Bandung Zoo

Page 1

BANDUNG ZOO CERITA DARI SATWA PUSAT KOTA


Who are we? Aulia M. Tasyarini

Terima kasih kepada:

11513031

Bapak Hilal Furqon Pengurus Kebun Binatang Bandung Bapak Sulthan Syafi’I Bapak Panji Ahmad Fauzi Bapak Drh. Sepeli Nico Harro Silalahi

Rizdha Okkianty Yudha 11514027

Evita Izza Dwiyanti Desiana Zulvianita

Salsabilla Nur Feranti 11514031


Pariwisata dan Kebun Binatang Bandung Sektor pariwisata Indonesia merupakan salah satu indrustri penting yang sedang menjadi perhatian khusus pemerintahan pada saat ini, karena dengan pesatnya perkembangan di Indonesia dapat menaikkan pendapadatan ekonomi yang cukup signifikan. Kota Bandung memiliki cukup banyak tempat wisata yang dapat di gandrungi pengunjung lokal maupun asing. Salah satu daya tarik Kota Bandung yang tidak pernah mati adalah Kebun Binatang Bandung.


Overview Kebun Binatang Bandung Pada

tahun 1933, Kebun Binatang Bandung (KBB) disahkan oleh Belanda tetapi sempat vakum hingga zaman kemerdekaan. Upaya pengembalian fungsi berupa rehabilitasi dilakukan pada tahun 1948. KBB, dengan luas 13,5 ha, didirikan memiliki 1.600 koleksi hewan yang terdiri dari 213 jenis. Terdapat empat kelas taksa yaitu ikan, reptil, burung, dan mamalia.


Sumber: hargatiketmasuk.info

Ikan, merupakan salah satu taksa yang ada di KBB.

Rangkong julang emas (Rhyticeros undulatus) merupakan salah satu koleksi satwa KBB. Pada saat ini, populasi rangkong julang emas semakin menurun dikarenakan kerusakan habitat dan perburuan liar.



Fungsi Kebun Binatang Bandung Sebagai

kawasan konservasi ex-situ, Kebun Binatang Bandung (KBB) memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi kebudayaan, fungsi pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi perlindungan dan pelestarian kekayaan alam, dan fungsi rekreasi.

Kebun Binatang Bandung sebagai tempat rekreasi memiliki wahana pergelaran seni budaya, tentunya mempunyai fungsi kebudayaan, yaitu dapat menanamkan kesadaran dan rasa cinta tanah air melalui pengamatan dan pemahaman kekayaan budaya, serta pengamatan dan pemahaman kekayaan flora dan fauna. Selain itu, Kebun Binatang Bandung merupakan sebuah wahana yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan edukatif untuk menambah pengetahuan dan untuk menghasilkan butir-butir pengetahuan baru yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Kebun Binatang Bandung ini juga dapat dimanfaatkan sebagai objek riset atau penelitian di berbagai keilmuan. Flora dan fauna dapat dikembangkan dan dilestarikan di Kebun Binatang Bandung. KBB berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan berbagai satwa flora dan fauna dengan tujuan menjaga kekayaan alam. Selain itu, tentu Kebun Binatang Bandung mempunyai fungsi sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat.



Beberapa Koleksi Satwa pada Kebun Binatang Bandung Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan harimau terakhir yang masih ada di Indonesia. Menurut IUCN, status konservasi P.tigris sumatrae ialah terancam punah, populasinya hanya berkisar 400 -500 ekor di alam liar. Harimau sumatera memiliki warna paling gelap dibandingkan sub spesies harimau lainnya

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera. Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam.

Selain satwa dari Indonesia, terdapat satwa dari negara lain yaitu pelikan australia. Pelecanus conspicillatus ialah burung air pemakan ikan dan amfibi, serta hidup berkelompok. Burung ini memiliki ciri khas berupa paruh berwarna pink dan tubuh berwarna putih hingga coklat.

Pongo pygmaeus atau orangutan kalimantan ialah salah satu koleksi KBB yang memiliki status konservasi terancam punah akibat alih fungsi lahan dan perburuan liar. Dibandingkan orangutan sumatera, borneo orangutan memiliki bantalan pipi yang lebih besar.


Sumber: Google Earth

Aksesibilitas Terletak di tengah kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Kebun Binatang No. 6, Lebak Siliwangi, Coblong, Bandung, dengan letak astronomis adalah 6°53’25.91 S dan 107°36’27.32 E, Kebun Binatang Bandung memiliki posisi yang strategis. Dengan sebelah timur adalah Kampus Institut Teknologi Bandung dan sebelah barat merupakan aliran Sungai Cikapundung, akses ke KBB menjadi lebih mudah dan tentu didukung pula oleh moda transportasi yang memadai.

Angkutan Kota yang dapat digunakan menuju KBB. Trayek angkutan kota: kiri-atas: CicaheumLedeng, kanan-atas: Cisitu Tegalega, kiri-bawah: Caringin Sd. Serang, kanan-bawah: Caringin Dago


Fasilitas Sebagai salah satu wisata utama di Kota Bandung dengan atraksi berupa satwa beragam dari seluruh Indonesia bahkan dunia, tentu Kebun Binatang Bandung harus memiliki fasilitas yang memadai sehingga kebutuhan pengunjung dapat ditunjang dengan baik. Teater satwa, perahu kayuh, kereta api anak, taman bermain anak, aula, serta gajah tunggang dan unta tunggang merupakan fasilitas andalan di Kebun Binatang Bandung. Selain itu pula, terdapat dua pusat informasi, tujuh toilet, tiga kantin, satu toko cinderamata, sepuluh shelter tempat istirahat, dua loket tiket masuk, tiga tempat pelayanan umum, serta dua mushola yang disediakan di Kebun Binatang Bandung. Terdapat banyak peta serta informasi satwa pada tiap kandang, serta tempat sampah yang telah dibedakan untuk sampah organik dan anorganik, juga petunjuk arah yang terdapat di tiap zona yang mengandung informasi yang lengkap.


Sumber daya manusia Kawasan

konservasi ex-situ tentu perlu memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk menunjang fungsinya. Pada pemeliharaan satwa di Kebun Binatang Bandung, terdapat dua dokter hewan tetap yang telah kembali aktif di tahun 2016. Dua tenaga paramedis juga siap membantu pekerjaan dokter hewan. Tiga puluh satu penjaga / perawat satwa bekerja secara bergiliran untuk menjaga kesejahteraan satwa dalam Kebun Binatang Bandung. Selain itu, terdapat pula kurator yang merangkap sebagai studbook keeper atau pencatat silsilah satwa yang ada. Sebagai pendukung kenyamanan dan keamanan wisatawan, terdapat tiga belas tenaga keamanan yang dibagi ke dalam tiga zona KBB. Pada bagian depan, terdapat delapan tenaga administrasi yang bertugas di dalam kantor pengelola. Pada tahun 2017, untuk meningkatkan ketercapaian fungsi KBB, direkrut tujuh belas tenaga pendidikan konservasi.


Sumber: cee4life.org

Isu terkait Kebun Binatang Bandung Dalam

pengelolaannya, tentu terdapat isu negatif yang meresahkan masyarakat sekitar KBB. Orangutan merokok pada awal tahun 2018 merupakan salah satu isu yang meresahkan dikarenakan secara ekologis mengganggu kesejahteraan satwa serta secara sosial menurunkan fungsi wisata pendidikan terkait keberadaan penyimpangan perilaku satwa. Selain itu, terdapat isu lain yaitu tersebarnya foto beruang madu yang kelaparan yang menyebabkan penurunan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan KBB dan meningkatkan kebiasaan wisatawan untuk memberikan makanan pada satwa. Gajah mati pun pernah menjadi salah satu isu yang meresahkan masyarakat. Selain isu-isu tersebut, pengelolaan KBB pada awalnya telah memiliki kendala yaitu terjadi fluktuasi pengunjung dan sumber daya manusia yang kurang untuk meningkatkan kesejahteraan satwa.


Persepsi Pengunjung terhadap Kebun Binatang Bandung Menurut

hasil kuesioner terhadap delapan belas pengunjung di KBB, pengunjung secara garis besar telah menyetujui bahwa fungsi utama KBB sebagai kawasan pelestarian hewan sudah sesuai serta sudah layak dalam menjaga kesejahteraan satwa juga sudah diberikan informasi yang cukup. Tetapi, menurut pengunjung, kesesuaian koleksi hewan, fasilitas pengunjung, harga tiket serta kebersihan KBB yang terjaga belum cukup sesuai.


Sumber: hargatiketmasuk.info Selain dilakukan peninjauan terhadap persepsi, dilakukan pula observasi dan ditemukan bahwa masih banyak sampah berceceran juga di kandang hewan. Hal ini lebih jauh terjadi karena pengunjung yang masih lalai dalam menjaga kebersihan



Upaya Mempertahankan Daya Tarik Kebun Binatang Bandung Dalam upaya mempertahankan daya tarik, maka prinsip pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) harus diterapkan. Secara umum, prinsip pariwisata berkelanjutan dicapai dengan menyeimbangkan tiga elemen yang meninjau aspek sosial, ekonomi, dan ekologi. Secara ekonomi, pengelola KBB telah melakukan pengembangan marketing dengan cara pengaktifan media sosial berupa pembuatan web (bandung-zoo.com), pengaktifan laman pada facebook, serta twitter dan Instagram (@bandung_zoo). Sebelum diaktifkan, masyarakat cenderung mendapat informasi yang salah dari laman web lain. Selain itu, dilakukan pula pembuatan event di KBB dan penggratisan dalam fasilitas utama (taman bermain kanak-kanak, perahu air, dan teater satwa) walaupun meningkatkan harga tiket masuk. Pada bidang ekologi, khususnya pengembangan kesejahteraan satwa, telah dilakukan berbagai upaya yaitu renovasi kandang satwa (contohnya pada penambahan enrichment di kandang beruang madu), serta menjadikan Taman Safari Indoneisa sebagai supervisor dan LSM CEE4Life sebagai pengawas. Selain itu, dilakukan pula pengembangan masyarakat sebagai upaya peningkatan dari segi sosial. Program edukasi berupa pemberian pengetahuan mengenai konservasi satwa pada siswa SD telah dilakukan pada bulan Juli 2017. Peningkatan sarana dan prasarana juga dilakukan oleh pengelola untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan. Ke depannya, menurut wawancara terhadap pengelola, akan terus diupayakan pemeliharan sarana prasarana serta menambah koleksi satwa untuk meningkatkan fungsi utama kebun binatang.


Perbandingan dengan Taman Safari Indonesia Apabila

dibandingkan dengan Taman Safari Indonesia (TSI), Kebun Binatang Bandung memiliki ukuran kandang (untuk harimau sumatera) yang lebih kecil (Âą4x8m) dibandingkan dengan TSI dengan ukuran Âą8x8m. Menurut Amandement of Wild Life Protection and notification of Recognition Zoo Rules tahun 2009, ukuran minimum kandang outdoor harimau ialah 0,1ha per pasang, sedangkan kandang tidurnya 2,75 x 1,8 x 3 m.


Taman Safari Indonesia, Sumber: Ramadhan, 2018 Luas KBB sebesar 13,5 Ha dan menampung hewan sebanyak 1600 (Syafi'i & Fauzi, 2018), sedangkan TSI seluas 168 Ha sebanyak 2500 (TSI, 2017), lebih dari sepuluh kali lipat KBB. Selain itu, Taman Safari Indonesia memiliki akreditasi A sedangkan seluruh kebun binatang di Indonesia masih memiliki akreditasi B. Di TSI, wisatawan dapat mengelilingi kawasan taman safari serta terdapat atraksi lain berupa wahana bermain.


Part 1. Destination: Pla Controllin Identifikasi prosedur y tujuan untuk mene merencanakan, mengembangkan, mela penekanan pada pa

Part 2. Marketing, Strategy, Planning, Promotion and Distribution - Pengaktifan media sosial (Bandung-zoo.com) - Pembuatan even di KBB

The Tourism System Model of Kebun Binatang Bandung

Part 3. Demand: The fact - Keinginan pengunjung anak meng - Kebutuhan pemenuha foto


anning, Developing and ng Tourism yang dituju oleh daerah etapkan kebijakan, , mengendalikan, ayani pariwisata dengan ariwisata berkelanjutan

Part 4. Travel: The Characteristics of Travel Berupa wisata edukasi yang berfungsi melestarikan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perlindungan kekayaan alam, dan rekreasi

tors influencing the Market untuk mengedukasi anakgenai satwa an tugas kuliah, misalnya: ografi


Pemenuhan tugas MK Pengenalan Pariwisata (PL4001)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.