Surya Digitalpaper 27 Februari 2013Pagi

Page 1

Smartphone Canggih dan Terjangkau

DIGITAL NE WS PA PER

hal

Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2 | RABU, 27 FEBRUARI 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Sabah Genting Terkait Pengikut Sultan Sulu

aquino SURABAYA, SURYA-Pasukan Malaysia dikabarkan bersiap untuk melakukan serangan terhadap pengikut Kesultanan Sulu yang saat ini masih bertahan di wilayah Sabah. Pemerintah Malaysia bahkan sudah mengizinkan pasukan mereka melakukan penyerangan. Pengikut Kesultanan Sulu dipimpin Raja Muda Azzimudie Kiram, sejak 9 Februari lalu menduduki desa Tanduo, di Lahad Datu. Mereka mengklaim wilayah di Sabah itu masih dalam kekuasaan Kesultanan Sulu, yang saat ini dipimpin oleh Sultan Jamalul Kiram III yang bermukim di Filipina. Kepala Polisi Sabah Datuk Hamza Taib mengatakan, pihaknya sudah siap untuk bergerak. “Kami hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tindakan,” ujar Hamza Taib, seperti dikutip The Star, Selasa (26/2/2013). Selama hampir tiga minggu Azzimudie Karim bersama sekira 180 pengikutnya bertahan di Sabah. Saat ini, mereka diperkirakan tidak memiliki cadangan makanan yang cukup, karena pasukan Malaysia sudah mengisolasi desa tersebut hingga sekira 500 meter. Pasukan Malaysia juga memblokir akses keluar dari wilayah darat dan laut. Sementara itu Presiden Filipina, Benigno Aquino, memperingatkan seorang pemimpin kesultanan untuk mengakhiri upaya pendukungnya yang bersenjata dalam menduduki negara bagian Sabah, Malaysia. Dalam pidato di televisi, Presiden Aquino mengatakan Sultan Jamalul Kiram III akan menghadapi ‘kekuatan hukum penuh’ jika pendukungnya tidak meninggalkan Lahad Datu.

join facebook.com/suryaonline

Sekitar 180 orang mendarat di Lahad Datu pada pertengahan Februari dengan tujuan menguasai kawasan yang berdasarkan sejarah merupakan wilayah Kesultanan Sulu. “Jika Anda tidak memilih untuk bekerja sama, kekutan penuh hukum negara akan digunakan untuk mencapai keadilan bagi semua orang yang berada dalam jalan yang berbahaya,” seperti dinyatakan Presiden Aquino. “Situasi ini tidak bisa bertahan. Jika Anda memang pemimpin yang

sebenarnya dari rakyat Anda, Anda seharusnya bersama kami dalam memerintahkan pendukungmu untuk pulang dengan damai.” Aquino menambahkan bahwa penyelidikan juga akan digelar sehubungan dengan apakah ada undang-undang yang dilanggar dalam tindakan yang disebutnya ‘bodoh’. Para pendukung Sultan Jamalul Kiram III mendarat di negara bagian Sabah itu dengan menggunakan perahu motor dan 30 di antaranya bersenjata. Kepolisian Malaysia menge-

pung kemah yang mereka dirikan dan meminta agar para pendatang meninggalkan tempat itu namun ditolak. Malaysia masih bayar sewa Seorang saudara Sultan, Agbinuddin Kiram -yang ikut dalam kelompok pendatang tersebut- mengatakan mereka tidak melanggar undangundang apapun karena Sabah dimiliki oleh Kesultanan Sulu. Pendatang di Sabah adalah pendukung Sultan Sulu, Jamalul Kiram III. “Kami tidak menyerang tempat ini karema milik kami,” tuturnya kepada kantor berita AP. “Jika polisi Malaysia menggunakan senjata, maka kami harus mempertahankan diri.” Pemerintah Malaysia dan Filipina sudah sepakat untuk mengakhiri masalah ini dengan damai. Filipina mengirimkan kapal Angkatan Lautnya yang membawa makanan dan pasokan obat serta pekerja sosial maupun pemimin muslim untuk membujuk para pendukung

Sultan meninggalkan Lahad Datu. Negara bagian Sabah memiliki perbatasan laut dengan Filipina Selatan, yang memiliki sejumlah kelompok militan. Di masa lalu, Sabah merupakan bagian dari Kesultanan Sulu, yang menjangkau beberapa kawasan Filipina Selatan termasuk Borneo, sebelum diserahkan kepada Inggris pada tahun 1880-an. Tahun 1963, Sabah menjadi bagian dari Malaysia, yang masih membayar sewa tahunan sebagai perlambang kepada Kesultanan Sulu.(BBC)

Sultan sulu Jamalul Kiram III follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.