Harga Langganan: Rp 29.000 / bulan Berlangganan/ Pengaduan/Sirkulasi: (031) 8479 555
Rp 1.000
Baca Juga
ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA (031) 8419 000
SURYA DIGITAL www.surya.co.id/category/digital-papers
SELASA, 20 DESEMBER 2011 NO. 84 TAHUN XXVI, TERBIT 20 HALAMAN
surya.co.id
Gempa Ijen Terasa hingga 3 Kilometer ■ Pekerja Tambang Lari Berhamburan AWAS IJEN MELETUS ■ Gempa tektonik 3 kali bikin warga panik. ■ Warga Sempol belum tahu kalau Ijen siaga. ■ Sekitar 36 juta material kawah (H2S) ancam keselamatan warga. ■ Warga 3 desa di Sempol terancam luberan material kawah. ■ Pemkab Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi siapkan lokasi pengungsian.
BONDOWOSO, SURYA - Belasan pekerja PT Candi Ngrimbi, perusahaan tambang belerang di kawah Ijen, lari pontang-panting menyelamatkan diri, saat gempa tektonik mengguncang Pos Bunder, sekitar 2 kilometer dari kawah, Minggu (18/12) malam. Warga Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, itu hendak bermalam di Pos Bunder, karena masih ada yang harus dikerjakan esok hari. Namun, mereka kaget saat ada gempa. Berdasarkan rekaman seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, ■ KE HALAMAN 7
Kami Tak Tahu Harus Makan Apa AHMAD (40), seorang penambang belerang, mengaku cemas akan kelangsungan hidup keluarganya. Sudah tiga hari ini, Ahmad menganggur akibat status Gunung Ijen ditingkatkan menjadi Waspada kemudian Siaga. Warga Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu mengaku dalam sehari bisa mengangkut belerang tidak lebih dari 80 kg. Beban seberat itu diangkut dua kali pulang pergi. Ia pikul sejauh 3 kilometer dengan jalan naik turun. Dari jerih payahnya itu, ia bisa mengais rejeki sekitar Rp 50.000 sehari. Ahmad adalah satu dari 350 pekerja tambang belerang di bawah
News Analysis
DR SURONO
KEPALA PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA
Awas Letusan Lumpur Panas DILIHAT dari aktivitas Gunung Ijen saat ini, seperti aktivitas kegempaan yang sudah tidak normal, juga sudah ada perubahan warna kawah dari hijau menjadi putih, memang sudah pantas masuk status Siaga. Tetapi, apakah nantinya diakhiri dengan ■ KE HALAMAN 7
■ KE HALAMAN 7
Saya Tak Punya Keluarga Lagi JEMBER, SURYA - Wajahwajah para imigran asal Timur Tengah yang berhasil diselamatkan dari perairan Pulau Nusa Barong, Jember, Senin (19/12) petang kemarin terlihat begitu sayu. Mereka seperti sangat kelelahan. Bahkan untuk berjalan pun sulit, sehingga semua harus dibopong. Maklum, ke-13 imigran ini telah mengapung di lautan selama tiga hari. Beruntung ada kapal tugboat Entebe Star yang berangkat dari Banjarmasin menuju Pacitan. Kapal inilah yang menolong mereka, hingga akhirnya dijemput tim Polair untuk dibawa ke Kantor Kecamatan Puger. Suasana kedatangan para korban di lokasi penampungan terasa mengharukan. Beberapa di antara mereka menangis. Zaki Husein, warga Afghanistan itu salah satunya. Akibat kecelakaan itu, ia kehilangan kedua paman dan sepupunya. “Saya tak punya keluarga lagi. ■ KE HALAMAN 7
Mayoritas Guru Akhirnya Menyerah karena Ancaman ■ Hanya 2 Guru Tolak Pelengseran ke SD SURABAYA, SURYA - Ancaman dihentikannya Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) akhirnya membuat guru SMP yang disodori ikut program S-1 Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT), atau digeser mengajar ke SD karena tidak memenuhi syarat jumlah jam mengajar, bertekuk lutut. Menyerahnya para guru terjadi, Senin (19/12), ketika akan berlangsung pra-tes bagi guru mereka di Gedung Program Pendidikan Keahlian Bisnis (P2KB) Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Ketintang. Sesuai jadwal, acara pra-tes
Layak untuk Menengah Atas PERTAMA kali memegang Surya hasil perubahan, pelan-pelan saya buka halaman per halaman agar bisa mencerna perbedaannya dengan versi lama. Harian Surya dengan
■ KE HALAMAN 7
surya/mujib anwar
MOGOK TES - Puluhan guru SMP bergerombol di depan Gedung P2KB Pascasarjana Unesa Ketintang Surabaya, Senin (19/12).
Thailand Mengusir Banjir 40 Hari (1)
Siapkan Ultah Raja Sekaligus Bersihkan Bangkok surya/agus purwoko
SAMPAI JEMBER - Seorang perempuan dari 13 korban kapal karam yang ditemukan di perairan Nusa Barong, Jember, Senin (19/12).
NURI MAULIDA
UDDY SYAIFUDDIN Ketua PHRI Kota Batu
dimulai pukul 09.00 WIB. Tiga puluh menit sebelum acara dimulai, lebih 120 guru SMP negeri di Surabaya sudah memadati gedung. Namun, mereka hanya bergerombol, enggan masuk ruangan. Permintaan petugas dari Dinas Pendidikan dan Unesa juga tak digubris para guru. Hariyono, guru SMPN 19 Surabaya menyatakan keberatan dengan program KKT karena dinilai diskriminatif. Namanama guru yang dikirim kepala sekolahnya untuk ikut program
Seumur Jagung
S
ETELAH beberapa kali gagal menjalin kasih, kini Nuri Maulida (26) dikabarkan tengah menjalin hubungan spesial dengan seseorang. Ketika ditanya kebenaran kabar tersebut, bintang sinetron Cinta Fitri ini enggan memberikan jawaban. “Pada saatnya akan diberi tahu, sekarang masih dalam tahap penjajakan,” ujar Nuri yang berharap hubungannya kali ini bisa sampai ke jenjang pernikahan.
■ KE HALAMAN 7 ■ KE HALAMAN 7
join facebook.com/suryaonline
Warga Bangkok dan Provinsi Ayyuthaya Thailand menyingsingkan lengan baju membersihkan kota. Kini hanya sedikit tersisa tanda-tanda bahwa kedua wilayah itu baru saja terendam banjir selama 40 hari.
S
URYA berkesempatan menyaksikan ‘sulap’ itu melalui Media Fam Trip Bangkok Recovery Project oleh Tourism Authority of Thailand (TAT) selama 5 hari sejak Senin (12/12). Begitu turun di di terminal kedatangan Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, terlihat antrean ratusan turis di loket imigrasi. Pemandangan ini tidak terjadi ketika Bangkok dan sekitarnya terendam banjir. Salah satunya wisawatan asal Surabaya, Sinar Tjiandra (63) yang datang ke Thailand bersama 11 rekannya. Sinar mengaku tidak mengkhawatirkan banjir, meski ia sempat mem-
batalkan perjalanan ke Negeri Gajah Putih itu. “Saya pernah ke Thailand tahun 1999 lalu. Nah karena sudah lama sekali, saya putuskan berangkat lagi ke sini,” ujar Sinar. Baru sekitar dua pekan lalu banjir yang menggenangi 22 dari 77 provinsi, termasuk Bangkok dan Ayyuthaya, itu sirna. Namun sektor pariwisata sangat terpukul. “Gara-gara banjir kami kehilangan 40.790 wisatawan selama sepekan terakhir di bulan Oktober,” ujar Sansern Ngaorungsi, Deputy Governor International Marketing Asia dan South Pasific TAT, Selasa (13/12). Bangkok kini sudah bersih, khususnya di 20 (dari 50) distrik di kota itu yang terendam banjir. Sarana transportasi sudah berjalan normal lagi. Seperti BTS Skytrain,
surya/titis jati permata
TERENDAM - Salah satu patung Buddha di Wat Maha That, Provinsi Ayutthaya,Thailand, yang sempat terendam banjir pada November 2011. kereta bawah tanah, bus, taksi dan tuk-tuk (angkutan kota mirip bajaj di Jakarta), yang saling berkejaran di jalanan Bangkok yang padat. Para pedagang kaki lima yang memadati trotoar penuh semangat menawarkan dagangannya. Mulai dari jajanan gorengan, buah segar iris hingga bunga rangkai yang dipakai untuk sembahyang di kuil-kuil
yang banyak tersebar di sudut jalan. Mereka ditata rapi dan tidak kumuh. Namun, di beberapa sudut kota masih tersisa tanda kota itu pernah diserang banjir. Misalnya tumpukan karung pasir untuk penahan air agar bila banjir datang lagi tidak sampai ■ KE HALAMAN 7
follow @portalsurya