Paper bentangan tuntutan rct kepada pt adei plantation(1)

Page 1

PAPER BENTANGAN HASIL PANTAUAN SIDANG ATAS NAMA TERDAKWA PT ADEI PLANTATION & INDUSTRY DIWAKILI TAN KEI YOONG

“PT Adei Plantation & Industry Membuka Lahan Untuk Perkebunan Sawit Dengan Cara Membakar” Menuntut PT Adei Plantation & Industry dihukum 10 tahun penjara, denda Rp 10 miliar, saat sidang Tuntutan pada 17 Juni 2014 mendatang di Pengadilan Negeri Pelalawan digelar. PENDAHULUAN Pada pemantauan Perkara kebakaran lahan di areal PT Adei Plantation & Industri, Riau Corruption Trial memantau sejak 5 Februari 2014.Penuntut Umum menghadirkan 34 saksi, dengan rincian 24 saksi fakta dan 4 ahli dari Jaksa Penuntut Umum. Dan 3 saksi a decharge dan 3 orang saksi ahli. Ringkasan kasusnya sebagai berikut: PT Adei Plantation & Industry memiliki pola kemitraan Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) pada 1999.PT Adei Plantation & Industry mengelola areal Hak Guna Usaha (HGU) di Desa Batang Nilo Kecil. Tahun 1999 didirikan Koperasi Petani Sejahtera dengan jumlah anggota sebanyak 220 orang. Melalui koperasi tiga Mamak Adat yang mewakili Suku Piliang, Palabi, Melayu menyerahkan lahan luasnya 540 ha kepada Koperasi Petani Sejahtera. Tahun 2002, Koperasi Petani Sejahtera melalui Surat Pernyataannya No: 01/KoptanS/BNK/VII/2002, tanggal 08 Juli 2002 yang ditanda-tangani oleh Pengurusnya, Kepala Desa dan Mamak Adat, menyerahkan lahan 540 ha. Tahun 2006 PT. ADEI mulai mengelola KKPA. Pekerjaan dimulai dengan membuka lahan (land clearing), hingga persiapan tanam beserta pembuatan jalan dan parit kanal, telah dibangun lahan seluas 520 ha itu menjadi 24 blok lahan Pola KKPA Desa Batang Nilo Kecil. Tanggal 17 Desember 2012 ditandatangani Perjanjian Kerjasama (MOU) antara terdakwa PT. ADEI dengan KOPERASI PETANI SEJAHTERA No.: AD-KN/PK/XII/2012/004, tentang Pembangunan dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan dengan Model KKPA di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pelalawan. Awal bulan Juni 2013, lahan KKPA seluas 520 ha 24 blok yang ditanami kelapa sawit seluas 488 ha.   

Blok 1, 2 dan Blok 3 belum dilakukan penanaman karena bersengketa dengan masyarakat.Blok 19, sebagian blok 20 dan Blok 21 sejajar anak Sungat Jiat ditumbuhi semak belukar dan masih terdapat beberapa tegakan kayu hutan alam. Bahwa blok 19, sebagian blok 20 dan blok 21 yang sejajar dengan anak Sungat Jiat termasuk lahan areal KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADEI dan tidak pernah ada sengketa dengan pihak lain. Blok 19, pernah dilakukan penanaman kelapa sawit, tetapi seluruh tanaman sawitnya mati karena banjir, blok 20 dan 21 yang sejajar dengan anak Sungai Jiat, pernah pula dilakukan steking, namun belum dilakukan penanaman karena pada lokasi tersebut sering banjir.


PAPER BENTANGAN Pada 17 Juni 2013 areal sejajar blok 19 dan blok 20, tepatnya pada sekitar Sungai Jiat yang telah mati, terjadi kebakaran. Tanggal 18 Juni 2013 areal sejajar blok 20 dan 21 dengan Sungai Jiat, juga terjadi kebakaran. Di lahan areal KKPA blok 19, blok 20 dan blok 21, sehingga kebakaran lahan itu terus merambat, yaitu pada tanggal 19 Juni 2013, api mulai membakar tanaman kelapa sawit produktif yang tumbuh pada blok 20 dan blok 21 yang berlokasi diseberang parit kanal sejajar dengan Sungai.

PROFIL TERDAKWA PT. ADEI PLANTATION & INDUSTRY.Berdasarkan Berita Negara RI. tanggal 18 Pebruari 1955 Nomor 14 Tambahan No. 168 dengan nama Perseroan Terbatas “NV. ADEI TRADING COMPANY LIMITED,” yang telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 187 tanggal 30 Juli 1992, yang telah diubah dengan Akta Penegasan Nomor 84 tanggal 11 Pebruari 2009. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI.dengan Surat Keputusan Nomor : AHU-09771.AH.01.02 tanggal 27 Maret 2009, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Nomor : 24 tanggal 18 Pebruari 2013 yang telah mendapat persetujuan penerimaan dari Menteri Hukum dan HAM RI. dengan Surat Keputusan Nomor : AHU-AH.01.10-10170 tanggal 20 Maret 2013. Alamat Jl. T. Tambusai Komp. Pertokoan Taman Anggrek Blok B2-B5 RT.007 RW.001 Labuh Baru Kec.Tampan, Kota Pekanbaru.Perkebunan, Perdagangan dan Industri. Untuk Kabupaten Pelalawan PT. ADEI memiliki HGU kebun kelapa sawit di kebun Inti seluas 12.860 ha, yang terletak di Desa Kemang dan Desa Palas di Kecamatan Pangkalan Kuras, Desa Batang Nilo Kecil dan Desa Telayap di Kecamatan Pelalawan serta di Desa Sungai Buluh, di Kecamatan Bunut.Selain HGU PT. ADEI juga mengelola kebun Plasma dengan menjalin kemitraan melalui Pola Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) diantaranya bersama Koperasi Petani Sejahtera dengan luas lahan ± 520 Ha yang berlokasi di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan Kab. Pelalawan. PT. ADEI pada Kebun HGU-nya di Kabupaten Pelalawan dimpimpin TAN KEI YOONG selaku Regional Direktur,dan Production Director/Direktur Produksi dijabat DANESUVARAN K.R. SINGAM, yang membawahi beberapa orang Senior Manager, In Charge Humas, In Charge RSPO dan beberapa orang Manager Divisi serta para Asisten Manager.TAN KEI YOONG adalah Direksi (Regional Direktur) terdakwa PT. ADEI yang berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan.

DAKWAAN Penuntut Umum menggunakan dakwaan Alternatif. Meski bentuk dakwaan Alternatif tidak diatur secara tegas dalam ketentuan perundanga-undangan, keberadaannya sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari praktek system peradilan pidana. Salah satu intinya Penuntut Umum menawarkan (offering) atau mengemukakan “pilihan” atau opsi kepada hakim untuk mengambil di mana diantara dakwaan yang diajukan dianggap tepat untuk mempertanggungjawabkan tindak pidana yang dilakukan terdakwa. Meski pilihan ada pada hakim, Penuntut Umum membuat satu pilihan hukuman untuk terdakwa saat sidang Penuntutan berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti lainnya


PAPER BENTANGAN selama proses pemeriksaan di depan majelis hakim.Adapun Dakwaan yang dijatuhkan kepada PT Adei Plantation dan Industry yaitu:

PERTAMA PRIMAIR: Pasal 48 ayat (1) jo Pasal 26 UU No 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan Pasal 48 Ayat (1): Setiap orang yang dengan sengaja membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Pasal 26 : Setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup. SUBSIDIAIR: Pasal 49 ayat (1) jo Pasal 26 UU No 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan Pasa1 49 Ayat (1): Setiap orang yang karena kelalaiannya membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Pasal 26 : Setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup. ATAU KEDUA PRIMAIR: Pasal 108 jo Pasal 69 ayat (1) huruf (h) jo Pasal 116 ayat (1) huruf (a) UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 108: Setiap orang yang melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Pasal 69 ayat (1): Setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.


PAPER BENTANGAN Pasal 116 ayat (1) huruf (a): Apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha; dan/atau SUBSIDIAIR: Pasal 98 ayat (1) jo Pasal 116 ayat (1) huruf (a) UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 98 ayat (1): Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Pasal 116 ayat (1) huruf (a): Apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha; dan/atau LEBIH SUBSIDIAIR: Pasal 99 ayat (1) jo Pasal 116 ayat (1) huruf (a) 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 99 ayat (1): Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Pasal 116 ayat (1) huruf (a): Apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha; dan/atau KESAKSIAN No

1

Nama

Labora Bancin

Pekerjaan

Ketua KKPA Desa Batang Nilo Kecil dan Mantan Karyawan PT Adei

Keterangan Ia jelaskan kebakaran terjadi 19 Juni 2013 di Desa batang Nilo Kecil. Luas lahan yang terbakar sekitar 1,5 hektar. Dalam keterangannya di BAP, ia nyatakan bahwa lahan tersebut sengaja dibakar. Dalam persidangan ia menyatakan mencabut keterangannya tersebut. Ia jelaskan bahwa keterangan di BAP merupakan rekayasa penyidik. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/13


PAPER BENTANGAN 6-penuntut-umum-sempat-berang-dengansaksi-labora Link video:https://www.youtube.com/watch?v=R RXm-0G4NNk Link audio: http://www.4shared.com/mp3/1poFXneAce /sidang_6_5_februari_2014__labo.html

2

Rahmad Dwi

Karyawan/ Mandor Penyemprotan PT Adei

3

Sardiman Saragih

Karyawan PT Adei

4

Sutrisno

Asisten Lapangan PT Adei

Ketika ditanyai hakim mengapa tak mengunakan air sungai, ia menjawab jauh. Ia menyatakan bahwa lokasi yang terbakar adalah blok 20 dan 21—areal yang jauh dari sungai. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 0-rahmat-kerap-berubah-ubah-memberiketerangan Link video:https://www.youtube.com/watch?v=k 6s--vTphyM Link audio: http://www.4shared.com/mp3/4fJGCd20ba/ sidang_7_11_februari_2014__rah.html Ia mengetahui kebakaran dari Sutrisno, Assisten Lapangan untuk areal KKPA Batang Nilo Kecil. Mereka melakukan antisipasi agar tidak terjadi kebakaran dengan turun pada 18 Juni. Sekitar 20 rekannya ikut turun memadamkan sijago merah tersebut. Tak berhenti disitu, karena api terus menyala maka 19 Juni mereka kembali turun dari pukul 7 pagi hingga 11 malam untuk memadamkan api. Hasilnya lahan KKPA berhasil dipadamkan. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 0-rahmat-kerap-berubah-ubah-memberiketerangan Link video:https://www.youtube.com/watch?v=k 6s--vTphyM Link audio: http://www.4shared.com/mp3/HOR3NPRxc e/sidang_7_11_februari_2014__sar.html Ia mengetahui kebakaran terjadi tanggal 19 Juni. Awalnya 17 dan 18 Juni lahan mulai


PAPER BENTANGAN terbakar. Mereka belum memulai pemadaman karena lahan yang terbakar adalah lahan milik masyarakat. Api berhasil dipadamkan pada 30 Juni 2013. Sutrisno menjelaskan ia tahu lahan tersebut dibakar, namun ia tak tahu pasti pelakunya. Saat memadamkan api tanggal 19 Juni PT Adei Plantation dan Industry menggunakan eskavator dan alat pemadam berupa selang pompa menggunakan mesin robin. Karena kekurangan alat pemadam kebakaran dan api semakin membesar, PT Adei Plantation dan Industry baru menambah dua robin dan eskavator pada tanggal 22 dan 23 Juni 2013. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 0-rahmat-kerap-berubah-ubah-memberiketerangan http://rct.or.id/index.php/berita/142sesudah-kebakaran-baru-ada-pelatihanpemadaman-api Link video:https://www.youtube.com/watch?v=k 6s--vTphyM https://www.youtube.com/watch?v=hiHqW Et-ed8

5

Adi Firdaus

6

Arifin

Karyawan PT Adei dan Supir Humas PT Adei

Karyawan/ Mandor PT Adei

Adi ditelepon pada tanggal 19 Juni 2013 dan menerima kabar bahwa terjadi kebakaran di Blok 21. Ia menjelaskan bahwa lahan yang terbakar adalah lahan bermasalah. Adapun blok yang bermasalah blok 1,2,3,19,20,21. Ia mengatakan setelah terjadi kebakaran terdapat pancang-pancang akan ditanami di lokasi kebakaran. Namun ia tak tahu pancang tersebut milik siapa. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 6-blok-terbakar-milik-siapa Link video:https://www.youtube.com/watch?v=h DQ425XiL4Y Link audio: http://www.4shared.com/mp3/qXR6F5jvce/ sidang_8_18_februari_2014__adi.html Kebakaran terjadi di wilayah PT Adei. Labora Bancin (Ketua Koperasi KKPA Desa Batang


PAPER BENTANGAN Nilo Kecil), mendatangi rumahnya pada tanggal 17 Juni 2013 memberitahu terjadinya kebakaran. Tanggal 18 ia ke lokasi pukul 8 pagi, namun semua telah terbakar. Arifin menjelaskan kebakaran telah berhasil dipadamkan pada tanggal 18, padahal di BAP ia mengatakan tanggal 30 baru bisa dipadamkan. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 6-blok-terbakar-milik-siapa Link video:https://www.youtube.com/watch?v=h DQ425XiL4Y Link audio: http://www.4shared.com/mp3/IGP4Jv7ce/sidang_8_18_februari_2014__ari. html http://www.4shared.com/mp3/5BMZ8cySba /sidang_8_18_februari_2014__ari.html

7

Amir

Ninik Mamak Desa Batang Nilo dari Suku Piliang

8

Bambang Junaidi

Karyawan/ Mandor PT Adei

Amir memaparkan lahan Koperasi KKPA Desa Batang Nilo Kecil dulu merupakan tanah adat yang dikelola tiga suku yaitu: Piliang, Palabi dan Melayu. Dulunya merupakan hutan dan sebagian dikelola sebagai ladang oleh masyarakat adat setempat dengan cara bertani dan berkebun. Lahan tersebut diserahkan ke koperasi dan koperasi menyerahkan ke PT Adei. Saat itu belum tau ukurannya berapa. Setelah penyerahan lahan tahun 2008, hasilnya sudah dinikmati masyarakat sebesar 15 persen. Karena ini sistem pembagian hasil, setiap tiga bulan sekali masyarakat menerima Rp 200 ribu. Mengenai kebakaran hutan ia tidak tahu sama sekali. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 6-blok-terbakar-milik-siapa Link video:https://www.youtube.com/watch?v=h DQ425XiL4Y Link audio: http://www.4shared.com/mp3/OALy1xH6ba /sidang_8_18_februari_2014__ami.html Pukul tiga tanggal 19 Juni Simarmata (Sardiman) memberitahu ada kebakaran, Bambang diminta kelokasi kebakaran


PAPER BENTANGAN tersebut pukul 6 sore. Setibanya di sana ia bersama rekan melakukan proses pemadaman dengan sebuah mesin. Mereka menggunakan air untuk melakukan pemadaman di blok 20, dan 21 dengan air dari kanal. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 6-blok-terbakar-milik-siapa Link video:https://www.youtube.com/watch?v=h DQ425XiL4Y

9

10

Hepi Zulfian

Eko Novitra

Humas PT Adei

PNS BLH Pelalawan Selaku Kepala Bidang Pengurusan AMDAL

Mengenai kebakaran yang terjadi ia mengetahui hal tersebut dari Sutrisno (Asisten Lapangan) tanggal 19 juni 2013. Ia sedang takziah karena ada keluarga yang kemalangan, ia hanya melapor ke polisi. Ia mengungkapkan bahwa lahan yang terbakar itu karena dibakar bukan terbakar. Dalam BAP ia mengetahui siapa yang membakar lahan. Namun saat dikonfirmasi ia tak tahu Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 9-eko-bila-terjadi-kerusakan-di-arealperusahaan-kebakaran-lahan-tanggunjawab-pt-adei Link video:https://www.youtube.com/watch?v=z tCOIuhQ5Nc Link audio: www.4shared.com/mp3/lDD2zNoZce/Sidang _9_25_Februari_2014__Hev.html Ia menjelaskan bahwa daerah yang masuk dalam batas kegiatan di dalam AMDAL adalah menjadi kewajiban perusahaan untuk menjaganya. Bila terjadi kerusakan di areal perusahaan (kebakaran lahan) berarti tanggung-jawab PT Adei. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 9-eko-bila-terjadi-kerusakan-di-arealperusahaan-kebakaran-lahan-tanggunjawab-pt-adei Link video:https://www.youtube.com/watch?v=z tCOIuhQ5Nc


PAPER BENTANGAN Link audio: http://www.4shared.com/mp3/9SITsjDrce/Si dang_9_25_Februari_2014__Eko.html

11

12

13

Zulham

Herry Herdiansyahputr a

Muslim Hairi

Karyawan PT Adei selaku Senior Manajer

PNS Dishut Pelalawan

Ketua Tim Konsultan AMDAL PT Adei

.Ia mengetahu kebakaran terjadi tanggal 19 Juni 2013. Sutrisno yang memberi tahu dan meminta kiriman mesin robin. Setelah itu keesokan harinya ia mendapat kabar kembali bahwa api sudah padam. Ia sama sekali tidak ikut dalam pemadaman. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 9-eko-bila-terjadi-kerusakan-di-arealperusahaan-kebakaran-lahan-tanggunjawab-pt-adei Link video:https://www.youtube.com/watch?v=z tCOIuhQ5Nc Herry menjelaskan bahwa selama ini KKPA tidak memiliki izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUPB). Setelah kebakaran baru izin diurus kelompok tani. Menurutnya pemohon izin adalah siapa yang memiliki kekuasaan bertindak pemegang MOU. Mou baru ada tahun 2012, sementara pengelolaan sejak tahun 2005 Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/14 9-eko-bila-terjadi-kerusakan-di-arealperusahaan-kebakaran-lahan-tanggunjawab-pt-adei Link video:https://www.youtube.com/watch?v=z tCOIuhQ5Nc Link audio: http://www.4shared.com/mp3/oqz9wFqYba /Sidang_9_25_Februari_2014__Her.html Muslim mengatakan tidak mengerti sama sekali tentang pembuatan AMDAL. Ia hanya Plt Ketua Tim Amdal PT Linkita, Yafis yang diterima di Kemendagri. Yang ia pahami Amdal disusun untuk memperbaharui Amdal sebelumnya tahun 2006, karena adanya perluasan pabrik PT Adei Plantation & Industry di Desa Batang Nilo Kecil. Ia tak tahu sama sekali siapa yang mengajukan Amdal, dan bagaimana prosesnya.


PAPER BENTANGAN Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/15 3-nahason-dirintis-dengan-eskavator-dibuatjalan-parit-blok-selesainya-setahun Link video:https://www.youtube.com/watch?v=2 -WAXDZQNRs Link audio: http://www.4shared.com/mp3/7BCflz9oce/s idang_10_4_maret_2014__muslim.html

14

15

Ir Iza Adami Nasution

Nahason Sihite

Senior Manager Humas PT Adei

Karyawan PT Adei

Mengenai kebakaran yang terjadi di PT Adei Plantation & Industry ia mengetahui dari Ketua KKPA Desa Batang Nilo Kecil, Labora Bancin. Ia diberitahu pada 19 Juni dan Labora meminta bantuan untuk penanganan kebakaran tersebut. Kebakaran yang terjadi ia pun tak tahu dari mana berawal. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/15 3-nahason-dirintis-dengan-eskavator-dibuatjalan-parit-blok-selesainya-setahun Link video:https://www.youtube.com/watch?v=2 -WAXDZQNRs Link audio: http://www.4shared.com/mp3/4jt7nXApba/ Sidang_10_4_Maret_2014__Riza_A.html Nahason bekerja di PT Adei Plantation & Industry sejak tahun 1997 sebagai tim pengukur. Ia merintis lahan di Desa Batang Nilo Kecil dengan luasan lima ratus hektar. Sekitar tahun 2002-2003 lahan itu sedianya akan dijadikan KKPA. Saat melakukan perintisan yang ia temui lahan bekas perladangan dan gubuk-gubuk. Mengenai kebakaran yang terjadi ia tak tahu sama sekali. Karena sejak tahun 2005 ia pindah ke KKPA Telayap. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/15 3-nahason-dirintis-dengan-eskavator-dibuatjalan-parit-blok-selesainya-setahun Link video:https://www.youtube.com/watch?v=2 -WAXDZQNRs Link audio: http://www.4shared.com/mp3/FSZvx9Xrce/


PAPER BENTANGAN sidang_10_4_maret_2014__nahaso.html

16

17

18

Surianto

Brigjen Simamora

Edi Kliwon

Kepala Desa Batang Nilo Kecil Kabupaten Pelalawan

Karyawan PT Adei

Pemilik Lahan di KKPA Desa Batang Nilo Kecil

Tentang kebakaran yang terjadi bulan Juni 2013 di PT Adei ia tahu dari masyarakat. Ia menjelaskan bahwa lahan yang terbakar di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) adalah milik M.Yunus yang telah dijual kepada Edi Kliwon. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 1-brigjen-simamora-saya-tak-boleh-lagi-kelahan-karena-itu-punya-perusahaan-katahepi-humas-pt-adei Link video:http://www.youtube.com/watch?v=Ky 94Gzk61T0 Link audio: http://www.4shared.com/mp3/UdBufQmCb a/sidang_12_18_maret_2014__surya.html Ia menjelaskan tidak tahu menahu soal kebakaran. Saat ditanya bahwa yang terbakar lahannya, ia jelaskan telah ditipu. Ia membeli lahan dengan luas 1,5 ha. Namun setelah ia membeli dari Pak Yunus, anaknya datang marah, dan ia diancam untuk tidak mengolah lahan itu. Ia menekankan tak tahu menahu siapa yang membakar lahan karena lahan miliknya tersebut sampai sekarang tidak ada diolah. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 1-brigjen-simamora-saya-tak-boleh-lagi-kelahan-karena-itu-punya-perusahaan-katahepi-humas-pt-adei Link video:http://www.youtube.com/watch?v=Ky 94Gzk61T0 Link audio: http://www.4shared.com/mp3/fvcz8l5ce/Sidang_12_18_Maret_2014__Brigj.html Edi memiliki lahan yang berbatasan dengan PT Adei, ia beli dari Yunus seluas 2 ha, kemudian dijual ke Erwin seharga Rp 27 juta, saat ia bercerai dengan istrinya. “Saya tahu dari Erwin, lahan yang terbakar 2 ha. Ada sekitar 98 pohonlah,” jelasnya. “Tahunya yang membakar milik Simamora


PAPER BENTANGAN dari Erwin. Waktu itu dia masih buka lahan,� jelasnya. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 3-lahan-simamora-yang-terbakar-milik-ptadei-berdasarkan-amdal Link video:http://www.youtube.com/watch?v=FR DA1uBCVM4 Link audio: http://www.4shared.com/mp3/sU3xh8d8ce /sidang_13_25_maret_2014__edi_k.html

19

Erwin

20

Goh Tee Meng

21

Daneshuvaran

Pemilik Lahan di KKPA Desa Batang Nilo Kecil

Ia membeli lahan dari Edi Kliwon pada 2002 seluas 2 ha yang telah ditanam sawit 1 ha berumur satu tahun. Mengenai kebakaran yang terjadi, Erwin melihat saat kebakaran terjadi ketika itu ia hendak memupuk lahan. Lahannya terbakar semua, dan ia melihat asal api dari lahan Simamora. Ia juga jelaskan seminggu sebelum kebakaran melihat ada yang membersihkan dan membakar dilahannya Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 3-lahan-simamora-yang-terbakar-milik-ptadei-berdasarkan-amdal Link video:http://www.youtube.com/watch?v=FR DA1uBCVM4

Mantan President Director PT Adei

Mengenai kebakaran yang terjadi ia mengetahuinya dari Daneshuvaran. Mengenai pola pengelolaan kebakaran yang ada di PT Adei, menurutnya semua telah ada Standar Operasional dan Prosedurnya Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 3-lahan-simamora-yang-terbakar-milik-ptadei-berdasarkan-amdal Link video:http://www.youtube.com/watch?v=FR DA1uBCVM4 Link audio: http://www.4shared.com/mp3/heHVmoUDc e/sidang_13_25_maret_2014__goh_t.html

Production Director/ Genereal Manager PT

Mengenai kebakaran yang terjadi tanggal 19 Juni 2013 ia diberitahu terjadi kebakaran dan


PAPER BENTANGAN Adei

22

23

Nelson Sitohang

Suparyadi

BLH Propinsi Riau

Pegawai Bidang Pengukuran Tanah BPN Kabupaten Pelalawan

sudah mengenai lahan prduktif. Ia ke lokasi tanggal 21. Yang ia ketahui masih ada asap dan ada tim yang melakukan pemadaman dan ada juga yang membeli alat sekitar tanggal 21 hingga 23. Menurutnya dalam mengatasi kebakaran perusahaan telah melakukan pelatihan kepada karyawannya enam bulan sekali, dan melakukan penyuluhan kebakaran kepada masyarakat. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 3-lahan-simamora-yang-terbakar-milik-ptadei-berdasarkan-amdal Link video:http://www.youtube.com/watch?v=FR DA1uBCVM4 Link audio: http://www.4shared.com/mp3/n5ThFUpIba /Sidang_13_25_Maret_2014__Danes.html PT Adei berdasarkan dokumen memiliki Amdal berdasarkan keputusan Bupati tahun 2006. Adapun fungsi Amdal menurutnya adalah meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif dari sebuah kegiatan. Terkait sungai yang berada di areal kerja, kalau memang sungai di wilayah kegiatan perusahaan, maka tanggung jawab perusahaan.Saat perusahaan diberi wilayah atau izin maka seluruh wilayah menjadi tanggung jawabnya Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 5-das-tanggung-jawab-pt-adei-plantationand-industri Link video:https://www.youtube.com/watch?v=9 qW5sDAB9wg Link audio: http://www.4shared.com/mp3/NtjwRkKce/Sidang_14_1_April_2014__Nelson.html Ia pernah melakukan pengukuran di wilayah KKPA milik PT Adei menggunakan GPS. Hasil pengukuran dilaporkan dalam bentuk peta. Menurut Suparyadi, lahan milik PT Adei memiliki SKT dan SKG yang dikeluarkan oleh Camat dan Lurah, dan belum sampai


PAPER BENTANGAN pengeluaran izin yang dikeluarkan BPN. Mengenai sungai dalam ketentuan HGU perusahaan lah yang harusnya merawatnya, karena dari izin yang begitu luas biasanya ada sungai. Mereka memperoleh izin, dan mereka bertugas merawat sungai Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 5-das-tanggung-jawab-pt-adei-plantationand-industri Link video:https://www.youtube.com/watch?v=9 qW5sDAB9wg Link audio: http://www.4shared.com/mp3/S_at24Shba/ Sidang_14_1_April_2014__Supary.html

24

25

Andria

Prof Dr Ir Bambang Heru Saharjo

Senior Asisten Manager PT Adei bagian Lingkungan

Ahli Bidang Kebakaran Hutan dan Lahan

Andria bertugas mengurusi perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan. Ia jelaskan seluruh peralatan perlengkapan pemadam kebakaran di PT Adei itu lengkap, bahkan menara api yang ada di Kebun Inti kelihatan Kota Pangkalan Kerinci. Ia juga menjelaskan banyak tim pemadam kebakaran yang ada di PT Adei, dan sebagai sumber air untuk memadamkan api perusahaan memiliki waduk yang besar ukurannya. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/17 4-laporan-amdal-pt-adei-plantation-andindustry-palsu Link video:https://www.youtube.com/watch?v=u k465VVeK4I Link audio: http://www.4shared.com/mp3/smZx77x3ba /Sidang_18_6_Mei_2014__Andriya_.html Dari hasil peninjauan dan analisa ahli, ia menyimpulkan bahwa lahan tersebut sengaja dibakar. Penjelasannya, area tersebut sudah dalam tahap land clearing. Berarti sensitif dengan api karena semua bahan sudah dalam tahap pengeringan dan bisa menjadi bahan bakar yang memenuhi untuk pembakaran lahan. Ahli juga menyimpulkan adanya pembiaran atas terbakarnya lahan tersebut.Karena


PAPER BENTANGAN kejadian bisa sampai berhari-hari dan tidak ada tindakan cepat dari pihak perusahaan. Hal ini bisa diatasi dengan adanya sistem peringatan dini atau early warning system untuk mendeteksi adanya kebakaran dan tindak lanjut segera untuk pemadaman Alasan lainnya berupa ratanya area yang terbakar. Pergerakan api dalam kejadian kebakaran alami seharusnya mengikuti arah angin dan bisa menyebar kemana saja dan liar. Namun dalam kenyataan di lapangan, api kebakaran ini terkonsentrasi pada blok sepanjang Daerah Aliran Sungai Jiat. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 8-basuki-pt-adei-plantion-and-inudstrytelah-merusak-lingkungan Link video:http://www.youtube.com/watch?v=PS SR7ByteNY Link audio: http://www.4shared.com/mp3/XdCjDbTqce/ Sidang_15_15_April_2014__Bamba.html

26

Dr Ir Basuki Wasis

Ahli Bidang Kerusakan Lingkungan Hidup

Ia jelaskan perusahaan telah melanggar PP Nomor 4 tahun 2001. Dalam PP ini dijelaskan terjadinya penurunan tanah gambut mencapai 10 cm mengindikasikan telah terjadi perusakan lingkungan.Dengan temuannya di lapangan bahwa terjadi penurunan hingga 20 cm telah memenuhi syarat tersebut Dari keterangannya, karena perusahaan ini tidak ada izinnya maka Disbun Riau tidak bisa memantau lahan tersebut. Ia tahu KKPA PT Adei tidak punya izin dari Suratman, rekan kerjanya di Disbun Riau bidang perizinan. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/16 8-basuki-pt-adei-plantion-and-inudstrytelah-merusak-lingkungan Link video:http://www.youtube.com/watch?v=PS SR7ByteNY Link audio: http://www.4shared.com/mp3/6JQfO7yZba/ Sidang_15_15_April_2014__Basuk.html


PAPER BENTANGAN

27

Irwan Dahar

28

Prof DR. Edward Omar Sharif Hiariej SH M.hum

29

Azel Kasman

Ahli Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Kebun

Dosen FH UGM

Pemilik Lahan Disekitar Areal KKPA

Irwan juga menyatakan untuk kriteria lahan 500-1000 hektar (kriteria lahan KKPA PT Adei), perusahaan wajib memiliki menara pemantau api satu buah. Namun kenyataannya di lahan KKPA PT Adei tidak ada menara pemantau api. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/17 2-pt-adei-melanggar-permentan-26-2007 Link video:https://www.youtube.com/watch?v=s f-0mNecmNo Link audio: http://www.4shared.com/mp3/2mDjfolba/Sidang_17_29_April_2014__Irwa n.html Korporasi dapat dimintakan pertanggungjawabannya yang karena kekuasaannya membiarkan terjadinya pelanggaran hukum karena korporasi menerima Accept pertanggung jawaban laporan tentang pelaksanaan dan penyimpangan pekerjaan. Tentang pekerjaan yang melakukan penyimpangan dari ketentuan namun dibiarkan atau tidak ada upaya pencegahan dari Direktu, dengan demikian Direktur dapat dimintai pertanggung-jawaban.Dan yang bertanggung jawab dapat dilihat di UU Perseroan Terbatas. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/17 4-laporan-amdal-pt-adei-plantation-andindustry-palsu Link video:https://www.youtube.com/watch?v=u k465VVeK4I Link audio: http://www.4shared.com/mp3/axkwpKx8ce /Sidang_18_6_Mei_2014__Pembacaa.html Terkait peristiwa kebakaran, ia tidak mengetahui kapan terjadinya. Namun ia ada dihubungi oleh masyarakat yang mengatakan lahan disebelah lahan Azel terbakar, dan ia diminta untuk mengecek lahannya Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/18 1-sungai-jiat-memang-sudah-kering-dari-


PAPER BENTANGAN dulu Link video:http://www.youtube.com/watch?v=jt qHb8wBk6g Link audio: http://www.4shared.com/mp3/J_qpRJfZce/S idang_19_13_Mei_2014__Azel_Ka.html

30

31

Samsul Bahri

HM Nasir Bafat

Warga Desa Sering

Warga Desa Sering

Samsul juga dimintai keterangan perihal adanya Sungai Jiat di areal KKPA.Ia menyatakan nama sungai yang mereka tahu berbeda. Karena Jiat merupakan sebutan dari Desa Telayap dan Batang Nilo.Sedangkan untuk masyarakat Sering menyebutnya Sungai Muka Pulau Ia menjelaskan sebelumnya ada usaha dari PT Adei untuk memperdalam sungai dengan eskavator agar tetap ada airnya. Namun masyarakat menolak alat berat tersebut melewati kebun mereka karena akan menyebabkan kerusakan. Akhirnya usaha ini dibatalkan. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/18 1-sungai-jiat-memang-sudah-kering-daridulu Link video:http://www.youtube.com/watch?v=jt qHb8wBk6g Link audio: http://www.4shared.com/mp3/J_qpRJfZce/S idang_19_13_Mei_2014__Azel_Ka.html Ia jelaskan ini karena Sungai Jiat lebih tinggi dari Sungai Kampar. Sehingga ia hanya terisi ketika Sungai Kampar meluap karena musim hujan atau banjir. Terkait peristiwa kebakaran, ia mengaku pernah dihubungi Sutrisno. Kala itu Sutrisno meminta izin untuk membuat isolasi kebakaran agar api tak menyebar kerumah dan lahan warga. Link website:http://rct.or.id/index.php/berita/18 1-sungai-jiat-memang-sudah-kering-daridulu Link video:http://www.youtube.com/watch?v=jt qHb8wBk6g Link audio:


PAPER BENTANGAN http://www.4shared.com/mp3/J_qpRJfZce/S idang_19_13_Mei_2014__Azel_Ka.html

32

33

DR. Ir. Gunawan Jaya Kirana

Chairul Huda

Saksi Ahli Hukum

Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta Ahli Hukum Pidana

Gunawan dimintai keterangan untuk mengomentari hasil penelitian yang dilakukan saksi ahli dari JPU, Bambang Heru dan Basuki. Terkait pengambilan sample menggunakan paralon, Gunawan berpendapat harus menggunakan ring sample, karena jika tidak hasilnya tidak akan akurat. Ia jelaskan dalam uji biologis, fisika dan kimia orang-oprang menggunakan ring sample. Mengenai Teori Seller Korzent Gunawan jelaskan jika ingin digunakan harus diuji korelasi, karena kayu yang digunakan dalam teori ini kayu yang berada di empat musim, kayu di sini berbeda. Ia juga menjelaskan lagi dalam penggunaan teori Kelsen Itu untuk kayu pinus. Link website: http://rct.or.id/index.php/berita/183-jpupenelitian-anda-siapa-yang-minta-danbayar-siapa-yang-mendamping Link video: http://www.youtube.com/watch?v=T5dzYjc Y2xo Link audio: http://www.4shared.com/mp3/3D24WSpec e/Sidang_20_20_Mei_2014__Gunawan.html Ia menjelaskan tindak pidana bisa timbul jika ada corporate crime yaitu: perbuatan yang dilakukan oleh orang- orang di korporasi tersebut dan perbuatan yang dilakukan untuk keuntungan korporasi. Dalam UU Perkebunan tidak ada subyek hukumnya korporasi, hanya individual yang bisa dimintai pertanggung jawabannya. Kalau orang yang melakukan tindak pidana bukan orang korporasi, dia yang harus bertanggung jawab dan bisa jadi korporasi adalah korban. Bahkan menurutnya perusahaan tidak bisa bertanggung jawab karena tak ada SOP yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan pembakaran. Yang dipidana adalah orang yang membakar. Link website http://rct.or.id/index.php/berita/187-ahli-


PAPER BENTANGAN chairul-huda-tidak-ada-penjara-hanya-denda Link video: http://www.youtube.com/watch?v=V6yl3m bY6-U&feature=youtu.be Link audio: http://www.4shared.com/mp3/DvY8x02ce/Sidang_21_28_Mei_2014__Khair ul.html

34

Prof Dr Daud Silalahi SH

Ahli Hukum Lingkungan

Saksi tidak dapat hadir dan keterangannya diberikan dalam bentuk berkas kepada hakim dan jaksa tanpa dibacakan di persidangan.

ANALISIS Pada Juni 2013, telah terjadi kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di areal KKPA Desa Batang Nilo Kecil, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan AMDAL, lahan KKPA Desa Batang Nilo Kecil masuk dalam areal PT Adei Plantaion and Industry. Berdasarkan dakwaan Penuntut Umum, isu utamanya adalah: Benarkah lahan perkebuanan kelapa sawit KKPA Desa Batang Nilo Kecil yang dikelola oleh PT Adei Plantation Industry sengaja membuka dan atau mengolah lahan dengan cara pembakaran berakibat pada pengrusakan atau pencemaran lingkungan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus merujuk pada hasil pemeriksaan hakim terhadap alat bukti dan barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum di depan persidangan. Tim riau corruption trial mendasari analisis pada keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli. Sebab, selama proses persidangan, tim riau corruption trial tidak dapat melihat bukti-bukti lainnya berupa surat dan barang bukti yang diperlihatkan Penuntut Umum dihadapan majelis hakim. Dalam analisis ini, rct tidak akan membahas unsur-unsur pasal dalam dakwaan. Kebakaran Di Daerah Aliran Sungai Jiat Berdasarkan Amdal Kebakaran yang terjadi di KKPA Batang Nilo Kecil berdasarkan kesaksian yang diberikan saksi-saksi pada awalnya berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu Sungai Jiat. DAS merupakan lahan milik BrigJen Simamora (Karyawan PT Adei Plantation & Industri). Di sebelah lahannya ada lahan milik Edi Kliwon (Pemilik Lahan di KKPA Desa Batang Nilo) Kecil seluas 2 ha, yang kemudian dijualnya pada tahun 2002, seluas 1 hektar kepada Erwin (Pemilik Lahan di KKPA Desa Batang Nilo Kecil). “Lahan saya terbakar semua, waktu mau memupuk saya lihat lahan sudah terbakar. Arah api dari lahan Simamora. Seminggu sebelum kebakaran, saya lihat ada yang membersihkan dan membakar dilahannya,� jelas Erwin.Namun hal ini dibantah oleh Brigjen Simamora, ia mengatakan tidak tahu siapa yang membakar lahannya.


PAPER BENTANGAN Berdasarkan Lampiran Peta di dalam Dokumen AMDAL diantaranya Peta Batas Wilayah Studi, Peta Lokasi Sampling dan Peta Lokasi Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit PT. ADEI dinyatakan bahwa blok 19, blok 20 dan blok 21 disatu sisi ; yang posisinya sejajar dengan anak Sungai Jiat dan blok 19, blok 20 dan blok 21 diseberangnya disisi lain (termasuk daerah sempadannya) adalah masuk dalam wilayah areal KKPA terdakwa PT. ADEI dan menjadi tanggung jawab terdakwa PT. ADEI dalam Pengelolaan Lingkungannya. Tanggung jawab tersebut dikuatkan dari kesaksian aparat pemerintah di dalam persidangan:  Eko Novitra (PNS BLH Pelalawan Selaku Kepala Bidang Pengurusan AMDAL): Ia menjelaskan bahwa daerah yang terbakar masuk dalam batas kegiatan. Di dalam AMDAL adalah menjadi kewajiban perusahaan untuk menjaganya. Bila terjadi kerusakan di areal perusahaan (kebakaran lahan) berarti tanggung-jawab PT Adei.  Surianto (Kepala Desa Batang Nilo Kecil Kabupaten Pelalawan): Ia menjelaskan bahwa lahan yang terbakar di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai)  Nelson Sitohang (BLH Propinsi Riau): Terkait sungai yang berada di areal kerja, kalau memang sungai di wilayah kegiatan perusahaan, maka tanggung jawab perusahaan. Saat perusahaan diberi wilayah atau izin maka seluruh wilayah menjadi tanggung jawabnya  Suparyadi (Pegawai Bidang Pengukuran Tanah BPN Kabupaten Pelalawan): perusahaan lah yang harusnya merawatnya, karena dari izin yang begitu luas biasanya ada sungai. Mereka memperoleh izin, dan mereka bertugas merawat sungai. Lahan Sengaja Dibakar Selain arela wilayah yang berada di wilayah kegiatan, dan berdasarkan Amdal, PT Adei harus bertanggung jawab dalam merawatnya. Berdasarkan Fakta persidangan terbukti bahwa lahan sengaja dibakar melalui kesaksian:  Sutrisno (Asisten Lapangan PT Adei): Sutrisno menjelaskan ia tahu lahan tersebut dibakar, namun ia tak tahu pasti pelakunya.  Hepi Zulfian (Humas PT Adei ): Ia mengungkapkan bahwa lahan yang terbakar itu karena dibakar bukan terbakar. Dalam BAP ia mengetahui siapa yang membakar lahan. Namun saat dikonfirmasi ia tak tahu  Edi Kliwon (Pemilik Lahan di KKPA Desa Batang Nilo Kecil ) : “Saya tahu dari Erwin, lahan yang terbakar 2 ha. Ada sekitar 98 pohonlah,” jelasnya.“Tahunya yang membakar milik Simamora dari Erwin. Waktu itu dia masih buka lahan,” jelasnya  Erwin (Pemilik Lahan di KKPA Desa Batang Nilo Kecil ): Lahan saya terbakar semua, waktu mau memupuk saya lihat lahan sudah terbakar. Arah api dari lahan Simamora. Seminggu sebelum kebakaran, saya lihat ada yang membersihkan dan membakar dilahannya,” jelas Erwin Selain itu Ahli juga memperkuat bahwa kebakaran terjadi karena disengaja. Prof Dr Ir Bambang Heru Saharjo (Ahli Bidang Kebakaran Hutan dan Lahan) dari kesaksiannya: Lahan tersebut sengaja dibakar. Area tersebut sudah dalam tahap land clearing. Berarti sensitif dengan api karena semua bahan sudah dalam tahap pengeringan dan bisa menjadi bahan bakar yang memenuhi untuk pembakaran lahan. Adanya pembiaran atas terbakarnya lahan tersebut.Karena kejadian bisa sampai berharihari dan tidak ada tindakan cepat dari pihak perusahaan. Hal ini bisa diatasi


PAPER BENTANGAN dengan adanya sistem peringatan dini atau early warning system untuk mendeteksi adanya kebakaran dan tindak lanjut segera untuk pemadamanAlasan lainnya berupa ratanya area yang terbakar. Pergerakan api dalam kejadian kebakaran alami seharusnya mengikuti arah angin dan bisa menyebar kemana saja dan liar. Namun dalam kenyataan di lapangan, api kebakaran ini terkonsentrasi pada blok sepanjang Daerah Aliran Sungai Jiat. Meskipun tak ada kesaksian yang membuktikan bahwa lahan tersebut oleh perusahaan, namun kebakaran yang terjadinya kebakaran berada di area tanggung jawab PT Adei sesuai dengan penjelasan diatas. Seharusnya perusahaan melakukan pemantauan di wilayahnya. Tak hanya itu, amanah Amdal yang dibuat sendiri oleh perusahaan bahwa harusnya dibangun embung, dan menara pemantau namun tak ada di wilayah KKPA hanya ada di Kebun Inti PT Adei. Bahkan kekurangan akan kelengkapan alat pemadam kebakaran terbukti di dalam persidangan melalui kesaksian Sutrisno (Asisten Lapangan PT Adei): Karena kekurangan alat pemadam kebakaran dan api semakin membesar, PT Adei Plantation dan Industry baru menambah dua robin dan eskavator pada tanggal 22 dan 23 Juni 2013. Basuki Wasis, ahli kerusakan lingkungan juga turun ke lapangan untuk melakukan obeservasi. Ia menganalisa sampel tanah di areal yang terbakar di PT Adei. Berdasarkan hasil analisanya di Laboratorium Pengaruh Hutan Bagian Ekologi Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, ditarik kesimpulan memang benar pada lokasi kebakaran telah terjadi perusakan tanah dan lingjungan melalui kegiata pembakaran dalam penyiapan lahan (land clearing) untuk pembuatan kebun kelapa sawit. Hasil analisa menunjukkan bahwa memang tanah tersebut dibakar dan telah terjadi kerusakan lingkungan sifat fisika tanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan untuk parameter subsidence pH tanah, C organik, dan nitrogen tanah. Selain itu, hasil analisa terhadap total mikroorganisme, total fungsi dan respirasi tanah, porositas dan bobot isi tanah, keragaman spesies dan populasi, serta peningkatan kadar Ca dan Mg tanah juga menunjukkan bahwa tanah tersebut sengaja dibakar. Dalam rangka pemulihan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan seluas 40 ha melalui pemberian kompos, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memfungsikan faktor ekologis yang hilang maka dibutuhkan biaya sebesar Rp.15.794.238.630. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) mengatur ketentuan pengelolaan dampak untuk mengurangi potensi kebakaran, yakni melalui kegiatan membangun menara api setinggi 20 meter yang ditempatkan di beberapa tempat strategis, membuat papan peringatan yang berisi himbauan agar menghindari kegiatan yang menyebabkan terjadinya kebakaran lahan, membuat embung (kolam persediaan air) untuk kebutuan pemadaman api saat kebakaran lahan, membentuk tim penanggulangan kebakaran yang dilengkapi dengan fasilitas alat komunikasi dan alat berat yang memadai, serta membuat tanda larangan agar tidak membuang puntung rokok atau menghidupkan api unggun. Terdakwa PT Adei Plantation and Industry diwakili Tan Kei Yoong. Selain setiap orang UU 18 tahun 2004 tentang Perkebunan juga menyebut Pelaku Usaha Perkebunan. Usaha perkebunan dilakukan baik oleh perorangan maupun badan hukum yang meliputi koperasi dan perseroan terbatas baik milik Negara maupun swasta.


PAPER BENTANGAN Dalam UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkunan hidup (PPLH), menyebut setiap orang adalah perseorangan atau badan usaha baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Dua Undang-undang ini menyebut baik pelaku usaha perkebunan atau badan usaha dapat dipidana. Sejalan dengan perkembangan kegiatan ekonomi di belahan dunia terjadilah perubahan paradigm, bahwa kriminalitas atau suatu kejahatan tak terlepas dari kelanjutan suatu kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, di mana korporasi banyak berperan mendukung atau membantu kelancaran kejahatan tersebut. Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan korporasi ini dampaknya dapat menimbulkan efek negative, oleh karenanya kedudukan korporais mulai bergeser dari semula hanya sebagai subjek hukum perdata, menjadi subjek hukum pidana. Selain orang perorangan yang dapat dituntut pidana, berdasarkan teori hukum pidana modern, corporate atau badan usaha (dalam UU PPLH) sebagai legal person merupakan subjek hukum dapat dituntut pidana. Pada korporasi yang berbentuk badan hukum di dalam Anggaran Dasar biasanya terdapat ketentuan yang menunjuk pengurus yang dapat mewakili korporasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Tan Kei Yoong adalah direksi (Regional Direktur) terdakwa PT Adei Plantation and Industry yang berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan. Ini sejalan dengan pertanggungjawaban pidana dari badan hukum. Korporasi sebagai legal person merupakan subjek hukum yang dapat dipertanggungjawabkan pidananya baik sebagai pimpinan korporasi maupun pemberi perintah, keduanya dapat dikenakan hukuman secara berbarengan. Pertanggungjawaban korporasi hanya dapat diberlakukan dalam hal tindak pidana, salah satunya dilakukan oleh pengurus, yaitu mereka yang menurut anggaran dasar secara formil menjalankan pengurusan korporasi. Tan Kei Yoong mengakui menjabat sebagai Managing Director sejak Juli 2010 hingga saat ini dan dalam pelaksanaan sehari-hari menjabat Regional Directur sejak Juli 2010 hingga saat ini berdasarkan surat pengangkatan diteken oleh Go Tee Meng, Presdir. Tugas dan tanggungjawab sebagai Regional Direktur yaitu bertanggungjawab atas seluruh kegiatan marketing, audit internal, akunting, kebun kelapa sawit, teknologi, dan pengelolaan yang dilakukan PT Adei Plantation and Industry, PT Steelindo Wahana Perkasa dan PT Safari Riau. Memorie van Tulichting menyebut bahwa “sengaja� (opzetrlijk) adalah sama dengan “dikehendaki dan diketahui� (willen en wettens). Satochid Kartanegara menyebut yang dimaksud dengan willen en wettens adalah seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan dengan sengaja, harus menghendaki (wilen) perbuatan itu serta harus menginsafi, mengerti (wetten) akan akibat dari perbuatan itu.Atas fakta dikaitkan dengan keterangan saksi di depan persidangan terlihat dengan jelas bahwa PT Adei Plantation & Industry sengaja membuka dan mengolah lahan dengan cara pembakaran, berakibat pada terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

REKOMENDASI Riau Corruption Trial berposisi pada bahwa terdakwa Danesuvaran KR Singam terpenuhi dalam kualifikasi dalam Pasal 116 ayat (1) huruf (a): Apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha; dan/atau


PAPER BENTANGAN Riau Corruption Trial tidak membahas unsur-unsur pasal sebagaimana termaktub dalam dakwaan Penuntut Umum. Riau Corruption Trial hendak mendorong dan merekomendasikan kepada Penuntut Umum agar menuntut terdakwa berdasarkan akibat yang ditimbulkan ulah kejahatan korporasi yang telah membakar lahannya demi keuntungan ekonomis tanpa memperhatikan keadilan ekologis dan keadilan sosial termasuk dampak bahayan lingkungan yang diderita oleh rakyat Riau. Riau Corruption Trial hadir salah satu misinya menyelamatkan lingkungan melalui pengawasan penegakan hukum Sumber Daya Alam. Riau Corruption Trial yakin kejahatan korporasi dapat diberantas salah satunya dengan penegakan hukum yang benar, adil dan berpihak kepada ekologis. Riau Corruption Trial mengapresiasi Penuntut Umum sudah berusaha keras membuktikan bahwa PT Adei Plantation and Industry sengaja membakar lahannya dengan menghadirkan alat bukti dan barang bukti di depan persidangan. Namun, catatan kritis Riau Corruption Trial kepada Penuntut Umum yaitu, tidak memasukkan Pasal 117, Pasal 118 dan Pasal 119 UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup. Sebab jika pasal-pasa tersebut masuk dalam dakwaan Penuntut Umum, pidana tambahan berupa salah satunya penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan atau kegiatan bisa dikenakan kepada korporasi, sehingga memberi efek jera. Apalagi hakim dalam memeriksa dan memutus perkara berpedoman kepada Dakwaan Penuntut Umum. Meski pidana tambahan tidak dimasukkan oleh Penuntut Umum, agar terjadi efek jera kepada korporasi, kami merekomendasikan kepada Penuntut Umum agar Menuntut terdakwa PT Adei Plantation and Industry: 1. 2.

Pidana Penjara selama sepuluh (10) tahun, dan Pidana Denda Rp 10.000.000.000,00 atau Rp 10 Miliar

Karena terbukti sengaja membuka lahan dengan cara dibakar, berkaibat pada kerusakan dan pencemaran lingkungan.

REFERENSI Referensi Paper Bentangan di bersumber dari: 1. Riau Corruption Trial www.rct.or.id 2. Dakwaan Penuntut Umum atas nama Terdakwa Danesuvaran KR Singam 3. Buku M Yahya Harahap SH berjudul Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutan 4. Buku Supriadi SH MHum berjudul Hukum Kehutanan dan Hukum Perkebunan di Indonesia 5. Buku DR Syahrul Machmud SH MH berjudul Problematika Penerapan Delik Formil Dalam Perspektif Penegakan Hukum Pidana Lingkungan di Indonesia ***Selesai***


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.