Adab dan Hukum I’tikaf « Konsultasi Islam

Page 1

Konsultasi Islam Mengatasi Masalah dengan Syariah

Adab dan Hukum I’tikaf Posted by Farid Ma'ruf pada 6 Agustus 2012 Soal: Apa sebenarnya batasan i’tikaf? Bagaimana hukum i’tikaf; benarkah sunah, atau mubah saja, sebagaimana yang dinyatakan Imam Malik? Di manakahi’tikaf harus dilakukan? Haruskah di masjid atau tempat lain? Lalu bagaimana dengan perempuan yang hendak melakukan i’tikaf? Jawab: Secara harfiah, i’tikaf adalah lazima (terikat) dan habasa an-nafsa ‘alayh(menahan diri pada), sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran: ‫ﱠ‬ َ ْ ْ ْ ‫ﱠ‬ ُ َ ‫ُﮫ‬ ‫ِﺤﻠ‬ ‫َﻣ‬ Іَ ‫ُﻎ‬ ‫ْﻠ‬ ‫َﺒ‬ ‫ﯾ‬І‫ْن‬ ‫أ‬І‫ًﺎ‬ ‫ُﻮﻓ‬ ‫ْﻜ‬ ‫َﻣﻌ‬ І‫ْي‬ ‫واﻟ‬І ‫َﺮ‬ ‫َﺤ‬ ‫اﻟ‬І‫ِﺪ‬ ‫ِﺠ‬ ‫َﻤ ﺴ‬ ‫اﻟ‬І‫ِﻦ‬ ‫ﻋ‬І‫ْﻢ‬ ‫ﱡوﻛ‬ ‫ﺻﺪ‬ ‫َﻔ‬ ‫ﻛ‬Іَ ‫ِﺬﯾﻦ‬ ‫اﻟ‬І‫ُم‬ ◌‫ه‬ ُ ْ َ َ‫و‬І‫وا‬ َ‫ِام‬ َ ‫ُﺮ‬ َ‫َﮭﺪ‬ Merekalah orang-orang kafir yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)-nya (QS al-Fath [48]: 25). Adapun secara syar’i, i’tikaf adalah berdiam diri di masjid dalam waktu tertentu dengan ciri-ciri tertentu disertai dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kata i’tikaf, jiwar (diam) atau mujawarah (mendiami) masjid mempunyai konotasi yang sama. Dalam hadis riwayat alBukhari, Muslim dan Ahmad dari ‘Aisyah ra. berkata: َ ْ َ ْ ْ َ ْ ‫ْﻦ‬ ‫ﻣ‬І ‫اﺧ‬ ‫َو‬ ‫ْﻷ‬ ‫ا‬І‫ِﺮ‬ ‫َﻌ ﺸ‬ ‫اﻟ‬І‫ِﻲ‬ ‫ﻓ‬І‫ْر‬ ‫َﺪ‬ ‫ْﻘ‬ ‫اﻟ‬Іَ ‫َﺔ‬ ‫ْﻠ‬ ‫َﯿ‬ ‫ﻟ‬І‫ْوا‬ ‫ﱠﺮ‬ ‫َﺤ‬ ‫ ﺗ‬:‫ُل‬ ‫ْو‬ ◌ُ‫َﻖ‬ ‫وﯾ‬І، َ‫ﻀ‬ ‫ر‬І ‫ﻣ‬І ‫اﺧ‬ ‫ْﻷ‬ ‫ا‬І‫ِﺮ‬ ‫َﻌ ﺸ‬ ‫اﻟ‬І‫ِﻲ‬ ‫ﻓ‬І‫ُر‬ ‫ِو‬ ‫َﺠﺎ‬ ‫ﯾ‬І‫وﺳﻠﻢ‬І‫ﻋﻠﯿﮫ‬І‫ﷲ‬І‫ﺻﻠﻰ‬І‫ﷲ‬І‫ُل‬ ُ ‫ْﻮ‬ ‫ر ﺳ‬Іَ ِ‫ِﺮ‬ ِ َ ِ‫ِﺮ‬ ِ‫َو‬ ُ َ َ‫َﻣ‬ َ‫ْﻦ‬ َ‫ك◌ان‬ ِ َ‫ﺎن‬ ‫ﺎن‬ َ‫ﻀ‬ ‫َر‬ َ‫َﻣ‬ Rasulullah saw melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” Karena itu, tidak tepat jika dibedakan antara i’tikaf dengan jiwar danmujawarah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari ‘Atha’ bin Rabbah, bahwa i’tikaf itu dilakukan di dalam masjid, sedangkan jiwardilakukan di pintu masjid (Hadis No. 8003). Dalam Lisan al-‘Arab, Mukhtar as-Shihhah, dan Qamus al-Muhith dinyatakan, bahwa mujawarah adalahi’tikaf di masjid. Hukum i’tikaf adalah sunnah berdasarkan sunnah fi’liyyah Nabi saw. yang dituturkan oleh ‘Aisyah ra.: َ ُ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ِﺪ ه‬ ‫َﻌ‬ ‫ﺑ‬І‫ْﻦ‬ ‫ﻣ‬Іُ ‫ُﺟﮫ‬ ‫َوا‬ ‫ْز‬ ‫أ‬І‫ﻒ‬ ‫َﻜ‬ ‫ْﺘ‬ ‫اﻋ‬І‫ﱠﻢ‬ ‫ﺛ‬І،‫َﻰ‬ ‫َﺎﻟ‬ ‫َﻌ‬ ‫ﺗ‬І‫ﷲ‬Іُ ‫ﱠﺎ ه‬ ‫َﻮﻓ‬ ‫ﺗ‬І‫ﱠﻰ‬ ‫َﺣﺘ‬ Іَ ‫ﻀﺎن‬ ‫ْﻦَر‬ ‫ﻣ‬І ‫اﺧ‬ ‫ْﻷ‬ ‫ا‬І‫َﺮ‬ ‫َﺸ‬ ‫اﻟﻌ‬І‫ﻒ‬ ‫ْﺘ‬ ‫َﻌ‬ ‫ﯾ‬Іَ ‫َﺎن‬ ‫ﻛ‬І‫وﺳﻠﻢ‬І‫ﻋﻠﯿﮫ‬І‫ﷲ‬І‫ﺻﻠﻰ‬І‫ﻲ‬ ‫اﻟﻨ‬І‫ﱠن‬ ◌‫أ‬ ْ ِ ِ‫َﺮ‬ ِ‫َو‬ ُ‫ِﻜ‬ َ َ​َ َ‫َﻣ‬ ‫ِﺒﱠ‬ konsultasi.wordpress.com/2012/08/06/adab-dan-hukum-itikaf /

1/5


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Adab dan Hukum I’tikaf « Konsultasi Islam by Rizky Faisal - Issuu