08 01/14
GUNUNG TANGGAMUS Melalui puncaknya bisa melihat panorama Teluk Semangka secara keseluruhan.
UNTUK BACAAN DI TEMPAT
w w w. op i n i - i n d on es i a. c om /p oi n t
MANAGED BY
KELENTENG & WIHARA Enam tempat untuk rayakan kemeriahan tahun baru Imlek di Indonesia.
INKULTURASI Bangunan gereja dan masjid bernuansa China di Jakarta dan Surabaya.
ma ja la h ke ba ngga An masya r a kat la mpung
Semarak Imlek
CONTENT
11 7 16 2
6 Destinasi Kemeriahan Imlek Di Indonesia, tahun baru Imlek bukan saja menjadi momen keagamaan. Perayaan Imlek di beberapa tempat sarat dengan perpaduan budaya lokal.
Menyibak Kabut Tanggamus Gunung ini memiliki panorama yang sangat menarik. Melalui puncaknya, kita bisa melihat panorama Teluk Semangka secara keseluruhan. Selain itu gunung ini juga unik dan memiliki tantangan tersendiri.
Mengenang Sang Laksamana Masjid unik ini dibangun sebagai tanda penghormatan warga muslim Tionghoa terhadap Laksamana Cheng Ho, yang dulu bertugas sebagai admiral angkatan laut, menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa.
15
Gereja Tua Bergaya China Gereja Santa Maria de Fatima, yang kadang-kadang disebut gereja Toasebio atau Fatima, ini merupakan salah satu gedung gereja tua di Jakarta, karena sudah dibangun sejak awal abad 19 (1800-an).
Style
“Pemilu justru bisa meningkatkan perjalanan wisnus karena akan banyak meeting di daerah, hotel-hotel akan penuh acara MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition-red),” kata Yanti Sukamdani, Ketua BPPI, saat Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenparekraf di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Perayaan Tahun Baru Di Lampung Meriah
Pariwisata Indonesia:
Optimis di Tahun Politik kunjungan wisatawan mencapai sebesar 8,7 juta, sementara Kemenparekraf menetapkan target 2014 sebanyak 9,2 juta. Diharapkan, penetapan target ini dapat memacu semangat para pekerja pariwisata termasuk kinerja pejabat dan staf di Kemenparekraf. Pada kesempatan tersebut, Menparekraf mengkoreksi pendapat yang menyebutkan bahwa pihaknya takut menetapkan target tinggi. Bagi Menparekraf, hal tersebut tidaklah benar, karena penentuan target dapat saja ditingkatkan jika pertumbuhan dunia pariwisata terus menunjukan peningkatan. “Mengenai penentuan target, Kemenparekraf juga bekerjasama dengan para stakeholder bidang pariwistaa. Misalnya, kita ingin mengambil range dari 9,2 juta menuju 9,4 arti nya mengalami pertumbuhan 6-8%,” jelasnya lagi. Mengenai bencana banjir yang terjadi di Kota Manado dan Jakarta, Menparekraf berharap agar bencana yang dialami oleh kedua kota tersebut akan segera pulih. Proses perbaikan tersebut diharapkan tidak mengganggu pariwisata seperti misalnya mengalami gangguan pada fasilitas airport. n KPEK/ED
n ANT/ED
Tahun ini memang dinilai oleh beberapa kalangan sebagai tahun sulit, dimana akan diselenggaraan Pemilu Legislatif dan Pilpres.
M
enteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu optimis pihaknya dapat memenuhi target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 9,2 juta orang serta peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara tahun 2014. Tahun ini memang dinilai oleh beberapa kalangan sebagai tahun sulit, dimana akan diselenggaraan Pemilu Legislatif dan Pilpres. Apalagi, di awal tahun banyak musibah bencana yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. “Tidak dipungkiri, bencana yang terjadi menimbulkan sejumlah gangguan dalam berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. Tapi, hal ini diharapkan tidak terlalu berdampak negatif bagi daerah-daerah yang tidak mengalami musibah. Jika memang dampaknya cukup mengganggu, maka kami akan memberikan alternatif destinasi pariwisata yang masih bisa dikunjungi,” jelas Menparekraf. Mengenai penyelenggaraan Pemilu 2014, Menparekraf berharap situasi menjelang pemilu sampai pasca pemilu akan tetap kondusif. Tahun ini, prediksi
4 |
P
erayaan Tahun Baru di kota Bandarlampung berlangsung cukup meriah yang diwarnai pesta kembang api, meski daerah itu dalam tiga hari terakhir diguyur hujan lebat, demikian pantauan di sejumlah daerah itu pada Selasa malam dan Rabu dini hari. Namun, sebagian warga juga merayakan Tahun Baru dengan menggelar ibadah, seperti di gereja, sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas tahun 2013 dan tahun 2014. Dua jam menjelang Tahun Baru, hujan tidak lagi mengguyur kota Bandarlampung sehingga sebagian warga bisa memenuhi lapangan terbuka atau kawasan strategis lainnya untuk merayakan Tahun Baru. Tempat favorit warga untuk merayakan Tahun Baru adalah kawasan Patung Tugu, Lapangan Waydadi, PKOR Wayhalim dan Korpri Bandarlampung. Warga menggelar pesta kembang api di perkampungan maupun tempat umum lainnya. Pesta kembang api itu tidak hanya menjadi tontonan menarik bagi warga Bandarlampung yang berkerumun di tempat-tempat umum untuk merayakan Tahun Baru. Juga bisa dinikmati warga dari rumahnya. Meski demikian, perayaan Tahun Baru kali ini tidak seramai tahun lalu karena faktor hujan. “Karena hujan, banyak warga yang enggan keluar rumah, takut terjebak macet atau banjir di jalan,” kata Yosua, salah satu warga Bandarlampung.
Style
“Tahun 2013 menurut data statistik BPS, peningkatan kunjungan wisman dari China paling tinggi dibanding dari negara lain mencapai 125.000 wisman,” kata Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, I Gusti Ngurah Putra .
Penerbangan Beijing-Denpasar:
Tingkatkan Kunjungan Wisman Asal China
K
einginan Indonesia meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari China diharapkan akan terwujud pada tahun ini. Hal ini antara lain karena semakin mudahnya aksesibilitas dengan bertambahnya penerbangan langsung dari China ke destinasi pariwisata di Indonesia, seperti dilakukan Hainan Airlines dengan membuka rute baru BeijingDenpasar Bali mulai 15 Januari 2014. Penerbangan Hainan Airlines dari Beijing ke Denpasar Bali menggunakan pesawat Boeing 767-300ER berkapasitas 223 penumpang dalam 3 kali seminggu ini akan mendorong meningkatnya kunjungan wisman China ke Indonesia yang tahun ini mentargetkan 970.000 wisman.
Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) I Gusti Ngurah Putra mengatakan, China merupakan pasar utama pariwisata Indonesia yang setiap memberikan kontribusi cukup besar terhadap kunjungan wisman ke Indonesia. Tahun 2013 dari jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 8,7 juta (angka sementara) kontribusi wisman China sekitar 800 ribu wisman, sedangkan tahun 2014 pemerintah mentargetkan kunjungan 9,2 juta wisman diharapkan kontribusi wisman China sebesar 970,000 atau meningkat sekitar 170.000 wisman. Ngurah Putra mengatakan, upaya promosi dan bertambahnya penerbangan langsung tersebut telah membuah hasil,
dengan meningkatnya kunjungan wisman China ke Indonesia. “Tahun 2013 menurut data statistik BPS, peningkatan kunjungan wisman dari China paling tinggi dibanding dari negara lain mencapai 125.000 wisman,” kata Ngurah. Wisman China yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar memilih Bali sebagai tempat favorit berlibur mereka. Sebagaimana hasilpolling Beijing People’s Broadcasting 2011, Bali merupakan salah satu dari 10 tujuan wisata dunia terfavorit masyarakat China, selain Australia, Cape Town, Edinburgh, Hawaii, Madrid, Mesir, Niagara Falls, Paris, dan Swiss. Sementara menurut Budihardjanti, Kasubdit Analisa Pasar Internasional, Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Kemenparekraf, wisatawan China berlibur ke Indonesia umumnya memilih pada musim liburan panjang seperti hari raya Imlek yang tahun ini akan berlangsung pada akhir Januari 2014, “Setiap liburan hari raya Imlek jumlah kunjungan wisman ke Indonesia naik signifikan terutama dari RRT, Hongkong, Taiwan, Singapura dan Malaysia,” kata Budihardjanti. Dikatakan, wisman China rata-rata memiliki lama tinggal sekitar 4-5 hari dengan pengeluran sekitar US$ 100-US$ 110 per hari. “Kita berharap kunjungan wisman China tahun ini selain jumlahnya meningkat, juga lama tinggalnya meningkat sehingga devisa yang kita peroleh akan meningkat,” kata Budihardjanti. n KPEK/ED
| 5
6 |
Menyibak Kabut
Tanggamus Gunung ini memiliki panorama yang sangat menarik. Melalui puncaknya, kita bisa melihat panorama Teluk Semangka secara keseluruhan. Selain itu gunung ini juga unik dan memiliki tantangan tersendiri. Menuju lokasi itu saja sudah punya cerita khusus, apalagi jalur pendakian ke tempat peristirahatan pertama hingga puncak.
| 7
Hal yang menantang dari pendakian Gunung Tanggamus adalah adanya tebing terjal yang mengharuskan pendaki mendaki menggunakan alat bantu dan tidak adanya air di puncak sehingga pendaki harus membawa air dari bawah atau Base Camp sonokeling. Namun, ada hadiah untuk semua itu, pendaki akan menemukan hutan lumut yang sangat sejuk dan eksotik di puncak.
8 |
G
unung Tanggamus adalah gunung yang berada di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Lebih tepatnya di Kecamatan Gisting. Gunung ini memiliki tinggi kurang lebih 2.100 m di atas permukaan laut dan merupakan gunung yang tidak aktif. Nama Kabupaten Tanggamus sendiri berasal dari nama gunung ini. Gunung Tanggamus tak sekedar gunung tertinggi kedua di Provinsi Lampung, setelah Gunung Pesagi di Kabupaten Lampung Barat. Ikon Kabupaten Tanggamus ini, menawarkan wisata petualangan yang memikat bagi mereka yang gemar mendaki. Gunung ini memiliki panorama yang sangat menarik. Melalui puncaknya, kita bisa melihat panorama teluk semangka secara keseluruhan. Selain itu gunung ini juga unik dan memiliki tantangan tersendiri. Menuju lokasi itu saja sudah punya cerita khusus, apalagi jalur pendakian ke tempat peristirahatan pertama hingga puncak. Dari kejauhan, gunung ini seolah menyimpan misteri. Kabut tebal seperti tak pernah berhenti menutupi puncaknya. Tempat itu paling mudah dicapai dari Kota Bandar Lampung melewati kota Pringsewu, Kabupaten Tanggamus. Setelah
menempuh jarak sekitar 90 kilometer melalui jalan berkelok dan naik turun, perjalanan selama dua jam berakhir di Kecamatan Gisting. Jika kita sampai di Kecamatan Gisting, kita akan mulai merasakan hawa dingin khas pegunungan, hal ini karena Kecamatan Gisting sudah berada di area
lereng gunung Tanggamus. Gisting adalah sebuah kecamatan yang merupakan kecamatan pecahan dari Kecamatan Talang Padang. Gisting sendiri sebenarnya juga nebyimpan potensi wisata. Berada di ketinggian Âą700m dpl dengan suhu udara sekitar 1828 derajat celcius, di Gisting terdapat banyak pusat penjualan bunga. Gisting juga merupakan lahan pertanian sayur mayur, seperti kol, kubis, kentang dan wortel.
jalur pendakian, pohon-pohon khas hutan hujan tropis, seperti meranti, kruing, balau, rotan, dan pakis hutan tumbuh rapat. Kanopi yang terbentuk menyejukkan udara di sekitar. Di kejauhan, monyet dan siamang saling bersahutan. Tetapi ada yang perlu diwaspadai. Karena ada satu kawasan hutan yang banyak bertebaran hewan Pacet (sejenis lintah), maka di wajibkan memakai sepatu gunung yang bisa tahan terhadap air dan hewan Pacet tadi. Mendekati ketinggian 1.700 meter di atas permukaan air laut (dpl), batangbatang pohon mulai terselimuti lumut. Menjelang hutan lumut ada tempat peristirahatan. Di sana bisa melepas lelah sejenak dan mencari air minum. Air dingin dari mata air menyegarkan kerongkongan yang kehausan. Mendekati puncak, kelembaban se-
Dari pertigaan Pasar Gisting, pengunjung masih harus menempuh jarak sekitar lima kilometer untuk bisa sampai ke titik awal pendakian, tepatnya di Desa Tanggamus. Mulai dari Desa Tanggamus ke tempat peristirahatan pertama atau Base Camp Sonokeling yang berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut terbentang jarak sejauh lebih kurang lima kilometer. Base Camp ini berada di kawasan hutan sonokeling. Di sini para pendaki biasa menggelar perkemahan. Tempat ini berada kurang lebih 2 jam perjalanan mendaki. Pas betul sebagai tempat beristirahat setelah lelah mendaki punggung gunung dengan kemiringan 45 derajat itu.
Hal yang menantang dari pendakian Gunung Tanggamus adalah adanya tebing terjal yang mengharuskan pendaki mendaki menggunakan alat bantu dan tidak adanya air di puncak sehingga pendaki harus membawa air dari bawah atau Base Camp sonokeling. Namun, ada hadiah untuk semua itu, pendaki akan menemukan hutan lumut yang sangat sejuk dan eksotik di puncak. Kejutan perjalanan awal dibayar dengan hamparan perkebunan sayur yang luar biasa indah. Sejauh mata memandang, perkebunan kol, tomat, cabai dan terung mendominasi. Warna hijau, merah, ungu, dan coklat tanah menyegarkan mata. Yang menyenangkan, pendaki juga bisa melihat bulir-bulir biji kopi robusta yang tumbuh menghijau ditingkahi suara berbagai jenis burung. Sayangnya, tanaman kebun yang indah itu tumbuh di dalam kawasan hutan lindung. Ada beberapa jalur menuju puncak, dan pilihan jatuh ke jalur yang biasa dilalui pendaki umum, jalur yang langsung terjal naik dengan kemiringan yang hampir sama dengan perjalanan pertama. Bahkan di beberapa tempat ada yang memiliki kemiringan ekstrem. Menuju puncak, vegetasi seperti semak, hutan sonokeling dan kebun penduduk mulai ditinggalkan dan beralih ke vegetasi khas hutan hujan tropis. Di sepanjang
makin tinggi. Hawa dingin makin menusuk dan biasanya kabut perlahan-lahan turun. Perlu berhati-hati karena jika jalanan akan tertutup kabut akan membatasi jarak pandangan. Jika gelap lebih baik berhenti dan beristirahat. Akhirnya, sepotong dataran seluas 5Ă—12 meter dengan angin yang cukup kencang dan udara dingin yang menyengat menandakan sampainya di puncak Gunung Tanggamus. Terdapat prasasti ekspedisi Kopasus di sana. Diiringi semilir angin lereng gunung, perjanan turun ke Desa Tanggamus tidak sesulit perjalanan naik tadi. Sebelum meninggalkan Tanggamus, Anda akan menemui keramahan khas penduduk desa. Berat rasanya meninggalkan keindahan gunung yang puncaknya selalu berkabut itu.
| 9
penerangan, alat komunikasi, korek api, peluit, kompas dan pisau. Semua bisa anda lengkapi dengan menyesuaikan kebutuhan.
Perbekalan logistik
Hal Penting Sebelum Mendaki
S
istiknya masing-masing dan jika anda sudah tahu dengan semua informasinya maka akan mudah bagi anda mempersiapkan semua perlengkapan dan peralatan yang harus dibawa dan sebaiknya dalam satu team terdapat minimal satu orang yang sudah berpengalaman dalam hal mendaki gunung.
ekarang ini kegiatan mendaki gunung sudah menjadi sebuah hobi yang menjamur di kalangan masyarakat, mulai dari anak kecil, remaja bahkan sampai yang sudah dewasa sekalipun. Sebagian besar mereka yang melakukan kegiatan menantang ini adalah untuk menikmati keindahan panorama alamnya, walaupun ada pula dengan maksud dan tujuan lainnya. Suksesnya sebuah pendakian bukan hanya sebatas tibanya seorang pendaki di puncak tertinggi gunung namun juga sukses dalam hal keselamatan timnya, baik saat awal keberangkatan sampai kembali pulang ke rumah. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum memulai pendakian gunung.
Persiapan fisik dan mental
Rencanakan pendakian
Perlengkapan dan peralatan
Rencanakanlah pendakian dengan matang. Mulai dengan mencari informasi lokasi gunung, akses transportasinya, rute yang hendak dipakai, waktu maksimal pendakian, jumlah team pendakian dan berkas data diri pendaki untuk keperluan perijinan. Semua itu harus anda peroleh informasi terkininya. Setiap gunung memiliki karakter-
Mulailah mengumpulkan perlengkapan dan peralatan yang akan dibawa. Semua harus di pilih dengan cermat dan tepat berdasarkan faktor kondisi medan, jumlah team dan cuaca. Tentunya mendaki pada musim kemarau dan musim penghujan akan memerlukan peralatan yang berbeda bukan? Pada umumnya beberapa peralatan yang dibawa untuk suatu pendakian adalah seperti ransel/carrier, jaket, sepatu, tenda, selimut/sleeping bag, matras, jas hujan, wadah air, pakaian ganti, P3K, alat masak, alat
Jika sudah mengetahui medan dan jalur yang akan dilalui, tentunya kesiapan fisik dan mental pendaki harus dalam kondisi prima. Mulailah rutin untuk berolahraga dan beristirahat yang cukup. Baiknya hal ini dilakukan beberapa minggu sebelum pendakian.
Perhitungkan jumlah perbekalan logistik yang akan dibawa dengan jumlah team dan waktu perjalanan anda. Anda dapat merencanakan kapan jadwal makan setiap harinya namun tetap dengan memperhatikan faktor kondisi lapangan dan team. Bawalah makanan yang mengandung banyak kalori namun tidak merepotkan dalam membawanya dan sebaiknya masing-masing orang membawa bekal makanan sendiri selama dalam pendakian. Untuk makan saat di area camp anda dapat membawa beras, kornet, sayuran ataupun sarden. Sedangkan selama di jalur pendakian, anda dapat membawa beberapa cemilan seperti roti, biscuit, coklat dan makanan ringan lainnya.
Perijinan Beberapa gunung biasanya memiliki pos perijinan pendakian. Melaporlah di pos ini sebelum memulai pendakian dan isilah data diri anda sesuai dengan yang tertera pada formulir. Biasanya berisi nama, alamat, nomor telepon, tanggal naik dan tanggal turun. Biasanya pula anda harus melampirkan data diri berupa copy KTP dan surat keterangan sehat, untuk itu persiapkan semuanya agar pendakian anda tidak terhambat hanya karena tidak membawa salah satunya. Jika memang lokasi gunung belum tersedia pos perijinan, sebaiknya anda melapor kepada kepolisian dan kepala desa setempat.
Aklimatisasi Perlu anda ketahui bahwa semakin tinggi lokasi suatu daerah maka semakin tipis kadar oksigennya. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kemampuan tubuh pendaki. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian diri secara bertahap (aklimatisasi) sebelum memulai pendakian. Hal ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya shock terhadap pendaki itu sendiri. Gejala umum yang sering dirasakan pendaki biasanya adalah dengan merasakan pusing. Jika hal ini terjadi sebaiknya anda hentikan sejenak pendakian dan minumlah air putih secukupnya. n WG
10 |
6 Destinasi Menikmati Kemeriahan Imlek
Di Indonesia, tahun baru Imlek bukan saja menjadi momen keagamaan. Perayaan Imlek di beberapa tempat sarat dengan perpaduan budaya lokal.
Ada beberapa tempat di Indonesia yang bisa dijadikan tempat tujuan wisata untuk merasakan kemeriahan tahun baru Imlek. Berikut enam tempat untuk rayakan kemeriahan Imlek di Indonesia.
Kelenteng Sam Po Kong, Semarang
Gedung ini kini menjadi tempat peringatan, sembahyang, dan berziarah. Di dalam gua batu ada altar dan patung-patung Sam Po Tay Djien. Pada malam Imlek dan Cap Go Meh masyarakat berbondong-bondong ke Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong. Mereka ada yang bersembahyang dan banyak pula yang sengaja datang untuk menyaksikan aneka pertunjukan rakyat dan wayang kulit sejak malam hingga dini hari. Selain itu, di sana banyak pedagang beragam penganan seperti lontong cap gomeh dan wedang dari kacang godhog, tebu, sekoteng dan ronde.
Gedung Batu Sam Po Kong adalah petilasan, bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama Laksamana China bernama Zheng Ho (Cheng Ho) atau juga dikenal sebagai Sam Po Tay Djien. Gedung ini terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Disebut Gedung Batu karena bentuknya berupa gua batu besar di kaki bukit batu.
12 |
Kelenteng Petak Sembilan, Jakarta
Kelenteng ini keseluruhan gedungnya didominasi warna merah dan dikelilingi oleh tembok. Pintu utamanya berada di selatan, berupa gapura naga merah. Sebelah kiri gerbang ada deretan tiga kelenteng tua. Di halaman kedua terdapat kelenteng utama menghadap Selatan berikut dua singa (Bao Gu Shi) yang konon berasal dari Provinsi
Kwangtung, Tiongkok Selatan. Menjelang Imlek, kelenteng yang telah dirapikan dan dilakukan cat ulang itu tidak akan pernah sepi dikunjungi oleh para pengunjung terutama masyarakat Tionghoa yang akan bersembahyang. Kemeriahan menjelang Imlek juga terlihat di sejumlah pasar tradisional yang biasa dikunjungi masyarakat Tionghoa, seperti Pasar Petak Sembilan di seberang pusat elektronik Glodok, Jakarta Barat. Di pasar ini dijual aneka manisan kering seperti kana, buah plum, dan kulit jeruk yang
dimaniskan. Makanan yang berasa manis seperti manisan dan permen dipercaya warga keturunan Tionghoa sebagai perlambang hidup yang manis. Di sana juga banyak dijual buah khas Imlek seperti jeruk, leci, dan buah plum. Aneka jeruk terutama jeruk Mandarin, dan jeruk Bali banyak diborong pembeli karena jeruk dianggap buah simbol persaudaraan dan kerukunan.
Kelenteng Tek Hay Kiong, Tegal
Kelenteng berusia 300 tahun lebih ini berdiri di atas tanah seluas 4500 meter persegi. Kelenteng ini sebelumnya bernama Cin Jin Bio. Adapun nama Tek Hay Kiong dapat diartikan juga Istana dari Konco Tek Hay Cin Jien yang merupakan gelar kebesaran dari Kwee Lak Kwa. Bagi masyarakat Tegal dan sekitarnya, Konco Tek Hay Cin Jien dipuja sebagai Dewa Pelindung. Di kelenteng ini setiap tahun menggelar acara antara lain sembahyang pantai dengan mengundang kelenteng-kelenteng dewa laut dari kota di Pantai Tegal. Lalu Kirab Toa Pe Kong dimana Kelenteng Tek Hay Kiong mengeluarkan delapan tandu, sembahyang rebutan/ Tiong Guan, dan upacara Sejit Tek Hay Cin Jin yang diadakan secara besar-besaran untuk merayakan hari pertama Kong Co Tek Hay Cin Jin datang ke Tegal.
Phak Kak Liang dan Vihara Dewi Kwan Im, Bangka
rada di Benteng, 1,5 km dari Kota Belinyu. Sedangkan Vihara Dewi Kwan Im berada di Desa Jelitik, sekitar 15 Km dari Kota Sungailiat, tepatnya di bawah kaki bukit yang dialiri sungai. Oleh warga keturunan Tionghoa di sana, airnya dipercaya dapat menyebuhkan berbagai penyakit dan bisa bikin awet muda. Di objek ini terdapat kolam pemandian dan vihara kecil untuk sembahyang.
ba hias lampion se-Kota Singkawang, malam kesenian yang dilaksanakan pada malam Imlek, pawai kendaraan hias, Cap Go Meh, dan malam ramah tamah. Dalam parade kendaraan hias kita dapat menyaksikan Tatung, Loya, dan Barongsai. Di kota ini saat acara Cap Go Meh, kita dapat menyaksikan pertunjukan Tatung. Tatung adalah media utama Cap Go Meh. Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan menegangkan, karena banyak orang kesurupan, dan orangorang inilah yang disebut Tatung. Uniknya di Singkawang banyak pribumi atau orang Dayak yang juga turut serta menjadi Tatung, mereka terdorong berpartisipasi karena ritual Tatung mirip upacara adat Dayak.
Kota Seribu Kelenteng, Singkawang
Singkawang setiap perayaan Imlek dan Cap Go Meh rutin menggelar acara secara besar-besaran. Ada lima acara besar yang kerap diadakan seperti lom-
Kedua tempat yang bernilai histori religi ini bisa menjadi pilihan Anda untuk berwisata Imlek dan Cap Go Meh. Phak Khak Liang menjadi saksi bisu sejarah penambangan timah di Bangka yang kemudian dijadikan kawasan wisata yang dipenuhi bangunan bergaya China. Lokasinya berada di Belinyu, 57 Km dari Sungailiat. Selain itu ada Makam Cok Tien, putri dari Bong Kiung Fu, seorang tokoh China yang mendirikan Benteng Kuto Panji. Makam ini be-
| 13
Vihara Thay Hin Bio, Bandar Lampung
Vihara Thay Hin Bio memiliki arsitektur yang sangat indah, mirip dari masa kolonial. Vihara Thay Hin Bio didirikan pada tahun 1850, oleh Po Heng. Yang paling mungkin untuk wisatawan asing adalah Thay Hin Bio Temple, sebuah kuil Vihara Cina yang penuh warna dan menarik yang masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah. Vihara Thay Hin Bio dibangun kembali pasca
letusan gunung Krakatau dan kemudian diberi nama Kuan Im Thing. Seorang Bhikku bernama Sek Te Thi kemudian datang dari China dan menetap di Kuan Im Thing Teluk Betung untuk mengajarkan Dharma Buddha di Vihara Thay Hin Bio serta membimbing upacara doa di vĂŹhara itu. Vihara akan sangat ramai ketika ada ibadah perayaan tahun baru Imlek karena Warga Tionghoa di Lampung membagikan uang atau “angpauâ€? kepada sejumlah pengemis yang telah berkumpul di vihara Thay Hin Bio.
Selamat Tahun Baru Imlek 2565 31 Januari 2014 Semoga rejeki, kesehatan dan kebahagiaan senantiasa bersama kita.
14 |
Para pengemis itu berjajar di luar pintu masuk vihara untuk memperoleh rezeki dari para pengunjung. Seperti pada semua perayaan Imlek di Vihara yang lain, di Thay Hin Bio juga diramaikan atraksi Barongsai. Kehadiran etnis Tionghoa di Lampung dilihat kehidupan sosial dan budaya mencerminkan bahwa masyarakat Lampung merupakan masyarakat terbuka yang menghargai pendatang. n ED
Gereja Tua Bergaya China Gereja Santa Maria de Fatima, yang kadang-kadang disebut gereja Toasebio atau Fatima, ini merupakan salah satu gedung gereja tua di Jakarta, karena sudah dibangun sejak awal abad 19 (1800-an).
G
ereja ini mulai digunakan sebagai gereja Katolik pada tahun 1955. Dilindungi undangundang sebagai cagar budaya pada tahun 1972 karena arsitekturnya masih mempertahankan gaya bangunan khas Fukien atau Tiongkok Selatan, baik untuk konstruksi kayu, ukiran dan warna. Bagian-bagian ruangan masih asli dengan denah bangunan yang masih terlihat simetri. Apabila dilihat dari atas, tampak sekali bahwa ruang umat dalam gereja merupakan halaman rumah seperti halnya bangunan-bangunan berarsitektur Tiongkok. Dalam buku Gereja-Gereja Tua di Jakarta, Adolf Heuken menjelaskan, keluarga Tjioe menempati kompleks ini selama tiga generasi. Tjioe membelinya dari pemilik pertama yang datang dari Desa Cancou,
daerah Nanaw Provinsi Fukien, China Selatan. Disebutkan pula, tabernakel yang masih ada di dalam gedung adalah bekas tempat penghormatan nenek moyang keluarga ini. Sejarah gereja ini dimulai dari 3 orang pastor yang datang dari daratan Cina di sekitar tahun 1950 mereka adalah Conradus Braunmandl SJ, Zwaans SJ dan Carolus Staudinger SJ. Tanah luas dengan sebagian rumah besar keluarga Tjioe di atasnya dibeli pada tahun 1953. Tujuan utama pembelian tanah tersebut sebenarnya adalah untuk mendirikan gereja, sekolah dan asrama bagi orangorang Hoakiau (Cina Perantauan). Gerejanya diberi nama Santa Maria de Fatima, yang diambil dari sebuah cerita tentang
penampakan Bunda Maria kepada tiga anak gembala seperti yang tergambar dalam relief gua Maria di samping gereja. Mulai dari tahun 1970 sampai sekarang gereja dibentuk dari 2 rumah pertama dengan kebun di antaranya. Ibadat di gereja ini dirayakan dalam Bahasa Indonesia atau Mandarin. Uniknya, gereja ini mungkin satu-satunya gereja Katolik di Indonesia berarsitektur tradisional Tionghoa dengan warna merah dan mas yang mendominasi eksterior gedung. Di depan bangungan utama tersebut terdapat dua buah patung singa, yang mana patung singa itu merupakan lambang kemegahan bangsawan Cina. Bagi Anda yang beragama Katolik bolehlah sekali waktu mencoba untuk ikut misa dalam bahasa Mandarin di hari minggu sore, niscaya Anda akan merasa tidak sedang berada di Indonesia. n
| 15
Mengenang Sang Laksamana Masjid unik ini dibangun sebagai tanda penghormatan warga muslim Tionghoa terhadap Laksamana Cheng Ho, yang dulu bertugas sebagai admiral angkatan laut, menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa.
S
ekilas bangunannya mirip sekali dengan bangunan kelenteng. Namun bangunan tersebut bukanlah kelenteng, melainkan sebuah masjid yang terkenal dengan sebutan Masjid Muhammad Cheng Ho. Masjid ini berlokasi kecamatan Genteng, sekitar 15 menit atau 6 km dari pusat kota Surabaya. Didirikan pada tahun 2001, namun baru selesai dan diresmikan pada tahun 2003. Rancangan awal bangunannya konon diilhami bentuk Masjid Niu Jie di Beijing yang dibangun tahun 996. Masjid unik ini dibangun sebagai tanda penghormatan warga muslim Tionghoa terhadap Laksamana Cheng Ho, yang dulu bertugas sebagai admiral angkatan laut, menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama Islam di Indonesia
16 |
khususnya pulau Jawa. Mengemban tugas dari Raja Dinasti Ming sebagai Duta Perdamaian, ia pernah berkunjung ke Kerajaan Majapahit demi menjalin hubungan perdagangan yang lebih baik. Arsitektur bangunan masjid ini sangat kental dengan sentuhan Tiongkok kuno. Warna merah dan hijau mendominasi seluruh bangunan. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, warna merah menyimbolkan elemen api. Dalam fengsui elemen ini memiliki makna selatan sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran atau ketulusan. Luas keseluruhan masjid ini berukuran 21 x 11 meter, dengan bangunan utama berukuran 11 x 9 meter. Pada sisi kiri dan kanan bangunan utama tersebut terdapat bangunan pendukung yang tempatnya lebih rendah
dari bangunan utama. Masuk ke dalam masjid akan menapaki ubin dari keramik yang indah. Setiap sisi sudutnya terdapat hiasan ukiran kaligrafi. Sama halnya dengan exterior masjid, interior masjid juga didominasi warna merah dan beberapa warna putih serta biru. Setiap bagian bangunan Masjid Cheng Ho ini memiliki arti tersendiri. Misalnya ukuran bangunan utama, panjang 11 meter pada bangunan utama Masjid ini menandakan bahwa Ka’bah saat pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS memiliki panjang dan lebar 11 meter, sedangkan lebar 9 meter pada bangunan utama ini diambil dari keberadaan Walisongo dalam melaksanakan syi’ar Islam di tanah Jawa. Jika Anda sedang berada di Surabaya, masjid ini akan memberikan suasana menarik. Berwisata sekaligus beribadah. n
Asal-usul ulun Lampung (orang Lampung) erat kaitannya dengan istilah Lampung sendiri, walaupun nama Lampung itu mungkin sekali baru dipakai lebih kemudian daripada mereka memasuki daerah Lampung.
Teori Asal Usul Orang Lampung
u
Dari catatan musafir Cina yang pernah mengunjungi Nusantara pada abad VII, yaitu I Tsing, yang diperkuat oleh teori yang dikemukan Hilman Hadikusuma, disebutkan bahwa Lampung itu berasal dari kata To-lang-po-hwang. To berarti orang dalam bahasa Toraja, sedangkan Lang-po-hwang kepanjangan dari Lampung. Jadi, To-lang-po-hwang berarti orang Lampung.
v
Dr. R. Boesma dalam bukunya, De Lampungsche Districten (1916) menyebutkan, Tuhan menurunkan orang pertama di bumi bernama Sang Dewa Sanembahan dan Widodari Simuhun. Mereka inilah yang menurunkan Si Jawa (Ratu Majapahit), Si Pasundayang (Ratu Pajajaran), dan Si Lampung (Ratu Balau). Dari kata inilah nama Lampung berasal.
w
Legenda daerah Tapanuli menceritakan bahwa zaman dahulu terjadi peristiwa meletusnya gunung berapi yang menimbulkan Danau Toba. Ketika gunung itu meletus, ada empat orang bersaudara berusaha menyelamatkan diri. Salah satu dari empat saudara itu bernama Ompung Silamponga. Ia terdampar di daerah Krui. Ompung Silamponga kemudian naik ke dataran
| 17
tinggi Belalau atau Sekalabrak. Dari atas bukit itu, terhampar pemandangan luas dan menawan hati seperti daerah yang terapung. Dengan perasaan kagum, lalu Ompung Silamponga meneriakkan kata “Lappung� (berasal dari bahasa Tapanuli kuno yang berarti terapung atau luas). Dari kata inilah kemudian timbul nama Lampung. Namun ada juga yang berpendapat nama Lampung berasal dari nama Ompung Silamponga itu sendiri.
x
Teori Hilman Hadikusuma yang mengutip cerita rakyat. Ulun Lampung berasal dari Sekalabrak, di kaki Gunung Pesagi, Lampung Barat. Penduduknya disebut Tumi (Buay Tumi) yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekarmong. Mereka menganut kepercayaan dinamis, yang dipengaruhi ajaran Hindu Bairawa. Buai Tumi kemudian kemudian dapat dipengaruhi empat orang pembawa Islam berasal dari Pagaruyung, Sumatera Barat yang datang ke sana. Mereka adalah Umpu Nyerupa, Umpu Lapah di Way, Umpu Pernong dan Umpu Belunguh. Keempat umpu inilah yang merupakan cikal bakal Paksi Pak sebagaimana diungkap naskah kuno Kuntara Raja Niti. Namun dalam versi buku Kuntara Raja Niti, nama poyang itu adalah Inder Gajah, Pak Lang, Sikin, Belunguh dan Indarwati.
y
Penelitian siswa Sekolah Thawalib Padang Panjang pada tahun 1938 tentang asal-usul ulun Lampung. Dalam cerita Cindur Mato yang berhubungan juga dengan cerita rakyat di Lampung disebutkan bahwa suatu ketika Pagaruyung diserang musuh dari India. Penduduk mengalami kekalahan karena musuh telah menggunakan senjata dari besi. Sedangkan rakyat masih menggunakan alat dari nibung (ruyung). Kemudian mereka melarikan diri. Ada yang melalui Sungai Rokan, sebagian melalui dan terdampar di hulu Sungai Ketaun di Bengkulu lalu menurunkan Suku Rejang. Yang lari ke utara menurunkan Suku Batak. Yang terdampar di Gowa, Sulawesi Selatan menurunkan Suku Bugis.
18 |
Sedangkan yang terdampai di Krui, lalu menyebar di dataran tinggi Sekalabrak, Lampung Barat. Mereka inilah yang kemudian menurunkan Suku Lampung.
z
Disebutkan dalam sajak dialek Komering/ Minanga disebutkan ada kerajaan bernama Lemasa Kapampang di kaki Gunung Dempo. Belum dapat dipastikan pada tahun berapa lahir kerajaan bernama yang mempunyai budaya tinggi. Kala itu, pemerintahannya telah teratur berdasar hukum adat untuk mengatur kehidupan rakyatnya. Tidak diketahui dengan pasti juga apa penyebab rakyat Lamasa Kapampang pergi meninggalkan daerah mereka. Menurut hikayat tersebut, timbul dua golongan yang masingmasing mempunyai pengikut. Untuk menghindari pertikaian, mereka sepakat meninggalkan daerah itu untuk mencari daerah baru. Satu pihak mengungsi ke utara menyusur pantai barat Sumatra dan tiba di lembah Danau Toba yang kemudian menurunkan suku Batak. Pihak lain menuju selatan sampai di lembah Danau Ranau yang melahirkan suku Lampung. Di dataran tinggi Gunung Pesagi mereka menjumpai daerah yang luas, ditumbuhi sebangsa tumbuh-tumbuhan bernama sakala. Dinamakanlah tempat itu Sakala Berak (berak = luas). Di tempat itulah pertama kali suku Lampung bermukim. Dari sana, mereka menyebar menyusuri sungai-sungai ke hilir. n Ulun Lampung / UBALA-ITB / M. Isneini
| 19
24