Salam Optimis
INSPIRASI
wujudkan mimpi dalam aksi Kehadiran Inspirasi edisi ke-2 ini sekaligus bersamaan dengan momen dimana bergeloranya semangat DEWAN REDAKSI kecintaan seluruh warga negara terhadap negara Indonesia yang terbalut dalam peringatan HUT PEMIMPIN REDAKSI kemerdekaan Republik Indonesia ke 70. Jayalah Patrick S. N. Roeroe Indonesia! Di usia ini pula para penggiat dan penggerak EDITOR pendidikan khususnya di Halmahera Selatan semakin Dwi Indahning R. yakin dan optimis bahwa perubahan ke arah kemajuan pendidikan yang lebih baik akan segera terlihat. Oleh REDAKTUR karena itu, Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, M. Zamrud Al Firdaus Kepala Sekolah, Guru, Orang tua, Pemuda Penggerak Rahadiansyah Andri Desa, Pengajar Muda dan juga Penggerak pendidikan Halmahera Selatan akan terus bergerak dan bekerja guna Miranda Yasella Niesya Arindra mencapai cita-cita bersama itu. Nisa Nur Iskandar Melalui Inspirasi ini, kami akan berbagi cerita M. Anggraito tentang kebahagiaan warga negara yang berbondongbondong kumpul 17-an mengikuti upacara memperingati KONTRIBUTOR HUT kemerdekaan Indonesia ke 70 di berbagai sudut Pemuda Penggerak Desa Halmahera Selatan dan kami juga ingin berbagi cerita mengenai fenomena-fenomena perubahan yang terjadi menuju kemajuan pendidikan, baik di tingkat desa HUBUNGI KAMI: maupun di tingkat kabupaten. Selain itu kami ingin juga menginformasikan bahwa di Rumah Inspirasi Halsel tahun terakhir Gerakan Indonesia Mengajar di Halmahera Jalan Samargalila, Labuha Selatan, muncul inisiatif dari Gerakan Indonesia Mengajar Halmahera Selatan sebagai usaha di tahun terakhir untuk mengadakan 08128006448 Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) di 081285723873 Halmahera Selatan melalui Pengajar Muda. inspirasihalsel@gmail.com Maka atas segala jejak-jejak perubahan yang sudah @inspirasihalsel terukir sejauh ini. Adanya Inspirasi edisi ke 2 ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaan kami kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan aksi Gambar sampul depan untuk kemajuan pendidikan Halmahera Selatan dan mari kita rayakan dengan terus bekerja. Anak-anak Sawang akar melakukan MERDEKA! penghormatan bendera di atas kolikoli lepas laut.
Festival Gerakan Indonesia Mengajar Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) adalah sebuah wahana untuk menghubungkan para relawan, yang berasal dari berbagai latar belakang profesi dan lapisan masyarakat di Indonesia dengan penggerak pendidikan yang berada di 17 kabupaten penempatan Pengajar Muda. Relawan dan penggerak kabupaten tersebut bergerak bersama untuk berkontribusi dalam bidang pendidikan. FGIM pertama kali diadakan pada tanggal 5 – 6 Oktober 2013 di Ancol, Jakarta. Dalam rangkaian kegiatan FGIM 2013, relawan membuat media pembelajaran kreatif serta menjadi teman belajar bagi puluhan ribu siswa di 126 SD yang berlokasi di 17 kabupaten termasuk Halmahera Selatan. Berbeda dengan dua tahun yang lalu, tahun ini FGIM 2015 akan diadakan sepanjang tahun di 17 kabupaten penempatan Pengajar Muda Indonesia Mengajar mulai dari Aceh hingga Papua. Relawan FGIM akan berinteraksi langsung dengan para penggerak pendidikan di kabupaten melalui 6 wahana aktivitas diantaranya : IM-Bro (Indonesia Mengajar Broadcasting), Gerakan Mengajar, Rekan Sejawat, Pertukaran Guru, Ruang Belajar, RUBI (Ruang Berbagi Ilmu). Kabupaten Halmahera Selatan akan menjadi bagian dari FGIM 2015 dalam wahana Rekan Sejawat, IM-Bro serta Gerakan Mengajar. Melalui wahana Rekan Sejawat, penggerak pendidikan di kabupaten Halsel akan dihubungkan dengan penggerak di kabupaten lain untuk saling berbagi pengalaman, motivasi dan semangat dalam memajukan pendidikan di daerahnya masing-masing. Sementara itu, melalui wahana IM-Bro Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar dapat saling berbagi informasi kepada Dinas Pendidikan Halsel mengenai jadwal lomba serta kegiatan lain yang berhubungan dengan pendidikan. Wahana Rekan Sejawat dan IM-Bro diharapkan menjadi wahana berkelanjutan yang akan terus berjalan meskipun Pengajar Muda sudah tidak lagi bertugas di Kabupaten Halsel. Melalui wahana Gerakan Mengajar, Pemerintah Kabupaten Halsel serta relawan FGIM akan mengadakan pelatihan selama satu minggu. Dalam pelatihan tersebut, relawan FGIM akan bertukar informasi mengenai proses rekrutmen program inovatif daerah Pemuda Penggerak Desa (PPD) Halsel yang lebih baik. Nisa, PM Bibinoi
Info lebih lengkap kunjungi www.festival.. indonesiamengajar.org
4
Kabar Terkini
Pemuda Penggerak Desa Dengan senang hati kami memberitakan bahwa, 15 Pemuda Penggerak Desa (PPD) Halmahera Selatan angkatan kedua telah dilepas. Mereka akan meneruskan ikhtiar baik yang telah dilakukan oleh 8 orang PPD angkatan sebelumnya. Mereka adalah pemuda pemudi terbaik dari berbagai daerah yang telah terpilih melalui proses seleksi yang cukup panjang untuk mengabdikan dirinya selama satu tahun untuk saling berbagi ilmu dan inspirasi dengan masyarakat desa . Ya, dibanding tahun sebelumnya, pada tahun ini dinas pendidikan Halmahera Selatan menambah jumlah desa yang dijadikan sasaran penempatan PPD. Penambahan ini tentu tidak terlepas dari capaian positif yang telah dilakukan oleh PPD 1 sebelumnya.
Angkatan Pertama Angkatan Kedua
Kita meyakini bahwa inisiatif baik ini akan terus berlanjut. Pada tahun terakhir Gerakan Indonesia Mengajar hadir di Halmahera Selatan akan ada sebuah kolaborasi besarbesaran yang akan menghubungkan aktor-aktor pendidikan ditingkat kabupaten HalSel dengan orang-orang yang berada diluar kabupaten. Kami menamakannya Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM). Dalam FGIM ini akan ada beberapa wahana yang akan diselenggarakan, salah satunya adalah Gerakan Mengajar.
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Kabar Terkini Kelak dalam wahana gerakan mengajar ini akan datang para relawan profesional dari Jakarta yang ahli dalam perekrutan SDM. Dengan peserta dan relawan dari Halmahera Selatan, mereka akan saling berbagi pembelajaran mengenai desain rekruitmen guruguru atau tenaga kependidikan khususnya untuk keberlanjutan PPD Halsel. Ruang interaksi seperti inilah yang ingin diciptakan. Harapannya kelak ketika Indonesia Mengajar lepas landas dari Halmahera Selatan, kabupaten ini dapat melakukan perekrutan PPD angkatan selanjutnya secara mandiri. Terlebih lagi daerah telah memiliki jaringan dari interaksi antar relawan yang telah terjalin melalui wahana FGIM ini. Orang-orang yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah mereka yang mau bersusah-susah, lelah bersama, datang rapat secara sukarela, mengatur cuti dari pekerjaanya sendiri, berangkat ke Halmahera Selatan dengan biaya pribadi, mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Mungkin kebaikan yang tercipta ini hanyalah seperti riak – riak kecil yang tercipta dipermukaan laut. Satu hal yang kita yakini bahwa riak-riak kecil inilah yang kelak membentuk gelombang kebaikan yang lebih besar. Pada tahun kedua ini, para Pemuda Penggerak Desa tersebar ke 15 desa yaitu: Pulau Kasiruta Desa Marituso Desa Kakupang Desa Tawa Desa Usaha Baru Desa Arumamang Desa Kasiruta Dalam
Pulau Mandioli Desa Loleomusu
Pulau Bacan Desa Wayakuba Desa Getilama
Pulau Halmahera Desa Tabamasa Desa Yamli Desa Liboba Hijrah
Pulau Obi Desa Tabuji Desa Alam Pelita Desa Kelo
Anggraito, PM Belang-Belang - Wujudkan Mimpi dalam Aksi
5
6
Kabar Terkini Berdasarkan lokasi yang telah ditentukan. Pemuda Penggerak Desa angkatan 2 siap diberakangkatkan ke 15 desa. Berikut nama Bapak Ibu Guru Pemuda Penggerak Desa yang bertugas di masing-masing desa penempatan :
PEMUDA PENGGERAK
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Kabar Terkini
DESA ANGKATAN 2
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
7
8
Rumah Inspirasi Halmahera Selatan
Semangat Baru Pemuda Halsel RIH Training & Supercamp 2015
“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.� Itulah ungkapan Presiden pertama tersebut selama dua malam. Memang, Indonesia yang selalu menyanjung akan sebelum kita memulai memimpin orang pentingnya peran pemuda. Mengetahui lain, kita harus belajar memimpin diri pentingnya perannya pemuda di Halmahera Selatan, Rumah Inspirasi Halmahera sendiri, dan hal inilah yang akan dipelaSelatan mengadakan sebuah kegiatan yang jari para pemuda tersebut selama pelatihan ini. bernama RIH Training dan Supercamp Materi mulai diberikan dari hari 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepemimpinan para pengurus OSIS SMA di kedua pelatihan. Untuk membentuk potensi para pemuda ini menjadi sebuah Halmahera Selatan juga menjadi wahana untuk melakukan kaderisasi para pengurus karya yang dapat mempengaruhi orang lain, para pemateri berdatangan dari rumah baca di Halmahera Selatan. beberapa profesi. Profesi-profesi yang Jumat, 28 Agustus 2015, sayupsayup terdengar para pemuda dan pemudi bernyanyi lagu Indonesia Raya di lapangan STP Labuha. Para pemuda ini sedang mengikuti upacara pembukaan acara RIH Training dan Supercamp 2015 yang akan berlangsung hingga hari Minggu, 30 Agustus 2015. Di hadapan bendera yang berkibar, telah berdiri beberapa tenda yang merupakan tempat tinggal para pemuda
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Rumah Inspirasi Halmahera Selatan baik sebagai satu organisasi maupun sebagai pemuda-pemudi yang berasal dari satu daerah, Halmahera Selatan. Akhir kegiatan, RIH Training dan Supercamp 2015 ditutup dengan pentas seni dari setiap organisasi juga api unggun yang menguatkan komitmen para peserta untuk berkarya selama satu tahun. Kini, dengan kemampuan yang lebih baik juga kerjasama yang makin solid, para peserta telah siap kembali tentunya merupakan orang yang ahli di materi yang ingin dibawakan. Para profesi ke organisasi dan menjalankan tugasnya yang turut ikut turut seperti Putri Pariwisa- sebagai pengurus. Sekarang, mari kita ta, perwakilan polisi dari Polres, perwakilan dengarkan cerita-cerita kemajuan juga aktentara dari Kodim, para pengajar Pemuda si-aksi perubahan yang akan dibawa oleh Penggerak Desa, juga dari Pengajar Muda mereka ke sekeliling mereka! Tidak hanya itu, mari kita semua ikut menjadi bagian Halmahera Selatan. Bagi para pemateri, ajang ini merupakan kegiatan yang membanggakan dimana para profesi dapat saling berinteraksi dan saling berkontribusi untuk turun tangan membangun masa depan Halmahera Selatan yang lebih baik. Para pemuda yang berasal dari pengurus Rumah Baca Bibinoi, Triple 12, Rumah Inspirasi Halmahera Selatan, OSIS SMK Kesehatan Nurul Hasan, MA Al Khairat, SMK Kelautan 1 Bacan diberikan materi di dalam kelas juga luar kelas. Materi dan kegiatan yang diberikan pun variatif mulai dari cara memimpin, cara berorganisasi, kemampuan mengatur waktu, kemampuan mendongeng, mengenal lalu lintas, dari perubahan itu sendiri dan memajukan jiwa korsa, hingga pelatihan mental yang daerah kita, Halmahera Selatan menjadi diberikan melalui media permainan juga kabupaten yang lebih bergelora. pengkondisian selama pelatihan 3 hari Patrick, PM Waya 2 malam. Semua materi dirangkai dan disusun oleh panitia untuk membentuk kepemimpinan setiap orang dan kesatuan
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
9
10
Inspirator
IRGAyANTI alkatiri Anak Sabang Merauke
Inspirator Muda Halmahera Selatan
Fahrul rozy najib
Beasiswa SMA IT Insan Mandiri
ASRI
Gerakan Sejuta Bola
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Inspirator
Bintang Lapangan dari Timur ASRI
Gerakan Sejuta Bola
S
epak bola, benar-benar menjadi olahraga favorit bagi masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali untuk masyarakat di Maluku Utara, khususnya di Desa Papaloang, Halmahera Selatan. Sebagai seorang pemuda di Papaloang, Asri bersama dengan masyarakat desa Papaloang lainnya sangat sering bermain sepak bola di lapangan kecil yang hanya cukup untuk bermain 6 lawan 6 saja. Mendengar adanya kesempatan untuk bisa berlatih bermain sepak bola di Bali, dalam program gerakan Sejuta Bola (GSB) yang diselenggarakan oleh Yayasan Kick Andy Foundation, Asri pun mengurus berbagai persyaratan untuk ikut mendaftar. Program yang menampung sebanyak 30 pemuda usia 12-15 tahun dari seluruh Nusantara ini rutin setiap tahun diadakan, dan informasinya bisa diakses dari websitenya di www.gerakansejutabola.org . Selain Asri, tercatat sebanyak sebelas pemuda Papaloang yang juga mendaftarkan diri dalam program ini. Setelah seleksi internal dari tim Papaloang, yang meliputi berkas dan kemampuan bermain bola, hanya 4 orang yang diusulkan untuk ikut training ke GSB. Bersaing dengan ratusan atau mungkin ribuan peserta yang diusulkan oleh sekolah sepak bola dan club seluruh
Indonesia, 4 pemuda yang diusulkan Papaloang berkesempatan untuk wawancara via telepon. Setelah dikonfirmasi, ternyata hanya 2 orang yang bisa melanjutkan tahap interview dikarenakan dua orang sedang duduk di kelas 6 SD. Pihak GSB tidak melanjutkan semua peserta yang duduk di bangku kelas 6 atau 9 karena sedang persiapan Ujian Nasional. Yang diwawancara bukanlah calon peserta, tetapi orang yang mengusulkan dan orang tua calon peserta. Akhirnya Asri pun lolos sebagai peserta training GSB dan siap berlatih di Bali
selama kurang lebih 2 minggu. Haru dan bangga riuh mewarnai saat keberangkatan Asri. Bukan hanya keluarga, tetapi masyarakat Papaloang pun ikut mengantarnya. Keberangkatan Asri ini bebas biaya, dalam artian bahwa semua biaya perjalanan dari keluar rumah sampai balik lagi ke rumah lagi sudah di tanggung oleh Kick Andy Foundation. Selama training, Asri dan 30
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
11
12
Inspirator peserta lainnya tidak hanya mendapat pelatihan sepak bola yang dilatih dan diamati langsung oleh mantan pelatih Timnas U-19 yang sekarang sedang melatih Bali United, Indra Sjafri. Tetapi juga mendapat pelatihan soft skill, seperti bagaimana mencintai tanah air, bagaimana cara setiap orang dapat mengharumkan Bangsa Indonesia, dan menjadi pahlawan sesuai bidangnya masing-masing. Dan lebih utama lagi Asri dapat mengenal sahabat-sahabat barunya dari berbagi penjuru Nusantara. Selain itu, program ini juga dipantau langsung oleh official dari club utama premier league, Manchester United. Akan dipilih 6 peserta terbaik yang mendapat kesempatan untuk menjajal
Andri, PM Papaloang
berlatih di rumput Old Trafod, stadion kebanggaan Manchester United. Asri pun kembali ke Halmahera Selatan, dan sudah membawa kabupaten itu harum di dunia pesepakbolaan Indonesia, karena hanya kabupaten Halmahera Selatan yang berhasil mengirimkan peserta mewakili wilayah Maluku Utara dan Maluku untuk berlatih dalam program GSB. Meskipun tidak berhasil tembus ke Manchester, Asri kembali dengan segudang pengalaman dan ilmu yang akan sangat berguna bagi kehidupannya, sekaligus dapat dibagikan kepada sahabat dan adik-adiknya serta menginspirasi anak-anak lain di Halmahera Selatan untuk terus berkarya dan berprestasi.
Mutiara yang Semakin Bersinar
S
ejak berada si bangku sekolah dasar potensi gadis cilik ini sudah tidak dapat terbendung lagi. Berbagai macam prestasi pernah ia torehkan. Belum lama ini dia berhasil menjadi salah satu perwakilan Kabupaten Halmahera Selatan untuk maju ke tingkat Provinsi Maluku Utara sebagai peserta Olimpiade Sains Nasional tingkat SMP. Prestasinya pula yang membawa langkahnya menuju beribu pengalaman baru. Pernah mengikuti Konfrensi Anak (KONFA) BOBO saat duduk di bangku kelas 5 SD Negeri Torosubang membawanya dapat menginjakan kaki di Kota Jakarta untuk
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
IRGAyANTI alkatiri Anak Sabang Merauke
pertama kali. Bisa sampai Jakarta memang sudah menjadi impian anakanak di Desa Bajo atau biasa disebut Bajo Sangkuang. Desa ini merupakan desa kecil yang masuk dalam kawasan Kecamatan Kepulauan Botang Lomang, Halmahera Selatan. Tetapi tidak bagi Irgayanti Alkatiri yang kini merupakan salah satu siswi kelas 3 di SMP N 4 Bacan yang terletak di desa Bajo. Pada tanggal 6 Agustus 2015 silam, kali kedua Irga sapaan akrabnya dapat pergi ke
Inspirator Ibukota Indonesia. Berkat potensi besar yang dimilikinya, Irga dapat lolos seleksi kegiatan Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali (Sabang Merauke). Ratusan anak dari seluruh Indonesia yang mendaftar, telah terpilih 15 anak salah satunya Irga sebagai perwakilan Maluku Utara. Kegiatan Sabang Merauke merupakan sebuah inisiatif sosial dengan misi menjaga semangat toleransi, pendidikan dan cinta tanah air. Gerakan ini menjadi simpul interaksi antara pelajar di daerah, mahasiswa, keluarga dan relawan di perkotaan. Melalui Sabang Merauke, pelajar SMP dan MTs terpilih dari seluruh Indonesia mendapat kesempatan untuk menngikuti rangkaian kegiatan yang membangun semangat Bhineka Tunggal Ika. Kesempatan tersebut membentuk mereka untuk menjadi duta persahabatan, duta perdamaian, dan duta pendidikan bagi
Irga akan mengikuti rangkaian kegiatan kurang lebih 2 minggu sejak tanggal 6 Agustus 2015 sampai 22 Agustus 2015. Dalam kegiatan ini, Irga akan berkumpul dengan teman-teman SMP dan MTs dari berbagai daerahdan berbeda-beda suku, ras, dan agama. Selama di Jakarta dia juga akan tinggal di salah satu keluarga piara atau orang tua asuh. Lewat interaksi tersebut Irga akan banyak belajar mengenai toleransi, beradaptasi di lingkungan baru, berbagi terhadap sesama dan saling bertukar cerita serta pengalaman. Selama mengikuti kegiatan Sabang Merauke tentunya banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang didapatkan. Kita patut berbangga terdapat putra-putri daerah yang sejak kecil tumbuh dan berkembang di desa dengan segala keterbatasan fasilitas dan keterbatasan informasi, dapat bersaing dan unjuk gigi di tingkat nasional. Sepulangnya dari kegiatan Sabang Merauke ini semoga Irga dapat menginspirasi dan menjadi contoh bagi teman-temannya, adik-adiknya, serta lingkungannya. Dengan pengalaman serta ilmu yang bertambah, Irga akan dapat terus berprestasi dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dari kegiatan ini diharapakan nantinya akan menjadi generasi muda penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan.
Niesya, PM Torosubang
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
13
14
Inspirator
Merantau
untuk
Kembali Fahrul rozy najib
Beasiswa SMA IT Insan Mandiri
K
enalkan, namanya Fahrul Rozy. Saya biasa memanggilnya dengan panggilan ‘ayul’. Dia adalah adik piara saya di Desa Belang-Belang, Halmahera Selatan. Usianya belum genap 16 tahun, namun cita-citanya cukup unik untuk anak seusianya. Ayul ingin menjadi seorang pemimpin. Entah bagaimana bayangan Ayul tentang seorang pemimpin. Saya pernah bertanya kepadanya tentang menjadi pemimpin seperti apa. Jawabannya lugas dan sederhana, “menjadi pemimpin di Halmahera Selatan pak, menjadi seorang bupati.� Wow! Teriak saya dalam hati. Saya tidak bertanya lebih lanjut. Yang saya yakini citacita yang Ayul miliki akan terhubung dengan niat baiknya. Saya percaya Ayul ingin menjadikan kampung halamannya sebagai daerah yang maju, menjadikan dirinya bagian dari solusi. Garis kebaikan inilah yang sedang coba ia susun dari sekarang. Sekarang Ayul adalah salah seorang penerima beasiswa pendidikan penuh 3 tahun di salah satu SMA di Jakarta, SMA Islam Terpadu Insan Mandiri, sekolah berbasis asrama. Ini merupakan salah satu impiannya sejak SMP untuk mengenyam pendidikan di ibu kota.
Bagaimana hingga ia akhirnya dapat memperoleh beasiswa dan mengapa ia ingin bersekolah di Jakarta? Cerita ini berawal ketika Ayul berhasil lolos sebagai perwakilan siswa dari Halmahera Selatan pada program Sabang Merauke tahun 2013. Ini merupakan program yang memfasilitasi anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk berkunjung ke ibu kota dan menerima berbagai materi tentang nasionalisme dan kebhinekaan selama kurang lebih 14 hari. Pengalaman serta kesempatan
yang ia dapatkan di Jakarta tentu menjadi sangat berkesan baginya. Adalah sebuah kemewahan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang anak remaja dari sebuah desa kecil di bagian timur Indonesia memiliki kesempatan pergi ke Jakarta. Hingga Ayul kembali pulang ke kampung halamannya kemudian ia memantapkan hatinya, kelak ketika SMA nanti dia harus bersekolah di Jakarta atau setidaknya
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Inspirator di Jawa. Bukan tanpa alasan, ia merasa jika memiliki kesempatan mengeyam pendidikan formal di Jakarta akan mendukung kesempatan belajar serta mengembangkan dirinya jauh lebih baik. Jalan untuk meraih impiannya tidak semulus yang dibayangkan. Sebelum ia berhasil diterima pada SMA yang ia tuju sekarang, awalnya ia mendaftarkan diri pada dua SMA berbasis asrama pula, yaitu MAN Insan Cendekia & Taruna Nusantara. Gagal. Ya, saya bersyukur ia pernah merasakan yang namanya kegagalan dalam tes memasuki dua SMA tersebut. Kecewa tentu ada ketika ekspektasi tidak bertemu dengan harapan. Saya melihat itu ketika Ayul tahu bahwa dirinya belum berhasil lolos. Usaha yang selama ini ia lakukan ternyata belum membuahkan hasil sesuai dengan yang ia harapkan. Itu akan menjadi pembelajaran berharga baginya bahwa persaingan ditingkat nasional cukup ketat. Kalaulah Ayul selama ini menjadi yang terbaik di sekolahnya, ternyata masih perlu usaha yang lebih lagi untuk bersaing dengan anak-anak ditingkat nasional. Selain itu, proses penerimaan kegagalan dan untuk bangkit kembali, menata ulang niat dan cita-citanya merupakan bentuk kesempatan pembelajaran yang tak ternilai harganya. f there’s a will, there’s a way. Tuhan maha baik :). Hingga pada satu titik Ayul sudah mulai bisa menerima kegagalannya, tawaran beasiswa datang untuk dirinya. Informasi ini saya dapatkan dari mama piaranya di Jakarta.
Semua data, nilai-nilai rapor, serta berkasberkas yang diperlukan saya kirimkan. Tidak ada ekspektasi apapun. Bahkan Ayul dan orangtuanya saat itu sedang memilih-milih SMA mana yang akan dituju di HalSel. Satu bulan kemudian, Juni 2015 saya mendapatkan informasi bahwa Ayul diterima sebagai penerima beasiswa penuh di SMAIT Insan Mandiri. Agustus, 2015, dalam sebuah percakapan telepon. “Pa Ito, belajar disini asik pa. Beda dengan cara belajar sekolah selama ini” ” Memang bagaimana yul sekolah disana?” ” Iya, guru hanya jadi fasilitator saja untuk siswa pak. Kita sendiri yang mencari bahan belajar. Tidak disuapi seperti SD dan SMP. Guru-gurunya juga bagus.” “Alhamdulillah kalau gitu, yang betah ya disana. Belajar yang rajin. Kalau udah sukses inget balik ke Belang-Belang ya, hehe..” Alhamdulillah. Senang, haru, bangga, bercampur aduk saat itu. Adalah sebuah bentuk kebahagian tersendiri mendengar cerita dirinya senang dan semangat berada disekolah yang baru. Rasa bangga orangtuanya, bentuk support mereka kepada Ayul selama ini, serta cerita-cerita mereka tentang perjalanan masa kecil Ayul hingga sekarang menjadi inspirasi tersendiri bagi saya. Semoga kisahnya pun dapat menjadi inspirasi bagi remaja serta anak-anak yang lain di HalSel. Dan semoga Tuhan selalu menjaga niat serta kebersihan hatinya dalam mencapai cita-citanya.
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Anggraito, PM Belang-Belang
15
16
Inspirator
Kelas Inspirasi Halmahera Selatan Apa sih Kelas Inspirasi (KI) itu? Kelas Inspirasi (KI) adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka.
Apa tujuan KI ini? Tujuan dari Kelas Inspirasi ini ada dua: 1. Menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional. 2. Para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas, dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita.
K
elas Inspirasi ini merupakan solusi bagi para profesional Indonesia yang ingin berkontribusi dengan mengajar di lingkungannya. Hal ini membuka pintu interaksi positif antara kaum profesional dengan dunia sekolah. Partisipasi para profesional tersebut untuk mengambil cuti sehari dan berbagi pengalamannya bersama anak-anak SD, merupakan partisipasi berbasiskan individu, bukan institusi. Ini menunjukkan bahwa kepedulian dan kesadaran pribadi terhadap pendidikan masih tinggi. Ke depannya, Kelas Inspirasi ini diharapkan mampu mendorong kalangan profesional untuk berperan aktif dalam pendidikan melalui kegiatan serupa. kelasinspirasi.org Diharapkan ke depan, terjalin relasi yang dapat terus menerus mereka pelihara baik untuk kepentingan jangka pendek membangun pendidikan di sekolah tersebut ataupun sekadar berjejaring dan berkomunikasi terus. Hal ini sebagai wujud jendela komunikasi antarprofesional sebagai kelas menengah dan dunia pendidikan di SD sebagai salah satu area yang perlu diadvokasi dan dikembangkan terus-menerus.
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Ragam Kegiatan
"Cuti sehari, seumur hidup menginspirasi." “Bagi Anda hanya satu hari cuti bekerja, namun bagi murid-murid itu bisa menjadi hari yang menginspirasi mereka seumur hidup. Berbagi cerita, pengetahuan, dan pengalaman untuk menjadi cita-cita dan mimpi mereka.” Menyaksikan kerja keras dan perjuangan para pegiat Kelas Inspirasi serta para guru dan kepala sekolah yang terlibat di dalamnya selama ini maka dapat dirumuskan pelajaran tentang seperti apa sikap dasar terbaik agar seluruh kegiatan berjalan lancar dan yang utama tujuan KI dapat tercapai. Ada 7 sikap yang selalu terlihat di antara mereka dan diharapkan ada pada orang juga ingin terlibat, yaitu sukarela, bebas kepentingan, tanpa biaya, siap belajar, ambil bagian langsung, siap bersilaturahmi dan tulus.
.. di Halmahera Selatan
Di Halmahera Selatan, KI baru dilaksanakan satu kali. KI Halsel pertama diadakan pada 1 November 2014 di 8 sekolah dasar sekitar Pulau Bacan. Setiap sekolah akan didatangi oleh tim yang terdiri dari relawan pengajar dan relawan fotografer/videografer. “Di kelas 6, aku terkesan dengan Ali. Cita-citanya menjadi pembalap. Ya, sangat spesifik menjadi pembalap. Di saat siswa lain terus mengatakan ingin menjadi pemain bola dan menyebutkan negara-negara yang mereka sukai di Piala Dunia, Ali tetap mengatakan ingin menjadi pembalap”, ucap seorang relawan KI. Di Halsel, anak-anak hanya tau profesi guru atau dokter. Padahal ada ratusan bahkan ribuan ragam profesi yang belum mereka tau. Ada berbagai pekerjaan yang bisa mereka lakukan di masa depan. Sangat disayangkan kalau awalan ini tidak dilanjutkan. Bulan November 2015 kami undang semua profesi untuk berbagi dengan cuti sehari. Memperkenalkan banyak profesi yang kelak jadi cita-cita atau pekerjaan mereka.
https://eufselvani.wordpress.com “Mari bergabung bersama membangun mimpi dan cita-cita bangsa di
Kelas Inspirasi Halmahera Selatan!” - Wujudkan Mimpi dalam Aksi
17
18
Ragam Kegiatan
Kemandirian Pemuda
“ K
Desa Sawangakar
“Pemuda ingin selalu di depan dalam perubahan�
“
alimat itulah yang selalu teringat ketika saya berhubungan dengan kelompok pemuda desa Sawangakar yang terlontar dari Om Rusli (Ketua Pemuda). Kelompok pemuda desa Sawangakar, kecamatan Botang Lomang, Halmahera Selatan, Maluku Utara sejatinya sudah terbentuk dari tahun 2013 dengan sederhana ini banyak berperan akan kemajuan desa. Mereka selalu mempunyai ide untuk hanya sekedar memberikan hingar bingar kemeriahan desa yang terkenal tenang ini. Bisa dibilang Pemuda lah yang membawa angin segar untuk desa. Hal ini ditunjukan dengan adanya kerja kelompok di kebun yang mana hasilnya, sebagian disisihkan sebagai kas pemuda. Mereka berusaha sendiri untuk mengusahakan ada pemasukan keuangan pemuda tanpa selalu meminta-minta kepada pemerintah desa. Dan tidak jarang pula kas pemuda yang sudah terkumpul juga dipergunakan untuk keperluan masyarakat desa.
Akhir Januari 2015, Kelompok Pemuda mendapatkan informasi tentang dibukanya bantuan CSR dari salah satu perusahaan BUMN yaitu PT. Sarana Multi Infrastruktur. Kemudian mereka meneruskan informasi tersebut dengan membuat rapat sederhana tentang rencana untuk mengusahakan bantuan pembangunan infrastuktur berupa proposal kepada perusahaan.
Mereka mendiskusikan tentang infrastruktur apa yang kirakira dibutuhkan masyarakat desa selama ini. Pendapat dan saran banyak disampaikan dan sampai akhirnya diputuskan untuk membangun Lapangan yang terhenti pembangunannya sejak tahun 2013. Sebenarnya pemuda pun sudah berinisiatif untuk menyisihkan hasil kerja kelompoknya
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Jejak Desa sebagai anggaran tambahan untuk menyelesaikan lapangan baik dapat bantuan dari CSR maupun tidak. Karena ada informasi dibukanya bantuan CSR, mereka pun menyusun proposal dan mencoba, sebagai salah satu usaha mereka untuk mendapatkan dukungan penyelesaian pembangunan lapangan. Satu, dua, sampai tiga bulan belum ada kabar dari perusahaan tersebut dan kelompok pemuda pun tetap bekerja kelompok di kebun dengan perencanaan awal tadi. Sesekali satu hari dalam seminggu mereka berbondong-bondong kerja bakti mengambil pasir di pulau seberang yang tidak ada penghuninya. Saking rajinnya kerja kelompok di kebun dan sambil tetap menyisihkan hasilnya untuk lapangan, mereka sudah tidak berharap lagi mendapat bantuan CSR yang mereka ajukan. Mereka tetap mengusahakan apa yang mereka bisa untuk lapangan. Tiba-tiba salah satu pemuda desa sawangakar dihubungi oleh pihak perusahaan yang bertanya-tanya tentang proposal yang diajukan. Pihak perusahaan menanyakan tentang proses pelaksanaan, mendapatkan bahan, akses transportasi ke desa. Mereka mulai sedikit mendapat harapan tentang dukungan dari perusahaan tersebut. Waktu demi waktu berlalu akhirnya perusahaan Tersebut mengumumkan jika proposal pembangunan
lapangan Desa Sawangakar akan mendapat dukungan. Dalam proses pencairan dana bantuan itu pun tidak mudah dari yang harus ada administrasi pengesahan dari kepala desa, sementara di Desa Sawangakar masih sangat sederhana dan kelompok pemuda maupun pemerintah desa belum mengerti tentang administrasi itu. Selain itu, kelompok pemuda pun harus membuat rekening pemuda yang syaratnya membutuhkan tenaga ekstra untuk memenuhinya. Dengan sabar dan sambil belajar salah satu anggota pemuda (Arifin) yang mana selama dalam proses pencairan selalu berhubungan dengan pihak perusahaan bergerak kesana-kemari, bolak-balik demi perubahaan di desa. Harapannya setelah penyelesaian lapangan serbaguna Desa Sawangakar, masyarakat dapat memanfaatkan lapangan tersebut di berbagai kegiatan kemasyarakatan, dan juga untuk anak sekolah untuk memunculkan bakat yang terpendam yang dimiliki dibidang olahraga. Sekarang ini kelompok pemuda semakin semangat untuk menyelesaikan lapangan itu dan juga memberitahukan serta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kerja bakti menyelesaikan lapangan desa Sawangakar. Diawali dari kemandirian yang menggugah kesadaran, berusaha bersama untuk kepentingan umum.
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Zamrud, PM Sawang Akar 19
20
Jejak Desa
Berani Berkarya Berani Merdeka Di kategori lomba perorangan, tampil sebagai juara 1 lomba menulis puisi adalah Niska Dewa Jalil (SMP Kelas ari Senin tanggal 17 Agustus 2015 adalah VII) dan juara 1 lomba menulis panhari istimewa bagi seluruh bangsa Indone- tun adalah Dodi M. Said (SD Kelas sia. Pada hari itu negara Republik Indonesia VI). Karmila Dafri (SD Kelas VI) tampil genap berusia 70 tahun. Dalam memperingati sebagai juara 1 lomba menggambar. Sementara itu, juara 1 lomba balap kelhari kemerdekaan tersebut, Pemuda Penggerak Desa (PPD) angkatan II bersama Panitia ereng direbut oleh Bani (SD Kelas IV) sedangkan juara 1 lomba balap karung Hari Besar Nasional (PHBN) desa Sengga direbut oleh Amar Musa (SD Kelas VI). Baru kecamatan Kasiruta Barat kabupaten Halmahera Selatan mengadakan serangkaian Pentas tari Lalayon sebagai tarian kegiatan. Rangkaian kegiatan tersebut diawali kebanggaan warga Maluku Utara disajikan dengan anggun dan lincah oleh dengan upacara bendera, dilanjutkan bermacam-macam perlombaan antara lain lomba siswa-siswi SD Inpres Sengga Baru menulis pantun dan puisi, lomba menggambar, sebagai penutup. Kegiatan peringatan hari kemerdekaan lomba qosidah, lomba balap karung, lomba semacam ini adalah pertama kalinya balap kelereng, lomba tarik tambang, dan lomba sepak bola. Kemudian diakhiri dengan bagi siswa-siswi SD Inpres dan SMP LPM Sengga Baru. Meski dengan pentas tari Lalayon. segala keterbatasan yang ada, secara Kegiatan yang bertema “Berani Berkarya Mengisi Merdeka� itu disambut antu- umum kegiatan tersebut berlangsung sias oleh puluhan siswa-siswi SD Inpres dan dengan lancar dan kondusif. SMP LPM Sengga Baru. Tercatat dalam keg- Panitia berharap semoga kegiatan ini iatan tersebut, lomba menulis pantun dan puisi dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam kecintaan terhadap diikuti oleh 10 peserta, lomba menggambar diikuti 6 peserta, lomba balap karung diikuti18 Negara Kesatuan Republik Indonesia peserta, dan lomba balap kelereng diikuti 23 (NKRI). Dan kemudian dapat menjadi peserta. Sedangkan lomba dengan peserta tim kegiatan rutin setiap tahun, sehingga adalah lomba qosidah diikuti oleh 4 tim, lomba memacu semangat juara siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa untuk tarik tambang diikuti 5 tim, dan lomba sepak Indonesia yang lebih baik. bola diikuti 2 tim.
H
Rian, PPD Usaha Baru
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Jejak Desa
Kemerdekaan Sendu
H
ari ini, tepat 70 tahun Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Seperti hari yang biasanya, pagi pukul 06.30 selalu dimulai dengan pemandangan anak berpakaian seragam yang lalu lalang di depan rumah. Seragam warna merah atau biru. Beberapa anak SD dan SMP sudah menunggu di dego-dego di bawah pohon ketapang. Lainnya, berlarian di lapangan. Kami akan upacara bersama, gabungan dari siswa SD dan SMP. Kata Kepala Sekolah, biasanya ada upacara di Labuha. Bulan Agustus ini laut sedang banyak ombak dan sangat beresiko untuk membawa anakanak ke Labuha. Jadilah kami upacara di desa saja. Yang penting semangat upacara anak-anak masih ada. Matahari mulai naik, keriuhan anak-anak bertambah ramai. Pak Anu, salah satu guru SD Indong mulai masuk ke lapangan SMP. Tiga orang guru SMP sedang mempersiapkan siswa untuk menjadi petugas upacara. Ada yang menyamakan gerak, ada yang bolak balik mengatur barisan. Siswa kelas VI SD membantu mengatur barisan adik-adik kelas mereka. Upacara dimulai. Pak Anu bertugas sebagai pemimpin upacara sedangkan guru-guru lain berdiri di belakang pemimpin upacara. Upacara kali ini berbeda karena ada pembacaan teks proklamasi oleh pemimpin upacara. Dalam amanatnya, Pak Anu berpesan kepada anak-anak untuk rajin belajar. Belajar adalah salah satu cara mengisi kemerdekaan. Jika anak-anak pintar maka bisa berguna bagi bangsa dan negara. Perayaan 17 Agustus di desa kami hanya diisi dengan upacara bendera. Mengibarkan bendera di pagi hari dan menurunkannya di sore hari. Tidak ada perayaan lomba karena pada hari yang sama, duka merudung desa kami. Salah satu nenek tertua di desa yang berumur 108 tahun meninggal. Nenek tersebut adalah orangtua dari salah satu guru SD Indong, Ibu Misa. Beliau semasa hidup sering menceritakan bagaimana penjajahan jaman Jepang. Beliau juga menjadi saksi saat Bung Karno pertama kali menjejakkan kaki di Pulau Bacan.
Miranda, PM Indong
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
21
22
Jejak Desa
Semangat Kemerdekaan Anak Wayatim
S
enin pagi, di desa paling ujung kecamatan Bacan Timur Tengah, Wayatim, anak-anak berseragam merah putih berangkat ke sekolah. Banyak yang bertanya sebelumnya mengapa tanggal merah harus masuk sekolah, aku tersenyum dan menjelaskan bahwa tanggal 17 agustus adalah hari kemerdekaan, hari dimana bangsa Indonesia merdeka setelah ratusan tahun dijajah bangsa asing. Mereka mengangguk namun kemudian bertanya lagi apakah membawa buku, sekali lagi aku tersenyum, tidak, upacara saja, jawabku. Hari sabtu kemarin setelah ekstrakulikuler Pramuka kami telah berlatih untuk hari yang spesial ini. Pasukan pengibar bendera yang biasanya hanya tiga orang, khusus dipilih delapan orang. Pasukan delapan ini menggambarkan bulan dimana Indonesia merdeka yaitu bulan kedelapan kalender masehi, agustus. Paduan suara juga telah dilatih untuk menyanyikan lagu 17 agustus, yang telah kami nyanyikan berulang kali setelah latihan upacara sabtu kemarin. Jam setengah delapan tepat, lonceng kupukul kuat-kuat. Anak-anak yang tadinya bergerombol di bawah pohon mangga ataupun di teras-teras kelas langsung berlarian menuju halaman tengah sekolah, mengambil posisinya masing-masing. Petugas upacara adalah gabungan dari kelas V dan VI.
Pemimpin upacara kali ini adalah Samsul, anak berambut keriting yang duduk di kelas VI, pembawa bendera adalah Maryana, juga kelas VI. Aku sendiri sebagai pembina upacara. Aku memberikan isyarat kepada Salsabila, MC, untuk memulai upacara. Upacara dimulai, pemimpin pasukan menyiapkan barisan
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Jejak Desa masing-masing. Semuanya berjalan lancar, beberapa anak kelas kecil kadang ribut yang langsung ditegur oleh pemimpin pasukan tiap kelas. Pasukan delapan pun beraksi, mereka berusaha menampilkan sebaik mungkin. Saat pengibaran bendera, ternyata tak hanya tim paduan suara yang bernyanyi, tapi seluruh peserta upacara ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya. Melantunkannya kuat-kuat hingga menggema di seluruh desa. Semangat inilah yang membuat Indonesia merdeka. Tidak ada pesan dari menteri pendidikan atau pidato presiden yang aku berikan saat amanat, tidak ada jaringan yang mendukungku untuk mengakses informasi tersebut. Aku hanya berpesan kepada anakanak bahwa tanpa adanya pahlawan yang berani mengorbankan segalanya, termasuk nyawa maka kita tidak akan bisa tidur dengan tenang sekarang, belajar dengan tenang, makan dengan tenang. Bahwasannya tugas anak-anak adalah belajar, karena Indonesia tidak akan merdeka tanpa adanya pejuang-pejuang yang berpendidikan, yang bersekolah dengan sungguh-sungguh, bahwa kebodohan adalah penjajahan yang sebenarnya.
Upacara kemerdekaan Indonesia yang ketujuh puluh tahun ini ditutup dengan lagu 17 agustus, yang sekali lagi, dilantunkan kuat-kuat oleh seluruh peserta upacara. Semoga semangat mereka sejalan dengan pendidikan jaman sekarang, karena merekalah nantinya pemimpin bangsa ini. Anak-anak berseragam merah putih ini kelak yang akan menetukan nasib bangsa di masa mendatang. Dirgahayu Republik Indonesia ke-70 tahun, merdekalah Indonesiaku dimanapun kau berada.
- Wujudkan Mimpi dalam Aksi
Indah, PM Wayatim
23