Surya Digitalpaper 13 April 2013

Page 1

China Latihan Kondisi Darurat Di Perbatasan Korut

DIGITAL NE WS PA PER

hal

Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2 | SABTU, 13 APRIL 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Angelina Jolie

Kampaye Antikekerasan Seksual SURABAYA, SURYA-Bintang cantik Hollywood, Angelina Jolie, menggunakan popularitasnya untuk bergabung dengan kelompok negara-negara G-8 di London, Inggris, dalam kampanye memerangi kekerasan seksual di daerahdaerah yang mengalami kekerasan militer. Jolie bergabung dengan Menlu Inggris William Hague, Kamis (11/4/2013), saat mengumumkan tambahan dana 36 juta dollar AS dari G-8 guna menunjang sejumlah langkah untuk mencegah kekerasan seksual dan menjamin keadilan bagi mereka yang selamat. Kantor berita AP melaporkan, Jolie menegaskan, sudah sangat lama mereka yang selamat dari ke-

kerasan seksual menjadi “korban yang dilupakan” dalam sejumlah konflik dan perang di Timur Tengah, Afrika, dan di mana pun di dunia ini. “Hari ini saya yakin suara mereka telah didengar,” ujar Jolie di samping Menlu Inggris Hague, Menlu AS John Kerry, dan sejumlah menlu dari negara anggota G-8 lainnya. Jolie yang juga menjadi utusan khusus Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi menyambut hangat sikap berkampanye mengurangi kekerasan seksual. Sudah lama diperlukan sebuah keinginan politik internasional untuk mencegah adanya kekerasan seksual di daerah konflik. Kekerasan seksual telah digunakan sebagai senjata di sejumlah konflik, termasuk di Suriah, Libya, Bosnia, dan Kongo. Dana yang ada ini, antara lain, digunakan untuk melatih sejumlah personel militer mengatasi kekerasan seksual. Juga akan dilakukan sebuah standar internasional untuk menyelidiki kekerasan seksual dan perkosaan. Selain itu, mau dipastikan bahwa tidak ada pengampungan bagi pelaku kekerasan seksual dalam sebuah perjanjian perdamaian.(kompas)

Populasi Tokek Asia Tenggara Terancam Perdagangan Obat SURABAYA, SURYA-Para aktivis memperingatkan pada Kamis (11/4) bahwa populasi alam liar tokek Asia Tenggara, atau disebut Tokay Gecko, ada dalam bahaya karena perburuan berlebihan untuk digunakan dalam pembuatan obat tradisional di China dan negara-negara lainnya. Jaringan pengawasan perdagangan hewan liar TRAFFIC mendesak pemerintah di wilayah ini untuk memberlakukan peraturan yang lebih keras dan batas perdagangan hewan melata yang merupakan spesies tokek kedua terbesar itu. “Mayoritas tokek yang diperdagangkan ini diambil dari alam liar,” menurut studi terbaru dari TRAFFIC, lembaga yang berbasis di Inggris itu. Lembaga ini menambahkan bahwa meski hewan ini mengalami tingkat reproduksi dan kemampuan adaptasi yang tinggi, populasinya “rentan perburuan berlebihan” dan populasi yang menurun telah dilaporkan di negara-negara seperti Thailand dan Indonesia. Berukurang panjang 40 centimeter dan berat 300 gram, tokek ini memiliki bercak-bercak di tubuhnya dengan kisaran warna kuning terang join facebook.com/suryaonline

sampai merah dan memiliki suara kencang. Makhluk ini ada di seluruh Asia Tenggara dan bukan spesies yang dilindungi di sebagian besar negara. Ia digunakan dalam pembuatan obat tradisional di China, Hong Kong, Taiwan dan Vietnam untuk mengobati asma, diabetes dan penyakitpenyakit lainnya. TRAFFIC mengatakan satu spesimen dapat dihargai sampai ratusan dolar. TRAFFIC mengatakan meski volume perdagangan keseluruhan tidak diketahui, data impor menunjukkan Taiwan saja mengimpor 15 juta tokek sejak 2004. Perdagangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir setelah ada kabar burung bahwa tokek ini dapat membantu mengobati AIDS, yang sudah disangkal oleh Organisasi Kesehatan Dunia. TRAFFIC mengatakan keyakinan itu telah memudar namun perdagangan untuk obat tradisional masih berlanjut, dan lembaga ini mendesak adanya penelitian untuk melihat dampak terhadap populasi di alam liar. (AFP) follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.