Rakyat Bengkulu SENIN, 20 MEI
TAHUN 2013
H O PE MANUFACTURING
Oleh: Dahlan Iskan (Menteri Negara BUMN)
Pos Kamling
Harian Pagi Pertama dan Terbesar di Bengkulu
TERBIT 36
Bantal Emas Masal dari Negara Tropis DURIAN montong lagi ditanam secara masal di PTPN VIII Jawa Barat. Saat ini sudah tertanam 250 hektare (ha) dan akhir tahun nanti sudah menjadi 1.500 ha. Tiap tahun jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 3.000 ha. Maka, tiga tahun lagi tidak perlu impor bantal emas itu (montong dalam bahasa Thailand berarti bantal
emas). Manggis jenis wanayasa saat ini juga sudah tertanam sebanyak 250 ha. Seperti juga si bantal emas, akhir tahun ini sudah akan mencapai 1.500 hektare. Dadi Sunardi, Dirut PTPN VIII, memilih jenis wanayasa karena buahnya yang tidak terlalu besar. Pasar internasional tidak menyukai
manggis yang terlalu besar. Dengan ukuran yang kecil-kecil, begitu manggis dibuka, isinya bisa dikorek dengan sendok teh. Sambil menunggu pohon-pohon buah tropis tersebut tinggi, Dadi menanam pisang dan pepaya di sela-selanya. Baca BANTAL. Hal 11
Dispendik Janji Libatkan Polda
Nilai UAS Juga Diubah ARIE/RB
DICAT ORANGE: Pos RT 09 Puri Lestari ikut lomba.
Kreasi Warga Puri Lestari BANYAK warna, banyak ragam dan banyak kreasi. Itulah yang tampak dari Poskamling yang ingin memeriahkan Lomba Bengkuluku Aman yang diadakan Harian Rakyat Bengkulu dan Pemerintah Kota Bengkulu. Baca KREASI. Hal 11
Antisipasi Serangan Lagi, SMAN 10 Dikawal Polisi
BENGKULU – Mafia mengubah nilai ujian ternyata parah. Selain dicurigai ada mafia mengubah nilai Ujian Nasional (Unas) yang dilakukan oknum tertentu, ternyata nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) juga sering diubah untuk mendongkrak kelulusan peserta didik. Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Unas Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Drs. Budiyanta. Menurut Budiyanta, selama ini yang sering terjadi perubahan nilai siswa ada di sekolah itu sendiri. Para guru sering kali melakukan perubahan untuk UAS. Guru berupaya mengubah nilai rapor murid agar semuanya lulus. Namun menurutnya itu merupakan hak para guru yang tidak bisa dicegah. “Selama ini memang yang sering mengubah nilai itu adalah para guru di sekolah itu sendiri. Baca NILAI. Hal 11
BENGKULU – Kendati sudah delapan siswa SMKN 2 Kota Bengkulu yang diamankan polisi pasca tawuran melawan siswa SMAN 10, namun polisi tetap melakukan pemantauan. Baca ANTISIPASI. Hal 11
HASRUL/RB
DIAMANKAN: Delapan siswa SMKN 2 Kota Bengkulu saat diamankan di Polsek Selebar pascatawuran dengan siswa SMAN 10. Seluruh siswa dilepas setelah diberi pembinaan.
Dewan Siap Terima Uang dari Cawagub
5 Tembok Bersejarah TAK hanya China yang memiliki tembok besar bersejarah. Pelbagai negara sejagat juga memilikinya, tentu dengan nilai masa lalu yang tinggi serta menjadi bagian perkembangan politik suatu negara. Tembok-tembok itu menjadi simbol dari suatu negara dan menjadi bagian sangat penting di antara warga dunia. Tembok apa saja? Berikut ulasannya. Baca 5 TEMBOK.. Hal 11
PARIPURNA: Suara setiap anggota dewan provinsi sangat berharga untuk menentukan terpilihnya Wagub.
MASRIYADI/RB
BENGKULU – Suhu politik menjelang Pemilihan Wakil Gubernur (Pilwagub) Bengkulu dalam rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi kembali memanas. Itu setelah kembali mencuat isu money politics atau politik uang dalam bursa pemilihan orang nomor dua di Bengkulu itu. Namun tidak semua uang yang diberikan dapat menjadi jaminan akan dipilih oleh dewan. Sebab sejumlah dewan yang diwawancarai Koran RB mengaku, meski akan menerima uang, belum tentu memilihnya.
Baca DEWAN..Hal 11
Sefti Sanustika; Istri Ahmad Fathanah Setelah Dikhianati
Tetap Setia dan Ikhlas, Pilih Main Film Wajah cantik Sefti Sanustika bakal lebih sering muncul di televisi. Tetapi, bukan lagi sebagai saksi atas kasus yang menimpa suaminya, Ahmad Fathanah, melainkan sebagai bintang FTV dan sinetron. Sampai saat ini, dia mengklaim sudah terikat kontrak untuk 10 FTV dan 100 episode sinetron.
RENCANANYA, besok (21/5) dia akan memulai aktivitas barunya. Syuting pertama adalah untuk FTV bertema hidayah. Kurang lebih, FTV itu akan bercerita tentang kisah hidupnya selama ini hingga kasus yang membelit keluarganya. “Mungkin itu hiumah dari segala cobaan. Saya bisa kembali cari uang,” kata Sefti di rumahnya. Dia perlu pekerjaan itu karena baru saja melahirkan anak. Sementara nafkah lahir dari suaminya tidak bisa dipenuhi karena Fathanah masih dipenjara. Baca TETAP..Hal 11 http://www.harianrakyatbengkulu.com
SEFTI SANUSTIKA
Baca BERBAGAI..Hal 11 Eceran Rp 4.000/eks, Langganan Rp 108.000, luar Kota tambah ongkos kirim