OPINI INDONESIA 003
3
FROM EDITOR
PENERBIT - Publisher
Yay. Media Wasantara DEWAN AHLI - Board Advisor Taren Sembiring Meliala Rimson Simanjorang Gunadi Ibrahim Zein Ginting Nuril Hakim Yohansyah Hasan Zainal Abidin PEMIMPIN UMUM (Managing Director) David Jhony Simanjorang PEMIMPIN REDAKSI (Editor in Chief) Raymond Rajaurat REDAKSI (Editors) Soepriyanto Hamdani A.R Santi Hastarini REPORTER Pitaria ( Lampung Selatan ) Hendri ( Tanggamus ) Wirhanuddin ( Tulang Bawang ) Sutarman Sutar ( Bandar Lampung ) Maringan Sianipar ( Pringsewu ) I Made Darmawan (Bengkulu) Fajrul Lajiman ( Jakarta ) Iskandar Akbar (Palembang) TARIF IKLAN 1 HALAMAN WARNA Cover depan dalam Rp 6.000.000 Cover belakang luar Rp 5.000.000 Cover dalam belakang Rp 4.000.000. HITAM/PUTIH Halaman dalam Rp 3.000.000 ALAMAT REDAKSI, IKLAN, SIRKULASI Jl. Pagaralam, Gg. Cendana No.28 Kedaton Bandar lampung 34151 TELP/ FAX : 0816 4063 04 0821 7779 7632 0878 9977 6790 Bank BANK LAMPUNG No. Rek. 380.03.04.44829.9 a/n. David Jhonny Simanjorang Website : Under Construction E-mail : opini.indonesia@yahoo.com Facebook : OpiniNdonesia
RIMSON SIMANJORANG Dewan Ahli DIPENGHUJUNG tahun 2007 lalu, dalam satu dialog ringan dengan salah satu media di Lampung, Hi. Harun Muda Indrajaya mengatakan bahwa saat ini (tahun 2007 tersebut) bangsa kita mengalami masalah (krisis) kepemimpinan politik yang cukup berat. HMI mengatakan, keadaan itu bisa dicermati dari kemampuan pemimpin politik yang apa adanya, retorika yang asal-asalan alias mengarah debat kusir, dan respons mereka yang tidak relevan dengan aspirasi masyarakat. Antusias pemimpin mendekati rakyatnya, kata HMI - sapaan akrab Harun Muda Indrajaya - tampak kuat pada saat si pemimpin memerlukan dukungan, seperti pada pemilu dan pilkada. Tetapi jika dukungan sudah diperoleh dan si pemimpin sudah duduk di kursi kekuasaan, si pemimpin itu merasa tidak perlu membuat kebijakan yang adil dan pro rakyat. “Pemimpin politik gagal mengembangkan diri sebagai pemimpin yang mempersatukan masyarakat dan bangsanya. Mereka berhenti pada posisi sebagai pemimpin golongan yang terjebak oleh tujuan-tujuan sempit golongan,� katanya Menurut HMI keadaan itu tidak mendukung proses demokratisasi, dan membuat masalah menjadi kabur. Sehingga, masyarakat pun sudah tidak tahu siapa yang bertanggung jawab tentang kondisi kehidupan yang belum baik ini. Tanggal 30 Juli 2011 lalu, disalah satu suratkabar harian di Lampung, HMI membeberkan lagi bahwa sekarang ini setelah 13 tahun reformasi, bangsa ini kembali merindukan masa-masa di bawah kepemimpinan Soeharto. HMI mengambil survei Indobarometer di 33 provinsi dari tanggal 25 April sampai 4 Mei 2011 dengan 1200 responden, yang menghasilkan sebanyak 40,9 persen memilih kondisi Orde Baru, dan hanya 22,8 persen saja yang memilih kondisi reformasi.Hasil survei itu menegaskan bahwa perjalanan reformasi telah gagal. Sayang, banyak pihak – terutama mahasiswa- yang telah berkorban untuk reformasi dan tidak menikmati apaapa dari pejuangan mereka. Mereka (mahasiswa) yang telah berjuang untuk mengubah wajah Indonesia, kini malah menjadi korban lanjutan. AKAR MASALAH Pengamat politik Arbi Sanit dalam berbagai kesempatan mengatakan krisis kepemimpinan politik itu berakar pada beberapa sebab. Pertama, pemimpin politik di era reformasi ini boleh dibilang sebagai politisi dadakan. Mereka berasal dari tokoh berbagai profesi dan bidang kehidupan yang punya peluang menjadi pemimpin politik segera setelah rejim Orba tumbang dan pemilu 1999 dilaksanakan. Hanya bermodalkan motivasi menjadi pemimpin negara dan tersedianya peluang, kiyai, dosen universitas, wartawan, pengacara, tokoh Ormas dan LSM, pengusaha, sampai ibu rumah tangga, secara mendadak mengubah dirinya sebagai pemimpin politik. Meskipun sebagian dari mereka punya pengalaman politik, tetapi itu adalah pengalaman masa Orba, dan bisa dipastikan seluruhnya tidak berpengalaman sebagai pemimpin politik demokratis. Kedua, selama empat dekade Orba, pengkaderan pemimpin politik oleh partai tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan ketiga, karena pemilu 1999 tidak didahului dengan pembaharuan sistem kenegaraan dan politik, sehingga tidak ada standar baru (reformasi) bagi pengajuan calon pemimpin oleh partai politik, dan standar pilihan bagi para pemilih. (*)
OPINI INDONESIA 003
4
fokus utama
LAMPUNG BUTUH PEMIMPIN SEKALIBER SJACHROEDIN Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Lampung Asal Sumatera Utara (FORKOMASTRA), Taren Sembiring Meliala mengatakan, ke depan ini, Lampung masih membutuhkan pemimpin sekaliber Sjachroedin ZP (Gubernur Lampung saat ini) untuk memandu perjalanan Provinsi Lampung.
P
erkembangan seluruh aspek kehidupan yang sangat dinamis di era sekarang ini, ujar Bang Taren, memerlukan pemimpin yang Inovatif, tegas, berwibawa dan aspiratif. Dan itu, katanya, ada pada sosok Komjen Pol. (Purn) Sjachroedin. Menurut Bang Taren Sembiring Meliala, perbincangan seputar pemilihan gubernur (pilgub) yang berkembang dan menjadi topik “diskusi” di masyarakat sekarang ini,
sebagai sesuatu yang menggembirakan. Itu juga (maksudnya perbincangan seputar pilgub-red) mencerminkan kepeduliaan masyarakat sudah semakin kuat mencermati potensi calon-calon pemimpinnya. “Saya menilai ini sangat baik. Sebab, ini juga mencerminkan bahwa masyarakat kita semakin kritis, sehingga rakyat terhindar dari posisi seperti “membeli kucing dalam karung ”, katanya. Dia mengakui di kalang-
an Forkomastra sendiri, perbincangan serius terkait pemilihan gubernur tersebut juga berkembang. “Bahkan, Forkomastra menilai, jika Bang Oedin mencalon lagi di 2013 maka kami akan mendukungnya. Forkomastra menilai ke depan ini Provinsi Lampung masih memerlukan pemimpin seperti dia. Penilaian yang seperti itu juga berkembang diantara teman-teman kelompok masyarakat lainnya,” tamOPINI INDONESIA 003
5
fokus utama bahnya lagi. Bang Taren menegaskan, jika melihat situasi yang sangat dinamis dalam tahun-tahun belakangan ini, baik di tataran nasional maupun daerah, jelas sekali bahwa tantangan yang dihadapi bangsa kita cukup berat, termasuk untuk mempertahankan semangat kebersamaan bangsa kita yang heterogen (majemuk) sebagai sesuatu bangsa sudah memudar. “Kondisi sekarang ini saya kira sudah membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pemikiran seperti itu, maka Forkomastra memang sangat menseriusi supaya Sjachroedin ZP kembali dapat mencalon. Karena kami menilai figure Sjachroedin masih kita perlukan terlebih pada masa-masa kurang menggembirakan sekarang ini. Kita membutuh kan pemimpin yang kuat dan berwibawa,” tegasnya. Bang Taren yang juga adalah MPO Pemuda Pancasila dan Fungsionaris Partai Golkar Lampung itu menilai Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP juga telah menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang dirindukan oleh warga bangsa. Selain itu, katanya, Sjachroedin juga memiliki gagasan-gagasan cemerlang untuk kemajuan Lampung ke depan. “Dasar bagi kemajuan daerah kita sudah dia letakkan. Karena itu adalah wajar sekali kita berikan lagi kepercayaan baginya untuk mewujudkan harapan kita itu,” tambahnya pula.
PERSYARATAN MENJADI CALON Dalam konteks pilgub 2013, Sjachroedin sendiri memang belum pernah memberikan sinyal atau mengatakan apakah dia berminat untuk maju lagi. Bahkan dalam berbagai kesempatan Gubernur Lampung itu sepertinya memberi sinyal kepada generasi muda untuk menggantikannya. Di masyarakat sendiri, ada pendapat bahwa Sjachroedin tidak bias lagi maju sebagai calon karena sudah dua kali menjadi gubernur Lampung. Periode pertama tahun 2004-2008. Kemudian periode kedua sekarang ini tahun 2009-2014. Undang-Undang Pemerintahan Daerah No.32 Tahun 2004 Bagian Kedelapan Tentang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pada Pasal 58 UU itu Tentang Persyaratan menjadi calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada huruf O disebutkan ‘Belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah selama masa 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama’. Demikian pula bunyi yang sama tertera pada Peraturan Pemerintah (PP) No.6 Tahun 2005, Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 38 huruf O. Menurut rekaman OPINI Indonesia, Sjachroedin menjabat sebagai Gubernur Lampung pada periode 2004-2009. Tetapi jabatan itu hanya dijalaninya selama 4 tahun karena yang bersangkutan maju (mencalon)
ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung yang dipercepat tahun 2008. (Lihat pasal 233 ayat 2 UU RI No.32 Tahun 2004). Sesuai dengan aturan waktu itu maka Sjachroedin harus berhenti dari jabatannya sebagai gubernur jika mencalon. Sebagai penggantinya, Pemerintah Pusat kemudian menetapkan Syamsuria Ryacudu yang sebelumnya wakil gubernur sebagai Gubernur Lampung periode 2008-2009. Posisi Syamsuria sebagai Kepala Daerah itu, menurut Bang Taren, hampir sama dengan posisi BJ Habibie ketika menggantikan Presiden Soeharto tahun 1998 lalu. Presiden Habibie Cuma setahun menjabat meneruskan masa bakti periode Soeharto tersebut, tetapi dia dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. “Artinya, posisi Habibie adalah Presiden penuh pasca Soeharto. Dan menurut pengertian saja, yang seperti ini pula posisi Bang Sam (Syamsuria Ryacudu) pasca Sjachroedin,” katanya. Kemudian, pada pemilihan gubernur 2008 tersebut, Pasangan Sjachroedin-Joko Umar Said unggul satu putaran (memperoleh lebih 43 persen suara) dan mengalahkan 7 pasangan calon lainnya. Dia kemudian dilantik menjadi Gubernur Lampung 20092014. Dengan pemahaman ini, maka ada pendapat yang berkembang bahwa periode jabatan Sjachroedin tidaklah dua kali berkelanjutan atau 10 tahun periode 2004-2014 (selama masa dua kali masa jabatan), karena jabatan Gubernur Lampung sempat diselingi dengan periode Gubernur Syamsuria Ryacudu pada 2008-2009. Keadaan seperti inilah yang membuat banyak pihak masih berharap bahwa sebetulnya Sjachroedin masih memenuhi syarat untuk dicalonkan. Sementara itu, ada pula yang menilai bahwa memberikan pengertian ‘selama dua kali masa jabatan’ itu bukanlah berarti bahwa periode jabatan tersebut harus berkelanjutan. Dengan perkataan lain, jika sesorang sudah dua kali (periode) menjabat dalam jabatan yang sama, maka dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi calon. Tim OPINI INDONESIA 003
6
MEMPRIHATINKAN Provinsi Lampung memiliki potensi wisata yang cukup banyak,seperti Gunung Anak Krakatau. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum dikembangkan menjadi objek wisata yang layak jual. (Baca Rubrik Wisata Wellcome To Bencoolen Sir !...)
OPINI INDONESIA 003
7
bincang-bincang
Upaya pemerintah menarik investor lokal maupun asing tidak akan sukses selama pungutan liar masih terus merajalela. Pungutan liar tersebut terjadi di semua lini dan disemua lapisan. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh dalam menekan pungutan liar tersebut, investor yang telah menanamkan modal di Indonesia pun bisa hengkang ke luar negeri. ntuk membahas masalah tersebut. Berikut petikan wa wancara bersama Sudirman Ail, mantan Kapolda Jawa Barat, yang kini aktif di kantor hukum Ail Amir & Associates
U
Polisi sering mendapat sorotan sebagai salah satu pelaku atau oknum yang rajin melakukan pungli di jalanan. Mulai dari saat pembelian bahan baku hingga pengiriman barang tidak lepas dari pungutan. Apa tanggapan Anda?
OPINI INDONESIA 003
8
bincang-bincang
Polisi di jalan memang paling banyak mendapat sorotan. Itu saya akui. Karena pungutan semacam ini yang terjadi di jalanan paling mudah untuk dilihat dan dirasakan. Tapi, masalah pungli sebenarnya bukan hanya dilakukan oleh kepolisian. Hampir disemua lini, dan disemua lapisan melakukan hal itu. Polisi melakukan secara on the street, tapi yang lebih berbahaya adalah pungli yang dilakukan secara on the table. Nialinya bisa berlipat-lipat. Apalagi yang under table‌.. biasanya (sogokannya) tanpa nomor seri‌.. Tapi pungutan yang dilakukan secara on the table, apalagi yang under table jauh lebih sulit dilihat meski bisa dirasakan. Dan ini yang jauh lebih berbahaya. Dalam hal perizinan, saya kira kebijakan pemerintah mensentralisasi dalam satu atap sangat membantu calon pengusaha. Jangan ada lagi calon investor yang dipimpong kesana kemari, melalui sekian meja. Sekian instansi yang tentu saja sangat melelahkan. Apalagi bagi investor asing.
Kenapa polisi melakukan itu, apakah anggaran mereka kurang atau masalah mental? Saya tidak setuju jika anggaran disebut kurang. Ini hanya pembenaran mereka saja. Masalahnya, kepolisian belum mempunyai sistem yang efektif untuk mengawasi penggunaan anggaran tersebut. Jika sistemnya dibenahi, saya yakin hal seperti itu bisa ditekan. Misalnya, bagaimana agar biaya operasional bisa sampai ke yang bersangkutan tanpa ada yang nyangkut di sana-sini. Jika pengawasan ini bisa efektif saya kira masalahmasalah klasik seperti kekurangan biaya operasional akan turun. Jadi lebih karena masalah mental polisi? Ya. Tapi, Anda mesti tahu bahwa polisi bisa leluasa melakukan hal itu karena didukung oleh sistem secara keseluruhan juga amburadul. Dimana penegakkan hukum memang menjadi masalah yang paling krusial di negeri ini. Semua anak bangsa kehilangan keteladanan dari pimpinan. Jika para pemimpin, bisa tahan terhadap godaan, anak buah juga bisa tahan. Saya Tanya ke Anda, institusi apa di Indonesia ini yang bebas dari hal-hal seperti itu? Selain masalah pungutan liar, investor sebenarnya juga kecewa dengan sikap polisi yang seakan-akan diam saja melihat berbagai gangguan yang dialami investor didaerahdaerah. Beberapa perusahaan tambang, misalnya terpaksa berhenti produksi karena jalan masuk ke pertambangan di blokir warga. Di beberapa polda utama sebenarnya telah dibentuk unti khusus untuk menanggulangi masalah-masalah seperti itu, terutama untuk objek-objek vital. Selama ini, saya akui polisi
cenderung reaktif dan kurang proaktif terhadap kasus-kasus seperti itu. Namun perlu diingat, pertambangan yang diperlakukan semacam itu biasanya, ini biasanya loh... operasionalnya tidak sesuai dengan studi kelayakan yang dibuat pada awal sebelum beroperasi. Pada dasarnya, rakyat senang jika daerah tempat dia tinggal, menjadi maju dan berkembang. Dengan demikian mereka berharap perekonomian setempat meningkat. Tapi jangan sampai rakyat setempat hanya menjadi penonton Masalah keamanan mungkin hanya satu bagian kecil. Yang lebih penting lagi adalah kepastian hukum. Disini, yang benarbisa menjadi salah dan yang salah bisa menjadi benar. Ini sebenarnya yang sangat ditakutkan investor. Jangankan investor asing, investor lokal pun takut. Dari apek yuridis, peraturan yang dikeluarkan pemerintah seringkali juga dipandang merugikan dunia usaha. Misalnya soal pemecatan terhadap pekerja yang melakukan tindak kriminal. Mestinya pemecatan tersebut bisa dilakukan tanpa kompensasi apapun. Faktanya UU Ketenagakerjaan justru mengharuskan pengusaha memberikan ganti rugi ketika memecat pekerja yang melakukan tindak pidana. Bagaimana tanggapan Anda? Ya dimana-mana diseluruh dunia, tindak pidana memang tidak bisa dimaafkan begitu saja. Ini kok malah dapat ganti rugi. Namun masalah ini sebenarnya mudah diselesaikan. Jika pihak-pihak yang berkepentingan bisa menyatukan visi, mereka bisa duduk bersama, saya kira tidak akan lama. Masalahnya, masing-masing bertahan pada argumennya. Ini yang membuat masalah sederhana menjadi kompleks. „ ist/david simanjorang OPINI INDONESIA 003
9
nasional
KAPOLRESTA PONTIANAK
MINTA MASYARAKAT TIDAK TERPROVOKASI Situasi kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang sempat memanas hari Rabu dan Kamis lalu, kini berangsur kondusif. Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak, Komisaris Besar Muharrom Riyadi, meminta masyarakat tidak mudah terporovokasi.
P
eristiwa yang terjadi di Rabu lalu hanya kesalahpahaman antar kelompok, dan bukan masalah agama. Saya meminta masyarakat memercayakan masalah tersebut kepada aparat keamanan dan pemerintah,” kata Muharrom, Sabtu lalu (17/3). Sementara itu, untuk menjaga keamanan di Kota Pontianak dan sekitarnya, Polda Kalbar mendapat bantuan sebanyak empat SSK Brimob dari Mabes Polri ( sekitar 560 personil) yang sudah tiba di kota katulistiwa itu. Keempat SSK itu adalah dua SSK dari Pelopor Brimob Bogor dan dua lagi dari satuan Brimob Polda Jawa Tengah. “Saya tidak mau ambil resiko, sehingga meminta bantuan tambahan aparat keamanan, pasca insiden antar dua kelompok kemarin,” kata Kapolda Kalbar Brigjen Pol. Unggung Cahyono. Berkaitan dengan isu kerusuhan
yang menyebar lewat pesan singkat (SMS), Pemerintah Kota Pontianak meliburkan siswa dari aktivitas belajar SD sampai SMA/sederajat untuk satu hari. Walikota Pontianak, Sutarmidji menjelaskan alas an diliburkannya aktivitas belajar tersebut untuk memberikan kesempatan kepada aparat keamanan seperti polisi lalulintas focus pada pengamanan kota agar tetap kondusif.
DAD IMBAU MASYARAKAT TENANG Terkait adanya peristiwa memanas antara Mahasiwa Daya versus Front Pembela Islam (FPI) di Kota Pontianak tersebut, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat, Yakobus Kumis, Jumat lalu juga sudah menyampaikan seruan agar masyarakat Kalbar, khususnya ma-
syarakat Dayak tidak terprovokasi isu-isu melalui SMS yang disebarkan orang-orang tidak bertanggung jawab. “Saya tegaskan tidak benar ada penyerangan masyarakat di Asrama Pangsuma, tidak benar ada pembakaran, tidak benar ada korban, dan sebagainya,” kata Yakobus saat menyampaikan aspirasi masyarakat Dayak di Mapolda, Kamis, sebelumnya. DAD, kata Yakobus, bersama dengan pimpinan Polda Kalbar dan Pangdam Tanjungpura akan meneruskan aspirasi yang disampaikan masyarakat Dayak terkait desakan pembubaran FPI di Kalimantan Barat ke Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, imbau Yakobus, masyarakat Dayak yang berada di daerah pedalaman diharapkan menahan diri dan tidak terprovokasi serta tidak ikut menurunkan massa ke Pontianak. Dia menjelaskan Kalbar adalah daerah multietnis dan multiagama dan selama ini selalu hidup aman, tenteram, harmonis, dan kondusuif. ”Saya tegaskan Dayak juga banyak yang beragama Islam, Katolik, Protestan. Dayak ini multiagama, jadi tidak benar kalau Dayak berhadapan dengan Islam. Jadi, di sini adalah persoalan oknum FPI yang selama ini kita sayangkan. Harapan kita ke depan agar ini diubah, agar tidak anarkis,” ungkapnya. Seperti diketahui, situasi kamtibmas khususnya di kota Pontianak, dalam dua hari pekan lalu itu sempat Dbs/kps/ant memanas. OPINI INDONESIA 003
10
advetorial
KUNJUNGAN PANGDAM II SRIWIJAYA KE SUGAR GROUP COMPANIES Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/ Sriwijaya, Mayjend TNI Nugroho Widyatomo beserta rombongannya mengadakan kunjungan kerja ke PT SGC (7/3). Rombongan juga mengunjungi PT. Gula Putih Mataram (PT GPM) PT Indo Lampung Perkasa (PT ILP), PT Sweet Indo Lampung (PT SIL) yang merupakan anak perusahaan PT SGC sebagai pemasok gula terbesar merk Gulaku.
H
adir dalam kunjungan kerja Pangdam II/Sriwijaya itu, Danrem 043/Gatam Kolonel C.Z.I. Amalsyah Tarmizi, Dandim Tuba Letkol Saripudin dan Dandim 0411/Lamteng Letkol Siregar. Begitu tiba dilokasi disambut pimpinan PT SGC, Ny Purwati Lee, Fauzi Toha dan Heru Sapto Handoko. Beragam hiburan dan kesenian ditampilkan sejumlah pelajar dilingkungan PT SGC sebagai wujud antusias menyambut mantan Danrem 043/Gatam yang kini menjadi orang nomor satu di Kodam II/Sriwijaya Palembang. Dalam sambutannya Fauzi Toha mengatakan PT SGC mendapatkan kunjungan kerja yang sangat terhormat dari pangdam II/Sriwijaya. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka cakrawala kehidupan bagi se-
luruh masyarakat, sebab perusahaan ini membutuhkan perlindungan hukum. Perlindungan itu untuk memberi kenyamanan dalam melaksanakan berbagai aktifitas perusahaan yang memiliki target produksi 500 ton per hari. Selain itu, perusahaan juga memperkerjakan ribuan orang karyawan yang membutuhkan ketenangan bekerja. “Saat ini SGC mampu menopang produksi gula nasional sebesar 20 persen. Sebagai asset nasional, maka SGC perlu dilestarikan, dijaga dan diberikan keamanan, “kata Fauzi Toha. Sementara itu, Mayjen Nugroho meminta semua pihak dapat menjaga stabilitas keamanan perusahaan produsen gula terbesar yang terletak di Lampung. Dia juga meminta semua pihak dapat mengerti adanya prinsip-prinsip empat
pilar indonesia, yakni NKRI, Ideologi Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. “SGC merupakan salah satu pemasok gula yang telah menyebar keseluruh Indonesia. Kunjungan kerja saya inipun guna memberi perhatian terhadap adanya pengamanan dan keamanan yang ada di perusahaan,”katanya. Dalam menciptakan keamanan itu, kata Pangdam, perlu dukungan dari semua pihak bukan hanya TNI, melainkan juga masyarakat, aparat penegak hukum dan pemerintah dalam melestarikan dan memberikan keamanan bagi perusahaan itu, sehingga aktivitas perusahaan dapat stabil dan produk salah satu kebutuhan masyarakat itu dapat terjaga Advetorial
OPINI INDONESIA 003
11
advetorial
advetorial
Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Nugroho Widyatmoko bersama Jajaran Direksi PT SGC saat ruang produksi kemasan Gulaku sambil berbincang-bincang bersama karyawan PT SGC
Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Nugroho Widyatmoko beserta Jajaran Direksi SGC Fauzi Toha saat berbincang bersama karyawan PT SGC.
Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Nugroho Widyatmoko beserta jajaran direksi SGC Fauzi Toha saat menyapa sejumlah siswa SMP dilingkungan PT Sugar Group Companies.
Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Nu-groho Widyatmoko saat melihat produk kemasan Gulaku sambil berbincang-bincang bersama karyawan PT SGC
Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Nugroho Widyatmoko didampingi jajaran Direksi SGC Fauzi Toha saat menerima sekapur sirih dari penari sembah
Jajaran direksi SGC PT Sugar Group Companies Ny Purwati Lee, Fauzi Toha beserta ibu rombongan Pangdam II Sriwijaya
OPINI OPINIINDONESIA INDONESIA003 003
12 12
ekonomi
Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara, mengatakan potensi Indonesia pada sector ekonomi kreatif terbuka luas. “Kurang lebih 27 persen dari total penduduk Indonesia adalah pemuda dalam usia produktif dan tentunya juga memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif,” kata Ukus, di Jakarta, Jumat lalu (16/3).
U
kus mengatakan, keanekaragaman seni budaya dari lebih 300 suku dan etnis Indonesia dapat dimanfaatkan untuk memperkaya konten karya pelaku ekonomikreatif. Perlu diiingat, menurut World Cultural Heritage (WEF), Indonesia memiliki urutan ke-39 untuk kekayaan budaya. “Indonesia juga memiliki lebih dari 17.100 pulau dengan penduduk asli yang memiliki talenta kreatif, berbasis pada keunikan local dan merupakan daya tarik tersendiri,” katanya. Namun, ada beberapa permasalahan utama ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya antara lain kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
(SDM), lembaga pendidikan serta masih kurangnya pembinaan profesi, pemasaran, dan permasalahan infrastruktur. “Selain itu, kendala lain seperti kurangnya riset pengembangan teknologi produk kreatif, kelembagaan dan apresiasi masyarakat terhadap karya bermuatan local serta sulitnya akses untuk mendapatkan pembiayaan,” kata Ukus. Menurut Ukus Kuswara, untuk pasar dalam negeri sudah mulai tumbuh, terutama untuk subsektor film dan musik. Untuk musik dan kerajinan telah menyumbang lebih dari 96 persen produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya.
“Pertumbuhan jumlah perusahaan ekonomikreatif berbasis seni budaya memiliki tren meningkat, bahkan berhasil menyamai pertumbuhan nasional di 2010 sebesar 7,7 persen. Sementara untuk kerajinan menyumbang rata-rata 37 persen dari total nilai ekspor industri kreatif, dengan rata-rata kontribusi 3 persen terhadap total nilai ekspor nasional,” katanya. Ukus menambahkan, untuk negara tujuan ekspor hasil kerajinan dari Indonesia adalah Amerika sebesar 26,82 persen, Jepang 10,88 persen, Perancis 9,77 persen, Inggris 8,82 persen, dan Belanda 5,88 persen. Ant OPINI INDONESIA 003
13
BERBAGI CINTA DENGAN BUNGA MAWAR Mawar adalah salah satu simbol cinta yang juga dapat dikaitkan dengan perdamaian. Bunga ini dapat ditemukan dimana saja. Inilah yang mengilhami PT. XL Axiata untuk memberikan banyak kemudahan membagikan cinta seperti mengeluarkan kartu perdana terbarunya yang bernama XL KLIK. Kartu perdana yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang dilengkapi dengan aplikasi khusus dalam kartu yang dengan satu klik dapat menghubungkan pelanggan dengan berbagai aplikasi sosial networking, chatting dan sosial games.
M
arwan mencintai mawar. Tapi cinta Marwan ditentang orang tua Mawar. Untuk bias mendapatkan Mawar, ia harus bisa mengumpulkan 1 juta bunga mawar merah? Bagaimana caranya? Kegundahan Marwan ditangkap teman-temannya. Mereka mencari cara membantu Marwan mengumpulkan 1 juta mawar. Perlahan namun pasti, melalui Gerakan #1 juta Mawar, mengalir du-
kungan dari begitu banyak orang. Akhirnya Marwan bisa mengumpulkan sejuta bunga mawar sebagai bukti cintanya pada Mawar. Namun Marwan tetaplah Marwan yang cuek. Pada Ultah Mawar ke-17, ia datang terlambat ketika acara sudah selesai. Tentu saja Mawar kecewa. Dan sama seperti sebelumnya, dunia maya lagi-lagi menjadi dewa penyelamat. Kemudahan dari operator selular yang Marwan gunakan
membuat banyak pihak menolongnya. Alhasil, mereka tetap menjalin cinta.
KEMUDAHAN UNTUK SEMUA Kisah cinta Mawar dan Marwan itulah yang menjadi iklan terbaru XL. Iklan ini memperlihatkan sebuah semangat cinta yang besar. Dan semangat ini dengan mudah dan cepat menyebar dan meresapi sekian banyak orang melalui jaringan internet yang cepat. Melalui iklan ini, XL memperkenalkan kemudahan berinternet melalui ponsel dan kartu perdana terbaru, XL KL1K. Masih berhubungan dengan iklan ini, pihak XL kemudian menggelar perlombaan mengumpulkan dukungan. Peserta harus menulis status tentang cinta di fan page di Facebook (Gerakan Xjutamawar) dan Twitter (#X1jutamawar) atau memposting OPINI INDONESIA 003
14
liputan khusus
SOSIALISASIKAN KEMUDAHAN YANG MURAH KE SELURUH KOTA
video klip kreasi sendiri di You Tube. Peserta yang mendapat likes this terbanyak akan menjadi pemenang dan berkesempatan jalan-jalan hingga romantic dinner di Jakarta. Untuk menambah animo masyarakat terhadap acara ini, gerakan Xjutamawar juga menggunakan media lain seperti live di program musik Dahsyat, live report dari beberapa stasiun radio dan running text di televisi. Setelah dua minggu berjalan, akhirnya terpilihlah 20 pasang pemenang dari ratusan ribu peserta. Para pemenang ini mendapatkan banyak hadiah dari XL seperti menginap di hotel ternama, mengunjungi kantor XL, romantic dinner, jalan-jalan di mall terkemuka hingga menyaksikan acara konser Valentine di Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka tampak bahagia, tak terasa lelah sekalipun seperti pasangan dari daerah Surabaya, Medan dan Bogor
BERDEBAR SAAT MENGGEMPAKAN SENAYAN. Membagi cinta lewat cokelat atau mawar mungkin sudah biasa, Bahkan bisa sangat mudah. Tapi kalau membagi kebahagiaan di beberapa titik di jalan Asia Afrika, Senayan?
IKLAN yang medah, terlengkap, narik ini tidak bisa dan termurah dadilepaskan dari ri XL. Dengan keHeralaxmi Devi istimewaan XL selaku Digital AcKL1K, pelanggan tivation Manager dapat menikmati PT. XL Axiata. Me pengalaman berlalui iklan ini men internet tanpa ha sosialisasikan sisrus memiliki tipe tem terbaru yang smartphone atau HERALAXMI DEVI bernama XL KL1K tipe handset ter“Valentine itu itentu. Hal ini meDIGITAL ACTIVATION dentik dengan ka rupakan upaya XL MANAGER PT. XL AXIATA sih sayang. untuk memberiSayang bisa dilakukan dengan cara kan pengalaman berkomunikasi yang apa saja dan kepada siapa (pacar, ke- lebih baik bagi seluruh lapisan maluarga, sahabat dan lainnya, red),” ka- syarakat Indonesia sehingga dapat tanya beberapa waktu lalu di Graha menjadi selangkah lebih maju,” teXL, Kuningan, Jakarta Selatan (13/2) rangnya. sore. Ia dan tim memilih bunga maUpaya mendatangkan pemenang war sebagai simbol “Mawar lebih In- untuk mengunjungi markas XL juga donesia,” tegasnya. merupakan salah satu upaya untuk Gerakan Xjutamawar ini disosiali- mengenal pelanggan lebih dekat. sasikan melalui facebook, Twitter, dan Devi berharap agar pelanggan You Tube. Acara ini berlangsung sejak yang datang pada kesempatan ini da1 Februari lalu. Responsya pun sangat pat menciptakan word of mouth unpositif. Ribuan likes this dalam waktu tuk kegiatan-kegiatan XL. “Terlebih sehari. khusus, mereka bisa menjadi perpan“Hal ini juga sejalan dengan sebuah jangan tangan kita untuk produk terpencitraan positif yang tengah kita baru XL yang bernama KL1K. Kartu bangun, yaitu mendorong pemerata- perdana yang dapat mengkoneksikan an pengguna internet melalui sosial 5 jejaring sosial, namun tetap mudah media lewat XL KL1K, fasilitas termu- dan murah,” tandasnya Tentu tidak mudah. Semangat membagi kebahagiaan itu pun dilakukan oleh PT. XL Axiata melalui bunga mawar yang secara simbolik melambangkan cinta yang mendatangkan kebahagiaan #Xjutamawar. Itulah mengapa jalur lalu lintas terlihat padat. Tapi tidak seperti biasanya dimana para sopir dan pengemudi stress dan marah-marah, kali ini mereka tersenyum ramah menerima mawar. Pukul 20.15 WIB, sudah 1 juta mawar yang dibagikan. Alhasil target menolong pasangan Marwan dan Mawar menjadi kenyataan. Para pemenang lomba #1jutamawar pun le-
ga karena tugas mereka sudah selesai. Pun begitu dengan Mawar dan Marwan yang turut hadir dalam acara tersebut. Menariknya, gerakan penyerahan mawar ini juga disiarkan di acara konser valentine Cintaku Sesuatu Banget. Acara ini mendapatkan rekor MURI untuk kategori Kampanye Sosial Media Dukungan Masyarakat (Gerakan Xjutamawar) Terbanyak dalam bentuk likes+retweets+views. “Hal ini merupakan pemacu semangat bagi kita semua untuk bisa lebih maju lagi kedepannya, “kata Heralaxmi Devi, Digital Activation Manager PT XL Axiata. Adit/Lajiman/dbs OPINI INDONESIA 003
15
peristiwa
Adanya laporan pengrusakan asset daerah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) ke Polres Lamsel, buah dari aksi unjuk rasa (unras) penolakan patung Zainal Abidin Pagaralam (ZAP) pada Senin (12/3) lalu dinilai tidak tepat. Pelaporan yang ditujukan kepada Liga Mahasiswan Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lamsel ini bisa menimbulkan permasalahan baru.
S
ebab, adanya laporan kepada pihak Polres terkait pengrusakan tersebut menjadikan bentuk perlawanan pemerintah kepada masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Erwin SH,.MH selaku pengamat hukum, menilai apa yang dilaporkan Pemkab Lamsel, melalui Satuan Polisi Pamong Praja ke Polres tidak tepat. Menurutya, yang seharusnya melaporkan kepada pihak penegak hukum adalah ahli waris dari keturunan ZAP. Karena, pada aksi yang dilakukan oleh masyarakat tersebut mengarah kepadanya. “Hal yang lebih besar adalah nama baik dari Zainal Abidin Pagaralam itu sendiri, dan bukan permasalahan pengrusakan
plang jalan yang dipermasalahkan. Maka, saya pribadi menilai jika yang dilaporkan atas tuduhan pengrusakan itu tidak tepat,”ungkap Erwin, diruang kerjanya. Ia mengatakan, dari ahli waris atau keturunan ZAP bisa melaporkan masyarakat atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan, sesuai pasal 335 ayat 1. Karena, nama besar ZAP jauh lebih besar dari permaslahan pengrusakan plang jalan tersebut. “Jika berbicana secara financial, kerusakan dari plang nama tersebut. Mungkin semua orang bisa menggantinya. Namun, jika dilaporkan atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan, membawa dan mempertahankan nama baik ZAP itu,” imbuh-
nya. Dengan adanya permasalahan tersebut, pihaknya melihat sejauh mana Polres dalam melakukan penegakan hukum. Sebab, kata dia, hal serupa pernah terjadi dengan adanya pelaporan pengrusakan dikarenakan unjuk rasa di kantor Kejaksaan Negeri Kalianda. Dan hasilnya sampai saat ini belum ada, baik dalam penindakan siapa yang menjadi tersangka dalam permasalahan tersebut. “Namun, jika pada pengaduan ini pihak Polres berhasil menetapkan tersangka. Akan menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Mengapa pemkab melaporkan ditangani, namun pihak kejaksaan yang melaporkan pada saat itu tidak OPINI INDONESIA 003
16
peristiwa
ada tindak lanjutnya,” ungkpanya. Selain itu, dari segi politik, Erwin menilai jika adanya konflik tersebut terjadinya disebabkan oleh sengketa, antara harapan dengan realisasinya oleh masyarakat tidak seimbang. Adanya permasalahan ini, terutama Pemkab melaporkan kepada Polres atas pengrusakan tersebut bisa disebutkan bentuk perlawanan dari pemeritah kepada masyarakat. “Banyak rezim penguasa yang melakukan perlawanan kepada masyarakat hancur. Sekecil apapun kelompok masyarakat, mereka memiliki hak suara untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, dari segelintir masyarakat ini jika tidak dikomunikasikan dengan baik, maka bisa menimbulkan gerakan besar dimasyarakat itu juga,” jelasnya. Sementara, dalam jumpa Pers di Pemkab Lamsel, Rabu (14/3) terkait adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh LMND Lamsel membuat
pemerintah gerah. Dan melaporkan LMND dengan tuduhan pengrusakan asset daerah milik Pemkab Lamsel. Pelaporan dilakukan oleh Kasat Pol-PP, Badruzzaman ke Polres Lamsel Selasa (13/3) lalu dengan nomor laporan No: LP/B-220/II/Polda Lampung/ Res Lamsel tertanggal 13 Maret 2012. Dalam jumpa Pers tersebut, dilakukan oleh Sekertaris kabupaten (Sekkab) Ir. Sutono MM, bersama Kabag Humas Pemkab lamsel, Hendry Dunan. Menurut Henry Dunan, dalam aksi unjukrasa Senin (12/3) lalu, terjadi pengrusakan plang nama jalan ZAP. Untuk itu, Pemkab Lamsel meminta kepada Polres Lamsel untuk mengusut tindakan anarkis yakni pengrusakan plang nama jalan ZAP yang dilakukan masa pendemo. “Semua pelaku anarkis dari pengrusakan tersebut agar dapat ditindak tegas oleh pihak Polres Lamsel,” ungkap Hendry. Senada dikatakan, Sutono, Sekkab Lamsel bahwa pihak pemerintah sangat merespon dengan baik aspirasi yang disampaikan oleh para pengunjukrasa melalui cara damai, tertib dan santun. Namun, jika aksi masa dilakukan dengan cara anarkis. Hal ini akan ditindak secara tegas. Karena, dalam aksi itu terdapat pengerusakan plang nama jalan ZAP yang telah menjadi aset daerah. Sehingga, ini merugikan aset daerah. “Maka, kami sudah melaporkan terkait pengrusakan ini ke Polres Lamsel dan meminta Polres dapat mengusut tuntas persoalan ini,” katanya. Berdasarkan beberapa tuntutan para pengunjukrasa kepada Pemkab, ia menjelaskan telah melakukan program-program untuk melakukan pembangunan lebih baik. Diantaranya pembangunan infrastruktur jalan dan Masjid Agung, Kalianda termasuk patung ZAP telah dikaji melalui mekanisme dan sesuai dengan perencanaan untuk menjadikan Kota Kalianda menjadi Kota Modern. Selain itu, pembangunan patung atau monumen ZAP sudah layak. Karena, ZAP punya peranan yang cukup besar untuk kemajuan Kabupaten ini seperti Pelabuhan Bakauheni dan Bandara Raden Inten II, serta pembangunan Unila.
Mengenai pendidikan, Sutono menjelaskan untuk pendidikan Pemkab Lamsel telah mengganggarkan sebesar 42% dari APBD Lamsel. Anggaran pendidikan ini lebih besar dari apa yang diajurkan Pemerintah sebesar 20%. Sedangkan, mengenai bidang kesehatan kini Pemkab setempat telah melakukan rintisan seperti Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal dan puskemas rawat inap. “Ini di lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selain itu, pada tahun 2012 ini juga akan dicanangkan pembuatan E-KTP. Namun, masih diperlukan 1 perangkat dan pelatihan-pelatihan para tenaga operasionalnya dari pusat. Meskipun demikian, dalam hal ini kami sudah siap untuk memberikan pelayanan cepat dan murah. Dan semua persapan administrative dan kebutuhan untuk program tersebut sudah siap,” tambahnya. Terpisah, Ketua LMND Lamsel, Jailani bersama rekannya menyatakan bahwa adanya pelaporan terkait pengrusakan plang nama ZAP tersebut, pihaknya tidak gentar. Pengaduan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut atas nama lembaga, bukan person. Menurutnya, sejauh memang bisa dibuktikan jika LMND yang telah menyuruh pengrusakan tersebut, itu sah-sah saja. Sebab, tidak ada perintah untuk merusak asset daerah yang ada. “Jangan sampai adanya permasalah ini, menjadi pengalihan isu pemerintah. Kami tidak akan mundur dengan adanya hal ini. Semua yang kami lakukan, tidak ada perintah untuk merusak asset yang ada. Pada misi aksi tersebut adalah menuntut penolakan pendirian patung ZAP dan penggantian nama jalan,” jelasnya. Jika dikaji secara hukum, lanjutnya, pemerintah telah salah dengan merubah nama jalan semaunya tanpa melakukan musyawarah dengan para tokoh adat, masyarakat di Lamsel. “Kami wacanakan setelah tanggal 20 mendatang, kami akan diadakan aksi yang lebih besar lagi. Selama ini pemerintah, selalu mempertanyakan mana masyarakat yang tidak setuju. Maka, saya membawa masyarakat yang tidak setuju tersebut,” ungkapOPINI INDONESIA 003
17
peristiwa
nya. Mengenai jumlah masa yang akan dikerahkan, pihaknnya belum dapat menjelaskan lebih jauh. “Hanya tuhan yang mengetahui berapa banyak masa yang akan turun pada aksi nanti,” jelasnya. Sementara,adanya aksi dari ratusan masyarakat, Senin (12/3) dengan mengatasnamakan Forum Persatuan Rakyat Lampung Selatan (FPR-Lampung Selatan) dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung Selatan (Lamsel) mendapatkan dukungan dari Yusuf hanan, selaku tokoh masyarakat. Salah satunya diungkapkan oleh Yusuf Hanan, bahwa adanya gerakan dari masyarakat dan mahasiswa tersebut merupakan gerakan yang datang dari nurani masyarakat. Hal ini dilakukan mengingat kondisi masyarakat yang menganggap kebijakan dari pemerintah daerah itu tidak tepat, terutama dengan didirikannya patung Zainal Abidin Pagaralam (ZAP) yang terletak di pintu germang masuk kota kalianda itu. “Sebaiknya Bupati berbesar hati, dengan adanya aksi dari masyarakat dan mahasiswa tersebut. Dan bisa mengabulkan apa yang menjadi tuntutan masyarakat itu. Karena, itu la-
hir dari nurani masyarakat, dengan mengharapkan perbaikan dibidang ekonomi,” ungkapnya. Sementara, aksi yang berlangsung pada Senin (12/3) dimulai sekira pukul 11.30 WIB, tepat di depan patung ZAP. Pada aksi tersebut, hampir terjadi bentrok diantara pengunjuk rasa penolakan pembangunan patung ZAP dan kelompok yang mengenakan pakaian Pemuda Pancasila (PP) beserta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai pendukung pemerintah. Kedua kubu tersebut sempat terjadi keributan kecil dari beberapa pendukung pemkab Lamsel dengan pengunjuk rasa, pada permulaan aksi digelar. Namun, pihak aparat dari jajaran Polres Lamsel bersama satuan Polisi pamong praja (Pol-PP) berhasil melerai pertikaian kecil tersebut. Dan para pengunjuk rasa melanjutkan aksinya. Dalam orasinya, Jailani, kordinator lapangan sekaligus ketua LMND Lamsel menyatakan bahwa dengan adanya aksi ini, membuktikan jika keberadaan masyarakat Lamsel saat ini masih hidup dan tidak tidur. Sehingga masyarakat menilai dengan adanya kebijakan pemerintah mendi-
rikan patung ZAP tersebut tidak tepat, dengan kondisi Lamsel yang masih banyak mengalami kemiskinan. “Mana Bupati, mana Hendry Dunan… mereka selalu menanyakan, mana masyarakat yang selalu tidak setuju dengan pendirian patung. Jika dia mau tau, kami masyarakat yang tidak setuju dengan pendirian patung ini,” ungkap Jailani, dalam orasinya. Dengan adanya pendirian patung ini, lanjutnya, membuktikan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat. Seharusnya, kata dia, pemerintah tidak mendirikan patung ZAP senilai Miliaran tersebut, karena masih banyak kebutuhan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. “Kami tidak butuh patung. Kami membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik, pendidikan yang cukup, serta butuh lapangan pekerjaan yang memadai. Bukan uang masyarakat dihambur-hamburkan untuk membuat patung seperti itu,” tambahnya. Hal senada diungkapkan oleh Ustadz Safrizal, bahwa dengan didirikannya patung ZAP, pemerintah Lamsel sama saja mendirikan berhala, yang manfaatnya tidak dirasakan OPINI OPINIINDONESIA INDONESIA003 003
18 18
peristiwa oleh masyarakat. “Apa masyarakat mendukung dengan pendirian patung ini. Apa ada manfaat dengan pendirian patung ini. Itu yang menjadi petanyaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah itu, dengan mendirikan berhala seperti ini,” ungkapnya, seraya dijawab tidak oleh ratusan masa pengunjuk rasa. Adanya kubu pendukung pemerintah tersebut, menjadikan pihak pengunjuk rasa geram. Sebab, keberadaan PP dan KNPI tersebut terkesan melakukan back-up pemerintah. “Keberadaan PP dan KNPI disini sebagai apa. Apa mereka sebagai tameng pemerintah. Apa kapasitas mereka. Kami meminta kepada pihak kepolisian, agar mengindahkan mereka dari sini. Namun, jika pihak kepolisian tidak bisa mengindahkan mereka, pihak kepolisian yang pergi dari sini. Biar mereka yang mengamankan aksi ini disini,” ungkap Adrohman, anggota LMND Lamsel, dalam orasinya. Aksi yang berlangsung tertib tersebut, sempat terjadi keributan kecil antara pihak kepolisian dengan pe-
ngunjuk rasa, ketika dua orang anggota pengunjuk rasa berusaha menaiki patung ZAP dengan membawa tali tambang besar. Kedua pengunjuk rasa tersebut bermaksud mengikat patung ZAP dengan merubuhkannya. Namun, belum sempat mengikatkan tali tersebut pada patung ZAP, pihak kepolisian berusaha menghalau pengunjuk rasa dengan membuat blockade didepan patung ZAP. Kapolres Lamsel, AKBP Harri Muharam Firmasyah mengatakan pada saat blockade di depan patung ZAP, bahwa pihak kepolisian merupakan penengah antara pengunjuk rasa dengan pemerintah. Apa yang ingin disampaikan kepada oleh masyarakat, lanjutnya, harus disampaikan dengan baik. Tidak dilakukan dengan cara-cara anarkis. “Kami sebagai penengah, dan apa yang ingin disampaikan kepada pemerintah. harus disampaikan dengan cara yang baik, melalui pembahasan di DPRD dan pertimbangan pemerintah dengan apa yang dituntutkan oleh rekan-rekan semua,” ungkapnya.
Beberapa menit kemudian, kondisi kembali berangsur normal. Kemudian melanjutkan aksi didepan kantor Bupati Lamsel. Kemudian para pengunjuk rasa ditemui oleh H.M. Yusuf RS, SH.,MM, Asisten Bid . Administrasi Umum, Kepala Kesbangpolinmas, Novandra, Kasat Pol-PP, Badruzzaman. Diungkapkan Yusuf bahwa apa yangdisampaikan para perwakilan pengunjuk rasa tersebut akan ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Bupati dan DPRD. Pihaknya hanya sebatas penyampai aspirasi, dan tidak dapat memberikan kebijakan mengenai tuntutan tersebut. “Kami akan menyampaikan aspirasi ini. Dan nanti akan disampaikan kepada pimpinan. Sedangkan, mengenai tidak ada pihak DPRD didalam pertemuan ini, bukan wewenang kami. Itu bisa ditanyakan langsung kepada DPRD,” jelasnya. Dengan adanya pernyataan dari perwakilan tersebut, pihak pengunjuk rasa tidak merasa puas dan akan kembali melakukan orasi jika tuntutan yang disampaikan tersebut tidak di indahkan pemkab Lamsel. Pitaria
PBNU MINTA UNJUK RASA PAKAI ETIKA Para mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan polisi yang bertugas mengamankan unjuk rasa, diharapkan sama-sama berpegang pada etika.
D
emikian harapan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf, Jumat (16/3) petang. “Mahasiswa jangan anarkis, menyandera tanki, menjebol pagar, apalagi melakukan pembakaran,” katanya. Sebaliknya, kata Slamet, polisi jangan main hantam, tangkap, seret, main injak, bahkan menyerang kantor organisasi kemasyarakatan mahasiswa dan memasuki masjid tanpa melepas sepatu. Bagaimana pun, kata dia, para mahasiswa memang menyampaikan aspirasi murni dari masyarakat. Kebanyakan dari mereka adalah anakanak kaum menengah ke bawah yang mengetahui secara persis implikasi dan dampak dari kenaikan harga BBM tersebut. Oleh karena itu, prioritaskan pesan aspirasinya. Unjuk rasa harus kuat pada pesan yang mau disampaikan, bukan pada ramai-ramainya. “Yang mesti dilakukan adalah orasi, pawai tertib, tulisan dan spanduk dan pamflet. Bukan bakar ban bekasnya,” kata Slamet. dbs/kps OPINI INDONESIA 003
19
strategic review PENGANTAR REDAKSI Tahun-tahun terakhir ini, kita sedang berada dalam era yang kurang enak dipandang dari segi kebangsaan dan landasan kebangsaan yang seharusnya merupakan satu keutuhan bulat. Reformasi ternyata telah menghidangkan permasalahan yang sulit dituntaskan oleh siapapun yang memegang pemerintahan. Kebebasan yang dijanjikan oleh reformasi telah diselewengkan menjadi sikap seenaknya sendiri (kebablasan). Tentu saja, adalah suatu aib bila kita mengorbankan prinsip persatuan dan kesatuan bangsa kita, karena hal itu berarti berhianat terhadap seluruh perjuangan bangsa selama lebih dari 300 tahun, serta berhianat pula kepada pendiri Republik ini. Terkait itu, banyak saran agar OPINI Indonesia dapat menghadirkan pemikiranpemikiran tentang upaya apa yang perlu dilakukan tetap dapat menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa tersebut, sekaligus meminimalisir konflik social yang terus merebak di berbagai wilayah. Untuk itu, mulai edisi ini kami berusaha menghadirkan pemikiran-pemikiran anak bangsa dalam Rubrik Stragetic Review, diawali dengan pemikiran DR Nuril Hakim Yohansyah, pengamat politik-alumni Lemhannas 1998. Kami juga menunggu pemikiran dari anak bangsa lainnya untuk memggugah hati nurani dan keluhuran budi, sebab dengan itulah bangsa ini dapat terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini. Terima kasih.
DR Nuril Hakim Yohansyah Pengamat Politik - Alumni Lemhannas 1998
Konflik Sosial Mengancam Integrasi Nasional DEMOKRASI DI INDONESIA eadaan bangsa hari ini, kata Dr Nuril Hakim Yohansyah, memulai perbincangan singkat dan padat dengan OPINI Indonesia di Bandarlampung, beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa kesadaraan kebangsaan yang menghantarkan pada pengertian mendalam tentang nilai-nilai kekeluargaan yang telah sekian lama melandasasi kehidupan bangsa kita telah dan semakin meredup. Secara psikologis terjadi kelelahan/fatique yang mengakibatkan krisis yang cukup berat yang membuat masyarakat tidak lagi mau berpikir panjang. Masyarakat yang berada dalam kelelahan seperti itu me-
K
rupakan lahan yang mudah dipecah belah demi kepentingan politik yang tidak sehat. Kelelahan itu juga membuat masyarakat mudah percaya kepada isu yang berkembang baik yang sengaja atapun tidak. Masyarakat tidak lagi percaya pada siapapun yang tadinya berada pada posisi memberikan arah dan pedoman bagi perjalanan bangsa. “Kita menghadapi krisis kepemimpinan,� kata Udo - panggilan akrab Nuril Hakim. Keadaan inilah yang menurut Udo sehingga sekarang ini banyak yang mulai bertanyatanya apakah kita ini masih memiliki pemimpin atau tidak. Keadaan ini juga menggambarkan kesimpang siuran di kalangan pemerintah dan elite bangsa yang amat membingung-
kan rakyat. Sedemikian buruknya keadaan, sehingga pertentangan atau kon flik antar warga ( konflik social) menjadi sulit diselesaikan karena tidak adanya satu otoritas yang dipercaya dan dihormati. Perpecahan demi perpecahan muncul di tengah bangsa kita, seakan-akan perkataan toleransi, kerukunan dan musyawarah yang selama ratusan tahun memandu perjalananan bangsa sudah tidak ada lagi dalam kehidupan kita. Karena itu, ujar Alumni Lemhannas 1998 itu, perlu kearifan dan pencermatan yang komprehensif integral jika kita menginginkan konflik social yang kini sudah mengancam integrasi nasional itu dapat dicegah.. Dr Nuril mengingatkan bahwa BANGSA INDONESIA adalah se-
OPINI INDONESIA 003
20
strategic review
buah bangsa yang heterogen, yang saat ini sedang menghadapi konflik social yang parah dan bahkan benihbenih sparatisme bermunculan di beberapa wilayah, semua itu berawal dari penerapan sistim politik dan sistim pemerintahan yang pas untuk membentuk adanya kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa. Dari berbagai konflik social yang terjadi tersebut, kata Udo lagi, tidak adanya kohesivitas social akibat gagalnya proses nation dan character building pada masa sebelumnya. Sejarah mencatat, kata Udo, sejak awal kemerdekaan, kita telah mencoba beberapa sistim politik seperti sistim politik liberal (1950-1959), sistim Demokrasi Terpimpin di bawah Presiden Soekarno (1959-1965), kemudian era Demokrasi Pancasila di ba-
wah Presiden Soeharto (1966-1998) dan sekarang di era Reformasi ini kita menjalankan Demokrasi Liberal. Kita telah melakukan beberapa kali amandemen UUD 1945 dan akan terus lagi melakukannya dalam rangka menyusun sebuah konstitusi yang lebih kondusif bagi pengembangan demokrasi tersebut. Dari pengalaman itu, katanya, penerapan demokrasi liberal dengan sistim banyak partai seperti sekarang ini tampaknya tidak atau belum cocok, karena justru semakin memperparah konflik antar golongan politik. “Pendapat ini bukan untuk menolak pentingnya demokrasi liberal melainkan untuk mempersoalkan timing penerapan demokrasi liberal tersebut,” katanya lagi. Menurut dia, apabila demokrasi yang seperti diterapkan sekarang ini justru semakin memperparah penderitaan rakyat, maka pertanyaan yang timbul adalah, apakah sistim seperti itu masih bermanfaat atau tidak. Dijelaskan Udo, bagi masyarakat di negara berkembang yang kehidupannya masih sulit seperti Indonesia, maka pertanyaan penting yang selalu muncul adalah mana yang lebih perlu didahulukan, antara perut atau mulut atau antara kesejahteraan dan demokrasi? “Dua hal itu punya bobot yang sama penting, tetapi mustahil dibangun secara bersamaan. Biasanya, negara yang mendahulukan demokrasi tertinggal dalam pembangunan kesejahteraan, sedangkan yang mendahulukan kesejahteraan tertinggal dalam pembangunan demokrasi,” tambahnya. Mantan Ketua AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia) itu mengatakan, pertimbangan keadaan bangsa yang kurang baik itulah, yang antara lain mendorong Presiden Soekarno menerapkan sistim Demokrasi Terpimpin pada era 1959-1965, dan Presiden Soeharto (1966-1998) memilih sistim politik yang kurang demokratik dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masya-
rakat. Udo mengingatkan bahwa sudah menjadi rumusan bahwa apabila masyarakat telah makmur, secara bertahap pembangunan demokrasi baru akan bisa berkembang di tengah masyarakat yang relatif makmur dan intelek, itulah terbentuk kelas menengah baru yang menjadi penggerak demokratisasi. “Bahkan, demokrasi cenderung mudah berubah menjadi anarki di dalam masyarakat yang tingkat kemakmuran rendah dan jumlah yang terdidik sedikit, sebab massa yang miskin dan bodoh adalah kerumunan yang emosional,” ujarnya. Pada masa Soeharto (Orde Baru), tambah Udo, kita hanya memiliki 2 partai dan 1 golongan. Pemerintah dipilih oleh DPR melalui MPR. Pada masa itu, Golkar meraih posisi sekitar 70 persen, sehingga pemerintah sangat kuat dan berwibawa untuk menegakkan hukum yang dibuat oleh pemerintah (DPR dan Presiden). Karena itu keberhasilan Orde Baru 35 tahun juga sepenuhnya didukung oleh DPR. Di era reformasi ini, katanya lagi, penerapan demokrasi dan ditambah lagi dengan penekanan HAM (hak azasi manusia) yang merupakan “permainan” negara maju baik melalui kedok LSM atau bahkan tidak mustahil ditunganggi CIA membuat masyarakat kita terlena dengan isu demokrasi, isu HAM dan lain-lain. Dibukanya sistim banyak partai meningatkan keadaan kita pada periode 1950-1959 lalu, yang berakhir dengan dibubarkannya konstituante oleh Presiden Soekarno tahun 1959 (dekrit 5 Juli 1959). Pada pemilihan umum nasional tahun 2009 lalu, misalnya, keanggotaan DPR di pusat (DPR RI) hanya diisi oleh 9 parpol, sementara di DPR Daerah (DPRD) jumlah partainya jauh lebih banyak. Pelaksanaan pemilu dan sistim pemilu langsung yang belum dapat dilaksanakan dengan baik dan ini diindikasikan dengan banyaknya persoalan pemilu di KPU (komisi Pemilihan Umum) ataupun yang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), menjadi indikasi bahwa kita terperosok lagi dalam kekalutan social politik (confius). Kalau
OPINI INDONESIA 003
21
strategic review kekeliruan seperti itu berulang lagi, tegas Udo, maka cukup mencemaskan posisi NKRI di peta dunia. Udo mengatakan, system politik dan system pemerintahan yang legitimate dapat dilihat pada contoh Amerika Serikat yang memiliki masyarakat heterogen tetapi dengan tingkat konflik yang minimal. Perjalanan sejarah Amerika Serikat yang panjang (ratusan tahun) telah berhasil membentuk suatu sistim politik yang diakui efektivitasnya dan manfaatnya oleh bangsa tersebut, sehingga bangsa itu mampu meredam konflik sosialnya. Semua warga AS menerima dan mengakui sistim politik berdasar Demokrasi Liberal dengan sistim pemerintahan presidentil sebagai yang paling cocok untuk mere-
ka. Karena itu nilai-nilai Demokrasi Liberal dan kaidah-kaidah sistim pemerintahan presidential diterima, diakui serta dihormati oleh masyarakat AS. Semua aturan dalam sistim politik dan sistim pemerintahan tersebut dilaksanakan dengan patuh. Misalnya, siapapun yang menjadi presiden akan diakui dan diterima asalkan dipilih melalui mekanisme yang telah ditetapkan. Atau, siapapun presidennya apabila dianggap melakukan perbuatan melanggar hukum akan dikenai tindakan termasuk impachment oleh Senat. Demo yang merusak atau mengganggu hak milik orang lain dikenai tindakan hukum yang tegas dan seterusnya. Di Indonesia, tambah Udo, konflik
social yang cenderung ganas dan sparatisme di berbagai daerah tersebut juga menggambarkan bahwa proses nation building tidak berjalan seperti yang dicita-citakan. Untuk mengurangi konflik social dan kecenderungan disintegrasi nasional tersebut, menurut Udo, perlu dilakukan beberapa hal yaitu : Pertama, Agar pemerintah (eksekutif dan legislatif) mewujudkan langkah yang segera dan jelas untuk “mengetatkan� pendirian partai politik, misalnya dengan menerapkan Parliament Tresshold 20 persen. “Dulu, dalam suatu diskuasi di Lemhannas saya pernah mengusulkan PT 20 persen,� katanya lagi. Kedua, para pemimpin politik dan elite bangsa harus siap menghentikan konflik, karena konflik mereka itu mempengaruhi situasi di daerah. Ketiga, harus ada kemauan pemerintah untuk memadukan antara ketegasan dan persuasive atau dialog. Pemerintah pusat di satu sisi harus mampu mencerminkan suatu pemerintahan yang tegas, kokoh dan kuat agar mampu mempertahankan wibawanya terhadap daerah. Ketegasan dalam pelaksanaan hukum merupakan hal yang sangat mendesak untuk menghindari adanya orangorang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Di sisi yang lain harus dilakukan dialog dengan tokoh-tokoh daerah yang rawan konflik agar bisa memahami apa kemauan mereka. Keempat, semua upaya harus diarahkan untuk memperbaiki kondisi ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran rakyat, melakukan upaya penegakan hokum untuk menumbuhkan perasaan aman serta melaksanakan otonomi daerah untuk menjamin keadilan. Sebab dengan adanya kemakmuran, rasa aman, dan keadilan, maka konflik social dan gerakan sparatisme bisa dikurangi. Dari sejumlah sistim politik yang telah digunakan itu, Udo mengajak semua pihak untuk menoleh kembali sistim Demokrasi Terpimpin era Presiden Soekarno yang dinilainya lebih sesuai dengan kondisi dan tantangan ke depan bangsa ini. „ Rimson OPINI INDONESIA 003
22
pendidikan
Bagi masyarakat dan termasuk juga para alumni yang berkunjung ke Kampus IAIN Raden Intan Lampung sekarang ini, pastilah akan mencatat ada perubahan besar di kampus yang terletak di Jalan Letnan Kolonel Endro Suratmin, Sukarame, Bandarlampung, Telepon 0721-780887, fax 0721-780422, Website : iainlampung.ac.id i awali dengan suguhan lingkungan kampus seluas 46 hektar yang terasa nyaman dan asri karena mulai dihijaukan dengan tumbuhan pepohonan (kayu) dan aneka tumbuhan lainnya yang ditata rapi di antara gedunggedung gagah bertingkat serta mahasiswa /mahasiswi yang sibuk dengan kegiatan mereka, segera saja menumbuhkan kesan bahwa di kompleks pendidikan tinggi Agama Islam itu kini sedang bergerak semangat perubahan. “Kami memang melakukan perubahan-perubahan bertahap, baik di lingkup internal maupun eksternal akademi sesuai dengan perkembangan kemajuan,” ujar DR Moh. Mukri MAg, Rektor IAIN
D
Raden Intan, Lampung, periode 2011-2015. Dia mengatakan, di era globalisasi sekarang ini yang memberi implikasi langsung bagi terbangunnya suatu persaingan mutu (dan ini termasuk di lembaga pendidikan tinggi), dinamika tetap akan berlangsung sesuai dengan tuntutan zaman. “Kemajuan teknologi informasi, misalnya, telah mengaburkan batas-batas negara sehingga dunia semakin mengglobal. Dan ini secara langsung berdampak pada menurunnya nilai-nilai moral keagamaan, karena orang semakin silau dengan gemerlapnya dunia,” kata DR Mukri. Perkembangan dan
perubahan inilah yang disebutnya sebagai sebuah tantangan dan juga peluang kehidupan, termasuk bagi IAIN Raden Intan sendiri. “Anggapan bahwa semua persoalan hidup dapat diselesaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sepenuhnya benar. Dan, untuk menjawab itulah IAIN Raden Intan terus bergerak dan bergegas menjadi “dapur” untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berwawasan IPTEK dan sekaligus memiliki pengetahuan dan pemahaman religius ( IMTAQ=Imar dan
OPINI INDONESIA 003
23
pendidikan
CINDERAMATA
Penyerahan Cinderamata dari utusan Kerajaan Negeri Kelantan Malaysia
Taqwa),” tambahnya. Dia menyebut peran penting lembaga pendidikan seperti IAIN (Institut Agama Islam Negeri) tersebut sebagai bagian dari upaya mengantisipasi rusaknya tatatan moral bangsa, dan sekaligus juga memperkuat jati diri bangsa yang berperadapan tinggi. Dari sisi internal, ujarnya, perubahan yang terjadi di IAIN Raden Intan dapat dicermati dari semakin beragamnya program studi yang diajarkan. “Kita tidak lagi terpaku dengan prodi lama yang berorientasi kepada agama Islam saja. Tetapi, sudah mulai mengembangkan prodiprodi umum seperti Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Ekonomi, Politik, komunikasi dan sebagainya yang kesemuanya bernafaskan keislaman. Tujuannya untuk mempersiapkan mahasiswa agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah, serta memiliki kemampuan akademik yang dapat diterapkan bagi peningkatkan taraf kehidupan. Di sisi eksternal, kegiatan kemasyarakatan mahasiswa IAIN Raden Intan juga terus ditingkatkan dan dikembangkan. Sekarang ini, IAIN Raden Intan sudah membangun kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintahan dan swasta, seperti MoU dengan pemerintah daerah provinsi
dan kabupaten/kota di Lampung, Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, Korem 43 Garuda Hitam dan sejumlah lembaga media yang kesemua itu telah membuat kampus tersebut semakin “ hidup” di sanubari masyarakat Lampung.
OBSESI BESAR DR. Mukri mengakui obsesi keluarga besar (civitas akademka) IAIN Raden Intan agar manfaat lembaga pendidikan tinggi itu semakin dapat dirasakan masyarakat cukup tinggi. Sejalan dengan itu, ujarnya, terkandung pula cita-cita agar IAIN Raden Intan, Lampung dapat berdiri tegak di antara lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya baik di tingkat daerah maupun nasional terus pula menguat. “Terus teramg saja, kami memang berambisi meningkatkan status kami menjadi salah Universitas Islam Negeri (UIN). Karena dengan demikian, lingkup peran dan manfaat IAIN Raden Intan lebih luas sesuai dengan kebutuhan kita,”katanya pula. Menurut dia, peningkatan status IAIN menjadi UIN menjadi sesuatu yang penting dan menjadi prioritas agar lembaga ini tetap siap menghadapi perkembangan dan perubahan zaman. Tentu saja, transformasi ke arah peningkatan status itu bukanlah pekerjaan mudah. Banyak harus dila-
kukan, baik dalam hal kesiapan infrastruktur pendukung, kegiatan akademik, dan juga meningkatkan komunikasi dengan lembaga-lembaga lain baik di tingkat Pusat maupun Daerah. “Secara bertahap dan terencana kami terus mengkomunikasikan itu. Memang tidak bisa sekaligus, tetapi paling tidak landasan untuk maju ke arah transformasi status tersebut sudah kami mulai,” kata DR. M. Mukri. Dia mengatakan, dari sisi akademik, sesudah IAIN berhasil melaksanakan pendidikan Pasca Sarjana S2, kini sedang dipersiapkan lagi untuk pendidikan Doktor (S3). Selain itu, tambahnya, sedang dipersiapkan pula pembukaan fakultas baru untuk mendukung program studi umum, seperti bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Ekonomi, Fisika dan Politik. “Kami berharap nantinya ada Fakultas seperti FKIP, Fakultas Matematika, Sospol dan lain-lain,” katanya. Semua obsesi dan kehiatan yang dilakukan sekarang ini, disyukuri Dr Mukri, karena secara lang sung telah meningkatkan rating IAIN Raden Intan, Lampung, sehingga mendorong banyak pihak baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri meninjau kegiatan di kampus ini. Perkemba-
OPINI INDONESIA 003
24
pendidikan ngan itu pulalah yang antara lain yang menarik anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meninjau ke sana beberapa waktu lalu. Anggota DPD RI itu menilai status IAIN Raden Intan sudah feasible untuk ditingkatkan menjadi Universitas Islam Negeri. “Di Sumatera ini, baru ada satu UIN yaitu di Pekanbaru. Kami berharap dengan sejumlah kemajuan atau katakanlah prestasi yang telah kami capai, obsesi kami tersebut bukanlah sesuatu yang kelewat tinggi,” katanya pula.
KEUNGGULAN IAIN Sudah jelas nilai lebih (keunggulan) IAIN Raden Intan adalah kemampuan mereka mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan dalam Membangun Peradaban. IAIN Raden Intan dengan visinya “menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman multidispliner yang unggul dan kompetitif”, menegaskan itu dengan misinya untuk 1. Menyelenggarakan pendidikan Ilmu-Ilmu Ke Islaman yang memiliki keunggulan dan daya saing internasional, 2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan 3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat Islam.
Saat ini IAIN Raden Intan, Lampung memiliki ratusan tenaga pengajar. Hampir 95 persen dari mereka dengan latar pendidikan S2, S3 dan Guru Besar (Profesor). Bahkan untuk pendidikan pascasarjana tenaga pengajar juga masih dibantu dari luar negeri Jumlah ini masih ditambah lagi dengan bantuan pengajar untuk ilmu-ilmu umum yang belum bisa dicover IAIN Raden Intan sendiri. Jumlah mahasiswa untuk tahun 2012 tercatat lebih delapan ribuan mahasiswa yang menempuh pendidikan di 4 Fakultas yaitu : Fakultas Tabiyah (Gelar S.Pd.I) dengan Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Kependidikan Islam (KI), Tadris/Pendidikan Bahasa Inggris (TBI), Tadris/Pendidikan Matematika (TM), Tadris/Pendidikan Biologi (TB), Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA), Bimbingan Konseling Islam (BKI). Fakultas Syari’ah (Gelar S.Sy) dengan Program Studi : Hukum Keluarga Dalam Islam/ Al-Ahwal Asy Syakhsiyah (AS), Pidana dan Politik Islam/Jinayah Siyasah (JS), Mu’amalah (MU) dan Ekonomi Islam (EI). Fakultas Ushuluddin (gelar S.Ud) dengan Program Studi : Teologi dan Filsafat Islam /Aqidah Filsafat (AF) dengan konsentrasi Teologi Sosial dan Filsafat Kebudayaan, Studi Agama-agama/Perbandingan Agama (PA), kosentrasi Sosiologi Agama, Sains Al-Quran/Tafsir Hadits (TH)
konsentrasi Studi Al Qur’an dan kebudayaan dan Studi Hadits dan Kemasyarakatan, Pemikiran Politik Islam (PPI). Fakultas Dakwah (gelar S.Kom.I – Sarjana Komunikasi Islam) dengan Program Studi: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), kosentrasi Broadcasting dan Penyiaran Radio dan Jurnalis Pers, Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) dengan konsentrasi Pengembangan Ekonomi Islam, Manajemen Dahwa (MD) dengan kosentrasi Manajemen Organisasi Kelembagaan.
FASILITAS PENDIDIKAN Kini IAIN Raden Intan sudah memiliki fasilitas antara lain : 1. Gedung Perpustakaan tiga lantai, 2. Ruang seminar dan ruang kuliah berlantai dua, 3. Laboratorium bahasa berbasis komputer, 4. Pusar laboratorium komputer (jaringan internet), 5. Local Areal Networik (LAN), 6. Kampus Hot Spot Area (membuka internet nir kabel), 7. Laboratorium Micro Teaching, 8. Laboratorium Hukum Islam (LHI), 9. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), 10. Lembaga Falakiayh, 11. Studio Radio Siaran, 12. Rusunawa (Rumah Susun Mahasiswa) yang menampung sekitar 500 mahasiswa berprestasi, 13. Masjid Kampus, 14. Sarana Olahraga, lapangan basket, volley ball, sepak bola, tennis meja, tenis lapangan, futsal dan 15. infrastruktur pendukung bagi unit-unit kegiatan mahasiswa lainnya. EO OPINI INDONESIA 003
25
pendidikan
Dunia pendidikan, saat ini terkesan sedang mencari jati diri dalam mencerdaskan anak bangsa dengan menyampingkan pendidikan moral. Pendidikan moral kebangsaan kian dikurangi porsinya, bahkan nyaris tidak tidak diajarkan. Sementara, pelajaran ilmu pasti terus ditekankan. Tidaklah aneh bila generasi bangsa ini mulai banyak yang tidak hafal teks Pancasila.
D
unia pendidikan, saat ini terkesan sedang mencari jati diri dalam mencerdaskan anak bangsa dengan menyampingkan pendidikan moral. Pendidikan moral kebangsaan kian dikurangi porsinya, bahkan nyaris tidak tidak diajarkan. Sementara, pelajaran ilmu pasti terus ditekankan. Tidaklah aneh bila generasi bangsa ini mulai banyak yang tidak hafal teks Pancasila. Padahal, pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang tidak pernah berhenti. Pendidikan karakter bukanlah proyek yang ada awal dan akhirnya. Oleh karena itu pendidikan karakter diperlukan setiap peserta didik untuk manjadi orang yang lebih baik lagi, warga negara yang lebih bernilai kemanusiaan yang tinggi. Namun, mungkinkah pendidikan karakter dipercaya sebagai obat mujarab untuk mengembalikan moral anak bangsa. Semua stakholder se-
kolah tentu paham dan meyakini, jika pendidikan karekter di sekolah sangat kurang, oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian serius. Pendidikan karakter akan berhasil jika ditunjukan dengan prilaku dari semua guru, staf dan manajemen dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter bukan sesuatu yang harus diajarkan, apalagi dihafalkan, lantas diujikan. Melainkan butuh keteladanan yang harus dicontohkan. Soal disiplin, misalnya, siswa akan melihat guru yang disiplin datang tidak terlambat, tepat waktu dalam menyelesaikan pelajaran, tepat waktu mengembalikan buku PR. Semua itu dilakukan atas dasar perencanaan dan total action. Dakui atau tidak, degradasinya moral bangsa dengan segala akibatnya, dimungkinkan karena tak adanya pendidikan karakter yang memadai, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehing-
ga berakibat fatal. Nilai-nilai kehidupan telah luntur, akibatnya yang nampak hanyalah keserakahan dan egoisme pribadi, ditengah kapitalisme dan interaksi global yang penuh kecanggihan. Bangsa ini makin lama makin terpuruk kedaulatan dan martabatnya akibat tergerusnya nilai-nilai luhur, prilaku hidup pun tanpa tata krama. Dr.Hadi Winarto,MSi, pada seminar Nasional Membangun Pendidikan Karakter Bangsa Berdasarkan Potensi dan Keunggulan Daerah, di Lampung Tengah, beberapa waktu lalu, mengatakan, fenomena sosial saat ini memberi gambaran bahwa nilai-nilai karakter bangsa Indonesia, telah berkurang banyak dari cipta, rasa, dan karsa manusia Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, evaluasi hasil pendidikan karekter sangat penting bagi siswa dalam upaya pembentukan karakter bangsa. “Tanpa adanya evaluasi, para pendidik akan mengalami OPINI INDONESIA 003
26
pendidikan kesulitan untuk memberikan layanan pendidikan karakter lebih lanjut,”tegasnya. Menurut Winarno, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, Serta tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, ma upun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Yang mengkhawatirkan, kondisi saat ini terjadi penurunan kualitas usia psikologis pada anak usia 21 tahun pada tahun 2011, dengan anak yang berumur 21 tahun 2001. Usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. “Jika anak sekarang usia 21 tahun, mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun,” kata dosen FKIP Universitas Bengkulu ini.
KURANG KATRAMPILAN GURU Grand design pendidikan karakter menjadi rujukan konseptual, dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pendidikan karakter, melalui olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa. Sedang nilai-nilai karakter bangsa tercermin dalam mengamalkan ajaran agama, memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri, menunjukan sikap percaya diri, mematuhi aturan-aturan yang berlaku, menghargai keberagaman beragama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkungan nasional. Dari hasil penelitian, kata Winarto, kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan pendidikan budi pekerti, pema-
haman sempit tentang pendidikan budi pekerti, ketidak mampuan dan belum terbiasanya guru mengaitkan mata pelajaran dangan nilai-nilai budi pekerti, serta kurangnya wibawa guru, merupakan faktor penghambat untuk menjadikan diri guru sebagai teladan. Peran keluarga, menurut Profesor Dr.H.Karwono,MPd, sangat menentukan bagi pembentukan karakter. Dia menilai, mundurnya moral bangsa akibat selama ini pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga, belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kopentensi dan pembentukan karekter peserta didik. Hal ini akibat kesibukan dan aktifitas kerja orang tua yang relatif tinggi, dan kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak dilingkungan keluarga. “Pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh media eletronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik,”katanya. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, kata Karwono, dapat dilakukan melalui pendidikan karekter terpadu, yaitu memadukan dan mengotimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah. Waktu belajar peserta didik disekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai, terutama dalam pembentukan karekter peserta didik. Pendidikan karakter, bukanlah agenda yang benar-benar baru. Sebelumnya telah ada upaya yang intinya adalah membangun karekter bangsa melalui pendidikan persekolahan, melalui mata pelajaran PMP, PPKN, Kewiraan, PSPB,dan yang sejenis. Pendidikan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik. Sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara yang relegius,nasionalis, produktif, kreatif dan inovatif.
Sementara kesalahan di lingkungan pendidikan formal menurut Dr. Soepomo, akibat sistim pendidikan saat ini cenderung linier tidak ada ruang untuk berfikir literal atau lintas bidang, berfikir alternatif, berfikitif inovatif dan kreatif, serta berfikir terbuka, dan memandang kearah lain. “Padahal, pendidikan diyakini sebagai tempat penyemaian nilai-nilai baru yang disepakati oleh masyarakat untuk menghadapi perubahan. Pendidikan diyakini sebagai tempat melestarikan nilai-nilai luhur kedepan,” katanya. Pembangunan karakter bangsa, kata dia, berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berfikiran baik, barhati baik, dan berprilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. Pembangunan karakter bangsa juga berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat. Pemerintah harus ikut berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera. “Pembangunan karakter bangsa juga berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat, ’ujarnya. Permasalahan bangsa saat ini, menurut Soepomo, adalah terjadinya disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan idiologi bangsa. Hal ini akibat keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila. Serta bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan memudarnya kesadaran terhadap nilainilai budaya bangsa. Belum tuntasnya pembangunan karakter bangsa, terutama pemahaman terhadap multikulturalisme, telah berdampak munculnya gerakan sparatis dan konflik horisontal. Kondisi ini, akan menjadi ancaman dan gangguan terhadap kedaulatan negara, keselamatan bangsa, dan keutuhan wilayah NKRI. Supriyanto OPINI INDONESIA 003
27
daerah
Balai Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bakauheni Kelas 1 Bandar Lampung memusnahkan 11.500 bibit kelapa sawit dan 16 ton karug berisi kotoran ayam, Kamis (1/3) lalu.
B
ibit sawit yang diamankan tersebut dari Sumatra Utara (Sumut) sedangkan kotoran ayam berasal dari Serang, Banten yang rencananya akan dibawa ke Metro, Lampung. Ir. R. Fauzar Rochani, Kepala BKP Kelas 1 Bandar Lampung, didampingi Achmad Syaukani, Kepala BKP Wilker Bakauheni mengatakan bahwa adanya pemusnahan terhadap media pembawa (MP) tersebut dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi, penyebaran organisme virus tumbuhan dan hewan antar area, yang melintas melalui pelabuhan Bakauheni. Kegiatan tersebut, jelasnya, sesuai dengan dasar hukum dari pemusnahan terhadap media pembawa tersebut yakni Undang-undang No. 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, tumbuhan dan ikan, serta perturan pemerintah No.14 tahun 2002 dan No. 44 tahun 1995, tentang karantina tumbuhan dan pembenihan hewan. selain itu, juga tertuang dalam pera-
turan menteri pertanian, OT.140/2/ 2009, tentang persyaratan dan tata cara tindakan karantina tumbuhan terhadap pemasukan dan pengeluaran MP. OPTK. Dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. “Selain itu, petunjuk teknis dalam langkah pencegahan terhadap media pembawa tersebut, berdasarkan keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.316.a/kpts/PD.670.320 /L/11/06 tertanggal 20 Nopember 2006 tentang HPA1 dalam rangka pencegahan penularan penyakit Zoonosis, dimana virus tersebut dapat menular kepada manusia,” jelasnya. Diungkapkannya, kronologis terhadap penangkapan kedua jenis media pembawa tersebut dilakukan oleh pihak BKP Wilker Bakauheni yang bekerjasama dengan aparat jajaran Pos Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, Lamsel. “Untuk bibit sawit yang dibawa kendaraan penumpang ALS dengan Nopol BK 7875DG yang berasal dari
daerah Medan menuju Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Adapun pengiriman tersebut pada Desember tahun lalu. Dalam pemeriksan yang dilakukan oleh pihak BKP dan jajaran Anggota KSKP, di ketahui tidak dilengkapi dengan dokumen yang syah, tentang peredaran benih bina yang diatur didalam UU No.12/1992 tentang budidaya tanaman antar area,” ungkapnya. Sedangkan, tambahnya, penangkapan terhadap beberapa truk Colt diesel bermuatan 16 tibu ton berisi kotoran ayam dilakukan diarea BKP Wilker Bakauheni yang berasal dari Provinsi Banten. Sedangkan barang tersebut rencananya akan dibawa menuju Kota Metro. “Dalam hal ini, angkutan antar area tersebut juga tidak dilengkapi dengan dokumen media pambawa yang syah, sesuai dengan Undangundang yang telah di berlakukan tentang petunjuk teknis tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPA1,” pungkasnya. Pitaria OPINI INDONESIA 003
28
advetorial
TINGKATKAN KEBERSAMAAN MEMBANGUN LAMPUNG Untuk mendorong terbangunnya semangat kebersamaan antara dunia usaha dan masyarakat sekitar perusahaan, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung kembali melakukan kunjungan kerja ke perkampungan di sekitar areal perkebunan PT Sugar Group Companies (SGC), beberapa waktu lalu (16/2).
K
unjungan kerja Gubernur Lampung beserta Forkopimda mengunjungi kampung Gedung Meneng, Kabupaten Tulangbawang. Dalam pertemuannya dengan masyarakat setempat, Gubernur mengingatkan bahwa semangat kebersamaan dan kekompakan adalah modal kuat untuk membangun Provinsi Lampung. Gubernur juga menyimak seksama aspirasi dan keluhan warga (masyarakat) agar pemerintah bersama investor dapat memperhatikan pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Gubernur menyatakan lega dengan keterbukaan masyarakat, seperti yang disampaikan oleh per-
wakilan tokoh masyarakat kampung Banjar Rejo. Dia berjanji, akan mengakomodir aspirasi masyarakat tersebut melalui APBD Perubahan Provinsi Lampung tahun ini. “Insya Allah akan dianggarkan dana perbaikan jalan yang menuju ke akses Kampung Banjar Rejo dan Kampung Gedung Meneng induk. Nantinya program itu akan dikerjakan bersama dengan anggota TNI yang dikemas dalam Kegiatan ABRI Manunggal Masuk Kampung. “Ini nanti akan dikoordinir oleh Danrem 043 Gatam,” katanya. Komandan Korem (Danrem) 043 Gatam Kolonel CZI Amalsyah Tarmizi menegaskan sikapnya
bahwa TNI tetap siap membantu masyarakat untuk membangun wilayahnya. Tetapi, kata Danrem (Komandan Korem) masyarakat juga harus terlebih dahulu bersatu. “Jangan mau diadu domba oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Karena itu hanya merugikan masyarakat sendiri, tegas Danrem Dalam Kunjungan itu hadir jajaran Direksi PT Sugar Group Companies, Wakil Bupati Tulangbawang Agus Mardihartono, Wakil Bupati Tuba Barat Umar Ahmad dan Bupati Mesuji Terpilih Khamamik. Gubernur juga memberikan bantuan dari Sugar Group kepada masyarakat setempat. Advetorial
OPINI INDONESIA 003
29
advetorial
Saat memberikan sambutan Gubernur Lampung berharap kedepan masyarakat bersama pemerintah dapat membantu investor guna menunjang pembangunan daerah
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP bersama Jajaran Direksi Sugar Group Companies Purwati Lee (kiri) dan Fauzi Toha (kanan) saat berbincang-bincang
Komandan Korem (Danrem) 043 Gatam Kolonel CZI Amalsyah Tarmizi saat memberikan sambutan mengatakan siap membantu masyarakat dalam membangun wilayahnya.
Purwati Lee didampingi Komandan Korem (Danrem) 043 Gatam Kolonel CZI Amalsyah Tarmizi saat menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat.
Gubernur Lampung Sjachroedin Zp, tengah memberikan keterangan kepada Pers seusai melakukan kunjungan bersama Forkopimda dan jajaran Direksi PT Sugar Group.
Bersama Gubernur, Forkopimda beserta Direksi PT Sugar Group dan masyarakat melakukan doa bersama agar Provinsi Lampung kedepan aman, maju dan sejahtera bersama masyarakat
OPINI INDONESIA 003
30
daerah
PROGRAM BUMI DISUKA
BLUE PRINT KOMODITAS UNGGULAN Pemerintah telah meluncurkan program swasembada daging sapi dan kerbau. Program pengembangan usaha sapi potong dalam negeri, dimaksudkan untuk mendayagunakan potensi sumberdaya lokal secara optimal guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia. emerintah telah meluncurkan program swasembada daging sapi dan kerbau. Program pengembangan usaha sapi potong dalam negeri, dimaksudkan untuk mendayagunakan potensi sumberdaya lokal secara optimal guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia. Lebih jauh, pengembangan ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor bakalan dan daging sapi, sesuai dengan kerangka pencapaian Program Swasembada
P
Daging Sapi dan Kerbau 2014 . Untuk mendukung program swasembada daging, Nusa Tenggara Barat telah mencanangkan program sejuta sapi. Di Propinsi Lampung, Kabupaten Lampung Selatan juga bertekad mengembalikan kejayaannya sebagai sentra pengembangan peternakan. Upaya yang dilakukan adalah menjadikan daerah tersebut sebagai sentra pengembangan sapi unggulan lokal jenis peranakan ongole (PO). Bahkan, dinas peternakan setempat telah mengusulkan ke Depatremen
Pertanian, menjadi salah satu daerah pengembangan sapi PO secara nasional. Pertanyaannya, Lampung Tengah yang selama ini dikenal sebagai lumbung ternak potong, melalui program Bumi Disuka potensi apa yang akan dikembangkan untuk menjadikan ikon daerah ini, setidaknya di subsektor peternakan. Diakui, Lampung Tengah menyandang prediket sebagai lumbung ternak sentra sapi potong, sudah tidak diragukan lagi. Sayangnya, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari budi daya yang dikembangkan oleh perusahaan peternakan berskala besar yang ada didaerah ini, sedang pengembangan sapi potong tersebut minim dukungan dari peternak rakyat. Terbukti tahun 2010 jumlah poOPINI INDONESIA 003
31
daerah pulasi sapi yang kembangkan oleh petani hanya mencapai 163.019 ekor, dan kerbau 7.323 ekor. Sektor pertanian terdiri dari sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, merupakan andalan Kabupaten Lampung Tengah, dan masih memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten. Tahun 2010, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Lampung Tengah mencapai 47,73 persen atas dasar harga kosntan, dan mampu tumbuh sebesar 4,72 persen lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan sektor yang sama Propinsi Lampung hanya tumbuh sebesar 0,45 persen. Bila melihat angka pertumbuhan ekonomi tersebut, tentunya sangat membanggakan. Namun, pertumbuhan sektor pertanian tersebut, tentunya juga tidak terlepas dominasi keberhasian sektor peranian yang dikembangkan oleh perusahaan besar didaerah ini. Saat ini, Pemerintah Kabupaten lampung Tengah telah meluncurkan program Bumi Disuka (Bumi Padi, Sapi, dan Ubikayu). Program ini diarahkan untuk mempertahankan tiga komoditas unggulan di kabupaten ini. Untuk mencapai target yang optimal, program Bumi Disuka setidaknya akan menjadi Blue Print terhadap peningkatan pengembangan komoditas yang menjadi unggulan di daerah ini untuk lima tahun kedepan. Blue print dimaksud akan mengarahkan kegiatan operasional yang lebih fokus dan terpadu lintas sektoral, dari hulu hingga hilir. Lalu memberikan target dan pencapaian yang komprehensif sebagai indikator keberhasailan. Blue Print juga akan memberikan acuan penyediaan input yang diperlukan dan pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan untuk pencapaian program Bumi Disuka secara berkelanjutan. Kini, genderang program Bumi Disuka sudah ditabuh, namun sepertinya program ini masih belum mempunyai arah yang jelas. Padahal, diharapkan pada angga-
ran tahun 2012 ini program tersebut sudah harus berjalan. Pada kenyataannya sampai saat ini satuan kerja (satker) yang bertanggungjawab terhadap suksesnya program tersebut belum bisa berbuat apa-apa. Pembahasan program belum final. Lalu kapan program yang diharapkan pro rakyat ini akan mulai bergerak. Mirisnya, anggaran yang disediakan untuk mendukung program Bumi Disuka diperkirakan jauh dari memadai. Untuk mendorong program Bumi Disuka agar tetap menjadi komoditas unggulan, pada tahun anggaran 2012, alokasi dana bidang pertanian hanya sebesar Rp21,5 miliar lebih atau meningkat Rp5,8 miliar lebih. Memang ada kenaikan bila dibanding anggaran tahun 2011 hanya sebesar Rp15,8 miliar lebih. Tentunya dana sebesar itu bukan hanya untuk satu sektor saja tetapi untuk membiayai berbagai kegiatan subsektor pertanian. Diakui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Tengah Bahder Johan, program Bumi Disuka diarahkan bagi peningkatan komoditas yang telah menjadi andalan Lampung Tengah. Setidaknya dalam lima tahun kedepan komoditas padi, sapi dan ubikayu produksinya semakin meningkat, karena komoditas tersebut sudah menjadi unggulan daerah ini. “Selain perlu pencitraan, juga per-
lu dorongan agar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) fokus kepada komoditas unggulan agar tetap eksis, dan terjadi peningkatan. Jangan sampai keberhasilan yang sudah dicapai selama ini diambil alih daerah lain,�kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Tengah, Bahder Johan. Dengan program Bumi Disuka, setidaknya tiga komoditas pertanian yang menjadi unggulan Lampung Tengah harus fokus dalam pengembangannya. Peningkatan produksi padi, lanjutnya, diupayakan untuk menjaga stabilitas produksi. Berbagai upaya yang harus dilakukan diantaranya, peningkatan benih unggul, ketersediaan pupuk yang cukup, pengendalian alih fungsi lahan, dan pengendalian hama . “Selama ini Lampung Tengah telah memasok 25 persen produksi padi untuk Provinsi Lampung, tentunya pencapaian ini harus dipertahankan jangan sampai turun, bahkan diupayakan ada peningkatan, �katanya. Sementara pada komoditas sapi, Lampung Tengah benar-benar harus melakukan berbagai terobosan untuk peningkatan produksi sapi. Berbagai persoalan yang ada di sub sector peternakan ini harus mandapatkan perhatian serius, seperti peningkatan pakan ternak dengan penerapan teknologi sederhana yang memanfaatkan potensi lokal. Lalu pengadaan bibit OPINI INDONESIA 003
32
daerah atau bakalan sapi melalui inseminasi buatan (IB). Bahkan, kedepan kita harus menjadikan Lampung Tengah sebagai pusat bakalan sapi dengan membangun sentral breeding (pusat pembibitan). Tak kalah pentingnya Lampung Tengah harus segera memiliki pasar ternak, rumah pemotongan hewan (RPH) sapi, dan cold storage. Bagi Lampung Tengah, untuk swasemabada sapi hanya dibutuhkan sedikit sentuhan, yakni dengan membangun pabrik pakan dan pusat pembibitan sapi. “Peningkatan produksi sapi untuk mendukung kebutuhan daging skala nasional termasuk kebutuhan daging sapi dari Jakarta . Mungkin saja lima tahun kedepan Jakarta tidak lagi mengizinkan sapi hidup masuk, tapi sudah dalam bentuk daging,” katanya. Sementara pada komoditas unggulan ubikayu, selain mempertahankan harga ubi kayu yang layak di tingkat petani, juga perlu dikembangkan varitas unggul untuk meningkatkan produksi, dan merubah sistim budidaya. Sebab pada komoditas ubikayu ini, masyarakat sudah cukup faham untuk pengembangannya. “Bila komoditasnya sudah fokus dalam pengembangannya, maka bila bicara padi maka kiblatnya ke Lampung Tengah, begitu pula bila bicara
sapi dan ubi kayu maka Lampung Tengah sentranya,”katanya . Program pemantapan produksi ketiga komoditas unggulan tersebut, tahun 2012 ini telah diestimasikan. Produksi padi ditargetkan sekitar 682 ribu ton dengan luasan lahan 135 Ha, sedang produksi ubikayu di targetkan sekitar 2,6 juta ton dan target produksi sapi sekitar 178 rubu ekor . “Selama ini sekitar 75 persen kebutuhan sapi di Lampung di pasok dari Lampung Tengah, bahkan Lampung Tengah juga sebagai pemasok sapi ke bebarapa provinsi di Sumatera dan Jakarta,”katanya. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Lampung Tengah A.Khandri, maupun Kepala Dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Taruna Bifi Kofrawi, mengaku, belum bisa memberikan banyak informasi terkait dengan program Bumi Disuka. Sebab progam tersebut masih dalam proses pembahasan di Bappeda Lampung Tengah. Menurut Taruna, selama ini untuk peningkatan produksi padai dan jagung sudah menjadi program nasional dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. Sehingga berbagai upaya kegiatan peningkatan produksi padi terus dilakukan. “Selama ini target produksi padi
sudah mengikuti target nasioanal, program Bumi Disuka tentunya akan lebih fokus pada sektor lain, misalnya pada peningkatan produksi benih padi yang sudah dikembangkan penagkar benih kita,”katanya. Sementara Khandri, hanya berharap bila progam Bumi Disuka benarbenar akan fokus pada subesktor peternakan, anggaran untuk kegaitan subsektor ini harus mendapatkan porsi yang memadai. Sehingga, program kegiatan banar-banar bisa dioptimalkan. “Tahun lalu untuk mendukung program IB mendapat dana dari ABPDP sebesar Rp91 juta lebih, dari dana itu kita bisa menadaptakn 4.642 ekor kelahiran sapi dari estimasi 3.000 kelahiran. Sedang kegiatan lainnya kita mengandalkan dana APPBN,”katanya. Tulang punggung penyediaan daging sapi Indonesia adalah peternak berskala kecil, karena hanya sedikit peternak yang berskala besar. Peternakan rakyat berskala kecil biasanya merupakan usaha sambilan, dan ternak tersebar secara luas mengikuti persebaran penduduk. Kedepan, sangatlah bijak, bila bila pemerinta memposisikan peternak rakyat selain sebagai keeper atau user juga berperan sebagai producer. Supriyanto
Bupati Tryout Bersama di SMAN 1 Bulog Beberapa waktu lalu Bupati Tanggamus Hi. Bambang Kurniawan, pada siswa-siswi kelas III SMA Nedidampingi sekretaris Dinas Pendidikan Hi. Amiruddin Harun, S.Pd.I, geri 1 Kecamatan Bulog tersebut. Ia juga menyapaikan program menghadiri pembukaan tryout bersama di SMA Negeri 1 Bulog. Bambang Kurniawan. Bupati Tanggamus menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Tanggamus akan selalu memperhatikan perkembangan dibidang pendidikan karena ia beranggapan bahwa maju mundurnya dan baik buruknya pemerintahan yang akan datang berada di tangan generasi muda yang ada saat ini. “Saya yakin jika unsur pendidikan dikelola dengan baik maka akan menumbuhkan serta menghasilkan tunas-tunas bangsa yang baik pula” katanya.
Ia memberikan kepercayaan penuh kepada para guru untuk terus berusaha membina, mendidik, serta mengarahkan ke arah yang positif. Karena menurutnya para siswasiswi belum memahami dan bingung arah yang harus mereka pilih untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi lagi nantinya. Pada kesempatan itu juga Hi. Bambang Kurniawan, selaku Bupati Kabupaten Tanggamus Menyerahkan secara Simbolis alat kelengkapan dalam mengikuti try out ke-
pemerintah Kabupaten Tanggamus yang akan membangun perusahaan maritim, ia beranggapan bahwa hal tersebut dapat menekan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Tanggamus. Sebab menurut nya langkah ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja bagi masyarakat kabupaten Tanggamus, namun hal tersebut tidak terlepas dari kemauan serta keinginan yang kuat yang timbul dari kesadaran masyarakat untuk berbuat lebih baik untuk masa depan. Hendri OPINI INDONESIA 003
33
daerah
Tagihan Melambung, D Warga Mengadu Tingginya tagihan rekening listrik dikeluhkan sejumlah konsumen PLN di Pekon Tanjungbetuah, Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus. Mereka pun mengadukan masalah ini ke DPRD setempat.
PENJUAL MINYAK TANAH
Kenaikan BBM dan TDL yang diikuti dengan barang-barang laiinya termasuk biaya transportasi sungguh membuat masyarakat menjerit. Semua tidak sesuai dengan jumlah pendapatan masyarakat. Seperti penjual minyak tanah yang hanya untung pas-pasan
alam pertemuan dengan Komisi C DPRD Tanggamus, perwakilan warga Saifi Muzani mengatakan, untuk tagihan Januari 2012, tunggakan listrik ada yang mencapai Rp1.637. 000 per bulan. ’’Besarnya tagihan bervariasi. Mulai dari Rp383.000, Rp348. 000, Rp142. 000, hingga Rp1.637.000,” kata Saifi. Padahal, terus dia, bulan-bulan sebelumnya tagihan listrik hanya berkisar Rp65 ribu–Rp75 ribu per bulan. Tegangan listrik konsumen di Pekon Tanjungbetuah rata-rata hanya 1 R atau 450 VA. ’’Karena itu, kami berharap dewan dapat menyampaikan hal ini kepada PLN. Masalah ini harus dicarikan solusinya,” ungkap Saifi. Terkait keluhan itu, anggota Komisi C DPRD Tanggamus Nuzul Irsan, S.E. mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan warga. Ini dilakukan dengan menurunkan tim ke lapangan. ’’Hal ini dilakukan agar permasalahan sebenarnya dapat diketahui dan dicarikan solusinya,” ujarnya. Dilanjutkan, jika dari pemeriksaan lapangan ditemukan ada kesalahan, misalnya dari petugas pembaca meteran, pihaknya berharap hal itu harus ditindaklanjuti PLN. Sanksi terhadap petugas yang melakukan kelalaian juga harus diberikan. Anggota komisi C lainnya, Joko Santoso, mengatakan, jika ditemukan unsur kesalahan dari petugas PLN, jangan sampai konsumen yang dirugikan! ’’Harus ada pembenahan dan sanksi terhadap petugas yang melakukan kesalahan,” tutur Joko. Disepakati bahwa tagihan dibayar melalui cicilan setiap bulan. Ini disesuaikan dengan pemakaian. Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga ada unsur kesalahan petugas pembaca meter. ’’Petugas diduga tidak akurat dalam membaca angka KwH meter yang terpakai,” kata Darmono. Karena itu, terus Darmono, pihaknya akan memanggil petugas pembaca meter di wilayah tersebut. ’’Kami juga akan turun ke Pekon Tanjungbetuah menemui konsumen,” ungkapnya. Hendri OPINI INDONESIA 003
34
daerah
Sejumlah petani jagung di Pekon Enggal Rejo, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu Lampung ’menjerit’. Pasalnya, saat panen tiba, harga jagung turun hingga 50 %. Menurut salah satu petani, Puji Santoso, pada panen sebelumnya, harga jagung mencapai masih berada pada Rp 80 ribu per karung. Tapi pada panen kali ini, harganya merosot hingga Rp 40 ribu. Puji mengungkapkan, satu hektare tanaman jagung bisa menghasilkan sebanyak delapan ton atau 240 karung jagung, yang dalam rupiah mencapai Rp 9,6 juta per hektare. Semestinya, jika harga tidak anjlok, mereka bisa menghasilkan Rp 19,2 juta per hektare. Kepala bidang tanaman pangan dan holtikultural Dinas Perkebunan, Kehutanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultural Pringsewu, Jatiwan, mengungkapkan, untuk tahun ini, luas panen jagung di Pringsewu mencapai 3.929 hektare. Wilayah sentra jagung adalah Kecamatan Adiluwih, Sukoharjo, Banyumas, dan Pagelaran Bagian Uta-
T
ra. “Produktivitas berkisar delapan hingga Sembilan ton perhectare,” ujarnya. Dengan per hektare menghasilkan 240 karung atau delapan ton, maka secara keseluruhan lahan panen di Pringsewu kali ini diperkirakan 942.960 karung atau senilai Rp 37.7 miliar. Padahal jika harganya seperti panen sebelumnya (Rp80 ribu per karung) hasil itu bisa mencapai mencapai Rp 75.4 miliar. Menurut Jatiwan, penurunan harga tersebut akibat dari panen raya. Sebab, bukan hanya Pringsewu yang panen melimpah, tetapi juga kabupaten lain. “Tentu hukum ekonomi berlaku, produksi melimpah, permintaan pasar menurun. Maka, harga anjlok,” katanya. Salah satu upaya yang dilakukan, katanya, adalah pe-
tani menunda jual jagung. Akan tetapi, menurut tengkulak jagung Pekon Enggal Rejo, Kecamatan Adiluwih, Sapon, penurunan harga jagung itu bukan hanya karena panen raya, melainkan juga karena adanya impor jagung menjadi murah. Menurut dia, bukan hanya petani yang rugi atas penurunan harga tersebut. Tengkulak pun rugi. “Gudang-gudang pembelian jagung di Teluk Betung (Bandar Lampung) membatasi pembelian,” katanya. Ia mengatakan, setiap gudang kecil menarget pembelian jagung berkisar 12-15 truk. Namun, jika gudang besar bisa hingga 30 truk. Terkadang, ada juga yang barangnya ditolak. Padahal, untuk satu truknya yang rata-rata bermuatan 10 ton, pedagang mesti mengeluarkan ongkos transportasi Rp 650.000 (Rp 65 per kilo gram).Belum lagi ditambah ongkos giling dan muat sebesar Rp 500.000 (Rp 50 per kilo gram) untuk 10 ton (satu truk). Maringan Sianipar
OPINI INDONESIA 003
35
wisata
Bengkulu, provinsi yang katanya kurang dikenal banyak orang, ternyata, banyak menyimpan berbagai sejarah unik. Mulai dari peninggalan Koloni Inggris, sampai dengan pusat pariwisatanya yang memikat. elum lagi roman percintaan bersemi di Kota Bengkulu yang justru dialami sang proklamator RI. Bahkan hingga kini, sejarah itupun tertuang dalam Persada Bung Karno, dimana segala isi sejarah kehidupan bersama Fatmawati, ada di sana
M
enapaki setiap jengkal jalan di Provinsi Bengkulu, kita seakan-akan berada di suatu daerah yang sarat dengan sejarah dan pariwisata. Sebut saja sejarah peninggalan Koloni Inggris seperti Benteng Marlborough sampai dengan tempat pariwisata seperti Pantai Panjang, Tapak Padri, Danau Dendam Tak Sudah, hingga air terjun di daerah Curup. Belum lagi daerahdaerah lain yang banyak menyimpan potensi pariwisata, yang tentunya bisa dikunjungi oleh masyarakat
luas. Untuk bisa mencapai Provinsi Bengkulu, banyak cara yang bisa ditempuh. Mulai dari perjalanan darat hingga udara. Mungkin dulu, untuk mencapai Provinsi Bengkulu, bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama berhari-hari. Masuk hutan keluar hutan, melewati pesisir pantai, sampai dengan daerah pegunungan. Namun kini, hanya dengan menumpang pesawat, dapat ditempuh dalam waktu satu jam. Atau dengan menggunakan kendaraan bus dan
travel dari Lampung ke Bengkulu menempuh waktu 12 jam. Menggunakan pesawat memang hanya butuh 1 jam dari Jakarta. Itu mungkin tidak melelahkan bagi masyarakat. Tapi mereka tidak dapat menikmati pemandangan selama dalam perjalanan. Padahal, lamanya waktu dengan menggunakan travel atau bus, kita bisa melihat bagaimana indahnya hutan di sepanjang jalan, dan pesisir pantai dengan deburan ombak yang senantiasa menyambut kehadiran kita di provinsi yang terkenal dengan tambang emasnya itu. Memasuki wilayah Kota Bengkulu, kita bisa langsung disambut oleh indahnya Pantai Panjang yang terbentang sepanjang Provinsi Bengkulu. Menurut kabar, panjang pantai ini mencapai 540 km dengan dilengkapi pasir putihnya yang sedikit menggoda. Ombaknya yang saling berkejaran, menimbulkan suara yang bergeOPINI INDONESIA 003
36
wisata yang ada. Aroma jagung bakar memaksa kita untuk segera mencicipi penganan ringan tersebut di pondokpondok yang telah disediakan. Mengenai peninggalan sejarah Koloni Inggris, Bengkulu memiliki benteng bersejarah, namanya Benteng Marlborough. Benteng itu terletak di pinggir pantai dekat dengan lokasi Tapak Padri. Berdiri diatas tanah seluas 3,5 hektar. Benteng ini berdiri dengan kokoh sejak tahun 1718. Karena kekokohannya itu, bangunan ini tahan terhadap gempa yang kerap terjadi di provinsi ini. Di dalam benteng ini, terdapat beberapa barak yang salah satunya merupakan tempat dimana Bung Karno diasingkan oleh pemerintah Belanda. Selain barak, benteng juga menyimpan banyak peninggalan seperti meriam yang terdapat di halaman benteng. Meriam-meriam ini konon merupakan alat untuk berperang, meskipun tidak pernah digunakan sama sekali. Ternyata benteng yang terbesar di Asia Tenggara ini, bukan merupakan benteng satu-satunya yang berada di Bengkulu. Namun karena tidak letaknya yang kurang strategis, hanya Benteng Marlboroughlah yang samuruh. Bila senja mulai tiba, di ufuk Barat, sunset seolah-olah membelah lautan luas dengan warnanya yang keemasan. Sangat indah dipandang mata. Kepenatan akan pikiran, dapat hilang apabila kita mengunjungi pantai yang terkenal dengan sunsetnya ini. Hanya dengan memandangi ombak serta ditemani air kelapa muda, kita bisa berjam-jam menikmati panorama pantai yang tak pernah habis-habisnya. Selain Pantai Panjang, ada ju-ga tempat pariwisata yang tak kalah menarik yakni Tapak Padri. Tem pat ini dilengkapi dengan bebagai fasilitas untuk berekreasi. Mulai dari jet ski, permainan anak hing-ga tersedia home stay. Mengunjungi Tapak Padri, ibarat mendatangi lokasi Ancol Jakarta. Dentuman House Music menyambut para pengunjung untuk segera menikmati berbagai fasilitas
ngat terkenal. Selain terkenal dengan Benteng Marlborough, ternyata Provinsi Bengkulu juga dikenal sebagai provinsi pemilik bunga langka Rafflesia Arnoldi. Menurut sejarah, bunga ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, gubernur terakhir Bengkulu tahun 18-18-1824. Thomas Stamford menemukan bunga ini bersama-sama dengan Arnoldi. Nama Thomas Stamford Raffles ini bukan hanya dikenal di Bengkulu, tapi juga mencapai negara tetangga yakni Singapura. Sehingga Provinsi Bengkulu pun sangat dikenal di Negara Singapura.
INGIN MENIKMATI KEINDAHAN PROVINSI BENGKULU? Langsung saja datang ke provinsi ini dengan fasilitas yang ada. Di sana juga masyarakat dapat menikmati tempat penginapan yang tak kalah indahnya dengan penginapan lain. Bahkan dilengkapi dengan pemandangan laut lepas yang setiap saat selalu berubah alami. „ I Made Darmawan
FOTO BERSAMA
Miss Univers 2007 Riyo Mori yang datang ke Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu didampingi Putri Bengkulu dan Putri Indonesia, menyempatkan berlama-lama menikmati keindahan pantai dan kekokohan Benteng Marlborough. OPINI INDONESIA 003
37
OPINI INDONESIA 003
38