Surya Digitalpaper 19 April 2013

Page 1

Motor Jantan Selera Alam

DIGITAL NE WS PA PER

hal

2

Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

| JUMAT, 19 APRIL 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

BANGKITLAH PSSI SURYA Online - Walau PSSI telah merampungkan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih satu pemimpin organisasi, tetapi nampaknya masih jauh dari harapan untuk meraih prestasi sepak bola yang diharapkan 300 juta rakyat Indonesia. Mengapa ? Banyak alasan yang membuat obsesi itu masih jauh dari harapan. Yang pertama karena orang-orang yang berkecimpung dalam organisasi ini ternyata bukan oang-orang yang mengerti sepak bola, bukan orang-orang yang memang jiwanya untuk sepak bola dan bukan orang-prang yang bisa sepak bola. Yang kedua masih banyaknya politisi yang tentunya membawa misi, masuk di dalamnya. Karena politik dan olahraga sangat jauh berbeda. Bukan mengecilkan arti politisi dalam hal ini. Tetapi menempatkan orang sesuai dengan ahlinya itulah yang paling tepat. Sehingga apapun alasannya, apapun jawabannya, apapun

argumentasinya, sepakbola kita tidak akan cepat melaju, bahkan minimal di tingkat Asia Tenggara. Itu akan sangat sulit. Karena konsepsi dan pemikiran politik dengan pemikiran olahraga sangat jauh berbeda, jika olahraga adalah menjunjung tinggi sportifitas, maka jika kalah akan mengakui kekalahannya. Namun jika politik itu akan membawa konsepsi siapa yang menguntungkan dan sejalan dengan pemikiran serta memiliki kepentingan yang sama, maka akan setuju. Tetapi manakala tidak, akan dihabiskan, walaupun itu benar. Organisasi PSSI ini sebenarnya hanya butuh pemimpin yang universal, berwibawa, senang sepakbola dan mempunyai jalan untuk mencari dana. Bukan sebaliknya, yang mencari keuntungan dari organisasi ini, butuh kepedulian terhadap sepakbola, butuh penjiwaan dan butuh kegilaan terhadap bola. Lihat contoh, Syarnubi Said, Bardosono atau Azwar Anas sekalipun

join facebook.com/suryaonline

tidak mengenal bola. Beliau-beliau itu mampu memberikan warna prestasi karena tidak punya kepentingan dengan organisasi ini, tetapi justru gila bola dan rela berkorban untuk sebuah prestasi sepakbola. Ditunjang dengan pelaksana harian yang memang benarbenar orang yang mengerti sepak bola, artinya orangorang yang pernah menjadi pemain bola atau memang masyarakat penggila bola yang hidupnya memang untuk bola, seperti almarhum Ronny Pattinasarany, Iswadi Idris dan lain-lainnya. Yang dibutuhkan organsiasi PSSI adalah orang-orang seperti inilah, karena sebenarnya SDM (Sumber Daya Manusia) itu sangat banyak. Contoh saja, Risdianto, Ricky Yacoby, Ronny Paslah atau mantan-mantan pemain yang pernah mengharumkan sepakbola Tanah Air lainnya. Jika mereka dilibatkan,

tentu aura dan galaxy PSSI akan berbeda jauh dengan jika diisi oleh politisi-politisi. Sekali lagi bukan mengecilkan arti politisi dalam sepak bola. Tetapi menempatkan orang sesuai dengan keahliannya, itulah yang dibutuhkan. Jika demikian adanya, tentu ribut-ribut sepak bola Indonesia akan terhindarkan dan prestasi itu bisa dibangun bersama. Seperti penunjukkan Rahmad Darmawan dan Aji Santoso sebagai Pelatih Timnas U-23 untuk menghadapi SEA Games 2013, tentu tidak akan dipermasalahkan. Jika ditentukan oleh pelaku-pelaku bola yang mengerti sepakbola. Karena sejatinya, penunjukkan asisten pelatih itu perlu melibatkan pelatih utama. Karena jika tidak satu hati dengan pelatih utama, tentu saja hal ini akan justru menjadi penghambat. “Itu adalah kekalahan terburuk sepanjang sejarah sepak bola Indonesia dan internasional. Lantas, apa kriterianya jika

Aji kembali dipercaya menjadi asisten pelatih SEA Games 2013?� ujar Eddy Sofyan yang pernah membantu Yuswadi dalam menangani PSSI Junior pada Tahun 1982. “PSSI seharusnya punya kriteria untuk menunjuk pelatih Timnas agar pelatih-pelatih lokal memiliki motivasi dan memiliki peluang yang sama. Misalnya saja, berdasarkan jam terbang, track record, wawasan dan nama baik. Jika tidak, akan berdampak negatif terhadap pemain, seperti kurang respek terhadap pelatihnya. Karena itu, saya menyayangkan jika Aji disandingkan dengan Rahmad yang sudah punya nilai positif,� tuntasnya. Mungkin juga apa yang diungkapkan Eddy Sofyan ini benar adanya, tetapi itu perlu dibicarakan tentu saja dengan Rachmad Darmawan, selaku nahkoda yang bertanggungjawab. Viva PSSI. (wahjoe harjanto) follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.