Surya Digital Edisi 13Desember 2011

Page 1

surya.co.id ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA TELEPON (031) 8419000 www.surya.co.id

EDISI SORE NO. 13 TAHUN I

SELASA, 13 DESEMBER 2011

TERBIT 2 HALAMAN

Adang Janji Bakal Blak-blakan ■ Miliki

Data Miranda ■ Sakit Nunun Bukan Main-main JAKARTA, surya - Adang Daradjatun, suami dari Nunun Nurbaetie mengaku, banyak memiliki bukti-bukti keterlibatan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Gultom dalam kasus cek pelawat. Namun, Adang enggan membuka hal itu dan menunggu momen yang tepat. "Banyak, tapi nanti saja ya,"ujar Adang di gedung DPR, Jakarta, Selasa(13/12/2011). Menurut Adang, foto-foto yang kemarin dirinya publikasikan mengenai kedekatan istrinya Nunun Nurbaeti dan Miranda Gultom untuk sementara sudah dapat berbicara dan membuktikan ke publik mengenai sosok Miranda dan perannya di perkara cek pelawat. "Mungkin kemarin foto dan teman-teman bisa bicara, kalau saya terlalu dalam saya takut dianggap membuat-buat, foto dan sebagainya bisa membuktikanlah,"jelasnya. Lebih jauh Adang menambahkan juga siap memberikan bukti-

bukti itu kepada KPK apabila diminta secara resmi. Akan tetapi Politisi PKS ini menjelaskan apa yang ditunjukkannya kemarin bukan barang bukti. "Kalau resmi minta ya dikasih," ujarnya. Nunun Nurbaetie tersangka kasus korupsi cek pelawat pemilihan deputi gubernur BI, dilarikan ke rumah sakit saat diperiksa KPK, Senin (12/12/2011) kemarin. Terkait hal itu, Anggota Komisi III DPR sekaligus suami, Adang Daradjatun mengatakan sakitnya Nunun bukan mainmain. "Tekanan darah sampai 200/110 itu bukan main-main lho," ujar Adang. Meski begitu kata Adang, dirinya mengaku tidak tahu kondisi terakhir Nunun yang saat ini masih berada di RS Polri Kramat Jati. "Pertemuan terakhir tidak tahu, mungkin nanti dokter yang kasih statemen saya tidak akan berikan statement lagi, karena kemaren sudah selesai,

ibu kan sudah menerima uang biarlah itu proses hukum," ujarnya. Saat ini Nunun sedang dirawat di RS Polri. Kepala RS Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur Brigjen Budi Siswanto menjelaskan, bahwa Nunun Nurbaitie mengalami gangguan fisik. "Beliau (Nunun) tadi malam masuk RS, mungkin ada beberapa gangguan fisik yg kita harus eksplor lagi makanya tim sedang bekerja," ujar Budi Kepala RS Polri di depan Ruang Cendrawasih, Selasa (13/12/2011) pukul 09.30 WIB. Kini pihak RS kata Budi Siswanto tengah menyusun tim dokter untuk menangani kesehatan Nunun. "Hasil pemeriksaan juga masih didiskusikan," kata Budi Siswanto. Tersangka Nunun dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur atas rekomendasi dokter pribadi. "Namun dari informasi yang

surya/foto

tribunnews/herudin

ke kpk - Nunun saat datang ke kpk kami terima karena berkaitan dengan kesehatannya tentu dengan rekomendasi dok-

ter kredibel Nunun sekarang ada di RS Polri,"ujar Menkumham, Amir Syamsuddin

di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/12/2011). ( t r i b u n n ew s / Willy Widianto).

Rumah Miranda Rp 65 Milliar Kosong

IST

Poppy Sovia

Poppy Sovia Peduli Anak Jalanan JAKARTA, surya - Pemain film yang terkenal lewat perannya di film 'Mengejar Mas-Mas', Poppy Sovia tak tanggung-tanggung saat menolong anak-anak jalanan. Kalau ada perhiasan yang sudah tak dipakai, Poppy berikan kepada anak-anak jalanan. "Aku kasih aksesoris yang nggak aku pakai. Aku kasiin ke yang cewek-cewek, pasti dipakai kan," ujar Poppy Sovia, di Belagio Mall, Mega Kuningan, Senin (12/12/2011). Dalam menolong anak jalanan, Poppy Sovia pun berpikir dua kali untuk memberikan uang. Daripada uang, Poppy lebih ikhlas memberikan buku kepada anak-anak jalanan. "Pernah waktu itu ada anak kecil minta uang. Katanya buat beli buku. Aku tanya, kamu perlu buku apa. Justru aku beliin buku. Daripada aku kasih uang," papar

Poppy. Poppy ternyata punya alasan sendiri mengapa ia lebih suka memberikan buku kepada anakanak itu, karena selain berguna, pemain film 'The Butterfly' itu tahu kalau uang yang diberikan tak sepenuhnya untuk biaya sekolah mereka. "Tapi sekarang suka banyak yang pake alasan katanya belum bayaran. Aku suka sebel. Aku nggak tahu antara kita harus bantu gimana," tegasnya. Sudah menjadi rahasia umum, kalau koordinator dari anak-anak yang sering mangkal di jalanjalan raya malah memanfaatkan keberadaan anak-anak jalanan. Anak-anak tersebut ditugaskan untuk meminta-minta lalu hasilnya dikumpulkan kepada koordinator tersebut. Poppy mengaku benci dengan kerja kotor para koordinator jalanan itu.

Namun hal itu tak menghalangi Poppy Sovia untuk menolong anak-anak tersebut. "Ada beberapa lokasi yang anak kecilnya itu ada yang ngawasin. Akunya jadi ilfeel. Paling kayak koordinatornya kali ya. Tapi bodo amat lah," ujar Poppy Sovia. Bahkan dengan segala kebaikannya, Poppy Sovia sering membantu anak-anak jalanan dengan memberikan majalah anak-anak. "Aku nggak mau sombong, nggak mau pamrih, nggak mau apa-apa, cuma sempet beberapa waktu sempet ngumpulin majalah anak-anak. Siapa yang punya majalah anak aku kumpulin. Terus aku berhenti di lampu merah yang biasanya banyak anak jalanan, terus aku kasih," papar Poppy Sovia. (tribunnews/Adiatmaputra Fajar Pratama)

Jakarta, surya Miranda Gultom saat ini orang yang paling dicari. Perhatian publik menuju kepada dirinya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi, pekan lalu berhasil membawa buron kasus cek pelawat Nunun Nurbaetie dari Thailand ke Indonesia. Tapi Miranda seakan 'menghilang' dari incaran media. Rumah pribadi Miranda di Jalan Sriwijaya Raya No 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kosong. Beberapa pembantu dan pekerja rumah beraktivitas di dalam. Salah satu pekerja bangunan mengaku tak tahu ke mana si empunya rumah pergi. "Saya hanya tukang bangunan di sini," ujarnya dari dalam gerbang, Senin (12/12/2011). Dari pantauan di lapangan, rumah Miranda megah, seperti kebanyakan rumah kawasan Kebayoran Baru. Bagian belakang rumah sedang direnovasi. Di rumah ini, menurut beberapa warga yang ditemui mengakui itu rumah Miranda. Namun, mereka jarang melihat perempuan dengan rambutnya yang kerap disemir itu. Di halaman depan, terparkir mobil Audi merah marun. "Kalau itu mobil milik anaknya. Anaknya ikut tinggal di situ. Kalau Bu Miranda setelah kasus ini bisa saja ganti-ganti mobil. Saya tidak pernah melihat dia selama tinggal di sini," ujar warga, tanpa mau menyebutkan namanya. Warga lainnya menimpali,MiMiranda belum lama tinggal di rumah itu. Ia tak lama pindah dari

Miranda Gultom rumah dinasnya Jalan Jenggala 1 nomor 7, setelah tak lagi menjabat sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia. Menurut kabar, rumah Miranda yang kini ditempatinya seharga Rp 35 miliar. Setelah kasus cek pelawat mencuat, dan menyeret puluhan bekas dan politisi aktif Senayan, Miranda pernah mau menjual rumahnya. "Dia mau jual rumahnya Rp 65 miliar," ucap warga lain tanpa menyebut nama. Miranda pernah

tribunnews

memberi Rp 10 juta kepada orang sebagai komisi telah menunjukkan rumah kosong. Rumah Miranda, kata warga tersebut, tak hanya di Jalan Sriwijaya. Rumah Miranda tersebar di sejumlah tempat di Jakarta. Beberapa warga menyebut, rumah Miranda ada di kawasan Blok S, dan Kemang. "Kalau sekarang, biasanya Miranda pulang ke rumah yang di Kemang," tandasnya. ( t r i b u n news/Yogi Gustaman)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.