Membentuk karakter yang kuat terhadap aspek k3 di perusahaan

Page 1

16/8/2017

Komentar

9+

5

jualkelincihollandlop.info Call/WA 081910500571 Diterbitkan oleh Shared via AddThis 5 mnt ·

Membentuk karakter K3 di perusahaan Tags: Budaya K3, hse, K3, karakter k3, perubahan karakter k3, promosi k3, Safety, SMK3 0 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu bentuk upaya untuk mencapai situasi perusahaan, dimana pegawai di dalamnya merasa sehat, dan merasa aman dari suatu Bahaya maupun Risiko yang muncul. Dapat dikatakan pula, tujuan akhir dari suatu program K3 di perusahaan adalah tidak adanya angka Kecelakaan kerja, bahkan hingga tidak adanya angka kesakitan akibat kerja di dalam perusahaan. Menurut Maslow, di dalam teori hirarki kebutuhan menjelaskan bahwa Kesehatan dan juga keselamatan merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar. Namun, terkadang hal yang kita butuhkan tidak semuanya terpenuhi. Apalagi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat abstrak seperti halnya Kesehatan dan juga keselamatan yang memang belum terjadi. Seseorang akan cenderung memahami, jika orang tersebut mengalaminya sendiri. Hal ini yang seringkali menjadi permasalahan utama dalam suatu program K3 di perusahaan. Para petugas K3 perusahaan, sering bahkan tidak pernah bosan menjelaskan tentang Bahaya dan Risiko. Namun, jika di perusahaan yang memang belum pernah mengalami Terpapar oleh Bahaya dan Risiko tersebut, cenderung mengabaikan. “Toh, hal tersebut belum pernah terjadi pada diri saya”. Kalimat tersebut yang sering muncul. Hal tersebut menjadi sebuah dilemma bagi petugas K3 yang ada. Pada akhirnya, disatu sisi memang suatu kewajiban dari perusahaan, dilain sisi terkadang petugas K3 kesal dengan ungkapan-ungkapan tersebut. Kondisi seperti ini memang tidak terjadi di semua perusahaan, apalagi untuk perusahaan besar yang memang K3 itu sudah menjadi prioritas utama. Segala sesuatu Aktivitas, Selalu dilihat dari aspek keselamatan dan juga Kesehatan pekerjanya maupun asset perusahaan yang ada. Ini yang dinamakan perusahaan yang memiliki karakter yang kuat dalam K3. Ini bukan suatu proses yang singkat atau mudah dilakukan. Justru ini hal tersulit dilakukan dalam mengimplementasikan K3 di perusahaan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, watak” . Karakter berasal dari bahasa Yunan yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang memiliki tindakan tidak baik berkarakter jelek . Sebaliknya orang yang Berperilaku baik disebut dengan berkarakter baik. Karakter ini merupakan sifat bawaan, atau suatu sikap maupun perilaku yang di bentuk sejak kecil. Namun, permasalahan yang muncul adalah Apakah setiap Pekerja yang ada di perusahaan kita memiliki karakter baik? Atau malah para Pekerja kita terdiri orang yang memiliki karakter jelek, seperti halnya cuek, tidak peduli, dan bersifat acuh terhadap orang lain? Semua itu kembali lagi ke visi misi dari sebuah perusahaan, baik secara umum perusahaan maupun visi misi pribadi dari pemilik perusahaan atau pengelola perusahaan. Tidak jarang kita menemui, perusahan yang menjadikan program K3 menjadi suatu formalitas untuk mempermudah mendapatkan tender atau meningkatkan image perusahaan di mata customer. Bukan suatu hal yang sulit, jika kita Membentuk suatu perusahaan yang berkarakter K3 positif, dengan Kondisi-kondisi di atas. Semuanya kembali kepada Komitmen perusahaan maupun personal di dalamnya. Seperti kita ketahui bersama program K3, merupakan suatu program untuk membentuk sikap maupun perilaku Pekerja yang aman dan sehat. Untuk mencapai sikap dan perilaku yang sehat, selamat dan aman ini saat ini dipermudah dengan adanya suatu sistem Manajemen K3 (SMK3) atau dengan adanya sertifikasi OHSAS 18001 dengan Sistem Manajemen K3. Secara normative di bahas di dalam PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3, pasal 1 menjelaskan SMK3 adalah bagian dari sistem Manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian pengkajian, dan pemeliharaan Kebijakan keselamatan dan Kesehatan kerja dalam rangka pengendalian Risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempa kerja yang aman, efisien dan produktif. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=126136988017895&id=124251658206428&ref=page_internal

1/3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.