INDUCED TRAFFIC
Induced traffic adalah berpindahnya tekanan kepadatan lalu lintas dari jalur-jalur padat lalu lintas ke jalur-jalur baru yang dibuat justru dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan. Hal ini mengakibatkan jalur baru menjadi jalur padat lalu lintas dan jalur lama kepadatannya juga hanya berkurang sedikit. Hal ini justru membuat tingkat kemacetan semakin bertambah.
1010%
merupakan banyaknya pertumbuhan kendaraan pribadi di Jakarta setiap tahunnya.
22222222222232% Perbandingan banyaknya kendaraan umum dengan kendaraan pribadi di Jakarta
Studi yang dilakukan oleh LN di University of California, Berkeley pada rentang waktu 1973 hingga 1990 berkesimpulan bahwa setiap
10% penaikkan kapasitas jalan raya berdampak pada naikknya kepadatan lalu lintas sekitar dalam kurun waktu 4
9%
tahun.
Saat ini, di beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, Jepang, dan Australia justru menghancurkan jalan tol dan jalan layang agar tidak terjadi induced traffic yang semakin parah.
Perubahan bentuk lingkungan dari deaerah yang dilewati oleh jalan tol layang yang akan memperangkap udara kotor di kolongnya, yang berasal dari asap knalpot. Belum lagi merubah tatanan sosial di daerah-daerah yang diliwati oleh ular-ular beton ini.
Dampak bising, getar, gelap dan polusi udara ke penduduk di sepanjang jalan tol (SETELAH jalan tol itu dioperasionalkan). AMDAL harus memperhitungkan pembelian kendaraan bermotor yang juga disebabkan oleh bertambahnya naiknya pendapatan dari masyarakat.
DAMPAK PEMBANGUNAN 6 RUAS JALAN TOL
Dampak berubahnya vegetasi pepohonan dikarenakan konstruksi jalan layang tol yang menyebabkan berkurangnya oksigen bagi penduduk.
Bertambahnya penyakit dari polusi udara oleh partikel-partikel PM2.4, PM10 yang meningkatkan rasa sakit, seperti aritmia jantung, kematian karena serangan jantung, Kanker Paru, dan penyakit cardio-pulmonary (sakit jantung dan paru-paru).
#InfoKota
#RelawanKota
@echanov
SPATIAL INJUSTICE
(Ketidakadilan Pengelolaan Transportasi di Tata Ruang)
70%
30% Pemilik Kendaraan Pribadi
Non-Pemilik Kendaraan Pribadi
Perjalanan yang dilakukan di Jakarta setiap hari adalah 18 juta perjalanan. Di mana 70% dari perjalanan ini dilakukan oleh non-pemilik kendaraan pribadi (KA, Angkot, Kopaja/Metromini, Busway, Taksi dll); dan 30% nya dilakukan oleh pemilik kendaran pribadi (mobil/motor pribadi).
PERUBAHAN MODA TRANSPORTASI*
2010
2010
SURVEY
17%
2002
SURVEY
2010
2010
21%
Kendaraan Lainnya.
SURVEY
41%
SURVEY
38%
3% 5%
9% 12%
*Sumber: STRAMP Person Trip Survey, JUTPI Commuter Survey
designed by @idznie
2002
SURVEY
2010
SURVEY
Motor
Bus
2002
2002
SURVEY
24%
SURVEY
Sepeda/Jalan Kaki
BUS KOTA
SURVEY
2010
SURVEY
30%