Ensiklopedia Fauna - Sahabat Bakau

Page 1

Kerjasama PT. Kapuk Naga Indah dengan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Sahabat-Bakau @sahabatbakau www.sahabatbakau.com

ENSIKLOPEDIA

DI KAWASAN HUTAN ANGKE KAPUK Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta



ENSIKLOPEDIA

DI KAWASAN HUTAN ANGKE KAPUK Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta

Kerjasama PT. Kapuk Naga Indah dengan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor 2013


FAUNA MANGROVE DI KAWASAN HUTAN ANGKE KAPUK Jakarta Utara, Provinsi Dki Jakarta

Penulis

: Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS Setiawan Dea Fauzi Lestari Meidilaga Muhammad Juan Ardha Rian Ristia Wulandari Rianiko Aditya Permana Davidia Intan Permata Yahdi

Proof Reader

: Dr. Ir. Jarwadi Budi Hernowo, M.Sc.F

Desain & Lay Out

: R Rodlyan Ghufrona, S.Hut

Copyright Š 2013 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit ISBN: 978-979-17820-6-7


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t J ^

KATA PENGANTAR Kawasan hutan mangrove Angke Kapuk Jakarta Utara saat ini merupakan suatu sosok kawasan hutan yang terganggu. Padahal hutan mangrove di kawasan ini sangat penting keberadaannya untuk menahan abrasi pantai, mencegah intrusi air laut ke daratan, penghalang hembusan angin laut ke daratan, penghalang hembusan angin laut yang cukup kuat, habitat beragam jenis fauna laut dan satwaliar, tempat mencari makan berbagai jenis burung, pengendali pencemaran air, dan mengurangi besarnya laju penurunan permukaan tanah melalui pembentukan sedimentasi oleh sistem perakaran mangrove tersebut. Dalam rangka mengobservasi seberapa banyak jenis-jenis fauna yang berasosiasi dengan habitat mangrove di Angke Kapuk, Fakultas Kehutanan IPB bekerjasama dengan PT Kapuk Naga Indah melakukan survei fauna (fauna laut dan fauna darat) di kawasan mangrove tersebut. Hasil dari survey fauna tersebut disusun buku “Fauna Mangrove di Kawasan Hutan Angke Kapuk, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta� ini. Kami harapkan buku ini dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui jenis-jenis fauna yang ditemukan di hutan lindung dan Suaka Margasatwa Muara Angke, serta daerah sekitarnya di Angke Kapuk, Jakarta Utara.

Bogor, Januari 2013

Tim Penyusun


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t JJ ^

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

iii

SIMBOL-SIMBOL

iv

PANDUAN LEMBAR FOTO FAUNA

v

I.

PENDAHULUAN

1

II.

URAIAN SINGKAT FAUNA YANG DITEMUKAN

2

III.

CIRI MORFOLOGIS FAUNA UNTUK IDENTIFIKASI

4

3.1.

Aves (Burung)

4

3.2.

Mamalia

5

3.3.

Herpetofauna

6

3.4.

Kupu-kupu

6

3.5.

Ikan

3.6.

Moluska

IV.

8 10

DESKRIPSI JENIS FAUNA

11

4.1.

Aves (Burung)

12

4.2.

Mamalia

84

4.3.

Herpetofauna

90

4.4.

Kupu-kupu

103

4.5.

Ikan

119

4.6.

Moluska

143

DAFTAR PUSTAKA

157


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t JJJ ^

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU Tata Nama, dalam buku ini termasuk klasifikasi suku/famili, nama ilmiah, nama umum (common name) dan nama Indonesia. t Mamalia mengacu dari buku Mamalia Di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam (Payne et al. 2000) t Burung mengacu dari Daftar Burung Indonesia (DBI) No. 2 (Sukmantoro et al. 2007). t Herpetofauna, Amfibi mengacu dari buku “Amfibi Jawa dan Bali” (Iskandar 1998) dan Reptil mengacu dari buku “The Snakes of Malaya” (Tweedie 1983). t Kupu-kupu mengacu dari buku Practical Guide to the Butterflies of Bogor Botanical Garden (Peggie & Mohammad 2006). t Ikan dan moluska mengacu pada buku FAO Species Identification Guide for Fishery Purpose (FAO 1999), Fish Base (http://fishbase.org), dan World Register of Marine Species (http://www.marinespecies.org) Deskripsi, menjelaskan ciri-ciri fisik yang dimiliki dari setiap jenis fauna. Suara, merupakan bunyi yang biasa disuarakan oleh fauna. t Suara mamalia berdasarkan Payne (2000) t Suara burung berdasarkan Mackinnon et al. (1998). t Suara herpetofauna berdasarkan Iskandar (1998) dan Tweedie (1983). t Habitat, menjelaskan habitat tempat ditemukan burung secara umum maupun secara khusus di hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t JW ^

SIMBOL - SIMBOL STATUS PERLINDUNGAN

Dilindungi

Tidak Dilindungi

STATUS PERDAGANGAN

Status Perlindungan yang mengacu pada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia: t Undang-undang No.5 Tahun 1950 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya t Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa t PP No. 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar

STATUS KETERANCAMAN

Apendiks Cites I Least Concern

Near Threatened

Apendiks Cites II

Non Apendiks Cites

Not Evaluated

Berdasarkan CITES (konvensi internasional untuk perdagangan satwa yang terancam punah). Konvensi ini menggolongkan jenis-jenis satwa dalam daftar Apendiks: t Apendiks I: jenis-jenis yang telah terancam kepunahan dan perdagangannya harus diatur dengan aturan yang benar-benar ketat dan hanya dibenarkan untuk hal-hal khusus. t Apendiks II: jenis-jenis yang populasinya genting mendekati terancam punah sehingga kontrol perdagangannya secara ketat dan diatur dengan aturan yang ketat. t Non Apendiks (NA): jenis-jenis yang belum terdaftar dalam penggolongan di atas.

Mengacu pada Redlist IUCN 2012,2 yang meliputi: t EX = Extinct (punah) t CR = Critically Endangered (kritis) t EN = Endangered (genting) t VU = Vulnerable (rentan) t NT = Near Threatened (terancam punah) t LC = Least Concern (tidak dicantumkan dalam daftar) t DD = Data Deficient (data kurang) t NE = Not Evaluated (belum dievaluasi)


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t W ^

HABITAT

Terdapat beberapa simbol gambar yang menggambarkan habitat fauna secara khusus di habitat Hutan Lindung dan Suaka Margasatwa Muara Angke.

Mangrove Pohon selain mangrove Alang-alang, semak belukar, rumpun gelagah Perairan (rawa, kolam, tambak, sungai, laut) Tanah terbuka termasuk berpasir dan berlumpur

PERILAKU AKTIF

KUNCI IDENTIFIKASI JENIS FAUNA Identifikasi jenis fauna dibedakan berdasarkan palet warna yang digambarkan sebagai berikut :

Diurnal (pagi dan sore hari)

Nocturnal (malam hari)

Berdasarkan CITES (konvensi internasional untuk perdagangan satwa yang terancam punah). Konvensi ini menggolongkan jenis-jenis satwa dalam daftar Apendiks: t Apendiks I: jenis-jenis yang telah terancam kepunahan dan perdagangannya harus diatur dengan aturan yang benar-benar ketat dan hanya dibenarkan untuk hal-hal khusus. t Apendiks II: jenis-jenis yang populasinya genting mendekati terancam punah sehingga kontrol perdagangannya secara ketat dan diatur dengan aturan yang ketat. t Non Apendiks (NA): jenis-jenis yang belum terdaftar dalam penggolongan di atas.

Burung (Jenis burung air, pantai dan laut), Herpetofauna ikan dan molluca Burung (Jenis burung migran) dan mamalia Burung (Jenis burung arboreal (di pohon)) dan Kupu-kupu


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

KAWASAN RESTORASI MANGROVE EKOWISATA MANGROVE HUTAN LINDUNG

TAMAN WISATA ALAM

PENGEMBANGAN BIOTA MANGROVE

ABORETUM MANGROVE

EKOWISATA MANGROVE

Sabuk Hijau Mangrove Kawasan Muara Angke DKI Jakarta


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

I. PENDAHULUAN

HUTAN LINDUNG

SUAKA MARGASATWA

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Kawasan hutan mangrove Angke Kapuk terletak di wilayah Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada posisi geografis antara 6째05` sampai 6째10` Lintang Selatan dan antara 106째43` sampai 106째48` Bujur Timur. Kawasan hutan ini luasannya sekitar 327,61 ha yang meliputi hutan lindung (44,76 ha), hutan wisata (99,82 ha), Suaka Margasatwa Muara Angke yang ditetapkan tahun 1998 (25,02 ha), dan Hutan dengan Tujuan Istimewa (LDTI) yang terdiri atas Kebun Pembibitan Mangrove 10,51 ha, Transmisi PLN 23,07 ha, Cengkareng Drain 28,93 ha serta Jalan Tol dan Jalur Hijau 95,50 ha. Kawasan ini berbatasan dengan PT Mandara Permai di bagian selatan, Laut Jawa di bagian utara, Sungai Angke di bagian timur dan Sungai Kamal di bagian barat. Pada kawasan hutan mangrove Angke Kapuk, selain terdapat vegetasi mangrove yang tumbuh relatif massif di Hutan Lindung Muara Angke, Suaka Margasatwa Muara Angke, dan dan Taman Wisata Mangrove, tumbuh juga beberapa jenis mangrove secara sporadic dengan kelimpahan yang relatif sedikit di pematang-pematang tambak di sepanjang jalan Tol Sedyatmo dan sekitarnya. Saat ini areal-areal tambak yang terbuka sudah ditanami jenis tumbuhan mangrove (umumnya Rhizophora spp.). Semakin bertambahnya tutupan vegetasi mangrove di kawasan hutan ini menambah daya tarik bagi beragam jenis fauna (reptil, mamalia, serangga, burung, ikan dan biota air lainnya) untuk mendatangi kawasan hutan mangrove Angke Kapuk untuk mencari makan. Oleh karena itu, nampaknya kawasan hutan ini merupakan kawasan pendukung bagi kehidupan beragam jenis fauna (terutama fauna laut dan burung-burung) di Teluk Jakarta, khususnya bagi burung-burung yang hidup berkembang biak di Pulau Rambut, Pulau Bokor dan Pulau Dua. Sehubungan dengan itu, buku ini menyajikan beragam jenis fauna yang berhasil ditemukan di kawasan hutan Angke Kapuk dengan cara menjelejah seluruh kawasan tersebut.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

II. URAIAN SINGKAT FAUNA YANG DITEMUKAN 2.1

Aves (Burung) Hutan mangrove menjadi tempat bagi burung merandai. Selain itu terdapat tipe habitat lain seperti semakbelukar, rawa air payau, rumpun gelagah, tambak, gosong lumpur yang menjadi habitat burung pantai dan jenis burung lain. Hasil survei di kawasan hutan mangrove Angke Kapuk mencatat 59 jenis burung dari 25 Famili. Famili Ardeideae memiliki jumlah jenis burung terbanyak sejumlah 10 jenis. 2.2

Mamalia Mamalia memiliki ciri khas melahirkan dan menyusui anaknya (kecuali beberapa jenis mamalia di Australia dan Papua Nugini. Kebanyakan mamalia memiliki bulu atau rambut. Selain itu semua jenis mamalia berdarah panas dan hampir semuanya memiliki ciri anatomi tubuh bagian dalam. Kebanyakan jenis tersebut memiliki empat tungkai, dua di belakang dan dua di depan, sayap atau lengan. Mamalia yang ditemukan di kawasan hutan mangrove Angke Kapuk sebanyak 4 jenis dengan Famili Pteropopidae, Cercopithecidae, Sciuridae dan Muridae. Adapun jenis mamalia yang ditemukan antara lain kalong besar (Pteropus vampirus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), bajing kelapa (Callosciurus notatus) dan tikus belukar (Rattus tiomanicus). Jenis mamalia yang dominan terdapat di kawasan hutan Angke Kapuk baik dari segi jumlah maupun intensitas penjumpaan adalah monyet ekor panjang. 2.3

Herpetofauna Herpetofauna adalah satwa yang masuk kedalam kelas amfibi dan reptil. Amfibi adalah satwa yang hidup di dua alam yaitu darat dan air. Amfibi adalah salah satu satwa bertulang belakang yang tergantung pada suhu lingkungan. Reptil memiliki kulit yang tertutup dengan sisik. Reptilia biasanya ada yang aktif pada siang hari (diurnal) dan aktif pada malam hari (nokturnal). Reptilia sama halnya dengan amfibi merupakan satwa yang tergantung pada suhu lingkungan. Herpetofauna yang berhasil ditemukan di kawasan hutan mangrove Angke Kapuk berjumlah 11 jenis, yaitu 9 jenis reptil dan 2 jenis amfibi. Herpetofauna yang ditemukan di kawasan hutan ini terdiri dari 8 famili yaitu Colubridae, Agamidae, Geomydidae, Scincidae, Gekkonidae, Aranidae, Bufonidae dan Ranidae. Famili terbanyak yang ditemukan adalah Famili Colubridae yaitu jenis Ahaetulla prasina, Homalopsis buceata, dan Boiga dendrophila. Herpetofauna

yang istimewa atau yang sering menghuni hutan mangrove Angke Kapuk antara lain Homalopsis buccata, Varanus salvator dan Boiga dendrophila. 2.4

Kupu-kupu Kupu-kupu termasuk kedalam ordo Lepidoptera berasal dari bahasa yunani Lepis (sisik) dan Petron (sayap) yang artinya kupu-kupu sayap yang bersisik. Siklus hidup kupu-kupu terjadi melalaui empat fase yaitu telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu, masa hidup kupu-kupu tidak lebih dari 40 hari, dan masa aktif kupu-kupu mulai dari jam 08.00-12.00 dan 15.00-17.00. Kupu-kupu di Indonesia terbagi kedalam 5 Famili yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Licaenidae, dan Hesperidae. Kupu-kupu yang ditemukan di kawasan hutan Angke Kapuk terdiri dari 11 jenis kupu-kupu dari 3 Famili (Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae). Jenis kupu-kupu yang ditemukan di kawasan hutan Angke Kapuk ini adalah Graphium sarpedon, Papilio demoleus, Papilio memnon, Appia olferna, Delias hyparete, Eurema sari, Danaus chrysippus, Hypolimnas bolina, Junonia atlites, Junonia orithya, Phaedyma columell. Jenis yang paling banyak ditemukan di kawasan hutan mangrove Angke Kapuk ini adalah Delias hyparete. 2.5

Ikan Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Jenis ikan yang ditemukan di kawasan hutan Angke Kapuk terdiri atas 19 jenis yang merupakan anggota dari 15 Famili sebagai berikut: Osphronemidae, Sillaginidae, Scatophagidae, Clupeidae, Poeciliidae, Cichlidae, Synbranchidae, Mugilidae, Leioghnatidae, Hemiramphidae, Gobiidae, Polynemidae, Cyglossidae, dan Chanidae. 2.6

Moluska Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Jenis moluska yang ditemukan di kawasan hutan Angke Kapuk terdiri atas 7 jenis yang merupakan anggota dari 7 Famili. Famili-Famili tersebut antara lain: Arcidae, Ellobiidae, Onchidiidae, Mytilidae, Ampullaridae, Planaxidae, dan Tetraclitelinae.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Kuntul Perak (Egretta intermedia) Bertengger pada pepohonan hutan mangrove


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

III. CIRI MORFOLOGIS FAUNA UNTUK IDENTIFIKASI 3.1

AVES (BURUNG)

Cara identifikasi jenis burung dapat melihat beberapa kombinasi sifat burung termasuk penampilan tubuh (morfologi), suara, perilaku dan tempat dimana burung itu hidup (habitat). Khusus untuk penampilan tubuh Gambar 1

(morfologi), setiap jenis burung memilikki ciri khas baik corak, tanda dan warna di bagian tertentu pada tubuhnya. Penampilan tubuh (morfologi) jenis burung dijelaskan pada gambar 1.

Morfologi jenis burung (Mackinnon 1993)

Keterangan : 1 Rahang atas paruh 2 Rahang bawah paruh 3 Dahi 4 Kekang 5 Daerah malar atau kumis 6 Dagu 7 Lingkar mata 8 Mahkota 9 Alis 10 Garis mata 11 Kerongkongan 12 Penutup telinga 13 Tengkuk 14 Dada 15 Mantel

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Bahu atau lekukan sayap Perut Penutup sayap Punggung Sisi perut Bulu Bulu sekunder Penutup ekor bagian atas Bulu primer Ekor Penutup ekor bagian bawah Paha Tungkai Jari Kuku


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

3.2

MAMALIA

Jejak suatu binatang sering berguna untuk mengidentifikasi mamalia, bahkan mengukur dan menghitung jejak tersebut secara hati-hati dapat memberikan informasi tentang struktur umur. Banyak mamalia dapat diketahui kehadirannya berdasarkan bunyi yang ditimbulkan oleh gerakannya dalam mematahkan dahan/ranting atau gemerisik dedaunan. Bahkan beberapa jenis mamalia dapat dengan mudah dikenali dari suara yang dikeluarkannnya, seperti primata, bajing dan kijang.

dari jarak jauh, tetapi mamalia berukuran kecil harus ditangkap untuk mengetahui lebih pasti jenisnya. Bahkan untuk jenis mamalia tertentu seperti kelelawar giginya perlu diamati untuk mengidentifikasi jenisnya. Ciri lain seperti warna sering dapat membantu dalam mengidentifikasi jenis mamalia. Penggunaan warna dalam mengidentifikasi jenis harus hati-hati karena mamalia muda warnanya sering berbeda dengan mamalia berumur dewasa.

Ukuran badan merupakan salah satu ciri yang sering digunakan untuk membedakan sebagian besar mamalia. Mamalia yang berukuran relatif besar dapat diidentifikasi

3.3

HERPETOFAUNA

3.3.1

Amfibi

Cara identifikasi amfibi adalah dengan melihat ciri morfologi antara lain warna kulit, permukaan kulit, bentuk tubuh, panjang tubuh dan berat tubuh. Warna kulit biasanya pada jantan dan betina berbeda sehingga perlu diperhatikan. Sebagai contoh bentuk tubuh amfibi yang lebih ramping biasanya adalah katak sedangkan yang bentuknya besar dan

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.

tidak ramping adalah kodok. Sedangkan permukaan kulit licin biasanya adalah katak dan permukaan kasar adalah kodok. Selain itu ciri-ciri seperti bentuk dan bagian-bagian tubuh sangat membantu dalam proses identifikasi. Bagian-bagian tubuh Amfibi terdiri atas (Gambar 2):

Dorsolateral Tympanum Mulut Nuptial pads Selaput Jari Lekukan jari Smooth tips Conical tips Flattened tips with circum marginal groove Spatulated tips Clawes tips Kelenjar paratoid Lipatan supraorbital Parietal

Gambar 2

Bagian-bagian tubuh Amfibi (Iskandar 1998)


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

3.3.2

Ular

Cara identifikasi ular adalah dengan melihat ciriciri tubuh, jumlah sisik, panjang tubuh dan berat tubuh. Identifikasi ular yang paling mudah adalah dengan cara menghitung jumlah sisik ventral (perut), dorsal (punggung), Gambar 3

3.3.3

dan sisik subkaudal. Selain itu, identifikasi ular dapat dilakukan dengan cara melihat ciri-ciri tubuh yang ada seperti sisik labial, sisik temporal, supraorcular dan lain-lain seperto yang dijelaskan pada gambar di bawah

Bagian-bagian tubuh ular (McKay 2006)

Kura-kura

Identifikasi kura-kura dilakukan dengan cara melihat ciri-ciri yang ada pada perisai atas (Plastron) dan perisai bawah (karapas), dapat dilihat apakah perisai tersebut lunak Gambar 4

atau tidak. Lokasi penemuan di air tawar atau air laut dan bentuk tungkai.

Bagian-bagian tubuh kura-kura (McKay 2006)


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

3.4

KUPU-KUPU

Identifikasi jenis kupu-kupu dilihat dari warna sayap depan dan sayap belakang yang terdapat pada bagian atas atau bagian bawah kupu-kupu, warna itu tersusun dari sisik-sisik berbentuk segitiga atau memanjang yang melekat

secara tumpang tindih, setiap jenis kupu-kupu memiliki degradasi warna yang berbeda-beda sebagai ciri suatu jenis kupu-kupu.

Keterangan: 1. Antena 2. Kepala 3. Mata majemuk 4. Probocis 5. Kaki 6. Thoraxs 7. Abdomen 8. Sayap belakang 9. Sayap depan

Gambar 5

3.5

Bagian-bagian tubuh kupu-kupu

IKAN

3.5.1. Bentuk Tubuh Simetris bilateral adalah tubuh dibelah dua secara membujur/memanjang tubuh mulai dari pertengahan ujung kepala sampai ekor akan menghasilkan dua belahan tubuh yang serupa. 1. Pipih/kompres yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil dibanding tinggi tubuh. 2. Picak/depres yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya. 3. Torpedo/fusiform yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya. 4. Ular/anguilliform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai belut atau ular. 5. Tali/filiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali.

6. Pita/taeniform/flattedform yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai pita. 7. Panah/sagittiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah. 8. Bola /globiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai bola. 9. Kotak/ostraciform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

3.5.2. Morfologi

Gambar 6

Fork length Dorsal fin Anal fin Caudal fin Ventral fin Pectoral fin Finlet Skut Kil Adipose fin Adipose eyelid Linea lateralis

= = = = = = = = = = = =

Bagian-bagian tubuh ikan

panjang total tubuh (FL) sirip dorsal/ sirip punggung sirip anal/ sirip dubur sirip kaudal/ sirip ekor sirip ventral/ sirip perut sirip pektoral/ sirip dada sirip-sirip kecil yang terdapat di belakang sirip dorsal dan sirip anal kelopak tebal pada bagian ventral atau bagian pangkal ekor ikan rigi-rigi yang puncaknya meruncing dan terdapat pada pada batang ekor sirip lunak tambahan berupa lapisan lemak yang ada di belakang sirip dorsal lapisan lemak yang melindung mata garis yang dibentuk oleh pori-pori, memanjang pada tubuh ikan (LL)

3.5.3. Bentuk mulut

Gambar 7

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mulut dapat disembulkan Mulut tidak dapat disembulkan Posisi terminal Posisi sub terminal Posisi superior Posisi inferior

= = = = = =

Bentuk mulut ikan

mulut masih bisa ditarik dan dipanjangkan mulut tidak bisa dipanjangkan lagi mulut yang terletak di ujung hidung mulut yang terletak dekat ujung hidung mulut yang terletak di atas hidung. mulut yang terletak di bawah hidung


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

3.5.4. Bentuk ekor

Gambar 8

1. 2. 3. 4.

Sabit Cagak Mendatar Lekuk tunggal

= = = =

Bentuk ekor ikan

Lunate Forked Truncate Emarginate

5. Membundar 6. Lekuk ganda 7. Baji

= Rounded = Double emarginate = Pointed

3.5.5. Migrasi 1. Diadromous adalah spesies yang bermigrasi antara air tawar dan air masin. Kategori ini terbagi atas 3 bagian: t "OBESPNPVT BEBMBI JLBO ZBOH UJOHHBM EJ BJS BTJO UFUBQJ BLBO CFSNJHSBTJ LF BJS UBXBS CJMB UJCB NVTJN CFSUFMVS t $BUBESPNPVT BEBMBI LBO ZBOH UJOHHBM EJ BJS UBXBS EBO CFSNJHSBTJ LF BJS NBTJO VOUVL CFSUFMVS t "NQIJESPNPVT BEBMBI JLBO ZBOH TFOUJBTB CFSHFSBL EJ BOUBSB BJS UBXBS EBO BJS BTJO 2. Potamodromous adalah ikan yang hanya bermigrasi antara air tawar saja. 3. Oceanodromous adalah ikan yang bermigrasi di sekitar air asin saja. 3.5.6. Habitat 1. Ikan demersal Ikan adalah ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan. 2. Ikan pelagis adalah ikan yang habitatnya di kedalaman permukaan air disebut juga ikan berminyak. 3. Ikan benthopelagik adalah ikan yang habitatnya di antara dasar dan permukaan perairan (kolom)

3.6

MOLUSKA

Moluska diidentifikasi dengan memperhatikan bagian-bagian tubuhnya sebagai berikut: (1) Panjang (length) gastrophoda (2) Jumlah gelung (spire), kecuali ulir badan (body whorl) (3) Arah putaran gelung (spire) dari arah kanan ke kiri atau sebaliknya (4) Warna atau corak yang terdapat pada cangkang (5) Habitat atau tempat hidup dari jenis moluska tersebut. Bagian-bagian tubuh moluska kelas gastropoda dapat disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9 Bagian-bagian tubuh moluska kelas gastropoda (Laga et al. 2009)



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

IV. DESKRIPSI JENIS FAUNA

4.1 AVES (BURUNG)

Phalacrocorax sulcirostris Nama ilmiah: Phalacrocorax sulcirostris Nama lokal: Pecuk Padi Hitam Nama umum: Little Black Cormorant Suku/famili: Phalacrocoracidae Deskripsi: Berukuran Âą 61 cm, berwarna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Pada masa berbiak, terdapat bercak putih pada sisi kepala dan di belakang mata. Penutup sayap abu-abu, sisi sayap hitam dan terlihat bersisik. Kulit muka dan kantung paruh abu-abu-biru. Iris hijau, paruh keabuan, kaki hitam. Suara: Ketika di sarang bersuara parau, pecah dari tenggorokan. Kebiasaan: Berkumpul dalam kelompok di atas pohon yang gundul. Umumnya hidup dalam kelompok kecil dan berbaur dengan jenis pecuk yang lain, tetapi sering juga terlihat sendirian. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan pada pepohonan mangrove dekat kolam, muara dan rawa. Kadang-kadang hidup di tepi laut dan tambak.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Phalacrocorax niger Nama ilmiah: Phalacrocorax niger Nama lokal: Pecuk Padi Kecil Nama umum: Little Cormorant Suku/famili: Phalacrocoracidae Deskripsi: Berukuran Âą 56 cm, berwarna hitam. Pada masa berbiak: bulu hijau kehitaman dengan beberapa bulu putih kecil pada sisi kepala, di atas mata, dan pada bagian sisi leher. Pada masa tidak berbiak: tidak ada bulu-bulu kecil, tetapi dagu (dan kadangkadang tenggorokan) putih. Iris hijau-biru, paruh coklat dengan ujung hitam dan pangkal keunguan, kaki hitam. Suara: Panggilan yang panjang “keh-eh-eh-eh-eh-eâ€?. Kebiasaan: Berkumpul dalam kelompok di atas pohon yang gundul. Umumnya hidup dalam kelompok kecil dan berbaur dengan jenis pecuk yang lain, tetapi sering juga terlihat sendirian. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Mendiami hutan mangrove, danau, rawa tergenang dan muara sungai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Anhinga melanogaster Nama ilmiah: Anhinga melanogaster Nama lokal: Pecuk Ular Asia Nama umum: Oriental Darter Suku/famili: Phalacrocoracidae Deskripsi: Mudah dikenali, berukuran Âą 84 cm. Memiliki leher ramping dan sangat panjang, serta kepala sempit-kecil. Kepala dan leher coklat, ada setrip dagu putih sepanjang leher. Bulu pada bagian lainnya kehitaman, bulu pe nutup putih halus dengan pinggir hitam. Iris coklat, paruh coklat kekuningan, garis punggung hitam, kaki keabuan. Suara: Suara bergemerincing dan berdeklik, suara seperti men jerit ketika bercumbu. Kebiasaan: Berkumpul dalam kelompok di atas pohon yang gundul. Sering terbang berputar-putar sendirian, mencari ma kan pada genangan air yang bersih. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Mendiami hutan mangrove, berada di dekat genangan air seperti kolam ataupun sungai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Ardea cinerea Nama ilmiah: Ardea cinerea Nama lokal: Cangak Abu Nama umum: Grey Heron Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran Âą 92 cm, berwarna putih, abu-abu, dan hitam. Dewasa: garis mata, jambul, bulu terbang, bahu, dan dua buah garis pada dada hitam; kepala, leher, dada, dan punggung putih, dengan beberapa coretan kebawah, bagian yang lain abu-abu. Kepala burung muda lebih abu-abu dan tidak ada warna hitam. Iris kuning, paruh kuning kehijauan, kaki kehitaman. Suara: “Krookâ€? yang parau dan suara seperti angsa. Kebiasaan: Sering mengendap-endap sendirian di dekat perairan untuk menangkap ikan, beristirahat di atas pepohonan. Terbang sendirian dengak kepakan sayap yang berat perlahan. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan bertengger pada pohon-pohon hutan mangrove, berada dekat dengan kolam, rawa atau danau. Terkadang terdapat didalam rumpun gelagah.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Fregata minor Nama ilmiah: Fregata minor Nama lokal: Cikalang Besar Nama umum: Great Frigatebird Suku/famili: Fregatidae Deskripsi: Berukuran Âą 95 cm, berbulu gelap. Bulu jantan hitam, kecuali garis pucat melintang pada penutup sayap atas dan kantung paruh merah padam. Betina: hitam khas, dagu dan tenggorokan putih keabuan, dada bagian atas putih, sedikit warna putih pada pangkal sayap bawah, lingkar mata merah kemerahjambuan. Iris coklat, paruh biru suram (jantan) atau kemerahjambuan (betina), kaki kemeraha. Suara: Berbunyi seperti keledai, mengeluarkan suara gemerincing dan panggilan bernada naik turun di tempat bersarang, tetapi diam ketika berada di laut. Kebiasaan: Biasa terbang membumbung di atas perairan, melayang mengikuti udara atau berputar-putar dan menyelam mengejar kawanan ikan. Frekuensi perjumpaan: Sangat jarang dijumpai. Habitat: Mendiami hutan mangrove, danau, rawa tergenang dan muara sungai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Ardea purpurea Nama ilmiah: Ardea purpurea Nama lokal: Cangak Merah Nama umum: Purple Heron Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran Âą 80 cm, berwarna abu-abu, coklat berangan, dan hitam. Topi hitam dengan jambul menjuntai. Terdapat setrip hitam menurun sepanjang leher yang merah-karat khas. Punggung dan penutup sayap abu-abu, bulu terbang hitam. Bulu lainnya coklat kemerahan. Iris kuning, paruh coklat, kaki coklat kemerahan. Suara: “Uakâ€? yang keras. Kebiasaan: Sering mengendap-endap sendirian di dekat perairan untuk menangkap ikan, beristirahat diatas pepohonan. Terbang sendirian dengak kepakan sayap yang berat perlahan. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan bertengger pada pohon-pohon hutan mangrove, berada dekat dengan kolam, rawa atau danau. Terkadang terdapat didalam rumpun gelagah.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Dupetor flavicollis Nama ilmiah: Dupetor flavicollis Nama lokal: Kokokan Laut Nama umum: Striated Heron Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran ± 45 cm, berwarna abu-abu gelap. Dewasa: mahkota hitam kehijauan mengilap, jambul panjang berjuntai, ada garis hitam mulai dari pangkal paruh ke bawah sampai mata dan pipi. Sayap dan ekor biru kehitaman, mengilap kehijauan, dan berpinggir kuning tua. Perut abu-abu kemerahmudaan, dagu putih. Betina sedikit lebih kecil daripada jantan. Burung muda: coklat bercoret-coret dengan bintik-bintik putih. Iris kuning, paruh hitam, kaki kehijauan. Suara: Keras “kwok” bila terganggu, juga derikan “ki-ki-ki-ki”. Kebiasaan: Terlihat sendirian mencari makan dekat dengan perairan. Terkadang bersembunyi dan diam di perakaran pohon mangrove. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat di hutan mangrove, daerah pantai, sepanjang aliran sungai, kolam dan tambak.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Nycticorax nycticorax Nama ilmiah: Nycticorax nycticorax Nama lokal: Kowak Malam Kelabu Nama umum: Black-crowned Night-heron Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran ± 61 cm, kepala besar tubuh kekar, berwarna hitam dan putih. mahkota hitam, leher dan dada putih, dua bulu panjang tipis terjuntai dari tengkuk yang putih, punggung hitam, sayap dan ekor abu-abu. Re: tubuh coklat bercoretan dan berbintik-bintik. Saat berbiak: kaki dan kekang menjadi merah. Iris kuning dan paruh hitam pada remaja. Iris merah dan paruh merah pada dewasa. Kaki hitam. Suara: “Wok” atau “kowak” yang parau saat terbang, dan uakan serak jika terganggu. Kebiasaan: Terbang berkoloni menuju perairan seperti pinggir sungai, tambak, rawa untuk mencari makan. Beristirahat di pepohonan dan berbaur dengan burung air lain. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan di hutan mangrove dan pepohonan di pinggir sungai.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Ardeola speciosa Nama ilmiah: Ardeola speciosa Nama lokal: Blekok Sawah Nama umum: Javan Pond-heron Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran Âą 45 cm, sayap putih, coklat bercoret-coret. Saat berbiak: kepala dan dada kuning tua, punggung nyaris hitam, tubuh bagian atas lainnya coklat bercoretcoret, tubuh bagian bawah putih. Saat terbang terlihat kontras. Iris kuning, paruh kuning berujung hitam, kaki hijau buram. Suara: “Krakâ€? jika tergangggu. Kebiasaan: Sering mengunjungi sungai, tambak, kolam untuk mencari makan. Berkoloni dengan burung air lainnya ketika beristirahat dekat dengan perairan. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Hidup di hutan mangrove, tambak, kolam atau daerah lain yang berair.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Bubulcus ibis Nama ilmiah: Bubulcus ibis Nama lokal: Kuntul Kerbau Nama umum: Catle Egret Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran kecil 50 cm, berwarna putih. Pada masa berbiak: putih, dengan kepala, leher, dan dada jingga pupus; iris, kaki, dan kekang merah terang. Pada masa tidak berbiak: putih, kecuali sapuan jingga pada dahi sebagian burung. Dapat dibedakan dari kuntul lainnya karena tubuh lebih tegap, leher lebih pendek, kepala lebih bulat, serta paruh lebih pendek dan tebal. Suara: Pendiam, terdengar kuakan di koloni sarang. Kebiasaan: Mencari makan dalam kelompok kecil di perairan dangkal. Ketika beristirahat berbaur dengan jenis burung air lain. Bertengger pada pepohonan hutan mangrove. Terkadang berkumpul pada rumput yang tergenang. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Hidup di hutan mangrove, sepanjang gosong lumpur dan pasir, kolam dan tambak.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Egretta alba Nama ilmiah: Egretta alba Nama lokal: Kuntul Besar Nama umum : Great Egret Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran Âą 95 cm, berbulu putih. Jauh lebih besar daripada kuntul putih lain, dengan paruh lebih berat dan leher bersimpul khas. Pada masa tidak berbiak: kulit muka biru-hijau tidak berbulu, paruh hitam, bagian paha merah tidak berbulu, dan kaki hitam. Pada masa tidak berbiak: kulit muka kekuningan, paruh kuning dan biasanya berujung hitam, kaki dan tungkai hitam. Iris kuning. Suara: “Kraa-aâ€? rendah pada situasi bahaya. Kebiasaan: Mencari makan dalam kelompok kecil di perairan dangkal. Ketika beristirahat berbaur dengan jenis burung air lain. Bertengger pada pepohonan hutan mangrove. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Hidup di hutan mangrove, sepanjang gosong lumpur dan pasir, kolam dan tambak.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Egretta intermedia Nama ilmiah: Egretta intermedia Nama lokal: Kuntul Perak Nama umum: Catle Egret Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran Âą 69 cm, berbulu putih. Ukurannya di antara Kuntul besar dan Kuntul kecil. Ciri utamanya adalah paruh agak pendek dan leher berbentuk S tanpa simpul. Pada masa berbiak: ada berkas bulu putih panjang pada punggung dan dada, paruh dan paha merah muda, kulit muka abu-abu. Iris kuning, paruh kuning berujung coklat, tungkai dan kaki hitam. Suara: Agak diam. Bila terganggu: “kroaa-krâ€? sambil lepas landas. Kebiasaan: Mencari makan dalam kelompok kecil di perairan dangkal. Ketika beristirahat berbaur dengan jenis burung air lain. Bertengger pada pepohonan hutan mangrove. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Hidup di hutan mangrove, sepanjang gosong lumpur dan pasir, kolam dan tambak.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Egretta garzetta Nama ilmiah: Egretta garzetta Nama lokal: Kuntul Kecil Nama umum: Little Egret Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran Âą 60 cm, berbulu putih. Perbedaannya dengan Kuntul kerbau adalah ukuran lebih besar, badan lebih ramping, paruh hitam, dan kaki hitam (dengan atau tanpa jarik kuning). Perbedaan lainnya adalah pada masa berbiak: bulu putih bersih, tengkuk berbulu tipis panjang, bulu pada punggung dan dada berjuntai. Iris kuning, kulit muka kuning kehijauan (kemerah-jambuan pada masa berbiak), paruh selalu hitam, tungkai dan kaki hitam (dengan jari kuning pada ras pendatang migrasi). (kemerahjambuan pada masa berbiak), paruh selalu hitam, tungkai dan kaki hitam (dengan jari kuning pada ras pendatang migrasi). Suara: Pendiam, kecuali kuakan parau pada tempat bersarang. Kebiasaan: Mencari makan dalam kelompok kecil di perairan dangkal. Ketika beristirahat berbaur dengan jenis burung air lain. Bertengger pada pepohonan hutan mangrove. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat pada hutan mangrove, tepi sungai, gosong pasir dan lumpur, dan sungai kecil di pesisir.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Ixobrychus cinnamomeus Nama ilmiah: Ixobrychus cinnamomeus Nama lokal: Bambangan Merah Nama umum: Cinnamon Bittern Suku/famili: Ardeidae Deskripsi: Berukuran ± 41 cm, berwarna jingga kayu manis. Jantan: tubuh bagian atas coklat berangan, tubuh bagian bawah jingga kuning tua dengan garis tengah berupa coretan hitam, ada coretan hitam pada sisi tubuh dan coretan keputih-putihan pada sisi leher. Betina: lebih suram dan coklat, topi hitam, tubuh bagian bawah bercoret-coret, tubuh bagian atas bergaris-garis dan berbintik. Iris kuning, sera jingga, paruh kuning, kaki hijau. Suara: “Uak” jika terganggu, pada waktu bercumbu, bunyi rendah “kokokokokoko” dan “geg-geg”. Kebiasaan: Bersifat pemalu dan biasanya bersembunyi dibalik semak-semak, terbang ketika terganggu. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Ditemukan dekat hutan mangrove khususnya daerah rawa-rawa air tawar, rumpun buluh di sepanjang sungai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Dendrocygna javanica Nama ilmiah: Dendrocygna javanica Nama lokal: Belibis Batu Nama umum: Black-crowned Night-heron Suku/famili: Anatidae Deskripsi: Berukuran Âą 41 cm, berwarna coklat kemerahan. Sangat mirip Belibis kembang: mahkota gelap, kepala dan leher kuning, punggung coklat, tubuh bagian bawah coklat kemerahan. Iris coklat, paruh hitam, kaki kelabu gelap. Suara: Melengking, siulan berirama “sisik, sisikâ€? sewaktu terbang. Kebiasaan: Berenang di rawa-rawa dalam kelompok kecil. Beristirahat di tepian air yang berumput dan terbuka. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Terdapat di rawa hutan mangrove dan sawah.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Anas gibberifrons Nama ilmiah: Anas gibberifrons Nama lokal: Itik Benjut Nama umum: Sunda Teal Suku/famili: Anatidae Deskripsi: Berukuran Âą 42 cm, berwarna coklat abu-abu. Mahkota coklat gelap kemerahan. Muka dan leher kekuningan, kadang-kadang hampir putih. Bagian sisi dan punggung coklat kemerahan, sayap kehitaman berbaur hijau biru mengilap. Sewaktu terbang, bulu ketiak putih dan terlihat bercak putih. Iris coklat-merah, paruh abu-abu kebiruan dengan bercak kuning dekat ujungnya, kaki dan tungkai abu-abu. Suara: “Pipâ€? jelas; betina: seperti tawa terkekeh-kekeh (sering pada waktu malam). Kebiasaan: Dijumpai berpasangan atau kelompok kecil berenang di rawa-rawa, pantai atau kolam. Frekuensi perjumpaan: Cukup mudah dijumpai. Habitat: Terdapat pada rawa mangrove, rawa payau, kolam, dan sungai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Porzana pusilla Nama ilmiah: Porzana pusilla Nama lokal: Tikusan Kerdil Nama umum: Baillon’s Crake Suku/famili: Rallidae Deskripsi: Berukuran ¹ 18 cm, berparuh pendek. Tubuh coklat keabuan, dengan coretan putih pada punggung serta garis putih halus pada sisi tubuh dan ekor bagian bawah. Mahkota dan tubuh bagian atas coklat, bercoret hitam dan putih. Dagu putih, dada dan muka abu-abu, garis mata gelap. Iris merah, paruh kuning, tungkai kuning kehijauan. Suara: Teriakan bergetar yang menurun, mirip suara titihan. Kebiasaan: Berjalan di atas lumpur untuk mencari makan, berbaur dengan jenis tikusan lain. Terlihat di antara akar-akar pohon mangrove dan terkadang bersembunyi dibalik rumpun buluh. Frekuensi perjumpaan: Cukup mudah dijumpai. Habitat: Menghuni hutan mangrove, rawa-rawa di pinggir danau, paya berumput dan rumpun buluh.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Porzana fusca Nama ilmiah: Porzana fusca Nama lokal: Tikusan Merah Nama umum: Ruddy-breasted Crake Suku/famili: Rallidae Deskripsi: Berukuran ± 21 cm, tubuh coklat kemerahan. Paruh pendek, kepala dan dada coklat berangan tua, dagu putih. Mahkota bagian belakang dan tengkuk coklat, perut dan ekor bagian bawah kehitaman dengan garis putih halus. Mirip Tikusan ceruling dan Tikusan kaki-merah, tetapi lebih kecil dan tidak ada warna putih pada sayap. Iris merah, paruh coklat, kaki merah. Suara: Pada masa berbiak agak pendiam, derakan halus “tiiwk” atau “kiik” setiap dua atau tiga detik, diikuti dengan gumaman. Kebiasaan: Berjalan di atas lumpur untuk mencari makan, berbaur dengan jenis tikusan lain. Terlihat di antara akar-akar pohon mangrove dan terkadang bersembunyi dibalik rumpun buluh. Frekuensi perjumpaan: Cukup mudah dijumpai. Habitat: Menghuni hutan mangrove, rumpun buluh, sawah, atau daerah belukar kering di pinggir danau.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Porzana cinerea Nama ilmiah: Porzana cinerea Nama lokal: Tikusan Alis Putih Nama umum: White-browed Crake Suku/famili: Rallidae Deskripsi: Berukuran Âą 20 cm, berparuh pendek. Tubuh coklat keabuan. Terdapat pola setrip putih pada bagian atas kepala dan di bawah garis mata yang hitam. Mahkota, punggung, dan dada abu-abu; sayap dan ekor coklat keabuan. Perut keputih-putihan, bagian sisi tubuh dan ekor bagian bawah coklat kekuningtuaan. Iris merah, paruh kehitaman, kaki kuning kehijauan. Suara: Nada lengking yang ribut, seperti bebek mainan yang dipencet “cutci cutci cutciâ€?, dua atau lebih burung bersuara sekaligus. Kebiasaan: Berjalan di atas lumpur untuk mencari makan, berbaur dengan jenis tikusan lain. Terlihat di antara akar-akar pohon mangrove dan terkadang bersembunyi dibalik rumpun buluh. Frekuensi perjumpaan: Cukup mudah dijumpai. Habitat: Menghuni hutan mangrove, daerah padang rumput yang tergenang, paya-paya, dan sawah.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Amaurornis phoenicurus Nama ilmiah: Amaurornis phoenicurus Nama lokal: Kareo Padi Nama umum: White-breasted Waterhen Suku/famili: Rallidae Deskripsi: Berukuran ± 30 cm, berwarna abu-abu dan putih mencolok. Mahkota dan tubuh bagian atas abu-abu; muka, dahi, dada, dan bagian atas perut putih. Bagian bawah perut dan ekor bagian bawah merah karat. Iris merah, paruh kehijauan dengan pangkat merah, kaki kuning. Suara: Monoton “uwok-uwok”. Ribut, beberapa ekor berdendang bersama, berupa dengkuran, kuikan, dan ketukan “turrkruwak, per-per-a-wak-wak-wak”, dengan suara lain sampai lima belas menit pada siang hari dan malam hari. Kebiasaan: Berjalan mengendap-endap sendirian atau berpasangan didalam semak, terlihat di antara akar-akar pohon mangrove. Berjalan cepat untuk bersembunyi ketika terganggu. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Tinggal di pinggir kolam, tambak, tepi sungai, hutan mangrove, padang berumput, semak dan rawa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pluvialis fulva Nama ilmiah: Pluvialis fulva Nama lokal: Cerek Kernyut Nama umum: Pacific Golden-plover Suku/famili: Charadriidae Deskripsi: Berukuran Âą 25 cm, bertubuh kekar dengan kepala besar dan paruh pendek besar. Berwarna kuning coklat keemasan dengan garis mata, sisi muka, dan tubuh bagian bawah pucat. Tidak ada warna kontras pada garis sayap sewaktu terbang. Iris coklat, paruh hitam, tungkai abu-abu. Suara: Siulan nyaring, nada tunggal atau ganda “tu-iiâ€?. Kebiasaan: Mencari makan dalam kelompok kecil di atas gosong lumpur berpasir. Berbaur dengan jenis burung pantai lain. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Terdapat pada gosong lumpur, gosong pasir dekat pantai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Tringa hypoleucos Nama ilmiah: Tringa hypoleucos Nama lokal: Trinil Pantai Nama umum: Common Sandpiper Suku/famili: Scolopacidae Deskripsi: Berukuran Âą 20 cm, berwarna coklat dan putih, paruh pendek. Bagian punggung berwarna coklat, bulu terbang kehitaman. Bagian bawah putih dengan bercak abu-abu coklat pada sisi dada. Iris coklat, paruh abu-abu gelap, kaki hijau zaitun pucat. Suara: Tipis, seperti seruling bernada tinggi “twii-wii-wii-wiiâ€?. Kebiasaan: Mencari makan di atas gosong lumpur berpasir. Berjalan dengan cara menyentak dan terbang dengan sayap yang kaku. Berbaur dengan jenis burung pantai lain. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Hidup pada gosong lumpur pantai dan beting pasir, sepanjang aliran dan pinggir sungai.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Charadrius javanicus Nama ilmiah: Charadrius javanicus Nama lokal: Cerek Jawa Nama umum: Javan Plover Suku/famili: Charadriidae Deskripsi: Berukuran ± 15 cm, berparuh pendek, berwarna coklat dan putih. Warna jantan dan betina sama. Kepala coklat kemerahan, kaki pucat, dan garis pada dada tanpa warna hitam. Warna putih pada kerah belakang biasanya tidak menyambung. Iris coklat, paruh hitam, tungkai abu-abu hijau zaitun atau coklat pucat. Suara: Lembut, berulang, nada tunggal menaik “kwiik”. “Tidip”, “tik”, atau “cik” sewaktu terbang atau berjalan cepat. Kebiasaan: Mencari makan dalam kelompok kecil di atas gosong lumpur berpasir dengan cara berjalan cepat. Berbaur dengan jenis burung pantai lain. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Hidup di gosong lumpur dan berpasir dekat pantai, sungai dan paya-paya.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Collocalia linchi Nama ilmiah: Collocalia linchi Nama lokal: Walet Linchi Nama umum: Cave-Swiftlet Suku/famili: Apodidae Deskripsi: Berukuran + 10 cm, tubuh bagian atas hitam kehijauan buram, tubuh bagian bawah abu-abu jelaga. Perut keputihputihan, ekor sedikit bertakik. Iris coklat tua, paruh dan kaki hitam. Suara: Nada tinggi : “ciir-ciir�. Kebiasaan: Terbang secara tidak teratur di atas udara untuk mengejar serangga. Dijumpai dalam kelompok. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Walet yang umum ditemukan di semua ketinggian termasuk hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Alcedo meninting Nama ilmiah: Alcedo meninting Nama lokal: Raja-udang Meninting Nama umum: Blue-eared Kingfisher Suku/famili: Alcedinidae Deskripsi: Berukuran + 15 cm, berpunggung biru terang/metalik. Punggung lebih gelap daripada Raja-udang erasia. Tubuh bagian bawah merah-jingga terang, penutup telingga biru mencolok. Iris coklat, paruh kehitaman, kaki merah. Suara: Nada tinggi : “criit-tit� biasa dikeluarkan sewaktu terbang dan cicitan cepat sewaktu bertengger. Kebiasaan: Bertengger di cabang rendah, pohon mati atau batu didekat rawa, kolam, tambak dan sungai. Sesekali terbang menukik menyambar ikan kecil atau udang di perairan. Terbang secara cepat dari satu tenggeran ke tenggeran lain. Frekuensi perjumpaan: Mudah ditemukan. Habitat: Ditemukan pada aliran air tawar, seperti sungai, rawa, kolam tak jarang berada di atas air payau.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Streptopelia chinensis Nama ilmiah: Streptopelia chinensis Nama lokal: Tekukur Nama umum: Spotted-Dove Suku/famili: Columbidae Deskripsi: Berukuran Âą 30 cm, berwarna coklat kemerahjambuan. Ekor tampak panjang. Bulu ekor memiliki tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap daripada bulu tubuhn, terdapat garisgaris hitam khas pada sisi-sisi leher, berbintik-bintik putih halus. Iris jingga, paruh hitam, kaki merah. Suara: Berupa nada merdu yang diulang-ulang “te-kuk-kurrâ€?, dengan nada terakhir memanjang. Kebiasaan: Ditemukan beristirahat di atas pohon-pohon mangrove, mencari makan di atas tanah terbuka. Sering mengunjungi pemukiman. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan pada pepohonan tempat terbuka, pemukiman dekat hutan dan hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Geopelia striata Nama ilmiah: Geopelia striata Nama lokal: Perkutut Jawa Nama umum: Zebra-Dove Suku/famili: Columbidae Deskripsi: Berukuran Âą 21 cm, berwarna coklat. Tubuh ramping, ekor panjang. Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar dari ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu-biru, kaki merah jambu tua. Suara: Berirama merdu, halus, mengalir seperti siulan: “perku-tu-tutâ€?, seperti tergesa-gesa diulang-ulang sebanyak enam-delapan kali. Kebiasaan: Berada di pohon-pohon dekat pemukiman. Terkadang ditemukan beristirahat di pohon mangrove, mencari makan di atas tanah terbuka. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Hidup di daerah terbuka, perkampungan, tidak jarang terdapat pada hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Cacomantis sonneratii Nama ilmiah: Cacomantis sonneratii Nama lokal: Wiwik Lurik Nama umum: Banded Bay Cuckoo Suku/famili: Cuculidae Deskripsi: Berukuran + 22 cm, berwarna coklat bergaris-garis halus. Dewasa: tubuh bagian atas coklat terang, tubuh bagian bawah seluruhnya kuputih-putihan bergarisgaris hitam halus, alis bergaris pucat dan tampak nyata. Burung muda: coklat bercoret dan berbercak hitam, tidak bergaris-garis halus seperti dewasa. Iris kuning, paruh atas kehitaman, paruh bawah kekuningan, kaki abu-abu. Suara: Empat nada yang resik: “smok-yer-nepper� yang dapat dibedakan dengan empat nada dari Kangkok India karena nadanya lebih cepat, lebih meratap, dan masingmasing kurang ditekan (D.A.H.). “Tay-ta-tee� berulangulang yang menyambung dan meninggi. Kebiasaan: Bertengger di tajuk pohon mangrove untuk menangkap serangga. Bersembunyi dengan baik. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Menyukai hutan terbuka, tak jarang di hutan mangrove, tepi hutan, semak sekunder. Catatan: Merupakan jenis migran


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Caprimulgus affinis Nama ilmiah: Caprimulgus affinis Nama lokal: Cabak Kota Nama umum: Savannah Nightjar Suku/famili: Camprimulgidae Deskripsi: Berukuran Âą 22 cm, berwarna seragam. Jantan: mempunyai bulu ekor terluar putih yang khas. Garis putih pada tenggorokan terbagi dua menjadi dua bercak di samping. Betina: lebih merah bata, tanpa tanda putih pada ekor. Iris coklat, paruh berwarna tanduk, kaki merah buram. Suara: Menusuk, sendu: “cwuirpâ€?, dikeluarkan sambil terusmenerus terbang sampai tiga puluh menit lamanya, pada petang dan dini hari. Kebiasaan: Aktif menjelang atau malam hari, duduk diam dekat tanah atau atap bangunan. Menyambar serangga sambil terbang. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Umum di daerah pesisir kering terbuka, serta di pemukiman di kota besar.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Chlidonias hybridus Nama ilmiah: Chlidonias hybridus Nama lokal: Dara Laut Kumis Nama umum: Whiskered Tern Suku/famili: Sternidae Deskripsi: Berukuran ± 25 cm, berwarna pucat dengan dahi putih (pada musim dingin) dan ekor sedikit menggarpu. Dewasa tidak berbiak: dahi putih, mahkota bergores hitam, mahkota belakang dan tengkuk hitam. Tubuh bagian bawah putih. Sayap, punggung, dan penutup ekor atas abu-abu. Burung muda: mirip dewasa, tetapi berbintik coklat. Perbedaannya dengan Dara-laut sayapputih tidak berbiak: mahkota lebih hitam, tunggir abuabu, dan tidak ada bercak hitam yang terpisah pada pipi. Pada masa berbiak: dahi hitam, dada dan perut abu-abu. Iris coklat gelap, paruh dan kaki merah. Suara: Serak, menyentak-nyentak: “kitt” atau “ki-kitt”. Kebiasaan: Ditemukan dalam kelompok terbang rendah melayang di atas perairan seperti muara sungai, kolam, tambak dan rawa. Sesekali mengambil makanan dengan cara menyambar di perairan. Berbaur dengan jenis dara-laut lain. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Hidup di perairan seperti pesisir, muara sungai, kolam, tambak dan rawa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Chlidonias leucopterus Nama ilmiah: Chlidonias leucopterus Nama lokal: Dara-laut sayap putih Nama umum: White-winged Tern Suku/famili: Sternidae Deskripsi: Berukuran ± 23 cm, ekor sedikit menggarpu. Dewasa tidak berbiak: tubuh bagian atas keabuan pucat, belakang kepala hitam berbintik keabu-abuan, tubuh bagian bawah putih. Perbedaannya dengan Dara-laut kumis tidak berbiak: kerah tengkuk putih lebih lengkap, mahkota tidak terlalu hitam dan lebih banyak bintik, penutup telinga hitam (terpisah dari mahkota), tunggir lebih pucat. Dewasa berbiak: mudah dibedakan karena kepala, punggung, dan dada hitam, sangat kontras dengan ekor yang putih dan sayap abu-abu pucat. Sayap atas keputih-putihan, penutup sayap bawah hitam. Iris coklat gelap, paruh merah (masa berbiak) dan hitam (masa tidak berbiak), kaki jingga merah. Suara: Berulang: “kwik” atau tajam: “kwek-kwek” Kebiasaan: Ditemukan dalam kelompok terbang rendah melayang di atas perairan seperti muara sungai, kolam, tambak dan rawa. Sesekali mengambil makanan dengan cara menyambar di perairan. Berbaur dengan jenis dara-laut lainnya. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Hidup di perairan seperti pesisir, muara sungai, kolam, danau dan rawa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Halcyon sanctus Nama ilmiah: Halcyon sanctus Nama lokal: Cekakak Suci Nama umum: Sacred Kingfisher Suku/famili: Alcedinidae Deskripsi: Berukuran Âą 22 cm, berwarna biru putih. Mirip Cekakak sungai (terlihat seperti versi kotornya). Perbedaannya: ukuran tubuh sedikit kecil, bagian yang berwarna biru lebih kehijauan, dada tersapu kuning atau merah karat. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu terang. Suara: Mirip Cekakak sungai tetapi jarang terdengar. Suara nyaring khas, terdiri dari empat nada: “kii-kii-kii-kii, kii-kii-kii-kiiâ€?. Kebiasaan: Bertengger di pohon mangrove, batu, pohon tempat terbuka dekat dengan sungai, pantai dan kolam. Agak jinak dan tidak semencolok cecakak sungai. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Menghuni hutan mangrove, terkadang terlihat lumpur berpasir dan pesisir pantai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Dendrocopus macei Nama ilmiah: Dendrocopus macei Nama lokal: Caladi Ulam Nama umum: Fulvous-breasted Woodpecker Suku/famili: Picidae Deskripsi: Berukuran ± 18 cm, berwarna hitam dan putih, bergarisgaris. Mahkota jantan: merah, betina: hitam. Sisi muka putih dengan setrip malar dan kerah hitam. Tubuh bagian atas bergaris-garis hitam dan putih. Tubuh bagian bawah kuning tua dengan coretan hitam, penutup ekor bawah merah. Iris coklat, parus atas hitam kebiruan, paruh bawah abu-abu kebiruan, kaki warna zaitun. Suara: Bunyi “tak-tak” yang bertalun dan getaran “tirri-tiirriiirtiirriirii”. Kebiasaan: Memanjat dan bergantungan di pepohonan mangrove, mematuk-matuk batang kayu mencari serangga. Biasanya dijumpai dalam kelompok kecil dan berbaur dengan kelompok burung lain seperti gelatik-batu kelabu. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Mendiami hutan terbuka dan hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Halcyon smyrnensis Nama ilmiah: Halcyon smyrnensis Nama lokal: Cekakak Belukar Nama umum: White-throated Kingfisher Suku/famili: Alcedinidae Deskripsi: Berukuran ± 27 cm, berwarna biru dan coklat. Dagu, tenggorokan, dan dada putih. Kepala, leher, dan sisa tubuh bagian bawah coklat. Mantel, sayap, dan ekor biru terang berkilau. Penutup sayap atas dan ujung sayap coklat tua. Iris coklat tua, paruh dan kaki merah. Suara: Teriakan keras yang mirip Cekakak Jawa, terkekekkekek “kii-kii-kii-kii”, dikeluarkan sewaktu terbang atau dari tenggeran, serta suara parau “cewer-cewer-cewer”. Kebiasaan: Bertengger di semak dan pepohonan terbuka dekat dengan sungai, rawa, pantai dan kolam. Terkadang berburu di atas padang rumput berawa. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Umum terdapat pada semak belukar, dekat sungai, kolam atau tambak dan pantai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Halcyon cloris Nama ilmiah: Halcyon cloris Nama lokal: Cekakak Sungai Nama umum: Collared Kingfisher Suku/famili: Alcedinidae Deskripsi: Berukuran ± 24 cm, berwarna biru dan putih. Mahkota, sayap, punggung, dan ekor biru kehijauan berkilau terang, terdapat setrip hitam melewati mata. Kekang putih, kerah dan tubuh bagian bawah putih bersih. Iris coklat, paruh atas abu tua, paruh bawah berwarna lebih pucat, kaki abu-abu. Suara: Teriakan parau “ciuw ciuw ciuw ciuw ciuw” atau nada ganda “ges-ngek, ges-ngek, ges-ngek”. Pada masa berbiak terdapat berbagai variasi suara. Kebiasaan: Bertengger di pohon mangrove, batu, pohon tempat terbuka dekat dengan sungai, pantai dan kolam. Terkadang dijumpai dekat dengan pemukiman. Sangat ribut suaranya. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan di daerah terbuka, terutama di daerah pantai, sungai dan hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Alcedo coerulescens Nama ilmiah: Alcedo coerulescens Nama lokal: Raja-udang biru Nama umum: Small Blue Kingfisher Suku/famili: Alcedinidae Deskripsi: Berukuran Âą 18 cm, berwarna biru dan putih. Tubuh bagian atas dan garis dada biru kehijauan mengilap; mahkota dan penutup sayap bergaris hitam kebiruan; kekang, tenggorokan, dan perut putih. Iris coklat, paruh hitam, kaki merah. Suara: Nada cukup tinggi, cicitan dua nada “tiiw-tiiwâ€? yang dikeluarkan sewaktu terbang. Kebiasaan: Bertengger di cabang rendah pohon didekat rawa, kolam, tambak dan sungai. Sesekali terbang menukik menyambar ikan kecil atau udang di perairan. Terbang secara cepat dari satu tenggeran ke tenggeran lain sambil bersuara. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah ditemukan. Habitat: Umum terdapat di rawa pesisir, hutan mangrove, dan muara sungai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Picoides moluccensis Nama ilmiah: Picoides moluccensis Nama lokal: Caladi Tilik Nama umum: Sunda Woodpecker Suku/famili: Picidae Deskripsi: Berukuran ± 13 cm, berwarna hitam dan putih dengan topi coklat gelap. Tubuh bagian atas coklat gelap berbintik putih. Tubuh bagain bawah putih kotor bercoretan hitam. Sisi muka putih dengan bercak pipi abu-abu, setrip malar hitam lebar. Jantan: ada garis merah tipis di belekang mata. Iris merah, paruh atas hitam, paruh bawah abu-abu, kaki hijau. Suara: Nada “kikikikikiki” yang beregtar pendek, tajam terengehengah, atau dengungan “trrrrrr-i-I”. Kebiasaan: Biasanya dijumpai di pepohonan mangrove, pohon dekat pemukiman. Bergerak perlahan dan bergantungan di mematuk-matuk batang pohon mencari serangga. Biasanya dijumpai dalam kelompok kecil dan berbaur dengan kelompok burung lain seperti gelatik-batu kelabu. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Tinggal di hutan sekunder, lahan terbuka dan hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Hirundo rustica Nama ilmiah: Hirundo rustica Nama lokal: Layang-layang Api Nama umum: Barn Swallow Suku/famili: Hirundinidae Deskripsi: Berukuran Âą 20 cm, berwarna biru mengilap dan putih. Tubuh bagian atas berwarna biru baja, pinggir tenggorokan kemerahan, perut putih, ada garis biru pada dada atas. Ekor sangat panjang, dengan bintik putih dekat ujung bulu. Iris coklat, paruh dan kaki hitam. Suara: Nada tinggi “twitâ€? dan panggilan mencicit. Kebiasaan: Terlihat bertengger di atas kabel dan tiang listrik atau di cabang pohon yang mati dekat dengan pemukiman. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Terdapat pada daerah terbuka, terlihat terbang melayang dan melingkar di udara atau terbang rendah di atas perairan seperti sungai, kolam, rawa dan danau. Catatan: Merupakan jenis migran.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Hirundo tahitica Nama ilmiah: Hirundo tahitica Nama lokal: Layang-layang Batu Nama umum: Pacific Swallow Suku/famili: Hirundinidae Deskripsi: Berukuran + 14 cm, berwarna kuning tua, merah, dan biru. Tubuh bagian atas biru baja, dahi coklat berangan. Bagian bawah putih kotor, ekor kurang memanjang. Iris coklat, paruh hitam, kaki coklat. Suara: Cicitan menyenangkan dan suara tanda bahaya bernada tinggi “twit�. Kebiasaan: Terbang melayang rendah di udara dan bergabung dengan walet. Bertengger di cabang pohon yang mati hutan mangrove atau kabel listrik di pemukiman. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Terdapat di daerah terbuka terutama perairan seperti sungai, kolam, rawa dan danau.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Aegithina tiphia Nama ilmiah: Aegithina tiphia Nama lokal: Cipoh Kacat Nama umum: Common Iora Suku/famili: Chloropseidae Deskripsi: Berukuran ± 14 cm, berwarna hijau dan kuning dengan dua garis putih mencolok pada sayap. Tubuh bagian atas hijau zaitun, sayap kehitaman, tetapi sisi bulu putih, lingkar mata kuning. Tubuh bagian bawah kuning. Iris putih keabuabuan, paruh hitam kebiruan, kaki hitam kebiruan. Suara: Beberapa suara panggilan termasuk getaran monoton dan berirama, atau siulan “ciiiii-pow” atau “ciiipow,ciiipow”, akhiran “pow” yang meledak seperti suara perut. Kebiasaan: Bersembunyi di antara dedaunan pohon mangrove yang rimbun. Berlompatan dari satu cabang ke cabang lain. Umumnya sendirian atau berpasangan. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Menghuni hutan mangrove, hutan terbuka dan hutan sekunder.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Prinia flaviventris Nama ilmiah: Prinia faviventris Nama lokal: Perenjak Rawa Nama umum: Yellow-bellied Prinia Suku/famili: Silviidae Deskripsi: Berukuran ± 13 cm, berwarna hijau-zaitun. Ekor panjang, dada putih, perut kuning khas. Kepala kelabu, alis mata keputih-putihan samar. Tubuh bagian atas hijau-zaitun, lingkar mata kuning-jingga. Dagu, kerongkongan, dan dada atas putih. Iris coklat, paruh atas hitam sampai coklat, paruh bawah berwarna pucat, kaki jingga. Suara: Lemah, kasar: “scink-scink-scink”, dan lunak seperti suara kucing kecil. Cepat meluap-luap, bergemerincing menurun: “tidli-idli-u”, dengan penekanan pada nada terakhir. Kebiasaan: Biasanya ditemukan di pepohonan pada rawa, sema-semak, rumpun gelagah. Jarang terlihat dan bersifat pemalu. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan. Habitat: Menghuni rawa gelagah, padang rumput tinggi dan semak-semak.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Parus major Nama ilmiah: Parus major Nama lokal: Gelatik-batu Kelabu Nama umum: Great Tit Suku/famili: Paridae Deskripsi: Berukuran ± 13 cm, berwarna hitam, abu-abu, dan putih. Kepala dan kerongkongan hitam, kecuali bercak putih mencolok di sisi muka. Suara: Kicauan ribut “ci-wiit” atau “ci-ci-ci”. Kebiasaan: Burung yang lincah dan aktif. Bergerak naik turun di pepohonan hutan mangrove, pohon pada habitat terbuka dan pekarangan. Ditemukan berpasangan atau dalam kelompok kecil dan sering bergabung dengan jenis burung Caladi. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Menghuni pada hutan mangrove, pekarangan dan hutan terbuka.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Gerygone sulphurea Nama ilmiah: Gerygone sulphurear Nama lokal: Remetuk Laut Nama umum: Golden-bellied Gerygone Suku/famili: Silviidae Deskripsi: Berukuran Âą 9 cm, perut berwarna kuning, kekang putih khas. Tubuh bagian atas coklat keabu-abuan, dagu dan tenggorokan putih, tubuh bagian bawah kuning terang, ekor sebaris berbintik putih sebelum ujungnya. Iris coklat, paruh hitam, kaki hijau-zaitun tua. Suara: Siulan yang sulit ditebak asalnya, tiga sampai lima dana lemah bergetar, mengalun dari nada ke nada dalam variasi frase menurun. Kebiasaan: Terlihat berlompatan diantara cabang-cabang pohon mangrove, pohon di daerah pantai, pohon di habitat terbuka dan semak-belukar. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan di semak-semak tepi pantai, hutan mangrove dan hutan terbuka.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pycnonotus aurigaster Nama ilmiah: Pycnonotus aurigaster Nama lokal: Cucak Kutilang Nama umum: Sooty-headed Bulbul Suku/famili: Pycnonotidae Deskripsi: Berukuran ± 20 cm, bertopi hitam dengan tunggir keputihputihan dan tungging jingga kuning. Dagu dan kepala atas hitam. Kerah, tunggir, dada, dan perut putih. Sayap hitam, ekor coklat. Iris merah, paruh dan kaki hitam. Suara: Merdu dan nada nyaring “cuk-cuk”, dan “cang-kur” yang diulangi cepat. Kebiasaan: Hidup dalam kelompok yang aktif dan ribut. Baisanya ditemukan di pepohonan mangrove, pekarangan, pinggir hutan atau semak. Terbang dari pohon satu ke pohon lain. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat pada hutan mangrove, pepohonan terbuka atau habitat bersemak, di pinggir hutan, tumbuhan sekunder dan pemukiman.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pycnonotus goiavier Nama ilmiah: Pycnonotus goiavier Nama lokal: Merbah Cerukcuk Nama umum: Yellow-vented Bulbul Suku/famili: Pycnonotidae Deskripsi: Berukuran Âą 20 cm, berwarna coklat dan putih dengan tunggir kuning khas. Mahkota coklat gelap, alis putih, kekang hitam. Tubuh bagian atas coklat. Tenggorokan, dada, dan perut putih dengan coretan coklat pucat pada sisi lambung. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu merah muda. Suara: Berulang “jok-jok-jokâ€?. Kebiasaan: Bertengger secara berkelompok di pohon mangrove, pepohonan pada habitat terbuka, semak-belukar. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan pada habitat terbuka, hutan mangrove dan tumbuhan sekuder.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Dicaeum trochileum Nama ilmiah: Dicaeum trochileum Nama lokal: Cabai Jawa Nama umum: Scarled-headed Flowerpecker Suku/famili: Dicaeidae Deskripsi: Berukuran ± 8 cm, berwarna hitam dan merah padam. Jantan dewasa: kepala, punggung, tunggir, dan dada merah padam atau agak kejinggaan; sayap dan ujung ekor hitam, perut putih keabu-abuan, ada bercak putih pada lengkung sayap. Betina: tunggir merah, tubuh bagian atas lainnya coklat, tersapu merah pada kepala dan mantel, tubuh bagian bawah putih buram. Iris coklat, paruh dan kaki hitam. Suara: Khas burung cabai : “zit,zit,….” Yang sibuk, “t’rr-t’rr” berdengung, “hw’it” bernada tinggi, dan “ci-t’t,ci-t’t,ci-t’t” yang khas. Kebiasaan: Ditemukan berpasangan yang katif. Mengunjungi tumbuhan dan pepohonan dekat pemukiman, pekarangan dan pohon pinggir jalan termasuk pohon mangrove. Habitat: Menghuni di pekarangan dan daerah terbuka, termasuk kota, daerah pantai, dan hutan mangrove.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Prinia polychroa Nama ilmiah: Prinia polychroa Nama lokal: Perenjak Coklat Nama umum: Brown Prinia Suku/famili: Silviidae Deskripsi: Berukuran Âą 11 cm, berwarna abu-abu, berkepala merah karat. Jantan: mahkota, kerongkongan, dan pipi merah karat, bulu yang lain abu-abu kehijauan, perut putih tersapu kuning. Betina: kepala tidak semerah jantan, dagu dan tenggorokan atas putih. Perbedaannnya dengan cinenen abu-abu; punggung lebih zaitun, sisi tubuh lebih kuning, tidak begitu abu-abu. Iris coklat kemerahan, paruh coklat, kaki merah jambu. Suara: Terkenal karena variasi suaranya, termasuk suara monoton berulang, sama dengan suara Cinenen kelabu. Kebiasaan: Jarang terlihat dan pemalu. Bersembunyi di rumpun gelagah dan semak-semak. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Menghuni hutan terbuka, hutan mangrove, rumpun gelagah, tumbuhan sekunder dan semak-semak.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Rhipidura javanica Nama ilmiah: Rhipidura javanica Nama lokal: Kipasan Belang Nama umum: Pied Fantail Suku/famili: Muscicapidae Deskripsi: Berukuran Âą 19 cm, berwarna hitam dan putih. Dewasa: tubuh bagian atas abu-abu jelaga dengan alis, dagu, dan tenggorokan putih, ada garis hitam khas pada dada, sisa tubuh bagian bawah putih, ujung bulu ekor putih lebar. Iris coklat, paruh dan kaki hitam. Suara: Cicitan “cii-cii-wii-wiitâ€? yang bernada tinggi. Kebiasaan: Burung yang lincah dan aktif dengan ekornya yang khas seperti kipas. Umumnya sendirian, berpasangan, kelompok serta bergabung dengan jenis burung lain. Bergerak dari permukaan tanah sampai tajuk pepohonan untuk berburu serangga. Terlihat di pepohonan mangrove, pohon di daerah pantai, semak-belukar dan tumbuhan di habitat terbuka. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat di daerah hutan terbuka, termasuk hutan sekunder dan hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Artamus leucorhynchus Nama ilmiah: Artamus leucorhynchus Nama lokal: Kekeb Babi Nama umum: White-breasted Wood-swallow Suku/famili: Artamidae Deskripsi: Berukuran ± 18 cm, berwarna abu-abu dan putih. Paruh besar. Kepala, dagu, punggung, sayap, dan ekor abu-abu gosong. Tunggir dan tubuh bagian bawah sisanya putih. Pada waktu terbang sayap membentuk segitiga lebar, ekor persegi, dan paruh lebih lebar. Iris coklat, paruh abu-abu kebiruan, kaki abu-abu. Suara: Nada ocehan “ti-ti, ciuwciuwciuw” tanpa irama dan “cek”. Kicauan kadang-kadang mirip bentet (Lanius shach). Kebiasaan: Umumnya hidup berpasangan atau kelompok kecil. Bertengger pada kabel atau tiang listrik, cabang pohon yang mati di hutan mangrove. Terbang melayang mengikuti udara untuk mengejar serangga, bergabung dengan layanglayang atau walet. Frekuensi perjumpaan: Cukup mudah dijumpai. Habitat: Terdapat di daerah terbuka, hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Lanius tigrinus Nama ilmiah: Lanius tigrinus Nama lokal: Bentet Loreng Nama umum: Tiger Shrike Suku/famili: Laniidae Deskripsi: Berukuran Âą 19 cm, berpunggung merah bata. Jantan: mahkota dan tengkuk kelabu; punggung, sayap, dan ekor berwarna coklat berangan dengan garis hitam halus, setrip mata hitam lebar, tubuh bagian bawah putih, bergaris coklat samar pada sisi tubuh. Betina: mirip jantan, tetapi kekang dan garis alis putih. Suara: Parau, ocehan berciut, mirip suara Bentet coklat. Kebiasaan: Memburu serangga dari tenggeran yang mencolok di pepohonan mangrove. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai. Habitat: Ditemukan di pepohonan pinggir hutan, hutan mangrove. Catatan: Merupakan jenis burung migran.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Acridotheres javanicus Nama ilmiah: Acridotheres javanicus Nama lokal: Kerak Kerbau Nama umum: Javan Myna Suku/famili: Sturnidae Deskripsi: Berukuran ± 25 cm, bulu kelabu tua, kecuali bercak putih pada bulu primer (terlihat mencolok sewaktu terbang) serta tunggir dan ujung ekor putih. Jambul pendek. Terdapat warna putih pada ujung ekor, paruh kuning, dan tunggir putih. Iris jingga, paruh dan kaki kuning. Suara: Kicauan parau dengan nada berkeriut: “ceriktetowi”, berbagai siulan dan nada berderik. “Criuk, criuk” yang khas sewaktu terbang. Kadang-kadang meniru suara burung lain. Kebiasaan: Sering terlihat terbang berpasangan. Bertengger di pohon mangrove, pohon pinggir jalan dan berjalan di tanah terbuka. Frekuensi perjumpaan: Mudah ditemukan. Habitat: Ditemukan di pepohonan pinggir hutan, hutan mangrove, tanah terbuka. Catatan: Merupakan jenis burung lepasan.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Anthreptes malacensis Nama ilmiah: Anthreptes malacensis Nama lokal: Burung-madu Kelapa Nama umum: Plain-throated Sunbird Suku/famili: Nectariniidae Deskripsi: Berukuran ± 13 cm, berwarna-warni. Jantan: mahkota dan punggung hijau bersinar; tunggir, penutup sayap, ekor, dan setrip kumis ungu bersinar; pipi, dagu, dan tenggorokan coklat tua buram, bagian lain pada tubuh bagian bawah kuning. Betina: tubuh bagian atas hijau-zaitun, tubuh bagian bawah kuning muda. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam kelabu. Suara: Kerikan bernada tinggi: “kelicap, twiit-twiit-twiit” atau lagu sederhana: “wi-ciuw, wi-chiuw ...” yang diulangi terusmenerus. Kebiasaan: Sering mengunjungi pepohonan dan tumbuhan yang sedang berbunga dekat pemukiman dan hutan mangrove seperti pedada dan api-api. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Ditemukan di pepohonan hutan mangrove dan semak dekat pantai.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Nectarinia jugularis Nama ilmiah: Nectarinia jugularis Nama lokal: Burung-madu Sriganti Nama umum: Olive-backed Sunbird Suku/famili: Nectariniidae Deskripsi: Berukuran Âą 10 cm, perut berwarna kuning terang. Jantan: dagu dan dada hitam-ungu metalik, punggung hijau-zaitun. Betina: tanpa warna hitam, tubuh bagian atas hijau-zaitun, tubuh bagian bawah kuning, alis biasanya kuning muda. Iris coklat tua, paruh dan kaki hitam. Suara: Kerikan musical : “ciip, ciip, chii wiitâ€? dan suatu melodi pendek yang diakhiri dengan nada getaran nyaring. Kebiasaan: Lebih menyukai tumbuhan dan pepohonan dekat pemukiman dan pinggir jalan. Tidak jarang ditemukan di pepohonan hutan mangrove. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Umum terdapat pada pekarangan, semak pantai dan hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Orthotomus ruficeps Nama ilmiah: Orthotomus ruficeps Nama lokal: Cinenen Kelabu Nama umum: Ashy Tailorbird Suku/famili: Silviidae Deskripsi: Berukuran ± 11 cm, berwarna kelabu, berkepala merah karat. Jantan: mahkota, dagu, kerongkongan, dan pipi merah karat, bulu yang lain abu-abu, perut putih. Betina: kepala tidak semerah jantan, pipi dan kerongkongan atas putih. Iris coklat kemerahan, paruh coklat, kaki merah jambu. Suara: Getaran nada ganda: “trrriii-yip” dan getaran “trrrri”, biasanya diberikan oleh pasangan yang berduet. Juga “cicicici” sengau yang mengharukan. Kebiasaan: Burung yang aktif di semak-belukar, pohon magrove, pohon di habitat terbuka. Frekuensi perjumpaan: Cukup jarang dijumpai. Habitat: Menghuni hutan terbuka, pinggir hutan, hutan mangrove, semak-semak tepi pantai, kebun, tumbuhan sekunder, dan rumpun bambu.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Prinia familiaris Nama ilmiah: Prinia familiaris Nama lokal: Perenjak Jawa Nama umum: Bar-winged Prinia Suku/famili: Silviidae Deskripsi: Berukuran Âą 13 cm, berwarna zaitun. Ekor panjang, dengan garis sayap putih khas serta ujung hitam-putih. Tubuh bagian atas coklat-zaitun, tenggorokan dan dada tengah putih, sisi tubuh abu-abu, perut dan tungging kuning pucat. Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah kekuningan, kaki merah jambu. Suara: Keras bernada tinggi, paruh bawah kekuningan, kaki merah jambu. Kebiasaan: Ditemukan sendirian atau berpasangan yang aktif dan ribut. Bergerak lincah naik-turun pepohonan untuk berburu serangga. Biasanya terdapat pada pohon mangrove, semakbelukar, rumput-rumput tinggi, pekarangan. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Menghuni hutan mangrove, habitat sekunder terbuka dan pekarangan.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Passer montanus Nama ilmiah: Passer montanus Nama lokal: Burung-gereja Erasia Nama umum: Eurasian Tree Sparrow Suku/famili: Ploceidae Deskripsi: Berukuran Âą 14 cm, berwarna coklat. Mahkota berwarna coklat berangan, dagu, tenggorokan, bercak pipi dan setrip mata hitam, tubuh bagian bawah kuning tua keabu-abuan, tubuh bagian atas berbintik-bintik coklat dengan tanda hitam dan putih. Iris coklat, paruh abu-abu, kaki coklat. Suara: Cicitan ramai dan nada-nada ocehan cepat. Kebiasaan: Berada di dekat dengan manusia. Mancari makan di atas permukaan tanah, berkumpul di pepohonan mangrove, pohon di habitat terbuka dan bangunan. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat pada daerah terbuka, bertengger pada bangunan, berada di tanah terbuka, hutan mangrove.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Treron vernans Nama ilmiah: Treron vernans Nama lokal: Punai Gading Nama umum: Pink-necked Green-Pigeon Suku/famili: Columbidae Deskripsi: Berukuran ± 29 cm, berwarna hijau. Jantan: kepala abu-abu kebiruan, sisi leher, tengkuk bawah, dan garis melintang pada dada berwarna merah jambu. Iris merah jambu, paruh abu-abu biru dengan pangkal hijau, kaki merah. Suara: Siulan mendekur aneh dengan ratapan: “ancang-ancang” pada awalnya (D.A.H.). “Ooooooo, cheweeo-cheweeocheweeo”, juga “krrak, krrak” yang serak ketika makan berkelompok. Kebiasaan: Biasanya berkumpul dalam kelompok kecil di atas pohon yang sedang berbuah. Terbang secara cepat jika terganggu. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai. Habitat: Umum terdapat di hutan pantai, hutan mangrove dan pepohonan tempat terbuka.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Lonchura leucogastroides Nama ilmiah: Lonchura leucogastroides Nama lokal: Bondol jawa Nama umum: Javan Munia Suku/famili: Ploceidae Deskripsi: Berukuran ± 11 cm, berwarna hitam, coklat, dan putih, tubuh bulat. Tubuh bagian atas tanpa coretan, muka dan dada atas hitam; sisi perut putih dan sisi tubuh putih, ekor bawah coklat tua. Iris coklat, paruh atas gelap, paruh bawah iru, kaki keabu-abuan. Suara: Cicitan lembut ; “cii-i-I”, “prit” yang khas, serta suara dalam kelompok “pi-I” yang melengking. Kebiasaan: Mengunjungi padang alang-alang, semak –semak, daerah terbuka terkadang berkumpul di pohon mangrove. Umumnya dalam kelompok kecil dan bergabung dengan jenis bondol lain. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat pada rumpun gelagah, semak-semak dan pepohonan.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Lonchura punctulata Nama ilmiah: Lonchura punctulata Nama lokal: Bondol Peking Nama umum: Scaly-breasted Munia Suku/famili: Ploceidae Deskripsi: Berukuran ± 11 cm, berwarna coklat. Tubuh bagian atas coklat, bercoretan dengan tangkai bulu putih, tenggorokan coklat kemerahan. Tubuh bagian bawah putih, bersisik coklat pada dada dan sisi tubuh. Iris coklat, paruh abu-abu kebiruan, kaki hitam abu-abu. Suara: Cicitan nada ganda : “ki-dii, ki-dii” atau suara tanda bahaya : “tret-tret”. Kebiasaan: Mengunjungi padang alang-alang, semak –semak, daerah terbuka terkadang berkumpul di pohon mangrove. Umumnya dalam kelompok kecil dan bergabung dengan jenis bondol lain. Frekuensi perjumpaan: Sangat mudah dijumpai. Habitat: Terdapat pada padang rumput, rumpun gelagah, semak sekunder dan pepohonan.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

4.2 MAMALIA

Macaca fascicularis Nama ilmiah: Macaca fascicularis Nama lokal: Monyet Ekor Panjang Nama umum Long-tailed Macaque Famili: Cercopithecidae Deskripsi: Coklat abu-abu sampai tengguli, bagian bawah selalu lebih pucat. Jambang pipi sering mencolok. Perilaku: Sering dijumpai secara berkelompok dengan anggota dalam satu kelompok sebanyak 20 – 30 ekor atau lebih terdiri dari 2-4 jantan dewasa, 6-11 betina dewasa dan selebihnya anakan. Satu kelompok menempati suatu kawasan sampai seluas beberapa puluh hektar dan setiap hari berjalan antara 150-1500 m. Kelompok sering dapat dideteksi dari jeritannya yang umumnya berbunyi “krra!�. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai di Suaka Margasatwa, Hutan Lindung dan jarang dijumpai di kawasan elang laut. Habitat: Dapat ditemukan di pohon nipah, pedada, semak belukar, dekat pemukiman, Hutan Lindung, dan kawasan Elang Laut Muara Angke. Selain itu juga dapat ditemukan di sepanjang sungai-sungai besar, kebun, perkampungan dan perkebunan. Makanan utamanya adalah buah-buahan matang dan makanan berupa bahan binatang termasuk serangga, telur, kodok, kepiting dan invertebrata pantai lainnya.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pteropus vampyrus Nama ilmiah: Pteropus vampirus Nama lokal: Kalong Besar Nama umum: Flying Fox Famili: Pteropopidae Deskripsi: Punggung hitam dengan corengan abu-abu, bagian belakang kepala dan leher coklat jingga, bagian kepala lainnya dan tubuh bagian bawah coklat kehitaman. Perilaku: Dapat dijumpai secara berkelompok. Makanan berupa buah-buahan meliputi beberapa jenis buah-buahan seperti pedada, rambutan dan mangga. Aktif pada malam hari (noktural). Diperkirakan di habitat Muara Angke hanya mencari makan saja. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai di Hutan Lindung Muara Angke. Habitat: Dijumpai soliter di pohon pedada Hutan Lindung Muara Angke.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Callosciurus notatus Nama ilmiah: Callosciurus notatus Nama lokal: Bajing Kelapa Nama umum: Plantain Squirrel Famili: Sciuridae Deskripsi: Tubuh bagian atas berbintik halus kecoklatan. Tubuh bagian bawah bervariasi dari gelap sampai terang, tetapi selalu kemerahan atau jingga. Garis sisi bungalan dan hitam. Perilaku: Dapat dijumpai soliter di pepohonan mangrove khususnya pohon pedada di Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung Muara Angke. Selain itu makanannya juga meliputi serangga terutama semut. Aktif pada siang hari (diurnal). Frekuensi perjumpaan: Agak jarang dijumpai di Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung Muara Angke. Habitat: Dapat dijumpai pada Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung Muara Angke khususnya di pohon pedada. Selain itu, dapat juga dijumpai di kebun-kebun, perkebunan dan hutan sekunder, hutan pesisir dan hutan rawa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Rattus tiomanicus Nama ilmiah: Rattus tiomanicus Nama lokal: Tikus Belukar Nama umum: Malaysian Wood Rat Famili: Muridae Deskripsi: Tubuh bagian atas beruban halus. Tubuh bagian bawah bervariasi. Bulu halus dan rapat, panjangnya sedang, tersebar merata di antara bulu-bulu lainnya. Ekor seluruhnya kecoklatan tua. Kaki relatif lebar dengan pola tonjolan-tonjolan halus yang jelas pada telapak kaki. Perilaku: Dapat dijumpai secara soliter dan aktif pada malam hari (nokturnal) namun di Hutan Lindung Muara Angke juga dijumpai pada siang hari. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai di Hutan Lindung Muara Angke. Habitat: Sebagian besar hidup terestrial dan terlihat di lantai hutan (tanah berlumpur dan daerah perakaran mangrove Hutan Lindung Muara Angke). Selain itu, juga terdapat di hutan sekunder dan hutan pesisir, perkebunan, kebun-kebun, semak belukar dan padang rumput, tetapi jarang di rumahrumah atau hutan Dipterocarpaceae yang tinggi.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

4.3 HERPETOFAUNA

Bronchochela cristatella Nama ilmiah: Bronchochela cristatella Nama lokal: Bunglon Surai Nama umum: Green Crested Lizard Famili: Agamidae Deskripsi: Bunglon bertubuh ramping dan kuat, ukuran tubuh mencapai 130 mm, ekor 440 mm, surai berdiri tegak pendek dibagian tengkuk. Warna, tubuh hijau seragam dengan merah atau coklat bertukar kekuningan, abu – abu coklat atau hitam. Timpanum jelas berwarna coklat. Perilaku: Aktif sepanjang hari (siang dan malam) dan merupakan satwa arboreal. Jenis ini memakan serangga. Frekuensi perjumpaan: Sering ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Umum dijumpai dihutan sekunder, belukar bahkan di permukiman. Di Muara Angke ditemukan di pohon asam hutan lindung dan disekitar pemukiman hutan lindung dan lebih sering dijumpai di vegetasi terrestrial.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Bufo melanostictus Nama ilmiah: Bufo melanostictus Nama lokal: Kodok Buduk Nama umum: Asian Common Toad Famili: Bufonidae Deskripsi: Tubuh sedang, alur – alur supraorbital dan supratimpanik menyambung, tidak ada alur parietal. Tubuh dengan bintilbintil yang jelas. Warna kodok muda umumnya kemerahan, kodok dewasa coklat kusam, kehitaman atau kemerahan. Perilaku: Aktif sepanjang hari (siang dan malam) dan merupakan satwa terrestrial dan memakan jenis serangga. Frekuensi perjumpaan: Sangat jarang ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Selalu berada di dekat hunian manusia atau wilayah yang terganggu, tidak pernah terdapat di hutan hujan tropis. Di kawasan Muara Angke ditemukan di lantai hutan (tanah berlumpur) mangrove ekowisata Muara Angke.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Fejervarya limnocharis Nama ilmiah: Fejervarya limnocharis Nama lokal: Katak Tegalan Nama umum: Cricket Frog Famili: Ranidae Deskripsi: Kepala runcing, jari pendek, jari kaki setengah berselaput tepat sampai ruas terakhir. Kulit berbintil seluruh tubuh dan tampak tipis. Warna kotor seperti lumpur dengan bercakbercak yang lebih gelap yang kurang jelas, kadang-kadang berwarna kehijauan dan sedikit semu kemerahan. Perilaku: Aktif sepanjang hari (siang dan malam) dan sering mendekati sumber air. Jenis ini memakan serangga. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Menghuni sawah, rawa dan padang rumput di dataran rendah serta jarang ditemukan di ketinggian 700 m. Di kawasan hutan Muara Angke ditemukan di lantai hutan (tanah berlumpur) mangrove Suaka Margasatwa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Cuora amboinensis Nama ilmiah: Cuora amboinensis Nama lokal: Kura-kura Batok Nama umum: Amboina Box Turtle Famili: Geoemydidae Deskripsi: Kura-kura berukuran mencapai 250 mm, mudah dibedakan dengan kura-kura lainnya karena perisai perutnya dapat tertutup rapat, perisai punggung relatif tinggi dengan tiga buah lunas pada vertebral. Garis kuning melingkar dikepala mengikuti tepi bagian atas, bagian pipi terdapat garis kuning lainnya. Perilaku: Aktif pada siang hari dan memakan buah dan bunga yang jatuh dari pohon pedada dan api-api. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai di kawasan hutan Angke Kapuk. Habitat: Menghuni hutan rawa gambut, sungai besar maupun kecil berarus sedang dan hutan mangrove. Ditemukan di air mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Ahaetulla prasina Nama ilmiah: Ahaetulla prasina Nama lokal: Ular Pucuk Nama umum: Asian Vine Snake Famili: Colubridae Deskripsi: Ular berbentuk silinder, panjang tubuh mencapai 185 cm, panjang rata-rata antara 120 – 150 cm. Sisik ventral 194 – 235, sisik ekor berpasangan dengan jumlah 154 – 207 pasang, bibir atas 9. Warna tubuh berwarna hijau kebiruan dibagian dorsal, kadang – kadang coklat kekuningan, antar sisik terdapat garis hitam dan putih tidak teratur, perut biasanya hijau dengan garis kuning memanjang pada bagian sisi. Perilaku: Aktif pada siang hari dan ular ini memiliki bisa menengah. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan di kawasan hutan mangrove Angke Kapuk. Habitat: Hidup di hutan primer, hutan sekunder, bahkan di pemukiman. Ditemukan di semak hutan lindung Muara Angke.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Boiga dendrophila Nama ilmiah: Boiga dendrophila Nama lokal: Ular Cincin Emas Nama umum: Mangrove Snake Famili: Colubridae Deskripsi: Ular mencapai panjang 250 cm, panjang rata – rata 200 cm, sisik ventral jantan 224 – 240, betina 240 – 247 cm, subkaudal jantan 102 – 111, betina 106 – 113, bibir atas 8. Warna seluruh bagian tubuh hitam dengan cincin berwarna kuning. Perilaku: Aktif pada malam hari dan ular ini memiliki bisa tinggi. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Hidup di hutan primer maupun sekunder terutama daerah mangrove dan hutan dataran rendah. Di Muara Angke ditemukan di pohon.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Homalopsis buccata Nama ilmiah: Homalopsis buccata Nama lokal: Ular Kadut Belang Nama umum: Puff-faced Water Snake / Masked Water Snake Famili: Colubridae Deskripsi: Memiliki garis simetris di kepala, bagian ventral berwarna kuning pada baris terakhir, meliki garis belang dengan warna hitam dan hijau kecoklatan di bagian tubuhnya. Sisik ventral berjumlah 158-176, subkaudal 70-106, memiliki panjang hingga 1,2 meter. Perilaku: Aktif pada malam hari dan ular ini tidak berbisa. Frekuensi perjumpaan: Sering ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Menghuni air tawar, air payau dan air mangrove. Di kawasan Muara Angke ditemukan di air mangrove Suaka Margasatwa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Gekko gecko Nama ilmiah: Gekko gekko Nama lokal: Tokek Nama umum: Tokay gecko Famili: Gekkonidae Deskripsi: Memiliki sepasang sisik dibawah dagu, sisik bawah ekor besar, semua jari kuku berkuku kecuali jari pertama, bagian tubuh berbinti kasar. Memiliki pupil mata yang vertikal. Perilaku: Aktif pada malam hari. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Menghuni hutan hingga pemukiman. Di kawasan Muara Angke ditemukan di bangunan musholla Suaka Margasatwa.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Varanus salvator Nama ilmiah: Varanus salvator Nama lokal: Biawak Nama umum: Water Monitor Famili: Varanidae Deskripsi: Biawak berukuran panjang dari moncong sampai ventral lebih dari 100 cm, ekor 130 cm, hidung oval, terdapat sisik memotong daro orbit sampai ujung moncong. Warna tubuh bagian dorsal coklat atau hitam, totol kuning memotong tubuh, bagian bawah tubuh berwarna kuning. Perilaku: Aktif pada siang hari dan merupakan satwa yang pintar berenang. Frekuensi perjumpaan: Sering ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Menghuni hutan primer, hutan sekunder, pemukiman yang dekat dengan perairan serta hutan mangrove. Di kawasan Muara Angke ditemukan di pohon, air mangrove dan pohon mati Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung Muara Angke.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Hemidactylus frenatus Nama ilmiah: Hemidactylus frenatus Nama lokal: Cicak Nama umum: Common House Gecko Famili: Gekkonidae Deskripsi: Cicak berukuran dari moncong sampai ventral tubuh 65 mm, ekor 69 mm. Warna abu – abu atau kemerahan sampai coklat bagian atas, seragam atau dengan bercak berwarna gelap, kepala coklat bercampur dengan abu – abu. Garis coklat terang diujung atas sampai sisi tubuh, bagian bawah keputihan kadang – kadang dengan totol coklat. Perilaku: Aktif pada malam hari. Frekuensi perjumpaan: Mudah dijumpai di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Menghuni pemukiman, pohon – pohon, pagar- pagar rumah atau bangunan di sekitar hutan. Di kawasan Muara Angke ditemukan di jalan kayu dan pagar Suaka Margasatwa Muara Angke.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Eutropis multifasciata Nama ilmiah: Eutropis multifasciata Nama lokal: Kadal kebun Nama umum: East Indian Brown Mabuya Famili: Scincidae Deskripsi: Kadal yang mempunyai panjang moncong sampai ventral 130 mm, ekor sampai 220 mm, sisik keliling badan 30-34. Warna coklat atau hijau zaitun bagian atas atau seragam, bagian sisi kadang kadang membentuk garis hitam memanjang garis berwarna orange pada spesimen dewasa. Perilaku: Aktif pada siang hari, berjemur di siang hari. Frekuensi perjumpaan: Sering ditemukan di kawasan hutan mangrove Muara Angke. Habitat: Menghuni hutan sekunder, kebun, bahkan mendekati pemukiman. Di kawasan Muara Angke ditemukan di jalan kayu Suaka Margasatwa dan hutan lindung.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

4.4 KUPU-KUPU

Graphium sarprdon Nama ilmiah: Graphium sarprdon Nama umum: Blue Triangle Famili: Papilionidae Deskripsi: Kupu-kupu ini berukuran antara 55 mm -75 mm, sayap membentuk segitiga yang berpusat pada toraks, pinggir sayap berwarna hitam sedangkan ditengah sayap memiliki warna biru terang membentuk segitiga mengikuti bentuk sayap. Perilaku: Kupu-kupu jenis ini memiliki kemampuan terbang yang sangat cepat dan selalu berpindah-pindah. Frekuensi perjumpaan: Sangat jarang ditemukan, bisa ditemukan di daerah Elang laut. Habitat: Habitat kupu-kupu ini di latai hutan, karena menyukai genangan air, bangkai yang membusuk, serta lumpur yang bau, sering juga ditemukan pada kotoran hewan.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Eurema sari Nama ilmiah: Eurema sari Nama umum: Chocolate Grass Yellow Famili: Pieridae Deskripsi: kupu-kupu berwarna kuning dengan corak hitam pada bagian pojok sayap atas, dengan 2 lekkan menjorok keluar. Kupu-kupu ini ukurannya relatif kecil 25-35 mm. Perilaku: Jenis ini memiliki kemampuan terbang rendah dan lambat. Frekuensi perjumpaan: Sering ditemukan. Habitat: Sering hinggap pada tanaman bunga dan rumputrumputan, Jenis ini sering ditemukan dipinggiran hutan mangrove yang berbatasan dengan pemukiman perumahan PIK (pantai indah kapuk).


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Papilio memnon Nama ilmiah: Papilio memnon Nama umum: Great Mormon Famili: Papilionidae Deskripsi: Kupu-kupu ini memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, dengan ukuran sayap yang lebar, kemampuan terbang lambat, sayap jenis kupu-kupu ini didomnasi oleh warna gelap atau hitam terang dengan sedikit band merah pada pangkal sayap atas. Perilaku: Terbangnya rendah dan lambat. Frekuensi perjumpaan: Sangat jarang di jumpai , bisa di temukan di suaka marga satwa dan elang laut. Habitat: Biasa mendatangi bunga-bunga serta sumber air, sering juga di temukan di lantai hutan. Sering di jumpai pada semak berbunga, dan sesekali hinggap pada pohon pedada.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Papilio demoleus Nama ilmiah: Papilio demoleus Nama umum: Lime Butterfly Famili: Papilionidae Deskripsi: Warna sayap didominasi hitam dengan pola acak berwarna kuning pucat. Bercak kuning pucat kecil memanjang pada bagian sub marginal sayap depan hingga sayap belakang. Jenis ini juga dicirikan oleh pola merah yang dilapisi warna biru dan hitam pada bagian anal. Perilaku: Memiliki kemampuan terbang yang lambat dan berputarputar di sekitar pohon berbunga. Frekuensi perjumpaan: Sering dijumpai di hutan lindung. Habitat: Ditemukan pada pohon-pohon berbunga, dengan vegetasi yang tidak rapat, sering ditemukan di perbatasan hutan lindung muara angke dengan pemukiman.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Delias hyparete Nama ilmiah: Delias hyparete Nama umum: Painted Jezebel Famili: Pieridae Deskripsi: Kupu-kupu ini sering dikenal dengan sebutan kupukupu putih kuning, warna sayap atas putih dengan motif hitam, serta warna dasar sayap bawah putih pada bagian pangkalnya berwarna kunih dan ujung sayap berwarna merah hati yang dikelilingi oleh warna hitam. Perilaku: Terbang berputar-putar di sekitar pohon sesekali hinggap pada daun mangrove. Frekuensi perjumpaan: Sering di temukan di hutan lindung, suaka marga satwa dan arboretum. Habitat: Jenis kupu-kupu ini bisa hidup didataran rendah sampai pinggir pantai, kupu-kupu ini menyukai tempat terbuka dan terdapat air.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Appias olferna Nama ilmiah: Appias olferna Nama umum: Esteren Striped Famili: Pieridae Deskripsi: Jenis ini sering dikenal dengan kupu-kupu putih, warna sayapnya yang putih bersinar dengan garis hitam yang membentuk lekukan dengan motif sebagai penanda jenis membuat kupu-kupu ini sangat menarik. Perilaku: Terbang berputar-putar mengelilingi pohon berbunga kemudian hinggap mencari makan. Frekuensi perjumpaan: Jarang di jumpai di hutan mangruf, lokasi di temukan di Arboretum dan elang laut. Habitat: Kupu-kupu ini dijumpai di daerah vegetasi terbuka dengan pencahayaan yang cukup dan dijumpai juga di perairan yang di tumbuhi rumput dan semak. Untuk daerah pantai pada bagian habitat pedalaman, mampu hidup pada ketinggian mulai dari permukaan laut sampai 200 m dpl.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Hypolimnas bolina Nama ilmiah: Hypolimnas bolina Nama umum: Great Eggfly Famili: Nymphalidae Deskripsi: Jenis kupu-kupu ini sayapnya berwarna hitam dengan sisik berwarna kuning dan pitih, berukuran 70-85 milimeter, memiliki motif bend orange pada sayap bawah dan pinggiran sayap yang berlekuk. Perilaku: Kupu jenis ini terbangnya tinggi dan lambat terbang berputar-putar sebelum hinggap. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan, ditemukan di suaka marga satwa dan hutan lindung. Habitat: Lebih suka ditemukan pada tajuk pohon namun terkadang pada semak yang berbunga, Terbang di sekitar pohon api-api.



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t

Danaus chrysippus Nama ilmiah: Danaus chrysippus Nama umum: Plain Tiger Famili: Nymphalidae Deskripsi: Jenis ini sering dikenal dengan sebutan tiger plain yang tersebar luas di asia dan afrika, bagian tengah sayap jenis ini berwarna kuning dengan ujung sayap atas berwarna hitam terdapat garis putih yang tersusun rapih. Perilaku: Terbang rendah bahkan dekat dengan permukaan tanah, hinggap lama pada pohon yang sedang berbunga Frekuensi perjumpaan: Sering dijumpai di suaka marga satwa dan hutan lindung muara angke Habitat: Jenis ini menggunakan tumbuhan bawah yang berbunga dan vegetasi terbuka, jenis ini merupakan salah satu jenis yang toleran mampu hidup sampai ketinggian 1500 m dpl.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Phaedyma columella Nama ilmiah: Phaedyma columella Nama umum: Short Bandedsailer Famili: Nymphalidae Deskripsi: Warna dasar kupu-kupu ini berwarna hitam, dengan corak putih pada sayapnya berlekuk serta tersusun rapih, biasanya terbangnya lambat. Bagian sayap bawah abucoklat dengan garis-garis putih yang diatur seperti pada upperside kupu-kupu. Perilaku: Memiliki kemampuan terbang cepat, sering berputar-putar. Frekuensi perjumpaan: Sering di jumpai di suaka marga satwa. Habitat: Jenis ini sering ditemukan hinggap dibagian tengah tajuk pohon yang terbuka. Namun tak jarang juga di temukan di tumbuahn merambat yang berbunga.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Junonia atlites Nama ilmiah: Junonia atlites Nama umum: Gray Pansy Famili: Nymphalidae Deskripsi: Warna dasar sayap kupu-kupu ini coklat pucat, dengan tiga garis sel pita hitam melintang berliku-luku, di tepian sayap membentuk bilatan hitam kecoklatan dengan motif sel pita garis berliku. Perilaku: Kemampuan terbangnya cepat, dan sering berpindahpindah dari satu semak ke semak lain. Frekuensi perjumpaan: Jarang ditemukan, bisa ditemukan di suaka marga satwa. Habitat: Jenis ini bisa ditemukan pada dataran tinggi sampai daerah pantai, biasanya menggunakan tumbuhan bawah dan merambat yang sedang berbunga.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Junonia orithya Nama ilmiah: Junonia orithya Nama umum: Blue Pansy Famili: Nymphalidae Deskripsi: Kupu-kupu ini memiliki sayap yang indah dengan mata bulatan berwarna biru terang , terbangnya cepat, ukuran mencapai 40-55 milimeter. Bagian sayap bawah berwarna biru menyala dengan dengan mata berbentuk bulatan. Perilaku: Jenis ini memilki kemampuan terbang yang sangat cepat, sering berpindah-pindah dari satu rumput-kerumput lain. Frekuensi perjumpaan: Jarang dijumpai, bisa dijumpai di hutan lindung. Habitat: Jenis ini sering ditemukan hinggap pada rerumputan yang sedang berbunga, terbangnya rendah, dan biasanya tidak pernah hingap lama pada tempat hinggap.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

4.5 IKAN

Boleophthalmus boddarti Nama ilmiah: Boleophthalmus boddarti (Pallas 1770) Nama lokal: Blodok, glodok Nama umum: Blue Triangle Famili: Gobiidae Deskripsi: Bentuk kepala seperti bola, ekor pipih, berwarna keabuan, ukuran panjang total 22 cm. Sirip dorsal terdiri 7 jari-jari keras dan selaputnya berwarna, sirip pektoral bisa digunakan untuk berjalan di lumpur dan memanjat pohon, dan sirip kaudal berbentuk baji. Bentuk mulut terminal, mata besar dan menonjol, badan memiliki bintik kekuningan. Kebiasaan: Bernapas seperti amfibi (amfibious) dan bisa bertahan 7-8 menit di darat. Membuat sarang di rongga-rongga lumpur. Memakan insekta, udang-kerang, larva ikan, dan alga. Kegunaan: Konsumsi, obat tradisional. Habitat: Air tawar, air payau, air laut, lumpur, demersal, dan amphidromous.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Ophiocara porocephala Nama ilmiah: Ophiocara porocephala (Valenciennes 1837) Nama umum: Gabus, binatu Famili: Channidae Deskripsi: Bentuk kepala picak, badan silinder, berwarna tubuh gelap, ukuran panjang total maksimal 34 cm. Sirip dorsal memiliki 7 jari-jari keras dan 8-9 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 1 jari-jari keras dan 2 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk membundar. Bentuk mulut superior dan memiliki gigi di sepanjang mulutnya. Sisik berukuran besar dan rapat sera ukuran mata besar. Kebiasaan: Memakan katak, ular, insekta, dan larva ikan. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias. Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik, dan potamodromous.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Chanos chanos Nama ilmiah: Chanos chanos (Forssk책l 1775) Nama umum: Bandeng Famili: Chanidae Deskripsi: Bentuk tubuh torpedo berwarna keperakan, ukuran panjang total 38-180 cm. Sirip dorsal memiliki 2 jari-jari keras dan 13-17 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 2 jari-jari keras dan 8-10 jari-jari lemah, sirip kaudal berbentuk cagak. Bentuk mulut terminal dan tidak dapat disembulkan. Ukuran sisik kecil dan memiliki diri-duri kecil dalam ototnya. Memiliki adifose eyelid sebagai pelindung mata. Kebiasaan: Saat berbentuk larva memakan zooplankton, juvenil dan dewasa memakan cyanobacteria, alga, bentos, telur ikan. Kegunaan: Konsumsi, ikan pancing. Habitat: Air tawar, air payau, air laut, benthopelagik, dan amphidromous.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Cynoglossus bilineatus Nama ilmiah: Cynoglossus bilineatus (Lacepède 1802) Nama umum: Ikan lidah Famili: Cynoglossidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih dan non simetris bilateral, berwarna coklat kehitaman pada tubuh bagian atas dan putih pada bagian bawah, ukuran panjang total 44 cm. Sirip dorsal memiliki 107-133 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 80-88 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk meruncing. Mata berwarna coklat kemerahan. Posisi mulut vertikal berdekatan dengan mata. Linea lateralis hanya terletak pada sisi bagian atas. Kebiasaan: Memiliki kebiasaan mengubur dan bersembunyi di dalam substrat. Memakan organisme bentik. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias. Habitat: Air tawar, air payau, air laut, demersal, dan amphidromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Eleutheronema tetradactylum Nama ilmiah: Eleutheronema tetradactylum (Shaw 1804) Nama umum: Kuro Famili: Polynemidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, berwarna keabuan, ukuran panjang total maksimal 200 cm. Sirip dorsal memiliki 9 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lemak, sirip anal memiliki 3 jarijari keras dan 14-16 jari-jari lemah, sirip pektoral berwarna kuning, dan sirip kaudal berbentuk cagak dan berwarna sedikit kuning serta bergaris hitam di sekitar sisi ujungnya. Bentuk mulut inferior tidak dapat disembulkan, memiliki gigi kecil dan sungut. Kebiasaan: Berenang berkelompok (schooling) tetapi untuk yang berukuran besar berenang sendirian (soliter). Memakan udang, ikan belanak, polychaeta, dan larva kepiting. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias. Habitat: Air tawar, air payau, air laut, pelagic, neritic, dan amphidromous.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Eleotris melanosoma Nama ilmiah: Eleotris melanosoma (Bleeker 1853) Nama umum: Bloso, ikan malas, ikan bodoh Famili: Gobiidae Deskripsi: Bentuk kepala picak dan badan membundar, berwarna hitam, coklat, keabuan, ukuran panjang total maksimal yang baru ditemukan sekitar 70 cm. Sirip dorsal memanjang dan sirip kaudal berbentuk meruncing. Bentuk mulut superior tidak dapat disembulkan, gigi terdiri dari beberapab deret, pada deret terluar ukurannya lebih besar dan beberapa gigi menyerupai taring. Sisiknya berukuran kecil dan teratur. Tubuh ikan betina umumnya lebih gelap daripada yang jantan. Kebiasaan: Memakan udang-udangan, ikan, serangga, kutu air, plankton, dan alga. Besarnya mangsa bisa berukuran hampir sama dengan tubunhnya. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Air payau, air laut, dan demersal


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Netuma thalassina Nama ilmiah: Netuma thalassina (R端ppell 1837) Nama umum: Baung, lele laut, lundu Famili: Bagridae Deskripsi: Bentuk tubuh bulat kepala picak, berwarna coklak kehijauan, ukuran panjang total 70-145 cm. Sirip dorsal memiliki 2 jari-jari keras dan 7 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 10-13 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk episerkal. Bentuk mulut inferior dan memiliki 4 pasang barbel (sungut). Memiliki adifosefin di belakang sirip dorsal dan tidak bersisik. Kebiasaan: Memakan insekta, larva ikan, udang-udangan, & ikan kecil. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias. Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik, dan potamodromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Hemiramphus lutkei Nama ilmiah: Hemiramphus lutkei (Valenciennes 1846) Nama umum: Julung-julung Famili: Hemiramphidae Deskripsi: Bentuk tubuh torpedo, berwarna hitam kperakan, ukuran panjang total 30 cm. Sirip dorsal memiliki 12-14 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 10-12 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk hiposerkal. Bentuk mulut superior, rahang bawah memanjang seperti paruh, rahang atas pendek dan berbentuk segitiga. Memiliki skut abdominal sejajar linea lateralis. Kebiasaan: Memijah di estuari dan dewasa di padang lamun. Memakan green alga dan diatom. Kegunaan: Konsumsi, IKAN HIAS Habitat: Air payau, air laut, dan berasosiasi dengan karang


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pterygoplichthys pardalis Nama ilmiah: Pterygoplichthys pardalis (Castelnau 1855) Nama umum: Sapu-sapu, ikan hantu Famili: Loricariidae Deskripsi: Bentuk tubuh picak, berwarna hitam kecoklatan, ukuran panjang total 42,3 cm. Sirip dorsal memiliki 1 jari-jari keras dan 7 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 1 jari-jari keras dan 3-5 jari-jari lemah. Badan pendek dan kuat, memiliki sisik yang keras. Bentuk mulut inferior tidak dapat disembulkan dan bergerak aktif. Nostril atau lubang hidung besar berada dekat dengan mata. Memiliki lebih dari 2 linea lateralis berada segaris dengan skut abdominal. Kebiasaan: Bersembunyi dilumput mangrove. Memakan alga dan udang kecil. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias, pembersih parasit Habitat: Air tawar, air payau, lumpur, dan demersal


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Nibea soldado Nama ilmiah: Nibea soldado (Lacepède 1802) Nama umum: Blama Famili: Latidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, berwarna putih keperakan, ukuran panjang total 40-60 cm. Sirip dorsal memiliki 10-11 jarijari keras dan 27-33 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 2 jari-jari keras dan 7 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk membundar. Bentuk mulut terminal dan sangat lebar. Memiliki skut kaudal yang keras, sejajar dengan linea lateralis. Kebiasaan: Memakan ikan kecil dan krustasea. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Air tawar, air payau, air laut, demersal, dan catadromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Leiognathus equulus Nama ilmiah: Leiognathus equulus (Forssk책l 1775) Nama umum: Pepetek, peperek Famili: Leioghnathidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, berwarna keperakan, ukuran panjang total 20-28 cm. Sirip doral memiliki 8 jari-jari keras dan 15-16 jari-jari lemah, sirip anal lemah, dan sirip kaudal berbentuk cagak. Bentuk mulut terminal dan dapat disembulkan. Memiliki skut abdominal dan bagian anal berduri-duri (finlet). Kebiasaan: Memakan polychaeta, udang kecil, juvenil ikan, dan cacing. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, air laut, demersal, amphidromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t

Valamugil engeli Nama ilmiah: Valamugil engeli (Bleeker 1859) Nama umum: Belanak Famili: Mugilidae Deskripsi: Tubuh berbentuk pipih, kepala berbentuk picak, berwarna kelabu. Sirip kaudal berbentuk lekuk tunggal dan bergaris hitam kuning. Bentuk mulut terminal tidak dapat disembulkan. Memiliki linea lateralis lebih dari 2, memiliki adifose eyelid yang pendek. Kebiasaan: Memakan diatom, zooplankton, detritus, dan juvenil ikan. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Air tawar, air payau, air laut, demersal, dan catadromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Monopterus albus Nama ilmiah: Monopterus albus (Zuiew 1793) Nama umum: Belut Famili: Synbranchidae Deskripsi: Bentuk tubuh anguilliform (ular), berwarna hitam kecoklatan, ukuran panjang total 40-100 cm. Tidak memiliki sirip pektoral dan ventral, sirip dorsal, kaudal, dan anal bersatu menjadi satu dengan ujung meruncing. Bentuk mulut terminal tidak daapat disembulkan. Memiliki lipatan daging di mulut untuk sebagai alat bantu pernapasan. Tidak memiliki sisik dan menghasilkan banyak lendir. Kebiasaan: Bersembunyi di lubang-lubang. Memakan ikan, udang, serangga dan binatang kecil. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias dan obat Habitat: Air tawar, air payau, air laut, dan demersal, potamodromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Liza planiceps Nama ilmiah: Liza planiceps (Valenciennes 1836) Nama umum: Belanak, mugil Famili: Mugilidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih dan kepala picak, berwarna putih keabuan, bagian ventral berwarna putih, sirip kaudal berbentuk lekuk tunggal. Bentuk mulut inferior dan mengecil. Memiliki adifose eyelid yang panjang, linea lateralis lebih dari satu. Kebiasaan: Makanan berupa zooplankton, detritus, algae, diatom, dan organisme bentik. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Air tawar, air payau, air laut, benthopelagik, dan catadromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Tilapia rendalli Nama ilmiah: Tilapia rendalli (Boulenger 1897) Nama umum: Jair lohan Famili: Cichlidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, berwarna coklat kehitaman, ukuran panjang total 17-45 cm. Sirip dorsal memiliki 15-17 jarijari keras dan 10-13 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 3 jari-jari keras dan 9-10 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk mendatar. Bentuk mulut terminal dan meruncing.Terdapat garis-garis hitam di bagian tubuh dan ekor. Sisik ktenoid (berduri) dan rapat. Kebiasaan: Maternal mouthbrooder (menyimpan telur di mulut). Memakan zooplankton, fitoplankton, dan lumut. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik, dan potamodromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Oreochromis mossambicus Nama ilmiah: Oreochromis mossambicus (Peters 1852) Nama umum: Nila batu, mujair Famili: Cichlidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, berukuran FL maksimal 18-60 cm. Sirip dorsal memiliki 15-18 jari-jari keras dan 11-13 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 3 jari-jari keras dan 9-10 jari-jari lemah, sirip kaudal berbentuk mendatar. Bentuk mulut terminal dan bergigi kecil.Sisik ktenoid (berduri) dan rapat Kebiasaan: Maternal mouthbrooder (menyimpan telur di mulut). Memakan zooplankton, fitoplankton, dan lumut. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik, dan potamodromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pangasianodon hypophthalmus Nama ilmiah: Pangasianodon hypophthalmus (Sauvage 1878) Nama umum: Patin Famili: Pangasiidae Deskripsi: Bentuk tubuh torpedo, berwarna hitam keputihan, ukuran panjang total maksimal 130 cm. Sirip dorsal memiliki 2 jarijari keras dan 7 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 29-32 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk cagak. Bentuk mulut inferior tidak dapat disembulkan, memiliki sungut (barbel) pendek. Juvenil memiliki 2-3 gradasi warna garis tubuh horizontal, saat dewasa memudar dan hanya terdapat satu gradasi saja. Kebiasaan: Memakan moluska dan tumbuhan. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias (albino) Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Poecilia sphenops Nama ilmiah: Poecilia sphenops (Valenciennes in Cuvier and Valenciennes 1846) Nama umum: Gapi mas, gupi, molly Famili: Poeciliidae Deskripsi: Bentuk tubuh torpedo dan memiliki banyak paduan warna. Sirip dorsal lebar dan berjari-jari lemah, sirip kaudal berbentuk membundar.Bentuk mulut superior, tidak dapat disembulkan, dan memiliki sisik kecil. Kebiasaan: Memakan fitoplankton dan lumut. Kegunaan: Ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Aplocheilus panchax Nama ilmiah: Aplocheilus panchax (Hamilton 1822) Nama umum: Cere, kepala timah Famili: Poeciliidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih dan membesar pada bagian perut, berwarna hitam keabuan, ukuran panjang total 5 cm. Sirip dorsal dan kaudal lemah, bentuk sirip kaudal membundar. Bentuk mulut terminal dan dapat disembulkan. Sisik sangat kecil dan tipis. Kebiasaan: Memakan alga dan lumut. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Sardinella brachysoma Nama ilmiah: Sardinella brachysoma (Bleeker 1852) Nama umum: Sarden, tembang Famili: Clupeidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, ukuran panjang total 13 cm pada saat mulai dewasa. Sirip dorsal memiliki 13-21 jari-jari lemah, sirip anal mmiliki 12-23 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk hiposerkal. Bentuk mulut terminal dan tidak dapat disembulkan.Memiliki skut abdominal sebanyak 29-33. Bagian dorsal berwarna kebiruan, sedangkan bagian ujung ekor berwarna hitam. Memiliki adifose eyelid. Kebiasaan: Hidup bergerombol. Memakan zooplankton, dan fitoplankton. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Air payau, air laut, dan pelagik


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Scatophagus argus Nama ilmiah: Scatophagus argus (Linnaeus 1766) Nama umum: Kiper, ketang-ketang Famili: Scatophagidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih berwarna hijau kekuningan, saat juvenil bintik hitam berukuran besar namun setelah dewasa mengecil, ukuran panjang total 20-38 cm. Sirip dorsal memiliki 10-11 jari-jari keras dan 16-18 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 4 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk lekuk ganda. Bentuk mulut terminal dan tidak dapat disembulkan dan memiliki mata besar. Kebiasaan: Memakan cacing, udang-udangan, serangga, dan serasah. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, air laut, berasosiasi dengan karang, dan amphidromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Sillago shama Nama ilmiah: Sillago sihama (Forssk책l 1775) Nama umum: Rejum Famili: Sillaginidae Deskripsi: Bentuk tubuh torpedo, berwarna putih pucat, ukuran panjang total 13-31 cm. Sirip dorsal memiliki 11-13 jarijari keras dan 20-23 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 2 jari-jari keras dan 18-23 jari-jari lemah, dan sirip kaudal berbentuk lekuk tunggal. Kebiasaan: Memakan larva dan juvenil ikan. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Air payau, air laut, berasosiasi dengan karang, dan amphidromous


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Trichopodus trichopterus Nama ilmiah: Trichopodus trichopterus (Pallas 1770) Nama umum: Sepat rawa Famili: Osphronemidae Deskripsi: Bentuk tubuh pipih, ukuran FL10-15 cm. Sirip dorsal memiliki 6-8 jari-jari keras dan 7-10 jari-jari lemah, sirip anal memiliki 9-12 jari-jari keras dan 30-38 jari-jari lemah, sirip pektoral termodifikasi menjadi cambuk, dan sirip kaudal berbentuk lekuk tunggal. Bentuk mulut terminal dapat disembulkan. Terdapat 2 bintik hitam dibagian ekor dan garis-garis hitam sekitar kaudal. Kebiasaan: Memakan zooplankton, udang-udangan, dan larva insekta. Kegunaan: Konsumsi, ikan hias Habitat: Air tawar, air payau, benthopelagik,dan potamodromus


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

4.6 MOLUSKA

Anadara granosa Nama ilmiah: Anadara granosa (Linnaeus 1758) Nama umum: Kerang dara Famili: Arcidae Deskripsi: Bercangkang ganda (bivalvia) simetris, bentuknya bulat kipas agak lonjong, dan ukuran bervariasi antara 6-9 cm. Warna cangkang putih sedangkan dasarnya putih kemerahan, warna dagingnya merah karena memiliki pigmen darah merah yang disebut bloody cockles sehingga bisa hidup di daerah yang kadar oksigennya rendah bahkan setelah dipanen masih bisa hidup walaupun tanpa air. Kebiasaan: Memakan fitoplankton dan alga uniseluler. Kegunaan: Konsumsi, aquakultur, dan cangkang dijadikan hiasan Habitat: Lumpur, pasir, dan daerah intertidal


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Cassidula aurisfelis Nama ilmiah: Cassidula aurisfelis (Bruguière 1789) Nama umum: Siput mangrove Famili: Ellobiidae Deskripsi: Warna cangkang coklat, warna tubuh kehitaman, ukuran tubuh 17-30 mm Kegunaan: Umpan pancing dan dekomposer Habitat: Umpan pancing dan dekomposer


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Planaxis sulcatus Nama ilmiah: Planaxis sulcatus (Lamark 1822) Nama umum: Famili: Planaxidae Deskripsi: Memiliki cangkang yang mengerucut dan melingkar pada ujungnya, berukuran panjang hingga 3 cm. Cangkang berwarna coklat keunguan dengan pola putih.Tubuhnya . Badannya membuka lebar dan berwarna dalam putih dengan alur ungu gelap. Operkulum tipis, tanduk berwarna gelap. Tubuh pucat, kaki kecil dengan pola bintik-bintik gelap, tentakel panjang dengan pita gelap. Kegunaan: Habitat: Air laut, menempel pada kayu, dan menempel substrat keras.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Perna viridis Nama ilmiah: Perna viridis (Linnaeus 1758) Nama umum: Kijing, kerang hijau Famili: Mytilidae Deskripsi: Bercangkang ganda (bivalvia) simetris, ukuran bervariasi antara 80-165 mm, cangkangnya berujung pada suatu titik. Warna cangkang luar (periostrakum) hijau tua namun ke arah ujung semakin coklat. sedangkan warna tubuh kuning kecoklatan. Individu yang lebih muda memiliki warna hijau terang dan akan bertambah gelap seiring bertambahnya umur. Otot bisa melakukan perpindahan secara vertical dan menempel kuat pada substrat. Kebiasaan: Memakan fitoplankton, zooplankton, dan material organik yang tersuspensi. Kegunaan: Konsumsi, pakan ternak, cangkang dijadikan hiasan, bioindikator pencemaran logam dan minyak. Habitat: Hidup di air payau dan air laut, enempel pada bambu, tali, batu, dan kapal-kapal yang bersandar.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Crassostrea gigas Nama ilmiah: Crassostrea gigas (Thunberg 1793) Nama umum: Tiram (Oyster) Famili: Ostreidae Deskripsi: Bercangkang ganda (bivalvia) tidak simertis, ukuran bervariasi antara 150-400 mm sesuai lingkungan hidup. Warna cangkang dalam biasanya keputihan dengan garisgaris ungu dan banyak bintik-bintik sedangkan warna tubuh kuning kecoklatan. Kedua katup padat dan keras namun bentuknya tidak simetris, satu katup berbentuk agak cembung dan katup satunya berbentuk cekung. Crassostrea gigas adalah filter feeder yang memakan bakteri, protozoa, diatom, larva hewan invertebrata, dan detritus. Kegunaan: Konsumsi, komoditas akuakultur di UK dan Francis Habitat: Menempel pada substrat, seperti batu, akar mangrove. Selain itu juga bisa ditemukan di substrat pasir dan lumpur. epifaunal pada zona intertidal.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Onchidium griseum Nama ilmiah: Onchidium griseum (Plate 1893) Nama umum: Lipso Famili: Onchidiidae Deskripsi: Berbetuk pipih panjang, berwarna kecoklatan, berukuran 4-5 cm. Memiliki 2 antena, mata terlihat jelas, terdapat bintik-bintik di seluruh tubuh bagian ventralnya dengan kuning atau oranye dan terdapat benjolan sepanjang dorsalnya. Kebiasaan: Masuk ke dalam lubang-lubang pada lumpur. Kegunaan: Konsumsi, umpan pancingan Habitat: Lumpur dan batang pohon


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^



\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Pomacea canaliculata Nama ilmiah: Pomacea canaliculata (Lamarck 1819) Nama umum: Keong mas / siput air / siput murbai Famili: Ampullariidae Deskripsi: Memiliki cangkang yang membundar dan melingkar di bagian ujungnya, ukuran bervariasi sampai dengan 150 mm. Lubang cangkang besar dan ditutup oleh selaput keras. Warna cangkang kuning kecoklatan sedangkan warna tubuh putih. Mergerak dengan kaki perut. Telur berwarna merah muda. Kebiasaan: Memakan tumbuhan air, detritus, dan hewan-hewan renik, fitoplankton, zooplankton, dan material organik. Kegunaan: Konsumsi, obat, dan pakanternak Habitat: Air tawar, air payau, menempel pada batang, daun, mengapung di air, dan di substrat lumpur.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

Tetraclitella purpurascens Nama ilmiah: Tetraclitella purpurascens (Wood 1815) Nama umum: Teritip (bernakel) Famili: Tetraclitellinae Deskripsi: Memiliki empat sisi lempeng dengan warna yang bervariasi, putih, abu-abu, atau ungu. Berisi spesies kepiting berkatup dan memiliki dua buah pintu penutup. Kegunaan: Konsumsi Habitat: Batang pohon dan bambu sekitar perairan laut


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

DAFTAR ISI [FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 1999. FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Carpenter KE, Niem VH, ed. Rome: FAO. Iskandar DT. 1998. Amfibi Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi LIPI. Laga A, Jabarsyah A, Wiharyanto D, Rachmawani D. 2009. Laporan hasil penelitian: Identifikasi Sumberdaya Mollusca di Pesisir Kota Tarakan. Tarakan: Universitas Borneo. McKay JL. 2006. A Field Guide to the Amphiibians and Reptiles of Bali. Malabar, Florida: Krieger Publishing Company. MacKinnon J. 1993. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Terj. Lusli, S. dan Mulyani, Y.A. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. MacKinnon J, Philips K, van Balen, B. 1998. Burung burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI. Mistar. 2008. Panduan Lapangan Amfibi dan Reptil di Areal Mawas Propinsi Kalimantan Tengah (Catatan di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orang Utan Borneo (The Borneo Orang Utan Survival Foundation). Payne J, Francis CM, Phillipps K, Kartikasari SN. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. Jakarta: Prima Centra. Peggie D, Mohammad A. 2006. Practical Guide to the Butterflies of Bogor Botanical Garden. Bogor: Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI. Sukmantoro W, Irham M, Novarino W, Hasudungan F, Kemp N, Muchtar M. 2007. Daftar Burung Indonesia no. 2. Bogor: Indonesian Ornithologists Union. Tweedie MWF. 1983. The Snakes of Malaya. Singapura: Singapore National Printers.


\ '"6/" ."/(307& %* ,"8"4"/ )65"/ "/(,& ,"16, t ^

TIM PENELITI

Berdiri (dari kiri ke kanan) :

Duduk (dari kiri ke kanan) :

1. Petugas lapang 2. Muhammad juan ardha 3. Setiawan 4. Davidia Intan Permata Yahdi 5. Rianiko Aditya Permana 6. Rian Ristia Wulandari 7. Meidilaga 8. Petugas lapang

1. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MSc 2. Ir. Dadan Mulyana, MSi

Duduk (dari kiri ke kanan) : 1. Petugas lapang 2. Badrun 3. Dea Fauzi Lestari 4. Petugas lapang



wa

sa

n

Re

ENSIKLOPEDIA

Ka

Kampung Nelayan Kamal Muara

Laut Jawa

sto

ras

Tambak

iH

uta

nM ang rov

e Hutan Lindung Angke Kapuk

Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk Aboretum Mangrove

Muara Angke

Hutan mangrove di kawasan Angke Kapuk Jakarta Utara sangat penting keberadaannya; selain untuk menahan abrasi pantai dan mencegah intrusi air laut ke daratan, hutan mangrove merupakan penghalang hembusan angin laut ke daratan. Habitatnya menjadi rumah bagi beragam jenis fauna laut dan satwaliar, tempat mencari makan berbagai jenis burung, pengendali pencemaran air, dan mengurangi besarnya laju penurunan permukaan tanah melalui pembentukan sedimentasi oleh sistem perakaran mangrove tersebut.

Buku Ensiklopedia Fauna Mangrove ini menyajikan beragam jenis fauna yang berhasil ditemukan di kawasan hutan mangrove Angke Kapuk, kami harapkan buku ini dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui jenis-jenis fauna yang ditemukan di daerah kawasan restotasi hutan Mangrove, hutan lindung dan Suaka Margasatwa Muara Angke. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, 2013.

FAUNA MANGROVE

Dalam rangka mengobservasi kekayaan jenis fauna di dalam habitat Hutan mangrove di kawasan Angke Kapuk Jakarta Utara, Fakultas Kehutanan IPB bekerjasama dengan PT Kapuk Naga Indah melakukan survei fauna (fauna laut dan fauna darat) di kawasan mangrove ini. Nampaknya kawasan hutan ini merupakan kawasan pendukung bagi kehidupan beragam jenis fauna (terutama fauna laut dan burung-burung) di Teluk Jakarta, khususnya bagi burung-burung yang hidup berkembang biak di Pulau Rambut, Pulau Bokor dan Pulau Dua.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.