LATAR BELAKANG KEMAYORAN
Kemayoran adakah salah satu kecamatan yang terletak di Jakarta Pusat yang yang berada di bagian ujung utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Priok (Jakarta Utara) di sebelah utara, Kecamatan Sawah Besar di sebelah barat, Kecamatan Kelapa Gading di sebelah timur, dan Kecamatan Cempaka Putih dan Johar Baru di sebelah selatan.
Penduduk Kecamatan Kemayoran berdasarkan Kemendagri 2021 tercatat sebanyak 256.625 jiwa dengan kepadatan 36.010 jiwa/km².
Terdapat 8 kelurahan pada kawasan ini, diantaranya yaitu, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Kebon Kosong, Harapan Mulya, Cempaka Baru, Utan Panjang, Sumur Batu, dan Serdang
Kemayoran Kemayoran KemayoranDahulu, kawasan Kemayoran hanyalah kampung yang memiliki luas sebesar 500 hektar. Kawasan ini merupakan hunian bagi mayoritas penduduk suku betawi asli yang berprofesi sebagai petani. Pada saat itu, kawasan Kemayoran terdapat banyak ladang dan sawah dan memiliki banyak area terbuka yang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain
Namun tidak hanya orang betawi asli, penduduk lainnya adalah orang-orang berpangkat mayor dari Belanda yang disebut 'sinyo'. Salah satu orang yang punya peran penting bagi kawasan Kemayoran adalah seorang tuan tanah kaya raya bernama Saint Martin. Ia merupakan seseorang yang terlibat dalam VOC dan berpangkat mayor yang memiliki rumah besar dan tanah yang luas di Kemayoran tepatnya di jalan Garuda dengan beberapa mayor juga tinggal di kawasan tersebut. Sehingga kawasan tersebut disebut Mayoran, Inilah yang kemudian menjadi asal usul nama Kemayoran.
Kondisi masyarakat
Pada tahun 1934 didirikan bandar udara oleh pemerintah kolonial Belanda, yang diresmikan pada 8 Juli 1940. Kehadiran bandara ini bertujuan untuk menjadi gerbang utama Hindia Belanda dan menjadi kebanggaan masyarakat Batavia.
Pertengahan tahun 1970-an, adanya rencana pemindahan lokasi penerbangan dan penutupan bandara. Hal ini karena penerbangan sipil menjadi sempit, lalu lintas udara meningkat cepat, dan mengancam lalu lintas internasional. Tanggal 31 Maret 1985, Perum Angkasa Pura memberhentikan kegiatan operasinal yang ada di Bandara Kemayoran, pesawat-pesawat yang ada dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Kini bekas landasan pacu pesawat terbang tersebut diubah menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan rumah susun. Namun, masih terdapat bangunan sisa peninggalan bandara, seperti bangunan terminal dan ruang tunggu yang tampak tidak terurus, dan menara oengawas udara
ANALISIS KONTEKS
Koridor Sisi Selatan 1.
Jalan Industri Raya merupakan kawasan perkantoran, oleh karena itu banyak dijumpai bangunanbangunan kantor, seperti kantor imigrasi, kejaksaan, BMKG, dll. Namun tidak hanya itu di area ini juga terdapat permukiman penduduk dan juga beberapa sekolah disekitar koridor jalan ini.
Jalan Industri Raya memiliki koridor yang cukup besar dan lebar . Bahkan jalan ini bisa dimuat hingga 3 mobil dan 1 motor. Jalan di area tersebut sangat merajakan pengguna kendaraan. Seringkali pengguna sepeda atau pejalan kaki mengalah karena jalan ini banyak dipenuhi oleh mobil.
Di koridor jalan ini banyak terparkir kendaraan roda empat. Kendaraan parkir dengan sembarangan dan memakan badan jalan. Kendaraan tersebut sebagian besar berasal dari tamu ataupun pekerja yang ada dibangunan sekitar.
Di koridor jalan ini banyak terparkir kendaraan roda empat. Kendaraan parkir dengan sembarangan dan memakan badan jalan. Kendaraan tersebut sebagian besar berasal dari tamu ataupun pekerja yang ada dibangunan sekitar.
ANALISIS KONTEKS
2. Koridor Sisi Utara
Pedestrian way yang ada di Jalan Industri Raya tidak permeable, antara pedestrian way dan jalan raya dipisahkan oleh parit yang tidak ada sehingga bisa membahayakan.
PKL berjualan di pinggir pedestrian way dan karyawan yang memberl minuman yang dijual para PKL. Hal tersebut menyebabkan banyak sampah di area tersebut dan juga area tersebut seperti kurang terawat
Jalan Industri Raya memiliki koridor yang cukup besar dan lebar . Bahkan jalan ini bisa dimuat hingga 3 mobil dan 1 motor. Jalan di area tersebut sangat merajakan pengguna kendaraan Seringkali pengguna sepeda atau pejalan kaki mengalah karena jalan ini banyak dipenuhi oleh mobil.
Dengan lebar jalan yang begitu lebar, seharusnya area ini bisa memperbanyak area Ruang Terbuka Hijau (RTH) sehingga area ini tidak terlihat seperti area lautan aspal.
Terdapat juga pedestrian way yang dibatasi oleh pagar. Bagi pengguna yang ingin menyebrang tentu akan kesulitan dan harus memutar. Beberapa vegetasi ditata kurang baik, vegetasi tersebut ditanam ditangah pedestrian way sehingga mempengaruhi sirkulasi pejalan kaki yang lewat.
ANALISIS KONTEKS
3. Koridor Sisi Utara
Sepanjang Jalan Industri Raya banyak PKL yang mangkal, ini menandakan bahwa koridor jalan ini adalah koridor yang aktif. Akan lebih baik jika pemerintah menyediakan area untuk PKL bisa berjualan sehingga nantinya daerah ini bisa menjadi lebih aktif dan tertata.
Di area ini disediakan zebra cross untuk menyebrang tapi pejalan kaki tidak bisa menyebarang melalui ini karena akses untuk kesebrang ditutup Meski ada juga pejalan kaki yang tetap menyebrang dengan menginjak rumput. Pedesatrian tersebut juga tidak ramah bagi disabel.
Pedestrian way terputus karena ada lubang besar Pejalan kaki juga kesulitan lewat karena lebarnya yang cukup kecil
Koridor Jalan Industri Raya tidak menyediakan akses bagi pesepeda, sehingga mereka harus turun ke jalan raya untuk mengendarai sepeda Pedestrian way yang ada dalam kondisi yang tidak layak dengan jarak yang dekat sekali ke teras toko dan sering kali digunakan untuk parkir kendaraan. Hal ini mengakibatkan pejalan kaki berjalan melalui bahu. Kondisi ini berbahaya bagi pengguna jalan
PROGRAM-PROGRAM
Bersepeda
Duduk santai
Jogging
Street food
Pertunjukan jalanan (busker)
PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN
1.
INFRASTRUKTUR MASYARAKAT
2. SENI DAN KREATIVITAS PUBLIK 3. LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Menyediakan ruang terbuka yang mendorong masyarakat pengguna Jalan Industri Raya untuk saling berinteraksi dengan menambahkan street furniture.
Menyediakan wadah dimana masyarakat bisa menyalurkan kreativitasnya sekaligus sebagai sarana hiburan bagi pengguna pedestrian way.
Mengintegrasikan pedestrian way sebagai ruang terbuka hijau yang sustainable melalui penggunaan material yang ramah lingkungan, memperbanyak vegetasi, dan membuat bioswale di sepanjang pedestrian way.
PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN
4. RAMAH PEJALAN KAKI
5. KONEKTIVITAS ANTAR PENGGUNA JALAN 6. VITALITAS EKONOMI
Menciptakan jalur pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki dengan ukuran yang lebih luas dari jalur kendaraan, menyediakan guiding block dan ramp yang memudahkan pengguna disabel, serta bollard agar kendaraan tidak bisa mengakses pedestrian way.
Mengkoneksikan pejalan kaki, pesepeda, pengguna kendaraan dengan peletakkan zebra cross dan jalur penyebrangan yang aman dan teratur, serta memisahkan jalur sepeda dan jalur kendaraan
Menyediakan area street food untuk menghidupkan roda perekonomian dikawasan kemayoran dan mewadahi para PKL agar tidak berjualan disembarang tempat
Street food area Pedestrian way Vegetasi Jalur sepeda Bioswale Jalan Jalan Putaran Bioswale
Pedestrian way
Jalur sepeda Vegetasi
Street food area
PANDUAN PERANCANGAN
BEFORE PROPOSAL
Memperbaiki jalur penyebrangan jalan kaki, yaitu membuka pembatas jalan sehingga pejalan kaki dapat akses menyebrang dengan aman