The Point 07

Page 1

07 12/13

PANTAI KLARA Pantai unggulan selain Pantai Kiluan. Pantai Klara masih sepi dan tidak ramai oleh turis.

untuk bacaan di tempat

w w w. op i n i - i n d on es i a. c om /p oi n t

managed by

LEGENDA TEMPAT WISATA Kisah mitos di balik di beberapa tempat wisata Indonesia.

TIPS & TRICKS Sebelum berlibur, buat perencanaan dan persiapan yang matang jauh hari di muka.

ma ja la h ke ba ngga an masya r a kat la mpung


CONTENT

11 6

2

Indonesia kaya akan khasanah budaya, termasuk dalam bentuk cerita-cerita rakyat yang melegenda. Entah bagaimana cerita-cerita itu dapat “meninggalkan jejak� yang hingga kini dapat kita saksikan dan kita kunjungi, seolah kisah-kisah itu benar adanya, bukan sebuah takhyul yang mengemuka akibat keberadaan tempat-tempat itu

Semilir Angin Pantai Klara Sebenarnya nama Klara diambil dari kata kelapa rapat, yang memang sepanjang pantai Klara banyak sekali ditemukan pohon kelapa yang berderet-deret. Kesan ini sangat memberikan warna sendiri bagi keunikan dari pantai ini.

15 19

6 Legenda Tempat Wisata Indonesia

Liburan Juga Perlu Persiapan Memang mempersiapkan liburan di awal cukup merepotkan. Tetapi, dengan melakukan hal ini akan membuat liburan menjadi lebih baik. Persiapan liburan merupakan faktor penentu agar liburan sukses.

Barus, Sejarah yang Terlupa Barus amat mungkin merupakan kota tertua di Indonesia mengingat dari seluruh kota di Nusantara, hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syiria, Armenia, China dan sebagainya.


3


Style

“Mengingat potensi bahari dan konsep wawasan nusantara yang menjadi dasar dari hari nusantara ini, maka kita menyadari sedalam samudera potensi yang ada di dalam samudera yang itu luar biasa, potensi inilah yang harus kita gali sedalam mungkin,” Papar Menparekraf dalam laporan pada peringatan Hari Nusantara 2013 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai Rekor Baru

Hari Nusantara 2013 Acara puncak peringatan Hari Nusantara 2013 yang dilaksanakan di Anjungan Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah.dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono.

W

akil Presiden Boediono meminta agar Pemerintah Daerah terus mengembangkan pariwisata bahari untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Wapres berharap kegiatan pariwisata bahari dapat menumbuhkan sektor ekonomi kreatif masyarakat di pesisir pantai, yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kehidupan nelayan. “Saya berharap wisata bahari dapat menumbuhkan sektor ekonomi kreatif masyarakat di pesisir pantai untuk membantu meningkatkan kesejahtaraan,” kata Boediono, saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Hari Nusantara 2013 di kawasan wisata Teluk Talise Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (15/12). Wapres Boediono menyebutkan, di antara kegiatan wisata bahari antara lain secara rutin Indonesia menggelar event seperti Sail Indonesia yang terdiri dari Sail Bunaken, Sail Wakatobi atau Sail Raja Ampat, maupun kegiatan sejenisnya. “Sail-sail itu terus dilanjutkan dan Pemda menggencarkan promosinya,” kata Wapres Boediono mengemukakan, potensi sektor kelautan Indonesia sangat besar

mencapai Rp 3.000 triliun per tahun. Namun, potensi ini belum dikelola secara optimal karena pembangunan yang masih berorientasi kedaerahan dan belum terwujudnya kebijakan di bidang kelautan yang terpadu. Wapres Boediono bersama Ny Herawati Boediono didampingi Menparekraf Mari Elka Pangestu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Wamenparekraf Sapta Nirwandar, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, anggota DPR dan DPRD, serta para tokoh masyarakat pada kesempatan itu menyaksikan sailing pass atau parade laut, parade kapal perang, atraksi terjun payung, serta aneka kesenian daerah. Tema “Setinggi Langit Sedalam Samudera Potensi Pariwisata dan Kreativitas Nusantara Yang Tak Terhingga,” menggambarkan bagaimana menggali kekayaan bahari tanpa merusak yang berada di dalam laut atau dengan kata lain bahwa pembangunan harus berkelanjutan. Adapun Rangkaian peringatan Hari Nusantara 2013 dimulai sejak 10 Desember dengan menggelar berbagai kegiatan. Selama sepekan itu masyarakat Palu tumpah ruah menyaksikan acara pesta rakyat tersebut. n ED

K

unjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada bulan November 2013 sebanyak 807.422 wisman atau tumbuh sebesar 16,37% dibandingkan November 2012. Kunjungan wisman di bulan November ini merupakan rekor tertinggi (di atas 800 ribu dalam satu bulan) sepanjang tahun 2013. Jumlah ini berdasarkan prediksi pertumbuhan kunjungan wisman pada November 2013 sebesar 5,52% maupun asumsi peningkatan kunjungan wisman pada Desember 2013 yang diperkirakan sama seperti Desember tahun lalu sebesar 0,53%. Namun, dengan adanya pertumbuhan tinggi 16,37% pada November 2013, dipastikan target pencapaian kunjungan wisman sepanjang tahun 2013 akan mencapai lebih dari 8,7 juta wisman, atau di atas target yang ditetapkan yaitu 8,6 juta. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf mencatat, kunjungan wisman bulan November 2013 dibandingkan November 2012 yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu; Arab Saudi sebesar 71,19%, UEA 55,16%, Jerman 48,48%, Bahrain 43,28%, dan Mesir 42,86%, sedangkan secara kumulatif, kunjungan wisman bulan Januari hingga November 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah UEA sebesar 66,34%, Arab Saudi 33,41%, Mesir 27,44%, Taiwan 22,42%, dan RRT 21,85%. n KPEK/ED

4 |


Style

“Amerika Serikat dengan jumlah penduduk 313,8 juta merupakan pasar potensial dan sangat strategis dilakukan promosi pariwisata, karena kontribusinya terhadap kunjungan wisman ke tanah air cukup besar, dan dari tahun ke tahun meningkat,” ungkap Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko Astuty.

Wonderful Indonesia

Tampil di Tournament of Roses Pasadena 2014

D

alam rangka promosi pariwisata ke luar negeri, Indonesia diwakili Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali berpartisipasi dalam event tahunan Tournament of Roses (ToR) 2014 yang berlangsung di Pasadena, Amerika Serikat, awal Januari 2014. Penyelenggaraan ToR 2014 merupakan yang ke-125 kali (dimulai tahun 1890) dengan mengangkat tema ‘Dream Come True’. Kendaraan hias (float) Indonesia dalam festival parade bunga internasional terbesar dunia (ToR) 2014 kali ini

mengangkat tema ‘Wonderful Indonesia Paradise on Earth’, dengan menampilkan desain Komodo sebagai main float serta didukung destinasi Derawan, Kalimantan Timur sebagai satellite float beserta penampilan penari Kaltim. Float Indonesia berukuran panjang 18,3 meter dan lebar 6,7 meter, menempati parade urutan ke-59 dari 90 peserta. ToR diikuti oleh berbagai instansi yang berasal dari seluruh Negara bagian di Amerika Serikat dan beberapa Negara di dunia, event ini menarik perhatian para penonton yang menyaksikan langsung jalannya

parade bunga tersebut dan melalui siaran televisi. Float Indonesia melalui penampilan dengan tema ‘Wonderful Indonesia Paradise on Earth’, pada ToR 2014 meraih penghargaan “Director’s Trophy” sebagai float dengan Outstanding Artistic Merit in Design and Floral Presentation. Pada tahun 2012 dan 2013 secara berturut-turut float Indonesia meraih President’s Trophy, yaitu penghargaan tertinggi bagi peserta non komersial untuk kategori peserta dengan penggunaan bunga yang paling efektif dengan presentasi yang baik. Delegasi Indonesia dalam ToR 2014 dipimpin Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko Astuty. Program kegiatan delegasi Indonesia dalam ToR 2014 melakukan serangkaian acara seperti decoration week dan news media briefing, fiesta VIP reception, public and VIP viewing, Indonesia gala dinner, judging of float, hingga post parade menampilkan acara cultural performance. Esthy Reko Astuty mengatakan, partisipasi Indonesia sangat penting untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di kawasan Amerikat Serikat (AS). “Amerika Serikat dengan jumlah penduduk 313,8 juta merupakan pasar potensial dan sangat strategis dilakukan promosi pariwisata, karena kontribusinya terhadap kunjungan wisman ke tanah air cukup besar, dan dari tahun ke tahun meningkat” kata Esthy. n KPEK/ED

| 5


Semilir angin

Pantai Klara

Terletak di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Pantai Klara menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi saat ke Lampung. Iringan pohon kelapa dan jajaran bukit nan indah, serta air lautnya yang jernih sudah cukup menjadi alasan berkunjung. Ombak di pantai ini dapat dikatakan sama sekali tidak ada karena berada di teluk Lampung dan sangat jauh dari Samudera Indonesia. Ombak kecil yang mungkin lebih cocok dinamakan riak itu akan sangat memberikan rasa aman apabila membawa balita dan bermain di pantai.

6 |


| 7


Sebenarnya nama Klara diambil dari kata kelapa rapat, yang memang sepanjang pantai Klara banyak sekali ditemukan pohon kelapa yang berderet-deret. Kesan ini sangat memberikan warna sendiri bagi keunikan dari pantai ini.

8 |

D

i sebelah barat daya Provinsi Lampung sana, terdapat sebuah pantai yang masih agak sepi dari pengunjung. Inilah pantai Klara. Pantai yang terletak di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung ini memang masih sepi dan belum terlalu populer di telinga wisatawan. Sebenarnya nama Klara diambil dari kata kelapa rapat, yang memang sepanjang pantai Klara banyak sekali ditemukan pohon kelapa yang berderet-deret. Kesan ini sangat memberikan warna sendiri bagi keunikan dari pantai ini. Pantai yang terletak di Teluk Lampung ini tidak sulit dijangkau. Terletak di Jalur Teluk Betung – Padang Cermin, menuju Pantai Klara dari Teluk Betung membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam saja dengan kendaraan roda empat. Bila pengunjung datang melalui jalur udara akan tiba di Bandar Udara Branti – Lampung ditambah 1,5 jam perjalanan darat untuk tiba di Pantai Klara. Walaupun jalan menuju lokasi ini masih sekelas jalan kabupaten, namun aspalnya cukup mulus. Namun tetap waspada karena jalannya tidak terlalu lebar. Jalan menuju kesana berliku naik dan turun sambil memandang pantai yang memanjang selama perjalanan. Angin dan bau pantai sudah terasa membuat otak


kita menjadi ‘refress’ kembali. Pantai ini menyajikan panorama indah dengan hamparan pasir putih serta air laut yang jernih. Letak geografis pantai ini yang berada di wilayah teluk, menjadikan pantai ini minim ombak. Keasrian pantai ini juga masih sangat terjaga karena belum banyak pengunjung. Malah boleh dibilang kalau lokasi ini merupakan salah satu pantai yang masih perawan di ujung selatan Pulau Sumatera. Kejernihan air di pantai ini membuat bagian bawah laut terlihat jelas. Kita dapat melihat rumput laut, kerang, ikan atau udang yang berenang, tapa menggunakan kaca mata berenang karena memang cernih dan beningnya air laut di Pantai Klara Ketapang sangat terkenal. Mungkin pantai ini mirip dengan pantai-pantai di Laut Sulawesi yang terkenal akan indahnya kedalaman laut. Tempat ini menjadi surga bagi para pemancing dan peselam. Pemandangan disekitar pantai ini sangat indah, karena dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan pantai yang terbentang membentang setengah lingkaran. Air dangal yang luas sekitar setengah Km dari bibir pantai jika kondisi air laut sedang normal membuat

para peselam dan pemancing dapat leluasa memilih tempat. Pantai Klara di Pesawaran LampungBagi yang membawa keluarga dan anak-anak tidak terlalu khawatir anak kita akan tenggelam karena memang air laut dangkalnya cukup luas, tetapi perhatian dan pengawasan terhadap anak kita harus terus terpantau, karena di dalam air banyak bulu babi dan kerang laut yang bisa membuat luka bagi anak-anak. Dipinggiriran pantai terdapat berderetderet kepala yang sangat rapat, mungkin ini juga yang menyebabkan pantai ini diberi nama pantai Klara yang artinya kelapa rapat. Keberadaan pohon-pohon kelapa ini membuat pantai terasa benarbenar ada di daerah tropis. Pantai sangat sejak dan teduh karena banyaknya pohon kelapa. Pantai Klara di Pesawaran LampungBagi para photografer banyak objek disana! Pemandangan sekeliling pantai dibatasi oleh pulau dan pulau. Sepanjang mata

memandang kita akan lihat berbagai pulau kecil yang sangat indah untuk diphoto. Bagi yang berkunjung ke Lampung sayang jika tidak sampai kesini. Walaupun belum ada fasilitas penginapan di Pantai Klara, fasilitas lain seperti MCK, kedai-kedai penjual makanan minuman, dan saung-saung tempat berteduh sudah tersedia di sini. Tersedia juga lapangan yang dinaungi barisan pohon kelapa, bisa digunakan untuk aktivitas luar ruangan. Bila anda bermaksud menginap di sekitar area ini, menyeberanglah dengan boat ke Pulau Pahawang di seberang Pantai Klara. Perjalanannya hanya sekitar 30 menit saja ke Pulau Pahawang. Pulau Pahawang sendiri merupakan tujuan wisata bahari andalan Provinsi Lampung. Menginap di sini bisa menyewa bungalow atau rumah penduduk yang disulap menjadi guest house. Jenis wisata bahari yang ditawarkan di sini bukan sekedar wisata pantai saja.

| 9



6 Legenda Tempat Wisata Indonesia

Khasanah pengetahuan tentang objek wisata berlatar belakang legenda. Jika belum pernah ke tempat-tempat ini, mungkin Anda dapat memasukkannya dalam daftar tempat wisata yang akan dikunjungi.


Indonesia kaya akan khasanah budaya, termasuk dalam bentuk cerita-cerita rakyat yang melegenda. Entah bagaimana cerita-cerita itu dapat “meninggalkan jejak� yang hingga kini dapat kita saksikan dan kita kunjungi, seolah kisah-kisah itu benar adanya, bukan sebuah takhyul yang mengemuka akibat keberadaan tempat-tempat itu. Pantai Air Manis

Jika ditanyakan pada generasi 90an ke atas, mitos Malin Kundang begitu melekat terkait dua frase: anak durhaka. Seorang putra yang dikutuk ibunya menjadi batu karena tidak mengakui ibunya lagi setelah sukses pulang dari negeri rantau. Tapi cukup menakjubkan jika

12 |

sisa-sisa kisah sarat nilai moral tersebut terekam nyata di sebuah pantai di daerah tempat kisah ini berlangsung, Sumatera Barat. Pantai Air Manis, namanya. Di tepi pantai inilah terdapat onggokan batu yang dipercaya sebagai wujud Malin Kundang dan seluruh perangkat kapalnya yang pastinya sudah menjadi batu. Batu Malin dalam posisi bersimpuh sedangkan perangkat kapalnya terserak di sekitarnya. Setiap pengunjung yang datang ke Pantai Air Manis, kawasan batu Malin Kundang menjadi tempat pertama yang disambangi. Mereka berpose dan mengambil gambar terbaik di depan batu Malin Kundang.

Gunung Tangkuban Perahu

Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa Gunung Tangkuban Perahu merupakan sebuah gunung berapi aktif yang tercipta akibat proses alam selama ribuan, bahkan jutaan tahun. Namun bagi sebagian masyarakat Jawa Barat, gunung yang berada di utara Kota Bandung dengan ketinggian 2.084 meter dari permukaan laut (dpl) itu muncul di permukaan bumi bukan akibat proses alam, melainkan karena kesaktian Sangkuriang. Kemegahan kawah yang begitu luas dan


dalam, setidaknya mampu memaksa pengunjung untuk sejenak terdiam dan takjub akan kebesaran hasil karya Tuhan. Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 kilometer di utara kota Bandung, lebih tepatnya di daerah Lembang, sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Tangkuban Perahu memiliki udara yang sejuk dan sumber air panas di kaki gunungnya. Udara yang sejuk, hamparan kebun teh, lembah dan tingginya pohon pinus akan menemani perjalanan menuju gerbang Tangkuban Perahu. Selama 2 abad terakhir, gunung yang menjadi ikon pariwisata Jawa Barat ini telah beberap akali meletus, yakni pada 1829, 1846, 1862, 1887, 1896, 1910, dan 1929.

Pulau Kemaro

Ditengah sungai Musi terdapat sebuah pulau bernama Pulau Kemaro. Nama tersebut berarti pulau yang tidak pernah tergenang air, walaupun air pasang besar. Pulau tersebut tidak akan kebajiran dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung di atas perairan Sungai Musi. Daya tarik Kemaro adalah Pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau. Bangunan ini baru dibangun tahun 2006. Selain pagoda ada klenteng yang sudah sejak dulu ada. Klenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im dibangun sejak tahun 1962. Di depan klenteng terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini. Menurut legenda setempat, pada zaman dahulu, seorang putri Palembang dikirim untuk menikah dengan seorang anak raja dari Cina.

Sang putri meminta 9 guci emas sebagai mas kawinnya. Untuk menghindari bajak laut maka guci-guci emas tersebut ditutup sayuran dan ketika sang anak raja membukanya dilihatnya hanya berisi sayuran maka guci-guci tersebut dibuangnya ke sungai. Rasa kecewa dan menyesal membuat sang anak raja memutuskan untuk menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam. Sang putri pun ikut menerjunkan diri ke sungai dan juga tenggelam. Sang putri dikuburkan di Pulau Kemaro tersebut dan untuk mengenangnya dibangunlah kuil.

Batu Gantung Konon, zaman dahulu kala di tepi Danau Toba hidup sepasang suami istri dengan seorang anak perempuannya yang cantik jelita. Namanya Seruni. Sayang, meski banyak pe-

muda yang menyukai Seruni, dan gadis itu telah memilih salah seorang dari mereka sebagai kekasihnya, suami istri itu telah menjodohkan Seruni dengan seorang pemuda yang masih sepupunya Seruni sendiri. Suatu hari, Seruni melamunkan nasibnya di pinggir Danau Toba dengan ditemani anjing peliharaannya yang bernama Toki, dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menerjunkan diri dari tebing yang curam. Ia lalu berjalan menuju tebing yang dimaksudkannya, namun sebelum tiba di sana dia terperosok ke dalam sebuah lubang yang terdapat di sebuah batu besar, dan tak dapat keluar dari sana. Seruni memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di lubang itu, dan berteriak; “Parapat, parapat!� yang artinya “Merapat, merapat!� Tujuannya agar lubang pada batu itu merapat dan menghimpit tubuhnya hingga ia tewas. Keinginan Seruni terkabul. Maka, jika ke Parapat, sebuah kota kecil di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Anda akan menemukan sebuah batu besar yang menyerupai tubuh seorang gadis yang seolah-olah sedang menggantung di tepi tebing. Oleh masyarakat setempat, batu itu disebut Batu Gantung. Hingga kini menjadi salah satu

| 13


Tanah Lot

objek wisata andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun yang ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Konon, nama Kota Parapat berasal dari kata terakhir yang disebutkan Seruni, sebelum gadis itu meninggal.

Candi Prambanan

Inilah candi yang memiliki bentuk sangat anggun dan menjadi salah satu ikon budaya Indonesia. Candi ini juga merupakan candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Konon, dahulu kala ada seorang pemuda sakti mandraguna yang ingin menikahi seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Namanya Bandung Bondowoso. Pemuda ini beruntung karena ayah sang putri yang merupakan seorang raja, merestui perasaannya, dan bahkan memaksa sang Putri agar menikahi pemuda itu. Namun, sang putri enggan. Roro Jonggrang kemudian memberi satu syarat kepada Bandung yang disebutnya sebagai mas kawin, yakni meminta dibangunkan 1.000 buah candi yang harus telah rampung dalam semalam, sebelum

14 |

ayam berkokok menjelang fajar menyingsing. Bandung menyanggupinya. Menjelang dinihari, 999 candi telah dibuat, sehingga Roro Jonggrang panik dan meminta para wanita agar memukul lesung (alat penumbuk padi), sehingga ayam-ayam terbangun dan berkokok. Meski belum dinihari. Bandung Bondowoso marah karena tahu telah dicurangi Roro Jonggrang. Ia lalu mengubah putri itu menjadi batu yang kini kita kenal dengan nama Candi Prambanan, atau Candi Roro Jonggrang menurut warga setempat. Sementara candi-candi lain yang teklah dibuat Bandung Bondowoso dan berada di sekitar Candi Roro Jonggrang dinamakan Candi Sewu atau Candi Seribu.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben ‘akhirnya’ menjadi pengikut Danghyang Nirartha. n ED


Barus, Sejarah yang Terlupa Barus amat mungkin merupakan kota tertua di Indonesia mengingat dari seluruh kota di Nusantara, hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syiria, Armenia, China dan sebagainya.

T

idak banyak orang mengetahui bahwa sesungguhnya Barus merupakan sebuah kota yang banyak menyimpan rahasia. Sejak awal abad pertama Masehi, kawasan Barus Raya, yang berada di Pantai Barat Sumatera (Sumatera Utara), diyakini menempati posisi penting dalam sejarah perdagangan internasional. Hasil penelitian dengan pendekatan arkeologi-sejarah (historical archaelogy) di situs Lobu Tua menunjukkan, banyak fakta temuan akhirnya menuntun para ahli pada kesimpulan bahwa kawasan ini telah berperan sebagai pusat bandar niaga internasional selama berabad-abad. Berita tentang eksistensi Barus sebagai bandar niaga, ditandai oleh sebuah peta kuno abad ke-2 yang dibuat oleh Claudius Ptolemeus, seorang gubernur di Kerajaan Yunani yang berpusat di Alexandria, Mesir.

Di sana disebutkan bahwa di pesisir Barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barossai yang menghasilkan parfum (wewangian), yang dikenal sebagai produsen kapur barus. Komoditas ini sangat disukai dan menjadi komoditas penting untuk kawasan Asia dan Eropa. Barus dan masuknya agama Kristen di Indonesia. Sekelompok penyebar agama Kristen Sekte Nestorian dari Konstantinopel, pusat Kerajaan Byzantium Timur, menjejakkan kakinya di Barus. Kelompok itu diperkirakan datang sekitar tahun 600 M dan mendirikan gereja pertama di desa Pancuran (Fansur), Barus. Tidak berapa lama berselang kemudian hari datang juga para pedagang Arab ke Barus dan mereka membawa agama Islam ke Barus.

Menurut Prof. W.B. Sijabat, orang Kristen Nestorian telah masuk ke Barus dalam abad VII M. Barus atau Fansur ini dicatat oleh seorang penulis bernama Shaik Abu Saleh al Armini dalam satu dokumen penting dalam bahasa Arab yang ditulis dalam abad XII M dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1895. Dokumen asli tersebut berjudul “Tadhakur fiba Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa alIqta’aih� (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India. Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (al-Hindah).

| 15


Di dalam dokumen ini dicatat bahwa telah ada orang Kristen Nestorian sejak abad ke-7 di Fansur, Barus. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia juga memercayai sejak tahun 645 Masehi di daerah Barus telah masuk umat Kristen dari sekte Nestorian. Keyakinan tersebut didasarkan pada buku kuno tulisan Shaikh Abu Salih al-Armini. Sementara itu, penjelajah dari Armenia Mabousahl mencatat bahwa pada abad ke-12 telah terdapat Gereja Nestorian di Barus. Barus dan masuknya agama Islam di Indonesia. Pedagang Arab memasuki Barus sekitar 627-643 M atau sekitar tahun 1 Hijriah, dan menyebarkan agama Islam di daerah itu. Ada juga utusan Khulafaur Rasyidin, bernama Syekh Ismail akan ke Samudera Pasai dan singgah di Barus, sekitar tahun 634 M. Sejak itu, tercatat bangsa Arab (Islam) mendirikan koloni di Barus. Bangsa Arab menamakan Barus dengan sebutan Fansur atau Fansuri, misalnya oleh penulis Sulaiman pada 851 M dalam bukunya “Silsilatus Tawarikh.� Baru pada tahun 1978, sejumlah arkeolog dipimpin Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary melakukan penelitian terhadap berbagai nisan makam yang ada di sekitar Barus. Pada penelitian terhadap nisan Syekh Rukunuddin, arkeolog juga pengajar di Universitas Airlangga Surabaya dan guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, meyakini bahwa Islam sudah masuk sejak tahun 1 Hijriah. Hal itu berdasarkan pada perhitungan

16 |

yang menguatkan pendapat sejarawan lokal Dada Meuraxa yang didukung sejumlah sejarawan lainnya bahwa tulisan pada nisan makam Syekh Rukunuddin itu tahun 48 Hijriah. Pengukuhan itu dikuatkan lagi dalam seminar pada 29-30 Maret 1983 di Medan menyimpulkan Barus merupakan daerah pertama masuknya Islam di Nusantara. Perhitungan masuknya Islam di Barus itu didukung pula dengan temuan 44 batu nisan penyebar Islam di sekitar Barus bertuliskan aksara Arab dan Persia. Misalnya batu nisan Syekh Mahmud di Papan Tinggi. Makam dengan ketinggian 200 meter di

atas permukaan laut itu, menurut Ustadz Djamaluddin Batubara, hingga kini ada sebagian tulisannya tidak bisa diterjemahkan. Hal itu disebabkan tulisannya merupakan aksara Persia kuno yang bercampur dengan aksara Arab. Seorang arkeolog dan ahli kaligrafi kuno Arab dari Prancis Prof. Dr. Ludwig Kuvi mengakui Syekh Mahmud berasal dari Hadramaut, Yaman, merupakan ulama besar. Berdasakan buku Nuchbatuddar karya Addimasqi, Barus juga dikenal sebagai daerah awal masuknya agama Islam di Nusantara sekitar abad 7 Masehi. Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi. Ini memperkuat dugaan bahwa komunitas Muslim di Barus sudah ada pada era itu. Menurut literatur kuno Tiongkok, sekitar tahun 625 Masehi telah ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisir Sumatera (Barus). Demikian hasil temuan G.R. Tibbets yang telah melakukan penelitian dengan tekun. Temuan ini diperkuat Prof. Dr. Hamka


yang menyebut bahwa seorang pencatat sejarah Tiongkok yang mengembara pada tahun 674 M telah menemukan satu kelompok bangsa Arab yang membuat kampung dan berdiam di pesisir Barat Sumatera. Ini sebabnya, Hamka menulis bahwa penemuan tersebut telah mengubah pandangan orang tentang sejarah masuknya agama Islam di Tanah Air. Hamka juga menambahkan bahwa temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika . Barus, kota tertua di Indonesia Barus amat mungkin merupakan kota tertua di Indonesia mengingat dari seluruh kota di Nusantara, hanya Barus yang namanya sudah disebut-sebut sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Syiria, Armenia, China, dan sebagainya. Sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, salah seorang Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2 Masehi, juga telah menyebutkan bahwa di pesisir barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus) yang dikenal menghasilkan wewangian dari kapur barus. Bahkan dikisahkan pula bahwa kapur barus yang diolah dari kayu kamfer dari kota itu telah dibawa ke Mesir untuk digunakan bagi pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II atau sekitar 5.000 thn Sebelum Masehi.

Sebuah Tim Arkeolog yang berasal dari Ecole Francaise D’extreme-Orient (EFEO) Prancis bekerjasama dengan peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di Lobu Tua, Barus, telah menemukan bahwa pada sekitar abad 9-12 Masehi, Barus telah menjadi sebuah perkampungan multi-etnis dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa, Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan sebagainya. Tim tersebut menemukan banyak benda-benda berkualitas tinggi yang usianya sudah ratusan tahun dan ini menandakan dahulu kala kehidupan di Barus sangatlah makmur. Prasasti yang ditemukan di Lobu Tua, Barus dibuat tahun 1088 dalam bahasa Tamil. Prasasti itu menyebutkan bahwa paling sedikit semenjak abad ke-11, telah bermukim di kota Barus sebuah koloni bangsa Tamil. Menurut batu Lobutua itu, mereka tergabung dalam sebuah perusahaan, terkenal dengan nama �kelompok 500� yang tidak asing lagi bagi orangorang India waktu itu. Perusahaan swasta yang mereka wakili, merupakan perusahaan dagang cukup kuat, merdeka dalam tindakan dan tidak gampang tunduk pada salah satu raja yang berkuasa di sekitar Barus. Mereka yang berdiam di Barus inilah yang membeli beberapa hasil dari rakyat (terpenting tentu saja kapur barus) untuk diekspor ke luar. Sebagai pelabuhan niaga samudera,

Barus (Lobu Tua) diperkirakan sudah ada sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Bahkan, ada memperkirakan lebih jauh dari itu sekitar 5.000 tahun SM. Perkiraan akhir itu, didasarkan pada temuan bahan pengawet dari berbagai mummy Fir’aun Mesir Kuno salah satu pengawetnya menggunakan kamfer atau kapur Barus. Getah kayu kamfer yang paling baik kualitasnya, kala itu hanya ditemukan di sekitar Barus. Sejarawan era kemerdekaan Prof. Mr. Mohamad. Yamin, SH memperkirakan perdagangan rempah-rempah di antaranya kamfer, sudah dilakukan pedagang Nusantara sejak 6.000 tahun lalu ke berbagai penjuru dunia. Lebih ke depan dari perkiraan itu, berdasarkan arsip-arsip tua berasal dari kitab suci. Misalnya dala Perjanjian Lama, menceritakan Raja Salomo memerintahkan rakyatnya melakukan perdagangan dan membeli rempah-rempah hingga ke Ophir. Ophir patut diduga sebagai Lobu Tua, Barus. Peradaban lain sempat menyentuh emporium Barus, adalah Yunani yang diperkirakan para pedagangnya mengunjungi Barus di awal-awal Masehi. Seorang pengembara Yunani, Claudius Ptolomeus, mencatat perjalanannya hingga ke Barousai, sekitar tahun 70 Masehi. Pencatat sejarah Yunani itu menyebutkan bahwa selain pedagang Yunani, pedagang Venesia, India, Arab dan Tiongkok juga lalu lalang ke Barus untuk mendapat-

| 17


kan rempah-rempah. Di atas telah dikemukakan bukti-bukti tentang 3 hal penting tadi. Pertama, bahwa Barus adalah kota pertama masuknya agama Kristen di Indonesia. Kedua, bahwa Barus adalah kota pertama masuknya agama Islam di Indonesia. Dan Ketiga, bahwa barus adalah kota tertua di Indonesia. Di Jawa, masa sebelum masehi juga tidak ada catatan tertulisnya. Pangeran Aji Saka sendiri bar “diketahui” memulai sistem penulisan huruf Jawi kuno berdasarkan pada tipologi huruf Hindustan pada masa antara 0 sampai 100 Masehi. Dalam periode ini di Kalimantan telah berdiri Kerajaan Hindu Kutai pada abad keempat-kelima Masehi. Tarumanegara di Jawa Barat baru berdiri abad ke-5-7 Masehi. Di Sumatera, agama Budha baru menyebar pada tahun 425 Masehi dan mencapai kejayaan pada masa Kerajaan Sriwijaya (dari Berbagai Sumber). Kota Barus ini segera membawa ingatan kita pada kapur barus (kamfer dalam bahasa Belandanya, mungkin dari kata kapur yang diucapkan kofur oleh bangsa Arab). Begitu pula kemenyan (beruoe dalam bahasa Belanda) mungkin dari kata Arab (lu) ban-jawi atau kemenyan Sumatera. Kapur barus dan kemenyan tersebut sudah lama sekali diekspor dari Barus di samping hasil-hasil lainnya seperti emas,

gading dan cula badak. Tetapi, kapur barus yang paling penting, sebab komoditi inilah yang membuat kota Barus begitu terkenal di dunia waktu itu. Kapur barus asal kota Barus inilah yang paling banyak dicari karena kualitasnya yang terbaik, paling laku dan harganya kurang lebih 8 kali lebi mahal daripada kapur-kapur barus asal tempat lain. (Marco Polo pernah menyebut, harga kapur barus seperti emas dengan berat yang sama!). Dapat dibayangkan majunya sebuah daerah yang memegang monopoli suatu komoditas (kapur barus dan kemenyan) yang sangat dicari “dunia maju” tempo dulu baik di Asia maupun Afrika bagian utara dan mungkin di Yunani. Ada tiga jenis kapur barus pada saat itu, yaitu: Kapur barus dari Kalimantan dan Sumatera (Dryobalanops aromatica), Kapur barus dari China dan Jepang (Cinnamomum Camphora) yang banyak beredar di pasaran dan yang ketiga adalah Blumea balsamifera, yang diproduksi di China dengan nama kapur barus Ngai. Harga dari kapur barus asal Sumatera ini kira-kira 138 kali lebih mahal dari kapur barus China dan Jepang. Hingga abad ke-16, Barus merupakan pelabuhan penting dalam perdagangan internasional dan komoditas dari Barus adalah kapur barus. Tempat yang menghasilkannya memang terbatas, yaitu di

Kelompok Penerbitan Opini Indonesia mengucapkan

Selamat Hari Natal 25 Desember 2013

& 18 |

Selamat Tahun Baru 1 Januari 2014

kawasan dekat sebuah anak sungai yang bernama Sungai Singkel. Hasil kapur barus dibawa ke Singkel (kini: Singkil) melalui Sungai Singkel, kemudian diangkut melalui jalan darat, dan akhirnya sampai di Barus. Walau untuk ke pelabuhan Barus dari arah laut agak sulit jika dibandingkan dengan keadaan di pelabuhan Singkel atau Sibolga, tetapi Barus tetap menjadi pelabuhan terpenting pada abad ke-16, sebagaimana dilaporkan oleh Tomé Pires. Selain kapur barus ini masih ada lagi komoditas lain, yaitu kemenyan. Kemenyan ini tumbuh di hutan-hutan Bukit Barisan di daerah Tapanuli dan Dairi. n Edward Simanungkalit / KIRANA


Liburan Juga Perlu Persiapan

L

iburan yang menyenangkan dan lancar bisa membuat Anda maupun keluarga menjadi rileks dan akan meninggalkan kesan yang indah. Namun, akibat kurangnya persiapan, bisa jadi lupa membawa perlengkapan berlibur yang penting. Atau bahkan jatuh sakit saat menikmati wisata sehingga tidak dapat menikmati acara rekreasi tersebut. Hal yang juga sering terjadi adalah penuhnya fasilitas penginapan dan kendaraan sewaan di tempat berlibur, sehingga akan menghabiskan sebagian besar waktu hanya untuk mencari tempat penginapan atau kendaraan sewaan. Hasilnya, liburan menjadi kacau dan uang yang dikeluarkan untuk berlibur menjadi terbuang percuma. Persiapan yang matang dan baik perlu dilakukan untuk liburan. Meski liburan atau rekreasi adalah waktu bersantai, namun persiapan yang saksama perlu dilakukan untuk menghindari berbagai masalah yang mengganggu liburan. Sebelum berlibur, buat perencanaan dan persiapan yang matang jauh hari di muka. Memang mempersiapkan liburan di awal cukup merepotkan. Tetapi, dengan melakukan hal ini akan membuat liburan menjadi lebih baik. Persiapan liburan merupakan faktor penentu agar liburan sukses. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan saat akan berlibur.

Persiapan liburan jauh di muka Lakukan persiapan jauh di muka. Karena jika tiba-tiba Anda mengubah tujuan tempat wisata, maka Anda masih memiliki banyak

waktu untuk melakukannya.

Tujuan tempat wisata Tetapkan tujuan tempat wisata. Anda bisa diskusikan dengan keluarga jika ingin melakukan rekreasi keluarga. Berlibur bukan berarti selalu di luar kota atau tempat yang jauh dari rumah. Liburan di pinggir kota jika terdapat tempat wisata yang nyaman dan pemandangan indah juga bisa menjadi alternatif pilihan. Misalnya berlibur di pantai atau di taman nasional. Pilihan lain adalah berlibur di dalam kota, seperti mengunjungi tempat bersejarah maupun taman bermain.

Booking hotel Pastikan Anda sudah memesan tempat penginapan seperti hotel atau vila sebelum masa liburan. Jika Anda berlibur tanpa menggunakan kendaraan pribadi, pesan juga kendaraan sewaan di tempat berlibur jika Anda ingin mengunjungi beberapa lokasi wisata. Biasanya hotel maupun kendaraan sewaan telah dipesan jauh di muka oleh banyak wisatawan.

Cari informasi panduan wisata Mulailah mencari panduan wisata di lokasi wisata yang Anda tuju. Informasi tempat wisata bisa Anda dapatkan di situs web, majalah, hasil mengobrol dengan teman-teman, dan media lainnya. Gali informasi seperti kebiasaan penduduk setempat, hal yang unik di sana, maupun lokasi wisata terdekat di area yang sama.

Tentu hal ini membuat liburan Anda lebih bermakna dan mendidik.

Daftar barang bawaan Mulailah mencatat barang bawaan apa saja yang akan dibawa. Tujuannya agar tidak ada yang terlupakan. Bayangkan di tempat berlibur ternyata kamera Anda tertinggal, tentu liburan Anda bisa cepat terlupakan. Bendabenda seperti kertas, spidol, atau pensil meski terlihat tidak penting, bisa juga dibawa. Anda bisa menggambar peta wisata, rencana tujuan, maupun mencatat hal-hal penting selama di perjalanan.

Bawa barang yang bermanfaat Jangan membawa terlalu banyak barang bawaan sehingga membuat Anda tidak leluasa. Apalagi jika Anda menggunakan transportasi umum seperti pesawat terbang, kapal laut, atau kereta api. Jangan sampai barang-barang tersebut membuat mobilitas Anda terganggu. Karena itu, buat perkiraan yang terbaik untuk barang bawaan Anda sesuai dengan kondisi yang ada.

Kelengkapan dokumen Urus semua dokumen perjalanan maupun dokumen kesehatan yang diperlukan. Misalnya jika Anda merencanakan berlibur di luar negeri, Anda bisa mengurus beberapa dokumen yang diperlukan untuk Anda dan keluarga. n KUM/INF

| 19


24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.