MAJAPAHIT TRAVEL FAIR
KORSEL-TURKI INCAR JATIM
Harga Langganan: Rp 29.000 /bulan Berlangganan/Pengaduan/Sirkulasi: (031) 8479 555
Rp 1.000
ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA (031) 8419 000
HAL
3
JUMAT, 11 MEI 2012 NO. 229 TAHUN XXVI, TERBIT 20 HALAMAN
surya.co.id
Puing Sukhoi Tersebar di Dasar Jurang ■ Hancur Tabrak
MENUNGGU EVAKUASI - Anak dan istri Steven Kamagi, keluarga tragedi Sukhoi Superjet 100, bersama keluarga korban lainnya menunggu evakuasi korban (foto kiri). Petugas SAR di Gunung Salak (foto kanan), Kamis (10/5).
Tebing 1.900 Meter Tim SAR yang menggunakan ■ Tak Ada Tanda helikopter Puma mencari pesawat Sukhoi Superjet 100 di sekitar Gunung Korban Selamat keberadaan Salak. ap/antara
JAKARTA, SURYA - Terminal kedatangan bandara biasanya tempat bersuka cita, tempat orang menyambut kerabat yang datang dari suatu perjalanan. Namun, hal berbeda terlihat di terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (10/5) pagi. Tangisan pecah di mana-mana. Keluarga korban kecelakaan
� Pukul 13.15 WIB Tim SAR gabungan berjumlah 78 orang mulai menempuh jalur darat menuju lokasi puing pesawat. � Pukul 18.00 Tinggal sekitar 700 meter dari lokasi, Tim SAR menghentikan pendakian karena kabut tebal dan cuaca buruk. Pendakikan dilanjutkan hari ini mulai pukul 06.30 WIB.
� Pukul 08.34 WIB Co Pilot Super Puma melihat puing-puing logam yang diduga pesawat Sukhoi Superjet 100. Identifikasi dilakukan dari dekat dan terlihat ada tanda-tanda khusus, yakni logo Sukhoi pada ekor pesawat dan potongan tubuh pesawat berwarna putih. Sukhoi diduga menabrak gunung di ketinggian 5.800 kaki (sekitar 1.900 meter) dengan kemiringan 85 derajat.
RONNY ROSNADI MANTAN PILOT MERPATI
Terlalu Percaya Diri SAYA menduga kuat, sumber kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 Rusia adalah human error. Pertama, Superjet 100 adalah pesawat baru, bahkan newbrand, sehingga dilengkapi perangkat peringatan dini yang
modern. Peringatan dini tersebut, antara lain, minimum obstacle clearance altitude (MOCA), minimum ■ KE HALAMAN 7
Kepastian itu disampaikan setelah kopilot helikopter Super Puma milik TNI AU yang diterjunkan melihat puing-puing logam yang diduga kuat pesawat Sukhoi Superjet 100 pada pukul 08.34 WIB. Identifikasi dilakukan dari dekat dan terlihat ada tanda-tanda khusus, yakni logo
Dua Kali Landing Darurat di Gunung Salak
grafis: surya/rendra
News Analysis
pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengangkut 45 orang (sebelumnya dikabarkan 50 orang) berduka di Halim Perdanakusumah. Hujan tangis langsung terjadi begitu Kepala Basarnas Marsekal Madya Sudaryatmo mengumumkan bahwa pesawat buatan Rusia itu ditemukan jatuh di lereng Gunung Salak, Bogor.
TIDAK banyak penerbangan yang berani melintas di jalur penerbangan di sekitar Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak. Jalur tersebut dianggap diselimuti misteri. Nyatanya, dalam lima tahun terakhir, sudah tiga kali terjadi kecelakaan
■ KE HALAMAN 7
di sana. Tony Sumampouw, Ketua Harian Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya (KBS) termasuk sedikit orang yang berani menantang misteri itu. Ia mengaku sudah beberapa kali melintas di
sana dengan menggunakan helikopter dan merasakan langsung ‘kengerian’ kawasan Gunung Salak. “Kawasan di sana memang sering ■ KE HALAMAN 7
Penumpang pesawat Shukoi Superjet 100 yang juga kameramen TransTV, Aditya Sukardi ternyata dikenal takut ketinggian. Tapi Aditya berani melawan ketakutannya sebagai risiko pekerjaan. Ia pun nyaris menjadi korban kecelakaan Garuda di Jogjakarta pada 2007 silam.
I
BUNDA Aditya, Tri Kardiani saat ditemui di kediamannya di Jalan Tirto Utomo gang 5 nomor 10 RT 3 RW1, Desa
LATIHAN - Foto kenangan Aditya Sukardi saat berlatih menembak dengan dipandu anggota TNI-AD.
Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang mengenang sosok anaknya itu. Tri mengenal anak keduanya itu sebagai anak yang berani melawan ketakutan yang ada dalam dirinya, demi tugas yang diemban.
JNE Siap Kirim Tabungan ke Akhirat
ANEH
KAMIS (10/5) � Pukul 07.55 WIB: Helikopter Super Puma jenis A 332 milik TNI AU take off dari Bandara Halim Perdanakusumah, membawa tim dari Basarnas.
Nyaris Korban Garuda, Kini Bersama Sukhoi
■ KE HALAMAN 7
ORANGUTAN GAUL - Selama bertahun-tahun, manusia berkomunikasi dengan orangutan menggunakan bahasa isyarat dan metode lain. Namun, perkembangan teknologi informasi bisa mengubah kebiasaan itu. Contohnya orangutan di Jungle Island Miami ini berkomuniJAGAT kasi secara lebih baik dengan manusia menggunakan iPad. Dasar kera gaul. (ap/j pat carter)
SUKHOI TABRAK TEBING
� Pukul 08.15 WIB: Super Puma mencapai titik terakhir terdeteksinya pesawat Sukhoi Superjet 100 di radar pada ketinggian 5.100 kaki di atas permukaan laut. Pilot heli melakukan manuver memutar dan menyisir kawasan perbukitan di kaki Gunung Salak.
dokumentasi pribadi
TAMARA BLESZYNSKI
■ Konsumen Juga Bisa Kirim Ular dan Oleh-oleh
Direkam PRT
SURABAYA, SURYA - Persaingan ketat memaksa Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) berinovasi. Tak hanya sekadar mengirim barang, melainkan juga siap mengantar satwa, melayani pesanan makanan (oleh-oleh), mendampingi tamu asing, dan membantu orang menabung di akhirat. Hal itu terungkap saat beberapa pejabat penting JNE bertandang ke Kantor Harian Surya di Surabaya, Kamis (10/5) siang. Selain Visi Firman (Head of Corporate Communications), hadir pula Nelly Chandra (Head of Regional V), Yustianti Risnasari (Public Relations Java & Bali), dan Desiane
ULIT mencari ikhwal perceraian Tamara Bleszynski dan Mike Lewis. Keduanya hanya menahan senyum saat mengumumkan perceraian. Kuasa hukumnya juga setali tiga uang. Yang muncul hanya istilah bercerai baik-baik. Dalam sebuah perkawinan, ketika pasangan sudah memutuskan untuk bercerai tentu ada penyebab dan bertengkar. Kemungkinan Mike Lewis yang punya penghasilan di bawah Tamara, ditepis. Orang ketiga yang menjadi duri
■ KE HALAMAN 7
S
surya/adi sasono
INOVASI - Visi Firman, Head of Corporate Communication JNE (kiri) menjelaskan tentang Pesona, hasil inovasi JNE.
■ KE HALAMAN 7 tribunnews/bian harnansa
join facebook.com/suryaonline
follow @portalsurya