20/5/2017
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog ArchiveMenyoal Usulan Pembubaran HTI Hizbut Tahrir Indonesia
HOME TENTANG KAMI FAQ
Search..
Cari
Menyoal Usulan Pembubaran HTI May 19th, 2017
Oleh: KH. Dr. Jeje Zaenudin, Wakil Ketua Umum PP Persis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) semenjak Reformasi bergulir memang keberadaannya cukup fenomenal. Mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai “partai politik internasional”, walaupun tidak pernah ikut pemilihan umum di manapun. Sebagai partai, HTI juga tidak pernah melakukan tindakantindakan untuk mendapatkan kekuasaan sebagaimana lazimnya partai politik. Ia malah mirip dengan ormas yang lebih banyak melakukan kegiatankegiatan sosial, terutama dakwah; walaupun yang didakwahkan domain utamanya masalahmasalah politik. Hampir dalam setiap dakwahnya HTI mewartakan bahwa untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini adalah dengan mewujudkan kekhilafahan. Khilafah yang dimaksud HTI adalah khilâfah ‘alâ minhâj alnubuwwah (kekhalifahan berdasarkan manhaj Nabi Saw.) yang pernah dipraktikkan terutama pada masa Khulafaur Rasyidin. Khilafah ini skupnya bukan hanya untuk satu wilayah, melainkan menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Untuk menegakkannya HTI menolak metodemetode yang dianggapnya sudah gagal antara lain: metode demokrasi, metode perbaikan sosial ekonomi masyarakat, metode perbaikan individu, metode people power, dan metode kudeta seperti saat terjadi Arab Springs. HT sangat percaya, bahkan sampai pada tingkat memitoskannya, bahwa metode untuk mewujudkan kekhalifahan terdiri dari tiga tahap. Pertama, tahap pembinaan dan pengkaderan (marhalah tatsqîf wa takwîn), kedua, tahap interaksi dan perjuangan di tengah umat (tafa’ul ma’a alummah), dan ketiga, tahap penerapan hukum Islam (tathbîq ahkâm alIslâm). Pada tahap pertama harus dibentuk partai politik yang tugasnya mencetak kaderkader yang mengusung dakwah khilafah. Setelah itu, kaderkader ini disebar ke tengahtengah umat pada https://m.hizbuttahrir.or.id/2017/05/19/menyoalusulanpembubaranhti/
1/5