C M Y K
HARIAN SURYA
Bocah Sebelas Tahun Melahirkan... baca halaman 10 Rp 1.000
PAGE 01
SIAPA TAHU JODOH Meski sukses di layar lebar tak membuat Adinia Wirasti serta merta menerima tawaran main sinetron. Dia ini mengaku belum siap.
SENIN 2 NOVEMBER 2009 NO. 344 TAHUN XXIII TERBIT 20 HALAMAN
— baca halaman 12
ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI : JL RAYA MARGOREJO INDAH D-108 SURABAYA 60238 ● TELEPON (031) 8419000 ● www.surya.co.id
Dikira Teroris, Abu Bakar Ba’asyir Dikepung Massa SERANG - SURYA Pimpinan Jemaah Anshorut Tauhid (JAT), Ustad Abu Bakar Ba’asyir, dikepung puluhan warga saat menginap di Desa Kaujon, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten, Minggu (1/11) dini hari. Penyebabnya, warga memperoleh informasi yang
menyebutkan ada tersangka teroris singgah di Kaujon. Berdasarkan pantauan, sekitar 50 warga Desa Kaujon mengepung rumah Mamad Suhaemi, tempat Ustad Abu —panggilan akrab Abu Bakar Ba’asyir— bertamu sekaligus menginap. Massa semula hendak mende-
sak Ustad Abu untuk meninggalkan Desa Kaujon dengan alasan keberadaannya meresahkan. Namun permintaan tersebut ditolak Ba’asyir, karena tak ada dasar yang menyebabkan dirinya dilarang berkunjung ke rumah rekan sesama JAT. Pengasuh Ponpes Al Mukmin,
Ngruki, Sukoharjo, Jateng, yang pada Maret 2005 divonis hukuman 2,5 tahun dalam perkara terorisme itu juga menjelaskan bahwa dirinya datang ke Kaujon untuk mengisi pengajian di masjid desa tersebut. ■ KE HALAMAN 11
persdanetwork
Ustad Abu Bakar Ba'asyir (kanan).
Ziarah Walisongo, 8 Tewas Bus Tabrak Truk Semen
TUBAN – SURYA KECELAKAAN maut terjadi di jalur pantura Jl Raya Tuban–Semarang KM 22-23. Bus Medali Mas N 7241 UA membawa 58 orang peserta tur Walisongo bertabrakan dengan truk gandeng W 9644 UA bermuatan semen 80 ton. Peristiwa di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Tuban, Minggu (1/11) pagi itu mengakibatkan delapan orang tewas dan empat penumpang lainnya luka parah. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika itu, Bus Medali Mas yang dikemudikan Karnadi, 33, warga Malang, melaju dari timur dengan kecepatan tinggi. Sementara truk gandeng milik PT Varia Usaha, anak perusahaan PT Semen Gresik, yang dikemudikan Tabri, 40, warga Perumahan Jenggolo Permai, Kecamatan Jenu, Tuban, ■ KE HALAMAN 11
Truk gandeng W 9644 UA Muatan semen
5
Sopir bus luka parah. Sedangkan delapan penumpang bus tewas di lokasi kejadian, empat orang luka berat dan beberapa luka ringan.
surya/m taufik
TRAGIS - Bus pembawa rombongan tur Walisongo terbelah dengan delapan penumpangnya tewas setelah dihantam truk bermuatan semen di Tuban, Minggu (1/11).
4 Bagian kanan bus
rang –Sema
Jl
uban Raya T
3
2
Bus nopol N 7241 UA Berpenumpang 58 orang 1
TKP: Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Tuban KRONOLOGI
BUS WISATA VS TRUK
Minggu (1/11):
Bus Medali Mas nopol N 7241 UA membawa 58 orang berangkat dari Paiton, Probolinggo, Sabtu (31/10), dengan tujuan ziarah Walisongo.
Setelah ziarah di makam Sunan Ampel Surabaya, rombongan melanjutkan ziarah ke makam Sunan Bonang dan bermalam di area makam Asmoro Kondi, Tuban. Minggu (1/11) pagi, perjalanan dilanjutkan ke Jateng untuk ziarah di makam Sunan Muria.
Saat melintas ke arah barat di Jl Raya Tuban–Semarang KM 22-23, Desa Socorejo, Jenu, Tuban sekitar pukul 08.00 WIB, bus tabrakan dengan truk gandeng W 9644 UA bermuatan semen dari arah berlawanan. Sopir bus diduga mengantuk saat akan mendahului mobil di depannya.
terbelah sampai belakang dan truk terguling di tengah jalan mengakibatkan macet di jalur pantura sampai 15 km dari masingmasing arah.
S
UATU negara yang masih menghargai korupsi sebagai bagian dari gaya hidup pasti tersinggung dengan hasil pemeringkatan. Misalnya, menurut survei Transparancy International, Indonesia bertengger di urutan ke-126 dengan indeks persepsi ko-
rupsi 2,6. Sebutan negara terkorup kemudian disamakan dengan republik maling. Nah, berangkat dari padanan terminologi ini muncul rasa tidak rela jika semakin banyak koruptor yang dihukum. Apalagi hal ■ KE HALAMAN 11
Kholifah, 20 M Yunus, 6 ,(anak Kholifah) Faisol, 24 Abdul Khalim, 65
Mustiah, 45 Atmo, 60 Ragimin, 65 Sadiyah, 30
Semuanya merupakan wargaDusun Pesisir Desa Sumberanya, Kecamatan Paiton, ProbolInggo
MANCHESTER - SURYA “Tim bagus bukanlah mereka yang tidak pernah kalah. Tetapi mereka yang mampu bangkit dengan cepat dari kekalahan”. Begitu pernyataan pelatih Manchester United (MU) Sir Alex Ferguson pascakekalahan timnya dari Liverpool pekan lalu. Pernyataan Ferguson tersebut rupanya ampuh untuk mendongkrak semangat tempur timnya. Wayne Rooney dkk enggan berlama-lama meratapi periode buruk yang sudah lewat (kekalahan di Anfield). Seperti kata Ferguson, MU menunjukkan sebagai tim yang mampu bereaksi cepat dari kekalahan. Sang juara bertahan di tiga
skysports
BINTANG - Pemain MU Dimitar Berbatov menjadi bintang saat mengalahkan Blackburn, dan mendongkrak timnya ke posisi ke dua.
■ KE
HALAMAN 11
■ KE HALAMAN 11
Semalam Presiden Mendadak Undang Para Tokoh ke Istana
surya/bian harnansa
B
ELUM genap setahun menjalankan bisnis butik di Bandung, Cathy Sharon sudah angkat tangan. Padahal, ketika bergabung dengan adiknya, Julie Estelle, Laudya Cynthia Bella, dan Ardina Rasti, Chaty tampak antusias. Cathy menamai butiknya Kiff, yang berarti keren dalam Bahasa Prancis. Bella dan Rasti ikut menjual bajubaju di butik ini. Sebegitu bersemangatnya kala itu, Cathy sudah menyusun rencana membuat kafe, tempat tato,
20
Bibit Ditahan Dekat Besan SBY, Chandra Satu Blok dengan Teroris
DUA TERSANGKA - Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto
■ KE HALAMAN 11
Butiknya Bangkrut
KORBAN TEWAS
Bekal Menantang Chelsea Pemberantasan korupsi tidak cukup diserahkan kepada sekelompok cicak atau buaya. Komodo berkepentingan menjadi bagian upaya tersebut. Ketika mereka bermusuhan, komodo pun ikutan pening. Pening, karena korupsi tidak akan diberantas tuntas dengan bertengkar antaraparat penegak hukum. Pening, disebabkan oleh skenario untuk melemahpunahkan semangat pemberantasan korupsi.
K
ESEDIHAN mendalam tersirat dari wajah para penumpang Bus Medali Mas. Meski terus beru cap syukur karena masih diberi umur panjang, sebagian besar para peziarah Walisongo asal Paiton, Probolinggo itu harus rela kehilangan anggota keluarganya akibat kecelakaan yang terjadi di KM 22-23 Jl Raya Tuban–Semarang, Minggu (1/11). Salah satunya dialami Ny Slati, 42, warga Desa Nguling, Kecamatan Paiton, Probolinggo, yang selamat dalam peristiwa kecelakaan tersebut. “Saya memang selamat, tapi anak dan cucu saya meninggal,” ujar Slati sambil menyeka air matanya. Slati adalah ibu dari Kholifah, 20, yang tewas bersama anaknya, M Yunus, 6, akibat kecelakaan maut ini. Dikisahkan, dia berangkat bersama anak dan cucunya dengan maksud ikut berziarah ke makam-makam Walisongo bersama puluhan warga lainnya. Namun, kenyataan berkata lain. Keberangkatan tur Walisongo ini telah memisahkan dirinya dengan anak dan cucunya itu. “Kondisinya sangat parah. Saya bingung harus bagaimana ini,” sambungnya sambil menyeka air mata di wajahnya. Saat kejadian, Slati mengaku sedang tertidur. Baru setelah bus bertabrakan dengan truk, ia spontan melompat dari kursi dan keluar dari bus untuk
Cathy Sharon
grafis:surya/yusuf
Komodo Pening
Nenek Selamat, Anak dan Cucu Tewas Mengenaskan
JAKARTA - SURYA Selama ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Wakil Ketua Nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto, ditempatkan satu blok dengan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Aulia Pohan. Bibit dipisahkan dari rekannya, Chandra M
Hamzah, yang ditahan dekat para tersangka teroris. Keberadaan dua pimpinan nonaktif KPK tersebut dijelaskan penasihat hukum mereka, Ari Juliano Gema, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (1/11) sore. “Pak Bibit ditempatkan satu blok bersama Aulia Pohan dan Maman Soemantri. Pak Chandra dengan tahanan teroris. Saya sendiri tidak tahu siapa
saja nama teroris yang ditahan di blok Pak Chandra,” katanya. Ari Juliano menerangkan, ruang tahanan yang ditempati Bibit dan Chandra masing-masing berukuran sekitar 4 x 4 meter. Mereka menempati ruangan dengan fasilitas penyejuk atau AC, kamar mandi berikut toilet dan satu tempat tidur. ■ KE HALAMAN 11
C M Y K
kapanlagi.com
Salah Naik Bus
M
ALAM itu, sepulang dari kantor, Tole langsung menuju Terminal Purabaya. Ada urusan keluarga yang harus di kerjakan di kota kelahirannya. Di daerah Mojokerto, seorang laki-laki yang berjalan sempoyongan, naik. Mulutnya mengeluarkan bau, sepertinya sedang mabuk. Laki-laki itu langsung duduk di tempat kosong, di sebelah neneknenek. Meski lampu bus remang-remang, si nenek tak berhenti memandang laki-laki ini, dari atas ke bawah. “Nak, tahu nggak, kamu akan pergi ke neraka jika terus seperti ini,” kata si nenek. Mendengar ucapan si nenek, lelaki itu melompat dari tempat duduk. “Pir, sopir, kiri, kiri, stop, salah naik bus.” ■ Cak Sur
HARIAN SURYA
PAGE 01