1
1. DAFTAR PUSTAKA : -
Ludwig,Wolfgang und Roland,Conrad,1965,Frei Otto Spannweiten,Verlag Ullstein GmbH,Frankfut/M-Berlin
- Schodek,Daniel L,(1995),Struktur,PTEresco,Bandung - Salvadori Mario,etc,(1986),Disain Struktur dalam Arsitektur,Penerbit Erlangga,Jakarta - Sutrisno,Ars.R,(1983,Bentuk Struktur Bangunan dalam Arsitektur Modern,Penerbit PT Gramedia,Jakarta. - Schueller,Wolfgang,(1983),Horizontal-Span Building Structures,John Wiley and Sons.
2
2. PRINSIP2 UMUM PERENCANAAN STRUKTUR 2.1. PENGERTIAN STRUKTUR Sarana untuk menyalurkan beban akibat penggunaan atau kehadiran bangunan kedalam tanah (Daniel L.Schodek,hal.3) Melindungi suatu ruang dari pengaruh iklim,bahaya2 yang ditimbulkan alam dan menyalurkan semua beban ketanah (R.Sutrisno,Bentuk Struktur Dalam Ars Modern,hal 1)
3
2.2. FAKTOR – FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERENCANAAN STRUKTUR Persyaratan terprogram untuk gedung
Beban berguna Gaya2 lingkungan
Sistim struktural respon morfologis dasar
Sistim gedung lainnya Kondisi sekitar site
Kelayakan ekonomi dan konstruksi 4
2.3 SISTEM STRUKTUR MORFOLOGIS DASAR ď‚ž ď‚ž
Susunan dari modul kegiatan (unit) terkecil yang berpengaruh thd bentuk bangunan. Sebagai dasar kajian untuk mendapat konsep 2 struktur dan konstuksi dari bentuk tsb.
5
2.4. PROSES UMUM PERENCANAAN STRUKTUR
FUNGSI
BENTUK DAN DEMENSI RUANG
BENTUK DASAR DAN DEMENSI Bangunan
KONSEP PERANCANGAN STR.
Transformasi konsep
6
2.5. MASALAH2 PD DESAIN STRUKTUR
Hubungan struktur dgn ruang fungsional: pemilihan sistim, pola , modul dan bentang str. Implikasi bentuk terhadap kestabilan: kestabilan bentuk, sistim tumpuan ( sendi, roll,engsel), penempatan d.geser/ bracing. Efek proporsi : pemilihan deletasi (d. bentuk, d.suhu, d. setlement) Mengakomodasikan ruang2 besar : penzoningan ruang2 bentang lebar Pertemuan grid struktural : koordinasi pola, modul, bentang str , arah horisontal dan vertikal.
7
2.6 KONSEP2 UPPER STRUKTUR
Sistim str (bentuk,dimensi, persyaratan khusus, lingkungan) Jenis &kombinasi str (dimensi ruang /bentang) Bahan (bentang, pertimbangan lain) Pola (orientasi kegiatan / ruang) Modul (modul perenc. bahan str) Tumpuan (jenis gaya yang disalurkan) Konstruksi (kemudahan pelaksanaan, pertimbangan lain) Bentuk elemen str (beban yang bekerja) Dimensi (beban yang bekerja) Deletasi (bentuk, dimensi)
8
2.7. KONSEP2 SUPER STRUKTUR
Sistim str ( persyaratan 2 ruang ) Jenis str pendukung ( beban yang bekerja ) Jenis str lantai (bentang, pertimbangan lain) Bahan ( bentang , pertimbangan lain) Pola ( orientasi kegiatan / ruang ) Modul ( modul perenc, bahan str ) Tumpuan ( gaya yang bekerja ) Konstruksi ( kemudahan, pertimbangan lain ) Bentuk (beban yang bekerja) Dimensi ( beban, pertimbangan lain) Deletasi ( bentuk, demensi, ketinggian)
9
2.8. KONSEP2 SUB STRUKTUR
Sistim str (beban , daya dukung tanah ) Jenis pondasi ( beban daya dukung tanah ) Bahan ( beban,kemudahan, pertimbangan lain) Bentuk pondasi (beban yang bekerja ) Demensi ( beban yang bekerja) Deletasi (sesuai super str )
10
2.9. EVALUASI RANCANGAN ( DGN PERSTARATAN2 STRUKTUR )
Fungsional ( nyaman , aman,dll ) Stabil : tidak bergerak ( bentuk keseluruhan, posisi, geologi) Seimbang : diam (pemerataan beban) Kuat : bersatu ( bahan, demensi, konstruksi ) Ekonomis : biaya ( sumber daya bahan, tenaga, sistim pelaksanaan ) Estetis : kesan ( str optimum)
11
3. STRUKTUR BENTANG LEBAR 3.1. LATAR BELAKANG:
Adanya fungsi yang semakin komplek
Adanya kapasitas pengguna yang semakin meningkat
Adanya tuntutan kegiatan akan kenyamanan dan fleksibilitas ruang, maka dibutuhkan adanya ruang2 bentang lebar yang hanya bisa diwujudkan dengan struktur BENTANG LEBAR.
12
3.2. JENIS2 STRUKTUR BENTANG LEBAR :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
STR. RANGKA RUANG STR. CANGKANG STR. PELAT LIPAT STR.KABEL STR. MEMBRANE STR. KOMBINASI
Karakteristik: Pengertian Bahan str. Bentuk2 dasar Penyaluran beban Pengaruh angin Pengaruh suhu Cara2 menstabilkan Tumpuan
13
14
KESEIMBANGAN PADA STR.RANGKA
P
σtk
Keseimbangan pd penampang balok:
P tk
2/3 h h P tr. σtr
M luar = M dalam M dalam= Ptk x2/3 h Makin >>M luar,
dibutuhkan h >> 15
P3 h3 L1 Penggandaan /pembesaran demensi balok pada str rangka (h3)
h4
L2 Rangka batang (h4) 16
Rangka Batang P1 P P
P1
P1 P1
P P
P P
P1 P
Beban pada titik2 simpul tersalur ke-batang2 dalam masing2 bidang.
(
,
,
). 17
Kestabilan pada struktur rangka batang Bentuk
A
dasar segi
Labil
tiga Stabil
B Labil
sebagai bentuk yang stabil untuk str.rangka batang dgn hubungan jepit tidak sempurna
Stabil 18
4.1.PENGERTIAN RANGKA RUANG 

Struktur rangka ruang didisain untuk menjangkau ruang yang luas tanpa penumpu antara . Merupakan str. yang ringan dan mudah dibongkar pasang(Montageable) karena komponen2 strukturnya dibuat dipabrik (Fabrikasi) dengan perencanaan yang sangat teliti.
19
4.2.BAHAN STRUKTUR : - Pipa baja - Baja profile - Kayu - Simpul bola baja, baja profile ,plat baja
4.3.PENYALURAN BEBAN: Beban disalurkan secara ruang(tiga dimensi) oleh titik buhul berupa gaya tekan atau gaya tarik
20
4.4 RANGKA RUANG
Beban tersalur melalui batang2 didalam ruang .
21
SISTEM MANESSMAN MERO UNISTRUD TAKENAKA OKTAPLATE SPACE DECK
PRINSIP PEMBENTUKAN
TRUSS GRID SPACE TRUSS SPACE GRID TRUSS RANGKA PERMUKAAN 22
MERO
UNISTRUD
MANNESMANN
TAKENAKA
UNISTRUD
23
1 lapis lengkung 2 arah
2 lapis / space grid truss
1 lapis lengkung 1 arah (ATAP LAMELLA)
2 lapis lengkung 1 arah (ATAP LAMELLA)
24
Kubah berusuk
Kubah geodesik
Kubah Schwedler
Atap Lamella
25
RANGKA RUANG 2 LAPIS RATA Terdiri dari dua lapis batang2 horisontal sejajar dengan susunan : - Truss Grid (Bangunan petak dlm ruang ) - Space grid truss/Space Frame (R.Ruang) ...... Ratio ketinggian 1/18-1/25 bentang
Truss Grid
Space GRID TRUSS 26
JENIS TUMPUAN : - Tumpuan Titik (kolom biasa,Kolom rangka ruang) - Tumpuan Menerus (balok, dinding pemikul, dinding rangka ruang)
Pada Tumpuan titik bidang tumpuan diperlebar unt menperkecil gaya geser .
27
Tumpuan Setempat
Plat rata dg.bidang geser kecil
Transfer gaya geser dari kolom ke struktur planar dapat menyebabkan gaya geser lokal sangat besar.
Penambahan kepala kolom (drop panel) pada sistem plat rata bertujuan untuk memperluas bidang 28 geser
29
5.1. PENGERTIAN CANGKANG : -
Merupakan Permukaan yg.sangat keras Sangat tipis dibandingkan bentang yg. diwadahi (baja =1/1000L,beton 1/500L) Contoh cangkang pada alam : kulit telor, kulit labu, batok kelapa, batok kepala, kulit kerang/siput.
30
5.2. Struktur cangkang : Merupakan struktur permukaan yang dibentuk oleh bahan yang keras dan tipis, disebut juga sbg.struktur bentuk karena ketahanannya ditentukan oleh bentuknya sendiri ( SELF RESISTANCE FORM).
31
BENTUK – BENTUK DASAR
Single curved
Double curved antikllastik
Double curved sinklastik 32
CARA PEMBENTUKAN
1. ROTASI
Kubah bola
Eliptik
Parabolik
2. TRANSLASI Silinder
Parabola eliptik
3. RULLED Hiperbilik paraboloid
Konoid 33
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEUNTUNGAN : Dapat menutupi ruang yg sangat lebar tanpa str. antara Penggunaan bahan relatip sedikit Ada kebebasan mengatur interior KERUGIAN : Merupakan bentuk2 terukur /monoque Dinding pembatas sangat bervariasi Ada ruang2 ganjil/ terbuang
-
34
5.8. SISTIM TUMPUAN :
Tumpuan jepit ,menghalangi pergerakan oleh BEBAN SUHU ( muai susut )
Sendi, terjadi putaran sudut ditempat
Roll, pergerakan fleksibel oleh beban suhu 35
5.10. SISTIM DUKUNGAN
Buttresses (a brick or stone structure to support)
Kolom dan ring
36
BEBAN TERPUSAT (CONCENTRATED LOAD)
Struktur cangkang tidak dapat menerima beban terpusat (beban titik) karena menimbulkan tegangan tidak terhingga dan kubah bisa pecah
37
CYLINDER CARA PEMBENTUKAN Dengan translasi garis lengkung pada grs lurus STABILITAS BENTUK - Diafragma bawah - Diafragma atas - Rigid frame - Rangka dan kabel
38
SISTIM DUKUNGAN PD SILINDER 
Silinder Pendek
( Short Barrel)
dukungan terletak pada kedua sisi sepanjang silinder (menerus)

Silinder Panjang
( Long Barrel) dukungan pada ujung2 melintang silinder, prilakunya identik dengan balok di atas 2 tumpuan
39
PARABOLA HYPERBOLIC GAYA YANG BEKERJA : Kearah
grs pengarah (lengkung ke atas /concaf) bekerja gaya tarik (cable like) Kearah grs pembentuk (cembung / convex) bekerja tekan ( Arch like)
40
SISTIM DUKUNGAN - Buttresses /Jepit - Jepit + Kabel taik
KESTABILAN BENTUK Dengan menggabungkan dua atau lebih Hiperbolik paraboloid
41
42
6.1. PENGERTIAN :
Struktur pelat lipat diperoleh dengan cara melipat2 pelat dengan tujuan untuk meningkatkan kekakuan dari pelat tsb. Str. Ini mengambil contoh dari benda2 alam seperti : daun palma, rumput2an dimana dengan bentuk daunnya yang melipat dpt membentang cukup panjang.
43
6.2. Pelat rata dan pelat lipat Pelat rata tidak dapat
mempertahankan bentuknya (melengkung)
Dengan melipat pelat rata akan dapat meningkatkan kekakuannya.
44
h
1
B M tahanan=1/6 B h² M Inertia = 1/12 Bh3
2
MI.2>>MI.1 H
H t
2t M tahanan= 1/6.2t.H² M Inertia =1/12.2t.H
3 45
6.3. PENGGUNAAN PD. STR BANGUNAN
Struktur Atap ,dinding pemikul
6.4. BAHAN
Kayu(timber) : kurang homogen dan cendrung memerlukan rangka pengaku Pelat baja : penggunaan las masih dipandang kurang homogen – Beton bertulang
46
BETON BERTULANG : 1. 2. 3. 4. 5.
Besifat homogen Tahan thd cuaca Tidak menggunakan rangka Dapat dibentuk bervariasi Bentang cukup lebar
47
6.6. BENTUK DASAR : Prismatik
Piramidal
48
6.7. Stabilitas Bentuk Lipatan Membuat sudut lipatan 45º 45º
Hubungan jepit pada rusuk tepi Memperkuat rusuk tepi
10 h
h
L
Memberi diapragma atas atau bawah setiap 10 x h. Tinggi lipatan 1/15-1/20 bentang (L) 49
6.8. SISTIM DUKUNGAN :
Rusuk2 bawah harus tetap pd posisinya dengan memberi dukungan berupa kolom pada setiap rusuk, dengan kolom garpu, balok dan kolom, atau tumpuan langsung ke pondasi
50
51
PENGERTIAN STR. KABEL
Struktur kabel merupakan elemen linier dengan penampang sangat kecil dibandingkan bentangnya Dengan demikian kabel mudah bengkok sehingga tidak bisa menerima gaya tekan maupun Momen, dan hanya bisa menerima gayaTarik
52
STRUKTUR FUNICULER Strk kabel disebut juga str funiculer karena formasi kabel tsb . sesuai dengan letak /jenis pembebanan.
Beban2 titik : Poligon batang Beban merata horisontal : Parabola
Beban merata sepanjang kabel : Catenari
53
Formasi dibawah pembebanan
Beban ttik
Beban merata sapanjang kabel , formasi catenari
Beban2 titik poligon batang
Beban merata horisontal , formasi parabola 54
JUMLAH LAPISAN :
a. Single Layer (1 Lapis) satu arah, dua arah
b. Double Layer (2 Lapis) dgn batang tekan atau kabel tarik
55
PERUBAHAN BENTUK AKIBAT ANGIN 2.
Kabel terangkat akibat isapan Kabel yang cembung ditekan kembali kebawah
3.
Akibat isapan dan tekanan ber-ulang2 terjadi
1.
1
2
Flutter(getaran).
3 56
CARA2 MENSTABILKAN : a.
Menambah Beban atap
b.
Memakai Kabel 2 arah
c.
Memakai Pelengkung
a
Memakai kabel d.layer Ratio kelengkungan 1/5 bentang d.
c
b
d
d
57
SISTIM SOKONGAN /TUMPUAN :
a. Tumpuan Pier : Pier sebagai elemen tumpuan vertikal akan menerima Momen lentur Sistim ini dipakai pada site dengan luas terbatas. Hubungan antara pier dengan pondasi sebagai hubungan JEPIT
58
b. Tumpuan Guyedmast : Kabel melalui tiang diteruskan langsung kepondasi sehingga tiang hanya menerima gaya tekan. Hubunngan antara tiang dan pondasi berupa SENDI.
59
60
PENGERTIAN : Struktur MEMBRANE merupakan struktur permukaan fleksibel,sangat tipis dan hanya bisa menerima gaya tarik dan geser tangensial
CIRI-CIRINYA : – Ringan (fluting ,getar) pembebanan
– Peka terhadap efek aerodinamik – Bentuknya sesuai letak ( Funiculer)
61
BAHAN : - Kain/terpal , Plastik baja ,Alluminium,Metal
KLASIFIKASI : - Str Tenda dan jaringan - Str pneumatis ( bertekanan)
Str.tenda
Str.pneumatis 62
STR. TENDA DAN JARINGAN KESTABILAN BENTUK :
Memberikan Prategang external
Mengontrol ratio kelengkungan 1/5 bentang.
Memberi tumpuan dalam berupa kolom atau pelengkung
63
TUMPUAN PADA TITIK TERTINGGI :

Tumpuan tiang dilengkapi dengan kepala tiang (Cap mast ) unt memperluas daerah tumpuan sehingga dpt mengurangi konsentrasi beban disatu titik

Memakai cincin kabel yang digantung pd tiang untuk memperpanjang daerah tumpuan
64
TUMPUAN PADA TEPI BAWAH :
Pada tepi bawah tenda diberi KABEL TEPI unt meratakan tarikan pd tenda. Kabel tepi bawah meneruskan gaya tarik ke perletakan/pondasi.
65
STRUKTUR PNEUMATIS PENGERTIAN : Merupakan struktur permukaan dgn prategang tekanan udara KLASIFIKASI : Struktur Ditumpu Udara (Air Supported Structure)
Struktur yg. Digelembungkan (Air Inflated Structure)
66
KLASIFIKASI
Air supported
Air inflated 67
TUMPUAN : Dengan ring menerus ( Compresion ring) Ring diangker kebawah atau diberi massa yang cukup unt mengimbangi gaya vertikal
Catatan: Bila sudut membrane pd tumpuan >90ยบ ring akan menerima tarik ( tension ring)
68
9. STRUKTUR KOMBINASI PENGERTIAN : Merupakan kerja sama antara sistim str satu dengan yang lain dalam menerima pembebanan,sesuai dengan karakteristiknya masing2. Kombinasi antara PELE NGKUNG sebagai eleman tekan, KABEL sbg elemen tarik dan CANGKANG SILINDER sbg elemen str atap dengan bentuk majemuk.
69
10. PELENGKUNG : Merupakan elemen struktur yang menyalurkan gaya tekan . Bahannya : beton bertulang, baja tunggal, balok rangka ruang.
70
11. Ratio Bentang Rasio bentang yang dapat dijangkau oleh berbagai sistim struktur 1. Literatur : Daniel L Schodek,STRUKTUR,PT Refika Aditama Bandung,1988 (hal. 513,551,558,562).
2. Studi banding / kajian project sejenis
71
TERIMA KASIH
72