Surya Digital Edisi 10 Desember 2011 Sore

Page 1

surya.co.id

EDISI PAGI NO.10 TAHUN XXV

ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA TELEPON (031) 8419000 www.surya.co.id

•

•

SABTU 10 DESEMBER 2011

TERBIT 2 HALAMAN

Kampung Ambon Surga Narkoba ďż˝

Digerebek Polda Metro

jakarta,surya - Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, sebagai basis peredaran narkoba di Jakarta kemarin diobrak-abrik aparat gabungan Polda Metro Jaya. Kawasan yang sudah lama dikenal sebagai sarang narkoba ini aparat melakukan sweeping ke rumah-rumah dan beberapa tempat yang disinyalir kerap dijadikan ajang transaksi. Setelah tim gabungan Polisi melakukan operasi di wilayah tersebut, Polisi berhasil mendapati 33 lapak, sebagai tempat transaksi dan pemakaian narkoba di pemukiman padat penduduk tersebut. "Tempat itu untuk menjual serta digunakan disitu juga. Jadi memang disitu kalau membeli disitu dipakainya pun harus disitu, karena kalau dibawa pulang khawatir bahwa kalau dibawa keluar takutnya informan-informan polisi," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nugroho Aji Wijayanto kepada wartawan, Sabtu (10/12). Menurut Kombes Pol Nu-

groho Aji Wijayanto, lapak narkoba tersebut memang sudah dirancang khusus, ruangannya besar layaknya sebuah klinik juga disedikan area dugem bagi pengtuna pil koplo. "Ada ruang kosong, ada kursi-kursi, dan bagi pengguna ekstasi juga sudah disiapkan musik-musik jadi bisa dipakai disitu," ungkapnya. Saat ini, polisi masih melakukan penjagaan di Kampung Ambon dalam rangka membersihkan kembali pemukiman warga tersebut supaya bebas narkoba. "Karena kampung Ambon jadi target kita, supaya bersih dari Narkoba," tegasnya. Ke depan, setelah penggerebekan tersebut, Polisi akan mengefektifkan kembali pos terpadu yang ada di tempat tersebut. "Bukan hanya polisi saja yang berjaga di Pos Terpadeu tersebut, ada juga dari Pemda. Mudah-mudahan setelah operasi ini bisa efektif," ujarnya. Nugroho membantah bila tidak efektifnya pos terpadu tersebut disebabkan adanya oknum petugas yang ikut bermain dibelakang

bisnis haram tersebut. "Tidak lah, bukan karena ada beking," ujarnya. Tempat ini memang sudah lama dikenal sebagai kawasan rawan narkoba yang sulit disentuh aparat. Selain kompak, para pengedar Kampung Ambon seolah tidak gentar melawan penegak hukum. Narkoba Kualitas Impor

Setelah polisi melakukan penggerebekan lewat operasi Tumpas Narkoba ternyata benar, di pemukiman penduduk tersebut terdapat lapak-lapak untuk pengguna narkoba. Bukan hanya itu, ternyata jenis narkoba yang diperjualbelikan di tempat tersebut memiliki kualitas nomor satu dan rata-rata barang impor. "Barang buktinya impor, kualitanya bagus kualitas nomor satu," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nugroho Aji Wijayanto. Nugroho menambahkan, barang-barang haram tersebut berasal dari berbagai negara, sabu dari Iran, heroin dari Afrika Selatan, dan ekstasi dari Belanda. "Tetapi proses masuknya

surya/foto

pamer tangkapan - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab memamerkan narkoba hasil tangkapan di Kampung Ambon Cengkareng Jakarta Barat, Kamis (8/12). masih kita dalami," ujarnya. Narkoba di Kampung Ambon memiliki harga yang bervariasi, untuk satu gram sabu dihargakan Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta. Sedangkan ekstasi di jual Rp 150 ribu perbutir. Sebelumnya, wilayah pemukiman penduduk Kampung Ambon di Komplek Permata, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, yang menjadi basis peredaran narkoba dig-

rebek dalam sebuah Operasi gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemkodya Jakarta Barat, serta masyarakat, Kamis (8/12). Sebanyak 53 orang ditangkap dalam penggerebekan tersebut, 49 orang diantaranya positif sedang menggunakan narkoba. Barang bukti yang disita dari lokasi 6 531 butir ekstasi, 4 ons sabu-sabu, 600 butir happy five, 4 pucuk pistol pabrikan, 5

gram heroin, 4 kilogram ganja, 15 buah senjata tajam, 1.000 buah bong, dan uang tunai Rp 218 juta. Selain itu, sebanyak 30 lapak di wilayah Kampung Ambon disegel lantaran dijadikan sarang transaksi pembelian narkoba. Lapak-lapak tersebut berupa rumah atau tempat hunian yang digunakan untuk orang-orang yang ingin mengonsumsi narkoba. (Tribunnews/Adi Suhendi)

Bupati Larang Jual Beras ke Malaysia

Andhara Belum Hamil JAKARTA, surya - Tiga bulan menjalani pernikahan bersama suami ketiganya, Andhara Early tampak makin mesra dengan Bugi Ramadhana. Pasangan yang menikah pada 11 September 2011 tersebut lebih terlihat sebagai sepasang kekasih yang sedang berpacaran ketimbang suami dan istri. "Iya nih kita harus selalu merasa seperti orang pacaran," kata Early, Sabtu (10/12/2011). Agar hubungan mereka tetap hangat, ujar ibu satu anak ini, ia dan Bugi selalu menjaga chemistry agar tetap akur. "Pastinya kita harus selalu menjaga chemistry. berusaha semaksimal mungkin untuk itu," kata Andhara. Sayangnya, kemesraan Early dan Bugi serasa tak

lengkap tanpa kehadiran momongan. Memang, dari pernikahan pertama Early, ia sudah memiliki seorang putra bernama Maghali Inala Netar. Lantas, kapan mereka akan memberi adik untuk Maghali? "Let it flow saja. Kita enggak mau yang dipaksain gitu," tandas Early. Kita ketahui Andhara Early telah menikah ketiga kali. Janda satu anak itu tak minder mendengar ucapan miring orang. Dia percaya menikah merupakan bagian dari rezeki pemberian Tuhan. "Orang belajar dari kegagalan kalau enggak bisa belajar sayang, kita selalu dikasih pelajaran dari tuhan. Menerima rezeki. Mungkin orang bilang 'Ih Early sudah tiga kali nikah'. Ya namanya rezeki orang di-

kasih tiga kali, ya sudah. Aku enggak membayangkan hal kemarin. Sekarang diterima dan dijalani. Ini rejeki," ujar Early. Early pernah menikah dengan Ferry Iskandar dan Cesa David Luckmansyah. Dua kali gagal membina rumah tangga, aktris film Rumah Ketujuh itu sempat menutup diri dari pernikahan. Ketika akhirnya bertemu Bugi Ramadhan, hati ibu dari Maghali Inala Netar itu tergetar. Hati Early luluh melihat kesungguhan Bugi ingin memperistrinya. "Keteguhan dia untuk meyakinkan aku, kita bisa sama-sama. Aku coba jalani. Aku enggak mau terus menutup diri karena sempat gagal. Dia bisa membuat aku membuka tembok yang tertutup," tandasnya.(tribunnews)

KALTIM, surya Bupati Nunukan Basri meminta petani di Kecamatan Sebatik Barat tidak menjual produksi padinya ke Tawau, Malaysia. "Jangan jual padi ke Malaysia. Prioritaskan jual ke Pulau Nunukan dulu," ujarnya, Sabtu (10/12) saat bertatap muka dengan warga di Kecamatan Sebatik Barat. Basri mengatakan, selama ini warga khususnya di Pulau Nunukan lebih banyak mendapatkan suplai beras dari Pare Pare Sulawesi Selatan. "Coba nanti saya coba, kapal dari Pare Pare jangan mengangkut beras ke Nunukan. Kalang kabut mereka, pasti dia ambil dari Sebatik," ujarnya. Selama ini terjadi kecenderungan petani mulai meninggalkan sawah dan beralih ke rumput laut. "Di Nunukan sawah ditinggal, Selain itu ada kecenderungan anak-anak muda tidak lagi mau turun ke sawah. Mereka lebih memilih menjadi tenaga kontrak di kantor pemerintah dan merasa gengsi turun ke sawah. "Dia takut tangannya rusak, tangannya kotor. Padahal kalau bukan kita mengubah diri kita sendiri tidak ada yang berubah," ujarnya. Ia mengharapkan sawah yang ada saat ini terus dipelihara. Jangan sawah ditanami tanaman lain yang menyebabkan produksi padi semakin berkurang. "Memang petani sawah tidak

surya/dok

terlarang diimpor - Bupati Nunukan Basri melarang warganya menjual beras ke Malaysia. ada yang kaya karena saya mantan petani juga.Tapi saya minta sawah yang ada supaya dipelihara. Sapi dikumpulkan nanti kotorannya minimal jadi pupuk. Kemudian dedak jangan dibakar tetapi dibusukkan dibuat kompos," ujarnya. Selama ini untuk mendukung usaha para petani, Pemkab Nunukan terus memberikan perhatian salah satunya dengan bantuan hand tractor. Meskipun jumlahnya masih sangat terbatas.

Ia berjanji secara bertahap akan terus menambah bantuan peralatan pertanian. "Makanya saya bilang sama pak camat harus didata apa yang menjadi kebutuhan. Ada juga yang kita berikan tetapi tidak dipakai. Makanya ini perlunya kita komunikasi yang baik," katanya. Ia meminta bantuan ini benarbenar dirawat agar tetap bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. (tribun kaltim)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.