Portofolio Arsitektur Rangga Cakra Birawa
Hai! Saya Rangga Cakra Birawa. Saya menyelesaikan studi S1 saya di Arsitektur Institut Teknologi Sumatera. Saya tertarik bagaimana seorang Arsitek mampu menjawab sebuah permasalahan ke dalam sebuah desain dengan melihat dari berbagai macam sudut pandang. Saya adalah pribadi yang suka mempelajari hal-hal baru, terutama terkait arsitektur. Saya cukup tertarik pada sesuatu hal yang detail. Saya dapat bekerja secara tim maupun individu.
C U R R I C U L U M
V I T A E
Rangga Cakra Birawa Jakarta, 9 Juni 1999 Islam
Jl. Villa Jatirasa, Gg. Rimban No. 67, Jatiasih, Kota Bekasi 0896 5050 3320 birawacakra09@gmail.com rararastudioo
Pendidikan
Pengalaman Organisasi
SMKN 52 Jakarta Jurusan Teknik Gambar Bangunan 2014-2017
Ketua Pelaksana Firts Gathering Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni Musik Itera 2018
Institut Teknologi Sumatera Program Studi Arsitektur 2017-2021
Staff Divisi Acara Colaboration Unit Itera Program Pengenalan Lingkungan Kampus (PPLK) 2018 & 2019
Pengalaman Magang
Kepala Departemen Media dan Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni Musik Itera 2019-2020
Praktik Kerja Lapangan Perumahan Grand Nusa Indah Agustus - Oktober 2016 Kerja Praktik (KP) Atelier BAOU Juni - Agustus 2020
Keterampilan Software AutoCAD Sketchup Adobe Photoshop Vray For Sketchup Artlantis Twinmotion Lumion Adobe Indesign
Staf Divisi Industri Himpunan Arsitektur Swarnapada Itera 2019-2020
Pengalaman Sayembara Juara 1 Sayembara Architecture Competition & Education Universitas Indonesia 2020 Juara Favorit Sayembara Arsitektur Expo Universitas Pendidikan Indonesia 2019 Sayembara Desain Masjid dan Bale Wargi Yahintara X Oky Kusprianto Award (IAI Jawa Barat) 2021
Soft Skills
Proyek Freelance
Sketsa Komunikasi Kerja sama
Danu House, Bekasi 2019 Ruri House, Jonggol 2021 JoHouse, Bandar Lampung, 2021
Portofolio Arsitektur
06
Studio Perancangan Arsitektur 3 SMP Endro Suratmin 2019
14
Studio Perancangan Arsitektur 4 Gedung Kuliah Program Studi Sains Lingkungan Kelautan 2020
22
Studio Perancangan Arsitektur 5 The Garden Living 2020
30
Tugas Akhir Inside Out (Mixed-Use Building) 2021
40
Juara 1 Sayembara Architecture Competition & Education UI Sitation (Sit in Rotation) 2020
44
Juara Favorit Sayembara Arsitektur Expo UPI The Microorganism 2019
52
Sayembara Desain Masjid dan Bale Wargi (IAI Jawa Barat) Bumi Babarengan 2021
SMP Endro Suratmin Studio Perancangan Arsitektur 3 6
Lokasi Tipologi Luas Tapak Dosen Pembimbing Rendering Software
: Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung : Gedung Pendidikan : 6.141 m2 : Stirena Rossy Tamariska, S.T., M.Ars. : Twinmotion (Exterior) & Vray (Interior) 7
Sekolah swasta umunya memiliki citra yang unik dan berbeda dari sekolah negeri, Hal itu yang diangkat dalam perancangan sekovlah ini. Pendekatan tapak digunakan dalam proses perancangan guna menjawab permasalahan yang ada pada tapak. Konsep utama perancangan sekolah ini, yaitu minimalis dan tropis. Minimalis dipilih untuk menghadirkann kesederhanaan dengan mengedepankan fungsional dan tropis dipilih untuk merespon iklim yang ada sehingga bangunan menjadi nyaman.
Ide Desain
Hemat Energi Massa bangunan fungsi ruang kelas dirancang untuk mendapatkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami yang cukup sehingga tidak mererlukan lampu dan AC. Hijau Lanskap didominasi elemen hijau yang berfungsi untuk RTH, resapan air hujan, untuk merekayasa iklim mikro.
Informasi Tapak Tapak berlokasi di Jalan Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung dengan luas sekitar 6.141 m2, dengan kontur relatif datar. Lokasi tapak yang berada di jalan sekunder dan berdekatan dengan entrance kampus UIN Raden Inten Lampung, membuat tapak memiliki sedikit masalah dengan kemacetan dan juga kebisingan di jam-jam sibuk. 8
Ramah Anak SMP ini dirancang ramah terhadap aktivitas anak baik di dalam maupun di luar ruangan. Rumah Dilatar belakangi oleh Full Day School maka sekolah dirancang menjadi tempat yang nyaman untuk siswa layaknya seperti “rumah kedua”. Minimalis bentuk bangunan sederhana dan fungsionalitas.
dirancang dengan mengedepankan
Konsep Desain 1. Zoning
2. Iklim Tropis
Bangunan terdiri dari 4 massa yang terpisah sesuai fungsinya. A : Gedung Serba Guna & Staf B : Gedung Kelas C : Gedung Kegiatan Praktek D : Musholla & Kantin
Secara garis besar massa bangunan berorientasi timur - barat. Sisi timur dan barat massa terdapat kaca kecil dengan pola acak untuk mereduksi panas ke ruang dalam, sisi utara - selatan memiliki banyak bukaan untuk mengalirkan angin ke dalam ruang.
3. Bising
4. Sirkulasi
Tapak berada di jalan sekunder dengan tingkat lalu lintas cukup padat dan memiliki kebisingan yang cukup tinggi, sehingga massa bangunan diberi jarak ±10 m dari tepi jalan dan pagar dirancang “solid” untuk mengurangi kebisingan.
Akses masuk ke dalam sekolah dibagi menjadi dua, yaitu akses pejalan kaki & akses kendaraan bermotor. Akses pejalan kaki langsung terhubung lobby, sedangkan akses kendaraan bermotor langsung menuju area parkir.
5. Taman
6. Atap
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibagi menjadi 3 area yang juga berfungsi ruang komunal, yaitu taman parkir, innercourt, dan taman kantin, sedangkan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) difungsikan sebagai lapangan olahraga.
Massa bangunan terdiri dua dan tiga lantai sesuai dengan fungsinya. Atap pelana dipilih karena memiliki bentuk sederhana. Bentuk atap dikombinasi dengan bentuk simetris dan asimetris agar bentuk menjadi lebih dinamis. 9
6 20
18
19
17
12
11
22
6
16
10 9
13 4
5
6
6
8
15 7
14
14
14
14
14 21
3
6 2
1
Denah Lt. 1 Keterangan : 1. Drop Off 2. Entrance 3. Pos Keamanan 4. Parkir Motor 5. Parkir Mobil 6. Taman 7. Lobby 8. R. Guru 9. R. Kepala Sekolah 10. R. Tata Usaha 11. R. UKS 12. R. BK 13. Toilet Guru 14. R. Kelas 15. R. Kesenian 16. Bengkel Prakarya 17. R. Osis 18. R. Gudang 19. Kantin 20. Gazebo 21. Toilet Siswa/Siswi 22. Lap. Olahraga 23. Aula 24. Lab. Komputer 25. Lab. IPA 26. R. Wudhu 27. Musholla 28. Perpustakaan 29. Lab Bahasa 0
3
6
12
27 26
25
23
24 14
14
14
14
14 21
Denah Lt. 2
29
28 14
14
14
14
14 21
Denah Lt. 3 10
Potongan A
Potongan B
Tampak Depan
Tampak Kiri
11
12
13
Gedung Kuliah Prodi SLK Studio Perancangan Arsitektur 4 14
Lokasi Tipologi Luas Tapak Dosen Pembimbing Rendering Software
: Institut Teknologi Sumatera, Lampung : Gedung Pendidikan : 8.508 m2 : M. Shoful Ulum, S.T., M.T. : Twinmotion 15
Program studi Sains Lingkungan Kelautan (SLK) merupakan program studi yang mempelajari tentang eksplorasi lingkungan laut. Perancangan gedung ini berada dalam satu kawasan Jurusan Sains yang terdiri dari beberapa gedung. Gedung-gedung telah ditentukan tapak dan bentuknya pada master plan kampus Itera. Berdasarkan latar belakang tersebut, pendekatan “function follow form” dilakukan dengan tetap mengutamakan aspek fungsi agar bentuk bangunan yang sudah ditentukan tidak mengalami perubahan. Seluruh kebutuhan ruang dimaksimalkan ke dalam massa bangunan, sehingga massa bangunan menjadi lebih compact.
Proses Desain
Akses masuk dan keluar menjahui sisi belokan. Parkir motor berada di sisi pendek tapak, sedangkan parkir mobil di sisi panjang.
Area hijau dimanfaatkan ruang komunal mahasiswa, yang terdiri dari taman kantin, taman berundak, taman bundar dan innercourt.
Massa bangunan diangkat setinggi enam lantai . Bentuk dasar balok tetap dipertahankan untuk mempermudah perancangan.
Massa terdiri dua zona. Lantai 1-2 merupakan zona bersama. Lantai 3-6 merupakan zona khusus Prodi SLK.
Program ruang diawali dengan grid kolom sebesar 6m x 8.5m untuk membentuk ruang-ruang di dalamnya.
Secondary skin diterapkan untuk mengurangi panas matahari dan juga sebagai identitas dari gedung ini.
16
Keterangan : A. Taman Depan B. Taman Kantin C. Taman Bulat D. Innercourt E. Taman Gelombang Perancangan gedung kuliah ini tidak hanya mengutamakan ruang dalam, tetap juga ruang luar. Ruang luar dibutuhkan sebagai wadah mahasiswa untuk bersantai, menunggu waktu perkuliahan, atau bahkan melepas penat setelah melaksanakan perkuliahan. Ruang luar dirancang dengan menghadirkan banyak taman aktif yang dapat digunakan mahasiswa. Gedung kuliah ini memiliki lima ruang terbuka, yaitu taman depan, taman kantin, taman bulat, innercourt, dan taman gelombang. Area innercourt terdapat pavillion yang memiliki fungsi selain sebagai tempat berdiskusi dan bersantai, Innercourt juga dapat difungsikan sebagai ruang pameran atau acara kampus lainnya.
Detail Arsitektural
Atap Bitumen
Semen Ekspos
Besi Hollow
Panel Alumunium
Baja IWF 17
Denah 4
4 1 10
24 1
22
8
9
11
23
12
25 1
18
21 2
20
3
4
5
20
1
4
Denah Lt. 1
0
3
0
3
0
3
6
12
4 1 10
24 1
22
7
13 23
7
25 1
19
21
20
6
4
5
20
1
16
24 28
22 1
26
14
19 20
Denah Lt. 2 6
12
25 17
15
23
1
28
1
1 21
6
4
5
20
27
Denah Lt. 3 6
12
Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 18
Koridor Lab. Biota R. Laboran R. Komunal R. Kelas R. Kelas Besar
7. R. Kelas Tutorial 8. R. Himpunan 9. R. Kepanitiaan 10. R. Seminar 11. R. UKM 12. R. Alat Selam
13. R. Koleksi Biota 14. R. Dosen 15. R. Ses Prodi 16. R. Ka-Prodi 17. R. Tata Usaha 18. Kantin
19. Stationary 20. Saf Kebakaran 21. R. Panel 22. Toilet Pria 23. Toilet Wanita 24. Musholla Pria
25. Musholla Wanita 26. R. OB 27. R. CCTV 28. R. Gudang
16
5
18
17
2
7
14
15
1
1
3
16
5
5
18
1 6
12
8
7
12
Denah Lt. 4
0
3
0
3
0
3
6
12
7
1
18
1 6
4
18
17
4
15
1
12
1 13
14
8
18
5
1 13
7
12
18
Denah Lt. 5 6
12
17
20 11
4
19 1
16
7
14
15 9
1
1
6 11
12
5
13 7
12
18
Denah Lt. 6 6
12
Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Koridor Lab. Pengamatan Lab. Mikrobiologi Lab Komputer R. Laboran R. Komunal
7. R. Kelas 8. R. Kelas Tutorial 9. R. Aula / Serbaguna 10. Backstage Aula 11. R. Gudang Aula 12. Saf Kebakaran
13. R. Panel 14. Toilet Pria 15. Toilet Wanita 16. Musholla Pria 17. Musholla Wanita 18. R. Gudang Lab
19. Toilet Aula 20. Musholla Aula
19
Tampak dan Potongan Tampak Depan
Tampak Kanan
Potongan A
Potongan B
20
21
The Graden Living Studio Perancangan Arsitektur 5 22
Lokasi Tipologi Luas Tapak Dosen Pembimbing Rendering Software
: Natar, Lampung Selatan : Kawasan Perumahan / Residential : 18 Ha : Elisabet Nungky Septania, S.T., M.Sc. : Twinmotion & Artlantis 23
Taman merupakan tempat yang cukup sulit ditemui sekarang ini terutama di daerah perkotaan. Taman bterfungsi sebagai tempat bertemunya setiap individu untuk saling berinteraksi. Hidup bersama taman dapat meningkatkan kualitas hidup sehingga dapat menjadi lebih bahagia. Berangkat dari isu tersebut konsep utama perancangan perumahan, yaitu Garden Living. Konsep ini diterapkan ke dalam perancangan dengan menghadirkan taman di segala sisi sehingga teripctanya interaksi dan membuat lingkungan perumahan menjadi lebih aktif.
Informasi Tapak
Ide Desain
Garden
Tapak berlokasi di Jalan Raya Soekarno Hatta, Natar, Lampung Selatan, dengan luas sekitar 18 Ha. Lahan eksisting tapak merupakan perkebunan kelapa sawit yang memiliki topografi sedikit berbukit. Tapak berbatasan dengan permukiman warga di sisi utara dan selatan tapak, sedangkan sisi timur tapak berbatasan dengan jalur kereta api dan perkebunan kelapa sawit. Lokasi tapak berada di kawasan yang cukup strategis dimana tapak berdekatan dengan fasilitas publik, seperti Bandar Udara Raden Inten dan Lotte Mart. 24
Connected
Comunity
Perumahan merupakan sebuah kawasan yang dirancang untuk mewadahi banyak unit hunian di dalamnya. Banyak perumahaan saat ini hanya mementingkan jumlah unit huniannya saja dibandingkan dengan fasos dan fasumnya, sehingga penghuni cenderung lebih sering di dalam rumah dan kurang saling berinteraksi. Untuk menciptakan interaksi antar penghuni, menghadirkan taman menjadi ide utama pada perancangan ini. Taman dihadirkan dari lingkup yang terkecil (antar rumah dan antar blok hingga lingkup yang terbesar (antar cluster dan satu kawasan perumahan. Taman saling terhubung untuk satu cluster sehingga cluster tersebut dapat saling terhubung tanpa harus menggunakan kendaraan bermotor. Adanya taman ini juga dapat menghadirkan rasa komunitas di setiap penghuni.
1. Zona Tapak dibagi menjadi beberapa zona sebagai berikut : Komersial Fasos-Fasum Cluster tipe menengah Cluster tipe besar
2. Fungsi Ruko Masjid TK & SD Club House Kantor Pengembang Tipe 45 Tipe 65 Tipe 90 3. Jalan Sirkulasi kendaraan dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Jalan Utama Jalan Ruko Jalan Cluster Jalan menggunakan sistem loop untuk memudahkan sirkulasi. 4. Sirkulasi Pejalan Kaki Sirkulasi pejalan kaki dirancang terhubung mulai dari antar unit, antar blok, hingga antar cluster. Sistem sirkulasi ini memungkinkan penghuni dapat terhubung dengan mudah satu sama lain. 5. Taman Taman dibagi menjadi beberapa fungsi sebagai berikut : Taman Ruko Taman Pasif Taman Aktif Taman Aktif Antar Cluster
25
Keterangan : A. B. C. D. E. F. G. H. I.
26
Entrance Parkir Ruko Ruko Loading Dock Ruko Taman Ruko TPS Masjid Parkir Mobil Masjid Parkri Motor Masjid
J. K. L. M. N. O. P. Q. R.
TK & SD Parkir Mobil TK & SD Parkir Motor SD & TK Boulevard Kantor Pengembang Parkir Kantor Pengembang Club House Parkir Mobil Club House Parkir Motor Club House
S. T. U. V. W. X. Y. Z. AA.
Yoga Pound Lap. Tenis Lap. Futsal Kolam Renang Cluster Entrance Tipe 45 Tipe 65 Tipe 90 Taman Bersama
AB. Taman Aktif AC. L a p a n g a n Badminton AD. L a p a n g a n Basket AE. L a p a n g a n Voli AF. Gardu Listrik AG. Sumur Artesis
Tipe 45 Keterangan : 1. Carport 2. Taman Depan 3. Taman Samping 4. Teras 5. Ruang Keluarga 6. Innercourt 7. Dapur 8. Ruang Makan 9. Toilet 10. Ruang Tidur Utama 11. Ruang Tidur Anak 12. Area Laundry 0
3
6
12
Tipe 65 Keterangan : 1. Carport 2. Taman Depan 3. Taman Samping 4. Teras 5. Ruang Keluarga 6. Dapur 7. Ruang Makan 8. Ruang Tidur Utama 9. Toilet 10. Teras Belakang 11. Taman Belakang 12. R. Bermain 13. R. Tidur Anak 0
3
6
12
21
Tipe 90 Keterangan : 1. Carport 2. Taman Depan 3. Taman Samping 4. Teras 5. Foyer 6. Ruang Keluarga 7. Ruang Makan 8. Dapur 9. Ruang Tidur Utama 10. Toilet 11. Teras Belakang 12. Taman Belakang 13. R. Bermain 14. R. Tidur Anak 0
3
6
12
21
27
Masjid Raya
Club House & GSG
28
Shop House
TK & SD
Club House (Lap. Futsal)
Kolam Renang
29
Inside Out Tugas Akhir 30
Lokasi Tipologi Luas Tapak Dosen Pembimbing Rendering Software
: Tanjung Karang, Bandar Lampung : Mixed-Use Building (Mal, Co-Working Space, Apartemen) : 1,18 Ha : Ir. Ismet Belgawan Harun, M.Sc., Ph.D. & Antusias Nurzukhrufa, S.T., M.Ars. : Twinmotion 31
Inside Out merupakan konsep yang mengusung tentang penciptaan hubungan ruang luar dan ruang dalam yang ada pada tapak. Secara lebih lanjut konsep ini juga membawa elemen ruang luar ke ruang dalam dan sebaliknya yang mengakibatkan adanya hubungan antara ruang luar dan ruang dalam. Gagasan ini didukung oleh dua pendekatan arsitektur, yaitu arsitektur kontekstual dan arsitektur minimalis. Pendekatan arsitektur kontekstual bertujuan untuk membuat suatu rancangan yang merespon isu yang ada, sehingga desain yang dihasilkan dapat menjawab permasalahan pada tapak. Pendekatan arsitektur minimalis bertujuan untuk mendukung arsitektur kontekstual, yaitu dengan menghadirkan suatu bangunan komersial yang terlihat sederhana, sehingga seoalh terlihat menyatu dengan lingkungan sekitar.
Latar Belakang
Lahan Terbatas
Tapak berlokasi di Jl. Raden Inten, Bandar Lampung, dengan luas sebesar 1,18 Ha. Tapak memiliki bentuk yang cukup rumit dengan banyak lekukan. Sisi timur berhadapan dengan pertokoan. Sisi utara bersebelahan dengan Grand Mercure yang juga merupakan mixed-use building. Sisi selatan berbatasan langsung dengan permukiman. Sisi barat berbatasan langsung dengan aliran kali 32
Mixed-Use Building
Contextual Building
Kota Bandar Lampung terus mengalami pertumbuhan dengan ditandai banyaknya pembangunan di berbagai wilayah kota yang menyebabkan terterjadinya keterbatasan lahan. Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pembangunan mixed-use project. Berada di lahan yang cukup rumit dengan eksisting sekitar berupa permukiman merupakan salah satu isu yang diangkat ke dalam konsep perancangan. Hal tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam desain yang lebih merespon lingkungan sekitar dan dapat menciptakan hubungan antara bangunan dengan lingkungan sekitar.
1. Identifikasi Tapak
2. Massa Mal
3. Penambahan Massa Mal
4. Modifikasi Massa Mal
5. Massa Apartemen
6. Massa Final
33
Site Plan Keterangan :
13
14
9
9
12
4 5
9 11
4 6
4
5 9
2 1 3
15
7 8
9
10
1. Entrance Mal 2. Entrance Apartemen 3. Entrance Kendaraan 4. Massa Apartemen 5. Innercourt Apartemen 6. Roof Garden 7. Kolam Renang 8. Massa Mal 9. Micro-Shop 10. Plaza Selatan 11. Plaza Barat 12. Plaza Utara 13. Parkir Sepeda 14. Mini Stage 15. Gardu Listrik
0
4 8 12
20
Aspek Termal
Massa bangunan dirancang dengan merespon konteks tapak salah satunya terkait iklim. Massa bangunan dibuat menghadap timur-barat untuk merespon arah matahari. seluruh sisi mal lantai tiga dilapisi perforated metal, sedangkan sisi timur barat apartemen dilapisi roster bata untuk mengurangi panas. Innercourt berfungsi mengalirkan udara panas ke atas dan juga memasukan cahaya, dengan seperti itu bangunan diharapkan menjadi lebih hemat energi terutama penggunaan listrik. 34
Denah Isometri
Layout denah terbentuk dari susunan grid kolom dengan jarak 7 m dan 8 m. Denah disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan ruang-ruang yang efektif dan sistem surkalsi yang menarik. Lantai dasar hingga lantai tiga berfungsi sebagai mal, sedangkan lantai empat hingga delapan sebagai apartemen
1 2
3
1 2 1
1 1
1
1
5
1
1
3
1 2
7 1
2
5
1
1
2
2 1 10
2
2
4
6 7
6 10 9
8
6
7
6 10 9
8
13
5
4
9 7
5
1 2
9
6 5
7
7
7
11
6
3 9
7
1 7
3 6 1
6 6
2
5
11
11
9
6
6 6
6
8 7 10 9
12
9
6
7
3
1 2
6
4
4
11 5
6
3
6
14
1 1
9
6
7
8
1
3
4
12 3
4
5
6
7
1. 2. 3. 4. 5. Lt. 4 6.
1
6
12
1
8
7
11
4
1. T. One Bedroom 4. Saf Kebakaran 2. T. Studio 5. Servis Lt. 5 3. Lift Apartemen
1
2
1 3
3
1
1
7
2
1
6
7
1. Roof Top 2. Saf Kebakaran Lt. 6-8 3. Saf Pipa
4 2
1 3
2
2
1
1
1
1 1
2
4
2
2
2
1
2 8 7 1
1. Lobby Apartemen 2. Lift Apartemen 3. Lift Mal 4. Eskalator Lt. 3 5. Gym Center
6. Ritel 7. Supermarket 8. R. AHU 9. Saf Kebakaran 10. Lift Barang 11. Servis
1. Lobby Apartemen 2. Lift Apartemen 3. Lift Mal 4. Eskalator Lt. 2 5. Day Care
6. Ritel 7. Co-Working 8. R. AHU 9. Saf Kebakaran 10. Lift Barang 11. Servis
1. Lobby Apartemen 2. Lobby Mal 3. Lift Apartemen 4. Lift Mal 5. Eskalator Lt. 1 6. Laundy
7. Ritel 8. R. AHU 9. Saf Kebakaran 10. Lift Barang 11. Servis 12. R. Trafo dan Genset
1. 2. 3. 2 10 4. 9 5. 6. Lt. Dasar dan 7. Basement 8.
7
T. One Bedroom 7. Kolam Renang T. Studio 8. Saf Kebakaran R. Serba Guna 9. Servis Lift Apartemen 10. Cooling Tower Innercourt Space Rooftop Garden
Ramp 9. Entrance Mal Parkir Motor 10. Entarnce Parkir Mobil Apartemen Ramp Basement 11. Plaza Lift Mal 12. Micro-Shop Eskalator 13. Parkir Sepeda Saf Kebakaran 14. Gardu Listrik R. Water Chiller 35
Tampak dan Potongan
Tampak Depan
Tampak Kanan
Potongan A
36
Tampak Belakang
Tampak Kiri
Potongan B
37
Fasad
Innercourt
38
Plaza Selatan
Innercourt Apartemen Timur
Innercourt Apartemen Barat
Plaza Utara
Kolam Renang
39
Sit in Rotation
Juara 1 Sayembara ACE UI 2020 40
Lokasi : Fleksibel Tipologi : Inovation Design (Fasos-fasum) Luas Tapak : Fleksibel Rendering Software : Vray for Sketchup
41
Story Board
Saat ini manusia dihadapkan pada suatu kondisi yang mengharuskan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesterilan badan ketika kembali dari aktivitas maupun itu pekerjaan ataupun aktivitas lainnya. Sebagai salah satu upaya dalam mencegah dan meminimalisir kemungkinan dari tertular virus Covid-19, maka perancangan suatu kursi publik harus dapat menjawab tantangan tersebut untuk meminimalisir kemungkinan virus. Untuk membuat suatu ruang interaksi berupa kursi publik yang sesuai standar protokol kesehatan dan kebijakan new normal yang nyaman dan tidak membatasi pengguna untuk berinteraksi serta tetap memperhatikan estetika ruang publik, maka Sitation (Sit in Rotation) mencoba menjawab tantangan tersebut. Setiap kursi dirancang dengan memberikan jarak sejauh 1,5 meter dan memiliki sistem rotasi sehingga pengguna dapat mengatur arah duduknya sesuai dengan kelompok bicaranya.
42
Ide Desain dan Detail
Plat Besi Tebal 2 mm Pipa Baja Diameter 2” dan 4”
Baut Baja
Fiber Plastic
Konfigurasi kursi pada modul dibuat segi enam agar dapat mengkoneksikan beberapa orang dalam jumlah banyak dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sedang berlaku. Masing-masing kursi dapat berotasi 360 derajat dengan sistem rotasi bearing dalam setiap kursinya, sehingga memungkinkan fleksibilitas dalam menentukan lawan bicara. Modul dapat diekspansi menjadi lebih luas yang dapat diterapkan di segala lokasi, mulai dari taman hingga pedestrian. Hasil ekspansi modul dan elevasi tiang-tiang kursi yang beragam menghasilkan suasana yang menarik.
43
The Microorganism
Juara Favorit Sayembara Arsitektur Expo UPI 2020 44
Lokasi Tipologi Luas Tapak Dosen Pembimbing Rendering Software
: Tanjung Karang, Bandar Lampung : Co-Working Space : 1.832 m2 : David Ricardo, S.T., M.T. : Lumion 45
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, menyebar serta dapat berkembang menjadi banyak, hal tersebut yang kemudian diangkat menjadi ide awal perancangan co-working space ini. Co-working space diharapkan menjadi wadah dan titik awal sebuah perusahaan start-up dan freelancer untuk berkembang secara bersama-sama dan dapat saling berkolaborasi.
Info Tapak
Konsep Zonasi Massa bangunan dibagi menjadi tiga zona sesuai dengan hirarki fungsi ruang, yaitu :
Zonasi Lt. 2
Tapak berlokasi di jantung kota Bandar Lampung tepatnya di Jl. Teuku Umar, Tanjung Karang, dengan luas tapak sebesar 1.832 m2 dan bentuk tapak sedikit trapesium. Tapak didominasi ilalang. Lokasi tapak yang berada di pusat kota, membuat tapak memiliki potensi sebagai fungsi bisnis. Zonasi Lt. 2 46
Zona Publik • Cafetaria • Open Space Area • Ruang Pengelola • Toilet • RuangPantry Zona Semi Publlik • Innercourt • Taman Kering • Musholla • Roof Garden Zona Privat • R. Private Office • R. Diskusi • R. Rapat • R. imajinasi • Perpus Mini
Proses Desain
1. Parkir bagian depan tapak difungsikan sebagai parkir kendaraan bermotor, dengan area tengah berfungsi sebagai entrance.
2. Massa Utama Massa bangunan terbentuk dari gabungan beberapa lingkaran seolah menyerupai bentuk “mikroorganisme”.
3. Massa Private Office terdapat 4 massa private office, dimana tiap massa dirancang terpisah-pisah seperti layaknya “mikroorganisme”.
4. Koridor Koridor berfungsi menghubungkan seluruh massa di kedua lantai. Ramp dipilih sebagai sirkulasi vertikal agar lebih inklusif dan memudahkan sirkulasi, terutama bagi penyandang disabilitas.
5. Massa Tambahan Massa lantai dua melintangi massa lantai satu sehingga memmbentuk ruang naungan di bawahnya. Massa lantai dua difungsikan sebagai ruang yang lebih tenang.
6. Massa Akhir Konsep mikroorganisme tercipta dari sususan masa yang abstrak dan saling terkoneksi. Massa memiliki bukaan yang lebar untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan. 47
Denah Denah Lt. 1 16
14
14 12 14
Denah Lt. 2
16 14
13
13 13
15
13
11
5
18
18
7
10
16
17
17
8
9
4
6
17
3
1
2
1
0 3 6
Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5.
Parkir Entrance Lobby Open Space Area Tenant
Potongan Potongan A
Potongan B
48
6. Kantor Pengelola 7. Pantry 8. Toilet Pria 9. Toilet Wanita 10. Toilet Difabel
11. Innercourt 12. Musholla 13. Private Office 14. Meeting Room 15. Ramp
12
16. Taman Kering 17. Roof Garden 18. Cozy Space
21
Detail Materal
Paving Block
Rumput Gajah
Beton Ekspos
Kusen Kayu
Air Hujan
Batu Split
Semen Polished
Dak Beton
Tampak Tampak Depan
Tampak Samping
49
Open Space Area
Kantor Pengelola
50
Private Office
Meeting Room 1
Meeting Room 2
Musholla
Innercourt
Koridor
Roof Garden
51
Bumi Babarengan
Sayembara Yahintara X Oky Kusprianto Award (IAI Jawa Barat) 52
Lokasi Tipologi Rendering Software
: Kp. Ancol, Garut, Jawa Barat : Masjid dan Bale Wargi : Twinmotion
53
Dalam bahasa sunda, bumi diartikan sebagai rumah. Pemahaman ini diambil karena bumi merupakan tempat kita berpijak, bertumbuh, dan hidup layaknya seperti rumah. Babarengan berarti kebersamaan, hal ini merupakan sebuah bentuk kerukunan masyarakat garut yang juga merupakan suku sunda untuk hidup saling gotong royong dan menyelesaikan segala sesuatu secara bersama-sama. Bale Babarengan merupakan ‘rumah bersama’ bagi mereka yang berada di dalamnya, ‘hidup bersama sama’, di rumah yang sama, tanah sunda.
Info Tapak
Latar Belakang
Kerukunan, rendah hati, dan gotong-royong yang merupakan nilai yang mengakar pada budaya sunda menjadi hal tersebut sebagai latar belakang dalam perancangan Bumi yang diartikan sebagai rumah juga merupakan perwujudan masyarakat sunda yang peduli akan kelestarian alamnya. Berada di lokasi yang memiliki kaya akan potensi menjadikan perancangan ini mengangkat nilai lokalitas sebagai bagian dari isu.
Ide Desain
Perancangan ini dirancang agar mudah dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat di permukiman ini, sehingga menimbulkan kerukunan antar sesama.
Tapak berlokasi di Kp. Ancol, Garut Jawa Barat. Tapak berada di atas lahan ber kontur, dengan batas tapak merupakan perkebunan. Tapak memiliki potensi yang mnearik, dimana sisi selatan tapak memiliki view ke arah gunung 54
Menghadirkan desain yang menyatu dengan alam, dalam hal ini dengan lingkungan sekitar. Hal ini merupakan implementasi dari nilai luhur sunda. Desain menggunakan material yang mudah ditemukan di sekitar lahan agar proses pelaksanaan pekerjaan juga menjadi lebih mudah.
Keterangan : G
E
A. Gerbang B. Parkir C. Taman D. Ulin Barudak E. Bale Wargi F. Lap. Olahraga G. Masjid
F D
C
0
4
8
16
Batu Split
28
Pasir
C
B A
Beton
Batu Bata
Rumput
Rancangan menggunaka material yang berbeda-beda. Keberagaman material ini menghasilkan pengalaman ruang, baik sirkulasi, interaksi, ulin bardudak serta ruang hijau yang lebih kaya dengan permainan tekstur, warna dan material. Area parkir menggunakan material kerikil agar lebih mudah menyerap air. ulin barudak menggunakan material pasir agar aman ketika dijadikan area bermain anak-anak. Jalur pedestrian menggunakan material bata. Seluruh material berasal dari lingkungan sekitar dan mudah didapatkan. 55
Gubahan Massa Bale Wargi
Denah Bale Wargi
1. Tapak Tapak bale wargi memiliki luas maksimal sebesar 24 m2. Tapak yang sudah dizonasi pihak pengembang diolah dengan menghadirkan bentuk lengkung agar pengalaman ruang menjadi lebih menarik. 2. Penurunan Leveling Penurunan level tapak merupakan perwujudan konsep “Bumi”, dimana Bumi merupakan tempat manusia berkumpul dan berlindung.
0
2
4
6
10
Axonometri Bale Wargi 3. Atap Atap pelana dipilih untuk menghadirkan kesederhanaan. Kemiringan atap yang dibuat selandai mungkin merupakan perwujudan dari hubungan secara horizontal (hubungan sesama manusia) 4. Tanah Miring Tanah galian diurug kembali untuk menghasilkan kemiringan kontur disekeliling tapak. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan celah antara tanah dengan atap sehingga aliran angin menjadi lebih optimal 5. Taman Penambahan pohon dan bangku pada tanah miring menjadikan area ini berfungsi sebagai taman. Taman ini menjadi ruang interaksi antar manusia dan juga interaksi manusia dengan alam.
56
Gubahan Massa Masjid
Denah Masjid
1. Tapak Tapak masjid memiliki luas maksimal yang sudah ditetapkan oleh pihak pengembang, yaitu sebesar 64 m2. Luasan tersebut dibuat ke dalam bentuk persegi dengan dimensi 8m x 8m. 2. Modifikasi Tapak Tapak dimodifikasi menjadi bentuk lingkaran yang merupakan perwujudan konsep “Bumi”, dimana bumi diartikan sebagai rumah sama seperti masjid yang merupakan rumah Sang Pencipta.
0
2
4
6
10
20
Axonometri Masjid
3. Atap Atap diadaptasi dari atap tradisional khas sunda, yaitu Julang Ngapak. Atap ini dipilih karena memiliki dua tumpukan atap yang juga selaras dengan konsep hubungan manusia secara horizontal dan vertikal. 4. Modifikasi Atap Konsep “Bumi” diperkuat dengan mengadaptasi bentuk atap bagian bawah menjadi bentuk lingkaran. Atap bawah dibuat mendekati tanah sebagai implementasi dari hubungan sesama manusia.
5. Massa Akhir Atap atas dibuat rendah pada area masuk dan tinggi pada area imam. hal ini bertujuan untuk menegaskan kedudukan manusia dengan Tuhan.
57
Tampak dan Potongan Bale Wargi
58
Tampak dan Potongan Masjid
59
Taman
60
Ulin Barudak
Tempat Wudhu
Interior Masjid
Lapangan Olahraga
Bale Wargi
61
Terima Kasih Jl. Villa Jatirasa, Gg. Rimban No. 67, Jatiasih, Kota Bekasi 0896 5050 3320 birawacakra09@gmail.com rararastudioo