Tevez Musuh Utama MU...
Baca halaman 13 SABTU 12 FEBRUARI 2011 NO. 182, TAHUN XXIV TERBIT 20 HALAMAN
Rp 1.000
BERLANGGANAN Rp 29.000 /bulan (031) 8479555 ALAMAT REDAKSI/IKLAN/SIRKULASI: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA
Tampar Pasha
Pasha 'Ungu' dan Nirina Zubir terlibat konflik? Itulah yang terjadi. Begitu sengitnya perselisihan antara keduanya, hingga ibu satu anak ini tega menampar vokalis grup band Ungu tersebut. —baca halaman 12
• TELEPON (031) 8419000 • www.surya.co.id
130 Kiai Khos: Pemerintah Lelet!
► Desak Pembubaran Ahmadiyah ► Kapolda dan Kapolres Dicopot
PEMBUNUHAN MISTERIUS
DITANDUK BANTENG JADI JUARA
WANITA CANTIK DIBUANG DI TOL
PASURUAN - SURYA PARA ulama khos dan 130 pengasuh Pondok Pesantren (ponpes) se-Jawa Bali yang tergabung dalam Majelis Silaturahmi Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MSP3I), mendesak pemerintah untuk segera membubarkan Ahmadiyah. Dalam halaqah (semacam rembukan, red) yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan, Jumat (11/2), para ulama itu meminta pemerintah tidak menggunakan HAM (Hak Azasi Manu-
sia) sebagai alasan lambannya pembubaran Ahmadiyah. Halaqah yang membahas Islam dan aliran sesat tersebut dihadiri sejumlah ulama yang ■ KE HALAMAN 11
EEE/gustavo cuevas
surya/ahmad zaimul haq
DIJAGA KETAT - Aktivitas Masjid jemaah Ahmadiyah Surabaya, An Nur kawasan Bubutan kini mendapat penjagaan polisi, Jumat (11/2).
DRAMATIK - Foto karya Gustavo Cuevas, fotografer EFE asal Spanyol merebut juara 2 kategori sport dalam kompetisi foto jurnalistik dunia World Press Photo 2010 di Belanda. Foto Cuevas berhasil mengabadikan momen saat leher matador Julio Aparacio tertusuk tanduk banteng hingga tembus mulut dalam sebuah pertunjukan adu banteng di Madrid, Jumat 21 Mei 2010. Aparacio dilarikan ke rumah sakit dan bisa melewati masa krisisnya, bahkan kembali ke arena adu banteng beberapa pekan kemudian.
SURABAYA - SURYA Seorang perempuan muda berparas lumayan cantik ditemukan tewas dalam kondisi setengah telanjang di lahan kosong di tepi jalan tol Juanda, Jumat (11/2) pagi. Mayat yang diduga korban pembunuhan itu hanya mengenakan kaus warna hijau dan bagian tubuh bawahnya telanjang. Darah yang mulai mengering terlihat di bagian telinga kanan dan mulutnya. Mayat tanpa identitas itu pertama kali ditemukan Choirul Anam, staf PT Citra Margatama Surabaya (CMS). Salah satu karyawan PT CMS, Eko S menyatakan, Choirul mengetahui mayat itu sekitar pukul 08.30 WIB. “Saat itu Choirul tengah melakukan pemeriksaan ■ KE HALAMAN 11
Brankas Dilinggis, Uang Lauk Rp 200 Juta Amblas
Selamat Karena Pelepah Pisang ► Empat Hari Terapung di Laut SUMENEP - SURYA Desa Gua-Gua saat melaut di Entah apa yang akan terja- sekitar perairan desa setempat. di, andai saja Hazin (31) dan Kala itu, ombak memang cuHerman (31), dua nelayan asal kup besar, antara tiga sampai Dusun Tanjung, Desa Sungai- empat meter. rujing, Kecamatan Sangkapura, ''Para nelayan itu nekat menPulau Bawean, Kabupaten Gre- cari ikan kendati ombak besar. sik ini tidak segera ditolong nela- Tapi bukan ikan yang didapat, yan Desa Gua-Gua, Kecamatan mereka malah menemukan Raas, Kabupaten dua orang nelayan Sumenep. Empat Gresik terombang hari terombangambing dengan ambing di tengah sebuah papan kayu lautan, hanya bekas perahu,'' berpegang papan ujar Miftah, Jumat kayu bekas telah (11/2). membuat keduanya Lantaran menenyaris putus asa. mukan dua orang Beruntung, ke- QR CODE 110212 yang sangat lemah dua pria ini kemaitu, rombongan rin berhasil diselamatkan dan nelayan Raas akhirnya kemsegera menjalani perawatan di bali ke desa. Kedua nelayan Puskesmas Raas. Kondisi ke- asal Bawean itu lalu diberi duanya sangat memprihatin- pengobatan dan pemulihan di kan. Tubuh mereka lemas dan rumah H Zainal, salah seorang sulit berkata-kata. tokoh masyarakat Desa GuaTokoh masyarakat Pulau Gua. Keduanya kemudian diRaas, Miftahurrahman menu- bawa ke Puskesmas Raas. turkan, kedua nelayan asal Bawean itu ditemukan nelayan ■ KE HALAMAN 11
SIDOARJO - SURYA Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo Jl Monginsidi No 3 dibobol maling. Pelaku menggasak uang sekitar Rp 200 juta yang tersimpan dalam dua brankas besi dengan menjebol memakai linggis. Uang tersebut merupakan
uang lauk pauk jatah sekitar 600 PNS di kantor itu. Pembobolan diketahui saat Slamet, petugas kebersihan, tiba di kantor, Jumat (11/2) sekitar pukul 06.25 WIB. Begitu hendak masuk kantor, Slamet curiga melihat pintu depan kantor terbuka. Dia langsung menghubungi bendahara kantor, Dodik Cahdia. Informasi itu lalu diteruskan kepada Plt Kepala Kemenag, Haris Hasanudin. Dua pejabat itu tiba di kantor beberapa menit kemudian. Mereka lalu meneliti semua ruangan. Saat itulah, mereka mendapati pintu ruang bagian keuangan yang terletak di sudut bagian depan kantor rusak. "Kami langsung lapor polisi setelah tahu dua brankas rusak,” ujar Haris Hasanudin. Saat diketahui dua brankas berukuran 60 cm x 40 cm itu rusak, uang yang tersimpan di dalamnya juga diketahui
amblas. Haris menaksir di brankas tersimpan sekitar Rp 200 juta. “Uang itu jatah lauk pauk yang belum dibagikan ke pegawai,” katanya menyebut total uang jatah lauk pauk semula berjumlah sekitar Rp 900 juta, namun sebagian besar telah dibagikan. Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian ■ KE HALAMAN 11
Sekolah Elite Tolak Program SPP Gratis
“Kami akan mendatangi klub sepak bola, mungkin secara random berdasarkan informasi dari lapangan, tujuannya untuk memastikan mereka tidak menggunakan dana hibah APBD,” kata Dian Patria, dari Bidang Pencegahan KPK, Jumat (11/2), saat tim KPK mendatangi klub Persib. Persib merupakan klub pertama yang
SURABAYA - SURYA Baru satu bulan berjalan, program Pemkot Surabaya menggratiskan biaya SPP hingga jenjang SMA diprediksi tak berjalan sesuai harapan. Banyak sekolah, terutama SMA-SMA swasta elite, ramairamai menolak dan mengembalikan dana Bopda (Biaya Operasional Pendidikan Daerah). Dana dari APBD Pemkot Surabaya inilah sebagai barter SPP gratis seluruh siswa SMA. Artinya, dengan mengembalikan dana Bopda tersebut, sekolah-sekolah itu tak mau menerapkan SPP gratis bagi semua siswa. Penolakan SPP gratis dengan mengembalikan dana Bopda dilakukan dengan alasan beragam. Selain karena administrasinya yang dianggap ribet, program SPP gratis itu dinilai sulit diterapkan untuk sekolah swasta. “Sudah ada lebih dari enam sekolah yang membicarakan ke saya untuk mengembalikan Bopda. Rata-rata mereka adalah sekolah-sekolah besar. Mereka tidak mau ribet mengurusi masalah pajak
■ KE HALAMAN 11
■ KE HALAMAN 11
foto/grafis: surya/mustain/yusuf
KPK Mulai Periksa Klub Pemakai Dana APBD ► Persebaya & Persema Tenang-tenang Saja
surya/erfan hazransyah
LATIHAN- Aji Santoso saat melatih tim Persebaya 1927 yang kini tak lagi menyusu dana APBD Pemkot Surabaya.
SURABAYA - SURYA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mendatangi klub-klub sepak bola profesional yang berkompetisi di Liga Indonesia untuk memastikan tidak adanya penggunaan dana APBD dalam pembiayaan klub itu. KPK kemungkinan besar juga mendatangi klub-klub di Jawa Timur yang
pernah atau masih menggunakan dana APBD, termasuk Persebaya, Persema Malang, Persela Lamongan. Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, M Jasin bahkan sebelumnya menyebut KPK sudah mendatangi Persema. Namun pihak Persema sendiri membantah telah disatroni KPK.
surya/rey
EVAKUASI - Petugas mengevakuasi jenazah dari lahan kosong, Jumat (11/2).