Rakyat Bengkulu SELASA, 16 JULI
TAHUN 2013
Harian Pagi Pertama dan Terbesar di Bengkulu
TERBIT 36
Terhindar PP Pengetatan Remisi
Agusrin Diuntungkan JAKARTA – Perjuangan Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamudin melawan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan yang mengatur
pengetatan remisi, akhirnya membuahkan hasil. Bukan dalam bentuk pembatalan PP tersebut memang, tapi dalam bentuk terbitnya Surat Edaran (SE) terbaru Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Amir Syarifuddin tertanggal 13 Juli 2013. Baca AGUSRIN...Hal 11
SE Menkumham Diantara Dua PP SE Menkumham Nomor M.HH-04.PK.01.05.06 tanggal 13 Juli 2013 menyatakan bahwa: “Ketentuan PP 99/2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan berlaku bagi narapidana yang putusan hukumnya sudah tetap setelah 12 November 2012.” Narapidana yang putusan hukumnya berkekuatan tetap sebelum 12 November 2012 berlaku PP sebelumnya yakni PP No 28 Tahun 2006 yang lebih longgar. Putusan Kasasi mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin keluar 10 Januari 2012. Dengan demikian Agusrin M Najamudin terhindari dari penerapan aturan PP No 99 Tahun 2012 yang sangat ketat memberikan remisi.
Tiga Waktu Sahur/Buka Berbeda
Syarat Remisi PP No 28 Tahun 2006 Lebih Longgar Pasal 34 (1) Setiap Narapidana dan Anak Pidana berhak mendapatkan Remisi. (2) Remisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berkelakuan baik; dan b. telah menjalani masa pidana lebih dari 6 (enam) bulan. (3) Bagi Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, diberikan Remisi apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berkelakuan baik; dan b. telah menjalani 1/3 (satu per tiga) masa pidana. (4) Remisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana apabila memenuhi persyaratan melakukan perbuatan yang membantu kegiatan LAPAS.
BERADA di satu gedung namun memiliki waktu sahur/buka yang berbeda-beda? Mungkin kamu hanya bisa merasakannya di gedung ini. Khalifa Tower of Dubai atau Burj al-Khalifah bi Dubai ini memiliki keunikan tersendiri. Selain merupakan bangunan tertinggi di dunia, di gedung ini waktu berbuka puasa dan sahurnya berbedabeda sesuai dengan ukuran ketinggiannya. Kementrian Urusan Islam dan Amal Sosial di Dubai mengatakan bahwa para penghuni gedung setinggi 829 meter ini untuk tidak berbuka atau sahur di waktu yang bersamaan. (**)
Baca SE MENHUMKAN...Hal 11
DOK/RB
DIUNTUNGKAN: Mantan Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamudin terhindari dari PP pengetatan pemberian remisi menyusul terbitnya edaran MenkumHAM tanggal 13 Juli 2013. Agusrin yang sekarang mendekam di LP Sukamiskin, Bandung, diperkirakan bakal mendapat remisi Idul Fitri dan 17 Agustus 2013.
KPK Cari Info Teman Ani Yudhoyono
Saldo sumbangan kemarin (15/7)
Rp
1.200.000
Penyumbang hari ini 1. Hamba Allah 2. Hamba Allah 3. Hamba Allah 4. Hamba Allah Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
25.000 25.000 100.000 100.000 250.000
Total
Rp
1.450.000
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penasaran dengan sosok Bu Pur terkait kasus proyek Hambalang. Penyidik mencoba untuk menggali informasi terkait perempuan bernama lengkap Sylvia Sholehah itu. Kemarin, lembaga antirasuah mencoba mencari informasi melalui Ketua Panitia Proyek Hambalang, Wisler Manalu. Usai diperiksa KPK, Wisler
mengaku sempat ditanyai penyidik soal perempuan yang disebut-sebut teman dekat Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Namun, penyidik tidak mendapat banyak informasi karena Wisler mengaku tidak kenal.
ABRAHAM SAMAD
Kejati Periksa Karo Keuangan Pemprov Terkait Kasus Pabrik Semen
BENGKULU – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu terus menggeber pengusutan dugaan korupsi proyek pembebasan lahan pabrik semen di Kabupaten Seluma. Senin (15/7), secara diam-diam Kejati kembali memeriksa Kepala Biro (Karo) Administrasi Keuangan Sekretar-
Baca KPK..Hal 11
319 CJH Final Batal Berangkat
iat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, Yuliswani dalam kapasitas sebagai saksi. “Kita diam bukan berarti kita tidak berbuat, buktinya, kita masih melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terkait kasus pembebasan lahan pabrik semen Seluma,” ujar Asintel Kejati Marihot Silalahi SH MH.
Baca KEJATI..Hal 11
Tsk Penimbunan 1,8 Ton BBM Dijeblos ke Sel
Baca di Halaman 5-6 Koran RB BENGKULU – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu telah mengumumkan secara resmi 319 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Bengkulu yang batal berangkat ke tanah suci Mekkah tahun ini, kemarin (15/7). Ditambah 3 Tim Pembimbing Haji Provinsi (TPHD). Baca 319 CJH..Hal 11
MASRIYADI/RB
KANWIL: Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu resmi menetapkan 319 CJH batal berangkat musim haji tahun ini, sebagai imbas pemangkasan 20 persen secara nasional.
BENGKULU – Polda Bengkulu Senin (15/7) melakukan pemeriksaan intensif terhadap 3 tersangka penimbunan 1,8 ton BBM. Ti g a t e r s a n g k a masing-masing Sd (55) warga Perumnas Alpatindo RT 14 Kelurahan Sukarami yang sempat menjadi buronan MAHENDRA JAYA selama 3 minggu, dan dua temannya yakni Yu (50) warga Jalan Merawan Kelurahan Sawah Lebar dan Gu (49) warga Jalan Merapi Kelurahan Sawah Lebar. Baca TSK..Hal 11
Naik Molek ke Lebong Tandai, Penyumbang Emas Monas (2-habis)
Rel Terputus, Penumpang Ikut Angkut Molek Tahun 1910 atau 35 tahun sebelum Indonesia merdeka, pemerintah Hindia Belanda sudah masuk ke Lebong Tandai. Belanda sudah mengetahui potensi emas yang terkandung di dalam perut bumi Lebong Tandai. Jangan heran bila, dari masa ke masa, Lebong Tandai jadi rebutan baik pada zaman Belanda, Jepang, dan incaran investor zaman orde baru. Ada tiga tambang emas di kawasan ini yakni Air Nuar, Lebong Tandai dan Karang Suluh. Berikut lanjutan laporannya. SHANDY RAMADHANY Bengkulu Utara
Baca REL... Hal 11 http://www.harianrakyatbengkulu.com
SHANDY/RB
MOLEK: Transportasi motor lori ekspress (molek) peninggalan Belanda menjadi alat transportasi reguler warga Napal Putih menuju Lebong Tandai dan sebaliknya.
Baca PENDERITA.. Hal 11
Eceran Rp 4.000/eks, Langganan Rp 108.000, luar Kota tambah ongkos kirim