20150504 majalahdetik 179

Page 1

NOVEL BASWEDAN DITAHAN MAJALAH

UPS! LULUNG

EDISI 179 | 4 - 10 MEI 2015



DAFTAR ISI EDISI 179

4 - 10 MEI 2015

TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

FOKUS

TERSENGAT SETRUM UPS “TIDAK MUNGKIN SEORANG PELAKSANA LAPANGAN BISA MENG-INPUT DATA, SEMUA DI DPRD.” KRIMINAL

NASIONAL

n MIMPI LAMA, ALASAN BARU n ARAH AKLAMASI KADER ‘MERCY’ n OPERASI SENYAP BUNGKUS NOVEL BASWEDAN

INTERNASIONAL

n DARI FORUM ONLINE KE APARTEMEN

HUKUM n TIANG KOSONG DI LIMUS BUNTU n DETIK-DETIK MENENTUKAN MARY JANE

EKONOMI

n SABTU KELABU DI LEMBAH KATHMANDU

n KERETA CIBUBUR MENUNGGU PENUMPANG

n MENGAPA BALTIMORE MEMBARA n TEKA-TEKI CALON PENGGANTI AL-BAGHDADI

n MENAGIH JANJI DI BANDUNG n DULU MONOREL, SEKARANG KERETA RINGAN n TIONGKOK JUGA BELUM BISA n SELAMAT TINGGAL, PETRAL

KOLOM n RELASI INDONESIA-AUSTRALIA PASCAHUKUMAN MATI

BISNIS n SERPONG KOTA APARTEMEN

SELINGAN

INSPIRING PEOPLE n PEJUANG TOLERANSI DI KAMPUNG KAMI

LENSA

n HOKI SI JUKI

MUSIK

n WAJAH TENTARA MERAH DI USIA SENJA

PEOPLE

n BERGURU LEO KRISTI PADA ALAM

FILM n RAY SAHETAPY | VALENTINO ROSSI | ELIZABETH OLSEN

GAYA HIDUP n BERMULA JANJI VERA BRITTAIN n KATALOG n FILM PEKAN INI n AGENDA n MACHO BERKAT ASI

Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah @majalah_detik

n PESONA BANDUNG BARU majalah detik

n PRIVATE ALL YOU CAN EAT

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Jaffry Prabu Prakoso, Ibad Durohman, Aditya Mardiastuti. Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo. Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim, Luthfy Syahban. Ilustrator: Kiagus Auliansyah, Edi Wahyono. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


LENSA

WAJAH TENTARA MERAH DI USIA SENJA

TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR Lebih dari 20 juta orang Soviet tewas dalam Perang Dunia II, yang berakhir 70 tahun lalu. Berikut ini sebagian wajah personel Tentara Merah yang masih tersisa yang dulu berjuang pada Perang Dunia II dan dijepret sepanjang April ini. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


LENSA

Veteran Perang Dunia II, Valentyna Kucincuh, 94 tahun, masih bugar saat berpose di Kiev, Ukraina. Ia bertugas sebagai perawat di medan perang pada periode 1941-1946 di Jerman. (Gleb Garanich/ REUTERS)


LENSA

Veteran Perang Dunia II, Abla Begaliyev, 94 tahun, berpose di pedesaan Kirgistan. Saat PD II berkecamuk, Begaliyev menjadi tentara kavaleri pada 1942-1947 di perbatasan Afganistan. (Vladimir Pirogov/REUTERS/DOK KELUARGA)


LENSA

Veteran Perang Dunia II, Guwanch Myratlyev, masih tegap berpose di depan Masjid Turkmenbashi Ruhy di Ashgabat, Turkmenistan. Pria 89 tahun ini dulu bergabung dengan Angkatan Laut Uni Soviet dan terlibat dalam perang di Laut Baltik dari 1944 hingga 1950. (Aman Mehinli/ REUTERS)


LENSA

Veteran Perang Dunia II, Rozalia Abgaryan, 91 tahun, di depan katedral dan rumahnya di Armenia. Ia menjadi bagian dari pasukan infanteri Angkatan Darat Uni Soviet (1941-1945). Pada akhir perang, ia berada di Praha, jauh dari tempat asalnya di Armenia. (David Mdzinarishvili/ REUTERS/DOK KELUARGA)


LENSA

Veteran Perang Dunia II, Boris Runov, berpose di depan Lapangan Merah, Moskow. Pada saat perang, pria 89 tahun ini bertugas sebagai pencari ranjau musuh. Ia tergabung dalam Angkatan Darat Uni Soviet dari 1943 hingga 1945. (Sergei Karpukhin/REUTERS)


LENSA

Giorgi Gozalishvili berada di rumahnya di Tbilisi, Georgia. Pria 88 tahun ini mula berperang pada 1944 di tanah kelahirannya dan berakhir di Jerman dua tahun kemudian. (David Mdzinarishvili/ REUTERS/DOK KELUARGA)


NASIONAL

MIMPI LAMA, ALASAN BARU GEDUNG DPR DINILAI SUDAH TAK MEMADAI, MUNCUL LAGI RENCANA GEDUNG BARU. TIDAK ADA DI DOKUMEN APBN PERUBAHAN 2015.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Suasana pengamanan kompleks parlemen saat pelantikan anggota DPR/ DPD periode 2014-2019, Oktober 2014. ROSA PANGGABEAN/ANTARA FOTO

R

ENCANA pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat yang sebelumnya sebatas rumor terucap juga oleh Setya Novanto. Rencana itu bahkan sudah berjalan cukup jauh. Ketua DPR itu menyebut peletakan batu pertama pembangunan gedung akan dilakukan Presiden Joko Widodo saat agenda pembacaan Nota Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 pada 16 Agustus 2015. Ihwal pembangunan gedung baru DPR itu secara resmi disampaikan Novanto dalam pidatonya menutup masa sidang III 2014-2015,

Jumat, 24 April lalu. Politikus Partai Golkar itu juga mengklaim Presiden Jokowi sudah setuju membangun gedung yang diharapkan akan menjadi ikon nasional tersebut. Tim kerja pembangunan gedung, yang akan digunakan untuk perpustakaan, museum DPR, pusat penelitian, dan ruang kerja anggota serta tenaga ahli DPR, itu pun dibentuk. Rencana yang juga pernah terlontar di era Ketua DPR Marzuki Alie tapi dibatalkan itu kali ini sepertinya bakal berjalan mulus. Apalagi Istana sudah memberi restu. Menteri-Sekretaris Negara Pratikno mengMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Pekerja membenahi gedung DPR menjelang pidato kenegaraan dalam rangka ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-69, tahun lalu. ISMAR PATRIZKI/ANTARA FOTO

akui Presiden Jokowi sudah setuju. Ia menilai persetujuan itu diberikan lantaran DPR perlu penambahan infrastruktur untuk menunjang kinerjanya. Namun, kata Pratikno, persetujuan itu memang tidak dituangkan dalam surat resmi, melainkan sebatas lisan. Itu pun sebatas membangun perpustakaan dan museum untuk membantu masyarakat dalam memperoleh informasi terkait dengan fungsi Dewan. “Itu kan bagian dari semangat DPR memberikan layanan kepada masyarakat. Ini bukan prioritas untuk kepentingan DPR sendiri,” ujar

Pratikno di kompleks gedung DPR, Jakarta, Selasa, 28 April lalu. Namun, apa pun alasannya, pembangunan gedung baru tetap dinilai tidak masuk akal oleh Roy Salam dari Indonesia Budget Center. Sebab, rencana pembangunan gedung baru sebelumnya mencuat pada 2010, dengan alasan gedung DPR mengalami kemiringan 7 derajat. Padahal, sampai saat ini, gedung masih berdiri tegak. “Kalau miring 7 derajat itu sudah melebihi miringnya Menara Pisa, Italia,” tutur Roy dalam MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Kalau di DPRD ada anggaran siluman UPS, ini sama, anggaran siluman di DPR. Apung Widadi

diskusi soal pembangunan gedung baru DPR di kantor Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu. Dari pengamatan Roy, kinerja Dewan dari periode ke periode selalu menurun. Bahkan banyak anggotanya yang terseret kasus korupsi. Mengherankan jika sekarang mereka meminta gedung baru. “Pembangunan gedung juga terkesan ditutup-tutupi. Tidak ada naskah dalam nota APBN Perubahan 2015,” ucapnya. Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra Apung Widadi mencurigai proyek itu memakai dana siluman, karena tidak ada mata anggarannya dalam dokumen APBN Perubahan 2015. Anggaran untuk DPR dalam APBNP 2015 total sebesar Rp 5,19 triliun. Dalam pos itu, tidak ada program pembangunan gedung baru. Namun di dalamnya ada program peningkatan sarana dan prasarana oleh Sekretaris Jenderal DPR. Nilai anggarannya sebesar Rp 747,1 miliar. Pos itu terdiri atas pengadaan perlengkapan sarana dan prasarana kantor se-

besar Rp 233,6 miliar serta program pemeliharaan dan penatausahaan sarana dan prasarana gedung sebesar Rp 513,4 miliar. “Sangat tidak transparan, tiba-tiba (pembangunan gedung baru) dimunculkan, dikatakan oleh Ketua DPR,” kata Apung. “Kalau di DPRD ada anggaran siluman UPS, ini sama, anggaran siluman di DPR.” Apung pun menduga anggaran membangun gedung berasal dari program yang sudah ada tersebut. Ada pula asumsi dana diambil dengan memotong anggaran lain, seperti dana pengembangan kerja DPR atau dana daerah pemilihan. Atau bisa saja anggaran membangun gedung dilimpahkan ke APBN tahun depan. “Tapi, baik menggunakan APBNP 2015 maupun APBN 2016, kami (Fitra) tegas menolak pembangunan gedung baru itu,” ujarnya. Dalih keperluan membangun perpustakaan dan museum juga dianggap Fitra hanyalah upaya agar masyarakat tak protes. Berbeda dengan rencana beberapa tahun lalu, yang juga bertujuan memfasilitasi anggota Dewan dengan kolam renang dan spa. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Ruang rapat paripurna DPR AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

“Alasan membuat perpustakaan supaya dapat dukungan, ini hanya jebakan. Nanti rakyat dibodohi,� tutur Apung. Pada 2010, rencana pembangunan gedung baru terhenti karena banyak ditentang. Apalagi, dalam pengajuan anggaran pada Agustus 2010, Dewan mengajukan biaya fantastis, mencapai Rp 1,138 triliun, untuk gedung setinggi 36 lantai. Kolam renang, restoran, pusat kebugaran, dan spa akan dibangun di lantai teratas. Rencana membangun gedung wakil rakyat tapi bak hotel mewah itu pun memunculkan

pro dan kontra. Banyak kalangan masyarakat ramai-ramai menolak. Ketua DPR saat itu, Marzuki Alie, sempat menjelaskan alasan fasilitas di gedung baru itu kelak. Misalnya kolam renang dibuat untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran, selain penunjang taman. Sedangkan fasilitas kebugaran untuk menjaga kondisi fisik anggota Dewan. Namun alasan itu dianggap tak dapat diterima akal. Lantaran terus menuai protes, anggarannya pun dipangkas, dari semula Rp 1,138 triliun menjadi sekitar Rp 800 miliar. Tinggi MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Seorang pekerja membenahi gedung Nusantara III. ISMAR PATRIZKI/ANTARA FOTO

gedung juga dikurangi, dari sebelumnya 36 lantai menjadi 29 lantai. Bukan itu saja, fasilitas mewah yang semula direncanakan dihilangkan. Jadi hanya tersisa kantin dan perpustakaan selain ruang kerja anggota. Perubahan itu rupanya tetap tak menyurutkan penolakan. Bahkan sempat dilaporkan oleh koalisi lembaga swadaya masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Rencana parlemen punya gedung baru akhirnya kandas di tengah jalan. Nah, rupanya mimpi parlemen punya gedung baru belum sepenuhnya terkubur. Rencana itu

kembali dimunculkan sebulan setelah anggota DPR periode 2014-2019 dilantik pada 31 Oktober 2014. Alasan utamanya adalah gedung Nusantara I, yang kini menjadi ruang kerja anggota Dewan, sudah tak memadai. Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti Swasanani menjelaskan, gedung Nusantara I awalnya dirancang untuk 800 orang. Gedung yang diresmikan pada 1997 ketika itu hanya berisi 450 anggota Dewan. Kondisi saat ini jauh berbeda karena, selain 566 anggota DPR, ditambah tenaga ahli dan asisten pribadi, penghuni Nusantara I naik 10 kali lipat menjadi 4.357 orang. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti Swasanani LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

“Bayangkan, kapasitas gedung sebelumnya cuma nampung 800 orang,” ucap perempuan yang disapa Win itu, Senin pekan lalu. Kebutuhan mendesak lainnya adalah perpustakaan dan museum. DPR butuh tempat menampung koleksi yang dimiliki, seperti buku-buku, yang saat ini terserak di beberapa tempat, bahkan ada yang ditumpuk dalam

kardus-kardus. “Kondisi itu kami laporkan ke pimpinan, lalu muncul pemikiran, kenapa tidak membangun perpustakaan, museum, dan research center,” kata Win. Bukan cuma gedung anyar, gedung yang ditempati anggota Dewan Perwakilan Daerah juga akan dicomot. Gantinya, DPD akan berkantor di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang berada di lingkungan Senayan. “Jadi gedung DPD buat anggota Dewan (DPR) yang masih di ruangan,” ujar Wakil Ketua DPR Agus Hermanto secara terpisah. Menurut politikus Partai Demokrat itu, jika hal itu disepakati, pegawai Kementerian Olahraga akan ditempatkan di gedung lain di luar kompleks Senayan. Kendati begitu, Agus bilang rencana itu baru sebatas usulan dan pembicaraan di antara Ketua DPR dan Presiden Jokowi. Agus pun memastikan pembangunan gedung baru akan dimulai Agustus depan, dengan anggaran APBN 2015, dan diteruskan pada 2016. n JAFFRY PRABU PRAKOSO | DEDEN GUNAWAN

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

ARAH AKLAMASI KADER ‘MERCY’

MENJELANG KONGRES PARTAI DEMOKRAT, MUNCUL DUA PANDANGAN SOAL SOSOK KETUA UMUM. SYARAT DUKUNGAN KANDIDAT BAKAL NAIK DARI 20 PERSEN.

FOTO: SURYANTO/ANTARA FOTO

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

D

UKUNGAN terhadap Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali menjabat Ketua Umum Partai Demokrat terus mengalir menjelang kongres partai itu, 12-13 Mei, pekan depan. Sejumlah dewan pimpinan daerah, dewan pimpinan cabang, serta organisasi sayap partai ramai-ramai mendeklarasikan dukungan untuk Yudhoyono. Seperti DPD Demokrat Provinsi Papua Barat, Insan Muda Demokrat Indonesia, dan DPD Provinsi DKI Jakarta yang menggelar

deklarasi pekan lalu. Deklarasi yang dihadiri pengurus DPC serta anak cabang (DPAC) Demokrat se-Ibu Kota digelar di kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa, 28 April 2015. Ketua DPD Jakarta Nachrowi Ramli menyebut pencalonan Yudhoyono adalah jalan terbaik agar Demokrat memenangi Pemilihan Umum 2019. “Saya bangga, diam-diam DPC dan DPAC mendukung Pak SBY sebagai Ketua Umum

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di antara kader partainya. ANTARA FOTO

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Yudhoyono menyanyikan lagu Pelangi di Matamu dalam "Silaturahim Nasional II Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat" di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (16/4). YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO

Partai Demokrat secara aklamasi,” kata Nachrowi. “Bukan di Jakarta tempatnya kalau enggak dukung SBY, karena DPD DKI Jakarta semua dukung SBY secara aklamasi,” ujar purnawirawan jenderal TNI bintang dua itu. Angin dukungan agar SBY terpilih secara aklamasi dalam Kongres III Demokrat, yang akan digelar di Surabaya, memang kian bertiup kencang. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, mengatakan, menjelang hajatan kongres, muncul dua pandangan berbeda mengenai sosok ketua umum partai.

Pendapat pertama adalah menghendaki Yudhoyono kembali menjabat Ketua Umum Demokrat secara aklamasi. Alasan yang didengungkan kader dengan pandangan ini, untuk menyelamatkan Demokrat, Yudhoyono harus kembali menjabat ketua umum. Tak ada tokoh lain yang mampu selain SBY. “Karena Pak SBY adalah tokoh pemersatu,” tutur Mubarok saat ditemui majalah detik, Rabu, 29 April lalu. Adapun pandangan kedua, sudah bukan “kelas” Yudhoyono untuk menjadi ketua umum MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku didukung kader daerah untuk maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat. RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM

partai. Selain mantan presiden, ia dinilai salah satu tokoh dunia. Lagi pula, tantangan ketua umum mendatang semakin berat. Di samping harus punya banyak waktu berkantor di dewan pimpinan pusat agar partai “hidup”, ketua umum wajib blusukan, membenahi kepengurusan daerah, yang bukan semestinya dilakukan tokoh sekaliber Yudhoyono. “Menurut mereka yang berpandangan ini,

SBY terlalu 'besar' menjadi ketua umum,” ucap salah satu pendiri Demokrat itu. Namun kader yang berpandangan demikian tetap menganggap SBY “sumber inspirasi” di Demokrat. Karena itu, presiden ke-6 Indonesia itu tetap dikehendaki sebagai tokoh pemersatu, meski tak menjabat ketua umum. “SBY tetap dikehendaki menjadi ketua dewan pembina atau istilahnya rois am,” kata Mubarok. Dua kelompok itu juga memiliki pandangan berbeda mengenai mekanisme pemilihan ketua umum. Kelompok pertama menghendaki SBY dipilih secara aklamasi. Sedangkan kelompok kedua mempersilakan aklamasi asalkan hal itu terjadi di ajang kongres. Namun Mubarok menganggap munculnya dua pandangan itu merupakan dinamika politik. Dinamika kerap muncul saat partai memilih ketua umum. “Enggak ada kongres partai yang adem saja,” ujarnya. Adapun Yudhoyono menangkap adanya perbedaan pandangan tersebut. Karena itu, dalam pidatonya pada acara “Silaturahim Nasional MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Didi Irawadi Syamsudin ARI SAPUTRA/DETIKCOM

II Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat” di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis tiga pekan lalu, ia meminta agar tidak terjadi perang saudara menjelang kongres. “Kongres adalah sasaran antara. Sasaran kita 2019 dan ke depannya lagi, itu tekad kita. Tidak harus ada perang saudara di jajaran Partai Demokrat,” tutur SBY.

Perbedaan pandangan kader partai berlogo mirip lambang Mercy itu memang memunculkan nama-nama kandidat ketua umum selain SBY, yang petahana. Setidaknya tiga kader Demokrat berniat maju sebagai calon, termasuk Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie. Dua lainnya adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah I Gede Pasek Suardika dan Ketua Biro Sumber Daya Kader Divisi Pembinaan Kader Partai Demokrat Akbar Yahya Yogerasi. Nama terakhir mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum pada November tahun lalu. Deklarasi Akbar dihadiri dua pendiri Demokrat, Vence Rumangkang dan Irsan Tanjung. Ditemui di gedung Migas, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu dua pekan lalu, Marzuki menyatakan siap maju lantaran didukung kader. Bekas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini pun berharap tidak ada mekanisme aklamasi di kongres, yang bisa menutup ruang demokrasi. “Bisa terpecah partai ini,” ucapnya. Marzuki juga mensinyalir bakal ada pengetatan syarat dukungan dari pemilik suara kepada calon ketua umum, yang sebelumnya 20 MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

persen menjadi 40 persen. “Dua puluh persen itu menurut saya logis dan rasional. Tapi kalau sudah 40 persen, tidak usah ada pemilihan lagi, artinya aklamasi saja,” kata pria asal Palembang, Sumatera Selatan, itu. Menurut Marzuki, Kongres II Demokrat pada 2010 di Bandung sudah memberi ruang demokrasi yang bagus, di mana saat itu mun-

cul tiga calon ketua umum. Meski belakangan muncul tudingan terjadi politik uang, ujar Marzuki, seusai kongres tidak terjadi gesekan. Adapun Pasek Suardika sangsi kongres mendatang bakal berjalan demokratis. Apalagi susunan kepanitiaan kongres ia nilai telah “dikuasai” kubu pendukung SBY. “Ya sudah, nikmati saja. Yang penting tetap fight di Surabaya,” tutur Pasek saat menjenguk bekas Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis pekan lalu. Namun Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut partainya membuka peluang bagi kader yang berniat maju sebagai calon ketua umum. “Sepanjang ada dukungan dan memenuhi syarat,” ucapnya. Soal wacana menaikkan syarat dukungan bagi calon ketua umum, dari sebelumnya 20 persen, Syarief mengakui dia termasuk yang setuju. Kendati begitu, ia membantah bila dikatakan hal tersebut untuk menjegal kandidat selain Yudhoyono, melainkan untuk meningkatkan kualitas sang calon. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Yudhoyono berpidato dalam "Silaturahim Nasional II Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat" di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (16/4). YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO

“Demokrasi kita junjung tinggi dan menjadi prioritas, tapi kualitas juga harus ditingkatkan,” kata mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu. “Dukungan 10-20 persen enggak berarti. Kita maunya dukungan yang signifikan.” Sampai saat ini, dukungan kepada Yudhoyono memang paling kentara. Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengklaim mayoritas kader masih menginginkan SBY menjabat ketua umum.

“Mayoritas kader menyadari, paling tidak untuk periode sekarang, hanya SBY yang bisa menjadi perekat,” ujarnya. Yudhoyono telah menyatakan kesediaannya kembali memegang tampuk kepemimpinan Demokrat. Namun ia menyodorkan syarat. “Syaratnya, harapan datang dari mayoritas kader Demokrat,” tuturnya. Apakah SBY bakal terpilih kembali secara aklamasi? Kita tunggu hajatan ini. n JAFFRY PRABU P., DANU D., IKHWANUL K. | DIM

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

OPERASI SENYAP

BUNGKUS NOVEL BASWEDAN TANPA CUCI MUKA DAN GANTI BAJU, SAAT TENGAH MALAM, NOVEL BASWEDAN LANGSUNG DIGELANDANG KE MABES POLRI. PIMPINAN KPK SIAP TOTAL MEMBELA.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Novel Baswedan diborgol dan berbaju tahanan, Jumat (1/5). DETIKNEWS

W

AKTU menunjukkan tepat tengah malam saat belasan perwira polisi menyanggongi rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 1 Mei 2015. Salah satu perwira yang dilibatkan adalah Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan. “Iya, gue ikut ngebungkus. Kita dimintai bantuan untuk nge-track keberadaan Novel,� ujar Herry singkat saat dimintai konfirmasi majalah detik.

Istri Novel, Rina Emilda, membuka pintu saat rombongan penyidik Badan Reserse Kriminal itu mengetuk pintu. Tanpa basa-basi, salah satu di antara mereka langsung menunjukkan surat perintah penangkapan Novel. Rina pun buruburu membangunkan suaminya. Para penyidik polisi itu sepertinya benar-benar terburu-buru. Sampai-sampai mereka tidak memberi kesempatan kepada Novel, yang baru saja bangun, untuk cuci muka ataupun berganti pakaian. Mereka langsung meminta Novel menuju mobil dan membawanya ke Bareskrim Mabes Polri. Suasana penangkapan dini hari itu begitu MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

senyap. Tanpa perlawanan. Rina, yang mengantar hingga pintu, tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan sang suami dibawa polisi. “Dia shock, sampai sekarang juga masih shock,” ujar Usman Hamid, salah satu kerabat Novel. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso menyebut Novel terpaksa ditangkap karena dianggap tidak kooperatif. Sudah dipanggil dua kali untuk diperiksa, Novel tidak pernah hadir. Begitu alasannya. “Dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sekarang langkah penyidik, dilakukan penangkapan,” kata Buwas, begitu Budi Waseso populer, di Markas Bareskrim Polri, Jumat pagi, beberapa jam setelah Novel ditangkap. Novel memang pernah mendapat panggilan pemeriksaan sebagai tersangka penganiayaan terhadap tersangka pencurian sarang burung walet semasa menjabat sebagai Kepala Satreskrim Polresta Bengkulu.

Dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sekarang langkah penyidik dilakukan penangkapan. Komjen Budi Waseso

Dalam sejumlah kesempatan, Novel menegaskan tidak pernah melakukan apa yang disangkakan. Lagi pula kasus penganiayaan itu, menurut dia, sudah selesai pada 2004. Dari catatan majalah detik, peristiwa yang disangkakan terhadap Novel terjadi pada Februari 2004 atau saat Novel baru empat hari menjabat Kepala Satreskrim Polresta Bengkulu. Saat itu, pada 17 Februari, sekitar pukul 21.00 WIB, Novel mendapat laporan ada pencuri burung walet terjebak di gedung dan tertangkap tangan oleh masyarakat. Novel memerintahkan personel polisi turun ke tempat kejadian perkara. Novel sendiri tidak ikut. Enam tersangka dan barang bukti ditangkap dan dibawa ke Markas Polresta Bengkulu. Mereka diduga dianiaya polisi sebelum diperiksa. Untuk pengembangan kasus, tim pemeriksa membawa enam tersangka ke Taman Wisata Alam Pantai Panjang pada 18 Februari 2004. Novel dan temannya yang juga bertugas di Polresta Bengkulu, Yuri Leonard Siahaan, menyusul ke pantai. Sesampai di pantai, ketika baru turun dari mobil, Novel mendengar teriMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Indriyanto Seno Adji dan Johan Budi menanggapi penahanan Novel Baswedan, Jumat (1/5). RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM

akan, “Ada yang lari! Ada yang lari.� Selanjutnya terdengar tembakan. Setelah situasi reda, ternyata enam tersangka mengalami luka tembak di kaki. Karena situasi gelap, tidak ada yang tahu siapa yang menembak siapa. Novel memerintahkan agar enam tersangka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Setelah

diobati, enam tersangka dibawa kembali ke Markas Polresta untuk diperiksa lagi. Nah, saat itulah penganiayaan terjadi. Salah satu tersangka, Mulian Johan alias Aan, jatuh dari anak tangga di lantai 2 ke lantai 1. Aan segera dilarikan ke RS Bhayangkara. Namun nyawanya tidak tertolong. Aan meninggal di rumah sakit itu. Buntut kematian Aan, Novel dan anak buahnya diproses Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Bengkulu. Novel diminta bertanggung jawab atas perbuatan anggotanya. Selanjutnya Novel dan beberapa anggota Reskrim menjalani sidang disiplin dan dikenai hukuman teguran keras. Setelah terbitnya vonis, perkara dinyatakan selesai. Tapi, belakangan, Mabes Polri kembali mengungkit masalah itu. September 2012, Kepala Bareskrim, yang saat itu dijabat Komjen Sutarman, memanggil Direktur Reserse Kriminal Umum dan beberapa pejabat Polda Bengkulu. Konon, mereka bersama-sama dengan penyidik Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu merumuskan konstruksi penyidikan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

BAP Novel sebagai tersangka oleh Mabes Polri DOK. DETIKCOM

perkara kasus sarang walet. Selain itu, polisi memanggil Iwan, salah satu tersangka pencurian sarang walet, dan diminta membuat laporan kasus penembakan pada 18 Februari 2004. Berbekal laporan Iwan, puluhan polisi dari Polda Bengkulu dan Bareskrim Mabes Polri mendatangi kantor KPK pada 6 Oktober 2012. Mereka berupaya menangkap paksa Novel. Selain pasal penganiayaan, Novel dikenai pasal dalam jabatannya melakukan pembiaran terjadinya tindak pidana. Namun upaya penangkapan itu gagal. Peristiwa itu sempat memantik ketegangan antara polisi dan KPK. Tapi kondisi mereda ketika Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu menjabat presiden, langsung memerintahkan

Kepala Polri Timur Pradopo untuk cooling down. Kini, setelah pemerintahan berganti, Novel lagi-lagi dibidik Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan yang sama. Kali ini polisi berhasil membawa Novel, yang sebelumnya tidak pernah bisa menyentuhnya. Penangkapan itu terang saja kembali menimbulkan protes banyak kalangan. Beberapa jam setelah penangkapan, lima pimpinan KPK siap menjaminkan diri untuk penangguhan penahanan Novel Baswedan. “Itu kan peristiwanya 11 tahun lalu dan Novel juga sudah lama di KPK. Lalu kami berkeyakinan, dengan menjaminkan ini, Novel tidak akan lari,� kata Wakil Ketua KPK Johan Budi dalam konferensi pers di kantor KPK, Jumat, 1 Mei. Johan mengatakan pimpinan KPK yakin Bareskrim Polri akan mengabulkan permintaan itu demi menjaga sinergi yang baik dengan KPK. Namun ternyata, setelah beberapa jam diperiksa, Novel resmi ditahan. Dia dibawa ke Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tak cukup dengan baju tahanan berwarna oranye, Novel juga diborgol dan dikawal MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


NASIONAL

Rumah Novel Baswedan di Kelapa Gading DOK DETIKCOM

ketat. Namun dia terlihat tenang meski sebelumnya menegaskan penolakan terhadap proses hukum yang dikenakan terhadapnya. Melalui tulisan tangan, Novel menulis enam poin penting alasan mengapa proses hukum ini melanggar hukum. Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji siap mundur dari kursi pimpinan KPK jika polisi tetap ngotot menahan Novel. “Saya salah satu pimpinan yang tidak punya niat mengejar jabatan, saya akan mundur,� kata Indriyanto, yang juga hadir dalam jumpa pers

mendampingi Johan Budi. Namun Indriyanto tidak memaksa pimpinan KPK lain mengikuti jejaknya. Yang pasti, jika benar-benar mundur dari KPK, Indriyanto mengaku akan kembali ke kampus untuk mengajar. Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk tidak menahan Novel. Jokowi juga berpesan agar Polri tidak membuat kontroversi yang dapat membuat penegak hukum tidak bersatu dalam pemberantasan korupsi. "Tadi saya sudah perintahkan ke Kapolri agar (Novel) tidak ditahan, yang kedua, proses hukumnya harus berjalan adil dan transparan," ujar Jokowi usai salat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, Jawa Tengah. Apakah pimpinan KPK benar-benar siap total membela salah satu penyidik andalannya itu? Dan apakah Polri mau "mendengarkan" perintah presiden? n ANDRY HARYANTO, HANS HENRICUS, DEDEN GUNAWAN | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

TIANG KOSONG DI LIMUS BUNTU EKSEKUSI DINILAI TAK BERDAMPAK SERIUS TERHADAP HUBUNGAN RI DENGAN NEGARA ASAL TERPIDANA MATI. ATAS PERMINTAAN FILIPINA, EKSEKUSI MARY JANE DITUNDA.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

M

Terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso saat mengikuti lomba busana kebaya Hari Kartini di lembaga pemasyarakatan. YEYEN/ANTARA FOTO

ENJELANG tengah malam, Selasa, 28 April 2015. Sembilan ambulans yang membawa para terpidana mati kasus narkotik melesat keluar dari halaman Lembaga Pemasyarakatan Besi, Nusakambangan, Jawa Tengah. Dalam beberapa menit saja, sekitar pukul 23.20 WIB, iring-iringan mobil itu tiba di lapangan tembak Limus Buntu, yang berada di pulau penjara itu. Hal yang paling menakutkan itu akhirnya harus dijalani: eksekusi mati. Para terpidana mati diminta berdiri masing-masing pada satu tiang pancang dengan dua palang mendatar untuk menyangga tubuh, yang dipasang berjajar di bawah tenda warna biru, saat menghadapi satu regu tembak, yang berjumlah 14 orang. Tepat pukul 00.35 WIB, Rabu, 29 April 2015, suara tembakan senapan menggema, memecah keheningan dini hari itu. Dari sembilan yang direncanakan sebelumnya, delapan terpidana mati akhirnya dieksekusi. Tujuh adalah warga negara asing, yakni dua warga negara Australia, Myuran

Sukumaran dan Andrew Chan; Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria; Rodrigo Gularte (Brasil); Martin Anderson (Ghana); dan Raheem Agbaje Salami, warga Nigeria pemegang paspor Spanyol. Satu

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

Kapal penyeberangan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah BEAWIHARTA/REUTERS

terpidana lain, Zainal Abidin, berasal dari Indonesia. Tim jaksa eksekutor sebelumnya menyiapkan sembilan tiang pancang di Limus Buntu untuk mengeksekusi sembilan terpidana mati. Namun, satu tiang yang terbuat dari kayu itu akhirnya dibiarkan kosong. Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina urung ditembak malam itu. Satu-satunya perempuan yang masuk daftar eksekusi terpidana mati kasus narkotik tahap kedua tersebut tetap tinggal di ruang isolasi LP Besi. “Dari sel isolasi di LP Besi hanya keluar

delapan terpidana. Sembilan mobil ambulans itu hanya untuk kamuflase,� kata sumber majalah detik di Nusakambangan. Kepastian penundaan eksekusi Mary Jane baru disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana setelah delapan terpidana mati lainnya didor. Penundaan dilakukan karena adanya permintaan dari Presiden Filipina Benigno Aquino kepada Presiden Joko Widodo. Aquino memang bertemu dengan Jokowi di sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Malaysia, Senin, 27 April lalu. Ia meminta agar Mary diberi pengampunan dan eksekusinya dibatalkan. Saat itu Jokowi belum mengambil keputusan. Kepada Benigno, Jokowi bilang akan bertemu dulu dengan Jaksa Agung M. Prasetyo. Setelah menghadap Jokowi dan mendapat pengarahan di Istana Negara, Selasa, 28 April lalu, Prasetyo belum mengungkapkan soal penundaan eksekusi Mary Jane. Ia cuma menyebutkan eksekusi para terpidana mati akan tetap dilakukan. Prasetyo juga menolak meMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

Andrew Chan (kiri) dan Myuran Sukumaran BAGUS OTHMAN/REUTERS

nyebut kepastian waktu eksekusi, agar berjalan mulus tanpa masalah. “Presiden katakan, laksanakan dengan aturan dan ketentuan,” ujar Prasetyo. Sebelumnya, Mary Jane kerap disebut tak bersalah oleh pengacaranya. Sebab, ia diduga hanya korban perdagangan orang yang dilakukan sindikat narkoba. Pada hari-hari akhir menjelang eksekusi Mary, pelaku yang diduga melakukan perdagangan manusia itu, Kristina Sergio, menyerahkan diri ke otoritas Filipina. Kesaksian Mary Jane diperlukan untuk memproses Sergio secara hukum.

“Mary Jane jadi saksi,” ujar Tony Spontana saat dihubungi Rabu dini hari pekan lalu. Tanda-tanda akan dilaksanakannya eksekusi tampak Selasa pekan lalu itu. Pagi hari, pukul 10.00 WIB, belasan ambulans yang dikemudikan anggota kepolisian beriringan memasuki Dermaga Wijaya Pura Cilacap, dan menyeberang ke Pulau Nusakambangan. Beberapa di antaranya terlihat mengangkut peti jenazah. Wartawan juga memperoleh foto-foto peti mati dan nisan yang disiapkan di LP Besi, tempat kedelapan orang itu menghabiskan hari-hari terakhir mereka di ruang isolasi. Ada MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

Ambulans mengangkut jenazah terpidana mati pasca-eksekusi. BEAWIHARTA/REUTERS

empat nisan berbentuk salib dengan tulisan RIP atau rest in peace, yang masing-masing tercantum nama-nama terpidana. Tercetak pula tulisan “Wf 29-04-2015”, yang diduga tanggal mereka ditembak mati. Selasa siang pukul 13.30 WIB, pengunjung diminta meninggalkan Nusakambangan karena penjara akan disterilkan. Saat itulah kesempatan terakhir para terpidana bersua dengan keluarga mereka. Sore hari, 6 bus yang mengangkut personel Brigade Mobil Polri masuk dermaga. Pukul 20.00 WIB, persiapan eksekusi hukuman mati semakin terasa. Tim jaksa eksekutor juga menyeberang ke Nusa-

kambangan. Sebelum dieksekusi, sebagian terpidana mati menyampaikan keinginan untuk dimakamkan di negara asalnya. Ada pula yang minta dikubur di Indonesia. Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang ditangkap pada 2005 saat bersama kelompoknya berupaya menyelundupkan 8,3 kilogram heroin lewat Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, termasuk yang meminta dipulangkan. Dua anggota geng narkoba “Bali Nine” asal Negeri Kanguru itu juga mengajukan permintaan terakhir kepada jaksa. Andrew minta dinikahkan dengan kekasihnya, Febyanti Herewila, yang dikenalnya sejak menghuni LP Kerobokan, Denpasar, Bali. Permintaan itu dikabulkan. Ia diizinkan menikah di penjara pada Senin, 27 April lalu. Adik Andrew, Michael, menggambarkan pernikahan itu digelar dengan perayaan kecil yang dihadiri orangorang terdekat. Sukumaran menghabiskan hari-hari terakhir dengan menyalurkan hobinya melukis. Salah satu lukisan karyanya yang diberi judul The MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

Second Last Day diserahkan kepada pengacaranya, Todung Mulya Lubis. Sukumaran melukis wajahnya sendiri dengan ekspresi sedih, de­ngan warna dasar merah pada kanvas. Adapun Zainal Abidin, yang ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan, pada Desember 2001 terkait kepemilikan tiga karung ganja seberat 58 kilogram, membagikan barang-barang miliknya kepada sejumlah orang terdekat. Ia juga sempat menunaikan salat berjemaah bersama anggota keluarganya. “Dia (Zainal) berpesan, banyak-banyak salat. Ke anak-anaknya, (agar) sekolah yang rajin,” tutur Iwan Setiawan, adik Zainal. Pelaksanaan eksekusi mati memancing reaksi berbeda-beda dari negara asal terpidana. Publik Filipina menyambut baik penundaan eksekusi Mary Jane, yang ditangkap pada 2011 karena kedapatan membawa

Dia (Zainal) berpesan, banyak-banyak salat. Ke anak-anaknya, (agar) sekolah yang rajin.

2,6 kilogram heroin di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Sedangkan Australia dan Brasil mengecam keras eksekusi warganya. Seperti dikutip sejumlah media Australia, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyebut eksekusi itu “kejam” dan tindakan yang “tak perlu”. Chan dan Sukumaran telah menghabiskan satu dekade di penjara sebelum dieksekusi. Dengan begitu, Abbott mengklaim dua warganya telah direhabilitasi sepenuhnya. Abbott mengakui hubungan negaranya dengan RI sangat penting. Namun ia memutuskan menarik duta besarnya di Indonesia, Paul Grigson, untuk melakukan konsultasi. “Hubungan ini sedang menghadapi masa sulit sebagai akibat dari apa yang telah dilakukan dalam beberapa jam terakhir,” ucap Abbott bersama Menteri Luar Negeri Julie Bishop di gedung parlemen di Canberra, beberapa saat setelah eksekusi. Di Jakarta, Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi menilai penarikan duta besar merupakan hak negara yang MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM

Jenazah terpidana mati Rodrigo Gularte disemayamkan di rumah duka RS Saint Carolus Jakarta. NYIMAS LAULA/REUTERS

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

bersangkutan. Ditanya mengenai dampak “balasan” yang akan diterima Indonesia saat memperjuangkan warganya yang terancam hukuman mati di luar negeri, Retno tak menjawab secara gamblang. “Kewajiban Indonesia untuk melindungi WNI (di luar negeri) tetap akan dijalankan seoptimal mungkin,” kata Retno melalui pesan

singkat. Adapun pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana menilai penarikan Dubes Australia masih dalam koridor tata krama berhubungan secara baik. “Tidak akan ada dampak yang serius,” ujarnya yakin. ■ ARBI ANUGRAH (NUSAKAMBANGAN), ADITYA MARDIASTUTI, DHANI IRAWAN | DIM

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM HUKUM

D

DETIK-DETIK MENENTUKAN MARY JANE

UA ruangan di Rumah Sakit Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, sudah dipesan untuk Rodrigo Gularte dan Mary Jane Fiesta Veloso. Dua terpidana mati kasus narkotik itu rencananya disemayamkan di rumah duka tersebut setelah dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, Rabu dini hari, 29 April lalu. Namun, satu dari dua ruangan yang sudah dipesan itu akhirnya tak terpakai. Esoknya, hanya jenazah Rodrigo, warga negara Brasil, yang dikirim ke rumah duka Carolus dari Nusakambangan. Nasib rupanya berkata lain untuk Mary Jane.

Perempuan asal Filipina itu untuk sementara lolos dari maut. Ia urung ditembak mati. Keputusan menunda eksekusi Mary Jane itu datang hanya beberapa saat sebelum sembilan terpidana mati―termasuk Mary―dibawa ke lokasi eksekusi. Menurut Jaksa agung M. Prasetyo, beberapa

saat sebelum para terpidana mati dibawa ke lapangan tembak Limus Buntu, terjadi komunikasi antara pemerintah Indonesia dan Filipina. “Filipina memohon kepada Indonesia,” kata Prasetyo di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, saat akan meninjau ke Nusakambangan bersama Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Rabu pekan lalu. Di detik-detik yang menentukan itu, pemerintah Filipina mengajukan permohonan secara resmi agar pemerintah

Keluarga dan kerabat terpidana mati asal Filipina Mary Jane Veloso, memasuki Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta, Kamis (30/4). ANDREAS FITRI ATMOKO/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


HUKUM HUKUM

Indonesia menunda eksekusi Mary Jane. Alasan bahwa Mary hanyalah korban perdagangan orang, dan diperdaya untuk membawa 2,6 kilogram heroin sehingga tertangkap di Yogyakarta, diungkit kembali. Apalagi ada fakta baru setelah wanita bernama Maria Kristina Sergio, yang diduga pelaku trafficking tersebut, menyerahkan diri ke otoritas Filipina. Ia menyerah sehari sebelum jadwal eksekusi mati Mary. Untuk pengungkapan kasus itu, kesaksian Mary Jane pun dibutuhkan. “Kita menghormati proses hukum yang sedang dilaksanakan di Filipina, sehingga Mary Jane ditunda eksekusinya,” ujar Prasetyo. Kesaksian Mary Jane akan diberikan melalui surat meskipun pihak Kementerian Kehakiman Filipina menginginkan ia bersaksi secara langsung di negeri itu. Setelah eksekusinya ditunda, Mary Jane dikirim kembali ke Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta,

penjara asalnya sebelum diisolasi di LP Besi, Nusakambangan, untuk menjalani eksekusi. Toh, meski bukan berarti eksekusi Mary Jane dibatalkan, penundaan itu tetap disambut gembira. Bukan hanya bagi sanak keluarga dan publik Filipina, tapi juga oleh kalangan aktivis di Indonesia. Aktivis Jaringan Buruh Migran Indonesia, Iweng Kersiweng, berharap eksekusi Mary Jane tak cuma ditunda, tapi juga dibatalkan. Apalagi jika Kristina Sergio dan Julius, dua orang yang diduga memperdaya Mary Jane, terbukti bersalah. “Kalau Kristina dan Julius sudah dinyatakan bersalah sebagai pihak yang memiliki barang itu, sudah seharusnya pemerintah Indonesia membebaskan Mary Jane,” tutur Iweng. Sejatinya bukan hanya Mary Jane yang untuk sementara lolos dari eksekusi. Serge Areski Atlaoui, yang sebelumnya masuk daftar eksekusi, juga belum ditembak mati. Beberapa hari menjelang eksekusi,

tim pengacara terpidana mati kasus pabrik ekstasi di Tangerang, Banten, itu mengajukan permohonan gugatan perlawanan ke PTUN terkait penolakan grasinya. Ini membuat eksekusi Serge ditunda. Sebelumnya, gelombang penolakan eksekusi bagi terpidana mati di Indonesia juga terjadi di Prancis, negeri asal Serge. Presiden Prancis Francois Hollande bahkan mengancam, jika warganya itu dieksekusi, bakal ada konsekuensi diplomatik untuk Indonesia. Penyanyi asal Indonesia, Anggun, yang kini tinggal di negeri itu, juga ikut dalam unjuk rasa menolak eksekusi. Anggun bahkan mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Nah, bedanya, sementara penundaan eksekusi Mary Jane disambut baik oleh publik, termasuk di Indonesia, tak demikian halnya dengan Serge. Anggun, yang menyatakan menolak Serge dihukum mati, malah mendapat banyak kecaman dari publik dalam negeri. ■ ARBI ANUGRAH, TAUFAN NOOR ISMAILIAN | DIM

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KOLOM

RELASI INDONESIA-AUSTRALIA ILUSTRASI: EDI WAHYONO

PASCAHUKUMAN MATI AMERIKA BERADA DI BELAKANG INDONESIA DALAM MASALAH HUKUMAN MATI.

OLEH: DINNA WISNU, PHD

BIODATA NAMA: Dinna Wisnu TWITTER: @dinnawisnu JABATAN â—? Co-founder & Direktur Program Pascasarjana Universitas Paramadina, sejak 2008

E

KSEKUSI tahap kedua dengan delapan terpidana mati kasus narkoba sudah terjadi. Kita masih menunggu dua orang terpidana lain, Mary Jane (Filipina) dan Serge Areski Atlaoui (Prancis), yang tertunda karena proses hukum mereka masih berjalan. Penundaan eksekusi itu berarti juga tertundanya reaksi diplomatik dari dua negara tersebut. Dalam kasus Mary Jane, kita melihat, upaya pemerintah Filipina meminta pengampunan terbilang relatif lembut. Presiden Filipina Benigno Aquino menyampaikannya dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN. Waktunya relatif dekat sekali dengan jadwal eksekusi. Desakan dari Aquino tersebut mungkin terjadi karena tekanan yang kuat dari Aliansi Buruh Migran di negeri itu. Sikap lembut Filipina dapat dipahami karena negeri itu bagian dari keluarga ASEAN. Di ASEAN, ada agenda-agenda strategis yang perlu tercapai, termasuk dalam kasus sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Filipina membutuhkan dukungan dari Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi klaim Tiongkok. Filipina mungkin sudah menghitung untung-ruginya dalam bereaksi atas putusan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KOLOM

PENDIDIKAN ● S-1 Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, ● S-2 dan S-3 dari Departemen Ilmu Politik di The Ohio State University, Columbus, Ohio, Amerika Serikat, 2001-2007 KARYA ● Politik Sistem Jaminan Sosial, PT Gramedia Pustaka Utama, 2012 PENGHARGAAN ● Pemakalah terbaik mahasiswa pascasarjana dari Princeton University, 2006, untuk artikel “Risks and Social Protection in Indonesia, The Philippines and Singapore”

hukuman mati ini. Apabila mereka bersikap frontal seperti Australia, tentu akan terganggu pula suasana “saling menjaga perasaan” yang selama ini menjadi karakter ASEAN. Negara-negara ASEAN lainnya yang warganya terancam eksekusi mati karena kasus narkoba (Vietnam, Thailand, dan Malaysia) juga memilih tidak terlalu mendesak-desak Presiden Joko Widodo. Khusus untuk Malaysia, bisa jadi mereka bersikap demikian karena di negerinya juga dilakukan hukuman mati terhadap terpidana narkoba. Terkait protes keras dari Australia, ini akan menjadi pekerjaan rumah diplomat dalam beberapa bulan, bahkan beberapa tahun, mendatang, khususnya selama Tony Abbott masih berkuasa sebagai perdana menteri. Dalam pakem diplomasi, protes keras semacam itu biasanya diikuti dengan upaya meningkatkan intensitas komunikasi agar hubungan tidak memburuk. Hubungan bilateral Indonesia dan Australia sebetulnya relatif sering mengalami pasang-surut yang dramatis. Namun pada akhirnya sama-sama menyadari perlunya tetap menjaga komunikasi dan kerja sama, terutama pada tataran people-topeople. Selain itu, ada faktor Amerika Serikat, yang terbukti masih menjadi rujukan arah politik luar negeri Australia. Dalam sejarah, apa pun yang dilakukan Australia terhadap Indonesia tak mungkin tidak dikonsultasikan terlebih dulu dengan Amerika Serikat. Hal ini bisa dikonfirmasi melalui sejarah berpisahnya Timor Leste (dulu Timor Timur) dari Indonesia. Sejak 1975, gerakan perlawanan rakyat Timor Leste memiliki basis dan kantor yang kuat di Australia. Mereka juga melakukan advokasi kepada publik Australia untuk mendukung kemerdekaan mereka. Masyarakat Australia juga sebagian besar mendukung perlawanan rakyat Timor Leste. Meski demikian, tekanan publik kepada pemerintah Australia tidak melahirkan sebuah aksi konMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KOLOM

frontasi yang keras terhadap pemerintah Indonesia karena Amerika Serikat masih membutuhkan Indonesia sebagai kawan dalam memerangi bahaya ideologi Komunisme di Asia Tenggara. Tekanan baru betul-betul keras ketika bahaya komunisme sudah tidak relevan seiring dengan usainya Perang Dingin. Hal itu ditandai dengan tekanan kepada Indonesia untuk segera melakukan referendum di Timor Leste pada 1999. Dalam kasus hukuman mati ini, Amerika Serikat memilih pasif, bahkan cenderung mendukung keputusan Presiden Joko Widodo. Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake bahkan pernah mengatakan di Solo bahwa hukuman mati merupakan masalah yang harus diputuskan oleh pemerintah Indonesia. Ia mengakui hukuman mati juga diberlakukan di Amerika, terutama terhadap pelaku kejahatan berat atau serius. Dari pernyataan tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Amerika berada di belakang Indonesia dalam masalah hukuman mati. Itu juga berarti ancaman keras dari Australia mungkin juga tidak akan sampai membawa hubungan kedua negara menjadi semakin memburuk. Kesimpulan itu sendiri bisa saja gugur apabila ada faktor-faktor lain yang berjalan di luar kebiasaan hubungan Australia dan Amerika selama ini. Sejauh yang saya amati, faktor lain tersebut antara lain bergabungnya Australia dengan Bank Infrastruktur Asia, yang dimotori oleh Tiongkok. Tindakan Australia ini telah menimbulkan kegeraman dari Amerika yang telah mulai kehilangan “pendukungâ€?-nya karena beberapa negara Eropa, juga Jepang dan Korea Sela­ tan, juga bergabung dengan Bank Infrastruktur Asia. Apabila kita interpretasikan bergabungnya AusMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KOLOM

tralia sebagai perlawanan atau bentuk baru hubungan Australia terhadap “sang Paman�, ada kemungkinan juga Australia akan memiliki kebijakan yang relatif lebih otonom dalam soal hukuman mati ini. Namun sejauh-jauhnya otonom, pertimbangan ekonomi tetap utama. Hingga saat ini, hubungan perdagangan AustraliaIndonesia masih cukup kuat. Salah satu komoditas yang menjadi andalan Australia adalah sapi. Sapi dan bentuk olahannya, seperti susu dan keju, masih diperlukan oleh Indonesia. Beberapa komoditas lain, seperti tambang dan mineral, juga mendominasi struktur perdagangan Indonesia-Australia. Bagaimana dengan Prancis. Selama ini negeri itu punya hubungan baik dengan Indonesia meski tidak punya kepentingan kerja sama ekonomi langsung yang cukup signifikan. Tapi Prancis keras memprotes keputusan Presiden Joko Widodo. Apakah dia terinspirasi oleh Australia? Apakah Prancis serius akan membangun solidaritas antarnegara Eropa untuk menekan Indonesia dari sisi penegakan hak asasi manusia? Jika ya, Indonesia perlu memikirkan cara untuk menangkalnya. Apalagi Indonesia punya agenda-agenda besar di tingkat regional dan global yang membutuhkan pula dukungan dari negara-negara Eropa, termasuk Prancis. Misalnya untuk memperbaiki tata kelola ekonomi global dan mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jadi kita boleh saja menilai tekanan dari negara-negara lain merupakan bagian dari agenda politik dalam negeri mereka, namun perlu juga kita ingat bahwa Indonesia punya keinginan menjadi pemain global yang dihormati. Karena itulah hendaknya pemerintah Indonesia dan segenap pejuang kepentingan nasional jeli menjaga agar batu-batu fondasi pendukung agenda kita agar tetap pada tempatnya. Tidak goyah karena gelombang protes yang saat ini sedang menghujani Indonesia. n

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015 MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KRIMINAL

DARI FORUM ONLINE

ILUSTRASI: EDI WAHYONO

KE APARTEMEN POLISI MASIH MEMBURU “KI KUMIS” ALIAS O, YANG DIDUGA SEBAGAI MUNCIKARI PROSTITUSI DI KALIBATA CITY. DARI ENAM PEKERJA SEKS, TIGA DI ANTARANYA MASIH DI BAWAH UMUR.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KRIMINAL

A

Diskusi soal prostitusi online di Jakarta, (29/4). DETIKCOM

KSI FMH menawarkan jasa layanan seks lewat forum online akhirnya terhenti. Ia tak berkutik saat belasan anggota tim dari Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya menggerebek tempatnya menjalankan bisnis haram itu di lantai 8 Tower Herbras dan lantai 5 Tower Jasmine, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Jumat malam, 24 April lalu.

Dua unit apartemen itu berbulan-bulan dijadikan tempat prostitusi terselubung. Aksi FMH terbongkar setelah polisi menyelidiki layanan seks yang dipromosikan via online yang marak belakangan ini. Hanya butuh waktu tiga hari bagi polisi untuk membongkar bisnis haram yang dijalankan pria 25 tahun itu. Penyelidikan bermula dari sebuah situs forum esek-esek di Internet. Seorang petugas menyamar menjadi member, lalu terjalinlah komunikasi via pesan singkat BBM dengan salah satu akun bernama Ki Kumis yang menawarkan jasa layanan seks. “Kami mendapat PIN BlackBerry tersangka dan mengaku tertarik pada salah satu foto (wanita) yang dia kirim via BBM,� kata Komisaris Rita Iriana, Kepala Unit V Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, saat ditemui majalah detik, Selasa, 28 April lalu. Setelah terhubung, ternyata pemilik telepon bukan Ki Kumis, melainkan FMH. Belakangan, FMH alias I diketahui hanyalah anak buah seseorang dengan julukan Ki Kumis alias O, yang kini jadi buron. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KRIMINAL

Ilustrasi THINKSTOCKS

Awalnya petugas yang menyamar itu berpura-pura menanyakan tarif kencan dengan angel—sebutan pekerja seks via online. Lalu disepakatilah lokasi kencan di Tower Herbras, Apartemen Kalibata City. Saat tiba di lokasi, polisi yang menyamar itu dijemput FMH di lobi. Pembayaran dilakukan di situ. FMH lalu mengantar “pelanggan” baru itu ke lantai 8. Setelah petugas itu memastikan di dalam kamar ada seorang perempuan, sejumlah polisi lain bergerak. FMH, yang baru melangkah

pergi, langsung dicokok. Begitu juga dengan para angel yang diasuhnya, yang ditampung di Tower Jasmine. “Dari pengakuan FMH, ada tujuh angel yang ia koordinasi. Namun, saat penangkapan, kami hanya dapat enam. Satu berhasil lolos, termasuk Ki Kumis,” ujar Rita. Dari FMH, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, petugas mengetahui harga layanan untuk satu jam kencan. Untuk layanan short time itu pelanggan harus membayar Rp 600MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KRIMINAL

Ilustrasi THINKSTOCKS

800 ribu. “Kalau lewat batas waktu (1 jam), pintu kamar akan diketok oleh tersangka FMH,� tuturnya. Tempat kencan memang tidak mesti di apartemen yang berada satu kompleks dengan Mal Kalibata City itu. Para angel bisa diajak berkencan di tempat lain, dengan waktu yang lebih lama, tapi dengan tarif yang lebih mahal pula. Pelanggan yang ingin melakukan booking out atau membawa angel berkencan di luar, mini-

mal harus membayar tarif untuk tiga jam, yakni Rp 1,7-2 juta. Harga akan sedikit lebih ringan jika booking out sampai delapan jam, yaitu Rp 3,5-4 juta. Dari enam angel yang diamankan polisi, tiga di antaranya ternyata masih di bawah umur. Mereka adalah NSP (14 tahun) asal Jakarta serta SN (16) dan MSP (17) warga Bogor, Jawa Barat. Tiga lainnya adalah EN (19) asal Banyumas, Jawa Tengah; CL (20) dari Medan, Sumatera Utara; dan L (19) asal Bandung, Jawa Barat. Parahnya lagi, SN sedang hamil enam bulan tapi masih melayani pelanggan. Namun, saat ditanya penyidik, SN mengaku sengaja tetap bekerja untuk membiayai adik dan orang tuanya. Para angel itu mengaku baru bekerja sejak beberapa bulan lalu, Februari sampai April 2015. Mereka tergiur oleh gaji bulanan yang mencapai puluhan juta rupiah yang dijanjikan FMH. Dari pengakuan para pekerja seks itu, setiap sekali kencan, masing-masing mendapat bagian Rp 200 ribu. Itu belum tip dari pelanggan, yang bisa Rp 100-500 ribu. “Dalam sehari paling tidak mereka melayani MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KRIMINAL

Hukumannya harus keras dan tegas.

tiga pelanggan,” ucap Rita. Dalam pemeriksaan, FMH mengaku hanya orang suruhan Ki Kumis. Per bulan ia digaji Rp 1,5 juta plus uang makan per hari Rp 50 ribu. Namun polisi tak berhenti pada pengakuan. Menurut Rita, pihaknya masih menelusuri kasus ini lebih jauh. Jika terbukti mempekerjakan anak di bawah umur sebagai pelayan seks, FMH bakal dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun dan denda Rp 100 juta. Ia juga terancam dijerat dengan Pasal 296 dan 506 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tentang perbuatan cabul. Sedangkan para pekerja seks asuhan FMH kini dititipkan sementara di rumah penampungan Kementerian Sosial untuk dibina. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh menilai anak di bawah umur yang dijadikan pekerja seks adalah korban tipu daya muncikari atau germo. Dalam kasus di Kalibata City, tentu yang harus dijerat adalah muncikari, termasuk pengguna jasanya. “Hukumannya harus keras dan tegas,” kata

Asrorun secara terpisah. Namun, sebelum dilakukan penegakan hukum, langkah daruratnya adalah penyelamatan korban. Mereka harus direhabilitasi, baik medis, mental, maupun psikisnya, di tempat yang aman. “Demi kepentingan rehabilitasi, KPAI memantau (kasus itu) dan berkoordinasi dengan kepolisian,” ujarnya. Terungkapnya bisnis esek-esek di Kalibata City seolah membuktikan rumor yang selama ini berkembang, yang menyebut apartemen itu kerap dijadikan lokasi prostitusi terselubung. Selain jadi lokasi prostitusi, juru bicara Komunitas Warga Kalibata City, Umi Hanik, mengungkap adanya dugaan komersialisasi kartu akses “sakti” yang bisa dipakai masuk ke seluruh tower. Kartu itu diduga telah dijual bebas untuk kepentingan tertentu. “Kartu itu dijual bebas dan sudah kami sampaikan hal ini kepada pengelola, tapi tampaknya tidak digubris,” katanya dalam siaran pers yang diterima majalah detik pekan lalu. Namun tudingan warga itu dibantah pengelola. Supervisor layanan konsumen Apartemen Kalibata City, Yunus, mengatakan kartu akses MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KRIMINAL

Tower Herbras Apartemen Kalibata City, Jakarta DETIKCOM

hanya berlaku untuk satu lantai. “Jadi, misalnya pemilik (unit Tower) Akasia mau mengajukan untuk lantai 1, hanya bisa di lantai 1 saja, enggak mungkin ke lantai selanjutnya,” ujar Yunus kepada wartawan, Senin, 27 April lalu. Menurut dia, jumlah kartu akses untuk setiap unit di Kalibata City juga dibatasi, yakni maksimal tiga buah untuk warga yang memiliki

dua unit apartemen, atau satu unit dua kartu. Penghuni tidak boleh menambah jumlah kartu. Masuk ke unit Apartemen Kalibata City sebenarnya bukan perkara sulit. Syaratnya, janjian dulu dengan “penghuni”. Seorang pekerja seks online yang tinggal di salah satu unit di apartemen tersebut, sebut saja namanya Yona, akan menjemput calon pelanggannya di salah satu kedai di lantai dasar apartemen setelah janjian dulu lewat pesan di aplikasi WhatsApp. Terkadang ia menugasi asistennya untuk menjemput. Si pelanggan kemudian akan diajak ke kamarnya melalui lobi apartemen yang dijaga dua sekuriti. Saat akan memasuki lift dengan kartu akses yang dimilikinya, Yona cukup menganggukkan kepala kepada seorang sekuriti yang berjaga di depan lift. “Kalau bareng sama penghuni, enggak ada masalah masuk ke unit. Rata-rata mereka (sekuriti) sudah hafal wajah penghuni, jadi enggak curiga,” ujar Yona. “Gue rasa semua angel di sini juga (melakukan) kayak gitu.” ■ ADITYA MARDIASTUTI | DEDEN GUNAWAN

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

TERSENGAT SETRUM

UPS “TIDAK MUNGKIN SEORANG PELAKSANA LAPANGAN BISA MENG-INPUT DATA, SEMUA DI DPRD.”

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Lulung diperiksa Mabes Polri selama 8 jam. LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

K

EHADIRAN enam polisi berpakaian preman membuat empat staf Abraham “Lulung” Lunggana terkejut. Mereka tengah berbincang santai di ruangan ketika sang bos, Lulung, menghadiri acara politik di Manado, Sulawesi Utara. Polisi tersebut datang sambil menyodorkan surat penggeledahan ruang kerja yang terletak di lantai 9 gedung DPRD DKI Jakarta di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, itu. Perintah mereka jelas: telepon seluler seluruh

staf dikumpulkan. Tidak boleh ada komunikasi selama penggeledahan berlangsung. Keempatnya hanya ditugasi menyaksikan polisi membuka tiap tumpuk dokumen. “Itu supaya tidak ada koordinasi saat penggeledahan,” ujar salah seorang staf kepada majalah detik. Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri sengaja datang saat Lulung tidak berada di ruang kerjanya. Mereka telah mengagendakan pemeriksaan Lulung pada Senin, 27 April 2015, MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat penyuplai listrik alias uninterruptible power supply (UPS) DKI Jakarta tahun 2014. Namun Lulung mengirim pemberitahuan tidak bisa hadir karena menghadiri acara politik di Manado, Sulawesi Utara. Pada hari yang sama, polisi menyiapkan surat penggeledahan. Surat ini sudah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Langkah polisi menutup komunikasi berjalan sempurna. Seluruh staf tidak boleh keluar dari ruangan bahkan sekadar untuk makan atau ke toilet. Salah satu staf yang sedang berpuasa pun harus berbuka di ruangan Lulung. Salat pun dilakukan berjemaah di ruangan itu. Penggeledahan berjalan selama tiga jam, dari sekitar pukul 15.00 WIB. Polisi memboyong segepok dokumen sitaan. Dokumen itu antara lain kopi surat Gubernur DKI Jakarta soal penetapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun 2014, kopi bukti pengembalian uang titipan dari Mujahid Samal senilai Rp 700

Yang menang tender ini bisa begitu banyak. Saya kira, ini kita lagi selidiki, ini janganjangan pemasoknya sama. Satu sekolah pasang UPS sampai Rp 5,8 miliar. Basuki Tjahaja Purnama ARI SAPUTRA/DETIKCOM

juta tertanggal 10 Maret 2014, kopi dokumen penerimaan uang dari Lulung kepada Joko Krismiyanto sebesar Rp 700 juta tertanggal 10 Maret 2014, selembar dokumen perbal produk perundangan, dan keping CD pokok pikiran komisi. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Ahmad Sotar Harahap mengaku langkah polisi memang mengejutkan. Sampaisampai ia tidak sempat berkoordinasi dengan pimpinan Dewan lainnya. Bahkan polisi hanya meminta saksi penggeledahan dari staf saja. “Enggak sempat beri tahu pihak keamanan DPRD. Pokoknya datang, brek, ya sudah. Jadi saya hanya bisa lapor ke ketua, sudah, itu saja,” ujarnya. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, yang sedang berada di luar kota, terkagetkaget ketika mendapat laporan penggeledahan tersebut. ●●● Kasus UPS bermula saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempermasalahkan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Perangkat UPS di SMA 78 Jakarta, Februari lalu. PUSPA PERWITASARI/ANTARA FOTO

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta 2015. Ahok, sapaan Gubernur Basuki, mempermasalahkan anggaran yang diajukan Dewan karena terlalu besar Rp 12 triliun dari yang diajukan oleh pemerintah provinsi. Ahok pun curiga ada mafia anggaran yang mengusik penyusunan APBD. Ia lantas melaporkan dugaan korupsi dalam APBD DKI 2012-2014 ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan kepolisian. APBD DKI tahun 2014 mencatat pengadaan alat UPS untuk 55 sekolah sebesar Rp 280 miliar. “Yang menang tender ini bisa begitu banyak.

Saya kira, ini kita lagi selidiki, ini jangan-jangan pemasoknya sama. Satu sekolah pasang UPS sampai Rp 5,8 miliar,� ujar Ahok saat itu. Kecurigaan Ahok bukan isapan jempol. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DKI menemukan indikasi korupsi senilai Rp 300 miliar dari pengadaan UPS di 49 sekolah wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Potensi kerugian negara mencapai Rp 50 miliar. Langkah Ahok saat itu mendapat tanggapan sengit dari anggota DPRD, termasuk Lulung. Mereka bahkan mengadukan Ahok ke polisi MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS dengan menyewa pengacara Razman Nasution. Gubernur DKI dilaporkan melanggar enam pasal, yakni Pasal 263, 268, 264 KUHP tentang pemalsuan, Pasal 441 tentang penyalahgunaan wewenang, Pasal 209 tentang suap, dan Pasal 268 tentang pemalsuan dokumen negara. Penuntasan kasus menemui jalan berliku. Polda Metro Jaya memeriksa 75 saksi. Belum sampai tuntas, kasus ini kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Mabes Polri. “Kalau polda menyidik gubernur atau ada keterlibatan DPRD tingkat satu, kasus akan ditarik ke Mabes untuk menjaga netralitas,” ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan. Pengambilalihan ini mempercepat laju kasus. Pada 27 Maret lalu, polisi menetapkan dua tersangka atas kasus dugaan korupsi pengadaan UPS DKI Jakarta 2014, yakni pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Alex Usman, dan PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat, Zaenal Soleman.

Langkah polisi melakukan penggeledahan cukup strategis. Firdaus Ilyas AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

Polisi lantas membidik keterlibatan anggota DPRD. Penggeledahan tidak hanya dilakukan di ruangan Lulung selaku Koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014 dalam soal anggaran. Polisi juga menggeledah ruang Komisi E dan ruang kerja anggota Komisi E DPRD DKI, Fahmi Zulfikar. Komisi E merupakan komisi yang membahas proyek UPS 2014. Meski menjadi koordinator, Lulung mengaku tidak tahu proyek tersebut. “Pimpinan mah itu saja, iya-iya saja. Kan yang bahas itu komisi, bukan kita,” kata Lulung. Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch Firdaus Ilyas menganggap langkah polisi melakukan penggeledahan cukup strategis. Ia menyebutkan kasus pengadaan UPS ini sebagai pembajakan anggaran. Pelaksanaan praktek ini membutuhkan kerja sama DPRD dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Apalagi kedudukan Lulung sangat strategis, sebagai Wakil Ketua DPRD DKI dan Wakil Ketua Badan Anggaran. Menurut Firdaus, dua tersangka, Alex dan Zaenal, tidak mungkin mereguk keMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan, Alex Usman, saat dicokok penyidik di Jakarta, Kamis (30/4). RENO ESNIR/ANTARA FOTO

untungan sendiri tanpa bantuan legislatif selaku pimpinan anggaran. Keterlibatan Lulung, lanjut Firdaus, cukup potensial dalam kasus ini. “Kami yakin, tidak mungkin korupsi ini terjadi hanya karena permainan di birokrat, di elite SKPD ataupun sampai Bappeda, tetapi juga sepengetahuan atau melibatkan oknum anggota DPRD,” dia menandaskan. Pengacara Alex Usman, Eri Rossatria, menganggap kliennya hanya orang lapangan. Semua kebijakan tidak mungkin diputuskan oleh Alex

seorang diri. Bahkan, soal anggaran, tentu ada campur tangan DPRD. Selama ini pun ia biasa dekat dengan anggota komisi DPRD yang menjadi mitranya. “Tidak mungkin seorang pelaksana lapangan itu bisa meng-input data, semua di DPRD,” ujarnya. Penggeledahan di ruangan Lulung pun berlanjut dengan pemeriksaan. Fahmi diperiksa Bareskrim Mabes Polri pada Rabu, 29 April 2015. Sedangkan Lulung diperiksa sehari setelahnya. Pemeriksaan terakhir dua anggota Dewan ini MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Anggota Bareskrim Mabes Polri memasukkan barang bukti hasil penggeledahan di ruang kerja Lulung. AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

ditindaklanjuti dengan penahanan Alex Usman pada Kamis malam, 30 April 2015. Alex mangkir dari pemanggilan pemeriksaan selama tiga kali dengan alasan sakit. Bareskrim menciduknya ketika tengah dirawat di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso menjelaskan, hasil penggeledahannya dapat mengarah ke peningkatan status dari saksi menjadi tersangka. Penggeledahan itu mendapatkan sejumlah bukti besar yang akan didalami lagi oleh penyidik. “Dari hasil laporan, sebagian dapat. Lumayan

besarlah. Artinya, di situ catatan-catatan, buktibukti daripada dokumen-dokumen,” katanya. Lulung mengaku tidak mengenal Alex. Ia justru tahu nama itu dari rekan lainnya di DPRD. Kata mereka, Alex orang yang sombong, makanya ia tidak pernah berkomunikasi. “Hidungnya saja saya enggak pernah lihat,” kata Lulung. Ia menanggapi dengan santai penggeledahan ruangan kerjanya. Pascapenggeledahan, ia bertandang ke ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik sambil melempar lelucon satire MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Ruangan Haji Lulung AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

tentang penggeledahan yang menimpanya. “Assalamualaikum, saya dari Bareskrim Polri,” ujarnya bercanda. Soal dokumennya yang disita, Lulung mengaku barang itu merupakan catatan peraturan soal penganggaran. Sedangkan dua kopi pembayaran kepada Joko Krismiyanto dan dari Mujahid Samal merupakan catatan peminjaman uang. Maklum, saat itu kebutuhan kedua-

nya sebagai calon legislator DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan membengkak karena pemilihan legislatif 2014. Sedangkan Joko dan Samal enggan menjawab soal bukti pembayaran yang menjadi dokumen sitaan kepolisian. Keduanya tidak berkomentar ketika dimintai tanggapan majalah detik soal urusan uang dengan Lulung. ■ IBAD DUROHMAN, ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI | ARYO BHAWONO

MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 4 4 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015


FOKUS

LULUNG, ANTARA

USB DAN TARUHAN ITU GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 26 Februari 2015 mengungkapkan temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan soal adanya “dana siluman” sejak 2013 dalam APBD. Ahok melaporkan hal itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia antara lain menjelaskan, selama

2014 ada dana sekitar Rp 4,3 triliun yang tidak dieksekusi untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS). Tapi Polda Metro Jaya diam-diam lebih dulu menyelidiki kasus ini. Sejumlah saksi menyebut keterlibatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana.

4 MARET Lulung menyatakan akan meladeni manuver Ahok terkait pelaporan dana siluman ke KPK. “Gua kagak ada takut,” ujarnya.

12 MARET Sejak 28 Januari, tim penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 35 saksi terkait kasus pengadaan UPS. Mereka terdiri atas pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pejabat/panitia penerima hasil pekerjaan dari Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, kepala sekolah, perusahaan pemenang tender, serta mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

18 MARET • Lulung diolok-olok di media sosial karena salah menyebut UPS sebagai USB (universal serial bus). Tanda pagar atau hashtag #SaveHajiLulung di Twitter sempat menjadi trending topic. • Ahok mensinyalir ada anggota DPRD DKI yang terlibat dalam kasus pengadaan UPS. Karena itu, penyidikan akan diambil alih oleh Mabes Polri.

20 MARET Polda Metro melimpahkan penyidikan kasus UPS ke Bareskrim Mabes Polri. Sebelumnya, tim penyidik menyatakan 49 perusahaan yang terlibat tender pengadaan UPS tak memiliki kemampuan teknis dan administrasi.

30 MARET Penyidik Bareskrim Mabes Polri menetapkan mantan PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Alex Usman, dan PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat, Zaenal Soleman, sebagai tersangka korupsi pengadaan UPS.

1 APRIL • Lulung menjamin dirinya tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 25 unit UPS. Ia mempertaruhkan rumah dan rukonya yang bernilai miliaran rupiah, juga akan menghadiahi wartawan sebesar Rp 100 juta jika dirinya dinyatakan bersalah. “Ayo, tanda tangan. Kalau gue terlibat, lu ambil taruhan gue. Gue berani jamin, gue enggak salah,” ujarnya. • Sekretaris Komisi E DPRD DKI periode 2014-2019, Fahmi Zulfikar, menyebut Ketua Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014, Firmansyah; wakilnya, Igo Ilham; dan Sekretaris Komisi E, Sarianta Tarigan, sebagai pihak paling mengetahui proyek pengadaan UPS.

2 APRIL Sarianta Tarigan membantah pernyataan Fahmi. Ia justru menyebut Ketua Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014, Firmansyah, dan Koordinator Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014, Abraham “Lulung” Lunggana, sebagai yang paling mengetahui kasus UPS.

28 APRIL

29 APRIL Lulung menghadiri acara Partai Persatuan Pembangunan di Sulawesi Utara ketimbang memenuhi panggilan tim penyidik Bareskrim Polri.

• Penyidik mendapatkan data berupa surat tertanggal 29 Desember 2014 dari Lulung kepada Mujahid Samal. Surat itu berisi pengambilan kembali uang titipan Rp 700 juta pada 10 Maret 2014. Juga ada kuitansi penerimaan uang dari Lulung kepada Joko Krismiyanto tertanggal 10 Maret 2014. • Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengatakan beberapa saksi menyebut nama Lulung sebagai salah satu orang yang terkait kasus pengadaan UPS dalam APBD Perubahan Pemprov DKI Jakarta. • Lulung mengaku deg-degan saat mengetahui ruang kerjanya digeledah polisi. Tapi ia tetap yakin dirinya tak terlibat kasus korupsi. “Sama keluarga saya katakan, ‘Mama, Anak-anak, saya jamin, dari kasus yang saat ini sedang dibicarakan, saya jamin saya bersih dan tidak terlibat apa-apa.’”

30 APRIL • Didampingi dua kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah dan Effendi Syahputra, Lulung menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri selama delapan jam. Sebelum diperiksa, ia menyatakan akan bersikap kooperatif terhadap penyidik. “Biar terang-benderang siapa yang bermain. Saya mendukung agar masalah ini tuntas dan selesai,” katanya. • Penyidik Bareskrim Polri menjemput paksa tersangka pengadaan UPS, Alex Usman, di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat. Alex kemudian ditahan di Bareskrim.

• Tak mau dikira sombong, Lulung meralat omongan menjadikan rumah dan tokonya sebagai taruhan. “Taruhannya tidak kepada media, nanti dikira sombong,” ujarnya

DETIK.COM, ADITYA MARDIASTUTI | SUDRAJAT | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

KISAH LULUNG ANDREY NOVELINO/MALE MAGAZINE

CARI DUIT LULUNG MENGUASAI BISNIS JASA KEAMANAN, PARKIR, DAN KEBERSIHAN JAKARTA. SEDIKITNYA 1.000 ORANG BEKERJA PADA LULUNG.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Suasana Pasar Tanah Abang di Jalan Kiai Haji Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Jumat (30/4). AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

“Saya itu the best of the best.”

A

BRAHAM Lunggana mengucapkan kalimat itu untuk mendeskripsikan dirinya dibanding 10 saudaranya. Lulung, begitu ia akrab disapa, kini memang bukan orang sembarangan. Ia adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dan seorang pengusaha. Ia menguasai bisnis jasa keamanan, parkir, dan kebersihan di sebagian besar wilayah Jakarta. Lulung mendirikan empat perusahaan di bidang jasa tersebut dan sebuah kantor peng-

acara. Perusahaan pertama yang didirikan Lulung adalah PT Putra Jaya Perkasa. Didirikan pada 2003, Putra Jaya mendapat proyek pertama berupa pengelolaan area parkir di kawasan Senayan, Jakarta. “Terus kita pegang Grand Indonesia sekitar tahun 2005 sampai 2009,” kata Slamet Arifin, karib bisnis Lulung. Sejak 2009, pengamanan Grand Indonesia kemudian dipegang oleh PT Sakom Nusantara, perusahaan kedua yang dibentuk Lulung. Melepas pengelolaan di Grand Indonesia, Putra Jaya Perkasa mengurusi perparkiran di area MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Kantor pengacara Lulung di Tanah Abang ISFARI/DETIKCOM

Taman Ismail Marzuki, rumah sakit umum di Cengkareng, dan beberapa wilayah lainnya. PT Sakom Nusantara didirikan pada 2009. Sakom merupakan kependekan dari Satu Komando. Slamet Arifin ditunjuk sebagai direktur utamanya. H Tirta, anak Lulung, juga menjadi bos perusahaan ini. “Terbit akta perusahaan pada 2009. Nah, di situlah kita kemudian pegang Grand Indonesia, menggantikan Putra Jaya Perkasa,” kata Slamet. “Saat ini PT Sakom mempekerjakan 500 petugas keamanan untuk menjaga apartemen, hotel, dan mal di Grand Indonesia,” katanya saat ditemui di kantornya, basement Grand Indonesia. Berdasarkan pantauan majalah detik, selain Slamet, hanya terlihat seorang sekretaris di kantor itu. Terdapat dua meja lainnya untuk melakukan supervisi di ruangan seluas 5 x 5 meter persegi itu. Sejumlah foto Lulung menghiasi kantor tersebut. Setelah Sakom, Lulung mendirikan PT Tujuh Fajar Gemilang. Lulung juga merambah bisnis media massa dengan membuat perusahaan online. “Baru launching,” kata Lulung.

Haji Tirta, selain ikut mengelola Sakom, mendirikan PT Tirta Jaya Perkasa. Perusahaan ini mengelola jasa sekuriti dan parkir untuk wilayah Blok F Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. “Itu ada sekitar 18 (pasar di bawah pengelolaan) Pasar Jaya yang kita amankan,” kata Slamet, yang mengenal Lulung sejak 1995. Selain tiga perusahaan itu, Lulung mendirikan kantor pengacara. Namanya Kantor Advokat H. Lulung, Fendrik & Rekan. Letak kantornya berseberangan dengan gedung Pasar Tanah Abang. “Benar, kantor ini kantor advokat milik Haji Lulung,” kata seorang advokat yang bekerja di kantor itu yang menolak disebut namanya. Setiap hari kantor itu selalu didatangi klien yang beperkara hukum, khususnya mengenai sengketa tanah atau lapak di Pasar Tanah Abang ataupun pasar lainnya. “Itu contohnya. Kita habis ngurusin sengketa tanah di PD Pasar Jaya Cengkareng,” kata pengacara itu sambil menunjuk salah seorang tamu yang baru saja keluar dari kantor itu. lll MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Tumpukan sampah di kawasan Tanah Abang, Jakarta GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

Lahir pada 24 Juli 1959, Lulung merupakan putra ketujuh Peltu Ibrahim Tjilang, anggota Badan Keamanan Rakyat, cikal bakal Tentara Nasional Indonesia. Namun, ketika Lulung berusia 16 tahun, ayahnya meninggal. Sebagai veteran perang, Ibrahim, yang meninggal pada 5 Februari 1975, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Lulung berkisah, meski merupakan anak pahlawan, kehidupan Lulung kekurangan setelah kematian ayahnya. “(Uang) pensiun yang diterima hanya Rp 100 ribu,” katanya. Keluarga Lulung terpaksa hidup seadanya. Ia ingat, suatu ketika sang ibu membuat nasi goreng dan membuat telur dadar dari

dua telur yang tersisa. Dadar telur itu lantas dibagi menjadi delapan, sesuai dengan jumlah anggota keluarga Lulung yang masih tinggal di rumah tersebut. “Ibu lalu bilang, ‘Ini, Nak, makan. Jangan nambah, Ibu tidak punya uang,’” cerita Lulung kepada majalah detik. Saat itu, Lulung baru lulus sekolah menengah pertama. Ia mengaku hatinya tergerak untuk membantu sang ibu. Ia pun berhenti sekolah, dan lebih suka mencari uang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang hanya berjarak ratusan meter dari rumahnya. “Saya mencari sampah di Tanah Abang,” ujarnya. Namun mencari sampah ternyata tidak mudah. Lulung diusir karena ada kesepakatan tidak tertulis soal pembagian lahan mencari sampah. Ia lalu menemui salah seorang pengepul sampah. Lulung menyatakan niat untuk menjadi pemulung. “Tapi, karena melihat saya bersih, bapak itu bertanya, ‘Kamu anak siapa?’ Saya bilang anak Letnan Ibrahim.” Si orang tua jatuh kasihan karena tahu ayah Lulung baru saja meninggal. Lulung lantas diminta bekerja di tempat pengepul itu. Namun MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Tapi, karena melihat saya bersih, bapak itu bertanya, ‘Kamu anak siapa?’ Lulung Lunggana HASAN/DETIKCOM

ternyata bekerja satu minggu di pengepul sampah tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga Lulung dalam sehari. Lulung minta diperbolehkan mencari sampah, dan menjadi pengepul sendiri. Orang tua itu mendukungnya. Tiga tahun menjadi pengepul sampah, Lulung lantas melanjutkan sekolah. Ia juga bekerja di pengepul besi loak di Pasar Tanah Abang. Kerjanya mengampelas besi-besi yang berkarat. Dari bekerja di pasar ini, Lulung mulai kenal dengan para pedagang Pasar Tanah Abang. Ia pun diminta menjaga kios pedagang. Ia juga sempat menjadi petugas keamanan RW dan kamtib LKMD Kelurahan Kampung Bali, Jakarta, yang terkenal sebagai kampung narkoba. Lulung juga dekat dengan tokoh Tanah Abang, Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing. Ia menganggap Ucu sebagai abangnya. Ucu mengaku dialah yang mendidik dan membesarkan Lulung. Dia memperkenalkan Lulung kepada sejumlah tokoh sehingga sukses. Ia juga menyelamatkan Lulung saat terjadi tawuran dengan Hercules. Pada 1981, lulus dari STM, Lulung masuk

organisasi Pemuda Panca Marga. Ia menjadi Ketua Pemuda Panca Marga Kecamatan Tanah Abang. Ia juga menjadi Ketua Citra Bhayangkara. “Kepanjangan tangan kepolisian untuk pengamanan narkoba dan premanisme,” tutur Slamet. Aktif di organisasi kemasyarakatan membuat Lulung makin berani mengembangkan bisnis jasa keamanan. “Lalu terus-menerus saya bikin perusahaan,” ucap Lulung. Ia membidik bisnis yang sangat dikuasainya, yakni bidang jasa keamanan, bidang perparkiran, dan kebersihan. Lulung kemudian juga mulai melek politik. Tahun 2000, Lulung masuk Partai Persatuan Pembangunan karena warga Tanah Abang kebanyakan mendukung partai berlambang Ka’bah tersebut. Lulung juga tidak lupa kembali meneruskan pendidikan sampai ke jenjang universitas. Ia mengambil fakultas hukum di sebuah kampus swasta di Jakarta. “Sekolahnya 2004, lulusnya 2009 kalau enggak salah,” katanya. lll MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Massa simpatisan PPP pada kampanye pemilu legislatif tahun lalu. MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

Lulung membeberkan, rahasia sukses bisnisnya adalah konsep yang selalu dia pegang. Ia mengaku sangat berbeda dengan Ucu Kambing. “Saya terapkan konsep investasi lingkungan dan transformasi paradigma,” tuturnya serius. Menurut Lulung, investasi lingkungan adalah mensinergikan sentra ekonomi dengan masyarakat sekitar. Transformasi paradigma diartikan Lulung sebagai memperbaiki lingkungannya sendiri dan menjaganya dari hal-hal negatif. “Bagaimana saya menjaga kawan-kawan saya agar tidak terkena narkoba, obat-obat yang

namanya ‘pil anjing’, pil Nipam. Alhamdulillah, itu (kawan-kawan) selamat karena saya bikin keterampilan, pendidikan, silat, karang taruna, dan segala macam,” ujar Lulung. Soal silat, cerita berbeda disampaikan Ucu. Menurut Ucu, politikus yang sering terlibat perang kata-kata dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu tidak bisa silat. “Enggak bisa apa-apa dia,” kata Ucu. Tapi Slamet meyakinkan bahwa Lulung benar-benar menerapkan konsep investasi lingkungan. Ia memberi contoh aplikasi konsep itu, perusahaannya berkoordinasi dengan RW MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Petugas menunjukkan UPS di SMA 65 Jakarta, Maret lalu. RIVAN AWAL LINGGA/ANTARA FOTO

setempat untuk merekrut warga yang berminat jadi petugas sekuriti. Mulai 1986, usaha Lulung mulai terlihat maju. Setelah namanya mulai dikenal, Lulung mengajak pedagang Pasar Tanah Abang mendirikan koperasi: Koperasi Bina Tanah Abang. Koperasi ini sekarang sudah tidak aktif. Bisnis jasa keamanan dan parkir Lulung semakin maju pesat setelah Pasar Tanah Abang terbakar pada 2003. Kebakaran ini merupakan kebakaran terbesar setelah kebakaran pada 1973 dan 1975. Dari empat blok, yakni A, B, C, dan D, Blok A hangus total, sedangkan tiga blok lainnya akhirnya dirobohkan. “Terbakarlah Pasar Tanah Abang Blok A. Di

sanalah benar investasi lingkungan mendatangkan investasi modal. Dengan adanya revitalisasi Pasar Blok A, baru saya dapat menyediakan lapangan pekerjaan,” kata Lulung. Pada 2009, ia menjadi calon legislator dan lolos jadi anggota DPRD. Ia lantas menyerahkan perusahaan kepada adik dan anaknya. Setelah Lulung jadi anggota DPRD, perusahaannya sedikit goyang. Jumlah karyawannya dari 4.000 menyusut jadi seribu orang. “Ya, paling sekarang tinggal seribu lebih,” ujarnya. Kini, diterjang kasus korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di Pemerintah Provinsi DKI tahun anggaran 2014, Lulung masih asyik mencoba peruntungan bisnis akik. Ia memiliki 31 buah batu akik, yang dia hargai minimal Rp 2 juta. Ia menambah koleksi akik dengan membeli koleksi Hutomo “Tommy” Mandala Putra seharga Rp 150 juta. “Cari uanglah dalam kesempatan yang sedang apa ini (booming), cari duitlah kita. Kan, lumayan,” kata Lulung. Ia sempat waswas ketika dikabari anak buahnya bahwa bongkahan batu akik miliknya salah potong, sehingga harga yang seharusnya bisa MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Lulung bersama pimpinan DPRD DKI Jakarta setelah dilantik. HASAN/DETIKCOM

mencapai Rp 200 juta berpotensi ngedrop. “Bego ya… bego ya (yang motong),” kata Lulung menimpali omongan anak buahnya. Berapa kekayaan Lulung dengan memiliki banyak bisnis? Tidak ada laporannya. Ia belum melaporkan kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya tak tahu berapa aset beliau. Karena baru saja ditunjuk jadi pengacaranya," kata Ramdan Alamsyah, pengacara Lulung. Tapi, yang jelas, Lulung hidup nyaman bersama tujuh anak dan empat cucu. “Jangan tanya (berapa) bini, ha-ha-ha….” Lulung sempat menjadi kontroversi lantaran membawa Lamborghini saat pelantikan sebagai anggota DPRD periode 2014-2019. Kata

Lulung, mobil bodong itu hanya pinjaman. Namun ia juga memiliki Jeep Rubicon warna hijau gelap, rumah seharga Rp 2 miliar, dua rumahtoko yang masing-masing seharga Rp 1 miliar. Di rumah seharga Rp 2 miliar itu, Lulung memelihara hobinya berkebun. Ia mengaku menyiram tanaman terlebih dulu sebelum berangkat kerja. Ia juga memelihara burung beo, yang dilatih mengucapkan kata “assalamualaikum”. Lulung sempat mempertaruhkan rumah dan ruko itu untuk disita bila ia terbukti terlibat dalam kasus pengadaan UPS. Namun, setelah polisi menggeledah ruang kerjanya, Lulung mencabut omongan soal taruhan tersebut. Pengacara Lulung, berkata, taruhan itu dosa. ■ BAHTIAR RIFAI, IBAD DUROHMAN | IIN YUMIYANTI

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

SI BENGAL PENGUASA TANAH ABANG "KAMI INI LULUSAN S-1 DAN S-2 DI KANTOR HUKUM PAK HAJI LULUNG INI, JADI BUKAN PREMAN."

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Hercules AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

T

AHUN 1997 menjadi pengalaman tidak terlupa­kan bagi Abraham Lunggana. Rumahnya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikepung warga. Ia dipaksa angkat kaki hari itu juga. “Saya diusir dari Tanah Abang tahun 1997,” ujar Lulung. Saat itu suasana di Tanah Abang sedang memanas. Hercules Rosario Marshal tengah berebut kuasa dengan Muhammad Yusuf Muhi. Hercules merupakan pemuda Timor Timur—sekarang Timor Leste—yang memihak pemerintah Indonesia. Pada 1987, pascapeperangan di provinsi termuda Indonesia semasa Orde Baru itu, ia hijrah ke Jakarta. Tinggal lama di Jakarta, Hercules ingin mengembangkan kuasanya. Pada 1997, ia memilih kawasan Bongkaran di Tanah Abang untuk melebarkan bisnisnya. Ia menggalang sekitar 17

ribu orang “pasukan” yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Sayang, langkahnya tidak mulus. Wilayah Tanah Abang dikelola oleh seorang penjual sekaligus jagal kambing bernama Ucu, nama akrab Muhammad Yusuf Muhi. Ia tidak mau ada penguasa baru di wilayahnya. Bentrok pun tidak dapat dihindarkan. “Saat itu saya sudah main ke Tanah Abang dan, setelah selesai di Hankam, saya ke Tanah Abang lagi. Saya merebut daerah hitam dan di situ pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati,” ujar Hercules. Bentrokan dua kelompok inilah yang membuat Lulung diusir. Lulung dianggap berpihak pada Hercules. Sikap inilah yang membuatnya dibenci hingga terusir dari Tanah Abang. Kepergian Lulung tidak lama. Pada 1998, Ucu menerimanya kembali ke Tanah Abang. Keberuntungan berpihak pada Lulung, Ucu juga memperkenalkannya dengan organisasi kemasyarakatan di seantero Jakarta. Nama Lulung pun pelan-pelan berkibar. “Jadi dulu, setelah konflik itu, kita memaafkan dia. Dia kan karena tinggal di Tanah Abang. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Suasana Pasar Tanah Abang, Juli 2013 Ari Saputra/detikcom

Kami tidak mau dia terjerumus,” tutur Ucu. Ucu ingat, Lulung awalnya merupakan pemuda bengal. Ia mendidik Lulung ketika darah muda lelaki kelahiran 24 Juli 1959 itu masih bergelora. “Iya bener. Memang bener dia itu dulu masih bujangan, masih kecil, memang bener preman,” kata Ucu, yang saat dihubungi majalah detik sedang berada di Wonosobo, Jawa Tengah, untuk membeli kambing. Tapi lelaki yang kini berusia sekitar 70 tahun itu tidak gentar berhadapan dengan Lulung.

Ketika bertemu dengan Ahok pada 19 Agustus 2013, ia menegaskan bakal mengawal Ahok menertibkan Tanah Abang. Saat itu tengah dilakukan penertiban di kawasan Tanah Abang, tapi ditanggapi dengan suara sumbang dari pedagang kaki lima, bahkan protes dari Lulung. Tapi Ucu siap melindungi Ahok. “Tentang Lulung, itu binaan saya. Saya yang menggedekan. Dia pengkhianat Tanah Abang,” ujar Ucu kala itu dalam rekaman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diunggah di situs YouTube. Angin reformasi berembus sejuk ke arah Lulung. Ia meniti karier politik setelah Orde Baru tumbang. Sejak awal, ia memilih bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan. Namun, ketika partai berlambang Ka’bah itu mengalami perpecahan, ia memilih duduk sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang Partai Bintang Reformasi Jakarta Barat. Karier politiknya baru mulai berkibar pada 2004 setelah kembali ke PPP. Ia pun terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI 2009-2014. Karier ini kembali moncer MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Lulung melihat akik dengan lampu senter ARYO BHAWONO

setelah pada 2014 Lulung kembali terpilih sebagai anggota DPRD dan duduk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI. Namun Lulung tidak ingin gambar bengal pada masa mudanya terpapar. Karena itu,

ia menolak disebut sebagai preman Tanah Abang. Pengacara yang tergabung dalam Kantor Advokat H. Lulung, Fendrik & Rekan berkeberatan dengan label premanisme, yang sering ditempelkan pada Lulung. Apa yang dilakukan Lulung dan rekan-rekannya di Tanah Abang bukan bagian dari premanisme. Yang mereka lakukan, menurut dia, legal. Pengamanan yang ada di Tanah Abang merupakan hal legal karena dikelola perusahaan. “Kami ini lulusan S-1 dan S-2 di kantor ini, jadi bukan preman,” ujar lelaki paruh baya yang tidak mau disebut namanya di kantor hukum milik Lulung itu. Direktur PT Satu Komando Nusantara, Slamet Arifin, menganggap Lulung menggarap tanah tidak bertuan di seputar Tanah Abang. Perusahaan tersebut milik Lulung dan bergerak di sektor pengamanan. Makanya usaha Lulung yang memberdayakan pemuda lokal dipayungi perusahaan. Jadi tidak ada istilah pre­man. “Soal rekrut preman, kita tidak pernah rekrut preman. Kita tidak pernah merekrut sekuriti yang bertato dan terlibat narkoba.” MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana usai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (30/4) LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

Lulung sendiri menganggap usahanya memiliki dua keuntungan, yakni meraih tenaga kerja lokal dan suara politik ketika pemilu legislatif. Terbukti, dia terpilih sebagai anggota DPRD selama dua periode, yakni 2009-2014 dan 2014-2019. Soal Ucu, Lulung tidak banyak bicara. Ia hanya bilang, lelaki tua itu adalah tukang kambing

yang tidak memiliki konsep investasi lingkungan dan transformasi paradigma seperti dirinya saat menata Tanah Abang. Pastinya Lulung kini tidak perlu repot dengan urusan menguasai kawasan. Ia lebih sibuk dengan aktivitas politiknya. Waktunya jauh lebih luang dan tidak berisiko. â– BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO

MAJALAHDETIK DETIK 44- -10 10MEI MEI2015 2015 MAJALAH


HASAN ALHABSY/DETIKCOM

FOKUS

ABRAHAM LUNGGANA:

ADUH, AMPUN, LU GEBUKIN GUA MULU "SAMPAI HARI INI JUGA SAYA TIDAK TAHU TUH BERAPA DUIT TUH SATUNYA UPS. EMANG TAK TAHU."

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Tap untuk melihat Video

W

AKIL Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung diperiksa polisi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada Pemerintah Provinsi DKI tahun anggaran 2014. Polisi juga menggeledah ruang kerja Lulung di gedung DPRD DKI Jakarta. Lulung menjadi Koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta, komisi yang membahas proyek UPS pada 2014. Namun ia mengaku tidak

tahu proyek tersebut, karena ia jarang hadir saat rapat pembahasan. Sebagai pimpinan, ia mengaku lebih sering memberikan persetujuan setelah proyek dibahas. “Ya sudah, pimpinan mah itu saja, iya-iya saja. Kan yang bahas itu komisi, bukan kita,” kata Lulung saat ditemui majalah detik. Ia sempat ganti baju sampai empat kali untuk melayani wawancara dari sejumlah media yang berbeda. Lulung juga merasa sering disudutkan dalam pemberitaan kasus korupsi UPS. “Ampun dah! Lu MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Penggeledahan ruang kerja Lulung AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

gebukin gue mulu,� ujarnya. Berikut ini wawancara Ibad Durohman dan Aryo Bhawono dari majalah detik dengan Lulung di ruang kerjanya, lantai 9 gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Mengapa Anda tidak memenuhi panggilan untuk diperiksa polisi? Saya sudah bikin surat kepada Bareskrim, saya mohon maaf tidak bisa hadir memenuhi panggilan Bareskrim. Jadi jelas saya tidak mang-

kir. Ada yang bilang saya kabur. Aduh, ampun! Lu, media, gebukin gua mulu. Dalam panggilan Mabes Polri yang saya terima tanggal 24, panggilannya disebutkan adalah tanggal 27 April 2015. Nah, tanggal 22, saya sudah menerima undangan dari DPW (PPP) Sulawesi Utara, yaitu Manado, yaitu dalam rangka acara muswil. Saya diminta mengisi ceramah dalam hal reformasi konsolidasi organisasi PPP. Karena, sebelum datang panggilan polisi, saya sudah berjanji menghadiri dan di sana ditunggu oleh para kiai. Kemudian ditunggu oleh 28 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara. Jadi saya konsisten untuk menghadiri ini dulu. Oleh karenanya, saya tidak bisa hadir, saya membuat surat kepada Bareskrim bahwa saya tidak dapat hadir karena ada undangan dari Sulawesi Utara. Jadi saya bukan mangkir. Apakah Anda akan didampingi kuasa hukum saat menghadapi pemeriksaan polisi? Tadinya saya tidak mau pakai kuasa hukum, kita ingin normatif saja gitu. Nanti, kesannya, kalau pakai kuasa hukum, saya ketakutan gitu. Tapi, karena ada penggeledahan, ya saya MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS pikir saya harus pakai kuasa hukum. Apakah kuasa hukum diberikan oleh DPRD? Enggak, enggak, bukan. DPRD tidak ada yang menolong saya, ha-ha-ha.... Sebenarnya kasus korupsi UPS yang sekarang menyeret Anda ini seperti apa? Enggak tahu. Udah cukup enggak tahu saja gue. Begini, itu terakhir waktu saya periksa ada usulan memang dari eksekutif, bahwa kemudian disetujui di DPRD kan tinggal dilelang. Lelang bukan urusan kita. Urusan dia (eksekutif). Bukankah Dewan punya kewenangan untuk mengkritisi program, bahkan menyatakan keberatan? Karena, kalau usulan dari dia (eksekutif) itu penting. UPS untuk menyimpan data supaya data tidak hilang. (red—padahal fungsi utama UPS adalah menyediakan pasokan listrik untuk sementara.) Apa hanya melihat faktor penting saja

DARI MANA DEWAN TAHU? DEWAN TIDAK MUNGKIN KE LAPANGAN BAHAS BUDGETING. YANG NORMATIF ITU ADALAH MEREKA (EKSEKUTIF), MEREKA KAN YANG USUL.

akhirnya anggaran itu diloloskan Dewan? Oh, enggak, dong. Itu memang kebutuhan. Iya, justru karena penting itu diloloskan akhirnya. Itu kan di RKA (rapat kerja anggaran) komisi dengan dinas itu ada kesepakatan di situ, ya sudah diloloskan dong itu. Masalah perbedaan harga barang yang ada di anggaran dan harga asli, apakah DPRD tidak mengkritisi? Dari mana Dewan tahu? Dewan tidak mungkin ke lapangan bahas budgeting. Yang normatif itu adalah mereka (eksekutif), mereka kan yang usul. Kita hanya tanya, “Ini harganya segini? Tidak mark-up?" Dijawab tidak. Ya sudah, acc (disetujui). Jadi begitu saja pembahasan dengan DPRD? Iya. Kan program begitu banyak. Anda tahu ruang kerja Anda digeledah dari mana? Saya lupa dari mana. Dari staf saya. Oh, enggak, dari media. Media langsung liput. Saya langsung follow-up. Saya bilang, “Masih enggak?” Masih, katanya. Ya sudah saya apresiasi, MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Anggota Bareskrim Polri membawa barang bukti dari ruang kerja Lulung. AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

saya sangat menghormati dan menghargai kerja polisi. Saya apresiasi dan tetap harus mendukung agar jelas benar tidak ada tindak pidana korupsi di situ, iya kan? Saya mendukung itu. Bukankah Anda berang karena belum ada pemberitahuan sebelumnya soal penggeledahan itu? Kalau berang, di sebelah mana saya berangnya? Orang saya ada di sana (Manado). Saya cuma bilang saya tidak tahu, saya tidak diberi tahu. Itu memang hak penyidik, penegak hu-

kum, baik diberi tahu ataupun tidak. Itu adalah hak kepolisian di dalam menyidik dan menyidiki. Jangan dipelintir bahasanya. Saya dukung agar kasus ini jangan jadi mainan opini saja. Opini, opini, opini terus, tidak tuntastuntas. Kan ada tersangka sekarang juga belum ditahan. Kan begitu. Kalau saya dipanggil, kan karena saya jadi Koordinator Komisi E, yang membidangi itu pada waktu itu (2009-2014). Apakah Anda mengenal Alex Usman, salah satu tersangka? MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS Saya enggak pernah kenal. Hidungnya saja saya enggak pernah lihat. Pokoknya saya enggak pernah ketemu sama yang namanya Usman dan saya tidak kenal dia. Cuma, saya dengar, dia katanya orangnya sombong. Ya, itu doang, udeh. Mengapa Anda sebut Alex Usman sombong? Enggak. Kate orang sombong, kate orang, saya enggak tahu, orang baru tahu gitu. Kenapa sombong? “Iya, kalau lelang tuh, die maunye die aje”, katanya gitu. Lihatlah dia kena masalah sekarang, kan? Polisi menemukan kuitansi untuk Mujahid Samal dan Joko Krismiyanto. Uang itu untuk apa? Ya, untuk kampanye, beli kaus, beli bendera, mengadakan pertemuan-pertemuan, beli stiker, transportasi. Ya, saya minjemin, udah selesai kok. Jadi Anda meminjamkan uang kepada mereka bukan terkait UPS?

HIDUNGNYA SAJA SAYA ENGGAK PERNAH LIHAT. POKOKNYA SAYA ENGGAK PERNAH KETEMU SAMA YANG NAMANYA USMAN.

Beda. Tanggalnya saja beda. Ini Maret tanggal 14. UPS itu Desember. Jadi uang yang Rp 700 juta itu sudah dikembalikan? Sudah selesai. Kan orang-orang itu (Mujahid Samal dan Joko Krismiyanto) nyaleg. Jadi, ketika kasus UPS (2009-2014) itu, Anda sudah di Komisi E DPRD DKI? Saya koordinator. Koordinator Komisi E. Waktu itu kan pemerintah lagi transisi, Pak Gubernur jadi presiden, transisi tuh. Pas kemudian perubahan pas terakhir tuh. Nah, Pak Ahok sudah jadi pelaksana tugas. Usulan UPS itu sudah ada sebelumnya atau merupakan usulan baru? Oh, sudah dong, kan sudah ada pembahasan, makanya ada ketok palu. Makanya itu ada nomenklaturnya di hasil persetujuan antara pemerintah daerah dan kita (DPRD DKI) ditandatangani bersama oleh gubernur dan lima pimpinan Dewan. Apa yang dilakukan DPRD untuk menilai urgensi-tidaknya usulan sebuah program dari pemprov? Urgensinya kan kita minta dipresentasikan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Salah satu unit UPS yang dipersoalkan LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

oleh mereka bahwa UPS itu untuk kepentingan belajar supaya bisa mempertahankan data-data di komputer dengan waktu yang diperlukan, misalkan satu atau dua jam. Secara presentasi, memang saya tidak ikut, tidak ngerti, itu kan komisi. Saya cuma bilang, “Ini dievaluasi ama kita tuh, ini bener usulan penting? Apa kepentingannya?" Ya sudah, pimpinan mah itu saja. Iya-iya aja. Kan yang bahas itu komisi, bukan kita. Apakah harga UPS tidak dibahas? Ya, harga itu kan bukan (urusan) kami. Harga itu kan dari mereka, dari harga satuannya, berapa UPS-nya, berapa baterainya, kan mereka.

Harga UPS dibicarakan di komisi saja, tidak sampai ke Koordinator Komisi E? Iya, kita mah global. Sampai hari ini juga tidak tahu tuh berapa duit tuh satunya. Emang tak tahu. Kenapa bisa tidak tahu? Saking banyaknya. Kemudian juga memang saya jarang aktif saat membahas anggaran. Walaupun waktu itu jadi koordinator? Iya. Jarang aktif saya. Polisi akan mengembangkan kasus ini hingga ke anggota DPRD. Sejauh mana keterkaitan anggota DPRD dengan kasus tersebut yang Anda tahu? MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


FOKUS

Lulung memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri. LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

Yang jelas, nanti itu para anggota Komisi E diperiksa untuk dimintai keterangan, termasuk saya. Saya akan dimintai keterangan, buktinya saya dimintai keterangan sebagai saksi. Tinggal bagaimana pengembangan penyelidikan, apakah sekarang yang jadi tersangka itu menyebut nama-nama yang ada di Dewan. Keterlibatan di dalam pelelangan dan/atau memenangkan pelelangan itu, ya nanti kita lihat pemeriksaan di Mabes. Intinya, saya apresiasi, kita dukung terus biar ini semakin jelas karena ini abu-abu kan. Ke-

mudian ini ada pencitraan bikin opini terus, pesenan sono... pesenan sini. Capek, kan? Sudah, penegakan hukum jalan aja. Selain Anda, siapa saja yang dipanggil polisi? Setahu saya sih panggilan itu baru kepada saya. Karena saya koordinator sadar betul, artinya keterlibatan saya dalam membahas ini. Dan saya sadar betul. Dan saya akan jelaskan. Batasan-batasan mana yang saya ikut membahas atau tidak membahas bahasan itu, saya akan jelaskan. â– IBAD DUROHMAN, ARYO BHAWONO MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 44 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015


RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

INSPIRING PEOPLE

PEJUANG TOLERANSI

DI KAMPUNG KAMI “KALAU ADA YANG BERPIKIR MACAM-MACAM SOAL PENDETA YOLIN, KAMI JUSTRU MENGANGGAP ORANG ITU ANEH.”

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INSPIRING PEOPLE

Tap untuk melihat Video

P

ENDETA Magyolin Carolina, 38 tahun, dan suaminya, Elang Dharmawan, 36 tahun, sempat galau saat mereka menerima kabar dari Majelis Sinode pada pertengahan 2012. Pendeta Yolin, dia biasa disapa jemaatnya, mendapat tugas memimpin Gereja Kristen Pasundan di RT 001 RW 08 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur. Padahal Pendeta Yolin sudah merasa sangat

nyaman memimpin Gereja Kristen Pasundan di Bekasi. Anak-anaknya senang karena di sana mereka tinggal tak jauh dari keluarga besarnya. Tapi tugas tetap tugas. Mau tak mau mereka mesti boyongan. Pendeta Yolin dan suaminya harus berusaha keras meyakinkan kedua anaknya bahwa perpindahan rumah itu tak akan jadi soal. “Saya mengatakan kepada anak-anak, di tempat baru nanti akan ketemu banyak teman MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INSPIRING PEOPLE

RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

baru yang baik,� kata Pendeta Yolin. Terbiasa tinggal dikelilingi keluarga besar dan sesama jemaat Gereja Kristen, wajar jika kedua anaknya sempat waswas. Yolin dan suaminya pun sempat ikut galau. Namun semua kekhawatiran Yolin dan keluarganya perlahan sirna setelah mereka datang ke Kelurahan Tengah dan berjumpa pengalaman demi pengalaman. Kala itu Yolin sedang meninjau gereja. Ia melihat beberapa

ibu mengenakan kerudung memasuki gereja. Yolin bertanya-tanya apa yang mereka lakukan. “Soalnya, saya baru pertama kali melihat ada ibu-ibu berkerudung mau masuk gereja. Saya bertanya dalam hati, apa benar ibu-ibu ini mau masuk gereja,� ujar Yolin. Rupanya mereka sedang menunggu warga lainnya yang akan latihan paduan suara di aula gereja. Jawaban para ibu itu membuat Yolin mengernyitkan dahi sekaligus tersenyum.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INSPIRING PEOPLE

Saya bertanya dalam hati, apa benar ibu-ibu ini mau masuk gereja. RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

Pengalaman kedua adalah ketika ia dan suaminya datang ke rumah Ketua RT 001 Neng Herti, 46 tahun, untuk memperkenalkan diri. Yolin kaget ketika Bu Neng tiba-tiba “menodong”-nya dengan pertanyaan, apa yang ia dan suaminya bisa lakukan untuk kemajuan RT. Sebagai pendeta, selama ini dia hanya berfokus terhadap tugas-tugasnya. Jadi ia merasa tak memiliki keterampilan apa ia pun kecuali soal agama. Begitu juga suaminya, yang merupakan seorang pengusaha.

Tak ingin mengecewakan Ketua RT, dia memutar otak apa yang bisa dilakukan. Keluarlah ide mendongeng untuk anak-anak di RT 001. “Karena saya punya kebiasaan mendongeng untuk anak-anak sebelum mereka tidur. Dan kebetulan koleksi buku dongeng kami lumayan banyak,” ujar Yolin. Ketua RT menyambut antusias idenya. Neng Herti minta Pendeta Yolin dan suaminya segera menyiapkan segala keperluan, termasuk soal jadwal dan tempat yang akan digunakan. Kedua pengalaman itu membesarkan hati Yolin, membuat dia yakin tak akan jadi soal bagi keluarganya yang nonmuslim hidup berbaur di tengah-tengah mayoritas warga muslim. ●●● Satu “musuh”, menurut Dalai Lama, adalah ujian dan guru terbaik untuk toleransi. Ide Pendeta Yolin mendongeng disambut antusias warga dan anak-anak di RT 001 Kelurahan Tengah, termasuk Ustad Harun, tokoh agama di kampung itu. Tapi ada pula yang menaruh curiga, kegiatan mendongeng seorang pendeta

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INSPIRING PEOPLE

RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

hanyalah upaya kristenisasi. Yolin awalnya tak peduli dan jalan terus. Tetapi ia dan suaminya sempat ragu apakah bisa menjalankan rencananya jika ada warga yang tak setuju. Beruntung, Neng Harti, yang menjabat Ketua RT 001 sejak 2003, bisa meyakinkan warga dan kembali menyemangati Pendeta Yolin. Berbekal kepercayaan dari Ketua RT dan tokoh agama, Yolin kembali percaya diri. Untuk menunjukkan kepada warga bahwa tak ada udang

di balik batu, bahwa dia datang dengan iktikad baik, Yolin menerima tawaran Ustad Harun untuk menggunakan Musala Al-Mukhlishin sebagai tempat mendongeng. Selain karena tempatnya lebih luas, Ustad Harun ingin warga bisa memantau langsung kegiatan mendongeng. “Ibu-ibu supaya bisa ikut hadir mendampingi anak-anaknya. Jadi kecurigaan itu bisa dibuktikan apakah benar ada upaya kristenisasi atau tidak,� ujar Ustad

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INSPIRING PEOPLE

RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

yani anak-anak yang hendak melihat-lihat buku. “Ayo, silakan dibaca-baca dulu. Tapi jangan lupa isi daftar hadir dulu, ya,” kata Elang kepada anakanak. Beberapa ibu tampak ikut hadir mendampingi anak-anaknya. Sementara anak-anak sibuk membuka buku, para ibu sibuk membuka dan membaca buku resep masakan. Amelia Fatih, 10 tahun, selalu bersemangat menyimak dongeng-dongeng Yolin. Selain mendapatkan wawasan, Amel jadi tahu banyak hal. “Banyak hal yang baru saya ketahui dari dongeng yang dibawakan Bu Pendeta. Misal soal sifat manusia, persahabatan, dan masih banyak Harun. Untuk menepis isu kristenisasi, Yolin lagi,” katanya. Putri Mairisa Aprilianti, 6 tahun, menjamin tak ada materi agama dalam semua mengaku tak pernah absen mengikuti kelomdongeng yang dia sampaikan. pok dongeng Yolin. Anak-anak itu tak peduli jika Setiap Sabtu pagi pada minggu keempat, yang membawakan dongeng seorang pendeta. Musala Al-Mukhlishin di RT 001 selalu penuh Sebab, menurut kedua anak ini, sesama manuanak-anak. Anak-anak Komunitas Anak Sabtu sia harus saling menghormati dan menghargai Ceria itu tak sabar lagi menyimak dongeng- meskipun berbeda agama. dongeng yang dituturkan Yolin. Setengah jam Hidup rukun antaragama di RT 001 bukan sebelum acara, biasanya mereka sudah datang hal yang benar-benar baru. Lebih dari separuh berkumpul. warga kampung itu beragama Islam, tapi meElang, yang bisanya membantu istrinya dan nurut Neng Harti, jumlah penganut Nasrani sudah lebih dulu datang, dengan sabar mela- juga hampir mengimbangi. Namun tak pernah

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INSPIRING PEOPLE

RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

ada soal di antara dua umat beragama untuk hidup rukun. “Sedari dulu warga muslim dan nonmuslim di RT ini hidup berdampingan,” ujar Neng Harti. “Jadi, kalau ada yang berpikir macam-macam soal Pendeta Yolin, kami justru menganggap orang itu aneh.” Sebelum Yolin datang menggantikan, Pendeta Daryatno membuat program penghijauan untuk RT 001. Istrinya, yang berprofesi sebagai dokter, juga sering menyelenggarakan bakti sosial berupa pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk warga. Bahkan, menurut Neng, gereja yang hanya

berjarak 100 meter dari musala itu juga dibangun bergotong-royong bersama warga muslim. Begitu pula pembangunan musala, jemaat dua agama bahu-membahu mendirikannya. Kerukunan dua agama itu memang tak gratis dan tak datang tiba-tiba. Hidup rukun dengan umat agama lain, menurut pengurus rukun warga, Dandy Sendayu, 44 tahun, telah ditanamkan kepada mereka sejak masih kanak-kanak. “Kami pun tak sadar memiliki pemahaman bertoleransi lantaran usaha orang tua kami mengajarkan sejak kecil,” ujarnya. ■ KUSTIAH MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

BIODATA

INSPIRING PEOPLE

NAMA Magyolin Carolina Tuasuun LAHIR Jakarta, 4 September 1977 SEKOLAH ●S -1 Sekolah Tinggi Theologi Jakarta PEKERJAAN ●P endeta di Gereja Kristen Pasundan, Kramat Jati, Jakarta

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015 MAJALAH MAJALAH DETIKDETIK 19 - 25 4 JANUARI - 10 MEI 2015


GAYA HIDUP

MACHO

BERKAT

FOTO-FOTO: THINKSTOCK

KEHEBOHAN BERMULA DI SAAT PARA PRIA BERTUBUH MACHO IKUT-IKUTAN MINUM ASI. BUAT APA? MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


GAYA HIDUP

R

EBBECA tengah asyik berbelanja ketika seorang lelaki asing menghampirinya. Ibu anak satu yang tinggal di Amerika Serikat itu kaget saat si lelaki meminta ASI kepadanya. Iya, air susu ibu. Dalam keadaan masih shock, Rebbeca, yang bepergian dengan anaknya, langsung menolak permintaan si orang asing. “Dia dengan agak gugup bertanya kepada saya, apakah saya mau menjual ASI saya ke-

padanya, tentu saja saya tidak mau,” ujarnya seperti dilansir ahm.com.au. Sebelum berlalu, Rebbeca sempat menanyakan untuk apa ASI itu. Apakah untuk anaknya? Dan yang membuatnya makin kaget, ternyata ASI tersebut untuk si pria itu sendiri. “Oh, bukan, untuk saya sendiri. Saya sedang dalam ­program membentuk tubuh,” kata si pria seperti ditirukan Rebbeca. What? Yang benar saja! Setelah kejadian itu, Rebbeca baru tahu tren minum ASI saat ini bukan cuma berlaku untuk bayi, tapi juga pria dewasa. Konon, ASI bisa meningkatkan kesehatan dan membentuk tubuh. Bahkan, untuk mendapatkan ASI, para pria di Negeri Abang Sam rela merogok kocek tak sedikit. Tak cuma di AS, tren ini juga mulai meningkat di Australia. Di kalangan komunitas bodybuilder, ASI menjadi konsumsi reguler. Mereka yang sedang “membangun” badannya berburu ASI,

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INDONESIABERKEBUN

GAYA HIDUP

termasuk dari toko online. Salah satu toko online penjual ASI adalah Only The Breast. Jadi, bukan cuma ibuibu, para pembeli di toko online ini adalah pria-pria berpenampilan macho. Seorang atlet dari Queens, Anthony, mengaku banyak pria di tempat gym yang mencoba ASI. Dibanding suplemen energi maupun steroid, ASI lebih dipercaya sebagai alternatif alami. “Ini memberi saya energi yang luar biasa yang tak bisa saya dapatkan dari makanan atau minuman lain,” kata Anthony. Dia berlangganan ASI di Only The Breast. Harga ASI sekitar US$ 2,5 per ons atau Rp 29 ribu. Sebelum mendapat ASI dari toko online, Anthony

membeli ASI dari tetangganya yang masih menyusui. “Saya ingin mencoba yang alami dari pemberian Tuhan. Tak ada masalah, jika ada ibu yang ingin membuang ASI, saya akan mengambilnya,” kata Anthony kepada NYMag. Meskipun semakin banyak pria yang mengincar ASI, para ahli tidak menyetujui pendapat yang menyatakan bahwa ASI dapat menumbuhkan otot pria dewasa. Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat menyebutkan ASI memang

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


GAYA HIDUP

mengandung nutrisi dan antibodi. ASI mengandung lemak, gula, air, dan protein yang lebih mudah dicerna dengan pencernaan bayi. Dengan segala manfaat ASI, banyak pemerintah, termasuk pemerintah Indonesia, telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan. American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan hal sama. Namun hingga kini belum ada bukti atau penelitian bahwa ASI bisa melindungi orang dewasa. “Belum ada bukti bahwa ASI bisa melindungi orang dewasa,” kata ahli gizi di New York,

Elisa Zied, seperti dilansir Today. Dokter anak di Boston Children’s Hospital, Dr Claire McCarthy, menjelaskan ASI mengandung immunoglobulin yang membantu melawan infeksi. Sebagian besar orang dewasa sudah memiliki immunoglobulin, sementara bayi membutuhkan perlindungan karena kadar immunoglobulin-nya masih rendah. Dengan begitu, secara umum orang dewasa tidak membutuhkan ASI. Zied justru mengkhawatirkan risiko penyakit ketika minum ASI dari sumber yang tak diketahui. “Susu adalah cairan tubuh dan bisa memberikan infeksi di dalam tubuh, seperti HIV, hepatitis, dan lain-lain,” kata McCarthy. Karena itu, Direktur Klinis Northwest Mothers Milk Bank, Joanne Ransom, menyarankan para pria berhati-hati dalam mengkonsumsi ASI, terutama yang membeli lewat Internet. n MELISA MAILOA | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


WISATA

FOTO-FOTO: DETIKCOM & ANTARA FOTO

PESONA BANDUNG BARU KOTA BANDUNG YANG DULU ANDA KENAL TIDAKLAH SAMA DENGAN YANG SEKARANG, TENGOKLAH BARANG SEBENTAR. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


WISATA

ANTARA FOTO

K

OTANYA berhawa sejuk, industri kreatif yang melahirkan busana modis dan trendi banyak bermunculan dari sini. Jajanan enak juga tersebar di segala sudut kota. Tak mengherankan jika banyak turis menjadikan Bandung sebagai tempat wisata. Dan mulailah masalah klasik, seperti macet, pedagang kaki lima, dan sampah, menyebar tak terkendali. Namun kini Bandung berbenah. Memang masih macet. Namun, dari segi penampilan, kota berjulukan Kota Kembang itu benar-benar manglingi. Serasa bukan di Bandung, katanya. Semua gara-gara gelaran Konferensi Asia-Afrika (KAA) beberapa pekan lalu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berhasil mengubah wajah Bandung, yang sebelumnya kusut menjadi jauh lebih cantik. Salah satu sudut yang benar-benar seperti disulap adalah Jalan Asia Afrika. Area sepanjang 100 meter, mulai Hotel Savoy MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


WISATA

halangan pedagang kaki lima. Bahkan, kalau letih berjalan, ada banyak bangku taman buat duduk sambil mengistirahatkan kaki sejenak atau sekadar ber-selfie untuk mengabadikan acara jalan-jalan. Bangunan-bangunan berkonsep art deco seperti zaman kolonial semakin manambah kecantikan Jalan Asia Afrika. Apalagi men-

DETIKCOM

Homann menuju Gedung Merdeka, benarbenar ciamik. Jalur itu digunakan para delegasi KAA untuk melakukan rangkaian historical walk alias napak tilas. Jadi maklum saja kalau kawasan itulah yang paling cantik. Menyusuri Bandung Lama, mulai Asia Afrika dan alun-alun, kini terasa berbeda. Tak cuma bersih dari sampah, pejalan kaki juga bebas berjalan di trotoar tanpa

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INDONESIA.TOURISM

DETIKCOM

WISATA

jelang malam, saat lampu-lampu jalan mulai dinyalakan. Menariknya, ada 109 beton bulat yang dipajang di bibir trotoar granit tersebut. Beton bulat tersebut bertuliskan nama-nama negara dan tokoh-tokoh masyarakat Bandung, Indo-

nesia, hingga tokoh dunia. Di Jalan Cikapundung, tepat di sebelah Gedung Merdeka, terdapat ornamen kubus dipasang bertumpuk. Empat sisi masing-masing kubus dilengkapi gambar tokoh-tokoh Asia-Afrika lengkap dengan biodatanya. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


AGUNG/DETIKCOM

WISATA

Monumen Dasasila Bandung di kawasan Simpang Lima digantikan menara jam berwarna merah. Menara ini berisi tulisan 109 nama negara Asia-Afrika. Sementara itu, Monumen Dasasila Bandung sengaja dipindahkan ke kawasan Cikapundung Timur agar warga bisa menikmati serta mengabadikannya lewat foto-foto. Di kawasan yang sama, terdapat air mancur menari, sengaja dibuat dalam rangka menyambut para tamu negara peserta KAA. Dan kini menjadi hiburan untuk turis dan warga Bandung. Salah satu obyek yang menjadi magnet di persimpangan Jalan Asia Afrika dan alun-alun timur adalah bola dunia besar. Pada bola dunia itu tercetak peta dunia dengan peta negaranegara Asia-Afrika yang menonjol. Kawasan ini terus dijejali pengunjung, baik warga Bandung maupun pendatang. Jadi, terkadang, lalu lintas dialihkan untuk mengurangi kemacetan. Jadi disarankan untuk tidak membawa kendaraan pribadi. Atau parkirlah kendaraan agak MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


ANTARA FOTO

jauh dari Jalan Asia Afrika untuk menghindari macet. Wajah cantik juga terlihat di alun-alun Kota Bandung. Dua tahun lalu, tempat ini sangat kumuh. Para pedagang kaki lima bebas menggelar lapak dan berjualan. Namun, setelah tiga bulan direnovasi habishabisan, cling, alun-alun kota itu berubah

drastis. Megah dan memukau siapa saja yang mampir, termasuk saya. Di depan alun-alun, terdapat tulisan kapital “Alun-alun Bandung� berwarna merah. Di lahan seluas 4.000 meter persegi itu, warga dapat menikmati taman dengan rumput sintetis. Area ini difungsikan sebagai ruang publik sebenarnya sehingga warga yang datang harus melepaskan alas kaki di pinggir atau dititipkan di tempat penitipan khusus. Sejumlah fasilitas, seperti ayunan, sarana MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015

DETIKCOM

WISATA


WISATA

ANTARA FOTO

KAA saja. Ridwan Kamil telah memulai memperbaiki wajah kotanya sejak pertama kali dia menjabat. Banyak infrastruktur yang diubah secara kreatif. Lahan-lahan kosong tak terawat perlahan diubah menjadi taman tematik. Salah satu yang terkenal adalah Taman Jomblo. Taman ini menjadi semacam pusat aktivitas anak muda, seperti joging atau bermain skateboard. Beberapa acara khas anak muda juga digelar di taman di bawah Jembatan Pasupati ini. Akankah Bandung terus cantik seperti ini? n MELISA MAILOA | KEN YUNITA bermain anak, hingga kebun bunga, juga tersedia. Kegiatan seperti berlari, bermain bola, hingga acara piknik bersama keluarga bisa dilakukan. Warga pun dapat merasakan sensasi bercengkerama sambil merebahkan diri di atas taman layaknya di Eropa. Sebaiknya datang pagi atau sore hari saat matahari tak terlalu terik. Sebenarnya “beres-beres� Kota Bandung bukan dilakukan dalam rangka peringatan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015 MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

E T A V PRI U O Y L AL T A E N CA BERSANTAP DIL YOU CAN RESTORAN AL YA TAK EAT SEPERTINMEWA. TERLALU ISTIORAN TAPI, DI RESTAN INI, ANDA AK CARA MENEMUKANLA YANG MAKAN SEGA TAK SAMA SEKALIAN. MEMBOSANK MAN/DETIKCOM

FOTO-FOTO : RACH

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

D

I kebanyakan restoran shabu-shabu bertema all you can eat, tamu biasanya akan menikmati makan secara bersama-sama alias sharing. Tapi, di resto­ran ini, semua bisa dinikmati secara private. Masing-masing tamu akan mendapat satu pot berukuran kecil untuk memasak hidangan yang ingin disantapnya. Karena itu, konsep

restoran ini adalah one pot style all you can eat. Di Jakarta, Japanese Shabu-Shabu Shaburi telah memiliki banyak cabang. Outlet terakhir dibuka di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, sekitar sebulan lalu. Saya kebetulan diundang untuk mencicipi berbagai menu di restoran tersebut. Sambutan “irrashaimase� khas restoran Jepang seperti biasa terdengar nyaring saat tamu memasuki MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

pintu restoran. Malam itu Shaburi rupanya penuh tamu. Sofa-sofa dan sejumlah tempat duduk terisi penuh. Kami hanya kebagian satu tempat duduk di area depan, berbatasan dengan glass railing. Begitu kami duduk, seorang pelayan yang ramah mendekat. Dia lantas menjelaskan sistem pemesanan hidangan buffet di restoran ini.

Pertama, setiap tamu dipersilakan memilih jenis daging yang ingin disantap. Ada empat pilihan daging sapi dari Australia. Beef ShabuShabu, Special Shabu-Shabu, Shaburi Wagyu, dan Special Wagyu. Saya tertarik pada Shaburi Wagyu ShabuShabu (Rp 318 ribu). Sedangkan teman saya memilih Special Beef Shabu-Shabu (Rp 228 MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

ribu). Setiap tamu boleh memilih variasi kuah sesuai dengan selera. Ada dashi soup, original konbu soup, hot miso soup, chicken collagen paitan, sukiyaki, atau soy milk miso soup. Kami berdua kompak memilih hot miso soup dengan cita rasa manis-pedas. Karena restoran ini berkonsep selfservice, saya dapat de足ngan bebas

mengambil sendiri makanan dan minuman yang tersedia di buffet counter. Terdapat banyak sajian pembuka, seperti buah-buahan, labu tempura, chicken karage, dan kentang goreng. Ada juga bahan-bahan untuk dimasak di dalam pot. Mulai berbagai macam sayuran, daging segar, aneka seafood, jamur, bakso ikan, udon, tahu, dan banyak lagi. Uap dingin sesekali MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER KULINER

keluar dari bawah meja buffet untuk menjaga bahan tetap segar. Setelah puas mengambil bahan-bahan yang akan dimasak, daging pesanan saya beserta hot pot berisi sup berwarna kemerahan sudah tersedia di atas meja. Mula-mula saya menyalakan kompor listriknya, terdapat control setting individu sehingga

pengunjung dapat mengatur temperatur kompor sesuka hati. Bila air sudah mendidih, masukkan seluruh komponen yang telah diambil di meja buffet ke dalam sup. Shaburi Wagyu Shabu-Shabu milik saya dihidangkan dalam empat nampan bersusun. Terlihat sebaran lemak atau marbling pada MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER KULINER

wagyu. Irisan tipis ini diambil dari bagian dada bawah sapi (brisket). Sedangkan Special Beef Shabu-Shabu diambil dari bagian leher sapi (chuck). Meski sama-sama daging sapi, Special Beef dan Wagyu punya cita rasa berbeda. Perbedaannya terletak pada teks足tur daging. Daging wagyu lebih lembut dan juicy dengan

cita rasa manis. Namun kedua daging tetap menghadirkan sensasi seolah-olah daging meleleh di dalam mulut. Keduanya sama-sama enak, tinggal pilih sesuai selera. Tip memasak daging wagyu adalah tidak memasaknya terlalu lama. Cukup celupkan ke dalam sup. Jangan terlalu lama karena bisa menyebabkan daging terasa keras. Begitu daging berubah warna menjadi agakMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER KULINER

agak kecokelatan, daging sudah matang dan bisa dinikmati dengan beberapa saus yang tersedia. Saus Ponzu terbuat dari perasan lemon yang dicampur dengan soy sauce. Saus ini cocok dicampurkan dengan bawang putih, jahe, irisan daun bawang yang terdapat pada meja buffet.

Ada pula Jingiskhan No Tare, yang terbuat dari buah apel dan bawang bombai. Saus ini bercita rasa manis, tapi bagi yang suka pedas dapat menambahkan cabai bubuk. Saus ketiga adalah Tokusei Goma Tare. Selain wijen, di dalamnya terdapat tiga jenis kacang yang diaduk menjadi satu. Tampilannya berwarna putih dan agak kental. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KULINER

Seluruh bahan yang telah dimasak dapat dinikmati bersama satu mangkuk nasi putih maupun nasi herbal yang telah dicampur de足ngan rempah-rempah serta irisan daging ayam. Bila daging di nampan saya sudah habis, saya dapat meminta pelayan membawakan daging dengan jenis yang sama. Tergantung seberapa kuat perut menampung makanan, ha-ha-ha.... Berbagai minuman panas dan dingin free flow, seperti ocha, soft drink, kopi, maupun teh, dapat dinikmati. Shaburi juga menyiapkan

sajian penutup berupa es krim beraneka pilihan rasa dan topping. Untuk menikmati hidangan buffet ini, terdapat batas waktu maksimal yang diberikan kepada pelanggan. Seperti saat weekend lunch, waktu yang diberikan adalah 70 menit. Bila ingin menikmati buffet ini lebih lama, datanglah pada weekday dan weekend dinner, yang memberikan waktu maksimum 90 menit untuk bersantap. Oke, kosongin perut dulu, yuk! n MELISA MAILOA | KEN YUNITA MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

KERETA CIBUBUR

MENUNGGU PENUMPANG TANPA DIBANTU DANA APBN, KERETA RINGAN CIBUBUR-DUKUH ATAS DAN KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG DIBANGUN. APA TIDAK RUGI?

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Penumpang kereta api di Stasiun Tanah Abang, Jakarta VITALIS YOGI TRISNA/ANTARA FOTO

J

ARUM jam baru menunjukkan pukul 05.30 WIB. Hari masih remang-remang. Langit baru sedikit memperlihatkan semburat merah. Lampu jalanan belum padam. Tapi mobil-mobil yang menempuh perjalanan di Jalan Transyogi, dari sekitar jembatan Sungai Cileungsi sampai gerbang Cibubur di ruas tol Jagorawi, sudah tidak leluasa berjalan. Setiap bergerak beberapa me-

ter, mobil mesti berhenti sesaat karena padatnya jalan. Sampai pintu tol Cibubur, bukan berarti perjalanan sudah mulus. Kemacetan sudah menghadang lagi sampai simpang susun Kampung Rambutan. Antrean mobil yang hendak masuk jalan tol lingkar luar Jakarta bisa memanjang sampai beberapa kilometer. Dan setelah lewat Kampung Rambutan, kemacetan lebih dahsyat MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI sudah menunggu di ruas gerbang Taman Mini hingga Cawang. Warga sekitar Cibubur harus bersabar sekitar tiga tahun lagi sebelum ada alternatif transportasi yang cepat dari kawasan ini langsung ke arah Cawang dan Dukuh Atas di kawasan Sudirman-Thamrin. Saat itu direncanakan sudah ada kereta ri­ngan yang bakal menempuh jarak Cibubur-Dukuh Atas hanya dalam sekitar setengah jam. “Targetnya selesai pada 2018,â€? ujar Pundjung Setya Brata, Direktur Adhi Karya, perusahaan pemerintah yang menjadi motor

Kita tidak akan melepas begitu saja, tapi ada target-oriented development untuk memastikan jumlah penumpang dalam etalase kita. konsorsium proyek kereta yang ukuran gerbongnya lebih kecil dari kereta konvensional ini. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memang sudah memilih proyek kereta di luar Jawa sebagai konsentrasi. Pemerintah juga tidak akan memberi sokongan dana dari APBN jika

ada yang membangun proyek seperti kereta cepat. Tapi dua proyek kereta api yang tidak dibantu pendanaannya oleh pemerintah ini sudah direncanakan cukup serius. Pertama, kereta ringan Cibubur-Dukuh Atas dan kedua adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Lazimnya, proyek kereta api itu butuh sokongan APBN karena sangat mahal dan investasinya sangat lama bisa kembali. Tapi Adhi Karya dan konsorsium penggarap kereta cepat JakartaBandung, yakni Wijaya Karya, tampak yakin bahwa proyek ini bisa menguntungkan. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan proyek kereta ringan dan kereta cepat tetap bisa untung karena yang menggarap adalah BUMN yang berpengalaman di sektor konstruksi. Menurut Hanggoro, yang perlu diantisipasi adalah masalah masa balik modal yang lama. Karena itu, pemerintah meminta kepada Adhi Karya maupun konsorsium Wijaya Karya untuk membeli lahan di sekitar stasiun untuk dibangun properti yang bisa menyedot banyak orang, contohnya apartemen, hotel, atau pusat belanja. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

BEAWIHARTA/REUTERS

Kehadiran properti yang berada di sekitar stasiun akan mendorong semakin banyak konsumen kereta ringan maupun kereta cepat. “Dengan begitu, akan membantu mengembangkan dan meningkatkan pendapatan,� kata Hanggoro. Konsep stasiun dengan permukiman dan pusat belanja di sekitarnya sedang disiapkan Adhi Karya. Adhi sedang menyiapkan lokasi mana

saja yang akan menjadi stasiun di sepanjang rute kereta ringan dari Cibubur dengan potensi pemanfaatan lahan untuk dibangun apartemen maupun kawasan komersial. Menurut Pundjung, kehadiran properti di sekitar stasiun akan membuat Adhi Karya mempunyai penumpang tetap untuk kereta ringannya. “Kita tidak akan melepas begitu saja, tapi ada target-oriented development untuk MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Perawatan rel kereta api RACHMAN/DETIKCOM

memastikan jumlah penumpang dalam etalase kita,� ujar Pundjung. Ia tentu berharap taktik ini bisa membuat jumlah penumpang mencapai target, yakni 360 ribu orang per hari. Rute Cibubur-Cawang memiliki panjang 13,7 kilometer dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer. Tarifnya bakal relatif mahal dibanding angkutan umum lain, yakni Rp 30 ribu

dari ujung ke ujung. Meski begitu, tarif ini kirakira sama dengan jika membawa mobil sendiri. Saat ini perjalanan dari Cibubur sampai Dukuh Atas butuh sekitar 2 liter bensin dan biaya tol Rp 16.500. Sumber dana proyek, senilai Rp 10 triliun, antara lain berasal dari penyertaan modal negara sebesar Rp 1,4 triliun atau setara dengan 51 persen saham pemerintah di Adhi Karya. Kemudian, rights issue atau penerbitan saham baru dengan target meraih Rp 1,3 triliun dana publik. Sedangkan sekitar Rp 7,3 triliun sisanya akan dicari dari pinjaman perbankan lokal maupun asing. Salah satu sumber dana asing itu akan mengalir dari China Development Bank dan Industrial and Commercial Bank of China. Dua bank pelat merah Tiongkok ini rencananya akan mengucurkan pinjaman senilai US$ 50 miliar (Rp 65 triliun) ke BUMN untuk menggarap infrastruktur. Proyek kereta ringan dan kereta cepat merupakan salah satu proyek yang akan dibiayai dengan dana pinjaman tersebut. Namun Adhi Karya maupun Wijaya Karya enggan memastikan soal pinjaman tersebut karena menunggu MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Kereta komuter sekarang menjadi satu-satunya moda transportasi massal cepat. LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

pernyataan atau surat resmi pemerintah. “Ada kemungkinan dari Cina mau kasih pinjaman, tapi itu belum final,” tutur Pundjung. Sedangkan Wijaya Karya enggan menjelaskan lebih jauh tentang proyek kereta cepat karena konsorsium—yang terdiri atas Wijaya Karya, PT LEN, PTPN VIII, Inka, dan PT Jasa Marga Tbk—sedang menyusun studi kelayakan dengan investor Tiongkok, yakni China Railway

International Co Ltd. Menurut Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi, dalam studi kelayakan, akan dikaji antara lain nilai investasi, nilai ekonomis, rute, bentuk rel, serta tarif. Studi tersebut diperkirakan rampung pada Agustus nanti. “Kita akan lihat nanti bagaimana kajian itu dari sisi bisnis membawa manfaat bagi Wijaya Karya,” kata Suradi. n HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

MENAGIH JANJI DI BANDUNG PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG KECIPRATAN HASIL PERINGATAN KONFERENSI ASIA-AFRIKA. MASIH BANYAK TANDA TANYA TERSISA. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Indonesia Joko Widodo AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

P

ERINGATAN Konferensi Asia-Afrika dua pekan lalu bisa membuat Presiden Joko Widodo tersenyum. Tak cuma peringatannya berjalan sukses, ia juga berhasil menagih janji Presiden Tiongkok Xi Jinping. Saat Jokowi berkunjung ke Beijing, Xi Jinping menjanjikan bantuan infrastruktur. Saat di Bandung, Jokowi menagih janji itu dan keluar angka pinjaman lunak US$ 50 miliar

(Rp 645 triliun) dari pemerintah Tiongkok via China Development Bank dan Industrial and Commercial Bank of China. Sebanyak US$ 10 miliar dialokasikan untuk pembangkit listrik dan sisanya dibagi-bagi untuk proyek jalan tol, pelabuhan, smelter atau pengolahan dan pemurnian mineral, kereta ri­ngan, dan kereta cepat. Nah, kereta cepat Jakarta-Bandung pun ikut kecipratan dana. “Kita dapat fasilitas besar berupa loan, salah MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Kita dapat fasilitas besar berupa loan, salah satunya untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. satunya untuk proyek kereta cepat JakartaBandung,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Kereta cepat adalah salah satu proyek dalam rencana induk perkeretaapian nasional yang disusun sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Proyek itu juga ditawarkan kepada investor asing dan lokal. Tiongkok menawarkan pinjaman untuk membangun kereta cepat ini. Pinjaman itu bukan kepada pemerintah, melainkan kepada BUMN yang akan menggarap kereta cepat, yaitu konsorsium Wijaya Karya, Jasa Marga, LEN, Inka, dan PTPN VIII. Dari pihak Tiongkok, selain pendanaan, proyek kereta cepat melibatkan BUMN Tiongkok, yaitu China Railway International Co Ltd. “Wijaya Karya membuat feasibility study bersama

China Railway International, mungkin Agustus selesai,” kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi. Kajian proyek ini berjalan tanpa sama sekali melibatkan pemerintah. Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan, pemerintah hanya terlibat membahas kajian pembangunan kereta cepat yang disodorkan Japan International Cooperation Agency atau JICA. Keseriusan Tiongkok membangun kereta cepat memang patut dipertanyakan. Sebab, menurut Hanggoro, salah satu yang penting dicermati dalam menjalin kerja sama membuat kereta cepat dengan Tiongkok adalah soal teknologi. Saat ini Cina memiliki jaringan kereta cepat terpanjang di dunia. Kereta cepat ini—dengan definisi kecepatan rata-rata di atas 200 kilometer per jam—dibangun dengan mengandalkan teknologi asing. Ada ruas yang menggunakan teknologi Shinkansen dari Jepang, ada yang menggunakan teknologi Alstom dari Prancis, MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Pekerja di Tiongkok sedang menyelesaikan kereta cepat buatan lokal, CRH380B. KIM KYUNG-HOON/REUTERS

Siemens dari Jerman, sampai Bombardier dari Kanada. Kereta paling masyhur saat ini, kereta Maglev di Shanghai, adalah buatan Siemens dari Jerman. Hanggoro masih ingat, Tiongkok pernah menawarkan ikut terlibat dalam proyek MRT. Namun, setelah dicek, ternyata perusahaan Tiongkok membeli teknologi MRT dari perusahaan Jepang, Hitachi. Menurut Hanggoro, pembelian teknologi

itu juga biasanya diikat perjanjian, yaitu tidak boleh mengalihkan kepada pihak lain di luar Tiongkok. Beberapa investor dari Tiongkok yang datang ke Kementerian Perhubungan pernah menyinggung soal perjanjian tersebut. Karena itu, jika nantinya proyek kereta cepat jatuh ke tangan Tiongkok, harus ada klarifikasi, apakah pihak Siemens, misalnya, mengizinkan untuk mengalihkan teknologinya ke pihak lain di luar Tiongkok. “Sudah saya sampaikan kepada beberapa investor dari Tiongkok dan mereka mengakui ada agreement, mereka bilang nanti akan diselesaikan,� kata Hanggoro. Kondisi sebaliknya justru berbeda saat pemerintah membahas proyek kereta cepat dengan Jepang, yang memang memiliki teknologi sendiri dalam membuat kereta cepat Shinkansen. Jepang menyanggupi permintaan pemerintah untuk membawa teknologi kereta cepat ke Indonesia. Kesanggupan itu juga disampaikan dalam studi kelayakan yang dilakukan JICA. Namun pemerintah sempat meminta JICA MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Kereta cepat TGV di Paris ARI SAPUTRA/DETIKCOM

mengkaji ulang hasil kajian tentang skema pembiayaan. Sebab, Jepang menetapkan skema pembiayaan lewat pinjaman senilai proyek kereta cepat, yaitu sekitar Rp 60 triliun de­ngan bunga lunak 0,01 persen setahun. Pemerintah menolak skema tersebut karena menghendaki proyek kereta cepat digarap pihak swasta atau BUMN. “Pemerintah tidak sepakat dengan pinjaman karena akan memberatkan APBN,” kata Hanggoro. Saat ini posisi Jepang dan Tiongkok sama-

sama sedang dalam tahap mengkaji kelayakan proyek kereta cepat. Sedangkan pemerintah menilai keduanya sama-sama memiliki peluang menggarap kereta cepat dengan catatan tidak membebani APBN. “Status mereka sama-sama terbuka, nanti pemerintah punya hak penilaian sendiri mana yang menguntungkan bagi pemerintah,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. ■ HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK DETIK 4 4 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015 MAJALAH


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

DULU MONOREL, SEKARANG KERETA RINGAN MENYESUAIKAN DENGAN RENCANA PEMERINTAH JAKARTA, ADHI KARYA MENGUBAH RENCANA KERETA MONOREL CIBUBUR-DUKUH ATAS MENJADI KERETA RINGAN.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Pembuatan prototipe monorel di pabrik PT Inka di Madiun, Jawa Timur. RACHMAN/DETIKCOM

S

AAT Jakarta diributkan oleh proyek monorel pusat kota yang mangkrak dan tidak jelas bagaimana membereskannya, konsorsium perusahaan pemerintah yang dimotori Adhi Karya menyatakan bakal menggelar teknologi serupa untuk melayani warga Bekasi dan Cibubur. Proyek monorel Cibubur-Cawang-Semanggi dan Bekasi-Cawang-Semanggi ini sudah tampak begitu serius akan dibangun, bahkan sudah mulai mencari-cari teknologi yang dipakai. Tapi, awal tahun ini, proyek itu berubah drastis. Rute memang tidak berubah, konsep angkutan massal juga tidak diganti, jalurnya

sama-sama melayang. Teknologinyalah yang berubah, dari monorel menjadi kereta ringan alias light rail transit (LRT). Ini konsep serupa dengan kereta komuter atau MRT tapi dengan gerbong dan kapasitas yang lebih kecil. Proyeknya bakal diawali dengan rute Cibubur-Dukuh Atas. Rupanya perubahan teknologi dari monorel—yang tampilannya tampak canggih dan keren—menjadi kereta konvensional dengan dua rel itu mengikuti rencana induk transportasi Jakarta. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin platform angkutan massal di Jakarta itu basisnya sama. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama berbincang dengan Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, dalam rapat kabinet terbatas di kantor kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu. WIDODO S. JUSUF/ANTARA FOTO

“Nanti takutnya ke depannya agak sulit bagi penumpang juga, abis dari monorel nanti ganti moda lagi, LRT,” kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang. “Nah, alangkah baiknya jika platformn­ya sama.” Adhi Karya sebetulnya sudah membuat perencanaan matang soal monorel ini. Istilahnya tinggal mendapat instruksi saja dan langsung dilaksanakan. Tapi, biarpun tidak banyak gembar-gembor, rupanya pemerintah Jakarta juga sudah membuat kajian lengkap yang juga

tinggal menunggu implementasi. Adhi Karya dan pemerintah Jakarta kemudian bertemu beberapa kali. Pertemuan juga dilakukan dengan Presiden Joko Widodo. Akhirnya Adhi Karya memilih menyesuaikan diri dengan rencana induk Jakarta. “Dari jalannya pertemuan dari beberapa pihak, antara lain Gubernur DKI, dan paparan rapat terbatas dengan RI-1, perkembangannya jauh lebih matang jadinya,” ucapnya. Teknologi monorel dan kereta ringan itu pada dasarnya hanya berbeda relnya. Monorel menggunakan satu rel besar, sedangkan kereta ringan seperti kereta konvensional, dengan dua rel. Dua-duanya jenis transportasi massal. “Sama-sama berbasis rel,” kata Syahgolang. Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kereta ringan lebih gampang dikembangkan teknologinya, berbeda dengan monorel. Monorel lebih sulit karena tertutup, banyak paten di sana. “Monorel sudah milik pihak tertentu,” ucapnya. Dari sisi kapasitas, baik monorel maupun kereta ringan kira-kira sama, tidak jauh berbeda. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

Calon penyangga jalur monorel yang mangkrak di pusat Kota Jakarta. RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

“Unda-undi-lah,” ucapnya menggunakan ungkapan Jawa yang artinya kira-kira "setara". Baik monorel maupun kereta ringan itu kapasitasnya di bawah kereta konvensional seperti yang digunakan untuk MRT atau kereta komuter. Yang sedikit lebih unggul dari monorel adalah investasinya. Biaya pembuatan jalur monorel lebih murah dibanding rel kereta

konvensional. “Untuk membangun relnya pasti ada perbedaan, tapi nanti balik lagi tergantung dari penggunaan modanya,” ucapnya. Sedangkan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan pada dasarnya kereta ringan murah. Karena dibuat melayang, jalur Cibubur-Dukuh Atas menjadi mahal. “Tapi Adhi Karya mampu membiayai proyeknya sendiri,” ucap Hanggoro. Kapasitas kereta ringan, meski di bawah kereta konvensional, menurut Hanggoro, masih sedikit di atas monorel. Ini karena jumlah gerbong yang bisa digelar dalam satu rangkaian. “Monorel jumlah rangkaiannya terbatas, paling 4 gerbong untuk satu kereta. Kalau LRT bisa 6 sampai 8 gerbong,” ucapnya. Adhi Karya, ujar Hanggoro, juga sudah membentuk divisi perkeretaapian. Bahkan, menurut dia, saat ini Adhi Karya juga mengajukan permohonan untuk meminta penetapan sebagai badan usaha penyelenggara perkeretaapian. n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK DETIK 4 4 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015 MAJALAH


EKONOMI

SELAMAT TINGGAL,

PETRAL SEJAK AWAL TAHUN TAK LAGI DIGUNAKAN UNTUK MENGIMPOR MINYAK, NASIB PETRAL SEKARANG TIDAK JELAS APAKAH AKAN DIPERTAHANKAN ATAU TIDAK.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto SAPTONO/ANTARA FOTO

S

EROMBONGAN pejabat terkait minyak dan Pertamina pada Maret lalu bertandang ke Singapura. Tujuan mereka satu: blusukan ke kantor Pertamina Energy Trading Limited alias Petral, anak usaha Pertamina yang bertahun-tahun ditugasi membeli bensin bersubsidi senilai ratusan triliun rupiah. Perusahaan dagang itu juga dikabarkan sana-sini menjadi habitat para mafia migas. Tak kurang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Ketua Tim Reformasi

Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri, sampai Direktur Utama Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba ikut blusukan ke sana. Beberapa hasilnya mengagetkan, termasuk gaji bos Petral yang lebih dari setengah miliar rupiah per bulan sampai uang pisah direktur lama yang mencapai Rp 13 miliar. Entah blusukan ini berpengaruh besar atau tidak, yang jelas sekarang Pertamina menjadi berminat membubarkan Petral. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto telah melaporkan rencana ini kepada Menteri Badan Usaha Milik MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

Truk tangki sedang menunggu diisi di depot BBM Plumpang, Jakarta Utara. DARREN WHITESIDE/REUTERS

Negara Rini Soemarno. Namun Rini enggan terburu-buru memberi lampu hijau kepada Pertamina. Bekas Ketua Tim Transisi Jokowi-JK ini akan melaporkan rencana pembubaran Petral kepada Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan. Alasannya, Jokowi harus tahu karena telah meminta Kementerian BUMN, Kementerian Energi, dan Pertamina mengkaji pembubaran tersebut. Rencananya, pertemuan akan berlangsung

setelah Jokowi kembali ke Jakarta setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-26 di Malaysia pekan lalu. “Nanti Dirut Pertamina akan memberikan laporan langsung kepada Presiden dan keputusannya semoga dalam waktu singkat,” ujar Rini. Niat membubarkan anak usaha Pertamina yang berbasis di Singapura itu bergulir sejak Jokowi terpilih menjadi presiden. Petral dibubarkan karena ditengarai sebagai lahan tumbuh suburnya praktek mafia migas. Selanjutnya, Dwi Soetjipto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat akhir April menyatakan akan membubarkan Petral. Alasannya, Pertamina tidak lagi memakai jasa Petral untuk mengimpor minyak mentah dan bensin serta solar. “Sekarang Pertamina sendiri yang melakukan pengadaan minyak dan BBM,” kata Dwi. Menurut Dwi, peran Petral sudah diambil alih ISC sejak Januari 2015. ISC adalah unit pengadaan milik Pertamina yang sebelumnya menjalankan fungsi pengadaan minyak mentah dan BBM. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

Tangki minyak Pertamina berada di terminal BBM Pulau Batam. JOKO SULISTYO/ANTARA FOTO

Setelah beralih dari Petral, ISC-lah yang langsung berhubungan dengan trader ataupun national oil company atau perusahaan pelat merah negara penghasil minyak. Peralihan dari Petral ke ISC membuat Pertamina lebih efisien karena terjadi penghematan anggaran belanja. Penghematan ini cukup besar karena mencapai puluhan juta dolar Amerika Serikat. “Sejak Januari sampai Februari didapatkan efisiensi

US$ 22 juta sejak fungsi pengadaan disentralkan ke Integrated Supply Chain,” kata Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro. Wianda menolak menjelaskan rencana Pertamina selanjutnya untuk membubarkan Petral. Alasannya, masih dalam proses laporan ke Menteri BUMN sebagai pemegang saham. Senada dengan Pertamina, Kementerian Energi enggan berkomentar banyak tentang pembubaran tersebut karena sepenuhnya menjadi wewenang Kementerian BUMN. “Kewenangan itu ada di Kementerian BUMN, tapi sudah dibilang semua pengadaan melalui ISC,” kata Ketua Tim Pengendali Kinerja Kementerian Energi Widyawan Wiratmaja. Namun keputusan Pertamina membubarkan Petral berbeda dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dibentuk Menteri Energi Sudirman Said. Tugas tim ini salah satunya mengevaluasi keberadaan Petral dan perannya selama ini. Fahmi Radityamurti, salah satu anggota Tim Reformasi, mengatakan rekomendasi yang MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


EKONOMI

Faisal Basri, Rini Soemarno, dan Sudirman Said AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

diberikan kepada pemerintah adalah Petral tetap dipertahankan dan didorong menjadi perusahaan trading profesional. Artinya, fungsi Petral menjadi importir minyak mentah atau BBM bagi perusahaan minyak lain di dunia. Meski berbeda pandangan, Fahmi menyambut baik pengalihan fungsi importir dari Petral ke ISC karena hal itu merupakan salah satu re-

komendasi Tim Reformasi. Cuma, dia meminta Pertamina waspada agar jangan sampai ISC menjadi ladang bagi mafia migas baru. Karena itu, menurut Fahmi, Tim Reformasi meminta kegiatan operasional ISC nantinya bisa diaudit juga oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan bisa diawasi Komisi Pemberantasan Korupsi. “Sebab, dulu waktu Petral tidak bisa diaudit BPK maupun diawasi KPK,” kata Fahmi. Sedangkan Kurtubi, anggota Komisi Energi DPR, menilai pengalihan fungsi importir dari Petral ke ISC belum menjadi solusi final untuk menghapus praktek mafia migas. Sebab, ISC masih membeli minyak mentah atau BBM kepada trader, bukan produsen. Dia meminta Pertamina mendorong ISC membeli langsung kepada produsen. Menurut Kurtubi, produsen minyak itu berasal dari Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, dan Australia. “Pertamina tahu produsen yang mereka butuhkan dan mestinya minyak-minyak itu dibeli langsung dari produsen,” kata Kurtubi. n HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK DETIK 4 4 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015 MAJALAH


EKONOMI

KERETA TANPA SUBSIDI

TIONGKOK JUGA BELUM BISA

T

IONGKOK menjadi salah satu investor yang menyatakan berminat membiayai pembangunan kereta cepat Bandung-Jakarta. Normalnya, pembiayaan semacam itu akan diembel-embeli dengan keharusan menggunakan teknologi dari negara yang mendanai. Nah, yang jadi masalah, di Tiongkok sendiri, kereta api supercepat masih menggunakan teknologi impor.

Sejumlah teknologi digunakan di Tiongkok. Dari Shinkansen Jepang, ICE Jerman, sampai kereta Maglev Jerman digunakan di sana. Bisa dibilang belum ada teknologi kereta cepat lokal—dengan kecepatan di atas 200 kilometer per jam—yang digunakan di Tiongkok. Kalau sekadar ngebut bisa, tapi tidak ada jaminan keamanan seperti teknologi ICE atau Shinkansen, yang sudah puluhan tahun teruji.

GENERASI PERTAMA (1964) TIPE: 0 SERIE KECEPATAN OPERASIONAL: 210 KM/JAM

SHINKANSEN

JEPANG PABRIK HITACHI, KAWASAKI SHARYO, KINKI SHARYO, KISHA, NIPPON SHARYO, TOKYU CAR CORPORATION

GENERASI TERAKHIR TIPE: E5 SERIES (2011) KECEPATAN OPERASIONAL: 320 KM/JAM

TGV TRAIN À GRANDE VITESSE

GENERASI PERTAMA (1981) KECEPATAN OPERASIONAL: 270 KM/JAM

PRANCIS PABRIK ALSTOM, SNCF

ICE InterCityExpress

GENERASI TERAKHIR (2011) TIPE: TGV 2N2 KECEPATAN OPERASIONAL: 320 KM/JAM

GENERASI TERAKHIR (1999) TIPE: ICE 3 KECEPATAN OPERASIONAL: 300 KM/JAM

JERMAN PABRIK BERBAGAI PERUSAHAAN JERMAN GENERASI PERTAMA (1991) TIPE: ICE 1 KECEPATAN OPERASIONAL: 280 KM/JAM

ACELA EXPRESS AMERIKA SERIKAT

PABRIK BOMBARDIER-ALSTOM

SHANGHAI MAGLEV TRAIN

TIONGKOK PABRIK SIEMENS (JERMAN)

GENERASI PERTAMA (2000) KECEPATAN OPERASIONAL: 240 KM/JAM

GENERASI PERTAMA (2004) KECEPATAN OPERASIONAL: 431 KM/JAM

SUMBER: BERBAGAI SUMBER

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


BISNIS

SERPONG

KOTA APARTEMEN SERPONG MENJADI KOTA SATELIT YANG PUNYA BANYAK APARTEMEN. SEJUMLAH FAKTOR MENJADIKAN APARTEMEN DI SANA LAKU KERAS.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


BISNIS

Tugu di tengah-tengah kawasan Serpong YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO

D

UA derek warna merah dan putih terus memindahkan material beton dari lantai bawah sebuah unit gedung bertingkat yang sedang dibangun. Bangunan itu merupakan apartemen dengan lebih dari 600 unit hunian di dalamnya. Hebatnya, meski mulai ditawarkan kepada peminat sebu­lan silam, unit apartemen tersebut tinggal sekitar 3 persen yang belum terjual. Unit berikutnya, yang baru beberapa pekan ditawarkan, sudah terjual 57 persen.

Lebih “ajaib” lagi, apartemen ini tidak berada di Jakarta, bahkan pinggiran Jakarta pun bukan. “Kami apartemen pertama yang terletak di jantung BSD City,” ucap Manajer Pemasaran Treepark Apartment Yoga Lim, membanggakan jualannya itu. Lazimnya di Indonesia, apartemen yang menjulang tinggi hanya ada di Jakarta atau kota besar lain, kawasan yang rumahnya sudah berdesak-desakan. Tapi apartemen ini berada di Serpong, kota mandiri yang terletak di pinggiran Tangerang dan sekarang kadang diberi cap “nggaya”, yakni MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


BISNIS

Proyek apartemen dan kawasan terpadu di Cikarang sedang diresmikan oleh CEO Lippo Homes Ivan Budiono. Kawasan Cikarang masih kalah "panas" dibanding wilayah Serpong. MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

BSD City. Yoga Lim membanggakan proyeknya karena berada di pusat Kota BSD. Itu karena di sana banyak apartemen yang sedang dikembangkan atau sudah berdiri. Ada Silkwood Residences di Alam Sutera, Amazana Serpong Apartment tak jauh dari sana, K2Park di Gading Serpong, sampai S­ cientia Residences di Summarecon Serpong.

Dibanding kawasan kota satelit di sekitar Jakarta, seperti Cibubur, Depok, Sentul, dan sebagainya, bisa jadi proyek apartemen di Serpong paling banyak. Pesaingnya bisa jadi kawasan Bekasi Barat dan Cikarang. Total di dua wilayah itu, ada sekitar 39 ribu unit apartemen. Sedangkan di Serpong, sendirian saja, sudah mendekati angka itu, mencapai 33 ribu unit. Itu pun kondisinya tidak begitu bagus. “Di Bekasi semua masih kosong, penyewanya tidak ada,” kata Lim agak mendramatisasi. Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi, mengatakan, Serpong menjadi pilihan pengembang membangun apartemen karena daya dukung dan lingkungan di Serpong sudah sangat mendukung. Pasarnya juga kuat. Adrianto mengatakan mereka memiliki proyek apartemen premium, seperti Midtown, dengan harga Rp 700 juta-Rp 1,5 miliar per unit. Ia sama sekali tidak sulit menjualnya. “Kami berhasil menjual 2.700 unit hanya dalam waktu sehari saja.” Begitu tinggi minat investor di Serpong, MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


BISNIS

Sejumlah alat berat meratakan lahan untuk hunian dan properti di kawasan Serpong, Tangerang. DAVID MUHARMANSYAH/ANTARA FOTO

sejumlah perumahan dan apartemen premium kadang terjual dalam waktu hanya sehari. Biasanya pemesanan apartemen dan rumah seperti ini mesti dengan sistem undi. Perumahan di kawasan Serpong memang tumbuh cepat karena berbagai faktor. Pertama, bagi pekerja Jakarta, kawasan ini menarik karena akses jalan tol ke Jakarta ada dua, jalan tol Jakarta-Serpong dan Jakarta-Merak. Dengan Bandara Soekarno-Hatta tidak terlalu jauh, hanya dipisah Kota Tangerang. Jalur kereta komuter juga membelah wilayah itu.

Akibatnya, harga rumah tapak melejit cepat sehingga apartemen mulai tumbuh. “Untuk rumah dua lantai seluas 120 meter persegi saja harganya sudah Rp 2-3 miliar di sini,” kata Lim. “Mau tak mau harus membangun rumah tumbuh, seperti apartemen.” Hal yang sama diungkapkan ahli properti Ali Tranghada. Harga rumah tapak di Serpong dan sekitarnya sudah sangat tinggi. “Solusinya hanya rumah vertikal,” ucapnya. Faktor lain, banyak industri besar dan perusahaan besar yang mulai berkantor di Serpong MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


BISNIS

Pameran apartemen di kawasan Serpong DAVID MUHARMANSYAH/ANTARA FOTO

dan sekitarnya. Inilah yang menyebabkan Cibubur tak cocok berdiri apartemen karena di sana tidak berdiri industri besar dan perkantoran perusahaan kelas dunia. Sedangkan wilayah Depok belum cocok untuk apartemen kelas menengah. “Cocoknya mahasiswa di Depok,” ucapnya. Apartemen di wilayah Bekasi, termasuk Cikarang, menurut Ali, tumbuh juga. Sayang, hunian tersebut bukan untuk pekerja di Jakarta. “Hanya untuk ekspatriat yang bekerja di

pusat industri Cikarang,” ujarnya. Adapun di Serpong pasarnya sangat beragam. Ia mengatakan mahasiswa dengan tingkat ekonomi tinggi, pekerja asing perusahaan multinasional, hingga pekerja kantoran di pabrik-pabrik besar sekitarnya bisa menjadi pasarnya. Salah satu pemegang saham Treepark, Eka Saputra, mengatakan bahwa wilayah Serpong sangat strategis. “Orang Korea banyak di Banten, rata-rata mereka bangun pabrik kecil di sini tapi sangat banyak, makanya kami memilih Serpong membangun apartemen,” ucapnya. Di Serpong, kata Ali, rata-rata pembeli apartemen 70 persen menggunakan cara tunai tapi bertahap, 30 persennya membeli dengan cara kredit pemilikan apartemen. Tarif sewa rata-rata apartemen di Serpong, ujar Ali, 6 persen dari harga beli apartemen tersebut. Menurut dia, jika harga beli apartemen tersebut Rp 300 jutaan, tarif sewanya sekitar 18 juta setahun. Salah satu pembeli Treepark Apartment MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


BISNIS

Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia Marcellus Chandra saat menjelaskan interior apartemen K2Park di Serpong, Tangerang. MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

Serpong, Valent Eddy, mengaku memilih Treepark karena harganya cukup terjangkau serta memiliki prospek untuk disewakan di kemudian hari. “Di sini kan banyak sekolah dan universitas serta kantor-kantor perusahaan multinasional. Makanya saya berani inves-

tasi besar di apartemen ini,” ucapnya. Alasan sama diungkap Tony Wijaya, yang memiliki empat unit apartemen di Great Western Resort Hotel and Apartment. Supplier bahan bangunan ini membeli pada 2007 dengan harga masih Rp 150-300 juta sebagai pendamping rumah tapaknya yang seharga sekitar Rp 3 miliar di Gading Serpong. Sekarang, apartemen itu ia sewakan Rp 32 juta per tahun. Hasil ini yang membuatnya berkata, “Makanya saya ingin berinvestasi di Serpong.” Apartemen di sana juga tumbuh karena izin di Jakarta lebih ketat. “Di daerah aturan perizinannya tak begitu ketat,” ucapnya. Ketua Real Estate Indonesia Eddy Hussy menyebut Serpong secara administratif berada di wilayah Tangerang Selatan dan bagian dari Provinsi Banten. Menurut Eddy, apartemen di Serpong-Tangerang diperuntukkan bagi kelas menengah, “Walaupun menurut kami di REI apartemen di Serpong itu terbilang untuk kalangan menengah ke bawah.” n BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Hoki Si Juki Gigi boleh tonggos, mata juling, dan tata rambutnya jabrik. Tapi penampilan tak komersial itu bukan berarti Marjuki alias si Juki jauh dari hoki. Selama tiga tahun terakhir, dia justru menjadi tokoh komik paling digilai di media sosial saat ini. Sejuta pengguna aplikasi pesan Line mengunduh beragam ekspresi stiker si Juki. Dia juga tampil mempromosikan sekitar 25 produk perusahaan ternama. Tak percaya? Simak liputannya berikut ini.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

SI JUKI, ANTARA SUNEO

DAN BART

SIMPSON SUKSES DI PASARAN BERKAT MEDIA SOSIAL. MASIH BUTUH CERITA YANG KUAT AGAR TAK SEBATAS MENJADI KOMIK HIBURAN.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Faza Meonk bersama timnya di studio Pionicon di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/4). DOK.DETIK TV

S

EKELOMPOK anak remaja tanggung cekikikan di salah satu sudut Toko Buku Gunung Agung, pusat belanja Margo City, Depok, Jawa Barat, Minggu, 26 April. Rupanya mereka tengah asyik membolak-balik komik Si Juki karya Faza Meonk. Setidaknya ada tiga judul komik yang menjadi perhatian mereka, Si Juki dan Petualangan Lulus UN, Si Juki Cari Kerja, dan #BeraniBeda, Juki untuk Indonesia Satu. Karakter si Juki digambarkan sebagai pemu-

da yang nyeleneh. Secara fisik pun tampilannya jauh dari komersial. Kedua bola matanya yang besar terlihat tak sinkron, giginya yang besarbesar berpadu dengan mulutnya yang mancung, ditambah lagi dengan rambutnya yang jabrik. Tapi dia punya moto hidup anti-mainstream dan berani beda, yang membuat sikap dan tutur katanya tak lazim sehingga menjadi unik dan lucu. “Si Juki itu mirip Suneo di Doraemon. Dia orangnya kocak banget,� kata Iqbal merujuk MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Gaya promosi stiker Si Juki di blog sijuki.com

bola mata si Juki. Sedangkan ketiga rekannya sesama pelajar kelas II di SMP 2 Depok menyebut si Juki mirip Bart Simpson, tokoh rekaan asal Hollywood. “Soalnya, enggak cuma matanya yang bulet, rambutnya juga jegrig kayak si Bart,” ujar Arie, diamini Lukas dan Nasyifa. Sore itu mereka datang ke Margo City dengan tujuan utamanya melihat-lihat Konvensi Komik Indonesia yang diselenggarakan re:On. Di ajang itu, kebetulan hadir Faza Ibnu Ubaydillah Salman alias Faza Meonk bersama para komikus lainnya. Kehadiran Faza menjadi pusat perhatian tersendiri, karena karya-karyanya sedang digandrungi para maniak media sosial.

Karakter si Juki hasil goresannya digemari oleh hampir 300 ribu orang di fan page Facebook-nya. Sedangkan follower di Twitter dan Instagram masing-masing 80 ribu dan 90 ribuan. Belum lagi beberapa buku komiknya selalu mendapat predikat best seller dan dicetak ulang rata-rata lebih dari lima kali. Eksistensi si Juki tak berhenti di komik. Faza mengembangkannya dalam bentuk merchandise, mobile game, dan terakhir stiker di aplikasi pesan Line. Sejak diunggah pada 21 April, dua hari kemudian yang mengunduh 24 ekspresi stiker si Juki mencapai satu juta orang. Untuk menggelitik para “calon mangsanya”, Faza sengaja menebar provokasi di blog, Twitter, dan media sosial lainnya, “Hati-hati, sticker ini dapat menyebabkan rusaknya hubungan pertemanan dan dijauhi oleh gebetan.” Tentang jumlah pengguna stiker yang spektakuler tersebut, lelaki kelahiran 23 Agustus 1991 itu mengaku surprised. “Sebenarnya gue sendiri enggak ada target mau di-download berapa banyak, ini di luar ekspektasi gue,” kata Faza saat ditemui majalah detik di kawasan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Komik best seller Si Juki DOK. DETIK TV

Menteng, Senin, 27 April lalu. Ketua Tim Marketing Line Indonesia, Galuh Candra Kirana, dalam siaran pers menyatakan inisiatif menstikerkan si Juki di Line merupakan salah satu upaya mendekatkan para pencinta komik dengan kartun Indonesia. “Kami pikir merupakan sesuatu yang unik mengingat karakternya telah dikenal luas dan

memiliki kekhasan tersendiri sebagai karya anak bangsa,” tulisnya. ●●● Kegemaran Faza terhadap komik tak lepas dari lingkungannya semasa kecil. Sejak Faza berusia 6 tahun, ibunya lebih senang membeliMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Kartun Benny & Mice di Kompas edisi Minggu

kan komik Dragon Ball, Doraemon, dan lainnya ketimbang mainan. Tak mengherankan bila, memasuki kelas IV SD, ia sudah bisa membuat komik dan menjualnya ke teman-teman di kelasnya seharga Rp 500. “Komiknya mostly niru-nirulah, komik berantem-berantem­an­lah. Gambarnya jelek dan enggak terlalu jelas. Tapi teman-teman terhibur,” ujar Faza. Untuk menyalurkan bakat dan hobinya, saat SMP ia ikut kursus menggambar komik. Kemu-

dian saat SMA mengambil kejuruan animasi. Selain komik Dragon Ball dan Doraemon, Faza mengaku terinspirasi oleh komik Benny & Mice karya Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad, yang biasa muncul di harian Kompas setiap hari Minggu. Tapi Faza punya obsesi lebih. Dia ingin si Juki tak hanya eksis di komik, tapi juga di media lain, seperti animasi dan cosplay. Di era media sosial seperti sekarang, ia mengaku sangat beruntung. Sebab, tanpa modal materi yang besar, kreativitasnya bisa disebar secara massal agar bisa dikenal masyarakat. Sebelum menerbitkannya dalam bentuk buku, Faza biasa mengunggah karya lewat blog sijuki.com, Facebook, Twitter, maupun Instagram. Ia sengaja membuat karakter si Juki seperti yang terlihat saat ini agar mudah dikenali dan diingat orang. Dengan karakter seperti itu pun, si Juki menjadi lebih fleksibel bila dimainkan untuk berperan sebagai tokoh lain. “Jadi, kalau saya aplikasikan menjadi Gatotkaca atau Captain America, misalnya, ciri khas Jukinya tetap ada,” ujar Faza. “Lagian, kalau si Juki dibikin terlalu sempurna dan ganteng, ya MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Hikmat Darmawan DOK. FACEBOOK

itu enggak akan beda dengan yang lain,� tuturnya. Nama Juki, yang merupakan kependekan dari Marjuki, sengaja dipilih untuk mewakili budaya Betawi sebagai lingkungannya. Kebanyakan anak Betawi era sekarang, alumnus Desain Komunikasi Visual dari Universitas Bina Nusantara itu melanjutkan, tak terlalu mengenal

budayanya tapi lebih dekat ke budaya urban metropolitan. Lewat si Juki, Faza ingin masyarakat menemukan karakter baru di dunia komik setelah era si Unyil. Bahkan dia berobsesi si Juki dan karakter-karakter lokal lainnya yang tengah disiapkan pada saatnya dapat menggeser dominasi karakter komik asing. Ia menyebut MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN antara lain Hello Kitty, Naruto, Bart Simp­son, atau Doraemon. Untuk mewujudkan obsesi tersebut, Faza mendirikan Pionicon Management. Di situ ia mengajak para kreator potensial untuk menciptakan tokoh lokal baru yang bisa sesukses si Juki. Untuk membuat cerita, Faza melahap berbagai isu hangat dan seru yang tengah menjadi trending topic. Ia mengaku tak hanya ingin membuat komik untuk tujuan luculucuan, tapi juga bisa menyampaisan untuk kan pe­ anak muda, membahas isu sosial dengan gaya sarkasme tapi ringan. Pengamat komik Hikmat Darmawan menilai karakter si Juki sudah sangat kuat dan, pada titik tertentu, orang bisa mengenali bahwa itu adalah buah karya Faza Meonk. Gaya individual seperti itu, ia melanjutkan, dimiliki oleh komikus senior di era-era sebelumnya, seperti R.A. Kosasih, Ganes T.H., dan Jan Mintaraga.

INI MASIH KOMIK SEBAGAI HIBURAN, BUKAN KOMIK UNTUK MELAKUKAN PENDAMPINGAN TERHADAP MASYARAKAT SEPERTI DI JEPANG

Di luar goresan, kisah atau gaya storytelling yang khas juga perlu dimiliki para komikus agar bisa bertahan lama. Hikmat juga memuji kejelian Faza memanfaatkan media sosial. “Dia salah satu contoh menarik dalam bisnis penerbitan komik yang baru. Sebagai produk, dia adalah kemungkinan yang menarik untuk masa depan komik Indonesia,” ujarnya. Meski begitu, Hikmat mengingatkan, jika memang ingin serius membangun komik Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, kekuatan utama harus ada pada cerita. Hanya dengan cerita yang kuat, masyarakat ingin terlibat. Tema keseharian anak muda yang diangkat si Juki, menurut Hikmat, memang sudah mewakili keseharian, tetapi belum bicara hal yang lebih dalam. “Ini masih komik sebagai hiburan, bukan komik untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat seperti di Jepang,” katanya. Komik di Jepang, menurut Hikmat, melibatkan para profesor agar karya yang muncul MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

FOTO: SUDRAJAT/MAJALAHDETIK

bisa dicerna oleh anak-anak Jepang yang kebingungan menghadapi keadaan setelah Perang Dunia I dan II. Lalu para komikus membuat karya yang menjadi teman sekaligus menjelaskan dengan bahasa anak dan logika anak, apa yang terjadi dengan Jepang yang hancur lebur.

“Komik Astro Boy itu kan pesan di baliknya bahwa teknologi bisa menghancurkan manusia kalau tidak disertai dengan kemanusiaan,” ujarnya. Komik itu diciptakan hanya beberapa tahun setelah bom atom dijatuhkan di Nagasaki dan Hiro­shima. ■ PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015 MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

SAYA INGIN

SI JUKI

NARUTO SECARA VISUAL, SI JUKI MIRIP SUNEO ATAU BART SIMPSON. “IT’S FINE, ENGGAK APA-APA.”

TRI AJUMANTO/DETIKTV

KALAHKAN

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN Sejak 2012, dia merilis sembilan komik si Juki. Dalam komik itu, Marjuki alias si Juki, yang punya potongan rambut jabrik, mata juling, dan gigi tonggos, ditampilkan sebagai sosok lakilaki usil tapi selalu bernasib baik. Selain menjadi komik pertama dari Indonesia yang secara resmi muncul di Line Webtoon, si Juki telah membintangi sekitar 25 iklan produk. Lantas, apa obsesi Faza berikutnya? Simak petikan perbincangan dengan lelaki penggemar kucing alias si meong ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar di Bandung, Senin (13/4) HUSAIN ABDULLAH/FACEBOOK

H

ANYA dalam tempo dua hari sejak dirilis pada 21 April lalu, stiker karakter lokal si Juki karya Faza Ibnu Ubaidillah alias Faza Meonk diunduh satu juta pengguna aplikasi messenger Line. Total ada 24 ekspresi si Juki yang ditampilkan melalui Line secara gratis. “Sebenarnya gue sendiri enggak ada target mau di-download berapa banyak. Ini di luar ekspektasi gue,� kata Faza.

Apa keuntungan setelah masuk Line Webtoon? Line kan mengklaim punya 37 juta user di Indonesia. Tentu itu bisa menambah pembaca (karya) saya. Line juga membayar Juki untuk itu. Tapi kan digratiskan.... Webtoon memang kebijakannya gratis semua. Saya sendiri banyak merilis komik gratis atau nanti game gratis. Visi saya ingin menjadikan si Juki sebagai next icon Indonesia. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN Anak-anak Indonesia kan lebih kenal dengan Naruto atau Spongebob. Saya maunya karakter ini dikenal banyak orang dulu. Enggak apa-apa deh gratis, yang penting orang tahu. Bagaimana si Juki bisa dilirik Line? Mungkin karena kami sudah punya penggemar fanatik. Di Facebook sudah ada 300 ribu follower, di Instagram hampir 90 ribu, dan di Twitter 80-an ribu.

Ekspresi si Juki di Line LINE CORPORATION

Itu prosesnya sejak kapan bisa dapat follower sebanyak itu? Si Juki sangat populer di kalangan pembaca komik kampus pada awal 2012. Saya memulai project branding karakter Juki lewat media sosial agar bisa dikenal masyarakat, dan produknya tidak hanya komik, tapi juga bisa ke animasi, game, dan merchandising. Saya masuk media sosial karena tidak punya modal besar. Kalau di industri licensing character kayak di Amerika, karakter Spongebob itu bermodal besar. Dia punya jalur-jalur marketing distribution yang membutuhkan modal besar.

Orang Indonesia itu katanya pengguna media sosial terbanyak, Twitter nomor satu teraktif. Media sosial tidak butuh biaya besar, tapi efektivitasnya tinggi. Saya buat konten yang related dengan masyarakat. Misalnya lagi pemilu, ya kita bikin komik strip tentang pemilu. Waktu lagi tren Arya Wiguna “Demi Tuhan”, kita bikin Anak Kampus “Demi Tugas”. Responsnya bagus dan itu viral banget. Semua bisa dikonsumsi gratis di media sosial. Biar orang kenal dulu, jualannya belakangan. Karakter si Juki mengambil inspirasi dari mana? Ini pertanyaan yang saya paling bingung jawabnya. Saya jarang melihat karakter seperti ini. Walaupun mungkin tanpa sadar saya terinspirasi dari beberapa karakter. Karena si Juki ini ada DKV (desain dan komunikasi visual). Anak desain itu kan didoktrin sama dosennya thinking out of the box. Si Juki mengilhami itu dan akhirnya dia soksokan anti-mainstream. Karakternya sok antimainstream dan sebenarnya saya bikin karakter MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN ini untuk nyindir para hipster yang suka sok anti-mainstream. Saya coba sarkas lewat Juki. Tetapi bagaimana caranya biar bisa nyampaiin pesan positif juga. Akhirnya anti-mainstream ini kita package ulang, rebranding, dan berani beda. Tujuannya agar pembaca Juki bisa berpikir tidak selalu ikut arus. Bikin sesuatu yang kreatif, bikin dari sesuatu yang dari diri sendiri.

Komik strip Si Juki DOK. SI JUKI.COM

Ada yang bilang mirip kartun Jepang? Itu kan dari segi visual. Ada yang bilang Juki mirip Suneo atau Bart Simpson. Sejak awal mendesain Juki, saya tidak kepikiran dua tokoh itu. Tetapi, ketika muncul banyak yang bilang begitu ya, It’s fine, enggak apa-apa. Rencana ke depan untuk si Juki? Saya develop beberapa karakter baru. Saya juga bikin Pionicon Management. Saya ajak kreator potensial yang nanti bisa sesukses Juki. Saya coba menjadi manajernya untuk bagaimana nanti menghubungkan karakter-karakter ini dengan publisher, studio game, animasi, brand

sebuah produk. Saya melihat, walaupun si Juki sudah cukup populer, misi saya belum tercapai karena karakter luar masih sangat banyak. Saya tidak bisa berjuang sendirian, saya butuh lebih banyak karakter ikonik yang muncul sesuai dengan target market-nya masing-masing. Berapa karakter yang sudah bergabung dengan Pionicon? Ada tujuh. Kami tidak mau ambil risiko banyak karakter. Kami pilih yang potensial. Ada yang bikin karakter khusus anak perempuan, ada yang target market-nya religi, orang dewasa, dan lain-lain. Meski secara penampilan si Juki kurang oke, dia hoki banget, ya. Sudah membintangi berapa iklan? Banyak banget. Kayak dari perusahaan telekomunikasi, handphone, sampai makanan. Sistem (kontrak)-nya eksklusif untuk jangka waktu tertentu. Misalnya si Juki dikontrak selama sebulan untuk produk tertentu, pesaingnya tidak boleh masuk. Kalau perusahaan-perusahaan besar total ada 25. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Faza Meonk (bertopi) bersama para komikus dalam Konvensi Komik Indonesia di Margo City, Depok, Minggu (26/4). DOK. FACEBOOK FAZA

Kalau yang diterbitkan menjadi buku? Saya memposisikan si Juki sebagai aktor. Dia bisa main di komik apa pun, menjadi karakter utama atau figuran. Total sudah sembilan buku komik. Terakhir yang terbit September (2014) sudah sampai cetakan keenam. Cetak pertama sekitar 8.000 eksemplar. Lalu cetak selanjutnya 5.000 eksemplar.

Ada rencana go international? Susah karena karakternya lokal banget. Karena itu, saya coba buat karakter lain yang bisa di-publish di level internasional. Si Juki sudah saya perkenalkan ke Jepang, Thailand, Malaysia. Cukup banyak yang suka visualnya karena unik. Tapi, kalau lihat kontennya, mereka enggak ngerti. â– PASTI LIBERTI MAPPAPA

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

TONYTRAX.COM

KOMIK-KOMIK ISLAMI DITERBITKAN DI MALAYSIA DAN JERMAN. AKAN DISERTAKAN DALAM FRANKFURT BOOK FESTIVAL, OKTOBER NANTI.

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

T

TONYT

RAX.CO

M

IM sepak bola Real Madrid dari Spanyol dan Liverpool dari Inggris adalah dua kesebelasan favorit Tony Hernanto alias Tony Trex. Pukul berapa pun dua kesebelasan itu berlaga, ia wajib menyaksikannya. Hingga suatu hari pada 2010, kedua tim bertemu di Liga Champions. El Real, yang bertabur bintang, seperti Cristiano Ronaldo, Ricardo

Kaka, Karim Benzema, Mesut Oezil, Angel Di Maria, dan Sami Khedira, melawan The Reds, yang diperkuat Fernando Torres, Dirk Kuyt, dan Steven Gerrard. Ketika pertandingan tengah seru-serunya, azan subuh berkumandang dari masjid sebelah rumah. “Itu bikin saya galau, dilematis banget. Tetap nonton aksi El Real melawan The Reds atau menunaikan salat subuh ke masjid,” kata Tony kepada majalah detik, Selasa, 28 April 2015. Untuk melampiaskan kegalauannya, ia lantas berkicau di Twitter: “#RealMasjid”. Di luar dugaan, rekan-rekan dan follower lainnya memberi respons bermacam-macam. Umumnya kocak. “Dari situ saya kepikiran terus untuk menjadikan judul buku, dan terwujud pada Ramadan 2011,” ujar mantan drummer sebuah grup trash metal asal Yogyakarta itu. Judul Real Masjid sengaja digunakan untuk menggambarkan kenyataan sebenarnya yang biasa terjadi di masjid. Misalnya saja, setiap kali Jumatan, pada saat khatib berkhotbah, kerap ada sebagian jemaah justru asyik MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN pada Oktober nanti. “Rencananya ke Frankfurt Book Festival,” ujarnya bangga. Untuk melanjutkan kesuksesan seri Real Masjid, Tony telah merilis Muslim United, yang merupakan pelesetan dari nama klub sepak bola asal Inggris, Manchester United. Lewat komik ini, ia mengeksplorasi fungsi masjid sebagai wahana untuk menyatukan umat Islam.

TONYTRAX.COM

Tokoh-tokoh komik Tony sengaja mengambil nama para pemain El Real, seperti Roni dari Ronaldo dan Pepi dari Pepe.

berbincang satu sama lain. “Padahal satusatunya orang yang boleh berbicara ya cuma khatib,” ujar lelaki kelahiran Blora, Jawa Tengah, 14 November 1971, itu. Tony sengaja memilih buku jenis komik agar pesan-pesan serius yang disampaikan bisa diterima dengan lebih santai. Juga tanpa terasa menggurui pembaca sehingga diharapkan bisa lebih diterima. Dengan tagline “Mencoba Menjadi Muslim yang Lebih Baik”, hingga pertengahan 2013 ia merilis tiga seri buku Real Masjid. Tokoh-tokoh komiknya sengaja mengambil nama para pemain El Real, seperti Roni dari Ronaldo dan Pepi dari Pepe. Sedangkan target pembaca selain para orang tua adalah para pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. “Alhamdulillah, ratarata tiap seri mengalami cetak ulang lebih dari tiga kali,” ujar Tony. Ketiga seri Real Masjid, ia melanjutkan, saat ini sedang dalam proses penulisan ulang dalam bahasa Inggris. Oleh penerbit dari luar negeri, rencananya buku itu akan disertakan dalam pameran buku internasional di Jerman

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN Sebab, di masjid biasa berlangsung pengajian, salat berjemaah, hingga pengumpulan infak. “Saya tetap mengangkat persoalan fikih sehari-hari yang sering kali terlupakan, seperti pentingnya salat berjemaah,” ujar pria yang bermukim di Sleman, Yogyakarta, itu.

COMICALMAGZ.COM

lll

Komik islami lainnya yang mengalami booming adalah 33 Pesan Nabi karya Vbi Djenggotten. Sarjana arsitektur dari Universitas Brawijaya, Malang, ini juga menekuni komik islami sejak 2011. Ia mengaku terinspirasi oleh mertuanya, Rahman Zainuddin, yang turut menerjemahkan hadis sahih Bukhari dan Muslim. Membaca hadis-hadis tersebut membuat

Veby kian mafhum bahwa Islam sejatinya jauh dari sikap radikal. Ia amat terpikat dan ingin memperluas pembaca hadis-hadis tersebut dalam bentuk komik. “Buku-buku komik karya saya ini lebih sebagai visualisasi hadis Nabi. Saya mencoba memaparkan solusi atas fenomena kehidupan sehari-hari berdasarkan kutipan hadis,” ujarnya. Ia mulai mengenal komik sejak di sekolah dasar hingga SMA. Saat remaja, kehadiran komik Benny-Mice di harian Kompas setiap hari Minggu turut mempengaruhi perjalanan kariernya. Veby Surya Wibawa, begitu nama aslinya, mulai kembali menekuni dunia komik saat berpacaran dengan Mira Rahman, yang kemudian menjadi istrinya. “Dia arsitek yang gemar membuat gambar komik,” ujar Vbi. Keduanya lantas berkolaborasi menerbitkan Married with Brondong pada 2010. Isinya lebih sebagai otobiografi ataupun penjelasan pernikahan mereka yang beda usia. Mira lebih tua beberapa tahun dari Vbi dan kerap dipandang aneh oleh orang-orang di sekitarnya. “Padahal MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SELINGAN

Buku-buku komik karya saya ini lebih sebagai visualisasi hadis Nabi.

Rasulullah pun menikahi Siti Khadijah yang jauh lebih tua dan rumah tangga beliau baik-baik saja,” ujar Vbi, yang kini dikaruniai sepasang anak. Sebelum berduet dengan sang istri, Vbi membuat komik dengan judul Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada pada 2009. Judul ini boleh dibilang pelesetan dari kata-kata filosof Descartes: Cogito Ergo Sum atau Aku berpikir, Maka Aku Ada. Meski ia tidak menyebut secara eksplisit sebagai komik islami, buku Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada sebetulnya menyisipkan pesan-pesan islami. Tak aneh bila jangkauan pembacanya jauh lebih luas. Total Vbi telah menerbitkan 14 buku komik. Tujuh di antaranya ia tulis sendiri, satu komik dibikin secara duo, dan sisanya kompilasi komik yang dibuat bersama teman-temannya. Khusus 33 Pesan Nabi jilid 2 meraih penghargaan dari Goodreads pada 2012 sebagai komik terbaik Anugerah Pembaca Indonesia. Ia juga dinobatkan sebagai satu di antara lima komikus Indonesia untuk program Comiconnexion, dan pertukaran budaya komikus Indonesia-Jerman

oleh Goethe Institute pada 2012. “Semua komik yang saya tulis sendiri juga diterbitkan di Malaysia oleh Humaira,” ujar Vbi, yang mengembel-embeli namanya dengan “Djenggotten” agar tak dikira sebagai perempuan. n PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 23 - 4 29- 10 MARET MEI 2015


INTERNASIONAL

SABTU KELABU

DI LEMBAH KATHMANDU “DI MANA PEMERINTAH NEPAL? APAKAH MEREKA TENGAH TIDUR DI SUATU TEMPAT?”

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Tentara dan petugas penanganan bencana Nepal mengangkat jenazah korban dari reruntuhan rumah di Kathmandu, Rabu (29/4). ADNAN ABIDI/REUTERS

S

EMUA orang bersorak gembira saat Pemba Lama, 18 tahun, berhasil ditarik keluar dari timbunan puing bangunan yang memerangkap dia selama lima hari. Wajahnya penuh debu dan tatapan matanya setengah linglung. Selama berjam-jam, tim penyelamat Nepal dibantu tim dari Amerika Serikat berjuang menyingkirkan puing demi puing supaya bisa menjangkau posisi Pemba. Pemba beruntung

tak mati terjepit pecahan beton. Puing besar yang jatuh menimpanya masih tertahan besi beton. “Operasi penyelamatan ini sangat berbahaya,” kata Andrew Olvera, anggota tim penyelamat dari Amerika. Salah sedikit saja, timbunan beton itu bisa runtuh dan menimpa Pemba. “Tapi ini risiko lawan hasil. Untuk menyelamatkan orang, kami siap mengambil risiko apa pun.” MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Perlahan, beton yang menimbun Pemba bisa disingkirkan dan wajah remaja itu menyembul di antara pecahan beton. “Dia berterima kasih kepadaku saat aku menjangkau tangannya.... Dia membisikkan namanya, alamat rumahnya, dan kami memberinya air minum. Aku yakinkan dia bahwa kami tak lama lagi bisa membawanya keluar,” kata L.B. Basnet, polisi dari Kathmandu, Nepal. Pada Sabtu menjelang tengah hari dua pekan lalu, lindu dahsyat mengguncang Kathmandu, Bharatpur, Pokhara, Kirtipur, dan kota lain di Nepal. Pusat gempa relatif dangkal, hanya 15 kilometer dari permukaan tanah, kurang-lebih 35 kilometer arah tenggara Lamjung. Lindu berkekuatan 7,8 skala Magnitudo Momen selama 10 detik itu meruntuhkan puluhan ribu bangunan di pelbagai kota di Nepal, bahkan di India. Sejumlah bangunan tua bersejarah di Lembah Kathmandu, seperti Menara Dharaha-

AKU SEMPAT BERHARAP BISA SELAMAT, TAPI KEMARIN AKU SEBENARNYA SUDAH MENYERAH.”

ra dan Kuil Manakamana, runtuh, menewaskan ratusan orang. Hingga Kamis pekan lalu, jumlah korban tewas sudah lebih dari 5.500 orang dan masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Inilah bencana gempa bumi terburuk di Nepal sejak gempa dahsyat pada 1934, yang menewaskan ribuan orang. Berada di tepi selatan di zona pertemuan dua lempeng benua, Lempeng Hindia yang menghunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, Nepal memang hidup di atas sumber gempa. Dua tahun lalu, seismolog dari Centre for Mathematical Modelling and Computer Simulation, India, Vinod Kumar Gaur, sudah memperingatkan bakal ada lindu besar di anak Benua India bersumber dari zona busur Himalaya, tempat bertemunya dua lempeng benua. Menurut Vinod, energi yang terkumpul di zona itu cukup untuk melahirkan gempa bumi berkekuatan di atas 8 skala Magnitudo Momen. “Aku tidak bisa bilang kapan gempa itu terjadi. Mungkin tak akan terjadi besok, tapi mungkin akan terjadi pada abad ini atau lebih MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Ribuan orang antre menunggu bus yang akan membawa mereka meninggalkan Kota Kathmandu, Rabu (29/4). DANISH SIDIQQUI/REUTERS

lama lagi dan menghasilkan lindu lebih besar lagi,� kata Vinod kepada The Hindu. Dan lindu besar itu datang tak disangka, lebih cepat dari yang diperkirakan Vinod. Rishi Khanal hampir menuntaskan makan siangnya di sebuah hotel di Kathmandu saat lantai di bawah kakinya mulai bergoyang. Hiasan beton di langit-langit ruangan itu jatuh

menimpanya. Kakinya patah dan orang-orang di sekelilingnya bertumbangan dihantam beton yang berguguran. Rishi tak bisa bergerak, terperangkap dalam bangunan yang runtuh. Untuk bertahan hidup, selama tiga hari dia minum air kencingnya sendiri. “Aku sempat berharap bisa selamat, tapi kemarin aku sebenarnya sudah menyerah. Semua MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Tim penyelamat dari Turki, Nepal, dan Tiongkok berjuang mengangkat korban yang terperangkap di reruntuhan hotel di Kota Kathmandu, Senin (27/4). NAVESH CITRAKHAR/REUTERS

kukuku sudah memutih dan bibirku sudah pecah-pecah. Aku yakin tak akan ada orang yang datang menyelamatkanku. Aku yakin aku bakal mati,” kata Rishi di kasur rumah sakit beberapa saat setelah dia diselamatkan. ●●●

Dua hari setelah lindu mengoyak Nepal, tim pencari dari Amerika Serikat yang terbang dari Fairfax, Virginia, tiba di Kota Bharatpur, kota besar terdekat dari pusat gempa. Mereka datang dengan membawa anjing dan perangkat akustik maupun seismik dengan satu tujuan: mencari tanda-tanda kehidupan di timbunan reruntuhan bangunan. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Namun dua hari sudah lewat, menurut Kapten Mike Davis, manajer tim, tak seorang pun yang mereka temukan di balik reruntuhan yang masih hidup. Kemungkinan mereka menemukan korban yang masih hidup semakin tipis. “Tapi kami harus terus mencoba,” kata Kapten Davis. Menurut Letnan Kolonel A.R. Rana, perwira militer Nepal, bantuan tenaga internasional mestinya dialihkan saja untuk tugas

KAMI JADI BERPIKIR, APAKAH KAMI DIBUTUHKAN DI SINI?” lain ketimbang sia-sia mencari korban selamat. “Mereka semua mengerjakan tugas yang sama, yakni mencari korban yang masih hidup.” Ribuan orang memilih mengungsi dari kota besar, seperti Kathmandu dan Bharatpur. Mereka memilih pulang ke rumah kerabat di desa. “Semua orang takut karena gempa belum benar-benar berhenti,” kata Prabu Dutta, 27 tahun, seorang pegawai bank di Kathmandu. Dia memilih bertahan di ibu kota dan bersiap masuk kerja kembali.

Sudah hampir sepekan lewat, para korban yang selamat dan kehilangan semua milik mereka—rumah, baju, uang, pekerjaan—mulai frustrasi dan murka melihat lambannya aliran bantuan. “Hingga hari keempat, kami tak punya apa pun untuk dimakan, tak ada air, tak ada listrik, dan rumah kami hancur.... Aku tak tahu apa yang dikerjakan pemerintah Nepal,” Vikas Jamban, warga Bharatpur, mengeluh. Sebagian bantuan dari sejumlah negara masih menumpuk di Bandara Kathmandu. Saat ribuan pengungsi sangat membutuhkan tenda untuk berlindung, bantuan tenda dari Tiongkok masih teronggok dalam pesawat sejak Senin lalu. Baru dua hari kemudian tenda itu dibongkar. “Kami sangat butuh tenda secepat mungkin,” kata Padam Bahadur Chand, pejabat Kementerian Kesehatan Nepal. Namun tetap saja tenda itu tak bisa dikirim ke lokasi bencana. “Jumlah truk untuk mengangkut tidak mencukupi,” kata petugas kargo di bandara. Hingga hari kelima, puluhan tenaga internasional juga masih tertahan di Kathmandu. Tak ada panduan yang jelas dari pemerintah Nepal, ke mana mereka MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Seorang perempuan berjalan di antara reruntuhan rumah di Kota Bhaktapur, Senin (27/4). ADNAN ABID/REUTERS

dikirim dan di mana daerah yang paling butuh bantuan. “Akan kami bagikan informasi segera,” kata Padam Bahadur berulang kali. Seorang dokter dari Jerman mengutarakan betapa frustrasinya mereka. Sudah dua hari dia tiba di Kathmandu dan hanya bisa bengong, tak mengerjakan apa pun. Tak ada petunjuk ke mana dan kapan dia akan dikirim ke lokasi bencana. “Kami harus dikasih tahu

ke mana kami harus pergi, apa saja yang diperlukan... waktunya semakin mendesak,” kata dokter itu. “Kemarin kami diberi tahu bahwa jumlah dokter sudah mencukupi. Tapi hari ini aku membaca di koran lokal bahwa mereka kekurangan dokter. Kami jadi berpikir, apakah kami dibutuhkan di sini?” Ketika persediaan makanan semakin tipis, makin tipis pula kesabaran para korban. Di Bhaktapur, Salina Bajracharya, 26 tahun, menggelar protes bersama ratusan korban lain. “Di mana pemerintah Nepal? Apakah mereka tengah tidur di suatu tempat? Mereka tak melakukan apa pun... persediaan makanan kami hampir habis dan belum ada bantuan apa pun yang tiba,” kata guru muda itu. Minendra Rijal, Menteri Informasi dan Komunikasi Nepal, berkilah, banyak hal harus mereka kerjakan. “Kehidupan mulai normal, tapi butuh waktu untuk sepenuhnya normal.” ■ SAPTO PRADITYO | CNN | WASHINGTON POST | NYTIMES | GUARDIAN | REUTERS

MAJALAH DETIK DETIK 44 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015 MAJALAH


INTERNASIONAL

MENGAPA

BALTIMORE MEMBARA “KOTAK DI MANA SEMUA ORANG KULIT HITAM DIANGGAP, JIKA BUKAN KRIMINAL, MAKA DIA ATLET ATAU PENYANYI RAP.”

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Kerusuhan di Baltimore pada 1968 BALTIMORE SUN

P

ADA suatu hari di Januari yang membeku, Jerriel Lyles memarkir mobilnya di depan toko P & J Carry­out di Jalan East Monument, Baltimore. Tengah lapar berat, Jerry bergegas masuk ke toko mencari makanan. Setelah membayar satu kotak ayam goreng di kasir, Jerry berniat kembali ke mobilnya. Tapi, di pintu keluar toko, seorang laki-laki besar bercelana jins dan bertopi bisbol menghalangi jalan keluar. Laki-laki itu sepertinya me-

mang berniat menghalangi jalan Jerriel. “What's up?” laki-laki itu menyapa Jerriel. Ternyata lakilaki itu tak sendirian. Ada beberapa temannya dengan pakaian serupa merubung Jerriel. Dia sempat mengira sejumlah laki-laki itu berniat merampok. Tak disangka, mereka mengaku sebagai polisi. Jerriel diminta tiarap di lantai dan akan digeledah tubuhnya. Merasa tak punya salah, Jerriel menolak. “Tiba-tiba lakilaki itu memukul kepalaku sangat keras, seolaholah ada radio handie talkie di tangannya,” kata MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Jerriel. Darah mengucur dari pelipisnya. “Pukulan itu sangat keras. Mataku sampai bengkak.” Tak jelas benar apa alasan mereka mencegat Jerriel. Padahal Jerriel tak sedang punya kasus di kepolisian. Tak bisa menerima perlakuan buruk polisi Baltimore, Jerriel mengadukan polisi itu, Detektif David Greene, ke pengadilan. Majelis hakim memutuskan polisi bersalah dan harus membayar ganti rugi maksimum atas kesalahan petugas pemerintah, yakni US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar, kepada Jerriel. Kasus Jerriel bukan satusatunya “kekalahan” polisi Baltimore di pengadilan. Selama empat tahun terakhir, lebih dari 100 kali Kepolisian Baltimore dihukum atas kelakuan personelnya. Kepolisian Baltimore harus membayar ganti rugi atas tindakan semena-mena anggotanya kepada warga Baltimore senilai US$ 5,7 juta atau hampir Rp 74 miliar. Banjir tuntutan itu juga menyedot anggaran

POLISI-POLISI INI TELAH MENCEMARI SELURUH KEPOLISIAN.”

Kepolisian Baltimore hingga US$ 5,8 juta atau Rp 75 miliar untuk membayar jasa pengacara bagi polisi yang digugat. Dan kasus-kasus perlakuan sewenang-wenang polisi Baltimore masih jauh dari selesai. Masih ada sejumlah kasus yang nyangkut di pengadilan. Sejak Januari 2011 hingga September 2014, total ada 314 gugatan dilayangkan warga Baltimore terhadap korps polisi yang semestinya melindungi mereka. Venus Green, 87 tahun, masih ingat betul bagaimana buruknya perlakuan polisi terhadap seorang nenek tua seperti dia pada Juli 2007. Pada pagi itu, Nenek Venus mendengar salah satu cucunya berteriak dari luar rumah. “Nenek, tolong telepon ambulans. Aku terkena tembakan,” teriak sang cucu. Venus segera mengangkat telepon dan menghubungi nomor 911. Tak berapa lama, petugas paramedis dan seorang polisi kulit putih datang. Alih-alih segera menolong sang cucu, polisi itu malah sibuk menyelidiki penyebab cucunya kena tembakan. “Siapa yang menembakmu? Kamu bohong, ya? Kami tak akan menolongmu karena kamu berbohong,” kata polisi itu. Keterangan dari MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Kerusuhan di Baltimore pada 1968 BALTIMORE SUN

Nenek Venus pun dia anggap angin lalu. Polisi itu malah memaksa menggeledah rumah Nenek Venus. Tapi Nenek Venus menghalanginya menggeledah rumah. Namun nenek itu bukan lawan seimbang. Kesal dihalangi, polisi itu tanpa susah payah membekuk, menyeretnya ke dapur, dan memborgol Nenek Venus. “Perempuan jalang, kamu tak ada bedanya dengan perempuan tua

kulit hitam lain yang aku kirim ke penjara,” kata polisi itu. Perempuan sepuh itu sampai merintih kesakitan. Belakangan, ketahuan salah satu lengannya patah. Pengadilan menghukum Kepolisian Baltimore membayar ganti rugi senilai US$ 95 ribu atau Rp 1,2 miliar kepada Nenek Venus. Catatan buruk polisi itu membuat Presiden Dewan Kota Baltimore, Bernard C. “Jack” Young, MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

naik pitam. “Polisi-polisi ini telah mencemari seluruh kepolisian.... Aku sudah capek mendengar besarnya dana yang dihabiskan kota ini untuk menghadapi gugatan-gugatan terhadap polisi-polisi itu,” kata Jack, kesal. Brandon Scott, Ketua Komite Keamanan Umum di Dewan Kota Baltimore, minta Komisioner Kepolisian Baltimore membersihkan kesatuannya dari para berandal berlencana itu. “Pecat mereka. Kita tak bisa terus-menerus membayar sanksi,” kata Brandon.

MEREKA MELIPAT FREDDIE SEPERTI SEEKOR KEPITING ATAU KERTAS ORIGAMI.”

●●●

Dua hari setelah Martin Luther King Junior tewas dibunuh di Memphis, Tennessee, pada 4 April 1968, Kota Baltimore di Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat, membara. Warga keturunan Afrika di kota itu menumpahkan frustrasi dan kemarahan atas kematian tokoh perjuangan hak-hak keturunan kulit hitam tersebut. Enam orang tewas, sejumlah bangunan hangus di-

bakar, ratusan toko dijarah, dan ribuan orang ditangkap. Tiga jam setelah Freddie Gray, 25 tahun, dimakamkan pada Senin pekan lalu, Kota Baltimore membara. Ratusan demonstran bentrok dengan polisi. Kayu, batu, dan rupa-rupa barang melayang ke arah polisi. Belasan polisi terluka, seorang di antaranya terluka parah. Amuk dengan cepat menyebar ke pelbagai penjuru Kota Baltimore. Sejumlah bangunan hangus dibakar dan puluhan toko tandas dijarah. Dua hari sebelumnya, ratusan warga Baltimore menggelar protes atas kematian tak wajar Freddie Gray. Polisi menangkap Freddie pada 11 April lalu dan menemukan pisau lipat di kantongnya. Freddie, yang punya catatan panjang kriminal, sempat mencoba lari. Michael Robertson, 27 tahun, teman baik Freddie, menduga sobatnya itu lari dari polisi karena pernah dipukuli polisi. Menurut seorang saksi mata, setelah tertangkap, tiga polisi mengangkat paksa Freddie ke mobil van. Satu polisi sempat menekan leher Freddie MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Seorang warga Baltimore, Maryland, mengusung poster memprotes perlakuan polisi terhadap Freddie Gray, Selasa (28/4). ERIC THAYER/REUTERS

dengan lutut, satu polisi melipat kedua kakinya. “Mereka melipat Freddie seperti seekor kepiting atau kertas origami,” kata Kevin M ­ oore, 28 tahun. Kevin, yang kenal baik dengan Freddie, sempat menyaksikan penangkapan itu. Entah apa yang terjadi selama dalam perjalanan, begitu tiba di kantor polisi, Freddie sudah tak sadar. Pemuda itu dilarikan ke Rumah Sakit Maryland Shock Trauma Center dalam kondisi koma. Sepekan dirawat dan sempat menjalani operasi di rumah sakit, nyawa Freddie tak tertolong.

Bagaimana Freddie bisa mengalami luka parah di saraf tulang belakangnya? Kepolisian Baltimore masih menginvestigasi penyebab kematian “misterius” Freddie Gray. Enam polisi telah dibebastugaskan. Tak ada yang mengaku bersalah. “Tak ada satu pun petugas yang mengaku menggunakan kekerasan,” kata Wakil Komisioner Kepolisian Baltimore, Jerry Rodriguez. Polisi kembali jadi sorotan. “Aku tak mengatakan bahwa Freddie adalah seorang malaikat.... MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Warga Baltimore menggelar protes sebagai solidaritas atas kematian Freddie Gray, Selasa (28/4). JIM YOUNG/REUTERS

Tapi, setiap kali polisi melihat pemuda kulit hitam dengan celana melorot, di kepala mereka telah tertanam bahwa dia seorang tersangka kejahatan. Polisi akan menghentikan dan menggeledah dia tanpa alasan,� kata Randolph Jackson, 51 tahun, tetangga Freddie. Padahal Baltimore bukanlah Ferguson. Warga keturunan kulit hitam di kota kecil di pinggiran Saint Louis, Missouri, itu mengamuk setelah Michael Brown, 18 tahun, tewas ditem-

bak polisi. Amarah warga Ferguson meledak setelah pengadilan membebaskan polisi yang menembak pemuda keturunan Afrika tersebut. Di Ferguson, walaupun sebagian besar penduduknya keturunan Afrika, sebagian besar polisi dan pejabat pemerintah merupakan keturunan Kaukasian. Di Kepolisian Baltimore, hampir separuh anggotanya keturunan Afrika. Komisioner Polisi Anthony Batts dan Wali Kota Baltimore Stephanie Rawlings-Blake juga kulit MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Polisi antihuru-hara bersenjata lengkap berjaga-jaga tak jauh dari Gedung CVS Pharmacy di Baltimore, Selasa (28/4). SAIT SERKAN/REUTERS

hitam. Kematian Freddie Gray, menurut anggota Dewan Kota, Brandon Scott, hanyalah pemicu. Namun amuk warga keturunan Afrika di Baltimore bersumber dari sejumlah masalah yang menumpuk bertahun-tahun. “Kita bicara soal ketidakpercayaan, ketidakberuntungan. Dan segala kesusahan itu berubah jadi kemarahan,” kata Scott. Perlakuan semena-mena polisi ha-

nya satu soal, tapi juga ada kesulitan ekonomi. Seperti kata Martin Luther King Junior, “Amuk adalah bahasa bagi mereka yang tak pernah didengarkan.” Hampir seperempat warga kawasan Baltimore Barat, tempat tinggal Freddie, hidup di bawah garis kemiskinan—penghasilan setahun kurang dari US$ 25 ribu atau Rp 320 juta dan hidup dari kupon makanan. Dan nyaris seperMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

Seorang demonstran menginjak-injak mobil polisi Baltimore seusai terjadi bentrokan, Senin (27/4). SHANNON STAPLETON/ REUTERS

lima angkatan kerjanya tak punya pekerjaan tetap. Pemuda seperti Freddie, menurut Pendeta Jamal Bryant, bak hidup dalam kotak yang semakin sempit. “Kotak di mana tak ada kesempatan kerja dan penuh prasangka rasi-

al.... Kotak di mana semua orang kulit hitam dianggap, jika bukan kriminal, maka dia atlet atau penyanyi rap,” Pendeta Jamal berkhotbah dalam pemakaman Freddie. ■ SAPTO PRADITYO | BALTIMORE SUN | CNN | WASHINGTON POST | NYTIMES | REUTERS

MAJALAH DETIK DETIK 44 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015 MAJALAH


INTERNASIONAL

TEKA-TEKI

CALON PENGGANTI

AL-BAGHDADI “DIA LEBIH PENTING, LEBIH PINTAR, DAN PUNYA HUBUNGAN BAIK DENGAN JARINGAN ISIS.”

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

WKRG

P

ADA Senin pekan lalu, All India Radio New—@airnewalerts—bercuit di Twitter. Mengutip Radio Iran, All India Radio mengabarkan berita heboh: pemimpin tertinggi Negara Islam alias ISIS telah mati. Entah dari mana Radio Iran mendapatkan berita dan siapa sumber kabar itu. Sejak beberapa pekan lalu, berulang kali berembus kabar soal kematian Abu Bakar Al-Bagh­

dadi. Dua situs berita di Irak, Alghad Press dan Al-Youm Thamen, menulis bahwa pemimpin ISIS itu meninggal setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit milik Israel di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan. Sumber kedua media itu menuturkan, dokter di rumah sakit tersebut menyatakan Al-Bagh­ dadi “telah meninggal secara klinis”. Hisham al-Hashimi, penasihat keamanan untuk pemeMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

rintah Irak, menuturkan Al-Baghdadi terluka parah saat konvoi kendaraannya dibom pesawat milik gabungan negara-negara Sekutu. “Ya, dia terluka dalam serangan di Al-Baaj, tak jauh dari Desa Umm al-Rous, Provinsi Nineveh, pada 18 Maret lalu bersama rombongannya,” kata Hisham pekan lalu. Seorang diplomat Barat dan pejabat di pemerintah Irak mengatakan serangan pada 18 Maret itu menewaskan tiga orang. Namun, pada saat itu, mereka tak tahu persis siapa saja target serangan yang tewas. Sebenarnya target utama serangan itu, menurut pejabat Irak, adalah komandan ISIS lokal. Mereka tak tahu ada target kelas kakap dalam konvoi mobil yang mereka incar, walaupun Dinas Intelijen Irak sudah lama mencium jejak Al-Baghdadi di Al-Baaj. “Al-Baghdadi memilih bersembunyi di sana

DIA AKAN MENJADI PEMIMPIN ISIS JIKA AL-BAGHDADI MENINGGAL.”

karena dia tahu Amerika hampir tak pernah menyentuh wilayah itu,” katanya. Bagi sejumlah pelarian, Al-Baaj merupakan lokasi persembunyian yang sempurna. Berada tak jauh dari perbatasan Suriah, bagi ISIS, Al-Baaj juga merupakan jalur keluar-masuk dan menyelundupkan senjata paling aman. Hingga beberapa bulan lalu satelit mata-mata Amerika mulai pasang mata terhadap semua aktivitas ISIS di Al-Baaj. Kawasan itu tak lagi jadi “surga” persembunyian tak tersentuh bagi ISIS dan Al-Baghdadi. Tapi apakah serangan pada 18 Maret lalu itu benar-benar membunuh Al-Baghdadi, Pentagon belum bisa memberi kepastian. “Kami tak punya apa pun untuk mengkonfirmasi berita tersebut,” ujar Kolonel Steve Warren, juru bicara Pentagon. Menurut sumber Guardian, setelah terluka parah pada pertengahan Maret lalu, Al-Baghdadi tak lagi sanggup pegang kendali operasi ISIS. Lantaran Al-Baghdadi terluka parah dan terkapar di rumah sakit, Dewan Syura ISIS buru-buru menggelar rapat dan mempersiapkan siapa calon pengganti seandainya Al-Baghdadi MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

REUTERS

tak bisa bertahan. Dewan Syura ISIS, menurut Hisham alHashimi, telah menyiapkan pemimpin baru bagi kelompok militan tersebut. Dia adalah Abu Alaa al-Afri alias Abdul Rahman al-Sheijlar alias Haji Iman alias Abu Suja. Sumber lain di Irak menuturkan pemilihan calon pengganti

Al-Baghdadi ini tak berjalan benar-benar mulus. Milisi ISIS di Suriah rupanya merasa kurang cocok dengan penunjukan Abu Alaa sebagai pemimpin tertinggi sementara ISIS. Selama ini Abu Alaa al-Afri merupakan satu dari sejumlah wakil Al-Baghdadi. Menurut sejumlah sumber, Al-Afri diduga bersembunyi di daerah Al-Hadar, di luar Kota Mosul. “Setelah Al-Baghdadi terluka, dia mulai pegang kendali MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

operasi ISIS.... Dia akan menjadi pemimpin ISIS jika Al-Baghdadi meninggal,” kata Hisham alHashimi. Kendati “karier”-nya di ISIS meroket, tak banyak yang tahu siapa Al-Afri. Konon, dia pernah menjadi guru fisika di Tal Afar, Provinsi Nineveh. “Dia telah menerbitkan sejumlah buku syariah.... Dia pengikut Abu Musab alSuri,” kata Hisham. Abu Musab al-Suri alias Mustafa bin Abd al-Qadir Setmariam Nasar lahir dan tumbuh besar di Aleppo, Suriah. Dia menikah dengan seorang perempuan Spanyol dan dicurigai terkait dengan dua kasus pengeboman di Negeri Matador pada 1985 dan 2004. Pernah lama berperang di Afganistan, Al-Suri merupakan satu dari segelintir anggota lingkaran dalam Abdullah Azzam dan Usamah bin Ladin, dua tokoh utama AlQaidah. CNN menyebut Al-Suri sebagai “teroris paling berbahaya yang tak pernah kalian dengar namanya”. Menurut Hisham, juga Hassan Hassan, peneliti di Delma Institute dan penulis buku ISIS:

DIA PUNYA KEBIJAKAN DALAM JIHAD, DAN PUNYA KEMAMPUAN LEBIH BAIK DALAM KEPEMIMPINAN.” asasar OIDNES

Inside the Army of Terror, dengan cepat Al-Afri menyodok menjadi salah satu tokoh terpenting di lingkaran elite ISIS. Bahkan, kata Hisham, tak sedikit yang berpendapat, peran Al-Afri lebih penting ketimbang Al-Baghdadi sendiri. “Ya, dia lebih penting, lebih pintar, dan punya hubungan baik dengan jaringan ISIS. Dia jago pidato dan berkarisma,” ujar Hisham. “Sebagian komandan ISIS berpendapat, dia punya kebijakan dalam jihad, dan punya kemampuan lebih baik dalam kepemimpinan maupun administrasi.” Sebelum ditunjuk sebagai salah satu wakil Al-Baghdadi, Al-Afri memegang jabatan sangat strategis. Dia menjadi koordinator penghubung pemimpin ISIS dengan jaringan mereka yang terbentang dari Irak, Suriah, hingga ke Libya di Afrika Utara. “Pemilihan dia sebagai koordinator wilayah ISIS menunjukkan kepercayaan mendalam terhadap Al-Afri,” kata Hassan. Sebagai mantan “senior” di jaringan Al-Qaidah, kabarnya Al-Afri condong menginginkan rekonsiliasi ISIS dengan Al-Qaidah dan sayap Al-Qaidah di Suriah, milisi Jabhat al-Nusra. Tak jelas benar apakah Al-Afri hanya akan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

INDEPENDENT

menjadi pemimpin sementara atau bakal seterusnya menjadi pemimpin tertinggi ISIS menggantikan Al-Baghdadi. Menggantikan Al-Baghdadi memimpin organisasi dengan anggota berasal dari latar belakang sangat beragam dan tersebar di wilayah yang sangat luas seperti ISIS terang bukan urusan gampang. Abu Bakar Al-Baghdadi, kata William McCants, peneliti di Brookings Institute, tak

akan mudah digantikan. Dia barangkali bukan orator yang jago dan sosok karismatis, tapi Al-Baghdadi punya sejumlah modal sehingga dia ditunjuk sebagai pemimpin ISIS: otoritas agama, klaim sebagai keturunan Nabi Muhammad, serta sokongan para tetua suku di Irak dan Suriah. Modal itu pulalah yang minimal dimiliki calon pengganti Al-Baghdadi. Walaupun tak lagi bisa mengendalikan operasi dan perang ISIS—seandainya Al-Baghdadi MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


INTERNASIONAL

ISISSTUDYGROUP

belum mati—peran Al-Baghdadi tetap sangat penting bagi ISIS. “Perannya sangat penting untuk menyeimbangkan politik internal ISIS supaya tak berujung menjadi pertarungan dalam organisasi,” kata J.M. Berger, penulis buku ISIS: The State of Terror. Dan seandainya Al-Baghdadi benar-benar

mati, tak berarti pula ISIS ikut mati. Sejumlah komandan ISIS atau penyokong dana mereka, menurut Aymann Jawad al-Tamimi, peneliti di Middle East Forum, mungkin saja bakal hengkang atau menarik dukungan. Tapi ISIS tak lantas mati. ■ SAPTO PRADITYO | AL-MONITOR | AL-ARABIYA | AL-JAZEERA | GUARDIAN | TELEGRAPH | DER SPIEGEL

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


RAY SAHETAPY

Tap judul untuk baca artikel

CICIPI HOLLYWOOD

ELIZABETH OLSEN VALENTINO ROSSI

SATU LAGI

SEMPAT TERTEKAN MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


PEOPLE PEOPLE

RAY SAHETAPY

CICIPI HOLLYWOOD

R

AY Sahetapy telah menjalani dua hari pengambilan gambar untuk film Captain America: Civil War di Atlanta, Amerika Serikat. Namun aktor gaek ini belum bersedia bercerita banyak. Mantan suami Dewi Yull ini berjanji bakal lebih terbuka soal perannya dalam film besutan sutradara Anthony Russo dan Joe Russo itu. Dia juga akan menjelaskan bagaimana proses dirinya bisa

terpilih menjadi salah satu aktor di film itu. “Belum boleh dibocorin, nanti diceritakan,� ujar Ray, yang mengaku kembali ke Jakarta pada 30 April. Kabar soal keikutsertaan Ray dalam Captain America pertama kali beredar melalui akun Twitter Wulan Guritno. Wulan juga memberikan selamat kepada pria yang berperan dalam film The Raid ini.

Ray menjadi aktor kedua dari film The Raid yang bermain di kancah Hollywood. Sebelumnya, Joe Taslim berhasil mencuri perhatian dunia lewat perannya sebagai Jah, tangan kanan Shaw, musuh Vin Diesel dan kawan-kawan. Joe Taslim sempat menyelipkan bahasa Indonesia dalam dialognya. Hmm, kirakira, apakah Bang Ray akan mengikuti gaya Joe Taslim? n KEN YUNITA

Tap untuk kembali ke Indeks People FOTO : MUNADY WIDJAJA / DETIKCOM

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


PEOPLE PEOPLE

ELIZABETH OLSEN

SEMPAT TERTEKAN

S

OSOK baru di film Avengers: Age of Ultron mencuri per­ hatian. Dialah Scarlet Witch, saudara kembar Quicksilver, yang dipe­rankan oleh si cantik Elizabeth Olsen. Aktris Amerika Serikat kelahiran 16 Februari 1989 ini menjadi sorotan tak cuma karena cantik. Perempuan yang akrab disapa Lizzie ini juga menjadi sorotan gara-gara aktingnya yang me­ mukau. Lizzie mampu mengimbangi akting

Tap untuk kembali ke Indeks People

Robert Downey Jr., Chris Hemsworth, Chris Evans, Jeremy Renner, Samuel L. Jackson, Mark Ruffalo, dan tentu saja Scarlett Johansson. Padahal, sebelum syuting, aktris yang membintangi Godzilla ini sempat terte­ kan karena penggemar Marvel di dunia ini sangat banyak. Dia takut aktingnya tak sesuai dengan harapan. “Tapi aku berusaha. Aku sebelum­ nya banyak membaca soal Scarlet Witch untuk tahu karakternya,” ujar aktris 26 tahun ini dalam sebuah wa­

wancara beberapa waktu lalu. Dengan banyak membaca soal ka­ rakternya, Lizzie akhirnya justru me­ rasa kagum terhadap sosok Scarlet Witch. Menurut dia, kekuatan super yang dimiliki karakter Scarlet Witch luar biasa. “Dia seperti satu-satunya manusia di dunia yang bisa berkomunikasi dengan hal-hal paranormal, masa de­ pan dan masa lalu, serta dunia lain. Bagiku, hal itu sangat luar biasa,” ujarnya. n K EN Y UNITA

FOTO : MARIO ANZUONI / REUTERS

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


PEOPLE PEOPLE

VALENTINO ROSSI

SATU LAGI

K

EMENANGAN di Argentina lalu membuat Valentino Rossi naik podium untuk yang ke-199 kali. Sekali lagi, pembalap yang menunggangi sembilan motor berbeda ini akan memecahkan rekor. Bukan cuma soal podium ke-200 jika balapan di Jerez dia menangi, Rossi akan menjadi rider pertama dalam 67 tahun sejarah balapan Grand Prix yang

Tap untuk kembali ke Indeks People

mencapai jumlah tersebut. Wah. Kemenangan Rossi di Argentina merupakan podium pertama Rossi di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Berarti The Doctor sudah finis di seluruh podium di 18 sirkuit yang digunakan musim ini. Secara keseluruhan, ia finis di atas podium dalam 33 sirkuit berbeda sepanjang kariernya dalam balapan Grand Prix, lebih banyak dari rider lain dalam kurun waktu 67 tahun.

Sirkuit yang paling sering dituntaskan Rossi dengan finis podium adalah Phillip Island. Pembalap 36 tahun ini naik podium di sana dalam 15 kesempatan. Rider yang berada di posisi kedua dalam daftar peraih podium terbanyak dalam balapan Grand Prix adalah pembalap legendaris Giacomo Agostini, yang 159 kali naik podium dalam kariernya. n KEN YUNITA

FOTO : MARCOS BRINDICCI / REUTERS

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN MUSIK

BERGURU LEO KRISTI

PADA ALAM

TAK BANYAK PENYANYI IDEALIS INDONESIA YANG KONSISTEN DI JALUR YANG TAK UMUM. LEO KRISTI ADA DI ANTARA YANG SEDIKIT ITU SELAMA LEBIH DARI 40 TAHUN. FOTO: RENGGA SANCAYA

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN MUSIK

S

UARANYA masih segahar dulu saat nada mengentak. Falsetto-nya tak kehilangan power. Dan ketika sampai di Lenggang Lenggok Badai Lautku, yang bercerita tentang getirnya hidup nela­yan, Leo menggeber gitarnya dengan semangat yang tak pernah luruh.

Kiranya nelayan muda kembali hanya perahu/ meninggalkan istri lama bersedih menunggu/ kenapa tak kembali/ kenapa tak kembali/ kenapa tak kembali nelayanku Sabtu malam, 25 April 2015, jadi ajang reuni dan reriungan bagi 200-an LKers (sebutan bagi penggemar Leo Kristi) dalam konser bertajuk “Leo Kristi Live in Concert @Springhill” di ­Function Hall Springhill Clubhouse, Kemayoran, Jakarta. Dua ratusan penonton memenuhi function hall. Selain penonton yang duduk di kursi, bagian depan (terdekat dengan panggung) dipenuhi penonton “kelas lesehan”. Bersama Titi Ajeng (vokal), Maryam Lupita (vokal), Aliya Shafira Wibowo (vokal), Puspita Herdiani (cajon), Mung Sriwijana (bas), Liliek Jasqee (violin), dan Djoko (gitar), Leo mengajak penonton ke masa-masa saat semua masih sederhana. Ketika duit seratus rupiah cukup untuk membeli selinting kretek, segelas kopi tubruk, dan satu pisang goreng (Di Deretan Rel Rel). Tak aneh jika penontonnya pun generasi MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN MUSIK

yang pernah mengalami masa-masa itu, walau terselip juga beberapa orang muda usia 20-an tahun. Leo mengenakan jas tutup hitam dengan pin garuda emas tersemat di tengah dada. Selain memainkan gitar, sesekali Leo memainkan harmonika, ukulele, piano, dan meniup suling. Panggung dibuat seperti hutan yang merang-

gas dengan ranting-ranting kering di tepi dan rontokan daun kering mengisi lantai panggung. Lebih dari 20 lagu dia bawakan dan semua ikut dinyanyikan penonton. Dari Catur Paramita, Nyanyian Malam, Nyanyian Maria, Kereta Laju, Tepi Surabaya, Salam dari Desa, Beludru Sutera Dusunku, Dari Fajar hingga Fajar, Laut Lepas Kita Pergi, Lewat Kiaracondong, Silhouette Kathedral Tua, Di Atas Bukit Utara Selaksa Bunga Rumput Goyang Bersama, sampai Gulagalugu Suara Nelayan. Konser ini konser Leo, tapi dia tak menempatkan diri sebagai bintang “di atas panggung� yang lebih tinggi dari penggemarnya. Dia melayani sedulur-sedulur (sapaan khas sesama LKers) tanpa terkungkung daftar lagu dan durasi. Leo menyanyikan apa saja yang diserukan penggemarnya dan memanggil LKers tampil bersama di panggung. Tak mengherankan jika konser ini berlangsung hampir empat jam. Oh, satu lagi, di tiga perempat konser, entah siapa yang membawa sekotak besar risol, tahu-tahu kotak itu sudah diestafetkan dari satu orang ke MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN MUSIK

orang lainnya. Konser apa ini? Penonton pun menggila sejak lagu pertama. Yang berkumpul di sudut kiri depan sepertinya pentolan garis kerasnya. Enam-tujuh orang menyanyi paling gegap-gempita, paling sering menyerukan request lagu, paling seru berjoget, dan paling rajin memberi aba-aba ke penonton lain dengan ketukan yang presisi.

Sebelum menyanyikan Islander milik Night­ wish, Leo bercerita saat lewat kawasan yang digunakan keriaan Konferensi Asia-Afrika di Bandung, dia melihat banner Sukarno jatuh tertiup angin. Tak ada yang mengembalikan posisi banner walau di sana banyak petugas. “Teringat saat-saat terakhir beliau, di Wisma Yaso dan kesunyian yang beliau rasakan. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN MUSIK

Kira-kira apa yang kita rasakan saat-saat akhir nanti?� ujar Leo, lirih. Kehadiran Titi Manyar seakan ibu bagi semua pemain dan penonton. Dalam usia yang tak lagi muda, suara beningnya tetap jernih dan bulat saat menanjak nada-nada tinggi, serta lincah meliuk-liuk di nada-nada cepat. Seperti ketika Titi menyanyikan Serenada 1971 dan Siti Koma-

riah Si Ikal Mayang yang diminta penonton— penonton di sudut kiri tadi itu—sementara Leo bermain piano. Engkau membaca ayat-ayat suci dan menghitung setiap dencing pundi-pundi/ aku teringat akan ibu di sana yang tak pernah membaca apa-apa/ hanya menghitung setiap hati manusia/ hanya menghitung setiap tangis manusia/ hanya menghitung setiap jerit manusia Leo si pria kelahiran Surabaya, 8 Agustus 1949, itu mulai dikenal pada 1969 lewat grup Lemon Trees bersama Gombloh dan wira-wiri di festival-festival musik folk di Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Waktu itu dia masih menggunakan nama Leo Imam Soekarno. Baru pada 1970-an namanya jadi Leo Kristi. Leo sempat membuat duet dengan Titi Ajeng dalam Leo & Christie, membawakan balada Bob Dylan, Joan Baez, Nana Mouskouri, Cat Stevens, Simon and Garfunkel, serta Peter, Paul and Mary. Kemudian membentuk MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN MUSIK

kelompok folk dengan nama Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK) dan pada 1975 merilis album debut Nyanyian Fajar pada perusahaan label Aktuil Musicollection, yang dikelola majalah musik Aktuil di Bandung. Formasi awal KRLK adalah Naniel, Mung, serta penyanyi Tatiek dan Yayuk. Barisan kemudian berubah jadi Ote, Komang, Coki Negral,

dan penyanyi kakak-adik Rafael dan Derkley, selain Mung. Hingga sekarang KRLK sudah berganti-ganti formasi, tapi semangat yang mereka usung tetap sama, menyenandungkan balada, semangat cinta bangsa, dan kisah-kisah rakyat lewat lirik-lirik puitis. Leo menemukan pengembaraan musiknya lewat perjalanan panjang menjelajahi Nusantara. Setelah Nyanyian Fajar (1975), berturut-turut KRLK mengeluarkan sepuluh album lagi, di antaranya Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Lintasan Hijau Hitam (1984), Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993), dan yang terakhir Warm, Fresh, and Healthy (2010). Nyanyian Tanah Merdeka dianggap paling sukses di pasar. Di dalamnya ada Gulagalugu Suara Nelayan, yang jadi lagu wajib tiap kali Leo manggung, Kaki Langit Cintaku Berlabuh, Salam dari Desa, Lewat Kiaracondong, Hitam Putih, Kereta Laju, dan Tepi Surabaya. Hingga kini, 40 tahun berlalu, terbukti lagu-lagunya masih berdaya sihir kuat bagi penggemar lagulagu bermutu. â– SILVIA GALIKANO MAJALAH MAJALAH DETIK DETIK 44 -- 10 10 MEI MEI 2015 2015


SENI HIBURAN

FILM

BERMULA JANJI VERA BRITTAIN PERANG DUNIA I PECAH. VERA MENINGGALKAN KAMPUS, BERGULAT DENGAN HOROR MAUT DI RUMAH SAKIT GARIS DEPAN PERTEMPURAN. HINGGA DIA MUAK PADA PERANG. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN

FILM

outh Judul: Testament of Y Genre: tory is H , a m ra D , y h p ra g Bio

Tap untuk melihat Video

nt Sutradara: James Ke whidi Skenario: Juliette To

Produksi: Sony Pictures Classic Pemain: n Alicia Vikander,dTLaero hton, ig n la o R , n o rt e g E ina Colin Morgan, Georg Bennett Durasi: 2 jam 9 menit

M

ENGAPA pula piano mahal itu yang ayahnya beli? Vera tak pernah minta piano. Yang Vera minta melanjutkan ke universitas. Toh, harga satu piano itu sama dengan ongkos kuliah setahun di Oxford. Jawaban ayahnya, selalu, perempuan bersekolah cuma buang-buang duit. Lagi pula, ujar ayahnya, semakin baik kemampuan Vera berpiano, semakin tinggi pula kelas sosial laki-laki

yang akan meminangnya. Jangan heran dulu, ini Inggris pada 1914, di pedesaan Derbyshire. Vera Brittain (Alicia Vikander) dan adiknya, Edward (Taron Egerton), adalah anak seorang industrialis sukses (Dominic West) dan istrinya yang borjuis (Emily Watson). Melihat kerasnya kemauan sang putri, Mr Brittain akhirnya mengizinkan putrinya kuliah di Oxford. Edward pun bersedia ikut memMAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN

FILM

bantu ayahnya membiayai kuliah Vera. Vera lolos tes masuk dan diterima di jurusan Sastra Inggris. Di tengah perkuliahan, Perang Dunia I pecah. Edward bergabung dalam militer dan pergi berperang bersama hampir

seluruh pemuda di Derbyshire, termasuk kawannya yang sering bertandang ke rumah, Roland Leighton (Kit Harington). Antara Roland dan Vera ada percikan asmara. Keduanya kerap bertukar puisi. Kepergian Roland ke medan perang tak urung menimbulkan kekhawatiran di diri Vera. Berbeda dengan Edward, yang ditempatkan di wilayah yang relatif aman, Roland akan bertempur di garis depan di Prancis. Namun Vera berhasil diyakinkan, perang ini tak akan lama, akan usai begitu Natal tiba. Hari-hari perkuliahan tak pernah sama lagi bagi Vera sejak masa perang. Dia tak bisa hanya berurusan dengan timbunan buku di kampus sementara pemuda lain bertaruh nyawa di medan perang. Vera pun mengambil cuti kuliah untuk bergabung dalam perang sebagai perawat di Voluntary Aid Detachment. Seperti yang diyakini masyarakat, toh perang ini bakal singkat saja, dan mereka akan berkumpul lagi saat Natal. Ternyata semua perkiraan meleset. Para pemuda itu, juga Vera, masih lebih lama lagi di medan perang. MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN

FILM

Tak ada sentimentalitas yang dibuat-buat atau dipaksakan.

Testament of Youth adalah adaptasi dari memoar Vera Brittain setebal 600 halaman dan pertama kali diterbitkan pada 1933, yang berisi hari-hari pada masa Perang Dunia I. Film ini menandai debut feature sutradara James Kent, yang sebelumnya menggarap dokumenter dan drama untuk TV Inggris. Kent bersama produser David Heyman dan Rosie Alison secara cekatan menarik tuas, dari plot romance, menaikkan volumenya jadi plot perang, sehingga dengan mudah menarik penonton terlibat dalam konflik karakterkarakternya. Kengerian perang ditampilkan secara personal, seperti ketika Vera tiap hari menyusuri nama demi nama tentara gugur yang tertulis di halaman khusus di koran. Sewaktu karakter

demi karakter diperkenalkan, segalanya diberi sedikit sentuhan magis lewat pendar indah cahaya. Pendekatan slow-burn diambil guna memberi cukup waktu bagi penonton untuk memahami setiap karakter sebelum masuk ke kekejaman perang. Adaptasi yang ditulis Juliette Towhidi mengalir natural dengan rentangan getar emosional. Tak ada sentimentalitas yang dibuat-buat atau dipaksakan. Di sana ada kesedihan, hati yang remuk, sekaligus karakter yang tahan banting. Semua elemen tersebut dirangkum dalam sebuah bungkus genre perang yang diceritakan dari persepsi berbeda. Beberapa adegan adalah rekayasa (tak ada di memoar), seperti adegan Vera tampil di depan pertemuan masyarakat yang menuntut “Jerman Mesti Bayar�. Vera naik panggung, menyerukan untuk berhenti saling tuding dan balas dendam tak berkesudahan, walau dia sendiri kehilangan orang-orang tercintanya. Kent memperhatikan benar nilai-nilai yang dianut masyarakat Inggris pada masa itu, khususnya perbedaan peran perempuan dan MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN

FILM

laki-laki yang jelas digambarkan. Perhatikan momen tak terduga ketika Mr Brittain menunjukkan emosinya sewaktu Edward pergi berperang. Juga adegan Vera yang tergopohgopoh pulang setelah menerima telegram dari rumah dan mendapati ibunya—Emily Watson bermain bagus di sini—mengeluhkan kehidupan makin sulit bagi keluarga kaya seperti mereka. Padahal yang setiap hari

Vera hadapi adalah horor maut di rumah sakit darurat di garis depan pertempuran. Yang dipuji dari film ini adalah tak ada adegan perang sama sekali. Kita melihat ada prajurit mati dan terluka, tapi tak ada adegan tembak-menembak, tak ada pertempuran, dan tak ada ledakan granat, sehingga bisa berfokus pada pergulatan batin personalnya. Aktris Swedia, Alicia Wikander (A Royal Affair, Anna Karenina) menangkap semangat Vera Brittain dengan sangat bagus. Karakter MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


SENI HIBURAN

FILM

profesor judes yang diperankan Miranda Richard menarik perhatian lewat keengganannya mengakui bahwa laki-laki pergi berperang sementara perempuan tinggal di rumah, merajut.

Dengan plot sederhana, Testament of Youth jadi drama mengharukan dan powerful. Dikentalkan skor sentimentil Max Richter, Kent membuat sebuah keseimbangan yang anggun antara keintiman personal dan kisah sejarah. â– SILVIA GALIKANO

MAJALAH DETIK MAJALAH 26 JANUARI DETIK - 14 -- 10 MAJALAH DETIK 4FEBRUARI 10 MEI MEI 2015 2015


FILM PEKAN INI

AVENGERS: AGE OF ULTRON ONY Stark (Robert Downey Jr.) memutuskan membuat program perdamaian dengan

menciptakan robot cerdas Ultron untuk menggantikan Iron Man, Captain America, Thor, The Incredible Hulk, Black Widow, dan Hawkeye. Tapi ternyata Ultron mampu berpikir dan memiliki niat jahat yang sangat mengerikan. Ultron kini menjadi musuh bersama tim Avengers. Tidak mudah bagi tim untuk membasmi Ultron di saat mereka terancam tercerai-berai karena berbeda pendapat. Tim Avengers harus bisa menghentikan rencana jahat Ultron dan membangun kekuatan bersama untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. JENIS FILM: ACTION, FANTASY | PRODUSER: KEVIN FEIGE | PRODUKSI: WALT DISNEY PICTURES | DURASI: 142 MENIT

BEAUTY THE

AND BEAST

EBUAH asmara yang tidak terduga antara

wanita cantik bernama Belle (Lea Seydoux) dan penghuni istana yang misterius. Ayah Belle, yang kedapatan mencuri mawar di rumah penghuni misterius itu, mendapat hukuman yang berat dari sang penghuni. Sebagai gantinya, Belle menukar dirinya kepada sang penghuni untuk kebebasan sang ayah.

JENIS FILM: FANTASY, ROMANCE | PRODUSER: RICHARD GRANDPIERRE | SUTRADARA: CHRISTOPHE GANS | PENULIS: SANDRA VOANH, CHRISTOPHE GANS | PRODUKSI: NIAGARA FILMS | DURASI: 112 MENIT

TURIS ROMANTIS

ABIL (Kirana Larasati), yang berperangai keras dan banyak tindikan, baru saja lolos

dari ancaman. Tuan Takur (Mike Lucock), rentenir keturunan India, menyewa kawanan preman untuk menagih utang kepada Nabil—utang ayahnya, tepatnya. Karena ayah Nabil kabur-kaburan, rentenir jadi menagih ke ibu Nabil. Melihat ini, Nabil pasang badan dan bilang akan bayar semua utang ayahnya. Para preman yang sudah menghunus pisau itu melepaskan Nabil karena ia berjanji bisa mengembalikan utang Rp 100 juta dalam waktu lima hari. Lewat dari itu, lewat juga nyawa Nabil. JENIS FILM: DRAMA | PRODUSER: CELERINA JUDISARI | SUTRADARA: SENOAJI JULIUS | PENULIS: RAHABI MANDRA | PRODUKSI: MAHAKA PICTURES & SPECTRUM FILM | DURASI: 95 MENIT

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


KATALOG

KETIKA WIKA DISEGANI DI ASIA TENGGARA

S

EMULA PT Wijaya Karya (Wika) hanya dikenal sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pemasangan instalasi listrik dan pipa air. Tapi, sejak go public pada 2007, perusahaan ini tumbuh dan berkembang ke berbagai lini di bidang pembangunan jasa konstruksi hingga memasuki bidang investasi. Lewat “Visi 2020”, Wika menargetkan menjadi salah satu per­ usahaan engineering, procurement, and construction dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Kok bisa? Buku ini memaparkan berbagai strategi yang dijalankan Wika, seperti keberanian­ nya melakukan transformasi dari sisi visi, portofolio, bisnis, wilayah pasar, segmen pasar, dan pengelolaan sumber daya

JUDUL: GREAT PEOPLE TO GREAT BUSINESS | EDITOR: DJONI EDWARD | PENERBIT: GAGAS BISNIS | TERBITAN: MARET 2015 | TEBAL: XX + 324 HALAMAN

manusia. Prinsip “the right man on the right place” sepertinya dipegang betul oleh mana­ jemen Wika. Sebab, orang-orang yang tepat terbukti menghasilkan prestasi maksimal bagi perusahaan. Orang-orang yang tepat ini diper­ oleh dengan cara senantiasa melakukan pe­ nyempurnaan dalam hal rekrutmen, pengem­ bangan, hingga kaderisasi kepemimpinan. Dari lima bab isi buku ini, uraiannya diper­ kaya oleh analisis pakar manajemen yang dikenal sebagai dekan termuda Fakultas Eko­ nomi Universitas Indonesia, yakni Profesor Dr Firmanzah. Materi buku ini juga diperkaya oleh foto-foto dan infografis yang menarik, se­ hingga pembaca tak akan merasa cepat lelah membacanya.

MAJALAH DETIK 29MAJALAH SEPTEMBER -54 OKTOBER 2014 DETIK - 10 MEI 2015


KATALOG

BERKACA PADA CEO DUNIA

S

ELAIN harus memiliki karisma, kebijaksanaan bak seorang filsuf, dan bakat komunikasi sehebat diplomat, pemimpin yang baik mesti memiliki kemam­ puan membuat perencanaan yang baik dan detail. Termasuk perencanaan untuk menghadapi segala kemungkinan terburuk. Sebab, dengan begitu, efek bencana atau risiko bisnis yang dikelola dapat diperkecil. Untuk yang terakhir, buku ini mengutip Richard Branson, pemimpin Virgin Group. “Selalu miliki SOP (standard operating procedure) bencana yang siap setiap saat. Se­ bab, jika sesuatu yang mengerikan benar-benar terjadi, banyak orang yang menda­ tangi Anda untuk mencari solusinya.” Selain pesan dari Branson, buku ini dilengkapi dengan tip-tip yang disampaikan Jack Welch dari General Electric, Lee Iacocca dari Chrysler, David Packard (Hewlett-Packard), dan Louis Gerstner dari IBM. Singkatnya, Anda tak perlu membaca biografi para CEO terkemuka dunia satu per satu untuk dapat memetik pelajaran dari mereka. Buku ini telah merangkum pokokpokok pikiran mereka.

JUDUL: 100 GREAT LEADERSHIP IDEAS | PENULIS: JONATHAN GIFFORD | PENERBIT: NOURA BOOKS | TERBITAN: DESEMBER 2014 | TEBAL: XIX + 318 HALAMAN

MAJALAH DETIK 29MAJALAH SEPTEMBER -54 OKTOBER 2014 DETIK - 10 MEI 2015


KATALOG

MEMBACA KUNCI APRESIASI

KARYA SASTRA

I JUDUL: BILANG BEGINI, MAKSUDNYA BEGITU | PENULIS: SAPARDI DJOKO DAMONO| PENERBIT: GRAMEDIA | TERBITAN: DESEMBER 2014 | TEBAL: 138 HALAMAN

NI bukan buku teori sastra, melain足 kan semacam ajakan Sapardi Djoko Damono untuk mengapresiasi puisi dengan pengenalan akan sejumlah alat kebahasaan yang dimanfaatkan penyair untuk menyampaikan sesuatu yang bisa saja berupa cerita, gagasan, sikap, suasana, dan sebagainya. Pe足 mahaman atas alat-alat itu diharapkan membantu tumbuhnya apresiasi puisi yang lebih baik. Dalam apresiasi sastra, kata Sapardi, hubungan langsung pembaca dengan pengarang sama sekali tidak penting, terutama kalau si pengarang sudah

meninggal. Hubungan yang harus dijalin adalah antara karya sastra dan pembaca. Berhadapan langsung atau membaca karya lebih penting daripada bertemu dengan si pengarang. Melalui buku ini, Sapardi juga mene足 gaskan, panduan atau teori apresiasi sastra tidak akan menghasilkan tafsir atau penghargaan yang sama terhadap suatu karya. Latar pendidikan, pengala足 man, dan lainnya akan mempengaruhi kemampuan setiap pembaca dalam memahami suatu karya sastra. n SUDRAJAT

MAJALAH DETIK 29MAJALAH SEPTEMBER -54 OKTOBER 2014 DETIK - 10 MEI 2015


AGENDA

PRESENTATION: THE CHINESE AMERICANS (IN PROGRESS)

8 MEI 2015, PUKUL 13.30 WIB-15.00 WIB

@america. Pacific Place Mall lt. 3, Jakarta

PERTUNJUKAN PUISI: DON QUIXOTE

Penampil: Landung R. Simatupang, Niniek L. Karim, Sri Hanuraga, Adra Karim

Teater Salihara Tiket: Rp 75.000 (umum), Rp 50.000 (pelajar/ mahasiswa)

SABTU, 9 MEI 2015, PUKUL 20.00 WIB

SABTU, 9 MEI 2015

Indonesia Convention Exhibition, BSD City

KATY PERRY PRISMATIC WORLD TOUR JAKARTA

KELAS FILSAFAT: MASSA, IDEOLOGI, DAN TEROR

Pengajar: F. Budi Hardiman TIAP SABTU, 2, 9, 23, 30 MEI 2015, PUKUL 16.00 WIB

Serambi Salihara Tiket: Rp 200.000 (umum), Rp 150.000 (pelajar/mahasiswa)

MAJALAH DETIK 4 - 10 MEI 2015


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4 Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. @majalah_detik

majalah detik


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.