His Grace Ps. Paulus Suseno Suharsana
One Vision
Gereja yang memanifestasikan dirinya sebagai bangsa yang terpilih, Imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah (1 Petrus 2:9)
His Grace
Etimologi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kasih karunia memiliki pengertian: “pemberian atau anugerah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah, contoh: ia mendapat … dari raja”. Sedangkan kata kasih karunia dalam bahasa Inggris menggunakan kata Inggris grace. Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary, grace memiliki arti “God’s mercy and favour towards the human race (kemurahan hati ALLAH kepada manusia)”. Sedangkan jika kita melihat dari bahasa asli Alkitab, kata kasih karunia berasal dari kata Ibrani 3
khen dan kata Yunani kharis. Di dalam Alkitab Septuaginta (Alkitab PL (berbahasa Ibrani) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani) semua kata khen diterjemahkan menjadi kata kharis, hal ini berarti khen dan kharis sebenarnya adalah “kata kembar�, memiliki pengertian sama cuma berbeda bahasa. Khen dan kharis sendiri memiliki pengertian: “pemberian yang cuma-cuma atau kemurahan hati, padahal yang diberi sebenarnya tidak layak menerimanya�. Dari beberapa pengertian di dalam beberapa bahasa tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa kasih karunia adalah 4
“kemurahan hati dari ALLAH yang diberikan kepada manusia secara cuma-cuma padahal manusia sama sekali tidak layak menerimanya.� Keselamatan Lewat Kasih Karunia Dalam pembelajaran tentang kasih karunia ini, maka kita secara khusus menghubungkannya dengan teologi soter/ doktrin keselamatan yang dikatakan oleh Alkitab. Firman TUHAN mengatakan, �Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan 5
diri“(Efesus 2:8-9),
kemudian Roma 11:6b juga mengatakan bahwa “bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.“
Jadi secara tegas Alkitab menyatakan bahwa keselamatan yang bisa didapatkan oleh umat manusia hanya berdasarkan karena kasih karunia ALLAH semata-mata dan bukan karena perbuatan-perbuatan baik. Paulus mengatakan lebih lagi bahwa, “Kamu lepas dari Kristus, 6
jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia“ (Galatia 5:4).
Menurut Paulus jika ada manusia yang berusaha memperoleh keselamatan melalui usahanya sendiri (dalam hal ini berusaha selamat dengan melakukan semua Taurat), maka sebenarnya manusia itu tidak akan mendapat kasih karunia lagi. Jadi Alkitab kita sangat jelas mengatakan bahwa keselamatan umat manusia adalah kasih karunia/ pemberian dari TUHAN, yang diterima manusia bukan karena perbuatannya melainkan semata-mata karena kemurah7
an hati ALLAH. Obyek Kasih Karunia Isu yang terpenting tentang kasih karunia salah satunya adalah kepada siapa kasih karunia ALLAH itu diberikan? Jika kita tanyakan kepada kalangan Kristen sendiri pasti setiap kelompok punya jawabannya masing-masing. Sekarang kita mencoba menjawabnya secara Alkitabiah. Menurut Yohanes 3:16, obyek kasih karunia ALLAH adalah dunia ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya 8
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal�.
Jelas bahwa kasih karunia diberikan ALLAH kepada dunia ini, kepada seluruh umat manusia. Dan lewat ayat ini pula jelas bahwa kasih karunia ALLAH itu terjadi lewat Anak-Nya yang tunggal yakni YESUS KRISTUS. Hal ini dikuatkan juga lewat Yohanes 1:17, “sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus�.
ALLAH menyatakan kemurahan dan kasih-Nya melalui 9
kehadiran YESUS KRISTUS ke dalam dunia, mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Kasih karunia yang berupa keselamatan itu diberikan kepada dunia dalam wujud KRISTUS, Ia lah kasih karunia itu, Ia lah keselamatan itu. Masih di dalam Yohanes 3:16 terlihat jelas bahwa kasih karunia yang berupa keselamatan itu bisa menjadi milik manusia jika manusia percaya dan beriman kepada YESUS KRISTUS. Efesus 2:8 tegas mengatakan bahwa, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; 10
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.�
Jadi iman berperan penting dalam karya penyelamatan ALLAH bagi manusia, yaitu iman kepada YESUS KRISTUS sebagai TUHAN dan Juruselamat dunia. Keselamatan memang anugerah Allah, tetapi bukan berarti menyingkirkan peran iman dalam karya Allah. Betapapun benar kenyataan bahwa kita sampai pada percaya itu hanya karena anugerah yang mendahului atau yang menyebabkannya, tetapi respon kita selanjutnya juga mempengaruhi hasil akhir dari 11
anugerah ALLAH tersebut. Keselamatan tidak bisa didapat dengan usaha dan perbuatan kita sendiri. Keselamatan hanya bisa diperoleh oleh karena Kasih Karunia TUHAN yang harus diterima dengan iman dan percaya kepada TUHAN YESUS. Oleh karena itu kita tidak boleh memegahkan diri sendiri. Contoh Penerima Kasih KARUNIA Di dalam Alkitab kita ini ada banyak tokoh yang dikisahkan menerima kasih karunia dari ALLAH. Mereka menerima kasih karunia tanpa didahului oleh perbuatan-perbuatan baik yang mereka lakukan. 12
Berikut contoh manusia yang mendapatkan kasih karunia di dalam Alkitab: 1. Nuh di dalam Kej 6:8 2. Musa di dalam Kel 33:17 3. Maria di dalam Luk 1:30 4. Paulus di dalam Gal 1:15 Perhatikanlah kemudian bagaimana mereka merespon kasih karunia ALLAH yang sudah dicurahkan atas mereka? Jika kita perhatikan dengan sungguh, baik Nuh, Musa, Maria, dan Paulus menerima kasih karunia itu (Gal 2:21), kemudian mereka semua merespon kasih karunia yang sudah didapat itu dengan mentaati perintah ALLAH yang diberikan kepada mer13
eka (Kej 6:22; Luk 1:38). Dan karena mereka merespon dengan baik kasih karunia pemberian ALLAH tersebut, kita bisa membaca kehidupan mereka selanjutnya. Mereka semua menyelesaikan hidupnya dengan baik. Apakah Kasih Karunia Allah Tetap ? Sebelum kita menjawabnya, ada baiknya kita memperhatikan beberapa ayat Firman TUHAN yang berada di dalam Injil: Luk 22:31-32 mengatakan bahwa, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi 14
kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu“
(kata “gugur” berasal dari kata Yunani eklipe yang kata dasarnya adalah ekleipo, “berakhir/ habis”). Coba kita hubungkan dengan Ibr 7:25, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
Yoh 5:24 berkata, “Aku berkata kepadamu: 15
Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Kata “pindah” menggunakan kata Yunani metabebeken dari kata dasar metabaino, “menyeberang”. Bentuknya perfect tense, kejadian di masa lalu dengan hasil yang tetap ada di masa mendatang. Jadi jelas seseorang yang sudah mendapatkan kasih karunia, maka itu sifatnya final dan tidak bisa berubah apalagi dibatalkan. Coba bandingkan 16
dengan apa yang dikatakan di dalam Yoh 4:14; 6:51; 11:2526, semua mengindikasikan bahwa kasih karunia itu kekal, selama-lamanya. Coba perhatikan juga Yoh 6:37-39, 40; 17:2. Semua yang diberikan Bapa kepada YESUS akan diberikan hidup kekal. Yoh 10:27-28, 30, sekali lagi Alkitab mengatakan dengan tegas bahwa semua manusia yang diberikan Bapa kepada YESUS untuk menerima kasih karunia yakni keselamatan, keselamatan yang diterima mereka itu sifatnya tetap. Dari ayat-ayat Injil diatas, maka jelas bahwa Injil mem17
berikan kepastian kepada kita bahwa KASIH KARUNIA berupa KESELAMATAN yang diberikan TUHAN kepada orang percaya tidak akan berubah, sifatnya KEKAL! Jelas bahwa dari sisi ALLAH, maka pemeliharaan ALLAH atas umat yang dikaruniakan Kasih Karunia begitu luar biasa. KASIH KARUNIA ALLAH BERUPA KESELAMATAN ITU BERSIFAT KEKAL Tujuan Pemberian Kasih Karunia Dari Allah Kepada Manusia Semua bagian dari rencana ALLAH adalah sempurna dan baik. ALLAH juga tidak akan pernah mengerjakan sesuatu 18
di luar rencana-Nya, kehendak-Nya dan kuasa-Nya. Ia tidak akan pernah mengerjakan segala rencana-Nya dengan serampangan, tetapi Ia adalah ALLAH yang sempurna sehingga apapun yang dikerjakan-Nya tidak akan pernah salah, tetapi tepat pada tujuan-Nya. Demikian juga dengan kasih karunia-Nya yang Ia berikan kepada dunia ini. Adapun tujuan dari kasih karunia-Nya bagi manusia, yakni: Agar Manusia Dapat Melakukan Pekerjaan Baik. Kita sudah ketahui bahwa tanpa kasih karunia semua 19
manusia tidak akan ada yang selamat karena semua manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan upah dosa adalah maut. Dosa itu juga yang membuat manusia semakin hari semakin hidup jauh dari kehendak ALLAH. Sesuai tujuan dari kasih karunia dimana ALLAH ingin menyelamatkan manusia, maka kasih karunia-Nya itu memanggil kita untuk hidup kudus. ALLAH menghendaki manusia yang sudah diselamatkan oleh kasih karuniaNya supaya dapat melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh ALLAH sebelumnya, yaitu hidup dalam kekudusan. 20
Salah satu konsekuensi utama dari penciptaan manusia oleh ALLAH adalah tanggung jawab manusia kepada ALLAH. Karena ALLAH adalah Penciptanya, maka manusia harus memuliakan dan bersyukur kepada-Nya. Hidup bukan hanya eksistensi yang ALLAH berikan kepada manusia, tetapi terkait dengan bagi siapakah ia hidup dan mendedikasikan hidupnya. Manusia adalah ciptaan TUHAN, maka manusia harus melaksanakan tanggung jawab hidup untuk memuliakan Tuhan selama hidupnya. Manusia harus menyadari bahwa ia ada di dunia ini untuk mengabdikan seluruh keberadaan hidupnya 21
bagi ALLAH Penciptanya. Bahkan manusia yang sudah diselamatkan oleh ALLAH harus hidup dalam perbuatan baik untuk kemuliaan ALLAH. Perbuatan baik itu bukan semata-mata untuk membayar keselamatan yang ia peroleh, melainkan respon karena sudah diselamatkan. ALLAH menghendaki hidup orang percaya harus berpadanan dengan kasih-Nya. Bukan semata-mata berhutang dan hendak membayar kasih ALLAH, tetapi merupakan ungkapan syukur atas kasih ALLAH. Keselamatan adalah anugerah ALLAH, tetapi ALLAH ingin orang yang sudah mengalami keselamatan memba22
gi-bagikan kasih kepada orang lain dengan memberitakan keselamatan yang telah diperoleh dari ALLAH secara cuma-cuma, supaya orang lain bisa turut mengalami kasih ALLAH yang menyelamatkan. ALLAH ingin manusia kembali hidup dalam kekudusan yaitu dengan melakukan pekerjaan baik dan tidak diperhamba oleh dosa. Kasih karunia bukan berarti membolehkan segala sesuatu. Dengan diberikannya kasih karunia, itu tidak berarti dosa diperbolehkan ataupun dimaklumi. Kasih karunia itu bukan berarti ALLAH memalingkan wajah-Nya dan berpu23
ra-pura tidak melihat ketika kita berbuat dosa, atau karena mengetahui kelemahan moral kita Ia memaklumi ketidaktaatan kita. Kasih karunia tidak pernah menghilangkan tanggung jawab kita untuk memelihara perintah-perintah ALLAH, sebaliknya memberdayakan kita untuk menaati semua itu. Semua orang percaya harus menyadari bahwa ALLAH memang mengampuni dosa-dosa kita dengan darah YESUS, tetapi Ia tidak menganggap enteng dosa-dosa kita. Sebaliknya, Ia menawarkan “obat penyembuh� yang dinamakan kasih karunia ini sehingga kita dibebaskan dari cengkeraman dosa sehingga 24
kita bisa melakukan kehendak ALLAH. Di mana dosa berlimpah, di situ kasih karunia dapat tersedia lebih berlimpah (Rm 5:20b). Penyataan di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kasih karunia yang diberikan oleh ALLAH kepada manusia melalui pengampunan-Nya bukan untuk memberi kesempatan kepada manusia terus-menerus bertekun dalam dosa, melainkan memberi kuasa kepada manusia untuk hidup melakukan kehendak ALLAH. Agar Manusia Memiliki Kuasa Untuk Melayani TUHAN Orang yang sudah mengalami kasih karunia ALLAH akan 25
diberikan kuasa melalui ROH KUDUS untuk melayani TUHAN, karena keselamatan yang dianugerahkan bukan untuk dinikmati sendiri oleh manusia. Tujuan keselamatan orang percaya adalah untuk melayani ALLAH dan membagikan keselamatan itu kepada orang lain. Panggilan untuk keselamatan disertai hak dan tanggung jawab untuk memelihara iman dan menyebarkan berita kesukaan bagi mereka yang belum mengenal KRISTUS. Orang yang telah mengalami kasih karunia harus memberitakan Injil kepada orang lain dan Kuasa ROH KUDUS yang memberi kemampuan serta menjadikan 26
pelayanan kita ini akan berhasil untuk kemuliaan ALLAH. Agar Manusia Memiliki Kuasa Untuk Melakukan Kehendak Allah Orang percaya yang menjadi ciptaan baru di dalam KRISTUS akan menerima kasih karunia terus-menerus untuk menjalani kehidupannya sebagai seorang Kristen, mampu menolak dosa dan melayani ALLAH. Orang percaya berjuang untuk hidup bagi ALLAH oleh kasih karunia-Nya yang bekerja di dalam mereka. Kasih karunia ALLAH akan berkerja luar biasa di dalam diri orang percaya yang mau sungguh-sungguh, hingga mereka rela dan ber27
tindak menurut maksud baik ALLAH. Melalui pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa: Pertama, manusia yang sudah mengalami kasih karunia ALLAH, yang sudah diselamatkan merupakan ciptaan baru dalam KRISTUS dan memperoleh kuasa dari ALLAH melalui ROH KUDUS untuk hidup dalam kekudusan, hidup menolak dosa dan menang terhadap setiap godaan dosa. Kuasa ROH KUDUS yang memberdayakan orang percaya hidup menurut standar ALLAH, yaitu taat akan Firman-Nya. Kedua, orang yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia 28
ALLAH akan berjuang hidup bagi ALLAH. Mereka tidak lagi hidup menurut kepentingan atau keinginan daging, tetapi cenderung hidup dalam kekudusan dan semuanya semata-mata bagi kemuliaan ALLAH. Ketiga, kasih karunia yang ALLAH berikan kepada manusia bukan kesempatan untuk melakukan dosa, bukan hidup dalam kesia-siaan, tetapi memberdayakan manusia hidup melakukan hal-hal yang bermanfaat dan hidup dalam kekudusan. Kekuatan yang ada pada manusia tidak akan pernah membuatnya dapat hidup dalam kekudu29
san, tetapi kuasa ALLAH yang ada dalam mereka memberi kekuatan dalam menjalani hidup kudus. Keempat, kasih karunia ALLAH akan tetap bekerja di dalam diri orang percaya yang sungguh-sungguh, sehingga mereka rela dipimpin oleh ALLAH untuk bertindak sesuai dengan maksud baik ALLAH atau rencana ALLAH. Agar Manusia Memiliki Kekuatan Menghadapi Masalah Kasih karunia ALLAH bukan saja memampukan orang percaya untuk menang atas dosa, hidup dalam kekudusan, 30
melayani TUHAN dan hidup bagi ALLAH, tetapi kasih karunia ALLAH selalu memberi kekuatan dalam setiap masalah. Kasih karunia adalah kehadiran, kemurahan, dan Kuasa ALLAH. Ini merupakan suatu daya, suatu kekuatan sorgawi yang dikaruniakan kepada mereka yang berseru kepada ALLAH. Kasih karunia ini akan berdiam dalam diri orang percaya yang setia, yang mengalami kelemahan dan kesukaran demi Injil (Fil 4:13). Semakin besar kelemahan dan pencobaan kita karena KRISTUS, semakin besar kasih karunia yang akan diberikan ALLAH untuk melaksanakan kehendak31
Nya. Kita harus bangga dan melihat nilai kekal dalam kelemahan kita, dengan demikian Kuasa KRISTUS ada bersama-sama kita dan diam dalam diri kita sementara kita menempuh hidup ini menuju ke rumah sorgawi kita. Jadi, dalam setiap masalah dan kelemahan yang dialami oleh orang percaya baik masalah secara jasmani maupun rohani mempunyai nilai yang berharga karena ALLAH bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ia selalu mengasihi, menyertai dan memberi kekuatan dalam setiap kelemahan dan masalah. ALLAH ingin manusia tahu kekurangan, 32
ketidakmampuan, dan ketidakberdayaan yang ada pada mereka sehingga mereka dapat mengenal ALLAH yang penuh kuasa, kasih dan rahmat. Ia tahu persis kelemahan dan masalah setiap manusia, tetapi tatkala manusia berseru dan berharap kepada Dia, maka ALLAH akan melimpahkan kemurahan-Nya dengan memulihkan hidup mereka. Rhema Berdasarkan penjelasan di atas, maka jelas bahwa kasih karunia TUHAN YESUS kepada kita dalam bentuk pengampunan itu bersifat kekal dan dapat dirasakan oleh manu33
sia yang mau percaya kepada-Nya. Manusia yang sudah menerima kasih karunia pasti akan mudah terlihat, berbeda dengan manusia lainnya yang belum menerima kasih karunia yakni akan dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, memliki kerinduan untuk melayani TUHAN di sepanjang hidupnya, mampu melakukan segala kehendak ALLAH dan mampu menghadapi segala masalah di dalam hidup ini. Semoga kita yang sudah mengimani menerima kasih karunia-Nya dapat mempaktekkan semua ini, agar kita benar-benar menjadi surat KRISTUS yang terbuka di dalam dunia ini. 34
Haleluyah!!! Sola scriptura, TUHAN YESUS memberkati kita semua.
35
Books are the quietest and most constant of friends; they are the most accessible and wisest of counselors, and the most patient of teachers.” - Charles William Eliot “If you don’t have time to read, you don’t have the time (or the tools) to write. Simple as that.” - Stephen King Lebih baik jadi kutu buku daripada mati kutu - noname -
“Reading is like thinking, like praying, like talking to a friend, like expressing your ideas, like listening to other people’s ideas, like listening to music, like looking at the view, like taking a walk on the beach.” - Roberto Bolaño “I guess there are never enough books.” -John Steinbeck -