Rencana dan Kekhawatiran: Pemikiran Mahasiswa Terkait Masa Depan Oleh: Rizka Azzahra Natasha, Bunga R/ Lestari K
C
apaian dan keinginan masa depan idealnya perlu direncanakan secara matang sejak awal masuk kuliah. Namun, seiring berjalannya waktu muncul kekhawatiran mengenai kemungkinan rencana awal berbeda dengan eksekusi nyata pada masa mendatang. Tidak dapat dipungkiri, mahasiswa akhir menjadi lumbung kekhawatiran akan hal tersebut. Kekhawatiran menjadi salah satu alasan mahasiswa kerap mengubah atau bahkan mengganti rencananya dalam meniti masa depan. Saat ini, kekhawatiran mahasiswa semakin besar akibat pandemi yang melumpuhkan banyak kegiatan. Kini kita dituntut untuk berpikir rasional dan situasional untuk menyusun ulang rencana mengenai masa depan yang semakin penuh ketidakpastian. Perencanaan masa depan Sebelum memasuki perkuliahan, hal yang perlu dimatangkan adalah pemilihan jurusan. Biasanya pertimbangan pemilihan jurusan didasarkan pada minat dan kemampuan. Jurusan nantinya juga berperan dalam penyusunan rencana masa depan sehingga perlu disiapkan dengan sungguhsungguh. Hafiz (Manajemen Sumberdaya Akuatik ’16), mengatakan pemilihan jurusan kuliah tidak boleh dianggap gampang. Hafiz mantap memilih Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA) sebab telah jatuh cinta dengan jurusan tersebut. Kematangan jurusan itu ia tunjukkan dengan menargetkan kelulusan dalam waktu cepat.
Pos | Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2020 8| Bulaksumur bulaksumurugm.com
Alfan (Akuntansi ’16) menuturkan perencanaan kuliah diwujudkan dari rencana empat atau lima tahun mendatang. “Ketika kita udah punya gambaran ingin menjadi mahasiswa yang seperti apa, kita bisa merencanakannya di tahun pertama dengan menyiapkan bekal, kalau ingin fokus di organisasi berarti daftar organisasi atau kalau ingin fokus di akademik, bisa ikut lomba-lomba”. Sejak awal, Ia pun mengatur target menjadi mahasiswa berprestasi seperti Mapres atau mahasiswa yang aktif berorganisasi seperti Presma. Gambaran mengenai keinginan untuk menjadi mahasiswa aktif juga dipaparkan oleh Hadafi (Lulusan Psikologi ‘18). Ketika masih berstatus mahasiswa, ia ul a/ B in v : De mempunyai tujuan Ilus untuk menjadi mahasiswa yang percaya diri, punya banyak teman, dan aktif di bidang organisasi. Keikutsertaan dalam berbagai organisasi membuat tujuannya tersebut perlahan-lahan tercapai. Setelah memasuki dunia kerja, Hadafi menargetnya karier sebagai HR di startup pada tiga tahun mendatang. Perubahan rencana Rencana tidak pernah lepas dari segala jenis rintangan. Apalagi, rencana tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Hal tersebut mengarahkan pada perubahan maupun penyesuaian rencana masa depan yang awalnya telah disusun. Salah satu penyebab yang dapat mengubah rencana seorang mahasiswa adalah kaitan jurusan dan dunia kerja. Hafiz (Manajemen Sumberdaya Akuatik ’16), sempat berpikir mengenai dampak jurusan yang dipilihnya dengan dunia kerja. Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA) merupakan jurusan dengan cakupan yang cukup luas dibandingkan jurusan Perikanan lainnya yang lebih spesifik, seperti Budidaya Perikanan (BDP) dan Teknologi Hasil Perikanan (THP). Meski hal tersebut menimbulkan kekhawatiran, Hafiz memilih memantapkan kapasitas diri untuk masa depan.