SPEKTRUM Kritis, Dinamis, dan Intelektual
Edisi Mei 2017
POTRET GELAP PENDIDIKAN DOKTER INDONESIA MANUSIA VS SISTEM
BAGAIMANA SISTEM PENDIDIKAN DOKTER UMUM DI INDONESIA SAAT INI ?
SPEKTRUM | DARI REDAKSI
Dari Redaksi Contents
\
Dari Redaksi Apa Kata Mereka Laporan Utama Laporan Khusus Opini Profil Dokter Herbal Recent Update Profil Mahasiswa ISMKI Wilayah 1 ISMKI Wilayah 2 ISMKI Wilayah 3 ISMKI Wilayah 4 Introduce Us Info Lokal Pengembangan Diri Hiburan dan Seni
02 03 04 08 11 13 15 17 19 21 22 23 24 26 28 30 32
Salam Redaksi, Kesempatan. Setiap individu memiliki satu kartu berwujud kesempatan dalam hidup. Apakah kesempatan itu akan datang? Maka jawabannya ialah apakah kita sudah mengundangnya? Berbagai pilihan pendidikan sudah pemerintah suguhkan dan kita sebagai generasi penerus bangsa, pemutar garis edar bumi dengan surya memiliki kesempatan untuk memilih. Sekarang kita ada di sini memilih kedokteran sebagai tiga, lima, tujuh, dan tahun-tahun berikutnya untuk dijalani, sebagai profesi, serta abdi diri. Lalu sekarang, bagaimana kabar para dokter masa depan? Bukankah perjalanannya masih panjang? Apakah hanya dengan segenggam impian mengenakan jas putih bersenjatakan stetoskop abu sudah mampu menghalau sekutu? Bagaimana dengan kuda putih dari pemerintah? Apakah itu mempermudah perjalanan menggapai mimpi indah? Melalui tinta, jadikan pena lebih tajam dari mulut yang terbungkam. Majalah Spektrum edisi Mei akan mengupas tentang “Sistem Pendidikan Dokter Umum di Indonesia Saat Ini�. Jadi, mari kita gunakan indra dengan seksama, melihat lebih dekat dan mendengar lebih kuat. Jangan sia-siakan kesempatan hanya dengan melihat dari satu sisi karena dari satu warna saja tidak akan membentuk pelangi. Selamat membaca!
BPN ISMKI
DIVISI SPEKTRUM
Direktur Utama Shidqi Arga Rukmana Direktur Utama Terpilih Muhammad Anugrah Samudra Sekretaris Umum Maghfira Awal Fitri Bendahara Umum Nurfina Shoimmah Kepala Divisi Internal Alvira Firdausi Ali Kepala Divisi Eksternal Farah Meidita Firdaus Kepala Divisi Daus Nurizza Rahmania Putri Kepala Divisi Litbang Toyibatul Hidayati Kepala Divisi Spektrum Asyifa Hilda Hapsari
Koordinator Penerbitan Spektrum Asyifa Hilda Hapsari Staf Divisi Spektrum Adinda Syarifah Noor Akhmita Uzuma Andi Zilfiah Lantani Arina Huda Dita Ayu Pertiwi Dyahati Wahyurini Kenny Akbary Jamal Musyarrafah Jamil Nur Afifah Thohiroh Putri Pratama Ningrum Regina Astra Kirana
2 | MEI 2017
REDAKSI Pimpinan Redaksi Anggita Sari Susanto Redaktur Pelaksana Thiara Haifa Kuntara Putri Koordinator Editor Asysyifaa Fadhillah Alie Tim Editor Ikbar Ilham Adikara Tri Yusuf Andika Eva Fajwah Mahira Novia Rosidianawati Pramudya Sandhika Yudha Rifki Priyanda Wajdi Dina Nursayyidah Hidayat Cut Imanda Almira Adil Alfian Ramadhan
FK Universitas Indonesia, 2014 SPEKTRUM | APA KATA MEREKA
APA KATA MEREKA ? BAGAIMANA SIH SISTEM PENDIDIKAN KEDOKTERAN DI INDONESIA ?
Muhammad Abduh Harist Mughni
“ Pendidikan dokter umum di Indonesia belumlah sesuai atas 2 falsafah utama, yakni kemaslahatan bagi masyarakat dan kebersamaan dalam kesejawatan. Pendidikan dokter umum seharusnya dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang mampu mengembangkan diri sendiri dan beradaptasi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan sendiri. Sehingga lulusan dokter umum nantinya akan mencetak lulusan yang kompeten dan tidak hanya sekedar dokter umum.”
FK Universitas Baiturrahmah, 2014
“Kalau menurutku sih, sistem pendidikan dokter umum di Indonesia saat ini belum efektif dan masih dalam proses untuk mencari kurikulum yang settle untuk proses belajar atau mengajarnya. Hal ini dapat dilihat dari sistem pembelajaran yang berbeda-beda di setiap universitas walaupun secara umum menggunakan sistem blok. Serta, problem based learning yang sebenarnya bagus, tetapi implementasinya masih kurang dieksekusi oleh banyak universitas. Sehingga, waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk memperdalam materi justru digunakan untuk mempersiapkan PBL yang kurang solutif dalam pembelajaran.”
Anindhita Soekawati FK Universitas Indonesia, 2014
“Sistem pendidikan dokter umum yang ada saat ini sudah bagus sih. tetapi, kalau di UGM sendiri, materi pembelajaran kadang terlalu dalam dan tidak menjurus ke aplikasi klinisi nantinya. Jadi, sebaiknya lebih ditekankan ilmu-ilmu yang nantinya akan di aplikasikan ketika terjun ke dunia klinis dibandingkan dengan biomolekularnya sendiri.” Desyifa Annisa Mursalin FK Universitas Gadjah Mada, 2014
“ Dari segi pembelajaran, tentunya bervariasi setiap universitas tetapi masih berpatokan pada kompetensi yang sama. Ketika coas, biasanya lebih sering mendapatkan kasus yang sesuai kompetensi pas jejaring, kalau di rumah sakit pendidikannya cenderung yang tingkat lanjut. Intinya sih, dalam beberapa hal masih perlu diperbaiki karena pendidikan dokter umum pada dasarnya lama. Oleh karena itu, dicari cara efektif yang mampu menghasilkan dokter yang terampil.”
Anindya Yolanda FK Universitas Udayana, 2013
MEI 2017 | 3
SPEKTRUM | LAPORAN UTAMA
POTRET GELAP PENDIDIKAN DOKTER INDONESIA ADA APA DENGAN PENDIDIKAN DOKTER KITA? Akhmita Uzma (FK Universitas Lambung Mangkurat, 2014) Andi Zilfiah Lantani (FK Universitas Halu Oleo, 2015) Pada beberapa tahun terakhir, pendidikan kedokteran sedang berupaya berbenah diri. Hal tersebut dibuktikan dengan keluarnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Namun sampai dengan saat ini, sistem pendidikan kedokteran di Indonesia terus menjadi sorotan. Mulai dari sistem penerimaan, kurikulum, uji kompetensi, hingga pendirian fakultas kedokteran baru. Tak luput dari ingatan kita, pada awal tahun 2016 lalu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) memberi izin kepada 8 perguruan tinggi untuk fakultas kedokteran baru. Tim evaluasi program studi Pendidikan Dokter yang dibentuk Menristekdikti menilai hanya 2 perguruan tinggi saja yang memenuhi standar yang ditetapkan UU. No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Keduanya adalah UIN Alauddin dan Universitas Surabaya. Satu kampus lagi berstatus afirmasi yaitu Universitas Khairun, Ternate. Afirmasi artinya di bawah pengawasan pemerintah selama dua tahun. Bahkan belakangan ini diketahui, pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, Makassar tanpa ada kajian kelayakan sebelumnya dari stakeholder terkait dan diketahui pemberian izin dari FK Universitas Bosowa sarat akan nuansa politis. Belum selesai problematika mengenai pembukaan izin pendirian fakultas kedokteran baru yang terus menjamur, baru-baru ini berita tidak sedap mengenai carut marut pendidikan kedokteran kembali terdengar di telinga kita. Fakultas Kedokteran Universitas Papua (FK UNIPA) yang berada di Sorong, Papua Barat mendapatkan masalah yang sungguh sangat memilukan. 4 | MEI 2017
Di mana empat bulan lamanya, kegiatan belajar mengajar di FK UNIPA tidak berjalan sesuai harapan karena Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebagai pengampu dari FK UNIPA tidak mengirimkan dosennya ke Sorong akibat dana pengampuan yang dialokasikan pemerintah dan UNIPA tidak cair. Fakultas kedokteran yang berdiri tahun 2014 tersebut harus berada dalam naungan pengampuan FKUI dengan masa periode pengampuan selama lima tahun. Biaya operasional yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar menjadi masalah mengingat untuk mendatangkan dosen dari Universitas Indonesia ke Sorong Papua Barat membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sejauh ini, FKUI telah mengirim lebih dari 100 orang dosen untuk mengisi perkuliahan di FK UNIPA. Sejumlah dosen dan asisten dosen ditempatkan di Kabupaten Sorong agar iklim akademik terbentuk dengan baik. Selain itu, FKUI juga sudah terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan program studi kedokteran di UNIPA. Jika dosen yang mengajar di FK UNIPA berkurang, terlebih lagi jika dosen dari FKUI tidak dapat hadir dalam kegiatan perkuliahan, maka menyebabkan FK UNIPA menjadi stagnan. Sejak awal Oktober 2016, perkuliahan tatap muka langsung terhenti karena UNIPA belum memberikan dana pengampuan tahun ketiga kepada FKUI, sehingga kegiatan perkuliahan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan para dosen dari FKUI tidak mau lagi datang ke UNIPA mengingat biaya transportasi dan akomodasi dosen dari Jakarta ke Papua
SPEKTRUM | LAPORAN UTAMA
yang nantinya akan dikirim melalui email kepada mahasiswa FK UNIPA sebagai alternatif kegiatan belajar mengajar di FK UNIPA. Solusi jangka pendek dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Wakil Gubernur Papua Barat, yaitu dengan memaksimalkan dokter yang bekerja di RSUD Sorong untuk mengajar mahasiswa FK UNIPA. Permasalahan vakumnya kegiatan akademik di FK UNIPA terjadi setelah dana pengampuan tidak dapat dicairkan sesuai dengan isi perjanjian dalam pendirian FK UNIPA sebagai pihak pertama, FKUI sebagai pihak kedua dan Pemerintah Kabupaten Sorong sebagai pihak ketiga. Dalam perjanjian tersebut, yang bertanggung jawab dalam pembiayaan perkuliahan FK UNIPA adalah Universitas Papua dan Pemerintah Kabupaten Sorong. Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. Intan Ahmad menyatakan, agar adanya tindak lanjut terkait pendanaan pengampuan. Selain itu, sistem kerja sama dan pengampuan untuk FK UNIPA juga perlu diubah. Pendidikan menjadi poin penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat selain kesehatan dan fasilitas umum. Peraturan Menteri Dalam Negeri memperbolehkan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk membantu fungsi pendidikan tinggi di daerahnya. Seperti yang disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri yang dibahas pada BAB V tentang Penetapan APBD, tertera pada pasal 106 ayat (4) yang berbunyi, “ Belanja yang bersifat wajib adalah belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain pendidikan dan kesehatan dan/ atau melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga� . Hal ini tentu dapat menjadi acuan untuk tetap meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia khususnya FK UNIPA.
Tak hanya problematika FK UNIPA terkait dengan sistem pendidikan kedokteran kita. Masalah banyaknya jumlah retaker Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan kemelut pelaksanaan UKMPPD sampai saat ini juga menjadi masalah. Adapun latar belakang diadakannya UKMPDD ialah adanya tantangan global, prob lemkesehatan yang multidimensional, sebagai penerapan prinsip pendidikan, dan penerapan aturan hukum. Sehingga dibuatlah standarisasi lulusan untuk mahasiswa calon dokter seluruh Indonesia yang direalisasikan melalui UKMPPD secara nasional. Di mana dasar hukum uji kompetensi dokter bersumber dari dua aspek, yaitu pendidikan dan pelayanan. Sehingga tujuan dibuatnya UKMPPD adalah menjamin mutu dokter sesuai dengan Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia (SKDI) dan menjamin pelayanan terbaik untuk masyarakat. Sejak mulai dilaksanakan tahun 2014, UKMPPD dijalankan sebanyak 4 kali setiap tahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. UKMPPD diselenggarakan secara nasional dengan 2 rangkaian tes yang diujikan, yaitu berupa uji pilihan jamak atau multiple choice q uestions (MCQ) menggunakan Computer Based T est (CBT) dan uji keterampilan melalui Ob j ectiv e S tructured Clinical Ex aminiation (OSCE). CBT merupakan sebuah tes yang menguji pengetahuan mahasiswa dalam bidang kedokteran secara luas. Sedangkan, OSCEadalah tes yang menguji keterampilan dan profesionalisme mahasiswa yang akan menjadi dokter. OSCE juga sekaligus sebagai alat penilaian dalam komponen kompetensi klinik seperti history taking, pemeriksaan fisik, procedural skill, keterampilan komunikasi, interpretasi hasil laboratorium, manajemen dan lain-lain.
MEI 2017 | 5
SPEKTRUM | LAPORAN UTAMA
Dalam pelaksanaan UKMPPD, tentunya pemerintah terus mengupayakan perbaikan untuk mengoptimalkan sistem uji kompetensi para calon dokter dan tetap berpatokan pada sistem pembelajaran di fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Jika melihat dari dasar patokan pemerintah dan panitia nasional UKMPPD, seharusnya mahasiswa sudah menguasai dan memahami Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan mampu melewati UKMPPD dengan baik. Namun pada kenyataannya, kelulusan nasional UKMPPD pada setiap b atch masih dibawah 60 persen dan masih banyak jumlah retaker UKMPPD yang jumlahnya ribuan orang. Sehingga perlu dipertanyakan lagi apakah memang benar uji kompetensi ini sudah berpatokan pada SKDI dan sistem pembelajaran mahasiswa selama menjalani pendidikan preklinik dan klinik? Dengan banyaknya retaker UKMPPD, maka perlu dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali terhadap sistem UKMPPD dan juga pada sistem pembelajaran dan pendidikan mahasiswa di tiap fakultas kedokteran seluruh Indonesia. Kurikulum di masing-masing fakultas kedokteran tentunya tidaklah sama, dikarenakan banyak hal yang dapat mempengaruhi muatan kurikulum pendidikan di tiap fakultas kedokteran, sehingga perlu peninjauan kembali terhadap sistem UKMPPD apakah memang sudah mencakup kompetensi yang sudah diajarkan di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia? Hal ini tentunya tidak luput dari peran pemerintah untuk melakukan pemerataan kurikulum fakultas kedokteran dari Sabang sampai Merauke agar sistem pendidikan yang ada di semua fakultas kedokteran di Indonesia bisa diseragamkan. Mengingat tujuan adanya UKMPPD pada dasarnya untuk pemerataan mutu lulusan dokter secara nasional. Namun mekanismenya terlihat ganjil ketika standar soal UKMPPD yang baik sehingga parameter dalam menentukan nilai minimum standar kelulusannya pun tinggi. 6| MEI 2017
berpatokan pada fakultas kedokteran yang sudah memiliki akreditasi yang baik sehingga parameter dalam menentukan nilai minimum standar kelulusannya pun tinggi. Hal ini menjadi tugas fakultas kedokteran lainnya untuk segera menyesuaikan diri dan meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan materi perkuliahan yang sesuai dengan SKDI dan sebagai acuan untuk UKMPPD. Dari banyaknya retaker UKMPPD, ternyata dapat dijadikan peluang oleh fasilitator untuk memfasilitasi mahasiswa dalam bentuk bimbingan belajar demi mempersiapkan UKMPPD dengan lebih intensif. Beberapa fakultas kedokteran menyarankan agar mahasiswanya yang akan mengikuti UKMPPD untuk bergabung mengikuti bimbingan belajar di luar kampus tersebut. Banyak yang menilai bimbingan belajar di luar kampus dianggap “ lebih menjanjikan�untuk lulus UKMPPD, walaupun hal tersebut tidak sepenuhnya benar 100 persen. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa fakultas kedokteran belum percaya diri untuk siap meluluskan mahasiswanya sebagai dokter dengan bimbingannya sendiri. Padahal dengan lamanya pendidikan di kedokteran selama 6 tahun, fakultas kedokteran harusnya lebih dari cukup untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi UKMPPD. Bimbingan belajar sebenarnya hanya sebatas membantu mahasiswa untuk menyiapkan mental dengan belajar simulasi sesuai UKMPPD. Faktor lainnya terkait banyaknya retaker UKMPPD yang menumpuk adalah kurikulum. Banyak yang menilai, kurikulum dengan pendekatan program Prob lem Based Learning (PBL) yang digunakan saat ini tidak lebih baik dari program lama (konvensional) karena lulusan program PBL banyak dikeluhkan dokter di lapangan mengingat mereka kurang menguasai ilmu b asic sciences yang banyak diujikan di CBT UKMPPD. Penguatan b asic sciences sangat perlu pada preklinik sehingga saat memasuki
SPEKTRUM | LAPORAN UTAMA
program klinik, clinical reasoning dari mahasiswa kedokteran sudah tertata. Terlepas dari setuju atau tidaknya, program PBL memang sebuah metode yang baik untuk mengintegrasikan ilmu dasar dan ilmu klinis (sesuai dengan tujuan PBL itu sendiri). Namun, banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya, faktor dosen yang mungkin belum semuanya terstandarisasi untuk menjadi fasilitator program PBL, karena ada tutor yang benar-benar, atau tidak mengoreksi kesalahan mahasiswa saat menjelaskan learning issue, ada yang malah langsung memberi tahu apa saja learning issue dari skenario kasus tersebut tanpa memberi trigger mahasiswanya untuk berpikir kritis terlebih dahulu, ada yang tidak terlalu memperhatikan apakah poin penting dalam skenario kasus sudah tercapai atau belum, serta masih banyak lagi. Belum lagi dari faktor mahasiswa, mulai dari kesiapannya sebelum mulai tutorial, sampai ke copy learning issue. Untuk paste mengefektifkan program PBL, seharusnya dilengkapi juga dengan kegiatan laboratorium keterampilan, dan perkuliahan dengan fasilitas yang memadai. Karena kegiatan "pelengkap" tutorial tersebut masih juga belum dimaksimalisasi di semua institusi fakultas kedokteran di Indonesia. Secara keseluruhan, sebetulnya Indonesia masih belum siap untuk menggunakan metode
Berbagai masalah yang telah diuraikan diatas hendaknya sebagai refleksi untuk semua pihak. Baik pemerintah, fakultas kedokteran, maupun diri kita sendiri sebagai mahasiswa kedokteran. Terlebih lagi, hanya 18 fakultas kedokteran yang memiliki akreditasi “ A� dari 84 fakultas kedokteran dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, perlunya kita berbenah meningkatkan kualitas diri kita, sembari stakeholder melakukan pembenahan untuk memperbaiki sistem pendidikan kedokteran. Tanpa adanya kerjasama semua pihak, cita-cita untuk mencetak dokter yang berkualitas mustahil akan terwujud.
MEI 2017 | 7
SPEKTRUM | LAPORAN KHUSUS
Manusi avssi stem PROBLEMATI KAUKMPPD, MELI HATDUA SI SI YANGBERBEDADARI SEBUAH MATAUANG
8| MEI 2017
SPEKTRUM | LAPORAN KHUSUS Me s k i p u nb e g i t u ,b i mb i n g a nb e l a j a rp e r s i a p a n me n g h a d a p iUKMPPD t e t a ps a j ar a ma id i i k u t i p a r ac a l o np e s e r t a ,k a r e n ad a r ip e n g a l a ma n p e s e r t ay a n g me n g i k u t ib i mb i n g a nb e l a j a rd a n l u l u sUKMPPD,s o a l s o a ll a t i h a ny a n gd i b e r i k a n b i mb i n g a nb e l a j a rb a n y a ky a n gk e l u a rd iu j i a n CBT UKMPPD. Ba h k a n ,b e b e r a p af a k u l t a s k e d o k t e r a ns a n g a tme n g a n j u r k a nma h a s i s wa n y a u n t u kme n g i k u t ib i mb i n g a nb e l a j a rd il u a rd a r i r a n g k a i a ny a n gd i b e r i k a no l e hf a k u l t a sme r e k a s e n d i r i .Me n g a p ad e mi k i a n ?Me n g a p ab i mb i n g a n b e l a j a rt e r k e s a n me n g a mb i la l i hp e r a ny a n g s e h a r u s n y ame n j a d it a n g g u n gj a wa bd a r if a k u l t a s k e d o k t e r a n ? At a u ma l a hs e b a l i k n y a ,f a k u l t a s k e d o k t e r a ny a n g me mi l i ha n g k a tt a n g a nd a n k u r a n g p e r c a y a d i r it e r h a d a p k e ma mp u a n ma h a s i s wame r e k a ?
Su mb e r :La p o r a nKi n e r j aDi r e k t o r a tPe n j a mi nMu t u RI STEKDI KTI , 2 0 1 6
MEI 2017 | 9
SPEKTRUM | LAPORAN KHUSUS
Su mb e r :La p o r a n Ki n e r j a Di r e k t o r a tPe n j a mi n Mu t uRI STEKDI KTI , 2 0 1 6
10| MEI 2017
SPEKTRUM | OPINI
Kilas Balik Pendidikan Dokter di Indonesia Muhammad Anugrah Samudra (Universitas Lambung Mangkurat, 2015)
D
ari masa ke masa, perspektif masyarakat terhadap dokter belum berubah. Dokter menjadi salah satu profesi yang dianggap pantas untuk dikagumi bukan? Hal ini terjadi karena masyarakat berpikir bahwa dokter merupakan perpanjangan tangan Tuhan, melalui tangan itulah kesembuhan dan keajaiban yang diberikan Tuhan tersampaikan. Namun di sisi lain, keprofesionalitasan dan kualitas dokter dewasa ini juga sedang gencar dipertanyakan. Tentunya hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan dokter di Indonesia saat ini. Sistem mutu pendidikan dokter saat ini menurut saya belum terlalu optimal dan efisien, sehingga harus terus ditingkatkan. Masih ingatkah dengan kasus yang dulu mencuat hangat mengenai kontroversi Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) hingga akhirnya Kemenristek Dikti , Kemenkes bersama stakeholder terkait mengubah sistem UKDI menjadi Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter (UKMPPD). Mungkin ini hampir mirip dalam konsep. Namun, sebagai langkah spekulatif pemerintah untuk menghindari tekanan dari aspirasi “calon dokter� di tiap institusi di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia, maka diubahlah sistem ujian UKDI tersebut. Perubahan penamaan UKDI menjadi UKMPPD bukanlah hanya sebatas istilah namun juga secara fungsional. UKDI diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus, sehingga statusnya telah menjadi dokter namun harus mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
MEI 2017 | 11
SPEKTRUM | OPINI Dalam pelaksanaanya, beberapa masalah yang bermunculan, diantaranya adalah semakin meningkat jumlah peserta UKDI yang tidak lulus (retaker) sehingga tidak dapat menjalankan praktik kedokteran karena belum menerima sertifikat kompetensi yang menjadi salah satu syarat dalam registrasi dokter. Masalah lain yang muncul adalah pembiyaan yang dibayar oleh retaker untuk menjalani UKDI. Masalah kedua yang dihadapi UKDI adalah pembiyaan terhadap retaker yang menjadi pengangguran karena belum bisa praktik kedokteran. Dan hal yang paling memprihatinkan adalah kurangnya perhatian institusi terhadap retaker UKDI di kampus tersebut. Pada akhirnya, Dikti memutuskan UKDI menjadi exit exam sebelum mahasiswa kedokteran menjalani sumpah dokter. Sehingga UKDI berubah menjadi UKMPPD. UKMPPD sah-sah saja sebagai tawaran alternatif karena melibatkan institusi sebagai penanggung jawab kelulusan mahasiswa-mahasiswanya. AIPKI pun sempat meminta kepada pemerintah untuk terus mengevaluasi kinerja dari institusi fakultas kedokteran di Indonesia agar tercipta lulusan dokter yang berintegritas dan berdaya saing global. Akan tetapi, hal tersebut kurang dihiraukan dan malah membuat beberapa organisasi mahasiswa kedokteran dan IDI geleng-geleng kepala. Pertama, tuntutan evaluasi dari kinerja fakultas kedokteran dalam mencetak dokter-dokter yang akan mengabdi, seperti mengawasi kualitas jalannya UKMPPD berbanding terbalik dengan sikap pemerintah yang terkesan acuh sampai timbul lagi isu komersialisasi fakultas kedokteran. Terbukti dengan pembukaan fakultas kedokteran baru di
12 | MEI 2017
beberapa daerah yang sempat dibahas alot pada morotarium fakultas kedokteran saat IDI melakukan audiensi dengan stakeholders lain. Kedua, dampak dari komersialisasi berakibat ke FK yang tidak terjangkau seperti Fakultas Kedokteran Universitas Papua (FK Unipa) yang sempat berhembus kabar yang tidak baik tentang sistem akademik dan keuangan mereka tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal-hal tersebut kiranya mampu menjadi bahan evaluasi serius pemerintah untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dokter dan bukan hanya menjadi tontonan dari sandiwara pendidikan dokter yang sudah dilakukan selama ini. Diharapkan melalui evaluasi terhadap kebijakan pemerintah dapat meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1), “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serja berhak memperoleh pelayanan kesehatan.� Masalah pembukaan fakultas kedokteran baru akan selalu menjadi masalah yang terus muncul, seiring pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia. Sehingga diperlukan komitmen yang tinggi antara stakeholder dan pemerintah daerah atau pusat terkait penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang pendidikan kedokteran yang nantinya akan berimbas pada peningkatan mutu kesehatan Indonesia.
SPEKTRUM I HERBAL
JAHE DENGAN 1001 MANFAATNYA
Akhmita Uzma (FK Universitas Lambung Mangkurat, 2014) “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.â€? (QS: Al Insan : 17) Satu di antara banyak pilihan minuman adalah minuman jahe atau sebagian orang menyebutnya di antara banyak pilihan minuman wedangSatu jahe. Hampir sebagian besar di belahan bumi adalah minuman jahe atau akar sebagian orang tidak asing lagi dengan tumbuhan (jahe) ini. Jahe menyebutnya wedang jahe. Hampir sebagian yang dalam bahasa latin Zingiber oďŹƒcinale Rosc. var. besar di merupakan belahan bumi tidak asing lagi dengan rubrum, salah satu tanaman herbal tumbuhan akar (jahe) ini. Jahe yang dalam musiman yang tumbuh setinggi 40-50 cm. Jahe bahasa latinkegunaan Zingiberyang oďŹƒcinale var.antara rubrum, mempunyai cukup Rosc. beragam, lain merupakan salah satu tanaman herbal musiman sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma, bumbu yang tumbuh cm. Jahe mempunyai dapur, ataupunsetinggi sebagai 40-50 obat. Secara tradisional, jahe kegunaanuntuk yangmengobati cukup beragam, antaraasma, lain digunakan penyakit rematik, sebagai rempah, minyakMelitus, atsiri, pemberi stroke, sakit gigi, Diabetes nyeri otot aroma, (kram), bumbu dapur, ataupun sebagai obat. Secara radang tenggorokan, hipertensi, anti mual, demam dan tradisional, jahe digunakan untuk mengobati
infeksi. Berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran penyakit rematik, asma, stroke, sakit gigi, rimpang, ada 3 jenis jahe yang dikenal, yaitu jahe putih Diabetes Melitus, nyeri otot (kram), radang besar atau jahe badak, jahe putih kecil atau emprit, dan tenggorokan, hipertensi, anti mual, demam dan jahe sunti atau jahe merah. Secara umum, ketiga jenis infeksi. jahe tersebut mengandung pati, minyak atsiri, serat, Berdasarkan dan ukurandan rimpang, sejumlah kecilbentuk, protein,warna, vitamin, mineral, enzim ada 3 jenis jahe yang dikenal, yaitu jahe putih proteolitik yang disebut zingibain. besar Jahe atau merah jahe badak, jahe putih kecilsangat atau adalah varian jahe yang emprit, dan herbal jahe sunti atau jahe merah. Secara cocok untuk dengan kandungan minyak atsiri umum, ketiga jenis jahe tersebut dan oleoresinnya yang lebih tinggi mengandung dibandingkan pati, atsiri, serat, sejumlah protein, varianminyak jahe lainnya. Oleh karena itu, kecil biasanya jahe vitamin, mineral, danuntuk enzim proteolitik yang merah dapat digunakan pengobatan tradisional disebut zingibain.
MEI 2017 I 15
SPEKTRUM I HERBAL dan yang paling banyak diberikan adalah dalam bentuk minuman jahe. Jahe merah memiliki rimpang berwarna merah dan lebih kecil, jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi.Beberapa komponen kimia jahe, seperti gingerol, shogaol dan zingerone member efek farmakologis dan ďŹ siologis seperti antioksidan, antiinamasi, analgesik, antikarsinogenik, nontoksik dan nonmutagenik. Kandungan kimia gingerol dalam jahe merah dapat menurunkan nyeri saat haid. Jahe memiliki efektivitas yang sama dengan obat analgesik Ibuprofen dalam mengurangi nyeri. Kerja dari Ibuprofen pun sama dengan jahe yaitu dengan menghambat sintesis prostaglandin. Obat-obat atau herbal yang sejenis dengan Ibuprofen sangat mudah diabsorbsi dan cepat dalam mengatasi nyeri haid. Oleoresin jahe mengandung lemak, lilin, karbohidrat, vitamin dan mineral. Oleoresin memberikan kepedasan aroma sangat berpotensi sebagai antioksidan. Dari hasil penelitian ekstrak jahe secara oral tidak mempengaruhi kehamilan dan tidak menyebabkan toksisitas. Walaupun dilaporkan juga beberapa efek samping minor akibat konsumsi jahe seperti diare ringan atau reaksi alergi ringan. Efek samping terutama terjadi apabila jahe dikonsumsi secara mentah. Hasil penelitian farmakologi menyatakan bahwa senyawa antioksidan alami dalam jahe cukup tinggi dan sangat eďŹ sien dalam menghambat radikal bebas superoksida dan hidroksil yang dihasilkan oleh sel-sel kanker, dan bersifat sebagai antikarsinogenik, nontoksik dan nonmutagenik pada konsentrasi tinggi. Beberapa senyawa fenol, termasuk gingerol, shogaol dan zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan ďŹ siologis seperti efek antioksidan, antiinamasi, analgesik, antikarsinogenik dan kardiotonik dan dapat menghambat biosintesis kolesterol di dalam homogenasi hati. Gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas sebagai antipiretik, antitusif, hipotensif, antiinamasi dan analgesik, antikanker, antioksidan, serta antijamur. Selain itu, sangat efektif untuk mencegah sinar ultraviolet B (UVB) dan bisa sebagai terapi untuk mencegah kerusakan kulit. Kandungan fenol yang ada dalam esktrak jahe merah memiliki sifat antioksidan dan antiinamasi yang akan mengurangi radikal bebas dan proses inamasi pada pankreas yang disebabkan oleh induksi
16 I MEI 2017
aloksan. Oleh karena itu, ekstrak jahe merah juga memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Ekstrak jahe terbukti mampu menurunkan tanda inamasi eritema pada tikus putih galur Wistar dengan luka bakar derajat II. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe berpengaruh sangat besar dalam menurunkan tanda inamasi eritema. Hal tersebut karena jahe berperan sebagai antiinamasi yang kuat dengan adanya kandungan oleoresin, minyak atsiri, dan avonoid. Jahe juga menghambat produksi komponen sistem kekebalan yang disebut sitokin yang artinya proses penyembuhan luka semakin cepat. Sementara seksolog klinis, Ava Cadell, MD,Ph.D mengatakan jahe juga memiliki manfaat dalam peningkatan gairah seksual, dimana tumbuhan akar ini dapat meningkatkan aliran darah ke organ genital pria dan wanita karena kandungan dalam rempah ini mempercepat metabolism tubuh sehingga tubuh mendapatkan energy seksual yang baru. Jahe juga diteliti dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan meningkatkan performan dari jantung selama olahraga karena memberikan efek rileks dalam tubuh. Selain itu, dapat mengurangi berat badan, sebagai antidislipidemia alami, serta sebagai antiemetik alami untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil. Secara in vitro telah dibuktikan bahwa bahan aktif dalam jahe berpotensi dan prospektif untuk mengobati penyakit Alzheimer, penyakit kronik seperti Diabetes Melitus, dan Hipertensi. Untuk mencegah mabuk laut, telah dicobakan suplemen jahe terhadap 1741 orang dengan dosis 250 mg setiap 2 jam. Hasilnya menunjukkan sangat efektif sama seperti bila mengonsumsi obat untuk mencegah mabuk laut. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa pemberian dosis bertingkat dari ekstrak ethanol rimpang jahe merah memberikan aktivitas antibakteri. Semakin besar dosis pemberian ekstrak ethanol rimpang jahe merah, semakin besar persentase aktivitas penurunan jumlah bakterinya. Semoga Bermanfaat.
SPEKTRUM | RECENT UPDATES
inovasi Vaksin Terbaru Tuberkulosis MBB (Mycobacterial PHA Biobeads) BAPIN ISMKI
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. TB merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negarapun yang bebas dari TB. Penderita yang terserang bakteri basil ini biasanya akan mengalami demam yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Terkadang dapat disertai juga dengan serangan demam seperti inuenza dan bersifat hilangtimbul. Gejala lain yang timbul adalah penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise)
dan lemah badan. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru, ataupun organorgan tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, uterus, tulang, sampai otak. Pada tahun 2015, World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 10,4 juta orang di dunia terinfeksi tuberkulosis dan 1,8 juta diantaranya meninggal dunia. Hampir setengah juta kasus baru yang ditemukan merupakan kasus resistensi kombinasi obat dan 95% korban jiwa merupakan kelompok negara dengan penghasilan rendah. TB merupakan pembunuh utama pada penderita HIV. Sampai saat ini vaksin yang tersedia adalah vaksin yang pertama kali digunakan pada tahun 1921 dan memiliki variasi kekurangan diantaranya dapat menimbulkan penyakit pada orang yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh.
MEI 2017 | 17
SPEKTRUM | RECENT UPDATES
Penelitian vaksin tuberkulosis terbaru telah menampilkan inovasi yang menjanjikan ketika diujikan pada tikus putih. Apabila penelitian ini sukses, maka vaksin ini akan menjadi vaksin TB terbaru dalam abad ini yang mencapai kesuksesan besar dalam menangani munculnya multiple drugs resistance (resistensi kombinasi obat) pada bakteri tuberkulosis, kesulitan dalam terapi dan tingginya tingkat mortalitas pada penderita TB. Penemuan vaksin baru ini dapat memberikan manfaat besar bagi dunia terutama untuk negara berkembang dan berpenghasilan rendah yang menjadi sasaran utama penyakit TB. Va k s i n b a r u m e n g g u n a k a n biobeads sebagai media untuk menyajikan antigen dari bakteri tuberkulosis untuk menginduksi sistem kekebalan tubuh. Biobeads di sini merupakan poliester alami yang dibentuk oleh bakteri non tuberkulosis tertentu. Para peneliti telah mencoba untuk merekayasa biobeads yang berasal dari bakteri non pathogen untuk menampilkan antigen dari bakteri tuberkulosis yaitu Mycobacterium tuberculosis. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Axel Heiser, PhD. beserta timnya menemukan bahwa beberapa protein pada E. coli terikat pada permukaan biobeads mentah yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Dari observasi tersebut timbullah hipotesis bahwa protein tersebut memiliki peran yang serupa dengan antigen. Jika dalam kasus tersebut peran bakteri E. Coli digantikan oleh mikobakterium maka biobeads akan membawa antigen ke permukaan termasuk antigen-antigen yang belum pernah diketahui dan berpotensi untuk menginduksi kekebalan tubuh. Untuk itu, biobeads dapat dijadikan alat untuk menampilkan antigen dari Mycobacterium tuberculosis dalam meningkatkan respon imun pada penggunaan vaksin.
18 | MEI 2017
Akan tetapi Heiser mengatakan bahwa mikobakterium tidak memiliki cukup enzim pembentuk biobeads seperti E. coli. Oleh sebab itu, mereka mengembangkan teknik kloning dan rekayasa genetika agar enzim tersebut dapat dihasilkan oleh Mycobacterium smegmatis yang tidak menimbulkan penyakit TB, namun dapat mengekspresikan antigen dari bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan tujuan untuk menghindari kemungkinan vaksin yang dapat menyebabkan infeksi dari bakteri penyebab TB tersebut. Dalam penelitian ini mereka menargetkan untuk pembuatan PHA beads pada mikobakterium sebagai vaksin yang akan dikenal dengan sebutan MBB (Mycobacterial PHA Biobeads) untuk menutupi kekurangan vaksin lama. Sejalan dengan produksi dari biobeads, Heiser mengatakan bahwa mereka melisiskan bakteri dan memurnikan biobeads yang secara alami menampilkan pecahan materi biologis kemudian memakainya untuk memvaksinasi tikus dan menguji respon imunnya. Penelitian tersebut membuahkan hasil, mereka menemukan fakta bahwa sel yang memediasi imunitas pada TB dapat terinduksi. Penelitian di kemudian hari akan menargetkan vaksin dengan tingkat kesukesan yang tinggi dalam mencegah penularan penyakit TB, efektivitas produksi, keamanan serta metode agar vaksin dapat digunakan oleh penderita kelainan imun dan berkurangnya efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin. Mikobakterium biobeads akan menyajikan panggung baru dalam dunia imunisasi yang lebih efektif, aman dan efek samping yang lebih minimal bila dibandingkan dengan vaksin hidup yang telah dikenal saat ini karena materi yang digunakan dalam vaksin merupakan materi non infeksius. Heiser juga memprediksikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk vaksin baru ini akan cukup eďŹ sien.
JAN G AN SU R U T
SPEKTRUM | PROFIL MAHASISWA
K AR E N A TA K U T JAN G AN M E N Y E R A H K AR E N A LE LA H Fe l i ng y a p ( FKUn i v e r s i t a sJ e n d e r a l Ac h ma dYa n i , 2 0 1 5 ) Na ma TTL An g k a t a n
:Fi r h a nHa md iMa u l i d a :Ba n d u n g , 2 1J u l i1 9 9 6 :2 0 1 4
Ri wa y a tOr g a n i s a s i : -An g g o t aDe p a r t e me nKa j i a n& Ak s iSt r a t e g i sBEM KM FK Un j a n ip e r i o d e2 0 1 4 / 2 0 1 5 -Ke p a l aDe p a r t e me nKa j i a n& Ak s iSt r a t e g i sHMPD KM FK Un j a n ip e r i o d e2 0 1 5 / 2 0 1 6 -Ke t u aHi mp u n a nMa h a s i s waPe n d i d i k a nDo k t e rFK Un j a n i 2 0 1 7 / 2 0 1 8 Si a p as a n g k as o s o ky a n gl u a rb i a s a t e r n y a t ab e r s e ma y a md a l a mb a d a nmu n g i l ma h a s i s wa a n g k a t a n2 0 1 4y a n gs a n g a t d i k a g u mi ma u p u n d i h a r g a i o l e h ma h a s i s wa ma h a s i s wiFa k u l t a sKe d o k t e r a n Un j a n ii n i . Se o r a n g o r g a n i s a t o ry a n g k e h e b a t a nd a l a mo r g a n i s a s i n y as e i mb a n g d e n g a na k a d e mi k n y a . So s o kt e r s e b u ta d a l a h Fi r h a nHa md iMa u l i d a , ma h a s i s waFa k u l t a s Ke d o k t e r a n Un j a n i Pr o g r a m St u d i Pe n d i d i k a n Do k t e ra n g k a t a n2 0 1 4 ,y a n g b i a s ad i s a p ak a n g Fi r h a n . .Ka n g Fi r h a n s a n g a td i k e n a la k a np e mi k i r a n n y ay a n g k r i t i so l e h ma h a s i wa ma h a s i s wiFa k u l t a s Ke d o k t e r a n Un j a n i , k e p e mi mp i n a n n y a d a l a m b e r b a g a ik e g i a t a nd a no r g a n i s a s i s u d a ht i d a kd i r a g u k a nl a g is e h i n g g ai t u l a h y a n g me mb u a ti at e r p i l i h me n j a d iKe t u a Hi mp u n a n Ma h a s i s waPe n d i d i k a n Do k t e r ( HMPD)2 0 1 7 / 2 0 1 8 Fa k u l t a sKe d o k t e r a n Un j a n i .
MEI 2017 | 19
SPEKTRUM | PROFIL MAHASISWA
20| MEI 2017
21
SPEKTRUM S | ISMKI WILAYAH 2
“Muskerwil ini adalah momen yang paling ditunggu setiap tahunnya dan sebagai salah satu awal yang besar untuk kepengurusan ISMKI ke depan. Makanya kita ada Bidang Meeting-nya, untuk menyamakan persepsi antara ISMKI Wilayah 2 sama institusi jadi kita komunikasi lebih dalem lagi sama institusi kayak setahun ke depan kita mau ngapain aja. Sama satu lagi, untuk mempererat antar PHWnya sama institusinya. Lewat ISMKI ini kita bisa ketemu langsung, bisa kenalan, sama bisa lebih deket lagi,� tutur Mochamad Rivaldi, selaku Sekretaris Wilayah (Sekwil) 2. Rangkaian kegiatan pada Muskerwil ini antara lain opening, pelantikan PHW dengan pengucapan janji yang dipimpin oleh Sekretaris Wilayah 2, pemaparan fokus ISMKI dan Grand Design oleh Sekwil, dan diikuti dengan presentasi semua bidang, termasuk juga pemaparan materi dari MPA (Majelis
Pertimbangan Agung), serta Bidang Meeting atau President Meeting (Presmeet). Selain itu, terdapat rangkaian acara yang tak kalah pentingnya, yaitu tenderisasi. Tenderisasi merupakan ajang dimana 17 insitusi dari Wilayah 2 dapat memperebutkan program-program kerja yang tersedia dengan cara mengusulkan dan menjelaskan rincian acara yang akan mereka buat dalam sebuah presentasi singkat.
Setelah musyawarah antar institusi, dihasilkanlah pembagian tender yang disetujui dalam mufakat. Berikut hasil pembagian tersebut: 1. TFT (Training for Trainers) - FK Universitas Padjadjaran 2. ISPRO 1 - FK Universitas Atma Jaya 3. School of CE Heroes (SoCH) - FK Universitas Tanjungpura 4. School of Design(SoD) - FK Universitas Indonesia 5. School of Kastrat (SoK) - FK Universitas Trisakti 6. LKMM Wilayah - FK Universitas Kristen Maranatha 7. Musyawarah Wilayah - FK Universitas Pembangunan Nasional 8. Regional Medical Olympiad (RMO) - FK Universitas Kristen Krida Wacana
22 | MEI 2017
SPEKTRUM | ISMKI WILAYAH3
musyawarahkerjai smkiwi layah3 #kolaborasi _ i smki
Rizal Rian Dhalas (FK Universitas Sebelas Maret, 2014)
Pada tanggal 4-5 Maret 2017yang lalu, Musyawarah Kerja Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah 3 telah dilaksanakan. Agenda rutin awal tahun yang menandakan pergantian kepengurusan baru ini memiliki tema # Kolaborasi_ ISMKI sebagai bentuk semangat yang akan dibawa selama setahun ke depan. Semangat kolaborasi di sini bertujuan agar mahasiwa kedokteran Indonesia, khususnya di wilayah 3, dapat memiliki jiwa persatuan dalam keberagaman di setiap karyanya. Dan juga sebagai pelopor pergerakan “ ISMKI Satu, Indonesia Sehat Bermartabat� yang merupakan semangat dari ISMKI Nasional setahun ini Bertempat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, acara ini dihadiri oleh perwakilan dari institusi-institusi di wilayah 3, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta. Acara berlangsung dengan pembukaan yang ditandai dengan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya dan sambutan oleh M. Faza Anggito Widagdo selaku Sekretaris Wilayah 3 ISMKI periode 2016 –2017 . Kemudian dilanjutakan dengan pelantikan Pengurus Harian Wilayah, perumusan Grand Design Wilayah, dan Presiden Meeting, yang merupakan salah satu agenda utama dalam acara yang berlangsung selama dua hari ini Semoga dengan dilaksanakannya Musyawarah Kerja ISMKI Wilayah 3 ini akan menjadi momentum untuk dunia kesehatan dan Indonesia yang lebih baik.
MEI 2017 | 23
SPEKTRUM ISMKI WILAYAH 4
Musyawarah Kerja Wilayah ke-16
Musyawarah di Kampus Laut Biru (Kesekretariatan dan Humas ISMKI Wilayah 4)
Universitas Hang Tuah Surabaya, sebagai pemenang tenderisasi telah menyelenggarakan Musyawarah Kerja Wilayah XVI yang dimulai pada hari Kamis, 9 Maret 2017 hingga hari Minggu, 12 Maret 2017. Serangkaian acara muskerwil yang dimulai dengan Welcome Party (9/3) dibuka oleh dr. Sakti Hoetama, Sp.U., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. Acara ini berlangsung sangat meriah dengan dress code batik daerah masing-masing delegasi. Selain itu, tari selamat datang khas provinsi Jawa Timur yaitu tari remo, dilanjutkan dengan penampilan medvoice, grup paduan suara Fakultas Kedokteran Universistas Hang Tuah turut memeriahkan acara penyambutan delegasi muskerwil. Tak ketinggalan pula partisipasi para staf dan dosen menampilkan angklung dengan lagu khas suroboyo-an menambah kemeriahan welcome party ini. Makan bersama dengan para delegasi sekaligus menutup acara penyambutan delegasi di hari Kamis. Hari Jumat (10/3) memiliki agenda yang padat, dimulai dari pelantikan pengurus harian wilayah baru, sidang pemaparan proker hingga kegiatan tenderisasi. Rangkaian kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 04.30 WIB pada hari Sabtu (11/3). Sidang berlangsung sangat alot karena kekritisan para delegasi menanggapi proker-proker yang dipaparkan oleh masing-masing bidang. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa kedokteran juga harus memiliki sifat krit Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan di Aula Kampus Fakultas Kedokteran
24 MEI 2017
Universitas Hang Tuah yaitu Diskusi Panel yang bertemakan “Tantangan Pendidikan KedokteranPada Era Jaminan Kesehatan Nasional� dengan pembicara yaitu Dr. dr. Pudji Lestari, M. Kes., dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa, C.Ht, CT., dan dr. Rachmad Sarwa Bekti, MmedEd. Setelah diskusi panel berakhir dilanjutkan dengan materi dari IA ISMKI Nasional mengenai organisasi internasional, serta pemaparan mengenai MPA ISMKI Wilayah 4 dari Sekretaris Wilayah 4 2015-2016 M. Fachreza Pratama Goma yang dilanjutkan dengan Upgrading oleh Muh. Hardian Nugraha. Syam, S. Ked. sebagai penutup kegiatan di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah. Malamnya, di selenggarakan Farewell Party di Ballroom Hotel Oval, Surabaya. Kegiatan ini dimulai pukul 21.00 WIB dengan dimeriahkan oleh penampilan dari perwakilan dari tuan rumah. Kegiatan ini sekaligus menjadi kegiatan ramah tama antar PHW dan panitia, serta berakhir dengan foto bersama. Minggu (12/3) kegiatan terakhir dari muskerwil di kampus laut biru berakhir dengan city tour yang berlangsung di ARMATIM. Para delegasi diajak untuk berkeliling KRI dr. Soeharso-990. Kapal ini memiliki berbagai fasilitas, seperti hospital deck, berbagai poli, UGD, ICU hingga ruang OK bedah steril. CONGRATULATION PARA PEMENANG TENDERISASI!! RAKORWIL : Universitas Warmadewa LKMM SK : Universitas Halu Oleo IGB : Universitas Muhammadiyah Malang MUSKERWIL: Universitas Pattimura XVII
SPEKTRUM | INFO LOKAL Pembelajaran lapangan dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah atau ke pelayanan kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga sasaran seperti posyandu, puskesmas, bidan, dokter, maupun rumah sakit. Kunjungan rumah dilakukan minimal satu bulan sekali, sedangkan untuk kunjungan di luar itu dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Dari setiap kunjungan tersebut, selain mahasiswa dapat menjalin hubungan dengan ibu dan keluarga sasaran, mahasiswa juga dapat bertukar informasi serta menganalisis masalah kesehatan secara langsung dan dapat mengaplikasikan pengetahuan juga keterampilan yang berhubungan dengan penyakit pada lingkungan keluarga dengan cara memotivasi keluarga sasaran tanpa sedikit pun bertindak menggurui. Bila mahasiswa menemukan masalah atau kendala dalam kesehatan sasaran, mahasiswa dapat mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dosen pembimbing PBK maupun pakar atas rujukan dosen pembimbing PBK. Hal spesial lainnya dari modul PBK ini adalah selalu diadakannya kegiatan komunitas yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali atau pada akhir semester genap dan termasuk salah satu metode penilaian dari modul PBK. Mulai dari Kelas Ibu Pintar dan Bijak, hingga lomba bayi sehat rutin digelar di FK Unjani. Setiap kegiatan komunitas selalu menghadirkan para ahli untuk berbagi ilmu melalui talkshowdengan ibu sasaran maupun para kader puskesmas yang datang, ditambah acara-acara menarik dan edukatif lainnya. Sabtu, 17Desember 2016 lalu, diadakan talkshow dan lomba bayi sehat yang disambut meriah oleh mahasiswa, ibu sasaran, dan para kader Puskesmas. Diawali dengan penilaian pertumbuhan dan perkembangan serta pemeriksaan fisik yang diukur saat penjurian untuk lomba bayi sehat oleh dokter spesialis anak dan dokter muda. Kemudian dilanjutkan dengan talkshow mengenai makanan pendamping ASI (MP ASI) bersama pakar, dan lomba bayi merangkak yang membuat ruangan auditorium gedung Hindarto Joesman FK Unjani seketika riuh dengan gelak tawa. Bonus yang didapat dari modul PBK ini bukan hanya semata-mata pengalaman dan nilai akademik saja. Beberapa tahun ke depan, satu ataupun dua hari dalam satu bulan yang dahulu dihabiskan untuk melakukan kunjungan mungkin hanya akan menjadi momen lalu. Namun dari satu langkah kecil, kemauan yang sedikit, dan perubahan kecil yang dimulai dari hari pertama sampai seribu hari berikutnya adalah sebuah proses.
MEI 2017 | 29
SPEKTRUM | PENGEMBANGAN DIRI
30 | MEI 2017
SPEKTRUM | PENGEMBANGAN DIRI
SPEKTRUM | PENGEMBANGAN DIRI
31
MEI 2017 | 31
SPEKTRUM | HIBURAN DAN SENI (PUISI)
AkuKauMu Ku
Rahmat Ramadan (FK Universitas Halu Uleo, 2015)
AkuKahKauMu ? Aku, adalahAkuKu Aku Mu lahKauMu AkuKu, KauMu KauKahAkuKu ? Kau, adalahKauMu Kau Ku lahAkuKu KauMu, AkuKu
Kala
Cinta Pada Masa, Semesta, Dia
KauMuKahAkuKu ? AkuKuKahKauMu ? Aku,,,Kau Ku Mu Kau,,,Aku Mu Ku Untuk Mu, AkulahAkuKu Mu Untuk Ku, KaulahKau Ku Ku
Anggita Sari Susanto, (FK Universitas Jenderal Achmad Yani, 2015) We are like parallel lines; always close, never together. Aku bingung harus bilang apa padamu Tentang aku yang mencintaimu Aku baru mengenalmu lewat suara Tapi jika yang peka paling pertama adalah rasa, Aku bisa apa? Jadi kubuat jarak Jalan setapak Karena aku takut kau sadar bahwa aku cinta Apakah jatuh cinta pada seseorang yang belum kulihat rupanya adalah dosa? Lalu kemana aku harus pergi? Apakah itu surga atau neraka? Akhirnya kucukupkan dengan simpan rasaku padamu itu dalam-dalam, rapat-rapat, dan erat-erat Tidak apa, Kuharap itu tidak akan berkarat Hanya saja mungkin aku yang akan seperti orang sekarat
34 | MEI 2017
TYMPANI FK UNJANI TYMPANI FK UNJANI TYMPANI FK UNJANI
www.spektrumonline.bpn-ismki.org www.bpn-ismki.org
@pers_ismki @pers_ismki Badan Pers Nasional ISMKI