Serat-Serat Kayu Graha Cikini

Page 1

51


52


53

3

MEWUJUDKAN GRAHA CIKINI


54


Konsep Awal Setelah melalui perjalanan mengurus perijinan yang cukup panjang, Lukas Budiono menjadi semakin mantap untuk mewujudkan

harapan

membangun

dibutuhkan di dalam bangunan tujuh

bangunan yang mewadahi kegiatan

lantai ini melalui program ruang yang

profesionalnya, istri, dan putra-putrinya

simpel dan rapi. Setiap kebutuhan ruang

di kemudian hari. Bangunan awal

kemudian mewadahi karakter kegiatan

yang ada di lahan tersebut kemudian

yang sangat beragam dan juga menuntut

dibongkar

tingkat privasi yang berbeda. Di sisi

dan

digantikan

oleh

bangunan gedung kantor yang baru.

lain, tingkat kepentingan kegiatan yang diwadahi juga menuntut perhatian agar

Bangunan baru ini akan memanfaatkan

seluruh kegiatan di dalam bangunan ini

lahan

mampu berinteraksi dengan nyaman.

secara

optimal

dan

tetap

mematuhi aturan tata kota yang ada di lokasi tersebut. Selain fungsinya

Pendekatan

sebagai

kantor, bangunan

sangat modern memang membantu

ini juga merefleksikan apresiasi yang

terwujudnya program tatanan ruang

tinggi terhadap Kawasan Cikini dalam

yang pragmatis, sehingga bisa terwujud

konteks elemen alam, seni, dan sejarah.

hubungan dan interaksi antarkegiatan

Rancangan yang optimal memastikan

yang diwadahi dengan baik.

gedung

rancangan

awal

yang

upaya mewadahi ruang-ruang yang

Penggambaran 3D dari rancangan Graha Cikini yang pada muka bangunannya tersusun dari beberapa lapis bidang dan material, sehingga bisa membentuk impresi tiga dimensi yang dinamis dari maju mundurnya bidang dan jendela.

55


Hal ini didukung oleh dimensi ruang yang proporsional dan detail ruang dengan tampilan interior yang nyaman

Proses

secara visual.

mengeksplorasi segala kemungkinan untuk

56

perancangan mampu

kemudian

menjawab

semua

Dalam perkembangannya, rancangan

kebutuhan baik untuk fungsi ruang,

bangunan Graha Cikini membutuhkan

maupun

definisi karakter yang lebih kuat dari

persyaratan untuk perijinan sebuah

sebuah bangunan modern. Kebutuhan

bangunan bertingkat lebih dari dua

akan detail dan sentuhan penuh cita

lantai di Jalan Cikini Raya.

upaya

memenuhi

semua

rasa membawa rancangan bangunan melalui penyesuaian. Di dalam proses

Hasilnya, Graha Cikini bisa dibangun di

ini pendekatan kontekstual dari lokasi

lahan terbatas dengan lebar 11 meter

lahan yang berada di Jalan Cikini

secara optimal memanfaatkan lahan

Raya membawa pengaruh besar pada

yang sangat strategis di Jalan Cikini

pengembangan konsep perancangan

Raya; salah satu kawasan penting yang

Graha Cikini. Selain itu, respon terhadap

membentuk kota Jakarta. Dan kini

iklim

membawa

Graha Cikini adalah sebuah gedung 7

beberapa penyesuaian untuk sirkulasi

lantai yang ikut membentuk nuansa dan

udara dan pencahayaan alami lebih baik.

karakter Cikini masa kini. Kehadirannya

mikro

bangunan

pun tidak bisa terlepas dari spirit of

place Kawasan Cikini dulu dan sekarang.


Menerjemahkan Cikini Bagi

Lukas Budiono, menghargai

konteks lahan Graha Cikini adalah salah satu hal yang penting. Kehadiran bangunankantor7lantaiinisedikitbanyak akan

memberikan

kontribusi

pada

visual Kawasan Cikini yang sudah sejak dahulu kala memiliki peranan penting dari tumbuhnya kota Jakarta. Kawasan yang terdiri dari banyak perkantoran, kegiatan niaga, dan juga hiburan sejak dulu ini masih meninggalkan beberapa

bangunan ikonik dengan gaya indische

architecture yang sangat ekspresif.

Bangunan awal di lahan yang akan dibangun Graha Cikini pun memiliki detail khas kolonial dengan sentuhan art deco. Untuk mengapresiasi keindahan dari karakter visual Kawasan Cikini ini, rancangan gedung harus menghadirkan ekspresi detail kolonial dan art deco

tersebut

dalam

wujud

bangunan.

Dibantu oleh arsitek Arwin Amir dan Edy

Sukisman,

detail-detail

artistik

yang hadir dalam bangunan-bangunan ikonik di Kawasan Cikini kemudian menginspirasi komposisi bidang dan bentuk pada tampilan bangunan. Gaya indische architecture dengan sentuhan elemen-elemen art deco seperti pada konsul bangunan awal yang kemudian dipertahankan dan diduplikasi pada beberapa bagian bangunan. Selain itu, proporsi ruang dan ketinggian plafon ikut membangun nuansa detail yang terinspirasi dari gedung-gedung ikonik di Kawasan Cikini. Rasa lapang dan lega dari ketinggian plafon menjadi tujuan dari pengolahan detail-detail eksterior maupun interior.

57


58

Elemen konsul di Graha Cikini terinspirasi dari konsul pada bangunan lama yang kemudian dihadirkan dalam wujud replika pada beberapa bagian.

Dengan keterbatasan luas lahan, ruang-ruang yang terbentuk memiliki keterbatasan, tetapi dengan mengolah elemen pembentuk ruang dan juga proporsi dimensi ruang, setiap ruang di dalam Graha Cikini ini bisa memberikan kenyamanan suasana ruang yang hangat dan ramah.


59

Konsul tritisan dari rumah awal dihadirkan kembali sebagai satu benang merah yang menghubungkan Graha Cikini masa kini dan masa lalu.

Massa bangunan di lantai bawah yang sengaja dibawa menjorok ke depan secara visual menjadi inti stabilitas komposisi bentuk dan proporsi dari bangunan ini.


Fasad/Muka Bangunan Bila melihat Graha Cikini dari depan gerbang Taman Ismail Marzuki, bisa dilihat

60

rancangan

fasad

gedung

tipisnya bidang material yang berlapis

yang sangat elegan di antara dua

dan bersusun. Deretan jendela-jendela

gedung Bank Mega dan Hotel Alia

tidak dibiarkan polos begitu saja dan

Cikini. Tidak hanya dari depan, tetapi

memiliki pengolahan pada detil dan

Graha Cikini juga bisa dinikmati dari

profil bidang. Kesan tiga dimensi dan

belakang. Deretan jendela-jendela yang

gelap terang dari bidang yang terkena

berbingkai klasik dan menghadirkan

cahaya dan area bayang-bayangnya

detil dekoratif art deco adalah salah

membuat tampilan Graha Cikini sangat

satu upaya arsitek untuk menghadirkan

atraktif di siang maupun malam hari.

inspirasi perancangan dari bangunanbangunan lain di Kawasan Cikini ini.

Fasad bangunan ini pada awalnya dirancang

Arsitek

menghadirkan

detail

yang

dengan

menggunakan

material metal dan aluminium, tetapi

sangat atraktif dan dinamis pada muka

kemudian

bangunan dengan memanfaatkan tebal

karena dirasa sangat mahal. Lukas

mengalami

penyesuaian

kemudian mengusulkan bahan semen atau yang memiliki ekspresi yang


mirip.

Pilihan

kemudian

jatuh

pada

material glass reinforced concrete. Di sini kompromi material bangunan dirasa perlu untuk bisa mendapatkan kualitas yang terbaik dengan kesulitan aplikasi dan pemasangan yang masih bisa diupayakan. Selain

menjadi

wajah

artistik

dari

Graha Cikini, fasad bangunan ini juga mempertimbangkan

faktor

bangunan

perencanaannya.

dalam

perawatan

Kemudahan akses untuk membersihkan kaca jendela dan juga celah-celah profilnya dipertimbangkan

dengan

seksama,

sehingga bangunan ini bisa dibersihkan dengan mudah di kemudian hari.

61


62

Tampak muka bangunan Graha Cikini yang tersusun dari beberapa lapis bidang dan material, sehingga bisa membentuk impresi tiga dimensi yang dinamis dari maju mundurnya bidang, bentuk massa, dan jendela.


63

Tampilan belakang bangunan yang tidak dibiarkan polos begitu saja dengan tetap memiliki jendela sebagai cara bangunan memasukkan cahaya matahari di siang hari dengan optimal.


Massa dan Napas Bangunan

Konsep awal dari rancangan bangunan Graha Cikini memang berupa bangunan satu massa. Keterbatasan luas lahan dengan bentuk memanjang lah yang mengarahkan

perancangan

pada

wujud satu massa bangunan dengan 7

64

lantai. Kebutuhan untuk mewujudkan konsep

bangunan

yang

bernapas

mengorbankan ruang-ruang di bagian tengah

untuk

pencahayaan

tidak

mendapatkan

dan

penghawaan

alami dengan kehadiran void. Di sisi lain, seluruh ruang menjadi sangat bergantung

pada

air

conditioning

sebagai pengondisian udara di dalam bangunan.

Arsitek dengan melibatkan pemilik gedung

secara

aktif

kemudian

memutuskan untuk mengulik lebih lanjut program ruang agar mampu menyisakan sebuah void di bagian tengah

yang

membuat

bangunan

satu massa ini seakan bisa bernapas. Meskipun memanfaatkan lahan dengan optimal, tetapi sebagian besar ruang bisa mendapatkan pencahayaan yang nyaman.

Keberadaan

ruang

untuk

bangunan bernapas ini memberikan kemampuan untuk menikmati sirkulasi udara alami yang baik ketika air conditioning tidak dihidupkan.


Pengolahan

rancangan

memungkinkan

bangunan

yang satu

massa ini tetap bisa bernapas tanpa mengorbankan menjadikan

kenyamanan

Graha

Cikini

ruang memiliki

ruang-ruang yang hangat dan sehat. Void bernapas ini kemudian menjadi ruang antara seperti jembatan yang juga memberikan ruang bagi hadirnya tanaman

hijau

yang

memberikan

pengaruh besar pada kualitas dan suasana. Tidak hanya bangunan yang bernapas, tetapi secara visual juga

Ruang-ruang meeting yang terletak di bagian belakang massa bangunan justru memberikan keuntungan yang lebih. Ruang-ruang meeting kemudian mendapatkan kualitas privasi yang tetap menikmati kualitas ruang yang sehat. Kehadiran void yang menjadi ruang antara ini ternyata juga memberikan

menjadi jeda yang sangat menyegarkan.

pengalaman

Tidak bisa dipungkiri bahwa program

Cikini. Mencapai ruang-ruang meeting

ruang kemudian terpengaruh dengan keputusan

untuk

menghadirkan

void untuk bangunan bisa bernapas.

meruang

yang

lebih

menarik di dalam bangunan Graha di bagian belakang massa Graha Cikini ini

membuat

tahapan

pengalaman

ruang yang seakan keluar bangunan dahulu baru, kemudian masuk kembali. Pengolahan massa ini ternyata membawa efek positif pada Graha Cikini.

65


66

Dengan taman vertikal, dan koridor yang cukup lapang, menjadikan area void ini salah satu tempat yang menyegarkan dalam bangunan ini. Di sinilah bangunan seakan bernapas.


67

Void di tengah bangunan ini menjadi inti dari respon rancangan bangunan ini terhadap iklim. Graha Cikini akan menikmati cahaya matahari yang cukup banyak di siang hari dan ketika air conditioning tidak bisa beroperasi, udara tetap bisa mengalir dengan baik melalui bukaan pintu dan jendela.


68


69

Dinding cermin di sepanjang koridor void yang menghubungkan bagian depan dan belakang membawa sensasi apang dan menjadi pengalaman ruang yang unik


lobi Lobi adalah bagian paling awal dari interaksi bangunan dengan pengunjung dan penggunanya. Kehadirannya harus mengekspresikan

kehangatan

dan

keramahan bangunan. Selain itu, area lobi juga menjadi ruang tunggu yang memberikan transisi dari ruang luar dan ruang-ruang lain yang lebih privat.

70

Dari area parkir menuju ke ruang lobi, tatanan tanaman hijau, bebatuan, dan juga kayu menjadi wujud ekspresi Lukas Budiono yang memang sangat menyukai tanaman, batu-batu alam, dan kayu. Baginya, semua elemen alam ini adalah keindahan yang tidak bisa disangkal oleh siapapun. “Semua orang akan suka dengan elemen alam,” Lukas menekankan.


71

Salah satu sudut di area drop off lobi yang mengekspresikan bagaimana pemilik bangunan sangat menyukai elemen alam. Detail unik dari bangunan juga ikut menciptakan bias bayangan yang sangat indah.


Lobi Graha Cikini terletak di lantai dasar massa bangunan yang menjadi platform

luar menuju ke dalam dan menikmati

dasar dari tujuh lantai di atasnya. Ekspresi

kombinasi tekstur dan ekspresi material

rancangan pada lantai ini lebih bold dan

yang sangat kaya dan beragam.

banyak mengedepankan perpaduan

72

tekstur baik tekstur alami dari lantai

Di sinilah lobi berhasil memberikan

teraso, marmer, dan kayu, maupun

rasa hangat dan akrab berkat kekayaan

tekstur dari pola dinding yang dibuat

ekspresi di ruang yang dirancang memiliki

dari bidang besi dengan laset cut.

dimensi proporsional. Lobi ini tidak hanya sebagai ruang penerima tamu semata,

Tahapan dari area parkir, drop off, dan

tetapi lobi juga menjadi pembangun rasa

kemudian sampai di lobi diwujudkan

dan apresiasi terhadap ekspresi alam yang

dengan kontras antara kualitas ruang

nantinya akan juga mewarnai ruang-ruang

di luar dan di dalam. Satu elemen yang

berikut di lantai atas.

membawa bahasa sama dan menjadi benang merah dari luar dan dalam adalah ekpresi pola yang diaplikasikan pada seakan

kolom-kolom. mempersiapkan

Kehadirannya rasa

dari


73

Area penerima tamu dan lift dibuat sangat simpel, tetapi tetap menyuguhkan kombinasi material, detail, dan pola yang berkesan sangat elegan.

Memasuki lobi dengan ketinggian dua lantai ini memberikan kesan megah dan artistik melalui detail di setiap bidang yang membentuknya. Area tangga, chandelier, dan juga skylight menjadi pemandangan visual yang memukau.


Komposisi warna Graha Cikini yang memiliki gaya indische architecture ini menghadirkan detail khas kolonial dan art deco di dalamnya dengan dan

dan

mempertemukannya

material-material

detail

rancangan

modern

masa

kini,

sehingga tidak serta merta menjadikan bangunan

74

tujuh

lantai

ini

adalah

perwujudan perancangan di masa lalu. Elemen-elemen

berkarakter

dari

impresi Kawasan Cikini ini kemudian membutuhkan sentuhan kontemporer dan mengaplikasikan komposisi warna yang merepresentasikan masa kini. Arya Triadi, putra Lukas Budiono telah menyelesaikan pendidikan arsitektur dan saat ini bekerja di Australia adalah pemberi ide tentang komposisi warna

untuk bangunan ini. Warna abu-abu khusus yang kemudian dikomposisikan dengan warna dari material kayu, tembaga, dan ekspresi batu-batu hijau, dan warna hitam dengan kombinasi aksentuasi warna tembaga merupakan skema warna sebagai ekspresi yang menjiwai rancangan dan tampilan Graha Cikini dari muka bangunan hingga ruang-ruang di dalamnya. Melalui kombinasi warna ini, ruang-ruang di dalam gedung Graha Cikini memiliki kesan hangat meskipun tetap terbangun impresi formal sebuah kantor. Warna terbukti menjadi salah satu aspek yang menyatukan keseluruhan ruang Graha


Cikini dalam konfigurasi ruang yang nyaman

serta

membangun

rasa

proporsional di setiap bagiannya menurut fungsi dan kegiatan yang diwadahi. Dengan berpanduan pada kombinasi warna tersebut, arsitek mendapat dukungan penuh untuk mengeksplorasi beberapa material sebagai perwujudan suasana dan kualitas

ruang

yang

diharapkan.

Keberagaman material ini tentunya hadir membangun tahapan suasana dan atmosfer dari ruang ke ruang yang diperhatikan dengan seksama oleh arsitek dan desainer interior. Kombinasi

warna

yang

dipilih

juga mewujudkan kesinambungan antarruang, bangunan kesatuan.

sehingga terasa

seluruh

sebagai

satu

75


76

Graha Cikini tidak hanya terinspirasi oleh gaya gaya indische architecture dan art deco yang ada di sepanjang Cikini Raya, tetapi material-material industrial masa kini juga hadir untuk membawa nuansa modern di antara dominasi kayu dan elemen vintage di interiornya.


77


tangga Dengan mempertimbangkan keterbatasan luas lahan, rancangan Graha Cikini sangat

memutuskan untuk menghadirkan satu

mengandalkan

agar

tangga utama yang berfungsi sebagai

mampu mewadahi kegiatan dengan alur

ruang sirkulasi antarlantai dan juga

yang nyaman dan pemanfaatan luas lahan

menjadi tangga darurat bila dibutuhkan.

program

ruang

yang optimal. Selain dimensi ruang yang

78

proporsional, area sirkulasi menjadi salah

Penyatuan

satu hal yang sangat diperhatikan.

tangga darurat ini menjadi sebuah keputusan

fungsi

sirkulasi

rancang

dengan

bangun

yang

Area tangga adalah salah satu elemen

menjadi alasan mengapa area tangga

sirkulasi yang sangat penting. Dengan

memiliki detail yang tetap dipikirkan

ketinggian tujuh lantai, Graha Cikini

dengan seksama. Batu bata tahan api

tidak bisa hanya mengandalkan lift

dengan warna off white yang sangat

yang sangat bergantung pada daya

natural

listrik untuk operasionalnya. Selain itu,

ruang sirkulasi yang berkesan lapang dan

tangga menjadi salah satu elemen

tetap mengedepankan keamanan dengan

keselamatan yang memang harus ada di

merespon kebakaran seperti tangga

semua bangunan tingkat tinggi. Dengan

darurat pada umumnya.

keterbatasan lahan, arsitek kemudian

menjawab

kebutuhan

akan


dan kayu, tangga di lobi bagian depan Dengan bertambahnya fungsi menjadi

ini akan langsung menarik perhatian

area sirkulasi, tangga ini juga kemudian

dengan sentuhan tata lampu dekoratif

memiliki rancangan yang representatif

berupa Avia hanging lamp rancangan

sebagai area netral yang menghubungkan

arsitek kenamaan Zaha Hadid.

antarlantai. Karena itulah kehadiran jendela kaca tahan api di area tangga ini sebagai

Untuk mendapatkan karakter ekspresi

bagian dari tuntutan visual dan keamanan

yang dinamis dan elegan, pemilihan

yang ikut memperkaya pengalaman di

kombinasi material di area tangga

lorong koridor sirkulasi utama.

lobi ini memang memegang peranan penting. Sebagai tangga yang memiliki

Selain tangga utama, terdapat tangga

fungsi sebagai sirkulasi, area ini juga

di area lobi yang menuju ke ruang

memiliki fungsi membangun kesan

mezzanine. Sebagai bagian dari lobi,

pertama dan karakter kuat di area lobi.

tangga ini memiliki tuntutan untuk

Representasi dari cita rasa yang dinamis,

mampu tampil atraktif dan menjadi

sedikit dramatis, dan juga menghadirkan

representatif

dalam

komposisi visual yang artistik menjadi

membangun kualitas ruang dan rasa di

satu daya tarik tersendiri dari tangga ini.

yang

ikonik

area lobi. Dengan detail sophisticated yang mempertemukan metal, batu,

79


Kehadiran

elemen

tangga

sebagai

bagian dari sistem sirkulasi di bangunan Graha Cikini ini tidak hanya berhenti pada

keberhasilan

memanfaatkan

ruang yang terbatas. Kehadirannya

80

masing-masing mengemban peran dan mengekspresikan karakternya sesuai kebutuhan. Peletakan yang tepat dan perwujudan yang sesuai memberikan kontribusi besar pada keberhasilan ruang-ruang yang ada untuk saling terhubung.


81

Area tangga utama memiliki multifungsi sebagai area sirkulasi dan juga fungsi keamanan. Namun, membuatnya bisa saling menikmati dan memberikan rasa lapang.


82

Tangga sebagai penghubung antarlantai yang juga berfungsi menjadi tangga darurat. Perancangan bangunan kemudian merespon kebutuhan ini dengan lebar tangga yang cukup lapang.


83

Sebagai tangga darurat, material yang digunakan harus tahan api dan juga mudah dalam perawatan. Pilihan jatuh pada bata tahan api dan batu solid untuk anak tangganya.

Ketinggian plafon dua lantai sangat dibutuhkan untuk membangun kesan megah dan elegan ketika tiga chandelier karya Zaha Hadid tampil menawan di ruang ini.


Koridor Di dalam gedung Graha Cikini yang memiliki 7 lantai ini, terdapat satu sirkulasi utama di setiap lantainya dalam wujud sebuah koridor. Ruang koridor inilah yang mengikat semua ruangruang di lantai tersebut dan mewadahi akses dan sirkulasi secara horizontal. Di sinilah eksplorasi material begitu

84

banyak dilakukan. Skema material setiap lantainya sengaja dibuat berbeda satu sama lain agar pengguna bangunan dan tamu yang datang bisa mengenali sedang berada di lantai yang mana. Area

ini

juga

secara

langsung

berhubungan dengan tangga utama dan lift yang menjadi wujud sirkulasi vertikal di bangunan ini. Selain itu, area ini juga menjadi ruang transisi sebelum

menuju ruang-ruang fungsional lainnya di lantai yang bersangkutan. Fungsi lain

adalah

yang juga

sebagai

ruang

antara

menjadi tempat orang

menunggu, sekaligus sebagai akses ke ruang pendukung lainnya seperti toilet, mushola, dan dapur. Koridor

ini

juga

menjadi

wadah

ekspresi Lukas dan istri. Koleksi lukisan menghiasi koridor ini dengan pilihan kursi kayu vintage yang sengaja dipilih untuk

menghadirkan

kehangatan

ruang yang elegan seperti yang sudah bisa dinikmati sejak dari lobi. Detail interior yang berbeda disetiap lantainya disesuaikan dengan kegiatan kantor apa yang ada di lantai tersebut.


Sedikit

banyak,

pengunjung

akan

dengan mudah mengenali berada di lantai berapa dengan rancangan dan tatanan koridor yang berbeda. Keberagaman ini membuat Graha Cikini tidak sama dari satu lantai ke lantai lainnya meskipun memiliki pembagian fungsi ruang yang sama. Dengan skema material dengan ekspresi yang beragam, suasana gedung kantor yang ramah dan hangat tetap diwujudkan dengan kehadiran warna abu-abu yang juga menjadi ciri khas Graha Cikini.

85


86

Setiap lantai memiliki motif lantai yang berbeda. Sebuah detail rancangan yang membantu pengguna untuk berorientasi di dalam Graha Cikini.


87

Dominasi material kayu untuk plafon, dinding, dan juga pemilihan furnitur kayu vintage dan klasik membawa nuansa hangat yang sangat mudah dirasakan oleh semua orang.


tata cahaya Salah satu bagian penting dalam

88

rancangan sebuah gedung adalah

bagian indah dari gedung ini terlihat

tata cahaya. Baik pencahayaan alami

menarik juga di malam hari. Muka

maupun tata cahaya buatan di dalam

bangunan di siang hari mengandalkan

bangunan

peranan

efek bayangan yang dibentuk dari

penting untuk mewujudkan ruang yang

detail maju mundur dari permukaan

nyaman bagi setiap kegiatan yang ada.

fasad yang seakan berlapis-lapis. Di

Rancangan Graha Cikini telah cukup

malam hari cahaya sorot dan juga LED

baik menghadirkan cahaya alami di

strip menguatkan wajah bangunan dan

sebagian besar ruang-ruangnya dan

tetap menyuguhkan keindahan muka

menciptakan kenyamanan beraktivitas

bangunan di malam hari.

memegang

di dalamnya ketika bisa mengenali perubahan waktu dari siang ke malam.

Di beberapa bagian bangunan juga hadir beberapa cahaya sorot yang

Dengan rancangan gedung 7 lantai yang

difungsikan untuk menonjolkan bagian

banyak menghadirkan detail-detail yang

tertentu yang menarik secara visual.

menarik dari muka bangunan hingga

Selain itu, kegiatan-kegiatan di dalam

di setiap ruangan, tata cahaya yang

Graha Cikini juga membutuhkan cahaya

baik sangat dibutuhkan agar bagian-


89

Tata cahaya pada muka bangunan Graha Cikini.


yang mendukung secara fungsional.

90

Di sini arsitek dan lighting specialist

semata, tetapi juga menjadi elemen

mendapatkan

dekoratif

kebebasan

untuk

yang

secara

apik

dan

mengeksplorasi strategi cahaya dan

proporsional menghiasi plafon ruang.

menghadirkan pilihan yang praktis,

Kehadirannya kemudian memperkaya

elegan, simpel, dan tetap inovatif.

dinamika cahaya dari down light kecil

Dukungan penuh pada eksplorasi tata

yang tampil bak titik-titik kecil yang

cahaya ini terbukti dengan terwujudnya

cukup kuat membangun suasana di

kualitas pencahayaan yang baik di setiap

setiap bagian dari Graha Cikini ini.

ruangan. LED strip yang digunakan membuat garis tegas di plafon yang

Sementara itu, tata cahaya di balkon

semakin memberikan kesan inovatif

ruang Lukas Budiono dan area rooftop

pada setiap ruang.

kembali difokuskan untuk menghadirkan suasana hangat dan artistik dengan

Garis lampu berbentuk kotak di setiap

menerangi bagian-bagian menarik dari

ruang ini tidak hanya memiliki fungsi

taman dan area duduk.

sebagai penyedia cahaya fungsional


Semuanya ditata dalam proporsinya yang tepat, sehingga pemandangan kota

dari

rooftop

bisa

dengan

optimal

dan

Jakarta

dinikmati

menambah keindahan suasana. Tata cahaya memang sangat penting. Di sinilah representasi dari bagaimana rancangan Graha Cikini mewadahi kebutuhan berkegiatan di dalamnya dengan baik. Namun, di sisi lain tetap memberikan ruang bagi hadirnya lampu-lampu yang menjadi elemen dekoratif dan ekpresi dari cita rasa dan kehangatan Graha Cikini.

91


92


93


rooftop tetapi juga menjadi tempat bagi Lukas Keterbatasan

luas

dimiliki

Graha Cikini menuntut

oleh

lahan

yang

perancangan yang mampu mengolah dan memanfaatkan luasan tersebut dengan optimal. Namun, Graha Cikini tidak begitu saja menghilangkan area hijau dari luasan lahan yang dimanfaatkan. Kesenangan

94

Lukas

Budiono

pada

alam dan salah satunya adalah pohon membuatnya tetap ingin menghadirkan tanaman-tanaman

hijau

di

mana

memungkinkan. Selain di area parkir mobil, void bangunan, dan balkon ruang kerja Lukas, area rooftop dari Graha Cikini seakan didedikasikan menjadi taman. Hal ini tidak hanya mengembalikan ruang hijau yang hilang karena hadirnya bangunan,

dan keluarga menikmati kebersamaan. Beberapa rapat dan pertemuan dengan kolega juga bisa diakukan dengan dengan

santai

sambil

menikmati

pemandangan Kawasan Cikini dan Jakarta. Di sinilah Lukas berkesempatan untuk menghadirkan jenis-jenis tanaman yang sulit ditemukan di pasaran. Tatanan vegetasi dari taman yang dirancang detailnya oleh Arya Triadi ini menjadi tempat paling menyegarkan baik di siang maupun malam hari. Area rooftop terbagi menjadi dua area, di lantai 7 dan setengah lantai di atasnya. Di sinilah keseimbangan dari keseluruhan rancangan

Graha

Cikini

tercapai.

Dengan kegiatan formal di bawahnya, kemudian bisa menikmati kesegaran dan ketenangan di sebuah taman dengan pemandangan yang fantastis.


95

Area balkon dan rooftop dari bagian depan bangunan


96

Gazebo di rooftop menjadi sangat romantis di malam hari ketika tata cahaya membangun suasana dan pemandangan sekitar bangunan juga sangat menarik.


97

Salah satu area yang cukup sering digunakan untuk rapat berada di rooftop dikelilingi koleksi tanaman langka yang menarik dan menyegarkan.


98

Taman di rooftop ini banyak menghadirkan tanaman-tanaman langka dan sudah jarang ditemui di pasaran. Tatanannya cukup unik dan menyegarkan.


99

Relief Candi Borobudur dari atas menjadi salah satu karya seni yang menghiasi area taman di rooftop.

Taman di rooftop yang seakan menjadi pengganti lahan yang telah digunakan bangunan dengan pemandangan Kota Jakarta.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.