Surya Digitalpaper 04 Januari 2013Pagi

Page 1

PERANG SURIAH

DIGITAL NE WS PA PER

Sekitar 60.000 KORBAN tewas hal

Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2

| JUMAT, 4 JANUARI 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Selamat Tinggal Netbook

Sarah Sechan Pajang Foto Mesra SURABAYA, SURYA-Setelah resmi bercerai dari Emir Hakim pada 27 Oktober 2011 di Pengadilan Agama Depok, Sarah Sechan bisa jadi kini sudah kembali membuka hatinya. Ia memamerkan foto mesranya dengan seorang pria. Dalam akun Instagramnya, Sarah memajang dua foto bersama seorang lelaki yang sama. Pada salah satu foto, mereka terlihat mesra. Pada foto pertama, Sarah dan sang pria sedang berada di dalam mobil. Sarah terlihat mengenakan topi hitam. Mantan VJ MTV itu menuliskan kata “Too good love” dan langsung disambut join facebook.com/suryaonline

banyak komentar. Bahkan, rekannya sesama mantan VJ MTV, Nadya Hutagalung, pun ikut bereaksi. “Siapa tuh? Kepoh,” tulis Nadya. “Ada deeeeeehhhhh,” sahut Sarah. “New driver? Golf buddy? Yoga guru? Private chef??” sergah Nadya, yang tak mendapat jawaban dari sahabatnya. Pada foto kedua, Sarah terlihat lebih berani. Ia mencium pipi kiri lelaki yang masih ia sembunyikan identitasnya itu. Lagi-lagi Sarah menulis caption yang mengundang keingintahuan orang. “Hey hey siapa dia? Pengen tau aja atau pengen tau bangeeett???” Kita tunggu

berita gosip online selanjutnya,” sahut Sarah bercanda. “Sepertinya pernah liat di fj bar&grill waktu berduaan,” tulis pemilik akun ukkarizki. Sarah pernah menikah dengan seorang desainer grafis bernama Emir Hakim--di Masjid Sunda Kelapa pada Juni 2003. Dari pernikahan itu, Sarah dan Emir dikaruniai seorang anak yang diberi nama Rajata. Sayangnya, biduk rumah tangga mereka goyah sampai Sarah harus mengajukan gugatan cerai pada 16 Juli 2011 di Pengadilan Agama Depok. Mereka resmi bercerai pada 27 Oktober 2011.(kompas.com)

SURABAYA, SURYA-Dalam beberapa bulan ke depan mungkin Anda akan makin susah mencari atau membeli netbook baru. Situs teknologi Taiwan, Digitimes, melaporkan bahwa Asus dan Acer, dua perusahaan yang membuat netbook dalam beberapa tahun terakhir, memutuskan untuk tidak lagi membuat laptop murah ini. Acer sudah mengumumkan tidak lagi membuat netbook, sementara Asus resmi mundur dari pasar netbook mulai 1 Januari 2013. Menurut Digitimes, pasar netbook dunia pada intinya telah mati ketika dua perusahaan komputer ini menghabiskan persediaan netbook mereka. Netbook, komputer jinjing dengan ukuran mini, meledak ketika Asus memperkenalkan Eee PC lima tahun silam. Harga murah dikombinasikan dengan ukuran yang ringkas, menjadikan netbook menjadi pilihan banyak orang. Data menunjukkan pada kuartal pertama 2010 jumlah netbook di pasar dunia mencapai 9 juta unit. Tablet dan ultrabook Selain Asus dan Acer, berbagai perusahaan komputer dunia juga meramaikan pasar netbook, mulai HP, Toshiba hingga Dell. Lantas munculah komputer tablet, yang dipelopori dengan iPad yang dibuat Apple pada awal 2010, yang kemudian diikuti dengan tablet-tablet yang memakai sistem operasi Android. Dengan harga relatif sama, beberapa di antaranya bahkan lebih murah, pengguna komputer dihadapkan pada pilihan yang lebih atraktif. Email dan berselancar di dunia maya, yang selama ini identik dengan netbook, jauh lebih enak diakses melalui tablet dengan layar sentuh. Tidak mengherankan bila penjualan netbook turun tajam. Pada kuartal keempat 2011 produksi netbook anjlok menjadi hanya 6,2 juta di seluruh dunia. Yang juga makin populer adalah ultrabook. Laptop super tipis dan ringan, yang dulu sangat mahal, makin terjangkau dalam beberapa tahun belakangan. Gempuran tablet dan ultrabook membuat netbook tak berumur panjang.(bbc) follow @portalsurya


2

JUMAT, 4 JANUARI 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Sekitar 60.000 Korban Tewas dalam Perang Suriah

SURABAYA, SURYA-Menurut PBB, sampai kini sedikitnya 60.000 orang tewas dalam perang saudara di Suriah. Kelompok pemberontak terus bergerak maju, sementara militer di bawah pimpinan Presiden Bashar al-Assad mengerahkan angkatan udaranya. Mengacu pada laporan pakar mengenai jumlah korban tewas dalam perang saudara di Suriah saat ini yang mencapai 60 ribu orang, Komisaris Tinggi PBB bagi urusan hak asasi manusia, Navi Pillay mengutarakan di Jenewa bahwa kenyataan ini benar-benar menakutkan. Sementara itu dikonfirmasikan bahwa James Foley, jurnalis Amerika, diculik di Suriah. Keluarga wartawan itu hari Rabu (2/1/2013) mengatakan kepada stasiun TV CNN, Foley diculik orang-orang bersenjata di barat laut Suriah 22 November lalu. Tahun 2011 Foley juga telah disandera

di Libya, kemudian bersama tiga jurnalis lainnya kembali dibebaskan Mei 2011. Komisaris Tinggi HAM PBB, Navi Pillay menuding rezim Assad sebagai pihak yang terutama bertanggung jawab atas tingginya jumlah korban sipil, dan juga kelompok pemberontak. “Jumlah korban tewas yang luar biasa tingginya itu seharusnya dapat dihindari, jika pemerintah Suriah menerapkan kebijakan lain, dan bukannya menggunakan penekanan yang brutal terhadap aksi protes warga sipil tak bersenjata yang awalnya dilakukan secara damai dan legitim,” ujar Pillay. Kemungkinan kejahatan terberat

Setelah itu, semakin banyak warga yang dibunuh oleh kelompok-kelompok bersenjata anti pemerintah, tambahnya. “Kejahatan terberat dan mungkin sekali juga kejahatan

join facebook.com/suryaonline

kemanusiaan yang telah dilakukan kedua pihak yang berseteru.” Pemeriksaan selanjutnya mengenai hal itu diperlukan untuk dapat menyeret pihak yang bersalah. Pakar yang ditugaskan oleh Komisariat HAM PBB telah melakukan pengkajian terkait dalam kurun waktu antara 15 Maret 2011 dan 30 November 2012, dan berdasarkan tujuh sumber berbeda. Menurut laporan tersebut, 59.648 orang tewas akibat perang. “Mengingat pertempuran tidak berkurang sejak akhir November lalu, jumlah korban diperkirakan jauh lebih tinggi”, kata Pillay. Korban tewas yang tercantum dalam daftar pakar PBB adalah korban berdasarkan laporan yang dianggap sebagai terpercaya, lengkap dengan nama, tanggal dan tempat tewas para korban. Tetapi Pillay menambahkan: “Meskipun analisa ini adalah yang paling detail dan meluas

hingga saat ini, ini bukan jumlah yang definitif.” Pertempuran di dekat Damaskus

“Kondisi tewasnya korban tidak selalu dapat diselidiki secara nyata. Ini antara lain karena kondisi rumit di wilayah perang, dan juga karena pemerintah Suriah tidak mengizinkan pakar PBB untuk memasuki wilayah itu,” tukas Pillay. Kekerasan di Suriah dimulai Maret 2011 melalui tembakan terhadap demonstran di provinsi Daraa. Pertengahan tahun 2011, kelompok-kelompok bersenjata pertama mulai dibentuk. Semakin keras serangan pemberontak, semakin brutal sepak terjang militer Suriah. Menurut kubu pemberontak, pasukan Assad melancarkan serangan udara terhadap sejumlah kawasan pinggiran kota Damaskus hari Rabu (2/1). Sejumlah besar

warga sipil dikatakan tewas akibat serangan itu. Serangan terhadap sebuah toko roti di kawasan Moadhamijat al-Sham dilaporkan telah menewaskan 11 anggota sebuah keluarga dan seorang pria lainnya. Di antara korban terdapat 9 anak. Sedangkan di Al-Ghuta Al-Scharkija, sebuah pom bensin terbakar akibat terkena serangan. Penentang rezim Assad mengunggah video pom bensin yang terbakar itu ke internet. Sementara itu para pemberontak menyerang dua pangkalan militer di provinsi Daraa, serta pangkalan udara militer Taftanas di provinsi Idlib yang merupakan salah satu basis terakhir pasukan pemerintah di provinsi itu. Menurut aktivis di Idlib, selama pertempuran di dekat pangkalan udara itu, sejumlah serdadu dengan panser menggabungkan diri dengan kelompok pemberontak.(DW.DE) follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.