Redaksi Titik Dua : Mini Magazine (Encounter The Stream)

Page 1



8 Edisi 8 // Agustus 2018//

“Encounter The Stream�

Contact us marketing.titikdua@gmail.com Kampus Syahdan - Jalan Kyai Haji Syahdan No.9, RT.6/RW.12, Kemanggisan, Palmerah, RT.6/RW.12, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11480 redaksi.titikdua@gmail.com


STRUKTUR

REDAKSI

PIMPINAN REDAKSI :

Faizah Amrina EDITOR : Ammar Farras K. Razan Deynadia Yolia Kristanto MARKETING : Krisdiana Pujiastuti Dimitri Lola Maura Shafa KREATIF : Intanoviana Gamiri Jessica Nielshan Andre Francesky Aprilia Cahnia Sylvia Dianingsih Wynne Clarissa JURNALIS : Margareta Melvie Aurelia Azura Puti Rayesha Raihan Rakha Stella Yohanna Cindy Aurellia


Ting Tong

Ting Tong! Minat terhadap jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) kini semakin besar. Banyak lembaga pendidikan yang kini membuka program terhadap bidang studi tersebut sebagai tanda meningkatnya minat serta kebutuhan terhadap program studi ini di pasaran. Beberapa mahasiswa yang sadar akan hal ini, memilih untuk mencari pengalaman lebih awal, dengan harapan kemudahan untuk bergabung dalam industri desain. Namun hal tersebut juga belum tentu menjadi golden pass dan celakanya, masih banyak mahasiswa yang belum sadar akan hal tersebut. Fenomena tersebut muncul karena ketidaktahuan mahasiswa DKV akan gambaran dunia industri desain. Banyak mahasiswa yang cenderung masih bingung dalam menentukan pilihannya untuk melangkah kemana setelah ini. Selain itu juga hal ini dipicu karena minimnya informasi mengenai workflow, serta tujuan dan minat yang belum menemukan role model yang tepat dalam industri ini. Sesuai arti dari tema Redaksi Titik Dua edisi ke – 8 ini yaitu “Encounter The Stream” yang artinya “melawan arus”, kami ingin mengajak mahasiswa DKV untuk bergerak melawan arus. Sudah saatnya kita yang mengatur sistem, jangan sampai terjebak dalam sistem yang malah membuat kita tersesat dalam menemukan tujuan kita sendiri.

R

E

D

A

K

S

I

T

I

T

I

K

D

U

A

Bukankah sudah saatnya seekor burung untuk sadar membentangkan sayap dan siap untuk terbang? Disclaimer! Redaksi Titik Dua edisi ke – 8 ini produksi dalam bentuk mini magazine atas kolaborasi dengan Caroline F. Sunarko mahasiswa S2 IKJ yang sedang menjalani thesis. Selamat menikmati halaman-halaman setelah ini!

Salam Kreatif!

Redaksi Titik Dua 2018


DAFTAR ISI 03

Ting Tong

05

Lembar Kontributor

06-07

Konsep Cover

08-13

Singgah Sekejap

14 - 2 1

Lampu Pijar

22-25

Cangkir Kopi

26-27

Lembar Kreatif

28-31

Lakon Domestik

32-35

Rekan Kreatif

36-37

Intermezzo

38-41

Lorong Ide

42-43

Bikin Pinter


K O N T R I B U T O R Raymond Copa Beliau merupakan salah satu dosen jurusan DKV dari Universitas Bina Nusantara yang saat ini juga menjabat sebagai founder dari start-up advertising agency “KATA Digital”.

Diandra Pramestisari Pololessy Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ‘15 Juara dalam kompetisi Vignette film pendek.

Obelia Simone Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ‘15 juara dalam kompetisi Vignette film pendek.

Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ‘15. Juara dalam kompetisi Vignette film pendek.

Haryani Soenarso

Aryo Bimo

Haryani Soenarso, atau akrab disapa Bu Tiwai adalah Dosen Jurusan DKV di Universitas Bina Nusantara. Dan telah lama terjun kedalam dunia desain advertising.

Aryo Bimo, atau akrab disapa Pak Bimo adalah seorang praktisi di dunia Advertising. Beliau saat ini aktif mengajar sebagai Dosen di Jurusan DKV Creative Advertising di Universitas Bina Nusantara.

05


06


am E

ter Th

o u c n n

e Stre

Ikan ada yang berenang bersama ke tujuan yang sama, ada juga yang memilih berenang ke arah yang berbeda. Ini merupakan metafora terhadap tema zine kami kali ini, yaitu Encounter The Stream. Ikan-ikan yang berbeda arah mungkin memang sedikit, tetapi mereka tidak lebih kecil, lebih lambat, ataupun lebih lemah daripada ikan mayoritas yang berenang ke arah yang sama. Mereka hanyalah berani melakukan hal yang beda, mereka berani think outside the box. Namun, bukan berarti ikan-ikan satu arah itu salah.

am E

ter Th

o u c n n

e Stre

Semua itu merupakan pilihan, sama seperti bila kita, seorang desainer, apakah ingin terus ikat arus atau berani jadi disruptive?

07


Singgah sekejap

Didalam reka, manusia bermimpi, melihat ke langit berbintang untuk membayangkan dunia yang jauh dan kedalam pendar api unggun dimana peradaban awal manusia dimulai.

08

Apa yang disampaikan kata sejak masa itu sampai sekarang sangatlah terbatas, terbentur perbedaan makna yang dibatasi ribuan tahun migrasi geografis dan seleksi kultural, tetapi rupa bisa meninggalkan rasa yang memicu pengertian melewati batasan waktu, jarak, dan makna. Pada tanggal 21 Juli 2018 tim jurnalis Titik Dua sempat mengunjungi pameran Reka Rupa Rasa yang berlokasi di dia.lo.gue, Kemang. Acara reka rupa ini merupakan rangkaian acara berbasis illustrasi yang terdiri dari pameran, pasar seni, talkshow, dan workshop yang diselenggarakan dari rangka 20 Juli hingga 19 Agustus 2018.

Reka Rupa Rasa


Yeji Jun

Memasuki ke area pameran, karya Yeji Jun yang berwarna dan ceria akan menyambut anda. Yeji Yun menggunaan teknik ilustrasi untuk menghubungkan dirinya kepada dunia. Dan illustrator kelahiran Seoul ini tidak setengah hati dalam melakukannya.

Dengan daftar klien yang beragam dari seluruh dunia, karya ilustrasi Yeji dapat ditemukan dalam banyak medium, entah itu sebagai pelengkap editorial majalah dan buku, sebagai merchandise dalam bentuk kaos, sampai ke promosi untuk festival music dan televisi. Dan selain berkarya komersil Yeji masih menyempatkan dirinya untuk membuat karya personal berupa artwork untuk pameran dan proyek bukunya.

09


Kendra

Singgah sekejap

Kemudian memasuki ruang pameran kita akan melihat berbagai macam karya yang dibawa oleh seniman dari Indonesia dan Asia, seperti Citra Marina, Debbie

Tea, Kendra Ahimsa, Kendra Paramita, Koichiro Kashima, Lala Bohang, Mulie Addicoat, Nuttapong Daovichitr, Percolate Galactic, Sandy Lee, dan Wanara Studio.

10

Ditengah – tengah area pameran, ada karya Kendra Paramita yang menonjol dengan ilustrasinya yang menggambarkan suasana politik Indonesia. Bagi sang Kendra sendiri, ilustrasi adalah medium untuk bersuara. Setiap minggu Kendra membentuk imaji hasil acrobat pikir dari materi investigasi jurnalistik, menggaungkan apa yang benar dan layak diberitakan. Sebuah jurnalistik visual, begitu Kendra menyebutnya.


Kendra Paramita

PO IN LIT “P DO IK IN OLI NES PO DONTIK IA IN LIT ES DO IK IA ” NE SI A

Paramita 61 11 10

Sejak tahun 2004 bergabung dengan majalah Tempo dan mulai menggarap sampul sejak 2005, kekaryaan Kendra tidak lepas dari kontroversi bahkan gugatan dari mereka yang tidak suka dipaparkan kebenaran. Bahkan pada satu kesempatan seluruh majalah diborong habis dalam waktu singkat. Dalam hal ini, ilustrasi sungguh berperan memberikan suara bagi isu – isu di luar agenda para elit dalam wujud visual yang menggelitik.


Ada juga ilustrasi binatang yang dipajang dalam bentuk cut out milik Sandy Lee. Dalam pameran ini, Sandy lebih dominan menunjukan gambar-gambar hewan, yang dibingkai dalam bentuk cut out.

Ketertarikan Sandy Lee akan studi anatomi dapat diduga dari hasil karyanya dengan ilustrasi flora fauna dan kemahirannya dalam paper engineering, membuat papercraft dan pop-up bermekanisme yang rumit, yang terkadang mendukung kreasi ilustrasinya menjadi semakin nyata.

0.1

Dengan pendekatan realistic naturalis Sandy berkarya menciptakan ilustrasi makhluk hidup yang terlihat nyata.

12 Ia memahami bagaimana proporsi sebuah makhluk secara nyata seharusnya diterjemahkan ke dalam medium gambar. Kecintaan Sandy akan flora dan fauna berpadu dengan talenta artistiknya dalam berilustrasi membawanya menjadi contributor tetap ilustrasi majalah National Geographic Indonesia. Dengan pendekatan realistic naturalis Sandy berkarya menciptakan ilustrasi makhluk hidup yang terlihat nyata.

Ia memahami bagaimana proporsi sebuah makhluk secara nyata seharusnya diterjemahkan ke dalam medium gambar. Kecintaan Sandy akan flora dan fauna berpadu dengan talenta artistiknya dalam berilustrasi membawanya menjadi contributor tetap ilustrasi majalah National Geographic Indonesia.


Di bagian belakang, terdapat sebuah ruang yang didedikasikan untuk karya minimalis Koichiro Kashima.

Ia menggali inspirasi dari dunia wonderland, Koichiro Kashima mahir dalam menciptakan ilustrasi yang -

mengharuskan dan menawan,memancark an perasaan hangat yang nyaman dan menyeluruh.

Kelihaian gaya visualnya dalam berkarya membawa nafas baru sekaligus spectrum yang berbeda pada gaya tampilan berani para illustrator di generasinya.

KOICHIRO

Menggunakan teknik sapuan kuas cat air yang transparan dan halus, illustrator asal Osaka ini memakai karyanya untuk mengenalkan dunia ajaib yang ada pada dirinya kepada dunia luar. Talenta Artistiknya diejawantahkan ke dalam berbagai medium ilustratif, dari buku anak anak, sampai ke animasi dan figur karakter.

KASHIMA

13


Lampu Pijar

6114

Bisa /bi¡sa/ v mampu (kuasa melakukan sesuatu); dapat


...teori desain dapat dipelajari sejalan dengan waktu dan proses. “ Tidak mungkin kan seseorang yang baru terjun ke dunia desain langsung jago. Yang terpenting adalah kamu paham tentang skill dasar dalam mendesain, karena itu adalah modal dasar dari seorang desainer.� –Raymond Copa. 61 15

Dalam perjalanan menempuh pendidikan di universitas, seringkali kita menjumpai berbagai macam mahasiswa desain. Mulai dari mahasiswa yang hanya semangat pada beberapa matakuliah tertentu, mahasiswa yang berusaha meraih IPK sempurna (dan tidak jarang pula ditemui mahasiswa yang tidak tidur demi tugas), hingga mahasiswa yang merasa dirinya ‘salah jurusan’ karena kurangnya rasa percaya diri dan keingintahuan mengenai manfaat materi yang disampaikan untuk terjun ke industri kreatif.


Lampu Pijar Setiap kampus sudah pasti telah menyiapkan berbagai macam materi yang berkembang secara konstan, hingga pemberian tugas (praktik) sebagai wujud dari

16 61

kompetensi seorang mahasiswa pada mata kuliah tersebut, namun sayangnya, hal-hal kecil seperti ini seringkali dianggap remeh oleh mahasiswa dan dirasa tidak bermafaat bagi dirinya kelak. Hal ini terjadi karena semasa sekolah, anak tersebut ditekankan untuk bisa mengerjakan semua tugas dari semua matapelajaran yang diberikan oleh guru,

Wawancara pada rubrik cangkir kopi yang dituliskan oleh tim Titik Dua terhadap salah satu dosen DKV Binus University, Bu Haryani Soenarso mengungkapkan bahwa mahasiswa cenderung berpikir bahwa “I’m just an object�, yaitu objek pendidikan dan masih belum paham mengenai skill yang akan diasah untuk menemukan passion tersebut, sehingga mahasiswa cenderung berhenti di tengah jalan atau tetap mengikuti perkuliahan, asal ada nilai. Lemahnya komitmen dan rasa keingintahuan mahasiswa tersebut yang memicu kenaikan angka kelulusan mahasiswa jurusan DKV, namun tidak sedikit yang ‘banting setir’ ke profesi lain.

sehingga terbentuk pola pikir bahwa sebagai mahasiswa dalam suatu jurusan sama dengan harus bisa mengerjakan semua matakuliah yang telah diberikan, namun tidak demikian.


Mungkin hal ini merupakan hal yang wajar di negeri ini, atau malah sudah merupakan bagian dari budaya negara kita sendiri, yang selalu menganggap bahwa sekolah, kampus, dan lingkup akademis lainnya hanya sebagai “beban kewajiban� belaka. Pikiran para penuntut ilmu dalam negeri ini selalu diwarnai oleh rasa cemas, rasa khawatir, dan rasa resah akan suatu tuntutan untuk mendapat sekedar nilai angka – angka maya, namun banyak dari mereka yang lupa akan esensi utama dalam menimba ilmu, yaitu menikmatinya. Jika ingin menjadi seorang insan yang kreatif maka perlu adanya perjuangan dan tindakan yang juga kreatif. Melihat dari sisi bahwa kesempatan untuk dapat belajar dan menuntut ilmu merupakan suatu hal yang patut di syukuri sekaligus diperjuangkan.

L

A

M

P

U

P

I

J

A

R

17 61


Lampu Pijar

LAM-

6118

An interview with

Aryo Bimo

Aryo Bimo, atau akrab disapa Pak Bimo adalah seorang praktisi di dunia Advertising. Beliau saat ini aktif mengajar sebagai Dosen di Jurusan DKV Creative Advertising di Universitas Bina Nusantara. Pengalamannya yang telah lama terjun kedalam dunia desain advertising, serta posisinya sebagai pengajar di kampus membuat Pak Bimo memiliki wawasan yang luas akan dunia advertising, baik dari segi bisnis maupun edukasinya. Dalam rubik kali ini Pak Bimo berkesempatan untuk berbagi kepada tim Titik Dua seputar pengalaman dan pandanganya tentang dunia Advertising.

P


Menurut Pak Bimo apa yang dimaksud dengan disruptif ?

PU

Kalau pendapat saya, seiring zaman kualitasnya mengalami penurunan, karena banyak faktor, Menurut saya, pemahaman tentang perspektif dan proporsi atau kedalaman ruang itu harus dipahami terlebih dahulu sebelum seseorang memutuskan untuk masuk desain, karena tanpa pemahaman itu kita akan mengalami kesulitan menggambar sketsa, dan sketsa itu adalah media komunikasi yang penting dalam berkarya. Yang kedua, gadget atau teknologi itu sangat membawa perubahaan yang signifikan dalam desain. Di satu sisi ia sangat memudahkan, okelah untuk mencari inspirasi, ide, dan lain lain. Namun di sisi lain, teknologi ini justru membuat kita malas. Dan kita tidak bisa menolak karena ini sudah menjadi sebuah keniscayaan. Karena itu kesulitannya terletak di cara kita membalikkan alat dasar desainer ( sketsa ) dengan HP yang dijadikan jalan pintas berkarya. mungkin itu yang bagi saya termasuk disruptif (gangguan)

Jadi ada suatu kebiasaan yang berbeda, walau pun harusnya sebagai desainer itu terlepas dari jaman ataupun waktu harusnya masih ada ketrikatan,benang merah yang sama. Which is proses itu sendiri sebenernya. Sering mahasiswa ngeluh, "Duh ini nugas mulu kayak ga abis abis" Oke, saya dulu juga pernah seusia kamu, pernah malas juga. Tapi kemudian saya berpikir, ini saya sudah masuk ke bidang yang memang sudah saya pilih dan menemukan sesuatu yang saya suka.

19

PI-

Mungkin pemahaman kebanyakan mahasiswa itu hanya di “Tugas itu cuman jadi beban� dan dianggap sebagai “sesuatu yang hanya dilalui saja�. Prosesnya tidak di nikmati. Lah kamu masuk desain. kalo mau nyantai nyantai aja ya tidak kuliah... desain tuh ya begini. Mau jurusan apapun tetep ada tugasnya. Ekonomi? Bukunya tebal, matematikanya harus kuat.


Menurut bapak, apakah nilai saat kuliah itu berpengaruh di dunia kerja? Menurut pengalaman saya didunia kreatif itu yang lebih ditonjolkan adalah portofolio, karena itu saya tidak terlalu suka menyebut anak DKV itu pinter. Jujur kalo didunia kerja tidak ada yang tanya "ipk lo berapa?" dunia Kreatif lebih melihat "apasih yang udah lo hasilin?". Tetapi bukan berarti lo mengabaikan nilai, namun tinggal gimana ia mencapai nilai ipk nya? Apa dari Creative Thinkingnya? Kekuatan Teori Desain nya? Skill Menggambarnya? 20 61

Bagaimana work environment di dunia kreatif? Kalau environtment ya sebenernya enak enak aja, mungkin ada beberapa kantor yang punya privilage kantor yang asik, ada yang bagus.. tapi ada juga agensi kecil yang proper . kalau di agensi kita bisa bertemu dengan brand baru, kita bisa eksplorasi, wawasan dan pengetahuan yang lebih banyak. Apalagi kalo multi-nasional dan brand nya banyak, lingkupnya lebih luas.

Bagaimana peluang sebagai desainer saat ini? Kalo jaman sekarang sih lebih berpindah ke digital. Banyak editorial, majalah majalah dan percetakan yang tutup. Kita juga harus mengamati dan paham perubahan media ini, yang sangat cepat. Karena memang itu yang bakalan jadi dunia advertising di masa mendatang. Jadi kalau ditanya peluang, pasti ada namun, tantangan, environment dan medianya yang berubah dan berkembang. Dalam iklim bisnis lokal, masih banyak terjadi iklim bisnis yang tidak sehat. Yang bisa diandalkan sekarang lebih ke Cepat dan Harga. Parahnya, terkadang agency Multinasional juga masuk kedalam iklim bisnis lokal. Faktornya kalo menurut saya, terletak di kurangnya regulasi dari pemerintah juga Asosiasi desain yang belum berjalan maksimal. Karena itu, akhirnya banyak juga praktisi yang mengadaptasi dari akademisi. Yang selain mengedepankan ilmu praktek desainnya, juga turut mencampur ilmu teoritikalnya, seperti bisnis, komunikasi , selling dan lainnya, jadi the Whole of Creative Industry itself.


Faktor lainnya, menurut saya dari pola hidup pendidikan ke anak anak sekarang yang emang di didik tidak sekeras seperti dulu. Namun yang terjadi adalah rasa empati dan respek nya malah jadi kurang. Sopan santun, menyampaikan pendapat, jadi kayak melempem. Sekolah itu cuman sepersekian persen mendidik sikap anak, tapi yang paling banyak pengaruhnya itu dari pola hidup keseharian dan keluarganya, which is yang berasal dari rumah. Kalau didikan dari rumahnya tidak maksimal, di akademis ia akan mengalami kesulitan mengubah sikapnya. Bagaimana caranya kita beradaptasi dengan HP, Digital, dan Teknologi juga berpengaruh.

Pada akhirnya kalo dibilang Disruptif bagi saya karena sekarang memang jamannya seperti itu.

21


An interview with

Cangkir kopi

22

Sebagai seorang senior yang telah lama berkecimpung dalam dunia advertising agency, Haryani Soenarso, atau akrab disapa Bu Tiwai masih tetap menunjukan semangatnya untuk terus mengabdi dan berkarya pada dunia desain lewat perannya saat ini sebagai Dosen Jurusan DKV di Universitas Bina Nusantara. Lewat pengalamannya yang telah lama terjun kedalam dunia desain advertising dan telah menangani berbagai klien ternama seperti perusahaan multi-nasional Unilever, Bu Tiwai berbaik hati menyempatkan waktunya untuk berbagi sedikit pengalaman dan pandangannya akan dunia desain dimasa sekarang.

Apa sih, definisi dan pengertian disruptif menurut Bu Tiwai?

Bu Tiwai : Disebut sebagai disruptif bahwa sekarang perubahan mahasiswa itu sebenarnya tidak perlu masuk ke kampus, misalnya bisa belajar online, blog, atau dari dosen-dosen yang terikat suatu organisasi, membantu seseorang untuk mendapatkan ilmu dan gelar, yang tidak seperti pada umumnya itu namanya disruptif. Disruptif itu adalah sebuah pandangan mahasiswa tentang apa sebenarnya peran dia dalam sistem pendidikan.


Kalau dia misalnya melihat dirinya itu sebagai objek pendidikan, berarti dia mainstream. Mahasiswa jadi berpikir bahwa “I’m just an object”. Pokoknya gue ikut aja mau dari sini dan ke sana sampai lulus.’ Atau yang punya peran merasa bahwa ini adalah sesuatu yang ‘gue’.

“Gue masuk sini karena ini yang gue inginkan”, seperti A, B C, D, E, F, anak-anak yang seperti itu kalau masuk ke sebuah sistem, pasti akan menilai sistem itu, ‘sesuai nggak, sama apa yang gue inginkan?’ kalau nggak sesuai sama itu semua, dia pasti akan memberontak. Pasti berontak.

23

Entah setuju, tidak setuju, atau keluar. Contoh dari mahasiswa saya, antara 80-90% itu adalah objek pendidikan. “At least I got a degree”. Nah anak-anak ini nilainya ga terlalu tinggi, pokoknya lulus, pokoknya S1. Nanti saat dia lulus, dia akan mencari pasarnya. Nah biasanya, kasus per kasus in general yang terjadi kalau saya liat itu, nanti mereka magang, keluar dari kampus ini, baru mereka tau apa yang mereka inginkan.


Misalnya, “kayaknya gue harus ngikutin A nih,� berarti nanti dia akan masuk di perusahaan yang A, namun ketika dia nggak suka sama perusahaan itu kan sudah beda. Tidak ada dosen, tidak ada sistem yang memaksa dia atau menuntun dia. Saat itu dia akan tau, kalau dia suka atau nggak suka. Kalau dia suka, pasti suka banget. Biasanya kalau anak magang masuk lagi, perilakunya akan berubah. Yang bener itu pasti akan berubah, bahkan yang ga bener itu pasti akan berubah.

Karena saat itu dia sudah melihat, “is it you? Is it me? Am I happy or not? Gue senengnya kayak begini, kenapa harus kayak gitu?� Makanya, magang ini penting sekali di industri kreatif, terutama karena terlalu luas, skill-nya. Dalam magang, mereka akan menemukan apa yang mereka suka dan tidak suka, dan saat itu baru nemu. Pendidikan di Indonesia itu kan sangat miskin, dalam artian, sebelum kuliah, itu Anda tidak mendapatkan kesempatan untuk menemukan siapa diri Anda sendiri.

24

Banyak sekali cerita artis yang seperti Van Gogh, hampir semua pelukis-pelukis itu sekolah mendasarnya itu classic school, tapi mereka malah nggak suka, bukannya karena mereka nggak bisa menggambar, tapi sistemnya yang tidak cocok.

Anak-anak yang inilah yang nanti keluar bisa menjadi brilian bukan karena sekolahnya, tapi karena sekolah itu membantu dia untuk menjadi seperti yang dia inginkan.

Jadi sebenarnya bukan negatif, ya, sebenarnya anak-anak itu 50:50 dia akan melawan kita, atau mencoba berusaha membuat lingkungan itu sesuai dengan dia. Ada lah beberapa yang seperti itu, yang berusaha berdialog sama dosen.

Kalau kita dialog, di desain itu terutama, seperti penurunan ilmu, nah kalau desain ketika terjun di industri tidak akan ada lagi sekat antara seorang guru dan murid, melainkan sebagai rekan.


Enc ‘yang mengaku desainer’ namun dia mau dibayar murah itu, bisa gak sih, jadi pengaruh buat orang yang berprofesi sebagai desainer profesional ?

Bu Tiwai :

“kan kalau masuk kerja itu ada harganya. Yang justru yang nggak masuk kerja itu adalah risiko, yaitu freelancer. Kalau mereka (desainer) masuk perusahaan, harganya relatively kan setiap perusahaan memiliki standar, ya. Kalau yang biasanya ancur-ancurin harga itu ya freelancer. Kemarin, saya punya klien di perusahaan reksadana, dia ingin bikin logo, dia cuma cari desainer online.

tream

Menurut Bu Tiwai,

jadi masuk akal bahwa pasar dengan pendidikan itu kadang menjadi nggak cocok. Saya juga berusaha untuk terus ngobrol, gitu, gimana caranya supaya yang kita ajarkan itu ya, mungkin tidak bisa dipake sekarang, alhamdulillah kalau bisa dipakai sekarang. Tapi kita di sini kan modal hidup. You have to have something that hold on to you sampai nanti tua.

The S

nter u o

25


Lembar kreatif



Lakon Domestik

An interview with

28

Sore itu, di sela hiruk pikuknya kegiatan kampus, tim Redaksi Titik Dua berkesempatan untuk mewawancarai Pak Raymond. Beliau merupakan salah satu dosen jurusan DKV dari Universitas Bina Nusantara yang saat ini juga menjabat sebagai founder dari start-up advertising agency “KATA Digital�. Lewat obrolan singkat dengan beliau, kami memetik banyak informasi serta pembelajaran berharga dari pengalaman berkarir beliau di industri desain.


R a

Bagaimana pengalaman Bapak saat dulu menempuh karir di dunia desain?

y n d

Dari pengalaman tersebut saya menjadi lebih peka terhadap detail-detail yang ada pada suatu visual. Seiring berjalannya waktu saya akhirnya merantau ke berbagai bidang pekerjaan, baik publishing dan juga advertising. Pernah juga saya memiliki pengalaman di Danone, Publishes dan Euro RSCS. Selang beberapa tahun saya akhirnya membentuk start-up advertising agency sendiri bernama KATA Digital ini, sekaligus aktif mengajar sebagai dosen disini.

o

Berawal dari rasa senang saya terhadap ilmu desain dan hobi menggambar, saya mengawali karir sebagai seorang desainer dengan berkuliah di IKJ. Seringkali timbul perasaan dan pikiran, bagaimana sih cara seseorang bisa menciptakan suatu visual yang bagus seperti itu. Saat kuliah dulu saya juga sempat magang di Majalah Tempo di bagian publisher. Selama itu pula saya belajar banyak hal, seperti teknik cetak dan videografi.

m

Pak Raymond :

29 C o p

Menurut Bapak, apa yang unik dari setiap bidang publishing dan advertising yang bapak jalani?

a

Keduanya memiliki kelebihannya masing-masing, namun perbedaan yang paling utama adalah work culture nya. Dunia advertising menurut pengalaman saya merupakan suatu dunia industri yang dinamis. Banyak hal yang tidak bisa diprediksi, karena masing-masing brief dari klien yang beraneka ragam satu sama lain. Di dunia advertising saya dituntut untuk lebih banyak meng-ide, membangun pola pikir dan dituntut untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lain.


Berbeda dengan dunia publishing saya dulu di Tempo, semua hal yang kita lakukan itu sudah ada aturan konkritnya. Setiap minggu kita sudah diatur workflow dan target dari pekerjaan kita sedemikian rupa. Semuanya dituntut untuk rapi dan tertata. Mirip seperti orang kantoran pada umumnya. Namun terlepas dari perbedaan itu, pada akhirnya semua itu kembali ke diri kita masing – masing untuk menikmati dan menjalankannya. It’s all about passion.

Tantangan sulit seperti apa yang dijalani di dunia advertising?

30

Tantangan paling sulit di dunia advertising menurut saya adalah kemampuan untuk beradaptasi. Setiap iklan yang kita buat, setiap produk yang kita pegang, memiliki karakteristik serta pendekatan yang berbeda satu sama lain.

Dunia advertising menuntut kita untuk meresap dan memahami, bahkan berperan sebagai produk tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk visual yang unik namun tetap tepat sasaran. Bagi saya dunia advertising itu genderless, tidak ada lagi batasan “kamu adalah siapa�.

Untuk mahasiswa yang baru lulus dari sekolah desain, kira kira skill apa yang paling dituntut dalam industri ini?

Menurut saya dalam industri desain ada 2 komponen utama yang sangat penting. Yang pertama adalah accounting. Ini adalah bagian yang melayani dan mengatur hubungan perusahaan kreatif dengan klien dan eksternal lainnya.

Yang kedua adalah bagian kreatif, dimana bagian kreatif ini adalah yang menjadi tulang punggung utama dari perusahaan kreatif tersebut.

Karena itu, sudah jelas bahwa lulusan dari fakultas desain harus mampu dan fasih berbahasa visual. Skill yang paling utama adalah skill desain, penguasaan terhadap software desain serta ideation atau pola pikir seorang desainer.


Menurut Pak Raymond Bagaimana seorang desainer mampu menghasilkan suatu ide yang kreatif? Tentu dengan berpikir kreatif. Ide itu sama dengan kamu suka berpikir kreatif yang tidak lazim, dalam artian positif tentunya. Kemudian memiliki curiosity, atau kemauan untuk mengeksplor.

Seorang yang memiliki curiousity akan selalu mencoba, mencoba dan mencoba. Kemampuan ber-ide itu juga tergantung dari jam terbang, makin sering kamu beride, semakin banyak problem yang kamu selesaikan, maka kemampuan beride kamu akan semakin bagus.

Sebagai seorang dosen dan pemilik salah satu usaha desain, bagaimana cara Bapak dalam me-manage waktu bagi orang kreatif?

Yang pertama adalah harus menanamkan mindset pada diri sendiri bahwa saya memiliki objektif dan target yang benar. Think objective, yang diukur bukan manusia atau perilakunya, tapi dari objektifnya apa. Maka dari itu untuk penilaian objektif ini dalam lingkungan kerja, saya menerapkan suatu standar yang sama.

Sementara untuk hal yang lainnya seperti jam masuk dan keluar kantor saya bebaskan. Bagi saya, jika seseorang memiliki suatu pekerjaan maka harus diselesaikan tepat waktu bagaimanapun caranya. Dalam dunia kerja desain, seseorang harus mampu mandiri dalam mengatur waktunya. Memimpin orang – orang kreatif itu butuh pendekatan yang ketat namun sekaligus loose.

31

Tidak bisa kalau kita menuntut orang desain untuk datang ke kantor setiap hari jam 8, karena saya juga tahu kemampuan desainer itu seperti apa, habit nya seperti apa, seringkali juga desainer banyak yang bekerja hingga larut. Maka dari itu saya bebaskan mereka dalam mengatur waktu pribadi namun dengan catatan pekerjaan mereka juga harus selesai tepat waktu.


Rekan Kreatif

REKAN

32

Sufyan Tsaurie Cilandak, jakarta selatan st.06april@gmail.com linkedin : sufyan tsaurie

Diandra Pramestisari Pololessy Surakarta / Jakarta www.artofsaripololessy.com sari.pololessy15@gmail.com

KRE-

Obelia Simone Muara Bungo/Jakarta obelias888@gmail.com IG : obeliasim

A-

Ditengah-tengah meledaknya euphoria ASIAN GAMES 2018, Tim Iseng – Iseng menjadi juara dalam kompetisi Vignette film pendek.


-

Titik Dua ingin mengajak para mahasiswa untuk tidak melulu mengikuti arus dan hanya mengikuti arus birokrasi dalam sistem perkuliahan, dimasa ini seharusnya adalah waktu untuk mengembangkan diri untu menjadi “beda�.

Tim Iseng - Iseng adalah pemenang film Animasi dalam ajang Vignette Competition yang digelar INASGOC melalui Broadcasting Legacy program. Dibalik film animasi berdurasi 30 detik ada tiga kreator luar biasa, mereka adalah Obelia Simone, Sufyan Tsaurie, dan Diandra Pramestisari Pololessy. Dalam kesempatan kali ini Titik Dua berkesempatan untuk mewawancarai Tim Iseng - Iseng.

Tim Iseng – Iseng menjuarai kompetisi Vignette film pendek ASIAN GAMES 2018, apa latar belakang sehingga dapat mendapat konsep yang out of the box? Latar belakangnya terjadi secara tidak sengaja, karena dari kepala jurusan animasi menginginkan mahasiswanya ikut serta dalam kompetisi tersebut, walaupun didominasi oleh jurusan marketing communication.

Dari kondisi tersebut kepala jurusan dan para dosen berpesan sebagai mahasiswa animasi harus bisa tampil beda dengan menyuguhkan apa yang medium lain tidak bisa.

Kira-kira apasih pesan yang ingin disampaikan terhadap penonton yang ingin tim Iseng – Iseng sampaikan pada film pendek tersebut? Pesannya sederhana banget, yaitu tetap mempunyai semangat nasionalisme yang tidak akan padam apapun kondisinya.

33


REApakah Tim Iseng – Iseng memiliki sebuah role model atau inspirasi dalam pembuatan film pendek?

KA

Tidak ada tokoh tertentu yang ada di pikiran kami ketika mengerjakan animasi ini, karena kami tidak begitu tahu tokoh dalam advertising yang menginspirasi. Tetapi sutradara film dan animasi ada, Cuma tidak menjadi inspirasi langsung. Selama kuliah Kami belajar bagaimana tokoh seperti Stanley Kubrick, Dennis Villeneuve, Satoshi Kon, Mamoru Oshi, berusaha menjelaskan cerita dengan dialog seminim mungkin.

34

KRE-

Setiap individu dalam tim pasti memiliki style-nya sendiri, bagaimana cara tim Iseng – Iseng mampu dalam mengkoordinasikan style masing-masing? Kami bertiga berusaha menyatukan pikiran mengenai feel semua kejadian maupun karakter dalam skenario yang sudah disusun. Style boleh beda, tetapi directionnya harus satu arah.

Apakah ada maksud tertentu ketika membuat nama Tim Iseng-Iseng? Karena jujur saja, kami “iseng-iseng� berpartisipasi dalam kompetisi ini. Kami tidak merasa yakin mencapai babak terakhir, bahkan menang dalam kompetisi ini. Jurusannya saja sudah tidak tepat, kami bertiga sedang magang di tempat dan kota berbeda, tapi karena dosen yang mengajak ya kami anggap ini sebuah kehormatan dari dosen, sudah mempercayai kami untuk ikut serta, setidaknya.

TIF

A


AN

A-

Apakah setiap individu dalam tim iseng – Iseng memiliki ketertarikan yang lebih dalam bidang animasi? Ya, pastinya. Tetapi kami mempunyai ketertarikan yang lebih spesifik tiap individu. Saya (Sari) tertarik ke dalam storytelling dan illustrasi. Obelia tertarik animasi dan illustrasi. Sufyan tertarik ke animasi.

Apa harapan kalian terhadap mahasiswa desain kedepannya? Selain mengasah kemampuan yang diinginkan, tidak ada salahnya mencoba untuk bereksperimen di bidang lain. Contohnya Fotografi dengan 3D modelling, arsitektur dengan environment design, script writer dengan animation, the possibilities is endless. Dan hal itu yang bisa membuat karya kita bisa stand out dari karya orang lain.

R

E

K

A

N

K

R

E

A

T

I

F

35


Intermezzo Bersantai sejenak, dari konten yang ada. Sekarang mari kita mengisi sesuatu dibawah ini! Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai pemeran cerita kehidupan.

Yuk! tulis playlist favorit kalian di tahun 2018 ini!


Lalu tulislah apa yang kamu ingin capai di masa depan sebagai seorang desainer pada bucket list dibawah ini! contoh: sesuatu yang ingin kamu lakukan di masa depan, pekerjaan impian, meningkatkan mutu menggambar, mengambil foto di suatu daerah, belajar berbicara bahasa lain, mengikuti suatu workshop, dan lain - lain.

Ingat, semua pasti bisa dicapai bila kamu berusaha keras!


Lorong Ide

JA-

JAN 38

JAJAN Nyssa Ankita 2018 Objek yang diambil dari suasana di sekitar Universitas Bina Nusantara Kampus Syahdan pada saat menjelang buka puasa, beberapa orang membeli camilan untuk berbuka puasa. Kemudian saya foto menggunakan kamera hp, lalu disketsa ulang dengan menghilangkan beberapa objek serta penambahan tekstur yang dibuat di atas kertas hvs berukuran 20cm x 25cm. Setelah itu, sketsa dijeplak ke papan akrilik berukuran 20cm x 25cm dengan cara memberi goresan-goresan mengikuti sketsa menggunakan jarum jangka untuk garis tebal, jarum jahit nilon untuk garis tipis dan membuat tekstur serta amplas untuk membuat tekstur bagian jalan aspal. Pewarnaannya menggunakan tinta offset cemani toka warna hitam dengan teknik drypoint.


A T E R

39

F A J R A

Karya ini memiliki makna bahwa setiap bagian tubuh manusia ternyata memiliki fungsi yang berbeda-beda, begitu pula dengan kehidupan setiap bagian memiliki alur yang berbeda- beda. Di dalam poster ini saya memakai 3 warna kontras merah, biru dan hitam, agar poster ini terlihat memiliki karakter yang menyampaikan pesan yang tegas, dengan merah sebagai emphasisnya dan biru sebagai komplementer dari merah membuat poster ini memiliki kesatuan tersendiri (unity).Dengan karya ini saya mendeskripsikan alur kehidupan, bagian- bagian kehidupan yang saya gambaran adalah dari penggambaran tubuh manusia di setiap sisinya.

P

tream

Enc

H

Fajra Raaf 2018

C

CHAPTER

The S

N

t e n r u o


Lorong Ide

SINSINTESIS Abi Kemal Khadafi 2018 #Sketch and inking on A4 paper,Coloring in Adobe Photoshop.

40

TE

Digambarkan dengan kepala yang terbelah dan tertancap kincir angina/kipas, yang melambangkan sebuah pemikiran yang hanya selalu di “setir� atau mudah di doktrin dan dijadikan sebuah boneka layaknya kipas angin atau baling baling yang bisa mengarahkan udara kemana pun dia melirik dan menyedotnya, lalu menghempaskannya. Dan sebuah tangan yang tersedot pasir dan menggenggam sepuntung mawar merah yang melambangkan sebuah harapan dan pemikiran yang murni.Maka dari itu “SINTETIS� adalah judul yang cocok untuk karya ini. sebab, sebuah pemikiran yang hanya dipengaruhi doktrin dan di setir tersebut seperti pemikiran buatan, tidak murni, tidak manusiawi.Karya ini menceritakan seorang manusia dan pemikirannya yang tidak punya prinsip dan pendirian. Yang segala-galanya hanya terhanyut dalam doktrin dan hoax yang belum tentu kebenarannya, malah, hanya adu domba semata.


E-

PESONA WARNA YOGYAKARTA Priskila Astri 2018

Budaya Nusantara - Tugas mandiri 2 mata kuliah Desain IlustrasiMahasiswa diminta melukis secara manual budaya suatu daerah dengan minimal 5 elemen budaya pada kertas ukuran A3. Dalam penggambaran warna-warni ragam budaya daerah Yogyakarta, digunakan media warna cat air dengan teknik wet on wet pada kertas watercolor 300 gsm untuk menghasilkan kesan warna lembut namun cerah.

41


Bikin Pinter

42

WOOD CUT Wood cut atau cukil kayu adalah teknik cetak relief dalam seni grafis, di mana gambar dipahat pada permukaan papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian yang tak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah/alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya menjadi "putih" (warna kertas atau bahan lain) , bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan aslinya, hasilnya menjadi "hitam" (warna tinta). Cetak tinggi sendiri dikenal dengan beberapa variasi, antara lain cukil pada permukaan kayu (woodcut), cukil pada permukaan linoleum (linocut) dan cukil pada permukaan logam (metalcut).

Alat dan bahan : Papan MDF Pensil untuk sketsa pada papan. pisau cukil

Pilox hitam


Pertama, siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan woodcut. langkah kedua, semprotkan tinta pilok hitam di atas permukaan papan MDF secara merata.

Lalu, sketsa ilustrasi yang diinginkan menggunakan pensil.

Kemudian, 43 gunakan pisau cukil berbentuk V untuk mencukil garis atau bagian yg kecil.

setelah selesai mencukil, pasangkan bingkai pada papan MDF lalu pajang agar terlihat lebih cantik dan elegan.


This zine is supported by :



Facebook.com/TitikDuaTidu @Titik_Dua redaksititikdua


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.