2
Sinamar Sinamar
Redaksi
Media MediaPemkab PemkabLima LimaPuluh PuluhKota Kota
Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Dari Redaksi
Meliput ke Nagari Cyber dan Lokasi Bencana Puting Beliung KENDATI Kabupaten Limapuluh Kota relatif aman dari bencana skala besar seperti gempa berkekuatan tinggi dan tsunami karena tidak terletak di bibir pantai, tapi bukan berarti kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau ini aman dari bencana-bencana jenis lain. Taroklah satu misal tanah longsor, amblasnya badan jalan, banjir bandang, angin puting beliung, kebakaran, dan lainnya, merupakan sederatan jenis bencana yang tergolong “akrab” dengan daerah dan masyarakat tertentu di Limapuluh Kota. Hampir tiap tahun jenis-jenis bencana seperti itu selalu melanda Limapuluh Kota, yang tidak jarang menimbulkan kerugian harta-benda. Terkadang juga merenggut nyawa. Kru Tabloid Sinamar, sebagai bagian integral dari Pemkab Limapuluh Kota, tentu tidak mungkin tidak peduli dengan sejumlah bencana yang menimpa daerah ini. Setidaknya melalui peliputan dan pemberitaan, beberapa kali sejumlah kru terjun langsung ke lokasi bencana, baik secara tim khusus atau menyertai pejabat pemkab yang sedang turun meninjau bencana.
Seperti belum lama ini, ketika angin puting beliung memporak-porandakan sejumlah rumah penduduk di tiga nagari dalam Kecamatan Luak, kru Sinamar Muhamad S, Hendri Gunawan, Herpa Tarmidi dan Yogi juga ikut terjun ke lapangan. Melihat apa yang sebenarnya telah terjadi, merekam penderitaan masyarakat yang jadi korban, untuk kemudian menyiarkannya secara luas ke publik. Yang jadi harapan, tentunya, bagaimana dari pemberitaan kejadian tersebut tersulut kepedulian pihakpihak lain untuk ikut berpartisipasi meringankan beban para korban. Sebab, kendati dari setiap kejadian Pemkab Limapuluh Kota terus mengulurkan bantuan terhadap para korban bencana, diyakini bantuan yang diberikan belum sampai pada titik jumlah yang dibutuhkan oleh para korban. Masalah sejumlah bencana yang terjadi di Limapuluh Kota kami jadikan sebagai salah satu materi liputan dalam Tabloid Sinamar edisi kali ini. Pada saat bersamaan kami juga menyajikan liputan tentang Nagari VII Koto Talago di Kecamatan Guguak yang sudah
ditetapkan sebagai proyek percontohan Nagari Cyber di Provinsi Sumatera Barat. Itu artinya, sudah ada nagari di Limapuluh Kota yang menjadikan kemajuan di bidang IT (informasi teknologi) sebagai perangkat pendukung untuk mencapai kemajuan, dan upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Tentunya kita berharap status Nagari Cyber yang disandang VII Koto Talago bisa dimanfaatkan untuk tujuantujuan yang bersifat positif. Pada edisi ini juga kami menyajikan pernyataan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. yang mengingatkan bahwa Limapuluh Kota saat ini statusnya tidak lagi sekadar daerah tempat transit peredaran narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya), tapi sudah meningkat menjadi salah satu daerah terget pemasaran narkoba. Itu artinya, ancaman bahaya narkoba sudah berada di depan mata. Bukan tidak mungkin malah sudah menimpa anak kita, keponakan, cucu, atau saudara terdekat kita. Kalau itu yag terjadi, wallahu alam. Makanya,
mengutip pernyataan Wabup Asyirwan, saatnya kita memperketat pegawasan, terutama terhadap orang-orang terdekat kita.(e2)
TAJUK RENCANA
Nagari Cyber dan “ Pisau Bermata Ganda”
Oleh : Muhammad S, S.Pd *)
D
i zaman sekarang, apa yang tidak mungkin? Oleh karena kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), terutama di bidang IT (informasi teknologi), segalanya bisa didapat dengan gampang. Menisbikan jarak yang terbentang panjang, dan waktu. Peristiwa apapun yang terjadi di belahan dunia lain dalam sekejap bisa diketahui di mana saja, dan kapan saja. Kemajuan IT juga memudahkan hubungan antarmanusia, yang menerabas batas-batas teritorial kenegaraan dan kedaerahan. Kehadiran teknologi IT yang bernama internet benar-benar mampu memanjakan manusia. Di Kabupaten Limapuluh Kota, Nagari VII Koto Talago di Kecamatan Guguak merupakan daerah pertama
yang menjadi Nagari Cyber. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, ketika launching Nagari Cyber VII Koto Talago, Minggu (15/3), menjuluki nagari yang berjarak 17 km dari Payakumbuh itu sebagai nagari cyber pilot percontohan di Sumatera Barat. Itu artinya, dibandingkan dengan nagari-nagari lain di Kabupaten Limapuluh Kota, bahkan Provinsi Sumatera Barat, di bidang IT VII Koto Talago mengalami lompatan kemajuan yang jauh ke depan. Sebab, nagari itu sudah punya infrastruktur jaringan yang terkoneksi antara satu rumah dengan rumah lainnya antara satu kantor Jorong dengan kantor jorong lainnya maupun dengan kantor wali nagari serta antara instansi dengan instansi lainnya. Konten ini dapat berupa sistem informasi managemen dan administrasi nagari, e-Government, e-Learning, e-commerce, streaming video server, voice over internet protocol. Artinya, dalam berhubungan dengan dunia luar, masyarakat –terutama aparat di lingkup Pemerintahan Nagari—VII Koto Talago tidak lagi dengan memakai pola atau sistem manual seperti yang dikenal dan diterapkan selama ini. Sebuah sistem yang dikenal menyita
waktu banyak, biaya yang relatif besar, dan akurasi pengiriman/penerimaan yang terkadang diragukan, dan faktor keamanan yang terkadang juga disangsikan. Tidak hanya aparat pemerintahan nagari, masyarakat juga akan diuntungkan dengan penerapan sistem tersebut. Masyarakat di sana bisa dengan cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui jaringan internet. Untuk mencari informasi pasar tentang harga sebuahh komoditas tani, misalnya, masyarakat di sana cukup dengan mengakses internet untuk mendapatkannya. Begitu pun lowongan dan peluang kerja. Tapi internet adalah “pisau” bermata ganda: memberi manfaat besar kalau digunakan untuk hal-hal yang memang diperlukan, tapi bisa mendatangkan “masalah” baru, bisa terjadi apa yang disebut dengan penyalahgunaan. Mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi, misalnya, bisa dengan gampang diperoleh melalui jaringan internet. Termasuk juga jaringan internet memudahkan penggunanya untuk dirasuki oleh aneka ajaran sesat dan menyesatkan yang datang dari luar, yang belum tentu sesuai dengan norma dan kaidah-kaidah
yang berlaku di daerah ini. Melalui jaringan internet pula terjadi berbagai aksi penipuan, dengan beraneka ragam modus dan polanya. Kita hendak mengatakan, di saat kita menyambut baik penerapan nagari sistem cyber di VII Koto Talago, yang diharapkan akan mempercepat upaya kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat; pada bagian lain kita juga mengharapkan akan adanya pengawasan yang ektra-ketat. Tujuannya agar penerapan teknologi itu tidak mendatangkan masalah baru, yang mungkin saja bisa merusak tatanan hidup bermasyarakat. Seperti dikatakan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, peran orang tua terhadap anak dalam memanfaatkan IT perlu dilakukan dan perlu ditambahan pada generasi muda dengan modal iman dan taqwa yang kuat. “Jika iman dan taqwa telah ada dalam diri seseorang, ia akan mampu memanfaatkan IT sebagai kemajuan yang bermanfaat dalam peningkatan pembangunan,” katanya.***
*) Kabag Humas dan Protokoler/ Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar
Sinamar
Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota , Wakil Bupati Lima Puluh Kota PEMBINA: Sekda Kab. Lima Puluh Kota, Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB / PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S, S.Pd DEWAN REDAKSI : Muhamad.S, S.Pd (Ketua), Rino Putra,S.Sos Joni Indra,S.Kom, Ronny M.Nur,S.Sos, ME REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra,S.Sos REDAKTUR : Joni Indra,S.Kom, Hendri Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik Gunawan,S.Sos, Ronny M.Nur, S.Sos,ME STAF REDAKSI : Herpatarmidi,A.Md REPORTER : Gusmaria,A.Md, Yuridra Hasramogi, SEKRETARIAT : Eliza,A.Md DISTRIBUTOR: Oktoweri. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK : Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271 web.humas.limapuluhkotakab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru Grafika (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BARU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru.
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.
Sinamar
LaporanUtama Utama Laporan
Media MediaPemkab PemkabLima LimaPuluh PuluhKota Kota
Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik
Edisi Edisi130/XIII/Maret 130/XIII/Maret2015 2015
3
Pertama di Sumbar,
Talago Jadi Pilot Project Nagari Cyber
“
Jangan sampai IT dibuang karena dampak negatifnya, sebab IT itu merupakan sebuah keniscayaan yang tidak mungkin kita elakan
“
Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak akan menjadi nagari cyber percontohan di Propinsi Sumatera Barat. Hal ini sesuai dengan rencana Sumbar untuk menjadi provinsi syber satu-satunya di Indonesia. ”VII Koto Talago merupakan nagari yang pertama sekali dicanangkan menjadi nagari syber di Provinsi Sumatera Barat. Kita berharap VII Koto Talago menjadi pilot projek nagari cyber di provinsi ini,” ungkap Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya pada acara launching Nagari Cyber VII Koto Talago dan Axioo Class Program di SMKN 2 Guguak, Minggu (15/3) sembari meminta anggaran yang turun untuk cyber Propinsi Sumbar nantinya juga dialokaasikan untuk VII Koto Talago. Dikatakan Gubernur, cyber merupakan suatu keniscayaan. Orang yang ingin maju tidak mungkin menghindar dari cyber. Sebab cyber merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia seperti handpone. ”Ketika handpone ketinggalan, bisa dipastikan seseorang akan balik lagi ke rumahnya. Sebab alat komunikasi itu sangat dibutuhkan dalam kesehariannya,” kata gubernur. Tak hanya untuk menerima telpon
CYBER - Gubernur Sumbar Irwan Prayitmno berfoto bersama Bupati Lima Puluh Alis Marajo dan berbagai unsur di sela acara launching nagari cyber. (hendri gunawan)
Irwan Prayitno
Alis Marajo
atau SMS, ujar Gubernur, seluruh informasi sudah ada di handpone. Bahkan kini, anak usia sekolah dasar sudah membutuh IT seperti untuk mencari tugas-tugas sekolahnya. Lebih jauh gubernur memaparkan,
LAUNCHING - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melepaskan balon ke udara menandai launching Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak menjadi nagari cyber. (hendri gunawan)
Ganefri
selain memberikan berbagai keuntungan, IT juga juga mempunyai dampak negatif terutama bagi anak-anak. Namun, ancaman itu tidak harus ditakuti, asal ada upaya pengendalian anak dengan menanamkan keimanan dan ilmu agama. ”Jangan sampai IT dibuang karena dampak negatifnya, sebab IT itu merupakan sebuah keniscayaan yang tidak mungkin kita elakan,” tegas Gubernur. Sebilah pisau, ujar Gubernur, tidak bisa disebut negatif sekalipun bisa digunakan untuk hal negatif seperti membunuh orang. Sebab, pisau itu merupakan peralatan dapur yang sangat diperlukan bagi kaum ibu untuk memasak. Dalam penyampaiannya gubernur juga mengapresiasi Bupati, para tokoh masyarakat dan berbagai pihak di Kabupaten Lima Puluh Kota yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga berdirinya Nagari cyber tersebut. ”Kita sangat berterimakasih kepada bupati dan berbagai pihak yang antusias mendukung kegiatan ini. Kami salut dengan VII Koto Talago yang lebih duluan mencanangkan nagari cyber
dari Propinsi Sumbar,” aku Irwan Prayitno. Sebelumnya Bupati Puluh Kota Alis Marajo mengakui, perkembangan zaman dewasa ini menuntut kemajuan teknologi informasi. Karenanya, Pemkab Lima Puluh Kota sangat merespon secara positif cyber nagari tersebut. ”Kita sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang mendukung nagari cyber ini. Ke depan, program pemerintah menuju konsep egovernment kami dukung dan akan kami jadikan keniscayaan kemajuan di daerah ini,” ujar Alis. Bupati yakin, cyber tersebut akan lebih mendekatkan hubungan masyarakat VII Koto Talago yang ada dikampung halaman dengan para perantau. Selain itu IT ini juga akan lebih memudahkan berbagai pelayanan terhadap masyarakat di pemerintahan nagari, serta mendukung pengembangan usaha perekonomian masyarakat. Sementara salahseorang tokoh masyarakat VII Koto Talago Prof Ganefri dalam sambutannya menegaskan VII Koto Talago sangat siap menjadi nagari cyber dengan administrator SMKN 2 Guguak. Dalam program ini SMKN 2 Guguak telah menjalin koneksitas dengan kantor wali nagari dan jorong-jorong. ”Secara struktur, nagari ini siap menjadi nagari cyber. Dengana danya cybver ini, ke depan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mendukung produktifitas kegiatan perekonomian masyarakat seperti halnya pemasaran berbagai produk kerajinan yang ada di nagari ini,” ujar Ganefri sembari mengatakan, apalagi, nagari cyber ini merupakan yang pertama sekali di launching di Sumbar. (hendri gunawan)
4
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
KIM VII Koto Talago Sajikan Berbagai Informasi
“
Selain mempererat silaturahim masyarakat dengan perantau, KIM juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga
“
Keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat ((KIM) di Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak benarbenar memberikan keuntungan bagi masyarakat dan perantau nagari setempat. Sebab, tak hanya menyuguhkan berbagai informasi tentang nagari, situs tersebut juga menjadi media silaturahmi dan diskusi bagi masyarakat dan perantaunya. “Dalam website itu kami menyajikan data dan potensi Nagari VII Koto Talago, Apapun yang dibutuhkan terkait dengan nagari Talago, bisa diperoleh dari website ini,” ungkap Ketua KIM VII Koto Talago Heri Niswarza dan Wali ngari VII Koto Talago Yon Hendri, S.S kepada Sinamar di Talago, kemarin. Selain untuk menyajikan data potensi nagari, lanjut Heri, situs ini juga menginformasikan rencana pembangunan nagari dan pelayanan publik. Semua itu bisa dibuka publik terutama bagi masyarakat di kampung dan perantauan. “Dengan adanya Website, perantau tidak perlu bertanya-tanya lagi berbagai paraturan di nagari. Contohnya, perantau yang ingin melaksanakan perkawinan di kampung halaman, bisa mengetahui berapa biaya yang harus mereka keluarkan untuk pengurusan administrasinya di nagari. Sebab, semua itu ada di dalam situs tersebut,” kata Heri.
UKM - Gubernur kunjungi salahsatu UKM di Talago Tak kalah pentingnya,menjadi jembatan hati perantau dengan masyarakat di kampung halaman. Meski berada jauh di rantau, namun setiap perantau bisa memberikan masukan atau saran untuk pembangunan nagari. “Selain mempererat silaturahim masyarakat dengan perantau, KIM juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga karena mereka bisa menawarkan produk Heri Niswarza dan usahanya ke tengah publik di dunia maya,” sela Wali Nagari Yon Hendri. Disamping itu, KIM nagari ini juga telah membentuk unit pelayanan pengembangan dan pengolahan hasil pertanian (UP3HP) komoditi ubi kayu di Jorong Padang Kandis. “Usaha ekonomi yang semula dik-
elola secara individu itu telah mendapatkan pembinaan dari sisi sumberdaya manusia, kelembagaan, manajemen dan mencarikan jalan keluar setiap kendala yang dihadapi para perajin yang tergabung di dalam UP3HP tersebut,” tutur Heri. Pembinaan tersebut dimulai dari hulu hingga hilir. Atau dalam artian mulai dari budidaya ubi kayunya hingga pemasaran dan pengolahan limbah. Kulit ubi yang semula dibuang begitu saja, Yon Hendri sekarang sudah bisa diolah menjadi kerupuk atau pupuk kompos. Lebih menariknya, kini para perajin ubi itu juga telah bisa mengolah air cucian ubi kayu tersebut menjadi Natadekasava setelah melewati proses sterilisasi dan pengendapan selama 15 hari. “Pembinaan tersebut kita lakukan
bermitra dengan dinas terkait seperti Dintanhorbun dan BP4K Kabupaten Lima Puluh Kota, Dinas Pertanian serta BPTP Propinsi Sumbar,” papar Heri. Lebih lanjut Yon Hendri mengatakan, KIM di nagarinya juga senantiasa mengajak masyarakat untuk lebih mengenal internet serta meyakinkan masyarakat bahwa teknologi informasi akan membawa manfaat positif bagi usaha perekonomian mereka. Sebab, pada internet tersebut bisa dimuat profil potensi bidang ekonomi, wisata, lingkungan, dan budaya yang ada di nagari ini ke tengah masyarakat luas. “Kini warga semakin tahu kalau dengan internet mereka bisa mempublikasikan usahanya ke khalayak. Artinya, warga bisa mempromosikan dan menawarkan produk usahanya,” sebut Heri. Tak kalah pentingnya, teknologi informasi tersebut semakin menguatkan silaturahmi, tempat belajar dan perpustakaan bagi masyarakat banyak. Menurut Wali Nagari Yon Hendri, KIM Nagari VII Koto Talago cukup terdepan dibanding KIM lain di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tak heran, kelompok ini mendapatkan kunjungan KIM daerah lain dan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. “Karena dinilai baik, tahun lalu kita pernah dikunjungi KIM Selangor, Negeri Sembilan dan Persekutuan Tanah Melayu. Dalam kunjungan itu Kim negara tetangga tersebut juga mengunjungi Kelompok Senior Ganepo UP3HP Jorong Padang Kandi yang merupakan binaan KIM VII Koto Talago,” ujar Yon Hendri. Hingga kini, lanjutnya, KIM VII Koto Talago bekerjasama dengan pemerintah nagari tetap melakukan pengenalan serta aplikasi media internet ke tengah masyarakat. Dengan begitu ke depan masyarakat benar-benar melek teknologi informasi. “KIM di nagari ini benar-benar diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu memberikan kesempatan warga saling berinteraksi melalui media internet,” simpul Yon. (gun/fahrul)
Nagari Cyber Akan Berikan Dampak Kesejahteraan Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak menjadi nagari cyber karena nagari ini dinilai terbaik di Kabupaten Limapuluh Kota. Pembangunan nagari cyber tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Peningkatan layanan informasi tersebut diharapkan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat. Sebab, informasi teknologi (IT) itu akan bisa mempublikasi produk usaha kecil menengah masyarakat Nagari VII Koto Talago,” ungkap Ketua Tim Pengembangan Nagari Cyber VII Koto Talago Mardison Nasution dalam materinya pada acara sosialisasi nagari syber di aula kantor bupati Lima Puluh Kota, Jumat (13/3). Dengan syber nagari ini, lanjut Mardison, akan ada peningkatan
pelayanan kepada masyarakat secara tepat dan transparan. Berikutnya peningkatan pengetahuan teknologi informasi dan kinerja aparatur pemerintah. “Selain itu menyediakan layanan konten pembelajaran dengan sistem online (e-learning) dan menjadi pusat sumber belajar (e-library/perpustakaan online) bagi masyarakat. Serta Memberikan layanan komunikasi yang murah (voice/video call) dan mudah dijangkau,” paparnya. Ia berharap nagari cyber ini benarbenar mendapatkan dukungan dari seluruh SKPD agar bisa menimbulkan image yang baik di daerah ini. Tak kalah pentingnya mendapatkan masukan dari Bupati. Lebih lanjut dikatakan, selama ini Nagari VII Koto Talago telah memiliki media data & informasi yaitu Kelompok Informasi Masyarakat” (KIM) yang
dibentuk sejak tanggal 5 Desember 2012. KIM ini telah mengoperasikan website Nagari Tujuah Koto Talago http//7koto talago limapuluhkota.net. Sementara itu Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya menyebut, dengan adanya Nagari VII Koto Talago sebagai Kunjungi Kelompok Tani Nagari Cyber, diharapkan kedepannya nagari setempat akan lebih mudah untuk saya ingatkan agar Dinas Perhumencapai visi dan misi nagarinya. bungan dan Kominfo tidak tinggal “Dengan nagari syber ini kita akan bisa diam. Tapi, harus menyampaikan infmembuat Talago menjadi nagari madani ormasi ini kepada publik” ujar Bupati. berbasis agribisnis. Terkait dengan itu (fitri)
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
5
Mengenal Sejarah Nagari VII Koto Talago
N
AGARI VII Koto Talago terletak di Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.Terdiri dari tujuh jorong yakni: Koto Kociak, Padang Jopang, Sipingai, Padang Kandi, Ampang Godang, Tanjuang Jati dan Talago. Jorong Talago dipilih sebagai pusat Kanagarian VII Koto Talago, dimana pada jorong tersebut terdapat sebuah Rumah Godang yang biasa digunakan sebagai tempat musyawarah dan perhelatan nagari. Kenagarian ini,sebelah utara berbatas dengan kewalian Talang Mau Kecamatan Mungka yaitu dari Batu Tungku Tigo ke Kobun Noneh sampai ke Lubang Tujuah di Manganti.dengan undang perbatasan dalam adat kama gulua ngan sarok itu nan punyo artinya dari puncak bukik tersebut arah kebawah. Sebelah Barat dari Batu Tungku Tigo , terus ke puncak lubuak panawa yang dihitung duabelas langkah arah kebarat dari puncak terus kebawah Pincuran Ruyuang dan terus ke Aua Simarinciang sampai ka Batu Tanam dan sebelah baratnya daerah koto loweh didalam sejarah perbatasan kebarat ini mempunyai cerita yang sangat unik kerena perbatasan ini dengan Koto Loweh masa dahulu ini dibuat batasnya dengan mengela BONANG didalam sejarah ini ada 3 orang dari Koto loweh 1. Rajo Lelo , 2. Kalangkencong,3. Mambang Diawan . Untuk Tujuah Koto ditunjuk oleh Dt.Karaing orang penghulu andiko 3 orang al: 1. Dt.Majo Nan Hitam suku Kutianyia Tanjung Jati , 2. Dt.Mongguang suku Pitopang Koto Kociak dan waktu kembali ke Pemerintahan Nagari 2001 Beliau Drs.Saiful Bardi Dt.Mongguang diangkat menjadi Wali Nagari Tujuah Koto Talago, 3. Dt.Paduko Sati suku Banuhampu Sipingai. Enam ini bertugas secara kekeluargaan dari pagi menghela bonang dari Batu Tanam ke Bukik Batu Tungku Tigo dan yang mengehela Rajo Lelo dan yang menarik diatas Mambang Diawan dan menentukan ketepatan oleh Kalangkencong dan petugas dari Tujuah Koto hanya melihat dan menyaksikan,tetapi malang tak dapat ditolak mujur tidak dapat diraih bonang yang ditarik naik nya atau bisa ditarik sesudah Shalat Zhohor dan Bonang yang ditarik malawan arah ketimur dan ini diakui oleh perwakilan Nagari VII Koto Talago kalau seandainya tidak arah ketimur angina waktu itu pasar Limbanang kepunyaan Tujuah Koto Talago karena disiplinnya petugas tersebut diakuilah batas tersebut sesuai lau bonang tetapi wakil dari Tujuah Koto Talago mengusulkan nama perbatasan tersebut dengan ilia bonang dan sekarang disebut Limbonang. Sebelah Utara dengan Kewalian Tolang Maua dan Mungka , dan batasnya dimulai dari batu Tungku Tigo, Puncak Parontian Nadsi, Kobun Noneh, Bukik Bajak dan Toruh ka Lubang Tujuah Manganti. Sebelah Selatan dengan kewalian Kubang dan dalam hal perbatasan ini tidak begitu diperdebatkan karena antara Tujuah Koto Talago dengan Kubang saadat salimbago dan disebut Ompek Batua. Sebelah Timur dengan kewalian Guguak Delapan Koto dan ini sama dengan sebelah selatan dan sedikit arah ke Jopang Manganti / Lubang Tujuah ditugasi oleh Dt.Karaiang seorang penghulu Andiko untuk mengawasi batas tersebut Dt.Karaiang Gandua . Sejarah Pada tahun 1944, Soekarno pernah datang ke nagari ini menemui Syekh Abbas Abdullah dan Syekh Mustafa Abdullah untuk meminta pendapat tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dua tokoh tersebut merupakan ulama kaum muda dan pendiri madrasah Darul Funun, Padang Jopang. Pada tanggal 6 Juli 1949, disini terjadi pertemuan antara Delegasi Bangka pimpinan Mohammad Natsir dan J. Leimena dengan Syafrudin Prawiranegara serta pejuang PDRI lainnya. Pertemuan itu terkait dengan pengembalian mandat PDRI pasca-Perjanjian Roem-Roijen. Asal Usul Nama Koto dan Susunan Pimpinan Adat
1. Talago Rombongan yang tujuah orang sudah berada di Talago dibawah pimpinan Dt.Bandaro Hitam , dan dilaco lah Sawah dan ladang dan setelah berkembang juga penduduk telah mulai banyak disusunlah aturan dan pimpinan adat yakni 1.Dt.Tumbi suku Pitopang / suduk nan limo, 2. Dt.Paduko Tuan suku Melayu/ suduk nan ompek dan sekali gus Dt.Pucuak , 3 . Dt.Majo Garang suku Caniago’ . Dt. Rajo Marajo suku Sipisang suduk nan sambilan , Dt.Bandaro Putiah suku Payabadar / suduk nan sambilan dan inilah Datuak Kaampek suku di Talago dan sekarang dimana letaknya Dt.Bandaro Gopuang , menurut yang diterima dari yang tuatua Dt.Bandaro Gopuang baru ada sewaktu Kepala Nagari Tunus karena Dt.Bandaro Gopuang sebagai Sekretaris dari Kepala Nagari dan setelah tersusun perangkat adat ini termasuk penghulu Andiko itulah Koto Talago. Talago diberi Nama oleh orang tua-tua kita bukan dibuat begitu saja tetapi mengandung makna dan sejarah yang sangat kita butuhkan bersama Koto Talago ini termasuk Koto Sarikat yang batasnya ke sibusuak Nan asal namanya karena Datuak Bandaro Hitam berada disitu maka disebut Talago Ponuah , ponuah dek adat jo Pisoko/ tempat mencari kebernaran menurut adat yang disebut biang Cabiak Gontiang Putuh karena kebesaran Datuak Bandaro Hitam Undang maka Nagari Tujuah Koto Talago disebut Talago Gontiang. 2. Ompang Godang Ompang Godang;setelah selesai penyusunan Struktur adat di Talago beberapa orang diperintahkan oleh Sudut masing – masing mencari tempat kearah utara singkat cerita setelah berkembang dibentuk pulalah susunan adat , 1. Dt.Paduko Tuan suku Melayu/ suduk nan ompek , 2.Dt.Baro suku Kutianyia / suduk nan limo 3. Dt.Rajo Pangulu suku Caniago/ suduk nan onam 4. Dt.Rajo Mangkuto suku Tanjuang suduk nan sambilan dan sekarang dimana Dt.Damuanso , Dt.Damuanso sewaktu Dt.Baro sakit sakitan dan Dt.Karaiang selaku Pucuak di Ompang Godang mengangkat Dt.Damuanso selaku Dt.Kaompek Suku Ompang Godang berasal dari kenyataan yang ada yaitu dibaruah sebelah utara ompang Godang ada masa dahulunya ompangan aia sangat Godang dizam tersebut maka diberilah Koto tersebut dengan Ompang Godang. 3. Tanjuang Jati Dengan sudah berkembangnya masyarakat di Talago dan Ompang Godang maka dikembangkan wilayah kearah barat yang disebut Tanjung Jati dan disusun pulah perangkat adat sebagai berikut ; DT.Naro suku Kutianyir / suduk nan limo , Dt.Patiah suku Caniago suduk nan Onam , Dt.Garang suku Guci / suduk nan sambilan , Karena di Tanjung Jati suku Salo banyak dan juga ada Kaompek suku Yaitu Dt.Panjang , dan Dt.Bandaro Panjang suku Payabadar sapih balahan Dt. Bandaro Hitam maka beliau juga Dt.Kaompek suku dan Dt.Nan Kodo suku Sipisang karena beliau dulu Sekretaris dari Kepala Nagari Tujuah Koto Talago ditunjuk oleh Kapalo Nagari Tunus sebagai Dt.Kaompek Suku dan setelah cukup perangkatnya diberilah nama koto Tanjuang Jati karena di Tanjuang Jati ada beberapa kayu Jati yang sangat besar. 4. Koto Kociak Kerena telah berkembang pula penduduk di Talago dan Ompang Godang dan Talago maka dikembangan lagi kearah utara dan disusun perangkat adat dengan Dt.Pucuak Dt.Tan Marajo suku Caniago dan selanjutnya Dt.Damuanso suku Pitopang Dt.IV suku suduk Nan , Dt.Majo Kayo suku Sipanjang VI suku suduk nan VI , Dt.Malikak IV suku suduk Nan IX dan bermusyawarh membuat nama Koto , karena Koto yang paling kecil diwaktu itu hanya dari Sipanjang sampai ka simpang Congkong sekarang maka diberilah nama Koto Kociak 5. Padang Kandi Dt.Karaiang semasa itu memulai mengarah ke Padang Kandi sekarang dan dilacolah bersama Dt.Paduko Tuan daerah disana
Rumah Gadang Suku Koto Dt. Marajo di Jorong Talago Kanagarian VII Koto Talago
Masjid Koto Kociak Talago
bersama anak kemenakan sudah berkembang disana maka disusun pula perangkat adat, Dt.Paduko Tuan suku Melayu IV suku Suduk nan IV , Dt.Sirajo suku Pitopang IV suku suduk nan V, Dt.Malogam suku Caniago IV suku suduk nan VI , Dt.Patiah suku Tanjuang IV suku suduk IX maka bermusyawarah untuk menentukan nama Koto , karma dizaman dahulu banyak terrdapat tanaman asam Kandi di dekat lereng Bukik maka diberilah Nama Padang Kandi 6. Sipingai Setelah berkembang penduduk di Koto Kociak maka kaum Dt.Damuanso Pitopang Koto Kociak bersama kaum Dt.Baru suku Kutianyia Ompang Godang manaruko kearah Sipingai sekarang setelah berkembang disana maka dibentuk perangkat adat , Dt.Patiah suku Kutianyia IV suku suduk nan V , Dt.Majo Nan Panjang suku Banuhampu , Dt.Gopuang suku Bodi IV suku suduk VI , Dt. Diko suku Piliang IV suku suduk IX , apa sebabnya diberi nama Sipingai ini perlu dijelaskan karena ada suatu cerita yang mungkin tidak bisa diterima dengan logika tapi itulah yang diterima penulis; pada zaman dahulunya ada dua sekawan yang berladang ke-arah bukik di Sipingai setiap pagi kedua ini selalu berangkat pagi dan membawa tempat nasi untuk makan tengah hari dan orang ini sukunya 1. suku Pitopang dan 1 lagi Kutianyir dan pada suatu hari orang ini mendapat sebutir telur ditepi air dan diwaktu kedua petani ini bekerja di ladang air minum sudah masak sendiri didalam dangau ladangnya dan hal ini sangat mengherankan kedua petani tersebut dan beliau bertanya tanya siapa yang memasak air tersebut beliau berdua sibuk mencari orang yang memasak air tersebut karena sudah kelaparan kedua petani tersebut membuka tempat nasi ternyata telur yang ada tersebut tidak ada lagi hanya pecahan telur yang ada dan kedua petani terebut heran dan sesudah makan belia mencari lagi dan bersualah seorang anak gadis cantik oleh petani tadi dan beliau terheran – heran dan bertanyalah petani tadi dari mana asal usulnya dan sang gadis menjawab bahwa dia berasal dari dalam telur tersebut setelah mufakat kedua petani tadi maka gadis tersebut dipanggil siupiak Pingai dan itulah asal usul nama Sipingai dan Siupiak Pingai ini diberi suku oleh petani tadi karena yang punya gadis tersebut Pitopang jo Kutianyia diberi nama suku Bananpunyo dan sekarang disebut Banuhampu dan asal usul suku Banuhampu dari Sipingai kalau ada orang yang bersuku Banuhampu pasti ada hubungannya ke Sipingai. 7.Padang Jopang Karena telah berkembang pula penduduk di Talago, Ompang Godang, dan Koto Kociak maka datanglah yang Tiga Koto ini manaruko kearah Padang Jopang sekarang dan setelah penduduk disana memenuhi pula membuat koto maka dibentuk perangkat adat yang terdiri dari : Dt.Patiah suku bendang IV suku suduk nan IV, Dt.Reno suku Pitopang IV suku suduk Nan V, Dt.Andaro suku Sipanjang IV suku suduk nan VI, Dt.Bosea suku Sipisang IV suku suduk nan IX perlu juga saya jelaskan bahwa Dt.reno ini dulu kembar dengan Dt.Damuanso suku Pitopang Koto Kociak dan diwaktu penyusunan prangkat adat dan berkatalah Dt.Damuanso kok ka Padang Joopang ang baa , ang manjadi kompek suku dengan gelar soko Dt.Reno itulah tentang Dt. Reno. Tentang nama koto ini perlu juga kita
luruskan bersama karena Padang Joopang ini sangat banyak kekeliruan yang terjadi dalam menyebut asal usul Padang Joopang ini ada yang mengatakan karena banyak tentara Jopang disitu sedangkan Nagari Tujuah Koto Talago telah lama sebelum Jopang masuk pembaca yang terhormat saya mencoba meluruskan hal ini yang saya terima dari yang tua-tua Padang Joopang berasal dari kenyataan alam yang ada pada dahulu kala Padang Joopang dan ada pula yang menyebut Padang Bacupang ini yang paling bungsu dengan dibuktikan disitu banyak Pisoko uarng Talago, Ompang Godang dan Koto Kociak disitu banyak petani yang megolah tanah tetapi sebelum mengolah tanah disitu banyak tumbuh akar Opang kalau penulis tahu Opang itu dengan buah cik iduang dan petani yang ada disitu setiap ada yang diukur selalu menyuruh temannya mengukur dengan Joopang ajo ukua maka tenarlah namanya Padang Joopang. Karena Nagari kita mempunyai Tujuah Kotonya maka pemuka masyarakat semasa dahulunya sepakat memberi nama dengan “ TUJUAH KOTO TALAGO “ Kekayaan Nagari Sesuai dengan sejarah Nagari tentu kita bisa melupakan Padang Siontah karena disanalah mulainya pnduduk Limo Puluah berpisah dan Padang siontah tersebut menurut orang tua – tua kita adalah tanah ulayat Rajo Nan Balimo dan didalam itu termasuklah Nagari kita Tujuah Koto Talago, dan kalau kiota lanjutkan perjalanan setelah berpisah nya nenek kita dari Padang Sioantah menuju arah utara sampai pula ketempat Padang Sindia maka Padang Sindia itu adalah Tanah Ulayat IV Botua dan penguasanya pada zaman dahulu Dt.Bandaro Hitam, Setelah berkembang penduduk di Ompek Botua, VII Koto Talago, Kubang , Sungai Tolang, Guguak VIII Kota maka mufakatlah Ninik Mamak IV Botua tersebut untuk membuat pemasaran hasil pertanian dan hasil kerajinan anak Nagari , maka dicarilah tanah yang akan dijadikan pasar IV Bota tersebut dapat kesepakatan dibuat pasar di tanah peladangan Balai Mansiro Guguak VIII Kota karna disitu tempat bermain layang – layang anak Nagari Guguak VIII Koto maka dibuatlah nama Dangung Dangung, pasar IV Batua Dangung Dangung tersebut termasuklah kekayaan Nagari Tujuah Koto Talago, kalau kita tinjau lagi di Tujuah Koto Talago ada lagi tanah ulayat yaitu , Padang Silang sampai mudiak, dan diperbukitan Sipingai dan Padang Kandi. Tokoh dan Cendekiawan VII Koto Talago merupakan salah satu nagari penghasil cendekiawan dan tokohtokoh terkemuka. Mereka antara lain : Abbas Abdullah, pendiri Sumatera Thawalib Aslim Tadjuddin, deputi gubernur Bank Indonesia Dewi Fortuna Anwar, direktur Habibie Research Center dan peneliti LIPI Desi Anwar, wartawan dan presenter televisi terkemuka Kamardi Thalut, profesor Universitas Andalas, Padang Syafrudin Karimi, dekan Fakutas Ekonomi Universitas Andalas Adri Sandra, penulis puisi dan prosa (Muhammad. S /berbagai sumber)
6
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Kenapa VII Koto Talago Jadi Nagari Cyber?
Oleh: HM. Mardison Nasution (Ketua Tim Pengembangan Nagari Cyber VII Koto Talago) DALAM Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari ada 4 hal pokok dan utama yang menjadi sasaran bagi penyelenggara Pemerintahan Nagari yaitu: 1. Bidang Pemerintahan. 2. Bidang Pembangunan. 3. Bidang Pembinaan Masyarakat 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Demi tercapainya “Good Government” (Pengendalian dan Pengawasan Administrasi Pemerintahan yang baik dalam bidang Pemerintahan) yang terdapat dalam 4 hal pokok dan utama tersebut diatas,serta untuk memudahkan Pemerintah Nagari dalam implementasi/pelaksanaannya, dibagi dalam 7 sub bidang; khususnya untuk bidang Pembangunan, Pembinaan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat) yaitu: 1. Sub Bidang Agama, Adat dan Pendidikan. 2. Sub Bidang Seni dan Budaya. 3. Sub Bidang Pemuda dan Olahraga. 4. Sub Bidang Ekonomi dan Koperasi. 5. Sub Bidang Pembinaan K3 dan Lingkungan Hidup. 6. Sub Bidang Penduduk dan Kesehatan. 7. Sub Bidang Sosial dan Kesejahteraan Keluarga. Data dan Informasi Data dan informasi merupakan kebutuhan sehari-hari bagi semua kalangan, baik itu pribadi, komunitas masyarakat, swasta maupun pemerintah. Setiap Nagari menyimpan data dan informasi (Kuantitatif dan Kualitatif ) yang berbeda satu sama lain. Didalam Cyber Nagari terdapat infrastruktur jaringan yang terkoneksi antar satu rumah dengn rumah lainnya antara satu kantor Jorong dengan kantor Jorong lainnya maupun dengan kantor Wali Nagari serta antara instansi dengan instansi lainnya. Konten ini dapat berupa sistem informasi Managemen dan Administrasi Nagari, E-Government, ELearning, E-Commerce, Streaming Video Server, Voice Over Internet Protocol. Dasar Pemikiran dan Dasar Hukum A. Dasar Pemikiran Adalah “Visi dan Misi” Nagari Tujuah Koto Talago. B. Dasar Hukum Adalah: 1) UU No 11 Tahun 2008; Tentang Informasi Transaksi Elektronika. 2) UU No 14 Tahun 2008; Tentang Keterbukaan Informasi Publik. 3) Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2010; Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Keterbukaan Informasi Publik. 4) Peraturan Menkominfo No 08/ Per/M.Kominfo/6/2010; Tentang PedomanPengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial. 5) Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota No 2 Tahun 2013 Tentang Pemerintahan Nagari. 6) UU Desa No 6 Tahun 2014. 7) SK Nagari Tujuah Koto Talago No 16 Tahun 2015; Tentang Penetapan TIM Pengembangan Nagari Cyber. 8) SK Nagari Tujuah Koto Talago Tahun 2015; Tentang Penetapan Nagari Tujuah Koto Talago Sebagai Nagari Cyber. “Visi dan Misi” Nagari Dalam mewujudkan Nagari Mandiri dan Masyarakat Sejahtera yang Berbasis Informasi & Teknologi (IT) Secara”, “Online, Real Time” Tujuan demikian juga Sejalan dan Selaras dengan Visi dan Misi, Nagari VII Koto Talago”. Visi: “Mewujudkan Nagari VII Koto Talago yang Mandiri, Masyarakat Berakhlakul Karimah dengan berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” Misi : “Meningkatkan Sistem Pemerintahan Demokrasi, Transparan dan Akuntabel dengan Perangkat Pemerintah yang profesional, Jujur dan Bersih KKN” (Pada Butir 3). Tujuan Cyber Nagari Tujuah Koto Talago Tujuan Umum Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan sistem Nagari Cyber. Dengan peningkatan layanan informasi kepada masyarakatlah kesejahteraan itu akan terwujud. Teknologi pada prinsipnya digunakan untuk melayani kebutuhan informasi secara tepat waktu (Fast), tepat guna (Accurate), dan tepat sasaran (Relevant). Informasi memenuhi kebutuhan tepat waktu jika dapat tersedia pada saat dibutuhkan, sehingga memerlukan kecepatan proses. Kebutuhan tepat guna akan terpenuhi jika informasi yang dihasilkan benar sehingga mendukung pengambilan keputusan yang benar. Sementara penggunaan informasi tersebut baru dapat dirasakan manfaatnya jika diberikan kepada orang yang tepat dan benar-benar memerlukannya, sehingga informasi juga harus relevan terhadap penggunanya Tujuan Khusus Memberikan media layanan publikasi produk usaha kecil menengah masyarakat Nagari Tujuah Koto Talago melalui E-Commerce Melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen akan menghasilkan: Database pengelolaan keuangan kantor Nagari yang akurat. Database inventarisasi aset Nagari. Database per suratan kantor Nagari yang akurat. Database Laporan Pajak Mingguan (PBB). Peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara tepat dan transparan. Peningkatan pengetahuan teknologi informasi dan kinerja aparatur pemerintah. Akan tercapai Good Govern
ment yaitu pengendalian dan pengawasan administrasi pemerintah yang baik. Meningkatkan efisiensi perasional sehingga tercipta penghematan pada anggaran rutin yang dikeluarkan Pemerintah Nagari. Menyediakan layanan konten pembelajaran dengan sistem online (e-learning) dan menjadi pusat sumber belajar (e-library/ perpustakaan online) bagi masyarakat. Memberikan layanan komuni kasi yang murah (voice/video call) dan mudah dijangkau. Murah karena layanannya gra tis, mudah karena infrastruktur jaringannya sudah tersedia, termasuk memberikan layanan web converence. Peningkatan layanan akses kepada seluruh stakeholder pendidikan melalui pemanfaa tan dan penggunaan sistem informasi sekolah disetiap sekolah yang ada di kenagarian VII Koto Talago. Catatan: Dalam Mewujudkan “Nagari Cyber”, Nagari VII Koto Talago bekerjasama dengan SMK Negeri 2 Ampang Gadang Nagari Tujuah Koto Talago Kecamatan Guguak khususnya dibidang teknis, Sedangkan dengan pihak terkait lainnya kerjasama diluar teknis (Non Teknis). A. Output/Keluaran Output atau keluaran dari kegiatan Cyber Nagari VII Koto Talago adalah berupa produk yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti: 1. Cyber Learning/e-Learning 2. Pustaka Online/e-Library 3. Sistem Informasi Nagari/e-Government 4. Toko Online/e-Commerce 5. Video Streaming 6. Video Call 7. Web Confrence 8. Sistem Informasi Sekolah B. Kegiatan Kegiatan pengembangan Cyber Nagari VII Koto Talago meliputi: 1. Membangun Infrastruktur Inter koneksi 7 Kantor Jorong dan 1 Kantor Wali Nagari di Kenagarian VII Koto Talago dan SMKN 2 Guguak menjadi backbone-nya. 2. Pembuatan Konten Aplikasi Sistem Informasi Administrasi dan man agement nagari. 3. Pengembangan Konten dan aplikasi e-Learning, e-Commerce dan Sistem Informasi Sekolah. 4. Membangun Web Server DNS, MailServer, Streaming Server, VOIP Server. 5. Pengembangan Sumberdaya Manusia untuk Suporting System. C. Sasaran Dari Kegiatan Ini Adalah: Masyarakat Nagari VII Koto Talago dan Kab. Lima Puluh Kota Siswa SD, SLTP dan SLTA Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kelompok Kegiatan dan Usaha Masyarakat lainnya. Kantor Nagari VII Koto Talago Beserta Kantor Jorong. Pemerintah Desa Kabupaten Lima Puluh Kota.
D. Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lima Puluh Kota dan Prov. Sumatera Barat. SMK Negeri 2 Guguak Sebagai Backbone Sistem. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Prov. Sumbar. Dinas Peternakan Prov. Sumbar. Dinas Pendidikan Prov. Sumbar. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Prov. Sumatera Baratl lainnya. Perantau VII Koto Talago Media Data & Informasi dan Kerjasama Penyebaran Informasi Nagari VII Koto Talago telah memiliki Media Data & Informasi yaitu “Kelompok Informasi Masyarakat” (KIM) yang dibentuk dan berdiri sejak 5 Desember 2012, Dengan Memiliki dan Mengoperasikan website Nagari VII Koto Talago, Yaitu http//7kototalagolimapuluhkota.net. Disamping itu Nagari VII Koto Talago, juga bekerjasama dengan Radio Komunitas Taratak FM, Nagari Kubang, Kecamatan Guguak dalam hal penyebaran informasi baik secara “On Air” maupun “Off Air”. Kerjasama Nagari VII Koto Talago dengan Radio Komunitas Taratak FM; dimana dalam hal ini Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari V Koto Talago sebagai narasumber pada tahun 2014, Mengikuti Lomba Radio Komunitas se Indonesia (Tingkat Nasional) yang diadakan/diselenggarakan oleh “KPK” Jakarta dengan tema: “Pemberantasan Korupsi Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari Yang Transparan dan Akuntabel” , meraih juara I se-Indonesia (tingkat nasional). Kesimpulan Apakah Nagari VII Koto Talago Bisa menjadi Nagari “Cyber” ? Bisa ! Apakah Nagari VII Koto Talago Siap menjadi Nagari “Cyber” ? Siap ! Bagaimana mewujudkan Nagari VII Koto Talago menjadi Nagari “Cyber” ?Adanya: Ketersediaan Sumber Daya Manu sia (SDM) yang baik, terampil dan siap secara teknis maupun non teknis. Adanya Kerjasama yang sudah berjalan dengan baik antara Fakul tas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP) dengan Nagari VII Koto Talago. Adanya Kerjasama yang sudah berjalan dengan baik antara Nagari VII Koto Talago dengan SMK Negeri 2 Guguak, Ampag Gadang, dibidang teknis Informasi & Teknologi (IT). Telah memiliki “Media Data & Informasi yaitu “Kelompok Informasi Masyarakat” ( KIM ),Dengan memiliki Website Nagari VII Koto Talago Sejak Tahun 2012. Telah memiliki Hubungan Jaringan Kerjasama yang baik dengan berbagai pihak terkait; baik secara internal maupun eksternal. Adanya dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak.
Sinamar
KIM
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
7
Mengenal Kelompok Informasi Masyarakat Catatan : Fachrul Rozi *)
KIM adalah singkatan dari Kelompok Informasi Masyarakat, adalah sejenis kelompok informasi yang dibentuk oleh, dari, untuk masyarakat secara mandiri dan kreatif yang aktivitasnya melakukan pengeloloaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah.
M
emasuki abad 21 ini, kita dihadapkan pada kekuatan semakin meluasnya arus globalisasi sebagai tuntutan kemajuan jaman yang ditandai oleh adanya persaingan bebas atau liberalisasi. Pergeseran dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri dan memasuki masyarakat informasi, sehingga kini kita telah memasuki era dimana dunia tanpa batas terutama dalam bidang informasi dan komunikasi yang berimplikasi pada aspek Ipoleksosbudhankam. Dalam era globalisasi tersebut perubahan terasa begitu cepat, dan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang sulit untuk diprediksikan. Salah satu variabel penting yang ikut menentukan percepatan dan perluasan arus globalisasi ialah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang semakin canggih dari waktu kewaktu. Dominasi variabel ini mengandung implikasi bahwa kualitas dan pemberdayaan informasi dan komunikasi ( information and communication empowering ) akan menjadi prasyarat dari upaya untuk menghadapi tantangan yang sekaligus untuk menangkap peluang di era globalisasi ini. Betapapun pencapaian kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang telah menghantarkan kita pada era digital ini, temuan media baru dalam komunikasi tidak akan mampu mematikan media yang lama, karena masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Yang terjadi justru adalah saling mengisi ranah-ranah yang kosong dan memacu inovasi baru. Demikian juga kehadiran media-media yang berbasis teknologi informasi, tidak serta merta mematikan media-media komunikasi tradisional dalam penyebaran informasi seperti “ Media pertunjukan rakyat “ atau “pertunjukan Randai dll “ demikian juga terhadap komunikasi langsung (face to face communication ) yang secara naluriah selalu dilakukan karena kita sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ). Dalam dekade terakhir, telah muncul kecenderungan-kecenderungan global yang mengarah pada keterbukaan dan akses yang lebih besar untuk memperoleh informasi, dan saat ini sudah diakui secara luas bahwa pertukaran informasi merupakan unsur penting dalam pembangunan partisipatif. Kecenderungan-kecenderungan menuju transparansi, disertai oleh revolusi komunikasi global, telah meningkatkan harapan publik akan jenis, cakupan, dan penyampaian informasi yang disediakan oleh lembaga - lembaga dalam sektor publik. Hal ini sejalan dengan Hak asasi masyarakat di bidang informasi, yaitu Hak untuk tahu ( Right to know ) Hak untuk memberi tahu ( Right to tell ) dan Hak untuk mencari tahu ( Right to find out ) Informasi memang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap manusia untuk dapat mengembangkan hidupnya baik secara politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya serta keamanan dalam rangka pengembangan pribadi dan lingkungannya. Oleh karena itu memperoleh informasi publik merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 28F Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa “ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia “. Efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sangat ditentukan oleh adanya komunikasi yang baik antara pemerintah selaku pejabat publik yang menetapkan kebijakan-kebijakan publik dengan masyarakat/publik . Dan komunikasi tersebut akan berjalan jika ada transparansi informasi publik. Reformasi telah mendorong perubahan ketatanegaraan dan pola hubungan kemasyarakatan yang semakin menghendaki transparansi dan demokratis. Sistem politik hasil reformasi telah berpengaruh pada perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara serta mendorong pemerintahan yang berorientasi pada tata pemerintahan yang baik (good governance) yang antara lain ditandai dengan transparansi, demokratisasi, akuntablitasi serta terbukanya ruang publik untuk meningkatkan partisipasi dalam proses penetapan kebijakan publik, menuju masyarakat madani ( civil society ). Ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah kedua dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 sebagai produk reformasi, telah memberikan otonomisasi pengurusan rumah tangga pemerintahan di daerah sesuai dengan potensi dan cultur yang dimilikinya. Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluasluasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Seiring dengan prinsip itu penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Peningkatan pelayanan publik dibidang informasi menjadi bagian penting dari prinsipprinsip good governance, transpransi dan demokrasi. Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai forum media menjadi wahana untuk pelayanan publik di bidang komunikasi dan informasi tersebut. Berlangsungnya interaksi dalam proses komunikasi dan desiminasi informasi secara face to face dalam KIM, memiliki kekuatan sendiri karena senyawa dengan kultur masyarakat, terutama pada masyarakat pedesaan. Kekuatan pada komunikasi langsung tersebut, antara komunikator/sumber informasi dengan publiknya karena proses ini memiliki hubungan emosional diantara keduanya, sehingga semua pihak dapat merasakan kondisi psikologis yang ada. Hal ini karena hubungan komunikator dan audience diusahakan memenuhi apa yang disebut oleh Everet. M. Rogers dengan homophily ( kesamaan kondisi ) sehingga menumbuhkan emphaty ( kesamaan rasa ) dikedua belah pihak yang berkomunikasi. Keberadaan KIM dalam pemahaman teknologi komunikasi-informasi adalah merupakan jaringan komunikasi (communication networking), dimana sebuah sistem pendistribusian informasi dari satu pihak ke pihak lain, dan sistem pengaksesan informasi secara bebas dari pihak-pihak yang terlibat dalam sisten jaringan tersebut. Masingmasing pihak memiliki peluang yang sama, baik dalam memproduksi maupun mengakses informasi. Prinsip utama jaringan adalah adanya proses sharing informasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam sistem jaringan komunikasi. Dengan adanya UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik semakin mendorong pentingnya kehadiran kelompok-kelompok informasi masyarakat sebagai media pelayanan informasi. Keberadaan UU KIP mengukuhkan hak warga Negara untuk memperoleh informasi-informasi public dari badan public. Dengan terbukanya informasi public yang terkait dengan peny-
elenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan semakin mendorong pembangunan parsipatif. Kelompok informasi diharapkan dapat menjadi mediator untuk aksesibuilitas komunikasi dan informasi kepada badanbadan public. Kelompok Informasi Masyarakat yang selanjutnya disingkat dengan KIM, adalah lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat secara khusus sebagai layanan informasi masyarakat terhadap isu-isu pembangunan sesuai dengan kebutuhannya. Dimana KIM mempunyai Visi adalah terwujudnya masyarakat informasi yang dinamis sebagai dasar bagi terbentuknya masyarakat madani ( civil society ) yang sehat, cerdas, terampil, kretaif, inovatif, produktif, mandiri dan berbudaya tinggi, sementara sesuai pula dengan misinya adalah mengembangkan, memberdayakan, memfasilitasi dan mendinamisasi pelayanan informasi melalui diseminasi informasi untuk anggota masyarakat. KIM dibentuk berasaskan Pancasila, dengan prinsip transparan dan demokratis yang bercirikan kebersamaan, kebermaknaan, kemandirian, kegotong-royongan dan persamaan hak dan kewajiban. Dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota, dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan, kearifan yang mendorong berkembangnya motivasi masyarakat dalam berparitipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Tujuan KIM di bentuk adalah : 1. Sebagai mitra pemerintah dalam penye barluasan, sosialisasi dan desiminasi informasi pembangunan kepada masyarakat ; 2. Sebagai mediator komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan ; 3. Sebagai forum media untuk pelayanan komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan. FUNGSI, TUGAS DAN PERAN. 1. Fungsi : a. Sebagai wahana untuk penerimaan, pengelolaan dan penyebaran informasi pemerintahan dan pembangunan kepada masyarakat ; b. Sebagai wahana interaksi dan berkomunikasi antar masyarakat/ anggota KIM, antara masyarakat/ anggota KIM dengan pemerintah ; c. Sebagai peningkatan media literacy dilingkungan anggota ; d. Sebagai lembaga swadaya masyarakat yang memiliki dampak dan nilai ekonomis melalui pengelolaan informasi ; e. Sebagai ajang silaturahmi antar anggota masyarakat dan antara masyarakat dan pemerintah untuk memperkokoh kebersamaan, persatuan dan kesatuan. 2. Tugas : a. Mewujudkan masyarakat yang dinamis, peduli dan peka terhadap arus informasi ; b. Memberdayakan masyarakat agar memiliki kecerdasan dalam mencerna, memilih dan memilah informasi yang menjadi kebutuhannya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya ; c. Menjadikan KIM sebagai katalisator dan dinamisator dalam memelihara dan meningkatkan semangat kegotong royongan dan kebersamaan dalam masyarakat. 3. Peran : a. Memanage Informasi, yaitu mencari, mengumpulkan, mengelola dan mendesiminasikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya ; b. Mediasi Informasi, yaitu menjembatani arus informasi antar anggota masyarakat, antara masyarakat dengan pemerintah ; c. Mengedukasi Insan Informasi, yaitu meningkatkan sumber daya masyara kat di bidang informasi, agar memiliki kecerdasan dalam menerima terpaan arus informasi ;
KIM berkedudukan di tingkat nagari secara mandiri dan non partisan sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan di bidang komunikasi dan informasi. Pada tingkat jorong atau komunitas kecil lainnya dapat dibentuk kelompok-kelompok desiminanasi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan KIM Nagari. VIII.STRUKTUR ORGANISASI. Struktur atau susunan organisasi KIM terdiri dari : a. Penasehat ( Kepala Desa/Lurah ); b. Pengarah ( Ketua LMD dan Ketua LKMD ) ; c. Pembina ( Seksi Penerangan/ pendidikan LKMD ) d. Ketua ; e. Wakil Ketua ; f. Sekretaris ; g. Bendahara ; h. Seksi Organisasi dan Peningkatan SDM ; i. Seksi Pengelolaan dan Akses Informasi ; j. Seksi Pelayanan dan Desiminasi Informasi ; k. Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif; Untuk menetapkan personil dalam susunan kepengurusan KIM tersebut, dilakukan secara demokratis dari dan oleh anggota KIM. IX. SUMBER DANA. Untuk melaksanakan kegiatannya KIM dapat menggali dana dari berbagai sumber, dan sesuai dengan ciri KIM dari, oleh dan untuk anggota maka sumber dana adapat diperoleh dari : a. dari anggota ; b. dari bantuan pemerintah ; c. dari kegiatan usaha produktif ; d. dan sumbangan lain yang tidak mengikat. BUKU–BUKU ADMINISTRASI Buku administrasi organisasi KIM, macamnya tergantung dari perkembangan dan kebutuhan, semakin besar dan komplek kegiatan KIM semakin banyak jenis buku-buku adminsitrasi yang harus disediakan. Buku Administrasi dibagi dalam dua bagian, Buku Administrasi Organisasi dan Buku Admnitrasi Usaha. Sebagai awal beridirnya, paling tidak disediakan buku-buku administrasi yang terdiri dari : a. Buku Induk Keanggotaan b. Buku Pengurus c. Buku Tamu d. Buku Rapat Anggota e. Buku Rapat Pengurus f. Buku Kegiatan g. Buku Kas h. Buku Agenda Surat i. Buku Ekspedisi Surat j. Dll. LAIN - LAIN. 1. Segenap komponen bangsa baik yang ada di pusat maupun yang ada didaerah, baik dari kalangan pemerintah (GO) maupun kalangan non pemerintah (NGO) yang sama-sama bertanggung jawab terhadap pember dayaan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat, serta memiliki komitmen untuk terus berupaya meningkatkan kegotong-royongan, persatuan dan kesatuan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, merupakan sumber informasi bagi KIM. 2. Kelompok-kelompok sektoral yang ada di masyarakat yang dibentuk karena persamaan profesi, dll. pada tataran untuk memanage informasi, mediasi informasi, dan mengeduk asi insan informasi, sebaiknya juga sebagai anggota KIM. 3. Karena kedudukan KIM hanya ada pada tingkat desa/kelurahan, maka untuk tingkat kecamatan dan atau kabupaten dapat dibentuk “ Forum Komunikasi KIM “ sebagai wahana untuk tukar pendapat, shar ing pengalaman antar KIM, serta sekaligus sebagai jejaring pasar ( Mar ket Networking) produksi anggota KIM. *) Kasubag Dokumentasi & Multimedia Bag. Humas dan Protokoler
8
Sinamar
Perhubungan
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Penuhi SDM Bidang Perhubungan Bupati MoU dengan STTD
BERFOTO – Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo berfoto bersama dengan Ketua STTD Zulmafendi usai penandatangan MoU. (hendri gunawan)
“ Kami sangat gembira dengan adanya kerjasama ini. Kami yakin dan percaya, moment ini tidak akan kami sia-siakan,” ungkap Alis.
yang memiliki 402 jorong atau sub desa, 79 nagari atau desa dan 13 kecamatan bila direntang, panjang jalannya barangkali mendekati 350 km. “Ini jelas membutuhkan tenaga akademik yang profesional dan piawai. Untuk membangun bidang tranpsortasi yang lebih baik, ke depan kita butuh tenaga ahli seperti tamatan di STTD,” ujar Alis. Dengan sdm yang handal tersebut, lanjutnya, berbagai permasal-
MoU - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo menadatangani MoU tentang pemenuhan sumber daya manusia (sdm) bidang perhubungan darat dengan Ketua STTD Zulmafendi di aula kantor bupati setempat, Jumat (20/2). (hendri gunawan)
n pola pembibitan SDM putera/ puteri daerah dalam sistem penerimaan taruna/taruni STTD, maka sekolah tinggi ini menawarkan kerjasama dengan pemerintah daerah. ”Kita menawarkan kerjasama dengan pemerintah daerah guna penyerapan lulusan dan penerimaan putera puteri daerah sebagai calon taruna taruni STTD yang dituangkan dalam nota kesepahaman
B
upati Lima Puluh Kota Alis Marajo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Kementerian Perhubungan RI Zulmafendi, SE,M.Sc di aula kantor bupati di Sarilamak, Jumat (20/2). Tujuannya, untuk mempercepat terpenuhinya kebutuhan sdm bidang perhubungan darat yang berkompeten di daerah ini. Dalam penyampaiannya Bupati menyambut baik kerjasama tentang pemenuhan sumber daya manusia (sdm) bidang perhubungan darat tersebut. Bupati meminta nota kesepahaman itu segera ditindaklanjuti oleh SKPD terkait. ”Kami sangat gembira dengan adanya kerjasama ini. Kami yakin dan percaya, moment ini tidak akan kami sia-siakan,” ungkap Alis. Nota kesepahaman yang telah ditandatangani itu, lanjut Alis, harus segera ditindaklanjuti dan melahirkan keputusan bupati dan pelaksanaannya. Sehingga, apa yang diharapkan mampu dilaksanakan dengan baik. Dikatakan, daerah ini harus memanfaatkan kerjasama menyangkut rekrutmen tenaga di Dinas Perhubungan ini dengan sebaikbaiknya. Apalagi Lima Puluh Kota
TUKAR - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo bertukar cenderamata dengan Ketua STTD Zulmafendi usai penandatangan MoU tentang pemenuhan sumber daya manusia (sdm) bidang perhubungan darat di aula kantor bupati setempat, baru-baru ini. (hendri gunawan)
ahan di bidang transportasi di daerah ini dapat teratasi. Sementara Ketua STTD Zulmafendi dalam paparannya menjelaskan, STTD memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menerima lulusan STTD untuk meningkatkan pelayanan di sektor transportasi di daerah. Sesuai surat persetujuan Menpan dan Reformasi Birokrasi RI tanggal 21 April 2014 Nomor B/1518/M.PAN.RB/4/2014 perihal persetujua-
kerjasama guna memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia yang berkompeten di sektor transportasi darat,” terang Zulmafendi. Berikutnya, ujar Zalmafendi, MoU tersebut disampaikan kepada Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi serta Badan Kepegawaian Negara untuk diproses lebih lanjut tentang formasi dan pelaksanaan tes kompetensi dasarnya (TKD) bagi lulusan STTD. ”Tujuan pola pembibitan ini dia-
ntaranya untuk memenuhi kebutuhan sdm profesional bidang transportasi darat di lingkungan kementerian perhubungan, Pemprov dan kabupaten/kota,” terang Zulmafendi. Selain itu juga untuk menyelaraskan antara kebutuhan SDM profesional bidang transportasi darat pada masing-masing instansi/ daerah dengan penyerapan lulusan STTD. Berikutnya buat pemenuhan kebutuhan SDM pemerintah daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Bappeda atau Dinas Pekerjaan Umum. Lebih jauh dijelaskan, Sekolah tinggi itu mempunyai lima program studi yang antara lain program Diploma IV Transportasi Darat, Diploma III Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Diploma III Perkeretaapian, Diploma III Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, serta Diploma II Penguji Kendaraan Bermotor. ”Pola pembibitan ini hanya bisa dilakukan untuk daerah yang sudah mempunyai MoU dengan STTD,” sebut Zulmafendi. Menurutnya, profil lulusan STTD adalah terwujudnya sumberdaya manusia perhubungan yang prima, profesional dan beretika dalam menyelenggarakan transportasi yang handal serta berorientasi zero Accident. Untuk mewujudkan lulusan yang ideal tersebut, sekolah tinggi ini mempunyai komposisi sistem pendidikan kesamaptaan sebesar 10%, akademik perkuliahan 70% dan kegiatan pengasuhan, pembentukan sft skill kompetensi 20%. Ikut hadir dalam acara itu dinas perhubungan dari berbagai daerah di Sumatera Barat. (hendri gunawan)
Sinamar
Parlemen
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
9
Sempurnakan Raperda
Komisi I Sumbar Datangi Lima Puluh Kota “Rasanya kurang lengkap kalau tidak datang ke Kabupaten Lima Puluh Kota yang notabene dipimpin oleh seorang niniak mamak, tokoh adat yang juga mantan Ketua LKAAM,” Untuk menyempurnakan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Nagari, Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Barat menggelar diskusi dengan berbagai pihak di Kabupaten Lima Puluh Kota, di aula kantor bupati di Sarilamak, Jumat (6/3 ). Diskusi tersebut diharapkan mendapatkan sejumlah masukan dan saran buat me-lahirkan Perda yang ako-modatif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ketua Tim Pembahasan Ranperda tentang Nagari Aristo Munandar dalam penyampaiannya mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Lima Puluh Kota dan kabupaten serta kota se Sumatera Barat karena Ranperda tersebut masih memerlukan kajian mendalam, dengan melibatkan berbagai pihak dan elemen masyarakat. ”Berbagai masukan yang muncul dalam dialog tersebut, diharapkan dapat memperkaya wawasan komisi I dalam penyempurnaan Ranperda dimaksud,” ungkap Aristo. Ranperda Nagari ini, lanjutnya, harus betul-betul sempurna karena produk hukum itu menyangkut kehidupan masyarakat di Sumatera Barat. Ranperda itu merupakan tindaklanjut dari UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Apapun masukan dan saran dari berbagai pihak di berbagai daerah termasuk Kabupaten Lima Puluh Kota, diharapkan dapat lebih menyempurnakan produk hukum dimaksud. ”Rasanya kurang lengkap kalau tidak datang ke Kabupaten Lima Puluh Kota yang notabene dipimpin oleh seorang niniak mamak, tokoh adat yang juga mantan Ketua LKAAM,” ujar Aristo sembari melempar senyum kepada Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo. Menurutnya, kajian dan pendalaman Ranperda tersebut memang harus melibatkan segala elemen dalam masya-rakat. Selain itu, Ranperda ini juga diharapkan mengakomodir tradisi-tradisi lokal. Selain itu juga harus ada penyamaan pemahaman dan persepsi. Masih untuk penyempurnaan produk hukum tersebut, kata Aristo, dewan propinsi juga berencana mengundang bupati dan walikota serta
SERIUS - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo berbincang serius dengan rombongan Komisi I DPRD Provinsi Sumbar yang dipimpin Aristo Munandar dan Tenaga Ahli DPRD tersebut Rusdi Lubis di ruang kerja bupati, sesaat menjelang berdiskusi. (hendri gunawan)
DPRD se-Sumatera Barat untuk berdialog.
Aristo Munandar
kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib kepentingan
Rusdi Lubis
”Kita menginginkan Perda Nagari yang dilahirkan nantrinya benar-benar dapat menjadi payung hukum yang bermanfaat di tengah masyarakat,” ujar mantan Bupati Agam itu. Hal senada ikut disampaikan Tenaga Ahli DPRD Sumbar Rusdi Lubis. Menurutnya, saat ini dewan tengah melakukan pendalaman pembahasan Ranperda tentang Nagari, agar ketika menjadi Peraturan Daerah (Perda) nantinya benar-benar berlaku dan dapat dilaksanakan. ”Ranperda ini perlu didiskusikan bersama agar nantinya bisa dilaksanakan,” ucap Rusdi yang juga mantan Sekdakab Lima Puluh Kota. Menurut Rusdi, keluarnya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengatur dan mengurus kehidupan masyarakat hukum adat dan pengurusan wilayah ma syarakat hukum adat. ”Hal itulah yang menjadi motivasi dikeluarkannya Ranperda yang mengatur tentang nagari,” sebut Rusdi. Sesuai Ranperda, kata Rusdi, pengaturan nagari berdasarkan azas
Alis Marajo
umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dan partisipatif. Selain itu juga berdasarkan azas filosofi ABS,SBK sara’ mangato adat mamakai,
berikutnya azas musyawarah untuk mufakat, adat salingka nagari dan adat sabatang panjang. Sebelumnya Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya juga berharap dialog tersebut benarbenar memberikan masukan dan saran bagi penyempurnaan Ranperda tentang Nagari itu, demi terwujudnya harapan adat basandi jo sara’, sara’ basandi kitabullah. ”Kita mengajak para peserta dialog memberikan tanggapan dan pendapat serta masukan kepada DPRD Provinsi untuk penyempurnaan Ranperda tersebut. Sebab, produk hukum ini sangat penting untuk mengatur masalah nagari,” ujar Bupati. Ikut hadir dalam kesempatan itu sejumlah kepala SKPD, LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota, Wali Nagari dan berbagai elemen masyarakat lainnya. (hendri gunawan)
ANTUSIAS - Para peserta dialog tentang Ranperda nagari antusias berdiskusi dan memberikan masukan atau saran-sarannya. (hendri gunawan)
Cyber Gadang 10 Rumah
Sinamar Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Lestarikan Rumah Gadang
Ketua DPRD dan Bupati Sepakat Terbitkan Peraturan
TINJAU - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dan Ketua DPRD Safaruddin Dt. Bandaro Rajo meninjau rumah gadang pesukuan Bodi Chaniago di Jorong Tanjuang Koliang Nagari Sungai Kamuyang runtuh dalam bencana angin puting beliung beberapa waktu lalu. (hendri gunawan)
“Kita tidak ingin rumah gadang terancam tinggal kenangan. Karenanya kita menghibau seluruh anak kemenakan di Kabupaten Lima Puluh Kota umumnya peduli dan kembali membangun rumah gadang,”
R
untuhnya rumah gadang Datuak Permato Ti Ameh Kampuang Tabek Suku Bodi Chaniago di Jorong Tanjuang Koliang Nagari Sungai Kamuyang dalam musibah angin puting beliung beberapa waktu lalu, cukup mendapatkan perhatian Ketua DPRD Safaruddin Dt. Bandaro Rajo. Menurutnya, rumah gadang itu perlu dibangun lagi di tengah semakin lunturnya budaya Minangkabau dewasa ini. “Kita mendorong pemerintahan nagari dan pemerintahan kabupaten untuk mengajak anak kemenakan Pesukuan Bodi Chaniago Jorong Tanjuang Koliang membangun rumah gadang itu kembali,” ujar Safaruddin ketika meninjau rumah gadang Datuak Permato Ti Ameh yang diporak-porandakan angin kencang tersebut. Sebab, katanya, mendirikan soko dan pusoko hanya bisa dilaksanakan di rumah gadang. Ketika saalah seorang yang memegang jabatan Ka Ampek Suku atau gelar Datuak meninggal dunia, sedangkan pesukuannya tidak
memiliki rumah gadang, maka untuk mendirikan adat soko dan pusokonya harus menompang di rumah gadang lain. Tak hanya sebagai tempat tinggal dan tempat acara adat. Rumah gadang juga menjadi tempat melaksanakan acara seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan, mengadakan acara kebesaran adat, tempat baiyoiyo (bermusyawarah dan bermufakat) bagi anak kemenaAlis Marajo kan dan lainnya. “Kita tidak ingin rumah gadang itu terancam tinggal kenangan. Karenanya kita menghibau seluruh anak kemenakan pesukuan ini dan di Kabupaten Lima Puluh Kota umumnya untuk peduli dan kembali membangun rumah gadang sesuai fungsinya,” ulang Safaruddin sembari mengingatkan, kalau rumah gadang habis, bagaimana mendirikan adat soko dan pusoko di daerah ini. Selain mengharapkan perhatian serius masyarakat di kampung halaman, Safaruddin juga mengajak kepedulian para perantau dan semua pihak yang mengurus pelestarian budaya di daerah ini. Khusus terhadap pemerintahan nagari, hendaknya bisa mengeluarkan kebijakan yang disokong oleh pemerintah kabupaten. Bahkan Pemkab dan DPRD juga diharapkan bisa mem-
berikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya membangun kembali rumah gadang dalam upaya melestarikan budaya alam Minangkabau. “Untuk saat ini barangkali ajakan melestarikan dan membangun rumah gadang itu cukup dengan Peraturan Bupati. DPRD akan mensuport dan memberikan motivasi pada pe merintah nagari agar rumah gadang yang telah ru ntuh dapat dibangun laSafaruddin gi,” paparnya.
Sambut Baik
Senada dengan Safaruddin, Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo juga mengatakan rumah gadang memang harus dilestarikan. Malah, Bupati menyambut baik dorongan Ketua DPRD itu untuk membangunan kembali rumah gadang di daerah ini. “Rumah gadang memang merupakan tempat memelihara soko jo pusoko. Kalau Ketua DPRD memberikan amanah agar pemerintah nagari dan pemerintah kabupaten membuat kebijakan untuk membangun kembali rumah gadang di daerah ini, kita akan meresponnya dengan positif,” ungkap Bupati. Bahkan kalau perlu, lanjut Bupati, Pemkab Lima Puluh Kota akan membuat Perbup tentang pembangunan rumah gadang. Selain untuk pelestarian rumah gadang, Perbup tersebut sekaligus juga mendorong setiap pangulu mempunyai surau.
“Dua masalah ini perlu dirancang Perbupnya. Hal ini cukup beralasan karena daerah ini telah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) yang perlu dijabarkan dengan Perbup tentang rumah gadang dan Perbup tentang surau,” ujar Bupati. Seperti kata pepatah Minang, mambaliakan siriah ka gagang, yang bertanggungjawab terhadap rumah gadang adalah pemangku adat Ka Ampek suku dan Tuo Kampuang yang ditunjang oleh organisasi niniak mamak. “Yang jelas kita sangat berterimakasih terhadap Ketua DPRD yang telah memberikan sinyal agar Pemkab membuat Perbup tentang pembangunan rumah gadang,” tutur Alis. Bupati asal Nagari Ateh ini juga berharap, ke depan setiap pesukuan minimal memiliki satu rumah gadang dan surau. Lebih diharapkan lagi, rumah gadang itu hendaknya benarbenar lengkap dengan tunggak tuonya untuk managokan pangulu, ada tunggak tongah untuak urang sumondo dan tunggak ujuang untuk si olek. “Jangan sampai batogak pangulu di ateh balai. Malewakan pangulu boleh saja di atas balai, tapi batogak pangulu mestinya didudukan di atas rumah godang,” ingat mantan Ketua LKAAM Lima Puluh Kota itu. Namun lanjut Alis, Perbup yang dibuat nantinya perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah nagari. Malah kita mempersilahkan kalau pemerintah nagari lebih duluan membuat peraturan nagari tentang pelestarian rumah ini. “Kalau pemerintah nagari telah membuat peraturan nagari tentang pelestarian rumah gadang itu, kita tinggal mengukuhkan peraturan tersebut,” ujar Bupati. (hendri gunawan)
11 Niniak Mamak Miliki Peranan Strategis
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Adat
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
P
Bupati bertemuramah dengan para niniak mamak di Kototangah Simalanggang
Dengan disertifikatkannya tanah pusoko, hilanglah hak hak niniak mamak. “Menurut adat, pusoko adalah hak pakai. Niniak mamak mempunyai kewenangan terhadap pusoko tersebut. Namun, dengan disertifikatkannya tanah pusoko
suaminya atau urang sumando. “Inilah persoalan yang kami hadapi pak,” ucap Dt. Marajo Suaro sembari berharap solusi terhadap Alis Marajo. Menururnya, harta pusaka itu adalah harta yang dimiliki kaum secara turun temurun yang diwa-
“
”Salah satu kerisauan kita, banyak generasi muda sekarang yang kurang mengenal, adat dan budaya Minang. Mereka tidak tau apa itu tunggak pangka, tunggak tuo, tunggak tongah dan tunggak ujuang,” Alis Marajo
oleh kemenakan, berarti hilanglah hak niniak mamak,” ungkap Dt. Marajo Suaro. Ironisnya lagi, lanjut Dt. Marajo Suaro, dengan telah disertifikatkannya tanah pusoko itu oleh kemenakan perempuan, berarti waris tanah itu akan jatuh kepada
“
ENGHULU (pangulu) dan ninik mamak mempunyai peranan penting dan menentukan dalam kekerabatan adat Minangkabau. Seperti kata pepatah Minang, elok nagari dek pangulu, rancak nagari dek nan mudo. Artinya, tanpa pangulu dan ninik mamak, nagari ibaratkan kampung tidak bertuan. Demikian Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo dalam paparannya pada acara temu ramah terkait dengan kepemimpinan niniak mamak dalam adat salingka nagari di gedung KAN Kototangah Simalanggang, kemarin. Menyikapi peranannya yang strategis tersebut, niniak mamak itu perlu pembekalan ilmu dan keterampilan di bidang tugas dan fungsinya, sesuai aturan adat. Dengan begitu diharapkan, niniak mamak itu benar-benar bisa berperan di tengah anak kemenakannya. ”Pangulu tidak bisa dibuatbuat. Jadi pangulu sakato kaum. Artinya, telah ada kesepakatan diantara anak kemenakan. Soko dan gelar tidak bisa diberikan atau diwariskan kepada anak,” ungkap Alis. Dikatakan, pangulu bertanggungjawab untuk memelihara anggota kaumnya. seorang pengulu harus senantiasa menyerukan kebaikan kepada para kemenakannya. Selain itu, seorang Pengulu juga diharapkan bisa menjadi motivator dan membentengi kaumnya dari hal-hal buruk. Alis yang mantan Ketua LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota dua periode tersebut juga mengkhawatirkan generasi muda sekarang yang tidak tahu dengan adat istiadat Minang. Generasi tersebut tentu perlu pula di bekali pengetahuan adat. ”Salahsatu kerisauan kita, banyak generasi muda sekarang yang kurang mengenal, adat dan budaya Minang. Mereka tidak tau apa itu tunggak pangka, tunggak tuo, tunggak tongah dan tunggak ujuang,” papar Alis yang juga mantan sekretaris LKAAM Sumbar. Dalam kesempatan itu salahseorang peserta temu ramah Dt. Marajo Suaro mempertanyakan masalah sertifikat tanah pusako.
riskan kepada kemanakan dalam kaum. Pusoko tersebut merupakan milik bersama dengan hak pakai dan tidak menjadi milik pribadi. Dalam pertemuan itu para niniak mamak juga berharap pertemuan tersebut bisa dila-
ksanakan secara rutin minimal sekali sebulan. Sebab faktanya, tidak semua niniak mamak menguasai masalah adat. Selain menggelar pertemuan rutin, niniak mamak juga berharap buku untuk dibaca dan dipelajari para niniak mamak. Sebab, sangat banyak istilah dalam adat termasuk sejarah onam niniak yang belum diketahui niniak mamak. ”Kami juga meminta kepada Bapak Alis Marajo untuk membukukan sejarah onam niniak supaya kami dapat pula mempelajarinya. Jangankan cerita onam niniak, sejarah Kototangah Simalanggang saja kami bagalau,” ungkap Dt Marajo Suaro. Sementara itu Kepala Bagian Hukum Setkab Lima Puluh Kota Eri Fortuna, SH menjawab Sinamar mengatakan, temu ramah niniak mamak itu bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pemangku adat tersebut tentang nilai-nilai adat dan budaya. ”Dengan begitu para niniak mamak itu diharapkan pula mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di tengah anak kemenakannya. Sekaligus meningkatkan kemajuan daerah dan perekonomian masyarakat,” terang Eri. (hendri gunawan)
14
Sinamar
Penyuluhan
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Asyirwan : Narkoba dan Pengisap Lem Makin Marak “Tak hanya narkoba, saya juga mendapatkan laporan yang menyebutkan anakanak kita banyak yang kecanduan mengisap lem. Parahnya, anak-anak itu ada yang meninggal bahkan menjadi gila akibat mengisap lem,” Kabupaten Lima Puluh Kota bukan lagi sebatas tempat lewat, melainkan sudah menjadi market narkoba. Ini harus dipandang sebagai suatu ancaman besar bagi generasi muda di daerah setempat. Demikian Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam paparannya pada acara penyuluhan narkoba bagi para kepala sekolah dari
narkoba, saya berharap peran aktif para guru untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba terhadap para siswanya,” tegas wakil bupati yang juga mantan guru dan dosen itu. Sebab, peran aktif guru akan sangat mendukung dalam menciptakan lingkungan sekolah bebas Narkoba. Perlu disadari, narkoba akan menghancurkan segala sendi kehidupan. “Ancaman narkotika semakin nyata. Ini tentu tidak bisa kita biarkan membuat generasi muda kita menjadi korbannya,” kata Asyirwan Selain mengawasi dan membina anak didik, pihak sekolah hendaknya juga senantiasa mengundang para wali murid untuk membicarakan ancaman narkoba ini, sekaligus sama-sama bersinergi mengawasi dan memberikan pendidikan moral terhadap anak. “Masalah narkoba saat ini menuntut penanganan lebih serius. Mari kita cegah dan perangi barang haram itu bersama-sama,” ajak Asyirwan. Mantan anggota DPRD Sumatera Utara itu mengaku tidak ingin dituding
NARKOBA - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus mengajak para guru berperan aktif mengantisipasi perdaran narkoba di sekolah-sekolah. Tampak dalam foto, Asyir berfoto bersama puluhan kepala sekolah usai penyuluhan narkoba di SDN 04 Harau, kemarin. (hendri gunawan)
tiga kecamatan di SDN 04 Harau, kemarin. “Ancaman narkoba di kalangan generasi muda di Kabupaten Lima Puluh Kota semakin mengkhawatirkan. Bahkan hampir setiap minggu daerah ini diwarnai berita penangkapan pemakai maupun penjual barang haram tersebut,” ungkap Asyirwan. Selain menggunakan narkoba, siswa sekolah di daerah ini juga tidak sedikit yang menjadi pengisap lem. Lebih mirisnya lagi, hampir di setiap kecamatan ada pecandu lem. Padahal, mengisap lem itu bisa merusak sistem syaraf pecandunya. “Tak hanya narkoba, saya juga mendapatkan laporan yang menyebutkan anak-anak kita banyak yang kecanduan mengisap lem. Parahnya, anak-anak itu ada yang meninggal bahkan menjadi gila akibat mengisap lem,” ujar Ketua BNK Kabupaten Lima Puluh Kota itu. Maraknya penggunaan narkoba dikalangan anak muda termasuk anak sekolah itu, lanjut Asyirwan, merupakan ancaman yang harus diperangi secara bersama oleh semua pihak termasuk guru. Selain mengajar, guru hendaknya juga senantiasa memberikan pengertian dan pemahaman bahaya penggunaan narkoba dan mengisap lem tersebut. “Menyimak maraknya peredaran
masyarakat membiarkan ancaman ini. Terhadap hal itu, semua pihak diharapkan ikut proaktif mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat terutama kalangan muda. Caranya, mungkin saja memperbanyak pertemuan dengan pihak wali murid. Sebab, anak tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada guru dan juga tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada orang tua atau pemerintah daerah. “Artinya harus ada sinergitas antara ketiga komponen ini dalam rangka membina dan memperbaiki moral anak,” tuturnya. Dalam kesempatan itu Wabup juga meminta dukungan para guru untuk mensukseskan kerjasama dengan media massa untuk menggelar lomba karya tulis atau menulis surat kepada wakil bupati. Sebab, lomba untuk anak sekolah dasar ini diyakini akan memberikan manfaat yang besar. Lomba menulis surat ini, sebut Asyirwan, diharapkan bisa menjadi salahsatu upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Sebab, berbagai aktivitas yang menyenangkan dan berorientasi pada siswa tersebut akan mendorong tingkah laku yang positif dan meminimalisasi dorongan penyalahgunaan narkoba. “Tidak hanya buat menghindari anak dari kegiatan negatif, namun juga akan
ANTUSIAS - Para guru antusias mendengarkan penyuluhan tentang bahaya narkoba yang disampaikan Wakil Bupati yang juga Ketua BNK Kabupaten Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus. (hendri gunawan) menjadi media belajar menulis bagaimana ia si anak menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Tak kalah pentingnya, dari tulisan anak ini akan diperoleh informasi yang sebenarnya,” kata Asyirwan. Sebab, anak-anak belum terkontaminasi, masih jujur dan terbuka untuk menceritakan fakta yang sebenarnya. Informasi itu mungkin saja tentang keadaan dan suasana sekolah, atau mungkin juga pemahaman anak tentang dunia pendidikan. “Untuk memicu atau merangsang semangat para siswa tersebut, kita akan menyediakan hadiah berupa tabanas,” tutur putera Pangkalan itu.
na mengantri diurutan bekalang, kadang gilirannya tidak bisa selesai hari itu atau baru siap ketika sore. Buntutnya, warga memilih menompang di rumah dinas wakil bupati. “Berdasarkan pengalaman dan apa yang didengar dari masyarakat, seharusnya pusat pelayanan itu berada di kecamatan seperti program Paten yang telah di lounching di Kapur IX beberapa waktu lalu,” papar Asyirwan. Selain itu ia juga menyebut perlu lebih fokus dan serius lagi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, hingga kini di daerah ini masih banyak masyarakat miskin dan calon masyarakat miskin. Bila tidak segera Pelayanan Masyarakat Menyinggung masalah pelayanan ter- di tangani dengan baik, calon masyhadap masyarakat, lebih jauh Wabup arakat miskin itu bisa jatuh miskin. “Untuk meningkatkan nilai tambah menjelaskan menginginkan semua pelayanan berada di kantor camat. Sehin- dan membuka lapangan pekerjaan, gga masyarakat tidak perlu jauh-jauh kenapa kita tidak berpikir untuk membangun industri penlagi berurusan ke kantor golahan Jeruk Gunuang kabupaten. Omeh (Jesigo) yang sel“Untuk mengurus Kama ini hanya dijual dalTP misalnya, masyaram bentuk buah segar,” akat hendaknya tidak ujar Wabup. lagi berurusan ke kantor Begitu pula dengan pDinas Kependudukan roduk unggulan lain sepdan Catatan Sipil (Diserti gambir, mengapa tiddukcapil) Kabupaten Liak kita bangun industri ma Puluh Kota yang ada pengolahan turunan sepdi Kota Payakumbuh. erti katecin sebagaimana Sebaliknya, cukup di kakebutuhan industri. ntor camat,” Terang AsSementara untuk me yirwan. nggenjot Pendapatan Asli Berurusan ke kantor Daerah (PAD), Asyirwan Asyirwan Yunus Disdukcapil di Kota Pamenyebut Kabupaten Liyakumbuh, lanjutnya, ma Puluh Kota perlu lebih serius mesangat menyulitkan dan menuntut biaya besar, terutama bagi warga yang nggarap pariwisatanya, Jangan lagi tinggal di nagari di kecamatan jauh daerah ini hanya menjadi penonton di seperti Gelu gur Kapur IX. Untuk daerah sendiri. Ratusan bahkan ribumengurus KTP saja, warga Gelugur an wisatawan menikmati keindahan alam dan pemandangan Lembah Haharus menginap di Payakumbuh. “Selama ini tak jarang warga Kapur rau dan Kelok 9, tapi pelancong itu IX yang mengurus KTP ke Disdukcapil nginap di Kota Bukittinggi. Artinya, menompang nginap di rumah dinas daerah ini hanya sekedar menjadi wakil bupati di Tanjung Pati. Sebab, tempat lewat. “Agar memberikan kontribusi bagi urusannya tidak bisa selesai dalam satu kas daerah, objek wisata di daerah ini hari,” tutur Wabup. Biasanya, kata Asyirwan, karena harus dibangun dan dikelola dengan jarak yang jauh, biasanya warga Kapur baik. Selain itu lengkapi fasilitas IX yang berurusan ke Disdukcapil baru seperti penginapan dan lainnya,” akan tiba di kantor itu siang hari. Kare- simpulnya. (hendri gunawan)
Sinamar
PGRI
Media Media Pemkab Pemkab Lima Lima Puluh Puluh Kota Kota
Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
15
Radimas, Jadi Ketua PGRI 50 Kota
Bupati : Profesional PGRI Makin Terlihat
Konfercab PGRI
Alis Marajo, sesepuh dan pengurus PGRI yang lama Olahraga dan Seni Rasda Yunus, M. MPd, Pembinaan Mental Spritual Syafwan, S. Pd. I serta Bidang Komunikasi dan Informasi Muhamad S, S. Pd. Konferkab XXI yang bertemakan “Melalui Konferensi PGRI Kabupaten
tersebut PGRI semakin dikenal, punya jati diri dan punya harga diri sebagai organisasi profesi. Menurutnya, pengurus tupoksinya adalah mengurus bukan untuk diurus. Untuk itu ke depannya PGRI masih
“
“Melalui Konferensi PGRI Kabupaten Limapuluh Kota kita wujudkan PGRI yang solid, amanah, transparan dan berkarakter Radimas
“
S
ARILAMAK – Radimas, S.Pd , Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota terpilih dan dilantik menjadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Limapuluh Kota masa bhakti 2015-2020. Pemilihan yang berlangsung alot dan demokratis tersebut dilaksanakan setelah laporan pertanggungjawaban pengurus lama (20102015) diterima dalam Konfrensi PGRI Kabupaten (Konferkab) Limapuluh Kota, di aula Pondok Pesantren Moderen Alkautsar Sarilamak, Sabtu (14/3). Keunggulan Radimas hanya berselesih dua suara dari suara yang diperoleh Zulhimi,S.Pd, M.M.Pd, Ketua PGRI Limapuluh Kota incamben yakni 89 : 87 . Sedangkan tiga kandidat lainya masing-masingnya Masril 32 suara, Zuhardi 13 suara dan Bambang Abdul Gani 2 suara. Selain memilih ketua, Konferkab juga memilih pengurus inti lainnya dengan jabatan Wakil Ketua 2 orang, Sekretaris 2 orang dan bendahara 2 orang. Wakil ketua dipercaya lagi kepada Zulhikmi dan Yanuar, S.Pd. Sekretaris dipercaya kepada Masril,S.Sos,M.Pd dan Indrawati,S.Pd,M.M.Pd. Bendahara dipercaya kepada Hj.Rusmini,S.Pd.I dan Ayu, S.Pd, M.Pd. Pengurus terpilih juga berhasil menetapkan sejumlah ketua bidang yaitu Bidang. Organisasi dan Kaderisasi Zulfikar Ayatulloh, S.Pd, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Zulfahmi. M.Pd, Penegakan Kode Etik Teno Ganefri, Advokasi Arizon, M. Pd, Pengembangan Profesi. Muhamad. B, S.Pd, Pembinaan Karir. Drs. Novizar, Penelitian Akhlis, S. Pd, Kerjasama Zulmiadi, S. Pd, Pembinaan Perempuan Marta Gustina, S.Pd, Pengembangan
Limapuluh Kota kita wujudkan PGRI yang solid,amanah,transparan dan berkarakter ini diikuti 230 peserta yang terdiri dari utusan Cabang PGRI, Pengurus PGRI yang lama, Penasehat PGRI, Utusan Pengurus PGRI Provinsi Sumatera Barat. Pada acara pembukaan ikut hadir dan memberi sambutan Bupati Limapuluh Kota Dr.Alis Marajo Dt Sori Marajo dan Ketua PGRI Sumatera Barat Zainal Akil. Selain itu juga terlihat Ketua DPRD Limapuluh Kota Syafaruddin Dt Bandaro Kayo, Kadis Pendidikan Radimas, sesepuh PGRI Ismardi BA, Drs,Resman, M.Pd dan mewakili Kamenag Ustad Khairunas Ketua PGRI Provinsi Sumbar Zainal Akhil dalam pidatonya menyinggung sejarah lahirnya PGRI dan 3 tokoh Pendidikan Nasional yakni Kihajar Dewantara; KH Ahmad Dahlan dan Mohd Syafei pendiri INS Kayu Tanam.Berkat perjuangan ketiga tokoh
Zulhimi
perlu berjuang keras dalam upaya menyama ratakan pendapatan guruguru. Jelas pembagiannya, bukan hanya guru yang mengajar 24 jam saja yang memperoleh hak sertifikasi . Tetapi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tersebut juga memperoleh tunjangan sertifikasi sesuai dengan kinerja masing-masing. “Ada paha ada kaki ada usaha ada reski . Reskinya tentu sesuai dengan usaha dan hasil kinerjanya,”tegas Akil. Sementara Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dalam kesempatan menyampaikan ucapan terimakasih Pemerintah Daerah kepada pengurus yang lama dan anggota PGRI Kabupaten Limapuluh Kota atas jasa-jasa dan partisipasi aktifnya dalam membangun daerah bangsa dan negara. “ PGRI dalam lima tauhun terakhir telah menunjukan keprofesionalannya dalam menjalankan roda organisasi,”ungkapnya,
Dijelaskannya, bahwa Pemerintah adalah melayani publik dengan aturan dan melayani aparatur juga dengan aturan. Peranan PGRI sangat menonjol dalam membangun pendidikan dan membantu pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan. Menurutnya, memang perlu PGRI memperjuangkan standar penilaian pendapatan jabatan para guru . Selama ini hanya dipedomani jam kerja atau lama mengajar tetapi hendaknya juga dipertimbangkan bobot kerja atau hasil kerja yang dicapai. Alis Juga menyinggung indepensi guru. Para guru harus berkontribusi dalam membuat kerangka kebijakan . Pendapat Ketua PGRI Provinsi Zainal Akil, PGRI harus ikut menentukan Kepala Daerah harus kita dukung secara bersama-sama. “Maka itu Pemkab sangat memberikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada PGRI Kabupaten Limapuluh Kota masa bakti 20102015,”ujarnya.. Dalam pengarahannya Bupati juga mengingatkan, Siswa perlu dberi pelatihan yang banyak serta mengajarkan cara mencari solusi dan pemecahannya .Jangan diberikan solusi dan hasil pemecahannya. “Mari kita saling memberi maaf, sehingga tidak perlu kita sering-sering meminta maaf. Sedangkan yang berhak untuk menjadi pengurus adalah peserta konferkab. Sebelumnya Ketua Panitia Bambang Abdul Gani, juga menyampaikan laporannya tentang dasar pelaksanaan konferkab, kedaulatan acara dan tema, serta sumber dana kegiatan Konferkab. Konferkab diakhiri dengan pelantikan pengurus terpilih oleh Ketua PGRI Provinsi Sumatera Barat Zainal Akil. Rangkaian kegiatan berakhir jam 19.30 setelah melaksanakan salat magrib. (mamad)
16
Sinamar
Sosial
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Setri Jadi Janda, Suna Kehilangan Rumah
Wabup Serahkan Bantuan Bencana “Kami sangat berterimakasih atas bantuan sosial yang diserahkan pak Wabup,”
S
etri (32) tampak begitu haru mendapatkan bantuan yang diserahkan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus. Isteri Safrizal (29) yang tewas ditimpa pohon di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Kotobaru tersebut tak henti mengucapkan kata terimakasih dengan mata berkaca-kaca. Perasaan serupa juga ditunjukan Suna (80) korban kebakaran rumah di Jorong Pasar Baru nagari yang sama. Wanita tua itu juga terlihat haru bercampur gembira mendapatkan bantuan tanggap darurat bencana dari Asyirwan. ”Jangankan diberi bantuan uang dan barang, kunjungan bapak saja sudah menjadi obat bagi kami,” ucap Setri sembari menghapus air matanya usai mendapatkan bantuan sejumlah uang dan bantuan makanan dan peralatan dapur serta selimut dari Wabup Asyirwan di kediaman korban di Jorong Tigo Balai Pangkalan, Jumat (13/3). Menurut Setri, peristiwa yang merenggut nyawa suaminya itu terjadi di kawasan perbukitan yang berjarak belasan kilo meter dari kampungnya, Rabu (11/3) sekitar pukul 10.00 Wib. Saat itu korban berniat mencari kayu untuk kebutuhan perkayuan rumahnya yang tengah ia bangun di Tigo Balai. Diduga karena tiupan angin, kayu yang dipotong bapak tiga anak itu
HARU - Suna (80) korban kebakaran rumah di Jorong Pasar Baru Nagari Pangkalan terharu mendapatkan bantuan tanggap darurat bencana dari Wakil Bupati Asyirwan Yunus. (hendri gunawan) tumbang ke arah tempat dia berdiri. Mendapatkan timpaan kayu tersebut, tak ayal membuat laki-laki malang itu langsung tewas di lokasi tempat kejadian perkara. Kegembiraan yang sama juga dituturkan Suna. Sebab, disaat ia kehilangan segalanya, ternyata malam berikutnya ia tidak harus kedinginan lagi karena sudah ada selimut dari bantuan yang diserahkan wakil bupati. Selain itu ia ikut memperoleh bantuan makanan dan peralatan dapur yang juga tidak ia miliki lagi. ”Kami sangat berterimakasih atas bantuan sosial yang diserahkan pak Wabup,” ujar Wali Nagari Pangkalan
Diswanto. Menurut Diswanto, peristiwa kebakaran di rumah nenek dua anak dan 13 cucu itu terjadi Kamis (12/3) sekitar pukul 22.30 Wib. Api diduga berasal dari tungku di dapur rumah kayu berukuran sekitar 6x6 meter tersebut. ”Peristiwa terjadi di saat semua orang sudah tidur nyenyak. Saat diketahui, api sudah membesar dan nyaris menjilat satu unit rumah kayu dan sebuah rumah permanen disampingnya yang hanya berjarak sekitar 3 meter. ”Beruntung pemadam kebakaran unit Pangkalan segera datang menjinakan api. Kalau tidak sijago merah tersebut akan ikut melahap dua unit
rumah disampingnya,” ujar Diswanto sembari mengapresiasi Komandan Pleton (Danton) Damkar Pangkalan Sudirman, S.Sos yang langsung turun memimpin pemadaman malam itu. Dalam penyampaiannya Wabup Asyirwan mengatakan, bencana bisa datang kapan saja. Semua itu, jelas sudah suratan dari Sang Pencipta yang harus diterima dengan penuh kesabaran. “Semoga bantuan yang tidak seberapa ini bisa memberikan manfaat bagi saudara kita yang ditimpa musibah. Kita mengajak kerluarga korban tetap semangat menjalani hidup dan bangkit kembali,” katanya. (gun/her)
Bupati Tinjau Bencana Puting Beliung ”Saya minta semua instansi teknis menangani bencana ini secara keroyokan dengan optimal. Agar masyarakat yang menjadi korban dapat tertangani secepatnya,” Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus meninjau para korban musibah angin puting beliung di tiga nagari di Kecamatan Luak, Senin (16/3). Ia meminta seluruh instansi terkait melakukan penanganan secara optimal. “Saya minta semua instansi teknis menangani bencana ini secara keroyokan dengan optimal. Agar masyarakat yang menjadi korban dapat tertangani secepatnya,” ujar Bupati di hadapan sejumlah kepala SKPD di lokasi bencana. Tak hanya menangani kerusakan bangunan dan berbagai fasilitas yang rusak ringan hingga parah, Bupati juga menegaskan dinas terkait untuk memperhatikan ketersediaan logistik para korban. Selain itu ia juga mengharapkan semua lapisan masyarakat ikut mengambil peran dalam penanggulangan bencana tersebut demi percepatan penanangannya.
”Malang sekejab mata, itulah kuasa Illahi. Kami datang untuk menunjukan muko nan sabak (keprihatinan),” ujar Alis dihadapan para korban. Pada kesempatan itu ikut hadir Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, SH dan sejumlah anggota dewam setempat. Informasi diperoleh di lapangan, jumlah bangunan yang rusak diperkirakan mencapai 125 unit yang terdiri dari rumah, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya. Kerusakan terbesar terjadi di Nagari Andaleh yang mencapai 79 bangunan dengan kondisi rusak berat sebanyak 8 rumah, rusak sedang sekitar 7 rumah dan lainnya rusak ringan. Sedangkan di nagari tetangganya Sungai Kamuyang tercatat sebanyak 30 rumah dan di Nagari Mungo sekira 16 rumah. Sedangkan kerusakan tanaman seperti pohon tumbang hingga berita ini diturunkan masih dalam pendataan. Kepala BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota Drs. Irfan AM menjawab Singgalang mengatakan, dalam bencana ini telah ditetapkan tanggap darurat selama 3 hari. Mulai besok (Selasa 17/3) red, akan dilakukan perbaikan-perbaikan termasuk sarana umum seperti pohon tumbang, jaringan listrik PLN dan lain. ”Seluruh SKPD termasuk pemerintahan nagari, TNI/Polri, Tagana dan masyarakat turun bersama-sama me
BENCANA - Bupati meninjau korban bencana angin puting beliung di tiga nagari di Kecamatan Luak, Senin (16/3). (hendri gunawan) nangani bencana ini,” ujar Irfan. Keterangan Sekretaris Nagari Andaleh Dedi Hatta, peristiwa yang memporak-porandakan tiga nagari bertetangga itu terjadi Minggu (15/3) sekitar pukul 16.15 Wib. Saat kejadian turun hujan lebat disertai angin kencang yang menumbangkan puluhan bahkan tarusan pohon serta menerbangkan atap sejumlah bangunan hingga mengakibatkan rusak ringan hingga berat. Dalam tinjauan tersebut , Bupati sempat mendapati salahsatu rumah
tidak layak huni milik korban Afrison (52) di Jorong Kapalo Koto Andaleh yang hancur di timpa pohon tumbang. Menyaksikan kondisi kediaman korban tersebut, Bupati langsung memerintahkan Dinas Sosial mendata rumah korban yang tidak layak huni itu masuk ke dalam program Dinas Sosial. ”Kalau rumah korban termasuk rumah tidak layak huni, tolong catat dan masukan ke dalam program pembangunan rumah layak huni,” ujar Bupati. (gun)
Sinamar
Pilot Project RAD
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
17
Limapuluh Kota Pilot Project RAD- AMPL
Para peserta sosialisasi serius mendengarkan pengarahan Wakil Bupati Asyirwan Yunus. (hendri gunawan)
LOKAKARYA - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus membuka lokakarya dan sosialisasi review RAD AMPL secara resmi di ruang pertemuan Bappeda setempat, Kamis (12/3). (hendri gunawan)
“Buat mempercepat tercapainya target universal acces tersebut, perlu adanya lokakarya dan sosialisasi terhadap review RAD AMPL. Dengan kegiatan ini diharapkan adanya kesamaan pemahaman semua stake holder terkait,”
semua pihak mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan. “Buat mempercepat tercapainya target universal acces tersebut, perlu adanya lokakarya dan sosialisasi terhadap review RAD AMPL. Dengan kegiatan ini diharapkan adanya kesamaan pemahaman semua stake holder terkait,” papar Wakil Bupati sembari menegaskan agar
Dinilai selalu menyediakan dana yang cukup besar untuk penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan, Kabupaten Lima Puluh Kota tampil menjadi pilot project Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL). “Daerah kita dipilih sebagai pilot project pemerintah daerah dinilai cukup serius memperhatikan RAD AMPL. Hal itu ditandai dengan alokasi dana pendamping yang relatif besar,” ujar Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus kepada wartawan usai membuka secara resmi pembukaan lokakarya dan sosialisasi review RAD AMPL di ruang pertemuan Bappeda setempat, Kamis (12/3). Sebelumnya dalam sambutannya saat membuka acara lokakarya dan sosialisasi Asyirwan memaparkan, penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan merupakan salahsatu misi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Bahkan daerah ini telah menyusun Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Pe-
nyehatan Lingkungan (RAD AMPL) tahun 2011 – 2015 dalam bentuk Peraturan Bupati. “RAD AMPL itu merupakan rencana daerah dalam penyediaan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan untuk periode 5 tahun. Ini sekaligus menjadi acuan bagi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD dan pemerintah daerah dalam pengem-
Asyirwan Yunus
bangan program AMPL,” ungkap Asyirwan. Dikatakan, target capaian untuk penduduk terhadap akses air minum dan sanitasi yang layak sebesar 80%. Hingga akhir tahun 2014, pelaksanaan program bidang air minum dan sanitasi tersebut telah mencapai 65% untuk air minum dan 70% pada bidang sanitasi. Untuk mencapai angka 100%, perlu sinergi
Amran
seluruh jajaran terkait menjadikan dokumen RAD AMPL itu sebagai acuan bagi program dan kegiatan bidang AMPL. Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Lima Puluh Kota Ir. Amran kepada wartawan menyebut, dari 16 Pansimas yang telah diterima, Pemkab Lima Puluh Kota telah mengalokasikan APBD sekitar Rp 3,5 milyar atau sekitar 20% untuk
dana pendaping ditambah partisipasi masyarakat yang diperkirakan mencapai 25%. Total Pansimas keseluruhan yang telah diperoleh sekitar Rp 22 M dari awal Pansimas 2011 sampai sekarang. “Selain besarnya dukungan dana pendaping, pertimbangan lain daerah ini menjadi pilot project karena pelaksanaan konstruksi di daerah ini dinilai cukup berhasil,” tutur Amran. Keberhasilan lainnya, lanjut Amran, dari 83 lokasi Pansimas yang adanya hanya 3 lokasi yang tidak berfungsi. Itupun kini tengah dioptimalkan fungsinya. Menurut Amran, RAD-AMPL merupakan rencana daerah dalam penyediaan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan untuk periode 5 tahun. RAD-AMPL juga berperan sebagai rencana pengembangan kapasitas daerah untuk perluasan program pelayanan AMPL serta pengadopsian pendekatan AMPL berbasis masyarakat (Pamsimas). Selain itu RAD-AMPL juga menjadi acuan bagi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD yang bertanggungjawab di bidang AMPL dan menjadi acuan bagi Pemkab dalam pengembangan program AMPL dalam periode 5 tahun. Lokakarya itu ikut dihadiri perwakilan Pokja AMPL dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Sumbar, serta pendamping konsultan dari pusat dan provinsi serta koordinator AMPL dari provinsi. (gun)
18
Sinamar
MTQ
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Targetkan 5 Besar
Panitia Siapkan Kafilah Sejak Dini
“
Untuk mendapatkan kafilah yang lebih berkualitas, seleksi akan dilakukan hingga beberapa kali. Tak hanya para juara MTQ kabupaten tahun lalu, peserta juga direkrut dari aset-aset yang berada di luar daerah,
“
K
ABUPATEN Lima Puluh Kota menargetkan merebut juara lima besar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Propinsi Sumatera Barat ke 35 di Kota Sawah Lunto Nopember mendatang. Untuk mewujudkan harapannya itu, daerah ini telah membentuk tim seleksi, pemusatan latihan dan pemantapan kafilah sejak hari jauh sebelumnya. Kepala Bagian Administrasi Kese- SERAHKAN - Bupati menyerahkan tropi kepada salah seorang juara MTQ Tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota di Kapur IX jahteraan Rakyat H Karespi, S.Ag, tahun lalu. (hendri gunawan) M.Pd kepada Sinamar mengatakan, seleksi kafilah tersebut akan dilakukan “Untuk pelatih, kita tidak sembamahasiswa yang tengah kuliah di pelatih yang berhasil merebut predikat pada pertengahan Bulan Maret ini. rangan. Melainkan betul-betul mejuara. Hadiah ini lebih besar dari MTQ Padang. Untuk MTQ tingkat provinsi ”Panitia seleksi, tim pemusatan makai orang yang profesional,” yakin sebelumnya. mendatang mereka diharapkan ikut dan pemantapan latihan sudah dibenKarespi. ”Selain memberikan motivasi bermemperkuat kafilah daerah ini. tuk dan segera dibuatkan Surat KepuLebih jauh ia berharap, panitia yang Usai seleksi, lanjut Karespi, pihak upa bonus bagi kafilah, kita juga metusan (SK) bupatinya. Sesuai rencana, panitia yang dipimpin Syamsurizal ngharapkan dukungan dan partisipasi telah ditunjuk agar benar-benar bertmulai tanggal 15 anggungjawab terhadap amanah yang Jamal dari LPTQ masyarakat,” papar Karespi. Maret ini panitia aktelah diberikan. Tak kalah pentingnya Masih dalam rangka menyiapkan Kabupaten Lima Puluh an melakukan seKota tersebut akan kafilah yang siap berlaga, pihak panitia menjaga soliditas, persatuan dan silaleksi kafilah,” ujar melakukan pemusatan tak hanya menyediakan pelatih dari turahmi sesama anggota tim. Karespi. ”Kita ingin panitia yang telah diblatihan di mess daerah, namun juga akan melibatkan Para peserta entuk betul-betul solid dan menjaga sejumlah pelatih profesional dari pemerintah kabupaten tersebut diambil persatuan. Jangan sampai ada perpedi Tarantang dan di provinsi. Bahkan jumlah pelatih tingkdari para juara cahanyang akan mengganggu perKantor Kemenag Ka- at propinsi itu lebih banyak dari waktu MTQ Kabupaten siapan kafilah,” ingat Karespi. (gun) bupaten Lima Puluh sebelumnya. Lima Puluh Kota Kota. ke 36 tahun 2014 ”Mendekati hari H di Sialang Kecampara peserta akan diatan Kapur IX inapkan di mess,” tutur Nopember 2014. Karespi. Selain itu juga para Lebih lanjut dipakafilah yang parkan, kafilah dari dapernah ikut MTQ erah ini direncanakan tingkat provinsi Karespi sebanyak 120 orang. yang belum pernah Jumlah ini lebih bameraih juara. nyak dari kafilah MTQ ke 34 di Pa”Untuk mendapatkan kafilah yang lebih berkualitas, seleksi akan di- saman tahun 2013. Dari berbagai lakukan hingga beberapa kali. Tak cabang perlombaan, daerah ini menghanya para juara MTQ kabupaten unggulkan sedikitnya tiga cabang. ”Dari sejumlah cabang yang dilotahun lalu, peserta juga direkrut dari aset-aset yang berada di luar daerah,” mbakan, kita akan mengunggulkan cabang tilawah, tafsir dan kaligrafi,” ujarnya. Dikatakan, daerah ini sebenarnya ujarnya. Buat mewujudkan target tersebut, memiliki banyak potensi di bidang MTQ yang tidak sempat ikut pada lanjutnya, Pemkab Lima Puluh Kota MTQ tingkat kabupaten karena ber- akan memberikan motivasi berupa ANTUSIAS - Masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota terbilang antusias dengan MTQ. ada di luar daerah. Contohnya, para bonus bagi peserta lomba dan para Salahsatunya ketika pelaksanaan MTQ daerah iniu tahun lalu. (hendri gunawan)
Sinamar
Pengentasan Kemiskinan
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Penanganan Kemiskinan Tidak Mungkin Parsial
19
‘’Pola penanggulangan selama ini, yang dilakukan cenderung parsial dan tidak berkelanjutan, ditambah peran dunia usaha dan masyarakat belum optimal, membuat penanganan kemiskinan belum bisa dilakukan dengan baik.” Di tengah pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota yang bergerak dinamis bukan tidak mungkin menambah daftar orang kaya dan kelas menengah baru. Tapi sejalan dengan itu, persoalan kemiskinan bukannya sudah tertangani secara komprehensif, bahkan dipastikan masih ada. Apa solusinya? Dalam pandangan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks, terutama di Kabupaten Limapuluh Kota, membutuhkan intervensi dari semua pihak untuk dilakukan dan ditangani secara bersama-sama dan terkoordinasi dengan baik. ‘’Pola penanggulangan selama ini, yang dilakukan cenderung parsial dan tidak berkelanjutan, ditambah peran dunia usaha dan
PNPM - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si foto Bersama Dengan Peserta Lokakarya PNPM Mandiri Perkotaan
masyarakat belum optimal, membuat penanganan kemiskinan belum bisa dilakukan dengan baik,” kata Wabup Asyirwan saat membuka acara lokakarya review Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Kabupaten Limapuluh Kota di gedung serba guna Kecamatan Payakumbuh, Rabu (11/3). Dalam acara yang dihadiri Satuan Kerja PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Sumatera Barat
LOKAKARYA - Wakil Bupati Lima Puluh Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si Dalam Sambutannya Saat Membuka Acara Lokakarya PNPM Mandiri Perkotaan
Fatma Roza, Tim Leader PNPM Mandiri Perkotaan, Camat Payakumbuh Drs. Aimel Nazra, M.Si, Wali Nagari se-Kecamatan Payakumbuh, Wabup Asyirwan menya rankan bahwaperlu dilakukan perubahan yang bersifat sistematis dalam meningkatkan efektifitas penanggulangan kemiskinan. Wabup berharap, kegiatan lokakarya yang diadakan tersebut menjadi satu bagian dari kebersamaan dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Limapuluh Kota. “Karena diharapkan program PNPM Mandiri Perkotaan dapat berjalan dengan baik atas dukungan penuh dari jajaran pemerintah dan stakeholder, baik ditingkat pusat,provinsi hingga ketingkat kabupaten, kecamatan maupun nagari,” sebutnya lagi. Disebutkannya, PNPM MandiriPerkotaan sudah berjalan sejak tahun 2006 di Kabupaten Limapuluh Kota, dan diyakini tentu telah melahirkan berbagai pengalaman. “Berbagai kegiatan pada bidang lingkungan, sosial dan ekonomi diyakini telah dapat dilaksanakan, dimana hasilnya sudah dapat dirasakan masyarakat,” sebutnya.
Sebelumnya Herman Orba, Asisten PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Limapuluh Kota, mengatakan tujuan lokakarya review PNPM Mandiri Perkotaan adalah agar seluruh lapisan masyarakat, aparat pemerintah, stakeholder, dunia usaha, perguruan tinggi dan kelompok dapat peduli dan memahami serta bersinergi dalam melaksanakan program ini. “Karena program ini dapat ditanggulangi oleh masyarakat bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota serta kelompok peduli,” katanya. Disebutkan pula, kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan sudah ada di Limapuluh Kota ini sejak tahun 2006 sampai sekarang, dan berkonsentrasi di Kecamatan Payakumbuh karena kecamatan tersebut secara struktur ekonomi masyarakatnya sudah mendekati pola struktur perkotaan. “Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan berupa perbaikan infrastruktur, rabat beton, drainase, sumur bor dan kegiatan sosial berupa santunan jompo, beasiswa, pelatihan-pelatihan keterampilan dan lainnya,”ungkap Herman Orba.(ogi)
20 Surat Edaran
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
BUPATI LIMA PULUH KOTA Sarilamak, 27 Februari 2015
SURAT EDARAN NOMOR 01 TAHUN 2015
Kepada Yth. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Se Kabupaten Lima Puluh Kota diTEMPAT
TENTANG PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KERJA APARATUR NEGARA Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tanggal 3 November 2014 tentang Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara, dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2014 tanggal 17 November 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor, bahwa dalam rangka melaksanakan Gerakan Penghematan Nasional dan mendorong peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja aparatur negara, agar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melaksanakan secara konsisten ketentuan mengenai peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan sarana prasarana kerja di lingkungan instansi pemerintah yang meliputi : a. Instruksi Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi; b. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Pengawasan Dalam Rangka Penghematan Penggunaan Belanja Barang dan Belanja Pegawai di Lingkungan Aparatur Negara; c. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 18 Tahun 2012 tentang Peningkatan Efisiensi, Penghematan, dan Kesederhanaan Hidup; d. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara; dan e. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/ Rapat di Luar Kantor. 2. Melaksanakan penghematan terhadap penggunaaan sarana dan prasarana kerja di lingkungan instansi masing-masing melalui : a. Penghematan penggunaan listrik dan tata ruang, antara lain dengan cara : 1. Menggunakan lampu dan peralatan listrik hemat energi; 2. Mematikan/mengurangi penggunaan lampu dan peralatan listrik dalam ruangan yang tidak digunakan; 3. Menata ruangan tempat kerja agar tidak menghalangi cahaya masuk. b. Penghematan penggunaan pendingin ruangan dengan mengatur suhu pendingin ruangan pada suhu paling rendah 24 derajat celcius c. Penghematan penggunaan telepon sesuai dengan kebutuhan d. Penghematan penggunaan air sesuai dengan kebutuhan e. Penghematan penggunaan ATK dan sediaan sesuai dengan kebutuhan f. Pengaturan penggunaan kendaraan dinas hanya untuk kepentingan kedinasan. 3. Melakukan penghematan terhadap anggaran belanja barang dan belanja pegawai, dengan cara : a. Membatasi perjalanan dinas; b. Membatasi kegiatan rapat di luar kantor dan memaksimalkan penggunaan ruang rapat kantor dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : (1). Menyelenggarakan seluruh kegiatan instansi pemerintah di lingkungan masing-masing atau di lingkungan instansi pemerintah lainnya, kecuali melibatkan jumlah peserta kegiatan yang kapasitasnya tidak mungkin ditampung untuk dilaksanakan di lingkungan instansi masing-masing atau instansi pemerintah lainnya. (2). Menghentikan rencana kegiatan konsinyering / Focus Group Discussion (FGD), dan rapat-rapat teknis lainnya di luar kantor, seperti di hotel/ villa/cottage/resort, selama tersedia fasilitas ruang pertemuan di lingkungan instansi pemerintah masing-masing atau instansi pemerintah di wilayahnya yang memadai. c. Membatasi pengadaaan barang/jasa baru sesuai dengan kebutuhan; d. Mendayagunakan fasilitas kantor atau memanfaatkan fasilitas kantor instansi lain. 4. Melakukan langkah-langkah penghematan lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing instansi. 5. Untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan kedaulatan pangan, agar menyajikan menu makanan tradisional yang sehat dan/atau buahbuahan produksi dalam negeri pada setiap penyelenggaraan pertemuan / rapat. 6. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penghematan dan pelaksanaan pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor di lingkungan instansinya masing-masing secara berkala setiap 6 bulan sekali dan melaporkan kepada Bupati Lima Puluh Kota. 7. Menyampaikan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk melaksanakan dan memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini secara konsisten dan sungguh – sungguh Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Ditetapkan di Sarilamak Pada tanggal 27 Februari 2015 BUPATI LIMA PULUH KOTA ttd ALIS MARAJO
Sinamar
Religi
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
21
BKMT Diharapkan Dapat Membangun Spritual Umat
“
Saya mengajak marilah kita matangkan pendidikan yang baik pada satu kelompok sehingga nantinya kelompok ini menularkan kebaikan kepada kelompok lainnya, dan akhirnya semua kita akan menjadi baik.
“
D
itengah banyaknya tantangan dan godaan umat, terutama kalangan generasi muda, menyusul kemajuan iptek (ilmu pengetahuan an teknologi) dengan berbagai produk teknologi modernnya, fungsi dan peran ormas-ormas yang berbasiskan keagamaan semakin sangat diperlukan. Untuk itulah, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Ayirwan Yunus M.Si. mengharapkan agar BKMT (badan kontak majelis taklim), sebagai sebuah organisasi yang berbasis keagamaan, dapat memainkan sejumlah peran yang diharapkan, antara lain dalam membangun spiritual generasi penerus dalam meningkatkan iman dan ketakwaaan dalam beribadah. “Makanya saya mengajak marilah kita matangkan pendidikan yang baik pada satu kelompok sehingga nantinya kelompok ini menularkan kebaikan kepada kelompok lainnya,dan akhirnya semua kita akan menjadi baik,” kata Wabup Asyirwan ketika memberi sambutan alam acara pengukuhan 23 or-
PENGUKUHAN - Asyirwan Yunus Bersalaman Dengan Pengurus BKMT Kapur IX Yang Dikukuhkan
ang pengurus BKMT Kecamatan bup, sambil memberi apresiasi Kapur IX di Masjid Baitul Ikhlas, kepada panitia yang sudah meNagari Muaro Paiti, Minggu (8/ ngonsep acara ini dengan seder3). hana, tetapi meTampak hadir riah. “Kenapa tidpada kegiatan terak, melihat banyasebut antara lain knya masyarakat Kepala Kantor Ke yang hadir sebamenterian Agama gai tanda kalau acKabupaten Lima ara ini sangat mepuluh Kota Drs. riah,”kata wabup. Gusman Piliang, Kepala Kantor MM, Camat Ka Kemenag Limappur IX Alfian, S.S uluh Kota GusmTP beserta Musan Piliang menyepika, Wali Nagari butkan, tujuan diaMuaro Paiti, Kedakan pertemuan tua BKMT Limaini selain memppuluh Kota SyahAyirwan Yunus ererat hubungan ril, S.Ag., dan unsilaturahim diadangan lainnya. Sejumlah angntara sesama, juga dapat mengota masyarakat juga tampak antusias mengikuti prosesi kegiatan. umbuhkan rasa kebersamaan “Jadi marilah bersama kita yang kuat dalam melakukan perkuat BKMT karena banyak syiar Islam. “Sebab, setiap prikeuntungannya, salahsatunya badi muslim punya tanggung masjid menjadi ramai,” kata Wa- jawab untuk lebih mensyiarkan
ajaran Islam,” katanya. Sementara Ketua BKMT Limapuluh Kota Syahril mengatakan, BKMT adalah suatu organisasi yang berbasis Islami yang bersifat mandiri. BKMT pertama didirikan di Bekasi pada 1 Januari 1981.”Organisasi ini berkedudukan di Ibukota Indonesia, dan keberadaannya meliputi seluruh wilayah Indonesia, “kata Syahril. Sebelumnya H. Yurnalis dari jajaran panitia, melaporkan bahwa selain tabligh akbar, dalam kegiatan yang sama juga diadakan pengukuhan pengurus BKMT Kapur IX sebanyak 23 orang. Acara ini juga dimeriahkan dengan perlombaan kasidah yang diikuti oleh 18 group kasidah yang ada di Kecamatan Kapur IX. “Adapun sumber dana dari acara ini berasal dari swadaya masyarakat setempat, “lapor Yurnalis.(ogi)
Varia Khusus 22 Laporan
Sinamar Media MediaPemkab PemkabLima LimaPuluh PuluhKota Kota
Informasi Informasi Pelayanan Pelayanan Aparatur Aparatur dan dan Publik Publik
Edisi Edisi130/XIII/Maret 130/XIII/Maret2015 2015
Pameran dibanjiri Pengunjung
Alis: Popularitas Lumuik Suliki Angkat Nama Daerah
Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo, terkesima melihat keindahan batu akik lumuik Suliki
PAMERAN dan lelang batu akik lumuik Suliki yang digelar Asosiasi Lumuik Suliki di pasar baru Suliki, Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, sejak Kamis sampai Minggu (19-22/2) lalu, cukup dipadati pengunjung. Tak hanya para pecandu batu cincin dari daerah setempat, acara juga tersebut juga diramaikan penghobi akik dari berbagai daerah tetangga seperti Payakumbuh, Batusangkar, Bukittingi, Pasaman, Padang bahkan dari Pekanbaru dan Batam. Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt Sori Marajo dalam sambutannya ketika membuka secara resmi pameran dan lelang yang digelar dipelataran parkir pasar baru Suliki itu mengatakan, akik lumuik Suliki tersebut semakin dikenal diberbagai penjuru tanah air. ”Secara tidak langsung, keberadaan batu akik Suliki ikut mengangkat nama daerah Suliki ke seantero negeri ini” ungkap Alis. Dikatakannya, dengan makin dikenalnya akik ini, tentunya harus diiringi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin dan pengasah maupun penambang batu akik tersebut. Tujuannya, agar keberadaan akik Suliki semakin bermutu baik dan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Suliki. Bupati Alis juga mengingatkan, agar kerajinan akik ini memperhatikan kelestarian lingkungan, terutama bagi para penambang batunya. “Jangan sampai penambangan itu merusak lingkungan dan mengancam kerusakan
Asisten II Sekdakab Limapuluh Kota, Desri
Bupati Alis Marajo, Ketua DPRD Syafarudin Dt Bandaro Rajo, Wabup Asyirwan Yunus, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wilman Singkuan, memperagakan cincin lumuik Suliki.
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Asyirwan Yunus didampingi Kakanmenag Limapuluh Kota, Gusman Piliang, terpesona melihat keindahan corak dan motif batu akik lumuik Suliki
lingkungan.” sebut Alis. Dikatakan, potensi batu akik Suliki memiliki dampak positif bagi perkembangan sektor ekonomi baru bagi masyarakat, utamanya bagi masyarakat Suliki, Gunung Omeh dan Bukit Barisan yang menjadi sentra penghasil batu akik dimaksud. Untuk mendukung potensi itu, tentunya, dibutuhkan dukungan pemerintah daerah seperti modal usaha baik melalui bantuan hibah dan bantuan modal tanpa bunga serta peningkatan SDM para pengrajin. Pada kesempatan itu Bupati Alis Marajo meminta Kepala SKPD untuk memperhatikan aktivitas masyarakat terkait usaha batu akik tersebut. “Kapan perlu, ajukan Perdanya.” ingat Bupati.
Bupati Alis Marajo, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Syafarudin dan Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wilman Singkuan
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Syafarudin Dt Bandaro Rajo dalam pidatonya mendukung batu akik lumuik Suliki dikembangkan sebagai usaha ekonomi masyarakat. Apalagi, saat ini akik itu tengah booming di seantero negeri ini. ”Dengan terbentuknya asosiasi lumuik Suliki, diharapkan asosiasi ini mampu mencari keterobosan pasar akik itu “ ujar Syafaruddin. Dalam kesempatan itu ia juga berharap Pemkab Limapuluh Kota mengajukan Peraturan Daerah (Perda) tentang penambangan batu akik ini. Tujuan, agar aktifitas dan lokasi penambangan terlindungi. Selain itu juga menjaga Sumbar Daya Alam (SDA) dan
Walikota Payakumbuh Riza Falepi dan Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo berbatu akik
peningkatanSumber Daya Manusia (SDM) para penambang dan pengrajinnya. Syafarudin juga meminta Walinagari untuk membuat Peraturan Nagari (Pernag) guna menghindari terjadi kerusakan alam dan perselisihan ditengah masyarakat. Dalam rangkaian acara pameran dan lelang lumuik Suliki tersebut, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Asyirwan Yunus juga mengukuhkan pengurus Asosiasi Lumuik Suliki, sekaligus dimeriahkan dengan lelang cincin batu akik lumuik Suliki masing-masing dilelang seharga Rp 2 juta yang dibeli oleh Ketua DPRD Limapuluh Kota, Syafarudin. (doddy sastra)
Wabup Asyirwan Yunus, sorongkan cincin batu akik lumuik Suliki ke jari manis Wakil Ketua DPRD Payakumbuh, Wilman Singkuan
Sinamar
Laporan Khusus
Media Media Pemkab Pemkab Lima Lima Puluh Puluh Kota Kota
Informasi Pelayanan Pelayanan Aparatur Aparatur dan dan Publik Publik Informasi
Edisi 130/XIII/Maret 2015
Asosiasi Bertekat Jadikan Suliki Jadi ‘Rawa Bening’ Kedua SUKSES menggelar pameran dan lelang batu akik Lumuik Suliki, para pengrajin batu akik Lumuik Suliki yang tergabung dalam Asosiasi Lumuik Suliki bertekad untuk menjadikan kawasan Suliki sebagai ‘Rawa Bening’ kedua di Indonesia. “Rawa Bening yang ada di Jati Negara Jakarta itu merupakan sentranya batu akik terbesar di Indonesia yang menjual berbagai jenis akik dari berbagai daerah di tanah air. Namun, Suliki bakal kita jadikan sentra akik khusus menjual batu akik lumuik Suliki,” ungkap Ketua Asosiasi Lumuik Suliki Khairul Apid di sela acara penutupan pameran dan lelang batu akik lumuik Suliki yang digelar di pasar, Kecamatan Suliki, Minggu (22/2). Menurut Khairul Apid yang juga Walinagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Ameh ini, selama berlangsungnya pameran dan lelang akik ini, transaksi diperkirakan mencapai Rp1 milyar. “Dari 45 stand yang ikut pameran, diperkirakan terjadi transaksi jual beli berkisar Rp. 10 sampai Rp.15 juta perhari.” ujar Apid. Hal itu ikut dibenarkan salah seorang pengrajin dari Jorong Kurai Kecamatan Suliki Ferry Zulhasdi. Menurutnya, setiap hari ia bisa bertransaksi jual beli batu akik di stand pamerannya sekitar Rp. 7 juta. “Saya berharap Suliki bisa menjadi sentra kerajinan batu akik lumuik Suliki” sela Ferry.
23
Kenalkan Lumuik Suliki
Sejumlah Menteri dihadiahi Akik
CINCIN - Walikota Payakumbuh berikan kenang-kenangan kepada Menpora cincin batu akik lamuik Suliki Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus menghadiahi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ((Menpora RI) Imam Nahrawi batu cincin akiak Lumuik Suliki di Payakumbuh, baru-baru ini. Selain Menpora, kenangan-kenangan serupa juga didapat Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dari Wabup dan Walikota Payakumbuh Riza Falepi. Kedua pejabat tinggi itu tampak bangga mendapat hadiah cincin batu akik yang tengah booming di Asia Tenggara ini. Spontan keduanya mengacungacungkan jemarinya saat wartawan mengabadikan momen peEdlen Syarkawi si' pengila' batu akiak
Diakui Khairul Apid, selama berlansungnya pameran, panitia memang merugi. Namun, panitia tidak mencari untung-rugi atas pelaksanaan pameran tersebut. Sebaliknya berusaha memperkenalkan daerah ini yang tidak hanya memiliki batu akik, tetapi juga kaya dengan potensi wisata seperti museum Tan Malaka dan monumen PDRI serta wisata budaya Talempong Batu dan lainnya. Dikatakan, selama berlangsungnya pameran akik tersebut, Asosiasi sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan perantau di Batam yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Kaki Lima Batam untuk memasarkan akik lumuik Suliki. “ Dalam rangka peresmian los pasar di Batam awal April mendatang, para pengrajin batu akik lumuik Suliki bersama pengurus Asosiasi Lumuik Suliki diundang ke Batam” ujar Apid. Selain itu, lanjutnya, asosiasi juga telah mempunyai program jangka pendek untuk membentuk koperasi. “Dengan adanya koperasi, seluruh kebutuhan perajin seperti mesin gerinda pemotong dan mengasah batu, aplas, gagang cincin serta alat-alat lainnya akan disediakan koperasi,” ucapnya. Sedangkan untuk menambah wawasan atau ilmu pengetahuan para pengrajin, asosiasi merencanakan membawa para pengrajin akik lumuik Suliki ini ke salah satu daerah sentra batu akik di pulau Jawa. Dengan adanya studi banding tersebut diharapkan, para pengrajin batu akik lumuik Suliki tidak hanya mampu memproduksi jenis batu cincin saja, tetapi juga bisa membuat berbagai jenis cendra mata seperti gelang, mainan ikat pinggang, asbak, pas bunga dan miniatur lainnya yang berbahan baku batu akik Lumuik Suliki. (doddy sastra)
mberian hadiah cincin batu akik lumuik Suliki tersebut. Menurut Wabup Asyirwan, untuk memperkenalkan potensi batu akik itu Pemkab Limapuluh Kota telah melakukan berbagai upaya. Salah satu caranya dengan memberikan hadiah kepada para petinggi di negeri ini termasuk sejumlah Menteri dan para pentolan partai politik baik di pusat maupun di daerah. “Saya pribadi sudah memberikan cincin Lumuik Suliki kepada tiga orang Menteri” ujar Asyirwan dalam pidatonya ketika mengukuhkan Asosiasi Lumuik Suliki di pasar Suliki, beberapa waktu lalu. Ia menyebut, dari beberapa
petinggi yang mendapatkan akik ini, sebagian besar mereka mengaku kagum dengan keindahan corak dan motif akik lumuik Suliki. “Keindahan corak dan motif batu akik lumuik Suliki memiliki daya tarik dan pesona tersendiri bagi para ‘penggila’ batu akik tersebut. “ ujar Asyirwan. Dikatakan, dewasa ini keberadaan batu akik lumuik Suliki semakin tersohor di negeri ini, bahkan kini sudah merambah ke mancanegara. Berbagai iven pameran batu akik lumuik Suliki secara tidak langsung akan semakin melambungkan populeritas akiak tersebut. (doddy sastra)
Lumuik Suliki Booming karena Wartawan
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Limapuluh Kota Desri menyampaikan suport dan apresiasinya kepada Asosiasi Lumuik Suliki dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pameran dan lelang batu akik tersebut. ”Ucapan terimakasih juga kami disampaikannya kepada rekanKetua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, rekan wartawan yang te- Asisten II Sekkab Limapuluh Kota, Desri, Syafarudin Dt Bandaro Rajo, menangkan lah berkonstribusi besar didampingi Walinagari Pandam Gadang, bangga lelang cincin batu akik lumuik Suliki merah. mengenalkan batu akik memperagakan cincin batu akik lumuik Suliki lumuik Suliki ke dunia luar.” sebut Desri dalam sam- puluah untuk memakai akik ter- meminta berbagai pihak, baik butannya pada acara penutupan sebut. Bahkan sebagaian besar pengrajin dan penjual akik itu pameran dan lelang batu akik masyarakat ini sudah memakai untuk tidak menjualnya dengan Lumuik Suliki di pasar Suliki, akik itu, mulai dari bupati, wakil harga yang berlebihan atau terbupati, Dandim, Kapolres, Jaksa, lalu mahal. “Jangan sampai harMinggu (22/2). Tanpa pemberitaan dari war- Hakim dan jajarannya. Bahkan ga menjadi mahal ketika pembeli tawan, kata Desri, ia yakin batu sejumlah menteri dan gubernur datang dengan mobil mewah. Ini akik lumuik Suliki tak akan terlalu sudah memakai akik lumuik Suliki. demi langgeng dan tetap dicinta”Apalagi Bupati kita, sudah inya lumuik Suliki oleh para pembooming dan digilai peminatnya memerintahkan kepada SKPD untseperti saat ini. inatnya,” ingat Desri Menurutnya, keindahan cora- uk memakai batu akik lumuik Ia juga menghimbau agar batu k dan motif lumuik Suliki sepert- Suliki,” ungkap Desri. akik tidak menimbulkan perbuaKendati lumuik Suliki sedang inya sudah menjadi kebanggaan tan syirik. (Doddy sastra) bagi masyarakat Luak Limo- booming dan dicari orang, Desri
Sinamar Sinamar 24 Kata Dia Prof Satni : Alis Dokter yang Piawai Berpolitik dan Menguasai Budaya Media Pemkab Lima Puluh Kota Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik
Edisi 130/XIII/Maret 2015
“
M
EMILIKI bekal akademis sebagai dokter di bidang medis, tapi kemudian lebih banyak menghabiskan masa pengabdian di bidang politik dan sosialkemasyarakatan, membuat dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo sebagai sosok yang menghadirkan fenomena tersendiri. Dan terbilang langka. Prof. Drs. H. Satni Eka Putra, mantan akademisi, menilai Alis Marajo adalah seorang dokter yang lebih banyak berkecimpung di bidang politik. “Ia menguasai berbagai hal, serta senantiasa mampu mencarikan solusi setiap permasalahan dengan cepat dan tepat,” tambah mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (2001-20040) itu. Lebih mengesannya lagi, menurut Prof. Satni, Alis yang kini menjabat sebagai Bupati Limapuluh Kota itu juga dikenal sebagai orang yang cerdas dan memiliki daya ingat yang kuat. Selain itu, ia juga dikenal sangat gigih. Bahkan ketika duduk di bangku perkuliahan dulu, Alis dikenal aktif dalam organisasi dan berbagai kegiatan di kampus. “Teman-teman mengatakan, Alis bukan dokter medis, tetapi dokter politik sekaligus ahli budaya,” ungkap Prof. Drs. H. Satni Eka Putra dalam percakapannya dengan Sinamar di Padang, baru-baru ini. Pasien yang datang ke tempat prakteknya, menurut Prof. Satni, bukan hanya orang yang menderita sakit. Tetapi, lebih banyak didatangi orang dan para tokoh untuk berbicara politik. “Meski pendidikannya di kedokteran, tapi faktanya ia lebih meminati dunia politik, dan ia benar-benar piawai berpolitik. Bahkan kadang ia seolah lupa dengan profesinya sebagai dokter,” ujar Satni. Menurut Satni, putera Taeh Bukik itu menguasai liku-
HMI Selain memimpin organisasi di kampus, Alis juga aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), mulai dari komisariat kedokteran sampai cabang. Bahkan ia juga pernah menjadi Ketua Badko HMI Sumbar dan Riau untuk menggantikan Satni. “Alis cukup menjadi panutan serta berpengaruh bagi kemajuan organisasi mahasiswa serta disegani teman-temannya. Saat itu tampaknya tak banyak
orang yang seperti Alis,” kenang mantan dosen Unand yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat tahun 2001-2004 tersebut. Laki-laki kelahiran Pariaman 1 September 1943 itu menyebut mempunyai banyak kenangan dengan Alis. Walaupun berbeda angkatan, tetapi kedua
“
” Teman-teman mengatakan, Alis bukan dokter medis, tetapi dokter politik sekaligus ahli budaya”
“
“
Alis Marajo adalah sosok yang menguasai berbagai bidang, serta senantiasa mampu mencarikan solusi dari setiap permasalahan yang muncul dengan cepat dan tepat.
liku politik. Kemampuan tersebut tidak terlepas dari pengalamannya dalam aktifitas organisasi mahasiswa. Dalam pandangan Prof. Satni, Alis bisa dua kali menjadi Bupati Limapuluh Kota tentu tidak terlepas dari kelihaian dan kepiawaiannya berpolitik. “Datuak Sori Marajo itu bisa mengetahui setiap permasalahan secara terperinci dan mencarikan solusi terbaiknya karena ia benar-benar turun ke lapangan,” tambah Prof. Satni. Guru besar dalam mata ajaran etomologi di FMIPA Universitas Andalas itu mengaku mengenal Alis sejak masih berstatus mahasiswa di Unand (Universitas Andalas) Padang. Menurutnya, Alis adalah aktivis kampus yang aktif dalam dewan mahasiswa, mulai dari dewan mahasiswa kedokteran hingga dewan mahasiswa kampus. Saat menjadi mahasiswa, kenang Prof. Satni, Alis tak hanya sibuk belajar dan tugas-tugas perkuliahan, tetapi ia juga aktif dalam organisasi dan membumi ke tengah masyarakat sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Saat menjadi mahasiswa dulu, ia tampil sebagai seseorang yang cerdas dan supel. Karakter itu menjadikannya sosok pemimpin pada organisasi mahasiswa,” ujar Prof. Satni.
Satni Eka Putra
tokoh ini sehari-harinya sering bersama. “Semasa kuliah dulu, kami sangat sering bersama-sama seperti ketika mengikuti training, iven-iven dan kegiatan lainnya baik dalam secara lokal, regional maupun nasional,” tutur mantan Rektor Universitas Taman Siswa tersebut. Tak hanya dengan para tokoh di Sumbar, Alis juga dekat dengan sejumlah tokoh nasional seperti Akbar Tanjung, yang mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPR RI itu. Keakraban keduanya diawali jabatan struktural pada organisasi. Ketika itu, Akbar Tanjung menjadi Ketua PBNI, begitu pula Alis, yang juga juga Ketua PBNI. Selain dikenal sebagai seorang dokter yang juga berkecimpung di dunia politik dan menguasai budaya, Alis juga seorang mantan wartawan. Karena kemampuannya di bidang jurnalistik, Alis bahkan pernah ditugasi Akbar Tanjung untuk mengelola media massa Koran Pelita tempo dulu. “Kami pernah mendapatkan tugas dari Akbar Tanjung untuk menjalankan Koran Pelita di Sumatera Barat,” tutur Satni.
Tak kalah menariknya, tambah Prof. Satni, Alis mempunyai kemampuan lobi keberbagai arah, baik secara vertikal ke atas dan ke bawah, maupun secara horizontal, yaitu ke samping kiri dan kanan serta depan belakang. “Sepak terjangnya dalam organisasi patut dihargai dan mendapatkan acungan jempol,” ungkap Prof. Satni. Lebih menariknya lagi, masih kata Prof. Satni, Alis adalah seorang orator yang menguasai bidang komunikasi dan pintar berpidato. Dalam pergaulan sehari-hari, Alis juga dikenal sebagai pribadi yang supel dalam bergaul dan cukup dekat dengan teman-temannya, serta senantiasa mengakomodir dan merangkul temannya. Bahkan ketika menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Satni mengaku sangat terkesan dengan Alis yang saat itu membuat aksara Minang. Kesan itu muncul karena selama ini belum ada yang menggali aksara Minang tersebut, dan setahunya baru Alis yang menggarapnya. “Tak hanya itu, Alis juga memiliki pengetahuan yang luas tentang adat,” kata Prof. Satni.(gun/ms)