Surya Digital Edisi 15 Desember 2011 Pagi

Page 1

surya.co.id

EDISI PAGI NO. 15 TAHUN I

ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA TELEPON (031) 8419000 www.surya.co.id

KAMIS, 15 DESEMBER 2011

TERBIT 2 HALAMAN

Dendam Iniesta di Jepang � �

Motivasi Hapus Trauma Siap Kalahkan Al Saad

YOKOHAMA, SURYA- Salah satu bintang Barcelona Andreas Iniesta ternyata memendam dendam di Jepang untuk me­ menangi juara dunia antar klub. Lantaran lima tahun lalu, tahun 2006 di Jepang, Barcelona gagal meraih kemenangan di turnamen ini. Dendam lainnya, karena Iniesta meski sudah tiga kali memberi andil saat memenagi juara Liga Champions Eropa dan juara dunia dan Eropa dengan tim Spanyol, namun Iniesta belum pernah meraih trophy kemenangan untuk kejuaraan dunia antarklub ini. “Kita harus belajar dari pe­ lajaran dari lima tahun lalu yang kalah saat kejuaran yang sama di Jepang. Ini saatnya menghapus kenangan lima tahun lalu di negeri ini,” kata Iniesta. “Dan turnamen ini sangat penting bagi saya,” imbuh pemain nomor punggung 6 itu. Barca memang sudah pernah meraih piala dunia antarklub pada tahun 2009 di Abu Dhabi, namun saat itu gelandang usia 27 tahun itu sedang cidera sehingga ia tidak dimainkan saat Barcelona mengahadapi tim Estuandiantes dari Argentina. Juara Liga Champions di Eropa itu akan menghadapi klub Qatar Al Sadd di babak semi-final. Yang lolos dari babak ini akan menghadapai juara Amerika Selatan Santos yang telah lolos ke babak final se telah mengalahkan 3-1 klub Kashiwa

Reysol asal Jepang. Pemain tengah Barcelona itu mengatakan dirinya bersama pemain lain serta manajer tiba di Jepang pada hari Minggu dan sejak itu mereka telah melakukan adaptasi terhadap perbedaan zona waktu. Kembali, Iniesta meyakinkan bahwa usaha tersebut sudah berjalan baik bagi Barca. “Kami sudah siap. memang Tidaklah mudah untuk beradaptasi dengan jadwal baru. Semuanya berbeda dengan apa yang kita digunakan untuk di Spanyol, namun kami mencoba untuk tidur nyenyak dan besok (Kamis, hari ini, Red) akan siap untuk berlaga,” kata Iniesta dalam konferensi pers. Sementara itu Bintang klub Qatar Al-Saad, Nadir Bellhadj, tidak gentar menghadapi Barcelona. Pemain asal Aljazair itu bahkan menyebut pertandingan

melawan juara Liga Champions Eropa tersebut merupakan hal yang harus dirayakan. “Beberapa pemain memimpikan bermain di semifinal Piala Dunia Antarklub melawan Barcelona. Kami akan menikmatinya dan seharusnya merayakan hal itu. Lionel Messi dan Barcelona berasal dari planet berbeda,” kata Belhadj Menurut pemain yang memperkuat Aljazair pada Piala Dunia 2010 itu, Barcelona adalah klub terbaik di dunia. Ia merujuk pada permainan impresif klub asal Catalan itu saat mengalahkan Real Madrid di laga El Classico beberapa waktu lalu. “Kami tidak boleh fokus pada satu pemain saja karena ancaman bisa datang dari pemain manapun,” ujar Belhadj lagi. Untuk mengalahkan Barcelona, Belhadj dan pemain Al-Saad lain harus tetap fokus dan percaya dengan kemampuan diri sendiri. “Kami harus memanfaatkan semua potensi yang ada, potensi yang sudah membantu kami untuk memenangi Liga Champions Asia beberapa waktu lalu,” katanya. (goal/espn)

surya/dok

Andreas Iniesta.

surya/foto

penghargaan - Prof Soetandyo menerima penghargaan Yam Thiam Hien dari Todung Mulya Lubis di Jakarta, Rabu (14/12) malam.

Soetandyo Raih Yap Thiam Hien Award 2011 jakarta, surya - Guru Besar Emeritus Universitas Airlangga Soetandyo Wignyosoebroto me­­ menangkan Yap Thiam Hien Award 2011. Soetandyo dinilai memiliki komitmen, dan kredibilitas yang tinggi dalam upaya-upaya untuk pembelaan dan perlindungan Hak Asasi Manusia untuk masyarakat Indonesia. Pengumuman peraih Penghar­ gaan itu disampaikan Ketua Penyelenggara Yap Thiam Hien Award 2011 Todung Mulya Lubis dan Siti Musdah Mulia selaku dewan juri di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Rabu (14/12/2011) malam. Todung me­ ngatakan Soetandyo layak men­ dapatkan anugerah ini ka­rena telah banyak membuka mata banyak orang tentang realitas sosiologis HAM. “Keberpihakannya pada HAM adalah cermin sikapnya yang lebih membela sosial justice ketimbang legal justice. Dia lebih melihat hukum dalam konteks responsive low yang harus berpihak pada ke­ adilan. Dan sikapnya tegas tetapi tidak terkesan konfrontatif,” ujar Todung. Menurut pengacara senior ini, Soetandyo mengawali per­ juangannya terhadap HAM sejak bergabung di Komnas HAM pada

1993 hingga 2002. Pria kelahiran 19 November 1932 itu tidak pernah kehilangan perspektif dan konsisten untuk membela yang lemah. “Sikapnya tegas tetapi tidak terkesan konfrontatif. Saya sendiri sebagai aktivis HAM pada masa itu terkadang tidak terlalu sabar menghadapi beliau. Tetapi itulah karakter seorang guru sejati. Dia tidak mengajak lawannya ber­ kelahi. Dia menyadarkan la­wannya bahwa kebenaran itu harus diuji dan dibela,” kata Todung. Salah satu dewan juri pemi­lihan, Siti Musdah Mulia, menambahkan ia dipilih karena memenuhi seluruh syarat, seperti komitmen tinggi terhadap HAM, peduli terhadap persoalan rakyat kecil. Persoalan itu di antaranya yakni kasus penggusuran pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di depan rumahnya di kawasan kampus Unair, Surabaya, penyelesaian kasus lumpur Lapindo, hingga menjadi saksi ahli dalam sejumlah kasus pelawanan tukang becak dan miskin kota melalui jalur hukum. “Di masa pensiunnya, bapak (Soetandyo) ini tidak lantas berhenti dari beraktifitas. Perjuangannya di tataran pola pikir, telah mampu mem­berikan alternatif lain yang mendukung terjadinya berbagai

perubahan pandangan hukum,” kata Siti. Soetandyo menganggap peng­ hargaan yang diberikan kepadanya sebagai penghormatan kepada se­luruh masyarakat Indonesia. Me­nurutnya, penghargaan ter­ sebut adalah beban berat yang harus dipikulnya untuk tetap meneruskan perjuangannya bagi masyarakat Indonesia. “Perjuangan itulah suatu ma­sa depan jutaan manusia yang mereka itu tak mesti cuma eksis dalam lingkup ke­ hidupan nasional, dengan hakhak yang dijamin sebagai hak konstitusional, melainkan juga suatu masa depan manusia dengan jaminan hak-hak yang pasti akan lebih bersifat uni­ versal,” kata Soetandyo. Soetandyo terpilih dari 24 nominasi lainnya melalui sidang dewan juri yang terdiri dari mantan Duta Besar RI untuk PBB di Jenewa Makarim Wibisono, dosen UIN Syarif Hidayatullah Siti Musdah Mulia, Guru Besar Psikologi UI Saparinah Sadli, mantan hakim Mahkamah Konstitusi Maruarar Siahaan, Jur­nalis senior Kompas Maria Hartiningsih, dan Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Todung Mulya Lubis. (kompas.com)

Depe Tak Diajak Dhani Manggung jakarta, surya - Artis-artis dalam naungan Republik Cinta Management (RCM), besutan musisi Ahmad Dhani, rencananya akan manggung di Kota Cirebon, Jawa Barat, dalam waktu dekat ini. Sayangnya, Dewi Perssik selaku artis RCM, sama sekali tidak tahu rencana tersebut. odi teks standar B “Kok nggak dikabari aku, mas,” ujar Depe,begitu inisial akrab Dewi Perssik, agak sedikit ter­kejut, Rabu (14/12) saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Peng­ gilingan, Jakarta Timur. Kendati begitu, penyanyi yang akrab disapa Depe itu, tidak lantas berkecil hati. Depe malahan berpikir positif terhadap Ahmad Dhani, bos RCM tersebut. Yang ada di kepalanya, mungkin Dhani

sengaja tidak mengajaknya supaya fokus menyelesaikan masalahnya itu, di pengadilan. “Ya, mungkin mas Dhani nggak mengajak saya karena saya sudah terlalu banyak masalah. Jadi, biar Dewi Perssik fokus dengan masalahnya dulu,” ucapnya. Meski tidak diikutsertakan me­ ngisi acara di Cirebon, bekas istri Saipul Jamil itu, mengaku terus mendapatkan honor dari bosnya. “Tapi bukan berarti mas Dhani tidak memberikan jajan sama saya. Selalu mas Dhani itu ingat sama saya. Ditransfer tetap,” ucapnya mengakhiri pembicaraan. Depe memang tengah masalah hukum, ia sedang menjalani per­ sidangan dan duduk sebagai ter­ dakwa dalam perkara penganiayaan

ringan terhadap artis Julia Perez di PN Jakarta Pusat. Sidang sudah berlangsung cu­ kup lama dan terakhir adalah memanggil keterangan saksi ahli. Pekan depan giliran Depe yang mengajukan saksi meringankan. Rencananya, musisi Ahmad Dhani dan Camelia Malik akan menjadi saksi meringankan itu. Ahmad Dhani dan Camelia Malik akan diminta datang ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, sebagai saksi meringankan karena ada kaitannya dengan nota kesepakatan perdamaian antara Jupe dan Dewi Perssik beberapa waktu lalu. “Untuk minggu depan ini ada kaitannya dengan nota kese– pakatan perdamaian. Jadi, saksi

yang kita harapkan itu, saksi yang meringankan adalah saudara Ahmad Dhani sebagai fasilitator dalam nota perdamaian. Selain itu, yang memediasi adalah bunda Kamelia Malik,” ujar Yanuar Bagus Sasmito, pengacara Dewi Perssik, Rabu (14/12/2011), di PN Jakarta Timur, Penggilingan, Jakarta Timur. Jadi, lanjut Yanuar, selaku pimpinan Republik Cinta Mana­ gement (RCM), kita minta un­ tuk menyempatkan hadir di persidangan kami untuk men­ dengarkan keterangannya. Yanuar menuturkan, nota kesepakatan itu akan diikutsertakan dalam persidangan pekan depan. Sebab, Jupe dinilai memanfaatkan nota kesepakatan itu, untuk perkara mereka.

surya/dok

Ahmad Dhani dan Dewi Perrsik.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.