perawatan taman kota), dan aksi-aksi hijau lainnya yang dilakukan oleh masing-masing komunitas yang tergabung dalam FKH. Berbagai komunitas yang tergabung dalam FKH Kota Pekalongan itu, diantaranya Paguyuban TPST 3R, Mapala Unikal, Karang Taruna, TP PKK, Kelompok Petani Kandang Panjang dan Degayu, Pekalongan Heritage, Akademi Berbagi Pekalongan, Komunitas Biji, NU Peduli Lingkungan, Komunitas Rumah Hijau, forum anak Kota Batik, Kwartir Pramuka, Komunitas Pesona Swadaya Hijau, serta Komunitas Cabe Rawit. “Mereka semua ikut dalam aksi-aksi hijau, aksi penyelamatan lingkungan,” ungkapnya. Wawan menandaskan, konteks aksi hijau ini sesungguhnya adalah memberikan edu-
WAHYU HIDAYAT
kasi pada masyarakat untuk lebih peduli pada persoalan lingkungan, serta untuk mendorong tumbuhnya generasi muda yang peduli pada persoalan lingkungan. Caranya, dengan mengenalkan kepada mereka akan pentingnya kelestarian lingkungan sejak usia dini. “Dalam konteks ini, ajakan Nandur Yuk dimaknai sebagai ajakan Nandur Kebaikan,” bebernya. Dia membeberkan, adanya aksi hijau yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan, itu
tak lepas dari keprihatinan melihat kondisi Kota Pekalongan saat ini. Diungkapkan, sejak awal abad ke-20, Pekalongan terkenal sebagai salah satu penghasil batik berkualitas di Pulau Jawa, menjadi puncaknya pada tahun 2010 saat batik dinobatkan sebagai salah satu warisan dunia. Majunya industri batik beserta turunannya (tekstil dll), secara ekonomi mampu menumbuhkan kelas ekonomi baru (juragan) yang muncul hampir merata ditiaptiap kelurahan.
Namun sayang, majunya industri batik tidak beriringan dengan pengelolaan lingkungan, sehingga mengakibatkan pencemaran di hampir semua sungai di Kota Batik. Walaupun secara faktual pencemaran sungai lebih banyak merupakan imbas dari industri kain bermotif batik (batik printing dan/atau sablon) maupun industri Jeans. Sebagai dampak dari perubahan iklim wilayah pesisir, Kota Pekalongan berubah wajah dari awalnya sebagai dae-
rah pertanian yang subur menjadi daerah terdampak bencana air pasang atau rob sejak awal 2000-an. Hal ini tentunya menjadi persoalan yang sangat serius dari sisi ekologi maupun sosial, mengingat Kota Pekalongan telah memproklamirkan diri sebagai Kota Batik Dunia (World’s City of Batik). Sementara, salah satu indikator sebuah kota layak disebut sebagai kota dunia adalah ketersedian Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik minimal 20% dari luas wilayah kota, dan tersedianya ruang interaksi warga (taman kota, hutan kota dll ) yang representative, serta kemudahan akses sarana transportasi termasuk didalamnya trotoar yang nyaman. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman kota, transportasi, serta trotoar yang nyaman adalah bagian tak terpisahkan dari perwujudan Green City (Kota Hijau). Timbulnya permasalahan lingkungan akibat faktor perubahan iklim maupun pencemaran dari industri yang kurang bijaksana dalam mengelola limbah, mendorong munculnya aktivis maupun komunitas yang peduli pada persoalan lingkungan. Mereka bergerak dengan idealisme dan fokus penanganan persoalan lingkungan yang berbeda-beda. Aksi-aksi penyelamatan lingkungan seperti konservasi biji oleh Komunitas Biji, ada pula aksi penyebaran bakteri pengolah limbah dan pemanfaatan wilayah terdampak rob untuk perikanan dan pertanian organik (Perum Pesona Swadaya Kandang Panjang) oleh NU Peduli Lingkungan. Juga, aksi edukasi lingkungan lainnya seperti kampanye rumah tanpa sampah, yaitu kampanye untuk mulai mengelola sampah maupun limbah rumah tangga untuk dimanfaatkan kembali menjadi pupuk. Kemudian pupuk itu dimanfaatkan kembali sebagai media tanaman maupun pupuk organik. Termasuk di dalamnya pem-
buatan sumur resapan atau biopori, kampanye pemanfaatan halaman sekolah untuk penghijauan, serta aksi pembagian pupuk dan bibit sayuran oleh komunitas rumah hijau. Menurut Wawan, itu semua sebagai upaya untuk mendorong masyarakat memulai menanam kebutuhan makanannya sendiri di halaman rumah masing-masing, serta munculnya rintisan Sekolah Berwawasan Lingkungan (PAUD Green School) di daerah Tirto Peturen Kota Pekalongan. “Itu menunjukkan bahwa mulai ada aksi-aksi yang nyata dan massif dari masyarakat yang peduli pada persoalan lingkungan,” paparnya. Selanjutnya, ditunjuknya Kota Pekalongan sebagai salah satu kota yang mendapat Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Tahun 2013 dari Kementerian Pekerjaan Umum, akhirnya membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam ikut serta
mewujudkkan Kota Pekalongan Sebagai Kota Hijau/ Lestari. “Melalui fasilitasi dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, maka pada bulan Juni 2013 secara resmi terbentuklah Forum Komunitas Hijau Kota Pekalongan atau FKH Kota Batik,” beber Wawan menceritakan mengenai latar belakang terbentuknya FKH Kota Pekalongan. Meski sudah banyak aksi hijau yang dilakukan, namun Wawan menilai bahwa FKH Kota Pekalongan sebagai forum yang baru seumur jagung tentunya banyak hal yang perlu terus dibenahi dan terus diperbaiki. Pembenahan dimaksudkan guna pengembangan FKH yang lebih baik dan terorganisir. “Sehingga menjadi wadah bergabungnya anak-anak muda yang memiliki integritas dan kepekaan sosial terhadap lingkungannya yang cukup tinggi menjadi, menuju Kota Pekalongan yang lestari,” pungkasnya. (way)
WAHYU HIDAYAT
BERSAMA - Wawan (berdiri, kiri) bersama Wakil Walikota dan warga Perum Pesona Hijau, Kandang Panjang.
WAHYU HIDAYAT
FOTO - Wawan (kiri) bersama warga di daerah terdampak rob di Pekalongan Utara.
SELASA, 28 JANUARI 2014
PERSON OF THE YEAR
32
RADAR PEKALONGAN
Bupati Pekalongan, Drs H Amat Antono MSI, Pemimpin yang Disiplin
Taat Aturan, Bekerja Secara Fokus TAAT ATURAN, BEKERJA SECARA FOKUS. Itulah yang diterapkan Bupati Pekalongan, Drs H Amat Antono MSi, dalam memimpin Pemerintah Kabupaten Pekalongan menuju pemerintah yang bersih (Good Governace). Hal itu disampaikan dalam perbincangan santai dengan Radar di Pendopo Bupati, Sabtu (25/1). Agar tercapai, orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan ini selalu menerapkan kerja yang disiplin. Karena, disiplin
merupakan roh dalam setiap pekerjaan. Disiplin sendiri, menurut bapak dua putri ini, adalah sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya. “Orang mungkin memilih bersih tapi tak berbuat apa-apa, tapi bagi saya, lebih baik berbuat dari pada diam. Tapi dengan terus mentaati aturan dan tetap menjaga etika,” katanya.
Untuk menerapkan disiplin, menurut Antono, diperlukan sikap kepatuhan terhadap aturan dan tegas. Tegas yang dimaksud bukan bukan berarti galak. Tegas yang dimaksud bertanggungjawab terhadap pekerjaan. Dan pemimpin harus berani menghadapi segala resiko, harus berani menghadapi tantangan, dan jujur. Untuk menuju itu, menurut Antono, seorang harus mengetahui tugas pokok dan fungsi (Tupoksi). Karena dengan mengetahui fungsinya, maka dia tahu acuan kerja. Dengan begitu, seseorang bisa berbuat dan bekerja sesuai tugas pokoknya. “Dan itu selalu saya tekankan kepada setiap pejabat di Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya. Yang lebih penting dari itu semua, seorang pemimpin harus memberi rasa aman bagi anak buahnya. Sebagai Bupati, ia harus memberikan rasa aman bagi para pejabat. Tentunya, setelah pejabat bekerja sesuai dengan tupoksinya. Maka dari itu, pemimpin harus selalu memberikan arahan, bimbingan, dan
perlindungan. “Contoh kasus, pejabat tidak boleh takut dengan adanya intimidasi dari pihak luar. Selama dia sudah bekerja pada rel sesuai dengan tupoksi, maka dia tidak boleh takut. Namun ketika sudah bekerja sesuai dengan tupoksi, tapi masih ada yang menakut-nakuti, seperti oknum LSM, oknum penegak hukum, maupun relawan saya, maka saya harus melindunginya,” tegasnya. Pada kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan tentang rangsangan untuk menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Pekalongan. Menurut dia, yang terpenting adalah, Pemerintah Kabupaten pekalongan harus bisa memanfaatkan ruang, waktu dan uang. “Kalau punya uang banyak, bisa berbuat apa saja, dan membangunan yang diinginkan, itu lumrah. Tapi kalau uang terbatas, bisa menghasilkan yang maksimal bagi masyarakat, itu baru luar biasa. Tentunya dengan melakukan skala prioritas dan bekerja fokus,” ujar pria yang suka makan tempe. (wid)
TENTANG ANTONO Nama: Drs H Amat Antono MSi TTL: Pekalongan, 5 Oktober 1958 Istri: Ir Hj Arini Harimurti Anak: 1. Anindya Putri Kusumajati 2. Anindita Lintang Pakuningjati
ISTIMEWA
Riwayat Pendidikan: - SD Negeri Tirto 1 Pekalongan, 1970 - SMEP Negeri Pekalongan, 1973 - SMEA Negeri Pekalongan, 1976 - Universitas Diponegoro, Fak. Ekonomi, 1984 - Universitas Diponegoro, Magister Ilmu Administrasi, 2006
ISTIMEWA
Hj Balgies Diab SE, SAg, MM, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Tokoh Pemberdaya Kesejahteraan Kaum Perempuan
Laksanakan Pekerjaan dengan Senang Hati KIPRAHNYA di tim penggerak PKK, sudah tidak diragukan lagi. Hampir setiap hari, yang dipikirkannya adalah agar ibu-ibu bisa hidup sejahtera lahir dan bathin. Disamping itu di Dekranasda, juga selalu memikirkan bagaimana pengrajin batik, cap maupun kerajinan lainnya bisa lebih sejahtera. Dialah Hj Balgis Diab SE, SAg, MM. Walaupun sebagai ibu rumah tangganya, dengan mengurus empat anaknya. Alumnus Magister Manajemen UNDIP Semarang, juga setia menjadi pendamping untuk mememberikan semangat. Bahkan mendukung kesuksesan yang diraih suaminya sebagai Walikota Pekalongan. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Balgis Diab dengan wartawan Radar, Abdurohman? Dengan banyaknya kegiatan di organisasi yang ibu ikuti, bagaimana caranya mengatur waktu sebagai ibu rumah tangga, dan sebagai wakil rakyat? Langkah – langkah yang saya lakukan untuk mengatur waktu dalam menjalani karier dan mengurus rumah tangga. Yang pertama, saya selalu membuat daftar dari seluruh kegiatan yang saya lakukan, dari mulai daftar belanja harian hingga daftar kegiatan organisasi, serta apa saja yang harus dilakukan. Adanya daftar menjadikan segala sesuatu akan semakin rapi, dan tidak ada yang terlewat Yang kedua, saya membuat skala prioritas. Saya membuat daftar pekerjaan sesuai tingkat kepentingan, termasuk kapan pekerjaan itu harus diselesaikan. Kemudian melakukan pekerjaan pertama yang berada pada posisi teratas, dan meluangkan sebagian besar waktu saya untuk pekerjaan itu. Kemudian mengerjakan prioritas selanjutnya. Hal ini akan menjadikan semua pekerjaan yang saya lakukan terselesaikan, dan tidak ada yang terlewat. Ketiga saya membuat multitasking. Makanya saya memanfaatkan waktu yang saya miliki dengan optimal yaitu dengan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan pada waktu yang bersamaan, seperti ketika perjalanan
dinas saya membalas email-email yang masuk. Keempat, saya tidak pernah Menunda-nunda. Bagi saya, menunda-nunda pekerjaan adalah musuh terbesar dari manajemen waktu yang telah saya buat. Menunda pekerjaan akan membuat pekerjaan saya semakin menumpuk, dan akan menyulitkan saya jika saya dihadapkan pada deadline yang sudah dekat. Pernahkan, Ibu merasa jenuh, atau mungkin ‘ingin berhenti’ dengan banyaknya aktivitas? Selama ini saya mengerjakan pekerjaan saya dengan senang hati dan menikmati pekerjaan itu, sehingga semuanya terasa lebih mudah dan menyenangkan. Do what you love, and love what you do. Bagaimana cara ibu merefresh dari kesibukan yang dijalani? Untuk me-refresh dari kesibukan yang saya jalani, caranya yaitu dengan melakukan me time. Me time adalah waktu yang saya luangkan untuk diri saya sendiri, karena membantu saya merefresh ulang pikiran saya. Sehingga saya lebih bisa berpikir dengan baik. Apa yang mendorong ibu bersedia aktif di organisasi? Agama kita mengajarkan, sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain. Makanya, saya bersedia berkiprah di PKK, Dekranasda, di Pengcab Catur, serta di partai politik,
karena semata-mata ingin mengabdikan kepada masyarakat. Organisasi apa, yang membuat ibu berkesan? Semua organisasi yang saya ikuti memiliki kelebihan masingmasing , sehingga secara keseluruhan semua organisasi yang saya ikuti memberikan kesan yang berbeda, dan membuat saya terkesan dengan semua organisasi yang saya ikuti Siapa orang yang paling berjasa dibalik kesuksesan ibu sekarang ini? Orang tua saya, suami, dan anak-anak saya. Apa motivasi ibu dalam hidup ini? Motivasi saya yaitu ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sebanyak-banyak umat. Apa yang Ibu cari dalam hidup di dunia ini? Bersyukur kepada Allah SWT, selalu berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik dan menikmati hidup dengan gembira dan bahagia. Ada pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat Kota Pekalongan? Mari kita bersama-sama memajukan kota pekalongan tercinta ini dengan bergandengan tangan, agar terjalin kekompakan dan kebersamaan dalam bekerja. Kita jangan hanya bermalas-malasan dan berpangku tangan, tapi masyarakat harus mau berpartisipasi dan terlibat secara langsung dalam pembangunan. (*)
CMYK